atar Belakang

28
 atar Belakang, Seiring dengan peningkatan usia, terjadi proses perkembangan dan pertumbuhan pada manusia yang menyebabkan perubahan pada tubuh manusia. Pada wanita perubhan paling sering terjadi saat memasuki menopause. Menopause merupakan suatu waktu dimana seorang perempuan mendapat haidnya yang terakhir dimana setiap wanita akan mengalaminya pada umur yang tidak sama. Menurut data dari WHO dan Dinas Kesehatan jumlah wanita yang mengalami menopause mengalami  peningkatan setiap tahunnya. Banyak faktor yang berhubungan dengan usia menopause diantaranya adalah paritas. Menurut Ilfa (2010) Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh seorang ibu. Pada tahun 1971 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 119 juta jiwa dan 213 juta pada tahun 2005. Ini membuktikan bahwa dari tahun ke tahun, paritas di Indonesia terus mengalami mengalami  peningkatan, demikian juga usia menopause mengalami pergeseran (Junaidi, 2010). Tujuan, untuk mengetahui hubungan paritas dengan usia menopause di Desa Kuwayuhan. Metode Penelitian, deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel subjek  penelitian dengan teknik quota sampling, jumlah sampel 86 responden. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi product moment. Hasil, menunjukkan karakteristik tertinggi adalah responden yang berusia 54 tahun sebanyak 24 orang (27,9%), dan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 39 orang (45,3%). Responden dengan  paritas 4 anak merupakan presentase tertinggi yaitu sebanyak 17 orang (19,8%), dan usia menopause tertinggi adalah pada usia 50 tahun yaitu 22 orang (25,7%). Terdapat hubungan yang signifikan antara  paritas dengan usia menopause (p= 0,005<0,05). Kesimpulan, semakin tinggi paritas, maka akan memperlama usia menopause seorang wanita. KTI KEBIDANAN : HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN TERHADAP RESPON WANITA DALAM MENGHADAPI PREMENOPOUSE BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Menurut Hurlock (1980) sebelum memasuki usia lanjut, seorang wanita akan melewati masa usia madya. Garis batas antara usia madya dan usia lanjut adalah 60 tahun. Usia madya dibagi menjadi dua yakni usia madya dini yang membentang antara usia 40 hingga 50 tahun dan usia madya lanjut yang membentang antara usia 50 hingga 60 tahun. Seorang wanita dalam menghadapi usia madya akan melewati masa premenopause. Respon setiap wanita dalam menghadapi masa premenopause berbeda-  beda. UNTUK LEBIH LENGKAP HUB. 085727707236 Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan Usia Harapan Hidup orang Indonesia adalah 75 tahun  pada tahun 2025 (Siagian, 2003). Meningkatnya usia harapan hidup wanita Indonesia berdampak pada meningkatnya jumlah wanita usia lanjut (lansia) di Indonesia. Pada tahun 1980 jumlah lansia hanya 7 ,9  juta orang. Pada tahun 2006 angkanya melejit hingga lebih dua kali lipat menjadi 19 juta orang. Pada tahun 2020 diperkirakan 28,8 juta atau 11 persen penduduk Indonesia (Anonim, 2008). Usia harapan hidup wanita Indonesia pada tahun 2006 adalah 67 tahun (Hanifa, 2008). Diharapkan para wanita usia lanjut tersebut tetap dapat mempertahakan kualitas hidupnya (Anonim, 2005). Perilaku wanita premenopause dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Wanita yang banyak mengalami kekhawatiran berasal dari orang-orang yang berpendidikan tinggi dan perekonomian menengah ke atas (Nisaa, 2004:53). Wanita yang bekerja pun umumnya lebih siap menghadapi masa premenopause

Transcript of atar Belakang

Page 1: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 1/28

atar Belakang, Seiring dengan peningkatan usia, terjadi proses perkembangan dan pertumbuhan pada

manusia yang menyebabkan perubahan pada tubuh manusia. Pada wanita perubhan paling sering

terjadi saat memasuki menopause. Menopause merupakan suatu waktu dimana seorang perempuan

mendapat haidnya yang terakhir dimana setiap wanita akan mengalaminya pada umur yang tidak sama.Menurut data dari WHO dan Dinas Kesehatan jumlah wanita yang mengalami menopause mengalami

 peningkatan setiap tahunnya. Banyak faktor yang berhubungan dengan usia menopause diantaranya

adalah paritas. Menurut Ilfa (2010) Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh seorangibu. Pada tahun 1971 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 119 juta jiwa dan 213 juta pada tahun 2005.

Ini membuktikan bahwa dari tahun ke tahun, paritas di Indonesia terus mengalami mengalami

 peningkatan, demikian juga usia menopause mengalami pergeseran (Junaidi, 2010).Tujuan, untuk mengetahui hubungan paritas dengan usia menopause di Desa Kuwayuhan.

Metode Penelitian, deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel subjek 

 penelitian dengan teknik quota sampling, jumlah sampel 86 responden. Data primer diperoleh dengan

menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi productmoment.

Hasil, menunjukkan karakteristik tertinggi adalah responden yang berusia 54 tahun sebanyak 24 orang

(27,9%), dan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 39 orang (45,3%). Responden dengan

 paritas 4 anak merupakan presentase tertinggi yaitu sebanyak 17 orang (19,8%), dan usia menopausetertinggi adalah pada usia 50 tahun yaitu 22 orang (25,7%). Terdapat hubungan yang signifikan antara

 paritas dengan usia menopause (p= 0,005<0,05).Kesimpulan, semakin tinggi paritas, maka akan memperlama usia menopause seorang wanita.

KTI KEBIDANAN : HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

TERHADAP RESPON WANITA DALAM MENGHADAPI

PREMENOPOUSE 

BAB 1

PENDAHULUAN1.1 Latar belakang masalahMenurut Hurlock (1980) sebelum memasuki usia lanjut, seorang wanita akan melewati masa usia

madya. Garis batas antara usia madya dan usia lanjut adalah 60 tahun. Usia madya dibagi menjadi dua

yakni usia madya dini yang membentang antara usia 40 hingga 50 tahun dan usia madya lanjut yangmembentang antara usia 50 hingga 60 tahun. Seorang wanita dalam menghadapi usia madya akan

melewati masa premenopause. Respon setiap wanita dalam menghadapi masa premenopause berbeda-

 beda.

UNTUK LEBIH LENGKAP HUB. 085727707236

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan Usia Harapan Hidup orang Indonesia adalah 75 tahun

 pada tahun 2025 (Siagian, 2003). Meningkatnya usia harapan hidup wanita Indonesia berdampak padameningkatnya jumlah wanita usia lanjut (lansia) di Indonesia. Pada tahun 1980 jumlah lansia hanya 7,9

 juta orang. Pada tahun 2006 angkanya melejit hingga lebih dua kali lipat menjadi 19 juta orang. Pada

tahun 2020 diperkirakan 28,8 juta atau 11 persen penduduk Indonesia (Anonim, 2008). Usia harapanhidup wanita Indonesia pada tahun 2006 adalah 67 tahun (Hanifa, 2008). Diharapkan para wanita usia

lanjut tersebut tetap dapat mempertahakan kualitas hidupnya (Anonim, 2005).

Perilaku wanita premenopause dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Wanita yang banyak mengalamikekhawatiran berasal dari orang-orang yang berpendidikan tinggi dan perekonomian menengah ke atas

(Nisaa, 2004:53). Wanita yang bekerja pun umumnya lebih siap menghadapi masa premenopause

Page 2: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 2/28

daripada yang tidak bekerja. Mungkin hal ini disebabkan mereka yang bekerja terbiasa menghadapi

stress. Dengan demikian masa premenopause bagi mereka sama saja menghadapi stress yang memang

sering mereka atasi dalam masalah-masalah pekerjaan (Simamora, 1996:229).

Sindrom menopause dialami oleh banyak wanita hampir di seluruh dunia, sekitar 70-80% wanitaEropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang dan Indonesia (Urnobasuki,

2004). Hasil survey awal dari 10 wanita premenopause di Dusun Pucung Desa Dayu Kecamatan

Godangrejo Kabupaten Karanganyar menunjukkan 40% wanita premenopause tidak bisa menerima premenopause dengan ciri-ciri sulit tidur, gelisah tanpa alasan, sering tersinggung dan tak mudah

mengendalikan emosi.

Beberapa dampak premenopause yang sering terjadi di masyarakat adalah kecemasan, takut, lekasmarah, ingatannya menurun, sulit konsentrasi, gugup, merasa tidak berguna, mudah tersinggung, stress

 bahkan depresi (Anonim, 2008). Para wanita usia lanjut tersebut juga rentan terhadap penyakit

degeneratif misalnya osteoporosis, penyakit jantung koroner, kanker, darah tinggi dan Dimensia tipe

alzheimer (Kasdu, 2002:40-74).Upaya-upaya yang bisa dilakukan wanita di masa premenopause untuk mengurangi berbagai keluhan

yang sedang dialaminya adalah dengan meningkatkan cara berfikir positif bahwa terjadinya

 premenopouse merupakan suatu proses alamiah yang harus diterima sebagai alur perjalanan hidup

manusia, Terapi Sulih Hormon (TSH), olahraga, nutrisi yang cukup terutama dengan mengonsumsimakanan yang mengandung kedelai, gaya hidup sehat dengan tidak merokok dan minum minuman

keras, pemeriksaan kesehatan secara berkala, meningkatkan kehidupan religi, menganjurkan parawanita premenopause untuk mengikuti posyandu lansia, seminar dan ceramah tentang menopause

(Kasdu, 2002:84-124).

Berdasarkan hal-hal di atas peneliti ingin mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan pekerjaanterhadap respon wanita dalam menghadapi premenopause.

1.2 Identifikasi faktor penyebab masalah

Premenopause adalah masa di mana tubuh mulai bertransisi menuju menopause. Masa ini bisa terjadi

selama dua hingga delapan tahun ditambah satu tahun di akhir periode menuju menopause (Rahmi,2008). Waktu premenopause usia 40-49 tahun (Anonim, 2008). Perubahan-perubahan yang terjadi pada

masa premenopause meliputi perubahan organ reproduksi, perubahan hormon, perubahan fisik dan

 psikologis. Perubahan organ reproduksi meliputi rahim yamg atropi, lipatan-lipatan saluran telur yanglebih pendek, ukuran indung telur mengecil, pengerutan dan pemendekan serviks, kontraktur vagina

dan penipisan jaringan vulva. Perubahan hormon estrogen yang berkurang mengakibatkan terjadi

 perubahan haid menjadi sedikit, jarang bahkan siklus haidnya mulai terganggu. Perubahan fisik meliputi gangguan haid, perasaan panas, keringat berlebihan, vagina kering, tidak dapat menahan air 

seni, kulit kering dan keriput, penambahan berat badan, gangguan mata, nyeri tulang dan sendi.

