Asuhan Keperawatan Hepatitis
-
Upload
maya-desi-siahaan -
Category
Documents
-
view
82 -
download
0
Transcript of Asuhan Keperawatan Hepatitis
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 1/29
ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS
ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS
A. DEFINISI
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksivirus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta
seluler yang khas (Smeltzer, 2001)
B. ETIOLOGIType A Type B Type C Type D Type E
Metode
transmisi
Fekal-
oral
melaluiorang
lain
Parenteral
seksual,
perinatal
Parenteral
jarang
seksual,orang ke
orang,
perinatal
Parenteral
perinatal,
memerlukankoinfeksi
dengan type
B
Fekal-
oral
Kepa-
rahan
Tak
ikterik dan
asimto-matik
Parah Menyebar
luas,dapat
berkem-bang
sampai
kronis
Peningkatan
insidenkronis dan
gagal heparakut
Sama
denganD
Sumber
virus
Darah,
feces,
saliva
Darah,
saliva,
semen,
sekresivagina
Terutama
melalui
darah
Melalui
darah
Darah,
feces,
saliva
2.Alkohol
Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol sirosis.
3.Obat-obatan
Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis toksik dan hepatitis akut.
C.TANDA DAN GEJALA
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 2/29
1.Masa tunas
Virus A : 15-45 hari (rata-rata 25 hari)Virus B : 40-180 hari (rata-rata 75 hari)
Virus non A dan non B : 15-150 hari (rata-rata 50 hari)
2.Fase Pre Ikterik
Keluhan umumnya tidak khas. Keluhan yang disebabkan infeksi virus berlangsung sekitar 2-7hari. Nafsu makan menurun (pertama kali timbul), nausea, vomitus, perut kanan atas (ulu hati)
dirasakan sakit. Seluruh badan pegal-pegal terutama di pinggang, bahu dan malaise, lekas capek
terutama sore hari, suhu badan meningkat sekitar 39oC berlangsung selama 2-5 hari, pusing,nyeri persendian. Keluhan gatal-gatal mencolok pada hepatitis virus B.
3.Fase Ikterik
Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna pucat, penurunan suhu badan disertai denganbradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat pada minggu I, kemudian menetap
dan baru berkurang setelah 10-14 hari. Kadang-kadang disertai gatal-gatal pasa seluruh badan,
rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama 1-2 minggu.
4.Fase penyembuhan
Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit di ulu hati, disusulbertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari setelah timbulnya masa ikterik. Warna urine
tampak normal, penderita mulai merasa segar kembali, namun lemas dan lekas capai.
D.PATOFOSIOLOGI
Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan olehreaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia. Unit fungsional dasar dari hepar
disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah sendiri. Sering dengan
berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu. Gangguan terhadap
suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar.Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem
imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh karenanya, sebagian besar klienyang mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar normal.
Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu badan dan
peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut kuadran
kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati.Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun jumlah billirubin yang belum
mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal, tetapi karena adanya kerusakan sel hati
dan duktuli empedu intrahepatik, maka terjadi kesukaran pengangkutan billirubin tersebutdidalam hati. Selain itu juga terjadi kesulitan dalam hal konjugasi. Akibatnya billirubin tidak
sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel
ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konjugasi (bilirubin indirek),maupun bilirubin yang sudah mengalami konjugasi (bilirubin direk). Jadi ikterus yang timbuldisini terutama disebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan eksresi
bilirubin.
Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat (abolis). Karenabilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat dieksresi ke dalam kemih, sehingga
menimbulkan bilirubin urine dan kemih berwarna gelap. Peningkatan kadar bilirubin
terkonjugasi dapat disertai peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 3/29
menimbulkan gatal-gatal pada ikterus.
