ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER...

53
ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER MENGGUNAKAN METODE SURFACE RELATED MULTIPLE ELIMINATION (SRME) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains (S.Si) Oleh : Dinda Yudistira 1111097000047 PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA JAKARTA 2015

Transcript of ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER...

Page 1: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER

MENGGUNAKAN METODE SURFACE RELATED MULTIPLE

ELIMINATION (SRME)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sains (S.Si)

Oleh :

Dinda Yudistira

1111097000047

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

JAKARTA

2015

Page 2: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

ii

LEMBAR PENGESAHAN

ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATTER

MENGGUNAKAN METODE SURFACE RELATED MULTIPLE

ELIMINATION (SRME)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Sains dan Teknologi untuk Memenuhi Persyaratan

Gelar Sarjana Sains (S,Si)

Oleh

DINDA YUDISTIRA

NIM : 1111 097 0000 47

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Tati Zera, M.Si Bambang Avianthara,M.T

NIP. 19690608 200501 2 002 NIK. 088910202

Menyetujui

Kepala prodi fisika, FST-UIN

Dr.Eng.Nur Aida

NIP. 19780616 200501 2 009

Page 3: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

iii

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul “Atenuasi Multiple pada Data Shallow Water Menggunakan

Metode Surface Related Multiple Elimination (SRME)” yang ditulis oleh Dinda

Yudistira dengan NIM 1111097000047 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam

sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10 Juli 2015. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1)

Program Studi Fisika.

Jakarta, 10 Juli 2015

Menyetujui,

Penguji I

Asrul Aziz, DEA

NIP. 19510617 198503 1 001

Penguji II

Dr. Sutrisno, M.Si

NIP. 19590202198203 1 005

Pembimbing I

Tati Zera, M.Si

NIP. 19690608 200501 2 002

Pembimbing II

Bambang Avianthara, M.T

NIK. 088910202

Mengetahui,

Kepala Prodi Studi Fisika

Dr. Eng. Nur Aida

NIP. 19780616 200501 2 009

Page 4: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dinda Yudistira

NIM : 1111097000047

Jurusan : fisika ( Geofisika )

Fakultas : Sains dan Teknologi

Universitas : (UIN) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah

Dengan ini menyatakan bahwa judul skripsi“ Atenuasi Multiple Pada Data Shallow

Watter Menggunakan Metode Surface Related Multiple Elimination (SRME) ”

beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri dan bukan merupakan hasil

jiplakan atau plagiat dari karya orang lain karena hal tersebut melanggar etika yang

berlaku dalam kaidah keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko

atau sangsi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari ternyata terdapat

pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari

pihak lain terhadap keaslian karya ini.

Jakarta, 09 Juli 2015

Dinda Yudistira

NIM. 1111097000047

Page 5: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

v

KATA PENGANTAR

Bissmillahirahmanirrahiim,

Segala Puji bagi Allah SWT yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang,

atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Atenuasi Multiple Pada Data Shallow Watter Menggunakan Metode

Surface Related Multiple Elimination (SRME)” dengan tepat waktu. Untuk itu,

dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih yang tak

terhingga kepada :

1. Ayahanda Yulianto dan Ibunda Yoyoh Rohimah yang tercinta, terimakasih

atas seluruh kasih sayang, pengertian, perhatian serta dukungan moril

materil dan tidak luput doa yang selalu menyertai penulis.

2. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta.

3. Ibu Nur Aida, M.Si selaku ketua program studi fisika Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Tati Zera, M.si selaku pembimbing pertama yang senantiasa bersedia

menyumbangkan ilmu, waktu serta tenaga kepada penulis selama proses

penyusunan hingga selesainya skripsi ini.

5. Bapak Bambang Aviantara, M.T selaku pembimbing kedua yang senantiasa

membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.

6. Bang Andrio dan Ka Erhan selaku pembimbing lapangan yang telah sabar

dan tekun dalam membantu saya dalam memahami pengolahan seismik

yang baik.

Page 6: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

vi

7. Lathifa Nur Afuw, S.Ked yang telah memberikan semangat, doa, motivasi

dan bantuan untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Kakak ku tersayang mba wati, bang odik, mba imas, mas gasop, andri dan

dimas yang telah memberikan bantuan, motivasi dan doa untuk penulis.

9. Teman – teman fisika angkatan 2011 yang selalu bersama penulis selama

kegiatan kuliah.

10. Temanku angga, ryan, barqi, teman seperjuangan di Elnusa dan kakak-

kakak di Elnusa pengolahan data seismik lt 14 yang telah bersedia

membantu dan memberikan saran kepada penulis selama ini.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih banyak kekurangan,

namun demikian penulis berharap skripsi ini dapat meberikan manfaat kepada

berbagai pihak salah satunya yang begerak dibidang geofisik. Akhir kata penulis

ucapkan terimakasih atas perhatiannya.

Jakarta, 09 Juli 2015

Penulis

Dinda Yudistira

Page 7: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

vii

ABSTRAK

Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah

mengidentifkasi dan menekan keberadaan multiple. Multiple pada data seismik

sangat mengganggu dan merusak data. Salah satu jenis multiple adalah multiple

permukaan. Multiple permukaan merupakan pengulang refleksi yang dimulai

dipermukaan. Dalam penelitian ini yang dilakukan adalah mereduksi dan

menekan keberadaan multiple permukaan pada data shallow watter seismik 2D

Laut.

Sudah banyak metode yang dikembangkan sampai dengan sekarang untuk

mereduksi dan menekan keberadaan multiple. Salah satu metode yang terbaik

untuk mereduksi multiple permukaan adalah metode Surface Related Multiple

Elimination ( SRME ). Metode SRME ini termasuk metode pre-processing

dengan menggunakan data driven tanpa memerlukan data tambahan

lainnya.Konsep dasar metode SRME ini adalah dengan memprediksi multiple dan

melakukan pengurangan adaptif multiple prediksi dari data. Sehingga

menghasilkan data seismik yang telah tereduksi multiplenya.

Hasil dari penerapan metode SRME pada data shallow watter seismik ini

cukup optimal dalam mereduksi multiple permukaan. Metode SRME cukup

efektif mereduksi multiple pada daerah offset dekat sampai dengan offset

pertengahan. Parameter pada proses subtraksi adaptif yang terbaik adalah dengan

variasi temporal window length 100 ms dan spatial window width 80 trace pada

domain offset.

Kata Kunci: Data driven, Multiple, Shallow watter seismik 2D

Page 8: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

viii

ABSTRACT

The most important job in seismic data processing is to identify and

suppress the existence of multiple. Multiple seismic data disrupt and destroy data.