Perubahan psikologis meliputi ingatan yang menurun, kecemasan, mudah tersinggung, stress, dan

depresi. Respon wanita dalam menghadapi premenopause dibagi menjadi 2 yakni menerima danmenolak. Menurut Nisaa (2004) disebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi respon wanita

dalam menghadapi premenopause adalah status marital, paritas, pekerjaan dan pendidikan. Sedangkan

menurut http://www.medicastore.com/nutrifor/isi.php?isi=gejala faktor yang lain adalah psikis, sosialekonomi, budaya dan lingkungan. Dalam penelitian ini akan diteliti hubungan tingkat pendidikan dan

 pekerjaan terhadap respon wanita dalam menghadapi premenopause.

1.3 Rumusan masalahBerdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah

adakah hubungan tingkat pendidikan dan pekerjaan terhadap respon wanita dalam menghadapi

 premenopause?1.4 Tujuan penelitian

1.4.1 Tujuan umum

Mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan pekerjaan terhadap respon wanita dalam menghadapi

Page 3: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 3/28

 premenopause di Dusun Sumurbur, Desa Nglanduk, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.

1.4.2 Tujuan khusus

1. Mengidentifikasi tingkat pendidikan wanita premenopause.

2. Mengidentifikasi pekerjaan wanita premenopause.3. Diketahuinya respon wanita dalam menghadapi premenopause, baik yang menerima maupun yang

menolak.

4. Menganalisa hubungan tingkat pendidikan terhadap respon wanita dalam menghadapi premenopause.

5. Menganalisa hubungan pekerjaan terhadap respon wanita dalam menghadapi premenopause.

1.5 Manfaat penelitian1.5.1 Manfaat teoritis

Terbuktinya teori bahwa tingkat pendidikan dan pekerjaan ada hubungannya dengan respon wanita

dalam menghadapi premenopause diharapkan para wanita premenopause mempunyai koping yang

 positif dalam merespon perubahan-perubahan yang terjadi selam premenopause sehingga tetap dapatmempertahankan kualitas hidupnya.

1.5.2 Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana informasi dan menambah pengetahuan

tentang premenopause, sebagai acuan bidan dalam mengatasi keluhan-keluhan wanita dalammenghadapi premenopause serta dapat menambah kepustakaan sebagai sarana memperkaya ilmu

 pengetahuan pembaca khususnya tentang premenopause.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA2.1 Penelitian terdahulu

Menurut penelitian Astuti (2007) yang berjudul “Hubungan status marital dan paritas dengan respon

wanita dalam menghadapi menopause” di Dusun Ngronggi, Desa Grudi kec Ngawi kab Ngawi dengan besar sampel sebanyak 122 orang dan menggunakan teknik simple random sampling serta hasil

korelasi menggunakan Spearman Rank dengan tingkat kesalahan 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan yang bermakna antara status marital dengan respon wanita dalam menghadapi menopausedengan nilai signifikasi sebesar 0,420. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian wanita dengan status

marital menikah 44,3% memiliki respon menerima datangnya menopause, wanita dengan status marital

menjanda 24,5% menerima datangnya menopause dan untuk wanita tidak menikah 5,7% menolak 

datangnya menopause. Sedangkan antara paritas dengan respon wanita dalam menghadapi menopauseterdapat hubungan yang signifikan sebesar 0,005. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yakni semakin

 banyak jumlah paritas wanita, semakin tinggi pula tingkat penerimaan wanita tersebut dalam

menghadapi menopause.2.2 Pendidikan

2.2.1 Pengertian

Dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan, pengertian pendidikan adalah usaha sadar danterencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif 

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.2.2.2 Visi dan misi pendidikan nasional

Dalam rangka pembaharuan sistem pendidikan nasional dan strategi pendidikan nasional, pendidikan

nasional mempunyai visi “Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan

Page 4: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 4/28

 berwibawa untuk memberdayakan semua Warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang

 berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah”.

Dengan visi pendidikan tersebut pendidikan nasional mempunyai misi:

1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagiseluruh rakyat Indonesia.

2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak dini sampai akhir 

hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan

 pembentukan kepribadian yang bermoral.

4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaanilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global

5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip

otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (Saefudin, 2003:viii-ix).

Jakarta, Perempuan Indonesia lebih bebas memiliki jumlah anak tidak seperti di China yang dibatasi 1

anak. Dibandingkan tahun 1970 yang rata-rata perempuan Indonesia punya 5,5 anak, data SurveiDemografi dan Kesehatan 2007 menunjukkan perempuan usia subur di Indonesia punya 2,6 anak atau

2 sampai 3 anak selama hidupnya.

“Hasil Survei Demografi Kesehatan Ondonesia (SDKI) 2007 menunjukan bahwa Total Fertility Rate(TFR) kita sekarang pada posisi 2,6 per wanita,” kata Dr Sugiri Syarief, MPA, Kepala Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam siaran pers kunjungan kerja ke

Sumedang, Jawa Barat, seperti yang diterima Kamis (5/5/2011).

TFR (Total Fertility Rate) bisa didefinisikan sebagai jumlah anak yang akan dilahirkan oleh seorang

wanita sampai akhir masa reproduksinya jika ia melampau masa-masa melahirkan anak.

Berdasarkan data SDKI 2007, maka DI Yogyakarta merupakan provinsi dengan TFR paling rendah

(1,5) dan Maluku provinsi dengan TFR paling tinggi (3,7). Artinya perempuan di Yogya hanya punya1,5 anak dan di Maluku 3,7 anak.

Meski jumlah anak lebih sedikit, namun karena banyaknya penduduk Indonesia maka pertambahan

 penduduk juga tidak bisa dielakkan.

Hasil sensus penduduk Indonesia tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia telah

mencapai 237,6 juta jiwa atau 3,4 juta lebih besar dari perkiraan proyeksi penduduk sebesar 234,2 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa dari jumlah penduduk tahun 2000 (205,1 juta jiwa).

Secara hitungan kasar, artinya hampir setiap harinya 10.000 lebih bayi lahir di Indonesia.

Karena itu, dari 11 prioritas pembangunan yang merupakan visi-misi Presiden pada RPJMN 2010-

2014, program KB merupakan salah satu fokus bidang kesehatan dengan arah meningkatkan jangkauandan kualitas pelayanan KB yang berkualitas di 23,500 klinik KB swasta dan pemerintah.

Karena menurut Dr Sugiri saat ini makin banyak jumlah orang yang belum terlayani program KB.

Jumlah calon akseptor (penerima) KB yang belum terlayani (unmedneed) sekitar 9,1 persen, naik dari

 jumlah sebelumnya 8,9 persen.

Page 5: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 5/28

Sebelumnya, Dr Sugiri menyampaikan bahwa laju pertumbuhan penduduk berdasarkan hasil Survei

Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) mencapai angka 1,49 persen. Jumlah ini kemudian akan

dihitung secara demografi.

“Jumlah penduduk Indonesia akan dobel jika dibagi laju pertumbuhan penduduk, yaitu 70 dibagi 1,49 persen. Jadi kurang lebih akan doubel sekitar 40-50 tahun ke depan,” jelas Dr Sugiri.

Bila jumlah pertumbuhan penduduk tidak diturunkan, maka diprediksi jumlah penduduk Indonesia

 pada tahun 2050-2060 mencapai 450 sampai 480 juta.

MEDAN (POrtibi DNP) : Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan indonesia (SDKI) tahun 2007,angka kelahiran di Indonesia mengalami stagnan dibandingkan dengan hasil SDKI 2002, yakni tetap

 berada pada angka 2,6 per wanita usia subur (PUS). Menurut Kepala BKKBN Propinsi Sumut, H

 Nofrijal SP MA dalam workshop sosialisasi dan policy brief analisis SDKI 2007 Provinsi Sumut, yang berlangsung di Hotel Dharma Deli, Selasa (15/3), isu kependudukan dan

 pembangunan keluarga kembali hangat dibicarakan dalam 3-4 tahun terakhir ini. Persisnya setelah

dipublikasikannya hasil SDKI 2007 dan Sensus Penduduk 2010. “SDKI 2007 telah memberi warningkepada pemerintah dan masyarakat Indonesia bahwa angka kelahiran (TFR) mengalami stagnan.

Dalam SDKI 2007 juga telah memberi sinyal akan

terjadi peningkatan LPP Indonesia, namun ternyata dalam Sensus Penduduk 2010, LPP meningkat dari

 perkiraan 1,14% per tahun menjadi 1,49%,” jelasnya.Diungkapkannya, tujuan dari dilakukannya SDKI 2007 adalah untuk memberikan informasi rinci

tentang Kependudukan, Keluarga Berencana dan kesehatan bagi para pembuat kebijakan dan pengelola

 program. “SDKI 2007 adalah survei yang keenam. Survei ini mengumpulkan informai mengenai latar 

 belakang sosial ekonomi responden, trend angkafertilitas, pola dan status, perkawinan, pengetahuan dan penggunaan metode kontrasepsi. Selain itu juga

mengumpulkan informasi keinginan mempunyai anak, kematian bayi, anak dan ibu, kesehatan ibu, pengetahuan tentang HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya,” ucapnya.

Dalam workshop sosialisasi snapshot dan policy brief ini, BKKBN bekerjasama dengan USAID dan

BPS, yang diharapkan dapat menyatukan persepsi dan komitmen semua stakeholder dan pengambil

kebijakan untuk menangani masalah kependudukan. Sementara itu, Drs Heru Santosa MS PhDmenambahkan, dalam kegiatan ini ada 3 referensi yang dapat dibahas, yakni UU No 52 tahun 2009

tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, kencenderungan atau trend data

 perkembangan kependudukan berdasarkan Sensus Penduduk 2010 dan SDKI 2007, otonomi daerah.“Ketiga referensi ini mengacu terhadap gebrakan-gebrakan baru terhadap komitmen kembali akan

 program keluarga berencana sebagai aset negara. Dari hasil data yang diperoleh, maka selanjutkan kitaakan melakukan revitalisasi program keluarga berencana di era otonomi daerah,” jelasnya.nP15

BAB I

PENDAHULUAN

Page 6: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 6/28

A. Latar Belakang

Menopause merupakan suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi

diatas usia 40 tahun. Kondisi ini merupakan suatu akhir proses biologis yang menandai berakhirnya

masa subur seorang wanita. Dikatakan menopause bila siklus mensturasinya telah berhenti selama 1 bulan. Berhentinya haid tersebut akan membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik 

maupun psikis (Retnowati Noor, 2001)

Sebuah Tinjauan psikologis oleh Sofia Retnowati Hoor, mengatakan bahwa ada wanita pada masa

menopause mengalami gangguan fisik, seksual, sosial, dan gangguan psikologis, dan ada juga wanitatanpa mengalami berbagai keluhan baik fisik, psikologis, dan sosial. Perbedaan ini dipengaruhi oleh

 berat ringannya stress yang dialami wanita dalam menghadapi dan mengatasi menopause sebagai

akibat penilaiannya terhadap menopause.

