ASUHAN KEPERAWATAN

download ASUHAN KEPERAWATAN

of 21

description

askep

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATANHIPERTIROIDApril 11, 2012BAB IITINJAUAN TEORIA. PengertianHipertiroid adalah keadaan hipermetabolik yang disebabkan oleh meningkatnya kadar T3 dan T4 bebas terutama disebabkan oleh hiperfungsi kelenjar tiroid (Robbins.2007. hal:811).Hipertiroid adalah penyakit yang diakibatkan oleh meningkatnya sirkulasi dan pelepasan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid.(Lewiss.2000.hal:1415)Hipertiroid adalah pengeluaran hormon tiroid yang berlebihan diperkirakan terjdiakibat stimulasi abnormal kelenjar tiroid oleh imunoglobulin dalam darah (Smeltzer.Suzanne C.2002.hal:1307)Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yaitu dengan mengikatnya kadar T3 dan T4 akibat dari stimulasi kelenjar tiroid yang abnormal.EtiologiHipertiroid disebabkan oleh penyakit graves yaitu penyakit autoimun yang tidak diketahui penyebabnya. Tetapi ditemukan faktor pencetus seperti :a) Aktivitas hormon tiroid yang berlebihanb) Adanya edenoma tiroid yang tumbuh didalam jaringan tiroid.Dan faktor predisposisinya adalah :c) Riwayat keluarga yang biasanya tinggal didaerah pegunungan yang airnya kurang mengandung yodiumd) Penghambat sintesa hormon oleh zat kimia seperti obat-obatanc.Patofisiologi Kelenjar hipofisis memproses pengendalian yodium yang digunakan oleh kelenjar tiroid. Iodium merupakan bahan utama yang dibutuhkn tubuh untuk pembentukan hormon tiroid thyrod stimulating hormon (TSH) yang datur juga oleh thyrid releasing hormon (TRH) suatu neurohormon hipotalamaus. Tiroksin menunjukan timbal balik negatif dari sekresi TSH dengan bekerja langsung pada tirotironin hipofisis kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon berbeda. Tiroksin (T4), T3 dan kalsitonin. T3 dan T4 merupakan asam amino yang mengandung molekul niodium yang kemudian disintesis dan disimpan dalam keadaan terikat denga protein didalam sel-sel tiroid dan dalam keadaan terikat dengan globulin pengikat protein thyroid bilnding globulin (TBG). Kelenjar tiroid bekerja sangat efisien dalam mengambil yodium dan darah kemudian memekatkan dalam sel-sel kelenjar tersebut disana ion-ion iodida akan diubah menjadi molekul yodium yang akan bereaksi dengan tiroksin (suatu asam amino) untuk membentuk hormon tiroid sekresi, tirotropin/TSH oleh kelenjar hipofisis akak mengendalikan keceptan pelepasan hormon tiroid, selanjutnya pelepasan TSH di tentukan oleh kadar hormon tiroid didalam darah menurun, pelepasan TSH meningkat sehingga terjadi peningkatan keluaran triiodotironin (T3) dan tetraiodotironin ( T4) keadaan ini merupakan contoh pengendalian umpan balik (feed back control). Hormon pelepas tirotropin (TRH) yang d sekresikan oleh hipotalamus memberikan pengaruh yang mengatur pelepasan TSH dari hipofisis. Bila TSH dalam darah menurun dapat mengekskresidan dapat meningkatkan keluaran T3 dan T4. Beberapa obat dan keadaan dapat mempengaruhi sintesis pelepasan dan metabolisme tiroid sekaligus menghambat sintesis T4 melalui feed back negatif meningkatkan pelepasan TSH.Gejala klinis pada pasien hipertiroid pada defisiensi dalam sintesis hormon tiroid akan menyebabkan peningkatan produksi hormon TSH yang dapat menyebabkan peningkatan jumlah dan peningkatan hiperplasia sel-sel kelenjar tiroid untuk menormalisir hormon tiroid. Jika proses ini terus menerus akan menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid jika proses ini terjadi terus-menerus akan terjadi inborn error sintesis hormon tiroid Pada hipertiroid kelenjar tiroid di paksa mengsekresikan hingga diluar batas