Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tn.suriansyah

42
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN. S DENGAN MASALAH DIABETES MILITUS DI DESA TAJAU PECAH KEC. BATU AMPAR Disusun Oleh: Almahji NPM: 1214401010

Transcript of Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tn.suriansyah

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN. S DENGAN MASALAH DIABETES MILITUS DI DESA TAJAU PECAH KEC. BATU AMPAR

Disusun Oleh:AlmahjiNPM: 1214401010

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN REGULERTAHUN AKADEMIK 2014/2015

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAPADA KELUARGA Ny.R DENGAN MASALAH HIPERTENSI

Nama Mahasiswa: AlmahjiNPM : 1214401010

I. Data Umum1. Kepala Keluarga (KK): Tn.S2. Alamat dan Telpon : Tajau Pecah RT 103. Pekerjaan Kepala Keluarga: Dagang4. Pendidikan Kepala Keluarga: SD5. Umur : 59 Tahun5.Komposisi KeluargaNoNamaJKHubungan dgn KKUmurPendidikanPekerjaan

1Ny. W

Perempuan

Istri 51 TahunSD

Ibu Rumah

Genogram (Tiga generasi)Ayah Ibu

Keterangan : : Perempuan (Meninggal) : Laki-Laki

: laki-laki ( meninggal ) : Perempuan

: cerai : Pasien

6.Tipe Keluarga: Keluarga Inti7.Suku Bangsa: Banjar/Indonesia8.Agama: Islam9.Status Sosial Ekonomi Keluarga : Penghasilan Rp.1000.000-Rp.2.000.000,- Perbulannya,dari kebutuhan tersebut digunakan untuk bayar kredit motor, sewa rumah dan kebutuhan/keperluan Sehari-hari.10. Aktifitas Rekreasi Keluarga : Berkumpul bersama keluarga dirumah, rekreasi jika ada waktu libur

II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini Pada saat ini keluarga Tn. S berada pada tahap keluarga usia lanjut.Tugas perkembangan pada tahap perkembangan usia lanjut adalah mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan, adaptasi dengan perubahan kekuatan fisik, dan pendapatan, mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat dan mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga pada tahap ini.2. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum tercapai Keluarga Tn. S belum mempunyai anak sejak menikah, jadi belum mencapai perkembangan keluarga dengan kelahiran anak, keluarga dengan anak pra sekolah, keluarga dengan anak sekolah, keluarga dengan anak remaja dan keluarga dengan anak dewasa.3. Riwayat Keluarga intiTn. S mempunyai riwayat penyakit diabetes militus.4. Riwayat Keluarga SebelumnyaTn. S mengatakan bahwa ibu Tn. S mempunyai riwayat diabetes militus basah dan kanker payudara, adik Tn. S juga mempunyai riwayat penyakit diabetes militus.

III. Lingkungan 1. Karakteristik Rumah Status Rumah adalah menyewa,dengan panjang rumah 9 m dan lebar 6 M. Dengan bahan bangunan papan, memeliki 1 kamar tidur, 1 ruang tamu dan 1 dapur. Penerangan listrik cukup, alat transportasi ada berupa sepeda motor. Fasilitas komunikasi keluarga adalah TV dan Hp punya Tn. S dan Ny. W. Rumah memiliki ventilasi berupa jendela, pintu dan lubang angin serta lantai terbuat dari papan.

Denah Rumah :34

21

Keterangan :1. Kamar2. Ruang Tamu3. Dapur4. Kamar mandi

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RWKarakteristik tetangga baik atau ramah dengan anggota keluarga disekitar, kebiasaan masyarakat dimana keluarga tinggal yaitu saling mengunjungi dan menolong.

3. Mobilitas Geografis keluarga Status kepemilikan rumah adalah hanya menyewa, Tn. S sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak berumah tangga sampai sekarang, berdasarkan keterangan dulu daerah sekitar lingkungan tempat tinggal masih jarang ditempati penduduk dan masih menjadi hutan.4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakatTn. S tidak mengikuti perkumpulan yasinan dan arisan.

