ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF...

145
ii ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2017 LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Ujian Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Akademi Kebidanan Dharma Praja Oleh : Fitriatin NIM : 14.01.0268 AKADEMI KEBIDANAN DHARMA PRAJA BONDOWOSO 2017

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF...

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

ii

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI

NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN BONDOWOSO

TAHUN 2017

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Ujian Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Akademi Kebidanan Dharma Praja

Oleh :

Fitriatin NIM : 14.01.0268

AKADEMI KEBIDANAN DHARMA PRAJA BONDOWOSO

2017

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Fitriatin

NIM : 14.01.0268

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Laporan Tugas Akhir yang saya

tulis ini, benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan

pengambil alihan tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila di kemudian hari

terbukti atau dapat dibuktikan Laporan Tugas Akhir ini hasil plagiat maka saya

bersedia menerima sanksi dari perbuatan tersebut.

Bondowoso, 23 Oktober 2017

Yang Membuat Pernyataan

Fitriatin NIM.14.01.0268

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II Miftahus Saadah, SST. MPH Ninin Fitriyah, SST NIDN. 0727018801 NIP.19817030 200701 2006

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

iv

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Tugas Akhir (LTA) Asuhan Kebidanan Komprehensif (Continuty Of

Care/COC) pada Ny “W” di BPM Ny “N” Kecamatan Grujugan Kabupaten

Bondowoso yang disusun oleh Fitriatin NIM.14.01.0268 telah kami setujui untuk

diseminarkan dihadapan tim penguji Laporan Tugas Akhir Akademi Kebidanan

Dharma Praja Bondowoso pada tanggal 23 Oktober 2017.

Bondowoso, 23 Oktober 2017

Pembimbing I Pembingbing II

Miftahus Saadah, SST. MPH Ninin Fitriyah, SST

NIDN. 0727018801 NIP.19817030 200701 2006

Mengetahui

Akademi Kebidanan Darma Praja Bondowoso

Ketua Program Study,

Fany Yanuarti, SST, M.Keb. NIDN. 074115180189

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

v

LEMBAR PENGESAHAN I

Laporan Tugas Akhir Asuhan Kebidanan komprehensif (Continuity of

Care/COC) pada Ny “W” di BPM Ny “N” Kecamatan Grujugan Kabupaten

Bondowoso disusun oleh Fitriatin NIM.14.01.0268 telah diseminarkan pada

tanggal 23 Oktober 2017 dihadapan tim penguji Laporan Tugas Akhir Akademi

Kebidanan Dharma Praja Bondowoso, dan telah diperbaiki.

Bondowoso, 23 oktober 2017

Mengesahkan

Tim Penguji

Mengetahui, Akademi Kebidanan Dharma Praja Bondowoso

Ketua Program Study,

Fany Yanuarti, SST, M.Keb. NIDN. 074115180189

Ketua Penguji

Anggota Penguji I Anggota Penguji II

Fany Yanuarti, SST, M.Keb Miftahus Saadah, SST.MPH Ninin Fitriyah, SST NIDN. 074115180189 NIDN. 0727018801 NIP.19817030 200701 2006

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

vi

LEMBAR PENGESAHAN II

Laporan Tugas Akhir Asuhan Kebidanan komprehensif (Continuity of

Care/COC) pada Ny “W” di BPM Ny “N” Kecamatan Grujugan Kabupaten

Bondowoso disusun oleh Fitriatin NIM.14.01.0268 telah diseminarkan pada

tanggal 23 Oktober 2017 dihadapan tim penguji Laporan Tugas Akhir Akademi

Kebidanan Dharma Praja Bondowoso, dan telah diperbaiki.

Bondowoso, 23 Oktober 2017

Mengesahkan

Tim Penguji

Mengetahui, Akademi Kebidanan Dharma Praja Bondowoso

Direktur

Mohammad Jupri, S.Kom NIK. 074115260179

Ketua Penguji

Anggota Penguji I Anggota Penguji II

Fany Yanuarti, SST, M.Keb Miftahus Saadah,SST.MPH Ninin Fitriyah, SST

NIDN. 074115180189 NIDN. 0727018801 NIP.19817030 200701 2006

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

vii

RINGKASAN

Fitriatin

Asuhan Kebidanan Komprehensif (Continuity Of Care/Coc) Pada Ny “W” di

BPM Ny “N” Kabupaten Bondowoso. Program studi D-III Akademi Kebidanan

Dharma Praja Bondowoso.

Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasi akhir

(outcome) dari berbagai penyebab kematian langsung maupun tidak langsung.

Kejadian kematian di suatu wilayah dari waktu ke waktu dapat memberikan

gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat.Berdasarkan data Dinas

Kesehatan Kabupaten Bondowoso, Angka Kematian Ibu di Bnodowoso

mengalami kenaikan pada tahun 2015 memiliki AKI sebesar 187,95 per 100.000

KH dan pada tahun 2016sebesar 195,81 per 100.000 KH. Angka kematian ibu

sudah mengalami penurunan, namun masih jauh dari target, meskipun jumlah

persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan. Kondisi

ini kemungkinan disebabkan oleh antara lain kualitas pelayanan kesehatan ibu

yang belum memadai kondisi ibu hamil yang tidak sehat dan faktor determinan

lainnya. Upaya untuk menurunkan AKI yaitu dengan menerapkan unsur

pelayanan kesehatan mencakup dari kehamilan, persalinan, pengawasan nifas,

pengawasan Bayi Baru Lahir (BBL), pelaksanaan program Keluarga Berencana

(KB). Upaya tersebut dikenal dengan sebutan Continuity Of Care (COC). COC

bertujuan untuk pengobatan dan dilakukan kunjungan rutin oleh tenaga kesehatan

untuk menilai status penyakit, gangguan atau kondisi tertentu dan memberikan

pengobatan langsung.Jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan secara

COC dan metode yang digunakan adalah metode studi kasus.Dimana peneliti

mendapatkan informasi langsung dari pasien dengan berbasis COC pada ibu hamil

Trimester III, persalinan, nifas, BBL, dan keluarga berencana (KB).Melalui

pendekatan varney dan SOAP. Asuhan kebidanan Ny “W” pada kehamilan

terdapat kesenjangan, sedangkan pada persalinan, nifas, BBL, dan keluarga

berencana tidak terdapat kesenjangan.

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan

LTA ini sebagai persyaratan Pendidikan Akademik dalam menyelesaikan program

D-III Kebidanan di Akademi Kebidanan Dharma Praja Bondowoso.

Penulisan LTA ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini ucapan terima

kasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada :

1. Novita Sari Eka Diantini, SST. M.Keb selaku pembantu Direktur I Akademi

Kebidanan Dharma Praja Bondowoso yang telah memberikan ijin penelitian.

2. Mohammad Jupri, S.Kom. selaku Pj Direktur Akademi Kebidanan Dharma

Praja Bondowoso yang telah memberikan ijin penelitian sehingga penulis

dapat menyelesaikan LTA ini.

3. Miftahus Saadah, SST. MPH selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan sehingga LTA ini dapat terselesaikan tepat waktu.

4. Ninin Fitriyah, SST selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan

di Lapangan sehingga LTA ini dapat terselesaikan tepat waktu.

5. Institusi yang telah memberikan kemudahan dalam penyelesaian LTA ini

yaitu Akbid Dharma Praja Bondowoso.

Besar harapan penulis semoga LTA ini berguna bagi penulis selanjutnya

dan juga diharapkan mampu mencapai tujuan yaitu memberikan konstribusi bagi

kemajuan program kesehatan. Namun demikian penulis menyadari bahwa masih

banyak kekurangan. Oleh karena itu demi kesempurnaan, penulis mengharapkan

adanya kritik dan saran dari semua pihak, untuk menyempurnakannya.

Penulis

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

ix

PERSEMBAHAN

LTA ini di persembahkan untuk :

Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan islam sebagai agama yang

merahmati seluruh alam.

Kedua orang tua, Bapak Salaman dan Ibu Buyani.

Motivasimu adalah semangat dalam hidup ini…

Harapanmu adalah tujuan hidupku...

Terimakasih atas segala cinta, perhatian, semangat dan motivasi yang selalu

mengiringi setiap langkahku demi terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini.

Adik tercinta Dian Ayu Okta Vianti

Yang telah menjadi salah satu semangat dan bertahannya saya dalam

menyelesaikan kuliah kebidanan ini.

Teman – teman seperjuangan Mahasiswi Akbid Dharma Praja Bondowoso

Angkatan ke-VI

Yang telah saling mendukung, berbagi ilmu, berbagi semangat, berbagi cinta dan

kasih sayang serta canda tawanya selama duduk di bangku kuliah selama 3 tahun

ini dalam menyelesaikan perkuliahan bersama.

Thank’s all

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

x

DAFTAR ISI

Halaman SAMPUL DEPAN ............................................................................. i

SAMPUL DALAM ........................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN I ............................................................ v

LEMBAR PENGESAHAN II ........................................................... vi

RINGKASAN .................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ....................................................................... viii

PEMBAHASAN ................................................................................. ix

DAFTAR ISI ..................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xv

DAFTAR SIMBOL, SUNGKATAN DAN ISTILAH ....................... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................... 1

1.2. Batasan Masalah ............................................................. 3

1.3. Tujuan Penulisan ............................................................ 3

1.3.1. Tujuan Umum ..................................................... 3

1.3.2. Tujuan Khusus .................................................... 3

1.4. Manfaat Penulisan .......................................................... 4

1.4.1. Manfaat Teoritis .................................................. 4

1.4.2. Manfaat Praktis ................................................... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Dasar Teori Kehamilan ..................................... 5

2.1.1. Konsep Teori kehamilan ...................................... 5

2.1.2. Konsep Asuhan Kebidanan Teori Kehamilan ..... 14

2.2. Konsep Dasar Teori Persalinan ...................................... 26

2.2.1. Konsep teori persalinan ........................................ 26

2.2.2. Konsep Asuhan kebidanan teori persalinan .......... 33

2.3. Konsep Dasar Teori Nifas ............................................... 45

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

xi

2.3.1. Konsep teori Masa Nifas ...................................... 45

2.3.2. Konsep Assuhan Kebidanan Teori Nifas .............. 49

2.4. Konsep Dasar Teori Bayi Baru Lahir .............................. 54

2.4.1. Konsep teori bayi baru lahir ................................ 54

2.4.2. Konsep Asuhan Kebidanan Teori Bayi Baru Lahir 67

2.5. Konsep Teori Kb ............................................................ 70

2.5.1. Konsep teori KB .................................................. 70

2.5.2. Konsep Asuhan Kebidanan Teori Kb ................... 73

BAB 3 METODE PENDEKATAN STUDY KASUS 3.1. Jenis Pendekatan ............................................................ 77

3.2. Kerangka Operasional .................................................... 77

3.3. Subjek Studi Kasus ......................................................... 79

3.4. Fokus Studi .................................................................... 79

3.5. Definisi Operasional Fokus Studi ................................... 79

3.6. Kriteria Subjek ............................................................... 80

3.7. Instrumen Penelitian ....................................................... 80

3.8. Lokasi Dan Waktu Studi Kasus ...................................... 80

3.9. Metode Pengumpulan Data ............................................. 81

3.10. Etika Studi Kasus ........................................................... 81

BAB 4 PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN

4.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan ...................................... 82

4.2 Asuhan Kebidanan Persalinan ....................................... 94

4.3 Asuhan Kebidanan Nifas ............................................... 101

4.4 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir .............................. 109

4.5 Asuhan Kebidanan KB .................................................. 117

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan ...................................... 119

5.2 Asuhan Kebidanan Persalinan ....................................... 121

5.3 Asuhan Kebidanan Nifas ............................................... 122

5.4 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir .............................. 123

5.5 Asuhan Kebidanan KB .................................................. 124

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

xii

BAB 6 PENUTUP

6.1 Kesimpulan ................................................................... 125

6.2 Saran ............................................................................. 126

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 127

LAMPIRAN ...................................................................................... 128

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Ukuran fundus uteri sesuai usia kehamilan ........................ 6

Tabel 2.2 Kartu skor poedji rochjati ................................................... 17

Tabel 2.3 Derajat luka robekan ........................................................... 31

Tabel 2.4 Jadwal kunjungan masa nifas ............................................. 42

Tabel 2.5 Waktu yang dianjurkan untuk kontrasepsi pasca bersalin... 76

Tabel 2.6 Definisi operasional............................................................ 78

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Kerangka Operasional Asuhan Kebidanan Komprehensif

Continuity Of Care (COC) ................................................