One type of multiple is a multiple surfaces. Surface Multiple is a reflection

repeater that starts at the surface. In this study does is to reduce and suppress the

existence of multiple surface seismic data 2D shallow water Sea.

many methods developed up to now to reduce and suppress the existence

of multiple. One of the best methods to reduce multiple surfaces is a method

Surface Related Multiple Elimination (SRME). SRME method includes pre-

processing method using a data driven without requiring additional data .SRME

basic method is to predict multiple and perform multiple predictive adaptive

reduction of the data. Resulting seismic data which has reduced the multiple

The result of applying the method SRME shallow water seismic data is

quite optimal in reducing multiple surfaces. SRME method is quite effective in

reducing multiple close offset to the mid offset. The best parameters on adaptive

subtraction process with temporal variation window length of 100 ms and a spatial

window width of 80 trace in the offset domain.

Keywords: Data driven, Multiple, Shallow watter 2D seismic

Page 9: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ ii

PENGESAHAN UJIAN .................................................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................................iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Tujuan ................................................................................................................ 2

1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

1.4. Batasan Masalah ............................................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 3

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................... 4

2.1. Gelombang Seismik .......................................................................................... 4

2.2. Jenis Gelombang Seismik ................................................................................. 5

2.2.1 Gelombang Badan/ Body Wave ................................................................. 5

2.2.2 Gelombang permukaan ............................................................................ 6

2.3. Penjalaran Gelombang Seismik ....................................................................... 7

2.4.2. Hukum huygens ........................................................................................ 9

2.4.3 Hukum Fermat .......................................................................................... 9

2.6 Multiple ............................................................................................................ 11

2.7. Penghapusan Multiple .................................................................................... 13

2.7 Metode surface Related Multiple Elimination (SRME) ................................ 14

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 17

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................................... 17

3.2. Data Penelitian ................................................................................................ 17

3.3. Peralatan dan bahan penelitian ..................................................................... 17

3.4. Tahapan Penelitian ......................................................................................... 17

3.4.1. Input Data ................................................................................................ 17

3.4.2. Geometry ................................................................................................... 18

3.5. Proses SRME (Surface Related Multiple Elimination) ................................. 18

3.6. Diagram Alir Penelitian.................................................................................. 19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 20

Page 10: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

x

4.1. Input data ......................................................................................................... 20

4.2. Informasi Geometri ........................................................................................ 20

4.3.1 Pick wattter bottom dan Penentuan start time ........................................ 22

4.3.2 Rekonstruksi offset .................................................................................. 24

4.3.3 Prediksi Multiple ..................................................................................... 25

4.3.4 Subtraksi Adaptif .................................................................................... 26

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 40

5.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 40

5.2 Saran ................................................................................................................ 40

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 41

Page 11: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gelombang Reyleigh ........................................................................... 6

Gambar 2.2 Gelombang Love ................................................................................. 7

Gambar 2.3 Hukum Snellius ................................................................................... 8

Gambar 2.4 Hukum Huygens .................................................................................. 9

Gambar 2.5 Hukum Fermat................................................................................... 10

Gambar 2.6 Konfigurasi penembakan seismik ..................................................... 10

Gambar 2.7 Beberapa Variasi event seismik......................................................... 12

Gambar 2.8 Penjalaran gelombang multiple permukaan ...................................... 15

Gambar 3.1 Raw Data ........................................................................................... 18

Gambar 3.2 Diagram alir Proses SRME ............................................................... 19

Gambar 4.1 Raw Data ........................................................................................... 20

Gambar 4.2 Susunan Geometry pada Akuisisi ..................................................... 21

Gambar 4.3 Diagram Alir SRME ......................................................................... 22

Gambar 4.4 Pick Watter Bottom ........................................................................... 22

Gambar 4.5 Penentuan Start time.......................................................................... 23

Gambar 4.6 Sebelum dan Sesudah Rekonstruksi Zero Offset .............................. 24

Gambar 4.7 Gather Model Multiple ...................................................................... 25

Gambar 4.8 Model Near Trace Gather (NTG) ..................................................... 26

Gambar 4.9 Near Trace Gather Sebelum Tahap Substraksi................................. 27

Gambar 4. 10 Near trace gather variasi 1 ............................................................ 28

Gambar 4.11 Near trace gather variasi 2 ............................................................. 29

Gambar 4.12 Near trace gather variasi 3 ............................................................. 29

Gambar 4.13 Model/difference variasi 1 ............................................................... 30

Page 12: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

xii

Gambar 4.14 Model/difference variasi 2 ............................................................... 31

Gambar 4.15 Model/difference variasi 3 ............................................................... 31

Gambar 4.16 gather sebelum,model,sesudah SRME variasi 1 ............................. 33

Gambar 4.17 gather sebelum,model,sesudah SRME variasi 2 ............................. 33

Gambar 4.18 sebelum, model, sesudah SRME variasi 3 ...................................... 34

Gambar 4.19 QC Samblance sebelum dan sesudah SRME .................................. 35

Gambar 4.20 QC Samblance Sebelum dan sesudah SRME ................................. 36

Gambar 4. 21 Autokolerasi sebelum SRME ......................................................... 37

Gambar 4.22 Autokolerasi Setelah SRME............................................................ 37

Gambar 4.23 Stack sebelum SRME ...................................................................... 38

Gambar 4.24 Stack sesudah SRME ....................................................................... 38

Page 13: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metode seismik adalah metode eksplorasi geofisika yang didasarkan pada

pengukuran respon gelombang seismik yang diinjeksikan kedalam tanah dan

kemudian direfleksikan atau direfraksikan sepanjang batas lapisan tanah atau

batas-batas batuan. Didalam metode seismik ada 3 tahap utama sebelum

dilakukan eksplorasi yaitu Akuisisi data, processing, dan interpretasi. Pada tahap

akuisisi dilakukan survey untuk pengambilan data seismik. Pengambilan data

seismik terbagi menjadi dua yaitu darat dan laut. Processing seismik merupakan

pengolahan data lapangan. Pada tahap processing ini mempersiapkan data sebaik

mungkin untuk dilakukan tahap selanjutnya. Sedangkan interpretasi merupakan

tahapan akhir sebelum dilakukan eksplorasi, dimana data hasil dari tahap

processing ini akan di terjemahkan untuk bisa menentukan letak recervoir. Setelah

tahap utama tersebut dilakukan,eksplorasi bisa dilakukan.

Pengolahan data seismik menjadi hal yang sangat penting karena

mempersiapkan data supaya menghasilkan penampang seismik yang baik. Salah

satu pekerjaan penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifikasi

dan menekan keberadaan Multiple. Multiple merupakan pengulangan refleksi

akibat ‟terperangkapnya‟ gelombang seismik dalam air laut atau terperangkap

dalam lapisan batuan lunak. Didalam rekaman seismik, masing-masing multiple

akan menunjukkan „morfologi‟ reflektor yang sama dengan reflektor primernya

akan tetapi waktunya berbeda. Keberadaan multiple sangat merusak data, dalam

hal ini ada metode yang bisa mereduksi/menekan keberadaan multiple. Salah satu

Page 14: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

2

metode untuk mereduksi multiple adalah metode surface related multiple

elimination (SRME).