E.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.Laboratorium
a.Pemeriksaan pigmen
- urobilirubin direk - bilirubun serum total
- bilirubin urine
- urobilinogen urine- urobilinogen feses
b.Pemeriksaan protein
- protein totel serum- albumin serum
- globulin serum
- HbsAG
c. Waktu protombin
- respon waktu protombin terhadap vitamin Kd. Pemeriksaan serum transferase dan transaminase
- AST atau SGOT- ALT atau SGPT
- LDH
- Amonia serum2. Radiologi
- foto rontgen abdomen
- pemindahan hati denagn preparat technetium, emas, atau rose bengal yang berlabel radioaktif
- kolestogram dan kalangiogram- arteriografi pembuluh darah seliaka
3. Pemeriksaan tambahan- laparoskopi
- biopsi hati
F. KOMPLIKASI
Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh akumulasi amoniaserta metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik. Kerusakan jaringan
paremkin hati yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis, penyakit ini lebih banyak
ditemukan pada alkoholik.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIANData dasar tergantung pada penyebab dan beratnya kerusakan/gangguan hati1.Aktivitas
- Kelemahan
- Kelelahan- Malaise
2. Sirkulasi
- Bradikardi ( hiperbilirubin berat )
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 4/29
- Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa
3. Eliminasi- Urine gelap
- Diare feses warna tanah liat
4. Makanan dan Cairan
- Anoreksia- Berat badan menurun
- Mual dan muntah
- Peningkatan oedema- Asites/Acites
5. Neurosensori
- Peka terhadap rangsang- Cenderung tidur
- Letargi
- Asteriksis
6. Nyeri / Kenyamanan
- Kram abdomen- Nyeri tekan pada kuadran kanan
- Mialgia- Atralgia
- Sakit kepala
- Gatal ( pruritus )7. Keamanan
- Demam
- Urtikaria
- Lesi makulopopuler- Eritema
- Splenomegali- Pembesaran nodus servikal posterior
8. Seksualitas- Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan
B. DIAGNOSA KEPERAWATANBeberapa masalah keperawatan yang mungkin muncul pada penderita hepatitis :
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan, perasaan tidak nyaman
di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalanmasukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.
2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami
inflamasi hati dan bendungan vena porta.3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadapinflamasi hepar
4. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap hepatitis
5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan pruritus sekunderterhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu
6. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular dari agent virus
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 5/29
G. INTERVENSI
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan, perasaan tidak nyamandi kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalan
masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.
Hasil yang diharapkan : Menunjukkan peningkatan berat badan mencapai tujuan dengan nilai
laboratorium normal dan bebas dari tanda-tanda mal nutrisi.a.Ajarkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makan
R/keletihan berlanjut menurunkan keinginan untuk makan
b.Awasi pemasukan diet/jumlah kalori, tawarkan makan sedikit tapi sering dan tawarkan pagipaling sering
R/adanya pembesaran hepar dapat menekan saluran gastro intestinal dan menurunkan
kapasitasnya.c.Pertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudah makan
R/akumulasi partikel makanan di mulut dapat menambah baru dan rasa tak sedap yang
menurunkan nafsu makan.
d.Anjurkan makan pada posisi duduk tegak
R/menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat meningkatkan pemasukane.Berikan diit tinggi kalori, rendah lemak
R/glukosa dalam karbohidrat cukup efektif untuk pemenuhan energi, sedangkan lemak sulituntuk diserap/dimetabolisme sehingga akan membebani hepar.
2.Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalamiinflamasi hati dan bendungan vena porta.
Hasil yang diharapkan :
Menunjukkan tanda-tanda nyeri fisik dan perilaku dalam nyeri (tidak meringis kesakitan,
menangis intensitas dan lokasinya)a.Kolaborasi dengan individu untuk menentukan metode yang dapat digunakan untuk intensitas
nyeriR/nyeri yang berhubungan dengan hepatitis sangat tidak nyaman, oleh karena terdapat
peregangan secara kapsula hati, melalui pendekatan kepada individu yang mengalami perubahankenyamanan nyeri diharapkan lebih efektif mengurangi nyeri.
b.Tunjukkan pada klien penerimaan tentang respon klien terhadap nyeri
- Akui adanya nyeri- Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan klien tentang nyerinya
R/ klienlah yang harus mencoba meyakinkan pemberi pelayanan kesehatan bahwa ia mengalami
nyeric.Berikan informasi akurat dan
- Jelaskan penyebab nyeri
- Tunjukkan berapa lama nyeri akan berakhir, bila diketahuiR/ klien yang disiapkan untuk mengalami nyeri melalui penjelasan nyeri yang sesungguhnyaakan dirasakan (cenderung lebih tenang dibanding klien yang penjelasan kurang/tidak terdapat
penjelasan)
d. Bahas dengan dokter penggunaan analgetik yang tak mengandung efek hepatotoksiR/ kemungkinan nyeri sudah tak bisa dibatasi dengan teknik untuk mengurangi nyeri.
3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 6/29
inflamasi hepar.
Hasil yang diharapkan :Tidak terjadi peningkatan suhu
a. Monitor tanda vital : suhu badan
R/ sebagai indikator untuk mengetahui status hypertermi
b. Ajarkan klien pentingnya mempertahankan cairan yang adekuat (sedikitnya 2000 l/hari) untuk mencegah dehidrasi, misalnya sari buah 2,5-3 liter/hari.
