Audit atas Saldo Investasi

38
AUDIT SALDO INVESTASI 1. Tinjauan Atas Investasi Pada tanggal 30 Juni 1999, Microsoft melaporkan total aktiva senilai $37,16 miliar, termasuk kas dan investasi jangka pendek berjumlah $17,24milliar, dan ekuitas serta investasi lainnya (jangka panjang) sebesar $14,37 miliar. Microsoft melaporkan bahwa investasi jangka pendek pada umumnya adalah dalam sekuritas kelas investasi yang likuid. Microsoft juga melakukan investasi ekuitas berskala besar dalam penyedia akses, termasuk perusahaan kabel, telepon, dan komunikasi tanpa kabel. Sekalipun Microsoft mempunyai proporsi investasi yang tinggi yang tidak biasa bagi sebuah perusahaan yang tidak bergerak dalam sekuritas perdagangan, namun banyak perusahaan merupakan investasi serupa sambil menunggu untuk menginvestasikan kelebihan kas dalam bentuk aktifa produktif lainnya. Aktifitas investasi sebuah entitas merupakan aktivitas yang berkaitan dengan kepemilikan 1

description

disini membahas mengenai Audit atas Saldo Investasi

Transcript of Audit atas Saldo Investasi

Page 1: Audit atas Saldo Investasi

AUDIT SALDO INVESTASI

1. Tinjauan Atas Investasi

Pada tanggal 30 Juni 1999, Microsoft melaporkan total aktiva senilai $37,16

miliar, termasuk kas dan investasi jangka pendek berjumlah $17,24milliar, dan

ekuitas serta investasi lainnya (jangka panjang) sebesar $14,37 miliar. Microsoft

melaporkan bahwa investasi jangka pendek pada umumnya adalah dalam

sekuritas kelas investasi yang likuid. Microsoft juga melakukan investasi ekuitas

berskala besar dalam penyedia akses, termasuk perusahaan kabel, telepon, dan

komunikasi tanpa kabel. Sekalipun Microsoft mempunyai proporsi investasi yang

tinggi yang tidak biasa bagi sebuah perusahaan yang tidak bergerak dalam

sekuritas perdagangan, namun banyak perusahaan merupakan investasi serupa

sambil menunggu untuk menginvestasikan kelebihan kas dalam bentuk aktifa

produktif lainnya. Aktifitas investasi sebuah entitas merupakan aktivitas yang

berkaitan dengan kepemilikan sekuritas yang diterbitkan oleh entitas lainnya.

Sekuritas ini mencangkup sertifikat deposito (CD), saham preferen memusatkan

pada investasi dalam saham biasa dan obligasi korporasi.

Investasi dalam sekuritas yang mudah dipasarkan berkaitan dengan dua siklus

lainnya. Dividen dan bunga yang diterima dari investasi itu merupakan transaksi

penerimaan kas sebagai bagian dari siklus pendapatan. Pembelian sekuritas

secara tunai melibatkan transaksi pengeluaran kas sebagai bagian dari siklus

pengeluaran. Transaksi-transaksi ini harus mendapat pengendalian yang sama

seperti pada transaksi penerimaan dan pengeluaran lainnya, temasuk

pengendalian tambahan yang hanya berlaku untuk transaksi investasi.

1

Page 2: Audit atas Saldo Investasi

Akun-akun berikut digunakan dalam mencatat transaksi investasi jangka

pendek dan jangka panjang serta pengaruh investasi tersebut terhadap laporan

laba-rugi :

AKUN NERACA AKUN LAPORAN LABA-RUGI

Investasi dalam sekuritas ekuitas

dan hutang yang diklasifikasikan

sebagai sekuritas yang tersedia

untuk dijual.

Pendapatan dividen (dari investasi

ekuitas yang belum diperhitungkan

dengan metode ekuitas)

Akun-akun penyesuaian ke harga

pasar (akun-akun aktiva) untuk

yang di atas dicatat dalam akun

pada harga pokok dan ada

akumulasi perbedaan antara harga

pokok dan nilai wajar sekuritas itu)

Pendapatan bunga (atas investasi dalam

sekuritas hutang)

Keuntungan dan kerugian

akumulasi yang belum

direalisasikan karena memiliki

sekuritas ekuitas dan hutang yang

diklasifikasikan sebgai sekuritas

yang tersedia untuk dijual (akun

ekuitas)

Keuntungan dan kerugian yang belum

direalisasikan karena memiliki sekuritas

ekuitas dan hutang yang belum

direalisasi yang diklasifikasikan sebagai

perdagangan (dari perubahan nilai wajar

selama periode berjalan)

Investasi dalam sekuritas ekuitas

yang diperhitungkan dengan

metode ekuitas (investor

Ekuitas dalam laba investee (untuk

investasi yang diperhitungkan dengan

metode ekuitas)

2

Page 3: Audit atas Saldo Investasi

mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap investee)

Investasi dalam sekuritas ekuitas

yang diperhitungkan pada harga

pokok (nilai wajar tidak dapat

ditentukan)

Investasi dalam sekuritas hutang

yang diklasifikasikan sebagai

ditahan sampai jatuh tempo (dicatat

pada biaya yang diamortisasi)

Berbagai akun yang tercantum diatas menunjukkan bahwa auditor harus

memahami banyak dimensi penilaian, klasifikais, dan pengungkapan berkenaan

dengan investasi dalam sekuritas dan hutang.

