ASUHAN KEPERAWATAN
-
Upload
muhammad-ansar -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
description
Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa
Keperawatan
P E R E N C A N A A N Rasional
Tujuan Kriteria hasil Intervensi
1. Resiko tinggi kekerasan b/d
Halusinasi pendengaran
DS :
- Mendengar suara-suara.
- Takut terhadap suara-
suara yang didengar.
- Ingin marah dan merusak
barang.
DO :
- Dirawat ke-2 kalinya
dengan alas an amuk.
- Klien sering berbicara
sendiri.
TUM
Tak terjadi tindakan kekerasan
yang diarahkan pada
lingkungan.
TUK
1. klien mampu membina
hubungan saling percaya.
2. klien dapat mengenal
Halusinasi.
1. klien dapat mengungkapkan
perasaannya dan
keadaannya saat ini.
2. klien dapat membedakan hal
yang nyata dan tidak nyata
setelah 3X pertemuan
dengan menceritakan hal-
hal yang nyata.
a. BHSP :
- salam terapeutik.
- Perkenalkan diri.
- Jelaskan tujuan interaksi.
- Ciptakan suasana yang
tenang.
- Buat kontrak waktu yang
tepat.
b. Dorong dan beri
kesempatan klien untuk
mengungkapkan
perasaannya.
c. Dengarkan pengungkapan
klien dengan empati.
Observasi tingkah laku verbal
dan non verbal yang b/d
Halusinasi.
Hubungan saling percaya
sebagai dasar interaksi yang
terapeutik perawat.
Ungkapan perasaan klien pada
perawat sebagai bukti bahwa
klien mulai mempercayai
perawat.
Rasa empati akan menciptakan
hubungan saling percaya.
Halusinasi harus dikenalkan
terlebih dahulu oleh perawat agar
intervensi efektif.
3. klien dapat memanfaatkan
obat untuk mengontrol
Halusinasinya.
a. klien dapat minum obat
secara teratur sesuai aturan.
b. Bantu klien untuk
memastikan klien telah
minum obat secara teratur
untuk mengontrol
Halusinasinya.
c. Kolaborasi dengan tim
dokter dan tim medis lain
dalam pemberian obat.
Diskusikan dengan klien tentang
obat untuk mengontrol
Halusinasinya.
Memastikan bahwa klien minum
obat secara teratur.
Untuk mempercepat
penyembuhan.
2. Perubahan persepsi sensori
Halusinasi b/d menarik diri.
TUM
Klien dapat berhubungan
dengan orang lain dan
lingkungan sehingga Halusinasi
dapat dicegah.
TUK
1. klien dapat membina
hubungan saling percaya
dengan perawat
2. klien dapat mengontrol
halusinasinya.
3. klien dapat mengetahui
keuntungan berhubungan
dengan orang lain.
Setelah 2X pertemuan klien
dapat menerima kehadiran
perawat.
a. BHSP :
- sikap terbuka dan empati.
- terima klien apa adanya.
- sapa klien dengan ramah,
jelaskan tujuan
pertemuan.
- Pertahankan kontak mata
setelah interaksi.
b. kaji pengetahuan klien
tentang perilaku menarik
diri.
Kejujuran, kesediaan dan
penerimaan meningkatkan
kepercayaan dan hubungan
antara klien dan perawat.
Mengetahui sejauh mana
pengetahuan pasien tentang
menarik diri sehinggah perawat
a. klien dapat menyebutkan
tindakan yang bias
dilakukan bila sedang
berhalusinasi.
c. beri kesempatan pada klien
untuk mengungkapkan
perasaannya penyebab
menarik diri
d. beri pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya.
e. gambarkan tingkah laku
Halusinasi pada klien “apa
yang didengar”.
f. Terima Halusinasi sebagai
hal yang nyata bagi klien,
tetapi tidak bagi perawat
(tidak membenarkan, tidak
menyangkal).
a. identifikasi bersama klien
tindakan apa yang dilakukan
bila sedang berhalusinasi.
dapat merencanakan tindakan
selanjutnya.
Untuk mengetahui alas an klien
menarik diri.
Meningkatkan harga diri klien
sehingga berani bergaul dengan
lingkungan.
Klien mungkin tidak mau
mengungkapkan persepsinya,
maka perawat dapat
memfasilitasi klien untuk
mengungkapkan secara terbuka.
Meningkatkan orientasi realita
dan rasa percaya pada klien.
Tindakan yang biasa dilakukan
oleh klien merupakan upaya
mengatasi Halusinasinya.
b. Klien dapat menyebutkan
cara memutus halusinasi.
Klien dapat menyebutkan
manfaat berhubungan dengan
orang lain.
- mendapat teman.
- Mengungkapkan perasaan.
- Membantu pemecahan
masalah.
b. Diskusikan cara mengatur
halusinasi.
Dorong klien untuk
menyebutkan kembali cara
memutus halusinasi.
a. diskusikan tentang manfaat
berhubungan dengan orang
lain.
b. dorong klien untuk
menyebutkan kembali
manfaat berhubungan
dengan orang lain.
c. beri pujian terhadap
kemampuan klien dalam
menyebutkan kembali
manfaat berhubungan
dengan orang lain.
Dengan Halusinasi yang
terkontrol oleh klien maka resiko
kekerasan tidak terjadi.
Pengulangan hasil diskusi yang
dapat dilakukan suatu tanda
konsentrasi fikir dapat berfokus.
Meningkatkan pengetahuan
pasien tentang perlunya
berhubungan dengan orang lain.
Untuk mengetahui tingkat
pemahaman pasien terhadap
informasi yang telah diberikan.
Reinforcement positif akibat
meningkatkan harga diri klien.
3. Kerusakan interaksi sosial
menarik diri b/d harga diri
rendah.
TUM
Klien dapat berinteraksi dengan
orang lain.
TUK
Klien dapat membina hubungan
saling percaya dengan perawat
dan mampu memperluas
1. setelah pertemuan klien
dapat menerima kehadiran
perawat.
BHSP :
- sikap terbuka dan empati.
- terima klien apa adanya.
Kejujuran, kesediaan dan
penerimaan meningkatkan
kepercayaan antara perawat
keadaan dirinya.
2. klien dapat mengidentifikasi
kemampuan yang
dimilikinya.
- sapa klien dengan ramah.
- jelaskan tujuan pertemuan.
- pertahankan kontak mata.
- beri perhatian pada klien
dan perhatikan
kebutuhannya.
Identifikasi kemampuan yang
dimiliki klien.
dengan klien.
Tingkatkan kemampuan yang
diperlukan sebagai dasar asuhan
keperawatan.