Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Paru-paru
-
Author
novita-sari -
Category
Documents
-
view
70 -
download
0
Embed Size (px)
Transcript of Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Paru-paru
BAB III
TINJAUAN KASUSDalam BAB ini kami akan memaparkan Asuhan Keperawatan pada klien Ny. G dengan kangker paru yang dirawat di rumah sakit pemeritah dari tanggal 7 maret sampai dengan 18 maret 2012.
A. PENGKAJIAN
1. Data DemografiNama klien
: Ny. GUmur
: 49 Tahun
Diagnosa Medik: Kangker paruTanggal Masuk
:07/03/2012Alamat:jl.pitara rangkapan jaya rt02/07 no 37. depokSuku
: batakAgama
: islamPekerjaan
: pemulungStatus perkawinan
: Menikah
Status pendidikan
: Tamat SD
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan sering mengalami batuk, sesak nafas, nyeri dada, demam, batuk berdarah, tidak nafsu makan, disfagia (kesulitan untuk menelan).
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien masuk ke UGD tanggal 7 maret 2012 pukul 15.00 WIB Klien mengeluh batuk , sesak nafas, dan nyeri dada. Sesak nafas di rasakan pada saat pasien berbaring. Klien datang ke UGD dengan tingkat kesadaran composmentis, tekanan darah 90/80mmHg, Respirasi Rate : 30 x/menit,suhu: 39 c.c. Riwayat Penyakit Terdahulu
Klien pernah mengalami dan merasakan keluhan ini sudah berlangsung cukup lama dan sering demam batuk produktif3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut pengakuan keluarga, dalam keluarganya ibunya mengalami penyakit yang sama dengan pasien yaitu kangker paru.
4. Keluhan waktu di data
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 7 maret 2012 ditemukan keadaan umum klien batuk, sesak nafas, nyeri dada, wheezing local unilateral, terdapat tanda infeksi (demam batuk produktif), batuk darah, penurunan berat badan, disfagia, aritmia, terdapat sindrom vena kava superior (cubbing finger) tingkat kesadaran klien composmentis, tekanan darah : 90/80 mmHg, HR : 113x/menit, pernapasan klien sesak RR: 30x/ menit.5. Pemeriksaan fisik
1. Aktivitas/ istirahatGejala :Ketidakmampuan melakukan aktifitas kebiasaan secara rutin, sesak nafas karna melakukan aktifitas.
Tanda:Pasien lesu
2. SirkulasiGejala :Terdapat sindrom vena kava superior (cubbing finger), terjadi aritmia, Takikardi, Jari tabuh.Integritas Ego
Gejala :perasaan takut, menolak kondisi yang berat atau potensial keganasanTanda :kegelisahan, insomnia, pertanyaan yang diulang ulang3. EliminasiGejala :di area yang hilang timbul (ketidakseimbangan hormonal karsinoma sel kecil), peningkatan sekresi jumlah urin.4. Makanan / CairanGejala :Penurunan berat badan, nafsu makan buruk, penurunan masukan makanan, kesulitan menelan, haus atau peningkatan masukan cairan.Tanda :kurus, kerempeng atau penampilan kurang bobot, edema wajah atau leher, dada, punggung ( obstruksi vena kava), edema wajah atau periordital ( ketikaseimbangan hormonal, kalsinoma sel kecil ) 5. Nyeri atau KeamananGejala :Nyeri dada(tidak biasanya ada pada tahap dini dan tidak selalu pada tahap lanjut) dimana dapat atau tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan posisi, nyeri bahu atau tangan( khususnya pada sel besar atau adenokalsioma), nyeri tulang atau sendi: erosi kapilago sekunder terhadap peningkatan hormone pertumbuhan ( sel besar atau adenokarsinoma), nyeri abdomen hilang timbul.6. PernafasanGejala :Batuk ringan atau perubahan pola batuk dari biasanya dan produksi sputum, napas pendek, pekerja yang terpajan polutan, debu industry, serak, paralisis pita suara, riwayat merokokTanda:
Dipsnea, meningkat dengan kerja, peningkatan fremitus taktil(menunjukan konsuladisasi), krekels atau mengik pada inspirasi/ekspirasi(gangguan aliran udara), krekels atau mengik menetap, penyimpanan trakeal (area yang mengalami lesi), hemoptisis
7. KeamananTanda:
Demam mungkin ada(sel besar atau adenokarsinoma), kemerahan, kulit pucat(ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel kecil)
8. Seksualitas
Tanda:
Dinekomastia(perubahan horman neopplastik, karsinoma sel besar), Amenorea/Impoten(ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel kecil)
9. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala:
Faktor resiko keluarga:kanker atau khususnya paru, tuberculosis,kegagalan untuk membaik.
Pertimbangan Rencana Pemulangan: DRG menunjukkan rerata lama dirawat: 11hari, bantu transportasi, pengobatan, tindakan, perawatan diri pemeliharaan rumah.
