Audiometri Fix Klmpok5

download Audiometri Fix Klmpok5

of 52

Transcript of Audiometri Fix Klmpok5

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    1/52

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang

    Suara adalah sensasi yang timbul apabila getaran longitudinal molekul di

    lingkungan eksternal. Secara umum kekerasan suara berkaitan dengan amplitudo

    gelombang suara dan nada berkaitan dengan frekuensi (jumlah gelombang

    persatuan waktu). Adanya sumber bising ditempat kerja menimbulkan potensi

    berbahaya terhadap kesehatan pendengaran tenaga kerja. Apabila seseorang atau

    tenaga kerja terpapar kebisingan secara terus-menerus dalam waktu yang lama

    maka dapat mengakibatkan kelainan atau gangguan fisiologi telinga seperti tuli

    konduktif, tuli perseptif dan tuli campuran. arna hal inilah mengapa

    diperlukannya tes audiometri bagi seseorang yang merasa memiliki gangguan

    pendengaran atau seseorang yang akan bekerja pada suatu bidang yang

    memerlukan ketajaman pendengaran dan tes ini juga dapat digunakan untuk

    menentukan lokalisasi kerusakan anatomis yang menimbulkan gangguan

    pendengaran.

    Audiometri adalah sebuah alat yang dingunakan untuk mengetahui le!el

    pendengaran seseorang. "engan alat ini, derajat ketajaman pendengaran

    seseorang dapat diukur dan dinilai. Alat ini menghasilkan nada-nada murni

    dengan frekuensi melalui earphone. #ada setiap frekuensi ditentukan intensitas

    ambang dan diplotkan pada sebuah grafik sebagai presentasi dari pendengaran

    normal. $al ini menghasilkan pengukuran obyektif derajat ketulian dan

    gambaran mengenai rentang nada yang paling terpengaruh.

    %ang melatarbelakangi pratikum ini adalah untuk mengetahui cara

    pemeriksaan menggunakan audiometri.

    B. Tujuan

    1. &ahasiswa dapat menggunakan alat audiometri.

    '. &ahasiswa mampu melakukan pemeriksaan penurunan daya dengar.

    . &ahasiswa mampu menganalisa hasil pemeriksaan penurunan daya dengar.

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    2/52

    '

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    3/52

    A. Jenis Bunyi

    enis-jenis bunyi berdasarkan frekuensinya dibagi menjadi yaitu

    *nfrasonik, Audiosonik dan +ltrasonik.

    1. *nfrasonik

    *nfrasonik adalah suara dengan frekuensi terlalu rendah untuk dapat

    didengar oleh telinga manusia. *nfrasonik berada dalam rentang 1 $ert

    sampai ,1 $ert. /entang frekuensi ini adalah sama dengan yang

    digunakan oleh seismometer untuk mendeteksi gempa bumi. 0elombang

    infrasonik bercirikan dapat menjangkau jarak yang jauh dan dapat melewati

    halangan tanpa kehilangan kekuatannya atau relatif kecil. 0elombang

    infrasonik pertama kali yang diamati kemungkinan adalah ketika gunung

    rakatau meletus menghasilkan gelombang atau getaran yang mengelilingi

    bumi sedikitnya kali dan tercatat di berbagai stasiun di seluruh dunia.

    Salah satu perintis penelitian infrasonik adalah ilmuwan #erancis

    ladimir 0a!reau (lahir di /usia dengan nama ladimir 0a!ronsky).

    etertarikannya dalam infrasonik awalnya bermula pada tahun 123 ketika

    ia dan asistennya menderita sakit pada gendang telinga serta peralatan

    laboratorium yang bergetar tetapi tidak ada suara yang ditangkap oleh

    mikroponnya. *a kemudian menyimpulkan bahwa itu disebabkan oleh

    infrasonik.4rekuensi bunyi infrasonik kurang dari 'o $ert, dan 5ontoh

    hewan yang dapat mendengar gelombang infrasonik yaitu elelawar,

    angkri anjing dan kuda.

    '. Audiosonik

    0elombang suara yang berfrekuensi pada rentang '$ - '.$.

    "an bisa didengar oleh telinga manusia normal.

    . +ltrasonik

    +ltrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu

    tinggi untuk bisa didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas '

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    4/52

    6

    kilo$ert. $anya beberapa hewan, seperti lumba-lumba menggunakannya

    untuk komunikasi, sedangkan kelelawar menggunakan gelombang

    ultrasonik untuk na!igasi. "alam hal ini, gelombang ultrasonik merupakan

    gelombang ultra (di atas) frekuensi gelombang suara (sonik).

    0elombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair dan

    gas. /eflekti!itas dari gelombang ultrasonik ini di permukaan cairan

    hampir sama dengan permukaan padat, tapi pada tekstil dan busa, maka

    jenis gelombang ini akan diserap.

    4rekuensi yang diasosiasikan dengan gelombang ultrasonik pada

    aplikasi elektronik dihasilkan oleh getaran elastis dari sebuah kristal kuarsa

    yang diinduksikan oleh resonans dengan suatu medan listrik bolak-balik

    yang dipakaikan (efek pieoelektrik). adang gelombang ultrasonik

    menjadi tidak periodik yang disebut derau (noise), dimana dapat dinyatakan

    sebagai superposisi gelombang-gelombang periodik, tetapi banyaknya

    komponen adalah sangat besar. elebihan gelombang ultrasonik yang tidak

    dapat didengar, bersifat langsung dan mudah difokuskan. arak suatu benda

    yang memanfaatkan delay gelombang pantul dan gelombang datang seperti

    pada sistem radar dan deteksi gerakan oleh sensor pada robot atau hewan.

    5ontoh hewan yang dapat mendengar gelombang +ltrasonik yaitu lumba-

    lumba, kelelawar, paus dll

    B. Anatoi !isiologi Pen"engaran

    7elinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan

    untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian

    telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.1. 7elinga luar

    7elinga luar terdiri dari daun telinga (pinna, aurikula), saluran telinga luar

    (meatus akustikus eksternus) dan selaput gendang (membrane tympani),

    bagian telinga ini berfungsi untuk menerima dan menyalurkan getaran suara

    atau gelombang bunyi sehingga menyebabkan bergetarnya membran tympani.

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    5/52

    8

    &eatus akustikus eksternus terbentang dari telinga luar sampai membrane

    tympani. &eatus akustikus eksternus tampak sebagai saluran yang sedikit

    sempit dengan dinding yang kaku. Satu per tiga luas meatus disokong oleh

    tulang rawan elastis dan sisanya dibentuk oleh tulang rawan temporal. &eatus

    dibatasi oleh kulit dengan sejumlah rambut, kelenjar Sebasea, dan sejenis

    kelenjar keringat yang telah mengalami modifikasi menjadi kelenjar

    seruminosa, yaitu kelenjar apokrin tubuler yang berkelok-kelok yang

    mennnghasilkan at lemak setengah padat berwarna kecoklat-coklatan yang

    dinamakan serumen (minyak telinga). Serumen berfungsi menangkap debu

    dan mencegah infeksi.#ada ujung dalam meatus akustikus eksternus terbentang membrane

    tympani. "ia diliputi oleh lapisan luar epidermis yang tipis dan pada

    permukaan dalamnya diliputi oleh epitel selapis kubus. Antara dua epitel yang

    melapisi terdapat jaringan ikat kuat yang terdiri atas serabut-serabut kolagen

    dan elastin serta fibroblast. #ada kuadran depan atas membran atas tympani

    tidak mengandung serabut dan lemas, membentuk membran shrapnel.'. 7elinga tengah

    7elinga tengah merupakan suatu rongga kecil dalam tulang pelipis

    (tulang temporalis) yang berisi tiga tulang pendengaran (osikula), yaitu

    maleus (tulang martil), inkus (tulang landasan), dan stapes (tulang sanggurdi).

    etiganya saling berhubungan melalui persendian . 7angkai maleus melekat

    pada permukaan dalam membran tympani, sedangkan bagian kepalanya

    berhubungan dengan inkus. Selanjutnya, inkus bersendian dengan stapes.

    Stapes berhubungan dengan membran pemisah antara telinga tengah dan

    telinga dalam, yang disebut fenestra o!alis (tingkap jorong9 fenestra

    !estibule). "i bawah fenesta o!alis terdapat tingkap bundar atau fenesta

    kokhlea, yang tertutup oleh membran yang disebut membran tympani

    sekunder.

    7elinga tengah dibatasi oleh epitel selapis gepeng yang terletak pada

    lamina propria yang tipis yang melekat erat pada periosteum yang berdekatan.

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    6/52

    3

    "alam telinga tengah terdapat dua otot kecil yang melekat pada maleus dan

    stapes yang mempunyai fungsi konduksi suara . maleus, inkus, dan stapes

    diliputi oleh epitel selapis gepeng.