67

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Jadwal Kegiatan Penyusunan LTA .................................... 129

Lampiran 2 Curriculum Vitae .............................................................. 130

Lampiran 3 Pernyataan Kesediaan Pembimbing I................................. 131

Lampiran 4 Pernyataan Kesediaan Pembimbing II ............................... 132

Lampiran 5 Lembar Permohonan Ijin/Ethical Clearance penelitian ...... 133

Lampiran 6 Permohonan Persetujuan Menjadi Responden ................... 134

Lampiran 7 Lembar Persetujuan Setelah Mendapat Penjelasan............. 135

Lampiran 8 Surat Ijin dari Bankesbang ................................................ 136

Lampiran 9 Surat Ijin dari Dinas Kesehatan ......................................... 137

Lampiran 10 Data AKI dan AKB ......................................................... 138

Lampiran 11 Kartu Ibu ......................................................................... 139

Lampiran 12 Kartu Skor Poedji Rochjati ............................................... 141

Lampiran 13 Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) .............................. 142

Lampiran 14 Menyambut Persalinan .................................................... 143

Lampiran 15 Lembar P4K .................................................................... 144

Lampiran 16 Catatan Kesehatan Ibu Hami ........................................... 145

Lampiran 17 Catatan Kesehatan Ibu Bersalin, Ibu Nifas & BBL .......... 146

Lampiran 18 Catatan Pelayanan Hasil Ibu Nifas................................... 147

Lampiran 19 Catatan Kesehatan Bayi Baru Lahir ................................. 148

Lampiran 20 Catatan Imunisasi Anak & Kesehatan Anak...................... 150

Lampiran 21 Penapisan Persalinan ....................................................... 151

Lampiran 22 Lembar Partograf ............................................................ 152

Lampiran 23 Asuhan Kebidanan ................................................... ........ 154

Lampiran 24 Manajeman Terpadu Bayi Muda (MTBM) ...................... 157

Lampiran 25 Penapisan Klien Suntik dan Pil Metode Nonoperatif ...... 163

Lampiran 26 Kartu Peserta KB ............................................................ 164

Lampiran 27 Lembar Dokumentas.................................................. ....... 165

Lampiran 28 Konsultasi Pembimbing I................................................. . 167

Lampiran 29 Konsultasi Pembimbing II ............................................... 169

Lampiran 30 Lembar Pengajuan Ujian ................................................. 170

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

xvi

Lampiran 31 Lembar Revisi Penguji Utama ......................................... 171

Lampiran 32 Lembar Revisi Penguji I ................................................... 172

Lampiran 33 Lebar Revisi Penguji II .................................................... . 173

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

xvii

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH

Daftar arti lambang

. : Titik

, : Koma

> : Lebih dari

< : Kurang dari

% : Persen

/ : Atau

xo : Derajat

± : Kurang lebih

“ : Tanda kutip

Daftar singkatan

AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrom

AKBK : Alat Kontrasepsi Bawah Kulit

AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

AKI : Angka Kematian Ibu

ANC : Antenatal Care

APD : Alat Pelindung Diri

APN : Asuhan Persalinan Normal

ASI : Air Susu Ibu

BAB : Buang Air Besar

BAK : Buang Air Kecil

BB : Berat Badan

BBL : Bayi Baru Lahir

BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah

BCG : Bacillus Calmette-Guerin

BMK : Berat Masa Kehamilan

BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan social

BPM : Bidan Praktik Mandiri

Cm : Centimeter

COC : Continuity Of Care

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

xviii

CPD : Cephalo Pelvic Disporpotion

DJJ : Denyut Jantung Janin

DM : Diabetes Mellitus

DMPA : Depo Medroksi Progesterone Asetat

DO : Data Objektif

DPT : Difteri, Pertusis, Tetanus

DS : Data Subjektif

DTT : Desinfeksi Tingkat Tinggi

DX : Diagnosa

G : Gravida

Hb : Hemoglobin

H/M : Hidup/Mati

HIV/AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome /Human Immuno

Deficiency Syndrom

HCG : Human Chorionic Gonadotrophin

HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir

HTP : Hari Tafsiraan Persalinan

HPP : Hemorrhagic Post Partum

IBI : Ikatan Bidan Indonesia

IM : Intra Muscular

IMD : Inisiasi Menyusu Dini

IRT : Ibu Rumah Tangga

ISK : Infeksi Saluran Kencing

IU : International Unit

IUD : Intra Uterine Device

J/T/H : Janin/Tunggal/Hidup

JK : Jenis Kelamin

JNPKKR : Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Rerproduksi

K/U : Keadaan Umum

KB : Keluarga Berencana

KEK : Kekurangan Energi Kronik

KIA : Kesehatan Ibu dan Anak

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

xix

KIE : Konseling, Informasi, Edukasi

KN : Kunjungan Neonatus

Kom : Komplikasi

KR : Kunjungan Rumah

KRR : Kehamilan Resiko Rendah

KRT : Kehamilan Resiko Tinggi

KRST : Kehamilan Resiko Sangat Tinggi

KPD : Ketuban Pecah Dini

LIKA : Lingkar Kepala

LILA : Lingkar Lengan Atas

LTA : Laporan Tugas Akhir

MmHg : Milimeter Hydragyrum

MOP : Metode Operasi Pria

MOW : Metode Operasi Wanita

MTBM : Manajemen Terpadu Bayi Muda

N : Nadi

Ny : Nyonya

P4K : Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi

PAP : Pintu Atas Panggul

Polindes : Pondok Bersalin Desa

PP : PostPartum

PX : Procesus Xipoidesus

PTT : Penegangan Tali pusat Terkendali

PWS KIA : Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak

PX : Prosesus Xiphoideus

RR : Respiratory Rate

RT : Rukun Tetangga

RS : Rumah Sakit

RW : Rukun Warga

S : Suhu

SD : Sekolah Dasar

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

xx

T/G : Tunggal/Gemeli

Tabulin : Tabungan Ibu Bersalin

TB : Tinggi Badan

TBC : Tuberculosis

TBJ : Taksiran Berat Janin

TD : Tekanan Darah

TFU : Tinggi Fundus Uteri

Tn : Tuan

TP : Taksiran Persalinan

TT : Tetanus Toxoid

TTV : Tanda-tanda Vital

UC : Uterine Contraction

UK : Usia Kehamilan

UUK : Ubun-ubun Kecil

USG : Ultasonografi

UUK : Ubun-ubun Kecil

VT : Vagina Toucher

WHO : World Health Organization

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya seorang wanita akan mengalami hamil, melahirkan, nifas,

menyusui dan mengatur jumlah anak, hal tersebut merupakan proses alamiah

untuk menjaga kelangsungan peradaban manusia. Kehamilan, persalinan, nifas,

bayi baru lahir dan Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu keadaan yang

fisiologis namun harus diwaspadai apabila terjadi suatu keadaan yang dapat

mengancam jiwa ibu maupun janin. Kebanyakan kematian ibu tersebut

merupakan kejadian yang dapat dicegah, dihindari dan membutuhkan perhatian

dari masyarakat Internasional (Prawirohardjo, 2009).

Kematian ibu merupakan masalah besar bagi negara berkembang. Ini

berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan

perbaikan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu. Angka

Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih sangat

tinggi dan masih jauh dari target Millenium Developmen Goals ( MDGs) pada

tahun 2015 yaitu 102 kematian per 1000 kelahiran hidup. Namun konsep MDGs

telah berakhir pada tahun 2015 dan diganti dengan konsep Sustainable

Development Goals (SDGs) yang menargetkan AKI pada tahun 2030 berkurang

dari 70 per 1000 kelahiran dan meniadakan terjadinya kematian bayi yang baru

lahir dan kematian balita. SDGs untuk tahun 2016-2030 merupakan program yang

kegiatannya meneruskan agenda-agenda MDGs sekaligus menindaklanjuti

program yang belum selesai. Setiap hari, sekitar 830 wanita meninggal

diakibatkan kehamilan dan persalinan., diperkirakan bahwa tahun 2015 sekitar

303.000 perempuan meninggal selama kehamilan dan persalinan (WHO, 2015).

Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada tahun

2014, AKI Provinsi jawa Timur mencapai 93,52 per 100.000 kelahiran hidup.

Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 97,39

per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB pada tahun 2011-2013 sebesar

27,23 per 1.000 kelahiran hidup.

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

2

Berdasarkan hasil data Dinas Kesehatan (DinKes) Bondowoso, Angka

Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2015 sebesar 187,95 per 100.000 kelahiran hidup

dan tahun 2016 sebanyak 20 orang atau 195,81 per 100.000 kelahiran hidup, dan

AKB pada tahun 2015 sebesar 16,52 per 1.000 kelahiran hidup dan tahun 2016

sebanyak 178 bayi atau 17,43 per 1.000 klahiran hidup.Sedangkan AKI di wilayah

Grujugan pada tahun 2016 mencapai 1 orang yang disebabkan oleh HPP, AKB

mencapai 10 anak yang disebabkan oleh asfiksi (4 anak), BBLR (2 anak),

kelainan jantung (1 anak), anencephalus (2 anak), dan hydrocephalus (1 anak),

persalinan nakes sebesar 94 %.

Berdasarkan WHO (2015) penyebab kematian ibu adalah perdarahan 35%,

preeklamsi dan eklamsia 18%, penyebab tidak langsung 18%, karakteristik ibu

dan perilaku kesehatan ibu hamil 11%, aborsi dan keguguran 9%, keracunan

darah atau sepsis 8%, emboli 1%. Cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan

AKI yaitu dengan menggunakan upaya kesehatan berkelanjutan atau Community

of Care(COC). COC bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang

membutuhkan hubungan terus menerus antara pasien dengan tenaga professional

kesehatan. Dalam rangka mendukung upaya pemerintah tersebut, seharusnya

bidan memantau kondisi ibu hamil mulai dari awal kehamilan dan pemantauan

pemeriksaaan pertama kali dalam kehamilan sampai dengan proses persalinan

tenaga kesehatan dan pemantauan bayi baru lahir dan tanda infeksi maupun

komplikasi pasca lahir serta fasilitator untuk pasangan usia subur dalam pelayanan

KB (Pratami, 2014).

Menurut Prawirohardjo (2009), asuhan antenataladalah upaya preventif

program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi kesehatan maternal dan

neonatalmelalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. Dalam

pelaksanaan progam kesehatan sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang

kompeten, sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai. Misi dan

pembangunan kesehatan adalah memenuhi hak setiap insan untuk meraih derajat

kesehatan setinggi-tingginya. Bidan memiliki kedudukan yang sangat penting

dalam melaksanakan misi tersebut khususnya dalam pemberian asuhan kepada ibu

dan bayi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengkaji dan membuat asuhan

kebidanan dengan judul ”Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.”W“ di

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

3

Bidan Praktik Mandiri (BPM) Ny.”N“Kecamatan Grujugan Kabupaten

Bondowoso tahun 2017.”

1.2 Batasan Masalah

Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan komprehenshif pada Ny.“W”

dimulai dari kehamilan trimester I,II,III fisiologis, persalinan, nifas, bayi baru

lahir dan KB dengan menggunakan pendekatan Continuity of Care/COC.

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan komprehenshif dan memdokumentasikan

hasil asuhan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir dan KB secara

varney dan SOAP di kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Menganalisis asuhan kebidanan ibu hamil trimester I, II, III dan

mendokumentasikan dengaan metode Varney dan SOAP.

2. Menganalisi asuhan kebidanan ibu bersalin dan mendokumentasikan dengan

metode SOAP.

3. Menganalisis asuhan kebidanan ibu nifas dan mendokumentasikan dengan

metode SOAP.

4. Menganalisis asuhan kebidanan bayi baru lahir dan mendokumentasikan

dengan metode SOAP.

5. Menganalisis asuhan kebidanan Keluarga Berencana (KB) dan

mendokumentasikan dengan metode SOAP.

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Bagi Mahasiswa

Menambah pengetahuan dan menerapkan teori kedalam kasus nyata.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Menambah referensi bahan ajar untuk perpustakaan serta sebagai

dokumentasi kearsipan Tugas Akhir mahasiswi Kebidanan Dharma Praja

Bondowoso.

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

4

1.4.3 Bagi Klien

Mendapatkan Asuhan Kebidanan yang komprehenshif selama kehamilan

sampai KB, menambah pengetahuan dan wawasan klien tentang

kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir sampai menggunakan

kontrasepsi dalam batasan Continuity Of Care/COC.

1.4.4 Bagi Klinik

Sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan

Anak (KIA) khususnya dalam memberikan informasi selama kehamilan,

persalinan, masa nifas, bayi baru lahir hingga penggunaan kontrasepsi

dalam Continuity of Care.

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Kehamilan

2.1.1 Konsep Teori Kehamilan

1. Pengertian

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum

dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi yaitu tertanamnya sel telur yang

telah dibuahi. Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu (Kusmiyati ,

2008:33; Prawihardjo Sarwono, 2011:213, Manuaba, 2012:75).

2. Tanda pasti hamil

Tanda pasti hamil Menurut (Kusmiyati, 2008:97) adalah :

a. Terasa gerakan janin.

b. Teraba bagian-bagian janin.

c. Denyut jantung janin.

d. Dengan USG terlihat gambaran janin.

3. Perubahan fisiologis kehamilan TM III

Perubahan fisiologis kehamilan TM III (Kusmiyati, 2008:60) adalah :

a. Uterus

Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram.

b. Vagina

Elastisas vagina bertambah dan pembuluh darah dinding vagina

bertambah. Warna vagina akan berubah keunguan yang disebut dengan

tanda chadwick.

c. Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel

baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di

ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal 6-7 minggu awal kehamilan

dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesterone dalam

jumlah yang relatif minimal.

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

6

d. Kulit

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,

kusam, dan kadang-kadang juga mengenai daerah payudara dan paha.