5. Sistem Pendukung KeluargaKeluarga Tn. S yang tinggal serumah ada 1 orang yaitu istrinya,apabila ada anggota keluarga yang sakit, semua saling memperhatikan. Fasilitas penunjang kesehatan keluarga hanya persediaan obat yang diperlukan karena bila ada yang sakit mendadak bias minum obat sementara sakit dan menghubungi dokter/mantri untuk berobat lebih lanjut.

IV. Struktur Keluarga 1. Pola komunikasi KeluargaKomunikasi Keluarga cukup baik, ada suatu masalah dalam keluarga, biasanya dilakukan musyawarah secara bersama untuk meangambil keputusan.Bahasa yang digunakan dalam keluarga maupun bermasyarakat adalah bahasa banjar. Komunikasi keluarga lebih sering terjadi pada waktu sore dan malam hari.2. Struktur Kekuatan Keluarga Hubungan keluarga sangat erat,apabila salah satu anggota keluarga memiliki masalah selalu di diskusikan dan bersama-sama mencari penyelesaian masalah.3. Struktur Peran Tn. SFormal : -Informal: Sebagai kepala keluarga dan suami.

Ny. WFormal: -Informal: Sebagai istri dan pengatur kebutuhan rumah tangga.

4. Nilai dan Norma KeluargaKeluarga mengatakan mereka makan malam sama-sama, cuci tangan sebelum makan, norma keluarga yang dianut adalah norma agama dan adat istiadat setempat.

Fungsi Keluarga 1. Fungsi Afektif Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih sayang, klien selalu mendukung apa yang dilakukan selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar etika dan sopan santun. Diterapkannya demokrasi dalam mengatasi permasalahan keluarga.

2. Fungsi SosialHubungan antar anggota keluarga harmonis saling membutuhkan antar anggota keluarga, hubungan anggota keluarga dengan warga sekitar juga harmonis.

3. Fungsi perawatan KesehatanKeluarga kurang mengenal masalah kesehatan tentang penyakit diabetes, hal ditunjukkan dengan keluarga yang kurang menyadari dampak masalah kesehatan akibat penyakit diabetes.Terbukti saat Tn. S merasakan saat penyakitnya timbul, klien merasakan badannya lemah dan klien pun hanya mencoba untuk berbaring dan istirahat sampai baik.

4. Fungsi ReproduksiTn. S mempunyai 1 istri dan belum mempunyai anak sejak menikah.

5. Fungsi EkonomiYang menjadi pencari nafkah yaitu Tn. S dengan penghasilan Rp.1.000.000-Rp.2.000.000 Perbulannya.

VI. Stres dan koping keluarga1. Stresor Jangka Pendek dan PanjangStresor yang di rasakan oleh Tn. S bersumber pada masalah-masalah kecil seperti kesalahpahaman atau konflik kecil dikeluarga namun dapat diselesaika segera setelah musyawarah antar anggota keluarga.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor Keluarga dalam usaha mengobati penyakitnya sudah sering kali berobat ke mantri.Walau pun tampak tidak ada perubahan yang berarti, keluarga hanya berserah kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa segala sesuatu keluarga yakin ada rencana Tuhan yang lebih baik.

3. Strategi Koping yang digunakanStrategi koping yang dilakukan oleh Tn. S adalah dengan cara menyisihkan penghasilan mereka untuk menabung selain bayar kredit motor dan sewa rumah.

4. Strategi adaptasi disfungsionalTerkadang Tn.S dan istrinya selalu berdoa apabila ada keputusan akan usaha-usaha yang mereka lakukan yang tidak tampak terlalu membuahkan hasil.

