ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/390/2/STIKESPW...klien CVA dengan...

17
1

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/390/2/STIKESPW...klien CVA dengan...

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/390/2/STIKESPW...klien CVA dengan masalah gangguan komunikasi verbal. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil pada

1

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/390/2/STIKESPW...klien CVA dengan masalah gangguan komunikasi verbal. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil pada

2

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN CEREBROVASCULAR

ACCIDENT (CVA) DENGAN MASALAH GANGGUAN KOMUNIKASI

VERBAL DI RS PANTI WALUYA MALANG

Cici Andrati, Maria Magdalena Setyaningsih, Wibowo

Prodi D-III Keperawatan STIKes Panti Waluya Malang

E-mail : [email protected]

ABSTRAK

Cerebrovascular accident (CVA) adalah gangguan suplai darah ke otak yang terjadi secara

mendadak dikarenakan adanya sumbatan atau pecahnya pembuluh darah. CVA ini dapat

menyebabkan gangguan bicara atau afasia, hal ini dikarenakan terjadi gangguan fungsi otak. Desain

penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada kedua responden di bulan februari 2020 di

Rumah Sakit Panti Waluya Malang yang bertujuan untuk melakukan asuhan keperawatan pada

klien CVA dengan masalah gangguan komunikasi verbal. Berdasarkan penelitian ini didapatkan

hasil pada kedua klien masalah teratasi sebagian dibuktikan dengan klien 1 mampu melakukan

komunikasi secara bertahap dan pada klien 2 belum mampu melakukan komunikasi dengan baik.

Melihat hasil dari penelitian ini maka klien CVA yang mengalami gangguan komunikasi verbal

dilakukan asuhan keperawatan untuk memperbaiki artikulasinya berupa terapi huruf vokal AIUEO

dan Facial massage. Dimana terapi ini dapat membantu klien untuk memperbaiki artikulasinya dan

dapat mengembalikan nervus yang terganggu aktif kembali. Karena dengan terapi ini maka otot dan

saraf akan terlatih sehingga mampu meningkatkan proses bicara dan terhindar dari masalah

gangguan bicara atau afasia.

Kata Kunci : Klien Cerebrovascular accident (CVA), Gangguan Komunikasi Verbal

ABSTRACT

CVA (Cerebrovascular Accident) is a sudden disruption in blood supply to the brain due to

blockages or rupture of blood vessels. This CVA can cause speech disorders or aphasia, this is due

to a disruption in brain function. The design of this study used the case study method for the two

respondents in February 2020 Hospital Panti Waluya Malang that aims to provide nursing care to

CVA clients with verbal communication problems. Based on this research, the results obtained on

the two clients partially resolved problems proved by the client one is able to communicate

gradually anda the second client has not been able to communicate well. Seeing the results of this

study, CVA client who experienced verbal communication disorders performed nursing care to

improve their articulation in the form of vocal letter therapy AUIEO dan Facial Massage, where

this therapy can help clients to improve their articulation and can restore the disturbed nervess to

reactivate. Because with this therapy the muscles and nerves will be trained so that they are able to

increase the prosea of speech and avoid the problem of speech disorders or aphasia

Keyword : Clients CVA (Cerebrovascular Accident), verbal communication problems

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/390/2/STIKESPW...klien CVA dengan masalah gangguan komunikasi verbal. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil pada

3

Pendahuluan

Cerebrovascular accident (CVA)

merupakan gangguan suplai darah ke

otak yang terjadi secara mendadak pada

24 jam terakhir dan mengakibatkan

pecahnya pembuluh darah (Hemoragik)

atau penyumbatan pada pembuluh darah

(Iskemik) (WHO, 2016)1.

Secara global, di beberapa negara

AS setiap tahunnya 15 juta orang

terserang stroke. Sepertiga meninggal

dan sisanya mengalami kecatatan

permanen (Stroke forum, 2015). Angka

kejadian Cerebrovascular accident

(CVA) di Indonesia, merubah Indonesia

menjadi peringkat pertama di Asia

dengan angka kejadian Cerebrovascular

accident (CVA) terbanyak. Tahun 2013

angka kejadian penyakit CVA di provinsi

Jawa Timur sebanyak 342.070 orang

(Riskesdas, 2013). Di RS Panti Waluya

Malang ditemukan sebanyak 205

penderita CVA dan 75% mengalami

gangguan komunikasi verbal. Dan

didapatkan fenomana terdapat klien yang

mengalami CVA dengan gangguan

komunikasi verbal yang ditandai dengan

sulit bicara dengan penyebutan kata yang

tidak jelas2.

