Asuhan Keperawatan Pada ODHA
description
Transcript of Asuhan Keperawatan Pada ODHA
Asuhan Keperawatan
Asuhan Keperawatan 1
PADA PASIEN AIDS DENGAN IO
Sri Hery Christina Amd. Kep
PERJALANAN PENYAKIT
Hampir semua pasien HIV akan berkembang dengan penyakit penyerta lainnya dan AIDS
Kecepatan perkembangan penyakit tersebut tergantung dari jenis virus dan karakteristik masing-masing pasien
Seiring dengan perkembangan infeksi HIV dan penurunan derajat imunitas seseorang maka pasien cenderung untuk mendapatkan infeksi oportunistik dan kondisi patologik lainnya
Infeksi oportunistk dan kanker yang berhubungan dengan AIDS menyerang tubuh yang memiliki sistem imunitas yang rendahAsuhan Keperawatan 2
TUJUAN PEMBELAJARAN
A. TUJUAN UMUM Setelah menyelesaikan sesi ini peserta mampu
melakukan asuhan keperawatan pada ODHA dengan berbagai infeksi oportunistik.
Asuhan Keperawatan 3
B. TUJUAN KHUSUSSetelah menyelesaikan sesi ini peserta mampu :
Menjelaskan kembali sekilas tentang HIV/AIDS.Menjelaskan pengertian infeksi oportunistik, tanda & gejalanya.Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi terjadi IO pada ODHA.Mendiskusikan asuhan keperawatan pada ODHA dengan infeksi oportunistik pada kulit, pernafasan, persyarapan dan system pencernaan..Memberikan asuhan keperawatan pada ODHA dengan infeksi oportunistik yang meliputi : pengkajian, analisa dan diagnosa keperawatan, implementasi dan evaluasi.
Asuhan Keperawatan 4
Infeksi OportunistikAdalah penyakit infeksi disebabkan oleh organisme yang tidak menimbulkan penyakit pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh normal
Asuhan Keperawatan 5
Mengapa ODHA dapat terkena IO?
ODHA rentan terhadap IO karena sistem kekebalan tubuhnya menurun sehingga tidak cukup kuat untuk melawan penyakit
Asuhan Keperawatan 6
Kapan IO ditemukan ODHA biasanya datang pertama kali oleh karena adanya IO
Pasien dicurigai mengidap HIV
Asuhan Keperawatan 7
IO yang sering terjadi pada penderita AIDS adalah :
TuberkulosisPneumonia (Pneumocystis carinii)Infeksi jamur berulang di kulit, mulut dan tenggorokanInfeksi gastrointestinal (Cryptosporidiosis)Diare kronis dengan penurunan berat badanInfeksi neurologik (Cryptococcal), atau meningitis sub-akutKeganasan : Sarkoma Kaposi, NHL, Demam tanpa sebab yang jelasKelainan neurologis IMS : Herpes Simplex, Condiloma Acuminata
Asuhan Keperawatan 8
Pengendalian laju HIV-AIDS hanya bisa dengan usaha pencegahan, yaitu
• Sex yang aman• Memakai jarum suntik steril• Universal precaution• Penjagaan mutu produk darah
Asuhan Keperawatan 9
Transmisi atau penularan terjadi melalui :
• Sexual• Jarum suntik yang tercemar• Ibu ke anak yang dikandung
Asuhan Keperawatan 10
Progresifitas HIV
• Umur < 5 tahun atau > 40 tahun• Infeksi lain• Kemungkinan faktor genetik • Dipengaruhi oleh ‘Viral Load’ plasma & jumlah
CD4• Makin tinggi ‘Viral Load’ (jumlah virus dalam
badan) makin rendah jumlah CD4 & makin cepat progresivitas HIV menjadi AIDS & kematian.
Asuhan Keperawatan 11
Kriteria WHO
Stadium Klinis I
• Limfadenopati Meluas Persistent • Asimtomatis• Skala Aktivitas I: aktivitas normal
Asuhan Keperawatan 12
Stadium Klinis II
• Kelainan kulit dan mukosa ringan seperti dermatitis seboroik, infeksi jamur kuku, ulkus oral yang rekuren.
• Berat badan menurun <10% dari BB semula• Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir• Infeksi saluran napas bagian atas seperti sinusitis
bacterial• Skala Aktivitas 2: simtomatis, aktivitas normal
Asuhan Keperawatan 13
Stadium Klinis III• Diare kronis yang tidak diketahui penyebabnya
berlangsung > 1 bulan• Berat badan menurun >10% dari BB semula• Demam tanpa sebab yang jelas yang (intermiten atau
konstan) > 1 bulan• Kandidiasis Oral (thrush) • Hairy leukoplakia oral, • TB paru, dalam 1 tahun terakhir• Infeksi bakteri berat (pnemonia, pyomiositis)• Skala Aktivitas 3 : selama 1 bulan terakhir tinggal di
tempat tidur <50%
Asuhan Keperawatan 14
Stadium Klinis IV• HIV wasting syndrome (BB turun 10% ditambah diare kronik > 1 bln
atau demam >1 bln yg tidak disebabkan penyakit lain)• Pneumocystis carinii pneumonia , Toxoplasmosis pada otak• Cryptosporidosis dgn diare >1 month , Cryptococcosis,
extrapulmonary• Cytomegalovirus (CMV) pada organ selain liver, spleen, lymph
nodes• Herpes simplex virus (HSV) mucocutaneous >1 month, • Progressive multifocal leukonenphalopathy (PML)• Mikosis dissemina (. histoplasmosis, coccidioidmycosis)• Candidiasis esophagus, trachea, bronchi atau lungs• Atypical mycobacteriosis dissemina• Non-typhoid Salmonella septicemia• Extrapulmonary tuberculosis
Asuhan Keperawatan 15
1000 TB 900 800 700 600 TB 500 HZ 400 Jml 300 Oral Candida OHL CD4 200 PCP 100 Cryptosporidial diarrhea Cryptococcal meningitis 50 PPE _ _ _ _ _CMV <50 MAC
0 3 6 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Months Years
Asuhan Keperawatan 16
Asuhan Keperawatan Pada ODHA
Asuhan Keperawatan 17
PENERAPAN ASKEP
Sama dengan askep kepada pasien lainnya
Ketrampilan yang memadai
Mudah mengenali semua gejala dan tanda penyakit yang berhubungan dengan infeksi HIV
Berpengetahuan dan berpengalaman memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan penyakit kronik dan progresif lainnya
Semua prinsip asuhan keperawatan harus diterapkan secara bertanggung jawab
Selalu menerapkan kewaspadaan universal
Asuhan Keperawatan 18
Tujuan Keperawatan
Manajemen masalah infeksi dan pengobatan
Memaksimalkan kualitas hidup
Menatalaksana penyakit kronis dan terulangnya penyakit
Mencegah dan atau mengobati infeksi oportunistik
Mencegah penularan selanjutnya.