VII. Pemeriksaan FisikA. Pemeriksaan fisik umum:Keadaan umum Tn. STanda-tanda vital:Tekanan Darah: 110/70 mmHgRespirasi:: 22 x/menitNadi: 86 x/menit

Keadaan umum Ny. WTanda-tanda vital:Tekanan Darah: 120/80 mmHgRespirasi:: 18 x/menitNadi: 85 x/menit

B. Pemeriksaan fisik khusus:Keadaan khusus Tn. S Kepala dan leherPada pemeriksaan kepala tidak terdapat adanya benjolan, distribusi rambut merata, warna rambut putih (uban) dan kebersihan kepala bersih dan bentuk kepala normal. LeherPada leher tidak tampak adanya pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada kelainan pada leher. MataKonjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat edema, kornea tampak putih, penglihatan klien agak terganggu, klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan. HidungTidak ada kelainan yang ditemukan, penciuman klien masih baik, tidak ada polip, peradangan ataupun perdarahan. MulutBibir tidak kering dan tidak ada tanda-tanda sianosis.

DadaPergerakan dada terlihat pada saat inspirasi yaitu simetris, suara nafas vesikuler, tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-). AbdomenPada pemeriksaaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, suara abdomen tympani dan pergerakan peristaltik usus baik. EkstremitasPada ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat kelumpuhan, dari semua ekstremitas atas dan bawah klien mampu menggerakan persendian, mampu mengangkat, melipat persendian secara sempurna.

Keadaan khusus Ny. W Kepala dan leherPada pemeriksaan kepala tidak terdapat adanya benjolan, distribusi rambut merata, warna rambut hitam bercampur putih (uban) dan kebersihan kepala cukup bersih dan bentuk kepala normal. LeherPada leher tidak tampak adanya pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan leher bias digerakan kesegala arah. MataKonjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat edema, kornea tampak putih, penglihatan klien agak terganggu, klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan. HidungTidak ada kelainan yang ditemukan, penciuman klien masih baik, tidak ada polip, peradangan ataupun perdarahan. MulutBibir tidak kering dan tidak ada tanda-tanda sianosis DadaPergerakan dada terlihat pada saat inspirasi yaitu simetris, suara nafas vesikuler, tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).

AbdomenPada pemeriksaaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, suara abdomen saat diperkudi tympani dan pergerakan peristaltik usus baik. EkstremitasPada ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat kelumpuhan, dari semua ekstremitas atas dan bawah klien mampu menggerakan persendian, mampu mengangkat, melipat persendian secara sempurna.

VII. Harapan Keluarga Tn. S Berharap mudah-mudahan seluruh anggota keluarga selalu di beri Allah SWT kesehatan, dan berharap penyakit yang di derita nya tidak bertambah parah dan bias sembuh.

II. Analisa DataNoDataMasalahEtiologi

1

2

Data Subjektif Tn. S mengatakan kurang mengerti tentang penyakitnya Ny. W sering menanyakan apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi penyakitnya Data Objektif Ny. W sering bertanya tentang penyakit suaminya. Pola makan yang tidak memenuhi syarat yang sering dikonsumsi Tn. S

Data Subjektif Tn. S mengatakan belum terlalu mengerti apa yang harus dilakukan ketika sakit.

Data Objektif Tn.S sering bertanya tentang penyakitnya. Gula darah Tn.. S 308Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah( Diabetes Militus )

Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakitKurangnya informasi tentang penyakit Diabetes Militus dan perawatannya

Tidak tahu cara merawat keluarga dengan penyakit diabetes militus

Skala prioritas masalah keperawatan keluarga1). Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah ( Diabetes militus) berhubungan dengan Kurangnya informasi tentang penyakit Diabetes militus dan perawatannyaNoKriteriaSkalaBobotScorePembenaran

1.Sifat masalah Tidak/kurang sehat323/3x1=1Tn. S mengeluh badannya terasa lemas dan pandangan kabur yang merupakan keadaan tidak/kurang sehat