6. Pemeriksaan Penunjang
1) Sinar x (PA dan lateral), tomografi dada:Menggambarkan bentuk, ukuran dan lokasi lesi. Dapat menyatakan masa udara pada bagian hilus, efusi pleural, atelektasis, erosi tulang rusuk atau vertebra.2) Pemeriksaan sitologi (sputum, pleural, atau nodus limfe) :Dilakukan untuk mengkajia adanya atau tahap karsinoma.
3) Bronkoskopi serat-optik :
Memungkinkan visualisasi, pencucian bagian, dan pembersihan sitologi lesi (besarnya karsinoma bronkogenik dapat terlihat)
4) Mediastinoskopi :
Digunakan untuk tahapan karsinoma.
5) Scan radioisotope:
Dapat dilakukan pada paru, hati, otak, tulang dan organ lain untuk bukti metastasis.
6) Tes kulit, jumlah absolute limfosit:
Dapat dilakukan untuk mengevaluasi kopetensi immune (umum pada kanker paru).
DATA FOKUS
Nama klien: Ny.GRuangan : UGDData subjektifData objektif
Pasien mengeluh batuk
Pasien mengeluh sesak nafas
Pasien mengeluh nyeri dada
Pasien mengeluh batuk darah Pasien mengatakan berat badan sebelumnya 65 kg kemudian setelah sakit turun menjadi 50 kg
Pasien mengeluh sulit untuk menelan
Pasien mengatakan termasuk perokok berat dan dapat menghabiskan 5 bungkus per hari.
Pasien mengeluh cepat lelah,
Pasien mengatakan gelisah
Pasien mangatakan demam
Pasien mengatakan takut terhadap penyakitnya
Pasien mengatakan takut menghadapi operasi
Pasien mengatakan badan terasa letih
Pasien mengatakan sulit tidur,
Pasien mengatakan tidak nafsu makan
Pasien mengatakan bingung terhadap penyakit yang dideritanya
Pasien terlihat batuk di sertai darah,
Pasien terdengar wheezing local unilateral
Hasil EKG pasien menunjukkan Aritmia
Pasien terdapat sindrom vena kava superior (cubbing Fingger)
Hasil foto thorak ditemukan gambaran adenokarsinoma.
Pasien terlihat anoreksia,
TTD : 100/110 mmHg, BB : 65 kg-50 kg, RR: 30x/menit, S : 39 C,
terdapat sputum pada pasien
Terlihat turgor kulit kering dan bersisik pada pasien
Pasien terlihat perkembangan nafas tidak simetris
bunyi nafas pasien krekels,
pasien terlihat gelisah
pasien banyak bertanya tentang penyakitnya
pasien memiliki riwayat keluarga kanker paru,
pasien terlihat malaise (kelemahan tubuh )
pasien terlihat dispneo,
Pasien terlihat ketakutan
Secret pasien kental/ tebal BB pasien turun dari 65-50 kg
Hasil pemeriksaan diagnostic :1) Hasil pemeriksaan Sinar x (PA dan lateral), tomografi dada: Dapat menyatakan terdapat masa udara pada bagian hilus, efusi pleural, atelektasis, erosi tulang rusuk atau vertebra.
2) Hasil Pemeriksaan sitologi (sputum, pleural, atau nodus limfe) :terdapat adanya karsinoma.
3) Hasil pemeriksaan Bronkoskopi serat-optik :
Memungkinkan visualisasi, pencucian bagian, dan pembersihan sitologi lesi (besarnya karsinoma bronkogenik dapat terlihat)
4) Hasil pemeriksaan Mediastinoskopi : Menunjukan adanya tahapan karsinoma.
5) Hasil pemeriksaan Scan radioisotope: Dapat dilakukan pada paru untuk mengetahui bukti metastasis.
6) Hasil pemeriksaan Tes kulit, jumlah absolute limfosit:
untuk mengevaluasi kopetensi immune (umum pada kanker paru).7) Hasil AGD menunjukan : pH : 7,37, PO2 : 60, PCO2 : 50, HCO3 : 20,6, Base Exes : -3,7, saturasi oksigen 76%.
Analisa Data
No Data FocusProblemEtiologi
1DS Pasien mengeluh sesak nafas
Pasien mengeluh batuk Pasien mengeluh nyeri dada
Pasien mengatakan batuk darah Pasien mengatakan termasuk perokok berat dan dapat menghabiskan 5 bungkus / hari.
Pasien mengatakan gelisahDO
pasien terlihat batuk di sertai darah
Hasil EKG pasien menunjukkan Aritmia
Pasien terdapat sindrom vena kava superior (cubbing Fingger)
Hasil foto thorak ditemukan gambaran adenokarsinoma.
RR: 30x/menit
Pasien terlihat perkembangan nafas tidak simetris
bunyi nafas pasien krekels
pasien terlihat dispnue
Hasil pemeriksaan diagnostic :1. Hasil AGD menunjukan : pH : 7,37, PO2 : 60, PCO2 : 50, HCO3 : 20,6, Base Exes : -3,7, saturasi oksigen 76%.
