Asuhan Keperawatan Keluarga
-
Upload
exsimple-vicci-aja -
Category
Documents
-
view
2.257 -
download
11
Transcript of Asuhan Keperawatan Keluarga
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PENGKAJIAN KELUARGA Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. R
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : laki – laki
Suku / Bangsa : Makassar / Indonesia
Pendidikan : Tidak sekolah.
Agama : Islam
Pekerjaan : Tukang Becak
Alamat : Dusun Kalukuang Desa Pa’rasangan Beru
Kec. Galut.
Anggota keluarga
No
Nama Umur
Hubungan Pendidikan
Pekerjaan
Tempat Tinggal L P
1 2 3 4.
Ny Dg
N . A . H Ha
28 th 18thn
43thn
20thn
Istri Anak Anak Anak
SD SD SD SD
IRT
Buruh Buruh Buruh
Serumah Serumah Serumah Serumah
Keteranga : KS : Kurang Sehat S : Sehat
Tipe Keluarga Keluarga inti dengan 3 orang anak
C. Genogram Keluarga 3 Generasi
s
III. Pola/kebiasaan keluarga sehari – hari. .
1. Pengambilan Keputusan Dalam pengambilan keputusan sepenuhnya adalah kepala keluarga. Dan jika ada
masalah yang rumit didiskusikan dengan keluarga.
2. Kebiasaan hidup sehari – hari
a. Pola makan/minum.
Makanan pokok keluarga adalah nasi . Keluarga jarang mengkonsumsi
buah – buahan, selain makanan pokok nasi, keluarga biasa mengkonsumsi
ikan atau telur.Keluarag biasa minum air yang biasa dimasak..
b. Pola rekreasi dan hiburan.
Dalam mengisi waktu senggang, keluarga mengisi dengan menonton TV
atau mendengarkan radio.Keluarga jarang bereaksi ke kota
c. Pola istirahat tidur
Anggota keluarga kadang tidur siang, jika tidak bekerja.Anggota keluarga
biasanya tidur malam pukul 22.00. Semua anggota keluarga tinggal bersama
dalam satu rumah dan tidur dengan menggunakan tiga tempat tidur.
Tn.A Tn.B
Ny.
Ny.B
Tn. K
Ny.
d.Pola komunikasi keluarga
Dalam berkomunikasi sehari – hari keluarga menggunakan bahasa makassar.
Yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah ayah dan jika ada
masalah dalam keluarga selalu dibicarakan atau dimusyarawakan.
e. Pola eliminasi keluarga.
Kebiasaan keluarga dalam Bab/ Bak di WC yang kurang terjaga
kebersihannya.
f. Pola aktivitas
Kepala keluarga bekerja di Makassar dan setiap 2 minggu sekali kembali ke
rumah, ibu kadang – kadang menjual sayuran, sedangkan ketiga anaknya bekerja sebagai
buruh.
IV. Personal Hygiene
1. Rambut
Kebersihan anggota keluarga tampak terpelihara, kebiasaan mencuci rambut 2
kali sehari dengan mengunakan sampo.
2. Mulut dan gigi
Keluarag menggosok gigi setiap 2 kali sehari dengan mengunakan pasta gigi.
Sehingga kebersihan mulut dan gigi tetap terjaga.
3. Kulit
Keluarga mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun mandi. Dan
mengganti pakain satu kali sehari.
4. tangan dan kaki.
Keadaan kuku tangan dan kuku kaki dipotong pendek. Keluarga terbiasa
mencuci tangan sebelum makan.
D. Faktor Ekonomi, Sosial, Budaya dan Spritual
1. Pekerjaan
Dalam keluarga yang bekerja adalah kepala keluarga sebagai seorang tukang
becak, yang bekerja setiap hari dan dibantu oleh anak – anaknya yang bekerja
sebagai buruh.
Ny. Dg N sebagai ibu rumah tangga dan kadang – kadang menjual sayur.
2. Penghasilan dan Pengeluaran
Tn. R berpenghasilan Rp. 300.000 – Rp 500.000/ bulan dan . ada penghasilan
tambahan selain penghasilan dari kepala keluarga yakni penghasilan dari anak –
anaknya.
