Asuhan Keperawatan Klien Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah Puskesmas Kendalsari Malang
Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Masalah Hipertensi (1)
-
Upload
nia-punya-dewa -
Category
Documents
-
view
716 -
download
11
Transcript of Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Masalah Hipertensi (1)
ASUHAN KEPERAWATAN
LANSIA DALAM KONTEKS KELUARGA PADA TN. J
DENGAN MASALAH HIPERTENSI DI RT. 01 RW. 06
KELURAHAN KANGKUNG KECAMATAN MRANGGEN DEMAK
I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 27 -31 Desember 2010
Pengkaji : Radite Indriya Sasongko
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga KK : Tn.J
2. Usia : 67 Tahun
3. Pendidikan : Tidak tamat SD
4. Pekerjaan : Petani
5. Alamat : Rt. 01 Rw. 06 Kel. Kangkung
6. Komposisi keluarga :
No NamaHubungan
dg KelUmur L/P
Status
PerkawinanPendidikan
Pekerjaa
nKet
1.
2.
Tn.J
Ny. K
Suami
Istri
67 th
65 th
L
P
Kawin
Kawin
Tidak
tamat SD
Tidak
sekolah
Petani
Petani
-
-
7. Genogram
8. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn.J adalah dyad family, karena hanya ditinggali oleh suami
dan istrinya saja.
9. Suku Bangsa
Keluarga Tn.J berasal dari suku Jawa dan merupakan penduduk asli di
wilayah kelurahan Kangkung Kecamatan Mranggen. Bahasa yang
digunakan adalah bahasa Jawa. Dalam keluarga tidak ada pantangan
apapun dalam masalah kesehatan. Di dalam keluarga tidak ada anggota
keluarga alergi terhadap jenis makanan tertentu, tetapi untuk Tn,J
menghindari daging kambing karena tekanan darahnya tinggi. Akan tetapi
keluarga belum mengurangi jenis makanan yang mengandung garam
karena keluarga tidak tahu bagaimana menangani orang yang mengalami
hipertensi. Di keluarga Tn.J tidak ada adat istiadat yang berpengaruh
negatif terhadap masalah kesehatan di dalam keluarganya.
10. Agama
Semua anggota keluarga beragama Islam, keluarga melakukan sholat 5
waktu dan terkadang sholat berjama’ah di mushola. Tn. J mengatakan
bahwa penyakit yang saya derita karena umur yang sudah tua dan Tn. J
juga berdo’a untuk kesembuhan penyakitnya.
11. Aktifitas Rekreasi keluarga
Tn.J mengatakan mengisi waktu luang di dalam keluarga dengan bersih-
bersih dan berjalan- jalan didekat rumah. Untuk rekreasi di luar rumah
atau ke tempat liburan tidak pernah karena keterbatasan biaya.
12. Status sosial ekonomi keluarga
Di keluarga Tn.J yang mencari nafkah keluarga adalah Tn.J dibantu oleh
istrinya yang bekerja sebagai petani .Penghasilan didapatkan sewaktu
panen saja. Keluarga mengatakan tidak mempunyai tabungan, dan
keluarga mengatakan jaminan untuk kesehatan keluarga Tn.S
menggunakan asuransi Jamkesmas.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
13. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn.J mempunyai 4 orang anak tetapi anak ke 3 dan ke 4 telah
meninggal. Anak pertama dan ke 2 sudah menikah, semua sudah
mempunyai rumah sendiri-sendiri. Tn.J dan istri mempertahankan
komunikasi terbuka dengan anak cucunya ketika ada yang datang
berkunjung. Tn. J mengatakan sangat senang karena anak-anaknya telah
bekerja dan telah menikah.
14. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga Tn.J
Sedangkan tugas keluarga yang belum optimal dicapai sampai saat ini
adalah merawat kesehatan keluarga, dimana Tn. J menderita hipertensi
yang memerlukan perawatan dan perhatian khusus.
15. Riwayat keluarga inti
Di dalam keluarga Tn.J, menderita hipertensi dimana kadang mengalami
pusing, pandangan kabur, kuduk terasa cengeng/kaku kuduk, otot dan
sendi paha terasa pekal-pegal/nyeri, serta badan lemas. Untuk kebutuhan
sehari-hari Tn. J memenuhi aktivitas sehari-hari dengan mandiri, kadang-
kadang memerlukan bantuan keponakan/anak untuk berobat saat tensinya
tinggi. Pada saat pemeriksaan yang dilakukan ditemukan data TD :
170/100 mmHg.
16. Riwayat keluarga sebelumnya
Kurang lebih 5 tahun yang lalu Tn. J menderita hipertensi, diantara
saudara-saudaranya ada yang menderita penyakit serupa, yaitu kakak Tn. J
dan sampai terjadi stroke
C. Data Lingkungan
17. Karakteristik rumah
Menurut Tn.J luas rumahnya + 5x8 m2, tipe rumah kayu dengan lantai
tanah dan dinding papan kayu. Rumah adalah milik Tn.J sendiri yang
terdiri dari : 1 ruang tamu sekaligus ruang keluarga, kamar tidur
berdekatan dengan ruang dapur, 1 kamar mandi. Keadaan rumah tidak
tertata rapi dan bersih,ventilasi kurang, perabotan agak kotor. Sumber air
yang digunakan adalah air sumur . Tn.J mengatakan membersihkan rumah
seminggu 2x. Pembuangan sampah dikumpulkan dan dibakar dibelakang
luar rumah keluarga. Keluarga tidak memiliki jamban sendiri, bila ingin
BAB atau BAK keluarga melakukan disungai atau dirumah anaknya yang
bersebelahan dengan rumahnya.