    7elinga tengah berhubungan dengan rongga faring melalui saluran

    eustachius(tuba auditi!a), yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan

    tekanan antara kedua sisi membrane tympani. 7uba auditi!a akan membuka

    ketika mulut menganga atau ketika menelan makanan. etika terjadi suara

    yang sangat keras, membuka mulut merupakan usaha yang baik untuk

    mencegah pecahnya membran tympani. arena ketika mulut terbuka, tuba

    auditi!a membuka dan udara akan masuk melalui tuba auditi!a ke telingatengah, sehingga menghasilkan tekanan yang sama antara permukaan dalam

    dan permukaan luar membran tympani.

    . 7elinga dalam (labirin)

    7elinga dalam merupakan struktur yang kompleks, terdiri dari

    serangkaian rongga-rongga tulang dan saluran membranosa yang berisi cairan.

    Saluran-saluran membranosa membentuk labirin membranosa dan berisi

    cairan endolimfe,sedangkan rongga-rongga tulang yang di dalamnya berada

    labirin membranosa disebut labirin tulang (labirin osseosa). :abirin tulang

    berisi cairan perilimfe. /ongga yang terisi perilimfe ini merupakan terusan

    dari rongga subarachnoid selaput otak, sehingga susunan peri limfe mirip

    dengan cairan serebrospinal. :abirin membranosa dilekatkan pada periosteum

    oleh lembaran-lembaran jaringan ikat tipis yang mengandung pembuluh

    darah. :abirin membranosa sendiri tersusun terutama oleh selapis epitel

    gepeng dikelilingi oleh jaringan-jaringan ikat. :abirin terdiri atas tiga saluran

    yang kompleks, yaitu !estibula, kokhlea (rumah siput) dan buah kanalis

    semisirkularis (saluran setengah lingkaran).

    estibula merupakan rongga di tengah labirin, terletak di belakang

    kokhlea dan di depan kanalis semisirkularis. estibula berhubungan dengan

    telinga tengah melalui fenesta o!alis (fenestra !estibule). estibule bagian

    membran terdiri dari dua kantung kecil, yaitu sakulus dan utikulus. #ada

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    7/52

    sakulus dan utikulus terdapat dua struktur khusus yang disebut makula

    akustika, sebagai indra keseimbangan statis (orientasi tubuh terhadap tarikan

    gra!itasi). Sel-sel reseptor dalam organ tersebut berupa sel-sel rambut, yang

    didampingi oleh sel-sel penunjang. ;agian atas sel tersebut tertutup oleh

    membran yang mengandung butir-butiran kecil kalsium karbonat (5a5

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    8/52

    ?

    a. Saluran !estibular (skala !estibular)> di sebelah atas mengandung

    perilimfe, berakhir pada tingkap jorong.

    b. Saluran tympani (skala tympani)> di sebelah bawah mengandung

    perilimfe berakhir pada tingkap bulat.

    c. Saluran kokhlear (skala media)> terletak di antara skala !estibular dan

    skala tympani, mengandung endolimfe.

    #. Keseibangan

    Selain bagian pendengaran, bagian telinga dalam terdapat *ndra #engatur

    eseimbangan atau organ estibular. ;agian ini secara struktural terletak di

    belakang labirin yang membentuk struktur utrikulus dan sakulus serta tiga

    saluran setengah lingkaran atau Saluran Gelung atau semisirkular.

    D. $angguan !ungsi Pen"engaran "an !aktor%!aktor yang &e'engaru(i

    0angguan pendengaran adalah ketidakmampuan secara parsial atau total

    untuk mendengarkan suara pada salah satu atau kedua telinga. Ada tiga jenis

    gangguan pendengaran, yaitu konduktif, sensorineural, dan campuran.

    &enurut 5enters for "isease 5ontrol and #re!ention pada gangguan

    pendengaran konduktif terdapat masalah di dalam telinga luar atau tengah,

    sedangkan pada gangguan pendengaran sensorineural terdapat masalah di

    telinga bagian dalam dan saraf pendengaran. Sedangkan, tuli campuran

    disebabkan oleh kombinasi tuli konduktif dan tuli sensorineural. &enurut

    @$

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    9/52

    2

    tuba auditi!a. #ada bentuk yang murni (tanpa komplikasi) biasanya tidak

    ada kerusakan pada telinga dalam, maupun jalur persyarafan pendengaran

    ner!us !estibulokoklearis (B.***).

    0ejala yang ditemui pada gangguan pendengaran jenis ini adalah

    seperti berikut>

    a. Ada riwayat keluarnya carian dari telinga atau riwayat infeksi

    telinga sebelumnya.

    b. #erasaan seperti ada cairan dalam telinga dan seolah-olah bergerak

    dengan perubahan posisi kepala.

    c. "apat disertai tinitus (biasanya suara nada rendah atau

    mendengung).

    d. ;ila kedua telinga terkena, biasanya penderita berbicara dengan

    suara lembut (soft !oice) khususnya pada penderita otosklerosis.

    e. adang-kadang penderita mendengar lebih jelas pada suasana

    ramai.

    '. 0angguan #endengaran Sensorineural

    0angguan pendengaran jenis ini umumnya irre!ersibel. 0ejala yang

    ditemui pada gangguan pendengaran jenis ini adalah seperti berikut>

    a. ;ila gangguan pendengaran bilateral dan sudah diderita lama, suara

    percakapan penderita biasanya lebih keras dan memberi kesan

    seperti suasana yang tegang dibanding orang normal. #erbedaan ini

    lebih jelas bila dibandingkan dengan suara yang lembut dari

    penderita gangguan pendengaran jenis hantaran, khususnya

    otosklerosis.

    b. #enderita lebih sukar mengartikan atau mendengar suara atau

    percakapan dalam suasana gaduh dibanding suasana sunyi.

    c. 7erdapat riwayat trauma kepala, trauma akustik, riwayat pemakaian

    obat-obat ototoksik, ataupun penyakit sistemik sebelumnya.

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    10/52

    1

    . 0angguan #endengaran 5ampuran

    0angguan jenis ini merupakan kombinasi dari gangguan pendengaran

    jenis konduktif dan gangguan pendengaran jenis sensorineural. &ula-mula

    gangguan pendengaran jenis ini adalah jenis hantaran (misalnya

    otosklerosis), kemudian berkembang lebih lanjut menjadi gangguan

    sensorineural. "apat pula sebaliknya, mula-mula gangguan pendengaran

    jenis sensorineural, lalu kemudian disertai dengan gangguan hantaran

    (misalnya presbikusis), kemudian terkena infeksi otitis media. edua

    gangguan tersebut dapat terjadi bersama-sama. &isalnya trauma kepala

    yang berat sekaligus mengenai telinga tengah dan telinga dalam (&iyoso,

    &ewengkang dan Aritomoyo, '1). 0ejala yang timbul juga merupakan

    kombinasi dari kedua komponen gejala gangguan pendengaran jenis

    hantaran dan sensorineural.

    4aktor risiko gangguan pendengaran >

    1. $ipertensi

    $ipertensi merupakan faktor risiko yang mempunyai hubungan yang

    kuat dengan timbulnya gangguan pendengaran sensorineural dibuktikan dalam

    penelitian @askito ('?) mengenai 0angguan #endengaran Sensorineural

    #ekerja #erusahaan &inyak.

    '. &asa erja dan +mur

    &asa kerja C ' tahun jelas merupakan faktor risiko timbulnya

    gangguan pendengaran karena makin seringnya dan lama terpajan dengan

    kebisingan. "ari perhitungan statistik umur C 6 tahun tidak mempunyai

    risiko timbulnya gangguan pendengaran dibandingkan umur yang lebih muda

    D 6 tahun.

    "ari '6 pekerja yang berumur C6 tahun dan mempunyai gangguan

    pendengaran, ternyata '' pekerja (21,3E) mempunyai masa kerja C ' tahun.

    "ari penjelasan secara kaidah pengetahuan kedokteran dan secara statistik

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    11/52

    11

    tersebut maka dapat dinyatakan bahwa faktor risiko umur tetap merupakan

    suatu faktor risiko yang penting dan bermakna.

    . 0ii

    egemukan diketahui secara luas dan melalui penelitian-penelitian

    berhubungan dengan penyakit-penyakit kardio!askuler. #atofisiologi !askuler

    merupakan penjelasan adanya faktor resiko kegemukan pada timbulnya

    gangguan pendengaran. #engaruh bising dan getaran pada fungsi

    keseimbangan dan pendengaran, menemukan ada pengaruh faktor gii lebih

    terhadap timbulnya gangguan pendengaran. "alam penelitian @askito ('?)

    didapatkan pengaruh *&7 terhadap timbulnya gangguan pendengaran

    sensorineural. 4aktor risiko *&7 tetap merupakan faktor risiko gangguan

    pendengaran sensorineural tapi kemungkinan bukan faktor risiko yang utama

    dan langsung.

