Asuhan Keperawatan Cairan Dan Elektrolit
description
Transcript of Asuhan Keperawatan Cairan Dan Elektrolit
BAB III
PEMBAHASAN
1. Asuhan Keperawatan Hiponatremia
Pengkajian Tanda GejalaAktifitas/Istirahat Malaise, Kelemahan umum, Pingsan,
Keram ototIntegritas ego Gelisah, Ketakutan AnsietasMakanan/cairan Mual, Anoreksia, Haus, Diet rendah
natriumNeurosensori Kehilangan koordinasi, Stupor, Koma
Penggunaan agen hipoglikemia, Diuretic poten, NSAID
Sakit kepala, penglihatan kabur, vertigo
Penyuluhan/pembelajaranKekurangan natrium/air Hipotensi, takikardia
Penurunan nadi perifer
Eliminasi Penurunan haluaran urine Kram abdomen, diareMakanan/cairan Tugor kulit buruk; bola mata lunak/cekung
Membrane mukosa kering, penurunan saliva/keringatAnoreksia, mual/muntah
Neurosensori Kedutan otot. Letargi, gelisah, kacau mental, stuporPernapasan Takipnea Keamanan Kulit kemerahan, kering, panas, demamKekurangan natrium/kelebihan airSirkulasi Hipertensi, edema umumEliminasi Peningkatan haluaran urinKekurangan natrium hebatSirkulasi Hipotensi dengan kolaps vasomotor, nadi lembut
cepat, kulit dingin/lembab, gambaran jari pada sternum; sianosis
Neurosensori Hiperefleksia, kacau mental/koma
Tindakan/intervensi RasionalMandiriIdentifikasi pasien beresiko terhadap hiponatremia dan penyebab khusus, mis; kehilangan natrium atau kelebihan cairan.
Memberikan petunjuk untuk intervensi dini
Pantau masukan dan haluaran. Hitung keseimbamngan cairan. Timbang berat badan setiap hari
Indicator keseimbangan cairan adalah penting. Karena baik kekurangan atau kelebihan cairan dapat terjadi pada hiponatremia
Kaji tingkat kesadaran/respon neuromuscular
KolaborasiBantu dalam identifikasi/pengobatan penyebab dasarPantau elektrolit dan osmolaritas serum dan urinPemberian obat-obatan sesuai indikasi mis;Purosemid /lazid
Kekurangan natrium dapat mengakibatkan penurunan mental serta kelemahan otot umum, kacau mental
Rujuk pada factor predisposisi/pemberatEvaluasi kebutuhan/keefektifan trapi
Efektif pada penurunan kelebihan cairan untuk memperbaiki natrium/keseimbangan air
2. Asuhan Keperawatan Hipernatremia
Pengkajian Tanda GejalaAktivitas/istirahat Kekakuan oto/tremor, kelemahan umum KelemahanSirkulasi Hipotensi postural, takikardiaEliminasi Haluaran urin menurunMakanan/cairan Membrane mukosa karing, kental, lidah kotor HausNeurosensori Peka rangsang, letargi/koma, kejang, delusi,
halusinasiKeamanan Kulit panas, kemerahan kering, demamKelebihan Natrium/AirSirkulasi Peningkatan TD, hipertensiEliminasi Poliuria Makanan/cairan Kulit pucat, lembab, pitting edema, penambahan
berat badanNeurosensori Kacau mental, letargi, delusi, halusinasiPernafasan Dispnea
Tindakan/Intervensi RasionalMandiriPantau TD Baik hipertendi atau hipotensi mungkin ada, tergantung pada
status cairan. Adanya hipertensi postural dapat mempengaruhi toleransi aktifitas.