R/ dalam kondisi demam terjadi peningkatan evaporasi yang memicu timbulnya dehidrasi
c. Berikan kompres hangat pada lipatan ketiak dan femur
R/ menghambat pusat simpatis di hipotalamus sehingga terjadi vasodilatasi kulit dengan
merangsang kelenjar keringat untuk mengurangi panas tubuh melalui penguapand. Anjurkan klien untuk memakai pakaian yang menyerap keringat
R/ kondisi kulit yang mengalami lembab memicu timbulnya pertumbuhan jamur. Juga akan
mengurangi kenyamanan klien, mencegah timbulnya ruam kulit.
4. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap hepatitisa. Jelaskan sebab-sebab keletihan individu
R/ dengan penjelasan sebab-sebab keletihan maka keadaan klien cenderung lebih tenangb. Sarankan klien untuk tirah baring
R/ tirah baring akan meminimalkan energi yang dikeluarkan sehingga metabolisme dapat
digunakan untuk penyembuhan penyakit.c. Bantu individu untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan, kemampuan-kemampuan dan
minat-minat
R/ memungkinkan klien dapat memprioritaskan kegiatan-kegiatan yang sangat penting dan
meminimalkan pengeluaran energi untuk kegiatan yang kurang pentingd. Analisa bersama-sama tingkat keletihan selama 24 jam meliputi waktu puncak energi, waktu
kelelahan, aktivitas yang berhubungan dengan keletihanR/ keletihan dapat segera diminimalkan dengan mengurangi kegiatan yang dapat menimbulkan
keletihane. Bantu untuk belajar tentang keterampilan koping yang efektif (bersikap asertif, teknik
relaksasi)
R/ untuk mengurangi keletihan baik fisik maupun psikologis
5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan pruritus sekunder
terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empeduHasil yang diharapkan :
Jaringan kulit utuh, penurunan pruritus.
a. Pertahankan kebersihan tanpa menyebabkan kulit kering- Sering mandi dengan menggunakan air dingin dan sabun ringan (kadtril, lanolin)- Keringkan kulit, jaringan digosok
R/ kekeringan meningkatkan sensitifitas kulit dengan merangsang ujung syaraf
b. Cegah penghangatan yang berlebihan dengan pertahankan suhu ruangan dingin dankelembaban rendah, hindari pakaian terlalu tebal
R/ penghangatan yang berlebih menambah pruritus dengan meningkatkan sensitivitas melalui
vasodilatasi
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 7/29
c. Anjurkan tidak menggaruk, instruksikan klien untuk memberikan tekanan kuat pada area
pruritus untuk tujuan menggaruk R/ penggantian merangsang pelepasan hidtamin, menghasilkan lebih banyak pruritus
d. Pertahankan kelembaban ruangan pada 30%-40% dan dingin
R/ pendinginan akan menurunkan vasodilatasi dan kelembaban kekeringan
6. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan cairan intraabdomen, asites
penurunan ekspansi paru dan akumulasi sekret.
Hasil yang diharapkan :Pola nafas adekuat
Intervensi :
a. Awasi frekwensi , kedalaman dan upaya pernafasanR/ pernafasan dangkal/cepat kemungkinan terdapat hipoksia atau akumulasi cairan dalam
abdomen
b. Auskultasi bunyi nafas tambahan
R/ kemungkinan menunjukkan adanya akumulasi cairan
c. Berikan posisi semi fowlerR/ memudahkan pernafasan denagn menurunkan tekanan pada diafragma dan meminimalkan
ukuran sekretd. Berikan latihan nafas dalam dan batuk efektif
R/ membantu ekspansi paru dalam memobilisasi lemak
e. Berikan oksigen sesuai kebutuhanR/ mungkin perlu untuk mencegah hipoksia
7. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular dari agent virus
Hasil yang diharapkan :Tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.
a. Gunakan kewaspadaan umum terhadap substansi tubuh yang tepat untuk menangani semuacairan tubuh
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan semua klien atau spesimen- Gunakan sarung tangan untuk kontak dengan darah dan cairan tubuh
- Tempatkan spuit yang telah digunakan dengan segera pada wadah yang tepat, jangan menutup
kembali atau memanipulasi jarum dengan cara apapunR/ pencegahan tersebut dapat memutuskan metode transmisi virus hepatitis
b. Gunakan teknik pembuangan sampah infeksius, linen dan cairan tubuh dengan tepat untuk
membersihkan peralatan-peralatan dan permukaan yang terkontaminasiR/ teknik ini membantu melindungi orang lain dari kontak dengan materi infeksius dan
mencegah transmisi penyakit
c.Jelaskan pentingnya mencuci tangan dengan sering pada klien, keluarga dan pengunjung laindan petugas pelayanan kesehatan.R/ mencuci tangan menghilangkan organisme yang merusak rantai transmisi infeksi
d. Rujuk ke petugas pengontrol infeksi untuk evaluasi departemen kesehatan yang tepat
R/ rujukan tersebut perlu untuk mengidentifikasikan sumber pemajanan dan kemungkinan oranglain terinfeksi.