    6. &erokok

    &erokok merupakan faktor risiko yang kuat terjadinya gangguan

    pendengaran sensorineural. "engan sekitar 6 jenis yang kimia terkandung

    dalam rokok, dengan nikotin dan karbonmonoksida merupakan bahan yang

    penting dalam proses kerusakan pada organ pendengaran. Bikotin

    mempunyai sifat ototoksik dan menyempitkan pembuluh darah sehingga

    mengurangi pasokan darah ke organ tubuh. arbonmonoksida akan

    membentuk karboksi-hemoglobin, yang akan mengurangi ketersediaan oksigen

    tingkat sel. #engaruh bahan-bahan kimia dalam rokok tersebut akan

    menimbulkan kerusakan pada organ koklea. $al ini dibuktikan dengan

    penelitian oleh Bakanishi et all, menemukan ada hubungan yang tinggi

    merokok dengan terjadinya gangguan pendengaran frekuensi tinggi pada

    pekerja kantor (relatif kurang terpajan bising).

    8. adar olesterol 7otal

    adar kolesterol total merupakan faktor risiko terjadinya gangguan

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    12/52

    1'

    pendengaran pada pekerja di daerah bising dan bahaya kimia.

    3. ;7F dan ebisingan

    ;7F merupakan faktor risiko yang bersifat additive terhadap faktor

    risiko bising terhadap terjadinya gangguan pendengaran sensorineural.

    "emikian juga factor risiko kebisingan yang merupakan faktor risiko utama

    pada gangguan pendengaran sensorineural.

    ksposur terhadap kebisingan yang berlebihan dapat menimbulkan pengaruh

    pada telinga dan perilaku. #ada telinga yakni terjadi kerusakan permanen pada sel-

    sel rambut di dalam koklea yang mengakibatkan penurunan kemampuan

    mendengar, tinnitus (berdenging dalam telinga) dan pergeseran ambang

    pendengaran dengan meningkatnya kesulitan mendengar, khususnya semakin

    kentara di ruang yang gaduh.

    "isamping faktor-faktor tersebut diatas, terdapat faktor lain seperti kadar gula

    darah, haemoglobin, !iskositas darah, masa jendal darah, kadar trigliserida,

    pekerja baru atau mantan pekerja dalam lingkungan bising, adanya sumbatan di

    telinga terluar, radang selaput lendir hidung (catarrh blocking) yang menghalangi

    saluran eustachius dan menyebabkan tekanan berlebih di telinga bagian tengah dan

    berbagai kondisi medis lainnya yang bisa saja mengganggu keseimbangan.

    E. Klasi)ikasi $angguan Pen"engaran

    7abel 1. lasifikasi derajat gangguan pendengaran menurut International

    Standard Organization (ISO)danAmerican Standard Association (ASA)

    "erajat 0angguan #endengaran *S< ASA

    #endengaran Bormal 1-'8 d; 1-18 d;

    /ingan '3-6 d; 13-'2 d;

    Sedang 61-88 d; -66 d;

    Sedang ;erat 83- d; 68-82 d;;erat 1-2 d; 3-2 d;

    Sangat ;erat C 2 d; C ? d;

    Secara kasar, gradasi gangguan pendengaran karena bising dapat ditentukan

    dengan menggunakan parameter percakapan sehari-hari sebagai berikut >

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    13/52

    1

    0radasi #arameter

    Bormal 7idak mengalami kesulitan dalam percakapan biasa (3m)

    Sedang esulitan dalam percakapan sehari-hari mulai jarak C1,8m

    &enengahesulitan dalam percakapan keras sehari-hari mulai jarak C

    1,8m

    ;eratesulitan dalam percakapan keras9berteriak pada jarak C

    1,8m

    Sangat ;eratesulitan dalam percakapan keras9berteriak pada jarak D

    1,8m

    7uli 7otal ehilangan kemampuan pendengaran dalam berkomunikasi

    !. Au"ioetri

    Audiometri adalah pemeriksaan untuk menentukan jenis dan derajat ketulian

    (gangguan pendengaran).

    Audiometer adalah peralatan elektronik untuk menguji pendengaran.

    Audiometer diperlukan untuk mengukur ketajaman pendengaran>

    1. "igunakan untuk mengukur ambang pendengaran

    '. &engindikasikan kehilangan pendengaran

    . #embacaan dapat dilakukan secara manual atau otomatis

    6. &encatat kemampuan pendengaran setiap telinga pada deret frekuensi yang

    berbeda

    8. &enghasilkan audiogram (grafik ambang pendengaran untuk masing-masing

    telinga pada suatu rentang frekuensi)

    3. #engujian perlu dilakukan di dalam ruang kedap bunyi namun di ruang yang

    hening pun hasilnya memuaskan

    . ;erbiaya sedang namun dibutuhkan hanya jika kebisingan merupakan

    masalah atau kejadian yang terus-menerus, atau selain itu dapat

    menggunakan fasilitas di rumah sakit setempat

    Audiometri skrining atau Screening Audiometry adalah salah satu prosedur

    klinis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam ruang lingkup esehatan dan

    eselamatan erja (). *ni merupakan salah satu kewajiban perusahaan sebagai

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    14/52

    16

    langkah pencegahan gangguan pendengaran sekaligus sebagai langkah

    monitoring pengaruh tingkat kebisingan terhadap pekerja yang terpapar.

    7ujuannya, untuk mengetahui adanya penurunan pendengaran sebelum gangguan

    tersebut dirasakan dengan jelas oleh pekerja. #ada umumnya, dokter perusahaan

    hanya bertugas melakukan audiometri skrining, apabila ditemukan adanya

    indikasi gangguan pendengaran maka dokter perusahaan akan merujuk pekerja

    tersebut pada dokter ahli 7$7-: (7elinga $idung dan 7enggorokan - epala

    :eher) untuk menjalani audiometri diagnostik dan menjalani penanganan lebih

    lanjut.

    Audiogram adalah hasil dari test audiometri yang berbentuk diagram, dengan

    adanya audiogram dokter ataupun praktisi akan dengan mudah mengenali kondisi

    pendengaran seseorang. Audiogram juga digunakan untuk acuan dasar

    penyetelan atau pengepasan alat bantu dengar terhadap pasien.

    "engan audiometer, dapat dibuat dua macam audiogram>

    1. Audiogram nada murni (pure tone audiogram)

    Audiometri nada murni adalah tes dasar untuk mengetahui ada tidaknya

    gangguan pendengaran. Selama tes, orang yang dites akan mendengar nada

    murni yang diberikan pada frekuensi yang berbeda melalui sebuah headphone

    atau earphone. *ntensitas nada berangsur-angsur dikurangi sampai ambang

    dengar, titik dimana suara terkecil yang dapat didengar akan diketahui.

    $asilnya ditunjukkan dalam desibel (d;) dan dimasukkan ke bentuk

    audiogram.

    '. Audiogram bicara (speech audiogram)

    #ada audiometri bicara dites seberapa banyak kemampuan mengerti

    percakapan pada intensitas yang berbeda. 7es terdiri dari sejumlah kata-kata

    tertentu yang diberikan melalui headphone atau pengeras suara free field.

    ata-kata tersebut harus diulangi oleh orang yang dites. Setelah selesai,

    persentase berapa kata yang dapat diulang dengan benar dapat diketahui.

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    15/52

    18

    BAB III

    #A*A KE*JA P*AKTIKU&

    A. Alat "an Ba(an

    1. Audiometri

    '. #robandus

    . :embar data pemeriksaan6. Alat tulis

    B. #ara Kerja

    1. #robandus dan operator memasuki ruang pemeriksaan.

    '. #asangkan earphone pada probandus sesuai dengan liang telinga warna

    merah pada telinga kanan dan warna biru pada telinga kiri.. $idupkan alat dengan menekan tombol

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    16/52

    13

    probandus pada lembar data.

    ?. :akukan hal yang sama untuk frekuensi 1, ' dan 6.

    2. 7ekan tombol left untuk pemeriksaan telinga kiri dengan cara kerja samaseperti untuk telinga kanan.

    1. Apabila angka intensitas bunyi yang masih bisa didengar menujukkan C '8

    d;, maka terindikasi terjadi penurunan ambang9daya dengar

    (Abnormal9gangguan pendengaran).

