Audiometri 12345

download Audiometri 12345

of 22

Transcript of Audiometri 12345

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    1/22

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Gambaran Umum Audiometri

    Audiometri berasal bahasa Latin yaitu dari kata audire yang bearti pendengaran

    dan metrios yang bearti mengukur, jadi secara harfiah audiometri adalah

    pemeriksaan untuk menguji fungsi pendengaran. Audiometri adalah sebuah alat yang

    digunakan untuk mengetahui level pendengaran seseorang.

    Pemeriksaan audiometri dalam ilmu medis maupun ilmu hiperkes tidak saja

    dapat digunakan untuk mengukur ketajaman pendengaran, tetapi juga dapat untuk

    menentukan lokasi kerusakan anatomis yang menimbulkan gangguan pendengaran.

    Audiometri merupakan tes kemampuan pendengaran, selain menentukan tingkat

    pendengaran tetapi juga mengukur kemampuan membedakan intensitas suara dan

    mengenali pitch.

    Alat yang digunakan untuk menguji pendengaran adalah audiometer yang

    diujikan pada kedua belah telinga secara bergantian. Audiometer merupakan suatu

    peralatan elektronik yang digunakan untuk menguji pendengaran, dimana audiometer

    mampu menghasilkan suara yang memenuhi syarat sebagai bahan pemeriksaan yaitu

    frekuensi (12!"### dan ntensitas suara yang dapat diukur (!1# s$d 11# d%&.

    Gambar 2.1. Konsep Audiometri Dasar

    'ndikasi pemeriksaan audiometri diantaranya adalah

    a. Adanya penurunan pendengaran

    b. )elinga berbunyi dengung (tinitus&

    c. *asa penuh di telinga

    d. *i+ayat keluar cairan

    e. *i+ayat terpajan bising

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    2/22

    f. *i+ayat trauma

    g. *i+ayat pemakaian obat ototoksik

    h. *i+ayat gangguan pendengaran pada keluarga

    i. angguan keseimbangan

    Pemeriksaan audiometri memerlukan audiometri ruang kedap suara, audiologis,

    dan pasien yang kooperatif. Prinsip dasar pemeriksaan audiometri ini adalah

    pemeriksaan pada bermacam!macam frekunsi dan intensitas suara (d%& ditransfer

    melalui headset atau bone conductor ke telinga atau mastoid dan batasan intensitas

    suara (d%& pasien yang tidak dapat didengar lagi dicatat melalui program computer

    atau diplot secara manual pada kertas grafik.

    Gambar 2.2. Audiometer

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    3/22

    2.2. Manfaat Audiometri

    1. -ntuk kedokteran klinik, khususnya menentukan penyakit telinga

    2. -ntuk kedokteran kehakiman, sebagai dasar ganti rugi

    . -ntuk kedokteran pencegahan, mendeteksi ketulian pada anak!anak dan

    pekerja pabrik

    2.. Tu!uan Audiometri

    /enurut 0avis (1"& terdapat empat tujuan dari pemeriksaan audiometri yaidu

    sebagai berikut

    1. /endiagnostik penyakit telinga

    2. /engukur kemampuan pendengaran dalam menangkap percakapan sehari 3

    hari, atau dengan kata lain validitas sosial pendengaran seperti untuk tugas

    dan pekerjaan, apakah membutuhkan alat bantu dengar, pendidikan khusus,

    atau gantu rugi (misalnya dalam bidang kedokteran kehakiman dan asuransi&

    . 4krining pada anak balita dan sekolah dasar (40&

    5. /onitoring untuk pekerja yang bekerja di tempat bising.

    4elain itu audiometri juga bertujuan untuk

    1. -ntuk mengetahui ambang dengar, yaitu kadar suara (d%& minimal yang

    masih bisa didengar oleh telinga.

    2. -ntuk mengetahui apakah kerusakan pendengaran (pergeseran ambang

    dengar& memang disebabkan oleh kebisingan (6'7L!6oise 'nduced 7earing

    Loss&.

    . 4ebagai kebutuhan indikator pada Hearing Loss Prevention Program

    (7LPP& yaitu kehilangan kemampuan pendengaran terjadi secara bertahap,

    sehingga pekerja tidak merasakan perubahan pada pendengaran mereka.

    5. /emberikan rekomendasi kepada pihak manajemen untuk perbaikan

    lingkungan kerja.