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 8/29
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito Lynda Jual, 1999, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, EGC, Jakarta.Gallo, Hudak, 1995, Keperawatan Kritis, EGC, Jakarta.
Hadim Sujono, 1999, Gastroenterologi, Alumni Bandung.
Moectyi, Sjahmien, 1997, Pengaturan Makanan dan Diit untuk Pertumbuhan Penyakit, Gramedia
Pustaka Utama Jakarta.Price, Sylvia Anderson, Wilson, Lorraine Mc Carty, 1995, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
proses Penyakit, EGC, Jakarta.
Smeltzer, suzanna C, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner dan Suddart. Alih bahasaAgung Waluyo, Edisi 8, jakarta, EGC, 2001.
Susan, Martyn Tucker et al, Standar Perawatan Pasien, jakarta, EGC, 1998.
Reeves, Charlene, et al,Keperawatan Medikal Bedah, Alih bahasa Joko Setiyono, Edisi I, jakarta,Salemba Medika.
Sjaifoellah Noer,H.M, 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid I, edisi ketiga, Balai Penerbit
FKUI, jakarta
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 9/29
HEPATITIS
1. DEFINISI
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang
dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-
obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis
dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001)
2. ETIOLOGI
1. Virus
Type A Type B Type C Type D Type E
Metodetransmisi
Fekal-oral
melalui
oranglain
Parenteralseksual,perinatal
Parenteral jarangseksual,
orang keorang,
perinatal
Parenteralperinatal,
memerlukan
koinfeksidengan type
B
Fekal-oral
Keparah-
an
Tak
ikterik
danasimto-matik
Parah Menyebar
luas,
dapatberkem-
bang
sampaikronis
Peningkatan
insiden
kronis dangagal hepar
akut
Sama
dengan
D
Sumber Darah, Darah, Terutama Melalui Darah,
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 10/29
virus feces,
saliva
saliva,
semen,sekresi
vagina
melalui
darah
darah feces,
saliva
2. Alkohol
Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol
sirosis.
3. Obat-obatan
Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis
toksik dan hepatitis akut.
3. TANDA DAN GEJALA
1. Masa tunas
Virus A : 15-45 hari (rata-rata 25 hari)
Virus B : 40-180 hari (rata-rata 75 hari)
Virus non A dan non B : 15-150 hari (rata-rata 50 hari)
2. Fase Pre Ikterik
Keluhan umumnya tidak khas. Keluhan yang disebabkan infeksi virus
berlangsung sekitar 2-7 hari. Nafsu makan menurun (pertama kali
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 11/29
timbul), nausea, vomitus, perut kanan atas (ulu hati) dirasakan sakit.
Seluruh badan pegal-pegal terutama di pinggang, bahu dan malaise,
lekas capek terutama sore hari, suhu badan meningkat sekitar 39oC
berlangsung selama 2-5 hari, pusing, nyeri persendian. Keluhan gatal-
gatal mencolok pada hepatitis virus B.
3. Fase Ikterik
Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna pucat, penurunan
suhu badan disertai dengan bradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera
yang terus meningkat pada minggu I, kemudian menetap dan baru
berkurang setelah 10-14 hari. Kadang-kadang disertai gatal-gatal pasa
seluruh badan, rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama 1-2
minggu.
4. Fase penyembuhan
Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit
di ulu hati, disusul bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari
setelah timbulnya masa ikterik. Warna urine tampak normal, penderita
mulai merasa segar kembali, namun lemas dan lekas capai.
4. PATOFOSIOLOGI
Patways terlampir.
Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh
infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-
bahan kimia. Unit fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini
unik karena memiliki suplai darah sendiri. Sering dengan berkembangnya
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 12/29
inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu. Gangguan
terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan
nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat masanya, sel-sel
hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun
dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh karenanya,
sebagian besar klien yang mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi
hepar normal.
Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan
suhu badan dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya
perasaan tidak nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini
dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati.
Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun jumlah
billirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap
normal, tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu
intrahepatik, maka terjadi kesukaran pengangkutan billirubin tersebut
didalam hati. Selain itu juga terjadi kesulitan dalam hal konjugasi.
Akibatnya billirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus,
karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel ekskresi) dan regurgitasi
pada duktuli, empedu belum mengalami konjugasi (bilirubin indirek),
maupun bilirubin yang sudah mengalami konjugasi (bilirubin direk). Jadi
ikterus yang timbul disini terutama disebabkan karena kesukaran dalam
pengangkutan, konjugasi dan eksresi bilirubin.
Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat(abolis). Karena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat
dieksresi ke dalam kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urine dan
kemih berwarna gelap. Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat
disertai peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan
menimbulkan gatal-gatal pada ikterus.
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 13/29
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 14/29
5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
1. Pemeriksaan pigmen
urobilirubin direk
bilirubun serum total
bilirubin urine
urobilinogen urine
urobilinogen feses
1. Pemeriksaan protein
protein totel serum
albumin serum
globulin serum
HbsAG
3. Waktu protombin
- respon waktu protombin terhadap vitamin K
1. Pemeriksaan serum transferase dan transaminase
AST atau SGOT
ALT atau SGPT
LDH
Amonia serum
2. Radiologi
foto rontgen abdomen
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 15/29
pemindahan hati denagn preparat technetium, emas, atau rose bengal
yang berlabel radioaktif
kolestogram dan kalangiogram
arteriografi pembuluh darah seliaka
3. Pemeriksaan tambahan
laparoskopi
biopsi hati
6. KOMPLIKASI
Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan
oleh akumulasi amonia serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut
ensefalopati hepatik. Kerusakan jaringan paremkin hati yang meluas akan
menyebabkan sirosis hepatis, penyakit ini lebih banyak ditemukan pada
alkoholik.
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 16/29
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Data dasar tergantung pada penyebab dan beratnya kerusakan/gangguan
hati
1. Aktivitas
Kelemahan
Kelelahan
Malaise
2. Sirkulasi
Bradikardi ( hiperbilirubin berat )
Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa
3. Eliminasi
Urine gelap
Diare feses warna tanah liat
4. Makanan dan Cairan
Anoreksia
Berat badan menurun
Mual dan muntah
Peningkatan oedema
Asites
5. Neurosensori
Peka terhadap rangsang
Cenderung tidur
Letargi
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 17/29
Asteriksis
6. Nyeri / Kenyamanan
Kram abdomen
Nyeri tekan pada kuadran kanan
Mialgia
Atralgia
Sakit kepala
Gatal ( pruritus )
7. Keamanan
Demam
Urtikaria
Lesi makulopopuler
Eritema
Splenomegali
Pembesaran nodus servikal posterior
8. Seksualitas
Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Beberapa masalah keperawatan yang mungkin muncul pada penderita
hepatitis :
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan,
perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan
metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk
memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 18/29
2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan
hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.
3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah
sekunder terhadap inflamasi hepar
4. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder
terhadap hepatitis
5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan
dengan pruritus sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam
garam empedu
6. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat
menular dari agent virus
7. INTERVENSI
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan,
perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan
metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk
memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.
Hasil yang diharapkan : Menunjukkan peningkatan berat badan
mencapai tujuan dengan nilai laboratorium normal dan bebas dari
tanda-tanda mal nutrisi.
1. Ajarkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makan
R/ keletihan berlanjut menurunkan keinginan untuk makan
2. Awasi pemasukan diet/jumlah kalori, tawarkan makan sedikit tapi
sering dan tawarkan pagi paling sering
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 19/29
R/ adanya pembesaran hepar dapat menekan saluran gastro
intestinal dan menurunkan kapasitasnya.
3. Pertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudah
makan
R/ akumulasi partikel makanan di mulut dapat menambah baru dan
rasa tak sedap yang menurunkan nafsu makan.
4. Anjurkan makan pada posisi duduk tegak
R/ menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat meningkatkan
pemasukan
5. Berikan diit tinggi kalori, rendah lemak
R/ glukosa dalam karbohidrat cukup efektif untuk pemenuhan
energi, sedangkan lemak sulit untuk diserap/dimetabolisme
sehingga akan membebani hepar.
2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan
hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.