U
B T
S
4 cm
18. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Tn.J tinggal di RW. 01/RT. 06 di sisi kanan Rumah Tn.J yaitu
rumah anaknya dan sisi kiri adalah rumah tetangganya, didepan rumah ada
tanah kosong dan jalan. Kehidupan bertetangga terlihat rukun dan
harmonis.
19. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. J asli kangkung, dari dulu pekerjaan keluarga Tn. J adalah
petani. Keluarga Tn. J tidak pernah merantau atau meninggalkan daerah
kangkung. Karena keluarga khususnya Tn. J pernah mengalami stroke
maka untuk aktivitas ke sawah sudah jarang dilakukan.
Dapur Kamar
tidur
Ruang tamu
8 cm
2
20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.J berkumpul pada saat lebaran . Tn.J dan istrinya terkadang
mengikuti kegiatan di masyarakat seperti pengajian atau perkumpulan RT.
21. Sistem pendukung keluarga
Dirumah keluarga Tn. J hanya terdapat 2 orang yaitu Ny. K sebagai istri
dan Tn. J sebagai suami. Tn. J memiliki jamkesmas sebagai penunjang
kesehatannya.
D. Struktur Keluarga
22. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi terbuka, setiap
anggota keluarga bebas menyampaikan keluhan atau tanggapan .Hal ini
dapat terlihat saat perawat berkunjung. Komunikasi yang digunakan dalam
keluarga adalah komunikasi dua arah.
23. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga keputusan yang diambil adalah musyawarah akan tetapi
keputusan terakhir tetap ada pada Tn. J.
24. Struktur peran
o Tn.J sebagai kepala keluarga, yang usianya 67 tahun (lansia) bekerja
sebagai petani, mencari nafkah untuk keluarga dan dibantu oleh
istrinya
o Ny. T sebagai istri Tn.J yang usianya 65 tahun, sebagai ibu rumah
tangga dan juga membantu bekerja disawah.
25. Nilai dan norma dan budaya keluarga
Keluarga hidup dalam nilai dan norma budaya Jawa dimana Tn.J bertindak
sebagai kepala keluarga, keluarga menjalankan kewajibannya sebagai
seorang muslim yaitu sholat 5 waktu. Dalam keluarga saling menghargai
dan menghormati satu sama lain. Di keluarga Tn.J tidak ada norma atau
nilai tertentu yang mempengaruhi kesehatan anggota keluarganya. Jika ada
anggota keluarga yang sakit, keluarga membawa ke Pelayanan Kesehatan.
E. Fungsi Keluarga
26. Fungsi afektif
Interaksi dan hubungan yang tercipta dalam keluarga ini tampak
berkembang dengan baik, saling mengasuh, saling menghargai dan
menghormati posisi masing-masing. Terhadap masalah kesehatan yang
dihadapi lebih dipandang sebagai tugas dan kewajibannya keluarga yang
harus dilaksanakan.
27. Fungsi sosial
Keluarga mengajarkan lewat perilaku sesuai dengan ajaran agama yang
dianutnya dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan lingkungannya.
28. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenai masalah
Saat dikaji Tn. J mengatakan belum mengetahui apa yang dimaksud
dengan tekanan darah tinggi, tanda dan gejala serta penyebabnya.
b. Mengambil keputusan
Keluarga mengatakan jarang berobat pada pelayanan kesehatan, bila
sakit keluarga membeli obat diwarung.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Ny.K mengatakan tidak tahu bagaimana cara perawatan terhadap orang
yang terkena hipertensi sehingga dia tidak bisa membedakan dengan
anggota keluarga yang lain dalam hal memasak.
Kadang keluarga memasak sedang-sedang saja dan kadang masih
menggunakan garam terlalu banyak.
d. Memelihara/memodifikasi lingkungan
Tn.J mengatakan sinar matahari tidak bisa masuk ke dalam kamar
karena tidak ada jendela di kamarnya . Keluarga mengatakan kurang
mampu memodifikasi lingkungan.
e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Bila sakit, keluarga pergi ke puskesmas untuk berobat
29. Fungsi reproduksi
Ny.K sudah berusia 65 tahun mengatakan saat ini sudah tidak
menggunakan alat KB karena Ny. K sudah menopause
30. Fungsi ekonomi
Menurut pengakuan keluarga penghasilan yang didapatkan keluarga cukup
untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.
F. Stres dan Koping Keluarga
31. Stressor jangka pendek
Keluarga tidak merasakan adanya stressor yang berarti kecuali kondisi
kesehatan Tn. J yang menderita hipertensi yang kadang memerlukan
bantuan perawatan sehari-hari.
32. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga terlihat sudah beradaptasi atas stessor yang dihadapi dan merasa
sebagai suatu bagian dari kehidupan yang harus dijalani. Dan keluarga
berusaha merawat Tn. J yang sakit hipertensi.
33. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah dalam keluarga lebih suka didiskusikan/dimusawarahkan
bersama .
G. Harapan Keluarga
Keluarga berharap bisa diberikan informasi tentang hal-hal yang
berhubungan dengan kesehatan. Baik itu masalah kesehatan Tn. J yang
menderita hipertensi ataupun masalah kesehatan yang lain.
H. Pemeriksaan Fisik
Pengkajian Tn. J Ny.K
Keadaan umum Compos mentis Compos mentis
TTV TD : 170/100 mmHg
N : 90 x/menit
S : 36,7 °C
RR :24 x/menit
BB:56 kg
TB:165cm
TD : 120/80 mmHg
N : 60 x/menit
S : 36,5 °C
RR : 20 x/menit
BB : 37 kg
TB: 145 cm
Kepala Botak, rambut agak putih
dan sedikit, kulit kepala
bersih dan tidak
berketombe.