2Kemungkinan masalah dapat diubah Mudah222/2x2=2Ada keinginan dari keluarga untuk mematuhi pantangan-pantangan yang harus dihindari

3Potensial masalah dapat dicegah Tinggi313/3x1=1Terjadinya penyakit diakibatkan ketidak tahuan akan hal-hal yang tidak dianjurkan dilakukan

4Menonjolnya masalah Maslah berat,harus segera ditangani212/2x1=1Keluarga menyadari keluhan ini sangat mengganggu

Total Score 5

2). Ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakitb erhubungan dengan Tidak tahu cara merawat pasien dengan diabetes militus.NoKriteriaSkalaBobotScorePembenaran

1.Sifat masalah Tidak/kurang sehat312/3x1=1Tn. S mengeluh badannya terasa lemas dan pandangan kabur yang merupakan keadaan tidak/kurang sehat

2Kemungkinan masalah dapat diubah Hanya sebagian121/2x2=1Ada keinginan keluarga untuk memeriksakan diri ke tempat fasilitas kesehatan yang tepat dan adanya ketakutan penyakit tambah parah

3Potensial masalah dapat dicegah Tinggi313/3x1=1Adanya Keinginan untuk menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan keluhan

4Menonjolnya masalah Maslah berat,harus segera ditangani212/2x1=1Keluarga sangat menyadari keadaan sehat adalah sangat penting

Total3 2/3

Prioritas diagnose keperawatan keluargaPrioritasDiagnosa keperawatan keluargaSkor

1Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah ( Diabetes militus ) berhubungan dengan Kurangnya informasi tentang penyakit Diabetes militus dan perawatannya5

2Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan Tidak tahu cara merawat pasien dengan Diabetes militus.3 2/3

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

NoDiagnosa Keperawatan KeluargaTujuanKriteria EvaluasiRencana Intervensi

UmumKhusus

KriteriaStandar

1

Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah ( Diabetes militus ) berhubungan dengan Kurangnya informasi tentang penyakit Diabetes militus dan perawatannyaSetelah melakukan beberapa intervensi keluarga mampu memehami penyakit Diabetes militus dan perawatannyaSetelah kunjungan rumah ( 6 hari ) keluarga mampu melakukan 3 macam upaya pencegahan penyakit Diabetes militus

Setelah di berikan intervensi, keluarga mampu :Melihat tingkat keparahan penyakit ( Respon fisik )

Penyakit tidak menjadi lebih parah : Rasa lemas berkurang Pandangan tidak kabur lagi1) Jelaskan tentang penyakit Diabetes militus : Pengertian, penyebab, dan cara mengatasi.2) Jelaskan pencegahan makanan yang tidak boleh dimakan3) Jelaskan dan dukung pemanfaatan sumber daya/ dana dalam keluarga 4. Rujuk Tn. S ke fasilitas kesehatan terdekat

NoDiagnosa Keperawatan KeluargaTujuanKriteria EvaluasiRencana Intervensi

UmumKhususKriteriaStandar

2Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan Tidak tahu cara merawat pasien dengan diabetes militusSetelah melakukan intervensi keperawatan keluarga mampu merawat Tn. S yang menderita diabetes militusSetelah melakukan intervensi keluarga dapat memutuskan mengatasi penyakit diabetes militus pada Tn. SRespon VerbalKeluarga memutuskan untuk mengatasi diabetes militus pada Tn. S1) Kaji Pengetahuan keluarga tentang penatalaksanaan penyakit diabetes militus.2) Diskusi kan tentang penatalaksanaan penyakit diabetes militus dan bandingkan dengan keadaan Tn. S pada saat Normal 3) Arahkan keluarga untuk memutuskan mengatasi diabetes militus pada Tn. S dan menjelaskan alternative penyakit diabetes militus seperti makanan dan obat4) Berikan keputusan untuk mengatasi diabetes militus

PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGANoDiagnosa Keperawatan keluargaTujuan khususTanggalImplementasiEvaluasi

1.