Perubahan ini dikenal dengan nama striae gravidarum.

e. Dinding perut

Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan

selaput elastis di bawah kulit disebut striae gravidarum.

f. Payudara

Biasanya membesar dalam kehamilan disebabkan hipertropi dari alveoli

puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mamae

lebih lebar dan lebih tua warnanya.

g. Urinaria

Kandung kemih tertekan oleh uterus yang membesar sehingga keluhan

sering kencing akan sering timbul.

h. Serviks

Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan

yang disebut tanda goodle. Perubahan ini terjadi akibat penambahan

vaskularisasi dan meningkatnya suplai darah .

4. Standart pelayanan "10T"

Menurut sumber Ikatan Bidan Indonesia (IBI) (2016),pemeriksaan

antenatal yang berkualitas yaitu sesuai standar (10T) yang terdiri dari:

a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

Penimbangan berat badan dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan

pertumbuhan janin. Penambahan berat badan yang kurang dari 1 kilogram

setiap bulannya atau kurang dari 9 kilogram selama kehamilan menunjukkan

adanya pertumbuhan janin. Sedangkan tinggi badan yang kurang dari 145 cm

meningkatkan risiko untuk terjadinya Cephalo Pelvic Disproportion (CPD).

b. Ukur tekanan darah

Pengukuran tekanan darah selama kunjungan antenatal bertujuan untuk

mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah ≥ 140/90 mmHg) dan

preeclampsia (hipetensi disertai edema wajah dan atau tungkai bawah, dan

atau protein urine).

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

7

c. Nilai status gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas/LILA)

Pengukuran LILA hanya dilakukan oleh petugas kesehatan pada kontak

pertama dengan pasien di trimester (TM) 1 untuk skrining ibu hamil berisiko

Kurang Energi Kronik (KEK). Karena ibu hamil dengan KEK (LILA <23,5

cm) dapat melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).

d. Ukur tinggi fundus uteri

Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan

janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan. Pengukuran LILA

menggunakan pita pengukur setelah kehamilan 24 minggu.

e. Tentukan presentasi janin atau dan Denyut Jantung Janin (DJJ)

Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II. Pemeriksaan

ini dimaksudkan untuk mengetahui letak janin. Sedangkan penilaian DJJ

dilakukan pada akhir trimester I. DJJ lambat kurang dari 10 kali/menit atau

DJJ cepat lebih dari 160 kali/menit menunjukkan adanya gawat janin.

f. Skrining Status Imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid

(TT) bila diperlukan

Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus

mendapatkan imunisasi TT. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil

disesuaikan dengan status imunisasi TT ibu saat ini. Ibu hamil minimal

memiliki status imunisasi T2 agar mendapatkan perlindungan terhadap

infeksi tetanus. Ibu hamil dengan status imunisasi T5 (TT Long Life) tidak

perlu diberikan imunisasi TT lagi.

Tabel 2.1 Interval dan Masa Perlindungan TT

Imunisasi

TT

Selang Waktu Minimal Masa

Perlindungan

TT 1 - -

TT 2 4 minggu setelah T1 3 tahun

TT 3 6 bulan setelah T2 5 tahun

TT 4 1 tahun setelah T3 10 tahun

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

8

TT 5 1 tahun setelah T4 25 tahun

g. Beri tablet tambah darah (tablet zat besi)

Untuk mencegah anemis gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet

tambah darah (tablet zat besi) dan Asam Folat minimal 90 tablet selama

kehamilan yang diberikan sejak kontak pertama.

h. Periksa laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada ibu hamil adalah pemeriksaan

laboratorium rutin dan khusus. Pemeriksaan laboratorium rutin adalah

pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan pada setiap ibu hamil yaitu

golongan darah, hemoglobin darah, protein urine dan pemeriksaan spesifik

daerah endemis/epidemis (malaria, Infeksi Menular Seksual (IMS), dan lain-

lain). Sementara pemeriksaan laboratorium khusus adalah pemeriksaan

laboratorium lain yang dilakukan atas indikasi pada ibu hamil yang

melakukan kunjungan antenatal.

i. Tatalaksana/penanganan kasus

Setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan

standard dan kewenangan bidan. Kasus-kasus yang tidak bisa ditangani

dirujuk sesuai dengan system rujukan.

j. Temu wicara (konseling)

Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang

meliputi:

a) Kesehatan ibu

b) Perilaku hidup bersih dan sehat

c) Peran suami atau keluarga dalam kehamilan dan perencanaan perslinan

d) Tanda bahaya dalam kehamilan, persalinan, dan nifas serta kesiapan

menghadapi komplikasi

e) Asupan gizi seimbang

f) Gejala penyakit menular dan tidak menular

g) Penawaran untuk melakukan tes Human Immunodeficiency Virus (HIV)

h) Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif

i) KB paska persalinan

j) Imunisasi

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

9

k) Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan

5. Ketidaknyamanan kehamilan TM III

Menurut ( sulistyawati, 2009 ) dalam proses kehamilan terjadi perubahan

sistem dalam tubuh yang semuanya membutuhkan suatu adaptasi fisik. Dalam

proses adaptasi tersebut tidak jarang ibu akan mengalami ketidaknyamanan, hal

ini adalah fisiologis namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan dan perawatan.

Ketidaknyamanan pada masa hamil dan cara mengatasinya antara lain:

a. Sering buang air kencing

Biasanya keluhan di rasakan saat kehamilan dini dan kehamilan lanjut.

Disebabkan karna progesterone dan tekanan pada kandung kemih karna

pembesaran rahim atau kepala bayi yang turun ke rongga panggul.

Cara mengatasinya:

1) Kurangi asupan karbohidrat murni makanan yang mengandung gula

2) Batasi minum kopi dan soda

3) Mengurangi asupan cairan pada sore hari dan memperbanyak minum saat

siang hari

b. Munculnya striae grafidarum

Cara mengatasinya:

1) Gunakan emolien topical atau anti pruritik jika ada indikasi

2) Gunakan baju longgar yang dapat menopang payu dara atau abdomen

c. Hemoroit

Dirasakan pada bulan bulan terakhir yang di sebabkan karena progesterone

serta adanya hambatan arus balik vena .

Cara mengatasinya:

1) Makan makanan yang berserat, buah dan sayuran serta banyak minum air

putih dan sari buah.

2) Lakukan senam hamil untuk mengatasi hemoroit.

3) Jika hemoroit menonjol keluar, oleskan lation with hazel.

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

10

d. Keputihan

Merupakan sekresi vagina yang bermula pada trimester pertama. Sekresi ini

bersifat asam karna perubahan peningkatan sejumlah likogen pada sel epitel

vagina dan menjadi asam laktat doderlin basilus. Meskipun ini memberikan fungsi

perlindungan ibu dan fetus dari kemungkinan infeksi yang merugikan, ini

menghasilkan media yang memungkin pertumbuhan organisme pada vaginitis.

Cara mengatasinya:

1) Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari.

2) Memakai pakaian dalam dari bahan katun dan mudah menyerap.

3) Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan buah sayur.

e. Keringat bertambah secara berlahan sampai akhir kehamilan.

Cara mengatasinya:

1) Pakailah pakaian yang tipis dan longgar.

2) Tingkatkan asupan cairan.

3) Mandi secara teratur.

f. Sembelit.

Cara mengatasinya:

1) Minum 3 liter cairan tiap hari terutama air putih atau buah.

2) Makan makanan yang kaya serat dan juga vitamin C .

3) Lakukan senam hamil.

4) Membiasakan buang air besar secara teratur.

g. Sesak nafas

Terasa pada saat usia kehamilan lanjut. Disebabkan oleh bagian rahim yang

menekan bagian dada.

Cara mengatasinya:

1) Merentangkan tangan di atas kepala serta menarik napas panjang.

2) Mendorong postur tubuh dengan baik .

3) Dapat di atasi dengan senam hamil (latihan pernapasan).

h. Sakit punggung atas dan bawah

Cara mengatasinya:

1) Posisi atau sikap tubuh yang baik selama melakukan aktifitas.

2) Hindari mengangkat barang berat.

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

11

3) Gunakan bantal ketika tidur untuk meluruskan punggung.

i. Pusing atau sakit kepala

Cara mengatasinya:

1) Bangun secara perlahan dari posisi istirahat.

2) Hindari berbaring dalam posisi terlentang.

j. Varises pada kaki

Cara mengatasinya :

1) Istirahat dengan menaikkan kaki setinggi mungkin untuk membalikkan

efek gravitasi

2) Jaga kaki agar tidak bersilangan

3) Hindari duduk atau berdiri terlalu lama

k. Insomnia

Dirasakan pada kehamilan dini dan lanjut, karena tekanan pada kandung

kemih, pruritas, kekhawatiran, gerakan janin yang sering menendang, kram.

sebaiknya tidur miring ke kiri dan ke kanan serta beri ganjaalan pada kaki, serta

mandilah dengan air hangat sebelum tidur, yang menjadikan ibu lebih santai dan

mengantuk

l. Bengkak pada kaki

Karena adanya perubahan hormon yang menyebabkan retensi cairan. Yang

harus dilakukan adalah dengan segera berkonsultasi dengan dokter. Jika bengkak

pada kelopak mata, wajah dan jari yang disertai dengan tekanan darah tinggi, sakit

kepala, pandangan kabur. Kurangi asupan makanan yang mengandung garam,

hindari duduk dengan kaki bersilah, gunakan bangku kecil untuk menopang kaki

ketika duduk, memutar pergelangan kaki juga perlu dilakukan.

m. Mudah lelah

Umum dirasakan setiap saat dan disebabkan karena perubahan emosional.

yang harus dilakukan adalah dengan mencari waktu untuk istirahat, jika

merasakan lelah pada siang hari maka segera tidur, hindari tugas rumah tangga

yang terlalu berat, cukup mengkonsumsi kalori, zat besi dan asam folat

6. Tanda bahaya atau komplikasi pada ibu hamil TM III

Menurut (Kusmiyati, 2008:157) :

a. Perdarahan pada vagina.

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

12

b. Sakit kepala hebat.

c. Penglihatan kabur.

d. Bengkak pada muka dan tangan.

e. Nyeri abdomen yang hebat.

f. Bayi kurang bergerak seperti biasa.

g. Keluar cairan per vaginam.

7. Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR)

Menurut Prawirohardjo (2008), kelompok resiko berdasarkan jumlah skor

pada tiap kotak ada 3 kelompok resiko:

a. Kehamilan Resiko Rendah (KRR)

Jumlah skor 2 dengan warna hijau, selama hamil tanpa faktor resiko,

rencana bersalin boleh ditolong oleh bidan dan tempat persalinan di BPM

atau di polindes.

b. Kehamilan Resiko Tinggi (KRT)

Jumlah skor 6-10 dengan kode warna kuning, selama hamil terdapat faktor

resiko terjadinya komplikasi pada persalinan lebih besar, rencana bersalin

boleh di tolong oleh bidan atau dokter dan tempat persalinan di polindes,

puskesmas, atau rumah sakit.

c. Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST)

Jumlah skor sama atau lebih 12 dengan kode warna merah, ibu hamil

dengan resiko ganda atau lebih yang dapat mengancam nyawa ibu atau

janin, rencana bersalin hanya boleh ditolong oleh dokter dan tempat

persalinan di rumah sakit.

Kartu Skor Poedji Rochjati atau yang biasanya disingkat dengan KSPR

biasanya digunakan untuk menentukan tingkat resiko pada ibu hamil. KSPR

dibuat oleh Poedji Rochjati dan pertama kali diguakan pada tahu 1992-1993.

KSPR telah disusun dengan format yang sederhana agar mempermudah kerja

tenaga kesehatan untuk melakukan skrning terhadap ibu hamil dan

mengelompokan ibu kedalam kategori sesuai ketetapan sehingga dapat

menentukan intervensi yang tepat terhadap ibu hamil berdasarka kartu ini.

dibawah ini akan ditamplkan tabel Kartu Skor Poedji Rochjati:

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

13

Tabel 2.2 Kartu Skor Poedji Rochjati

I II III IV KEL F.R

NO.

Masalah / Faktor Resiko SKO

R Triwulan

I II III.1 III.2

Skor Awal Ibu Hamil 2

I 1

Terlalu muda hamil I ≤16 Tahun

4

2 Terlalu tua hamil I ≥35 Tahun 4

Terlalu lambat hamil I kawin ≥4 Tahun

4

3

Terlalu lama hamil lagi ≥10 Tahun

4

4 Terlalu cepat hamil lagi ≤ 2 Tahun

4

5 Terlalu banyak anak, 4 atau lebih

4

6 Terlalu tua umur ≥ 35 Tahun 4 7 Terlalu pendek ≥145 cm 4 8 Pernah gagal kehamilan 4

9

Pernah melahirkan dengan a.terikan tang/vakum

4

b. uri dirogoh 4

c. diberi infus/transfuse 4 10 Pernah operasi sesar 8

II

11

Penyakit pada ibu hamil a. a. Kurang

Darah b. Malaria 4

c. TBC Paru d. Payah Jantung

4

e. Kencing Manis (Diabetes) 4 f. Penyakit Menular Seksual 4

12

Bengkak pada muka / tungkai dan tekanan darah tinggi.