Mesochepal, rambut agak
putih, kulit kepala bersih
dan tidak berketombe.
Mata Sklera tidak ikterik,
konjungtiva tidak
anemis, fungsi
penglihatan agak
berkurang
Sklera tidak ikterik,
konjungtiva tidak anemis
Hidung Hidung tampak bersih,
tidak ada sekret, tidak
terjadi krepitas, fungsi
pembauan baik
Hidung tampak bersih,
tidak ada sekret, tidak
terjadi krepitas, fungsi
pembauan baik
Telinga Pendengaran baik, tidak
ada sekret.
Pendengaran baik, sekret
tidak ada
Mulut Mukosa bibir lembab,
sianosis tidak ada, tidak
ada stomatitis.
Mukosa bibir lebab,
sianosis tidak ada, tidak
ada stomatitis.
Gigi Terdapat karang gigi, ada
berlubang.
Terdapat karang gigi, ada
berlubang.
II. Analisa Data
Tgl 27 Desember 2010NO
Data Fokus Masalah Keperawatan
1 DS:Keluarga mengatakan Tn. J kepalanya sering terasa pusing dan lehernya pegel/kaku.Klien mengatakan Tn. J pernah mengalami stroke ± 8 bulan yang lalu.Keluarga mengatakan Tn. J pernah jatuh karena stroke.Keluarga tidak mengetahui apa yang dimaksud hipertensi, tanda gejala, dan penyebab hipertensi.Keluarga tidak mengetahui cara menurunkan tekanan darah dan merawat Tn. J yang menderita hipertensi serta bagaimana lingkungan yang baik terhadap penderita hipertensi.Keluarga mengatakan tidak mengetahui harus dibawa kemana bila ada anggota keluarga yang sakit.
DO:Bila berjalan tampak gemetar dan sempoyonganTD: 170/100 mmHgN: 90 x/mnt
Gangguan perfiusi jaringan serebral pada Tn. J dikeluarga Tn. J berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
2 DS:Keluarga mengatakan Tn. J pernah jatuh dan bila berjalan terasa gemetar serta ingin jatuh
DO:Kaki kiri Tn. J bila digunakan untuk berjalan agak pincangBila berjalan tumpuannya pada kaki kanan
Resiko terjadinya cidera pada Tn. J dikeluarga Tn. J berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan perfiusi jaringan vaskuler pada Tn. J dikeluarga Tn. J berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
2. Resiko terjadinya cidera pada Tn. J dikeluarga Tn. J berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
III. Skoring Masalah
1. Gangguan perfiusi jaringan vaskuler pada Tn. J dikeluarga Tn. J berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
Kriteria Skor Total
Pembenaran
1. Sifat Masalah : tidak sehat
3/3X1
1 Tn.J saat ini menderita Hipertensi dengan tekanan darah 180/100 mmHg
2. Kemungkinan Masalah dapat diubah : hanya sebagian
1/2X2
1 Yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah hipertensi pada Tn.T yaitu dengan mempertahankan agar tekanan darahnya terkontrol yang bisa dilakukan dengan perawatan yang benar. Sementara saat ini Tn.J sudah pernah berobat dan belum mengetahui cara perawatan Hipertensi.
3. Potensial Masalah
dapat dicegah : cukup.
2/3X1
2/3 Potensial masalah dapat dicegah cukup, karena saat ini Tn.J sudah pernah berobat dan dalam hal makan masih asin
4. Menonjolnya Masalah : masalah dirasakan dan harus segera ditangani
2/2X1
1 Keluarga menyadari perlunya perawatan Hipertensi karena keluarga beranggapan bahwa kesehatan itu sangatlah penting.
Jumlah 3 2/3
2. Resiko terjadinya cidera pada Tn. J dikeluarga Tn. J berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Kriteria Skor Total Pembenaran
1. Sifat Masalah :
Ancaman kesehatan
2/3X1 2/3 Tn.J beresiko mengalami injury, keluarga tidak menyadari masalah kesehatan yang ada pada Tn.J dapat menyebabkan injury.
2. Kemungkinan Masalah dapat diubah :
Mudah
2/2X2 2 Keluarga antusias sekali untuk mengetahui tentang cara pencegahan terjadinya injury pada Tn.J dan perawat mampu untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang cara pencegahan terjadinya injury.
3. Kemungkinan Masalah
dapat dicegah :
Tinggi
3/3X1 1 Keluarga ingin mengetahui tentang cara pencegahan terjadinya injury.
4. Menonjolnya Masalah :
Masalah tidak dirasakan
0X2 0 Keluarga menganggap tidak ada masalah injury, karena masalah yang dirasakan Tn.J dianggap biasa terjadi pada lansia.
Jumlah 3 2/3
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Tn. JNo Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi
Umum Khusus Kriteria Standar Intervensi
1. Gangguan perfiusi
jaringan serebral pada Tn.