3. Simpanan Keluarga
Ny Dg N mengatakan uang tidak disimpan di Bank, dan disimpan sendiri, dan
jika ada keperluan mendadak mudah untuk mengambilnya..
4. Penentu keuangan keluarga
Kepala keluarga adalah sebagai penentu keuangan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan anggota keluarga dan istri yang mengatur pengeluaran dan
pemasukkannya.
5. Peranan Anggota Keluarga
Tn. R sebagai kepala keluarga bertugas memberi nafkah untuk menghidupi
keluarganya sebagai seorang tukang becak yang berangkat dari jam 07.00
sampai jam 22.00.
Ny Dg. N sebagai ibu rumah tangga yang bertugas mengurus keperluan anak di
rumah, memasak, mencuci, membersihkan rumah dan mengurus keperluan
suaminya dan anak-anaknya.
6. Hubungan dengan masyarakat.
Hubungan keluarga dengan tetangga cukup baik, saling tolong menolong, aktif
ikut dalam kegiatan di masyarakat.
E. Lingkungan Keluarga 1. Perumahan
Ukuran rumah 5 x 8 meter persegi, yang berbentuk persegi panjang, jenis rumah
semipermanen milik pribadi yang berdinding papan, lantai semen sedangkan
kamar tidak ada, daerah dapur di sekat dengan gedek .
Kamar tidak ada, ruang tamu dengan tempat tidur, dibatasi oleh lemari.Ventilasi
ruang tamu ada jendela dan ruangan dapur dan tidak terdapat ventilasi.
Kebersihan rumah cukup, namundipekarangan dan sekitar rumah tampak kotor.
2. Persediaan Air Bersih
Keluarga menggunakan sumur pompa milik tetangga. Air tidak berbau dan tidak berwarna ( jernih ). Pengolahan air dimasak sampai mendidih dan di konsumsi. Sedangkan untuk mencucui dan mandi berasal dari sumur gali yang ada di depan rumah.
3. Pembuangan Sampah
Untuk sampah di luar rumah seperti daun kayu, plastik, kertas dan lain – lain, dibakar. Untuk sampah di dalam rumah seperti bekas potongan sayuran dan ikan dibuang dibelakang rumah (sawah)
4. Pembuangan Air Limbah
Air limbah dari rumah tangga dialirkan dibelakang rumah dan mengalir ke belakang rumah sehingga kadang menimbulkan bau yang tidak sedap, SPAL terbuka dan tidak ada penampungan air limbah khusus. Dan kebersihan kurang.
5. Jamban / WC
Untuk buang air besar / kecil keluarga mempunyai jamban leher angsa sendiri. dengan keadaan yang kurang bersih.Jarak jamban dengan sumber air kurang dari 10 meter
6. Lingkungan Rumah
Jarak rumah dengan rumah tetangga dekat dan ada lorong yang menghubungkan dengan rumah tetangga. Di halaman rumah tampak kotor dan tidak dimanfaatka, serta becek.
7. Denah Rumah
Keterangan :
2 1. Ruang tamu & tempat tidur anak
2. Kamar tidur
1 3. Dapur
8. Interaksi Keluarga
Keluarga berkumpul di ruang tamu yang sekaligus ruang keluarga, keluarga pada waktu senggang kadang berkumpul untuk berdiskusi dengan anggota keluarga.
9. Sarana komunikasi dan transportasi
Bila keluarga hendak bepergian menggunakan kendaraan umum becak dan sepeda baik untuk belanja maupun keperluan lain apabila jaraknya memang cukup jauh.
10.Fasilitas kesehatan
Bila ada keluarga yang sakit, berobat ke Puskesmas yang berjarak + 2 kilometer dari rumah atau ke petugas kesehatan terdekat.
F. Riwayat Kesehatan 1. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tn R . jarang mengalami sakit, hanya influenza biasa Ny. Dg N Sedang mengalam sakit typhoid Anak- anak Tn R semua sehat dan aktif.
2. Imunisasi
Semua anak Tn R semua mendapat imunisasi.
3. Keluarga Berencana ( KB )
ibu tidak menggunakan KB .