2.

3.

4.

5.

6Ketidakmampuan mengenal keluarga mengenal masalah kesehatan diabetes militus kurang terpaparnya keluarga terhadap sumber informasi

Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan Tidak tahu cara merawat pasien dengan diabetes militus

Ketidakmampuan mengenal keluarga mengenal masalah kesehatan diabetes militus berhubungan dengan kurang terpaparnya keluarga terhadap sumber informasi

Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan Tidak tahu cara merawat pasien dengan diabetes militus

Ketidakmampuan mengenal keluarga mengenal masalah kesehatan diabetes militus berhubungan dengan kurang terpaparnya keluarga terhadap sumber informasi

Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan Tidak tahu cara merawat pasien dengan diabetes militus

Setelah kunjungan rumah ( 6 hari ) keluarga mampu melakukan 3 macam upaya pencegahan penyakit diabetes militus

Setelah dilakukan intervensi keluarga dapat memutuskan mengatasi penyakit diabetes militus pada Tn. S

Setelah kunjungan rumah ( 6 hari ) keluarga mampu melakukan 3 macam upaya pencegahan penyakit diabetes militus

Setelah melakukan intervensi keluarga dapat memutuskan mengatasi penyakit diabetes militus pada Tn. S

Setelah kunjungan rumah ( 6 hari ) keluarga mampu melakukan 3 macam upaya pencegahan penyakit Hipertensi

Setelah melakukan intervensi keluarga dapat memutuskan mengatasi penyakit diabetes militus pada Tn. S

1) Menjelaskan tentang penyakit diabetes militus : Pengertian, penyebab, dan cara mengatasi.2) Menjelaskan pencegahan makanan yang tidak boleh dimakan3) Menjelaskan dan dukung pemanfaatan sumber daya/ dana dalam keluarga 4. Merujuk Tn. S ke fasilitas kesehatan terdekat

1) Mengkaji Pengetahuan keluarga tentang penatalaksanaan penyakit diabetes militus2) Mendiskusi kan tentang penatalaksanaan penyakit diabetes militus dan bandingkan dengan keadaan Tn. S pada saat Normal 3) Mengarahkan keluarga untuk memutuskan mengatasi diabetes militus pada Tn. S dan menjelaskan alternative penyakit diabetes militus seperti makanan dan obat4) Memberikan keputusan untuk mengatasi diabetes militus

1) Menjelaskan tentang penyakit diabetes militus : Pengertian, penyebab, dan cara mengatasi.2) Menjelaskan pencegahan makanan yang tidak boleh dimakan3) Menjelaskan dan dukung pemanfaatan sumber daya/ dana dalam keluarga 4. Merujuk Tn. S ke fasilitas kesehatan terdekat

1) Mengkaji Pengetahuan keluarga tentang penatalaksanaan penyakit diabetes militus2) Mendiskusi kan tentang penatalaksanaan penyakit diabetes militus dan bandingkan dengan keadaan Tn. S pada saat Normal 3) Mengarahkan keluarga untuk memutuskan mengatasi diabetes militus pada Tn. S dan menjelaskan alternative penyakit diabetes militus seperti makanan dan obat4) Memberikan keputusan untuk mengatasi diabetes militus

1) Menjelaskan tentang penyakit diabetes militus : Pengertian, penyebab, dan cara mengatasi.2) Menjelaskan pencegahan makanan yang tidak boleh dimakan3) Menjelaskan dan dukung pemanfaatan sumber daya/ dana dalam keluarga 4. Merujuk Tn. S ke fasilitas kesehatan terdekat1) Mengkaji Pengetahuan keluarga tentang penatalaksanaan penyakit diabetes militus2) Mendiskusi kan tentang penatalaksanaan penyakit diabetes militus dan bandingkan dengan keadaan Tn. S pada saat Normal 3) Mengarahkan keluarga untuk memutuskan mengatasi diabetes militus pada Tn. S dan menjelaskan alternative penyakit diabetes militus seperti makanan dan obat4) Memberikan keputusan untuk mengatasi diabetes militus