    2.". #a$tu Pe%a$sanaan Audiometri

    Audiometri dilakukan pada

    1. /asa rekruitmen pekerja (Pre-employment&.

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    4/22

    2. /asa sebelum penempatan di lingkungan kerja yang bising

    (Prereplacement&.

    . Pemeriksaan berkala di tempat kerja bising ("!1## d%& atau dua kali

    setahun untuk pemaparan tingkat kebisingan diatas 1## d%.

    5. 4aat akan ditempatkan di luar area bising.

    . 4aat pemutusan hubungan kerja.

    2.&. Komponen Audiometri

    8omponen yang ada pada audiometri yaitu

    1. 9scilator untuk menghasilkan bermacam nada murni

    2. Amplifier alat untuk menambah intensitas nada

    . 'nteruptor$pemutus alat pemutus nada

    5. Atteneurator alat mengukurintensitas suara

    . :arphone alat merubah sinyal listrik yang ditimbulkan audiometer menjadi

    sinyal suara yang dapat didengar

    ;. /asking noise generator untuk penulian telinga yang tidak diperiksa

    2.'. Audio(ram

    Audiogram merupakan hasil pemeriksaan dengan audiometer yang berupa

    catatan grafis yang diambil dari hasil tes pendengaran dengan audiometer, yang

    berisi grafik ambang pendengaran pada berbagai frekuensi terhadap intensitas suara

    dalam desibel (d%&.

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    5/22

    Gambar 2.. Audio(ram

    8eterangan

    unakan tinta merah untuk telinga kanan, dan tinta biru untuk telinga kiri

    7antaran udara (Air

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    6/22

    7antaran tulang (%

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    7/22

    2& Penderita tidak boleh melihat gerakan pemeriksa, minimal menghadap

    #dari posisi pemeriksa

    Gambar 2.". Posisi Pasien

    5. Presentasi 4inyal

    1& 6ada harus diberikan selama 1 3 detik.

    2& 6ada harus diberikan secara acak.

    & Pasien tidak boleh melihat gerakan pemeriksa dan menebak interval

    +aktu pemberian sinyal.

    . Pemeriksaan Air

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    8/22

    %ila ada respon, turunkan 1# d% hingga tidak terdengar.

    %ila telah tidak tidak terdengar, naikkan d% hingga terdengar.

    Lakukan berulang hingga diperoleh ambang terendah

    Ambang terendah diperoleh pada respon terhadap 2 kali

    perangsangan ulangan dengan cara yang sama (turun 1# d%, naik

    d%&.

    & Lakukan cara tersebut pada semua frekuensi.

    ;. Pemeriksaan %one

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    9/22

    Gambar 2.&. Pemeri$saan Audiometri

    Gambar 2.'. Pemeri$saan Audiometri

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    10/22

    2.*. Pemba(ian Audiometri

    0alam melakuakan evaluasi audiometri, pemeriksaan standar audiometri yang

    dilakuakan adalah Audiometri 6ada /urni dan Audiometri )utur, yang dijelaskan

    sebagai berikut.

    2.*.1. Audiometri Nada Murni

    Audiometri nada murni adalah suatu cara pemeriksaan untuk mengukur

    sensivitas pendengaran dengan alat audiometer yang menggunakan nada murni (pure

    tone&. Ambang nada murni diukur dengan intensitas minimum yang dapat didengar

    selama satu atau dua detik melalui antaran udara ataupun hantaran tulang. Drek+ensi

    yang dipakai berkisar antara 12 3 "### 7E dan diberikan secara bertingkat

    (Deldman dan rimes, 1&.

    1& 'stilah dalam Audiometri /urni

    a. 6ada murni (pure tone&, merupakan bunyi yang hanya mempunyai

    satu frekuensi, dinyatakan dalam jumlah getaran per detik.

    b. %ising, merupakan bunyi yang mempunyai banyak frekuensi, terdiri

    dari spectrum terbatas (6arro+ band&, spektrum luas (Hhite noise&.

    c. Drekuensi, merupakan nada murni yang dihasilkan oleh getaran suatu

    benda yang sifatnya harmonis sederhana (simple harmonic motion&.