G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Tn.A Ny. K
Rifala Rizala
Hidung
Hitam
Bersih TAK TAK
Kelenjar TAK TAK TAK TAK
TAK
Paru S1 / S2
Bersih Simetris Simetris
H. Pengkajian Psikologis
1. Status Emosi Keadaan emosi kepala keluarga stabil begitu juga anggota keluarga yang lain. Dalam komunikasi dengan perawat yang mengkaji baik dan terjalin hubungan emonsonal yang baik dengan perawat.
2. Konsep Diri Kepala keluarga berprinsip bahwa dia berperan sebagai kepala keluarga yang berkewajiban untuk mencari nafkah untuk anak dan istrinya, jika hal itu tidak terlaksana maka akan menjadi hal yang tidak wajar bagi dirinya. Istri berkewajiban mengurus anak dan suami sebagai seorang pendamping yang setia dan mempunyai tanggung jawab terhadap anaknya.
3. Pola Komunikasi Dalam komunikasi sehari – hari di rumah dan dimasyarakat di sekitarnya menggunakan bahasa Makassar.
4. Pola Pertahanan
Dalam mengatasi perbedaan pendapat keluarga selalu mengkomunikasikannya dengan istri secara kekeluargaan.
I. Pengetahuan Keluarga Terhadap Tumbang
Keluarga belum mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan anak. Selama ini anaknya di biarkan tumbuh dan berkembang secara alamiah, yang ibu mengawasi anaknya sampai tumbuh besar
J. Harapan Keluarga taerhadap petugas kesehatan
Tn. R. Dan Ny Dg N sangat senang dengan atas kunjungan sehingga mereka bisa bertanya banyak tentang kesehatan. Keluarga mengharapkan agar petugas kesehatan selalu datang ke rumah penduduk untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan
K. Prilaku Keluarga Yang Berhubungan dengan Kesehatan
Tn. K. mempunyai kebiasaan merokok, yaitu bisa menghabiskan 1 bungkus rokok surya perhari. Anak yang pertama jarang memakai alat alat kaki jika berjalan di tanah.
ANALISA DATA ( PENJAJAKAN TAHAP I )
DATA
MASALAH
KESEHATAN MASALAH KEPERAWATAN
a. Ny N mengatakan menderita demam sejak 10 hari yang lalu.
Ny N mengatakan merasa lemah
S : 37,8 C
92x/m
24x/m
TD : 110/70 mmHg
b. Keluarga mengatakan tidak mengetahui tentang perawatan anggota keluarga yang sakit.
Keluarga mengatakan tidak tahu apa yang harus diperbuat bila Ny Dg N panas tinggi
c. Keluarga mengatakan Ny
Dg N sakit biasa ( Demam)
Keluarga mengatakan tidak mengetahui tentang cara penularan tentang penyakit typhoid.
d. Keluarga mengatakan
jika ada anggota keluarga yang sakit lebih senang beli obat diwarung.
Keluarga mengatakan pembayaran di puskesmas dan di RS mahal.
Keluarga terlambat membawa anak ke puskesmas/ RS
Ny Dg N menderita typhoid
Penyakit Typhoid Ny Dg N berhubungan dengan :
1. Ketidakmampuan keluarag mengenal penyakit typhoid sehubungan sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit typhoid.
2. Ketidakmampuan keluarga memberikan perawatan pada keluarga kepada anggota keluarga yang sakit ehubungan dengan kurang mengetahui cara perawatan yang dibutuhkan keluarga yang menderita penyakit typoid.
3. Ketidaksanggupan memelihara rumah yang bisa mempengaruhi kesehatan keluarga sehubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentang usaha pencegahan penyakit typoid.
4.Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang da sehubungn dengan keluarga kurang mendapat informasi tentang manat dari sarana kesehatan.
a. Tidak memiliki tempat pembuangan sampah
Keadaan WC kotor Tidak memiliki
penampungan air limbah.
b. Keadaan rumah agak
gelap Ventilasi rumah kurang Keadaan rumah kotor.
Lingkungan / sanitasi yang tidak memenuhi syarat keseh
Sanitasi yang jelek berhubungan dengan :
1. Ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan yang menunjang kesehatan sehubungan dengan dengan ketidaktahuan pentingnya sanitasi.
2. Ketidakmampuan menggunakan sumber pada keluarga sehubungan dengan tidak sadar bahwa fasilitas yang ada.
PRIORITAS MASALAH KESEHATAN
Masalah : Ny N menderita Typhoid
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat masalah : 3/3 x 1 Adalah keadaan kurang sehat dan
memerlukan tindakan segera agar anggota keluarga lainnya tidak tertular.
