Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

25
 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis BAB I TINJAUAN TEORITIS I. Konsep Dasar  A. Defenisi  Ureterolitiasis adalah pembentuka n batu pada saluran kemih ( Sjamsuhiday at. 2000). Ureteroltiasis : bentuk deposit mineral, paling umum oksalat Ca dan fospat Ca, namun asam urat dan Kristal lain juga pembentuk batu. (Doengos,2000). Ureterolithias is adalah kalkulus atau batu di dalam ureter (Sue Hinchliff, 1999 Hal 451). Batu ureter pada umumnya berasal dari batu ginjal yang turun ke ureter. Batu ureter mungkin dapat lewat sampai ke kandung kemih dan kemudian keluar bersama kemih. Batu ureter juga bisa sampai ke kandung kemih dan kemudian berupa nidus menjadi batu kandung kemih yang besar. Batu juga bisa tetap tinggal di ureter sambil menyumbat dan menyebabkan obstruksi kronik dengan hidroureter yang mungkin asimtomatik. Tidak jarang terjadi hematuria yang didahului oleh serangan kolik. (R.Sjamsuhida jat, 1998 Hal. 1027). B. Anatomi fisiologi 1. Ginjal Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran ( terutama urea ) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi. Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal

Transcript of Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

Page 1: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 1/2

Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

BAB I 

TINJAUAN TEORITIS 

I.  Konsep Dasar  

A.  Defenisi 

Ureterolitiasis adalah pembentukan batu pada saluran kemih ( Sjamsuhidayat. 2000).

Ureteroltiasis : bentuk deposit mineral, paling umum oksalat Ca dan fospat Ca, namun asam

urat dan Kristal lain juga pembentuk batu. (Doengos,2000). Ureterolithiasis adalah kalkulus

atau batu di dalam ureter (Sue Hinchliff, 1999 Hal 451).

Batu ureter pada umumnya berasal dari batu ginjal yang turun ke ureter. Batu ureter 

mungkin dapat lewat sampai ke kandung kemih dan kemudian keluar bersama kemih. Batu

ureter juga bisa sampai ke kandung kemih dan kemudian berupa nidus menjadi batu kandung

kemih yang besar. Batu juga bisa tetap tinggal di ureter sambil menyumbat dan menyebabkan

obstruksi kronik dengan hidroureter yang mungkin asimtomatik. Tidak jarang terjadi hematuria

yang didahului oleh serangan kolik. (R.Sjamsuhidajat, 1998 Hal. 1027).

B.  Anatomi fisiologi 

1.  Ginjal

Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang.

Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran ( terutama urea )

dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari

kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.

Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada

kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal

Page 2: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 2/2

seperti biji kacang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya

lobus hepatis dexter yang besar.

a.  Fungsi Ginjal

1)  memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau

racun

2)  mempertahankan suasana keseimbangan cairan

3)  mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan

tubuh

4)  mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum,

kreatinin dan amoniak.

b.  Struktur Ginjal

Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula

fibrosa, terdapat cortex renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap,

dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang

dibandingkan cortex. Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut

pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari

lubang-lubang kecil disebut papilla renalis.

Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu

masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus. Pelvis renalis

berbentuk corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal.

Calices renalis majores terbagi menjadi dua atau tiga yang masing-

masing akan bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis minores.

Page 3: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 3/2

Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit

fungsional ginjal. Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap ginjal. Nefron

terdiri dari : Glomerulus, tubulus proximal, ansa henle, tubulus distal dan

tubulus urinarius. Di bawah ini tampak anatomi dari ginjal.

2.  Ureter 

Ureter adalah suatu saluran muskuler berbentuk silinder yang menghantarkan

urin dari ginjal menuju kandung kemih. Panjang ureter adalah sekitar 20-30 cm dengan

diameter maksimum sekitar 1,7 cm di dekat kandung kemih dan berjalan dari hilus

ginjal menuju kandung kemih. Ureter dibagi menjadi pars, abdominalis, pelvis, dan

intravesikalis.

Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika

urinaria. Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak

pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis.

Lapisan dinding ureter terdiri dari:

a.  Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)

b.  Lapisan tengah lapisan otot polos

c.  Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltic

yang mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih.

3.  Vesika urinaria (Kandung Kemih)

Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet,

terletak di belakang simfisis pubis di dalam ronga panggul. Bentuk kandung kemih

seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan ligamentum vesika

umbikalis medius.

Page 4: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 4/2

Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urine. Organ ini berbentuk seperti

buah pir ( kendi ). Letaknya di belakang simpisis pubis di dalam rongga panggul.

Fungsi kandung kemih adalah menampung urin yang akan di keluarkan ke dunia luar 

melalui uretra. Dinding kandung kemih terdiri dari :

a.  Lapisan paling luar ( peritoneum )

b.  Lapisan berotot ( tunika muskularis )

c.  Tunika subroukosa

d.  Lapisan bagian dalam ( lapisan mukosa )

4.  Uretra 

Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang

berfungsi menyalurkan air kemih keluar.

Pada laki- laki uretra berjalan berkelok – kelok melalui tengah – tengah prostat

kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis kebagia penis

panjangnya ± 20 cm. Terdri dari :

a.  Uretra pars prostatica 

b.  Uretra pars membranosa ( terdapat spinchter uretra extema )  

c.  Uretra pars spongiosa 

Uretra pada wanita panjangnya ± 3  – 4 cm. Terletak dibelakang simfisis pubis

berjalan miring sedikit kearah atas.

Page 5: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 5/2

C.  Etiologi 

1.  Factor genetic amilial (keturunan) 

 Anggota keluarga dengan batu saluran kemih lebih banyak mempunyai kesempatan

untuk menderita batu saluran kemih.

2.  Usia dan jenis kelamin 

Data menunjukan bahwa usia terbanyak pada dewasa dan laki-laki lebih banyak dari

perempuan.

3.  Musim

Suhu meningkat, panas meningkat, keringat meningkat, produksi urine menurun,

mempermudah terbentuknya batu

4.  Ras

Batu saluran kemih banyak ditemukan di afrika,asia sedangkan AS,Eropa lebih

sedikit.

5.  Pekerjaan (profesi) 

Pekerja  – pekerja keras yang banyak bergerak misalnya buruh dan petani akan

mengurangi kemungkinan terjadinya ureterolithiasis. Bila di bandingkan dengan

pekerja yang banyak duduk seperti sopir, kasir dan tukang jahit. Itu terjadi karena

pada saat duduk yang lama, akan terjadi urine statis pada ureter dan urine

membentuk Kristal. Sehingga akan menyebabkan terjdainya batu pada sluran ureter. 

6.  Obstruksi aliran linfe ginjal baik yang congenital maupun akibat peradangan akan

menyebabkan timbulnya inti kalsifikasi yang akan menjadi awal dari pertumbuhan

batu. 

Page 6: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 6/2

7.   Air minum 

 Air banyak mengandung zat  – zat mineral. Bila mineralisasi tinggi, akan terjadi

pengentalan urine.yang tinggi dan menjadi batu. Banyak minum bisa mencegah urine

menjadi lebih kental, sehingga akan mengurangi kemungkinan terjadinya

pembentukan batu pada saluran ureter.

8.  Konstitusi nutrisi / makanan 

Mengkonsumsi makanan yang berlebihan kandungan oksalat ( bayam, kankung, kopi

dan nenas ), kalsium ( ikan salmon, sarden, keju, susu, es krim, sayur kol serta lobak

) dan asam urat (minuman beralkohol, makanan yang enak –

enak seperti kaldu

daging, otak, hati dan jeroan lainnya ). 

9.  Gangguan metabolisme (hiperparatiroit, hiperurisemia, hiperkalsiuria) 

10. Gangguan aliran air kemih 

11.  Infeksi 

Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan nekrosis jaringan dan akan menjadi inti

pembentukan batu ureter.