    0engan satuannya dalam jumlah getaran per detik dinyatakan dalam

    7ertE (7E&.

    d. 'ntensitas bunyi dinyatakan dalam desibel (d%&. 0ikenal d% 7L

    (hearing level&, d% 4L (sensation level&, d% 4PL (sound pressure

    level&. d% 7L dan d% 4L dasarnya adalah subjektif, dan inilah yang

    biasanya digunakan pada audiometer,

    e. Ambang dengar, merupakan bunyi nada murni yang terlemah pada

    frekuensi tertentu yang masih dapat didengar oleh telinga seseorang.

    )erdapat ambang dengar menurut konduksi udara (A

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    11/22

    f. 6ilai nol audiometrik (Audiometric Zone&, merupakan dalam d% 7L

    dan d% 4L, yaitu intensitas nada murni yang terkecil pada suatu

    fekuensi tertentu yang masih dapat didengar oleh telinga rata!rata

    de+asa muda yang normal (1"!# tahun&. Pada tiap frekuensi

    intensitas nol audiometrik tidak sama. Pada audiogram angka!angka

    intensitas dalam d% bukan menyatakan kenaikan linier, tetapi

    merupakan kenaikan logaritmik secara pembanding. )erdapat dua

    standar yang dipakai adalah '49 ('nternational 4tandard

    9rganiEation& dan A4A (American standard Association&. 0engan

    nilai berupa +dB IS, - 1+ dB ASA atau 1+dB IS, - + dB ASA.

    g. 6otasi audiogram, untuk pemeriksaan audiogram dipakai grafik A

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    12/22

    audiogram yang dihasilkan kita dapat mengetahui jenis dan derajat kurang

    pendengaran seseorang.

    Gambar 2.).a. Ana%o(i (aris /erti0a% pada (rafi$ audio(ram b. Ana%o(i (aris ori3onta%

    pada (rafi% audio(ram

    2& 4yarat Pemeriksaan Audiometri 6ada /urni

    a. Alat Audiometer

    Audiometer yang tersedia di pasaran terdiri dari enam komponen utama,

    yaitu

    Oscilator, untuk menghasilkan bermacam nada murni

    Amplifier, alat untuk menambah intensitas nada hingga nada dapat

    terdengar

    Interuptor$pemutus, alat pemutus nada

    Atteneurator, alat yang digunakan untuk mengukut intensitas nada

    Earphone, alat yang merubah sinyal listrik yangditimbulkan

    audiometer menjadi sinyal suara yang dapat didengar

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    13/22

    Masing noise generator$sumber suara pengganggu, alat yang

    digunakan untuk meniadakan bunyi ke telinga yang tidak diperiksa(penulian telinga yang tidak diperiksa&.

    Pada audiometri terdapat pilihan nada dari oktaf yaitu 12, 2#, ##, 1###,

    2###, 5### dan "### 7E yang memungkinkan intensitas lebih dari 11# d%. 4tandar

    alat yang digunakan berdasarkan %4 :6 ;#;5!1(':< ;#;5!1&.

    Alat audiometer harusnya selalu dapat dikalibrasi dengan eIhaustive

    electroacoustic calibrations oleh badan pengkalibrasian nasional. Pemeriksaan

    termasuk pemeriksaan cara pakai, dan penyesuaian bioakustik seharusnya dilakukan

    tiap hari sebelum digunakan, sesuai standar %4 :6 '49 " series.

    b. Lingkungan Pemeriksaan yang %aik

    9rang yang diperiksa seharusnya dapat dilihat sepenuhnya oleh

    pemeriksa. 9rang tersebut tidak boleh melihat atau mendengar

    pemeriksa dan audiometernya. Pemeriksaan dilakukan di dalalam

    ruangan dengan tingkat kebisingan terendah sehingga kepekaan

    pendengaran pasien tidak terganggu. 4uara tambahan tidak boleh lebih

    dari " d%. Pemeriksaan ini sesuai standard %4 :6 '49 "2!1.

    Gambar 2.*. 4uan(an Pemeri$saan Audiometri 54uan( Kedap Suara

    c. 8ontrol 'nfeksi

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    14/22

    Alat yang telah terkena kontak dengan pasien harus dilakukan prosedur

    kontrol infeksi. Alat yang dipakai harus dibersihkan dan disinfeksi setiap

    kali pemakaian. Pemakaian disposable ear phone sangat

    direkomendasikan. Pemeriksa harus cuci tangan dengan sabun ataupun

    alkohol sebelum menyentuh pasien.

