atresia dan HPS

download atresia dan HPS

of 34

Transcript of atresia dan HPS

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    1/34

    Atresia dan Stenosis

    Duodenum

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    2/34

    Gangguan perkembangan pada minggu pertama

    kehamilan

    Gagalnya rekanalisasi lumen duodenum

    stenosis, atresia, dan terbentuknya lipatan

    mukosa ampula vateri (terbanyak)

    EMBRIOLOGI

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    3/34

    Atresia tiga jenis :

    1.Atresia dgn diafragma utuh, mukosa dan

    submukosa utuh

    2.Terdapat dua ujung atresia duodenum yg

    dihubungkan dgn jar.ikat dan mesenterium utuh

    3.Terdapat defek bentuk V tanpa mesenterium

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    4/34

    Stenosispenyempitan lumen usus disebabkan faktor

    diluar dinding duodenum

    disebabkan lipatan mukosa usus, perforasi usus

    yang membentuk diafragma sekunder

    Pankreas annulare

    penyebab kompresi sekunder pada duodenum

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    5/34

    Lokasi terbatas pada bagian pertama dan kedua

    dari duodenum

    Didekat ampula vateri >> Insiden 1/10.000 kelahiran

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    6/34

    Riwayat kehamilan dan diagnosis pranatal:

    Polihidroamnion

    Prematuritas

    Tanda dan gejala :

    Muntah hijau beberapa jam setelah lahir

    Distensi abdomen di epigastrium penuh gas di

    lambungAbdomen skapoid tidak ada gas pada saluran cerna

    bag. bawah

    GAMBARANKLINIS

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    7/34

    Foto polos abdomen double bubble sign

    obstruksi

    Aspirasi via NGT 60 cc berisi udara

    obstruksi duodenum

    USGwhirlpool sign volvulus

    DIAGNOSIS

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    8/34

    Gambaran

    foto polos abdomen

    duodenum

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    9/34

    Sebelum operasi :

    Pastikan tidak ada kelainan lain

    Dekompresi NGTBalans cairan

    Inj vit K 1mg IM

    Operasi :Side to side anastomosis, diamond shape

    duodenojejunostomi

    TATALAKSANA

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    10/34

    Paska operasi :

    Puasa s/d cairan aspirat jernih, bising usus +,

    dan feses +, dapat berlangsung 5-12 hari

    Pemberian makanan enteral diawali dengan airbiasa diikuti dengan asi tiap 3 jam sekali

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    11/34

    Hypertrophic Pyloric

    Stenosis

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    12/34

    TERMINOLOGIDAN EPIDEMIOLOGI

    The antropyloric muscle is abnormally thickened

    andinnervated, and the intervening lumen is

    obstructed by crowdedand redundant mucosa and

    manifests as obstructionto gastric emptying. Ras hyspanic 2-5/1000 kelahiran hidup

    India dan Asian 1/3 - 1/5 dari ras hyspanic

    : 4 : 1

    Gol darah B dan Oinsiden

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    13/34

    EMBRIOLOGI

    Normal

    Incisura angularis memisahkan lambung menjadi

    corpus (kiri) dan pilorus (kanan)

    Sulcus intermediusmemisahkan pilorus menjadi

    vestibula (kiri) dan antrum or kanal (kanan).

    Antrum pilorus : panjang 2.5cm dan berakhir di

    orificium dan cincin/spinkter pilorus

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    14/34

    HPS

    Cincin pilorus tidak tegas memisahkan antrum

    dengan tonjolan duodenum, hanya terdapat celah

    (1.52.0 cm) yang menghubungkan antrum danduodenal

    Celah ini ditandai oleh otot yg menebal (3-6 mm)

    Diameter lumen bervariasi antara 3 - 6 mm

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    15/34

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    16/34

    ETIOLOGI

    Tidak diketahui, peran banyak faktor

    Terjadi inervasi otot yang abnormal, peningkatan

    prostaglandin, penurunan pyloric nitric oxide

    synthase dan infant gastrinemia.