Tujuan Audit

Untuk masing-masing dari kelima kategori asersi laporan keuangan,

Gambar di bawah ini menyajikan sejumlah tujuan audit spesifik yang berkenaan

dengan akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi investasi jangka pendek dan

jangka panjang. Pertimbangan dan prosedur yang relevan untuk mencapai tujuan

ini akan dijelaskan dalam bagian berikut :

Kategori Asersi Tujuan Audit Saldo Akun

Keberadaan atau

keterjadian

Pendapatan investasi,

keuntungan dan kerugian

yang direalisasi, serta

Investasi jangka pendek

dan jangka panjang yang

dicatat merupakan

3

Page 4: Audit atas Saldo Investasi

keuntungan dan kerugian

penahanan yang belum

direalisasi termasuk

dalam laba yang

dihasilkan dari transaksi

dan peristiwa yang

terjadi selama periode

berjalan

investasi yang ada pada

tangggal neraca.

Kelengkapan Pengaruh dari semua

transaksi dan peristiwa

investasi selama periode

berjalan terhadap laporan

laba-rugi termasuk dalam

akun-akun laporan laba-

rugi.

Semua investasi jangka

pendek dan jangka

panjang termasuk dalam

akun investasi di neraca.

Hak dan Keajiban Semua investasi yang

dicatat dimilliki oleh

entitas yang melaporkan

Penilaian atau alokasi Pendapatan investasi,

dan keuntungan serta

kerugian yang direalisasi

dilaporkan pada jumlah

yang benar.

Investasi dilaporkan di

neraca pda nilai wajar,

harga pokok, biaya yang

diamortisasi, atau jumlah

yang ditentukan oleh

metode ekuitas, sama

4

Page 5: Audit atas Saldo Investasi

seperti untuk investasi

tertentu.

Penyajian dan

Pengungkapan

Saldo telah investasi

diidentifikasi dan

diklasifikasikan dengan

tepat dala laporan

keuangan.

Pengungkapan yang tepat

telah dibuat berkenaan

dengan investasi

hubungan istimewa,

dasar untuk menilai

investasi, dan

penggadaian investasi

sebagai agunan.

2. Pertimbangan Perencanaan Audit

a. Materialitas

Sekuritas yang ditahan sebagai investasi jangka pendek dapat bersifat

material bagi solvensi jangka pendek suatu entitas, tetapi laba dari

sekuritas semacam itu jarang bersifat signifikan bagi hasil operasi entitas

di luar sektor jasa keuangan. Sekuritas yang diatahan sebagai investasi

5

Page 6: Audit atas Saldo Investasi

jangka panjang dapat bersifat material baik bagi neraca maupun laporan

laba rugi, tergantung pada entitasnya.

b. Risiko Inheren

Risiko inheren untuk investasi dipengaruhi oleh banyak factor dan

volume transaksi investasi umumnya cukup rendah. Akan tetapi, sekuritas

merupakan aktiva yang mudah untuk dicuri dan akuntansi untuk investasi

tersebut dapat menjadi rumit. Contoh-contoh dari hal yang terakhir

mencangkup investasi dengan metode ekuitas tertentu di mana biaya

akuisisi melebihi nilai buku, dan diperlukan akuntansi untuk investasi

tertentu itu direklasifikasi dari satu kategori ke kategori lainnya. Di

samping itu, risiko inheren tertentu juga lebih menantang untuk

dikendalikan dan memberi manajemen peluang untuk memanipulasi

pelaporan investasi. Secara spesifik, klasifikasi yang tepat atas suatu

invesrtasi bisa mengundang kontroversi, yang selanjutnya akan

mempengaruhi metode penilaian upaya mendapatkan laba, dan

persyaratan pengungkapan yang berlaku untuk investasi itu. Sebagai

contoh, perlakuan akuntasi atas sekuritas hutang yang diklasifikasikakn

sebagai ditahan-sampai-jatuh tempo lawan tersedia-untuk-dijual sangat

berbeda, seperti perlakuan atas sekuritas ekuitas yang diklasifikasikan

sebagai tersedia-untuk-dijual lawan perdagangan. Dengan menyajikan

secara salah klasifikasi yang tepat dari suatu investasi, manajemen dapat

menunda atau mempercepat pengakuan keuntungan atau kerugian yang

belum direalisasi dalam laba. Lebih lanjut, nilai wajar, jika diperlukan,

mungkin sukit untuk ditentukan atau mungkin mudah berubah. Jadi,

6

Page 7: Audit atas Saldo Investasi

factor-faktor ini, apabila berlaku, dapat menyebabkan tingkat risiko

inheren yang tinggi untuk asersi penilaian atau alokasi serta penyajian dan

pengungkapan.