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Kabupaten Pasuruan adanya perbedaan yang signifikan antarakecemasan menghadapi menopause pada wanita bekerja dengan kecemasan menghadapi menopause

 pada wanita tidak bekerja, dimana wanita bekerja kecemasannya lebih rendah (rata-rata 71,024) dari

 pada wanita tidak bekerja (rata-rata 103,585). Juga di Kabupaten Sidoardjo ditemukan, sebagian besar wanita tidak bekerja mengalami kecemasan ringan (36,2%) dan wanita bekerja tidak mengalami

kecemasan (37,3%).

Penelitian ini menunjukkan bahwa wanita bekerja tidak mudah mengalami kecemasan menghadapi

menopasue, karena wanita bekerja lebih mempunyai kesibukan yang dapat mengalihkan keluhan-keluhan yang dirasakannya menjelang menopause, sehingga kecemasannya lebih rendah daripada

wanita tidak bekerja.

Bagi wanita yang menilai dan menganggap menopause itu sebagai peristiwa yang menakutkan dan

 berusaha untuk menghindarinya, maka stres pun sulit dihindari. Ia akan merasa sangat menderita

karena kehilangan tanda-tanda kewanitaan yang selama ini dibanggakannya. Sebaliknya bagi wanitayang menganggap menopause sebagai suatu ketentuan Tuhan yang akan dihadapi semua wanita, maka

ia tidak mengalami stres (Hawari, 1996).

Menurut pendekatan kognitif, dalam ilmu psikologis, pada dasarnya gangguan emosi (takut, cemas,setres) yang dialami manusia sangat di tentukan oleh bagaimana individu menilai, peristiwa yang

dialaminya. Beberapa mitos yang berkembang di masyarakat yang dapat menambah rasa cemas ibu

menopause adalah saat mengalami menopause, antara lain : wanita yang mengalami menopauseotomatis akan “menjadi tua” atau “waktunya sudah dekat”, kehilangan daya tarik seksualnya, periode

menapouse sama dengan periode goncangan jiwa Disamping itu wanita yang sangat mencemaskan

menopause besar kemungkinan karena kurang mempunyai informasi yang benar mengenai seluk beluk 

menopause. Maka sangat perlu wanita yang mengalami menopause mencari informasi yang objektif mengenai segala sesuatu yang menyangkut menopause khususnya bagi wanita yang belum mengalami

menopause hal ini sangat penting. (Retnowati Noor, 2001).

Sindroma menopause dialami oleh banyak wanita hampir diseluruh dunia, sekitar 70-80% wanitaEropa, 60% di Amerika, 57 % di Malaysia, 18 % di Cina dan 10 % di Jepang da Indonesia dari

 beberapa data tampak bahwa salah satu faktor dari perbedaan jumlah tersebut adalah karena pola

makannya. Pola makan wanita Eropa dan Amerika dapat lebih meningkatkan kadar Estrogen di dalam

tubuh dibandingkan dengan wanita Asia, ehingga ketika masa menopause tiba jumlah Estrogen drastismenurun menyebabkan tingginya sindome menopause (Liza, 2009).

Page 7: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 7/28

Menurut hasil penelitian Departemen Obsetri dan Ginekologi di Sumatera satu kota di Indonesia,

keluhan masalah kesehatan yang dihadapi oleh perempuan menopause terkait dengan rendahnya kadar 

estrogen atau androgen di dalam sirkulasi darah, sehingga muncul keluhan nyeri senggama (93,33 %),

keluhan pendarahan pasca senggama (84,44 %), vagina kering (93,33 %), dan keputihan (75,55 %),keluhan gatal pada vagina (88,88%), perasaan panas pada vagina (84,44 %), nyeri berkemih (77,77 %),

inkontenensia urin (68,88 %), (Hadrians, dkk, 2005).

 Namun menurut Reiz (1993) apabila keluhan yang dialami menjelang dan ketika menopause dihadapi

dengan tenang, maka akan dapat mengatasi gejolak dalam hidupnya, perkawinan, penyakit, dan situasistress.

Menurut survei pendahuluan yang dilakukan di Kelurahan Aek Habil Kecamatan Sibolga Selatan

Tahun 2009 terdapat ibu menopause dari umur 40 tahun ke atas berjumlah 327 orang.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek , Rineka Cipta : Jakarta

Hadrians, dkk, 2005, Kondisi Fisik Menopause, http://www.kondisifisik.com

Hidayat Aziz Alimul A, 2007, Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data, Salemba

Medika : Jakarta

Hurlock, 1998, Psikologi Perkembangan, Penerbit Erlangga : Jakarta

Laskito. B, 2004, Kiat Sehat dan Bahagia di Usia Menopause, Dini Kasdu : Jakarta

Liza, 2009, Kita Mengatasi Menopause, http://www.kiatmengatasimenopause. com

Luciana, 2004, Wanita dan Gizi Menopause, FKUI : Jakarta

 Notoadmodjo, 2002, Metode Penelitian Kesehatan, Edisi 2, Rineka : Jakarta

Reizt, 1993, Teori Menopause, http://www.teorimenopause.com/reit

Retnowati Noor, 2001, Menopause, http://www.menopause.com

Sarwono P, 2003, Menopause dan Andropause, Penerbit Yayasan Bina Pustaka : Jakarta

SDKI, 1997, Kesenjangan Jender , Jakarta

 Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR) Negara di Dunia Menurut World Bank 

Posted on 4 Agustus 2011 by guss!

Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR) Negara di Dunia Menurut World Bank 

Page 8: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 8/28

Angka kelahiran kasar adalah jumlah kelahiran hidup yang terjadi sepanjang

tahun, per 1.000 penduduk diperkirakan pada pertengahan tahun.

Mengurangkan angka kematian kasar dari angka kelahiran kasar menghasilkan tingkat kenaikanalamiah, yang sama dengan tingkat perubahan penduduk alami (perubahan penduduk tanpa adanya

migrasi).

Berikut adalah daftar Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR) Negara di Dunia Menurut

World Bank  : (diurutkan dari rendah ke tinggi dengan dasar tahun 2009)

Nama Negara 2006 2007 2008 2009

Germany 8 8 8 8

Macao SAR, China 8 8 8 8

Japan 9 9 9 9

Bosnia and Herzegovina 9 9 9 9

Austria 9 9 9 9

Portugal 10 10 10 9

Italy 10 10 10 10

Serbia 10 9 9 10

Latvia 10 10 11 10

Hungary 10 10 10 10

Croatia 9 9 10 10

Singapore 10 10 10 10

Korea, Rep. 9 10 9 10

Andorra 11 10 10 10

Malta 10 10 10 10

Switzerland 10 10 10 10

Cuba 11 11 10 10

Romania 10 10 10 10

Greece 10 10 11 11

Bulgaria 10 10 10 11

Slovenia 9 10 11 11

Spain 11 11 11 11

Macedonia, FYR  11 11 11 11

Poland 10 10 11 11

Lithuania 9 10 10 11

San Marino 10 9 11 11

Ukraine 10 10 11 11

Page 9: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 9/28

Nama Negara 2006 2007 2008 2009

Barbados 11 11 11 11

 Netherlands 11 11 11 11

Czech Republic 10 11 12 11

Luxembourg 12 11 12 11

Finland 11 11 11 11

Slovak Republic 10 10 11 11

Liechtenstein 10 10 10 11

Denmark  12 12 12 11

Canada 11 11 11 11

Belarus 10 11 11 12

Cyprus 11 11 11 12

Aruba 12 12 12 12

Belgium 12 12 12 12

Hong Kong SAR, China 10 10 11 12

Puerto Rico 12 12 12 12

Qatar  13 13 12 12

Estonia 11 12 12 12

Virgin Islands (U.S.) 13 13 12 12

China 12 12 12 12

Mauritius 14 14 13 12

Sweden 12 12 12 12

Montenegro 12 12 12 12

Georgia 12 12 12 12

Bermuda 13 13 12 12

Russian Federation 10 11 12 12

Moldova 12 12 12 12

United Kingdom 12 13 13 13

France 13 13 13 13

 Norway 13 12 13 13

Australia 13 14 14 14

Korea, Dem. Rep. 14 14 14 14

United Arab Emirates 15 14 14 14

United States 14 14 14 14

Thailand 15 15 15 14

Uruguay 15 15 15 15

 New Zealand 14 15 15 15

Albania 14 15 15 15

Greenland 15 15 15 15

Chile 15 15 15 15

Trinidad and Tobago 15 15 15 15

Armenia 15 15 15 15

Brazil 17 17 16 16

Lebanon 16 16 16 16

Page 10: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 10/28

Nama Negara 2006 2007 2008 2009

Iceland 15 15 15 16

Jamaica 17 17 17 16

Costa Rica 17 17 17 16

Bahamas, The 17 17 17 17

Ireland 15 16 17 17

Vietnam 18 17 17 17

 New Caledonia 18 17 16 17

Argentina 17 17 17 17

Azerbaijan 18 18 18 17

Seychelles 17 18 18 17

St. Vincent and the Grenadines 18 18 18 17

Guyana 19 18 18 17

Kuwait 18 18 18 17

Tunisia 17 17 18 18

Bahrain 19 18 18 18

French Polynesia 18 18 18 18

Turkey 19 18 18 18

Mexico 19 19 18 18

Guam 19 19 18 18

Indonesia 19 19 19 18

Suriname 20 19 19 19

Iran, Islamic Rep. 19 19 19 19

Kosovo 19 19 19 19

Mongolia 19 19 19 19

Maldives 19 19 19 19

Sri Lanka 19 19 19 19

Brunei Darussalam 20 20 20 20

Grenada 19 19 19 20

Malaysia 21 21 20 20

Colombia 21 21 20 20

El Salvador  20 20 20 20

Panama 21 21 21 20

Myanmar  21 21 21 20

Morocco 21 20 20 20

Ecuador  22 21 21 20

Fiji 22 21 21 21

Algeria 21 21 21 21

Peru 22 21 21 21

Bangladesh 23 22 21 21

Venezuela, RB 22 22 21 21

Bhutan 23 22 21 21

Israel 21 21 22 22

Turkmenistan 22 22 22 22

Page 11: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 11/28

Nama Negara 2006 2007 2008 2009

South Africa 23 22 22 22

Oman 22 22 22 22

Dominican Republic 23 23 23 22

Uzbekistan 21 22 22 22

Kazakhstan 20 21 23 22

India 24 23 23 22

Samoa 25 24 24 23

Libya 24 24 23 23

Saudi Arabia 24 24 23 24

Cape Verde 25 25 24 24

Paraguay 25 25 25 24

Belize 26 25 25 24

 Nicaragua 25 25 25 24

Botswana 25 25 25 24

Philippines 25 25 25 24

Egypt, Arab Rep. 25 25 25 24

Mayotte 27 26 25 24

Menopause adalah tidak terjadinya periode menstruasi selama 12 bulan akibat dari tidak aktifnya

folikel sel telur. Periode transisi menopause dihitung dari periode menstruasi terakhir diikuti dengan 12 bulan periode amenorea (tidak mendapatkan siklus haid).