S: Tn. S mengatakan bahwa dia belum banyak mengetahui penyakit diabetes militusO: Tn. S bertanya tentang penyakit diabetes militusA:Masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi

S : Tn. S mengatakan bahwa dia belum terlalutahu tentang cara merawat penyakit diabetes militusO : Tn.S bertanya cara merawat penyakit diabetes militusA : Masalah teratasi sebagianP : Lanjutkan Intervensi

S:Tn. S mengatakan bahwa dia sudah mengetahui sedikit tentang penyakit diabetes militusO:Tn. S masih bertanya tentang penyakit diabetes militusA:Masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi

S : Ny. R mengatakan bahwa dia sudah tahu sedikit tentang cara merawat penyakit diabetes militusO : Tn. S masih bertanya tentang cara merawat penyakit diabetes militusA : Masalah teratasi sebagianP : Lanjutkan Intervensi

S:Tn. S mengatakan bahwa dia sudah mengetahui sedikit tentang penyakit diabetes militusO:Tn. S masih bertanya tentang penyakit diabetes militusA:Masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi

S : Ny. R mengatakan bahwa dia sudah tahu sedikit tentang cara merawat penyakit diabetes militusO : Tn. S masih bertanya tentang cara merawat penyakit diabetes militusA : Masalah teratasi sebagianP : Lanjutkan Intervensi

EVALUASINoHari/tanggalDiagnosa Keperawatan KeluargaEvaluasi

1.

2.

3.

4.

5.

6.Ketidakmampuan mengenal keluarga mengenal masalah kesehatan diabetes militus berhubungan dengan kurang terpaparnya keluarga terhadap sumber informasi

Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan Tidak tahu cara merawat pasien dengan diabetes militus

Ketidakmampuan mengenal keluarga mengenal masalah kesehatan diabetes militus berhubungan dengan kurang terpaparnya keluarga terhadap sumber informasi

Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan Tidak tahu cara merawat pasien dengan diabetes militus

Ketidakmampuan mengenal keluarga mengenal masalah kesehatan diabetes militus berhubungan dengan kurang terpaparnya keluarga terhadap sumber informasi

Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan Tidak tahu cara merawat pasien dengan diabetes militus

S: Tn. S mengatakan bahwa dia belum banyak mengetahui penyakit diabetes militusO: Tn. S bertanya tentang penyakit diabetes militusA:Masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi

S : Tn. S mengatakan bahwa dia belum terlalutahu tentang cara merawat penyakit diabetes militusO : Tn.S bertanya cara merawat penyakit diabetes militusA : Masalah teratasi sebagianP : Lanjutkan Intervensi

S:Tn. S mengatakan bahwa dia sudah mengetahui sedikit tentang penyakit diabetes militusO:Tn. S masih bertanya tentang penyakit diabetes militusA:Masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi

S : Ny. R mengatakan bahwa dia sudah tahu sedikit tentang cara merawat penyakit diabetes militusO : Tn. S masih bertanya tentang cara merawat penyakit diabetes militusA : Masalah teratasi sebagianP : Lanjutkan Intervensi

S:Tn. S mengatakan bahwa dia sudah mengetahui sedikit tentang penyakit diabetes militusO:Tn. S masih bertanya tentang penyakit diabetes militusA:Masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi

S : Ny. R mengatakan bahwa dia sudah tahu sedikit tentang cara merawat penyakit diabetes militusO : Tn. S masih bertanya tentang cara merawat penyakit diabetes militusA : Masalah teratasi sebagianP : Lanjutkan Intervensi