    Berhubungan dgn:

    Eosinophilic gastroenteritis

    Apert syndrome

    Zellweger syndromeTrisomy-18

    Smith-Lemli-Opitz syndrome

    Cornelia de lange syndrome

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    17/34

    Eritromisin motilin agonist kontraksi kuat dan

    tidak menyebar shg terjadi HPS

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    18/34

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    19/34

    Kehilangan cairan, hidrogen dan klorida yg

    progresif alkalosis metabolik hipokloremik

    Timbul malnutrisi kronis dan dehidrasi berat

    Jaundice

    krn penurunan glukoronil transferase(5%)

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    20/34

    DIAGNOSIS

    Klinis:

    Teraba pyloric mass menetap, dapat digerakkan,

    olive shaped, panjang 2 cm, lokasi midepigastrium

    Stl makangastric peristaltic

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    21/34

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    22/34

    Pemeriksaan penunjang:

    Foto polos abdomensingle bubble app

    USG abdomendonnut sign

    Barium mealshoulder sign (tonjolan otot piloruske antrum) dan double tract sign (aliran barium

    melalui bagian yang menyempit)

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    23/34

    Sonograms in a patient with IHPS. (a) Longitudinal sonogram shows anterior

    thickened muscle (cursors). Double layer of crowded and redundant mucosa fills the

    channel and protrudes into fluid-filled antrum (arrow). D = fluid-filled duodenal cap.

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    24/34

    DIAGNOSIS BANDING

    GER

    Insufisiensi adrenal

    Inborn error metabolism

    Stenosis duodenum

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    25/34

    TATALAKSANA

    Preoperatif:

    Dekompresi

    Koreksi cairan, keseimbangan asam basa dan

    elektrolitOperatif: Ramstedt pyloromyotomy

    Postoperatif:

    Muntah akibat edema pilorus (akibat insisi) 50%

    penderita Initial feedingdalam 12-24 jam

    Maintenance feeding dalam 36-48 jam

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    26/34

    KOMPLIKASIPOSTOPERATIF

    Muntah menetap mengindikasikan:

    Incomplete pyloromyotomy, GER, sebab obstruksi

    yg lain

    Mortalitas: 0 - 0,5%

    Endoscopic balloon dilation utk muntah yg

    menetap akibat Incomplete pyloromyotomy

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    27/34

    Atresia ani

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    28/34

    TERMINOLOGI

    Atresia ani/anus imperforatus absence

    of a normal anal opening

    Sering bersamaan dgn anomali kongenital

    lainAcronym VACTERL : Vertebral defects, Anal

    atresia, Cardiac anomalies,

    Tracheoesophageal fistula, Esophageal

    atresia, Renal anomalies, and Limb

    anomalies

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    29/34

    INSIDENDAN ETIOLOGI

    Occur in approximately 1 per 5000 live

    births.

    Etiologi: tidak diketahui

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    30/34

    EMBRIOLOGI

    Struktur embriologi anus dan rektum berasal dari

    kloaka

    Septum urorektal memisahkan rektum di dorsal dan

    traktus urinarius di ventral

    Pemisahan lengkap terjadi pada masa gestasi 7

    mgg sistem urogenital sudah memiliki lubang

    eksternal sedangkan bagian anal ditutupi oleh

    membran yang akan membuka pada masa gestasi

    8 mgg.

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    31/34

    DIAGNOSIS

    Anamnesis

    Berdasarkan pemeriksan fisik

    Lesi letak tinggi atau rendah

    Pemeriksaan penunjunag:- Foto polos abdomen (knee-chest position)

    - USG perineum (daerah rektal and vaginal)

    menentukan jarak antara meconium-filled distal

    rectum dan jari pada perineum menentukan anomali lain: urinary tract atau

    spinal cord.

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    32/34

    IMPERFORATEANUSINTHEFEMALEINFANT

    low lesion:

    the anus did not develop and the rectum is

    covered by skin

    high lesion:

    the rectum ends in a blind pouch, which here

    connects to the vagina by a fistula (narrow

    tube-like structure)

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    33/34

    IMPERFORATEANUSINTHEMALEINFANT

    low lesion:

    the anus did not develop and the rectum is

    covered by skin

    high lesion:

    the rectum ends in a blind pouch, which here

    connects to the urethra by a fistula

  • 7/28/2019 atresia dan HPS

    34/34

    TATALAKSANA

    Terapi bedah tergantung letak lesi

    Letak rendah repair saat neonatal dengan

    prosedurperineal anoplasty.

    Letak tinggi colostomy definitive repair

    pull-through operation (in which the rectum is

    "pulled down" and sewn into a newly-made anal

    opening in the perineum).

    Postoperasi reguler dilatasi anus selama bbrp

    bulan sampai terbentuk skar yang lembut dan

    matur, kemudian colostomy ditutup