c. Risiko Prosedur Analitis

Dalam suatu industri, audit atas investasi akan bervariasi secara signifikan

dari satu perusahaan ke yang lainnya. Sebagai contoh, berbagai

perusahaan yang bergerak dalam bisnis makanan eceran akan menghadapi

tantangan yang sama dalam manajemen persediaan, yang menungkinkan

perbandingan industri dapat menjadi efektif. Akan tetapi, setia pengecer

makanan mungkkin mempunyai jumlah kelebihan kas yang berbeda-beda

untuk diinvestasikan dalam sekuritas perusahaan lain, sehingga lebih sulit

untuk membuat perbandingan yang berarti dengan data industri.

Karenanya, prosedur analitis dapat membandingkan saldo tahun berjalan

dengan tahun sebelumnya, atau dapat membandingkan hasil-hasil actual

atau jumlah investasi dan laba investasi dengan yang dianggarkan atau

dokumentasi lain dari rencana manajemen.

Perbedaan yang tidak diharapkan, dapat menunjukkan salah saji

berkenaan dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan,

penilaian atau alokasi. dan penyajian serta pengungkapan. Misalnya,

tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari yang diperkirakan atas

sekuritas perdagangan yang dapat ditemukan mungkin disebabkan oleh

kesalahan pencatatan keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan

nilai wajar sekuritas yang tersedia untuk dijual dalam akun laba untuk

sekuritas perdagangan, bukan ke akun ekuitas untuk keuntungan yang

7

Page 8: Audit atas Saldo Investasi

belum direalisasi atas sekuritas yang tersisa untuk dijual. Demikian pula,

tingkat pengembalian yang lebih rendah dari yang diperkirakan atas

Investasi dengan metode ekuitas dapat disebabkan oleh kesalahan

pencatatan (1) bagian investor atas laba investee atau (2) amortisasi

kelebihan harga pokok investor atas nilai buku yang mendasari investasi

itu.

d. Risiko Pengendalian

Pemahaman atas beberapa factor lingkungan pengendalian adalah relevan

bagi audit atas siklus investasi. Sebagai contoh, wewenang dan tanggung

jawab atas transaksi investasi harus ditetapkan pada pejabat perusahaan

seperti bendaharawan. Individu ini haruslah orang yang (1) mempunyai

integritas yang tidak dapat disangkal, (2) memiliki pengetahuan dan

keahlian yang diperlukan bagi seseorang yang bertanggug jawab untuk

melaksanakan transaksi semacam itu, (3) menyadari pentingnya

mengamati semua prosedur pengendalian yang ditetapkan, dan (4) dapat

penilaian awal serta berlanjut atas risiko yang berkaitan dengan masing-

masing investasi.

Sistem informasi dan komunikasi harus mencakup dan menyimpan semua

data tentang harga pokok, nilai wajar, dan lainnya yang diperlukan untuk

setiap metode akuntansi bagi berbagai kategori investasi dalam sekuritas

ekuitas dan hutang, baik pada tanggal akuisisi maupun tanggal pelaporan

berikutnya. Jadi, personel akuntansi harus memahami yang terpisah dapat

diselenggarakan untuk berbagai kategori investasi.

8

Page 9: Audit atas Saldo Investasi

Masing-masing kategori aktivitas pengendalian itu berlaku untuk

investasi. Beberapa dokumen dan catatan yang umum digunakan dalam

uraian tentang fungsi investasi yang penting serta aktivitas pengendalian

efektivitas pengendalian atas aktivitas investasi harus dipantau secara

ketat oleh auditor internal dan komite audit dari dewan direksi.

Dokumen Dan Catatan Yang Umum.

Dokumen dan catatan yang berlaku untuk siklus ini adalah:

a. Sertifikat saham (stock certificate). Suatu formulir tercetak yang

menunjukkan jumlah lembar saham yang dimiliki oleh pemegang

saham dalam sebuah korporasi. Dokumen ini memberikan bukti

tentang asersi keberadaan atau keterjadian.

b. Sertifikat obligasi (bond certificate). Suatu formulir tercetak yang

menunjukkan jumlah obligasi yang dimiliki oleh pemegang obligasi.

c. Kontrak obligasi (bond indenture). Suatu kontrak yang menyatakan

syarat dari obligasi yang diterbitkan oleh sebuah korporasi.

d. Pemberitahuan pialang (broker’s advice). Suatu dokumen yang

diterbitkan oleh pialang yang menetapkan pertukaran dari transaksi

investasi, ini merupakan dokumen sumber yang utama untuk mencatat

transaksi. Pemberitahuan ini memberikan bukti tentang asersi penilaian

atau alokasi.

e. Laporan pialang (broker’s statement). Suatu laporan bulanan yang

diterbitkan pialang yang merinci sekuritas yang disimpan oleh pialang

tersebut, harga pokoknya, dan nilai pasar wajarnya pada akhir bulan.