4

13 Hamil kembar 4 14 Hydramnion 4 15 Bayi mati dalam kandungan 4 16 Kehamilan lebih bulan 4 17 Letak sungsang 8 18 Letak Lintang 8

III 19

Perdarahan dalam kehamilan ini

8

20 Preeklampsia/kejang-kejang 8 JUMLAH SKOR

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

14

6. Kunjungan antenatal

Menurut Kemenkes RI (2013), kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan

paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu dilakukan pada trimester 1 sebanyak

1 kali, pada trimester 2 sebanyak 1 kali, dan pada trimester 3 sebanyak 2 kali.

2.1.2 Konsep Asuhan Kebidanan Teori Kehamilan

ASUHAN KEBIDANAN TEORI

Pada Ny…G…P…UK ... Dengan Kehamilan Normal

Janin Tunggal Hidup

Tanggal pengkajian :

Tempat pengkajian :

Nama Pengkaji :

I. Pengkajian

A. Data Subjektif

Menurut (Ambarwati, 2009:133)

1. Biodata

Nama : Untuk memanggil, mengenal dan menghindari

kekeliruan.

Umur : Untuk mengetahui keadaan ibu terutama mengenai

organ-organ reproduksi ibu antara yang usia dini yaitu

di bawah 18 tahun, selain organ reproduksinya belum

matang kesiapan mental juga berpengaruh pada

psikologi ibu, umur 20-35 adalah usia reproduktif,

sedangkan diatas 35 tahun termasuk resiko tinggi

dalam kehamilan.

Agama : Untuk mengetahui kepercayaan ibu saat pemberian

asuhan atau bimbingan doa saat komplikasi

/kegawatan. Untuk memberikan kemudahan dalam

mengawasi masalah dengan memberikan dukungan

moral sesuai dengan kepercayaan.

Suku : Untuk mengetahui kebiasaan atau adat istiadat ibu saat

memberikan asuhan atau komplikasi dalam kelahiran

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

15

karena setiap suku mempunyai adat yang beda.

Pendidikan : Untuk mengetahui tingkatan pengetahuan sehingga

dalam memberikan asuhan disesuaikan dengan tingkat

pendidikannya.

Pekerjaan : Pekerjaan suami untuk mengetahui status ekonomi

sedangkan pekerjaan ibu untuk mengkaji aktivitas ibu

sehari-hari yang mungkin menganggu kesehatannya

dan bayinya.

Alamat : Untuk mengetahui alamat ibu jika sewaktu-waktu ada

masalah bisa langsung menghubungi keluarga di

rumah. Ada juga wanita yang tidak memiliki rumah

atau tempat tinggal penampungan sehingga dapat

menghambat kemampuannya untuk mempertahankan

personal hygienenya dan membuatnya beresiko

terjangkit penyakit menular.

(Varney Helen: 2010)

2. Keluhan utama

Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/pasien

datang kepada bidan. Apakah penderita datang untuk memeriksakan

kehamilan ataukah ada pengaduan–pengaduan lain yang penting

(manajement kebidanan).

3. Riwayat kesehatan sekarang

Data-data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya

penyakit yang diderita pada saat ini yang ada hubungannya dengan

kehamilan.

4. Riwayat kesehatan dahulu

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat

atau penyakit akut, kronis seperti: jantung, DM, hipertensi, asma

yang dapat mempengaruhi pada kehamilan ini.

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

16

5. Riwayat kesehatan keluarga

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya

pengaruh penyakit keluarga terhadap gangguan kesehatan pasien dan

bayinya, yaitu apabila ada penyakit keluarga yang menyertainya.

6. Riwayat menstruasi

a. Menarche : haid mulai umur berapa (10 – 16 tahun)

b. Siklus : 21-40 hari.

c. Lama : 3-5 hari,kadang sampai 7 hari

d. Volume : banyak/sedikit, volume normal 30-40 cc

e. Sifat darah : encer/tidak, warna merah/kecoklatan, berbau amis

f. Dismenorrea : rasa sakit pada saat haid beberapa hari

g. Flour albus : ada/tidak, berapa banyak, warna, bau, gatal/tidak

h. HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir

7. Riwayat Obstetri

Ditanyakan kepada ibu, ini merupakan kehamilan anak pertama,

kedua atau lebih terdiri dari :

a. Kehamilan

Ditanyakan kepada ibu hamil ke berapa (hamil pertama)

primigavida, hamil kedua atau berapa kali atau multigravida),

umur kehamilan, masalah, atau komplikasi yang dialami oleh ibu.

b. Persalinan

Ditanyakan kepada ibu jenis persalinan yang lalu, penolong,

tempat dan adanya komplikasi.

1) Jenis persalinan : Spontan, bantuan (forcep, vakum) atau SC

2) Penolong

a) Tenaga medis misal bidan atau dokter.

b) Dukun tidak melakukan pencegahan infeksi,

menganjurkan mengejan tanpa adanya kontraksi

sehingga ibu banyak kehilangan tenaga bahkan tidak

dapat mengejan saat kontraksi berlangsung sehingga

menghambat persalinan.

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

17

c) Tempat rentan terjangkit infeksi atau tidak, ibu merasa

nyaman atau tidak.

3) Komplikasi yaitu penyulit atau masalah saat persalinan.

c. Anak

Ditanyakan kepada ibu jumlah anak, berat badan, panjang badan,

tanggal/gemeli, hidup/mati, jenis kelamin dan usia.

d. Nifas

Ditanyakan kepada ibu riwayat nifas dahulu, berapa lama, dan

komplikasi yang mungkin dialami ibu. Setelah persalinan

perineum menjadi kendur karena teregang oleh tekanan kepala

yang bergerak maju, pulihnya otot perineum terjadi sekitar 5-6

minggu post partum (Jannah, 2011).

8. Riwayat Kehamilan

Ditanyakan ibu tentang :

a. Keluhan : untuk mengetahui perihal yang mendorong

pasien datang kepada bidan.

b. Tempat ANC :Posyandu/BPS/Puskesmas/Rumah Sakit

c. Berapa kali ANC :Untuk mengetahui banyaknya periksa hamil

d. Petugas ANC :Nakes/Non Nakes

e. Imunisasi TT :Untuk mengetahui status TT Ibu

f. Terapi :Untuk memenuhi kebutuhan pasien

9. Riwayat KB

Untuk mengetahui apakah pasien pernah ikut KB dengan kontrasepsi

jenis apa, berapa lama, adakah keluhan selama menggunakan

kontrasepsi serta rencana KB setelah kelahiran bayinya dan beralih ke

kontrasepsi apa (Ambarwati, 2009:134).

10. Riwayat perkawinan

Yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status menikah sah

atau tidak, karena bila melahirkan tanpa status yang jelas akan

berkaitan dengan psikologisnya sehingga akan mempengaruhi proses

kehamilannya (Ambarwati 2009:133).

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

18

11. Pola kebiasaan sehari-hari

a. Nutrisi

Perlu disampaikan bagaimana pemenuhan nutrisi selama hamil,

apakah sudah sesuai kebutuhan ibu hamil.

b. Pola eliminasi

1) Menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu kebiasaan buang

air besar meliputi frekuensi, jumlah, konsistensi dan bau

serta kebiasaan buang air kecil meliputi frekuensi, warna,

jumlah (Ambarwati, 2009:136).

2) Konstipasi merupakan hal yang umum selama kehamilan

karena aksi hormonal yang mengurangi gerak peristaltik

usus dan pembesaran uterus yang menahannya.

3) Sering kencing merupakan hal umum yang terjadi selama

bulan pertama dan terakhir masa kehamilan karena rongga

perut dipenuhi oleh pembesaran uterus.

c. Pola istirahat

Waktu istirahat lebih lama 10-11 jam untuk wanita hamil,

istirahat hendaknya diadakan pula waktu siang hari.

d. Personal hygiene

Kebersihan tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang perlu

diperhatikan dalam hygiene kehamilan meliputi : kebersihan

mulut, pemeliharaan gigi, kebersihan tubuh, kulit, muka dan

kebersihan pakaian luar dan dalam.

e. Pola seksual

Perlu ditanyakan untuk mengetahui masalah yang terjadi selama

kehamilan, berapa kali dalam seminggu melakukannya.

f. Kebiasaan hidup sehat

Tanyakan pada ibu apakah pernah mengkonsumsi jamu, minum-

minuman keras serta obat-obatan terlarang.

12. Riwayat psikososial

Yang terdiri dari komunikasi dengan keluarga (bahasa yang

digunakan sehari-hari), hubungan dengan keluarga, pengambilan

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

19

keputusan dalam keluarga, adat istiadat (apakah ibu menganut mitos

yang dapat mengganggu kehamilan).

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan Umum :

1) B

a

i

k

b. Kesadaran

Untuk mengetahui dan mengamati keadaan pasien secara

keseluruhan. Hasil pengamatan dapat dikategorikan sebagai

barikut :

1) Composmentis

Pasien sudah sadar penuh dan memberikan respon yang kuat

terhadap stimulus yang diberikan.

2) Apatis

Pasien dalam keadaan sadar tetapi acuh tak acuh terhadap

keadaan sekitarnya. Ia akan memberikan respon yang kuat

bila diberikan stimulus.

3) Samnolen

Tingkat kesadaran yang lebih rendah dari pada apatis, pasien

tampak mengantuk dan ingin tidur, ia akan responsif pada

stimulus keras kemudian akan tidur lagi.

1. baik : Bila pasien memperlihatkan respon baik

terhadap lingkungan

2. cukup : Bila pasien cukup memberikan respon

terhadap rangsangan yang diberikan.

3. lemah : Bila pasien tidak memberikan respon

yang baik terhadap orang lain dan

lingkungan serta tidak dapat berjalan

sendiri.

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

20

4) Sopor

Keadaan ini tidak memberikan respon ringan maupun sedang

terhadap stimulus yang keras. Reflek pupil terhadap cahaya

masih positif.

5) Koma

Pasien tidak bereaksi terhadap stimulun apapun, reflek pupil

terhadap cahaya tidak ada. Ini adalah tingkat kesadaran yang

paling rendah.

6) Delirium

Kesadaran menurun serta kacau, hingga sering halusinansi

c. BB : Parameter pertumbuhan yang paling sederhana dan mudah

diukur dan diulang dan merupakan indeks untuk status nutrisi

sesaat.

d. TB : Parameter untuk menilai IMT ibu dan untuk menilai status

kesehatan ibu.

e. TTV (Tanda-Tanda Vital)

1) Tekanan darah

Biasanya tidak berubah, kemungkinan tekanan darah akan

rendah setelah melahirkan karena ada perdarahan. Tekanan

darah tinggi pada kehamilan dapat menandakan terjadinya

hipertensi gravidarum dan preeklamsia (Nanny, 2011)

2) Suhu badan

Suhu tubuh wanita hamil normalnya 36,5-37,5 C.

3) Nadi

Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80x/menit.

4) Pernafasan

Pernafasan normalnya 16-20x/menit.

2. Pemeriksaan Fisik

Kepala : Rambut rontok/tidak, bersih/tidak, warna

hitam/warna, rambut tipis seperti rambut jagung

menandakan pasien kurang gizi, ada benjolan

abnormal/tidak.

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

21

Muka : Pucat/tdak, odema/tidak, terdapat cloasma

gravidarum/ tidak. Odema yang mengarah pada

diagnosa pre eklampsi. Pucat yang mengarah pada

diagnosa anemia yang menyebabkan terjadinya

prematur, partus lama, infeksi intrapartum, infeksi

post partum, dan syok. Cloasma gravidarum

sebagai tanda fisiologis kehamilan akibat adanya

pengaruh Melanusit Stimulating Hormon (MSH).

Mata : Simetris/tidak, konjungtiva merah muda/tidak,

sklera putih/tidak. Konjungtiva pucat mengarah

pada anemia, skelra kuning menandakan ikterus.

Hidung : Simetris/tidak, terdapat secret/tidak, ada

polip/tidak, epistaksis/tidak.

Gilut : Bibir simetris/tidak, stomatitis/tidak, karies/tidak,

gingivitis/tidak. Karies menandakan bumil kurang

kalsium. Stomatitis bisa menimbulkan nafsu

makan berkurang sehingga bisa terjadi BBLR.

Telinga : Simetris/tidak, terdapat serumen/tidak, terdapat

secret/tidak.

Leher : Adakah pembesaran kelenjar tyroid/tidak, adakah

pembesaran kelenjar limfe/tidak, adakah

pembersaran vena jugularis/tidak. Pembesaran

kelenjar tyroid menandakan bumil kurang yodium

yang menyebabkan abortus, kelainan kongenital.

Pembesaran kelenjar limfe menandakan adanya

infeksi. Ditandai dengan infeksi saluran

pernafasan atas. Pembesaran vena jugularis

ditandai dengan pelebaran lebih dari 1-2 cm

dicurigai adanya penyakit jantung.