2. Hasil pemeriksaan Sinar x (PA dan lateral), tomografi dada: Dapat menyatakan terdapat masa udara pada bagian hilus, efusi pleural, atelektasis, erosi tulang rusuk atau vertebra.
bronkogenik dapat terlihat)
3. Hasil pemeriksaan Mediastinoskopi : Menunjukan adanya tahapan karsinoma.
4. Hasil pemeriksaan Scan radioisotope: Dapat dilakukan pada paru untuk mengetahui bukti metastasis.
Kerusakan pertukaran gasGangguan suplai oksigen
2DS
Pasien mengeluh batuk
Pasien mengeluh sesak nafas
Pasien mengeluh nyeri dada
Pasien mengeluh batuk darah Pasien mengeluh sulit untuk menelan
Pasien mengatakan termasuk perokok berat dan dapat menghabiskan 5 bungkus per hari.
DO
Pasien terlihat batuk di sertai darah Pasien terdengar wheezing local unilateral
Hasil foto thorak ditemukan gambaran adenokarsinoma.
RR: 30x/menit
terdapat sputum pada pasien
Pasien terlihat perkembangan nafas tidak simetris
bunyi nafas pasien krekels,
pasien terlihat dispneo,
Secret pasien kental/ tebal
Hasil pemeriksaan diagnostic :1. Hasil pemeriksaan Sinar x (PA dan lateral), tomografi dada: Dapat menyatakan terdapat masa udara pada bagian hilus, efusi pleural, atelektasis, erosi tulang rusuk atau vertebra.
2. Hasil Pemeriksaan sitologi (sputum, pleural, atau nodus limfe) :terdapat adanya karsinoma.
3. Hasil pemeriksaan Bronkoskopi serat-optik :
Memungkinkan visualisasi, pencucian bagian, dan pembersihan sitologi lesi (besarnya karsinoma bronkogenik dapat terlihat)
4. Hasil pemeriksaan Mediastinoskopi : Menunjukan adanya tahapan karsinoma.
5. Hasil pemeriksaan Scan radioisotope: Dapat dilakukan pada paru untuk mengetahui bukti metastasis.
Bersihan jalan nafas tidak efektifPeningkatan jumlah/ viskositas sekret
3.DS Pasien mengeluh sesak nafas
Pasien mengeluh nyeri dada
Pasien mengeluh sulit untuk menelan
Pasien mengatakan gelisah
Pasien mengatakan sulit tidur,
DO Pasien terlihat gelisah TD: 100/110mmHg
NyeriTekanan tumor pada sekitar stuktur dan erosi jaringan
4. DS Pasien mangatakan demam
Pasien mengeluh cepat lelah Pasien mengatakan gelisah Pasien mengatakan tidak nafsu makanDO Suhu tubuh pasien 39 c
Terdapat tanda infeksi (demam batuk produktif)
BB pasien turun dari 65-50 kg
Pasien tampak gelisah
Resiko tinggi penyebaran infeksiPertahanan perimer tidak adekuat
5.DS Pasien mengatakan berat badan sebelumnya 65 kg kemudian setelah sakit turun menjadi 50 kg
Pasien mengeluh sulit untuk menelan
Pasien mengeluh cepat lelah,
Pasien mengatakan gelisah
Pasien mengatakan badan terasa letih
Pasien mengatakan tidak nafsu makan
DO Pasien terlihat anoreksia,
Terlihat turgor kulit kering dan bersisik pada pasien
pasien terlihat gelisah
pasien terlihat malaise (kelemahan tubuh )
BB pasien turun dari 65-50 kg
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Kelemahan dan keletihan
6. DS
Pasien mengatakan gelisah
Pasien mengatakan takut terhadap penyakitnya
Pasien mengatakan takut menghadapi operasi
Pasien mengatakan sulit tidur,
Pasien mengatakan bingung terhadap penyakit yang dideritanya
DO
pasien terlihat gelisah
pasien banyak bertanya tentang penyakitnya
Pasien terlihat ketakutan
Ketakutan/ anxitasAncaman untuk perubahan status kesehatan, takut mati
7DS
Pasien mengatakan gelisah
Pasien mengatakan bingung terhadap penyakit yang dideritanya
Pasien mengatakan bingung terhadap penyakit yang dideritanya
DO
pasien terlihat gelisah
pasien banyak bertanya tentang penyakitnya
pasien memiliki riwayat keluarga kanker paru,
Kurangnya pengetahuan mengenai kondisi dan tindakanTidak mengenal informasi atau sumber
Diagnosa Keperawatan Dan Prioritas1. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan Gangguan suplai oksigen,ditandai dengan :
Data subjektif : Pasien mengeluh sesak nafas Pasien mengeluh batuk Pasien mengeluh nyeri dada Pasien mengatakan batuk darah Pasien mengatakan termasuk perokok berat dan dapat menghabiskan 5 bungkus / hari. Pasien mengatakan gelisahData objektif :
pasien terlihat batuk di sertai darah
Hasil EKG pasien menunjukkan Aritmia
Pasien terdapat sindrom vena kava superior (cubbing Fingger)
Hasil foto thorak ditemukan gambaran adenokarsinoma. RR: 30x/menit Pasien terlihat perkembangan nafas tidak simetris
bunyi nafas pasien krekels pasien terlihat dispnue Hasil pemeriksaan diagnostic :1) Hasil AGD menunjukan : pH : 7,37, PO2 : 60, PCO2 : 50, HCO3 : 20,6, Base Exes : -3,7, saturasi oksigen 76%.