Cerebrovascular accident (CVA)

dapat menyebabkan kelumpuhan pada

salah satunya adalah kelumpuhan pada

saraf bicara atau sering di sebut Afasia.

Afasia yang paling sering dialami oleh

klien CVA adalah Afasia motorik

(Ramdhani, 2014). Dampak dari Afasia

motorik ini yaitu gangguan emosional

karena klien merasakan frustasi yang

disebabkan tidak bisa menyampaikan

kata-kata atau berkomunikasi (Samiadi,

2016)3.

Berdasarkan fenomena yang

ditemui peneliti pada saat praktik klinik

di RS Panti Waluya pada tahun 2019,

terdapat 1 klien laki - laki berusia 51

tahun dengan Cerebrovascular accident

(CVA) dan mengalami gangguan

komunikasi verbal. Pada saat dilakukan

pengkajian didapatkan data

kliemengalami kesulitan untuk

berkomunikasi dan berbicara yang

ditandai dengan sulit berbicara, bicara

pelo, tidak jelas saat bicara, klien bicara

dengan pelan dan artikulasi kata klien

tidak jelas sehingga sulit untuk

dimengerti oleh orang lain, klien juga

mengalami kelumpuhan pada wajah

sebelah kiri (perot ke sebelah kiri)4.

Peran perawat dalam mengatasi

masalah gangguan komunikasi verbal

pada kasus penderita Cerebrovascular

accident (CVA) yang sulit berbicara

adalah diajarkan dan diterapi huruf vokal

untuk memperbaiki kata – kata yang

biasa dimengerti orang lain. Terapi

AIUEO dapat memperbaiki pengucapan

agar mudah dipahami oleh orang lain

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/390/2/STIKESPW...klien CVA dengan masalah gangguan komunikasi verbal. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil pada

4

dengan cara menggerakkan lidah, bibir,

otot wajah dan mengucapkan kata-kata.

Hal ini dapat diterapkan pada klien

dengan gangguan bicara atau afasia yang

mengalami kegagalan dalam berartikulasi

(Wardhana, 2011)5.

Metode Penelitian

Studi kasus ini merupakan studi untuk

mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan

pada Klien Cerebrovascular accident (CVA)

dengan masalah Gangguan Komunikasi

Verbal di Rumah Sakit Panti Waluya Malang,

maka dijabarkan oleh penulis :

1. Klien CVA hemoragik atau non-

hemoragik.

2. Klien yang mengalami CVA serangan

pertama atau berulang.

3. Klien yang mengalami CVA yang sudah

melewati fase akut 72 jam.

4. Klien yang mengalami CVA yang tidak

mampu berbicara.

5. Klien yang terdiagnosa medis

Cerebrovascular accident (CVA) yang

mengalami afasia

6. Klien yang sulit untuk memahami

komunikasi.

7. Klien yang kesulitan untuk menggunakan

ekspresi wajah atau tubuhnya.

8. Klien yang kesulitan mengungkapkan

kata-kata dan kalimat

Pada penelitian ini yaitu 2 klien dewasa

yang mengalami CVA dengan masalah

Gangguan Komunikasi Verbal di Rumah

Sakit Panti Waluya Malang yaitu Tn. R

berusia 45 tahun dengan CVA Hemoragik,

sedangkan klien 2 yaitu Tn. A berusia 67

tahun dengan CVA Infark.

Penelitian dilakukan selama 3 hari

terhadap kedua responden dengan

menggunakan teknik pengumpulan data yang

berupa wawancara, obsevasi, pemeriksaan

fisik dan studi dokumen. Serta penulis juga

mencantumkan etika yang mendasari

penyusunan studi kasus, yang terdiri dari

1. Informed Consent (persetujuan menjadi

responden)

2. Anonimily (tanpa nama)

3. Confidentialy (kerahasiaan)

Hasil

Pada studi kasus ini didapatkan hasil

penelitian sebagai berikut :

1. Pengkajian

Klien 1 pada tanggal 9 Februari 2020

pukul 09.30 WIB masuk rumah sakit

serta pada tanggal 14 Februari 2020

pukul 12.00 WIB dilakukan pengkajian

klien mengeluh sulit untuk bicara sudah 6

hari, bibir klien tidak simetris posisi

cenderung ke arah kiri, bicaranya klien

tidak jelas, saat di minta untuk

mengucapkan huruf vokal AIUEO klien

hanya bisa mengucapkan 4 huruf saja

dan untuk vokal E klien masih kesulitan.