J dikeluarga Tn. J
berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah
kesehatan
Setelah intervensi
selama 1 minggu
tidak terjadi
ganggguan perfusi
jaringan serebral
1. Setelah 1x30 menit
pertemuan keluarga
mampu mengenal
masalah hipertensi,
dengan mampu :
1.1 Menyebutkan
pengertian
hipertensi
1.2 Menyebutkan jenis-
jenis hipertensi
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Tekanan darah dikatakan
tinggi bila lebih dari 160/100
mmhg
Jenis-jenis hipertensi
berdasarkan diastol :
Ringan : bila diastol 90-110
mmhg
Sedang : bila diastol 110-130
mmhg
Berat : bila diatol di atas 130
mmhg
1.1.1 Berikan penkes kepada
keluarga tentang pengertian
hipertensi dengan lembar
balik atau leaflet
1.1.2 Beri kesempatan keluarga
bertanya
1.1.3 Tanyakan kembali hal yang
telah dijelaskan
1.1.4 Beri reinforcement positif
atas jawaban yang benar
1.2.1 Berikan penkes kepada
keluarga tentang jenis
hipertensi dengan lembar
balik atau leaflet
1.2.2 Beri kesempatan keluarga
bertanya
1.2.3 Tanyakan kembali hal yang
1.3 Menyebutkan
penyebab hipertensi
1.4. Menyebutkan tanda
dan gejala
hipertensi
1.5. Mengidentifikasi
keluarga yang
menderita
Respon verbal
Respon verbal
4 dari penyebab hipertensi
sebagian besar tidak diketahui
penyakit ginjal
Penyakit pembuluh darah
Keturunan
Lingkungan/Stress
Banyak makan garam
2 dari tanda hipertensi
sakit kepala (terutama
tengkuk)
Jantung berdebar-debar
Sukar tidur
Nafas Pendek
Keluarga mengetahui bahwa
Tn. J menderita Hipertensi
telah dijelaskan
1.2.4 Beri reinforcement positif
atas jawaban yang benar
1.3.1 Berikan penkes kepada
keluarga tentang penyebab
hipertensi dengan lembar
balik atau leaflet
1.3.2 Beri kesempatan keluarga
bertanya tentang hal yang
belum jelas
1.3.3 Tanyakan kembali tentang
hal yang telah didiskusikan
1.3.4 Beri reinforcement positif
atas jawaban yang benar
1.4.1 Diskusikan dengan
keluarga tentang tanda dan
gejala hipertensi dengan
lembar balik atau leaflet
1.4.1 Beri kesempatan keluarga
hipertensi
2.Setelah 1x15 menit
keluarga mampu
mengambil keputusan
yang tepat untuk
merawat anggota
keluarga yang menderita
hipertensi
2.1 Menyebutkan
akibat hipertensi
jika tidak segera
diatasi
2.2 Mengambil
keputusan yang
Respon Verbal
Respon Verbal
Respon verbal
Menyebutkan 3 dari 5 akibat
Hipertensi bila tidak diatasi :
1. Penebalan dinding
pembuluh darah
2. Penyakit jantung
3. Penyakit Ginjal
4. Gangguan penglihatan
5. Stroke
Keluarga memutuskan untuk
merawat anggota keluarga
yang menderita hipertensi
bertanya
1.4.1 Tanyakan kembali hal
yang telah dijelaskan
1.4.1 Beri reinforcement atas
jawaban yang benar
1.5.1 Motivasi keluarga untuk
menyebutkan tanda dan
gejala hipertensi yang
dialami anggota keluarga
1.5.2 Bantu keluarga identifikasi
anggota keluarga yang
menderita hipertensi
1.5.3 Beri reinforcement atas
hasil keluarga
2.1.1 Diskusikan dengan
tepat untuk
merawat anggota
keluarga dengan
hipertensi
3. Setelah 1 x 20 menit
pertemuan keluarga
mampu merawat
anggota keluarga
dengan hipertensi
dengan mampu :
3.1. Menyebutkan
cara-cara
Pencegahan
hipertensi
3.2. Menyebutkan
Respon verbal
Respon verbal
Menyebutkan 4 dari 6
pencegahan hipertensi :
1. Memeriksa tekanan darah
secara teratur (sebulan
sekali)
2. Menghindari kegemukan
(mengurangi makanan
berlemak)
3. Menghindari merokok
4. Menghindari stress
5. Menyeimbangkan antara
kerja, istirahat dan rekreasi
6. Olahraga secara teratur
Menyebutkan 4 cara pera
watan penderita hipertensi
1. Minum obat sesuai
anjuran
2. Mengurangi garam dalam
keluarga tentang akibat
hipertensi jika tidak diatasi
dengan lembar balik atau
leaflet
2.1.2 Beri kesempatan keluarga
bertanya
2.1.3 Tanyakan kembali hal
yang telah dijelaskan
2.1.4 Beri reinforcement positif
atas jawaban yang benar
2.2.1 Memotivasi anggota
keluarga dalam mengambil
keputusan untuk merawat
anggota keluarga yang
menderita hipertensi
2.2.2 Beri reinforcement positif
atas minat
3.1.1 Diskusikan dengan
cara perawatan
penderita
hipertensi
3.3.
