Asuhan Keperawatan Kanker tulang

31
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN PADA Tn.M DENGAN OSTEOMILLITIS DI RUANG DAHLIA RSUD BATANG Oleh Nama : kelompok 4 Nim : PRAKTIK KETERAMPILAN DASAR DALAM KEPERAWATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

description

keperawatan

Transcript of Asuhan Keperawatan Kanker tulang

ASUHAN KEPERAWATAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN

PADA Tn.M DENGAN OSTEOMILLITIS

DI RUANG DAHLIA RSUD BATANG

Oleh

Nama : kelompok 4

Nim:

PRAKTIK KETERAMPILAN DASAR DALAM KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2014I. PENGKAJIAN

RIWAYAT KEPERAWATAN

Tanggal Masuk

: 17 September 2014

Jam Masuk

: 22.40 WIB

Ruang/Kamar

: Dahlia/3E

No.RM

: 311267

Tanggal Pengkajian

: 29 September 2014

Jam Pengkajian

: 11.30 WIB

Dx. Medis

: Susp.Osteomillitis

A. IDENTITAS

1. PASIEN

Nama

: Tn.S

Usia

: 44 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Suku/Bangsa

: Jawa/Indonesia

Pendidikan

: Sekolah Dasar

Status Pernikahan

: Menikah

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Buruh Tani

Alamat

:

2. PENANGGUNG JAWAB

Nama

: Ny.S

Usia

: 42 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Pekerjaan

: Buruh Tani

Alamat:

Hubungan Dengan Klien: Istri

B. KELUHAN UTAMA

Klien mengeluh tidak bisa melakukan segala aktivitasnya post.operasi

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Lima tahun yang lalu klien terjatuh di sawah, kaki sebelah kanannya terkilir dan diurutkan langsung sembuh. 1 tahun yang lalu klien jatuh disawah lagi dan kaki kanannya terkilir kembali, klien diurutkan tapi malah bengkak dan tumbuh benjolan pada depan lutut kanan, akhirnya klien memakai kruk. Pada tanggal 14 september 2014 pukul 09.30 WIB mengeluh nyeri yang tak tertahankan pada kaki kanannya, istri klien membawa klien ke RSI Kendal, dokter mengatakan bahwa kaki klien harus diamputasi. Dokter memberi rujukan untuk dibawa ke RS Orthopedi solo. Di RS Orthopedi solo klien merasa tidak mendapat tanggapan dan akhirnya klie pulang. Pada tanggal 17 september 2014 klien merasakan nyeri pada benjolan di kaki kanannya, akhirnya kakak klien memanggil mantra mantri merujuk klien ke RSUD Batang. Pukul 22.00 WIB klien masuk IGD, di IGD dilakukan pemeriksaan fisik pada kaki klien yang sakit dan didapatkan hasil tampak benolan pada genu anterior, hasil palpasi ukuran benjolan 8 x 5 x 6 cm, perabaan hangat dan terasa keras, berwarna lebih merah dibandingkan kulit sekitar. Di IGD klien didiagnosa Susp.Osteomillitis. klien diberi infus RL 20 TPM dan dirujuk ke ruang Dahlia untuk dilakukan perawatan selanjutnya. Diruang Dahlia didapatkan 2 diagnosa untuk klien, yang pertama Susp.Osteokondroma genu dextra dan yang kedua Susp. Abses denu dextra\. Pada tanggal 20 dilakukan program operasi yang pertama untuk mengatasi diagnose uang kedua, yang membuat klien kesakitan karena benjolannya yaitu dilakukan pro insisi drainase abses dan perencanaan amputasi. Pada tanggal 27 september 2014 dilakukan amputasi pada kaki kanannya di area cruris tibia dextra dengan diagnose operasi osteo klaster dan diagnose post amputasi osteoklastoma. Pemantauan hasil laboratorium yang harus diperhatikan adalah HB, laukosit, dan persediaan darah setelah operasi. Klien diberikan obat kalnex untuk anti pendarahan. Pada tanggal 29 september 2014pukul 11.30 WIB telah dilakukan pengkajian dan pemeriksaan fisik dengan hasil TD : 120/80, S : 360C, RR : 20 x per menit, N : 80x per menit. Klien mengeluh tidak bisa melakukan aktivitasnya dengan satu kaki, klien merasa kesulitan memakai kruk. Ada 2 tongkat kruk klien disamping tempat tidur.D. RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU

Klien mengatakan 5 tahun yang lalu, klien pernah jatuh disawah dan kakinya baik baik saja setelah diurut. Klien juga mengatakan 1 tahun yang lalu jatuh disawah lagi diurut dan malah timbul benjolan.E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA (GENOGRAM)

Klien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mempunyai penyakit menular, kelainan genetic dan penyakit yang dialaminya sekarang.

GENOGRAM

Keterangan :

: Laki laki

: Perempuan

: Laki - laki sudah meninggal

: Klien

: Tinggal satu rumahF. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR

1. Kebutuhan Aktivitas dan Latihan

NoPembandingSebelum sakitSelama sakit

1KegiatanBuruh taniBed rest, hanya duduk dan tidur

2MandiMandiriDibantu

3BerpakaianMandiriDibantu

4ToiletingMandiriMemakai pispot

5Gosok gigiJarang gosok gigiTidak gosok gigi

6MakanMandiriMandiri

2. Kebutuhan Personal Hygiene

NoPembandingSebelum sakitSelama sakit

1Mandi1x sehariTidak ternah mandi, hanya washen dibantu istrinya

2Gosok gigiJarang gosok gigiTidak gosok gigi

3KeramasSeminggu sekaliTidak keramas

4Potong kukuJarang, hanya kalau ingatTidak pernah

5Ganti pakaian1x sehari1x sehari

3. Kebutuhan Istirahat tidur

NoPembandingSebelum sakitSelama sakit

1KeluhanTidak adaNyeri pada bagian paha pada jahitan. Dan pada saat dilakukan medikasi, klien juga mengatakan merasa nyeri ketika harus membalik-balikan kaki yang diamputasi

2Tidur siang1-2 jam

(10.30 12.00) jam, tidak teratur

( 09.00 12.00)

3Tidur malam6 jam

(21.00 03.00)3 jam, sering terbangun karenya nyeri dikakinya

4. Kebutuhan Nutrisi dan cairan

NoPembandingSebelum sakitSelama sakit

1Makan

Frekuensi

Jumlah porsi

Jenis 2x sehari

1 porsi habis

Sayur, nasi, tempe3x sehari

porsi habis

Bubur, nasi, buah

2Minum

jumlah4 - 5 gelas / hari1500ml / hari air

5. Kebutuhan Oksigenasi

NoPembandingSebelum sakitSelama sakit

1Sakit kepalaTidak dikajiKlien tidak mengeluh sakit kepala

2Kram kakiTidak dikajiKlien merasa kram pada kaki kirinya

3Pengisian kapilerTidak dikaji< 2 detik

4

SianosisTidak dikajiTidak Nampak keburuan

5Kesemutan Tidak dikajiKlien merasa aneh pada kaki amputasinya

6Aktal Tidak dikajiAkral hangat

7Pernapasan Tidak dikajiBunyi vaskuler

6. Kebutuhan Eliminasi

NoPembandingSebelum sakitSelama sakit

1BAB

Frekuensi

Warna

Bau

Konstipasi1x sehari

Tidak dikaji

Tidak dikaji

Tidak dikaji2 hari sekali

Kuning kecoklatan

Khas feses

Tidak ada

2BAK

Frekuensi

Warna

Bau

Hematuria4x sehari

Tidak dikaji

Tidak dikaji

Tidak dikaji5x sehari

Kuning jernih

Amoniak

Tidak ada

3Alat bantuTidak adapispot

7. Kebutuhan Persepsi Sensori

a. Sebelum sakit

Klien mengatakan berbicara dengan baik, pendengaran baik, anggota tybuh yaitu kurang lebih 1 tahun yang lalu sudah memakai krek karena kaki yang terkilir.

b. Klien mampu berkomunikasi dengan baik, klien tampak merasa nyeri pada jahitan pasca amputasi di area femur dextra saat medikasi.