Dan di dapatkan hasil kesadaran

composmentis, keadaan cukup GCS E4-

V4-M6, kekuatan otot, Kanan kiri

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/390/2/STIKESPW...klien CVA dengan masalah gangguan komunikasi verbal. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil pada

5

5 4

5 4

TTV : TD : 180 / 120 mmHHg, S : 36,4OC ,

N : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, spO2 : 98 %

Didapatkan hasil pemeriksaan nervus :

- N V : rahang klien sudah mulai bisa

menutup dengan rapat

- N VII Facialis : wajah sebelah kiri klien

sedikit turun atau asimetris dengan bagian

kanan, serta klien tidak bisa mengangkat

alis sebelah kiri dan bibir klien tidak

simetris posisi cenderung ke arah kiri

Klien 2 pada tanggal 12 Februari 2020

pukul 15.00 WIB masuk rumah sakit serta

tanggal 18 Februari pukul 10.00 WIB

dilakukan pengkajian didapatkan hasil

kesadaran klien composmentis dan keluarga

klien juga mengatakan jika klien masih sulit

untuk bicara, bibir klien tidak simetris posisi

cenderung ke arah kiri dan terbuka tidak bisa

menutup dengan rapat, bicaranya klien tidak

jelas, saat di minta untuk mengucapkan huruf

vokal AIUEO klien bisa tetapi tidak jelas.

kekuatan otot, Kanan kiri

3 3

3 3

TTV : TD : 160 / 90 mmHHg, S : 36 OC , N :

78 x/menit, RR : 20 x/menit, spO2 : 99%

Didapatkan hasil pemeriksaan nervus :

- N V : rahang klien masih belum bisa

menutup dengan rapat

- N VII Facialis : wajah sebelah kiri klien

sedikit turun atau asimetris dengan bagian

kanan, serta klien tidak bisa mengangkat

alis sebelah kiri dan bibir klien tidak

simetris posisi cenderung ke arah kiri

disertai bibir klien tidak bisa menutup

dengan rapat

2. Diagnosis Keperawatan

Berdasarkan dari hasil pengkajian

pada kedua klien ditegakkan diagnosis

keperawatan Gangguan Komunikasi

Verbal berhubungan dengan Penurunan

Sirkulasi Serebral

3. Rencana Keperawatan

Pada klien 1 dan 2 telah ditetapkan

rencana keperawatan sesuai dengan

tinjauan pustakan yaitu pada kedua klien

dilakukan pengkajian pada nervus V dan

VII, memberikan terapi pengucapan

huruf vokal AIUEO kepada klien, dan

memberikan Facial Massage

4. Implementasi Keperawatan

Pada kedua klien terdapat 11

intervensi yang direncakan dan 10

intervensi yang dapat dilakukan dan 1

intervensi yang tidak dilakukan karena

kedua klien tidak mengalami gangguan

pada masalah pendengarannya.

5. Evaluasi

Pada klien 1 dan 2 dilakukan asuhan

keperawatan selama 3 hari perawatan

druang rawat inap dan hasil yang di dapat

dari kedua klien sesuai dengan kriteria

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/390/2/STIKESPW...klien CVA dengan masalah gangguan komunikasi verbal. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil pada

6

hasil yang ditetapkan dan masalah

teratasi sebagian di tandai dengan klien 1

mengalami peningkatan dalam berbicara

dan berkomunikasi tetapi masih belum

lancar total, namun klien mampu dan

dapat mengucapkan huruf vokal AIUEO

secara perlahan dengan artikulasi yang

mulai jelas meskipun hanya 1 huruf vokal

yang masih kesulitan diucapkan klien

yaitu huruf vokal E, dan keadaan bibirnya

yang masih tidak simetris dan cenderung

ke sebelah kiri. Sedangkan pada klien ke

2 mulai mengalami peningkatan dalam

berbicara dan berkomunikasi tetapi masih

belum jelas, namun klien mampu dan

dapat mengucapkan huruf vokal AIUEO

secara perlahan meskipun tidak semua

huruf vokal bisa didengar dengan jelas.