Identifikasi pasien beresiko terhadap hipertermia dan kemungkinan penyebab misalnya kekurangan air kelebihan natrium
Temuan dan intervensi dini mencegah komplikasi serius
Perhatikan prekuensi dan kedalaman pernafasan Payah napas dan lapar udara adalah asidosis metabolic/hiperkloremia, yang menimbulkan henti jantung
Pantau masukan han haluaran, berat jenis urin, timbang berat badan setiap hari, kaji adanya lokasi edema
Parameter ini tergantung pada status cairan dan indicator terapi kebutuhan atau keefektifan
KolaborasiBantu identifikasi atau pengobatan terhadap penyebab dasar Rujuk pada faktur predisposisi/pemberatPantau elektrolit,osmolaritas serum Mengevaluiasi kebutuhan/aktivitas terapi, catatan: kejadian
bersama hipovolemia dapat menyebabkan asidosis metabolic
3. Asuhan Keperawatan Hipokalemia
Pengkajian Tanda GejalaAktivitas/istirahat Kelemahan umum, letargi, kelelahanSirkulasi Hipotensi, nadi lema/menurun, tidak teratur, bunyi
jantung jauh, perubahan karakteristik EKG, distrimiaEliminasi Nokturia, poliuria bila factor pemberat pada
hipokalemia meliputi GJK dan DM, penurunan bising usus, distensi abdomen
Makanan/cairan Penurunan status mental/kacau mental, apatis, mengantuk, peka rangsang, koma, hiporefleksia
Anoreksia, mual/muntah
Neurosensori ParestesiaNyeri/kenyamanan Nyeri/kram ototPernapasan Hipoventilasi/penurunan kedalaman pernapasan karena
kelemahan/paralisis otot diafragma; apnea, sianosis
Tindakan/intervensi RasionalMandiriPantau frekuansi/irama jantung
Perubahan karena hipokalemia meliputi abnormalitas konduksi dan kontraktilitas, takikardia dapat terjadi, potensial distrimia ventrikel yang mengancam hidup, sinus bradikardia, takikardia ventrikel
Pantau frekuansi pernafasan, kedalaman, dan upaya, dorong latihan batuk/nafas dalam : ubah posisi dengan sering
Kelemahan otot pernapasan mendahului paralisis dan kadang henti nafas
Kaji tingkat kesadaran dan fungsi neuromuskuler mis; kekuatan, sensasi, gerakkan
Apatis, mengantuk, peka rangsang, tetani, parestesia dan koma dapat terjadi
KolaborasiBantu dengan identifikasi/pengobatan penyebab dasar Rujuk pada daftar factor predisposisi/pemberatPantau pemeriksaan laboratoriaum mis; kalium serum Kadar harus diperiksa dengan sering selama terapi penggantian,
khususnya pada adanya insufiensi fungsi ginjal, kelebihan atau peningkatan tiba-tiba dapat mengakibatkan distrimia jantung
4. Asuhan Keperawatan Hiperkalemia
Pengkajian Tanda GejalaAktivitas/istirahat Kelemahan otot samarSirkulasi Nadi ireguler, bradikardia, blok jantung,
asistoleEliminasi Penurunan volume urin, hiperaktif bising
ususKram abdomen, diare
Makanan/cairan Mual/muntahNeurosensori Penurunan reflex tendon dalam; paralisis
flaksid progresif, asenden, kejang, kedutan, apatis, kacau mental
Parestesis (sering pada wajah, lidah, tangan, kaki)
Tindakan/intervensi RasionalMandiriPantau frekuensi/irama jantung. Waspadai bahwa henti jantung dapat terjadi pada krisis hiperkalsemia
Stimulasi berlebihan dari otot jantung terjadi akibat distrimia dan kontraksi jantung takefektif. Bradikardia sinus, distrimia sinus, perpindahan pacu jantung, dan blok AV dapat terlihat. Hiperkalsemia menimbulkan predisposisi pada henti jantung
Kaji tingkat kesadaran dan status neuromuscular mis; gerakkan otot, kekuatan, dan tonus
Aktivitas saraf dan otot tertekan. Letargi dan kelelahan dapat berlanjut pada kacau mental/koma
Pantau masukkan dan haluaran; hitung keseimbangan cairan Upaya untuk memperbaiki kondisi asal dapat mengakibatkan ketidakseimbangan/komplikasi sekunder
KolaborasiBantu dengan identifikasi/pengobatan penyebab dasar Rujuk pada daftar factor prediposisi/pemberatPantau pemeriksaan laboratorium mis; kalsium, magnesium, fosfat
Memantau kebutuhan/keefektifan terapi. Catatan: kadar fosfat mungkin rendah bila hormone paratiroid secara terbalik meningkatkan ambilan kalsium dan kalsium bersaing dengan fosfat untuk absorpsi/transport dengan vitamin D
Asuhan Keperawatan Hipokasemia
Pengkajian Tanda Gejala Sirkulasi Hipotensi
Nadi lemah atau menurun,tidak teratur(kontraksi jantung kemah/ disritrimia prematur).
