atau - bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id/sites/default/files/Cara Pembuatan Kompos-.pdf · CARA...

13
CARA PEMBUATAN KOMPOS Oleh: EMING SUDIANA Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto PENDAHULUAIY Secara alami bahan-bahan organik akan mengalami penguraian di alam dengan bantuan mikroba maupun biota tanah lainnya. Namun proses pengomposan yang terjadi secara alami berlangsung lama dan lambat. Untuk mempercepat proses pengomposan ini telah banyak dikembangkan teknologi-teknologi pengomposan. Baik pengomposan denganteknologi sederhana, sedang, maupun teknologi tinggi. Pada prinsipnya pengembangan teknologl pengomposan didasarkan pada proses penguraian bahan organik yang terjadi secara alami. Proses penguraian dioptimalkan sedemikian rupa sehingga pengomposan dapat berjalan dengan lebih cepat dan efisien. Teknologi pengomposan saat ini menjadi sangat penting artinya terutama untuk mengatasi permasalahan limbah organic, seperti untuk mengatasi masalah sampah di kota-kota besar, limbah organik industri, serta limbah pertanian dan perkebunan. Kompos adalahhasil penguraianpnsiaUtidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (Modifftasi dari J.H. Crawford, 2003). Pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, mengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan. Sampah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik dan anorganik. Rata-rata persentase bahan organik sampah mencapai +$Ayo, sehingga pengomposan merupakan alternatif penanganan yang sesuai. Kompos sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat semakin tingginya jumlah sampah organik yang (dibuang ke tempat pembuangan akhir dan menyebabkan terjadinya polusi bau dan lepasnya gas metana ke udara. DKI Jakarta menghasilkan 6.000 ton sampah setiap harinya, di mana sekitar 65o/o-nya adalah sampah organik. Dan dari jumlah tersebut 1.400 ton dihasilkan oleh seluruh pasar yang ada di Jakart4 di mana 95o/o-nya adalah sampah organik. Melihat besarnya sampah organik yang dihasilkan oleh masyarakat, terlihat potensi untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk organik demi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat (Rohendi,2005). Teknologi pengomposan sampah sangat beragam, baik secara aerobik maupun anaerobik dengan atau tanpa aktivator pengomposan. Aktivator pengomposan yang sudah banyak beredar antara lain PROMI (Promoting Microbes), OrgaDec, SuperDec, ActiComp, BioPos, EM4, Green Phoskko Organic Decomposer dan bio.unsoed.ac.id

Transcript of atau - bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id/sites/default/files/Cara Pembuatan Kompos-.pdf · CARA...

Page 1: atau - bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id/sites/default/files/Cara Pembuatan Kompos-.pdf · CARA PEMBUATAN KOMPOS Oleh: ... tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. ... Selama

CARA PEMBUATAN KOMPOS

Oleh:EMING SUDIANA

Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

PENDAHULUAIYSecara alami bahan-bahan organik akan mengalami penguraian di alam denganbantuan mikroba maupun biota tanah lainnya. Namun proses pengomposan yangterjadi secara alami berlangsung lama dan lambat. Untuk mempercepat prosespengomposan ini telah banyak dikembangkan teknologi-teknologi pengomposan.Baik pengomposan denganteknologi sederhana, sedang, maupun teknologi tinggi.Pada prinsipnya pengembangan teknologl pengomposan didasarkan pada prosespenguraian bahan organik yang terjadi secara alami. Proses penguraiandioptimalkan sedemikian rupa sehingga pengomposan dapat berjalan dengan lebihcepat dan efisien. Teknologi pengomposan saat ini menjadi sangat penting artinyaterutama untuk mengatasi permasalahan limbah organic, seperti untuk mengatasimasalah sampah di kota-kota besar, limbah organik industri, serta limbahpertanian dan perkebunan.

Kompos adalahhasil penguraianpnsiaUtidak lengkap dari campuran bahan-bahanorganik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macammikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atauanaerobik (Modifftasi dari J.H. Crawford, 2003). Pengomposan adalah prosesdimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya olehmikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agarkompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahanyang seimbang, pemberian air yang cukup, mengaturan aerasi, dan penambahanaktivator pengomposan.