Dada : Adakah tarikan dinding dada/tidak, ronkhi,

weezing, pola pernafasan eupnea. Ronkhi yaitu

nada rendah dan sangat kasar terdengar baik saat

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

22

inspirasi, etiologi yang mungkin yaitu bronkhitis

pneunomia. Weezing bunyi yang terdengar ngiiikk,

diagnosa yang mungkin yaitu asma. Eupnea yaitu

normal pernafasan 12-20x/m, taratur kadang-

kadang nafas dalam, tidak terdapat proses penyakit

Payudara : Simetris/tidak, bersih/tidak, menggantung/tidak,

puting menonjol/tidak, hyperpigmentasi

areola/tidak, nyeri tekan/tidak, terdapat benjolan

abnormal/tidak, ada pengeluaran kolostrum/tidak.

Hiperpigmentasi areola pengaruh dari hormom

estrogen dan progesteron yang meningkat dalam

kehamilan

Abdomen : Bersih/tidak, pusat menonjol/tidak, pembesaran

memanjang/melintang, terdapat luka operasi/tidak,

adakah striae livid/tidak, striae albican/tidak,

linea alba/tidak, linea nigra/tidak. Striae livid

(guratan kehitaman) pada primigravida dan striae

albican (guratan putih) pada multigravida akibat

pengaruh estrogen dan progesteron dalam

kehamilan. Linea alba yaitu garis hitam yang

terbentang dari atas simpisis ke pusat. Linea nigra

yang yang terbentang di atas pusat ke arah atas

yang warnanya lebih hitam, akibat peregangan

abdomen.

Palpasi:

Leopold I : Menentukan umur kehamilan dan

bagian apa yang terdapat difundus, menentukan

letak kepala/ bokong dengan satu tangan difundus

dan tangan lain diatas symphisis.

Leopold II : Menetukan batas samping kiri kanan

rahim.

Variasi menurut budin: menentukan letak

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

23

punggung janin dengan satu tangan menekan

fundus

Variasi menurut ahfeld: menentukan letak

punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan

tegak ditengah perut.

Leopold III : Menentukan apa yang terdapat

dibagian bawah rahim dan apakah bagian tersebut

sudah apa belum terpegang PAP.

Leopold IV : Menentukan apakah yang menjadi

bagian bawah rahim dan berapa bagian bawah

tersebut masuk PAP atau tidak dan seberapa jauh

masuk PAP dengan perlimaan (...../5)

pemeriksaan dapat diukur dengan tangan

DJJ : menghitung DJJ diluar HIS selama satu

menit penuh

TBJ : Menghitung TBJ (TFU(cm) – N) x 155

N: 13 bila kepala belum melewati PAP (pintu Atas

Panggul)

N : 12 bila kepala masih berada diatas spina

ishiadica

N : 11 bila kepala masih berada dibawah spina

ischiadica

Punggung : Kelainan vertebrata berupa skoliosis, lordosis,

kifosis menyebabkan kesulitan saat persalinan

akibat adanya distosia jalan lahir.

Ekstremitas

atas

: Simetris/tidak, oedema/tidak, reflek patella

ada/tidak, varises/tidak.

Ekstremitas

bawah

: Simetris/tidak, oedema/tidak, reflek patella

ada/tidak, varises/tidak. Reflek patella negatif

menandakan bumil kekurangan vitamin B1.

Genetalia : Bersih/tidak, adakah varises/tidak, oedema/tidak,

ada radang/tidak, terdapat luka jahitan/tidak,

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

24

hemoroid/tidak.

3. Pemeriksaan Penunjang

a) Diperiksa darah untuk mengetahui golongan darah, dan Hb

b) Urine albumin untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan

pada air kemih, missal: gejala preeklampsia, penyakit ginjal,

radang kandung kencing

c) Urine reduksi untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine,

sehingga dapat mendeteksi penyakit DM pada ibu hamil yang

merupakan faktor resiko dalam kehamilan maupun persalinan.

d) Pemeriksaan Panggul Luar

(1) Distansia spinarum : 23-26 cm

(2) Distansia cristatarum : 26-29 cm

(3) Conjunggata eksterna : 18-20 cm

(4) Lingkar Panggul : 80-90 cm

e) USG

II. NTERPRETASI DATA DASAR

Ds : Sesuai keluhan utama dan data yang menunjang

Diagnosa.

Do : Pemeriksaan umum

Ku: Baik, cukup, lemah

Kesadaran: Composmentis/ Apatis/ Samnolen / Sopor/

Koma/ Delirium

TTV : TD: RR:

N : S:

1. Pemeriksaan fisik yang menunjang Diagnosa.

2. Pemeriksaan penunjang: yang menunjang

Diagnosa.

Dx : Diagnosa dari pemeriksaan baik data subjektif, data

objektif & pemeriksaan penunjang.

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

25

III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL

Mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosis potensial

berdasarkan diagnosis atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah

ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pemecahan

(Soepardan.2008:100).

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Mengidentifikasi perlunya bidan melakukan konsultasi atau

penanganan segera bersama anggota tim kesehatan lainnya sesuai

dengan kondisi pasien, melakukan konsultasi atau kolaborasi dengan

dokter atau tim kesehatan lainnya seperti pekerja soaial, ahli gizi, atau

seorang ahli perawat klinis (Soepardan,2008:100).

V. INTERVENSI

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah

dilihat dari kondisi pasien atau dari setiap masalah yang berkaitan,

tetapi juga berkaitan dengan kerangka pedoman antisipasi bagi wanita

tersebut yaitu apa yang akan terjadi berikutnya (Ambarwati,2009:143).

VI. IMPLEMENTASI

Pada langkah ini, rencana asuhan yang menyeluruh dilakukan secara

efisien dan aman. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh

bidan atau sebagian dikerjakan oleh pasien atau anggota tim kesehatan

lainnya (soepaedan,2008:102).

VII. EVALUASI

Merupakan tahap akhir dan evaluasi sebagai bagian dari proses yang

dilakukan secara terus menerus untuk meningkatkan pelayanan secara

komprehensif dan selalu berubah sesuai dengan kondisi atau kebutuhan

pasien (Wildan,2008:39).

Tanggal : ......

Waktu : ......

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

26

S : Menilai keadaan yang dirasakan ibu dari hasil pengkajian

subjektif.

O : Menunjang mengapa diagnosa ditegakkan dari hasil pengkajian

objektif.

A : Diagnosa

P : Penatalaksaan selanjutnya jika intervensi kurang atau tidak

mengatasi masalah.

2.2 Konsep Dasar Persalinan

2.2.1 Konsep Teori Persalinan

1. Pengertian

Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

kehamilan cukup bulan (37-40 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang

kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun

pada janin (Sarwono, 2008:100; JNPK-KR 2008:3).

2. Klasifikasi Menurut Usia Kehamilan

Menurut (Mochtar Rustam, 2011: 91)

a. Abortus (keguguran) adalah terhentinya kehamilan sebelum janin dapat

hidup (viabel) berat janin dibawah 500 gram tua kehamilan dibawah 20

minggu.

b. Partus prematur adalah pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan 28-36

minggu, janin dapat hidup tapi prematur, berat janin antara 1000-2500

gram.

c. Persalinan imaturus adalah persalinan dengan usia kehamilan antara 21-27

minggu dengan berat janin antara 500-999 gram.

d. Partus matur atau aterm (cukup bulan) adalah partus pada kehamilan 37–

42 minggu, janin matur, berat badan di atas 2500 gram.

e. Partus postmatur (serotinus) adalah persalinan yang terjadi 2 minggu atau

lebih (42 minggu) setelah waktu persalinan yang di tafsirkan.

f. Partus presipitatus adalah persalinan yang berlangsung sangat cepat.

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

27

3. Tanda-Tanda Persalinan

Beberapa tanda-tanda dimulainya proses persalinan adalah sebagai

berikut:

a. Terjadinya his persalinan, yang sifatnya:

a) Pinggang terasa sakit dan menjalar kedepan.

b) Sifatnya teratur, interval makin pendek dan kekuatan makin besar.

c) Makin beraktivitas (jalan) kekuatan akan makin bertambah.

b. Pengeluaran lendir dan darah

Terjadinya his persalinan mengakibatkan terjadinya perubahan pada serviks

yang akan menimbulkan :

a) Pendataran dan pembukaan.

b) Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis serviks

lepas.

c) Terjadinya perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.

c. Pengeluaran cairan

Beberapa kasus persalinan akan terjadi pecah ketuban. Sebagian besar

keadaan ini terjadi menjelang pembukaan lengkap. Setelah adanya pecah

ketuban, diharapkan proses persalinan akan berlangsung kurang dari 24 jam.

d. Hasil–hasil yang didapatkan pada pemeriksaan dalam :

Menurut (Sondakh Jenny, 2013:3)

a) Perlunakan serviks

b) Pendataran serviks

c) Pembukaan serviks

4. Asuhan ibu bersalin kala I

Kala I dimulai dari saat persalinan mulai (pembukaan nol) sampai pembukaan

lengkap (10cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase Menurut (Jenny sondakh, 2013;

JNPK-KR, 2008:38).

a. Fase laten berlangsung selama 8 jam, serviks membuka sampai 3 cm

b. Fase aktif berlangsung selama 7 jam, serviks membuka dari 4 cm sampai

10 cm, kontraksi lebih kuat dan sering, dibagi menjadi 3 fase:

a) Fase akselerasi yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm sampai 4

cm.

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

28

b) Fase dilatasi maksimal yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan

berlangsung sangat cepat dari 4 cm menjadi 9 cm.

c) Fase deselerasi yaitu pembukaan menjadi lambat sekali, dalam waktu 2

jam pembukaan 9 cm menjadi lengkap Pada primigravida kala satu

berlangsung ±12 jam, sedangkan pada multigravida ±8 jam (Sondakh

Jenny, 2013:3).

5. Perubahan fisiologis ibu bersalin pada kala I

Menurut (Sondakh Jenny, 2013:116)

a. Tekanan darah meningkat

b. Sistolik rata–rata naik 10–20 mmHg, diastolic 5–10 mmHg, antara

kontraksi tekanan darah normal. Rasa sakit, cemas, dapat meningkatkan

tekanan darah.

c. Metabolisme

Metabolisme karbohidrat aerob dan anaerob akan meningkat secara

berangsur disebabkan oleh kecemasan dan aktivitas otot skeletal.

Peningkatan ini ditandai adanya peningkatan suhu tubuh, denyut nadi,

kardiak output, pernafasan, dan cairan yang hilang.

d. Suhu tubuh

Suhu tubuh sedikit meningkat (tidak lebih dari 0,5–1ᵒC) karena

peningkatan metabolisme terutama selama dan segera setelah persalinan.

e. Detak jantung

Detak jantung akan meningkat cepat selama kontraksi berkaitan juga

dengan peningkatan metabolisme. Sedangkan antara kontraksi detak

jantung mengalami peningkatan sedikit dibanding sebelum persalinan.

f. Pernafasan

Terjadi peningkatan laju pernafasan berhubungan dengan peningkatan

metabolisme. Hiperventilasi yang memenjang merupakan kondisi abnomal

dan dapat menyebabakan alkalosis respiratorik (pH meningkat), yaitu rasa

kesemutan pada ekstremitas dan perasaan pusing dan hipoksia.

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

29

g. Sistem pencernaan

Penyerapan makanan padat secara substansi berkurang sangat banyak selama

persalinan, rasa mual dan muntah biasa terjadi sampai berakhirnya kala I

persalian.

6. Asuhan ibu bersalin pada kala II

Kala II adalah kala pengeluaran bayi, dimulai dari pembukaan lengkap

sampai bayi lahir. Uterus dengan kekuatan hisnya ditambah kekuatan meneran

akan mendorong bayi hingga lahir. Lama kala dua untuk primigravida 1,5–2 jam

dan multigravida 0,5-1 jam (Sondakh Jenny, 2013:6 ).

7. Mekanisme persalinan normal

a. Engagement yaitu turunnya kepala janin pada PAP pada primigravida

pada bulan terakhir kehamilan pada multigravida pada saat persalinan.

b. Desent yaitu kepala janin semakin turun dari PAP jika bentuk panggul,

ukuran panggul dan ukuran kepala janin tidak normal maka penurunan kepala

akan lambat.

c. Flexion yaitu kepala janin ada di bawah PAP, jika sempurna maka dagu

janin akan menyentuh thorax.

d. Internal rotation yaitu dagu janin yang menyentuh thorax terjadai putaran

paksi dalam karena adanya his, mutlak terjadi biasanya memutar pada saat di

hodge 3.

e. Extention yaitu kepala janin menyentuh dasar panggul kepala akan

mendangak.

f. External rotation yaitu putaran paksi luar yang semula extention kemudian

memutar melahirkan bahu depan dan belakang.

g. Ekspulsi yaitu bayi sudah mendangak maka akan hemoklion (tempat

pemusatan bahu depan bayi akan keluar).

(Mochtar Rustam, 2011:99).

8. Perubahan fisiologis pada kala II

a) Tekanan darah

Tekanan darah dapat meningkat lagi 15–25 mmHg selama kala II

persalinan. Upaya meneran juga akan mempengaruhi tekanan darah, dapat

meningkat dan kemudian menurun kemudian kembali lagi sedikit di atas

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

30

normal. Rata–rata peningkatan tekanan darah selama kala II adalah 10

mmHg.

b) Denyut nadi

Frekuensi denyut nadi bervariasi tiap kali pasien meneran. Secara

keseluruhan frekuensi nadi meningkat selama kala II disertai takikardi yang

nyata ketika mencapai puncak menjelang kelahiran bayi.

c) Suhu

Peningkatan suhu tertinggi terjadi pada saat proses persalinan

dan segera setelahnya, peningkatan suhu normal adalah 0,5–1ᵒ C.

d) Pernafasan

Pernafasan sama seperti kala I yaitu sedikit peningkatan frekuensi

pernafasan.