sehingga untuk memenuhi kebutuhan sel-sel kelenjar tiroid membesar dan menekan area trakea dan esofagus sehingga terjadi gangguan respirasi, menelan dan sesak nafas juga bisa disebabkan oleh kelemahan otot-otot pernafasan yang dapat menyebabkan dipsnea dan edema.sistem kardiovaskuler seperti palpitasi dengan adanya kombinasi hormon tiroid dan katekolamin hormon tiroid yangberpengaruh pada SA node dan adanya kerentanan yang berlebihan penderita hipertiroid terhadap rangsangan sistem simpatis simpatis nyeri dada/angina. Hal ini diduga akibat adanya peningkatan konsumsi oksigen oleh otot jantung. Efek dari T3 pada otot jantung maupun peningkatan kebutuhan oksigen perifer. Fekwensi nadi yang meningkat dan akan bertambah cepat jika beraktivitas serta adanya perubahan emosi, sesak nafas karena terdapat kenaikan curah jantung dan konsumsi oksigen pada saat melakukan aktivitas. Selain itu kapasitas vital akan menurun disertai gangguan sirkulasi dan ventilasi baru jika tidak ditemukan adanya tanda-tanda gagal jantung.Sering berkeringat berkeringat termasuk akibat dari sifat hormon tiroid yang kalorigenik akibat peningkatan laju metabolisme terus menerus kadang-kadang penderita hipertiroid mengalami sulit tidur, efek pada kepekaan sinaps saraf yang mengandung tonus otot akibat terjadinya tremor halus dengan frekwensi 10-50 x/detik., nadi yang takikardi atau diatas normal juga merupakan efek hormon tiroid mempercepat kerja jantung, eksoftalmus yang terjadi merupakan reaksi inflamasi outoimun yang mengenai jaringan periobital dan otot-ototekstraokuler, sehingga bola mata terdesak keluar.Komplikasi yang di timbulkan yaitu gangguan irama jantung (aritmia) karena kontraksi jantung tidak teratur dan berakhir pada serangan jantung dan krisis tirotoksik.Penatalaksanaan Medis1. Konservatifa. Farmakoterapi1) Anti tiroid : untuk menghambat pembentukan hormon tiroid.Contoh obat : Propiltiurazil (PTU), metimazol (tapazole)Indikasi : Pada penyakit hipertiroid.Kontraindikasi : Ibu menyusui/ ibuhamil dapat menyababkan krisis tiroidEfek samping : Ruam kulit, nyeri sendi, demam, nyeri sendi, demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala, mual, munta.2) Obat untuk mengendalikan tirotoksik terhadap efek-efek hipertiroid (takikardi,tremor dan gugup)Contoh Obat : propanolol (indernal), atenolol (fenormin) nodolo (corgard)Indikasi : Pada penyakit tiroid.Kontaindikasi : ibu menyusui dan ibu hamilEfek Samping : artralgia, keluhan gastrointestinal3) Preparat yodium untuk menghamabat pembentukan hormon tiroid dan mengurangi vaskularisasi pada kelenjer tiroidContoh obat : kalium iodida, lugolsIndikasi : sebelum dilakukan pembedahanKontra indikasi : pada klien yang hamil dan menyusuiEfek samping : gangguan gastrointestinal nyeri sendi, sakit kepala.4) Obat untuk menghancurkan fungsi jaringan kelenjar tiroid Contoh : yodium radio aktif (RAI)Indikasi : penyakit hipertiroid Kontra indikasi : anak-anak dan wanita hamilEfek samping : Gangguan saluran cerna seperti (mual, muntah sakit tenggorkan)1. Non farmakologii. Diit yang dberikan harus tinggi kalori yaitu 2600-3000 kalori perhari baik dari makanan maupun suplemen.i. Konsumsi protein tinggi yaitu 100-125 gr (2,5 gr/kg/hari) untuk mengatasi proses pemecahan protein jarngan seperti susu dan teluri. Tidak mengkonsumsi sayuran seperti kol Tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok yang dapat meningkatkan kadar metabolismei. i.Operatifiv. Tiroidektomi sub total adalah mengangkat sebagian kelenjar tiroid/peningkatan sekitar lima perenam jaringan tiroid menjamin kesembuhan dalam waktu lama bagi sebagian penderitaiv. Tiroidektomi