ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

11
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA Pada Tn. A. M. dengan Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran di Ruang Rawat Inap I RSJ Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang. Manado A. Pengkajian I. - Identitas pasien Nama : Tn. A. M. Umur : 30 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Kristen Protestan Alamat : Rurukan Lingkungan VII Tomohon Pendidikan : SD Pekerjaan : Tani Tanggal MRS : 31 Agustus 2007 Tanggal pengkajian : 07 Januari 2008 No. Med. Rec. : 7748 - Identitas penanggung jawab Nama : Tn. A. M. Alamat : Rurukan Lingkungan VII Tomohon Pekerjaan : Tani Hub. Dengan klien : Ayah kandung II. - Alasan masuk Rumah Sakit Jiwa :

description

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Pada Tn. A. M. dengan Gangguan Persepsi Sensori

Halusinasi Pendengaran di Ruang Rawat Inap I

RSJ Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang. Manado

A. Pengkajian

I. - Identitas pasien

Nama : Tn. A. M.

Umur : 30 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Rurukan Lingkungan VII Tomohon

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Tani

Tanggal MRS : 31 Agustus 2007

Tanggal pengkajian : 07 Januari 2008

No. Med. Rec. : 7748

- Identitas penanggung jawab

Nama : Tn. A. M.

Alamat : Rurukan Lingkungan VII Tomohon

Pekerjaan : Tani

Hub. Dengan klien : Ayah kandung

II. - Alasan masuk Rumah Sakit Jiwa :

Klien masuk Rumah Sakit Jiwa diantar keluarga / petugas polisi dengan

keluhan marah-marah, putus obat, tidur tidak teratur, bicara-bicara

sendiri.

- Saat dikaji :

Pasien mengatakan mendengar sesuatu atau bisikan ditelinga yang

kurang jelas, klien mengatakan sering marah tanpa sebab.

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

III. Faktor predisposisi

1. Gangguan jiwa dimasa lalu.

Klien sudah perna mengalami gangguan jiwa dimasa lalu, klien sudah

21 x masuk Rumah Sakit Jiwa.

Tanggal masuk Tanggal keluar

01 Juli 1996 15 Juli 1996

01 November 1998 07 November 1998

06 April 1999 16 April 1999

18 April 1999 15 januari 2000

26 Februari 2001 05 April 2001

20 Mei 2001 21 Agustus 2001

20 Oktober 2001 20 November 2001

17 Maret 2002 13 Juni 2002

23 Juni 2002 23 September 2002

10 November 2002 14 Januari 2003

10 Juni 2003 30 Juni 2003

14 Agustus 2003 10 September 2003

02 November 2003 30 Januari 2004

01 Januari 2005 24 Januari 2005

31 Juli 2005 31 Juli 2005

01 Agustus 2005 31 Agustus 2005

01 September 2005 30 September 2005

01 Oktober 2005 10 Oktober 2005

04 Juni 2006 28 Juli 2006

31 Agustus 2007

2. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.

Di dalam keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.

3. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan.

Pasien mengatakan tidak ada yang tidak menyenangkan.

IV. Pengkajian fisik

1. TTV : TD : 130 / 80 mmHg SB : 36ºc

N : 80 x / menit R : 24 x / m

2. Kesadaran : Compos mentis

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

3. Keluhan fisik : Tidak ada

V. Psikososial

1. Genogram

2. Konsep diri

a. Citra tubuh : pasien mengatakan menyukai tubuhnya, tidak

ada yang di khususkan.

b. Identitas : pasien menyebutkan identitas seperti nama,

tempat tanggal lahir, umur dan alamat dengan

baik.

c. Peran : sebelum sakit klien bekerja sebagai tani.

d. Ideal diri : klien berharap cepat sembuh dan bisa kembali

ke rumah.

e. Harga diri : klien malu pada orang sekampungnya dengan

keadaan seperti ini.

Masalah keperawatan : gangguan konsep diri =

Harga diri rendah.

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

3. Hubungan sosial

a. Orang yang berarti bagi klien adalah kedua orang tuanya, namun

orang tuanya berpisah saat klien berumur 9 tahun dan adik klien

namun adik klien baru meninggal.

b. Pasien tidak mengikuti kegiatan dalam masyarakat.

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain selama menderita

penyakit jiwa ini, lingkungan seakan tidak menginginkan

kehadirannya.

Masalah keperawatan : Isolasi sosial = menarik diri.

4. Hubungan spiritual

- nilai dan keyakinan

pasien menganut agama Kristen protestan.

- kegiatan ibadah

sebelum sakit pasien rajin beribadah di gereja dan selalu mengikuti

kegiatan ibadah pemuda di jemaatnya.

VI. Status mental

1. Penampilan

Saat dikaji, pasien berpakaian rapih, menggunakan alas kaki / sandal.

2. Pembicaraan

Saat dikaji pasien berbicara banyak dan cepat tapi pertanyaan dijawab

semua.

3. Aktifitas motorik

Saat dikaji, pasien tidak melakukan aktifitas.

4. Alam perasaan

Pasien merasa sedih berada di Rumah Sakit dan pasien ingin cepat

pulang.

5. Afek

Pasien terlihat tenang.