Menopause adalah bagian dari periode transisi perubahan masa reproduktif ke masa tidak reproduktif.

Usia rata-rata menopause berkisar 43 – 57 tahun namun tidak ada cara yang pasti untuk memprediksikapan seorang wanita akan memasuki masa menopause. Selain itu, faktor keturunan juga berperan

disini, seorang wanita akan mengalami menopause pada usia tidak jauh berbeda dari ibunya.

Menopause adalah perubahan yang normal terjadi pada kehidupan seorang wanita ketika periode

menstruasinya berhenti. Seorang wanita sudah mencapai menopause apabila dia tidak mendapatkanmenstruasi selama 12 bulan secara berurutan, dan tidak ada penyebab lain untuk perubahan yang

terjadi. Selama menopause, yang umumnya terjadi pada usia 45 – 55 tahun, tubuh seorang wanita

secara perlahan mengurangi produksi hormon estrogen dan progesterone sehingga terjadilah berbagai

gejala.

Gejala

Gejala-gejala yang normal dialami pada masa menopause dan cara menanganinya adalah :

•  Hot flashes

Hot flashes umum terjadi pada wanita menopause, berlangsung selama 30 detik sampai beberapa

menit, dan kadang diikuti dengan berkeringat terutama malam hari. Lingkungan panas, makanmakanan atau minuman panas atau makanan pedas, alkohol, kafein, dan stress dapat menyebabkan

terjadinya hot flashes. Modifikasi gaya hidup, olahraga teratur, dan meredakan kecemasan dapat

menurunkan gejala ini. Hubungi dokter bila memerlukan obat-obat antidepresi atau terapi hormonal.

Page 12: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 12/28

• Kekeringan pada vagina

Gejala pada vagina dikarenakan vagina yang menjadi lebih tipis, lebih kering, dan kurang elastik 

 berkaitan dengan turunnya kadar hormon estrogen. Gejalanya adalah kering dan gatal pada vagina atau

iritasi dan atau nyeri saat bersenggama. Dapat menggunakan pelumas vagina yang dijual bebas ataukrim pengganti estrogen yang digunakan dengan mengusapkannya pada vagina. Apabila terjadi

 perdarahan setelah menggunakan krim estrogen segera pergi ke dokter 

• Gangguan tidur 

Lakukan latihan fisik sekitar 30 menit per hari tapi hindari berolahraga dekat dengan waktu tidur.

Hindari alkohol, kafein, makan dalam jumlah besar, dan bekerja tepat sebelum waktu tidur. Usahakansuhu kamar tidur tidak terlalu panas. Hindari tidur siang dan coba untuk tidur dan bangun pada waktu

yang sama setiap harinya. Dapat dilakukan latihan relaksasi seperti meditasi sebelum tidur 

• Gangguan daya ingat

Tidur dalam jumlah yang cukup dan usahakan tetap aktif selalu

• Perubahan mood

Tidur dalam jumlah yang cukup dan usahakan aktif selalu

• Penurunan keinginan berhubungan seksual

Pada beberapa kasus penyebabnya adalah faktor emosi. Selain itu, penurunan kadar estrogen

menyebabkan kekeringan pada vagina sehingga berhubungan seksual menjadi tidak nyaman dan sakit.

Konsumsi hormon androgen dapat meningkatkan gairah seksual dan pemakaian pelumas dapat

mengurangi nyeri. Beberapa wanita mengalami perubahan gairah seksual akibat rasa rendah diri karena perubahan pada tubuhnya. Grup konseling dapat membantu

• Gangguan berkemih

Kadar estrogen yang rendah menyebabkan penipisan jaringan kandung kemih dan saluran kemih yang berakibat penurunan kontrol dari kandung kemih atau mudahnya terjadinya kebocoran air seni (apabila

 batuk, bersin, atau tertawa) akibat lemahnya otot di sekitar kandung kemih. Hal tersebut dapat

meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.

Hal tersebut diatasi dengan latihan panggul ( pelvic floor exercise) atau Kegel. Kontraksikan otot

 panggul seperti ketika sedang mengencangkan atau menutup vagina atau membuka anus (dubur).Tahan kontraksi dalam 3 hitungan kemudian relaksasikan. Tunggu beberapa detik dan ulangi lagi.

Lakukan latihan ini beberapa kali dalam sehari (dengan total 50 kali per hari) maka dapat memperbaikikontrol kandung kemih

• Perubahan fisik lainnya

Distribusi lemak tubuh setelah menopause menjadi berubah, lemak tubuh pada umumnya terdeposit

 pada bagian pinggang dan perut. Selain itu terjadi perubahan di tekstur kulit yaitu keriput dan jerawat.

Page 13: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 13/28

Sejak meopause, badan wanita menghasilkan sedikit hormon pria testosteron yang mengakibatkan

 beberapa wanita dapat mengalami pertumbuhan rambut pada bagian dagu, bagian bawah dari hidung,

dada, atau perut.

Stadium Menopause

Menopause prematur (menopause dini)

Kegagalan ovarium prematur adalah menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun. Penyebabnya

tidak diketahui namun mungkin berkaitan dengan penyakit autoimun atau faktor keturunan. Selain itu,

menopause dini dapat terjadi karena obat-obatan atau operasi. Operasi pengangkatan indung telur 

(oophorectomy) akan mengakibatkan menopause dini. Apabila dilakukan operasi pengangkatan rahim(histerektomi) tanpa pengangkatan indung telur maka gejala menopause dini tidak akan terjadi karena

indung telur masih mampu menghasilkan hormon. Selain itu, terapi radiasi maupun kemoterapi dapat

menyebabkan menopause bila diberikan pada wanita yang masih berovulasi (mengeluarkan sel telur).

Wanita yang mengalami menopause dini memiliki gejala yang sama dengan menopause pada

umumnya seperti hot flashes (perasaan hangat di seluruh tubuh yang terutama terasa pada dada dankepala), gangguan emosi, kekeringan pada vagina, dan menurunnya keinginan berhubungan seksual.

Wanita yang mengalami menopause dini memiliki kejadian keropos tulang lebih besar dari merekayang mengalami menopause lebih lama. Kejadian ini meningkatkan angka kejadian osteoporosis dan

 patah tulang

• Perimenopause

Perimenopause adalah masa dimana kondisi tubuh menyesuaikan diri dengan masa menopause yang berkisar antara 2 – 8 tahun. Ditambah dengan 1 tahun setelah periode terakhir menstruasi. Tidak ada

cara untuk mengukur berapa lama perimenopause ini akan terjadi. Stadium ini merupakan bagian dari

kehidupan seorang wanita yang menandakan akhir dari masa reproduksi. Penurunan fungsi indung telur selama masa perimenopause berkaitan dengan penurunan hormon estradiol dan produksi hormonandrogen. Apabila seorang wanita masih mengalami periode menstruasi pada masa perimenopause,

meskipun tidak teratur, dia dapat tetap hamil.

Gejala-gejala perimenopause diantaranya adalah :

• Perubahan di dalam periode menstruasi (memendek atau memanjang, lebih banyak atau lebihsedikit atau tidak mendapat menstruasi sama sekali)

•  Hot flashes

• Keringat malam

Kekeringan pada vagina• Gangguan tidur 

• Perubahan mood (depresi, mudah tersinggung)

•  Nyeri ketika bersanggama

• Infeksi saluran kemih

• Inkontinensia urin (tidak mampu menahan keluarnya air seni)

• Tidak berminat pada hubungan seksual

• Peningkatan lemak tubuh di sekitar pinggang

• Bermasalah dengan konsentrasi dan daya ingat

Page 14: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 14/28

Kontrasepsi oral (pil) sering digunakan untuk pengobatan pada tahapan perimenopause meskipun

wanita tersebut tidak memerlukannya untuk tujuan kontrasepsi. Dosis rendah pil kontrasepsi

mengurangi gejala hot flashes, kekeringan pada vagina, dan sindroma premenstruasi.

• Postmenopause

Postmenopause adalah masa dimana seorang wanita sudah mencapai menopause. Pada tahapan iniseorang wanita akan rentan terhadap osteoporosis dan penyakit jantung

Gangguan Kesehatan

• Osteoporosis

Hormon estrogen yang dihasilkan oleh indung telur membantu mengontrol regenerasi (pertumbuhan

dan perbaikan) tulang. Pada masa menopause, hormon estrogen menurun produksinya sehinggamenyebabkab tulang menjadi mudah keropos. Tulang menjadi lemah dan mudah patah. Kondisi ini

disebut osteoporosis.

Tatalaksana dari osteoporosis adalah pencegahan terjadinya patah tulang dengan cara memperlambat

hilangnya sel-sel tulang dan meningkatkan densitas serta kekuatan tulang. Diantaranya adalah perubahan gaya hidup termasuk berhenti merokok, minum minuman alkohol, berolahraga teratur, dan

mengkonsumsi makanan bernutrisi seimbang dengan kalsium dan vitamin D yang adekuat. Obat-

obatan yang dapat menghentikan kehilangan sel-sel tulang dan meningkatkan kekuatan tulang dapatdidiskusikan dengan dokter anda.

• Penyakit Jantung.

Perubahan kadar estrogen dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan berat badan yang

mengakibatkan peningkatan risiko untuk penyakit jantung dan pembuluh darah.

Terapi

Menopause sendiri adalah bagian yang normal dari perjalanan hidup seorang wanita dan bukan

merupakan penyakit yang perlu diterapi. Bagaimanapun juga, terapi dimungkinkan apabila gejala dari

menopause mengganggu atau bertambah parah.