2) Hasil pemeriksaan Sinar x (PA dan lateral), tomografi dada: Dapat menyatakan terdapat masa udara pada bagian hilus, efusi pleural, atelektasis, erosi tulang rusuk atau vertebra bronkogenik dapat terlihat)
3) Hasil pemeriksaan Mediastinoskopi : Menunjukan adanya tahapan karsinoma.4) Hasil pemeriksaan Scan radioisotope: Dapat dilakukan pada paru untuk mengetahui bukti metastasis.2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan Peningkatan jumlah/viskositas sekret, ditandai dengan:
Data subjektif
Pasien mengeluh batuk
Pasien mengeluh sesak nafas
Pasien mengeluh nyeri dada
Pasien mengeluh batuk darah Pasien mengeluh sulit untuk menelan
Pasien mengatakan termasuk perokok berat dan dapat menghabiskan 5 bungkus per hari.Data objektif
Pasien terlihat batuk di sertai darah
Pasien terdengar wheezing local unilateral
Hasil foto thorak ditemukan gambaran adenokarsinoma. RR: 30x/menit terdapat sputum pada pasien
Pasien terlihat perkembangan nafas tidak simetris
bunyi nafas pasien krekels,
pasien terlihat dispneo,
Secret pasien kental/ tebal Hasil pemeriksaan diagnostic :1) Hasil pemeriksaan Sinar x (PA dan lateral), tomografi dada: Dapat menyatakan terdapat masa udara pada bagian hilus, efusi pleural, atelektasis, erosi tulang rusuk atau vertebra.2) Hasil Pemeriksaan sitologi (sputum, pleural, atau nodus limfe) :terdapat adanya karsinoma.3) Hasil pemeriksaan Bronkoskopi serat-optik : Memungkinkan visualisasi, pencucian bagian, dan pembersihan sitologi lesi (besarnya karsinoma bronkogenik dapat terlihat)4) Hasil pemeriksaan Mediastinoskopi : Menunjukan adanya tahapan karsinoma.5) Hasil pemeriksaan Scan radioisotope: Dapat dilakukan pada paru untuk mengetahui bukti metastasis.
3. Nyeri berhubungan dengan Tekanan tumor pada sekitar stuktur dan erosi jaringan, ditandai dengan:
Data subjektif
Pasien mengeluh sesak nafas
Pasien mengeluh nyeri dada Pasien mengeluh sulit untuk menelan
Pasien mengatakan gelisah
Pasien mengatakan sulit tidur,Data objektif
Pasien terlihat gelisah
TD: 100/110mmHg4. Resiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan dengan Pertahanan perimer tidak adekuat, ditandai dengan:
Data subjektif
Pasien mangatakan demam
Pasien mengeluh cepat lelah Pasien mengatakan gelisah Pasien mengatakan tidak nafsu makanData objektif Suhu tubuh pasien 39 c Terdapat tanda infeksi (demam batuk produktif)
BB pasien turun dari 65-50 kg
Pasien tampak gelisah5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Kelemahan dan keletihan, ditandai dengan:
Data subjektif
Pasien mengatakan berat badan sebelumnya 65 kg kemudian setelah sakit turun menjadi 50 kg
Pasien mengeluh sulit untuk menelan
Pasien mengeluh cepat lelah,
Pasien mengatakan gelisah Pasien mengatakan badan terasa letih
Pasien mengatakan tidak nafsu makanData objektif
Pasien terlihat anoreksia,
Terlihat turgor kulit kering dan bersisik pada pasien
pasien terlihat gelisah pasien terlihat malaise (kelemahan tubuh )
BB pasien turun dari 65-50 kg
6. Ketakutan/ anxitas berhubungan dengan Ancaman untuk perubahan status kesehatan, takut mati, ditandai dengan :
Data subjektif
Pasien mengatakan gelisah
Pasien mengatakan takut terhadap penyakitnya
Pasien mengatakan takut menghadapi operasi
Pasien mengatakan sulit tidur,
Pasien mengatakan bingung terhadap penyakit yang dideritanyaData objektif
pasien terlihat gelisah pasien banyak bertanya tentang penyakitnya Pasien terlihat ketakutan7. Kurangnya pengetahuan mengenai kondisi dan tindakan berhubungan dengan Tidak mengenal informasi atau sumber, ditandai dengan:Data subjek:
Pasien mengatakan gelisah
Pasien mengatakan bingung terhadap penyakit yang dideritanya Pasien mengatakan bingung terhadap penyakit yang dideritanya
Data objek
pasien terlihat gelisah pasien banyak bertanya tentang penyakitnya
pasien memiliki riwayat keluarga kanker paru,
IntervensiTanggalTujuan dan Kriteria HasilIntervensi Keperawatan
7/03/2012
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharpkan masalah kerusakan pertukaran gas jalan nafas dapat teratasi, dengan kriteria hasil :
Batuk mulai berkurang Sesak mulai berkurang Respirasi rate 18-24 x/menit Saturasi oksigen 95-100% Hasil foto thorax menunjukan tidak ada kongesti Nyeri dada berkurang Pasien merasa tenang dan tidak gelisah Hasil EKG normal Perkembangan nafas pasien simetris Hasil pemeriksaan AGD normalMandiri :
1. Catat frekuensi, kedalaman dan kemudahan pernapasan. Observasi penggunaan otot bantu, napas bibir, perubahan kulit/membrane mukosa mis, pucat sianosis.
