ASUHAN KEPERAWATAN abortus.doc

7
ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN ABORTUS KASUS Ny. A berumur 20 tahun datang ke pelayanan kesehatan mengeluh keluar flek-flek dari kemaluan dan sedikit nyeri pada supra symphisis. Anamnesa menemukan telat haid 2 bulan yang lalu, tapi belum periksa, kemarin sempat terpleset di kamar mandi dan jatuh terduduk. Pemeriksaan tanda vital dan antopometri dalam batas normal, PPT + A. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien a. Nama : Ny. A b. Usia : 20 Tahun c. Jenis Kelamin : Perempuan d. Alamat : Surakarta e. Diagnosa medis : Abortus Iminens f. Nomor Register : 012786 g. Prioritas Triase : Merah 2. Pengkajian Primer ( Primary Survey ) a. Airway ( A ) Tidak ada sumbatan jalan nafas, tidak ada cairan yang keluar b. Breathing (B) Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi otot dinding dada saat bernafas,respirasi 20/menit

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN abortus.doc

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN abortus.doc

ASUHAN KEPERAWATAN

KEGAWATDARURATAN ABORTUS

KASUS

Ny. A berumur 20 tahun datang ke pelayanan kesehatan mengeluh keluar flek-flek dari

kemaluan dan sedikit nyeri pada supra symphisis. Anamnesa menemukan telat haid 2

bulan yang lalu, tapi belum periksa, kemarin sempat terpleset di kamar mandi dan jatuh

terduduk. Pemeriksaan tanda vital dan antopometri dalam batas normal, PPT +

A. PENGKAJIAN

1. Identitas Pasien

a. Nama : Ny. A

b. Usia : 20 Tahun

c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Alamat : Surakarta

e. Diagnosa medis : Abortus Iminens

f. Nomor Register : 012786

g. Prioritas Triase : Merah

2. Pengkajian Primer ( Primary Survey )

a. Airway ( A )

Tidak ada sumbatan jalan nafas, tidak ada cairan yang keluar

b. Breathing (B)

Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi otot dinding dada saat

bernafas,respirasi 20/menit

Palpasi : Vocal fremitus teraba diseluruh lapang paru, tidak adanya nyeri

tekan pada thorak.

Perkusi : Terdengar bunyi sonor

Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler

c. Circulation ( C )

Ada perdarahan berupa flek –flek keluar dari jalan lahir, capillary refil 2 detik,

N: 86 x/menit

d. Disability ( D )

GCS :

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN abortus.doc

Respon Motorik :6

Respon Verbal :5

Respon membuka mata :4

Jumlah : 15

Pupil isokor

e. Exposure ( E )

Suhu : 36 C

3. Pengkajian Sekunder ( Secundary Survey )

a. Full Set of Vital Sign ( F)

TD : 120/80mmHg

S : 36 C

N : 86 x/menit

RR : 20x/menit

b. History and Head to toe ( H)

1) History ( menggunakan prinsip SAMPLE )

S: Pasien mengatakan nyeri pada supra symphisis

A : pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan/ obat-

obatan

M:pasien tidak mengkonsumsi obat apapun

P: pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang parah, hanya

sakit ringan seperti batuk.

L: pasien mengatakan 2 jam yang lalu meminum segelas air putih

E: pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah dirawat di rumah sakit

2) Head To Toe

a) Kepala

Bentuk kepala : mesocephal

Kulit Kepala : bersih

Rambut :sedikit beruban

b) Leher

JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran tyroid saat diraba

c) Dada

Paru-paru

Inspeksi : bentuk dada simetris, ,tidak ada retraksi

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN abortus.doc

dinding dada waktu bernafas

Palpasi : perabaan kanan=kiri, vocal premitus ka=ki

Perkusi : sonor pada semua lapang paru

Auskultasi : suara nafas vesikuler

d) Abdomen

Inspeksi : perut datar, massa (-)

Auskultasi : bising usus 8x/menit

Perkusi : timpani

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan , tidak ada massa

e) Ekstremitas Atas

Kekuatan otot kanan dan kiri : kekuatan otot kanan dan kiri sama

ROM kanan dan kiri : bisa melakukan ROM aktif

Perubahan bentuk tulang : tidak ada perubahan bentuk tulang

Perabaan Akral : hangat

Pitting edema : +2= 4mm

Bawah

Inspeksi : Kaki tidak edema

Kekuatan otot kanan dan kiri : kekuatan otot kanan dan kiri sama

ROM kanan dan kiri : bisa melakukan ROM aktif

Perubahan bentuk tulang : tidak ada perubahan bentuk tulang

Perabaan Akral : hangat

Pitting edema : +2= 4mm

4. Pemeriksaan Penunjang

Hari/Tanggal/

Jam

Jenis

Pemeriksaan

Nilai

Normal

Satuan Hasil Keterangan

Hasil

Rabu/ 14

September

2015

15.05

Na 135-145 mmol/1 135 g/dl Normal

K 3,5-5 mmol/1 3,6 Normal

Leukosit 5000-10000 ul 6700 Normal

Trombosit 150-400 Ribu 300.000 Normal

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN abortus.doc

5. Terapi

Hari/Tanggal/Jam Jenis Terapi Dosis

Rabu/ 14 September 2015

15.05

Injeksi primperan 3x1 ampul

Injeksi premaston 3x1 tab

Injeksi ranitidine 2x1 amp

B. ANALISA DATA

No

.

Hari/Tanggal/

Jam

Data Fokus Problem Etiologi Ttd

1. Rabu, 14

September

2015

15.20

DS : Pasien mengatakan nyeri pada

bagian perut

DO :

P : nyeri perut

Q : seperti ditusuk tusuk

R : di perut bagian bawah

S : skala 5

T : nyeri dirasakan hilang timbul

Nyeri Agen

Cedera

Fisik

1. Rabu, 14

September

2015

15.30

DS : Pasien mengatakan keluar

perdarahan berupa flek-flek dari

kemaluan

DO :

- Terlihat adanya flek-flek darah

keluar dari jalan lahir

- Leukosit 6700 ul

- Pasien terlihat pucat

Resiko

infeksi

C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik

2. Resiko infeksi berhubungan dengan

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN abortus.doc

D. INTERVENSI

No.

Dx

Tujuan

dan kriteria Hasil

Intervensi Ttd

1. Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 1x24 jam nyeri

dapat teratasi dengan kriteria

hasil :

Pain Control ( 1605 )

1. Melaporkan nyeri

berkurang

2. Skala nyeri berkurang

dari 4 menjadi 2

3. Pasien tampak tenang

dan rileks

Paint Management ( 1400 )

1. Kaji PQRST

2. Observasi penyebab nyeri

3. Lakukan relaksasi napas

dalam

4. Kolaborasi pemberian

analgetik

2. Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 2x24 jam nyeri

dapat teratasi dengan kriteria

hasil :

Risk control ( 1902 )

- Klien bebas dari tanda

dan gejala infeksi

- Menunjukkan

kemampuan untuk

mencegah timbulnya

infeksi

- Jumlah leukosit dalam

batas normal

Infection Protection (6550)

- Monitor kerentanan

terhadap infeksi

- Ajarkan cara menghindari

infeksi

- Laporkan kecurigaan infeksi

Infection Control (6540)

- Gunakan sabun antimikrobia

untuk cuci tangan

- Kolaborasi pemberian

antibiotik