12. Obat-obatan 

D.  Teori pembentukan batu 

1.  Teori inti matriks 

Terbentuknya batu saluran kemih memerlukan adanya substansi organic sebagai

inti. Substansi organic terdiri dari muko polisakarida dan muko protein A yang

mempermudah kristalisasi dan agregasi substansi pembentuk batu. 

2.  Teori supersaturasi 

Terjadinya kejenuhan substansi pembentuk batu dalam urine seperti sistin, xantin,

asam urat dan kalsium. 

Page 7: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 7/2

3.  Teori presipitasi-kristalisasi. 

Perubahan PH urine akan mempengaruhi solubilitas dalam urine, pada urine yang

bersifat asam akan mengendap sistin, xantin dan asam urat.pada urine yang

bersifat alkali (basa) akan mengendap garam fospat. 

4.  Teori berkurangnya factor penghambat 

Berkurangnya factor penghambat seperti : peptid, fosfor, pirofospat, polifospat,

sitrat, magnesium, akan mempermudah terbentuknya batu.

E.  Manifestasi klinis 

1.  Nyeri dapat bersifat kolik ( terjadi karena tersumbatnya aliran urine dari ginjal ke

kandung kemih dan urine akan kembali ke ginjal sehingga menyebabkan peregangan

kapsul ginjal ) 

2.  Nyeri dimulai di daerah pinggang kemudian menjalar kearah testis disertai mual dan

muntah 

3.  Berkeringat dingin 

4.  Pucat dan dapat terjadi renjatan 

5.  Hematuria 

6.  Nyeri ketok di daerah atas pelvis ( meletakkan telpak tangan di daerah pelvis dan

memberikan ketokan di atas telapak tangan tersebut. Apabila terasa sakit berarti

terjadi gangguan pada ginjal ) 

Page 8: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 8/25

F.  Patofisiologi 

Batu saluran kemih seperti ureterolitiasis disebabkan oleh beberapa factor antara lain

keturunan,usia dan jenis kelamin, pekerjaan, ras, musim dan suhu, air minum, dan

makanan, gangguan metabolisme, gangguan aliran air kemih, infeksi serta obat-obatan.

Komposisi batu saluran kemih yang dapat ditemukan adalah dari jenis urat, asam urat,

oksalat, fosfat, sistin, dan xantin.

Batu oksalat kalsium kebanyakan merupakan batu idiopatik. Batu fosfat dan kalsium

(hidroksiapatit) kadang disebabkan hiperkalsiuria (tanpa hiperkalsemia). Batu fosfat

amonium magnesium didapatkan pada infeksi kronik yang disebabkan bakteria yang

menghasilkan urease sehingga urin menjadi alkali karena pemecahan ureum. Batu asam

urin disebabkan hiperuremia pada artritis urika. (R. Sjamsuhidajat, 1998 Hal 1027).

Pada kebanyakan penderita batu kemih tidak ditemukan penyebab yang jelas.

Jaringan abnormal atau mati seperti pada nekrosis papila di ginjal dan benda asing mudah

menjadi nidus dan inti batu. Demikian pula telor sistosoma kadang berupa nidus batu (R.

Sjamsuhidajat, 1998 Hal. 1027).

Kondisi lain yang mempengaruhi laju pembentukan batu adalah PH urine yang rendah

dan keadaan dehidrasi. Dengan adanya factor tersebut akan menumpuk, pertama

membentuk kristal dan kemudian menjadi batu.

G.  Komplikasi 

1.  Infeksi sekunder 

2.  Obstruksi

3.  Divertikulum uretra

4.  Iritasi yang berkepanjangan pada urotelium

Page 9: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 9/25

H.  Pemeriksaan penunjang 

1.  Diagnostic 

  Ultrasonografi dapat melihat posisi batu baik di ginjal ataupun di dalam ureter dan adanyaobtruksi urine. 