Rasional : Pernapasan meningkatan sebagai akibat nyeri atau sebagai mekanisme kompensasi awal terhadap hilangnya jaringan paru. Namun, peningkatan kerja nafas sianosi dapat menunjukkan peningkatan konsumsi oksigen dan kebutuhan energy dan/atau penurunan cadangan pernapasan,mis, pasien lansia atau PPOM.
2. Auskultasi paru untuk gerakan udara dan bunyi napas taknormal.
Rasional : Konsolidasi dan kurangnya gerakan udara pada sisi yang dioperasi normal pada pasien pneumonektomi. Namun, pasien lubektomi harus menunjukkan aliran udara normal pada lobus yang masih ada.
3. Pertahankan kepatenan jalan napas pasien dengan memberikan posisi,penghisap, dan penggunaan alat.
Rasional : Obstruksi jalan napas mempengaruhi venilasi, mengganggu gas ( rujuk DK: bersihan jalan napas, Takefektif)
4. Ubah posisi dengan sering, letakkan pasien pada posisi duduk juga posisi telentang sampai posisi miring.
Rasional : Memaksimalkan ekspensi paru dan drainase secret.
5. Dorong/bantu dengan latihan napas dalam dan napas bibir dengan tepat.
Rasional : Meningkatkan ventilasi maksimal dan oksigenasi dan menurunkan/mencegah atelektasis.
6. Pertahankan kepatenan system drainase dada untuk lubektomi, pasien reseksi segmen.
Rasional : Mengalirkan cairan dari rongga pleura untuk meningkatkan ekspansi segmen paru yang masih ada.
7. Kaji respon pasien terhadap aktivitas. Sorong periode istirahat/batasi aktivitas sesuai toleransi pasien.
Rasional : Peningkatan konsumsi kebutuhan oksigen dan stress pembedahan dapat mengakibatkan peningkatan dispnea dan perubahan tanda vital karena aktivitas. Mobilisasi dini
Kolaborasi
1. Berikan oksigen tambahan, melalui nasal kanul, masker parsial, atau masker dengan humidifikasi tinggi sesuai indikasi.
Rasional : memaksimalkan sediaan oksigen, khususnya bila ventilasi menurun depresi anestesi atau nyeri, juga selama periode kompensasi fisiologi sirkulasi terhadap unit fungsional alveolar
2. Bantu dengan/dorong penggunaan spirometri insentif atau tiupan botol
Rasional : menurunkan atelrktasis dan meningkatkan ekspansi jalan napas kecil.
3. Awasi/buat gambaran GDA, nadi oksimetri. Catat kadar Hb
Rasional : Penurunan PaO2 atau peningkatan PaCo2 dapat menunjukkan kebutuhan untuk dukungan ventilasi. Kehilangan darah bermakna dapat mengakibatkan penurunan kapasitas pembawa-oksigen, menurunkan PaO2.
7/03/2012
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharpkan jalan nafas menjadi efektif, dengan kriteria hasil :
Pasien bernafas spontan
Jalan nafas bersih
Suara nafas vesikuler
Batuk mulai berkurang Sesak mulai berkurang RR: 28x/menit
Mandiri
1. Auskultasi dada untuk karakter bunyi napas dan adanya secret.
Rasional : Pernapasan bising,ronki, dan mengik menunjukkan tertahannya secret dan/atau obstruksi jalan napas.
2. Bantu pasien dengan/instruksikan untuk napas dalam efektif dan batuk dengan posisi duduk tinggi dan menekan daerah insinsi.
Rasional : Posisi duduk memungkinkan ekspansi paru maksimal dan penekanan menguatkan upaya batuk untuk memobilisasi dan membuang secret. Penekanan dilakukan perawat
3. Observasi jumlah dan karakter sputum/aspirasi secret. Selidiki perubahan indikasi.
Rasional : Peningkatan jumlah secret takberwarna (atau bercak darah)/berair awalnya normal dan harus menurun sesuai k.emajuan penyembuhan.
4. Dorong masukan cairan per oral ( sedikitnya 2500ml/hari) dalam toleransi jantung.
Rasional : hidrasi adekuat untuk mempertahankan secret hilang/peningkatan pengeluaran.