Modifikasi Gaya Hidup

Modifikasi gaya hidup dapat mengurangi ketidaknyamanan yang dialami akibat gejala yang terjadi dan

membuat tubuh terasa lebih sehat. Modifikasi gaya hidup yang disarankan adalah :

 Nutrisi yang cukup à peningkatan risiko osteoporosis dan penyakit jantung meningkat pada saatmenopause, karena itu diet yang sehat dengan mengkonsumsi makanan rendah lemak dan kayaserat seperti buah-buahan, sayuran, dan roti gandum sangat dianjurkan. Tambahkan makanan

yang kaya akan kandungan kalsium atau tambahkan suplemen kalsium. Hindari alcohol dan

kafein yang dapat memicu terjadinya hot flashes. Bila merokok, usahakan untuk berhenti

• Olahraga teratur à aktivitas fisik yang teratur membantu untuk menurunkan berat badan,

memperbaiki kualitas tidur, menguatkan tulang, dan meningkatkan mood. Jalan cepat, aerobiclow impact , dan menari adalah contoh olahraga yang dapat menguatkan tulang. Cobalah berolahraga dengan intensitas sedang sekitar 30 menit per hari

Page 15: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 15/28

• Mengurangi stress à berlatihlah secara teratur cara untuk mengurangi stress. Meditasi atau yoga

dapat membantu untuk relaksasi dan menyesuaikan diri dengan gejala yang dialami pada

 periode peralihan

• Hormonal

Selama fase perimenopause, beberapa dokter menyarankan untuk menggunakan pil kontrasepsi untuk 

mengurangi gejala yang terjadi. Ketika masuk ke dalam fase menopause, apabila gejala-gejala tersebutsemakin mengganggu maka dapat disarankan untuk terapi hormonal menggunakan hormon estrogen

dan progesterone bila masih memiliki rahim atau hormone estrogen bila sudah tidak memiliki rahim.Terapi hormonal ini dapat mengurangi gejala yang terjadi di masa menopause dan mencegah

keroposnya tulang.

Terapi hormonal tersedia dalam berbagai macam bentuk, diantaranya adalah tablet atau patch yangditempelkan ke kulit, Hormon Replacement Therapy (HRT), dan terapi hormonal lokal (vagina). Terapi

hormonal dapat mengandung estrogen saja, progesterone saja, testosterone saja, atau kombinasi

estrogen-progesteron. Terapi hormonal efektif untuk mengurangi gejala hot flashes dan kekeringan

 pada vagina. Bagaimanapun juga, terapi hormonal tidak dapat memperbaiki mood maupun gangguan

tidur dalam waktu singkat apabila sumber masalahnya tidak diatasi terlebih dahulu. Terapi hormonaldilakukan dalam waktu 6 bulan sampai 1 tahun untuk mengurangi hot flashes.

Terapi hormonal diketahui dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Risiko tersebut meningkat

dengan semakin lama pemakaian Hormon Replacement Therapy (HRT) dan dapat dideteksi dalam 1 – 2 tahun pemakaian terapi hormonal. Risiko tersebut menurun ketika terapi hormonal dihentikan dan

membutuhkan waktu sekitar 5 tahun untuk penurunan risiko kembali seperti semula. Terapi hormonal

kombinasi juga dikatakan dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Terapi hormonaldengan menggunakan estrogen saja berkaitan dengan peningkatan risiko kanker endometrium.

Wanita yang tidak disarankan untuk terapi hormonal adalah wanita yang:

• Memiliki masalah dengan perdarahan vagina

• Memiliki kanker (payudara atau rahim)

• Riwayat stroke atau serangan jantung

• Riwayat penggumpalan darah

• Memiliki sakit liver (sakit hati)

Efek samping dari terapi hormonal adalah :

• Perdarahan vagina• Rasa penuh di perut

 Nyeri , keras, dan pembesaran pada payudara• Sakit kepala

• Perubahan mood

• Mual

KONSEP PARITAS / PARTUS

Page 16: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 16/28

Dr. Suparyanto, M.Kes

KONSEP PARITAS / PARTUS

Pengertian paritas

Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita (BKKBN, 2006).Menurut Prawirohardjo (2009), paritas dapat dibedakan menjadi primipara, multipara dan

grandemultipara.

• Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup diluar rahim (28

minggu) (JHPIEGO, 2008). Sedangkan menurut Manuaba (2008), paritas adalah wanita yang

 pernah melahirkan bayi aterm.

Klasifikasi Paritas

1. Primipara

• Primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang cukup besar untuk hidup di

dunia luar (Varney, 2006).

2. Multipara

• Multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak lebih dari satu kali

(Prawirohardjo, 2009).• Multipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi viabel (hidup) beberapa kali (Manuaba,

2008).

• Multigravida adalah wanita yang sudah hamil, dua kali atau lebih (Varney, 2006).

3. Grandemultipara

• Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih dan biasanya

mengalami penyulit dalam kehamilan dan persalinan (Manuaba, 2008).

• Grandemultipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali atau lebih hidup atau mati(Rustam, 2005).

• Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih (Varney, 2006).

Faktor yang Mempengaruhi Paritas1. Pendidikan

• Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain

menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin

mudah dalam memperoleh menerima informasi, sehingga kemampuan ibu dalam berpikir lebih

Page 17: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 17/28

rasional. Ibu yang mempunyai pendidikan tinggi akan lebih berpikir rasional bahwa jumlah

anak yang ideal adalah 2 orang.

2. Pekerjaan

• Pekerjaan adalah simbol status seseorang dimasyarakat. Pekerjaan jembatan untuk memperoleh

uang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan untuk mendapatkan tempat pelayanankesehatan yang diinginkan. Banyak anggapan bahwa status pekerjaan seseorang yang tinggi,

maka boleh mempunyai anak banyak karena mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-

sehari.

3. Keadaan Ekonomi

• Kondisi ekonomi keluarga yang tinggi mendorong ibu untuk mempunyai anak lebih karena

keluarga merasa mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup.

4. Latar Belakang Budaya

• Cultur universal adalah unsur-unsur kebudayaan yang bersifat universal, ada di dalam semua

kebudayaan di dunia, seperti pengetahuan bahasa dan khasanah dasar, cara pergaulan sosial,adat-istiadat, penilaian-penilaian umum. Tanpa disadari, kebudayaan telah menanamkan garis

 pengaruh sikap terhadap berbagai masalah.

• Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaan pulalah yangmemberi corak pengalaman individu-individu yang menjadi anggota kelompok masyarakat

asuhannya. Hanya kepercayaan individu yang telah mapan dan kuatlah yang dapat memudarkan

dominasi kebudayaan dalam pembentukan sikap individual.

• Latar belakang budaya yang mempengaruhi paritas antara lain adanya anggapan bahwa semakin

 banyak jumlah anak, maka semakin banyak rejeki.

5. Pengetahuan

• Pengetahuan merupakan domain dari perilaku. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang,

maka perilaku akan lebih bersifat langgeng. Dengan kata lain ibu yang tahu dan paham tentang  jumlah anak yang ideal, maka ibu akan berperilaku sesuai dengan apa yang ia ketahui

(Friedman, 2005).

DAFTAR PUSTAKA

1. BKKBN. 2006. Deteksi Dini Komplikasi Persalinan. Jakarta : BKKBN

2. Bobak, 2000. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC3. Depkes RI, 2004. Penilaian K I dan K IV. Jakarta : Depkes RI

4. Depkes RI. 2007. Perawatan Kehamilan (ANC). http://www.depkes.com.id diakses pada

tanggal 15 Maret 2010

5. Depkes RI. 2008. Panduan Pelayanan Antenatal. Jakarta : Depkes RI6. Effendy. 2005. Keperawatan Keluarga. JAKARTA : EGC

7. Farrer, 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC

8. Fitramaya, 2008. Asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta : Dian Press

Page 18: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 18/28

9. Friedman, 2004. Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC

10. Harymawan. 2007. Dukungan Suami Dan Keluarga. http://www.infowikipedia.com.id diakses

 pada tanggal 15 Maret 2010

11. Hiudayat. 2009. Metode Persalinan Normal dan Komplikasi Bayi Baru Lahir. Jakarta : JNPK-KR 

12. Mandriwati. 2007. Setiap Jam Dua Ibu Hamil Meninggal. http://www. Indoskripsi.com.id,

diakses pada tanggal 15 Maret 2010-07-2213. Manuaba. 2008. Ilmu Kebidanan, Kandungan dan KB. Jakarta : EGC

14. Monika. 2009. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku. http://www.infowikipedia.cm.id

diakses pada tanggal 15 Maret 201015. Pranoto. 2007. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

16. Putriazka. 2007. Angka Kematian Ibu Dan Bayi Tertinggi Di ASEAN. Hidayat. 2006. Metode

Penelitian Kebidanan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

17. Rustam. 2005. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC18. Saifudin. 2005. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yogyakarta :

Yayasan Bina Pustaka Pustaka Sarwono Prawirohardjo

19. Sakinah. 2005. Antenatal Care. http://www.info-wikipedia.com. Diakses tanggal 25 April 2010

20. Sofyan, 2006. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : Salemba Madika21. Suririnah. 2008. Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester I. http://www.kes-pro.coom.id

diakses tanggal 15 Maret 201022. Verney. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta. EGC. Hal : 36-39

23. WHO. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal. Jakarta : Media Aesclapius Press

MENOPAUSE

Apakah itu menopause?

Menopause adalah suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi

diatas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yangterjadi karena penurunan produksi hormon Estrogen yang dihasilkan Ovarium (indung telur ).

Seorang wanita dikatakan mengalami menopause bila siklus menstruasinya telah berhenti selama

� 12 bulan. Berhentinya haid tersebut akan membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik

fisik maupun psikis.

Bagaimanakah gejala-gejala menopause?

Gejala-gejala yang timbul dan dirasakan mengganggu pada setiap wanita usia menjelang dan

semasa menopause berupa haid tidak teratur, hot flushes (semburan panas didaerah dada, leher,yang menyebar ke wajah sampai kulit kepala), night sweat, jantung berdebar-debar, sakit 

kepala / migren, vertigo, insomnia (susah tidur), nyeri sendi, nyeri otot, cepat letih, gairah sex yang menurun, sampai pada perubahan emosi seperti cemas, depresi, dan mudah tersinggung.

Akibat jangka panjang yang harus diperhatikan pada wanita menopause adalah osteoporosis

(tulang keropos), penyakit jantung koroner, stroke, dan pikun.

Page 19: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 19/28

Bagaimana tips untuk wanita tetap fit dan aktif di usia 40 an?

• mengkonsumsi makanan seimbang yaitu makanan yang rendah lemak, makanan yangberkadar garam rendah dan mengandung sedikit gula, perbanyak sayuran, buah-buahan,

vitamin dan mineral

• olahraga secara teratur seperti jogging, berenang, naik sepeda, ataupun berdansa untuk

mempertahankan kebugaran. Dengan berolahraga, dapat menyehatkan jantung dan

tulang, mengatur berat badan, menyegarkan tubuh, dan dapat memperbaiki suasana hati• selalu berpikiran positif, melakukan aktivitas sosial dan tetap beribadah.