Sampah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik dan anorganik. Rata-ratapersentase bahan organik sampah mencapai +$Ayo, sehingga pengomposanmerupakan alternatif penanganan yang sesuai. Kompos sangat berpotensi untukdikembangkan mengingat semakin tingginya jumlah sampah organik yang

(dibuang ke tempat pembuangan akhir dan menyebabkan terjadinya polusi bau danlepasnya gas metana ke udara. DKI Jakarta menghasilkan 6.000 ton sampah setiapharinya, di mana sekitar 65o/o-nya adalah sampah organik. Dan dari jumlahtersebut 1.400 ton dihasilkan oleh seluruh pasar yang ada di Jakart4 di mana95o/o-nya adalah sampah organik. Melihat besarnya sampah organik yangdihasilkan oleh masyarakat, terlihat potensi untuk mengolah sampah organikmenjadi pupuk organik demi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat(Rohendi,2005).

Teknologi pengomposan sampah sangat beragam, baik secara aerobik maupunanaerobik dengan atau tanpa aktivator pengomposan. Aktivator pengomposanyang sudah banyak beredar antara lain PROMI (Promoting Microbes), OrgaDec,SuperDec, ActiComp, BioPos, EM4, Green Phoskko Organic Decomposer dan

bio.unsoed.ac.id

Page 2: atau - bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id/sites/default/files/Cara Pembuatan Kompos-.pdf · CARA PEMBUATAN KOMPOS Oleh: ... tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. ... Selama

SUPERFARM (Effective Microorganism) atau menggunakan cacing gunamendapatkan kompos (vermicompost). Setiap aktivator memiliki keunggulansendiri-sendiri"

Pengomposan secara aerobik paling banyak digunakan, karena mudah dan murahuntuk dilakukan, serta tidak membutuhkan kontrol proses yang terlalu sulit.Dekomposisi bahan dilakukan oleh mikroorsanisme di dalam bahan itu sendiridengan banfuan udara. Sedangkan pengomposan secara anaerobik memanfaatkanmikroorganisme yang tidak membutuhkan udara dalam mendegradasi bahanorganik.

Hasil akhir dari pengomposan ini merupakan bahan yang sangat dibutuhkan untukkepentingan tanah-tanah pertanian di Indonesi4 sebagai upaya untukmemperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah, sehingga produksi tanamanmenjadi lebih tinggi. Kompos yang dihasilkan dari pengomposan sampah dapatdigunakan untuk menguatkan struktur lahan kritis, menggemburkan kembali tanahpertanian, menggemburkan kembali tanah petamanan, sebagai bahan penutupsampah di TPA, eklamasi parrtai pasca penambangan, dan sebagai media tanaman,serta mengurangi penggunaan oupuk kimia-

Bahan baku pengomposan adalah semua material orgaengandung karbon dannitrogerl seperti kotoran hewan, sampah hijauan, sampah kota, lumpur cair danlimbah industri pertanian. Berikut disajikan bahan-bahan yang umum dijadikanbahan baku pengomposan (Tabel 1).

Limbah dan residutanaman

Jerami dan sekarn padi, guhm4 batang dan tongkoliagung semua bagian vegetatif tanaman, batangpisang dan sabut kelapa

Limbah & residu ternakKotoran padat, limbah temak cair, limbah pakantemak, cairan biogas

Azola ganggang biru, enceng gondok, gulma air

p. Industri

Limbah padatSerbuk gergaji kuyo, blotong kertas, ampas tebu"limbah kelapa sawit" limbah pengalengan rnakanandan pemotongan hewan

Alkohcl, limbah pengolahan kertas, aiinomoto,limbah pngolahan minyak keLapa sawit

3. Limbah rumah tangga

Trnja uri4 sampah rumah tangga dan sarrrpah kotabio.unsoed.ac.id

Page 3: atau - bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id/sites/default/files/Cara Pembuatan Kompos-.pdf · CARA PEMBUATAN KOMPOS Oleh: ... tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. ... Selama

JEIIIS-JENIS KOMPOS

. Kompos cacing (vermicomposr), yaitu kompos yang terbuat dari bahanorganik yang dicerna oleh cacing. Yang menjadi pupuk adalah kotoran cacingtersebut.

. Kompos bagase, yaitu pupuk yang terbuat dari ampas tebu sisa penggilingantebu di pabrik gula.

. Kompos bokashi.

MAIIFAAT KOMPOS

Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahanorganik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankankandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akanmeningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantutanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapatmembantu tanaman menghadapi serangan penyakit.

Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnyadaripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, misal: hasil panen lebihtahan disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak.

Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:

Aspek Ekonomi :

1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah2. Mengurangi volume/ukuran limbah3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya

Aspek Lingkungan :

1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gasmetana dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen ditempat pembuangan sampah

A. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

Aspek bagi tanah/tanaman:

l. Meningkatkan kesuburan tanah2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah3. Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)6- Menyediakan hormon dan vitamin bagitanaman7. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman8. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah

bio.unsoed.ac.id

Page 4: atau - bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id/sites/default/files/Cara Pembuatan Kompos-.pdf · CARA PEMBUATAN KOMPOS Oleh: ... tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. ... Selama

peran bahan organik terhadap sifat fisik tanah di antaranya inerangsang gtanulasi,

memperbaiki aerasi tanah, dan meningkatkan kemampuan menahan air' Peran

bahan organik terhadap sifat biologis tanah adalah meningkatkan aktivitas

mikroorganisme yang b.tp"t* pada fiksasi nitrogen dan transfer hara tertentu

seperti il, P, aan S. Peran bahan organik terhadap sifat kimia tanah adalah

*".tirrgkutt * kapasitas tukar kation sehingga memengaruhi serapan hara oleh

tanaman (Gaur, 1980).

Beberapa studi telah dilakukan terkait manfaat kompos bagi tanah -dan

pertumLuhan tanaman. Penelitian Abdurohim (2003) menunjukkan bahwa

Lo*po* memberikan peningkatan kadar Kalium pada tanah lebih tinggi dari pada

kalium yang disediakan pupuk NPIC namun kadar fosfor tidak menunjukkan

p"tU.au* yang nyata dengan NPK. Hal ini menyebabkan pertumbuhan tanaman

yang ditelil"y" ketika itu, caisin (nrglf'tca--Alera99d, menjadi lebih baik

dibandingk an dengan NPK.

Hasil penelitian Handayani (2009) berdasarkan hasil uji Duncan, pupuk cacins

{vermicomposf) memberikan hasil pertumbuhan yang terbaik pada pertumbuhan

Uibit Sutu* (Eugenia oolyantha Wigh| pada media tanam subsoil.Indikatornya

terdapat puau Oiut*t.. batang, dan sebagainya' Hasil penelitian juga

menunjukkan bahwa penambahan pupuk anorganik tidak memberikan efek

apapun pada pertumbuhan bibif mengingat media tanam subsoil merupakan

*tAiu tt"u* d"og* pE yang rendah sehingga penyerapan hara tidak optimal'

Pemberian kompos akan menambah bahan organik tanah sehingga mening|<atkan

kapasitas tukar katign tanah dan memengaruhi serapan hara oleh tanah, walau

tanah dalam keadaan masam.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan Departemen Agronomi dan Hortikultura,

Institut Pertanian Fogor menyebutkan bahwa kompos bagase (kompos yang

dibr"t d"ri ampas tebu) yang diaplikasikan pada tanaman tebu (Saccharum

o.fficinarum I) meningkatkan penyerapan nitrogen secara signifikan setelah tiga

b"1* p*g"piit*i* dibandingkan degan yang tanpa kompos, namun tidak ada

peningiatan yang berarti terhadap penyerqpan &sfql, kalium, dan sulfur-

b""ggu"* kompos bagase dengan pupuk anorganik secara bersamaan tidak

-.oittgkutk* laju pertumbuhan, tinggi, dan diameter dari batang, namun

diperkirakan dapat meningkatkan rendemen gula dalam tebu'

{ DASAR-I}ASAR PENGOMPOSAN

a. Bahan-bahan yang Dapat Dikomposkan

pada dasarnya semua bahan-bahan organik padat dapat dikomposkan, misalnya:

limbah organik rumah tangga, sampah-sampah organik pasar/kota,

kotoran/limbah petemakan, limbah-limbah pertanian, limbah-limbah agroindustri,

limbah pabrik kertas, limbah pabrik gula limbah pabrik kelapa sawit, dll. Bahan

organik yang sulit untuk dikomposkan antara lain: tulang, tanduk, dan rambut'

b. Proses PengomPosanproses pengomposan akan segera berlansung setelah bahan-bahan mentah

dicampur. Piosei pengomposan secara sederhana dapat dibagi menjadi dua tahap,

bio.unsoed.ac.id

Page 5: atau - bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id/sites/default/files/Cara Pembuatan Kompos-.pdf · CARA PEMBUATAN KOMPOS Oleh: ... tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. ... Selama

yaitu tahap aktif dan tahap pematangan. Selama tahaptahap awal proses, oksigendan senyawa-senyawa yang mudah terdegradasi akan segera dimanfaatkan olehmikroba mesofilik. Suhu tumpukan kompos akan meningkat dengan cepat.