Asuhan Keperawatan 19
Pengkajian Data Identitas Pribadi
Riwayat kesehatan
Pemeriksaan fisik
Aspek sosial ekonomi
Aspek psikologi
Pemeriksaan laboratorium
Pengobatan
Patofisiologi
Asuhan Keperawatan 20
Diagnosa Keperawatan
Ansietas b/d AIDS dan infeksi oportunistik
Volume cairan kurang b/d malabsorbsi, nausea, muntah, diare, nyeri dimulut, sulit menelan.
Gangguan membram mukosa mulut b/d penyakit oportunistik kandidiasis oral, reaksi obat.
Gangguan psikologi ; kehilangan harapan b/d progresivitas penyakit, tidak mampu untuk mencapai tujuan hidup.
Asuhan Keperawatan 21
Implementasi Intoleransi aktivitas ; sakit kepala b/d meningkatnya tekanan intra kranial dan efek pengobatan.
mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk
melakukan kegiatan
memberi motivasi pasien untuk mencoba
kegiatan secara mandiri bila sakit kepala
berkurang
memonitor TTV tiap 4-6 jam
Asuhan Keperawatan 22
Implementasi
Mengobservasi efek sakit kepala seperti muntah, mual yang meningkat
Memberi alat penyangga tempat tidur agar tidak jatuh
Membuat lingkungan tenang sehingga pasien dapat istirahat
Kolaborasi pemberian pengobatan
Asuhan Keperawatan 23
Gangguan nutrisi, kurang dari kebutuhan
tubuh b/d kehilangan nafsu makanMengkaji status nutrisi pasienMenanyakan makanan yang disukai / tidakMemberi makanan porsi kecil tetapi seringMengobservasi jumlah makanan yang dapat dimakanMenganjurkan agar pasien membersihkan mulut memakai sikat yg lembutMemonitor berat badan, hasil albumin dan elastisitas kulit.
Asuhan Keperawatan 24
Evaluasi Dilakukan secara periodik, sistematis dan berencana untuk menilai perkembangan kondisi pasien.
tekanan intrakranial menurun sehingga
sakit kepala berkurang dan mampu
melakukan aktivitas
nafsu makan meningkat, BB normal,
albumin dalam batas normal dan kulit
elastis.
Asuhan Keperawatan 25
JUMLAH PASIEN AIDS MENINGGAL THN 2009 di Gd.ABULAN IPD NEURO BEDAH KEB JUMLAH
BED 20 6 6 2 34
Januari 6 2 8
Februari 7 2 9
Maret 12 2 14
April 1 1 2
Mei 8 2 1 11
Juni 12 3 15
Juli 8 0 8
Agustus 10 3 13
September 5 3 8
Oktober 5 3 8
November 9 5 14
Desember 6 3 1 10
89 29 2 120
• ASKEP Pasien Tuberkulosis
Asuhan Keperawatan 27
ASKEP Pasien ASKEP Pasien TuberkulosisTuberkulosis
Asuhan Keperawatan 28
Intervensi Keperawatan yg dibutuhkanIntervensi Keperawatan yg dibutuhkan
• Mencegah obstruksi /aspirasi
• Bersihkan sekret dari mulut dan trakea
Penurunan Permukaan efektif paru, atelektasis
3
• Meminimalkan ekspansi paru & menurunkan upaya pernapasan
• Posisi semi fowler, bantu untuk batuk dan latihan napas
Kelemahan, upaya batuk buruk
2
• Penurunan bunyi nafas dapat menunjukkan atelektasi bronki
• Sputum berdarah diakibatkan oleh kerusakan paru
• Kaji fungsi pernapasan
• Kaji Batuk efektif
Sekret kental,sekret darah
1
RasionalIntervensiMasalah
Asuhan Keperawatan 29
Intervensi Keperawatan yg Intervensi Keperawatan yg
dibutuhkandibutuhkan
• Untuk pemecahan masalah kelemahan
• Memaksimalkan masukan nutrisi dan menurunkan iritasi lambung
• awasi masukan/ pengeluaran
• Dorong makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein dan karbohidrat
Kelemahan6
• Untuk mengukur keefektifan nutrisi
• Dapat memperbaiki masukan diet
• Catat derajat kekurangan BB
• Pastikan pola diet yang disukai
Anoreksia5
• Membantu untuk mengencerkan sekret, mudah dikeluarkan
• Pertahankan masukan cairan 2500ml / hari
Kerusakan membran alveolar-kapiler
4
RasionalIntervensiMasalah
Asuhan Keperawatan 30
Intervensi Keperawatan yg Intervensi Keperawatan yg
dibutuhkandibutuhkan
• Belajar tergantung pada emosi dan kesiapan fisik
• Meningkatkan kerjasama dalam program pengobatan dan perbaikan kondisi pasien
• Ada OAT dan ARV tertentu yang tidak saling cocok untuk diberikan secara bersamaan
• Kaji kemampuan pasien untuk belajar
• Penyuluhan pencegahan penularan
• Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
• Pengawasan Efek samping obat bila diberikan bersama ART
Ketidaktahuan/
kurang informasi7
RasionalIntervensiMasalah
• ASKEP Pasien Pnemonia
Asuhan Keperawatan 31
ASKEP Pasien PnemoniaASKEP Pasien Pnemonia
Batuk dan sesak napasSesak napas kemungkinan besar disebabkan oleh PCP
Gejala lain dari PCP
Biasanya tidak akut
Gejala berangsur angsur (minggu-bulan)
Subfebril
Batuk kering tanpa sputum
Asuhan Keperawatan 32
Asuhan Keperawatan 33
Intervensi Keperawatan yg Intervensi Keperawatan yg
dibutuhkandibutuhkan
• Pernapasan dangkal, gerakan dada tidak simetris terjadi karena cairan paru
• Bunyi napas bronkial dapat terjadi pada area paru
• Krekels, mengi terdengar pada inspirasi / ekspirasi dan respon pengumpulan cairan, sekret kental, spasme jalan napas
• Kaji frekuensi /kedalaman pernapasan dan gerakan dada
• Auskultasi area paru, catat area penurunan dan bunyi napas misalnya krekels, mengi
• Bantu latihan napas sering menekan dada dan batuk efektif posisi duduk semi fowler
Inflamasi trakea bronkial, pembentukan odema, produksi sputum meningkat dan nyeri, perubahan frekuensi, kedalaman pernapasan, bunyi napas tidak normal
1
RasionalIntervensiMasalah
Asuhan Keperawatan 34
Intervensi Keperawatan yg Intervensi Keperawatan yg
dibutuhkandibutuhkan
Masalah lain lihat Tuberkulosis
3
• Merangsang batuk pembersihan jalan napas pada pasien yang tidak mampu melakukan batuk efektif krn penurunan tingkat kesadaran
• Sianosis kuku menunjukan vasokontriksi, atau respon terhadap demam
• Pada mulut menunjukkan hipoksemia sistematik
• Pengisapan sesuai indikasi
• Observasi warna kulit, membrana mukosa, kuku, catat adanya sianosis dan perubahan lainnya
Gangguan pengiriman oksigen / kebersihan jalan nafas
2
RasionalIntervensiMasalah
Pnemonia Pneumocystis Carinii (PCP)
Kuman Penyebab: Pneumocystis Carinii
Sering terjadi bila
CD4 < 200 atau
Hitung limfosit <1200
Asuhan Keperawatan 35
• ASKEP Pasien PCP
Asuhan Keperawatan 36
ASKEP Pasien PCPASKEP Pasien PCP
Asuhan Keperawatan 37
Intervensi Keperawatan yg Intervensi Keperawatan yg dibutuhkandibutuhkan
• Pernapasan dangkal, gerakan dada simetris terjadi karena kerusakan jaringan paru
• Kaji frekuensi /kedalaman pernapasan dan gerakan dada
• Auskultasi area paru, biasanya normal
• Bantu latihan napas , sering menekan dada dan batuk efektif posisi duduk semi fowler
Gangguan Oksigenasi – dengan gejala sesak napas ringan - hebat
1
RasionalIntervensiMasalah
Asuhan Keperawatan 38
Intervensi Keperawatan yg Intervensi Keperawatan yg
dibutuhkandibutuhkan
• Alergi obat akan memperberat kondisi pasien dan perlu dihentikan segera dan diganti
• Pantau tanda alergi obat: ruam kulit, perdarahan mukosa (Steven-Johnson Syndrome)
Mencegah toksisitas obat
4
• Dengan pengobatan kotrimoksazol biasanya akan cepat membaik, sesak napas akan cepat berkurang – hilang.