dilakukan untuk pengangkatan seluruh keenjar tiroid atau terapi primeer terhadap karsinoma.iv. Radioaktif iodine adalah untuk memusnahkan kelenjartiroid yang hiperaktif.1. Pengkajian Keperawatanv. Pengkajiani. Aktivitas/istirahatTanda dan gejala : insomnia, sensitivitas meningkat, otot lemah gangguan koordinasi, kelelahan berat, atrofi otot.1. SirkulasiTanda dan gejala : disritmia (vibrilasi atrium), irama gallop, murmur, peningkatan tekanan darah dengan tekanan nada yang berat, takikardia saat istirahat, sirkulasi kolaps, syok (krisis tirotoksikosis palpitasi, nyeri dada (angina).1. EliminasiTanda dan gejala : urine dalam jumlah banyak, perdarahan dalam feses, diare.1. Integritas egoTanda dan gejala : mengalami stress yang berat baik emosional maupun fisik, emosi labil, (euphoria sedang sampai delirium), depresi.1. Makanan dan cairanTanda dan gejala : kehilangan berat badan yang mendadak, nafsu makan meningkat makan banyak, makannya sering, kehausan, mual dan muntah, pembesaran tiroid, goiter, edema non pitting terutama daerah pretibial1. NeurosensoriTanda : bicaranya cepat dan parau, gangguan status mental dan perilaku seperti :bingung, disorientasi, gelisah, peka rangsang, delirium, psikosis, stupor, koma, tremor halus pada tangan, tanpa tujuan beberapa bagian tersentak-sentak, hiperaktif, reflex tendon dalam (RTD).1. Nyeri atau kenyamananGejala : nyeri orbital, fotofobia.1. PernafasanTanda : frekuensi pernafasan meningkat, takipnea, dispnea, edema paru (pada krisis tirotoksikosis).1. KeamananGejala: tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan, alergi terhadap iodium (mungkin digunakan pada pemeriksaan)Tanda: suhu meningkat diatas 374oc, diaphoresis, kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilap dan lurus, eksoftalmus retraksi, iritasi pada konjungtiva dan berair, pruritus, lesi eritema (sering terjadi pada pretibial) yang menjadi sangat parah.1. Seksualitas Tanda: penurunan libido, hipomenorea, amenorea dan impoten.1. Penyuluhan/pembelajaranGejala : adanya riwayat keluarga yang mengalami masalah tiroid, riwayat hipotiroidisme, terapi hormone tiroid/pengobatan antitiroid, dilakukan pembedahan tiroidektomi sebagian.1. Pemeriksaan Diagnostik :1) Tes ambilan RAI : meningkat pada penyakit graves dan toksik goiter noduler, menurun pada tiroiditis.2) T4 dan T3 serum : meningkat3) T4 dan T3 bebas serum : meningkat4) TSH : tertekan dan tidak berespons pada TRH (tiroid relasing hormon)5) Tiroglobulin : meningkat6) Elektrolit : hiponatremia mungkin sebagai akibat dari respon adrenal atau efek dilusi dalam terapi cairan pengganti hipokalemia terjadi dengan sendirinya pada kehilangan melalui gastrointestinal dan dieresis.7) Katekolamin serum : menurun8) Kreatinine urine : meningkat9) EKG : fibrilasi atrium, waktu sistolik memendek, kardimegali.10) USG dan thorak fotoF. Diagnosa Keperawatan1) Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol,keadaan hipermetabolisme: peningkatan beban jantung.2) Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi, peka rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuh3) Resiko tinggi perubahan nutrisi berhubungan dengan peningkatan metabolisme, mual muntah, diare, hiperglikemi.4) Resiko tinggi kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan mekanisme perlindungan mata: eksoftalmus.5) Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis:status metabolik (stimulasi ssp), efek psudokatekolamin dari hormon tiroid.6) Resti perubahan proses fikir berhubungan dengan perubahan fisiologis : peningkatan stimulasi ssp, mempercepat aktivitas mental, perubahan pola tidur.7) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemajanan, mengingat, kesalahan interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi.G. Perencanaan Keperawatan1) Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol, kedaan hipermetabolisme, peningkatan beban jantung. Tujuan : Penurunan curah jantung tidak terjadi Kriteria Hasil : Mempertahankan curah jantung yang adekwat sesuai dengan kebutuhan tubuh yang ditandai dengan tanda-tanda vital stabil, denyut nadi perifer normal status mental baik, tidak ada distritmia Perencanaan : a. Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jika memungkinkan.Pertahankan besarnya tekanan nadi. b. Periksa/teliti kemungkinan adanya nyeri dada atau adanya angina yang dikeluhkan pasien c. Kaji nadi atau denyut jantung, perhatikan adanya denyut jantung, perhatikan adanya irama galop dan murmur sistolik. d. Pantau EKG, catat atau perhatikan kecepatan atau irama jantung dan adanya distritmia. e. Auskultasi suara nafas. Perhatikan adanya suara yab tidak normal (krekels). f. Catat adanya riwayat asma/ bronkokontiksi, kehamilan, sinus bradikardi/ blokjantung berlanjut menjandi gagal jantung g. Berikan cairan melalui IV sesuai indikasi. h. Berikan obat sesuai dengan indikasi seperti: penyekat beta: propanolol (inderal,antenolol/fenormin, nadolol/corgard, hormon tiroid antagonis, seperti propiltiurazil (PTU), metimazol (tapazole), natrium iodida(lugols) atau saluran kalium iodida RAI (131INAI atau125INAI), kostikosteroid seperti dexametazone (dekadron), digoksin (lanoksin), furosemid (lasix), asetaminofen (tylenol), sedatif,barbiturat, relaksan otot. i. Pantau hasil laboratorium sesuai indikasi : kalium serum j. Berikan oksigen sesuai indikasi.1) Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi, peka rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuh.Tujuan : Kelelahan tidak terjadiKriteria hasil : menetapkan secara verbal tentang tingkat energi peka rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuh.Perencanaan :1. Pantau tanda-tanda vital dan catat nadi baik saat istirahat maupun saat melakukan aktivitas.1. Catat berkembangnya takipnea, dipsnea, pucat saat sianosis1. Berikan/ciptakan lingkungan yang terang1. Sarankan pasien pasien untuk mengurangi aktivitas dan meningkatkan aktivitas dan meningkatkan istirahat ditempat tidur sebanyak-banyaknya jika memungkinkan1. Berikan tindakan yang membuat pasien nyaman seperti sentuhan/ massase, bedak sejuk.1. Berikan obat sesuai indikasi : sedatif (fenobarbital/luminal),transquilizer misal klordiazepoxsida (librium).2) Resiko tinggi perubahan nutrisi berhubungan dengan peningkatan metabolisme,mual muntah, diare, hiperglikemia.Tujuan : Penurunan nutrisi tidak terjadi.Kriteria hasil : Menunjukan berat badan yang stabil, disertai nilai laboratorium normal dan terbebas dari tanda-tanda malutrisi.Perencanaan :1. Auskultasi bising usus1. Catat dan laporkan adnya anoreksia kelemahan umum/ nyeri abdomen mual muntah.1. Pantau masukan makanan setiap hari. Timbang berat badan setiap hari serta laporkan adanya penurunan berat badan1. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk memberikan diit tinggi kalori, tinggi protein, karbohidrat dan vitaminxxii. Berikan obat sesuai indikasi : glukosa, vitamin B kompleks.4.Resiko tinggi kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan mekanisme perlindungan mata / eksoftalmusTujuan : kerusakan integritas jaringa tidak terjadiKriteria hasil : mempertahankan kelembaban membran mukosa terbebas dari ulkus dan mampu mengidentufikasi tindakan untuk memberikan perlindungan pada mataPerencanaan :1. Observasi edema periorbital, gangguan penutupan kelopak