  Foto abdomen biasa dapat menunjukan ukuran, bentuk, posisi dan membedakan batu kalsifikasi  

  Urogram menunjukan kelainan anatomis. 

2.  Laboratorium 

3.  - Urinalisa 

4.  PH yang lebih 7,6 menandakan adanya organisme pemecah batu, sedangkan PH rendah 6-6,5

menunjukkan adanya batu asam urat pada urine 24 jam. 

5.  - Analisa kuantitatif dari kalsium oksalat, asam urat 

6.  - Kimia darah seperti kalsium, fosfat, asam urat dan protein 

7.  - BNO, IUP, USG 

8.  - Albumin serum menurun 

9.  - Kolesterol serum meningkat 

10.  - Hemoglobin dan hematokrit meningkat 

11.  - Laju endap darah (LED) meningkat 

12.  - Elektrolit serum bervariasi

I. Penatalaksanaan

1.  Penatalaksanaan Medis 

Tujuan umum untuk menghilangkan batu, mengurangi nyeri, menentukan jenis batu, mengendalikan

infeksi serta mengurangi obstruksi. 

a.  Pengangkatan batu (operasi tertutup) 

ESWL merupakan terapi non infasif yang digunakan untuk menghancurkan batu dibalik ginjal  

b.  Pelarutan batu 

Page 10: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 10/

Larutan hemolitik dapat digunakan untuk menghancurkan batu yang mudah larut seperti batu static. 

c.  Pengangkatan bedah ( operasi terbuka) 

- Pielolitotomi 

- Ureterolitotomi 

- Sistolitotomi 

d.  Analisa sedimen 

Untuk menganalisa kandungan batu, guna mencegah kasus berulang untuk selanjutnya. 

2.  Penatalaksanaan Keperawatan 

Pengurangan nyeri mencegah sinkope akibat nyeri hebat, minum banyak untuk mengurangi kristalisasi

urine dan mendorong batu bergerak ke bawah. Mengatur posisi misalnya miring kiri dan miring kanan.  

1.2.  Asuhan Keperawatan 

1.2.1.  Pengkajian 

a.  Identitas klien 

Ureterolitiasis sering terjadi pada usia 30 tahun dan lebih banyak laki-laki dari pada perempuan 

b.  Riwayat Kesehatan 

a). Riwayat Kesehatan Sekarang 

Nyeri yang hilang timbul / kolik 

Rasa panas atau terbakar dipinggang 

Nyeri menyebar sampai ke testis sampai pinggang 

Mual dan Muntah 

Nyeri mendekat ke kandung kemih pada wanita 

Berkeringat dingin 

Perubahan BAK (menetes) 

Hematuria

Page 11: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 11/

b). Riwayat Kesehatan Dahulu 

Punya riwayat infeksi saluran kemih 

Punya riwayat hipetiroidisme (pembesaran kelenjar tiroid), hiperkalsiuria 

Suka memakan makanan yang mengandung oksalat seperti bayam, kangkung, kopi dan nenas.  

c). Riwayat Kesehatan Keluarga 

 Apakah keluarga ada menderita penyakit yang sama penyakit batu ginjal.

c.  Data Dasar Pengkajian Pasien 

Gejala :

Ketakutan akan kelemahan yang menetap, cemas terhadap masalah dan financial keluarga. 

Tanda :

Keluarga tampak cemas dengan kondisi klien dan sering menanyakan apakah klien dapat sembuh.  

2.  Data social ekonomi 

Penyakit ini pada umumnya terdapat pada klien yang berusia diatas 45 tahun yang sudah tidak

produktif lagi dan kurang pengetahuan keluarga tentang keluhan klien yang bersifat sementara,

penyakit ini menyerang keluarga dari tingkat ekonomi menengah keatas. 

Perlu diketahui apakah klien taat menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan yang

dipercayainya. 