• Edukasi pasien dan keluarganya minum obat secara teratur: Kotrimoksazol
• Profilaksis
Kolaborasi pengobatan
3
• Oksigen dapat meringankan pendeitaan, memberikan kenyamanan
• Pemberian OksigenKoreksi dan prevensi Hipoksia
2
RasionalIntervensiMasalah
Asuhan Keperawatan 39
Intervensi Keperawatan yg Intervensi Keperawatan yg dibutuhkandibutuhkan
• Profilaksi sekunder dapat mencegah kekambuhan bila diberikan secara benar, bila ART hingga CD>200/mm3 selama 2 bulan ber-turut2
• Edukasi pasien/ keluarga ttg profilaksis sekunder dengan: Kotrimoksazol atau Dapson
Kurang pengetahuan pasien/keluarga dalam mencegah kekambuhan
6
• Kekurangan intake – potensial menurunkan daya tahan tubuh
• Sesuaikan diet yang mudah ditelan dan dicerna
Intake kurang5
RasionalIntervensiMasalah
Penyebab luka pada mulut dan gangguan menelan
• Kandidiasis oral • Oral Hairy Leukoplakia• Ulkus Aftosa• Herpes simplex • Sarkoma Kaposi• CMV• Refluks Esofagus
Asuhan Keperawatan 40
Onikomikosis: terapiItraconazol400mg/hari X 7hari per bulan3 bulan untuk kuku jari tangan4 bulan untuk kuku jari kaki
Terbinafin 250mg/ hari selama
8 minggu untuk kuku jari tangan 12 minggu untuk kuku jari kaki
Asuhan Keperawatan 41
• ASKEP Pasien Infeksi Jamur di Kulit, Mulut dan Tenggorokan
Asuhan Keperawatan 42
ASKEP Pasien Infeksi ASKEP Pasien Infeksi Jamur di Kulit, Mulut dan Jamur di Kulit, Mulut dan
TenggorokanTenggorokan
Target Pemulangan (pasien dipulangkan apabila)
Kepatuhan higiene perorangan dan lingkungan Pemahaman proses penyakitPemahaman kelanjutan intervensi keperawatan di rumah
Asuhan Keperawatan 43
Asuhan Keperawatan 44
ASKEP Pasien Infeksi ASKEP Pasien Infeksi Jamur di Kulit, Mulut dan Jamur di Kulit, Mulut dan
Tenggorokan Tenggorokan Intervensi Keperawatan yg dibutuhkanIntervensi Keperawatan yg dibutuhkan
• Mengurangi rasa tidak nyaman
• Berikan perawatan oral setiap hari dan setelah makan, gunakan sikat gigi halus, pasta gigi non abrasif, obat pencuci mulut non alkohol, dan pelembab bibir
Lesi terbuka, vesikel, rasa sakit pada bagian oral (stomatitis, gingivitis, karies gigi
2
• Lesi membran mukosa oral menyebabkan rasa sakit, susah menelan
• Kaji membran mukosa/catat seluruh lesi oral
Defisit imunologis dan timbulnya lesi penyebab pantogen cadida, herpes
1
RasionalIntervensiMasalah
Asuhan Keperawatan 45
ASKEP Pasien Infeksi ASKEP Pasien Infeksi Jamur di Kulit, Mulut dan Jamur di Kulit, Mulut dan
Tenggorokan Tenggorokan Intervensi Keperawatan yg dibutuhkanIntervensi Keperawatan yg dibutuhkan
• Mencegah pembentukan asam dikaitkan dengan sisa makanan yg tertinggal
• Mengurangi penyeberan lesi• Merangsang saliva untuk
menetralkan asam dan melindungi membran mukosa
• Makanan pedas dapat membuka lesi yang telah sembuh
• Mempertahankan hidrasi dan mencegah pengeringan rongga mulut
• Cuci lesi dengan H2O2 atau larutan soda kue
• Anjurkan mengunyah permen karet/permen tidak mengandung gula
• Tawarkan makanan dingin/segar, jangan makan pedas
• Dorong pemasukan oral 2500cc/hari
Lesi terbuka, vesikel, rasa sakit pada bagian oral (stomatitis, gingivitis, karies gigi)
3
RasionalIntervensiMasalah
Asuhan Keperawatan 46
ASKEP Pasien Infeksi ASKEP Pasien Infeksi Jamur di Kulit, Mulut dan Jamur di Kulit, Mulut dan
Tenggorokan Tenggorokan Intervensi Keperawatan yg dibutuhkanIntervensi Keperawatan yg dibutuhkan
• Memahami intervensi keperawatan di rumah
• Berikan penyuluhan tentang pengobatan dan perawatan
Kurang informasi tentang penyakit
4
RasionalIntervensiMasalah
Infeksi/ Gangguan Gastrointestinal
Asuhan Keperawatan 47
Infeksi Gastrointestinal • ODHA sangat rentan untuk menderita komplikasi
gastrointestinal• Perlu pengkajian yang teliti pada ODHA yang mengalami
mual, muntah atau diare• ODHA dengan diare harus dipantau tanda dehidrasi• Setiap pasien diare harus diberikan minum lebih dari
biasa misalnya dengan oralit, atau air putih biasa selagi mungkin
• Wasting syndrom merupakan bentuk penurunan BB yang hebat pada ODHA
Asuhan Keperawatan 48
Mual & Muntah
• Gejala (sering tu. pada anak) dengan berbagai penyebab:– Radang sal. cerna, terlalu kenyang, reflux
gastroesofageal, intoleransi protein, ISK, OMA, hamil, pnemonia, kenaikan tekanan intrakranial, meningitis, keganasan, obstruksi mekanis, kelainan metabolisme
– Efek samping obat: ARV, obat IO, chemoterapi
Asuhan Keperawatan 49
Mual & Muntah
Mual & Muntah - Pengkajian• Data Subjektif
– Mulainya, lama muntah, jumlah, adanya darah, lendir, cairan empedu, bau.