mata,gangguan penutupan kelopak mata, lapang pandang penglihatan sempit, air mata yang berlebihan. Catatadanya fotophobia, rasa adanya benda di luar mata dan nyeri pada mata1. Evalusi ketajaman mata, laporkan adanya pandangan mata kabur atau pandangan ganda (diplopia).1. Bagian kepala tempat tidur di tinggikan dan batasi pemasukan garam jika ada indikasixxv. Instruksikan agar pasien melatih otot mata ekstraokuler jika memungkinkan.xxv. Kolabrasi berikan obat sesuai indikasi : obat tetes mata metilselulosa, ACTH, prednison, obat anti tiroid, diuretik.ii. Siapkan pembedahan sesuai indikasi2) Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis: status metabolik (stimulasi ssp) efek pseudokatekolamin dan normal tiroidTujuan : Ansietas tidak terjadi.Kriteria hasil : Melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi. Klien mampu mengidentifikasi cara hidup sehatPerencanaan :i. Observasi tingkah laku yang menunjukan tingkat ansietas.i. Pantau respon fisik, palpitasi, gerakan yang berulang-ulang, hiperventilasi, insomnia.1. Kurangi stimulasi dari luar : tempatkan pada ruangan yang tenang1. Terangkan bahwa pengendalian emosi itu harus tetap diberikan sesuai dengan perkembangan terapi obat.ii. Berikan obat ansietas (transquilizer,sedatif) dan pantau efeknya.3) Resiko tinggi perubahan proses fikir berhubungan dengan perubahan fisiologis : peningkatan stimulasi ssp/mempercepat aktivitas mental, perubahan pola tidur.Tujuan : Perubahan Proses fikir tidak terjadiKriteria hasil : Mempertahankan orientasi realita yang umum mengenai perubahan dalam pikiran/prilaku dan faktor penyebab.Perencanaan :i. Kaji proses fikir pasien seperti memori, rentang perhatian orientasi terhadap tempat, waktu, orangi. Catat adanya perubahan tingkah lakui. Ciptakan lingkungan yang tenang turunkan stimulasi ruangan yang sejuk dan batasi pengunjungi. Anjurkan keluarga atau orang terdekat lainya untuk mengunjungi pasien dan memberi dukungani. Berikan obat sesuai indikasi seperti sedatif, transquilizer dan anti psikotik.A.Definisi Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang merupakan akibat dari produksi hormon tiroid yang berlebihan. (Dongoes E, Marilynn , 2000 hal 708) Terdapat dua tipe hipertiroidisme yaitu penyakit graves dan goiter nodular toksik. (Price A, Sylvia, 1995 hal 1074) B.Etiologi Penyebab-penyebabnya antara lain: Herediter Toksik Adenoma Tumor kelenjar hipofise Tiroiditis sub akut Kanker tiroid Terapi hormon tiroid berlebihan (Price A, Sylvia, 1995, hal 1074 dan Dongoes E, Marilynn , 2000 hal 708) C.Faktor resiko Terjadi lebih banyak pada wanita dari pada laki-laki Pada usia lebih dari 50 tahun Post trauma emosional Peningkatan stress (Long C, Barbara 1996 hal 109)

D.Manifestasi klinis Apatis Mudah lelah Kelemahan otot Mual Muntah Gemetaran Kulit lembab Berat badan turun Takikardi Mata melotot, kedipan mata berkurang (Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 1319 dan Price A, Sylvia, 1995, hal 1076)askep ini ada disini F.Pathway Pemeriksaan Penunjang Tes ambilan RAI: meningkat pada penyakit graves dan toksik goiter noduler, menurun pada tiriditis T3 dan T4 serum : meningkat T3 dan T4 bebas serum : meningkat TSH: tertekan dan tidak berespon pada TRH ( tiroid releasing hormon) Tiroglobulin : meningkat Stimulasi tiroid 131 : dikatakan hipertiroid jika TRH daritidak ada sampai meningkat setelah pemberian TRH Ambilan tiroid 131 : meningkat Ikatan protein sodium : meningkat Gula darah : meningkat ( kerusakan adrenal) Kortisol plasma : turun ( menurunnya pengeluaran oleh adrenal) Pemerksaan fungsi hepar : abnormal Elektrolit : hponatremi akibat respon adrenal atau efe delusi terapi cairan, hipokalemia akibatdari deuresis dan kehilangan dari GI Kateklamin serum : menurun kreatinin urin : meningkat EKG : fibrilasi atrium, waktu sistolik memendek kardiomegali (DoengesE, Marilynn,2000 hal 711) G. Penatalaksanaan 1. Pengobatan jangka panjang dengan obat-obat antitiroid seperti propiltiourasil atau metimazol yang diberikan paling sedikit selama satu tahun. Obat obat ini menghambat sintesis dan pelepasan tiroksin. 