4. Aktivitas/istirahat 

Gejala :

Pekerjaan monoton,pekerjaan dimana pasien terpajan pada lingkungan bersuhu tinggi, pada orang

yang keterbatasan aktifitas / mobilitas sehubungan dengan kondisi sebelumnya, (penyakit tidak

Page 12: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 12/

sembuh, cedera medula spinalis) akan terjadi urine statis pada ureter dan urine membentuk Kristal.

Sehingga akan menyebabkan terjdainya batu pada sluran ureter. 

Tanda :

Perubahan status kesadaran, masalah dalam keseimbangan, cedera (trauma) ortopedi.  

5. Sirkulasi 

Tanda : 

Peningkatan TD/nadi (nyeri,ansietas,gagal ginjal) 

Kulit hangat dan kemerahan,pucat, tekanan darah tinggi, perubahan jumlah kencing, ada darah dalam

air kencing, bengkak pada kaki dan pergelangan kaki, rasa lemah serta sulit tidur, sakit kepala, sesak,

dan merasa mual dan muntah, pruritus, uremia. 

6. Integritas Ego 

Gejala :

Perubahan tingkah laku atau kepribadian 

Tanda :

Cemas, mudah tersinggung, delirium, agitasi, bingung, depresi dan impulsif.  

7. Eliminasi 

Gejala :

Riwayat adanya / ISK kronis obstruksi sebelumnya (kalkulus) 

Penurunan haluaran urine, kandung kemih penuh rasa terbakar, dorongan berkemih,diare. 

Tanda : 

Oliguria,hemeturia,piuria,perubahan pola berkemih. 

8.  Makan dan Cairan 

Gejala :

Mual, muntah dan ketidak cukupan intake cairan 

Page 13: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 13/

Tanda :

Penurunan/tak adanya bising usus,muntah, distensi abdomen. 

9. Nyeri dan Kenyamanan 

Gejala :

Episode akut nyeri berat, nyeri kolik, lokasi tergantung pada lokasi batu. contoh pada panggul di region

sudut kostovertebral : dapat menyebar kepunggung, abdomen dan turun ke lipat paha/genitalia nyeri

dangkal konstan menunjukkan kalkulus ada di pelvis atau kalkulus ginjal.  

Nyeri dapat digmbarkan sebagai akut, hebat tidak hilang dengan posisi atau tindakan lain.  

Tanda : 

Melindungi perilaku distraksi, nyeri tekan pada area ginjal paa palpasi. 

10.  Keamanan 

Gejala : penggunan alcohol,demam,menggigil

1.2.2.  Diagnosa keperawatan 

Pre op 

1.2.2.1.  Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan frekuensi/dorongan kontraksi ureteral, trauma jaringan,

pembentukan edema, iskemik seluler ditandai dengan keluhan nyeri kolik, perilaku melindungi/distraksi

gelisah, merintih, focus pada diri sendiri, nyeri wajah, tegangan otot. respon otonomik. (Doengoes,

1999;688) 

1.2.2.2.  Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi ginjal atau

ureteral, di tandai dengan oliguria, hematuria (Doengoes, 1999;689) 

1.2.2.3.  Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan ditandai dengan mual/muntah (iritasi saraf abdominal

dan pelvic umum dari ginjalatau kolik uretral). Diuresis pasca obstuksi. (Doengoes, 1999;691) 

1.2.2.4.  Kurang pengetahuan kebutuhan belajar tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan ditandai

dengan salah interprestasi informasi (Doengoes, 1999;692) 

Page 14: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 14/

Post op 

1.2.2.5.  Perubahan eliminasi urine b/d bedah diversi urine, trauma jaringan, edema pascaoperasi (Doengoes,

1999;666) 

1.2.2.6.  Resiko tinggi terhadap infeksi b/d pertahanan diri yang tidak adekuat. (Doengoes, 1999;664) 

1.2.2.7.  Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d factor fisik (gangguan kulit/jaringan insisi atau drain) b/d keluhan

nyeri,focus pada diri sendiri. (Doengoes, 1999;663) 