9

Page 10: Audit atas Saldo Investasi

Selain itu, laporan bulanan ini biasanya juga mengikhtisarkan setiap

transaksi yang terjadi selama bulan bersangkutan.

f. Buku harian (book of original entry). Jurnal umum digunakan untuk

mencatat pos-pos seperti akrual pendapatan bunga obligasi,

penyesuaian pasar menurut metode nilai wajar, dan laba yang

dihasilkan menurut metode akuntansi ekuitas. Junal penerimaan kas

digunakan bunga serta dividen. Register voucher dan register cek

digunakan dalam pembelian dan pembayaran harga pokok sekuritas.

g. Buku tambahan investasi (investment subsidiary ledger). Buku

tambahan yang terpisah dapat digunakan untuk setiap kelas investasi

yang berbeda apabila perusahaan mempunyai portofolio yang terdiri

dari banyak investasi yang berlainan.

Fungsi-Fungsi dan Pengendalian yang Berkaitan.

Aktifitas dalam siklus investasi mencakup fungsi-fungsi investasi

dan pengendalian yang berkaitan berikut:

a. Mengotorisasi transaksi investasi:

1. Pembelian sekuritas. Pembelian dilakukan sesuai dengan otorisasi

manajemen.

2. Penjualan sekuritas. Penjualan dilakukan sesuai denga otorisasi

manajemen.

b. Menerima atau menyerahkan sekuritas:

1. Penerimaan / pengamanan / penyerahan sekuritas. Sekuritas

biasanya ditahan di tempat yang aman oleh seorang pialang, yang

tanggung jawab untuk mengamankan sekuritas bersama dengan

10

Page 11: Audit atas Saldo Investasi

penerimaan dan penyerahan sekuritas entitas disimpan di kotak

berwenang; sekuritas itu secara periodic diperiksa dan dihitung

serta dibandingkan dengan saldo yang dicatat.

2. Penerimaan laba periodik. Cek-cek dividen dan bunga secara

disetorkan secara utuh. Apabila sekuritas disimpan di tempat yang

aman, maka dividen dan pendapatan bunga akan disetorkan

langsung kea kun entitas oleh pialang.

c. Mencatat transaksi

1. Pencatatan pembelian, penjualan, dan laba. Transaksi dicatat

berdasarkan dokumentasi pendukung yang tepat; tugas untuk

mencatat transaksi dan menyelenggarakan pengawasan sekuritas

harus dipisahkan.

2. Pencatatan penyesuaian pasar dan reklasifikasi. Perubahan nilai

wajar dan situasi yang bersangkutan dengan klasifikasi yang tepat

atas investasi secara periodic harus dianalisis dan dicatat.

d. Menyelesaikan transaksi:

1. Penerimaan kas. Prosedur pengendalian harus memberikan

kepastian yang layak bahwa dokumentasi yang menetapkan

akuntabilitas telah diciptakan untuk penerimaan kas dari penjualan

investasi dan untuk transfer dana dari pialang ke rekening giro

utama.

11

Page 12: Audit atas Saldo Investasi

e. Pengeluaran kas.

Pengeluaran kas untuk menyelesaikan pembelian investasi harus

mencakup perandingan pengeluaran dengan pemberitahuan pialang

yang mendasari dan pengendalian atas transfer dana kea kun pilang

dari rekening giro utama.

f. Menilai kinerja dan pelaporan investasi.

Review kinerja dilakukan oleh manajemen untuk mendeteksi kinerja

investasi yang buruk dan/atau pelaporan yang salah, termasuk

perbandingan saldo investasi dan tingkat pengembalian atas berbagai

kelas investasi dengan jumlah yang dianggarkan, dan penilaian

kelayakan klasifikasi dari masing-masing investasi.

Pertimbangan yang cermat atas uraian tentang fungsi-fungsi di atas

investasi harus menyatakan berbagai potensi salah saji yang dapat terjadi

dalam saldo investasi.

3. Pengujian Substantif atas Investasi

Merupakan hal yang biasa dalam melakukan pengujian substantif atas siklus

investasi untuk menguji saldo investasi di neraca dan laporan laba rugi pada saat

yang sama. Seperti dalam kasus setiap siklus yang diliput dalam bab-bab

terdahulu, tingkat risiko deteksi yang tepat dan dapat diterima harus ditetapkan

untuk setiap kategori asersi laporan keuangan bagi saldo siklus investasi sebelum

pengujian substantif dapat dirancang.