2. Pembedahan tiroideksomi sub total sesudah terapi propiltiourasil prabedah 3. Pengobatan dengan yodium radioaktif (Price A, Sylvia, 1995, hal 1076) H.KOMPLIKASI Penyakit jantung Gagal ginjal kronis Fraktur Krisis tiroid (Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 1319) I. Pengkajian 1. Aktivitas dan istirahat Data Subyektif: Insomnia, sensitivitas meningkat Otot lemah, gangguan koordinasi Kelelahan berat Data obyektif: Atrofi otot 2. Sirkulasi Data Subyektif: Palpitasi Nyeri dada Data obyektif: Disritmia (fibrilasi atrium), irama galop, murmur Peningkatan tekanan darah, takikardi saat istirahat Sirkulasi kolaps 3. Integritas ego Data Subyektif: Mengalami stress yang berat baik emosional maupun fisik Data obyektif: Emosi labil (euforia sampai delirium), depresi 4. Eliminasi Data Subyektif: Urin dalam jumlah banyak Perubahan dalam feses : diare 5. Makan/ minum Data Subyektif: Kehilangan BB yang mendadak Nafsu makan meningkat, makan banyak, makan sering, kehausan. Mual muntah Data obyektif: Pembesaran tiroid, goiter Edema non pitting terutama daerah pretibial 6. Sensori neural Data obyektif: Bicara cepat dan parau Ganggguan status mental dan perilaku seperti bingung, disorentai, gelisah, peka rangsang, delirium, sikosis, stupor,koma Tremor halus pada tanan, tanpa tujuan, beberapa bagian tersentak-sentak Hiperaktif reflekstenon dalam (RTD) 7. Nyeri / kenyamanan Data Subyektif: Nyeri orbital, fotofobia 8. Respirasi Tanda: Frekuensi pernapasan meningkat, takipnea Dispnea 9.Keamanan Data subyektif: - Tidak toleransi terhadap panas, keringat berlebihan - Alergi terhadapiodium 9 mungkin digunakan pada pemeriksaan) Data obyektif: ? Suhu meningkat diatas 37,4 C, diaforesis ? Kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus ? Eksoptalmus: retraksi, iritas pada kinjungtiva dan berair. Pruritus, lesi eritema ( sering terjadi pada pretibial yang menjadi sangat parah 10. Seksualitas Data obyektif; Penurunan libido, hipomenorea, amenorea dan impoten 11. Penyuluhan/ pembelajaran Subjektif Data : Riwayat keluarga yang mengalami masalah tiroid Riwayat hipotiroidis, terapi hormontiroid atau pengobatan antitiroid, dihentikan terhadap pengobatan antitiroid, dilakukan pembedahan tiroidektomi sebagian riwayat pemberian insulin yang menyebabkan hipoglikemia, gangguan jantung trauma, pemeriksaan rontgen dengan zat kontras (DoengesE, Marilynn,2000 hal 708 -709) J. Diagnosa Keperawatan 1. Penurunan curah jantung b.d hipertiroid tidak terkontrol,hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung Tujuan Pasien / criteria evaluasi ; mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh yang ditandai dengan TTV stabil, denyut nadi perifer normal, pengisian kapiler normal, status mental baik,tidak ada disritmia Intervensi : Independen Pantau TTV. Perhatikan besarnya tekanan nadi Periksa /teliti kemungkinan nyeri dada yang dikeluhkan pasien Kaji nadi/denyut jantung saat pasien tidur Auskultasi suara jantung, perhatikan adanya bunyi jantung tambahan, adanyairamagallop dan murmur sistolik Pantau EKG, catat atau perhatikan kecepatan atu irama jantung dan adanya disritmia Observasi tanda dan gejala kehausan yang