    BAB I+

    HASIL DAN PE&BAHASAN

    A. Hasil

    ,. Data Hasil Pengujian;erdasarkan pelaksanaan praktikum Audiometri dengan tujuan

    menguji pendengaran probandus, didapatkan data sebagai berikut>

    Tabel. A.,., Hasil Pengujian Proban"us , -A"elina Daayanti Putri

    0ambar 1. Audiogram 7elinga iri dan anan #robandus 1 (Adelina "amayanti

    #utri)

    ;agian 7elinga

    (d;)

    4rekuensi ($)

    8 1 ' 6

    7elinga iri 6 6 8 '

    7elinga anan 6 6 '

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    17/52

    1

    Tabel. A.,./ Hasil Pengujian Proban"us / -Asriani

    0ambar '. Audiogram 7elinga iri dan anan #robandus ' (Asriani)

    /. Per(itungan Hasil

    "ari hasil data pengujian pada probandus 1 (Adelina "amayanti #utri),

    dilakukan perhitungan rata-rata frekuensi pendengaran telinga kanan dan kiri

    sebagai berikut>

    7elinga anan G

    G ',87elinga iri G

    G ,8

    "ari hasil data pengujian pada probandus ' (Asriani), dilakukan

    perhitungan rata-rata frekuensi pendengaran telinga kanan dan kiri sebagai

    berikut>

    7elinga ananG G

    8

    7elinga iri G

    G

    B. Peba(asan

    Audiometri adalah sebuah alat yang dingunakan untuk mengetahui le!el

    pendengaran seseorang. "engan alat ini, derajat ketajaman pendengaran

    ;agian 7elinga

    (d;)

    4rekuensi ($)

    8 1 ' 6

    7elinga iri 6 8 ' 1

    7elinga anan 6 6

    6

    '66 +++

    6

    6.6. ++

    6

    66 +++

    6

    8.6. ++

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    18/52

    1?

    seseorang dapat diukur dan dinilai. Audiometri tidak saja dipergunakan untuk

    mengukur ketajaman pendengaran, tetapi juga untuk menentukan lokalisasi

    kerusakan anatomis yang menimbulkan gangguan pendengaran. Alat ini

    menghasilkan nada-nada murni dengan frekuensi melalui earphone. #ada setiap

    frekuensi ditentukan intensitas ambang dan diplotkan pada sebuah grafik sebagai

    presentasi dari pendengaran normal.

    #ada praktikum Audiometri yang telah dilaksanakan dengan pengujian '

    probandus menggunakan pemeriksaan audiometri nada murni. Audiometri nada

    murni adalah suatu sistem uji pendengaran dengan menggunakan alat yang

    menghasilkan nada-nada murni dari berbagai frrekuensi. 4rekuensi yangdigunakan pada pengujian adalah 8, 1, ', dan 6 $. ;unyi yang

    dihasilkan disalurkan melalui headset atau bone conductor ke telinga dan

    batasan intensitas suara (d;) yang tidak dapat didengar lagi oleh probandus

    kemudian di catat pada setiap frekuensi.

    7elinga manusia normal mampu mendengar suara kisaran frekuensi '-'.

    $. 4rekuensi dari 8-' $ yang paling penting dalam memahami

    percakapan sehari-hari. ika seseorang mengalami kesulitan dalam melaksanakan

    kehidupan normal terutama dalam berkomunikasi9memahami pembicaraan maka

    disebut dengan gangguan pendengaran. Adapun gangguan dalam pendengaran

    menurut *S< digolongkan sebagai berikut>

    1. ika peningkatan ambang dengar antara -D'8 d;A, Bormal'. ika peningkatan ambang dengar antara '3-6 d;A, 7uli /ingan

    . ika peningkatan ambang dengar antara 61-3 d;A, 7uli Sedang

    6. ika peningkatan ambang dengar antara 31H2 d;A, 7uli ;erat8. ika peningkatan ambang dengar C2 d;A, 7uli Sangat ;erat

    "idasarkan pada jenis gangguan kesehatan diatas, rata-rata frekuensi

    pendengaran #robandus 1 (Adelina "amayanti #utri) pada telingan kanan ',8

    d;A dan telinga kiri ,8 d;A tergolong dalam tuli ringan. Sedangkan, pada

    #robandus ' (Asriani) tergolong pula dalam tuli ringan, dengan rata-rata

    frekuensi pendengaran telinga kanan 8 d;A dan telinga kiri d;A.

    #enurunan daya dengar tersebut dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    19/52

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    20/52

    '

    didengar lagi oleh probandus kemudian di catat. #engukuran dilakukan pada

    dua telinga yaitu telinga kanan dan telinga kiri yang akan diketahui rata-rata

    intensitas pendengaran kedua telinga. $asil pengukuran akan menunjukkan

    gangguan pendengaran yang tergolong dalam normal, tuli ringan, tuli sedang,

    tuli berat, dan tuli sangat berat.

    . "ari batasan intensitas suara yang didengar pada 6 frekuensi dihitung rata-

    rata intensitas pendengaran. emudian, bandingkan dengan klasifikasi

    gangguan pendengaran menurut *S

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    21/52

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    22/52

    ''

    Sensorineural #ekerja #erusahaan &inyak.urnal #esehatan asyarakat *asional,

    '(8)> ''-''8.

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    #enyakit Akibat erja (#A) (

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    23/52

    '

    tidak nyaman dan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. &enurut

    *nternational :abor

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    24/52

    '6

    pernapasan terutama akibat pencemaran lingkungan dan asap rokok.

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    25/52

    '8

    kapiler-kapiler pada kedua paru kira-kira m' (Syaifuddin,$., '11).

    Akti!itas bernapas merupakan dasar yang meliputi gerak tulang rusuk

    sewaktu bernapas dalam. #ada waktu istirahat pernapasan menjadi dangkal akibat

    tekanan abdomen yang membatasi gerakan diafragma (Syaifuddin,$., '11).

    mpat proses yang berhubungan dengan pernapasan pulmoner atau

    pernapasan eksternal>

    1. entilasi pulmoner, atau gerak pernapasan yang menukar udara dalam

    al!eoli dengan udara luar.'. Arus darah melalui paru-paru.

    . "istribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga dalam jumlah tepat

    dapat mencapai semua bagian tubuh.

    6. "ifusi gas yang menembusi membran pemisah al!eoli dan kapiler. 5

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    26/52

    '3

    pada waktu otot inspirasi berelaksasi sifatnya elastis, paru dan toraks mengempis

    secara pasif. ;ila semua otot berelaksasi kembali ke suatu keadaan istirahat.

    olume udara di dalam paru pada tingkat yang sama dengan kapasitas sisa

    fungsional kira-kira '. ml (Syaifuddin,$., '11).

    D. +olue Sisa

    +dara yang tidak bisa dikeluarkan dari paru bahkan dengan ekspirasi yang

    kuatpun tidak bisa dikeluarkan, fungsinya menyediakan udara dalam al!eolus

    untuk menyerasikan darah di antara dua siklus pernapasan. Seandainya tidak ada

    udara sisa, konsentrasi oksigen dan karbon dioksida di dalam darah akan naik

    dan turun secara jelas (Syaifuddin,$., '11).

    E. +olue *es'irasi Per &enit

    olume respirasi per menit adalah jumlah total udara baru yang masuk ke

    dalam saluran pernapasan setiap menit, sama dengan !olume tidal kecepatan

    respirasi. olume tidal normal sekitar 8 ml dan kecepatan respirasi normal 1'

    kali per menit. /ata-rata !olume respirasi per menit sekitar 3 liter9menit.Seseorang dapat hidup untuk waktu singkat dengan !olume respirasi permenit

    sedikitnya 1,8 liter dan kecepatan respirasi serendahnya '-6 kali permenit

    (Syaifuddin,$., '11).

    ecepatan respirasi kadang-kadang mencapai 6-8 kali per menit dan

    !olume tidal dapat menjadi sama besar dengan kapasitas !ital, kira-kira 6.3 ml

    pada pria dewasa muda. ecepatan bernapas tinggi tidak dapat mempertahankan

    suatu !olume tidal yang lebih besar dari setengah kapasitas !ital, dengan

    mengombinasikan kedua faktor ini laki-laki dewasa muda mempunyai kapasitas

    pernapasan maksimum 1-1' liter9menit (Syaifuddin,$., '11).

    !. Ka'asitas Paru

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    27/52

    '

    "alam peristiwa siklus paru perlu menyatukan dua !olume atau lebih.

    ombinasi seperti ini disebut kapasitas paru sebagai berikut >

    1. apasitas inspirasi> Sama dengan !olume tidal, ditambah dengan !olume

    cadangan inspirasi, kira-kira .8 ml. umlah udara yang dapat dihirup oleh

    seseorang mulai pada tinggat ekspirasi normal dan mengembangkan parunya

    sampai jumlah maksimum.

    '. apasitas sisa fungsional> Sama dengan !olume cadangan ekspirasi

    ditambah !olume sisa. umlah udara yang tersisa di dalam paru pada akhir

    ekspirasi normal kira-kira '. ml.

    . apasitas !ital> Sama dengan !olume cadangan ditambah dengan !olume

    tidal dan !olume cadangan ekspirasi. umlah udara maksimum yang dapat

    dikeluarkan dari paru-paru setelah ia mengisinya sampai batas maksimum

    dan kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya kira-kira 6.3 ml.

    6. apasitas total paru> Adalah !olume maksimum pengembangan paru dengan

    usaha inspirasi yang sebesar-besarnya kira-kira 8.? ml (Syaifuddin,$.,

    '11).