P: Nyeri timbul ketika medikasi dan pada saat digerakkan

Q: Nyeri terasa panas dan perih

R: Dibagian jahitan pasca operasi area cruris femur dextra

S: 5 ( 0-10) sedang

T: Hilang timbul

8. Kebutuhan Termoregulasi

Suhu tubuh klien saat sakit dan sebelum sakit tidak ada perubahan, tetap signifikan. Suhu relative normal 360C

9. Kebutuhan Konsep Diri

a) citra tubuh: Klien menyadari dan menerima kakinya yang tinggi satu, klien tetap bersyukur.

b) Identitas: Klien adalah seorang ayah dari 2 anaknya dank lien merupakan anak ke-3 dari 4 bersaudara

c) Harga diri: Harga diri klien tidak rendah, klien tetap bersyukur kepada Allah karena masih diberi sehat walau sekarang hanya mempunyai satu kaki.

d) Ideal diri:Klien ingin segera memakai kaki palsu dan melakukan aktivitasnya lagi.

e) Peran

: Klien menyadari perannya sebagai seorang ayah dan suami dari istrinya.

10. Kebutuhan Stress Koping

Klien sering bercerita dan mengeluh apa yang dia rasakan pada istrinya.

11. Kebutuhan Seksual dan Reproduksi

Klien memiliki 2 orang anak dan seorang istri

12. Kebutuhan Komunikasi dan Informasi

a. Klien kooperatif saat diajak berkomunikasi

b. Klien tidak tahu tentang sakit yang diderita

c. Klien memakai bahasa jawa-indonesia

13. Kebutuhan Rekreasidan Spiritual

a. Sebelum sakit

Klien terbiasa menonton TV setelah pulang dari sawah dan sering pergi ke masjid diwaktu dhuhur untuk menunaikan sholat.b. Saat sakit

Klien tidak melakukan aktivitas dan hanya ditemani istrinya, tetapi klien sebagai seorang muslimtetap berdoa untuk kesembuhannya.

G. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaaan Umum: Klien terlihat lemah dan pucat

2. Kesadaran

: Compos mentis, jumlah GCS 15 R. motoric 6, Verbal : 5, Membuka mata : 4)

3. Tanda-tanda Vital

TD

: 120/g80

Nadi

: 80x/menit

Suhu

: 360C

RR

: 18x/menit

4. Pemeriksaan kepala dan leher

a. Kepala

Bentuk kepala: Mesochepal

Bentuk wajah: Lonjong

Mata

: Simetris, dapat terbuka lebar, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik,pupil mata isokor.

Telinga

: Simetris, kurang bersih, tidak ada lesi

Hidung

: Simetris, bersih, tidak ada lesi, tidak ada lendir.

Mulut

: Tampak kotor, klien tidak pernah sikat gigi ketika di RS, tidak ada lesi dan sariawan.

b. Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat nyeri tekan, jakun teraba.

5. Dada (paru-paru)

Inspeksi

:Pengembangan dada kanan dan kiri sama

Palpasi

: Tidak ada nyeri tekan

Perkusi

: Bunyi resonan

Auskultasi

: Bunyi Vasikuler

6. Jantung

Inspeksi

: Tidak terdapat pembengkakan

Palpasi

: Tidak terdapat nyeri tekan

Perkusi

: Terdengar bunyi pekak

Auskultasi

: Bunyi lup dup

7. Abdomen

Inspeksi

: Perut Nampak cekung, kulit sedikit kotor.

Palpasi

: Tidak terdapat nyeri tekan

Auskultasi

: Bising usus 8x/menit

Perkusi

: Bunyi timpani

8. Genitalian dan Anus

Tidak tepasang kateter, genitalia sedikit bau pesing karena klien memakai pispot jika akan kencing dan BAB

9. Ekstremitas

a. Ekstremitas Atas

Dextra: inspeksi : tidak ada lesi

Palpasi: Tidak ada nyeri tekan

Sinistra : Inspeksi: tidak ada lesi, terpasang infus

Palpasi: tidakada nyeri tekan

b. Ekstremitas Bawah

Dextra

Inspeksi : terbalut bidai di femuralis, kaki klien telah diamputasi hingga atas lutut, terdapat jahitan di femuralis sepanjang 12 cm.