hebat, mukosa membran kering, nadilemah, pengisian kaapiler lambat, penurunan produksi urin dan hipotensi Catat adnya riwayat asma/bronkokontriksi, kehamilan,sinus bradikardi/blok jantung yang berlanjut menjadi gagal jantung Kolaborasi Berikan cairan melalui IV sesuai indikasi Berikan obat sesuai dengan indkasi: Penyekat beta seperti: propanolol (inderal0, atenolol (tenormin), nadolol (corgard) Hormon tirid antagonis seperti propiltirourasil (PTU), metimazol (tapazole) Natriun iodida (lugol) atau saturasi kalium iodida RAI (131 InaL atau 125 InaL) Kortikosteroid Digoksin Furosemid Asetaminofen Relaksan otot Pantau hasil pemeriksaan lab : kalium serum, kalsium serum,kultur sputum - Lakukan pemantauan EKG secara teratur - Berikan oksigen sesuai indikasi - Siapkan untuk pembedahan 2. Kelelahan b.d hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi,peka rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuh Dibuktikan oleh : Mengungkapkan sangat kurang kekurangan energi untuk mempertahankan utinitas umum, penurunan penampilan Labilias/pekarangsang emsional, gugup, tegang Perilaku gelisah Kerusakan kemampuan untuk konsentrasi Tujuan Pasien / criteria evaluasi ; Menungkapkan secara verbal tentang peningkatan energi Menunjukkkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam melakukan aktivits Intervensi Independen Pantau TTV sebelum dan sesudah aktivitas Catat perkembangan takipnea, dispnea, pucat dan sianosis Ciptakan lingkungan yang tenang, ruangan yang dingin, turunkan stimulasi sensori, warna warna yang sejuk dan situasi yang tenang Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitas dan meningkatkan istirahat ditempat tidur jika memungkinkan Berikan tindakan yang membuat pasien nyaman seperti masage/sentuhan, bedak yang sejuk Memberikan aktivits pengganti yang nyaman seperti membaca, mendengarkan radio Hindari membicarakan topik yang menjengkelkan atau yang mengancam pasien. Diskusikan cara untuk berspon terhadap perasaan tersebut Diskusikan dengan orang dekat tentang keadaan kelelahan dan emosi yang tidak stabil Kolaborasi Berikan obat sesuai indikasi sseperti sedatif : fenobarbital (luminal) 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d peningkatanmetaboisme ( peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan penururunan BB) Tujuan pasien / criteria evaluasi Menunjukkkan BB yang stabil disertai dengan nilai laboratorium yang normal dan terbebas dari tanda-tanda malnutrisi Intervensi Independen Auskultasi bising usus Catat dan laporkan adanyaanoreksia, kelemahan umum/nyei,nyeri abdomen, munculnya mual-muntah Pantau masukan makanan setiap hari. Dan timbang bb setipa hari serta laporkan adanya Penurunan BB Dorong pasien untuk makandan meningkatkan jumlah makan dan juga makanan kecil dengan menggunakan makanan tinggi kalori yang mudah dicerna Hindari pemberian makananyang dapat meningkatkan peristaltik usus (teh, kopi dan makanan berserat lainnya ) dan cairan yang menyebabkan diare Bicara dengan nada normal Kolaborasi : Konsul dengan ahli gizi untuk memberikan diet tinggi kalori, protein, karbohidart dan vitamin Berikan obat dengan indikasi: a. glukosa,vit B kompleks b. Insulin (dengan dosis kecil) 4. Kerusaka integritas jaringan mata b.d perubahan mekanisme perlindungan dari mata Tujuan / criteria hasil : Dapat mempertahakan kelembaban membran mukosa mata, terbebas dari ulkus Mampu mengidentifikasi tindakan untuk memberkanperlindungan pada mata dan pencegahan komplikasi Intervensi Independen Observasi edema peiorbital, gangguan penutupan kelopakmata. Lapang pandang penglihatan yang sempit, air ata yang berlebihan. Catat adanya