Menopause merupakan peristiwa alami dalam siklus kehidupan wanita. Untuk mencegah

berbagai keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause yang disebabkan oleh kekuranganhormon estrogen, pengaturan menu makanan yang tepat sedini mungkin adalah salah satu

 jawaban yang tepat untuk mengatasi kekurangan hormon estrogen pada tubuh. Hal inimerupakan alternatif alamiah, yaitu dengan mengkonsumsi ekstra estrogen yang banyak

terkandung pada sejumlah bahan pangan. Ada senyawa alamiah dalam tumbuh-tumbuhan dankacang-kacangan yang struktur kimianya mirip dengan hormon estrogen dan disinyalir akan

menghasilkan efek seperti kerja estrogen. Senyawa tersebut disebut fitoestrogen.

Bahan pangan yang kaya akan fitoestrogen adalah jenis kacang-kacangan terutama kacang

kedelai, serta dapat ditemukan pada hampir semua jenis serealm sayuran, pepaya, dan tanamanlain yang kaya akan kalsium.

Bahan pangan kaya fitoestrogen yang cocok digunakan untuk minuman segar antara lain :- Tahu sutera. Bahan yang terbuat dari kacang kedelai ini memiliki tekstur yang sangat lembut,

seperti krim kental, dapat menjadi pengganti aneka produk dari daging sapi dan minyak hewani.- Susu Kedelai. Susu yang terbuat dari kacang kedelai ini kaya zat fitoetrogen, sangat fleksibel

diolah menjadi dessert yang mengugah selera.- Dianjurkan pula mengkomsumsikan bengkuang, agar-agar rumput laut.

 

SIAPKAN DIRI SEBELUM MENOPAUSE DATANG

Menopause adalah hal alami yang terjadi pada setiap wanita. Toh, tak semua wanita tahu risikodan cara sehat untuk menghadapi datangnya menopause tersebut. Padahal, seandainya mereka

tahu dan menyiapkan diri, masa menopause bukan lagi sesuatu yang harus ditakuti. 

MUNCUL PADA WANITA PERKOTAANAda dua macam kelompok wanita. Pertama, kelompok wanita yang cepat puas lantaran setelah

berusia 50-an, dia merasa tugas rumah tangganya sudah selesai. Saat menopause datang, diamenjalani apa adanya lantaran cukup puas dengan keadaan. Kelompok kedua, wanita yang tak

gampang puas. Pasalnya, setelah menopause datang pun, dia masih berusaha menjaga polamakan, mengurangi lemak di tubuhnya dan tidak merokok. Nah, Anda termasuk kelompok yang

mana?Menurut Dr. Robert Hutabarat, Sp.OG, ginekolog dari Rumah Sakit Sumber Waras dalam sebuah

seminar tentang menopause beberapa waktu lalu, pembagian kelompok berdasarkan dua sikap diatas cukup menentukan kesehatan wanita tersebut untuk masa selanjutnya. Menopause yang

dialami pada usia 50-an memang hal alami yang akan dilalui setiap wanita yang berhasilmencapai usia tersebut.

Gejala utamanya adalah berhentinya haid, yang bisa terjadi secara langsung atau mengalami haiddalam jumlah banyak lebih dulu, baru berhenti total. �Gejala lainnya adalah merasa diri tua,

takut, gelisah, mudah marah, sering sakit kepala, mudah nyeri kepala dan otot pinggang,� ujar

Dr. Supriyadi H.R, Sp.OG pada seminar yang sama.

Page 20: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 20/28

Hilangnya rasa percaya diri, menurut Supriyadi, juga bisa jadi salah satu gejala lantaran dia

merasa sudah tua, sementara anak-anaknya sudah dewasa. Sehingga, dia merasa tidakdibutuhkan lagi. Akibatnya, sadar atau tidak, sebagian wanita yang mengalami menopause

berubah jadi cerewet untuk menarik perhatian anggota keluarga lainnya. Gejala menopause

seperti ini, menurut Supriyadi, biasanya tidak muncul pada orang desa, melainkan pada wanitaperkotaan yang punya beban pikiran lebih banyak.

ESTROGEN PALING BERPENGARUH

Setelah menopause terjadi, bukan berarti kondisi tubuh, terutama fisik, aman-aman saja.Pasalnya, menopause yang berarti berhentinya haid secara alami akan diikuti oleh beberapa

kondisi, antara lain penyakit dan kondisi psikis yang labil. Pada saat menopause datang, hormonestrogen bersama tiga hormon reproduksi lain akan berhenti diproduksi oleh tubuh.

�Namun, yang paling berpengaruh secara klinis terhadap tubuh adalah hilangnya hormon

estrogen, karena hormon ini bertugas merangsang pembentukan jaringan kolagen yang lentur.

Estrogen juga penting untuk pembentukan tulang,� ujar Robert. Estrogen, tambahnya, juga

mempengaruhi kolesterol dalam darah.

Dengan estrogen, kolesterol yang baik (HDL) yang mencegah terjadinya pengendapan dipembuluh darah koroner akan meningkat. Sebaliknya, kolesterol jahat (LDL) menurun. Namun,

pada saat atau bahkan sebelum menopause berlangsung, yang terjadi adalah sebaliknya, lantaran

estrogen tak lagi diproduksi tubuh.Bahkan, keadaan itu masih ditambah lagi dengan naiknya trigliserida, tekanan darah danterjadinya gangguan metabolisme darah, yang akhirnya akan terjadi gangguan aktivitas. Salah

satu akibatnya, vagina mengkerut dan produksi lendirnya berkurang. Itu sebabnya, vagina jadikering dan muncul rasa perih saat bersenggama.

PENYAKIT SUSULAN MENGANCAM

Menurunnya estrogen saat menopause, bukan tak mungkin diikuti pula oleh beberapa penyakit.

Antara lain, alzheimer alias pikun yang parah dan pengendapan di pembuluh darah koroner yangmerupakan tempat lewatnya makanan buat jantung. Kalau aliran darah di tempat ini terganggu,

penyakit jantung koroner (PJK) bukan tak mungkin datang mengancam.

Data dari American Heart Association menunjukkan, 1 dari 9 orang berusia 45 � 60 tahunterkena PJK. Pada usia di atas 60 tahun, 1 di antara 3 wanita terkena PJK. �Angka kematian

wanita yang terkena PJK cukup tinggi, yaitu 50 persen. Di Amerika, kematian akibat PJK bahkan10 kali lipat dibanding akibat kanker payudara,� papar Robert sembari menambahkan, seorang

wanita yang sudah menopause punya kemungkinan 30 kali lebih besar terkena PJK dibanding

wanita premenopause.Selain itu, seiring bertambahnya usia, keseimbangan tubuh pun jadi terganggu. Tulang menipis

sehingga bisa menyebabkan keropos tulang yang lebih dikenal dengan osteoporosis. Yang lebihparah, tulang bahkan bisa patah. Sebanyak 40 persen wanita usia 50 � 70 tahun mengalami

patah tulang, sedangkan di atas usia 70 tahun yang mengalaminya sebanyak 50 persen. Apesnya,

baik PJK maupun osteoporosis terjadi secara diam-diam.Itu sebabnya, sekali terkena serangan PJK penderitanya bisa langsung mati mendadak.

Sementara osteoporosis biasanya baru ketahuan setelah yang bersangkutan mengalami patah

tulang. Salah satu contoh, �Gara-gara menahan tubuhnya agar tidak terdorong ke depan, pernah

seorang wanita umur 60-an tulang lengannya langsung patah saat bus yang ditumpanginya

mengerem mendadak. Dari situ, baru ketahuan kalau tulangnya sudah keropos,� tutur Robert.

 

MAMOGRAFI TIAP TAHUNNamun, sebaiknya tak perlu terlalu khawatir terserang penyakit-penyakit susulan menopause,

karena sebetulnya bisa dicegah. Caranya antara lain melalui terapi sulih hormon (TSH), yang

sebelumnya dikenal dengan istilah terapi pengganti hormon (hormon replacement therapy).Selain berguna untuk mendapatkan hormon yang hilang saat menopause, TSH juga dapat

Page 21: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 21/28

mengatasi keluhan atau gejala yang menyertai menopause dan mengurangi risiko stroke dan

kanker.

�Untuk wanita yang termasuk dalam kelompok tak gampang puas, TSH perlu untuk mencegah

timbulnya penyakit akibat menopause,� lanjut Robert sembari menambahkan, menjalani TSH

harus dilakukan di bawah pengawasan dokter. Pasalnya, pemberian hormon estrogen juga harusmempertimbangkan perlu-tidaknya pemberian hormon progesteron.

�Jika rahimnya masih baik, pemberian hormon estrogen saja akan berisiko menebalkan dinding

rahim. Pada sebagian kasus, malah bisa jadi kanker rahim. Makanya, harus diimbangi denganpemberian hormon progesteron,� papar Robert sembari menambahkan, wanita yang melakukan

operasi kista di indung telur sebelah kanan dan kiri, bisa mengalami menopause dini.

Namun, jika rahim sudah diangkat, cukup diberikan estrogen, karena dari hasil penelitian diAmerika, hormon progesteron ternyata berisiko menimbulkan kanker payudara. Itu sebabnya,

setiap tahun payudara sebaiknya dimamografi. TSH biasanya dikonsumsi dalam jangka waktulama dan harus secara rutin. Kalau tidak, keropos tulang akan muncul. �Karena PJK dan

osteoporosis biasanya datang diam-diam, lakukan TSH sejak premenopause, misalnya di usia 47

� 48 tahun,� saran Robert.

 

POLA MAKAN YANG TEPAT

Meski menopause adalah sesuatu yang alami, menurut spesialis gizi Dr. Melani, Sp.G, perubahanyang terjadi pada wanita saat menopause sering berkaitan dengan gizi. Antara lain, berat badan

bertambah karena aktivitas berkurang sehingga pengeluaran energi pun berkurang. Lemak juga

meningkat, sehingga lingkar perut dan panggul bertambah lebar serta kolesterol naik. Lalu,bagaimana pola makan yang sehat? Menurut Melani, ada beberapa hal yang harus diperhatikan,

yaitu:

1. Kebutuhan kalori dan zat gizi harus cukup. Melani mengingatkan bahwa kebutuhan dua haltersebut berbeda pada tiap orang, tergantung berat, tinggi badan, usia dan aktivitasnya. Kalsium,

misalnya, bisa diperoleh dari susu, keju, yogurt, ikan kering yang dimakan seluruhnya besertatulangnya (antara lain ikan teri), sereal, kacang-kacangan dan hasil olahannya (misalnya tahu

dan tempe). Dalam sejumlah makanan, tutur Melani, ada zat isoflavon yang tugasnya miripestrogen yang bisa didapat antara lain dari kacang-kacangan.