Kemungkinan untuk diubah : dengan mudah 2/2 x 2
2 Sumber – sumber dan tindakauntuk memecahkan masalah dapatdijangkau oleh keluarga
Potensial masalah untuk dicegah : tinggi
3/3 x 1 1
Kemungkinan untuk mengenal danm mengetahui gejla dapat dilakukan keluarga
Menonjolnya masalah : 1/2 x 1 1/2 Keluarga menyadari masalah tetapi tidak perlu segera ditangani.
Jumlah 4 1/2
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
-Sifat masalah : tidak atau kurang sehat
2/3 Lingkungan yang kotor dapat menyebabkan penyakit.
- Kemungkinan masalahdiubah: 2/2 x 2
2 Terbatas sumber daya keluarga menjadi penghambat penangann masalah
- tinggi 3/3 x 1 1
Timbulnya penyakit dapat dicegah dan lingkungan yang bersih.
Masalah tidak di rasakan 1/2 x 1 1/2 Keluarga menyadari masalah tetapi meras tidak perlu segera ditangani
Jumlah 3 1/6
Masalah kesehatn berdasarkan prioritas masalah kesehatan yaitu:
1. Penyakit typhoid merupakan masalah kesehatan yang mengancam kesehatan keluarga:
a. Ketidakmampuan mengenal penyebab dan pentingnya pengobatan penyakit typhoi
sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit typhoid.
b. Ketidaksanggupan keluarga memberikan perawatan keluaraga kepada anggota keluarga
yang sakit sehubungan dengan kurang mengetahui cara perawatan yang dibutuhkan
keluarga.
c. Ketidaksangupan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada sehubungan
dengan keluarga kurang mendapat informasi tentang manfaat sarana kesehatan.
2. Sanitasi lingkungan yang jelek
a. Ketidakmampun keluarga memlihara lingkungan yang menunjang kesehtaan ehubungan
dengan ketidaktahuan tentang pentingya sanitasi..
b. Ketidakmampuan menggunakan sumber pada keluarga sehubungan dengan tidak sadar
bahwa fasilitas yang ada.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
TGL MASALAH KESEHATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUPAN TUPEN KRITERIA STANDAR INTERVENSI
1.
.Typoid pada anggota keluarga Ny. N.
Penyakit tipoid pada anggota keluarga Tn. R sehubungan dengan : 1. Ketidakmampuan
keluarga mengenal penyebab penyakit sehubungan denganS kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit tipoid.
Setelah tindakan keperawatan, diharapkan penyakit tipoid pada anak pertama Tn R dapat diatasi atau berkurang.
Setelah tindakan keperawatan melalui kunjungan rumah + I jam diharapkan keluarga dapat a. mengenal
tentang Tipoid dengan menjelaskan tentang • Arti
penyakit Tipoid
• Penyebab Tipoid
• Tanda dan gejala penyakit Tipoid
Verbal
• Tipoid yakni penyakit yang disebabkan karena adanya infeksi saluran Pencernaan ( Usus halus )
• Penyebabnya Kuman Salmonela Typie
Tanda dan gejala - Sakit perut, mual,
muntah, tidak ada nafsu makan.
- Demam selama satu minggu
• Tanda bahaya - Perdarahan/
perporasi pada usus, dan terjadi peritonitis
- Syok - Kesadaran
menurun - Kematian .
1. Kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit Tipoid
2. Diskuasikan / HE tentang arti, gejala, dan penyebab penyakit tipoid
.3.beri pujian atas
apa yang dijelaskan oleh keluarga tentang penyakit Tipoid
1. Kaji
.
2. Ketidaksanggupan keluarga memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit typoid.
Setelah diberikan tindakan keperawatan melalui kunjungan rumah selama + 45 menit, diharapkan keluarga dapat : • Mengetahui
bahaya Tipoid
• Cara pencegahan Tipoid
Verbal Motorik
1. Akibat yang terjadi bila Tipoid tidak diatasi yakni; • Infeksi pada usus
dan perforasi / peritonitiis
• Kesadaran Menurun
• Daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terkena penyakit yang lain.