1.2.2.8.  Resiko tinggi integritas kulit, kerusakan b/dbedah pengangkatan, pembentukan udema, drainase

(Doengoes, 1999;208) 

1.2.2.9.  Gangguan citra diri b/d biofisikal, hilangnya control eliminasi urine di tandai dengan perubahan

gambaran diri, takut penolakan/reaksi orang lain, dan perasaan negative tentang tubuh (Doengoes,

1999;661) 

1.2.2.10.  Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak adekuat

(Dongoes, 1999 ; 695) 

1.2.2.11.  Kurang perawatan diri b/d penurunan kekuatan dan ketahanan (Doengoes, 1999 ; 701 ) 

1.2.2.12.  Gangguan perfusi jaringan perifer b/d penurunan aliran darah, hipovelemia (Doengoes, 1999 ;

448 ) 

Page 15: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 15/

1.2.3.  Intervensi 

a.  PRE OP 

No 

Diagnosa

Keperawatan 

Tujuan dan Ktiteria

Hasil  Intervensi dan Rasional 

1.  Nyeri akut

berhubungan dengan

peningkatan

frekuensi/dorongan

kontraksi

ureteral,trauma

 jaringan,pembentukan

edema,iskemik

sekunder.ditandai

dengan keluhan nyeri

kolik, perilaku

melindungi/distraksi

gelisah, merintih,

focus pada diri sendiri,

nyeri wajah, tegangan

otot. respon otonomik. 

Tujuan: 

Nyeri berkurang atau

teratasi 

Kriteria Hasil : 

Melaporkan nyeri hilang

dengan spasme

terkontrol 

Tampak rileks 

Mampu tidur dan

istirahat dengan tepat 

Catat lokasi, lamanya intensitas

(skala 0-10) dan penyebaran,

perhatikan tanda non verbal

contoh peningkatan tekanan

darah, nadi, gelisah, merintih

dan menggelepar. 

sionalnya: 

Mengevaluasi tempat obstruksi

dan kemampuan gerakan

kalkulus.

Jelaskan penyebab nyeri dan

pentingnya melaporkan ke

perawat jika terjadi perubahan

nyeri. 

asionalnya: 

Memberikan kesempatan untuk

pemberian analgesia sesuai

waktu. 

Bantu atau dorong penggunaan

napas berfokus, bimbing

imajinasi dan aktivitas

Page 16: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 16/

terapeutik. 

asionalnya: 

Mengarahkan kembali perhatian

dan membantu dalam relaksasi

otot. 

Perhatikan keluhan

menetapnya nyeri abdomen 

sionalnya: 

Obstruksi lengkap ureter dapat

menyebabkan perforasi dan

ekstravasi urine kedalam area

perirenal, ini membutuhkan

bedah renal akut.

Perubahan eliminasi

urine berhubungan

dengan stimulasi

kandung kemih oleh

batu, iritasi ginjal atau

ureteral, obstruktsi

mekanik, inflamasi

ditandai dengan

urgensi dan frekuensi,

oliguria, hematuria 

Tujuan: 

Perubahan eliminasi

urine dapat teratasi 

Kriteria Hasil: 

Berkemih dengan

 jumlah normal dan pola

biasanya 

Tak mengalami tanda

obstruksi 

 Awasi pemasukan dan

pengeluaran, karakteristik urine 

asionalnya: 

Memberikan informasi tentang

fungsi ginjal dan adanya

komplikasi contoh infeksi dan

perdarahan.

Dorong peningkatan

pemasukan cairan 

sionalnya: 

Peningkatan hidrasi dapat

membilas bakteri, darah dan

Page 17: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 17/

debris dan dapat membantu

lewatnya batu. 