Metode SRME adalah suatu metode untuk membersihkan multiple

permukaan yang terdapat data seismik dengan memanfaatkan refleksi-refleksi

yang terdapat pada data seismik pre-stack untuk memprediksi multiple permukaan

(Rahardian, 2011). Cara kerja metode SRME adalah membuat model prediksi

Multiple dan akan dikurangkan secara adaptif terhadap data input , sehingga

menghasilkan data seismik yang telah direduksi multiple permukaannya. Metode

SRME ini termasuk metode pre-processing yaitu mempersiapkan data untuk

dilakukan proses inti yaitu velocity analisis sehingga membuat proses tersebut

dapat dilaksanakan jauh lebih baik daripada tidak menerapkan metode SRME

tersebut.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah mereduksi multipel pada data 2D laut

menggunakan metode SRME (Surface Related Multiple Elimination). Sehingga,

menghasilkan kualitas data seismik yang lebih baik.

1.3 Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan diselesaikan dalam tugas akhir ini adalah

keberadaan multiple permukaan pada data laut 2D. Dimana multiple permukaan

dapat direduksi menggunakan metode SRME (Surface Related Multiple

Elimination).Sehingga menghasilkan data yang telah tereduksi multiplenya.

Page 15: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

3

1.4. Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini yaitu:

1. Software yang digunakan adalah Omega2 versi 2014 untuk processing

seismik.

2. Data yang diteliti adalah data Shallow watter seismik 2D laut.

3. Metode yang digunakan untuk mereduksi multiple adalah metode SRME

(surface Related Multiple Elimination).

4. Pengolahan dilakukan hanya untuk menghilangkan multipel, tanpa

mempersoalkan noise yang lainnya .

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar pengaruh metode

Surface Related Multiple Elimination untuk mereduksi multiple pada data laut 2D,

dan meningkatkan kualitas penampang seismik yang lebih baik untuk dilakukan

proses selanjutnya.

Page 16: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Gelombang Seismik

Gelombang merupakan getaran yang merambat dalam suatu medium.

Medium dalam artian ini adalah bumi. Metode Seismik adalah satu metode

eksplorasi yang didasarkan pada pengukuran respon gelombang seismik (suara)

yang dimasukan ke dalam tanah dan kemudian direfleksikan atau refraksikan

sepanjang perbedaan lapisan tanah atau batas-batas batuan yang mempunyai

impedansi akustik yang berbeda cukup signifikan. Nilai-nilai impedansi akustik

tersebut adalah kecepatan rambat gelombang pada suatu perlapisan dikalikan

dengan massa jenis masing-masing perlapisan batuan tersebut.

Sumber gelombang seismik pada mulanya berasal dari gempa bumi alam

yang dapat berupa gempa tektonik maupun gempa vulkanik, akan tetapi dalam

seismik eksplorasi sumber gelombang yang digunakan adalah gelombang seismik

buatan atau tidak secara alami terjadi. Ada beberapa macam sumber gelombang

seismik buatan seperti dinamit, benda jatuh, airgun, watergun, vaporchoc,

sparker, maupun vibroseis. Sumber gelombang seismik buatan tersebut pada

dasarnya memunculkan gangguan sesaat dan lokal yang disebut sebagai gradien

tegangan (stress). Gradien tegangan mengakibatkan terganggunya keseimbangan

gaya-gaya di dalam medium, sehingga terjadi pergeseran titik materi yang

menyebabkan deformasi yang menjalar dari suatu titik ke titik lain. Deformasi ini

dapat berupa pemampatan dan perenggangan partikel-partikel medium yang

menyebabkan osilasi densitas/tekanan maupun pemutaran (rotasi) partikel-partikel

medium (Gamal, 2011).

Page 17: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

5

2.2. Jenis Gelombang Seismik

Gelombang seismik ada yang merambat melalui interior bumi disebut

sebagai body wave, dan ada juga yang merambat melalui permukaan bumi yang

disebut surface wave. Sumber gelombang seismik ada dua yaitu alami dan buatan.

Sumber alami terjadi karena adanya gempa vulkanik, gempa tektonik, gempa

vukanik dan runtuhan/ longsoran, sedangkan buatan menggunakan gangguan yang

disengaja (Gamal, 2011).

Berdasarkan gerak partikel pada media dan arah penjalarannya gelombang

dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

2.2.1 Gelombang Badan/ Body Wave

Gelombang badan adalah gelombang yang menjalar dalam media elastik

dan arah perambatannya keseluruh bagian di dalam bumi. Gelombang badan

terdiri dari gelombang primer dan gelombang sekunder. Adapun pengertian dari

kedua gelombang tersebut adalah:

a. Gelombang Primer ( longitudinal )

Gelombang primer adalah gelombang yang arah pergerakan atau getaran

partikel medium searah dengan arah perambatan gelombang tersebut.

Gelombang ini mempunyai kecepatan rambat paling besar diantara

gelombang seismik yang lain.

b. Gelombang Sekunder (transversal/shear wave)

Gelombang sekunder adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus

terhadap arah perambatan gelombang. Gelombang ini hanya dapat

merambat pada material padat saja dan mempunyai kecepatan gelombang

yan lebih kecil dibandingkan gelombang primer (Gamal, 2011)

Page 18: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

6

2.2.2 Gelombang permukaan

Gelombang permukaan merupakan salah satu gelombang seismik selain

gelombang badan. Menurut Susilawati,2008 Gelombang ini ada pada batas

permukaan medium. Berdasarkan pada sifat gerakan partikel media elastik,

gelombang permukaan merupakan gelombang yang kompleks dengan frekuensi

yang rendah dan amplitudo yang besar, yang menjalar akibat adanya efek free

survace dimana terdapat perbedaan sifat elastik. Jenis-jenis gelombang

permukaan terbagi menjadi dua yaitu gelombang Reyleigh dan gelombang Love.

Adapun penjelasannya sebagia berikut:

a. Gelombang Reyleigh

Gelombang reyleigh merupakan gelombang permukaan yang Orbit

gerakannya elips tegak lurus dengan permukaan dan arah penjalarannya.

Gelombang jenis ini adalah gelombang permukaan yang terjadi akibat

adanya interferensi antara gelombang tekan dengan gelombang geser secara

konstruktif(Gamal, 2011).