9. Distosia bahu

Distosia bahu berarti suatu kelahiran dengan bahu depan menjadi terjepit

pada simpisis pubis, sehingga mencegah penurunan bahu ke dalam panggul dan

mencapai rotasi normal serta kelahiran. Komplikasi janin terdiri dari asfiksia dan

fraktur humerus atau klavikula (cidera pada bagian tulang selangka). Hal tersebut

dapat mengakibatkan kematian janin atau neonatus. Situasi ini terbukti ketika

kepala keluar dengan lambat dan sulit, tetapi leher tidak nampak dan dagu

teretraksi (tertarik ke belakang) pada perineum. Faktor resiko yang paling

konsisten adalah berat badan janin terutama ±4500 gram dan riwayat melahirkan

yang besar. Posisi Mc.Robert adalah hiperfleksi kaki ibu sampai menyentuh

abdomen sehingga menyebabkan rotasi simpisis pubis ke arah atas (Henderson

Christine, 2006:320). Tanda-tanda distosia bahu yaitu kepala seperti tertahan di

dalam vagina, kepala lahir tetapi tidak terjadi putaran paksi luar, kepala sempat

keluar tetapi tertarik kembali ke dalam vagina (turtle sign) (JNPK-KR,2008:89)

10. Asuhan ibu bersalin pada kala III

Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang

berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Manajemen aktif kala III yaitu: pemberian

suntik oksitosin, penegangan tali pusat terkendali, rangsangan taktil (masase)

fundus uteri. Proses lepasnya plasenta yaitu:

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

31

a. Perubahan bentuk dan tinggi fundus

Setelah bayi lahir dan sebelum miometium mulai berkontraksi, uterus

berbentuk bulat penuh, dan tinggi fundus biasanya terletak di bawah pusat.

Setelah uterus berkontraksi dan plasenta terdorong ke bawah, uterus

berbentuk segitiga atau berbentuk menyerupai buah pir atau alpukat dan

fundus berada di atas pusat (sering kali mengarah ke sisi kanan).

b. Tali pusat memanjang

Tali pusat terlihat menjulur keluar melalui vulva (tanda ahfeld).

c. Semburan darah mendadak dan singkat

Darah yang terkumpul di belakang plasenta akan membantu mendorong

plasenta keluar dan dibantu oleh gaya gravitasi. Apabila kumpulan darah

(retroplacental pooling) dalam ruang di antara dinding uterus dari

permukaan dalam plasenta melebihi kapasitas tampungnya, maka darah

akan tersembur keluar dari plasenta yang terlepas. (Sondakh Jenny,

2013:136; JNPK-KR, 2008:96).

11. Asuhan ibu bersalin pada kala IV

a. Perubahan fisiologis pada ibu bersalin kala IV

Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam post partum.

Rata–rata jumlah perdarahan yang dikatakan normal adalah 250cc,

biasanya 100-300cc. Jika perdarahan lebih dari 500cc, maka sudah

dianggap abnormal dengan demikian harus dicari penyebabnya.

a) Uterus

Uterus terletak ditengah ligament abdomen kurang lebih 2/3 sampai

3/4 antara sismpisis pubis sampai umbilicus. Jika uterus ditemukan di

bagian tengah umbilicus menandakan adanya darah bekuan di dalam

uterus yang perlu ditekan dan dikeluarkan. Uterus yang berada di atas

umbilikus dan bergeser paling umum ke kanan cenderung

menandakan kandung kemih penuh dan uterus berkontraksi harus

ketika disentuh.

b) Servik, vagina dan perineum

Keadaan servik, vagina dan perineum di inspeksi untuk melihat

adanya laserasi memar dan pembentukan hematoma awal. Oleh

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

32

karena inspeksi servik dapat menyakitkan ibu, maka hanya dilakukan

jika ada indikasi. Segera setelah kelahiran servik akan berubah

menjadi bersifat potulus, terkulai dan tebal.

c) Plasenta, membran dan tali pusat

Inspeksi unit plasenta membutuhkan kemampuan bidan untuk

mengidentifikasi tipe-tipe plasenta dan insersi tali pusat. Bidan harus

waspada apakah plasenta dan membran lengkap, serta apakah

terdapat abnormalitas, seperti ada simpul sejati pada tali pusat.

d) Penjahitan episiotomi dan laserasi

Penjahitan episiotomi dan laserasi memerlukan pengetahuan anatomi

perineum, tipe jahitan, hemostatis, pembedahan asepsis dan

penyembuhan luka. Bidan juga harus mengetahui tipe benang dan

jarum, instrument standar dan peralatan yang tersedia di lingkungan

praktik.

Tabel 2.3. Derajat luka robekan

Derajat Area Robekan

Derajat satu Mukosa vagina, komisura posterior, kulit

perenium

Derajat dua Mukosa vagina, komisura posterior, kulit

perenium, otot perenium

Derajat tiga Mukosa vagina, komisura posterior, kulit

perenium, otot perenium, otot sfingter ani

Derajat empat Mukosa vagina, komisura posterior, kulit

perenium, otot perenium, otot sfingter ani,

dinding depan rectum

Sumber: Sondakh Jenny, 2013 140: JNPK-KR, 2008:111

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

33

2.2.2 Konsep Asuhan Kebidanan Teori Persalinan

Asuhan kebidanan teori pada Ny”…” G… P… UK…. inpartu

kala…fase….

Tanggal pengkajian :

Tempat pengkajian :

Nama Pengkaji :

A. DATA SUBJEKTIF

1. Biodata

Nama : Dalam pengkajian data nama merupakan

informasi yang didapat kan dari pasien. Nama

dikaji dengan tujuan agar dapat mengenal/

memanggil penderita lain.

Umur : Dalam pengkajian data umur merupakan

informasi yang di dapatkan dari pasien. Sehingga

kita dapat mengetahui 30 usia aman untuk

kehamilan dan persalinannya itu umur 20-30

tahun.

Agama : Sebagai dasar dalam memberikan dukungan

mental dan spiritual terhadap pasien dan keluarga

Suku : Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan

sehari-hari, sehingga dalam memberikan

pelayanan dapat disesuaikan dengan suku/bangsa

serta kebiasaan yang ada.

Pendidikan : Berpengaruh pada tingkat penerimaan pasien

terhadap konseling yang diberikan serta tingkat

konseling yang diberikan serta tingkat

kemampuan pengetahuan ibu terhadap

keadaannya.

Pekerjaan : Berkaitan dengan keadaan pasien maka pekerjaan

perlu dikaji apakah keadaan terlalu berat sehingga

dapat meningkatkan resiko terjadinya keadaan

yang lebih parah.

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

34

Alamat : Untuk mengetahui ibu tinggal dimana dan

diperlukan bila mengadakan kunjungan pada

penderita.

2. Keluhan utama

Alasan wanita datang ke tempat bidan/klinik yang di ungkapkan

dengan kata-kata sendiri. Biasanya ibu merasakan nyeri dan

kenceng-kenceng pada perit ibu serta mengeluarkan lendir dan

darah atau mengalami pecah ketuban.

3. Riwayat kesehatan

Apakah ibu pernah atau sedang menderita penyakit lain seperti

penyakit menurun (hipertensi, DM, asma), menular (TBC, PMS,

HIV/AIDS, hepatitis), sistemik (jantung, ginjal) yang dapat

mempengaruhi kondisi ibu dan janin.

4. Riwayat menstruasi

HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir

B. DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan umum

a. K/U : Baik/ cukup/ kurang

b. Kesadaran :Composmentis/Apatis/Samnolen/Sopor/Delirium

/Koma

c. TD : Normal (100/60 mmHg-130/90 mmHg)

d. RR : Normal (16-24x/menit)

e. N : Normal (60-90x/menit)

f. S : Normal (36,5-37,5º C)

g. HPL : Hari Perkiraan Lahir

Tanggal HPHT +7, Bulan HPHT -3, Tahun HPHT +1

2. Pemeriksaan Fisik

Abdomen : Bersih/tidak, pusat menonjol/tidak, pembesaran

memanjang/melintang,terdapat luka operasi/tidak,

adakah striae livid/tidak, striae albican/tidak,

linea alba/tidak, linea nigra/tidak.

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

35

Palpasi:

Leopold I : Menentukan umur kehamilan dan

bagian apa yang terdapat difundus, menentukan

letak kepala/bokong dengan satu tangan difundus

dan tangan lain diatas symphisis.

Leopold II : Menetukan batas samping kiri kanan

rahim.

Variasi menurut budin : Menentukan letak

punggung janin dengan satu tangan menekan

fundus

Variasi menurut ahfeld : Menentukan letak

punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan

tegak ditengah perut.

Leopold III : Menetukan apa yang terdapat

dibagian bawah rahim dan apakah bagian tersebut

sudah apa belum terpegang PAP.

Leopold IV : Menentukan apakah yang

menjadi bagian bawah rahim dan berapa bagian

bawah tersebut masuk PAP. dengan perlimaan

(...../5) pemeriksaan dapat diukur dengan tangan

DJJ : Menghitung DJJ diluar his selama satu

menit penuh

HIS : Menilai his dengan frekuensi per 10 menit

lamanya his setiap kali his datang, dan kuat

lemahnya HIS

TBJ : Menghitung TBJ (TFU(cm) – N) x 155

N : 13 bila kepala belum melewati PAP (pintu

Atas Panggul)

N : 12 bila kepala masih berada diatas spina

ishiadica

N : 11 bila kepala masih berada dibawah spina

ischiadica

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

36

Genetalia : Vulva bersih/tidak, adakah varises/tidak,

oedema/tidak, ada radang/tidak, ada condiloma

akuminata/tidak, bartolinitis/tidak, ada bekas luka

parut atau tidak, flour albus atau tidak, terlihat

pengeluaran lendir bercampur darah atau tidak,

Vagina Toucher Tanggal…. Jam…

Portio lunak/kaku, eff..%, pembukaan, ketuban, presentasi, denominator,

molage, bagian kecil disamping bagian terendah janin, tali pusat

menumbung, hodge.

Keterangan

1 Portio

Teraba tebal/tipis

2 Pembukaan

Kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase

a. Fase laten yaitu pembukaan mulai 0-3 cm lama 7-8 jam

b. Fase aktif yaitu berlangsung ±6 jam dibagi 3 subfase

(1) Akselerasi yaitu berlangsung 2 jam pembukaan 4cm

(2) Dilatasi maksimal yaitu selama 2 jam pembukaan menjadi 9cm

(3) Deselerasi yaitu lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan

lengkap (10 cm)

3 Effeccement

Pembukaan serviks, melembek (softening) menipis (thinned out,

obliterated), mendatar dan tertarik ke atas (effaced and taken up) dan

membuka (dilatation).

Primi

Serviks mendatar (effecement)

dulu baru dilatasi berlangsung 3-

14 jam.

Multi

Mendatar dan membuka bisa

bersamaan berlangsung 6-7

jam.

4 Ketuban pecah/belum

Warna cairan ketuban:

U : selaput utuh

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

37

J : selaput pecah, air ketuban jernih

M : air ketuban bercampur mekonium

D : air ketuban bernoda darah

K : tidak ada cairan ketuban/kering

5 Presentasi kepala/bokong

6 Denominator

a. Ubun-ubun kecil kiri depan : uuk.ki.dep

b. Ubun-ubun kecil kiri belakang : uuk.ki.bel

c. Ubun-ubun kecil melintang kiri : uuk.mel.ki

d. Ubun-ubun kecil kanan depan : uuk.ka.dep

e. Ubun-ubun kecil kanan belakang : uuk.ka.bel

f. Ubun-ubun kecil melintang kanan : uuk.mel.ka

7 Bidang Hodge

H I : promontorium pinggir atas simpisis

H II : pinggir bawah simpisis

H III : spina ischiadika

HIV : ujung os coccygies

8 Molage

0: sutura terpisah

1: sutura bertemu

2: sutura tumpang tindih dan dapat diperbaiki

3: sutura tumpang tindih dan tidak dapat diperbaiki

C. ANALISIS

G…P…UK…minggu inpartu kala…fase

D. PENATALAKSANAAN

Tanggal : …

Jam : …

Contoh :

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan. Ibu

mengerti.

2. Menyarankan ibu untuk berjalan jalan di sekitar ruangan apabila ibu

masih bisa melakukannya dan apabila akan berbaring sarankan agar

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

38

baring kesebelah kiri agar lebih cepat penurunannya. Ibu mengerti

dan melakukannya.

3. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum. Ibu mau makan dan

minum meskipun sedikit.

4. Menganjurkan ibu agar tidak menahan BAK. Ibu mengerti dan mau

melakukannya.

5. Mengajarkan ibu tentang relaksasi pernafasan saat ada his. Ibu

mengerti dan akan melakukannya.