Demikian pula akan diikuti dengan peningkatan pH kompos. Suhu akan

meningkat hingga di atas 50o - 70oC. Suhu akan tetap tinggi selama waktuterientu. Mikroba yang aktif pada kondisi ini adalah mikroba Termofilik, yaitumikroba yang aktif pada suhu tinggi. Pada saat ini terjadi dekomposisi/penguraianbahan organik yang sangat aktif. Mikroba-mikroba di dalam kompos dengan

menggsnakanoksigen akan menguraikan bahan organik menjadi COz, laaP ait danpanas. Setelah sebagian besar bahan telah terurai, maka suhu akan berangsur-angsur mengalami penurunan. Pada saat ini terjadi pematangan kompos tingkatlanjut, yaitu pembentukan komplek liat humus. Selama proses pengomposan akan

terjadi penyusutan volume maupun biomassa bahan. Pengurangan ini dapat

mencapai 3A - 40% dari volume/bobot awal bahan.

Prsses Pengornpsan

*;m

u,F tr

FFtrlFFIli

ETF[[

F

F

#ffiGambar l. Skema Proses Pengomposan Aerobik

Proses pengomposan dapat terjadi secara aerobik (menggunakan oksigen) atauanaerobik (tidak ada oksigen). Proses yang dijelaskan sebelumnya adalah proses

aerobik, dimana mikroba menggunakan oksigen dalam proses dekomposisi bahanorganik. Proses dekomposisi dapat juga terjadi tanpa menggunakan oksigen yangdisebut proses anaerobik. Namun, proses ini tidak diinginkan, karena selamaproses pengomposan akan dihasilkan bau yang tidak sedap. Proses anaerobik akanmenghasilkan senyawa-senyawa yang berbau tidak sedap, seperti: asam-asamorganik (asam asetat, asam butirat, asam valerat, puttrecine), amoni4 dan HzS.

'!iF.tl'lr Frs{E{nFo-Jft

rra-i!,*:,itt* --r||!|!€!9 c ;jE

Garnbar 2. Prcfil suhu dan populasi mikroba selamaproses pengomposan

r)

t

bio.unsoed.ac.id

Page 6: atau - bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id/sites/default/files/Cara Pembuatan Kompos-.pdf · CARA PEMBUATAN KOMPOS Oleh: ... tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. ... Selama

Tabel2. Organisme yang terlibat dalam proses pengomposan

Proses pengomposan tergantung pada :

1. Karakteristik bahan yang dikomposkan

2. Allivator pengomposan yang dipergunakan

3. Metode pengomposan yang dilakukan

c. Faktcr yang memengaruhi proses Pengomposan

Setiap organisme pendegradasi bahan organik membutuhkan kondisi lingkungan

aan Lanan yang berbeda-beda. Apabila kondisinya sesuai, maka dekomposer

tersebut akan bekerj a g;at untuk mendekomposisi limbah padat organik. Apabila

kondisiaya kurang r"i.rri atau tidak sesuai, maka organisme tersebut akan

dorman, pindah ke tempat laiq atau bahkan mati. Menciptakan kondisi yang

optimum untuk proses pengomposan sangat menentukan keberhasilan proses

pengomposan itu sendid.

Faktor-faktor yang mempemgaruhi proses pengomposan antara lain:

Rasio C/lr{ Rasio CA{ yang efektif untuk proses pengomposan berkisar antara 30:

I hingga 40:1. Mikroba memecah senyawa C sebagai sumber energi dan

*.nggunuk* N untuk sintesis protein. Pada rasio CAf di antara 30 s/d 40

prtroUa mendapatkan cukup C untuk energi dan N untuk sintesis protein. Apabila

iasio CA{ terlalu tinggi, mikroba akan kekurangan N untuk sintesis protein

sehingga dekomposisi berjalan lallr$at.

Umumny4 masalah utama pengomposan adalah pada rasio CA{ yang tinggi'

terutama jika bahan utamanya adalah bahan yang mengandung kadm kayu tinggi

(sisa gergajian kayu, ranting, ampas tebu, dsb). Untuk menurunkan rasio CA{

Aipett"t a" perlakuan khusus, misalnya menambahkan mikroorganisme selulotik

(Toharisman, 1991) atau dengan menambahkan kotoran hewan karena kotoran

hewan mengandung banyak senyawa nitrogen.