Hasil yang diharapkan :
Menunjukkan tanda-tanda nyeri fisik dan perilaku dalam nyeri (tidak
meringis kesakitan, menangis intensitas dan lokasinya)
1. Kolaborasi dengan individu untuk menentukan metode yang dapat
digunakan untuk intensitas nyeri
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 20/29
R/ nyeri yang berhubungan dengan hepatitis sangat tidak nyaman,
oleh karena terdapat peregangan secara kapsula hati, melalui
pendekatan kepada individu yang mengalami perubahan
kenyamanan nyeri diharapkan lebih efektif mengurangi nyeri.
2. Tunjukkan pada klien penerimaan tentang respon klien terhadap nyeri
Akui adanya nyeri
Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan klien tentang nyerinya
R/ klienlah yang harus mencoba meyakinkan pemberi pelayanan
kesehatan bahwa ia mengalami nyeri
3. Berikan informasi akurat dan
Jelaskan penyebab nyeri
Tunjukkan berapa lama nyeri akan berakhir, bila diketahui
R/ klien yang disiapkan untuk mengalami nyeri melalui penjelasan
nyeri yang sesungguhnya akan dirasakan (cenderung lebih
tenang dibanding klien yang penjelasan kurang/tidak terdapat
penjelasan)
4. Bahas dengan dokter penggunaan analgetik yang tak mengandung
efek hepatotoksi
R/ kemungkinan nyeri sudah tak bisa dibatasi dengan teknik untuk
mengurangi nyeri.
3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah
sekunder terhadap inflamasi hepar.
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 21/29
Hasil yang diharapkan :
Tidak terjadi peningkatan suhu
1. Monitor tanda vital : suhu badan
R/ sebagai indikator untuk mengetahui status hypertermi
2. Ajarkan klien pentingnya mempertahankan cairan yang adekuat
(sedikitnya 2000 l/hari) untuk mencegah dehidrasi, misalnya sari buah
2,5-3 liter/hari.
R/ dalam kondisi demam terjadi peningkatan evaporasi yang
memicu timbulnya dehidrasi
3. Berikan kompres hangat pada lipatan ketiak dan femur
R/ menghambat pusat simpatis di hipotalamus sehingga terjadi
vasodilatasi kulit dengan merangsang kelenjar keringat untuk
mengurangi panas tubuh melalui penguapan
4. Anjurkan klien untuk memakai pakaian yang menyerap keringat
R/ kondisi kulit yang mengalami lembab memicu timbulnya
pertumbuhan jamur. Juga akan mengurangi kenyamanan klien,
mencegah timbulnya ruam kulit.
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 22/29
4. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder
terhadap hepatitis
1. Jelaskan sebab-sebab keletihan individu
R/ dengan penjelasan sebab-sebab keletihan maka keadaan klien
cenderung lebih tenang
2. Sarankan klien untuk tirah baring
R/ tirah baring akan meminimalkan energi yang dikeluarkan
sehingga metabolisme dapat digunakan untuk penyembuhan
penyakit.
3. Bantu individu untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan,
kemampuan-kemampuan dan minat-minat
R/ memungkinkan klien dapat memprioritaskan kegiatan-kegiatan
yang sangat penting dan meminimalkan pengeluaran energi
untuk kegiatan yang kurang penting
4. Analisa bersama-sama tingkat keletihan selama 24 jam meliputi waktu
puncak energi, waktu kelelahan, aktivitas yang berhubungan dengan
keletihan
R/ keletihan dapat segera diminimalkan dengan mengurangi
kegiatan yang dapat menimbulkan keletihan
5. Bantu untuk belajar tentang keterampilan koping yang efektif
(bersikap asertif, teknik relaksasi)
R/ untuk mengurangi keletihan baik fisik maupun psikologis
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 23/29
5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungandengan pruritus sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam
garam empedu
Hasil yang diharapkan :
Jaringan kulit utuh, penurunan pruritus.
1. Pertahankan kebersihan tanpa menyebabkan kulit kering
Sering mandi dengan menggunakan air dingin dan sabun ringan
(kadtril, lanolin)
Keringkan kulit, jaringan digosok
R/ kekeringan meningkatkan sensitifitas kulit dengan merangsang
ujung syaraf
2. Cegah penghangatan yang berlebihan dengan pertahankan suhu
ruangan dingin dan kelembaban rendah, hindari pakaian terlalu tebal
R/ penghangatan yang berlebih menambah pruritus dengan
meningkatkan sensitivitas melalui vasodilatasi
3. Anjurkan tidak menggaruk, instruksikan klien untuk memberikan
tekanan kuat pada area pruritus untuk tujuan menggaruk
R/ penggantian merangsang pelepasan hidtamin, menghasilkan
lebih banyak pruritus
4. Pertahankan kelembaban ruangan pada 30%-40% dan dingin
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 24/29
R/ pendinginan akan menurunkan vasodilatasi dan kelembaban
kekeringan
6. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan cairan
intraabdomen, asites penurunan ekspansi paru dan akumulasi sekret.