Mendemonstrasik
an cara
pembuatan obat
tradisional untuk
penderita
hipertensi
Respon Verbal
makanan
3. Hidup teratur dan tenang
4. Olahraga teratur
Cara pembuatan obat tradisio
nal untuk hipertensi :
Timun (3 buah) dicuci, buang
kedua ujungnya, parut, saring
dan minum airnya 2-3 kali
sehari
keluarga tentang cara
pencegahan hipertensi
dengan lembar balik atau
leaflet
3.1.2 Beri kesempatan keluarga
bertanya
3.1.3 Tanyakan kembali hal
yang telah dijelaskan
3.1.4 Beri reinforcement atas
jawaban yang benar
3.2.1 Diskusikan dengan
keluarga tentang cara
perawatan penderita
hipertensi dengan lembar
balik atau leaflet
3.2.2 Beri kesempatan keluarga
bertanya
3.2.3 Tanyakan kembali hal
yang telah dijelaskan
3.2.4 Beri reinforcement atas
jawaban yang benar
4. Setelah 1 x 10 menit
pertemuan keluarga
mampu memodifikasi
lingkungan yang
sesuai untuk penderita
hipertensi dengan
3.3.1 Demonstrasikan dengan
keluarga cara pembuatan
obat tradisional bagi
penderita
3.3.2 Beri kesempatan keluarga
bertanya
3.3.3 Beri kesempatan keluarga
mendemonstrasikan
kembali cara pembuatan
obat tradisional
3.3.4 Beri reinforcement atas
jawaban yang benar
4.1.1 Diskusikan dengan
keluarga tentang
modifikasi lingkungan
mampu :
4.1. Menyebutkan
cara modifikasi
lingkungan
yang sesuai
untuk penderita
hipertensi
5. Setelah 1 x 15 menit
pertemuan, keluarga
mampu
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
dengan mampu :
5.1 Menyebutkan
pelayanan
kesehatan untuk
pengobatan dan
perawatan
hipertensi
Respon verbal
Menyebutkan modifikasi
lingkungan untuk penderita
hipertensi :
1 Menciptakan lingkungan
yang tenang dan teratur
2 Bila anggota keluarga
sudah mengalami
pandangan kabur ciptakan
lingkungan yang aman
(tidak licin), pencahayaan
cukup, pegangan, rumah
dengan tertata baik
Tempat pemeriksaan dan
pengobatan hipertensi :
1 Puskesmas
yang tepat untuk penderita
hipertensi
4.1.2 Beri kesempatan keluarga
bertanya
4.1.2 Tanyakan kembali hal
yang telah dijelaskan
4.1.4 Beri reinforcement atas
jawaban yang benar
5.1.1 Diskusikan dengan
keluarga tentang tempat-
tempat pelayanan
kesehatan untuk
pemeriksaan dan
pengobatan untuk
penderita hipertensi
5.1.2 Beri kesempatan keluarga
2 Rumah Sakit
3 Dokter Swasta
bertanya
5.1.2 Tanyakan kembali hal
yang telah dijelaskan
5.1.4 Beri reinforcement atas
jawaban yang benar
2. Resiko terjadinya cidera
pada Tn. J dikeluarga Tn.
J berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah
kesehatan
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1 minggu
risiko injury dapat
dihindari atau
diminimalkan
Setelah dilakukan
pertemuan 4 x 30 menit,
keluarga :
1. Dapat mengenal
injury dengan
mampu :
1.1 Menyebutkan
pengertian
1.2 Mampu
menyebutkan
penyebab
Pengertian cidera adalah
suatu keadaan dimana
seseorang berisiko untuk
tejadi perlukaan atau trauma
oleh karena suatu sebab.
Penyebab cidera adalah
adanya kelemahan pada
anggota gerak tubuh,
gangguan dalam sistem
koordinasi serta adanya
lingkungan yang kurang
1.1.1 Kaji pengetahuan
keluarga tentang
pengertian, penyebab,
serta akibat dari cidera
1.1.2 Berikan penkes kepada
keluarga tentang
pengertian, penyebab,
serta akibat dari cidera
dengan menggunakan
lembar balik
1.1.3 Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya tentang
1.3 Mampu
menyebutkan
akibat dari injury
2. Keluarga dapat
memutuskan tindakan
yang tepat untuk
mengatasi masalah
cidera
2.1 Keluarga
mampu
mengambil
keputusan untuk
mengatasi masalah
cidera
3. Keluarga dapat
merawat Tn.J untuk
Respon verbalmendukung, seperti lantai
licin, penerangan yang kurang
pada malam hari, rumah yang
banyak memiliki tangga dan
jalan yang curam.
Akibat dari cidera adalah:
- perlukaan pada anggota
tubuh yang lain
- gangguan kesadaran
- kecacatan kematian
Keluarga menyatakan setuju
untuk melakukan tindakan
dalam mengatasi masalah
cidera
hal-hal yang belum jelas
1.1.4 Bimbing keluarga untuk
mengulangi apa yang
telah disampaikan
1.1.5 Berikan reinforcement
positif pada keluarga atas
jawaban yang benar
2.1.1 Berikan motivasi kepada
keluarga untuk mengambil
keputusan untuk mengatasi
masalah cidera pada
keluarganya
2.1.2 Beri reinforcement positif
atas keputusan keluarga
untuk mengatasi masalah
mencegah cidera
3.1 Keluarga dapat
menjelaskan
cara mencegah
cidera
4. .Keluarga dapat
memodifikasi
lingkungan untuk
mencegah terjadinya
Respon verbal
Respon Psikomotor
Dapat melakukan minimal 2
dari 3 cara pencegahan
cidera untuk lansia dirumah
meliputi :
- Mengusahakan agar
lantai rumah tidak licin
- Memberikan penerangan
yang cukup baik
- Melakukan pengaturan
perabotan rumah tangga
secara baik
- Menjauhkan barang-
barang yang dapat
membahayakan lansia
- Memberikan alat bantu
untuk lansia seperti
tongkat dan lain-lain.