Gambar 2.1 Gelombang Reyleigh

Page 19: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

7

b. Gelombang Love

Gelombang Love merupakan gelombang permukaan yang menjalar dalam

bentuk gelombang transversal yang merupakan gelombang S horizontal

yang penjalarannya paralel dengan permukaannya

Gambar 2.2 Gelombang Love

2.3. Penjalaran Gelombang Seismik

Untuk memahami penjalaran gelombang seismik pada bawah permukaan

diperlukan beberapa asumsi sebagai berikut :

a. Panjang gelombang seismik yang digunakan jauh lebih kecil dibandingkan

dengan ketebalan lapisan batuan. Dengan kondisi seperti ini memungkinkan

setiap lapisan batuan akan terdeteksi.

b. Gelombang seismik dipandang sebagai sinar yang memenuhi Hukum

Snellius, Prinsip Huygens dan Prinsip Fermat.

c. Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan setiap lapisan menjalarkan

gelombang seismik dengan kecepatan yang berbeda-beda.

d. Pada bidang batas antar lapisan, gelombang seismik menjalar dengan

kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya.

Page 20: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

8

e. Semakin bertambahnya kedalaman lapisan batuan, maka semakin kompak

lapisan batuannya, sehingga kecepatan gelombang pun semakin bertambah

seiring dengan bertambahnya kedalaman(Gamal, 2011).

2.4. Hukum Fisika Gelombang Seismik

2.4.1. Hukum Snellius

Hukum snellius menyatakan bahwa bila suatu gelombang jatuh pada bidang

batas dua medium yang mempunyai perbedaan densitas, maka gelombang tersebut

akan dibiaskan, jika sudut datang gelombang lebih kecil atau sama dengan sudut

kritisnya. Gelombang akan dipantulkan, jika sudut datangnya lebih besar dari

sudut kritisnya. Gelombang datang, gelombang bias, gelombang pantul terletak

pada suatu bidang datar (Gamal, 2011).

Gambar 2.3 Hukum Snellius

Perumusan matematis hukum Snellius adalah :

(2.1)

Lambang merujuk pada sudut datang dan sudut bias, dan merupakan

kecepatan gelombang seismik pada medium 1 dan medium 2. Lambang

Page 21: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

9

merujuk pada indeks bias medium yang dilalui sinar datang, sedangkan adalah

indeks bias medium yang dilalui sinar bias.

2.4.2. Hukum huygens

Prinsip Huygens menyatakan bahwa setiap titik-titik pengganggu yang

berada didepan muka gelombang utama akan menjadi sumber bagi terbentuknya

deretan gelombang yang baru. Jumlah energi total deretan gelombang baru

tersebut sama dengan energi utama (Gamal, 2011).

Gambar 2.4 Hukum Huygens

2.4.3 Hukum Fermat

Hukum fermat menyatakan bahwa Gelombang menjalar dari satu titik ke

titik lain melalui jalan tersingkat waktu penjalarannya. Dengan demikian jika

gelombang melewati sebuah medium yang memiliki variasi kecepatan gelombang

seismik, maka gelombang tersebut akan cenderung melalui zona-zona kecepatan

tinggi dan menghindari zona-zona kecepatan rendah (Gamal, 2011).

Page 22: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

10

Gambar 2.5 Hukum Fermat

2.5 Konfigurasi Penembakan Seismik

Pada konfigurasi penembakan Akuisisi seismik terdapat beberapa

konfigurasi. Berikut adalah jenis-jenisnya:

Gambar 2.6 Konfigurasi penembakan seismik

Page 23: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

11

CMP (Common Mid Point) atau CDP (Common deep point) merupakan

pengambilan data seismik untuk konfigurasi sumber dan penerima dimana

terdapat satu titik tetap/sama dibawah permukaan. Common shot merupakan

konfigurasi satu sumber dengan beberapa penerima. Common receiver merupakan

konfigurasi beberapa sumber dengan satu penerimas yang sama. Common offset

merupakan konfigurasi sumber -penerima dengan offset yang sama.

2.6 Multiple

Pada data seismik terdapat data primer dan multipel. perekam tidak hanya

merekam pantulan gelombang primer tetapi juga merekam pantulan multipel yang

terpantul di antara reflektor bawah permukaan lebih dari sekali sebelum diterima

perekam di permukaan (Cao, 2006 ). Sehingga peristiwa ini sangat menganggu

pantulan gelombang primer dan memperburuk gambaran penampang seismik.

Didalam rekaman seismik, masing-masing multiple akan menunjukkan

„morfologi‟ reflektor yang sama dengan reflektor primernya akan tetapi waktunya

berbeda(Abdullah, 2007).

Multiple merupakan pengulangan refleksi akibat ‟terperangkapnya‟

gelombang seismik dalam air laut atau terperangkap dalam lapisan batuan

lunak(Abdullah, 2007). Menurut Lillie dan Robert (2006) multipel dapat dibagi

menjadi dua jenis berdasarkan lama waktu penjalaran gelombangnya, yaitu short

period multiple dan long period multiple. Kedatangan long period multiple terlihat

jelas sebagai event setelah kedatangan event primernya. Sedangkan short period

multiple datang lebih cepat daripada long period multiple yaitu memiliki waktu

kedatangan yang mendekati event primer, sehingga sangat mengganggu event

primernya (Syiswati, 2014)

Page 24: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

12

Menurut Dragoset dkk. (2010), multipel dibagi menjadi dua jenis, yaitu

multipel permukaan yang terbentuk pada permukaan lapisan air, dan multipel

dalam yang terjadi di bawah lapisan Bumi dan menyerupai gelombang primer.

Contoh dari beberapa multipel ditunjukkan pada Gambar 2.7. Karakteristik dari

semua multipel dapat dibagi menjadi subevent yang di rekam pada pengukuran

seismik di permukaan. Menurut Yilmas (2001), semua tipe multipel mempunyai

dua sifat umum yang dapat digunakan untuk mereduksi multipel tersebut dengan

nilai keberhasilan yang bervariasi yaitu perbedaan perioditas dan moveout dari

gelombang primernya seperti pada Gambar 2.8. Moveout merupakan pergeseran

waktu tiba gelombang pada jarak offset tertentu. Gelombang primer mempunyai

moveout yang lebih rendah daripada multipel. Pada far offset perbedaan moveout

antara gelombang primer dan multipel cukup besar sehingga stacking sederhana

dapat melemahkan multipel. Sebaliknya, untuk near offset, perbedaan moveout

antara gelombang primer dengan multipel sangatlah kecil, sehingga multipelnya

lebih sulit dihilangkan(Syiswati, 2014).

Gambar 2.7 Beberapa Variasi event seismik yang dihadirkan oleh sebuah raypath.

(a) Water-bottom multiple (b)Water-Bottom peg-leg (c) Second Orde Multiple (d)

Refrakted Multiple (e) Difracted Multiple (f) Hybrid Multiple (Dragoset dkk.,

2010).