– Makanan terkait, waktu, kegiatan, obat2 an
– Riwayat trauma– Gejala dan tanda klinis lain: diare,
demam, nyeri, disuria, nyeri punggung, gangguan penglihatan, nyeri kpala, kejang, tangisan melengking, rewel, haus, poliuri, lapar atau anoreksi
– Perubahan balans cairan (intak-output)
• Data Objektif– Bandingkan BB sebelum dan
sesudah sakit– Volume intake – output– Penilaian turgor, selaput
mukosa, air mata– Ketegangan tengkuk, tingkat
kesadaran, perubahan perilaku: rewel, letargik
– Pem lab: darah lengkap, elektrolit, BUN, kreatinin, AST, ALT, blirubin, urin dan biakan urin
Asuhan Keperawatan 50
Mual & Muntah
Prioritas Keperawatan
• Kaji penyebab muntah• Koreksi dan jaga status hidrasi• Edukasi pasien dan keluarga ttg tanda2 dehidrasi
dan pentingnya memberian cukup minum
Asuhan Keperawatan 51
Mual & Muntah
Diare
• B.a.b. cair >3 kali / 24 jam• Penyebab: infeksi bakterial, viral, parasitik, atau kuman
oportunistik, kelainan anatomis, inteloleransi makanan• Infeksi: Campylobacter jejuni, Clostridium defficile,
Yersinia enterocolitica, Salmonella dan Shigella dan virus mengurangi luas permukaan usus yang mampu menyerap makanan dan cairan diare
Asuhan Keperawatan 52
Diare
Pengobatan Diare sesuai Penyebabnya
• Salmonela dan sigelosis– Kotrimoksazol 2 X 960 (2 X 480) mg selama 7 hari– Ciprofloksasin 2 X 500 mg selama 7 hari
• Campilobakter– Eritromisin 4 X 500 mg selama 5 hari
• Giardiasis– metronidazol 3 X 500 mg selama 5 hari
• E. histoltika– metronidazol 3 X 500 mg selama 7 hari
Asuhan Keperawatan 53
Pengobatan Diare sesuai Penyebabnya
• Isospora beli – Kotrimoksazol 3 X 960 (2X480 mg) selama 14 hari
• Strongyloidiasis– Albendazol 400 mg/hari selama 3 hari
• Cryptosporidiosis– Tidak ada pengobatan yang efektif.
• Microsporidiosis– Albendazol
Asuhan Keperawatan 54
Diare - Pengkajian• Data Subjektif
– Waktu mulai, lama diare, frekuensi, bentuk feses
– Gejala tambahan: kram, kembung, tenesmus, lendir/darah dalam feses
– Riwayat makan mungkin penyebab diare
– Riwayat keluarga ada yang diare?
• Data Objektif– Tanda dehidrasibandingkan BB
sebelum dan sesudah sakit– Nilai perubahan kelainan perfusi
jaringan – takikardi, hipotensi, penurunan capiler refill
– Periksa feses, warna, konsistensi, darah, lendir, pus, bau, volume
– Pemeriksaan lab: telur cacing, parasit, biakan feses, lekosit, dan eritrosi
Asuhan Keperawatan 55
Diare
• ASKEP Pasien Diare
Asuhan Keperawatan 56
ASKEP Pasien DiareASKEP Pasien Diare
Asuhan Keperawatan 57
ASKEP Pasien Diare ASKEP Pasien Diare Intervensi Keperawatan yg dibutuhkanIntervensi Keperawatan yg dibutuhkan
• Istirahat menurunkan motilitas usus dan menurunkan laju metabolisme
• Bab tiba-tiba tanpa tanda dan tidak terkontrol
• Menurunkan bau dan mencegah infeksi
• Menghindarkan iritan dan meningkatkan istirahat usus
• Tanda adanya toksis
• Tingakatkan tirah baring, berikan alat-alat disamping tempat tidur (sebaiknya bed berlobang + ember + corong plastik)
• Faeces segera dibuang• Identifikasi makanan dan
cairan pencetus diare• Observasi demam,
takikardia, leukositosis, penurunan protein serum, kelesuan
Adanya toksin
2
• Dehidrasi sebagai penyebab kematian karena diare
• Informasikan kepada pasien dan keluarganya tentang tanda dehidrasi* dan pentingnya pemberian cukupnya cairan
Mencegah dehidrasi
1
RasionalIntervensiMasalah
Asuhan Keperawatan 58
ASKEP Pasien Diare ASKEP Pasien Diare Intervensi Keperawatan yg dibutuhkanIntervensi Keperawatan yg dibutuhkan
Dehidrasi penyebab utama kematian, dapat diatasi dengan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Observasi, catat frekuensi bab, karakteristik, jumlah dan faktor pencetus
Inflamasi, iritasi atau malaborbsi
4
• Dapat menetukan derajat dehidrasi
• Indikator cairan dan status nutrisi
• Hitung keseimbangan cairan
• Ukur berat badan tiap hari
Kehilangan banyak cairan
3
RasionalIntervensiMasalah
Asuhan Keperawatan 59
ASKEP Pasien Diare ASKEP Pasien Diare Intervensi Keperawatan yg dibutuhkanIntervensi Keperawatan yg dibutuhkan
• Istirahat menurunkan motilitas usus dan menurunkan laju metabolisme
• Bab tiba-tiba tanpa tanda dan tidak terkontrol
• Menurunkan bau dan mencegah infeksi
• Menghindarkan iritan dan meningkatkan istirahat usus
• Tanda adanya toksis
• Tingakatkan tirah baring, berikan alat-alat disamping tempat tidur (sebaiknya bed berlobang + ember + corong plastik)
• Faeces segera dibuang• Identifikasi makanan
dan cairan pencetus diare
• Observasi demam, takikardia, leukositosis, penurunan protein serum, kelesuan
Mehindari komplikasi
5
RasionalIntervensiMasalah
Asuhan Keperawatan 60
ASKEP Pasien Diare ASKEP Pasien Diare Intervensi Keperawatan yg dibutuhkanIntervensi Keperawatan yg dibutuhkan
•Mencegah berulangnya penyakit
•Berikan penyuluhan tentang penyakit dan penyebabnya serta pencegahannya
Kurang pengetahuan tentang penyakit
7
•Dapat menetukan derajat dehidrasi
• Indikator cairan dan status nutrisi
•Hitung keseimbangan cairan
•Ukur berat badan tiap hari
Kehilangan banyak cairan
6
RasionalIntervensiMasalah
Tanda dan Derajat DehidrasiLihat Poster Tatalaksana Diare
Asuhan Keperawatan 61
Rencana C
Rencana B
Rencana A
Terapi
Cepat dan kecilCepatNormal atau lebih cepat
Nadi
MenurunNormal atau turunNormalTekanan Darah
Oliguri jelas OliguriaKurangJumlah Urin
Sangat keringKeringAgak Kering
Mukosa
Sangat jelek (pada cubitan kulit kembali lambat >2 detik)
Jelek (pada cubitan kulit kembali lambat <2 detik)
MenurunElastisitas kulit
>100mg/kg50 – 90ml/ kg<50 ml/kgJumlah kehilangan cairan
BeratSedangRingan
Diare
• ASKEP Pasien Hepatitis
Asuhan Keperawatan 62
ASKEP Pasien HepatitisASKEP Pasien Hepatitis