cidera pada anggota
keluarganya
3.1.1 Diskusikan dengan
keluarga tentang cara
mencegah cidera pada usia
lanjut
3.1.2 Beri reinforcement positif
atas jawaban yang benar
3.1.3 Beri penjelasan kembali
tentang cara pencegahan
cidera pada usia lanjut
4.1.1 Diskusikan dengan
keluarga untuk
melakukan tindakan
memodifikasi
lingkungan yang aman
untuk mencegah cidera
cidera pada usia lanjut
Respon afektif
Keluarga mampu melakukan
modifikasi lingkungan untuk
mencegah cidera pada usia
lanjut dengan melakukan:
- Mengindari lantai yang
licin dalam rumah
- Memberikan penerangan
yang baik pada
lingkungan rumah
- Menjauhkan barang
yang berbahaya dari
jangkauan lansia
pada lansia
4.1.2 Motivasi keluarga
untuk melakukan
tindakan modifikasi
lingkungan untuk
mencegah cidera pada
lansia
4.1.3 Berikan reinfocement
positif pada keluarga
yang telah melakukan
tindakan modifikasi
lingkungan dengan
benar
CATATAN ASUHAN KEPERAWTAN KELUARGA Tn.J
Hari/Tgl No. Dx
Implementasi Hasil Evaluasi
Senin
27/12/10
1 1. Berkenalan dengan keluarga.2. Menyampaikan maksud dan tujuan
kedatangan.3. Memvalidasi keadaan kesehatan
keluarga khususnya Tn.J4. Memberikan pendidikan kesehatan
dengan keluarga tentang - Pengertian hipertensi- Penyebab hipertensi- Tanda dan gejala hipertensi- Faktor predisposisi terjadinya
hipertensi- Cara Pencegahan hipertensi- Cara perawatan hipertensi di
rumah5. Mengulang kontrak untuk pertemuan
berikutnya
6. Menawarkan pertemuan selanjutnya tanggal 28/12/10 jam 10.00 untuk validasi hasil pendidikan kesehatan
S :
- Keluarga menyambut baik kedatangan mahasiswa
- Keluarga mengatakan bahwa Tn. J sering kadang pusing dan pegal ditengkuknya.
- Keluarga aktif mendengarkan - Keluarga dapat menjelaskan definisi
hipertensi secara sederhana
- Keluarga baru dapat menyebutkan kan sebagian etiologi
- Keluarga baru dapat menyebutkan sebagian tanda dan gejala
- Keluarga menanyakan ”apakah hipertensi itu laju darah ketubuh cepat ?”
O :
- Keluarga tampak memperhatikan dengan antusias
- Keluarga bertanya beberapa pertanyaan
A :
- Masalah belum teratasi
P :
Lakukan pendidikan ulang supaya keluarga lebih mengerti tentang hipertensi
29/12/10
jam 10.00
1 1. Mengulang kontrak yang telah disepakati
2. Memvalidasi hasil pendidikan kesehatan
3. Memberikan kesempatan keluarga untuk mengulangi penjelasan perawat
4. Memberikan motivasi pada keluarga untuk mengambil keputusan dalam hal pencegahan hipertensi
5. Mengulang kontrak selanjutnya yaitu hari Jumat 31/12/10 untuk memvalidasi
S :- Keluarga masih ingat dengan kontrak
yang telah disepakati- Keluarga mendengarkan dengan aktif- Keluarga mengatakan pengetian, tanda
dan gejala, serta penyebab hipertensi secara sederhana
- Keluarga mengatakan akan segera mengikuti anjuran yang telah disampaikan mahasiswa
hasil penkes dan menjelaskan tindak lanjut dari hipertensi
O :- Keluarga tampak antusias- Keluarga tampak memperhatikan
dengan baik- Keluarga dapat menjelaskan
pengertian, tanda dan gejala serta penyebab hipertensi secara sederhana
A :Masalah belum teratasi
P :Lakukan pendidikan kesehatan lanjutan tentang dampak dari hipertensi serta validasi ulang hasil pendidikan kesehatan
Jumat
31/12/10
1 1. Mengulang kontrak yang telah disepakati
2. Memvalidasi hasil pemberian pendidikan sebelumnya
3. Dengan memakai leaflet, berikan pendidikan lanjutan bahaya hipertensi
4. Membuat kontrak selanjutnya hari Sabtu 01/01/11 tentang bagaimana cara membuat obat tradisional penurun tekanan darah
S :- Keluarga mengatakan masih ingat
dengan kontrak yang telah disepakati- Keluarga masih dapat mengingat
pengertian, tanda dan gejala, serta penyebab hipertensi
- Keluarga mengatakan mengerti bila hipertensi tidak segera ditangani akan menyebabkan stroke
- Keluarga mengatakan bersedia untuk diajarkan pembuatan obat tradisional penurun tekanan darah
O :- Keluarga tampak memperhatikan
dengan serius- Keluarga mampu menyebutkan dampak
lanjutan dari hipertensi
A :Masalah belum teratasi
P :Lanjutkan pemberian pendidikan kesehatan tentang cara pemberian obat tradisional penurun tekanan darah
Senin
27/12/10
2 1. Berkenalan dengan keluarga2. Memvalidasi kesehatan keluarga
khususnya Tn.J3. Memberikan pendidikan kesehatan
tentang pengertian injury, tanda dan gejala, serta penyebab
4. Melakukan kontrak lanjutan tgl 29/12/10
S :- Keluarga berkenalan dengan ramah- Keluarga tampak antusias- Keluarga mengatakan pengertian injury
dengan sederhana
O :- Keluarga menyebutkan pengertian
injury dengan sederhana dan belum dapat menyebutkan tanda dan gejala serta penyeb injury
- Keluarga tampak memperhatikan dengan serius
A:Masalah belum teratasi
P :Lanjutkan pemberian pendidikan kesehatan mengenai injury
Rabu
29/12/10
2 1. Mengingatkan kontrak yang telah disepakati
2. Memvalidasi hasil pendidikan kesehatan tentang pengertian injury, tanda dan gejala serta penyebab
3. Melanjutkan pemberian pendidikan kesehatan tentang cara pencegahan injury
4. Melakukan kontrak lanjutan tgl 31/12/10
S :- Keluarga mengatakan pengertian
injury, tanda dan gejala, serta penyebab injury secara sederhana
- Keluarga mengatakan cara pencegahan injury yaitu dengan penerangan yang cukup, pemakaian tongkat sebagai penahan, dan lantai tidak licin
- Kelurga mengatakan setuju dengan kontrak yang telah disepakati
O :- Keluarga tampak memperhatikan
dengan serius- Keluarga dapat menyebutkan
pengertian injury, tanda dan gejala, serta penyebab
- Keluarga dapat menyebutkan cara pencegahan injury
A:Masalah belum teratasi
P :Berikan pendidikan kesehatan tentang cara memodifikasi lingkungan yang baik
PRE PLANNING IMPLEMENTASI PADA KELUARGA LANSIA TN. S
DENGAN HIPERTENSI KHUSUSNYA PADA NY. T
DI RT 01 RW 03 KELURAHAN WONOLOPO
Disusun Oleh:SISKA DELIMA OKFITA
G5A008052
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
SEMARANG2010
PRE PLANNING IMPLEMENTASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA LANSIA DENGAN HIPERTENSI PADA Tn. S KHUSUSNYA PADA Ny.T
DI KELURAHAN WONOLOPO KECAMATAN MIJEN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan pengkajian pada kunjungan ke II pada tanggal 15 Februari 2010 diperoleh data bahwa keluarga Tn. S
mempunyai anggota keluarga yang menderita hipertensi yaitu Ny. T sering mengalami pusing dan badan pegal-pegal terutama
setelah bangun tidur pada pagi harinya dan penglihatannya kabur.