    & )eknik Pemeriksaan

    a. Pemeriksaan liang telinga

    7anya untuk memastikan kanal tidak tersumbat. )elinga harus bebas dari

    serumen. Alat bantu dengar harus dilepas setelah instruksi pemerisa sudah

    dijalankan.

    b. Pemberian instruksi

    %erikan perintah yang sederhana dan jelas. Jelaskan bah+a akan terdegar

    serangkaian bunyi yang akan terdengar pada sebelah telinga. Pasien harus

    memberikan tanda dengan mengangkat tangannya, menekan tombol atau

    mengatakan Kya setiap terdengar bunyi bagaimanapun lemahnya.

    c. Pemasangan earphone atau bone conductor

    Lepaskan dahulu kacamata atau gi+ang, regangkan headband, pasangkan di

    kepalanya dengan benar, earphone kanan ditelinga kanan kemudian

    kencangkan sehingga terasa nyaman. Perhatikan membrane earphone tepat di

    depan liang telinga di kedua sisi.

    d. 4eleksi telinga

    /ulailah dengan telinga yang sehat dahulu.

    e. -rutan frekuensi

    Prosedur dasar pemeriksaan ini adalah, a& dimulai dengan signal nada yang

    sering didengar (familiariEation&, b& pengukuran ambang pendengaran. 0ua

    cara menentukan nada familiariEation

    1. 0engan memulai dari 1### 7E, dimana pendengaran paling stabil,

    lalu secara bertahap meningkatkan oktaf lebih tinggi hingga

    terdengar.

    2. Pemberian nada 1### 7E pada # d%. Jika terdengar, lakukan

    pemeriksaan ambang pendengaran. Jika tidak terdengar nada a+al di

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    15/22

    tinggkatkan intensitas bunyi hingga # d%, dengan menaikkan tiap 1#

    d% hingga tedengar.

    5& 'nterpretasi Audiogram

    a. Audiogram 6ormal

    4ecara teoritis, bila pendengaran normal, ambang dengar untuk hantaran

    udara maupun hantaran tulang sebesar # d%. Pada keadaan tes yang baik,

    audiogram dengan ambang dengar 1# d% pada 2# dan ## 7E, sedangkan #

    d% pada 1###, 2###, 5###, dan 1#### 7E dan pada "### 7E dapat dianggap

    normal.

    Gambar 2.6. Audio(ram Norma%

    b. angguan 0engar 8onduktif

    0iagnosis gangguan dengar kondukstif ditegakkan berdasarkan prinsip

    bah+a gangguan konduktif (telinga tengah& menyebabkan gangguan hantaran

    udara yang lebih besar daripada hantaran tulang, disini terdapat ambang

    hantaran tulang turun menjadi 1 d% pada 2## 7E.

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    16/22

    Penyebab ketulian koduktif seperti penyumbatan liang telinga, contohnya

    serumen, terjadinya 9/A, 9/48, penyumbatan tuba eustachius. 4etiap

    keadaan yang menyebabkan gangguan pendengaran seperti fiksasi

    kongenitalm fiksasi karena trauma, dislokasi rantai tulang pendengaran, juga

    akan menyebabkan peninggian amabang hantaran udara dengan hantaran

    tulang normal. ap antara hantran tulang dengan hantaran udara

    menunjukkan beratnya ketulian konduktif. 8onfigurasi audiogram pada tuli

    konduktif biasanya menunjukkan pendengaran lebih pada frekuensi rendah.

    0apat pula berbentuk audiogram yang datar

    Gambar 2.1+. Gan((uan Den(ar Kondu$tif

    c. angguan 0engar 4ensorineural (467L&

    )uli sensorineural terjadi bila didapatkan ambang pendengaran hantaran

    tulang dan udara lebih dari 2 d%. )uli sensorineural ini terjadi bila terdapat

    gangguan koklea, 6.auditorius (6G'''& sampai ke pusat pendengaran

    termasuk kelainan yang terdapat didalam batang otak.2 8elainan pada pusat

    pendengaaran saja (gangguan pendengaran sentral& biasanya tidak

    menyeababkan gangguan dengar untuk nada murni, namun tetap terdapat

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    17/22

    gangguan pendengaran tertentu. angguan pada koklea terjadi karenadua

    cara, pertama sel rambut didalam koklea rusak, kedua karena stereosilia dapat

    hancur. Proses ini dapat terjadi karenainfeksi virus, obat ototoIic, dan biasa

    terpapar bising yang lama, dapat pula terjadi kongenital.