Periksa semua urine dan catat

adanya keluar batu 

sionalnya: 

Penemuan batu memungkinkan

identifikasi tipe batu dan

mempengaruhi terapi 

Tentukan pola berkemih pasien

dan perhatikan variasi 

asionalnya:

Kulkulus dapat menyebabkan

ekstabilitas syaraf, yang

menyebabkan sensasi

kebutuhan berkemih segera 

Observasi perubahan status

mental, perilaku dan tingkat

kesadaran klien. 

asionalnya: 

 Akumulasi sisa uremik dan

ketidakseimbangan elektrolot

mengindikasikan disfungsi ginjal. 

Page 18: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 18/2

3  Resiko tinggi terhadap

kekurangan volume

cairan ditandai

dengan mual/muntah

(iritasi saraf abdominal

dan pelvic umum dari

ginjalatau kolik

uretral). Diuresis

pasca obstuksi. 

ujuan : 

Kesembangan cairan

adekuat 

riteria hasil : 

Tanda vital stabil 

Berat badan dalam

rentng normal 

Nadi perifer normal. 

membran mukosa

lembab 

turgor kulit baik 

 Awasi pesukan dan

pengeluaran 

Membandingkan keluaran aktual

dan yang di antisipasi

membantu dalam evaluasi

adanya/derajad statis/kerusakan

ginjal. 

Catat insiden muntah, diare,

perhatikan karakteristik dan

frekuensi muntah dan diare,juga

kejadian yang menyertai atau

mencetus. 

Rasional : 

Mual/muntah dan diare secara

umum berhubungan dengan

kolik ginjal kerena saraf ganglion

seliaka pada kedua ginjal dan

lambung. 

Tingkatkan pemasukan cairan

sampai 3-4 L/hari dalam

toleransi jantung 

Rasional : 

Mempertahankan keseimbangan

Page 19: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 19/2

  cairan untuk homeostatis juga

tindakan mencuci yang dapat

membilas batu keluar.dehidrasi

dan ketidakseimbangan elektrolit

dapat menjadi sekunder 

terhadap kehilang cairan

berlebihan 

 Awas tanda vital.evaluasi

nadi,pengisian kapiler,turgor 

kulit dan membran mukosa. 

Rasional : 

Indikator hidrasi/volume sirkulasi

dan kebutuhan intervensi. 

Timbang berat badan tiap hari 

Rasional : 

Peningkatan berat badan yang

cepat mungkin berhubungan

dengan retensi. 

Berkan cairan IV 

Rasonal : 

Mempertahankan volume

sirkulasi (bila pemasukan oral

tidak cukup)meningkatkan fungsi

ginjal. 

Page 20: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 20/

   Awasi HB/Ht,elektrolit 

Rasional : 

Mengkaji hidrasi dan keefektifan/

kebutuhan intervensi. 

4  Kurang pengetahuan

kebutuhan belajar 

tentang kondisi,

prognosis dan

kebutuhan

pengobatan ditandai

dengan salah

interprestasi informasi 

ujuan : 

Klien mengerti tentang

penyakitnya 

Kriteria hasil

Untuk menurunkan

resiko berulang 

Menidentifikasi stress

pribadi

Melakukan perubahan

pola hidup

1.Diskusikan fungsi ginjal

normal. Meliputi informasi

sehubungan dengan perbedaan

pasien dari fungsi normal. 

Rasional :

Pengetahuan proses

penyakit dan harapan dapat

memudahkan ketaatan pada

program pengobatan

2.Kuatkan rasional pengobatan

Rasional : 

Page 21: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 21/

Pasien percaya bahwa

pengubahan program pasca

ulang di bolehkan bila merasa

baik dan bebas gejala atau

merasa lebih sehat yang dapat

meningkatkan resiko

eksaserbasi gejala. Pemahaman

program, obat, dan pembatasan

dapat meningkatkan kerjasama

untuk mengontrol gejala.

3.Diskusikan pentingnya

menjadi seaktif mungkin tanpa

menjadi kelehan, dan istirahat di

antara aktivitas. 