5. Kaji nyeri/ketidaknyamanan dan obati dengan dosis rutin dan lakukan latihan pernapasan.
Rasional : Mendorong pasien untuk bergerak, batuk lebih efektif dan napas lebih dalam untuk mencegah kegagalan pernapasan
Kolaborasi
1. Gunakan oksigen humidifikasi atau nebulizer ultrasonic, berikan cairan tambahan melalui IV sesuai indikasi.
Rasional : memberikan hidrasi maksimal membantu penghilangan/pengenceran secret untuk mencegah pengeluaran Gangguan masukan oral memerlukan tambahan melalui IV untuk mempertahankan hidrasi.
2. Berikan/bantu dengan IPBB, spirometri, insentif, meniup botol, drainase postural/perkusi sesuai indikasi.
Rasional : Memperbaiki ekspansi paru/ventilasi dan memudahkan pembuangan secret.
7/03/2012Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan Nyeri yang dirasakan pasien berkuran, denga kriteria hasil:
nyeri dada pasien berkurang
Pasien mudah menelan
Pasien sudah tidak gelisah Pasien dapat tidur dengan nyenyakMandiri
1. Tanyakan pasien tentang nyeri. Tentukan karakteristik nyeri, mis terus menerus, sakit, menusuk, terbakar. Buat rentang intensitas pada skala 0-10
Rasional : membantu dalam evaluasi gejala nyeri karena kanker, yang dapat melibatkan visera,saraf, atau jaringan tulang.
2. Kaji pernyataan verbal dan non-verbal nyeri pasien.
Rasional : ketidaksesuaian antara petunjuk verbal/non-verbal dapat memberikan petunjuk derajat nyeri, kebutuhan/keefektifitasan intervensi.
3. Dorong menyatakan perasaan tentang nyeri.
Rasional : Takut/masalah dapat meningkat tegangan otot dan menurunkan ambang persepsi nyeri.
Kolaborasi
1. Berikan analgesic rutin sesuai indikasi, khususnya 45-60 menit sebelum tindakan napas dalam/latihan batuk. Bantu dengan PCA atau analgestik melalui lateter epidural.
Rasional : Mempertahankan kader obat lebih konstan menghindari puncak periode nyeri, alat dalam penyembuhan otot, dan memperbaiki fungsi pernapasan dan kenyamanan/koping emosi.
7/03/2012Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan masalah penyebaran infeksi teratasi, dengan kriteria hasil:
Pasien tidak demam
Pasien tidak gelisah
Suhu 36 c
Pasien nafsu makan
Hasil lab normal
Mandiri
1. Kaji patologi penyakit dan potensial penyebaran infeksi melalui droplet udara selama batuk, bersin, meludah, berbicra, tertawa, menyanyi.
Rasional :membantu pasien menyadari/menerima perlunya mematuhi program pengobatan untuk mencegah pengaktifan berulang/ komplikasi. Pemahaman bagaiman penyakit disebarkan dan kesadaran kemungkinan transmisi membantu pasien/ orang terdekat untuk mengambil langkah untuk mencegah infeksi keorang lain.
2. Identifikasi orang lain yang beresiko, contoh anggota rumah, sahabat karib/ teman
Rasional : orang orang ini perlu program terapi obat untuk mencegah penyebaran terjadinya infeksi.
3. Anjurkan pasien untuk batuk/ bersin dan mengeluarkan pada tissue dan menghindari meludah.
Rasional : perilaku yang di perlukan untuk mencegah penyebaran infeksi
4. Kaji tindakan control infeksi sementara, contoh masker atau isolasi pernafasan
Rasional : dapat membantu menurunkan rasa terisolasi pasien dan membuang stigma social sehubungan dengan penyakit menular.
5. Awasi suhu sesuai indikasi
Rasional : reaksi demam indikastor adanya infeksi lanjut
6. Tekankan pentingnya tidak menghentikan terapi obat
Rasional : priode singkat berakhir 2-3 hari setelah kemoterapi awal, tetapi pada adanya rongga atau penyakit luas sedang, risiko penyebaran infeksi dapat berlanjut sampai 3 bulan.
7. Kaji pentingnya mengikuti dan kultur ulang secara priodik terhadap sputum untuk lamanya terapi
Rasional: alat dan pengawasan efek dan keefektifan obat dan respon pasien terhadap terapi.
Kolaborasi
1. Berikan agent antiinfeksi sesuai indikasi
Rasional : kombinasi agent antiinfeksi di gunakan, contoh 2 obat perimer atau satu perimer tambahan 1 dan oabat sekunder.
2. Awasi pemeriksaan laboratorium,contoh hasil usap sputum
Rasional : paeien yang mengalami 3 usapam negative (memerlukan 3-5 bulan), perlu menaati program obat, dan asimtomatik akan diklasifikasikan tidak menyebar.
7/03/2012Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan masalah Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat teratasi, dengan kriteria hasil:
Berat badan pasien naik
Pasien dapat menelan dengan baik
Pasien sudah tidak cepat lelah
Pasien tidak gelisah
Pasien nafsu makan dan porsi makan pasien habis
Mandiri
1. Catat status nutrisi pasien pada penerimaan,catat turgor kulit, berat badan dan derajat kekurangan berat badan,in tegritas mukosa oral, kemampuan/ketidakmampuan menelan,adanya tonus usus,riwayat mual/muntah atau diare
Rasional: berguna dalam mendefinisikan derajat/luasnya masalah dan pilihan intervensi yang tepat.