12

Page 13: Audit atas Saldo Investasi

a. Menentukan Risiko Deteksi

Dalam menerapkan model risiko audit untuk menentukan risiko deteksi

bagi asersi siklus investasi, auditor mungkin perlu menggabungkan

penilaian risiko inheren dan pengendaliannya atas transaksi penerimaan

dan pengeluaran kas dengan pertimbangan tambahan yang unik bagi

transaksi investasi yang telah dibahas sebelumnya. Apabila entitas

menghasilkan arus kas bebas yang mencukupi untuk mempunyai volume

aktivitas investasi yang signifikan, auditor akan perlu mempertimbangkan

pengendalian spesifik atas aktivitas-aktivitas itu. Karena penilaian risiko

inheren dan pengendalian yang relevan dapat sangat bervariasi disebabkan

oleh berbagai jenis investasi serta situasi yang ada diantara entitas, maka,

tingkat risiko deteksi yang dapat diterima juga akan bervariasi secara

signifikan di antara entitas dan di antara kategori asersi bagi entitas yang

sama. Sekali lagi, kesulitan dalam merancang pengendalian untuk menilai

risiko secara memadai berkaitan dengan (1) penggunaan nilai wajar, bila

diperlukan, dan (2) klasifikasi yang tepat atas investasi yang seringkali

berati bahwa tingkat risiko deteksi yang rendah yang dapat diterima untuk

pengujian rincian biasanya pengungkapan. Bagi banyak entitas di mana

volume transaksi investasi menekankan pada pengujian rincian.

b. Merancang Pengujian Substantif

Suatu daftar pengujian substantif yang mungkin atas saldo investasi dan

tujuan audit spesifik yang berkaitan dengannya disajikan dalam Gambar

18-2. Perhatikan bahwa kategori pengujian rincian saldo memuat jumlah

kemungkinan pengujian yang terbesar, dan bahwa berbagai pengujian

13

Page 14: Audit atas Saldo Investasi

dapat mempermudah pencapaian tingkat risiko deteksi yang rendah akan

dapat diterima yang mungkin diperlukan untuk asersi penilaian atau

alokasi dan penyajian serta pengungkapan. Masing-masing pengujian ini

akan djelaskan dalam bagian berikut.

1. Prosedur Awal

Serangkaian prosedur dalam kategori ini seperti yang diperlihatkan

pada Gambar 18-2 mengikutib pola yang ditetapkan untuk akun-akun

utama. Auditor mendapatkan pemahaman atas bisnis dan industri

klien. Merupakan hal yang penting bagi auditor untuk memahami

pendorong Ekonomi yang memungkinkan suatu entitas melakukan

aktivitas investasi, seperti kebijakan etntitas untuk menginvestasikan

kelebihan kas, akivitas pembiayaannya, dan kemampuannya untuk

menghasilka arus kas beba. Kedua, kecocokkan antara saldo investasi

awal dengan jumlah yang diaudit dalam kertas kerja tahun sebelumnya

diverifikasi. Berikutnya, aktivitas yang melibatkan akun-akun yang

berkaitan dengan investasi ditelaah untuk menentukan setiap ayat

jurnal yang tidak biasa dari segi sifat atau jumlah yang harus diselidiki.

Kemudian, skedul semua investasi yang disiapkan klien, atau

penambahan dan pelepasan yang terjadi selama periode berjalan, dicek

ketepatan matematis dan kesesuaiannya dengan catatan akuntansi yang

mendasari. Prosedur terakhir mencakup penentuan bahwa skedul dan

buku tambahan investasi sesuai dengan saldo akun pengendali buku

besar yang berkaitan. Skedul tersebut dapat berfungsi sebagai dasar

untuk melakukan pengujian substanif tambahan.

14

Page 15: Audit atas Saldo Investasi

2. Prosedur Analitis

Prosedur anakitis untuk saldo investasi mencakup keterkaitan di antara

akun-akun spesifik selama periode berjalan dan perbandingan dengan

data tahun sebelumnya, jumlah yang dianggarkan, dan ekspetasi

lainnya. Sebagai contoh, persentase saldo investasi jangka pendek dan

jangka panjang terhadap masing-masing aktiva lancar dan total aktiva,

serta tingkat pengebalian atas berbagai kelas investasi dapat

dibandingkan dengan ekspektasi atau pengharapan. Ketika

melaksanakan prosedur analitis atas laba investasi, adalah penting

untuk memahami kebijakan investasi entitas berkenaan dengan

proporsi investasi dalam sekuritas pemerintah, obligasi korporasi, dan

sekuritas ekuitas. Auditor harus mengevaluasi kelayakan laba investasi

atas masing-masing kelas investasi secara terpisah, berdasarkan kinerja

pasar terakhir. Efektivitas dari prosedur analitis dapat mengurangi

jumlah bukti yang diperlukan dari pengujian substantif lainnya.