Asuhan Keperawatan 63
ASKEP Pasien Hepatitis ASKEP Pasien Hepatitis Intervensi Keperawatan yg dibutuhkanIntervensi Keperawatan yg dibutuhkan
Menurunkan kerusakan jaringan
•Ubah posisi dengan sering, perawatan kulit yang baik
Mengalami keterbatasan aktivitas
2
•Persediaan energi untuk penyembuhan
•Duduk dapat menurunkan aliran darah ke kaki maka terjadi sirkulasi optimal ke sel hati
•Tingkatkan tirah baring / duduk berikan lingkungan tenang
Kelemahan umum, dan nyeri
1
RasionalIntervensiMasalah
Asuhan Keperawatan 64
ASKEP Pasien HepatitisASKEP Pasien HepatitisIntervensi Keperawatan yg dibutuhkanIntervensi Keperawatan yg dibutuhkan
• Memberikan informasi tentang kebutuhan penggantian / efek terapi
• Menurunkan kemungkinan pendarahan kedalam jaringan
• Bandingkan intake dan output dengan berat badan
• Periksa acites atau pembentukan edema ukur lingkar abdomen sesuai indikasi
Acites4
• Anoreksia susah makan banyak
• Ekstra kalori yang mudah dicerna
• Menurunkan rasa penuh pada abdomen
• Menghilangkan rasa tak enak dapat meningkatkan nafsu makan
• Awasi intake jumlah kalori dan makan sedikit tapi sering
• Sari jeruk, minuman karbonat, permen berat sepanjang hari
• Anjurkan makan posisi duduk tegak
• Berikan perawatan mulut sebelum makan
Anoreksia, mual dan muntah
3
RasionalIntervensiMasalah
Asuhan Keperawatan 65
ASKEP Pasien HepatitisASKEP Pasien HepatitisIntervensi Keperawatan yg dibutuhkanIntervensi Keperawatan yg dibutuhkan
• Identifikasi kekurangan pengetahuan
•Kebutuhan / rekomendasi akan bervariasi karena tipe hepatitis dan situasi individu
•Kaji tingkat pengetahuan
•Berikan informasi khusus pencegahan dan penularan penyakit yang diderita
Kurang pengetahuan
6
•Penyediaan waktu untuk diskusi dapat menghilangkan depresi
•Penilaian orang lain dapat merusak harga diri
•Dorongan diskusi perasaan / konseling
•Hindari membuat penilaian moral tentang pola hidup
Perasaan negatif terhadap tubuh, depresi
5
RasionalIntervensiMasalah
Nyeri Kepala
Asuhan Keperawatan 66
Biasanya disebabkan oleh:
•Toksoplasmosis Defisit neurologis dan kejangToksoplasmosis dapat dicegah bila pasien meminum kotrimoksazol
•Meningitis akibat KriptokokusKaku kuduk dan meningismus
• ASKEP Pasien Infeksi Neurologik
Asuhan Keperawatan 67
ASKEP Pasien Infeksi ASKEP Pasien Infeksi NeurologikNeurologik
Asuhan Keperawatan 68
ASKEP Pasien Infeksi ASKEP Pasien Infeksi Neurologik Neurologik Intervensi Keperawatan Intervensi Keperawatan
yg dibutuhkanyg dibutuhkan
•Gangguan kesadaran dapat mempengaruhi rasa takut
•Kaji status mental dan tingkat ansietas pasien
Kerusakan neuromuskuler, penurunan ketahanan, adanya rasa ketakutan
2
•Menurunkan gerakan yang dapat menurunkan nyeri
•Meningkatkan vasokonstriksi
• Intervensi untuk mencegah adanya komplikasi
•Tirah baring, lingkungan tenang
•Kompres pada kepala
•Pantau adanya kejang
Adanya proses infeksi / inflamasi, toksin dalam sirkulasi, kejang dan nyeri
1
RasionalIntervensiMasalah
Asuhan Keperawatan 69
ASKEP Pasien Infeksi ASKEP Pasien Infeksi Neurologik Neurologik Intervensi Keperawatan Intervensi Keperawatan
yg dibutuhkanyg dibutuhkan
•Mencegah kambuhnya penyakit dan berkembangnya komplikasi
•Untuk mengetahui perkembangan penyembuhan / adanya gejala sisa
•Penyuluhan pencegahan penularan, pentingnya mengenal tanda / gejala dari penyakitnya
•Pentingnya evaluasi ulang dan terapi rawat jalan secara rutin
Kurang pengetahuan tentang penyakit yang diderita
3
RasionalIntervensiMasalah
Gangguan Neuro yang sering timbul
• Ensefalopati Progresif
• Kejang• Mielopati• Miopati
• Lesi / tumor pada otak• Infeksi oportunistik• Neuropati perifer• Gangguan perkembangan
Asuhan Keperawatan 70
•Gangguan Neurologi
Ensefalopati Progresif• Tanda yang timbul
– Gangguan motorik baik pada pergerakan halus maupun pada otot besar (simetris)
– Gangguan gaya berjalan – Hiper atau hipotonic– Spasme– Ketidak mampuan berjalan atau menopang berat– Mikrosefali– Linglung– Hambatan tumbuh kembang
Asuhan Keperawatan 71
•Gangguan Neurologi
Askep Ensefalopati Progresif
Asuhan Keperawatan 72
3
2
1
• Menaikkan kualitas hidup
• Bantuan untuk aktivitas sehari hari dan berjalan
• Pendidikan keluarga ttg gejala yang mungkin timbul
Aktifitas hidup terganggu
• Menekan berkembangnya virus
• Mengurangi komplikasi
• Berikan ARV sesuai program Dr
• Muscle relaxan sesuai program Dr
• Fisioterapi untuk spasme; Ajarkan pihak keluarga ttg fisioterapi
Gangguan tonus otot
• Dengan teridentifikasinya tanda gangguan secara dini dapat diberikan tindakan secara dini dan mencegah gejala ikutan
• Nilai adanya disfungsi motorik progresif
• Nilai urutan perkembangan
Gangguan motorik
RasionalIntervensiMasalah
•Gangguan Neurologi
Kejang
• Dapat berupa grand mal atau kejang fokal• Askep Kejang
– Evaluasi Jenis kejang (fokal atau grand mal)– Berikan anti kejang sesuai petunjuk dokter– Lindungi pasien dari kemungkinan cedera selama
kejang– Monitor RR, bersihkan jalan nafas dan pemberian O2
Asuhan Keperawatan 73
•Gangguan Neurologi
Miopati
• Tanda yang timbul– Otot melemah– Penurunan berat badan– Nyeri otot
• Askep Miopati– Nilai nyeri yg timbul, kelemahan otot dan pergerakan– Berikan steroid dan analgesic sesuai petunjuk dokter– Fisioterapi– Edukasi keluarga pasien agar dapat membantu pasien di rumah
Asuhan Keperawatan 74
•Gangguan Neurologi
Mielopati
• Tanda yang timbul– Gangguan berjalan – Incontinensia – extremitas bawah lemah dan kaku – gangguan sensorik – Babinsky (+) – spasme – gangguan sensorik
Asuhan Keperawatan 75
•Gangguan Neurologi
Askep Mielopati
• Nilai nyeri, kekakuan, incontinensia, perubahan gaya berjalan, kelemahan extremitas bawah.