Klien dan keluarganya telah mengetahui tentang Hipertensi yang diderita oleh klien. Dari data yang diperoleh saat
pengkajian melalui observasi dan wawancara dengan Ny.T dan keluarganya didapatkan data bahwa Ny.T kurang tahu cara
perawatan pada penderita Hipertensi. Ny.T mengatakan tidak pernah mendapatkan informasi tentang penyakit Hipertensi dari
petugas kesehatan. Keluarga mengatakan jarang memeriksakan ke dokter, tetapi kadang membeli obat penghilang pusing di
warung/apotik dan kadang dibiarkan saja.
Dari data di atas teridentifikasi diagnosa keperawatan yang muncul adalah gangguan perfusi jaringan serebral pada Ny.T
keluarga Tn.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang menderita penyakit
Hipertensi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu tindakan keperawatan yang akan dilakukan adalah pendidikan kesehatan
mengenai hipertensi. Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai Hipertensi diharapkan keluarga Tn. S memperoleh
informasi yang cukup mengenai Hipertensi sehingga keluarga mampu memberikan perawatan kepada Ny.T secara optimal.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 8 kali pertemuan dalam 7 hari diharapkan pemeliharaan kesehatan Hipertensi
pada keluarga Tn. S menjadi efektif.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 X 45 menit, diharapkan :
a. Klien dan keluarga mampu menyebutkan pengertian Hipertensi.
b. Klien dan keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala penyakit Hipertensi.
c. Klien dan keluarga mampu menyebutkan perawatan penderita Hipertensi.
d. Klien dan keluarga mampu menyebutkan komplikasi/ Hipertensi.
e. Klien dan keluarga mampu menyebutkan cara perawatan pada penderita Hipertensi.
f. Klien dan Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah Hipertensi pada Ny.T
C. Metode Pelaksanaan
Ceramah dan tanya Jawab
D. Sasaran dan Target
1. Sasaran : Keluarga Tn. S
2. Target : Ny.T
E. Strategi Pelaksanaan
1. Pelaksanaan : Senin, 15 Februari 2010
2. Tempat : Rumah keluarga Tn. S di RW 03 Kelurahan Wonolopo kecamatan Mijen Semarang.
3. Waktu : 45 menit
4. Peserta : Keluarga Tn.S
F. Media dan Alat Bantu
1. Lembar Balik
2. Leaflet
3. Balpoint
G. Setting Tempat
Keterangan :
: Keluarga
: Perawat
: Klien
H. Susunan Acara
NO Tahap Waktu Kegiatan Media
1. Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam
b. Mengklarifikasi kontrak yang
telah disepakati.
c. Apersepsi.
2. Pelaksanaan 35
menit
a. Memberikan pendidikan
kesehatan mengenai penyakit
Hipertensi meliputi : Pengertian,
Tanda dan Gejala, Perawatan
penderita Hipertensi dan
Komplikasi/Akibat yang
ditimbulkan.
b. Memberikan kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya.
Lembar
balik
Leaflet
3. Penutup 5 menit a. Meminta keluarga menjelaskan
kembali materi yang telah
didiskusikan.
b. Memberikan reinforcement
positif terhadap keluarga atas
jawaban yang benar.
c. Memberikan leaflet.
d. Mengakhiri pertemuan dengan
salam.
e. Membuat kontrak untuk
pertemuan berikutnya
I. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Pre planning sudah disiapkan dua hari sebelum pelaksanaan
b. Media sudah disiapkan dua hari sebelum pelaksanaan
c. Kontrak waktu, tempat dan topik telah disepakati satu hari sebelum pelaksanaan
2. Evaluasi Proses
a. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan baik
b. Keluarga memperhatikan materi yang disampaikan
c. Media yang digunakan dapat digunakan dengan baik
d. Pendidikan kesehatan tentang Hipertensi berjalan lancar
3. Evaluasi hasil
a. Klien dan Keluarga mampu menyebutkan pengertian Hipertensi.
b. Klien dan Keluarga mampu menyebutkan 6 dari penyebab penyakit Hipertensi.
c. Klien dan keluarga mampu menyebutkan 5 dari 6 tanda dan gejala penyakit Hipertensi.
d. Klien dan Keluarga mampu menyebutkan perawatan penderita Hipertensi.
e. Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 4 komplikasi penyakit Hipertensi.