Ukuran Partikel Aktivitas mikroba berada di antara permukaan area dan udara.

permukaan ilea yang lebih luas akan meningkatkan kontak antara mikroba

KelompokOrganisme

Organisme Jumlah/gr kompos

Mikroflora Bakteri; Aktinomicetes; KaPangloe - loe; 105 108; 104 -

106

Mikrofanuna Protozoa [iF - to'

Makroflora Iamur tingkat tinggr

Makrofauna l:til*t tanah' *t1nt"** **'

bio.unsoed.ac.id

Page 7: atau - bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id/sites/default/files/Cara Pembuatan Kompos-.pdf · CARA PEMBUATAN KOMPOS Oleh: ... tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. ... Selama

dengan bahan dan proses dekomposisi akan berjalan lebih cepat. Uhran partikeljuga menentukan besarnya ruang antar bahan (porositas). Untuk meningkatkanluas permukaan dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel bahantersebut.

Aerasi Pengomposan yang cepat dapat terjadi dalam kondisi yang cukupoksigen(aerob). Aerasi secara alami akan terjadi pada saat terjadi peningkatan

suhu yang menyebabkan udara hangat keluar dan udara yang lebih dingin masukke dalam tumpukan kompos. Aerasi ditentukan oleh porositas dan kandungan airbahan(kelembaban). Apabila aerasi terhambat, maka akan terjadi proses anaerobyang akan menghasilkan bau yang tidak sedap. Aerasi dapat ditingkatkan dengan

melakukan pembalikan atau mengalirkan udara di dalam tumpukan kompos.

Porositas Porositas adalah ruang di antara partikel di dalam tumpukan kompos.Porositas dihitung dengan mengukur volume rongga dibagi dengan volume total.Rongga-rongga ini akan diisi oleh air dan udara. Udara akan mensuplai oksigenuntuk proses pengomposan. Apabila rongga dijenuhi oleh air, maka pasokan

oksigen akan berkurang dan proses pengomposanjuga akan terganggu.

Kelembaban (Moisture content) Kelembaban memegang peranan yang sangatpenting dalam proses metabolisme mikroba dan secara tidak langsungberpengaruh pada suplay oksigen. Mikrooranisme dapat memanfaatkan bahan

organik apabila bahan organik tersebut larut di dalam air. Kelembaban 40 - 60%adalah kisaran optimum untuk metabolisme mikroba. Apabila kelembaban dibawah 40Yo, aktivitas mikroba akan mengalami penurunan dan akan lebih rendahlagi pada kelembaban I5%o. Apabila kelembaban lebih besar dari 60%qharu akarttercuci, volume udara berkurang, akibatnya aktivitas mikroba akan menurun dan

akan terjadi fermentasi anaerobik yang menimbulkan bautidak sedap.

Temperatur/suhu Panas dihasilkan dari aktivitas mikroba. Ada hubunganlangsung antara peningkatan suhu dengan konsumsi oksigen. Semakin tinggitemperatur akan semakin banyak konsumsi oksigen dan akan semakin cepat pulaproses dekomposisi. Peningkatan suhu dapat terjadi dengan cepat pada tumpukankompos. Temperatur yang berkisar antara 30 - 60oC menunjukkan aktivitaspengomposan yang cepat. Suhu yang lebih tinggi dari 60oC akan membunuhsebagian mikroba dan hanya mikroba thermofilik saja yang akan tetap bertahanhidup. Suhu yang tinggi juga akan membunuh mikroba-mikroba patogen tanamandan benih-benih gulma.

pH Proses pengomposan dapat terjadi pada kisaran pH yang lebar. pH yangoptimum untuk proses pengomposan berkisar antara 6,5 sampai 7,5. pH kotoranternak umrunnya berkisar antara 6,8 hingga 7,4. Proses pengomposan sendiri akanmenyebabkan perubahan pada bahan organik dan pH bahan itu sendiri. Sebagaicontoh, proses pelepasan asam, secara temporer atau lokal, akan menyebabkanpenunl{ran pH (pengasaman), sedangkan produksi amonia dari senyawa-senyawayang mengandung nitrogen akan meningkatkan pH pada fase-fase awalpengomposan.pH kompos yang sudah matang biasanya mendekati netral.

bio.unsoed.ac.id

Page 8: atau - bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id/sites/default/files/Cara Pembuatan Kompos-.pdf · CARA PEMBUATAN KOMPOS Oleh: ... tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. ... Selama

Kandungan l{ara Kandungan P dan K juga penting dalam proses pengomposandan bisanya terdapat di dalam kompos-kompos dari petemakan. ff*u ini akandimanfaatkan oleh mikroba selama proses pengomposan.

Kandungnn Bahan Berbahaya Beberapa bahan organik mungkin mengandungbahan-bahan yang berbahaya bagi kehidupan mikroba. Logam-logam berai sepertiMg, cu, Zn, Nickel, dan cr adalah beberapa bahan yang termasuk kategori ini.Logam-logam berat akan mengalami imobilisasi selama proses pengomposan.