• Beri muscle relaxan sesuai petunjuk• Fisioterapi• Ajarkan keluarga untuk dirumah dan fisioterapi
Asuhan Keperawatan 76
•Gangguan Neurologi
Lesi/Tumor pada otak
• Gejala :– Sakit kepala – mual – muntah yg proyektil, gangguan penglihatan – gaya berjalan yang tidak stabil – defisit motorik
Asuhan Keperawatan 77
•Gangguan Neurologi
Askep Lesi/tumor otak
• Nilai tanda peningkatan tekanan intra cranial, tanda –tanda gangguan neurologi
• Beri kemoterapi sesuai petunjuk dokter• Berikan support untuk keluarga dan informasi
tentang kemoterapi
Asuhan Keperawatan 78
•Gangguan Neurologi
Neuropati PeriferTanda yang timbul
• Neuropati simetris pada bagian distal
• Baal pada bagian distal, Parasthesi
• Nyeri • Reflex tendo archiles menurun • Hilangnya sensorik “stoking-
glove”.• Areflexia• Inflammatory demyelinisasi
• Parasthesia• Polineuropati • Kelemahan yang bersifat
Progresif • Gangguan sensorik ringan.• Poliradikulopati progressif, • Incontinensia • Retensi urin • Kelemahan pada extremitas
bawah.
Asuhan Keperawatan 79
•Gangguan Neurologi
Askep Neuropati Perifer
• Nilai timbulnya nyeri, baal, parastesi, kelemahan, inkontinen
• Berikan analgesik, anti depresan trisiklik, steroid dan anti konvulsan
• Pendidikan kepada keluarga tentang progres gejala
Asuhan Keperawatan 80
•Gangguan Neurologi
Askep Infeksi Oportunistik
• Nilai tanda peningkatan tekanan intracranial, gangguan neurology, demam, perubahan perilaku
• Berikan pengobatan sesuai kuman penyebab• Toxoplasma : pirimetamin, sulfadiazine, clindamycin,
kotrimoksasol• Kriptokokosis : fluconasol, Amphoterisin B, flucytosine• Herpes simples : acyclovir• Sitomegalovirus : ganciclovir, foskarnet
Asuhan Keperawatan 81
•Gangguan Neurologi
Gangguan Tumbuh Kembang
• Mikro-cephali • Penundaan atau hilangnya perkembangan sesuai
dengan umur • Hilangnya kemampuan berbahasa sesuai dengan
umur
Asuhan Keperawatan 82
•Gangguan Neurologi
Askep Gangguan Tumbuh Kembang
• Nilai pertumbuhan,• Ukur lingkar kepala dan bandingkan dengan nilai
normal• Nilai perkembangan yg timbul apakah sesuai
dengan usia, serta kemampuan bahasa • Pendidikan keluarga ttg progresifitas gejala
Asuhan Keperawatan 83
•Gangguan Neurologi
Keganasan yang sering timbul
• Sarkoma kaposi• Non Hodgkin limfoma• Tumor pada otot polos
Asuhan Keperawatan 84
Keganasan
Pengobatan
• Kemoterapi• Radioterapi• Pembedahan
Asuhan Keperawatan 85
Keganasan
Manifestasi Keganasan
Asuhan Keperawatan 86
Sianosis, sesak, nyeri abdomen, diare darah, obstruksi pencernaan, tanda peningkatan tekanan intrakranial
Paru-paru, lien, Saluran Cerna, SSP
Tumor otot polos
Sesuai dengan organ yang diserang
Mediastinum, faring, SSP, Maxilofasial
Non Hodgkin Limfma
Bercak hitam/kecoklatan pada kulit, lidah, palatum
Kulit, mulut, sistim limfe, organ vicera
Sarkoma Kaposi
Manifestasi PredileksiJenis Keganasan
Keganasan
Efek Samping Radioterapi
Asuhan Keperawatan 87
•Sesak napas•Batuk kering•Takhipnu•XRay abnormal
•Diare•Tenesmus•Proktitis•Ulkus rektum
•Mual•Muntah•Diare•Kram
•Mual•Muntah•Anoreksi•Ulkus mukosa
•Sakit Kepala•Mual•Muntah•Somnolent
ParuUsus BesarUsus HalusLambungOtak
Keganasan
Efek Samping Kemoterapi
Asuhan Keperawatan 88
•Penekanan sumsum tulang
•Mual, muntah
•Stomatitis•Toksik pada mata
•Iritasi lambung
•Hiperglikemi
•Retensi cairan
•BB naik•Perubahan perilaku
•Penekanan sumsum tulang
•Mual, muntah
•Stomatitis•Hepatotoksik
•Toksik pada CNS
•Neuropati perifer
•Konstipasi•Alopesia•Kerusakan jaringan bila terjadi ekstravasasi
•Penekanan sumsum tulang
•Gangguan jantung
•Mual, muntah
•Stomatitis•Alopesia
•Penekanan sumsum tulang
•Sistitis hemoragik
•Alopesia•Mual, muntah
•Stomatitis
CytarabinePrednisonMethotrexat
VincristineDoxorubicine
Siklophospamid
Keganasan
Asuhan Keperawatan Efek Radiasi
Asuhan Keperawatan 89
•Promethasin•CPZ•Prochlorperazine
•Nilai jumlah muntah•Awasi tanda dehidrasi•Ukur intake – output•Hindari makanan pedas•Pemberian makanan porsi kecil dan sering
•Pemberian cairan IV jika dehidrasi
•Pemberian obat anti muntah jika perlu
Mual Muntah
PengobatanIntervensi keperawatan
Masalah
Keganasan
Asuhan Keperawatan Efek Radiasi
Asuhan Keperawatan 90
• Bilas rongga mulut dengan cairan 1 sdt garam+ 1 sdt baking soda dalam ¼ gelas air, kumur beberapa menit, 5-6 x/hari
• Paracetamol• Benadril/antacid 1: 1 kumur,
4x/hari• Istirahat dari radioterapi
selama 3-4 hari
• Periksa rongga mulut secara rutin untuk menemukan luka, perdarahan dan plaque
• Oral hygine• Hindari makanan pedas,
panas, terlalu dingin, asam, rokok
• Analgesik jika diperlukan
Stomatitis
PengobatanIntervensi keperawatan
Masalah
Keganasan
Asuhan Keperawatan Efek Radiasi
Asuhan Keperawatan 91