Hasil yang diharapkan :
Pola nafas adekuat
Intervensi :
1. Awasi frekwensi , kedalaman dan upaya pernafasan
R/ pernafasan dangkal/cepat kemungkinan terdapat hipoksia atau
akumulasi cairan dalam abdomen
2. Auskultasi bunyi nafas tambahan
R/ kemungkinan menunjukkan adanya akumulasi cairan
3. Berikan posisi semi fowler
R/ memudahkan pernafasan denagn menurunkan tekanan pada
diafragma dan meminimalkan ukuran sekret
4. Berikan latihan nafas dalam dan batuk efektif
R/ membantu ekspansi paru dalam memobilisasi lemak
5. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 25/29
R/ mungkin perlu untuk mencegah hipoksia
7. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat
menular dari agent virus
Hasil yang diharapkan :
Tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.
1. Gunakan kewaspadaan umum terhadap substansi tubuh yang tepat
untuk menangani semua cairan tubuh
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan semua klien atau
spesimen
Gunakan sarung tangan untuk kontak dengan darah dan cairan tubuh
Tempatkan spuit yang telah digunakan dengan segera pada wadah
yang tepat, jangan menutup kembali atau memanipulasi jarum dengan
cara apapun
R/ pencegahan tersebut dapat memutuskan metode transmisi virus
hepatitis
2. Gunakan teknik pembuangan sampah infeksius, linen dan cairan tubuh
dengan tepat untuk membersihkan peralatan-peralatan dan
permukaan yang terkontaminasi
R/ teknik ini membantu melindungi orang lain dari kontak dengan
materi infeksius dan mencegah transmisi penyakit
3. Jelaskan pentingnya mencuci tangan dengan sering pada klien,
keluarga dan pengunjung lain dan petugas pelayanan kesehatan.
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 26/29
R/ mencuci tangan menghilangkan organisme yang merusak rantai
transmisi infeksi
4. Rujuk ke petugas pengontrol infeksi untuk evaluasi departemen
kesehatan yang tepat
R/ rujukan tersebut perlu untuk mengidentifikasikan sumber
pemajanan dan kemungkinan orang lain terinfeksi
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 27/29
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito Lynda Jual, 1999, Rencana Asuhan dan Dokumentasi
Keperawatan, EGC, Jakarta.
Gallo, Hudak, 1995, Keperawatan Kritis, EGC, Jakarta.
Hadim Sujono, 1999, Gastroenterologi, Alumni Bandung.
Moectyi, Sjahmien, 1997, Pengaturan Makanan dan Diit untuk Pertumbuhan
Penyakit, Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
Price, Sylvia Anderson, Wilson, Lorraine Mc Carty, 1995, Patofisiologi Konsep
Klinis Proses-proses Penyakit, EGC, Jakarta.
Smeltzer, suzanna C, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner dan
Suddart. Alih bahasa Agung Waluyo, Edisi 8, jakarta, EGC, 2001.
Susan, Martyn Tucker et al, Standar Perawatan Pasien, jakarta, EGC, 1998.
Reeves, Charlene, et al,Keperawatan Medikal Bedah, Alih bahasa Joko
Setiyono, Edisi I, jakarta, Salemba Medika.
Sjaifoellah Noer,H.M, 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid I, edisi
ketiga, Balai Penerbit FKUI, jakarta.
Diposkan oleh Ners AJIBARANG BMS di 06:05
Label: INFEKSI
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 28/29
ASKEP HEPATITIS B
A. PENGERTIAN.
Hepatitis B merupakan peradangan atau inflamasi pada hepar yang umumnya terjadi akibat
infeksi virus. Manifestasi penyakit ini bervariasi dari akut sampai kronik. Brumberg merupakanorang pertama yang menemukan bagian dari HBV yang disebut sebagai Australia Antigen pada
tahun 1962 dari serum seorang Aborigin Austraslia. Pada tahun 1970 Dane menemukan virus
lengkap yang kemudian dinamakan partikel Dane.
B. ETIOLOGI.
1. Hepatitis virus A.
Disebabkan oleh virus hepatitis A yang terdiri dari RNA berbentuk bulat tidak berselubung.
Berukuran 27 nm dan termasuk enteral virus vikorna yang mirip virus polio
2. Hepatitis virus B
Virus yang lengkap berupa partikel dua lapis berukuran 42 nm yang di sebut partikel Dane.