6. Menghadirkan pendamping untuk menemani ibu selama persalinan

dan anjurkan pendamping untuk mrlakukan pijat punggung. Ibu ingin

didampingi suami dan merasa nyaman dipijat punggungnya.

7. Melakukan observasi TTV, HIS, DJJ. Observasi telah dilakukan.

8. Melakukan pendokumentasian. Pendokumentasian pada lembar

observasi.

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal :

Waktu :

S : Ibu mengatakan ada keinginan untuk meneran seperti mau BAB.

Ibu mengatakan mulasnya semakin sering dan kuat

O : K/U baik, TTV

DJJ , his, penurunan kepala

Pemeriksaan dalam :

A : G.... P..... dengan Kala II

P : Lakukan asuhan persalinan normal dari langkah 1-27

No IIMPLEMENTASI HASIL

1

2

Mendengar & melihat adanya tanda persalinan kala

dua.

Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan

termasuk mematahkan ampul oksitosin & memasukan

alat suntik sekali pakai 3 ml ke dalam wadah Partus

set.

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

39

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

Memakai celemek plastik.

Memastikan lengan tidak memakai perhiasan,

mencuci tangan dengan sabun & air mengalir.

Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan

yg akan digunakan untuk pemeriksaan dalam.

Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung

tangan, isi dengan oksitosin dan letakkan kembali ke

dalam wadah Partus set.

Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas

basah yang telah dibasahi oleh air matang (DTT),

dengan gerakan vulva ke perineum.

Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan

pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban sudah

pecah.

Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke

dalam larutan klorin 0,5%, membuka sarung tangan

dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam

larutan klorin 0,5%.

Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi

uterus selesai. Pastikan DJJ dalam batas normal (120-

160 x/menit).

Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan

keadaan janin baik, meminta ibu untuk meneran saat

ada his apabila ibu sudah merasa ingin meneran.

Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi

ibu untuk meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam

posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman.

Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai

dorongan yang kuat untuk meneran.

Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau

mengambil posisi nyaman, jika ibu belum merasa ada

dorongan untuk meneran dalam 60 menit.

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

40

15

16

17

18

19

20

21

22

23

Meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi)

di perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva

dengan diameter 5 – 6 cm.

Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah

bokong ibu

Membuka tutup partus set dan memperhatikan

kembali kelengkapan alat dan bahan

Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter

5 – 6 cm melakukan perasat stenang (perasat untuk

melindungi perineum dengan satu tangan, dibawah

kain bersih dan kering, ibu jari pada salah satu sisi

perineum dan 4 jari tangan pada sisi yang lain dan

tangan yang lain pada belakang kepala bayi. Tahan

belakang kepala bayi agar posisi kepala tetap fleksi

pada saat keluar secara bertahap melewati introitus

dan perineum).

Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin

Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan

putaran paksi luar secara spontan.

Kepala janin telah lahir, namun masih erat di depan

vulva, memposisikan ibu Mc.Robert (hiperfleksi kaki

ibu sampai menyentuh abdomen sehingga

menyebabkan rotasi simpisis pubis ke arah atas).

Pegang kepala bayi secara biparietal, dengan lembut

gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu

depan muncul di bawah arkus pubis dan kemudian

gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu

belakang.

Setelah bahu lahir, geser tangan bawah ke arah

perineum ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan

siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

41

24

25

26

27

menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah

atas.

Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri

punggung ke arah bokong dan tungkai bawah janin

untuk memegang tungkai bawah (selipkan jari

telunjuk tangan kiri di antara kedua lutut janin)

Melakukan penilaian selintas : apakah bayi menangis

kuat dan atau bernapas tanpa kesulitan, apakah bayi

bergerak aktif ?

Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan

bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa

membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan

handuk/kain yang kering. Membiarkan bayi atas perut

ibu.

Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak

ada lagi bayi dalam uterus.

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal :

Pukul :

NO IMPLEMENTASI HASIL

28

29

Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar

uterus berkontraksi baik.

Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan

oksitosin 10 unit IM (intramaskular) di 1/3 paha atas

S : Ibu merasa lega dan senang bayi lahir dengan selamat.

O : K/U baik, plasenta belum lahir, terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta

(TFU setinggi pusat, uterus globuler (bundar), tali pusat memanjang dan

semburan darah tiba-tiba).

A : P..... Inpartu Kala III

P : Lakukan asuhan persalinan normal langkah 28-41

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

42

30

31

32

33

34

35

36

37

bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum

menyuntikan oksitosin).

Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan

klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali

pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat

pada 2 cm distal dari klem pertama.

Dengan satu tangan. Pegang tali pusat yang telah dijepit

(lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali

pusat diantara 2 klem tersebut.

Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril

pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali benang

tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada

sisi lainnya. Lepaskan klem dan masukkan dalam

wadah yang disediakan.

Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu

bayi sehingga bayi menempel di dada atau perut ibu.

Usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu

dengan posisi lebih rendah dari putting susu ibu

Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan

memasang topi di kepala bayi.

Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -

10 cm dari vulva

Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di

tepi atas simpisis, untuk mendeteksi. Tangan lain

menegangkan tali pusat.

Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat

dengan tangan kanan, sementara tangan kiri menekan

uterus dengan hati-hati kearah dorsokrainal. Jika

plasenta tidak lahir setelah 30–40 detik, hentikan

penegangan tali pusat dan menunggu hingga timbul

kontraksi berikutnya dan mengulangi prosedur.

Melakukan penegangan dan dorongan dorso kranial

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

43

38

39

40

41

hingga plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil

penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai

dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir

(tetap lakukan tekanan dorso-kranial).

Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan

melahirkan plasenta dengan hati-hati. Bila perlu (terasa

ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua tangan dan

lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran

plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban.

Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada

fundus uteri dengan menggosok fundus uteri secara

sirkuler menggunakan bagian 4 jari tangan kiri hingga

kontraksi uterus baik (fundus teraba keras).

Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta

dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh

kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan

masukan kedalam kantong plastik yang tersedia.

Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan

perineum. Melakukan penjahitan bila laserasi

menyebabkan perdarahan.

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal :

Waktu :

S : Ibu mengatakan lega ari-ari telah keluar, ibu mengatakan mules, ibu

mengatakan lelah tapi bahagia

O : K/u , TTV, kontraksi uterus, TFU

A : P.... Kala IV

P : Lakukan asuhan persalinan normal langkah 42-58

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

44

NO IMPLEMENTASI EVALUASI

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi

perdarahan pervaginam.

Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di

dada ibu paling sedikit 1 jam.

Setelah satu jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi,

beri tetes mata antibiotik profilaksis, dan vitamin K1 1 mg

intramaskuler di paha kiri anterolateral.

Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan

imunisasi Hepatitis B di paha kanan anterolateral.

Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan

pervaginam.

Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan

menilai kontraksi.

Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.

Memeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap

15 menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap

30 menit selama jam kedua pasca persalinan.

Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi

bernafas dengan baik.

Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan

klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas

peralatan setelah di dekontaminasi.

Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah

yang sesuai.

Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT.

Membersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu

ibu memakai memakai pakaian bersih dan kering.

Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk

membantu apabila ibu ingin minum.

Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.

Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5%

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

45

57

58

melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan

merendamnya dalam larutan klorin 0,5%.

Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Melengkapi partograf.

2.3. Konsep Dasar Nifas

2.3.1 Konsep Teori Nifas

1. Pengertian nifas

Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir

ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas

berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Sitti Saleha, 2009; Sulistyawati Ari,

2009; 1 ; WHO, 2013:50; Henderson, 2006:230).

2. Tahapan nifas

Menurut (Sulistyawati Ari, 2009:5)Tahapan yang terjadi pada masa nifas adalah

sebagai berikut.

a. Puerperium dini yaitu kepulihan di mana ibu telah diperbolehkan berdiri

dan berjalan-jalan. Dalam agama islam, dianggap telah bersih dan boleh

bekerja setelah 40 hari.

b. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia

yang lamanya 6-8 minggu.

c. Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat

sempurna terutama bila selama hamilatau wakktu persalinan mempunyai

komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu,

berbulan bahkan tahunan.

3. Perubahan fisiologis nifas

a. Perubahan sistem reproduksi

a. Uterus

Involusi merupakan suatu proses kembalinya uterus pada kondisi sebelum

hamil. Perubahan ini dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan

palpasi untuk meraba dimana TFU nya.

1) Pada saat bayi lahir, fundus uteri setinggi pusat dengan berat 1000

gram.

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

46

2) Pada akhir kala II, TFU teraba 2 jari di bawah pusat.

3) Pada 1 minggu post partum, TFU teraba pertengahan pusat simpisis

dengan berat 500 gram.

4) Pada 2 minggu post partum, TFU teraba di atas simpisis dengan

berat 350 gram.

5) Pada 6 minggu post partum, TFU mengecil ( tidak teraba ) dengan

berat 50 gram.

b. Lokhea

Menurut ( Sulistyawati Ari, 2009:76 ). Lokhea adalah pengeluaran cairan

rahim selama masa nifas. Macam- macam lokhea antara lain :

1) Lokhea rubra

Lokhea rubra keluar pada hari pertama sampai hari ke-4 masa nifas dengan

warna merah segar.

2) Lokhea sanguilenta

Lokhea ini berwarna merah kecoklatan dan berlendir, serta berlangsung

dari hari ke-4 sampai ke-7 masa nifas.

3) Lokhea serosa

Lokhea ini berwarna kuning kecoklatan karena mengandung serum,

leukosit, robekan/laserasi plasenta, keluar pada hari ke-7 sampai hari ke-

14.

4) Lokhea alba

Lokhea ini berwarna putih karena mengandung leukosit, sel desidua, sel

epitel, selaput lendir serviks, serabut jaringan yang mati, dan berlangsung

selama 2-6 minggu masa nifas.

5) Lokhea purulenta

Lokhea yang keluar cairan nanah berbau busuk.

6) Lokhea statis

Pengeluaran lokhea yang tidak lancar.

b. Perubahan Sistem Pencernaan

Biasanya ibu akan mengalami konstipasi setelah persalinan. Hal ini

disebabkan karena pada waktu persalinan, alat pencernaan mengalami tekanan

yang menyebabkan kolon menjadi kosong, pengeluaran cairan berlebih pada

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

47

waktu persalinan, kurangnya asupan cairan dan makanan serta kurangnya aktifitas

tubuh.

Supaya buang air besar kembali normal, dapat diatasi dengan diet tinggi

serat, peningkatan asupan cairan, bila tidak berhasil dalam 2-3 hari dapat

diberikan obat laksansia.

c. Perubahan Sistem Perkemihan

Setelah proses persalinan berlangsung, biasanya ibu akan sulit untuk buang

air kecil dalam 24 jam pertama. Kemungkinan penyebab dari keadaan ini adalah

terdapat edema leher kandung kemih sesudah bagian ini mengalami kompresi

(tekanan) antara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan berlangsung.

Urine dalam jumlah besar akan dihasilkan dalam 12-36 jam masa nifas. Kadar

hormon estrogen yang bersifat menahan air akan mengalami penurunan yang

mencolok. Keadaan tersebut disebut diuresis. Ureter yang berdilatasi akan

kembali normal dalam waktu 6 minggu.

d. Perubahan Tanda–tanda Vital

Menurut (Sulistyawati Ari, 2009:78)

a) Suhu Badan

Dalam 1 hari (24 jam) masa nifas, suhu badan akan naik sedikit

(37,50c–380c) sebagai akibat kerja keras sewaktu melahirkan,

kehilangan cairan dan kelelahan. Apabila keadaan normal, suhu badan

menjadi biasa. Biasanya, pada hari ke–3 suhu badan naik lagi karena

adanya pembentukan ASI. Payudara menjadi bengkak dan berwarna

merah karena banyaknya ASI. Bila suhu tidak turun, kemungkinan

adanya infeksi pada endometrium.

b) Nadi

Denyut nadi normal pada orang dewasa adalah 60–80 kali per menit.

Denyut nadi sehabis melahirkan biasanya akan lebih cepat. Setiap

denyut nadi yang melebihi 100 kali per menit adalah abnormal dan hal

ini menunjukkan adanya kemungkinan infeksi.

c) Tekanan darah

Tekanan darah biasanya tidak berubah. Kemungkinan tekanan darah

akan lebih rendah setelah ibu melahirkan karena ada perdarahan.

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

48

Tekanan darah tinggi pada saat masa nifas dapat menandakan terjadinya

pre eklamsi masa nifas.

d) Pernafasan

Keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan suhu dan denyut nadi.

Bila suhu dan nadi tidak normal maka pernafasan juga akan

mengikutinya, kecuali juga apabila ada gangguan khusus pada saluran

pencernaan.

e) Perubahan sistem kardiovaskular

Selama kehamilan, volume darah normal digunakan untuk menampung

aliran curah jantung meningkat selama persalinan, dan berlangsung

sampai kala III ketika volume darah uterus dikeluarkan. Penurunan

terjadi pada beberapa hari pertama masa nifas dan akan kembali normal

pada akhir minggu ke-3 post partum.