3. Pengujian Rincian Transaksi

Pengujian rincian transaksi secara khusus akan dapat menjadi efektif

sebagai suatu pendekatan audit apabila entitas tersebu mempunyai

volume transaksi yang rendah. Pengujian substantif ini terdiri dari

vouching ke masing-masing ayat debet dan kredit dalam berbagai akun

investasi. Sebagai contoh, pendekatan ke akun aktiva dalam transaksi

akuisisi dapat divouch ke surat pemberitahuan pialang dan cek-cek

yang dibatalkan. Sementara pendekatan lainnya ke aun investasi atau

akun penyesuaian pasar yang bertalian dapat divouch ke dokumentasi

15

Page 16: Audit atas Saldo Investasi

yang memverifikasi kenaikan nilai wajar yang harus diakui dalam

akun-akun itu. Kredit yang dibukukan ke akun aktiva dapat divouch ke

bank atau surat pemberitahuan pialang yang memberikan bukti tentang

penjualan investasi, atau ke dokumentasi penurunan nilai wajar yang

harus diakui dalam akun-akun itu. Demikian pula, ayat jurnal pada

laporan laba-rugi dan akun ekuitas untuk keuntungan dan kerugian

yang direalisasi dan belum direalisasi dapat divouch ke dokumentasi

transaksi penjualan atau perubahan nilai wajar yang harus diakui dalam

akun-akun ini. Ayat jurnal untuk pembelian dan penjualan besar

investasi dalam jumlah besar seringkali dapat divouch ke otorisasi

pada notulen rapat dewan komisaris.

Untuk investasi yang diperhitungkan dengan metode ekuitas, debet

pasca akuisisi dapat divouch ke dokumentasi yang menunjukan bagian

investor atau lana investee. Sementara kredit juga dapat divouch ke

dokumentasi dividen yang diterma dari investee, atau ke kertas kerja

yang menunjukkan kalkulasi amortisasi periodik dari kelebihan harga

pokok atas nlai buku yang mendasari. Laporan keuangan investee yang

telah di audit umumnya menyajikan bukti yang mencukupi tentang

aktiva bersih yang mendasari serta hasil operasi investee. Jika laporan

keuangan investee belum di audit, maka auditor harus menerapkan,

atau harus meminta klien bertemu dengan investee dan mengusahakan

agar auditor investee menerapkan prosedur auditing yang tepat atas

laporan keuangan tersebut, mengingat materialitas investasi dalam

kaitannya dengan laporan keuangan klien.

16

Page 17: Audit atas Saldo Investasi

Pengetahuan tentang akuntansi yang tepat untuk aktivitas investasi

yang mempengaruhi saldo investasi lainnya dapat memberitahu auditor

mengenai sumber dari mana debet dan kredit itu dapat divouching.

Tergantung pada debet atau kredit tertentu yang telah divouch,

pemeriksaan yang cermat atas dokumentasi pendukung dapat

memberikan bukti yang berhubungan dengan salah satu dari lima

kategori asersi. Misalnya, surat pemberitahuan pialang memberikan

bukti tentang eksistensi atau kejadian transaksi, transfer kepemilikan

sekuritas, dan penilaian sekuritas pada tanggal transaksi. Dokumentasi

juga dapat berguna dalam menentukan apakah debet dan kredit telah

dilakukan ke akun-akun yang tepat (klasifikasi yang tepat).

4. Pengujian Rincian Saldo

Tiga pengujian substantif dalam kategori ini akan dijelaskan dalam

subbagian berikut:

a. Memeriksa dan menghitung sekuritas yang ada di tangan

Pengujian ini biasanya dilaksanakan secara serentak dengan

perhitungan auditor atas kas dan instrumen lainnya yang dapat

dinegosiasikan. Dalam melaksanakan pengujian ini, (1) petugas

yang menyimpan sekuritas harus hadir sepanjang perhitungan, (2)

suatu tanda terima hrs diperoleh dari petugas tersebut ketika

sekuritas dikembalikan, dan (3) semua sekuritas harus berada di

bawah kendali auditor sampai perhitungan selesai.