Lama pengomposan Lama waktu pengomposan terganfung pada karakteristikbahan yang dikomposkan, metode pengomposan yang dipergunakan dan denganatau tanpa penambahan aktivator pengomposan. Secara alami pengomposan akanberlangsung dalam waktu beberapa minggu sampai 2 tahun hingga kompos benar-benar matang.

Tabel 3. Kondisi yang optimal untuk mempercepat proses pengomposan (Ryak,re92)

Pengomposan dapat dipercepat dengan beberapa strategi. Secara umgm strategiuntuk mempercepat proses pengomposan dapat dikelompokan menjaditiga,yaitu:

Menanipulasi kondisilfaktor-faktor yang berpengaruh pada prosespengomposan.Menambahkan organisme yang dapat mempercepat proses pengomposan:mikroba pendegradasi bahan organik dan vermikompos (cacingj.Menggabungkan strategi pertama dan kedua.

Memanipulasi Kondisi Pengomposan

strtegi ini banyak dilakukan di awal-awal berkembangnya teknologipengomposan. Kondisi atau faktor-faktor pengomposan dibuat seoptimummungkin. sebagai contoh, rasio cAtr yang optimum adalah 25-35:1. untukmembuat kondisi ini bahan-bahan yang mengandung rasio CA{ tinggi dicampgrdengan bahan yang mengandung rasio CA,l rendah, seperti kotoran ternak. Ukuranbahan yang besar-besar dicacah sehingga ukurannya cukup kecil dan ideal untuk

1.

2.

3.

a.

I

0:1 sid 40:1

5,5 - 9,0

STRATEGI MEMPERCEPAT PROSES PENGOMPOSAN

bio.unsoed.ac.id

Page 9: atau - bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id/sites/default/files/Cara Pembuatan Kompos-.pdf · CARA PEMBUATAN KOMPOS Oleh: ... tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. ... Selama

proses pengomposan. Bahan yang terlalu kering diberi tambahan air atau bahan

yang terlalu basah dikeringkan terlebih dahulu sebelum proses pengomposan.

Demikian pula untuk faktor-faktor lainnya'

b. MenggunakanAktivatorPengomposan

Strategi yang lebih maju adalah dengan memanfaatkan organisme yang- dapat

mempsrcepat proses p"trgo*potan. Organisme yang sud4 banyak dimanfaatkan

misainya iu"ittg tanah. Proses pengomposannya disebut vermikompos dan

kompos yang aitrasilkan dikenal dengan sebutan kascing. organisme lain yang

Uanyat iipeigunatan adalah mikroba" baik bakeri, aktinomicetes, maupwm

kapang/cendawan. Saat ini dipasaran banyak sekali beredar aktivator-aktivator

p"trgotpo*an, misalnya : Green Phoskko(GP-1), Pr,omi, orsaDec, SuperDec,

ActiComp, EM4" Stardec, Starbio, BioPos, dan lain-lain'

Promi, orgaDec, superDec, dan Acticomp adalah hasil penelitian Balai

Penelitian Biot"knologi Perkebunan lndonesia (BPB|D dan saat ini telah banyak

dimanfaatk; oleh masyarakat. Aktivator pengomposan ini menggunakan

mikroba-mikroba terpilih yang memiliki kemampuan tinggi dalam mendegradasi

limbah-limbah padai organi! yaitu : Trichoderma Eeudokonin gii, Qsgpaga-lp,Tichoderma barnanxtt, Pholyota so. Agailv sp dan FPP (fu"gi pelapuk putih)'

tnittoUu ini bekerja aktif pada suhu tinggi Gerrnqfilk)' Altivator yang

dikembangkan oleh BPBPi tidak memerlukan tambahan bahan-bahan lain dan

tanpa penladukan secara berkala. Namun, kompos perlu ditutup/sungkup untuk

*.*p".tun-t* suhu dan kelembaban agar proses pengomposan berjalan

optimal dan cepat. Pengomposan dapat dipercepat hingga 2 minggu untuk bahan-

bahan lunaymudah dikomposakan hingga 2 bulan untuk bahan-bahan keras/sulit

dikomposkan.