Eliminasi Distensi abdomen(ileus paralitik). Diare, nyeri abdomen.Makanan/ cairan Mual atau muntah. Neurosensori Ansietas, kacau mental, peka rangsang, depresi, halusinasi,
psikosis.Spasme otot (karpoped dan laringea), peningkatan refleks tendon dalam, tetani, kejang tonik/ kronik, tanda trousseau dan chvostek pasitif.
Parestesia, kebas dan kesemutan pada jari dan ibu jari: kram otot.
Pernapasan Pernapasan dangkal payah.Keamanan Perdarahan tanpa atau trauma minimal.
Tindakan / intervensi Rasional MandiriPantau prekuensi atau irama jantung Kekurangan kalsium di sertai dengan hipomagnesemia melemahkan
otot/ kontaktilitas jantung Kaji frekuensi, irama, upaya jantung. Sediakan alat trakeostomi.
Stridor laringeal dapat terjadi dan mengakibatkan kedaruratan atau henti napas.
Observasi terhadap iritabilitas neuromuskular mis: tetani, kejang. Kaji terhadap adanya tanda chvostek/ trousseau.Berikan lingkungan tenang dan kewaspadaan kejang
Kekurangan kalsium menyebabkan transmisi saraf tidak terkontrol dan berulang yang menimbulkan spasme otot dan hiper iritabilitas
Kolaborasi Beriakan hal berikut: Kalsium glukonat/ klorida/ glukosetat IVPreparat oral minsalnya kalsium laktat atau karbonatMagnesium sulfat IV/ PO bila di indikasikan
Memberikan pengobatan cepat pada kekurangan kalsium akut (khususnya pada adanya tetani/ kacau mental)Preparat oral bermanfaat dalam memperbaiki defisiensi subakut. Hipomanesemia adalah factor pencetus pada deficit kalsium. Mungkin digunakan dalam kombinasi dengan terapi kalsium untuk meningkatkan absorbsi kalsium bila disertai defisiensi fosfat di perbaiki.
Asuhan Keperawatan Hiperkalsemia
Pengkajian Tanda Gejala Aktivitas/ cairan Inkoordinasi, ataksia Malaise umum, kelelahan/ kelemahanSikulasi Hipertensi, Nadi iriguler, disritmia, bradikardiaEliminasi Poliuria, nokturia, Batu ginjal/ kalkuli Konstipasi/ diareMakanan/ cairan Turgor kulit buruk, membrane mukosa kering Anoreksia, mual atau muntah, Haus, Nyeri abdomen
Neorusensori Hipotonisitas/ relaksasi otot, paralisis flaksid, depresi , Mengantuk, letargi, apatis, paranoia, perubahan kepribadian, kehilangan memori, depresi, psikosis, stupor, Bicara tidak jelas
Sakit kepala
Nyeri/ kenyamanan Nyri epigastrik, panggul dalam, atau tulang atau sendi
Tindakan / intervensi RasionalMandiri Kaji tingkat kesadaran dan status neuromuscular mis: gerakan otot, kekuatan, dan tonus
Aktivitas saraf dan otot tertekan. Letargi dan kelelahan dapat berlanjut pada kacau mental atau koma.
Pantau masukan dan haluaran: hitung keseimbangan cairan Upaya untuk memperbaiki kondisi asal dapat mengakibatkan ketidak seimbangan/ komplikasi sekunder
Dorong masukan cairan 3-4 L/hari, meliputi cairan mengandung natrium (dengan toleransi jantung) dan penggunaan jus asam minsaknya krenberi dan prem bila ada
Menurunkan dehidrasi, mendorong aliran urinarius dan klirens kalsium, menurunkan resiko pembentukan batu
Periksa urin jika terjadi nyeri panggul, auskultasi bising usus
Jumlah besar kalsium yang ada dalam parenkim ginjal dapat menimbulkan pembentukan batu
KolaborasiBantu dengan identivikasi atau pengobatan penyebab dasar.Berikan salin isotonic dan natrium sulfat IV/ oralMitramisin Disodium edetats (EDTA)
Antibiotic yang menurunkan kalsium serum dengan menghambat resobsi tulang Kerja pengkelat (chelating) menurunkan kadar kalsium serum
TERIMA KASIH
“ Kompromi yang jelek lebih baik dari pada
Keputusan hukum yang baik”