Page 25: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

13

2.7. Penghapusan Multiple

Pada umumnya, sebaran lapisan reflektor di bawah permukaan Bumi

bersifat periodik begitu juga dengan refleksi gelombang primernya. Di sisi lain,

beberapa multipel seperti water reverberation atau water bottom multiple juga

bisa memiliki sruktur yang teratur. Penjalaran gelombang pada refleksi primer dan

refleksi multipel yang mempunyai waktu tiba di offset yang sama melintas di

lapisan bawah permukaan yang berbeda. Dua peristiwa tersebut sering

mempunyai perbedaan penjalaran gelombangnya. Jika perbedaan penjalaran

gelombangnya cukup jauh, proses stacking dengan menggunakan kecepatan

penjalaran dari glombang primer dapat melemahkan multipel (Syiswati, 2014).

Menurut Abdullah (2007) stacking merupakan proses penjumlahan trace-trace

seismik dalam satu Common dip point (CDP) setelah dilakukan koreksi

pergeseran waktu tiba gelombang. Cara lain untuk melemahkan multipel

permukaan laut adalah dengan menggunakan model persamaan gelombang untuk

menguraikan rekaman gelombang seismik. Penguraian persamaan gelombang

tersebut menyebabkan refleksi primer berubah ke dalam multipel orde pertama,

kemudian multipel orde pertama menjadi multipel orde kedua dan seterusnya.

Metode penghilangan multipel yang lain yaitu data driven. Metode data driven

cukup menggunakan data hasil rekaman data seismik saja untuk memprediksi

multipel permukaan. Metode ini lebih sederhana serta sangat berbeda dengan

pemodelan yang menggunakan pendekatan persamaan gelombang.

Pada beberapa kasus, penjalaran gelombang seismik dapat dibagi menjadi dua

segmen atau lebih. Masing-masing segmen tersebut dapat direkam dengan

menggunakan peralatan seismik. Hal tersebut menunjukkan adanya kemungkinan

Page 26: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

14

bahwa multipel permukaan dapat diprediksi dari data lapangan dengan

menggunakan sistem perekaman yang baik dan manipulasi sebagian gelombang

permukaan. Salah satu prediksi multipel yang menggunakan data driven yaitu

Surface-Related Multiple Elimination (SRME). Surface-Related Multiple

Elimination (SRME), dapat memanipulasi gelombang permukaan secara otomatis,

tanpa memerlukan informasi tambahan lainnya (Syiswati, 2014).

2.7 Metode surface Related Multiple Elimination (SRME)

Gambar 2.8 menunjukan konsep dari SRME. Multiple permukaan direkan

pada receiver Xr dengan source pada lokasi Xs. Bidang A merupakan bidang

pantul multiple. Jenis multiple tersebut merupakan multiple permukaan karena

menghasilkan paling sedikit satu refleksi pada bidang A. data primer yang baik

dan bukan multiple adalah penjalaran dari Xs ke Xr dan hanya satu titik di bawah

permukaan antara source dan receiver, dalam hal ini dinamakan titik CDP

(Common depth point). Penjalan gelombang multiple ini dibagi menjadi 2

segmen: Xs ke A dan A ke Xr. Masing-masing segment tersebut menggambarkan

refleksi. Pada data seismik multiple ini akan terekam pada receiver, dengan ini

sama dengan refleksi yang sesungguhnya dan ini sangat merusak data.

Page 27: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

15

Gambar 2.8 Penjalaran gelombang multiple permukaan

Metode SRME adalah suatu metode untuk membersihkan multiple

permukaan yang terdapat data seismik dengan memanfaatkan refleksi-refleksi

yang terdapat pada data seismik pre-stack untuk memprediksi multiple

permukaan. Prediksi multiple ini yang akan dikurangkan secara adaptif terhadap

data input yang akan menghasilkan data seismik yang telah tereduksi multiple

permukaannya.

Menurut Long A. S. dkk (2001), secara umum Metode Surface-Related

Multiple Elimination (SRME) diterapkan melalui tiga langkah. Langkah pertama

meliputi penghapusan noise non fisik, melalui keteraturan data untuk

mendapatkan konfigurasi sumber seismik dan perekam yang konstan,

menghilangkan interpolasi near offsets (jarak antara sumber seismik dan penerima

terdekat) dan intermediate offset (jarak antara sumber seismik dan penerima

menengah), serta menghapus gelombang langsung dan refleksi gelombang

permukaan. Langkah kedua adalah prediksi multipel. Prediksi ini di dasarkan pada

pengamatan bahwa setiap multipel permukaan dapat diprediksi melalui

Page 28: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

16

keteraturan rekaman gelombang dari data itu sendiri. Langkah yang terakhir, input

data total dikurangi dengan prediksi multipel, sehingga menghasilkan data yang

bersih dari multipel (Syiswati, 2014).

Page 29: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

17

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan di PT Elnusa Tbk Selama dua bulan terhitung

dari tanggal 2 Maret 2015 sampai 30 April 2015.

3.2. Data Penelitian

Data yang diolah adalah data seismik laut 2D dengan Jumlah gather 3053,

Jumlah receiver 240, Interval shot 12,5 m , Interval receiver 12,5 m , Fold 120.

Input data Sudah di geometri dalam bentuk DIO sehingga proses SRME dapat

langsung dilakukan.

3.3. Peralatan dan bahan penelitian

Penelitian mereduksi multipel ini menggunakan metode SRME (surface

Related Multiple Elimination) data darat 2D menggunakan Software Omega2

versi 2014. Perangkat keras yang digunakan dengan spesifikasi 256 MB Ram,

versi 5.73.22.51.0P. Geoforce 7300 GT VGA BIOS dan CPU inter (R) pentium

(R) 4 CPU 3,06 GHz.

3.4. Tahapan Penelitian

Data yang diolah merupakan data seismik Laut 2D.Tahapan-tahapan yang

dilakukan dalam metode SRME (Surface Relalated Multiple Elimination) adalah:

3.4.1. Input Data

Input data merupakan proses awal dari pengolahan data. Input data

merupakan data yang didapat langsung dari lapangan. Data awal berupa shot

gather yang akan diproses pada bagian geometri. Metode SRME menggunakan

Page 30: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

18

data driven yaitu data asli lapangan tanpa membutuhkan data yang lain seperti:

data geologi atau data bawah permukaan lainnya. Metode SRME merupakan

metode preprocessing sehingga bertujuan menyiapkan data menjadi lebih baik

untuk dilakukan proses selanjutnya.

Gambar 3.1 Raw Data

3.4.2. Geometry

Geometry merupakan suatu proses pendefinisian geometri penembakan

dengan acuan observer report yang ada, dan bertujuan untuk mensimulasikan

posisi shot dan receiver pada software sebagaimana posisi sebenarnya di

lapangan.