c. Memanipulasi Kondisi dan Menambahkan Aktivator Pengomposan

Strategi pfoses pengomposan yang saat ini banyak dikembangkan adalah

*.ogut ntgk* a* ittutigi di atas. Kondisi pengomposan dibuat seoptimal

mungkin dengan menambahkan aktivator pengomposan'

d." Pertimbangan untuk menentukan strategi pengomposan

SeringJcali tidak dapat menerapkan seluruh strategi pengomposan di atas dalam

waktu yang bersarn-aan. Ada beberapa pertimbangan yang dapat digunakan untuk

menentukan strategi Pengomposan:

l. Karakteristik bahan yang akan dikomposkan'2. Waktu yang tersedia untuk pembuatan kompos'

3. Biaya yang diperlukan dan hasil yang dapat dicapai'

4. Tingkat kesulitan pembuatan kompos

bio.unsoed.ac.id

Page 10: atau - bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id/sites/default/files/Cara Pembuatan Kompos-.pdf · CARA PEMBUATAN KOMPOS Oleh: ... tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. ... Selama

J.

4.

PENGOMPOSA}I SECARA AEROBIK

a. Peralatan

Peralatan yang dibutuhkan dalam pengomposan secara aerobik terdiri dari

peralatan urfuk penanganan bahan dan peralatan perlindungan keselamatan dan

kesehatan bagi pekerja. Berikut disajikan peralatan yang digunakan.

l. Terowongan udara (Saluran Udara)o Digunakan sebagai dasar fumpukan dan saluran udara

o Terbuatdari bambudanrangkapenguatdari kayuo Dimensi : panjang 2m,lebar Y4 - y2m,tinggiYzm

o Dapat dipakai menahan bahan 2 -3 ton2. Sekop

o Alat bantu dalam pengayakan dan tugas-tugas lainnyaGarpr/cangkrango Digunakan untuk membantu proses pembalikan tumpukan bahan dan

pemilahan sampahSaringan/ayakano Digunakan untuk mengayak kompos yang sudah matang agar diperoleh

ukuran yang sesuaio Ukuran lubang saringan disesuaikan dengan ukuran kompos yang

diinginkano Saringan bisa berbentuk papan saring yang dimiringkan atau saringan

putarTermometero Digunakan untuk mengukur suhu tumpukano Pada bagian ujungnya dipasang tali unfirk mengulur termometer ke

bagran dalam tumpukan dan menariknya kembali dengan cepat

o Sebaiknya digunakan termometer alkohol (bukan air raksa) agar tidakmencemari kompos jika termometer pecah

Timbangano Digunakan untuk mengukur kompos yang akan dikemas sesuai berat

yang diinginkan<. o Jenis timbangan dapat disesuaikan dengan kebutuhan penimbangan dan

pengemasanSepatu booto Digunakan oleh pekerja untuk melindungi kaki selama bekerja agar

terhindar dari bahan-bahan berbahayaSarung tangano Digunakan oleh pekerja untuk melindungi tangan selama melakukan

pemilahan bahan dan untuk kegiatan lain yang memerlukan perlindungan

tanganMaskero Digunakan oleh pekerja untuk melindungi pernafasan dari debu dan gas

bahan terbang lainnya

5.

6.

7.

8.

9.bio.unsoed.ac.id

Page 11: atau - bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id/sites/default/files/Cara Pembuatan Kompos-.pdf · CARA PEMBUATAN KOMPOS Oleh: ... tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. ... Selama

7.

o Pada saat itu tumpukan telah lapuk, berwatna coklat tua atau kehitaman.Kompos masuk pada tahap pematangan selama 14 hari.

Penyaringano Penyaringan dilakukan untuk memperoleh ukuran partikel kompos sesuai

dengan kebutuhan serta untuk memisahkan bahan-bahan yang tidak dapat

dikomposkan yang lolos dari proses pemilahan di awal proses.

o Bahan yang belum terkomposkan dikembalikan ke dalam tumpukan yang

baru, sedangkan bahan yang tidak terkomposkan dibuang sebagai residu.Pengemasan dan Penyimpanano Kompos yang telah disaring dikemas dalam kantung sesuai dengan

kebutuhan pemasaran.

o Kompos yang telah dikemas disimpan dalam gudang yang aman dan

terlindung dari kemungkinan tumbuhnya jamur dan tercemari oleh bibitiamur dan benih gulma dan benih lain yang tidak diinginkan yang

mungkin terbawa oleh angin.

c. Kontrol proses produksi kompos

1. Proses pengomposan membutuhkan pengendalian agar memperoleh hasilyang baik.

2. Kondisi ideal bagi proses pengomposan berupa keadaan lingkungan atau

habitat dirnana jasad renik (mikroorganisme) dapat hidup dan berkembangbiak dengan optimal.