fotofobia, rasa adanya benda diluar matadan nyeri pada mata Evaluasi ketajaman mata, laporkan adanya pandangan yang kabur atau pandangan ganda( diplopia) Anjurkan pasien menggunakan kaca mata gelap ketika bangaundan tutup dengan peneutup mata selamatidur sesuai kebutuhan Bagian kepala tempat tidur ditinggikan dan batasi pemasukan garam jika ada indikasi Berikan kesempatan pasian untuk mendiskusokan perasaaan tentang perubahanganbaran atau betuk tubuh untuk meningkatkan gambaran tubuh Instruksikan agar pasien melatih otot mata ekstraokular jika memungkinkan Kolaborasi berikan obat sesuai indikasi a. obat tetes mata metilselulosa b. ACTH, prednison c. Obat antitiroid d. Diuretik Siapkan pembedahan 5. Cemas b.d faktor fisiologis, status hipermetabolik (stimulasi SSP), efek pseudokatekolamin dari hormon tiroid Ditandai dengan :Peningkatan perasaan kuatir, gemetar, hilang konrol, panik, perubahan kognitif, distosi rangsang lingkungan Gerakan ekstra, gelisah, tremor Kriteria hasil: Tampak rileks Melapokan ansietasberkurang sampai tingkat dapt dilatasi Mampu mengidentifikasi cara hidup yang sehat untuk membagikan perasaannya Intervensi: Mandiri Observasi tingkah laku pasien yang menunjukkan tingkat ansietas Pantau respon fisik, papitsi, gerakan yang berulang-ulang, hiperventilasidan insomnia Tinggal bersama pasien, mempertahankan sikap yang teang. Mengakui atau menjawab kekuatiran dan mengijinkan perilaku pasien yang umum Jelaskan prosedur, lingkungan sekelilmn atau suara yang mungkindidengar oleh pasien Bicara yang singkat dengan kata yang sederhana Kurangi stimulasidari luar. Tempatkan pada ruangan yang tenang, berikan kelembutan, kurangi lampu yang terang, kurangi jumlah orang yang berkunjuang Diskusikan dengan pasien aau orang yang terdekat penyebab emosional yang labil/reaksi psikotik Tekankan harapan bahwa pengendalian emosi itu harus tetap diberikan sesuai denagan perkembangan terapi obat Kolaborasi; Berikan obat antiansietas Rujukpada sistem penyokong sesuai dengan kebutuhan seperti konseling, ahli agama dan pelayanan sosial 6. Perubahan prossespikir b.d perubahan fisiologis, peningkatan stimulasi SSP/mempercepat aktivitas mental Kriteria hasil: Mempertahankan orientasi realita umumya Mengenali perubahan dalam berpikir/perilaku dan faktor penyebab Intervensi: Kaji proses pikir pasienseperti memori, rentang perhatian, orientasi terhadap tempat, waktu atau orang Catat adanya perubahan tingkahlaku Hadirkan pada realita secara terusmenerus dansecara gamblang tanpa melawan pikiran yang tidak logis Memberikan tindakan yang aman seperti bantalan pada enghalang tempat tidur, pengikatan yang lembutsupervisi yang ketat Anjurkan keluarga atau orang dekat lainnnya untuk mengunjungi paisen. Memberikan dukungan dengan kebutuhan Kolaborasi Pemberian sedatif ssesuai indikasi Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan Ditandai dengan: Pertanyaan, meminta informasi Kriteria evaluasi: Pasien mengerti tentang proses penyakit dan pengobatannya Mengidentifikasi hubungan antara tanda dan gejalapada prosses penyakit dan hubungan gejala dengan faktor penyebabnya Intervensi; Berikan informasi yang tepat dengan keadaan individu Berikan informasi tanda dan gejala dari hipertiroid Diskusikan mengenai terapi obat termasuk ketaatan terhadap pengobatan dan tujuan terapi Tinjau kebutuhan diiit makanan dan tinjau ulang mengenai nutrisi . Menghindari kopi, makanan pengawet dan makanan pewarna Kolaborasi: Pemberian anti emetikdengan jadwal reguler Vitamin A,D,E dan B6 Rujuk ahli diit Pasang /pertahankan slang NGT untuk pemberian makanan enteral (Doenges E, Marilynn, 2000 hal 710-719)