    $. S'iroetri

    Spirometri adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur aliran udara

    kedalam dan keluar dari paru (;lonshine, ').Seseorang yang bernapas melalui JmouthpieceK spirometri perlu ditutup

    hidungnya. /esponden yang meniup diinstruksi mengenai cara bernapas sewaktu

    prosedur. 7iga maneu!er pernapasan dicoba dahulu sebelum menentukan data

    prosedur dan data yang tertinggi dari tiga kali percobaan diambil untuk

    menge!aluasi pernapasan. #rosedur ini mengukur aliran udara melalui prinsip-

    prinsip perpindahan elekronik atau mekanik dan menggunakan mikropresessor

    dan perekam untuk menghitung serta memplot aliran udara (;lonshine, ').7es ini menghasilkan rekaman !entilasi responden dalam kondisi yang

    melibatkan usaha normal dan maksimal. /ekaman yang diperoleh disebut

    JspirogramK yang akan menunjukkan !olume udara serta tingkat aliran udara

    yang memasuki dan keluar dari paru. Spirometri dapat menghitung beberapa

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    28/52

    '?

    kapasitas paru. Akurasi pengukuran tergantung pada betapa benar responden

    melakukan maneu!er ini.

    #engukuran yang paling umum diukur melalui spirometri adalah >1. ital 5apacity (5)

    ital 5apacity adalah jumlah udara (dalam liter) yang keluar dari paru

    sewaktu pernapasan yang normal. /esponden diinstruksi untuk menginhalasi dan

    mengekspirasi secara normal untuk mendapat ekspirasi yang maksimal. Bilai

    normal biasanya ?E dari jumlah total paru. Akibat dari elastisitas paru dan

    keadaan toraks, jumlah udara yang kecil akan tersisa didalam paru selepas

    ekspirasi maksimal. olume ini disebut residual !olume (/) (0uyton, '3).

    '. 4orced !ital capacity (45)Setelah mengekspirasi secara maksimal, responden disuruh menginspirasi

    dengan usaha maksimal dan mengekspirasi secara kuat dan cepat. 45 adalah

    !olume udara yang diekspirasi kedalam spirometri dengan usaha inhalasi yang

    maksimum (0anong, '8).. 4orced eLpiratory !olume (4)

    #ada awalnya maneu!er 45 diukur dengan !olume udara keluar ke dalam

    spirometri dengan inter!al .8, 1., '., dan . detik. umlah dari semua nilai itu

    memberikan ukuran sebanyak 2E dari 45. Secara umum, 4-1 digunakan

    lebih banyak yaitu !olume udara yang diekspirasi kedalam spirometri pada 1

    detik. Bilai normalnya adalah E dari 45 ( 0anong, '8).

    6. &aLimal !oluntary !entilation (&)

    /esponden akan bernapas sedalam dan secepat mungkin selama 18 detik.

    /erata !olume udara (dalam liter) menunjukkan kekuatan otot respiratori

    (0uyton, '3).Semua nilai normal pengukuran yang dilakukan melalui spirometri sangat

    tergantung pada umur, kelamin, berat badan, tinggi dan ras (;raunwald, '1).

    H. Tujuan S'iroetri

    Spirometri dapat membantu untuk mendeteksi berbagai penyakit yang

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    29/52

    '2

    menggangu fungsi paru. Antaranya adalah asma, chronic obstructive pulmonary

    disease (5

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    30/52

    BAB III

    &ET0DEL0$I PENELITIAN

    A. Alat "an Ba(an

    Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah

    sebagai berikut >

    1. Spirometer'. #robandus

    . ursi

    6. 7isu8. #ulpen

    3. amera

    B. #ara Kerja

    1. alibrasi spirometer.

    '. Byalana alat (#ower tunggu beberapa saat akan muncul menu utama.

    . 7ekan 48 kemudian 43 akan muncul form pengisian identitas probandus

    yang terdiri dari code, umur (A), tinggi badan ($), jenis kelamin (S), berat

    badan (@), nama gunakan tombol 48 dan 43 untuk kursor naik turun, 4 dan

    46 untuk menghapus.

    6. Setelah form diisi tekan 4 untuk melakukan manu!er.

    8. 7ekan 48 terlebih dahulu sebelum mulai melakukan manu!er dengan

    langkah-langkah sebagai berikut>

    a. #osisi duduk atau berdiri dan harus konstinten

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    31/52

    1

    b. ebit hidung menggunakan tangan

    c. #asang mouthpiece dimulut

    3. #robandus pertama kali bernafas biasa sampai terdengar bunyi JtitK pada alat(45), kemudian bernafas sedalam Mdalamnya dan selanjutnya buang nafas

    dengan cara dihentakkan9keras, cepat dan selama mungkin (4 1).. 7ekan 4 untuk melihat hsil test dan tekan sekali lagi 4 untuk printout hasil

    pemeriksaan.

    ?. $itunglah nilai &eans 4759#red 45. Apabila nilai C? maka normal, jika

    N? maka abnormal9gangguan.

    2. $itung perbandingan nilai &eans 41 dengan &eans 45, jika nilai O8

    maka normal, apabila D8 maka abnormal9gangguan.

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    32/52

    '

    BAB I+

    HASIL DAN PE&BAHASAN

    A. Hasil

    "ata #robandus,

    Bama #robandus > Asni /ahmadiani

    7anggal #emeriksaan > 1 &aret '18

    +sia > 12 tahun

    7inggi ;adan > 138 cm

    ;erat ;adan > 8 kg

    "ari pengukuran fungsi paru dengan alat spirometri didapatkan data sebagai

    berikut >

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    33/52

    &aka,

    B. Peba(asan

    #ada percobaan ini mula-mula probandus memberikan informasi berupa

    umur, jenis kelamin, tinggi badan, dan berat badan. emudian mouth piece

    dipasangkan ke alat dan masukan mouth pieceke dalam mulut probandus dan

    probandus menutup hidungnya sendiri. :alu alat mulai dinyalakan, setelah

    dinyalakan probandus mulai bernapas normal sampai timbul perintah dari alat

    untuk ekspirasi dan inspirasi secara maksimal.

    *nstruksikan probandus untuk inspirasi dalam dari luar alat. emudian alat

    dinyalakan, segera setelah alat siap, tekan tombol start dilanjutkan dengan

    eskpirasi dengan kuat melalui mouth piece. Sesuai instruksi alat, inspirasi dan

    ekspirasikan secara cepat dan kuat kurang dari 3 detik. $asil pengukuran yang

    didapatkan 45 yaitu 6 E dan 41945 yaitu ? E.

    $asil spirogram menunjukkan bahwa probandus tidak mengalami kelainan pada

    sistem pernapasannya. 4aktor yang mempengaruhi normal pada sistem

    pernapasan probandus antara lain probandus bukan merupakan perokok, tidak

    terpapar dengan asap rokok di lingkungan rumah, dan menggunakan masker saat

    menggnakan kendaraan bermotor sehingga meminimalisir akibat dari

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    34/52

    6

    pencemaran udara yang dapat menyebabkan kelainan sistem pernapasan.

    BAB +

    PENUTUP

    A. Kesi'ulan

    1. 5ara penggunaan alat spirometri yaitu kalibrasi spirometer terlebih dahulu,

    setelah alat dinyalakan, tekan 48 kemudian 43 dan akan muncul form

    pengisian identitas probandus yang terdiri dari code, umur (A), tinggi badan

    ($), jenis kelamin (S), berat badan (@), nama gunakan tombol 48 dan 43

    untuk kursor naik turun, 4 dan 46 untuk menghapus. Setelah form diisi

    tekan 4 untuk melakukan manu!er. #robandus pertama kali bernafas biasa

    sampai terdengar bunyi JtitK pada alat (45), kemudian bernafas sedalam M

    dalamnya dan selanjutnya buang nafas dengan cara dihentakkan9keras,

    cepat dan selama mungkin (4 1). 7ekan 4 untuk melihat hasil test dan

    tekan sekali lagi 4 untuk printout hasil pemeriksaan.

    '. #emeriksaan dengan alat Spirometri ini dapat membantu untuk mendeteksi

    berbagai penyakit yang menggangu fungsi paru. "i antaranya asma, chronic

    obstructive pulmonary disease(5

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    35/52

    8

    B. Saran

    Sebaiknya praktikum yang dilakukan menggunakan lebih dari satu

    probandus agar mendapatkan perbandingan yang lebih spesifik dari probandus

    yang diukur.

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    36/52

    3

    DA!TA* PUSTAKA

    Anonim, '.enyakit akibat ker+a dan enyakit erkait #er+a.

    http>99repository.usu.ac.id9. "iakses 16 &aret '18.

    Anonim.'1.Spirometri- http>99prodia.co.id9pemeriksaan-penunjang9spirometri .

    "iakses 13 &aret '18.

    ;lonshine, '. .Spirometry/ Asthma and 0O$ Guidelines 0reating

    Opportunities for 's-1AA/5 7imes > 6-.

    ;raunwald, ., 4auci, A.S., *sselbacher, .., @ilson, ."., &artin, .;., asper, ".:.,et al, '1.%arrison2s rinciples of Internal edicine- #hiladelphia>

    &c0raw-$ill.