2. Pastikan pola diet biasa pasien,yang di sukai/tak disukai
Rasonal: membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan/ kekuatan khusus. Pertimbangan keinginan individu dapat memperbaiki masukan diet
3. Awasi masukan/pengeluaran dan berat badan secara periodic
Rasional : berguna dalam mengukur keefektifan nutrisi dan dukungan cairan.
4. Selidiki anoreksia,mual,dan muntah dan catat kemungkinan hubungan dengan obat.awasi frekuensi,volume,konsistensi feses.
Rasional : dapat mempengaruhi pilihan diet dan mengidentifikasi area pemecahan masalah untuk meningkatkan pemasukan/ penggunaan nutrient.
5. Dorongdan berikan periode istirahat sering.
Rasional membantu menghemat energy khususnya bila kebutuhan metabolic mengkat saat demam.
6. Berikan perawatan mulut sebelum dan sesudah tindakan pernafasan
Rasional : menurunkan rasa tak enak karena sisa sputum atau obat untuk pengobatan respirasi yang merangsang pusat muntah.
7. Dorong makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein dan karboohidrat
Rasional : memaksimalkan masukan nutrisi tanpa kelemahan yang tak perlu/ kebutuhan energy dari makan makanan banyak dan menurunkan iritasi gester
Kolaborasi
1. Rujuk keahli diet untuk menentukan komposisi diet
Rasional : member bantuan untuk perencanaan diet dengan nutria adekuat untuk kebutuhan metabolic dan diet.
2. Awasi pemeriksaan laboratorium, contoh : BUN, protein serum, dan albumin
Rasional : nilai rendah menunjukan lamnutrisi dan menunjukan kebutuhan intervensi/ perubahan program terapi
7/03/2012Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan masalah kurangnya pengetahuan pasien dapat teratasi, dengan kriteria hasil:
Pasien tidak gelisah gelisah
Pasien pasien sudah tidak bingung terhadap penyakit yang diderita
Pasien sudah tidak banyak bertanya kepada perawat
Mandiri
1. Evaluasi tingkat pemahaman pasien/ orang terdekat tentang diagnoseRasional : pasien dan orang terdekat mendengar dan mengasimilasi informasi baru yang meliputi perubahan ada gambaran diri dan pola hidup. Pemahaman persepsi ini melibatkan susunan tekanan perawatan individu dan memberikan informasi yang perlu untuk memilih intervensi yang tepat.
2. Akui rasa takut/ masalah pasien dan dorong mengekspresikan perasaan
Rasional : dukungan memampukan pasien mulai membuka/ menerima kenyataan kanker dan pengobatannya pasien mungkin perku waktu untuk mengidentifikasi perasaan dan meskipun lebih banyak waktu untuk mulai mengekspresikannya.3. Berikan kesempatan untuk bertanya dan jawab dengan jujur. Yakinka bahwa pasien dan pemberi perawatan mempunyai pemahaman yang sama.
Rasional : membuat kepercayaan dan menurunkan kesalahan persepsi/ salah interpretasi terhadap informasi
4. Terima penyangkalan pasien tetapi jangan dikuatkan
Rasional : bila penyangkalan ekstream atau ansietas mempengaruhi kemajuan penyembuhan, menghadapi isu pasien perlu dijelaskan dan membuka cara penyelesaiannya,
5. Catat komentar/ perilaku yang menunjukan menerima dan/ menggunakan strategi efektif menerima situasi
Rasional : takut/ ansietas menurun. Pasien mulai menerima/ secara positif dengan kenyataan.
07/03/2012Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan masalah ketakutan dapat teratasi, dengan kriteria hasil:
Pasien tidak merasa gelisah
Pasien sudah tidak takut terhadap penyakitnya
Pasien sudah tidak takut untuk menghadapi operasi
Pasien sudah bias tidur dengan tenang,
Mandiri
1. Diskusikan diagnose, recana/ terapi saat ini dan hasil yang diharapkan
Rasional:memberikan informasi khusus individu, membuat pengetahuan untuk belajar lebih lanjut tentang manajemen di rumah.
2. Identivikasi tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi medisRasional : deteksi dini dan intervensi tepat waktu dapat mencegah komplikasi
3. Bantu pasien menentukan toleransi aktivitas dan menyusun tujuan
Rasional : kelemahan dan kelelahan harus kecil sesuai dengan penyembuhan dan perbaikan fungsi paru selama priode penyembuhan, khususnya bila kanker sudah di angkat
4. Sokong insisi dengan plester steril sesuai kebutuhan bila jahitan di angkat
Rasional: alat untuk mempertahankan tepi jahitan dan meningkatkan penyembuhan
EvaluasiS.O.A.P
TanggalMasalahS.O.A.PParaf & Nama jelas
18/03/2012
1S = Pasien mengeluh masih sesak nafas
Pasien mengeluh batuk Pasien masih mengeluh nyeri dada
Pasien mengeluh batuk darahO=
pasien terlihat batuk di sertai darah
Hasil EKG pasien menunjukkan Aritmia
Pasien terdapat sindrom vena kava superior (cubbing Fingger)
Hasil foto thorak ditemukan gambaran adenokarsinoma.