3.5. Proses SRME (Surface Related Multiple Elimination)

Proses SRME bertujuan untuk mereduksi multiple. Metode SRME sangat

efektif untuk mereduksi multiple yang ada pada surface. Adapun tahapan dalam

metode SRME adalah pick watter bottom, penentuan start time, reconstruksi

offset, pembuatan model prediksi multiple,subtraksi adaptif (pengurangan dari

data dan model multiple).

Page 31: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

19

3.6. Diagram Alir Penelitian

Setelah dilakukan tahap input data dan geometri , berikut adalah diagram

alir metode SRME:

Gambar 3.2 Diagram alir Proses SRME

Tahapan utama dalam proses SRME ini adalah rekonstruksi offset, prediksi

multiple dan subtraksi adaptif. Rekonstruksi offset ini bertujuan membentuk trace

baru pada daerah zero offset. Prediksi multiple dilakukan dengan asumsi

perbedaan waktu kedatangan gelombang multiple dengan event primernya.

Sedangkan subtraksi adaptif adalah pengurangan antara data total dengan prediksi

miltiple yang telah dibuat. Sehingga, menghasilkan data yang telah tereduksi

multiplenya.

Page 32: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

20

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Input data

Input data dalam bentuk DIO. DIO adalah data seismik yang telah melalui

proses Geometri. Data yang di input merupakan data gather yang masih terdapat

banyak noise. Metode srme menggunakan data driven yaitu data asli lapangan

tanpa membutuhkan data yang lain seperti: data geologi. Metode SRME

merupakan metode preprocessing sehingga bertujuan menyiapkan data untuk

dilakukan proses inti yaitu velocity analisis.

Gambar 4.1 Raw Data

4.2. Informasi Geometri

Geometri merupakan suatu proses pendefinisian geometri penembakan

dengan acuan observer report yang ada, dan bertujuan untuk mensimulasikan

posisi shot dan receiver pada software sebagaimana posisi sebenarnya di

lapangan. Informasi geometri pada data yang diolah sebagai berikut:

Page 33: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

21

Gambar 4.2 Susunan Geometry pada Akuisisi

Dengan nilai parameter yang diketahui sebagai berikut : Jumlah shotpoint 1525,

Jumlah receiver 240, Interval shot 12,5 m, Interval receiver 12,5 m, Fold

coverage 120 .

4.3 Tahapan metode Surface Related Multiple Elimination (SRME)

proses SRME bertujuan untuk mereduksi multiple. Metode SRME sangat

efektif untuk mereduksi multiple yang ada pada permukaan. Adapun tahapan

dalam metode SRME adalah pick watter bottom, penentuan start time,

rekonstruksi offset, pembuatan model prediksi multiple, subtraksi adaptif

(pengurangan dari data dan model multiple). Metode SRME masuk kepada

tahapan preprosessing. Bertujuan untuk menyiapkan data untuk diproses pada

tahan inti selanjutnya. Sehingga pada tahap selanjutnya Noise Multiple pada data

khususnya pada near offset telah tereduksi. Berikut adalah Tahapan pada SRME:

Page 34: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

22

Gambar 4. 3 Diagram Alir SRME

4.3.1 Pick wattter bottom dan Penentuan start time

Dalam tahap pick watter bottom bertujuan untuk menentukan letak watter

botttom yang tepat. Informasi letak watter bottom yang tepat juga mempengaruhi

prediksi multiple yang di dapat. Prediksi multiple dilakukan berdasarkan waktu

kedatangan gelombang primer , dalam hal ini watter bottom adalah gelombang

primernya. Berikut adalah gambar dari proses pick watter bottom:

Gambar 4.4 Pick Watter Bottom

Page 35: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

23

Pada tahap penentuan Start time dilakukan general mute untuk penghilang

noise non fisis seperti Swell noise, Direct Arrival dan Linear noise. Sehingga data

hasil start time terbebas dari noise non fisis. Dengan demikian prediksi multiple

dapat dilakukan dengan baik. Penentuan start time ini akan akan menjadi acuan

pada tahap prdiksi multiple.

Gambar 4.5 Penentuan Start time

Garis Biru tua pada Gambar 5 menunjukkan sart time yang telah dibuat dengan

menggunakan seismic function modul STRTIMES, yang menggunakan parameter

Start Time Water Bottom yang dibangun dengan kecepatan air 1500 m/s dan

diaplikasikan juga Normal Move Out (NMO). Start time ini yang nantinya

digunakan sebagai acuan untuk memprediksi bentuk dari multipel.

Page 36: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

24

4.3.2 Rekonstruksi offset

Pengambilan data pada akuisisi seismik tidak di desain untuk mendapatkan

data pada daerah zero offset. Prediksi multipe dilakukan dari trace pertama

sehingga dibutuhkan data pada zero offset supaya prediksi multiplenya tepat. Cara

kerja rekontruksi offset ini dengan memunculkan trace baru hasil dari ekstrapolasi

trace pada daerah zero offset.

Gambar 4.6 Sebelum dan Sesudah Rekonstruksi Zero Offset

Daerah zero offset pada data berjarak 105 m. pada gambar 7 dapat dilihat

ketika sebelum dilakukan rekonstruksi zero offset trace pertama terletak pada

jarak 105 m dan setelah dilakukan rekontruksi zero offset dan ekstrapolasi trace

pada zero offset jaraknya dimulai dari 0 m. Sehingga tahap prediksi multiple dapat

dilakukan dengan baik dengan adanya trace baru hasil ekstrapolasi trace pada

daerah zero offset.

Page 37: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

25

4.3.3 Prediksi Multiple

Multipel diprediksi berdasarkan asumsi bahwa multipel yang terjadi

memiliki waktu kedatangan 2 kali gelombang primernya. Perhitungannya dimulai

pada event seismik di zero offset dengan konfigurasi jarak stasiun dan distribusi

offset yang seragam. Hal tersebut dikarenakan pada data seismik laut multipel

dapat terpisahkan melalui perpedaan waktu tiba gelombang pada offset yang sama

dari gelombang primernya.

Gambar 4.7 Gather Model Multiple

Pada gambar 4.6 merupakan gather model multiple yang dihasil dari

konvolusi trace demi trace.Prediksi multiple ini dilakukan berdasarkan waktu

kedatangan gelombang primer sehingga gelombar primer tidak dikutsertakan

dalam proses prediksi multiple. Prediksi multiple hanya memodelkan multiple

tidak dengan gelombang primernya (Dalam hal ini watter bottom).

Page 38: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

26

Berikut merupakan model dalam bentuk NTG (Near Trace Gather):

Gambar 4.8 Model Near Trace Gather (NTG)

Near trace gather (NTG) adalah Common Receiver dimana kumpulan dari

trace pada receiver pertama pada semua data. Metode SRME ini fokus kepada

multiple pada daerah near offset sehingga output yang baik adalah dalam bentuk

Near Trace Gather (NTG).