Rasional :

 Aktivitas fisik berlebihan

dapat berlanjut melemahkan

 jantung eksaserbasi kegalalan. 

4.jelaskan dan diskusikan peran

klien dalam mengontrol faktor 

resiko(merokok), dan faktor 

pencetus (diet tinggi garam,

tidak aktif/tidak aktif, terpajan

pada suhu ekstrem) 

Rasional : 

Page 22: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 22/

Menambahkan pada

kerangka pengetahuan dan

memungkinkan pasien untuk

membuat keputusan

berdasarkan informasi

sehubungan dengan kontol

kondisi dan mencegah

berulang/komplikasi. Merokok

potensial untuk vasokontriksi;

pemasukan natrium

meningkatkan pembentukan

retensi/edema air;

keseimbangan tidak tepat antara

aktivitas/istirahat dan pemjanan

pada suhu ekstrem dapat

mengakibatkan

kelelahan/meningkatnya kerja

miokard dan meningkatkan

resiko infeksi.

Page 23: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 23/

b.  POST OP 

No  Diagnosa  Tujuan Dan Criteriahasil 

Intervensi dan rasional 

1  Perubahan eliminasi

urine b/d bedah

diversi urine, trauma

 jaringan, edema

pascaoperasi 

Tujuan: 

Perubahan eliminasi

urine dapat teratasi 

Kriteria Hasil: 

Berkemih dengan

 jumlah normal dan

pola biasanya 

Tak mengalami

tanda obstruksi 

 Awasi pemasukan dan

pengeluaran, karakteristik urine 

asionalnya: 

Memberikan informasi tentang

fungsi ginjal dan adanya komplikasi

contoh infeksi dan perdarahan.

Dorong peningkatan pemasukan

cairan 

sionalnya: 

Peningkatan hidrasi dapat membilas

bakteri, darah dan debris dan dapat

membantu lewatnya batu. 

Periksa semua urine dan catat

adanya keluar batu 

sionalnya: 

Penemuan batu memungkinkan

identifikasi tipe batu dan

mempengaruhi terapi 

Tentukan pola berkemih pasien

dan perhatikan variasi 

asionalnya:

Kulkulus dapat menyebabkan

Page 24: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 24/

ekstabilitas syaraf, yang

menyebabkan sensasi kebutuhan

berkemih segera 

Observasi perubahan status

mental, perilaku dan tingkat

kesadaran klien. 

asionalnya: 

 Akumulasi sisa uremik dan

ketidakseimbangan elektrolot

mengindikasikan disfungsi ginjal. 

2  Resiko tinggi

terhadap infeksi b/d

pertahanan diri yang

tidak adekuat 

Tujuan : 

Infeksi tidak terjadi 

Kriteria hasil : 

Menunjukkan factor  

resiko individu 

Mengidentifikasi

intervenssi untuk

mencegah resiko

infeksi 

Menunjukkan teknik

untuk meningkatkan

lingkungan aman 

Pertahankan system kateter steril ;

berikan perawatan kateter regular 

dengan sabun dan air. 

Rasional : 

Mencegah pemasukan bakteri dan

infeksi lanjut

 Awasi tanda – tanda vital,

perhatikan demam ringan,

menggigil, nadi dan pernafasan

cepat, gelisah,. 

Rasional : 

Pasien yang mengalami

ureterolitiasis 

Page 25: Asuhan keperawatan Ureterolitiasis

5/17/2018 Asuhan keperawatan Ureterolitiasis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-ureterolitiasis-55ab595a464bf 25/

1.2.4.  Implementasi 

Setelah rencana keperawatan disusun selanjutnya ditetapkan dalam tindakan yang nyata untuk

mencapai hasil yang diharapkan. 

1.2.5.  Evaluasi 

Evaluasi merupakan hasil akhir dari keperawatan yang telah ditentukan dengan mengadakan penilaian,

baik terhadap proses maupun terhadap hasil.