• Infeksi semakin meluas atau penyakit tambah parah / komplikasi.
2. Cara pencegahan Tipoid • Jauhkan anak –
anak dari demam akibat tipoid.
• Berikan imunisasi lengkap
• Berikan makan makanan yang bergizi dan seimbang setiap hari.
• Jaga kebersihan tubuh, makanan dan lingkungan.
pengetahuan keluarga tentang typoid.Diskusikan dengan keluarga tentang bahaya typoid dan cara pencegahannya.
2. Motivasi keluarga untuk mengungkapkan apa yang telah didiskusikan bersama keluarga.
3. Berikan pujian terhadap apa yang diungkapkan oleh keluarga
4. Anjurkan untuk menjaga kebersihan lingkungan, makanan seimbang, dan hindarkan dari orang – orang yang batuk, pilek, merokok.
3. Ketidaksanggupan
memlihara lingkungan rumah yang bisa mempengaruhi kesehatan keluarga sehubungan dengan ketidaktahuan tantang usaha pancecahan panyakit typoid.
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1 jam diharapkan keluarga dapat : • Merawat
atau mengetahui perawatan pada keluarga yang menderita ISPA
• Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
1 Prinsip – prinsip
perawatan ISPA
• Istirahatkan anak minimal 8 jam sehari.
• Mengatasi panas (demam yang timbul dengan memberikan kompres hangat dan memberikan obat penurun operasi
• Mengatasi batuk dengan batuk obat tradisional yakni ½ sendok the air perasan jeruk nipis dicampur dengan madu atau kecap manis, berikan 2x sehari.
• Pemberian makanan yang bergizi / seimbang ASI
1. Kaji
pengetahuan keluarga tentang cara perawatan ISPA
2. Diskusikan cara perawatannya
3. Berikan motivasi untuk mengungkapkan apa yang dijelaskan
4. Berikan pujian atas apa yang diungkapkan tentang ISPA
5. Anjurkan untuk membawa anaknya ke puskesmas jika anak batuk sering, demam atau penyakit semakin parah.
2.
Kurang gizi pada anak pertama Tn K
Kurang gizi pada anak pertama Tn K berhubunga dengan 1. Ketidakmampuan
keluarga untuk mengenal masalah kesehatan tentang kurang gizi pada anak, tanda,gejala dan akibat kurang gizi.
Setelah tindakan keperawatan , diharapkan masalah kurang gizi pada anak pertama Tn K dapat teratasi.
Setelah mendapatkan tindakan keperawatan melalui kunjungan rumah selama 45 menit, diharapkan keluarga dapat • Mengen
al tentang kurang gizi , dengan menjelaskan - Pengertian
kurang gizi - tanda,gejala
kurang gizi - Pentingnya
Verbal
• Pemberian minuman sebanyak – banyaknya dengan air hangat.
Kurang gizi / KKP adalah suatu keadaan dimana tubuh mengalami kurang gizi sehingga mengakibatkan perubahan tubuh ( kurus ). Gizi pada anak sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan serta kelangsungan hidup. • Tanda - tanda gizi
kurang : berbadan kurus, dan kulit kusam, sekitar mata bengkak, rambut tipis dan kemerahan, kaki dan tangan bengkak.
• Akibat kurang gizi : gangguan pertumbuhan mudah terkena penyakit, berkurangnya daya pikir
1. Kaji pengetahuan
keluarga tetang gizi balita
2. Jelaskan dan
2. Ketidakmampu
an keluarga untuk mengambil keputusan untuk mencegah kurang gizi pada keluarga berhubungan dengan tidak mengetahui tentang mekanan yang bergizi.
3.
gizi pada anak.
- Akibat kurang gizi.
Setelah mendapatkan tindakan keperawatan melalui kunjungan rumah 45 menit diharapkan keluarga dapat ; • Mengeta
hui cara pengolahan makanan yang sesuai dengan
Motorik Verbal
• Penyebab kurang gizi : Pengolahan makanan yang tidak sesuai dengan kesehatan, nilai gizi makanan tidak ada dan keadaan bahan makanan tidak memenuhi syarat kesehatan.