RR: 30x/menit
Pasien masih terlihat perkembangan nafas tidak simetris
bunyi nafas pasien krekels
pasien terlihat dispnue Hasil pemeriksaan AGD belum normal Hasil pemeriksaan diagnostic :1. Hasil pemeriksaan Sinar x (PA dan lateral), tomografi dada: Dapat menyatakan terdapat masa udara pada bagian hilus, efusi pleural, atelektasis, erosi tulang rusuk atau vertebra.
bronkogenik dapat terlihat)
2. Hasil pemeriksaan Mediastinoskopi : Menunjukan adanya tahapan karsinoma.
3. Hasil pemeriksaan Scan radioisotope: Dapat dilakukan pada paru untuk mengetahui bukti metastasis.
A = Masalah belum teratasi
P = Tindakan keperawatan dilanjutkan dari 1 sampai 7
10/03/20122S = Pasien masih mengeluh batuk
Pasien masih mengeluh sesak nafas
Pasien masih mengeluh nyeri dada
Pasien masih mengeluh batuk darah
Pasien mengeluh sulit untuk menelan
Pasien mengatakan sulit utuk berhenti merokokO= Pasien terlihat batuk di sertai darah
Pasien terdengar wheezing local unilateral
Hasil foto thorak ditemukan gambaran adenokarsinoma.
RR: 30x/menit
terdapat sputum pada pasien
Pasien terlihat perkembangan nafas tidak simetris
bunyi nafas pasien krekels,
pasien terlihat dispneo,
Secret pasien kental/ tebal
Hasil pemeriksaan diagnostic :1. Hasil pemeriksaan Sinar x (PA dan lateral), tomografi dada: Dapat menyatakan terdapat masa udara pada bagian hilus, efusi pleural, atelektasis, erosi tulang rusuk atau vertebra.
2. Hasil Pemeriksaan sitologi (sputum, pleural, atau nodus limfe) :terdapat adanya karsinoma.
3. Hasil pemeriksaan Bronkoskopi serat-optik :
Memungkinkan visualisasi, pencucian bagian, dan pembersihan sitologi lesi (besarnya karsinoma bronkogenik dapat terlihat)
4. Hasil pemeriksaan Mediastinoskopi : Menunjukan adanya tahapan karsinoma.
5. Hasil pemeriksaan Scan radioisotope: Dapat dilakukan pada paru untuk mengetahui bukti metastasis.A = Masalah belum teratsiP = tindakan keperawatan dilanjutkan 1 sampai 5
18/03/20123S=
Pasien mengeluh sesak nafas
Pasien mengeluh nyeri dada
Pasien mengeluh sulit untuk menelan
Pasien mengatakan gelisah
Pasien mengatakan sulit tidur,
O= Pasien terlihat gelisah
TD: 100/110mmHg
A= Masalah belum teratasi
P= tindakan keperawatan di lanjutkan 1 sampai 3
18/03/20124S= Pasien mengatakan sudah tidak cepat lelah Pasien mengatakan sudah tenang dan tidak gelisah Pasien mengatakan nafsu makan meningkat
O= Suhu tubuh pasien 36,5 c
Tidak terdapat tanda infeksi pada pasien BB pasien naik 2 kgA= Masalah teratasi
P=Intervensi dihentikan
9/03/20125S= Pasien mengatakan nasu makan meningkat
Pasien mengatakan berat badannya naik 2 kg
Pasien mengatakan sudah tidak merasakan kesulitan untuk menelan
Pasien mengatakan sudah tidak gelisah
DO
Porsi makan pasien habis
Pasien tsudah tidak terlihat anoreksia,
Terlihat turgor kulit pasien lembap
Pasien tampak segar
BB pasien naik 2 kgA= Masalah teratasi
P= Intervensi dihentikan
10/03/20126S= Pasien mengatakan sudah tidak gelisah
Pasien mengatakan sudah tidak takut terhadap penyakitnya
Pasien mengatakan sudah siap untuk menghadapi operasi
Pasien mengatakan sudah dapat tidur dengan nyenyak
Pasien mengatakan sudah mengerti tentang penyakit yang dideritanyaO= pasien terlihat lebih segar
pasien sudah tidak banyak bertanya dengan perawat
Pasien terlihat nyamanA= Masalah teratasi
P=Intervensi dihentikan
18/03/20127S= Pasien Mengatakan sudah lebih nyaman Pasien mengatakan sudah mengerti tentang penyakit yang diderita
O= pasien terlihat tampak segar pasien sudah tidak banyak bertanya dengan perawat tentang penyakitnyaA=Masalah teratasi
P=Intervensi dihentikan