6. Interaksi selama wawancara

Saat wawancara, pandangan pasien kearah perawat, pasien kooperatif dan

dapat menjawab semua pertanyaan yang diberikan, tapi harus diarahkan

terlebih dahulu kemudian dijawab dan pasien berbicara cepat.

Masalah keperawatan : kerusakan komunikasi verbal.

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

7. Persepsi

Pasien mengatakan sering mendengar bisikan-bisikan dan saat dikaji,

suara-suara itu masih selalu didengar.

8. Proses pikir

Klien mampu mengingat masa lalu, mengingat namanya dan nama

ayahnya, alamat dan jumlah saudaranya dan pasien dapat menjawab

pertanyaan dengan baik.

9. Isi pikir

Selama pengkajian, pasien mengatakan ingin pulang dan berkumpul

bersama keluarga.

10. Tingkat kesadaran

Pasien dalam keadaan sadar, orientasi baik dan pasien mengenal orang

lain dan teman-teman yang ada satu ruangan dengannya.

11. Memori

Klien mempunyai daya ingat yang cukup baik karena mampu mengingat

baik jangka panjang maupun jangka pendek.

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Pasien berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan, kemampuan berhitung

pasien baik, seperti menghitung jumlah saudara dan jumlah teman-teman

pasien lainnya diruangan.

13. Kemampuan penilaian

Pasien kurang mampu dalam mengambil keputusan, harus dibantu orang

lain dan kegiatan ADL juga harus dibimbing.

14. Daya titik diri

Klien menyadari dirinya sakit.

VII. Kebutuhan persiapan pulang

1. Makan

Saat dikaji, klien makan 3 x sehari dengan menu : nasi, sayur, ikan dan

buah dan porsi dihabiskan. Pasien makan menggunakan tangan dan

minum 5 – 6 gelas / hari.

2. Eliminasi

Pasien BAB 1 – 2 x / hari, BAK 5 – 6 x / hari, klien BAB dan BAK di WC

yang ada diruangan pasien. Pola eliminasi tidak ada gangguan.

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

3. Mandi

Pasien mandi 1 x sehari pada pagi hari dengan menggunakan sabun,

menggosok gigi bau badan ada.

4. Berpakaian / berhias

Pasien berpakaian cukup rapih dan menggunakan sandal.

5. Istirahat dan tidur

Waktu tidur pasien tidak menentu, karena aktifitas yang dilakukan hanyalah

tidur dan bila ada yang mengajak bicara, barulah pasien bicara.

6. Penggunaan obat

Pasien minum obat dilayani dan diawasi oleh perawat.

7. Pemeriksaan kesehatan

Untuk sementara waktu, pasien berada di Rumah Sakit untuk dirawat.

VIII. Mekanisme koping

1. Adaptif

Bicara dengan orang lain.

2. Mal adaptif

Menghindar, menciderai diri, reaksi lambat.

Masalah keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri.

IX. Masalah psikososial dan lingkungan

1. Masalah dengan dukungan kelompok.

Klien bisa berorientasi dengan perawat dan juga pasien seruangan bila

pasien tidak tidur.

2. Masalah pendidikan.

Klien tamat SD.

X. Aspek medik

Diagnosa medik : Shcizofrenia Paranoid

Terapi medik : CP2 100 Mg 3 x 1 1M

Haloperidol 5 Mg 3 x 1

THP 2 Mg 3 x 1

Pemberian terapi medik diberikan secara oral, kecuali CP2 1M.

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

XI. Daftar masalah

1. Resiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri dan orang lain.

2. Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran.

3. Isolasi sosial : menarik diri.

4. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

B. Analisa data

No. DATA MASALAH KEPERAWATAN

1. DS :

- Klien mengatakan sering mendengar bisikan

- Klien juga mengatakan suka marah-marah.

DO :

- Ekspresi wajah marah.

- Tampak tegang, gelisa.

- Tampak mudah tersinggung.

Resiko tinggi melakukan tindakan

kekerasan terhadap diri sendiri dan orang

lain.

2. DS :

Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang

tidak jelas.

DO :

Klien sering bicara sendiri.

Gangguan persepsi sensori halusinasi

pendengaran.

3. DS :

Klien mengatakan sulit berinteraksi.

DO :

Klien tampak menyendiri, tidak mau bergaul bila tidak

disapa.

Isolasi sosial : menarik diri.

4. DS :

Klien malu pada orang sekampungnya dengan keadaan

seperti ini.

DO :

Klien hanya menyendiri.

Gangguan konsep diri : harga diri rendah.

5. DS :

Klien mengatakan hanya mandi 1 x / hari.

DO :

- Kebersihan cukup.

- Bau badan ada.

Defisit perawatan diri.

6. DS :

Klien mengatakan suka gatal-gatal.

DO :

- Klien suka menggaruk badannya.

Gangguan integritas kulit.

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

- Terdapat luka lecet akibat garukan di jari manisnya.

POHON MASALAH

Diagnosa keperawatan :

1. Resiko tinggi melakukan kekerasan b/d halusinasi pendengaran.

2. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran b/d menarik diri.

3. Isolasi sosial : menarik diri b/d harga diri rendah

4. Defisit perawatan diri b/d kurang kemauan merawat diri.

5. Gangguan integritas kulit b/d defisit perawatan diri.

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN JIWA