Daftar Pustaka
Arif, M. dkk. (2002). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jakarta : Media Aeculapius FKUI
Brunner & Suddart. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta : EGC
Winarno Putu. (1990), Aneka Resep Obat Kuno Lengkap. Cv. Bitang Timur Offset : Surabaya
Lampiran Materi
HIPERTENSI
A. Pengertian
Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah sistolik/diastolic yang tidak normal yaitu tekanan darah sistolik 140
mmHg dan tekanan darah diastolik 90 mmHg.
B. Penyebab
Penyebab dari Hipertensi dapat meliputi :1. Tidak diketahui penyebabnya / keturunan (hipertensi primer)
Faktor – faktor resiko :
a. ras / suku bangsa
b. umur
c. kegemukan
d. asupan garam yang tinggi
e. riwayat hipertensi dalam keluarga
f. stress
g. merokok
h. banyak minum alkohol
2. Disebabkan oleh penyakit lain (hipertensi sekunder)
Antara lain penyakit :
a. ginjal
b. saraf
c. tumor
d. keracunan
C. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejal penyakit Hipertensi dapat meliputi :
1. Pusing
2. Rasa berat di tengkuk
3. Sukar tidur
4. Rasa mudah lelah
5. Cepat marah
6. Telinga berdenging
7. Gangguan penglihatan
8. Mimisan
9. Tanpa gejal
10. Sesak napas
D. Perawatan dan pencegahan
Perawatan dan pencegahan penyakit hipertensi dengan cara perubahan gaya hidup antara lain dengan :
4. Penurunan berat badan (Bila kegemukan).
5. Pengurangan asupan/konsimsi garam (Diit Rendah garam).
6. Menghindari faktor resiko, seperti : merokok, minum alcohol, makanan berlemak, makanan bersantan, stress.
7. Olah raga/latihan jasmani teratur
a. Bersifat terus menerus (kontinyu)
b. Dilakukan minimal 3-4 kali seminggu
c. Dilakukan minimal 30 menit/sesuai dengan kemampuan.
E. Komplikasi
Komplikasi penyakit hipertensi dapat meliputi :
1. Gangguan jantung
2. Gannguan pada pembuluh darah otak (Stoke).
3. Gangguan pengl;ihatan
4. Gangguan ginjal
Hipertensi adalah terjadinya
kenaikan tekanan darah sistolik
(atas) 140 atau lebih dan tekanan
diastolik (bawah) 90 atau lebih.
HIPERTENSI
1. Hipertensi ringan
Jika tekanan darah sistoliknya 140 s/d 159 mmHg
2. Hiperetensi sedang
Jika tekanan darah sistoliknya 160 s/d 179 mmHg
3. Hipertensi berat
Jika tekanan darah sistoliknya 180 s/d 209 mmHg
4. Hipertensi sangat berat
Jika tekanan darah sistoliknya lebih dari 210 mmHg
Hipertensi
1. Primer : keturunan, lingkungan (stres), penumpukan kalium dan garam, kegemukan, alkohol, dan merokok.
2. Sekunder : penyakit ginjal atau gangguan pembuluh darah
Peningkatan tekanan darah dan denyut nadi cepat
Sakit kepala, pusing & terasa
pegal atau berat pada bahu
& tengkuk
Nggliyer (vertigo), lemah
dan gemetaran
Sukar/ kurang tidur
Mata berkunang-kunang
Telinga berdenging
Rasa mual dan muntah
Kadang mimisan
Mudah tersinggung
atau perasaan ingin marah
HIPERTENSI
CARA PENCEGAHAN DAN PERAWATAN hipertensi
1. Makanan
Hindari konsumsi kopi berlebihan & alkohol
Kurangi konsumsi garam (3 gr / 1 sdt per hari), asinan, makanan kaleng, bumbu penyedap.
Kurangi makanan berkolesterol
Pertahankan
berat badan ideal
Perbanyak makan
sayur & buah
1. Stroke
2. Gangguan ginjal
3. Jantung cepat lelah (Penyakit
jantung)
4. Kelainan mata
5. Kematian
Makan telur 1 butir
& susu 1 gelas per hari
2. Lingkungan
Kurangi aktifitas
Menghindari stress
Olahraga dan
minum obat teratur
Tidak merokok
3. Periksa tekanan darah
secara teratur, terutama jika dikenali tanda-tanda kenaikan darah
TRADISIONAL
1. Dari timun timun 2 buah dicuci dengan air mengalir diparut, disaring dan dapat diminum
2. Dari daun seledri ambil daun sledri secukupnya cuci sampai bersih dilumat sampai halus tambahkan air panas secukupnya dan disaring minum ramuan ini 3kali sehari masing-masing 2 sendok makan
3. Dari bawang putih ambil 3 siung bawang putih tumbuk sampai halus
tambahkan air matang secukupnya lalu disaring minum ramuan ini 1-2 kali sehari secara teratur
4. Dari belimbing wuluh ambil 3 buah belimbing wuluh tambahkan daun kemangi secukupnya cuci sampai bersih lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa separuhnya, disaring lalu diminum sebelum tidur
5. Dari daun salam Ambil 15 lembar dauan salam Kemudian rebus dengan air 3 gelas belimbing Tunggu hingga mendidih dan sampai aiar tinggal 1 gelas Diamkan dan minum 1 kali sehari
DAN PERAWATANNYA
PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN NERSFAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG2010