MATERI PENYULUHAN HIPERTENSI

A.PENGERTIANDiabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002). Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002).B.ETIOLOGI Faktor genetic Faktor-faktor imunologi Faktor lingkungan Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th) Obesitas Riwayat keluargaC.TANDA DAN GEJALA Sering merasa haus Sering kencing terutama malam hari Pandangan menjadi kabur Sering merasa lelah tanpa sebab yang jelas Penurunan berat badan Kulit terasa kering Sering menderita sariawan atau infeksi (misalnya bisul) yang sulit sembuh Mati rasa atau kesemutan di kaki dan tangan Mual dan muntahD.PERAWATAN DIABETES MILITUSPENCEGAHAN :-Menghindari makanan tinggi garam dan berpengawet-Menghindari dan mengurangi BB yang berlebihan-Tidak merokok dan tidak minum alcoholPERAWATAN :-Istirahat yang cukup-Olah raga secara teratur-Minum obat secara teratur ( bila ada )-Memeriksakan tekanan darah secara teratur

MAKANAN YANG DIPERBOLEHKAN :Semua makanan yang pengolahannya tanpa garam dapur, tanpa soda kue, tanpa MSG, rendah kolesterol dan tanpa pengawet.

MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI :Daging / dendeng, ikan asin, telur asin, kopi, MSG ( vetsin ), jeroan, kecap asin, sarden dan acar.

E.KOMPLIKASIKomplikasi penyakit akibat Hipertensi :-Penyakit ginjal-Jantung koroner-Kelumpuhan-Payah jantung / Gagal jantung-Penyumbatan pembuluh darah otak (STROKE)

MATERI PENYULUHAN DIET RENDAH GARAM

Pemberian diet rendah garam bertujuan membantu menghilangkan retensi garam / air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada hipertensi. Diet ini diindikasikan untuk pasien dengan edema dan / atau Hipertensi, seperti pada aggal Jantung, sirosis Hepatis, Penyakit Ginjal tertentu, toksemia pada kehamilan, dan hipertensi esensial.Syarat diit ini adalah cukup kalori, protein, mineral, dan vitamin, jumlah Natrium yang diperbolehkan disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam / air atau hipertensi, dan bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit.Makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan (diet rendah garam)Golongan bahan makananMakanan yang boleh diberikanMakanan yang tidak boleh diberikan

Sumber Karbohidrat

Sumber Protein Hewani

Sumber protein nabati

Lemak

Sayuran

Buah buahan

BumbuBeras, Bulgur, Kentang, Singkong, Terigu Tapioka, Hunkwee, Gula, Makanan yang diolah dari bahan makanan tersebut di atas tanpa garam dapur dan soda, seperti : Makroni, Mie, Bihun, Roti, Biskuit, Kue Kering.

Daging dan ikan maksimum 100 gram sehari; telur maksimum 1 butir sehari; susu maksimum 200 gram sehari

Semua kacang kacangan yang diolah dan dimasak tanpa garam

Minyak, margarin tanpa garam, mentega tanpa garam

Semua sayuran segar, sayuran yang diawet tanpa garam dapur, Natrium Benzoa dan soda

Semua buah buahan segar, buah yang diawet tanpa garam dapur, natrium benzoa dan soda

Semua bumbu segar dan kering yang tidak mengandung garam dan ikatan natrium lainnyaRoti, Biskuit, dan kue yang dimasak dengan garam dapur dan atau soda.

Otak, ginjal, lidah, sardin, keju, daging, ikan dan telur yang diawet dengan garam dapur seperti : daging asam, ham, bacon, dendeng, abvon, ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi, udang kering, telur asing, telur pindang dsb.Semua kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur dan ikatan natrium lainnya.

Margarin dan mentega biasa.

Sayuran yang diawet dengan gram dapur dan ikatan natrium lainnya, seperti sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan, acar, dsb.

Buah buahan yang diawet dengan garam dapur dan ikatan natrium lainnya.

Garam dapur, baking powder, soda kue, vetsin dan bumbu yang mengandung garam dapur seperti : kecap, terasi, saus tomat, petis, tauco, dsb.