3. Hepatitis C,
Merupakan contoh virus tipe non A dan non B yang ditularkan tertama melalui tranfusi darah
serta produkdarah lainnya.
4. Hepatitis D agen delta.
Virus yang berukursn 35-37 nm dan terdiri dari nukleo protein RNA merupsksn hibrid DNA
virus hepatitis B
C. TANDA DAN GEJALA.
Infeksi HBV dapat menimbulkan akibat klinis yang berbeda-beda bagi setiap individu, penderita
dapat mengalami salah satu dari beberapa keadaan seperti dibawah ini ;
Tetap sehat. Terjadi bagi mereka yang memiliki kekebalan ( anti HBS ).
• Mengidap tetapi tetap sehat.
Bila HBS Ag menetap ( persistem ) selama lebih dari 6 bulan tanpa disertai kelainan virus.Hepatitis akut ikterik.
Ditandai masa prodromal selama 3 – 6 hari, kadang-kadang sampai 3 minggu, pasien merasatidak sehat, anorexia, mual, kadang demam ringan, ras sakit pada bagian kanan atas perut, rasa
lesu, cepat lelah & sakit lemah. Gejala prodromal mereda saat timbul ikterus yang dimulai
dengan perubahan warna urein menjadi lebih gelap seperti the pekat. Pada stedium ikterik ini
timbul rasa gatal ( pruritus ) selama beberapa hari, hati teraba membesar, rata, kenyal dan nyeritekan kadang disertai pembesaran linfe. Setelah 1 – 4 minggu masa ikterik, penyembuhan
5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 29/29
berlangsung dengan sendirinya ditandai oleh meredanya ikterus, kembalinya nafsu makan dan
keadaan kembali normal.
Hepatitis akut an ikterik. Pada bentuk ini keluhan sangat ringan dan samar-samar, umumnya hanya anorexia dan ganguan
pencernaan, pada pemeriksaan laboratorium ditemukan hiperbilirubinemia ringan, pemeriksan
flopia lesi positife dan bilirubinuria, urein secara makroskopis berwarna seperti the pekat.Hepatitis akut tulminan.
Bentuk ini hampir semuanya mempunyai prognosis jelek, kematian biasanya terjadi dalam 7 – 10
hari ssejak mulai sakit. Pada waktu yang singkat terhadap gangguan neorologik, faktor hepatik dan muntah yang peresisten, terdapat demam dan ikterus yang menghebat dalam waktu yang
singkat, pada pemeriksaan didapatkan hati yang mengecil purpura, dan perdarahan
gastrointestinal.
Hepatitis Kronik. Diduga bahwa pasien Hepatitis B kronik mengalami episode subklinis dari hepatits akut dengangejala yang sangat ringan sehingga luput dari perhatian. Dugaa kearah kromositas dimulai
manakala keadaan SGOT & SGPT tidak pernah menjadi normal selama 6 bulan dari awal
hepatitis akut disertai dengan peresistensi HBS Ag serum. Seringkali dijumpai ikterushepatoseluler yang hilang timbul pada saat general chek- up, tampak adanya ikterus, spider neri,
hepato splenomegali, eritema palmar dan kelainan biokimiawi serta serologi diagnostik hanya
dapat dipastikan dengan pemeriksaan biopsi dan gambaran PA. Pada hepatitis kronik aktif
umumnya berakhir menjadi sirosis hepatis.
D. PATOFISIOLOGI.
Masa inkubasi bervariasi, tergantung pada agennya, refleksi virus dalam hati meningkat, yang di
ikuti oleh penampilan komponen virus dan nekrosis sel hati bersama respons peradangan yang
menyertai. Antibodi non spesifik dapat meningkat sama seperti pada infeksi virus lainnya.Perubahan morfologi hati pada hepatitis A, B, C (nonA dan non B), adalah identik. Pada kasus
klasik, ukuran dan warna hati nampak normal, tetapi kadang-kadang sedikit oedem, membesar
dan berwarna seperti empedu. Secara histologi, terjadi kekacauan hepatoseluler, cedera dannecrosis hati, dan peradangan perifer.
Perubahan reversible bila fase akut penyakit mereda. Pada beberapa kasus, necrosis sub masif
atau masif dapat mengakibatkan payah hati yang berat dan kematian.Hepaptitis virus D merupakan hibrid DNA virus hepatitis B. virus ini dapat menular sendiri
secara langsung dan bersifat hepatoksit. Bentuk ini akan memperbanyak bentuk hepatitis kronik.