• Lotion lidah buaya 4- 6x/hari• CTM untuk gatal• Hidrokortison 1 % untuk
gatal dan kemerahan yang sedang
• Silvadine cream 2x/hari utk melembabkan
• Pemeriksaan kulit secara rutin utk melihat ulkus, kemerahan
• Hindari pemakaian parfum, salep, paparan matahari
• Gunakan sabun ivory pada daerah radiasi
• Jangan menyikat kulit pada daerah radiasi
• Hindari pemakaian plester, salep pada daerah radiasi
Reaksi kulit
PengobatanIntervensi keperawatan
Masalah
Keganasan
Asuhan Keperawatan Efek Radiasi
Asuhan Keperawatan 92
• Hentikan radiasi selama 3 -4 hari jika terjadi dehidrasi
• Loperamide jika perlu
• Awasi jumlah diare dan tanda dehidrasi
• Hindari makanan berlemak• Hindari makanan padat• Batasi asupan laktosa• Sediakan elemental diet
untuk mengurangi gejala• Catat intake – output• Pemberian cairan IV jika
dehidrasi• Timbang BB setiap hari• Anti diare jika diperlukan
Enteritis
PengobatanIntervensi keperawatan
Masalah
Keganasan
Asuhan Keperawatan Efek Kemoterapi
Asuhan Keperawatan 93
•Berikan antibiotik jika suhu > 38,5
•Berikan antibiotik sesuai instruksi dokter
•Berikan betadine sebelum phlebotomi
•Nilai demam, ulkus kulit, batuk, sesak, nyeri, stomatitis, fissura perianal
•Hindari kontak dengan penderita lain
•Monitor suhu•Hindari pemeriksaan
suhu via anal•Hindari suntikan IM•Hindari urin kateter
Netropeni
PengobatanIntervensi Keperawatan
DefinisiMasalah
Keganasan
Asuhan Keperawatan Efek Kemoterapi
Asuhan Keperawatan 94
•Tranfusi trombosit jika terjadi perdarahan berat
•Tranfusi sesuai instruksi
•Awasi timbulnya perdaraha, purpura, echimosis
•Hindari suntikan IM dan lumbal pungsi
•Tidak boleh dilakukan pemeriksaan rektal
•Bebat tekan jika dilakukan aspirasi sumsum tulang
Trombosit < 100,000/m3
Trombositopenia
PengobatanIntervensi Keperawatan
DefinisiMasalah
Keganasan
Asuhan Keperawatan Efek Kemoterapi
Asuhan Keperawatan 95
•Tranfusi Pack Red Cell
•Tranfusi sesuai instruksi
•Pemberian oksigen jika terjadi gangguang pernapasan
•Periksa untuk tachicardi, murmur pada jantung, tachipnea, sesak
•Monitor iritabilitas, sesak, lemah, nyeri dada pada aktivitas, sakit kepala
HB < 10 gr %
Anemia
PengobatanIntervensi Keperawatan
DefinisiMasalah
Keganasan
Asuhan Keperawatan Efek Kemoterapi
Asuhan Keperawatan 96
•Promethasin•CPZ•Prochlorperazine
•Nilai jumlah muntah•Awasi tanda
dehidrasi•Ukur intake – output•Hindari makanan
pedas•Pemberian makanan
porsi kecil dan sering•Pemberian cairan IV
jika dehidrasi•Pemberian obat anti
muntah jika perlu
Nyeri ulu hati dan muntah
Mual, Muntah
PengobatanIntervensi Keperawatan
DefinisiMasalah
Keganasan
Asuhan Keperawatan Efek Kemoterapi
Asuhan Keperawatan 97
•Analgesik jika diperlukan: Paracetamol
•Benadril/antacid 1: 1 kumur, 4x/hari
•Nystatin oral
•Periksa rongga mulut secara rutin untuk menemukan luka, perdarahan dan plaque
•Oral hygine•Bilas rongga mulut
dengan cairan 1 sdt garam+ 1 sdt baking soda dalam ¼ gelas air, kumur beberapa menit, 5-6 x/hari
•Hindari makanan pedas, panas, terlalu dingin, asam, rokok
Pecahnya mukosa mulut dengan/ tanpa infeksi sekunder
Stomatitis
PengobatanIntervensi Keperawatan
DefinisiMasalah
Keganasan
Sesak Napas
• Seringkali parah – infeksi paru atau kanker: Sarkoma Kaposi; limfoma
kortikosteroid + antibiotik– Aspirasi cairan pleura– Oksigen– Morphin untuk enxietas, nyeri dan etidak nyamanan– Bronkodilator dg nebulizer – Posisi ½ duduk di tempat tidur
Asuhan Keperawatan 98
Perawatan Paliatif
Muntah
• Mengganggu masukan cairan dehidrasi perlu rehidrasi
• Bujuk pasien minum sedikit-sedikit tapi sering• Dapat diberi metoclopropamide (primperan)
lapor dokter
Asuhan Keperawatan 99
Perawatan Paliatif
Gatal
• Beri krem pelembab • Bila ada ruam infeksi jamur? .krem anti
jamur• Bila tidak ada infeksi krem steroid• K/P antihistamin: CTM pada malam hari
Asuhan Keperawatan 100
Perawatan Paliatif
Perawatan Kulit• Hindari dekubitus
– Ganti posisi tidur setiap 4 jam– Alas tidur lebih lunak
• Bila sudah ada kemerahan hidari penekanan– Beri lotion – kamper spiritus
• Ganti segera linen yang kotor• Massage titik yang tertekan: tumit, siku, pergelangan kaki,
punggung, pinggul• Tutup luka dengan kain kasa dan krem antiseptik
Asuhan Keperawatan 101
Perawatan Paliatif
Terima Kasih
Studi Kasus dan Quiz
Asuhan Keperawatan 103
ASKEP Infeksi Oportunistik
Kasus 1
• Yani seorang perempuan umur 22 tahun. Ia seorang ODHA yang tinggal di desa bersama keluarganya. Tugas sehari-harinya adalah merawat ayam dan babi serta membantu di kebun. Keluhannya adalah bahwa kadang-kadang di tengah hari mendadak pusing. Satu-satunya sumber air yang ada berasal dari sungai kecil di dekat kebunnya. Selama ini ia tidak ada penyakit lain dan berat badannya terjaga.