Dalam memeriksa sekuritas, auditor harus mengamati hal-hal

seperti nomor sertifikat pada dokumen, nama pemilik (yang harus

17

Page 18: Audit atas Saldo Investasi

nama klien, baik secara langsung maupun melalui endorsemen),

uraian tentang sekuritas itu, jumlah saham (atau obligasi) dan

nama penerbitnya. Sekuritas yang ada di tangan harus disimpan

pada beberapa lokasi yang berbeda demi keamanan. Dalam kasus

itu, perhitungan yang serentak harus dilakukan pada lokasi-lokasi

itu atau sekuritas harus terus disegel sampai semua lokasi telah

dihitung. Sebagai contoh, bank umumnya akan menyegel kotak

pengaman deposito atas permintaan klien dan akan

mengkonfirmasi pada auditor bahwa tidak ada akses ke kotak itu

selama periode perhitungan. Apabila perhitungan tidak dilakukan

pada tanggal neraca, maka auditor harus menyiapkan suatu

rekonsiliasi dari tanggal perhitungan hingga tanggal laporan

dengan menelaah setiap transaksi sekuritas yang terjadi di

antaranya.

Pengujian substantif ini memberikan bukti tentang asersi

keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban,

serta penyajian dan pengungkapan.

b. Mengkonfirmasi Sekuritas yang Disimpan oleh Pihak Lain

Sekuritas yang disimpan oleh pihak luar untuk menjaga

keamanannya harus dikonfirmasi. Konfirmasi ini harus diminta

pada tanggal sekuritas yang ditahan oleh klien itu sedang dihitung.

Proses konfirmasi untuk sekuritas ini sama dengan langkah-

langkah yang diperlukan dalam mengkonfirmasi piutang. Jadi,

auditor harus mengendalikan pengiriman melalui pos dan

18

Page 19: Audit atas Saldo Investasi

menerima jawaban langsung dari petugas penyimpanan sekuritas.

Data yang dikonfirmasi sama dengan data yang harus dicatat

apabila auditor mampu memeriksa sekuritas tersebut.

Sekuritas juga dapat ditahan oleh kreditor sebagai jaminan atas

pinjaman atau ditempatkan pada pihak ketiga (escrow) sesuai

perintah pengadilan. Dalam kasus tersebut, konfirmasi harus

dikirimkan kepada petugas yang ditunjuk. Konfirmasi atas

sekuritas yang ditahan oleh pihak ketiga dapat memberikan bukti

mengenai asersi keberadaan atau keterjadian serta hak dan

kewajiban. Konfirmasi ini juga akan memberikan bukti tentang

asersi kelengkapan jika konfirmasi tersebut menunjukkan lebih

banyak sekuritas yang ditahan daripada yang dicatat.

c. Menghitung Kembali Pendapatan Investasi yang Dihasilkan

Laba dari investasi dapat diverifikasi dengan bukti documenter

dan dihitung ulang. Dividen atas semua saham yang terdaftar pada

bursa saham dan banyak lainnya termasuk dalam buku catatan

divuden yang diterbitkan oleh jasa investasi. Auditor dapat secara

independen memverifikasi pendapatan dividen dengan merujuk

pada tanggal pengumuman, jumlah, dan tanggal pembayaran yang

diperlihatkan dalam buku catatan itu. Verifikasi pendapatan

dividen biasanya digabungkan ke dalam skedul investasi.

Bunga yang dihasilkan dan bunga yang dipungut atas investasi

dalam obligasi dapat diverifikasi dengan menelaah surat berharga

dan tanggal pembayaran yang ditunjukkan pada sertifikat obligasi.

19

Page 20: Audit atas Saldo Investasi

Di samping itu, auditor juga menelaah skedul-skedul amortisasi

klien untuk premi dan diskonto obligasi serta menghitung kembali

jumlah yang diamortisasi, jika ada.

Verifikasi terhadap bagian investasi atas laba investee menurut

investasi dengan metode ekuitas telah dibahas sebagai bagian dari

vouching ayat jurnal dalam bagian terdahulu mengenai pengujian

rincian transaksi. Rekalkulasi saldo pendapatan investasi terutama

bersangkutan dengan asersi penilaian atau alokasi.

5. Pengujian Rincian Saldo: Estimasi Akuntansi

Ketika mengaudit investasi, auditor harus menerapkan pertimbangan

audit yang signifikan berkenaan dengan evaluasi atas (1) klasifikasi

investasi yang tepat, dan (2) nilai wajar investasi. Pedoman

professional yang diberikan oleh SAS No. 81 (AU 332), Auditing

Investments, tentang bagaimana auditor harus menghadapi tantangan

itu akan dibahas di bawah ini.

a. Klasifikasi Investasi yang Tepat

Kelayakan penerapan FASB No. 115, Accounting for Certain

Investments in Debt and Equity Securities, oleh klien, akan

tergantung pada klasifikasi sekuritas oleh entitas sebagai:

1) Sekuritas yang ditahan-sampai-jatuh tempo, yang dilaporkan

pada biaya amortisasi.

2) Sekuritas yang diperdagangkan, yang dilaporkan pada nilai

wajar, dengan keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi

dimasukkan dalam laba.