Palpasi: Terdapat nyeri tekan sekitar jahitan pasca amputasi dan rembesan darah ketika di medikasi.

Sinistra

Inspeksi: tidak ada lesi

Palpasi

: tidak ada nyeri tekanH. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan labolatorium

Tanggal : 27 September 2014

PemeriksaanHasilSatuanNilai Rujukan

KIMIA KLINIK

Glukosa Sewaktu99Mg/dl70-140

Note Jam : 06.00

Tanggal : 27 September 2014

PemeriksaanHasilSatuanNilai Rujukan

KIMIA KLINIK

Glukosa SewaktuH 283Mg/dl70-140

Note Jam : 23.00

Tanggal : 27 September 2014

Jam : 11.49

PemeriksaanHasilSatuanNilai Rujukan

CBC+DIFF

LeukositH 15.9710^3/ul4.50 11.00

EritrositL 3.4510^3/ul4.50 5.30

HemoglobinL 8.9g/dl14.0 18.0

HematokrtitL 27.1%37.0 49.0

MCV78.6Fl78.0 98.0

MCH25.8Pg25.0 35.0

MCHC32.8g/dl31.0 37.0

Trombosit38710^3/ul150 450

RDW-SD42Fl37 54

RDW-CV15.7%11 16

Tanggal : 28 September 2014

Jam: 07.48

PemeriksaanHasilSatuanNilai Rujukan

HEMATOLOGI

CBC+DIFF

LeukositH 19.7110^3/ul4.50 11.00

EritrositL 4.3410^3/ul4.50 5.30

HemoglobinL 11.6g/dl14.0 18.0

HematokrtitL 33.5%37.0 49.0

MCVL 77.2Fl78.0 98.0

MCH26.7Pg25.0 35.0

MCHC34.6g/dl31.0 37.0

Trombosit36710^3/ul150 450

RDW-SD44Fl37 54

RDW-CVH 16.5%11 16

KIMIA KLINIK

Glukosa Puasa114mg/dl75 115

Glukosa180mg/dl140 149

2 jam pp

I. PROGRAM TERAPI

TanggalJenis ObatNama ObatDosisWaktu

29 September 2014Parenteral Ceftriaxon2 x 1 gr08.00 dan 20.00

Ketorolac3 x 30 mg12.00, 20.00, 04.00

Ranitidine2 x 50 mg12.00 dan 24.00

30 September 2014Parenteral Ceftriaxon2 x 1 gr08.00 dan 20.00

01 Oktober 2014ParenteralCeftriaxon2 x 1 gr08.00 dan 20.00

KETERANGAN

Ceftriaxone: Antibiotik

Ketorolac : Nyeri

Ranitidine : peningkatan asam lambung

J. PROGRAM DIIT

Klien mendapatkan program terapi diit nasi oleh dokter.K. PENGELOMPOKKAN DATA

a. Data Subjektif

1. Klien mengeluh tidak bisa beraktivitas karena post operasi amputasi

2. Klien mengeluh tidak bisa melakukan aktivitas dengan satu kaki

3. Klien mengatakan kesulitan memakai kruk

4. P: Nyeri timbul ketika dilakukan medikasi dan pada saat bagian post operasi digerakkan

Q: Nyeri terasa panas dan perih

R: Nyeri terasa di bagian jahitan post operasi di area femur dextra

S: Skala 5 (0-10), sedang

T: Nyeri hilang timbul

5. Klien mengatakan merasa nyeri ketika menggerakkan bagian yang diamputasi

6. Klien mengatakan sering terbangun karena jahitan di kaki bekas amputasi

7. Klien mengatakan tidur siang hanya setengah jam

8. Klien mengatakan tidur malam hanya +3 jam

b. Data Objektif

1. Tampak balutan bidai di bagian femuralis dextra

2. Kaki klien telah diamputasi hingga bagian lutut

3. Terdapat jahitan di femuralis sepanjang 12 cm (jahitan post operasi amputasi)

4. Leukosit H 15,97 (4,50-11,00)

5. Hemoglobin L 8,9 (14,0-18,0)

6. Tampak rembesan darah pada balutan saat dilakukan medikasi Klien tampak lemah dan pucat

7. Klien tampak merasa nyeri ketika dilakukan medikasi pada lukanya.

8. Tanda-tanda vital klien

TD : 12/80 mmHg

Suhu : 360C

Nadi : 80x/ menit

Pernapasan : 18 x/ menit

II. ANALISA DATA

No.Hari/ TanggalData FokusEtiologiMasalahDiagnosa Kep.TTD

1. Senin/ 29-09-2014Ds:

- Klien mengeluh tidak bisa beraktivitas karena post operasi amputasi

Klien mengeluh tidak bisa melakukan aktivitas dengan satu kaki

Klien mengatakan kesulitan memakai krukGangguan muskuloskeletal (amputasi)Hambatan mobilitas fisik (00085)Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kurang dukungan lingkungan (amputasi)

2. Senin/ 29-09-2014Ds:

P: Nyeri timbul ketika dilakukan medikasi dan pada saat bagian post operasi digerakkan

Q: Nyeri terasa panas dan perih

R: Nyeri terasa di bagian jahitan post operasi di area femur dextra

S: Skala 5 (0-10), sedang

T: Nyeri hilang timbul

Klien mengatakan merasa nyeri ketika menggerakkan bagian yang diamputasi

Do:

Klien tampak merasa nyeri ketika dilakukan medikasi pada lukanya.Agen cedera fisik (luka post operasi)Nyeri akut (00132)Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (luka post operasi)

3. Senin/ 29-09-2014Ds:

Klien mengatakan sering terbangun karena jahitan di kaki bekas amputasi

Klien mengatakan tidur siang hanya setengah jam

Klien mengatakan tidur malam hanya +3 jam

Do:

Klien tampak lemah dan pucat

TD : 12/80 mmHg

Suhu : 360C

Nadi : 80x/ menit

Pernapasan : 18 x/ menitKetidaknyamanan fisik (nyeri)Insomnia (00095)Insomnia berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik

4.Senin/ 29-09-2014Do:

Tampak balutan bidai di bagian femuralis dextra

Kaki klien telah diamputasi hingga bagian lutut

Terdapat jahitan di femuralis sepanjang 12 cm (jahitan post operasi amputasi)

Leukosit H 15,97 (4,50-11,00)

Hemoglobin L 8,9 (14,0-18,0)

Tampak rembesan darah pada balutan saat dilakukan medikasiPorsedur invasifResiko infeksiResiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif

III. PRIORITAS MASALAH

1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal

2. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera (luka post operasi)

3. Insomnia berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik (nyeri)

4. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif

IV. PERENCANAAN KEPERAWATAN

No.Hari/ TanggalDiagnosa Kep.TujuanIntervensiRasionalTTD

1. Senin/ 29-09-2014Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan klien mampu secara mandiri menggunakan alat bantu dengan kriteria hasil:

1. menunjukkan penggunaan alat bantu secara benar dengan pengawasan

2. melakukan aktivitas secara mandiri

3. mampu menyangga berat badanExercise therapy:

1. kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi

2. anjurkan keluarga untuk mendampingi dan membantu saat mobilisasi

3. ajarkan klien menggunakan kruk dengan benar

4. kolaborasi dengan fisioterapis untuk pemograman latihan jalan pasien1. agar mengetahui batas mobilasi pasien

2. agar pasien dapat dengan mudah melakukan mobilisasi

3. agar pasien tahu body allignment dan posisi yang baik saat melakukan mobilisasi sehingga klien mampu menyangga berat badannya

4. agar klien memiliki jadwal latihan jalan

2. Senin/ 29-09-2014Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisikSelama 3x24 jam diharapkan keluhan pasien hilang atau berkurang menjadi berskala 3 dengan kriteria hasil:

1. mampu mengontrol nyeri

2. melaporkan nyeri berkurang menjadi skala 3 atau