    "anusantoso, $alim. '.!uku Saku Ilmu enyakit aru- akarta> $ipokrates.

    "orlan,@. A. Bewman. '3.#amus #edokteran $orland. disi '2. akarta> 05.

    0uyton, A.5. and $all, .., '3. e3tbook of edical hysiology-11th ed.

    #hiladelphia, #A, +SA> lse!ier Saunders.

    0anong @.4., '8.'evie4 of edical hysiology. ''nd ed. +SA> &c0raw

    $ill 5ompanies.

    #earce, !elyn 5.. '11.Anatomi dan "isiologi 5ntuk aramedis. 0ramedia

    #ustaka +tama > akarta.

    Syaifuddin,$. '11. Anatomi "isiologi #urikulum !erbasis #ompetensi untuk

    #epera4atan dan #ebidanan. 05 > akarta.

    http://prodia.co.id/pemeriksaan-penunjang/spirometrihttp://prodia.co.id/pemeriksaan-penunjang/spirometri
  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    37/52

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    "i era globalisasi menuntut pelaksanaan esehatan dan eselamatan erja

    () di setiap tempat kerja termasuk di sektor kesehatan. #engembangan dan

    peningkatan disektor kesehatan dalam rangka menekan serendah mungkin

    risiko kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat hubungan kerja, serta

    meningkatkan produkti!itas dan efesiensi (#usat esehatan erja, '?). Salah

    satu faktor permasalahan yang mengganggu kenyamanan kerja tenaga kerja ialahpermasalahan mengenai penerangan9pencahayaan yang kurang atau pencahayaan

    yang berlebih ("epartemen esehatan, '?).

    &enurut eputusan &enteri esehatan Bo.168 tahun '', penerangan

    adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk

    melaksanakan kegiatan secara efektif. #enerangan di tempat kerja adalah salah

    satu sumber cahaya yang menerangi benda-benda ditempat kerja. #enerangan

    dapat berasal dari cahaya alami dan cahaya buatan, banyak obyek kerja beserta

    benda atau alat dan kondisi disekitar yang perlu dilihat oleh tenaga kerja, hal ini

    penting untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, selain itu

    penerangan yang memadai memberikan kesan pemandangan yang lebih baik dan

    keadaan lingkungan yang menyegarkan.

    #encahayaan ruangan, khususnya di tempat kerja yang kurang memenuhi

    persyaratan tertentu dapat memperburuk penglihatan, karena jika pencahayaan

    terlalu besar atau pun lebih kecil, pupil mata harus berusaha menyesuaikan

    cahaya yang diterima oleh mata. Akibatnya mata harus memicing silau atau

    berkontraksi secara berlebihan, arena jika pencahayaan lebih besar atau lebih

    kecil, pupil mata harus berusaha menyesuaikan cahaya yang dapat diterima oleh

    mata. #upil akan mengecil jika menerima cahaya yang besar. $al ini merupakan

    salah satu penyebab mata cepat lelah ("epartemen esehatan, '?).

    Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur intensitas penerangan dalam

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    38/52

    ?

    satuan luL adalah luL meter. #engukuran intensitas penerangan ini memakai alat

    luL meter yang hasilnya dapat langsung dibaca. Alat ini mengubah energi cahaya

    menjadi energi listrik, kemudian energi listrik dalam bentuk arus digunakan

    untuk menggerakan jarum skala. +ntuk alat digital, energi listrik diubah menjadi

    angka yang dapat langsung dibaca pada layar monitor.

    "engan menggunakan luLmeter yang mudah dalam penggunaannya, maka

    dilaksanakan praktikum penerangan untuk mengetahui intensitas penerangan di

    ruang kerja serta menganalisis hasil pengukuran penerangan.

    B. Tujuan

    1. +ntuk mengetahui intensitas penerangan di tempat kerja.'. &ahasiswa mampu melakukan pengukuran intensita penerangan.

    . &ahasiswa mampu menganalisis hasil pengukuran penerangan.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. De)inisi #a(aya

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    39/52

    2

    5ahaya adalah gelombang elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh cahaya

    mata dan dapat memungkinkan untuk membeda-bedakan warnawarni ($idayat dan

    7aufik, '11).

    *ntensitas penerangan adalah banyaknya cahaya yang tiba pada satu luas

    permukaan. *ntensitas penerangan merupakan suatu aspek lingkungan fisik yang

    penting untuk keselamatan kerja. "itempat kerja memerlukan intensitas

    penerangan yang cukup untuk dapat melihat dengan baik dan teliti. *ntensitas

    penerangan yang baik ditentukan oleh sifat dan jenis pekerjaan dimana pekerjaan

    yang teliti memerlukan intensitas penerangan yang lebih besar. #enerangan pada

    tempat kerja sangat berpengaruh terhadap keadaan kesehatan, keselamatan, danprodukti!itas tenaga kerja ($idayat dan 7aufik, '11).

    #encahayaan pada tempat kerja yang memadai baik yang alami maupun

    buatan memegang peranan yang cukup penting dalam upaya peningkatan

    kesehatan, keselamatan dan produkti!itas tenaga kerja. Sedangkan baik tidaknya

    pencahayaan disuatu tempat kerja selain ditentukan oleh kuantitas atau tingkat

    iluminasi yang menyebabkan obyek dan sekitarnya terlihat jelas, tetapi juga oleh

    kualitas dari pencahayaan tersebut diantaranya menyangkut arah dan penyebaran

    atau distribusi cahaya tipe dan tingkat kesilauan. "emikian pula dekorasi tempat

    kerja khususnya mengenai warna dari dinding, langit-langit, peralatan kerja, ikut

    menentukan tingkat penerangan di tempat kerja.

    B. Si)at 1 Si)at "ari #a(aya

    Sifat dari cahaya (chara3ter of light) ditentukan oleh>

    1. uantitas cahaya;anyaknya cahaya yang jatuh pada suatu permukaan yang menyebabkan

    terangnya permukaan tersebut dan sekitarnya. uantitas penerangan yang

    dibutuhkan adalah tergantung dari tingkat ketelitian yang diperlukan, bagian

    yang akan diamati dan kemampuan dari objek tersebut untuk memantulkan

    cahaya yang jatuh padanya, serta brightness dari sekitar objek. +ntuk melihat

    suatu benda atau objek yang berwarna gelap dan kontras antara objek dan

    sekitarnya jelek, diperlukan intensitas penerangan yang tinggi (beberapa ribu

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    40/52

    6

    luL), sedangkan untik objek9benda yang berwarna cerah kontras antara objek

    dan sekitarnya cukup baik, maka diperlukan beberapa ratus luL saja.

    '. ualitas 5ahayaualitas 5ahaya adalah keadaan yang menyangkut warna, arah, dan difusi,

    cahaya, serta jenis dan tingkat kesilauan. ualitas penerangan terutama

    ditentukan oleh ada atau tidaknya kesilauan langsung (direct glare) atau

    kesilauan karena pantulan cahaya dari permukaan yang mengkilap (reflected

    glare) dan bayangan (shado4s) (SumaImur, 1223).

    #. Kesilauan

    esilauan adalah brightness yang berada dalam lapangan penglihatan yang

    menyebabkan rasa ketidaknyamanan, gangguan (annoyance), kelelahan mata

    atau gangguan penglihatan (SumaImur, 1223).

    &enurut jenis-jenisnya kesilauan yang dapat menyebabkan gangguan

    pengelihatan dibedakan menjadi tiga yaitu>

    6- $issability

    #enyebab kesilauan ini adalah terlalu banyaknya cahaya secara langsung

    masuk ke dalam mata dari penglihatan. $issability glare mempengaruhi

    seseorang untuk dapat melihat dengan jelas. eadaan ini dapat dialami oleh

    seseorang yang mengendarai mobil pada malam hari dimana lampu dari mobil

    yang berada dihadapannya terlalu terang.

    7- $iscomfortesilauan ini sering menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada mata, terutama

    bila keadaan ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama. esilauan ini

    sering dialami oleh mereka yang bekerja pada siang hari dan menghadap ke

    jendela atau pada saat seseorang menatap lampu secara langsung pada malam

    hari. fek kesilauan ini pada mata tergantung dari lamanya seseorang

    terpapar oleh kesilauan tersebut.

    8- 'eflected

    'eflected glare adalah kesilauan yang disebabkan oleh pantulan cahaya yang

    mengenai mata kita, dan pantulan cahaya ini berasal darisemua permukaan

    benda yang mengkilap (langit-langit, kaca, dinding, meja kerja, mesin-mesin,

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    41/52

    61

    dan lain-lain) yang berada dalam lapangan penglihatan (visual field)-

    'eflectedkadang-kadang lebih menganggu daripada disability glare karena

    terlalu dekatnya letak sumber kesilauan dan garis penglihatan (SumaImur,

    1223).