Pembahasan

1. Pengkajian

kllien 1 mengatakan sulit bicara dari

beberapa hari yang lalu, bibir klien tidak

simetris cenderung ke sebelah kiri, bicara

klien tidak jelas. Saat di minta

mengucapkan AIUEO klien bisa hanya 4

huruf vokal saja dan untuk vokal E klien

masih kesulitan. Keluarga klien juga

mengatakan jika Tn R mempunyai

riwayat hipertensi. Didapatkan hasil

kesadaran klien composentis, GCS E4-

V4-M6, keadaan umum klien cukup.

Didapatkan hasil pemeriksaan nervus : N

V : rahang klien sudah mulai bisa

menutup dengan rapat dan N VII Facialis

: wajah sebelah kiri klien sedikit turun

atau asimetris dengan bagian kanan, serta

klien tidak bisa mengangkat alis sebelah

kiri dan bibir klien tidak simetris

cenderung ke sebelah kiri. klien 2

mengatakan klien sulit bicara, bibir klien

tidak bisa menutup dengan rapat, bicara

klien tidak jelas, saat diminta

mengucapkan AIUEO klien tidak jelas

dalam mengucapkannya. Didapatkan

hasil kesadaran klien composmentis,

GCS E4-V3-M6, keaadaaan umum klien

cukup. Didapatkan hasil pemeriksaan

nervus : N V : rahang klien masih belum

bisa menutup dengan rapat dan N VII

Facialis : wajah sebelah kiri klien sedikit

turun atau asimetris dengan bagian kanan,

serta klien tidak bisa mengangkat alis

sebelah kiri dan bibir klien tidak simetris

cenderung ke sebelah kiri serta tidak bisa

menutup dengan rapat. Hal tersebut

sesuai dengan teori Smelltzer dan Bare

(2012) bahwa penyebab terjadinya

CerebrovascularAccident (CVA) bisa

dari faktor usia, hipertensi, pola makan,

dan pola aktivitas. Selain itu untuk tanda

dan gejalanya dari

CerebrovascularAccident (CVA) adalah

kesulitan klien dalam bicara dan

berkomunikasi dengan artikulasi yang

benar dan tepat.

2. Diagnosis Keperawatan

Pada klien 1 dan 2 di tegakkan

diagnosis Gangguan Komunikasi Verbal

berhubungan dengan Penurunan Sirkulasi

Serebral. Hal ini sesuai dengan teori

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/390/2/STIKESPW...klien CVA dengan masalah gangguan komunikasi verbal. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil pada

7

menurut (Tim Pokja SDKI DPP PPNI,

2016). Batasan karakteristik dari

diagnosa gangguan komunikasi verbal

adalah afasia, disartria, bicara tidak jelas,

kesulitan menyusun kata-kata atau

kalimat, sulit memahami komunikasi,

tidak bisa bicara, sulit menggunakan

ekspresi wajah dan tubuhnya, dan sulit

mengungkapkan kata-kata.

3. Rencana Keperawatan

pada klien 1 dan 2 telah ditetapkan

intervensi keperawatan sebagai berikut :

Observasi :

1. Monitor kecepatan, tekanan,

kuantitas, volume dan diksi bicara

2. Monitor proses kognitif, anatomis,

dan fisiologi yang berkaitan dengan

bicara (misalnya ; memori,

pendengaran, dan pengucapan bahasa)

3. Monitor frustasi, marah, depresi atau

hal lain yang mengganggu bicara

Terapeutik :

4. Gunakan metode komunikasi

alternatif (mis. Menulis, mata

berkedip, papan komunikasi dengan

gambar dan huruf, isyarat tangan)

5. Sesuaikan gaya komunikasi dengan

kebutuhan (mis. berdidiri didepan

klien saat bicara, mendengarkan

dengan seksama, gunakan komunikasi

tertulis)

6. Ulangi apa yang disampaikan klien

7. Berikan dukungan psikologis

8. Berikan terapi AIUEO kepada klien.

9. BerikanFacial massage

Edukasi :

10. Anjurkan klien untuk bicara secara

perlahan

Kolaborasi :

11. Rujuk ke ahli patologi bicara atau

terapis

Intervensi yang telah direncakan sesuai

dengan teori menurut (Tim Pokja SIKI

DPP PPNI, 2018) yang menyatakan

beberapa tindakan yang akan membantu

klien untuk membantu mencoba

berkomunikasi , berbicara dengan jelas

dan juga sesuai dengan dengan teori

Haryanto (2014) yang mengajarkan dan

melakukan terapi wicara dengan

menggunakan pelafalan huruf vokal

AIUEO dimana hal ini dapat membantu

klien dalam melatih pengucapan yang

jelas dan teori Khotimah (2016) yang

menyatakan untuk memberikan terapi

facial massage sebagai intervensi yang

sesuai dengan keadaan klien diharapkan

dapat mencapai kriteria hasil yang telah

ditetapkan.