    Gambar 2.11. Gan((uan Den(ar Sensorineura%

    d. angguan 0engar

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    18/22

    hantaran udara menunjukkan tingkat patologi koklea, kadang disebut sebagai

    Kcochlear reserve atau cabang koklea.

    Gambar 2.12. Gan((uan Den(ar 7ampuran

    e. Audiogram 6onorganis

    Pasien dapat berpura!pura tuli dalam pemeriksaaan, ada yang secara

    sadar atau tidak sadar melebih!lebihkan derajat ketuliannya. Pada keadaan

    ganti rugi atau kompensasi misalnya, hal ini dapat menguntungkan. 'ndikasi

    adanya keadaan ini adalah bila terdapat ketidakseusaian antara diagnosis

    klinis dan hasil pemeriksaan audiometric. %ila tes diulang akan tampak

    perbedaan nilai ambang. Pemeriksa sebaikya mengulang pemeriksaan

    audiometric dan menerangkan ambang yang tidak tetap dan tidak dapt

    dipercaya

    2.*.2. Audiometri Tutur

    Audiometri tutur adalah system uji pendengaran yang menggunakan kata!kata

    terpilih yang telah dibakukan, dituturkan melalui suatu alat yang telah dikaliberasi,

    untuk mengukur beberapa aspek kemampuan pendengaran. Prinsip audiometri tutur

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    19/22

    hampir sama dengan audiometri nada murni, hanya disni sebagai alat uji

    pendengaran digunakan daftar kata terpilih yang dituturkan pada penderita.

    0ari pemeriksaan audiometri tutur ini dapat diperoleh informasi mengenai (1&

    jenis ketulian dan derajat ketulianM (2& lokalisasi kerusakan rantai pendengaranM (&

    kenaikan batas minimum pendengaran operasi timpanoplastiM dan (5& pemilihan alat

    bantu pendengaran yang cocok.

    Pada audiometri tutur ini dikenal dua titik penting, yaitu

    4peech *eception )hreshold (4*)& merupakan batas minimum

    penerimaan percakapan dan bertujuan untuk mengetahui kemampuan

    pendengaran penderita dalam mengikuti percakapan sehari!hari atau

    disebut Galiditas 4osial. )itik 4*) ini diperoleh bila penderita telah

    dapat menirukan secara betul #N dari kata!kata yang disajikan.

    0engan 4*) kita dapat memperoleh gambaran ketulian secara

    8uantitatif.

    4peech 0iscrimination 4core (404& untuk mengetahui

    kemampuan pendengaran penderiata dalam membedakan macam!

    macam kata yang didengar. 6ormal # 3 1## N 0engan 404 dapat

    diperoleh gambaran ketulian secara 8ualitatif.

    1& /aterial )est Audiometri )utur

    /aterial test berupa deretan kata 3 kata yang jumlahnya tertentu pada

    setiap deret, dapat berupa

    a. %ilangan.

    b. 4pondee kata!kata yang terdiri dari 2 suku kata, dimana tiap!tiap

    suku kata mendapat tekanan yang sama dan mempunyai arti sendiri.

    c. 8ata!kata yang tidak berarti (6on sens +ords& terdiri dari kata!

    kata yang tidak mempunyai arti.

    d. Phonetically %alanced )est terdiri dari sederetan kata!kata yang

    merupakan kumpulan kata!kata sehari!hari (P% List&.

    2& )eknik Pemeriksaan

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    20/22

    a. 8ata!kata terpilih dapat dituturkan langsung oleh pemeriksa melalui

    mikropon yang dihubungkan dengan audiometri tutur, kemudian

    disalurkan melalui telepon kepala ke telinga yang diperiksa

    pendengarannya, atau kata!kata rekam lebih dahulu pada piringan

    hitam atau pita rekaman, kemudian baru diputar kembali dan

    disalurkan melalui audiometer tutur.

    b. Penderita diminta untuk menirukan dengan jelas setip kata yang

    didengar, dan apabila kata!kata yang didengar makin tidak jelas

    karena intensitasnya makin dilemahkan, pendengar diminta untuk

    mnebaknya.

    c. Pemeriksa mencatat presentase kata!kata yang ditirukan dengan

    benar dari tiap denah pada tiap intensitas. 7asil ini dapat

    digambarkan pada suatu diagram yang absisnya adalah intensitas

    suara kata!kata yang didengar, sedangkan ordinatnya adalah

    presentasi kata!kata yanag diturunkan dengan benar.

