Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Campak Fix

28
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CAMPAK PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2014

description

Materi power point campak

Transcript of Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Campak Fix

Slide 1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA pasien DENGAN CAMPAK

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEPERAWATANUNIVERSITAS AIRLANGGA2014

Kelompok 2Endang Puri R 131411123030Hardini Rahma P 131411123034Listiyanto Yoga U 131411123032Corry Kristanti 131411123036Stefania H. Ramda 131411123038Buyung Tegar A 131411123041Ni Nyoman Muni H 131411123043Triyana Puspa Dewi 131411123047Titis Eka A 131411123049Inas Husnun H 131411123051Achmad Ali B 131411123053Indriani Kencana W 131411123055Kathleen Elvina H 131411123046

Pengertian

Campak adalah suatu penyakit akut yang sangat menular yang disebabkan oleh virus. Campak disebut juga rubeola, morbili, atau measles.

Penyebab Campak adalah virus RNA dari family paramixoviridae, genus Morbillivirus. Hanya satu tipe antigen yang diketahui. Selama masa prodromal dan selama waktu singkat sesudah ruam tampak ditemukan virus dalam sekresi nasofaring darah dan urine.

Etiologi

Epidemiologi

Penyakit campak dikenal juga sebagai Morbilli atau Measles, merupakan penyakit yang sangat menular (infeksius) yang disebakan oleh virus. 90% anak yang tidak kebal akan terserang penyakit campak. Sejak vaksinasi campak diberikan secara luas, terjadi perubahan epidemiologi campak walaupun di negara berkembang (Kementerian Kesehatan RI, 2012).

Manifestasi Klinis

Masa inkubasi 10-14 hari, merupakan jangka waktu dari mulai mendapat paparan sampai munculnya gejala klinik penyakit. Jika ada hanya ada sedikit gejala yang muncul pada periode ini.

WOC CAMPAK

Manifestasi Klinis

Masa inkubasi 10-14 hari, merupakan jangka waktu dari mulai mendapat paparan sampai munculnya gejala klinik penyakit. Jika ada hanya ada sedikit gejala yang muncul pada periode ini.

Gejala stadium prodomal Gejala stadium erupsi,

Diagnosis

Diagnosa Banding

Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Campak

Identitas pasienNama: An. SUsia :2 tahun 2 bulanAgama: IslamSuku: Etnis Jawa Alamat: Semampir Selatan II A no 7No. Reg. : 416778Masuk RS: 19/08/14, 08.00Anamnesis: 19/07/13, 08.15

Riwayat Keperawatan

Anamnesa (Alloanamnesis)Keluhan Utama Demam sejak 6 hari sebelum masuk Rumah Sakit (tanggal 13 Agustus 2014), muncul bercak merah pada wajah.Riwayat Penyakit Sekarang Orang tua bayi mengatakan : Suhu tubuh meningkat sejak tgl 13 yang disertai batuk, produktif. mata merah, pada tanggal 17 muncul bercak merah sejak, awalnya tampak pada wajah, namun sudah menyebar, leher dan tangan ke tubuh.

Pertumbuhan dan Perkembangan (usia 21 bulan)Motorik kasar : mulai merangkak usia 7 bulan, berdiri dan berjalan usia 13 bulan Motorik halus :Memegang benda dan membenturkannya usia 6 bulan, Suka memasukkan benda kedalam mulut usia 9 bulanBahasa : bayi mulai bicara pada usia 7 bulan kata pertama: mamaPersonal sosial : mulai bermain dengan anak-anak lain usia 18 bulanKesimpulan : riwayat tumbuh kembang sesuai usia

Riwayat MakananASI diberikan sampai sekarang, pada usia 6 bulan sudah diberikan bubur susu, buah-buah halus : pisang ,usia 9 bulan diberi makan bubur TIM, 12 bulan diberikan makanan keluarga

Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : compos mentis, anak tampak rewel. Tanda Vital :Suhu : 39,20 C, Nadi : 124 x/menit, RR : 50 x/menitStatus GiziBB : 13 kg, TB : 97 cm, Status gizi : gizi baik

KepalaNormocephal, ruam mukopapular pada seluruh wajah ruam tidak menutupi kulit, lesi, leher, kulit teraba hangatMataMata merah (+/+), conjunctiva hiperemis (+/+), mata cekung (-), sklera ikterik (-/-) HidungPernapasan cuping hidung (-), sekret (+). TelingaSekret (-), tidak ada nyeri tekan. MulutPeri oral sianosis (-), mukosa lembab, terdapak bercak berwarna keabuan pada mukosa pipi bagian dalamLeherPembesaran kelenjar getah bening (-), thyroid (-), retraksi supracostae (-)

Dada (paru)InspeksiDada tampak simetris, retraksi intercostae (-), ruam mukopapular (+)PalapasiVocal fremitus sama pada kanan dan kiri paruPerkusiSonor pada kedua lapang paruAuskultasiVesicular, ronchi (+/+), wheezing (-/-)

InspeksiMeteorismus +, retraksi epigastrium (-), ruam mukopapular (+), simetris, tidak ada penonjolan vena. Auskultasi Bising usus (+) meningkat : 35x menitPalapasiHepatomegali (-), nyeri tekan (-), turgor normalPerkusiTympani