Asuhan Keperawatan 104
Pertanyaan 1 (Kasus # 1)
• Intervensi apakah yang sebaiknya dianjurkan oleh perawat kepadanya?
a. Cuci tangan sebelum makan. b. Makan daging babi mentahc. Baik sekali untuk minum air putih yang banyak
dan Yani dapat minum langsung dari air kali tersebut
d. Sedapat mungkin hindari tinja/ kotoran binatang
Asuhan Keperawatan 105
Pertanyaan 2 (Kasus # 1)
• Kemungkinan apa yang menjadi penyebab keluhan pusing Yani?
a. Dehidrasib. Kelaparanc. Sengatan panasd. Semua di atase. Bukan semua di atas?
Asuhan Keperawatan 106
Kasus 2 • Seorang bayi berumur 4 bulan dibawa ibunya
ke klinik dengan demam ringan, hipoksia dan napas cepat. Pada auskultasi suara pernapasannya terdengar bersih. Ketika ditanya ibunya mengatakan bahwa tahun lalu bayinya yang lain meninggal dunia pada usia 9 bulan karena penyakit diare yang berat. Anak tersebut tidak tumbuh dengan baik dan selalu saja menderita sariawan. Bayi yang sekarang baru sekali mendapat sariawan di mulut. Ibunya belum pernah diperiksa HIV.
Asuhan Keperawatan 107
Pertanyaan 1 (Kasus # 2)
• Apakah diagnosis yang paling mungkin bagi bayi tersebut.
– PCP– TB– LIP– Pnemonia Streptococcus
Asuhan Keperawatan 108
Pertanyaan 2 (Kasus # 2)
• Bayi tersebut didiagnosis menderita PCP. Apa yang akan saudara sarankan ke ibunya? Praktekkan bagaimana anda memberikan nasehat tersebut.
a. Bawa pulang saja, toh anak tersebut akan meninggal juga
b. Dilakukan pemeriksaan tes HIVc. Mulai beri pengobatan dengan INH untuk TBd. Bukan semua di atas
Asuhan Keperawatan 109
Kasus 3
• Joe seorang pekerja tambang berumur 30 tahun datang ke klinik pertambangan dengan beberapa keluhan. Selama 3 bulan terakhir berat badannya berkurang hingga 9 kg. Bulan lalu ia menderita demam setiap petang. Minggu lalu timbul ruam merah yang terasa nyeri pada dinding dada. Saat ini ia mengeluhkan bercak putih di dalam mulut (kandidiasis oral). Ia juga mengeluh sulit untuk makan, oleh karena setiap kali menelan terasa panas terbakar di balik tulang dadanya. Pada pemeriksaan fisik tampak tubuhnya sangat kurus, terkesan ia menderita sakit berat. Ruam di dadanya hanya menyerang sebelah sisi dan tidak menyeberang ke sisi lain. Rongga mulutnya tertutupi selaput putih
Asuhan Keperawatan 110
Pertanyaan 1 (Kasus # 3)
• Organisme apakah yang paling mungkin sebagai penyebab ruam kulitnya ?
a. Virus Epstein-Barrb. Virus Varisela Zosterc. Virus JCd. Virus Herpes 8 (HHV8)
Asuhan Keperawatan 111
Pertanyaan 2 (Kasus # 3)
• Menurut kriteria WHO apakah Joe menderita HIV simtomatik ? Bila ya, dalam stadium klinis yang mana ?
a. Tidak, Joe tidak memenuhi kriteria HIV simtomatik
b. Belum cukup informasi untuk menentukan stadium HIV Joe
c. Ya, Joe masuk dalam kriteria WHO HIV simtomatik dalam stadium 4
d. Ya, menurut kriteria WHO Joe menderita infeksi HIV stadium 2
Asuhan Keperawatan 112
Pertanyaan 3 (Kasus # 3)
• Pengobatan apa yang efektif untuk Joe sehubungan dengan kandidiasisnya?
a. Larutan gentian violetb. Kotrimoksazolc. Acyclovird. Fluconazol
Asuhan Keperawatan 113
Kasus # 4
• Kemarin anda mendapat pasien laki-laki berumur 14 tahun penderita HIV dengan Limfoma non Hodgkin . Gejalanya demam, fatigue, berat badan menurun( 14 pounds dalam dua bulan ), keringat malam, limfadenopati supraclavicular dan batuk. Tidak ada fasilitas kemoterapi di tempat anda bekerja, kemudian dia akan di rujuk ke rumah sakit lain pagi ini.
Asuhan Keperawatan 114
Pertanyaan 1 (Kasus # 4)
• Saat anda dinas dia menderita takipnea, rasa panas di hidung, retraksi substernal. Saat anda auskultasi parunya bunyi pernafasan menurun . Intervensi yang mana yang tidak pantas?a) Memberi tahu dokter secepatnya .b) Baringkan dia di tempat tidur datar dengan
fasilitas pernafasan.c) Beri oksigen dengan masker atau nasal progs.d) Nilai status frekwensi pernafasannya
Asuhan Keperawatan 115
Pertanyaan 2 (Kasus # 4)
• Apa rejimen terapi yang dapat digunakan untuk NHL?
a) Kemoterapi dan radiasi.b) Kemoterapi dan pembedahan.c) Radiasi dan pembedahan.Baringkan dia di
tempat tidur datar dengan fasilitas pernafasan.d) Beri oksigen dengan masker atau nasal progs.
Asuhan Keperawatan 116
Kasus # 5
• Anda mendapat pasien laki-laki yang mendapat kemoterapi dan radiasi. Anda tahu bahwa rejimen kemoterapi adalah durasi pendek, tapi anak masih mendapaat efek samping. Tambahan pula , efek samping secara umum dan local terjadi pada anak yang mendapat terapi radiasi.
Asuhan Keperawatan 117
Pertanyaan 1 (Kasus # 5)
• 1. Pasien anda mendapat radiasi abdomen.. Efek samping apa yang harus anda nilai secara spesifik ?a) Sakit kepala, mual, muntah, somnolensb) Mual, muntah, diare, nyeri kejang otot.c) Mual, muntah, anoreksia, ulserasi mukosa.d) diare yang frekuen, tinismus, proktitis, ulserasi
rektal.
Asuhan Keperawatan 118
Pertanyaan 2 (Kasus # 5)
• Terapi suportif harus disertakan pada pasien, KECUALI:
– Pneumocystis carinii prophylaxis– Monitoring demam dan infeksi selama periode
netropenia– Pemeriksaan thrombosit ketika trombosit
menurunt– Tranfusi darah sesuai indikasi ketika dibutuhkan– Pemberian ARV untuk mencegah herpes zoster
Asuhan Keperawatan 119
Pertanyaan 3 (Kasus # 5)
• Seminggu setelah chemotherapy, Jumlah trombosit turun hingga to 40,000/mm3; Hitung jenis yang lain masih dalam batas normal. Anda sedang menyiapkan untuk memberi informasi kapada keluarga tentang apa yang harus dikerjakan setelah keluar dari rumah sakit. Informasi apa yang harus diberikan sehubungan dengan trombositopeni
– Sering cuci tangan– Jangan melakukan aktifitas berat– Segera ke petugas kesehatan jika timbul
demam >38oC,– Hindari kontak dengan orang sakit
Asuhan Keperawatan 120