4. Implementasi Keperawatan

Pada klien 1 dan klien 2 dari 11

intervensi yang telah direncanakan, 10

intervensi dapat di laksanakan sesuai

dengan tinjauan teori dan hanya 1

intevensi yang tidak dilakukan oleh

peneliti dikarenakan pada kedua klien

tidak mengalami gangguan dalam

pendengaran. kedua klien sangat

kooperatif sehingga dapat mempermudah

peneliti untuk melaksanakan

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/390/2/STIKESPW...klien CVA dengan masalah gangguan komunikasi verbal. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil pada

8

implementasi keperawatan. Hal diatas

sesuai menurut teori Potter & Perry

(2011) bahwa implementasi keperwatan

merupakan proses pelaksanaan intervensi

keperawatan untuk mencapai tujuan

spesifik implemen keperawatan

dilakukan berdasarkan intervensi

keperawatan yang sudah diterapkan

selama tiga hari adalah memonitor

keadaan klien.

5. Evaluasi

Pada klien 1 masalah teratasi sebagian

karena klien mampu dalam

berkomunikasi meskipun belum lancar

dan berbicara serta dalam pengucapan

huruf vokal AIUEO klien mulai jelas

artikulasinya. Sedangkan pada klien 2

masalah teratasi sebagian karena klien

mampu berbicara tetapi dalam

pengucapan kalimat belum lancar dan

belum terlalu jelas serta dalam

pengucapan huruf vokal AIUEO belum

terdengar jelas semua hanya huruf vokal

A dan O yang terdengar jelas untuk huruf

vokal I, U, E masih belum. Hal tersebut

sesuai dengan teori menurut Nurarif &

Kusuma (2015) bahwa hasil yang

diharapkan setelah dilakukan tindakan

keperawatan adalah sebagai berikut :

1. Bicara klien dapat dipahami orang lain

dengan perlahan

2. Klien dapat menyusun kata-kata ataupun

kalimat secara bertahap

3. Klien dapat mengerti apa yang kita

bicarakan

4. Klien dapat mendemonstrasikan terapi

yang sudah diberikan dengan mengulang

kembali apa yang telah peneliti ajarkan

Kesimpulan

Asuhan Keperawatan Pada Klien

Cerebrovascular Accident (CVA) Dengan

Masalah Gangguan Komunikasi Verbal di

Rumah Sakit Panti Waluya Malang

dilaksanakan pada klien 1 dan 2 selama 3 hari

klien di rawat inap di Rumah Sakit Panti

Waluya Malang. Pada klien 1 masalah

keperawatan teratasi sebagian karena setelah

dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24

jam klien mampu melatih pengucapan huruf

vokal A I U E O dengan artikulasi mulai jelas

dan dapat berkomunikasi secara bertahap

meskipun belum lancar dan pada klien 2

masalah keperawatan teratasi sebagian setelah

dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24

jam klien hanya mampu mengucapkan huruf

A dan O secara jelas untuk huruf I, U dan E

masih terdengar pelat (pelo) masih belum

jelas.

Saran

1. Bagi Lahan Penelitian

Penulis mengharapkan bagi lahan

penelitian yaitu bagi Rumah Sakit

Panti Waluya Malang untuk untuk

menggunakan hasil penelitian yaitu

“Asuhan Keperawatan pada klien

CVA (Cerebrovascular Accident)

dengan Masalah Gangguan

Komunikasi Verbal” dengan teknik

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/390/2/STIKESPW...klien CVA dengan masalah gangguan komunikasi verbal. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil pada