4.3.4 Subtraksi Adaptif

Model yang telah dibuat pada tahap sebelumnya akan di subtrak terhadap

data sebenarnya. Menurut Lim and Patrick (2002), Konsep dasar dari substraksi

adaptif ini adalah menggunakan filter least square yang mencocokkan model

multipel dengan data dari trace demi trace.Metode least square ini dapat

meninimalisasi perbedaan energi antara data masukan asli dengan model multipel

yang dibuat. Penggunaan algorithma Least Square dinilai sederhana dan tidak

membutuhkan perhitungan fungsi korelasi maupun perhitungan invers matrik

Page 39: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

27

(Syiswati, 2014). Metode Least Square digunakan untuk memperkirakan koefisien

regresi linier .

Gambar 4.9 Near Trace Gather Sebelum Tahap Substraksi

Data yang diolah adalah data Shallow watter. Data Shallow Watter

tergolong data yang rumit dibandingkan dengan data laut dalam. Karena semakin

dangkal interaksi gelombang juga semakin banyak dan Multiple yang muncul

sangat mirip dan berdekatan dengan data primernya. Presiksi multiple yang tepat

mempengaruhi hasil dari subtraksi. Dan pemilihan parameter yang salah dalam

tahap Subtraksi bisa berakibat multiple hanya tereduksi sedikit sekali atau data

primer ikut direduksi.

Tahap subtraksi dilakukan variasi parameter untuk mendapatkan hasil yang

terbaik. Variasi yang dilakukan adalah Temporal window length dan spatial

window width. Angka variasi yang dimasukan dalam parameter ini akan

mempengaruhi seberapa besar multiple pada data akan didefinisikan atau di

reduksi. Dalam hal ini temporal window length adalah suatu parameter yang akan

mereduksi multiple pada daerah time atau vertikal, sedangkan spatial window

Page 40: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

28

width itu adalah suatu parameter yang akan mereduksi multiple pada trace demi

trace atau horizontal. Kombinasi dari variasi kedua parameter ini akan

menghasilkan pereduksian dalam bidang kotak dimana semakin kecil angka yang

dimasukan pendefinisian/pereduksian data akan semakin kuat.

Penentuan parameter ini harus tepat dengan menggunakan metode

pengujian. Jarak angka yang dimasukan ini adalah nilai minimum dan maksimum

pada data yang dikerjakan. Hasil yang diharapkan adalah pereduksian multiple

yang paling besar/kuat tetapi tanpa ikut mereduksi data primernya. Berikut adalah

prosesnya:

Variasi pertama angka yang dimasukan adalah dengan nilai temporal

window leght 200 ms dan spatial window width 100 trace.Berikut adalah Output

dalam bentuk NTG:

Gambar 4. 10 Near trace gather variasi 1

Variasi keadua angka yang dimasukan adalah dengan nilai temporal window

leght 100 ms dan spatial window width 80 trace.Berikut adalah Output dalam

bentuk NTG:

Page 41: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

29

Gambar 4.11 Near trace gather variasi 2

Variasi ketiga angka yang dimasukan adalah dengan nilai temporal window leght

100 ms dan spatial window width 40 trace. Berikut adalah Output dalam bentuk

NTG:

Gambar 4.12 Near trace gather variasi 3

Analisa yang dilihat dari proses ini adalah banyak atau tidaknya multiple

yang tereduksi dan data primer yang ikut tereduksi atau tidak. Pada hasil output

variasi pertama terlihat terlihat baik dengan cukup banyaknya multiple yang

Page 42: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

30

tereduksi tetapi tidak ikut mereduksi data primernya. Pada variasi kedua terlihat

lebih maksimal mereduksi multiplenya daripada variasi pertama dengan tidak

mereduksi data primernya sama baiknya. Sedangkan untuk variasi ketiga

pereduksian multiple paling maksimal tetapi data primernya ikut tereduksi cukup

banyak , bisa dikatakan variasi ketiga ini terlalu kuat reduksinya sehingga data

primernya ikut tereduksi dan merupakan hasil output yang paling buruk dan tidak

diharapkan. Berikut adalah difference/model dari hasil subtraksi di atas:

Model/difference hasil dari Variasi pertama angka yang dimasukan adalah dengan

nilai temporal window leght 200 ms dan spatial window width 100 trace.Berikut

adalah Output dalam bentuk NTG:

Gambar 4.13 Model/difference variasi 1

Model/difference hasil dari Variasi pertama angka yang dimasukan adalah dengan

nilai temporal window leght 100 ms dan spatial window width 80 trace.

Berikut adalah Output dalam bentuk NTG:

Page 43: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

31

Gambar 4.14 Model/difference variasi 2

Model/difference hasil dari Variasi pertama angka yang dimasukan adalah dengan

nilai temporal window leght 50 ms dan spatial window width 40 trace.Berikut

adalah Output dalam bentuk NTG :

Gambar 4.15 Model/difference variasi 3

Terlihat pada gambar 4.13 model hasil dari variasi subtrak pertama dimana

ini adalah multiple yang telah direduksi. Walaupun multiple pada surface tidak

maksimal direduksi tetapi untuk ukuran data shallow watter yang sulit, metode ini

Page 44: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

32

cukup baik untuk mereduksi multiple. Pada gambar 4.14 terlihat lebihan baik dari

gambar 4.13 , multiple yang berada pada surface lebih tereduksi daripada gambar

4.13. sedangkan untuk Gambar 4.15 ini memang multiple permukaannya lebih

baik pereduksiannya, tetapi data primernya juga ikut banyak tereduksi. Angka

yang dimasukan pada hasil gambar 4.15 ini terlalu kecil sehingga hasilnya pun

terlalu kuat sehingga data primernya ikut tereduksi. Pada hal ini kita tidak bisa

asal dalam memasukan nilai pada parameter ini, tidak selalu yang kita masukan

kecil nilainya akan baik hasilnya , tetapi di sini kita juga memperhatikan data

primernya untuk apa bisa mereduksi multiple permukaan tetapi data primernya

ikut tereduksi.

Ada beberapa QC yang dapat menunjukan bahwa multiple pada data ini

telah tereduksi:

a. QC NMO (Normal moveout)

Pada QC NMO ini akan memperlihatkan gather yang telah di nmo

sebelum sesudah dan model srme nya. Di QC ini akan memperlihatkan

multiple mana yang di reduksi pada gather. Fokus pada QC ini adalah

letak multiple pada daerah near offset. Berikut adalah nmo pada variasi

subtrak : NMO dari Variasi pertama, angka yang dimasukan adalah

dengan nilai temporal window leght 200 ms dan spatial window width 100

trace.