2. Tak hanya sekadar cukup, tapi jenisnya pun harus diperhatikan. Penuhi kebutuhan karbohidrat.

Juga, batasi mengonsum lemak. Sebaiknya, hanya gunakan lemak dengan asam lemak tak jenuh.

3. Tambahkan vitamin dalam menu sehari-hari. Vitamin yang diperlukan antara lain:

a. Vitamin A, C dan E untuk antioksidan. Vitamin A dapat diperoleh dengan mengonsum hati,kuning telur, susu dan mentega. Sedangkan dari tumbuhan, vitamin ini bisa diperoleh lewat

sayuran warna hijau, jingga dan buah seperti tomat. Sedangkan vitamin E banyak didapat lewatkacang-kacangan, sayur dan buah.

b. Vitamin D untuk penyerapan kalsium yang terdapat pada kuning telur, hati, mentega dan keju.c. Vitamin B kompleks yang berguna untuk memperlambat datangnya menopause terdapat pada

kacang-kacangan dan sereal.4. Untuk memperlambat datangnya menopause, hindari kafein, kopi, alkohol, minuman bersoda,

rempah-rempah dan makanan berlemak.

TIPS MENGHADAPI MENOPAUSE

Berikut adalah beberapa tips menghadapi menopause yang bisa Anda ikuti:

1. Jika tak suka susu, bisa diganti dengan mengonsum tahu, tempe, atau sayur, dengan dosisyang lebih besar. Misalnya, 50 gram tempe atau 120 gram tahu yang mengandung fitoestrogen,

cukup untuk sehari.2. Jangan terlalu lama saat merebus sayur, karena vitaminnya akan larut dalam air. Begitu pula

saat memasak, menggoreng atau memanggang daging atau produk hewan lain.3. Setiap kali makan, pilih satu saja makanan yang digoreng, menu lainnya dimasak dengan cara

lain. Sehingga, tidak memperbanyak masuknya minyak ke dalam tubuh.

Page 22: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 22/28

4. Jangan sembarangan mengonsum vitamin A dan D. Dosisnya harus tepat, karena kedua

vitamin itu tak bisa dikeluarkan begitu saja dari dalam tubuh. Selain itu, jika terus dikonsumsi,bisa-bisa malah menimbulkan racun di dalam tubuh.

5. Minuman dan makanan yang harus dihindari untuk memperlambat datangnya menopause

antara lain kafein, kopi, alkohol, minuman bersoda, rempah-rempah dan makanan berlemak.6. Bersikap sabar dan berusaha menerima kenyataan, karena bagaimana pun, menopause pasti

akan datang. Tentu saja, anggota keluarga yang lain harus lebih bijaksana menghadapi sikap

wanita yang menopause. 

Kata menopause berasal dari dua kata Yunani yang berarti "bulan� dan

�penghentian sementara� yang secara linguistik lebih tepat disebut

�menocease�. Secara medis istilah menopause mengandung arti berhentinya

masa menstruasi, bukan istirahat. 

Meski kata menopause hanya mengandung arti akhir masa menstruasi, walaupundemikian dalam penggunaan secara umum menopause mempunyai makna masa

transisi atau masa peralihan, dari beberapa tahun sebelum menstruasi terakhir

sampai setahun sesudahnya. Hal itu disebabkan karena keluaran hormon dariovarium (indung telur) berkurang, masa haid menjadi tidak teratur dan kemudianlenyap sama sekali. Dengan lenyapnya haid ini maka wanita sudah memasuki

suatu masa peralihan yaitu masa menopause.

Menopause merupakan suatu tahap dimana wanita tidak lagi mendapatkan siklus

menstruasi yang menunjukkan berakhirnya kemampuan wanita untukbereproduksi. Secara normal wanita akan mengalami menopause antara usia 40

tahun sampai 50 tahun. Pada saat menopause, wanita akan mengalamiperubahan-perubahan di dalam organ tubuhnya yang disebabkan oleh

bertambahnya usia. Usia dari hari ke hari akan terus berjalan dan setiap orangseiring dengan bertambahnya usia tidak akan lepas dari predikat tua. Dengan

bertambahnya usia maka gerak-gerik, tingkah laku, cara berpakaian dan bentuk

tubuh mengalami suatu perubahan.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa menopause merupakan suatu prosesperalihan dari masa produktif menuju perubahan secara perlahan-lahan ke masa

non produktif yang disebabkan oleh berkurangnya hormon estrogen dan

progesteron seiring dengan bertambahnya usia. Sehubungan dengan terjadinyamenopause pada lansia maka biasanya hal itu diikuti dengan berbagai gejolak

atau perubahan yang meliputi aspek fisik maupun psikologis yang dapat

mempengaruhi berbagai aspek kehidupan si lansia tersebut.

Fisik 

Ketika seseorang memasuki masa menopause, fisik mengalami ketidaknyamananseperti rasa kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba di sekujur tubuh,misalnya pada kepala, leher dan dada bagian atas. Kadang-kadang rasa kaku ini

dapat diikuti dengan rasa panas atau dingin, pening, kelelahan, jengkel, resah,cepat marah, dan berdebar-debar (Hurlock, 1992). Beberapa keluhan fisik yang

merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu: 

a.  Ketidakteraturan Siklus Haid

Page 23: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 23/28

 

Tanda paling umum adalah fluktuasi dalam siklus haid, kadang kala haid

muncul tepat waktu, tetapi tidak pada siklus berikutnya. Ketidakteraturanini sering disertai dengan jumlah darah yang sangat banyak, tidak seperti

volume pendarahan haid yang normal. Keadaan ini sering mengesalkan

wanita karena ia harus beberapa kali mengganti pembalut yang dipakainya.Normalnya haid akan berakhir setelah tiga sampai empat hari, namun pada

keadaan ini haid baru dapat berakhir setelah satu minggu atau lebih. 

b.  Gejolak Rasa Panas 

Arus panas biasanya timbul pada saat darah haid mulai berkurang dan

berlangsung sampai haid benar-benar berhenti. Sheldon H.C (dalam RosettaReitz, 1979) mengatakan � kira-kira 60% wanita mengalami arus panas�.

Arus panas ini disertai oleh rasa menggelitik disekitar jari-jari, kaki maupun

tangan serta pada kepala, atau bahkan timbul secara menyeluruh.

Munculnya hot flashes ini sering diawali pada daerah dada, leher atau wajahdan menjalar ke beberapa daerah tubuh yang lain. Hal ini berlangsung

selama dua sampai tiga menit yang disertai pula oleh keringat yang banyak.

Ketika terjadi pada malam hari, keringat ini dapat menggangu tidur dan bilahal ini sering terjadi akan menimbulkan rasa letih yang serius bahkan

menjadi depresi. c.  Kekeringan Vagina 

Kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali mensekresikan

lendir. Penyebabnya adalah kekurangan estrogen yang menyebabkan liangvagina menjadi lebih tipis, lebih kering dan kurang elastis. Alat kelamin

mulai mengerut, Liang senggama kering sehingga menimbulkan nyeri padasaat senggama, keputihan, rasa sakit pada saat kencing. Keadaan ini

membuat hubungan seksual akan terasa sakit. Keadaan ini sering kalimenimbulkan keluhan pada wanita bahwa frekuensi buang air kecilnya

meningkat dan tidak dapat menahan kencing terutama pada saat batuk,bersin, tertawa atau orgasme. 

d.  Perubahan Kulit 

Estrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika menstruasi

berhenti maka kulit akan terasa lebih tipis, kurang elastis terutama pada

daerah sekitar wajah, leher dan lengan. Kulit di bagian bawah mata menjadimengembung seperti kantong, dan lingkaran hitam dibagian ini menjadi

lebih permanen dan jelas (Hurlock, 1992) 

e.  Keringat di Malam Hari 

Berkeringat malam hari, bangun bersimbah peluh. Sehingga perlu

mengganti pakaian dimalam hari. Berkeringat malam hari tidak saja

menggangu tidur melainkan juga teman atau pasangan tidur. Akibatnyadiantara keduanya merasa lelah dan lebih mudah tersinggung, karena tidakdapat tidur nyenyak. 

f.  Sulit Tidur 

Insomnia (sulit tidur) lazim terjadi pada waktu menopause, tetapi hal inimungkin ada kaitannya dengan rasa tegang akibat berkeringat malam hari,

wajah memerah dan perubahan yang lain. 

Page 24: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 24/28

  g.  Perubahan Pada Mulut 

Pada saat ini kemampuan mengecap pada wanita berubah menjadi kurangpeka, sementara yang lain mengalami gangguan gusi dan gigi menjadi lebih

mudah tanggal. 

h.  Kerapuhan Tulang 

Rendahnya kadar estrogen merupakan penyebab proses osteoporosis

(kerapuhan tulang). Osteoporosis merupakan penyakit kerangka yangpaling umum dan merupakan persoalan bagi yang telah berumur, paling

banyak menyerang wanita yang telah menopause. Biasanya kita kehilangan1% tulang dalam setahun akibat proses penuaan (mungkin ini yang

menyebabkan nyeri persendian), tetapi kadang setelah menopause kitakehilangan 2% setahunnya. John Hutton (1984:35) memperkirakan sekitar

25% wanita kehilangan tulang lebih cepat daripada proses menua.Menurunnya kadar estrogen akan diikuti dengan penurunan penyerapan

kalsium yang terdapat dalam makanan. Kekurangan kalsium ini oleh tubuh

diatasi dengan menyerap kembali kalsium yang terdapat dalam tulang, danakibatnya tulang menjadi keropos dan rapuh.

i.  Badan Menjadi Gemuk 

Banyak wanita yang menjadi gemuk selama menopause. Rasa letih yang

biasanya dialami pada masa menopause, diperburuk dengan perilaku makanyang sembarangan. Banyak wanita yang bertambah berat badannya pada

masa menopause, hal ini disebabkan oleh faktor makanan ditambah lagikarena kurang berolahraga.

 j.  Penyakit 

Ada beberapa penyakit yang seringkali dialami oleh wanita menopause. Darisudut pandang medik ada 2 (dua) perubahan paling penting yang terjadi

pada waktu menopause yaitu meningkatnya kemungkinan terjadi penyakit jantung, pembuluh darah serta hilangnya mineral dan protein di dalam

tulang (osteoporosis). Penyakit jantung dan pembuluh darah dapatmenimbulkan gangguan seperti stroke atau serangan jantung. Selain itu

penyakit kanker juga lebih sering terjadi pada orang yang berusia lanjut.Semakin lama kehidupan maka semakin besar kemungkinan penyakit itu

menyerang. Misalnya kanker payudara, kanker rahim dan kanker ovarium.