9

melatih pengucapan huruf vokal A I U

E O dan facial massage guna untuk

memperbaiki kualitas dalam berbicara

dan untuk memperbaiki artikulasinya

dengan jelas sesudah klien CVA

melewati fase kritisnya.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Peneliti berharap dari hasil

penelitian ini dapat dijadikan bahan

referensi tambahan bagi institusi

pendidikan mengenai asuhan

keperawatan pada klien CVA

(Cerebrovascular Accident) dengan

Maslah Gangguan Komunikasi Verbal

yang memiliki intervensi unggulan

yaitu dengan menerapkan teknik

melatih pengucapan huruf voakal A I

U E O dan facial massage.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dalam malakukan penelitian ini

peneliti menemukan banyak tantangan

saat melakukan asuhan keperawatan

pada kedua responden yang memiliki

keinginan untuk sembuh yang berbeda

dengan klien 1 sangat tinggi

motivasinya untuk sembuh dan untuk

klien 2 mudah putus asa dengan

keadaannya saat ini, maka peran dari

peneliti harus bisa menyakinkan klien

agar kooperatif dalam diberikannya

asuhan keperawatan terapi

pengucapan huruf vokal AIUEO dan

Facial Massage dengan menggunakan

suatu pendekatan yang menyakinkan

kepada kedua klien. Peneliti berharap

untuk penelitian selanjutnya dapat

mempraktekkan suatu pendekatan

dengan klien dengan penuh

kepercayaan agar kita dalam

melakukan asuhan keperawatan bisa

dengan mudah dan dapat mencapai

tujuan yang telah kita kita harapkan.

Daftar pustaka

Haryanto, Ghoffar. 2014. Pengaruh Terapi

AIUEO Terhadap Kemampuan Bicara

Pada Klien Stroke Yang Mengalami

Afasia Motorik di RSUD Tugurejo

Semarang.

Junaidi, L., 2011. Stroke Waspadai

Ancamannya. Edisi 1. Yogyakarta.

Khotimah, Diah. 2016. Efektifitas Facial

Massage dan Facial Expression

TerhadapKesimetrisan Wajah Klien

Stroke Dengan Face Drooping Di RS

Mardi Ra-hayu Kudus (JIKK)

Muttaqin, Arif. 2011. Asuhan Keperawatan

Klien dengan gangguan Sistem Per-

sarafan.Jakarta: Salemba Medika.

Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. 2015.

AplikasiAsuhan Keperawatan

Berdasarkan Diagnosa Medis &

NANDA NIC-NOC. Jogjakarta:

MediAction.

Potter & Perry, A. G. 2011. Buku Ajaran

Fundamental Keperawatan Konsep

Proses, dan Praktik, Edisi 7, Volume

2. Jakarta : Selemba Medika

PPNI (2016). Standar Diagnosis

Keperawatan Indonesia: Definisi dan

Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta:

DPP PPNI.

____________ 2018. Standar Intervensi

Keperawatan Indonesia: Definisi dan

Tindakan Keperawatan, Edisi 1.

Jakarta: DPP PPNI.

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/390/2/STIKESPW...klien CVA dengan masalah gangguan komunikasi verbal. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil pada

10

Rekam Medis RS Panti Waluya Malang.

2019. Prevalensi Klien Dengan

DiagnosaMedis Stroke Di RS Panti

Waluya Malang. Malang : RS Panti

Waluya Malang.

Riskesdas. 2013. Laporan Hasil Riset

Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan

Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Kementria Kesehatan RI

Samiadi. 2016. Jenis Afasia Bisa Terjadi

Pasca Stroke. Diunduh tanggal 11

Januari 2017. Pada

http://hellosehat.com.

Smeltzer S. C., Bare G. B. 2009. Buku Ajar

Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8

Volume 1. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran : EGC.

Wardhana, W Arya. 2011. Strategi mengatasi

dan bangkit dari stroke.

Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/390/2/STIKESPW...klien CVA dengan masalah gangguan komunikasi verbal. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil pada

11

Lembar Konsultasi Pembimbing 1

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/390/2/STIKESPW...klien CVA dengan masalah gangguan komunikasi verbal. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil pada

12

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/390/2/STIKESPW...klien CVA dengan masalah gangguan komunikasi verbal. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil pada

13

Lembar Konsultasi Pembimbing 2

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/390/2/STIKESPW...klien CVA dengan masalah gangguan komunikasi verbal. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil pada

14

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/390/2/STIKESPW...klien CVA dengan masalah gangguan komunikasi verbal. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil pada

15

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/390/2/STIKESPW...klien CVA dengan masalah gangguan komunikasi verbal. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil pada

16

Lembar Konsultasi Pembimbing Klinik

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIENrepository.stikespantiwaluya.ac.id/390/2/STIKESPW...klien CVA dengan masalah gangguan komunikasi verbal. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil pada

17