3. Jasad renik membutuhkan air, udara (Oz), dan makanan berupa bahan organikdari sampah untuk menghasilkan energi dan tumbuh.

d. Proses pengontrolan

Proses pengontrolar yang harus dilakukan terhadap tumpukan sampah adalah:

1. Monitoring Temperatur Tumpukan2. MonitoringKelembaban3. Monitoring Oksigen4. Monitoring Kecukupan CA.{ Ratio5. Monitoring Volume(.

e. Mutu kompos

l. Kompos yang bermutu adalah kompos yang telah terdekomposisi dengansempurna serta tidak menimbulkan efek-efek merugikan bagi pertumbuhantanaman.

2. Penggunaan kompos yang belum matang akan menyebabkan terjadinyapersaingan bahan nutrien antara tanaman dengan mikroorganisme tanah yangmengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman

3. Kompos yang baik memiliki beberapa ciri sebagai berikut :

o Berwarna coklat tua hingga hitam mirip dengan wama tanah,o Tidak larut dalam air, meski sebagian kompos dapat membentuk

suspensi,

bio.unsoed.ac.id

Page 12: atau - bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id/sites/default/files/Cara Pembuatan Kompos-.pdf · CARA PEMBUATAN KOMPOS Oleh: ... tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. ... Selama

o Nisbah C/\l sebesar 10 - 20, tergantung dari bahan baku dan derajathumifikasinya,

o Berefek baik jika diaptikasikan pada tanah,o Suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan, dano Tidak berbau.

PEI\UTUP

Pupuk organik merupakan hasil penguraian bahan organik oleh jasad renik atau

mikroorganisme yang berupa zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tanaman.

Misal Kompos, pupuk kandang, dan pupuk hijau. Kompos atau pupuk kandang

sudah cukup lama dikenal dan dipergunakan, tetapi baru sebatas menggunakan

apa adany4 belum sampai pada usaha untuk meningkatkan kualitas dari kompos

dan pupuk kandang tersebut.Rakitan teknologi pembuatan pupuk altematif mulaimembudaya di masyarakat kita, yaitu upaya pembuatamn kompos dengan

menggunakan bioaktifator yang memang sudah cukup banyak di pasaran, seperti

EM-4, stardek/starbio, cM dll. Hal ini dilakukan petani dengan pertimbangan

antara lain :

. untuk memperoleh pupuk kandang dalam jumlah besar yang sudah masak

tidaklah mudah.

' Penanaman pupuk hijau tidak selalu berhasil, karena keberatan dari petanijika harus mengorbankan sebagian lahannya untuk tanaman pupuk hijau.

' Memberi nilai tambah bagi pupuk kandang sehingga menjadi kompos dengan

kualitas lebih baik.

. Mengurangi ketergantungan pada pupuk buatan.

N,thr,tn PUSTAKA

Abdurohim, o. 2008. pengaruh Kompos Terhadap Ketersediaan Hara DanProdulai ranaman caisin pada Tanah Latosol Dari Gunung sintdur,sebuah skripsi. Dalam IpB Reoository, diunduh 13 Juni 2010.

Gaur, D. c. r98a. Present status of composting and Agricultural Aspect, in:Hesse, P. R. (ed). Improvig soir Fertitity rhrou{h organic niry"irrg,Compost Technologt FAO of United Nation. New Dlhi. -

Guntoro Dwi, Purwono, dan sarwono. 2003. pengaruh pemberian KomposBagase Terhadap serapan Hara Dan pertumbuhan Tanamqn reuu

bio.unsoed.ac.id

Page 13: atau - bio.unsoed.ac.idbio.unsoed.ac.id/sites/default/files/Cara Pembuatan Kompos-.pdf · CARA PEMBUATAN KOMPOS Oleh: ... tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. ... Selama

(saccharum officinarum L.). Dalam Buletin Agronomi, DepartemenAgronomi dan Hortikultur4 Institut pertanian fogor.

Handayani, M. 2009. pengaruh Dosis pupuk NpK dan Kompos TerhadapPertumbuhan Bibit satam, sebuah skripsi. oalm rpg R"pository diunduhl3 Juni 2010.

Isroi' 2008' KoMPos. Makalah- Balai Penelitian Bioteknologi perkebunanIndonesi4 Bogor.

Rohendi, E- 2005. Lokokarya sehari pr".s:!o^t!on sampah pasur DKI Jarrnrta,sebuah prosiding. Bogor, 17 Februari 2005.

Toharisman' A' 1991. Potensi Dan Pemanfaatan Limbah Industri Gula sebagaiSumber Bahan Organik Tonah

bio.unsoed.ac.id