    & 'nterpretasi 7asil Pemeriksaan 4peech Audiometry

    a. 6ormal 404 = # 3 1##N pada intensitas O ;# d%

    b. )uli 8onduktif (

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    21/22

    . 9/a%uasi, setiap tahun dibandingkan dengan base!line bila 4)4 (4ignificant

    )hreshold 4hift& 1# d% (rata!rata pada 2###!###!5### 7E&, maka disebut

    (positif&. %ila 4)4 (& maka yang dilakukan adalah

    periksa dokter

    periksa tempat kerja

    periksa data kalibrasi alat

    komunikasikan dengan karya+an tersebut

    jika karena penyakit, konsulkan ke dokter )7)

    periksa ulang dalam +aktu 1 (satu& tahun . %ila 4)4 (& karena

    pekerjaannya

    %ila belum menggunakan AP0, diharuskan memakai

    %ila sudah memakai, beri petunjuk ulang

    8omunikasikan dengan pega+ai dan atasan secara tertulis

    %ila perlu, konsul )7)

    0aftar Pustaka

    Arief, Latar /uhammad. 2#12. !oise "ontrol Management# Jakarta D8'8 Program

    4tudi 8esehatan /asyarakat -niversitas :sa -nggul.

    http$$ikk5.blog.esaunggul.ac.id$files$2#12$11$69'4:!

  • 7/22/2019 Audiometri 12345

    22/22

    N2#5N2#!N2#6oiseN2#'nducedN2#7earingN2#Loss.pdf. 0iakses tanggal 2

    Agustus 2#1.

    7er+anto, Rusa. 2#1#. $est Penala ' Audiometri !ada Murni#/edan 0epartemen

    )7)!8L Dakultas 8edokteran -niversitas 4umatera -tara.

    http$$library.usu.ac.id$do+nload$ft$###25.pdf. 0iakses tanggal 2 Agustus

    2#1.

    LuIson, /uhammad., 4ri 0arlina, dan )an /alaka. 2#12.(ebisingan di $empat (er)a#

    Jurnal. Palembang Dakultas 8edokteran -niversitas 4ri+ijaya.

    http$$eprints.unsri.ac.id$5$$kebisinganQdiQtempatQkerja.pdf. 0iakses tanggal

    2" Agustus 2#1.

    Pratama, )urmaningsih 4urya. 2#1#. Analisis Hubungan *mur dan Lama Pema)anan

    dengan +aya +engar ,erdasaran Hasil Pemerisaan Audiometri $enaga

    (er)a di *nit Produsi "entral Processing Area pb P-PE $uban a.a $imur#

    4kripsi. 4urakarta Dakultas 8edokterab -niversitas 4ebelas /aret.

    http$$eprints.uns.ac.id$"12$1$155511#"2#1##51.pdf. 0iakses tanggal 2

    Agustus 2#1.

    4aksono, 0adang. 2#1#. Audiometri# http$$dadang!

    saksono.blogspot.com$2#1#$#$audiometri.html. 0iakses tanggal 2" Agustus 2#1.

    http://repository.unand.ac.id/17671/1/Case%204%20-%20Noise%20Induced%20Hearing%20Loss.pdfhttp://library.usu.ac.id/download/ft/07002749.pdfhttp://eprints.unsri.ac.id/745/3/kebisingan_di_tempat_kerja.pdfhttp://eprints.uns.ac.id/8129/1/144411308201009471.pdfhttp://dadang-saksono.blogspot.com/2010/07/audiometri.htmlhttp://dadang-saksono.blogspot.com/2010/07/audiometri.htmlhttp://repository.unand.ac.id/17671/1/Case%204%20-%20Noise%20Induced%20Hearing%20Loss.pdfhttp://library.usu.ac.id/download/ft/07002749.pdfhttp://eprints.unsri.ac.id/745/3/kebisingan_di_tempat_kerja.pdfhttp://eprints.uns.ac.id/8129/1/144411308201009471.pdfhttp://dadang-saksono.blogspot.com/2010/07/audiometri.htmlhttp://dadang-saksono.blogspot.com/2010/07/audiometri.html