Kanker payudara lebih umum terjadi pada wanita yang telah melampauimasa menopause.

Kanker rahim adalah istilah luas untuk kanker yang terjadi di rahim, ada

dua bagian rahim yang dapat menjadi tempat bermulanya kanker. Yangpertama adalah serviks, kanker ini terutama berjangkit pada wanita berusia

diatas 30 tahun. Gejala yang harus diperhatikan adalah pendarahan vaginasetelah persetubuhan, pergetahan vagina yang tidak biasa dan noda

diantara haid. Sementara kanker indometrium (kanker tubuh rahim)terutama menjangkiti wanita diatas usia 45 tahun, yang paling menanggung

resiko adalah yang pernah mendapat haid agak lambat, dan yangmempunyai kombinasi antara tekanan darah tinggi, diabetes, dan berat

tubuh berlebih. Gejalanya adalah pendarahan tak normal, pendarahanantara haid, keluaran darah yang lebih lama atau lebih kental dibandingkan

biasanya, dan pendarahan haid terakhir dalam menopause. 

Page 25: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 25/28

  Psikologis 

Aspek psikologis yang terjadi pada lansia atau wanita menopause amat pentingperanan dalam kehidupan sosial lansia terutama dalam menghadapi masalah-

masalah yang berkaitan dengan pensiun; hilangnya jabatan atau pekerjaan yangsebelumnya sangat menjadi kebanggaan sang lansia tersebut. Berbicara tentang

aspek psikologis lansia dalam pendekatan eklektik holistik, sebenarnya tidak dapatdipisahkan antara aspek organ-biologis, psikologis, sosial, budaya dan spiritual

dalam kehidupan lansia. 

Beberapa gejala psikologis yang menonjol ketika menopause adalah mudah

tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang (tension),cemas dan depresi. Ada juga lansia yang kehilangan harga diri karena

menurunnya daya tarik fisik dan seksual, mereka merasa tidak dibutuhkan olehsuami dan anak-anak mereka, serta merasa kehilangan femininitas karena fungsi

reproduksi yang hilang. Beberapa keluhan psikologis yang merupakan tanda dangejala dari menopause yaitu:

a.  Ingatan Menurun 

Gelaja ini terlihat bahwa sebelum menopause wanita dapat mengingat

dengan mudah, namun sesudah mengalami menopause terjadi kemundurandalam mengingat, bahkan sering lupa pada hal-hal yang sederhana, padahal

sebelumnya secara otomatis langsung ingat. 

b.  Kecemasan 

Banyak ibu-ibu yang mengeluh bahwa setelah menopause dan lansiamerasa menjadi pencemas. Kecemasan yang timbul sering dihubungkan

dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnyatidak pernah dikhawatirkan. Misalnya kalau dulu biasa pergi sendirian ke

luar kota sendiri, namun sekarang merasa cemas dan khawatir, hal itu

sering juga diperkuat oleh larangan dari ana-anaknya. Kecemasan padaIbu-ibu lansia yang telah menopause umumnya bersifat relatif, artinya ada

orang yang cemas dan dapat tenang kembali, setelah mendapatkan

semangat/dukungan dari ornag di sekitarnya; namun ada juga yang terus-menerus cemas, meskipun orang-orang disekitarnya telah memberi

dukungan. Akan tetapi banyak juga ibu-ibu yang mengalami menopausenamun tidak mengalami perubahan yang berarti dalam kehidupannya.

Menopause rupanya mirip atau sama juga dengan masa pubertas yangdialami seorang remaja sebagai awal berfungsinya alat-alat reproduksi,

dimana ada remaja yang cemas, ada yang khawatir namun ada juga yangbiasa-biasa sehingga tidak menimbulkan gejolak. 

Adapun simtom-simtom psikologis adanya kecemasan bila ditinjau dari

beberapa aspek, menurut Blackburn and Davidson (1990 :9) adalah sebagaiberikut : 

Page 26: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 26/28

 

• Suasana hati yaitu keadaan yang menunjukkan ketidaktenangan

psikis, seperti: mudah marah, perasaan sangat tegang. • Pikiran yaitu keadaan pikiran yang tidak menentu, seperti:khawatir, sukar konsentrasi, pikiran kosong, membesar-besarkan ancaman,

memandang diri sebagai sangat sensitif, merasa tidak berdaya. • Motivasi yaitu dorongan untuk mencapai sesuatu, seperti :menghindari situasi, ketergantungan yang tinggi, ingin melarikan diri, lari

dari kenyataan. • Perilaku gelisah yaitu keadaan diri yang tidak terkendali seperti :gugup, kewaspadaan yang berlebihan, sangat sensitif dan agitasi. 

• Reaksi-reaksi biologis yang tidak terkendali, seperti : berkeringat,

gemetar, pusing, berdebar-debar, mual, mulut kering. Gangguan kecemasan dianggap berasal dari suatu mekanisme pertahanann

diri yang dipilih secara alamiah oleh makhluk hidup bila menghadapi sesuatuyang mengancam dan berbahaya. Kecemasan yang dialami dalam situasi

semacam itu memberi isyarat kepada makhluk hidup agar melakukantindakan mempertahankan diri untuk menghindari atau mengurangi bahaya

atau ancaman.

Menjadi cemas pada tingkat tertentu dapat dianggap sebagai bagian darirespon normal untuk mengatasi masalah sehari-hari. Bagaimana juga, bilakecemasan ini berlebihan dan tidak sebanding dengan suatu situasi, hal itu

dianggap sebagai hambatan dan dikenal sebagai masalah klinis.

c.  Mudah Tersinggug 

Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Wanita lebihmudah tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya

dianggap tidak menggangu. Ini mungkin disebabkan dengan datangnyamenopause maka wanita menjadi sangat menyadari proses mana yang

sedang berlangsung dalam dirinya. Perasaannya menjadi sangat sensitif terhadap sikap dan perilaku orang-orang di sekitarnya, terutama jika sikap

dan perilaku tersebut dipersepsikan sebagai menyinggung prosespenerimaan yang sedang terjadi dalam dirinya. 

d.  Stress 

Page 27: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 27/28

 

Tidak ada orang yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas,

termasuk para lansia menopause. Ketegangan perasaan atau stress selaluberedar dalam lingkungan pekerjaan, pergaulan sosial, kehidupan rumah

tangga dan bahkan menyelusup ke dalam tidur. Kalau tidak ditanggulangi

stress dapat menyita energi, mengurangi produktivitas kerja danmenurunkan kekebalan terhadap penyakit, artinya kalau dibiarkan dapat

menggerogoti tubuh secara diam-diam.

Namun demikian stress tidak hanya memberikan dampak negatif, tapi bisa juga memberikan dampak positif. Apakah kemudian dampak itu positif ataunegatif, tergantung pada bagaimana individu memandang dan

mengendalikannya. Stress adalah suatu keadaan atau tantangan yangkapasitasnya diluar kemampuan seseorang oleh karena itu, stress sangat

individual sifatnya.

Respon orang terhadap sumber stress sangat beragam, suatu rentangwaktu bisa tiba-tiba jadi pencetus stress yang temporer. Stress dapat juga

bersifat kronis misalnya konflik keluarga. Reaksi kita terhadap pencetus

stress dapat digolongkan dalam dua kategori psikologis dan fisiologis.

Di tingkat psikologis, respon orang terhadap sumber stress tidak bisa

diramalkan, sebagaimana perbedaan suasana hati dan emosi kita dapatmenimbulkan beragam reaksi, mulai dari hanya ekspresi marah sampai

akhirnya ke hal-hal lain yang lebih sulit untuk dikendalikan. Di tingkatpsikologis, respon orang terhadap sumber stress ini tergantung pada

beberapa faktor, termasuk keadaan emosi pada saat itu dan sikap orang itudalam menanggapi stress tersebut.

e.  Depresi 

Dari penelitian-penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa

diperkirakan 9% s/d 26% wanita dan 5% s/d 12% pria pernah menderitapenyakit depresi yang gawat di dalam kehidupan mereka. Setiap saat,

diperkirakan bahwa 4,5% s/d 9,3% wanita dan 2,3% s/d 3,2% pria akanmenderita karena gangguan ini. Dengan demikian secara kasar dapat

dikatakan bahwa wanita dua kali lebih besar kemungkinan akan menderitadepresi daripada pria.

Wanita yang mengalami depresi sering merasa sedih, karena kehilangankemampuan untuk bereproduksi, sedih karena kehilangan kesempatan

untuk memiliki anak, sedih karena kehilangan daya tarik. Wanita merasatertekan karena kehilangan seluruh perannya sebagai wanita dan harus

menghadapi masa tuanya.

Depresi dapat menyerang wanita untuk satu kali, kadang-kadang depresi

merupakan respon terhadap perubahan sosial dan fisik yang sering kalidialami dalam fase kehidupan tertentu, akan tetapi beberapa wanita

mungkin mengembangkan rasa depresi yang dalam yang tidak sesuai atauproporsional dengan lingkungan pribadi mereka dan mungkin sulit

dihindarkan.

Simton-simton psikologis adanya depresi bila ditinjau dari beberapa aspek,

menurut Marie Blakburn dan Kate Davidson (1990:5) adalah sebagai berikut:

Page 28: atar Belakang

5/11/2018 atar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/atar-belakang 28/28

 

• Suasana hati, ditandai dengan kesedihan, kecemasan, mudah

marah.

• Berpikir, ditandai dengan mudah hilang konsentrasi, lambat dankacau dalam berpikir, menyalahkan diri sendiri, ragu-ragu, harga diri

rendah.

• Motivasi, ditandai dengan kurang minat bekerja dan menekuni hobi,menghindari kegiatan kerja dan sosial, ingin melarikan diri, ketergantungan

tinggi pada orang lain.• Perilaku gelisah terlihat dari gerakan yang lamban, sering mondar-mandir, menangis, mengeluh.

• Sintom biologis, ditandai dengan hilang nafsu makan atau nafsu

makan bertambah, hilang hasrat sesksual, tidur terganggu, gelisah. Mungkin masih ada gejala-gejala fisik maupun psikologis lain yang menyertai

menopause. Gejala-gejala tersebut diatas sangat perlu dipahami supaya tidakterjadi kesalahpahaman dalam memperlakukan para lansia. Dengan memahami

gejala tersebut diharapkan lansia dapat mengerti apa yang sedang terjadi dalamdiri mereka. Selain itu pihak keluarga pun diharapkan dapat merespon secara

tepat sehingga tidak membuat lansia merasa dikucilkan atau disia-siakan. Marikita bantu para lansia kita dengan memahami berbagai gejala fisik maupun

psikologis sehingga tahu bagaimana cara terbaik untuk membantu mereka. ( jp)