    D. Siste Pen2a(ayaan

    &enurut #rabu ('2), menyebutkan bahwa ada 8 sistem pencahayaan di

    ruangan, yaitu >

    1. Sistem #encahayaan :angsung (direct lighting)

    #ada sistem ini 2-1E cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang

    perlu diterangi. Sistim ini dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan,

    tetapi ada kelemahannya, karena dapat menimbulkan bahaya serta kesilauan

    yang mengganggu, baik karena penyinaran langsung, maupun karena

    pantulan cahaya. +ntuk efek yang optimal, disarankan langi-langit, dinding,

    serta benda yang ada didalam ruangan perlu diberi warna cerah, agar tampak

    menyegarkan.

    '. #encahayaan Semi :angsung (semi direct lighting)#ada sistem ini 3-2E cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu

    diterangi, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding.

    "engan sistem ini kelemahan sistem pencahayaan langsung dapat dikurangi.

    "iketahui bahwa langit-langit dan dinding yang diplester putih memiliki

    efisiensi pemantulan 2E, sedangkan apabila dicat putih effisien pemantulan

    antara 8-2E.

    . Sistem #encahayaan "ifus (general diffus lighting)#ada sistem ini setengah cahaya 6-3E diarahkan pada benda yang perlu

    disinari, sedangka sisanya dipantulka ke langit-langit dan dinding.

    #encahayaan sistem ini termasuk sistem direct9indirectyakni memancarkan

    setengah cahaya ke bawah dan sisanya keatas. #ada sistem ini masalah

    bayangan dan kesilauan masih ditemui.6. Sistem #encahayaan Semi 7idak :angsung (semi indirect lighting)

    #ada sistem ini 3-2E cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    42/52

    6'

    Bo B*S #/&+AAB /4:7AB (E)

    1. :angit-langit ? M 2'. "inding 6 M 3

    . #erkakas (mebel) '8 M 68

    6. &esin dan perlengkapannya M 8

    8. :antai ' M 6

    atas, sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah. +ntuk hasil yang

    optimal disarankan langit-langit perlu diberikan perhatian, serta dirawat

    dengan baik. #ada sistem ini masalah bayangan praktis tidak ada, serta

    kesilauan dapat dikurangi.

    8. Sistem #encahayaan 7idak :angsung (indirect lighting)#ada sistem ini 2-1E cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding

    bagian atas, kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. Seluruh

    langit-langit dapat menjadi sumber cahaya, sehingga perlu diberikan

    perhatian dan pemeliharaan yang baik. euntungan sistem ini adalah tidak

    menimbulkan bayangan dan kesilauan, sedangkan kerugiannya mengurangi

    effisien cahaya total yang jatuh pada permukaan kerja.

    E. Stan"ar Penerangan

    &enurut SumaImur, kebutuhan intensitas penerangan tergantung dari jenis

    pekerjaan yang dilakukan. #ekerjaan yang membutuhkan ketelitian sulit

    dilakukan bila keadaan cahaya di tempat kerja tidak memadai.

    7abel 1. 7abel 7ingkat #enerangan ;erdasarkan #ekerjaan

    Adapun nilai reflektan yang dianjurkan oleh SumaImur>

    7abel '. 7abel Bilai /eflektan

    enis #ekerjaan 5ontoh #ekerjaan 7ingkat #enerangan

    yang 7idak teliti #enimbunan barang ?-1Agak 7eliti #emasangan (tak teliti) 1-8

    7eliti &embaca,menggambar 8-

    Sangat teliti #emasangan -1

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    43/52

    6

    !. Suber Penerangan

    Sumber penerangan dapat dibagi menjadi dua yaitu >

    1. Sumber penerangan alami, adalah sumber dari penerangan yamg didapatdari sinar alami pada waktu siang hari untuk keadaan selama 1' jam dalam

    sehari, untuk mendapatkan cahaya matahari harus memperhatikan letak

    jendela dan lebar jendela. :uas jendela untuk penerangan alami sekitar

    'E luas lantai ruangan. #enerangan alami dipengaruhi oleh beberapa

    faktor antara lain > musim, waktu, jam, jauh dekatnya gedung yang

    bersebelahan, dan luas jalan masuk penerangan alami.

    '. Sumber penerangan buatan, adalah sumber penerangan yang berasal dari

    lampu buatan seperti listrik, gas, atau minyak. #encahayaan buatan dari

    suatu tempat kerja bertujuan menunjang dan melengkapi pencahayaan

    alami, juga dimaksudkan agar suatu ruangan kerja tercipta suasana yang

    menyenangkan dan terasa nyaman untuk mata kita. +ntuk itu dalam

    pemilihan atau pengadaan lampu perlu di perhatikan tentang efek dari

    penerangan buatan terhadap obyek yang di amati, tugas !isual tertentu

    memerlukan penerangan buatan yang lebih baik.

    $. Pengukuran Penerangan

    Alat yang digunakan untuk mengetahui intensitas penerangan adalah .lu3

    meter1- Alat bekerja berdasarkan pengubahan energi cahaya menjadi tenaga

    listrik olehphoto electric cell-*ntensitas inyatakan dalam penerangan dalam :uL.

    *ntensitas penerangan diukur dengan ' cara yaitu >

    1. #enerangan umum adalah pengukuran dilakukan pada setiap meter persegi

    luas lantai, dengan tinggi pengukuran kurang lebih ?8 cm dari lantai

    (setinggi pinggang). #enentuan titik pengukuran umum > titik potong garis

    horiontal panjang dan lebar ruangan pada setiap jarak tertentu setinggi satu

    meter dari lantai'. #enerangan lokal adalah pengukuran ditempat kerja atau meja kerja pada

    objek yang dilihat oleh tenaga kerja (contoh > lampu belajar). #engukuran

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    44/52

    66

    titik pengukuran lokal > objek kerja, berupa meja kerja maupun peralatan.

    ;ila merupakan meja kerja pengukuran dapat dilakukan di atas meja yang

    ada ($erry dan ram, '8).

    H. Kelela(an &ata

    elelahan mata merupakan salah satu dampak akibat penerangan di tempat

    kerja yang kurang baik. &enurut SumaImur ('2), kelelahan mata timbul

    sebagai stress intensif pada fungsi-fungsi mata seperti terhadap otot-otot

    akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan secara teliti atau terhadap

    retina akibat ketidaktepatan kontras.

    elelahan mata akibat dari pencahayaan yang kurang baik akan menunjukkangejala kelelahan mata yang sering muncul antara lain kelopak mata terasa berat,

    terasa ada tekanan dalam mata, mata sulit dibiarkan terbuka, merasa enak kalau

    kelopak mata sedikit ditekan, bagian mata paling dalam terasa sakit, perasaan

    mata berkedip, penglihatan kabur, tidak bisa difokuskan, penglihatan terasa silau,

    penglihatan seperti berkabut walau mata difokuskan, mata mudah berair, mata

    pedih dan berdenyut, mata merah, jika mata ditutup terlihat kilatan cahaya,

    kotoran mata bertambah, tidak dapat membedakan warna sebagaimana biasanya,

    ada sisa bayangan dalam mata, penglihatan tampak double, mata terasa panas,

    mata terasa kering (#usat $yperkes dan eselamatan erja, 1228).

    Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kelelahan mata antara lain usia,

    riwayat penyakit, lama melihat, jarak pandang, masa kerja, serta bentuk dan

    ukuran objek kerja. #enerangan ruangan kerja yang kurang dapat mengakibatkan

    kelelahan mata, akan tetapi penerangan yang terlalu kuat dapat menyebabkan

    kesilauan. #enerangan yang memadai bisa mencegah terjadinya Astenopia

    (kelelahan mata) dan mempertinggi kecepatan serta efisiensi membaca.

    #enerangan yang kurang bukannya menyebabkan penyakit mata tetapi

    menimbulkan kelelahan mata. elelahan mata disebabkan oleh stress yang

    terjadi pada fungsi penglihatan. Stress pada otot yang berfungsi untuk akomodasi

    dapat terjadi pada saat seseorang berupaya untuk melihat pada obyek berukuran

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    45/52

    68

    kecil dan pada jarak yang dekat dalam waktu yang lama. #ada kondisi demikian,

    otot-otot mata akan bekerja.

    BAB III

    #A*A KE*JA P*AKTIKU&

    A. Alat "an Ba(an

    #eralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah$igital :u3 eterdan

    alat tulis.

    B. #ara Kerja

    1. #ersiapan Alat

    a. #asang baterai pada tempatnya

    b. 7ekan tombol #ower

    c. 5ek garis tanda pada monitor untuk mengetahui baterai dalam keadaan

    baik atau tidak

    d. alibrasi alat (angka pada monitor menunjukkan nol)

    '. #engukuran #enerangan +mum

    a. ;agi ruang kerja menjadi beberapa titik pengukuran dengan jarak antar

    sekitar 1 (satu) meter.

    b. :akukan pengukuran dengan tinggi :u3 eterkurang lebih 2 cm di

    atas lantai dan posisiphoto cellhorisontal dengan lantai.