Page 45: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

33

Berikut adalah Output dalam bentuk NTG

Gambar 4.16 gather sebelum,model,sesudah SRME variasi 1

NMO dari Variasi kedua, angka yang dimasukan adalah dengan nilai

temporal window leght 100 ms dan spatial window width 80 trace.Berikut

adalah Output dalam bentuk NTG:

Gambar 4.17 gather sebelum,model,sesudah SRME variasi 2

Page 46: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

34

NMO dari Variasi kedua, angka yang dimasukan adalah dengan nilai

temporal window leght 50 ms dan spatial window width 40 trace.Berikut

adalah Output dalam bentuk NTG :

Gambar 4.18 sebelum, model, sesudah SRME variasi 3

Pada hasil NMO (normal moveout) di atas terlihat jelas yang yang lebih

efektif untuk mereduksi multiple pada near offset. Pada gambar 4.16 dengan

variasi subtrak pertama hasilnya kurang baik, multiple pada near offset

kurang tereduksi. Untuk pada gambar 4.17 NMO hasil variasi kedua

subtraksi terlihat hasil yang lebih baik daripada hasil nmo variasi kedua,

multiple pada near offsetnya jauh lebih baik tereduksinya. Sedangkan untuk

gambar 4.18 variasi ketiga dari subtraksi memang lebih baik mereduksi

multiplenya tetapi data primernya juga ikut tereduksi.

Page 47: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

35

b. QC Samblance

QC Samblance ini adalah samblance dari velocity analisis. QC ini dilakukan

untuk melihat samblance sebelum dan sesudah SRME. QC ini juga untuk

membuktikan bahwa Multiple Pada near offset telah di reduksi. Berikut

adalah contoh gambar QC samblance:

Gambar 4.19 QC Samblance sebelum dan sesudah SRME

Page 48: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

36

Gambar 4.20 QC Samblance Sebelum dan sesudah SRME

Pada Gambar 12 dan gambar 13 bisa terlihat perbedaannya. Multiple yang

muncul pada QC samblance sebelum dilakukan proses SRME telah

tereduksi sehingga menghasilkan QC Samblance setelah dilakukan SRME

terlihat jauh lebih baik dan multiplenya telah cukup banyak tereduksi.

Sehingga pada tahap velocity analisis bisa dilakukan dengan jauh lebih baik

daripada tidak menggunakan metode SRME sebelumnya.

Page 49: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

37

c. QC Autokolerasi

Gambar 4. 21 Autokolerasi sebelum SRME

Gambar 4.22 Autokolerasi Setelah SRME

Garis tebal ditengah menunjukan data primernya, Sedangan diluar itu adalah

Noise. Terlihat noise diluar dari data primernya cukup baik tereduksinya,

akan tetapi di antara data primer itu ada noise multiple yang belum

dihilangkan, ini dikarenakan noise itu dapat dihilangkan dengan metode lain

seperti dekonvolusi.

Page 50: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

38

d. QC Stack

QC stack ini akan menampilkan hasil stack sebelum dilakukan metode srme

dengan stack sesudah dilakukan metode srme. Berikut adalah hasilnya.

Gambar 4.23 Stack sebelum SRME

Gambar 4.24 Stack sesudah SRME

Page 51: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

39

Gambar diatas merupakan hasil stack sebelum dan sesudah metode SRME

di terapkan. Sedikit banyaknya perbedaan yang terjadi pada gambar tersebut

menunjukan metode srme ini cukup baik dalam mereduksi multiple pada near

offset. Dengan data shallow yang cukup sulit penentuan parameter yang tepat

menjadi kunci keberhasilan metode ini. Dengan QC yang ada metode srme ini

yang di terapkan preprocessing sangat membantu pada proses processing inti nya.

Sehingga hasil dari tahap velocity analisis jauh lebih baik di bandingkan tanpa

menggunakan metode srme tersebut.

Page 52: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

40

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Secara umum metode SRME mempunyai 3 tahap inti yaitu rekontruksi

offset, prediksi multiple dan subtraksi adaptif yang nantinya model yang dibuat

akan di subtraksi dengan data awal sehingga menghasilkan data yang telah

tereduksi multiplenya. Metode Surface Related Multiple Elimination (SRME)

sangat efektif untuk mereduksi multiple pada daerah near offset. Keberhasilan

metode SRME bergantung pada penentuan parameter subtraksi adaptif yang

tepat. Variasi pada tahapan subtraksi adaptif yang terbaik adalah dengan temporal

window lenght 100 ms dan spatial window width 80 trace. Dengan nilai tersebut

hasil pereduksian multiple menjadi lebih baik tanpa ikut mereduksi data

primernya.

5.2 Saran

Penghilangan multiple dengan menggunkan metode SRME lebih baik

dilengkapi dengan metode penghilangan multiple yang lain , seperti: dekonvolusi,

filter radon, dan ramur.

Page 53: ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SHALLOW WATER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30771/1/DINDA... · Pekerjaan paling penting dalam pengolahan data seismik adalah mengidentifkasi

41

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2007. Ensiklopedia Seismik Online. http://Ensiklope-

diaseismik.blogspot.com/Tidak di terbitkan. Tanggal akses 12 mei 2015.

Cao,Zhihong.2006.Analysis and application of the Radon transform.Thesis

Geophysics Calbary,Alberta.

D.J.Verschuur.2006.Surface-related multiple removal in seismic data by A data-

driven methodology. 3rd International Conference & Exhibition on

"Underwater Acoustic Measurements: Technologies & Results.91-97 hal.

D.J.Verchuur,dkk.2011.Surface-Related Multiple Elimination:Aplication on real

data.journal geophysics delft univ of tecnology:Netherland.

Dragoset,dkk.2010.A perspective on 3D surface related multiple

elimination.Geophysics journal.volume 75,no.5.Netherland.

Gamal,M.R.2011.Studi pencitraan struktur bawah permukaan bumi menggunakan

pemodelan constrained velocity inversion dan grid bared tomography

pada lintasan GMR 165 di daerah teluk cendrawasih.Skripsi teknik

geofisika universitas lampung:Lampung.

Naidu,P,dkk.2013.Surface related multiple elimination: A case study from east

coast india.conference and exposition international.1-4 hal

Naidu,P,dkk.2013.Surface related multiple elimination: A case study from east

coast india.conference and exposition international.1-4 hal.

Rahardian.2011.Penerapan metode surface related multiple elimination dalam

optimalisasi pengolahan data seismik 2D laut.Tesis teknik geofisika

ITB:bandung.xii+62 hal.

Syiswati,D.V.2014. Penggunaan metode surface related multiple elimination 2D

untuk mereduksi multiple pada data 2D laut.skripsi fisika universitas

Brawijaya:Malang.xix+47 hlm.

Syiswati,D.V,dkk.2014.penggunaan metode surface related multiple elimination

2D laut.jurnal geofisika universitas Brawijaya:Malang.