Cara pengolahan makanan yang sesuai dengan syarat kesehatan yakni sayuran dicuci terlebuh dahulu lalu dipotong, karena vitamin dapat larut dalam air bila dicuci setelah dipotong, memasak sayuran tidak terlalu lama dan tidak berubah warna, serta mencuci beras tidak terlalu bersih. • Makanan yang
banyak mengandung gizi dan mudah dijangkau oleh keluarga kalangan ekonomi rendah seperti tempe, tahu, bayam,
3. Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keularga yang mengalami tipoid berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang bahya yang ditimbulkan akibat penyakit demam typoid.
kesehatan. • Mengeta
hui makanan yang banyak mengandung gizi.
• Perubahan perilaku keluarga dalam mengolah makanan.
Setelah tindakan keperawatan melalui kunjungan rumah kurang lebih 45 menit diharapkan keluarga dapat :
a. Mengetahui akibat yang ditimbulkan akibat kurang gizi.
b. Manfaat
Verbal dan motorik
kangkung, telur, ikan teri dan makanana yang segar.
Akibat kurang gizi : 1. Gangguan
pertumbuhan
2. Mudah terkena penyakit
3. Menurunnya daya pikir Manfaat unsur-unsur pada makanan seperti : 1. Vitamin untuk
mempertahankan kesehatan
2. Protein untuk mengganti zat-zat yang rusak
3. Lemak sebagai
3. Motivasi keluarga tentang apa yang didiskusikan.
4. Berikan pujian
3.
Lingkungan yang kurang memenuhi syarat kesehatan..
Risiko terjadi penyakit pada keluarga akibat lingkungan yang kurang sehat ( ISPA ), Diare, Cacingan, penyakit kulit dll ) berhubungan dengan : 1. Ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan akibat lingkungan yang kurang sehat berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang arti kesehatan lingkungan bagi kesehatan.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tidak terjadi penyakit akibat lingkungan yang kurang sehat ( DBD, ISPA, Cacingan,dll )
unsur-unsur gizi pada makanan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan melalui kunjungan rumah selama kurang lebih 1 jam diharapkan keluarga dapat Menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan Lingkungan : - Menjelas
kan penyakit yang
Verbal
cadangan makanan bagi tubuh,
• Menjaga
lingkungan kesehatan dapat mencegah terjadinya penyakit termasuk kebersihan SPAL.
• Tersedianya jamban keluarga dengan tidak buang air besar sembarangan tempat yang dapat menimbulkan penyakit, tersedianya tempat sampah khusus untuk mencegah sampah berserakan dan dikerumuni lalat.
• Penyakit yang dapat diakibatkan oleh
diakibatkan oleh lingkunagan yang kurang sehat.
- Menjelaskan rumah yang sehat dan gambar yang sesuai dengan syarat kesehatan, penyediaan air bersih / SPAL
lingkungan yang kurang sehat yakni diare, demam, thipoid, cacingan, gatal-gatal,dll.
1. Kaji pengetahuan keluarga dan diskusikan tentang • Cara
pengolahan makanan yang sesuai dengan kesehatan
• Makanan yang banyak mengandung gizi dan mudah dijangkau oleh keluarga
2. Berikan motivasi untuk mengungkapkan apa yang didiskusikan
3. Anjurkan keluarga untuk mengolah makanan yang sesuai dengan syarat kesehatan
4. Anjurkan keluarga untuk memberi makanan pada keluarga, makanan yang begizi dan mudah dijangkau.
1. Kaji
2. Diskusikan dengan keluarga akibat kurang gizi pada anak dan balita, dan unsur-unsur gizi pada makanan
3. Beri kesempatan pada keluarga untuk mengulangi apa yang dijelaskan.
4. Berikan pujian
5.Anjurkan keluarga
untuk rajin membawa anaknya ke posyandu.
1. Kaji pengetahuan
keluarga tentang lingkungan sehat.
2. Diskusikan dengan keluarga tentang pentingnya lingkungan yang sehat, syarat-syarat rumah sehat, jamban yang sehat.
3. Diskusikan dengan keluarga penyakit yang dapat ditimbulkan akibat lingkungan yang kurang sehat. a. Berikan
kesempatan pada keluarga untuk menyampaik
anapa yang dijelaskan.
b. Berikan pujian atas keberhasilannya menjelaskan apa yang diidiskusikan.