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    46/52

    63

    A

    1EL;

    c. 5atat hasil pengukuran dari setiap titik.

    . #engukuran #enerangan :okal

    a. #engukuran dilakukan pada obyek kerja

    b. ;agi obyek kerja menjadi beberapa titik ukur ( P sejangkauan tangan ).

    c. #engukuran dilakukan dengan meletakkan:u3 eterpada

    /eflektan G

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    47/52

    6

    BAB I+

    HASIL DAN PE&BAHASAN

    A. Hasil

    #ada pelaksanaan praktikum penerangan di tempat kerja dengan

    menggunakan luLmeter, dilakukan tiga jenis pengukuran. #engukuran

    penerangan umum dengan 1 titik, penerangan lokal dengan 6 titik, dan

    pengukuran reflektan. ;erikut hasil pengukuran penerangan di tempat kerja>

    1. #enerangan +mum ("i /uang elas)

    7itik 1 7itik ' 7itik 7itik 6 7itik 8

    7itik 1 7itik 2 7itik ? 7itik 7itik 3

    0ambar 1. "enah #enerangan +mum di /uang elas

    7abel A.1 7abel hasil pengukuran intensitas penerangan umum

    No Titik Pengukuran Intensitas #a(aya -Alai

    1 7itik 1 '? luL' 7itik ' ' luL

    7itik '68 luL

    6 7itik 6 ' luL

    8 7itik 8 8 luL

    3 7itik 3 3 luL

    7itik 68 luL

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    48/52

    6?

    ? 7itik ? 8 luL

    2 7itik 2 662 luL

    1 7itik 1 66 luLJula( 3456 lu7

    *ata%rata 34586 lu7

    '. #enerangan :okal

    0ambar '. "enah #engukuran #enerangan :okal di /uang elas

    7abel A.' 7abel hasil pengukuran penerangan lokal

    No Titik Pengukuran Intensitas #a(aya -Alai

    1 7itik 1 88 luL

    ' 7itik ' 622 luL

    7itik 3 luL

    6 7itik 6 2? luL

    Jula( /4/9 lu7

    *ata%rata :3/ lu7

    . #engukuran /eflektan

    7abel A. $asil #engukuran /eflektan

    No Jenis Perukaan Intensitas #a(aya -Alai

    1 &enghadap dinding 68 luL

    ' &enghadap 5ahaya ?88 luL

    /eflektan diukur dengan rumus>

    /eflektan G G G 8 E

    B. Peba(asan

    #engukuran pencahayaan yang dilakukan di ruang kelas ; semester 3 lantai

    1, dilaksanakan saat cuaca cerah. #engukuran dilakukan jenis pengukuran,

    A

    E1L;

    ?88

    E1L68

    7itik

    &eja erja

    7itik 1

    7itik 6 7itik '

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    49/52

    62

    yaitu pengukuran umum, pengukuran lokal, dan pengukuran reflaktan.

    #engukuran umum yang dilakukan 1 titik dan di dapat hasil pengukuran

    yaitu 86,:uL. $asil pengukuran umum tersebut sudah memenuhi batas

    minimum pencahayaan di ruang kelas ; semester 3 yaitu 8- :uL dengan

    jenis pekerjaan teliti dikarena ruangan tersebut digunakan untuk proses belajar

    mengajar oleh para mahasiswa dan dosen yang dilaksankan setiap hari.

    #engukuran lokal dilakukan pada 6 titik pada sekitar meja kerja dosen dan

    hasil pengukuran yaitu 3' :uL. $asil pengukuran umum tersebut sudah

    memenuhi batas minimum pencahayaan di ruang kelas ; semester 3 yaitu 8-

    :uL dengan jenis pekerjaan teliti dikarena ruangan tersebut digunakan untuk

    proses belajar mengajar oleh para mahasiswa dan dosen yang dilaksanakan setiap

    hari.#engukuran reflektan dilakukan pada beberapa titik, yaitu ' titik pada

    dinding, pengukuran pada titik pertama menghadap orang9cahaya di dapat hasil

    yaitu ?88. "an pada titik kedua menghadap dinding dengan hasil yaitu 68.

    Setelah dihitung berdasarkan rumus pengukuran reflektan di dapatkan presentase

    hasil yaitu 8E. ;erdasarkan Bilai Ambang ;atas (BA;) reflektan menurut

    SumaImur #. dengan menggunakan jenis permukaan dinding dengan nilai

    reflektan -3E. "ari hasil pengukuran didapatkan hasil 8E dimana dari hasil

    tersebut berdasarkan BA; nilai tersebut masih berada pada BA; reflektan.

    #encahayaan di ruang kelas ; semester 3 sangat baik dikarenakan masih berada

    pada BA; reflektan dan juga faktor yang mempengaruhi nilai reflektan masih

    berada pada BA; dikarenakan warna cat dinding yang muda atau tidak gelap

    sehingga cahaya yang masuk dapat dipantulkan merata keseluruh ruangan.

    ika pengukuran penerang umum, lokal, dan reflektan berada masih dalam

    batas yang telah ditentukan maka tenaga kerja dapat terhindar dari kemungkinan

    dari terjadinya kelelahan mata akibat penerang yang kurang baik. #enerangan

    yang tidak baik akan menyebabkan tenaga kerja mengalami kesulitan dalam

    melihat objek yang dikerjakannya dengan jelas. $al ini selain akan menyebabkan

    tenaga kerja lamban dalam melaksanakan pekerjaannya juga akan dapat

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    50/52

    8

    meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. ;egitupula yang akan

    terjadi pada mahasiswa ruangan kelas ; semester 3.

    BAB +

    PENUTUP

    A. Kesi'ulan

    1. #enerangan yang baik adalah penerangan yang memungkinkan tenaga kerja

    melihat pekerjaannya dengan teliti, cepat dan tanpa upaya yang tidak perlu,

    sehingga terhindar dari penyakit akibat kerja. +ntuk mempermudah penentuan

    kebutuhan penerangan di lingkungan kerja maka disusun standart intensitas

    penerangan di tempat kerja sesuai dengan eputusan &enteri esehatan /*

    Bo 1689&enkes9S9F**9'' tentang #ersyaratan esehatan :ingkungan

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    51/52

    81

    erja #erkantoran dan *ndustri dan #eraturan &enteri #erburuhan Bo

    7ahun 1236 tentang 4aktor $igiene di 7empat erja.

    '. &ahasiswa melakukan pengukuran intensitas penerangan di salah satu ruang

    kelas fakultas kesehatan masyarakat menggunakan luL meter dengan

    membagi ruang kelas menjadi beberapa titik pengukuran dengan jaraka antara

    titik sekitar 1m, lalu dilakukan pengukuran dengan tinggi luL meter kurang

    lebih 2cm di atas lantai,selanjutnya di catathasil pengukuran untuk dihitung

    dengan menjumlahkan hasil setiap titik lalu dibagi dengan banyaknya titik.

    . $asil analisis dari jenis pengukuran, yaitu pengukuran umum, pengukuran

    lokal, dan pengukuran reflaktan maka di dapatkan hasil bahwa pencahayaan di

    ruang ; semester 3 lantai 1 sudah memenuhi batas minimum pencahayaan

    yaitu 8- :uL untuk pengukuran umum, 3' :uL untuk pengukuran

    lokal, dan untuk pengukuran reflektan didapatkan hasil 8E dimana dari hasil

    tersebut berdasarkan BA; nilai tersebut masih berada pada BA; reflektan.

    B. Saran

    Agar dilakukan pengecekan berkala pada alat pengukuran luL meter sebagai

    perawatan alat untuk menghindari kerusakan, dan pengecekan sumber cahaya di

    ruangan kelas. Selain itu, disarankan kepada pratikan untuk melakukan pratikum

    dengan konsentrasi dan sesuai dengan prosedur cara kerja pengkuran agar hasil

    didapatkan lebih akurat.

  • 7/23/2019 Audiometri Fix Klmpok5

    52/52

    "A47A/ #+S7AA

    $erry , dan ram 7.#. '8. anduan raktikum :aboratorium #esehatan ;

    #eselamatan #er+a-Semarang> +BBS #ress.

    $idayat, 7aufik, dkk. '11. :aporan $asil unjungan #erusahaan #7. #rimarindo

    Asia *nfrastruktur pengaruh Aspek *ntensitas #enerangan 7erhadap esehatan

    7enaga erja. ;alai kesehatan dan keselamatan kerja.

    eputusan epala ;apedal Bo. 11 7ahun ' 7entang > #edoman +mum "an

    #edoman 7eknis :aboraturium :ingkungan.

    SumaQmur. 1223-#eselamatan #er+a dan encegahan #ecelakaan-akartaR 0unung

    Agung.

    SumaImur, #. '2. $igene #erusahaan "an esehatan erja, akarta> Sagung

    Seto.