Abdomen

Diagnosa Keperawatan

Hipertermi b/d infeksi morbilivirus yang ditandai dengan : suhu tubuh 39,20c, kulit teraba hangat, nadi 128x/menit, hasil Pemeriksaan menunjukan bahwa Morbilivirus (+) dan adanya peningkatan IgG dalam sampel darah.Ketidak efektifan jalan b/d penumpukan secret pada nasofarin g yang ditandai dengan : bayi batuk produktif, RR: 48 x menit, bunyi nafas Ronchi (+)Kerusakan integritas kulit b/d infeksi virus morbili yang ditandai dengan adanya ruam pada kulitRisiko Kekurangan volume cairan tubuh b/d ketidakseimbangnya intake output yang ditandai dengan anak rewel, diare 5 kali pada tanggal 18 Agustus, muntah, suhu tubuh 39,2 0cRisiko tinggi penularan infeksi b/d pemajanan akibat penularan droplet morbilivirus

Intervensi Keperawatan

Hipertermi b/d infeksi morbili virusTujuan : pemeliharaan ( mempertahankan ) suhu tubuh dalam rentang yang normal.Dengan kriteria hasil berkeringat saat panas, suhu tubuh : 36,50c-37,20c, denyut nadi 80-100 kali permenit, frekuensi pernapasan 24-40 x/menit.

NoIntervensiRasional1Lakukan pengukuran Suhu tubuhHitung RR/ menitHitung nadi/ menitSebagai pengawasan terhadap adanya perubahan keadaan umum pasien sehingga dapat diakukan penanganan dan perawatan secara cepat dan tepat.2Kompres bayi pada daerah ketiak dan lipatan paha dengan air hangat, libatkan keluarga Upaya upaya tersebut dapat membantu menurunkan suhu tubuh pasien serta meningkatkan kenyamanan pasien.3Anjurkan keluarga untuk kompres beri pakaian tipis, kompres bayi seperti yang telah diajarkan Meningkatkan rasa nyaman anak.4Kaji sejauh mana pengetahuan keluarga dan anak tentang hypertermiaMengetahui kebutuhan infomasi dari pasien dan keluarga mengenai perawatan pasien dengan hypertemia.5Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antipiretik Sanmol 4x125mlAntipiretik menurunkan/mempertahankan suhu tubuh anak.

2. Ketidakefektifan jalan napas : b/d penumpukan sekret pada nasofaringDengan kriteria hasil : pas , frekuensi dan irama pernapasan dalam batas normal RR: 20-40x/menit, dan menunjukkanTidak mengalami aspirasi, kemudahan batuk yang efektif, pergerakan sputum keluar dari jalan nafas. Bunyi nafas normal

NoIntervensiRasional1Kaji fungsi pernapasan, Kaji kecepatan, Kaji irama dan kedalaman kaji penggunaan otot aksesori.Ronchi, mengi menunjukkan akumulasi secret/ketidakmampuan untuk membersihkan jalan napas yang dapat menimbulkan penggunaan otot aksesori pernapasan dan peningkatan kerja pernapasan.2Berikan posisi semi fowler tinggi. Posisi membantu memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya pernapasan.4Pertahankan masukan cairanMencegah obstruksi atau aspirasi. Pengisapan dilakukan bila klien tidak mampu mengeluarkan secret.5Beri asupan cairan yang cukup, air hangat Pemasukan tinggi cairan membantu untuk mengencerkan secret.6Berikan lingkungan yang amanMeningkatkan kenyamanan untuk anak7.Beri terapi nebulizerMembantu meluruhkan mucus

Kerusakan integritas kulit b/d infeksi virus morbili.

Tujuan : keutuhan structural dan fungsi fisiologis dari kulit dan membrane mukosa.Dengan kriteria hasil :Terbebas dari adanya lesi jaringan.Suhu, elastisitas, hidrasi dan warna jaringan dalam rentang yang diharapkan.

NoIntervensiRasional1Pantau kulit dari adanya: ruam dan lecet, warna dan suhu, kelembaban dan kekeringan yang berlebih, area kemerahan dan rusak.Mengetahui perkembangan penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi melalui deteksi dini pada kulit.2Mandikan dengan air hangat dan sabun ringan, antiseptikMempertahankan kebersihan tanpa mengiritasi kulit.3Anjurkan keluarga untuk menghindari menggaruk dan menepuk kulit bayi.Membantu mencegah friksi / trauma kulit.4Balikkan atau ubah posisi dengan seringMeningkatkan sirkulasi dan mencegah tekanan pada kulit / jaringan yang tidak perlu.5Ajarkan anggota keluarga/memberi asuhan tentang tanda kerusakan kulit, jika diperlukan.Mengetahui terjadinya infeksi / komplikasi lebih cepat.6Konsultasi pada ahli gizi tentang makanan tinggi protein, mineral, kalori dan vitamin.Perbaikan nutrisi klien agar terhindar dari infeksi karena kulit dapat menjadi barier utama yang dapat memperberat kondisi anak.

Kesimpulan

Campak adalah penyakit akut yang sangat menular yang disebabkan oleh virus. Campak disebut juga rubeola, morbili, atau measles. Penyakit ini ditandai dengan gejala awal demam, batuk, pilek, dan konjungtivitis yang kemudan diikuti dengan bercak kemerahan pada kulit (rash). Sembilan puluh persen anak yang tidak kebal akan terserang penyakit campak.

TERIMA KASIH