20

Page 21: Audit atas Saldo Investasi

3) Sekuritas yang tersedia untuk dijual, yang dilaporkan pada

nilai wajar dengan keuntungan dan kerugian yang belum

direalisasi tidak termasuk dalam laba serta dilaporkan dalam

akun ekuitas terpisah.

Ketika mengevaluasi maksud manajemen berkenaan dengan suatu

investasi, auditor harus menentukan apakah aktivitas investasi

manajemen mendukung atau bertentangan dengan maksud

manajemen yang telah dinyatakan. Sebagai contoh, penjualan

investasi yang diklasifikasikan sebagai katagori ditahan-sampai-

jatuh tempo dapat menyebabkan auditor mempertanyakan

kelayakan klasifikasi manajemen atas investasi lainnya dalam

kategori itu. Auditor juga harus mempertimbangkan kemampuan

manajemen untuk menahan sekuritas hutang sampai jatuh tempo

mengingat posisi keuangan klien, kebutuhan modal kerja, dan

kemampuan untuk menghasilkan arus kas operasi. Akhirnya,

auditor biasanya harus mendapatkan representasi tertulis dari

manajemen yang mengkonfirmasikan kelayakan klasifikasi

sekuritas.

b. Mengaudit Nilai Wajar Investasi

Jika investasi dicatat pada nilai wajarnya, maka auditor harus

mendapatkan bukti yang mendukung nilai wajar itu. Sumber yang

umum untuk mendukung nilai wajar sekuritas adalah harga pasar

kutipan yang diperoleh dari publikasi keuangan atau estimasi nilai

wajar yang diperoleh dari pialang-dealer serta sumber pihak ketiga

21

Page 22: Audit atas Saldo Investasi

lainnya. Dalam kasus investasi yang dinilai dengan menggunakan

model penilaian, auditor tidak boleh bertindak sebagai penaksir

dan tidak diperbolehkan untuk mengganti pertimbangannya dengan

pertimbangan manajemen entitas. Sebaiknya, auditor umumnya

harus menilai kelayakan dan ketepatan model itu. Auditor dapat

menganggap perlu untuk melibatkan seorang spesialis dalam

menilai estimasi nilai wajar entitas atau model-model yang

bertalian.

GAAP mengharuskan manajemen untuk menentukan apakah

penurunan nilai wajar di bawah dasar biaya yang diamortisasi dari

investasi tertentu adalah bersifat tidak sementara (other-than

temporary), yang seringkali melibatkan estimasi hasil dari

peristiwa masa depan. Auditor harus mengevaluasi apakah

manajemen telah mempertimbangkan informasi yang relevan

dalam menentukan apakah ada kondisi penurunan nilai yang

bersifat tidak sementara. Contoh factor-faktor yang dapat

menunjukkan kondisi penurunan nilai yang bersifat tidak

sementara adalah sebagai berikut:

1) Nilai wajar secara signifikan berada di bawah harga pokok.

2) Penurunan nilai berasal dari kondisi buruk yang spesifik yang

mempengaruhi investasi tertentu.

3) Suatu sekuritas hutang telah dinilai menurunkan peringkatnya

oleh lembaga penyusun peringkat.

4) Kondisi keuangan penerbit sedang memburuk.

22

Page 23: Audit atas Saldo Investasi

5) Dividen telah dikurangi atau dihilangkan, atau skedul

pembayaran bunga atas sekuritas hutang belum dibuat.

Auditor harus mendapatkan bukti mengenai kondisi-kondisi

tersebut dan apakah hal itu cenderung mendukung atau

bertentangan dengan kesimpulan manajemen.

c. Perbandingan Penyajian Laporan dengan Gaap

Pengujian substantif yang dilakukan terdahulu harus memberikan

banyak bukti yang diperlukan auditor untuk menentukan apakah

saldo investasi telah diidentifikasi dan diklasifikasikan ddengan

tepat dalam laporan keuangan. Namun, berkaitan dengan

klasifikasi lancer dan tidak lancar, atau perdagangan lawan tersedia

untuk dijual, auditor juga harus mengadakan tanya – jawab dengan

manajemen menyangkut maksudnya dalam hal periode penahanan,

dan sebagaimana. Dalam kasus sekuritas hutang diklasifikasikan

sebagai ditahan sampai jatuh tempo, auditor juga harus menilai

kemampuan manajemen untuk menahan investasi untuk jatuh

tempo. Sebagian besar auditor menggunakan daftar periksa sebagai

alat bantu dalam menentukan bahwa semua pengungkapan yang

disyaratkan telah dilakukan berkenaan dengan dasar penilaian

investasi, berbagai komponen dari keuntungan dan kerugian yang

direalisasi serta belum direalisasi, investasi dengan pihak yang

memiliki hubungan istimewa, dan sekuritas yang telah digadaikan

sebagai agunan.

23