4. Kunjungan masa nifas

Tabel 2.4. Jadwal Kunjungan Masa Nifas

Kunjungan Waktu Tujuan

1 6-8 jam

setelah

persalinan

a. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia

uteri.

b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan,

rujuk jika perdarahan berlanjut.

c. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu

anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan

masa nifas karena atonia uteri.

d. Pemberian ASI awal.

e. Melakukan hubungan kepada ibu dan bayi baru

lahir.

f. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah

hipotermia.

g. Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia

harus tinggal dengan ibu dan bayi lahir untuk 2 jam

pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi

dalam keadaan stabil.

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

49

2 6 hari

setelah

persalinan

1. Memastikan involusi uterus berjalan normal : uterus

berkontraksi, fundus di bawah umbilicus, tidak ada

perdarahan abnormal, tidak ada bau.

2. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau

perdarahan abnormal.

3. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan,

dan istirahat.

4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak

memperlihatkan tanda-tanda penyulit.

5. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan

pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan

merawat bayi sehari-hari.

6.

3 2 minggu

setelah

persalinan

Sama seperti di atas (6 hari setelah persalinan).

4 6 minggu

setelah

persalinan

1. Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit

yang ia atau bayi alami.

2. Memberikan konseling untuk KB secara dini.

Sumber: Sulistyawati Ari, 2009:6

2.3.2 Konsep Asuhan Kebidanan Teori Nifas

Asuhan kebidanan teori pada NY”…”P… …hari post partum

Tanggal pengkajian :

Tempat pengkajian :

Nama Pengkaji :

A. DATA SUBJEKTIF (S)

1. Biodata

Nama : Dalam pengkajian data nama merupakan

informasi yang didapatkan dari pasien. Nama

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

50

dikaji dengan tujuan agar dapat

mengenal/memanggil penderita lain.

Umur : Dalam pengkajian data umur merupakan

informasi yang didapatkan dari pasien. Sehingga

kita dapat mengetahui 30 usia aman untuk

kehamilan dan persalinannya itu umur 20-30

tahun.

Agama : Sebagai dasar dalam memberikan dukungan

mental dan spiritual terhadap pasien dan keluarga

Suku : Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan

sehari-hari, sehingga dalam memberikan

pelayanan dapat disesuaikan dengan suku/bangsa

serta kebiasaan yang ada.

Pendidikan : Berpengaruh pada tingkat penerimaan pasien

terhadap konseling yang diberikan serta tingkat

konseling yang diberikan serta tingkat

kemampuan pengetahuan ibu terhadap

keadaannya.

Pekerjaan : Berkaitan dengan keadaan pasien maka pekerjaan

perlu dikaji apakah keadaan terlalu berat sehingga

dapat meningkatkan resiko terjadinya keadaan

yang lebih parah

Alamat : Untuk mengetahui ibu tinggal dimana dan

diperlukan bila mengadakan kunjungan pada

penderita.

2. Keluhan utama

Alasan wanita datang ke tempat bidan/klinik yang diungkapkan

dengan kata-kata sendiri. Keluhan saat post partum adalah:

a. Rasa mules akibat kontraksi uterus

b. Nyeri pada jahitan perineum

c. Rasa takut untuk BAB atau BAK akibat adanya luka jahitan

d. Kurangnya pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang benar

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

51

3. Riwayat kesehatan

Apakah ibu pernah atau sedang menderita penyakit lain seperti

penyakit menurun (hipertensi, DM, asma), menular (TBC, PMS,

HIV/AIDS, hepatitis), sistemik (jantung, ginjal) yang dapat

mempengaruhi kondisi ibu dan janin.

4. Pola Kebiasaan Sehari-hari

Pola Saat ini

Nutrisi Frekuensi/ porsi

Jenis makanan

Pantangan

Eliminasi BAB : Frekuensi

Konsistensi

Keluhan

BAK : Frekuensi

Konsistensi

Keluhan

Aktivitas Aktivitas sehari-hari dan olahraga

Istirahat/ tidur Cukup 6-8 jam untuk malam hari

1-2 jam untuk siang hari

Seksualitas Rutin seminggu 2 kali

Personal

Hygiene

Mandi 2 kali sehari, keramas 2 kali sehari,

gosok gigi 2 kali sehari, ganti CD 2 kali

sehari.

Kebiasaan

Hidup Sehat

Tidak merokok, tidak minuman keras

B. DATA OJEKTIF

1. Pemeriksaan Umum

a. K/U : Baik/ cukup/ kurang

b. Kesadaran :

Composmentis/Apatis/Samnolen/Sopor/Delirium/Koma

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

52

c. TD : Normal (100/60 mmHg-130/90 mmHg)

d. RR : Normal (16-24x/menit)

e. N : Normal (60-90x/menit)

f. S : Normal (36,5-37,5º C)

2. Pemeriksaan Fisik

Muka : Pucat/tdak, odema/tidak, terdapat cloasma

gravidarum/tidak.

Mata : Simetris/tidak, konjungtiva merah muda/tidak,

sklera putih/tidak.

Dada : Adakah tarikan dinding dada/tidak, ronkhi,

weezing.

Payudara : Simetris/tidak, bersih/tidak, menggantung/tidak,

pting menonjol/tidak, hiperpigmentasi

areola/tidak, nyeri tekan/tidak, terdapat

benjolan/tidak, ada pengeluaran kolostrum/tidak.

Abdomen : Striae/tidak. TFU apa sesui dengan usia

kehamilan, kontraksi uterus keras/lembek,

diastasis recti berapa cm.

Ekstremitas

atas

: Simetris/tidak, oedema/tidak, reflek patella

ada/tidak, varises/tidak.

Ekstremitas

bawah

: Simetris/tidak, oedema/tidak, reflek patella

ada/tidak, varises/tidak.

Genetalia : Bersih/tidak, adakah varises/tidak, oedema/tidak,

ada radang/tidak, terdapat luka jahitan/tidak,

hemoroid/tidak. Perdarahan (jenis lochea, volume

warna dan bau).

C. ANALISA

NY”…”P….post partum hari

D. PENATALAKSANAAN (P)

Waktu Tujuan

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

53

6-8 jam setelah

persalinan

a. Mengecek banyaknya perdarahan

b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan

dan memberi rujukan bila perdarahan berlanjut.

c. Memberikan konseling kepada ibu atau keluarga

salah satu anggota keluarga mengenai bagaimana

mencegah perdarahan pada masa nifas karena

atonia uetri.

d. Pemberian ASI pada masa awal menjadi ibu.

e. Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu

dan bayi baru lahir.

f. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah

hipotermia.

g. Jika bidan menolong persalinan, maka bidan harus

menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah

kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi dalam

keadaan stabil.

6 hari setelah

persalinan

a. Memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus

berkontraksi, fundus di bawah umbilikus tidak ada

perdarahan abnormal dan tidak bau.

b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau

kelainan pasca melahirkan.

c. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak

ada tanda-tanda penyulit.

d. Memberikan konseling kepada ibu mengenai

asuhan pada bayi, cara merawat tali pusat, dan

menjaga agar bayi tetap hangat.

2 minggu

setelah

persalinan

a. Memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus

berkontraksi, fundus di bawah umbilikus, tidak ada

perdarahan abnormal dan bau.

b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau

kelainan pasca melahirkan.

c. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak

ada tanda-tanda penyulit.

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

54

d. Memberikan konseling kepada ibu mengenai

asuhan pada bayi, cara merawat tali pusat, dan

menjaga bagaimana bayi tetap hangat.

6 minggu

setelah

persalinan

a. Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit

yang dialami ibu dan bayinya.

b. Memberikan konseling KB secara dini.

2.4 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir

2.4.1 Konsep Teori Bayi Baru Lahir

1. Pengertian

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir cukup bulan, 38-42

minggu dengan berat badan sekitar 2500-3000 gram dan panjang badan

sekitar 50-55 cm (Sondakh, 2013). Bayi baru lahir normal adalah bayi yang

lahir pervaginam dengan usia kehamilan 37-42 minggu, presentasi belakang

kepala dengan berat antara 2500-4000 gram.

Kriteria bayi baru lahir normal menurut Sondakh (2013), sebagai berikut:

a. Berat badan lahir bayi antara 2500-4000 gram.

b. Panjang badan bayi 48-50 cm.

c. Lingkar dada bayi 32-34 cm.

d. Lingkar kepala bayi 33-35 cm.

e. Bunyi jantung dalam menit pertama ±180 kali/menit, kemudian turun

sampai 140-120 x/menit pada saat bayi berumur 30 menit.

f. Pernapasan cepat pada menit-menit pertama kira-kira 80 kali/menit

disertai pernapasan cuping hidung, retraksi suprasternal dan

interkostal, serta rintihan hanya berlangsung 10-15 menit.

g. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaingan subcutan cukup

terbentuk dan dilapisi verniks kaseosa.

h. Rambut lanugo telah hilang, rambut kepala tumbuh baik.

i. Kuku telah agak panjang dan lemas.

j. Genetalia: testis sudah turun (pada bayi laki-laki) dan labia mayora

telah menutupi labia minora (pada bayi perempuan).

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

55

k. Reflek isap, menelan, dan moro telah terbentuk.

l. Eliminasi, urin, dan mekonium normalnya keluar pada 24 jam pertama.

Setiap bayi baru lahir akan mengalami periode transisi, yaitu:

a. Pada periode ini merupakan fase tidak stabil selama 6-8 jam pertama

kehidupan.

b. Pada periode pertama reaktivitas (segera setelah lahir), akan terjadi

pernapasan cepat (dapat mencapai 80 kali/menit) dan pernapasan

cuping hidung yang berlangsung sementara, retraksi, serta suara seperti

mendengkur dapat terjadi. Denyut jantung dapat mencapai 180

kali/menit selama beberapa menit kehidupan.

c. Setelah respon awal ini, bayi baru lahir ini akan menjadi tenang, relaks,

dan jatuh tertidur.

d. Periode kedua reaktivitas, dimulai ketika bayi bangun, ditandai dengan

respons berlebihan terhadap stimulus, perubahan warna kulit dari

merah muda menjadi agak sianosis, dan denyut jantung cepat.

e. Lendir mulut dapat menyebabkan masalah yang bermakna, misalnya

tersedak, tercekik, dan batuk.

2. Adaptasi Fisiologi BBL Terhadap Kehidupan di Luar Uterus

a. Adaptasi pernafasan

1) Menurut Sondakh (2013), pernafasan awal dipicu oleh factor

fisik, sensorik, dan kimia

a) Faktor-faktor fisik meliputi usaha yang diperlukan untuk

mengembangkan paru-paru dan mengisi alveolus yang kolaps

(misalnya, perubahan dalam gradient tekanan).

b) Faktor-faktor sensorik, meliputi suhu, bunyi, cahaya, suara,

dan penurunan suhu.

c) Faktor-faktor kimia, meliputi perubahan dalam darah

(misalnya, penurunan kadar oksigen, peningkatan kadar karbon

dioksida, dan penurunan Potential Hydrogen (PH).

2) Frekuensi pernafasan bayi baru lahir berkisar 30-60 kali/menit.

3) Sekresi lendir mulut dapat menyebabkan bayi batuk dan muntah,

terutama selama 12-18 jam pertama.

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

56

4) Bayi baru lahir lazimnya bernapas melalui hidung.

b. Adaptasi Gastrointestinal

1) Perkembangan otot dan refleks yang penting untuk menghantarkan

makanan sudah terbentuk saat lahir.

2) Pencernaan protein dan karbohidrat telah tercapai, pencernaan dan

absorpsi lemak kurang baik karena tidak adekuatnya enzim-enzim

pancreas dan lipase.

3) Pengeluaran mekonium, yaitu feses berwarna hitam kehijauan,

lengket, dan mengandung darah samar, diekskresikan dalam 24

jam pada 90% bayi baru lahir yang normal.

4) Beberapa bayi baru lahir menyusu segera bila diletakkan pada

payudara, sebagian lainnya memerlukan 48 jam untuk menyusu

secara efektif.

5) Gerakan acak tangan ke mulut dan menghisap jari telah diamati di

dalam uterus, tindakan-tindakan ini berkembang baik pada saat

lahir dan diperkuat dengan rasa lapar.

Oleh karena kadar gula darah tali pusat 65 mg/100 mL akan menurun

menjadi 50 mg/100 mL dalam waktu 2 jam setelah lahir, energi tambahan

yang diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari

hasil metabolisme asam lemak sehingga kadar gula akan mencapai 120

mg/100 mL. Bila perubahan glukosa menjadi glikogen meningkat atau

adanya gangguan metabolisme asam lemak yang tidak dapat memenuhi

kebutuhan neonates, maka kemungkinan besar bayi mengalami

hipoglikemia.

c. Adaptasi ginjal

Tubuh bayi baru lahir mengandung relative banyak air dan kadar

natrium relative lebih besar dari kalium. Karena ruangan ekstrasesuler luas,

fungsi ginjal belum sempurna karena jumlah nefron masih belum sebanyak

orang dewasa.

Sebagian besar bayi baru lahir berkemih dalam 24 jam pertama setelah

lahir dan 2-6 kali sehari pada 1-2 hari pertama. Setelah itu, mereka

berkemih 5-20 kali dalam 24 jam. Urin dapat keruh karena lendir dan garam

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

57

asam urat. Noda kemerahan (debu batu bata) dapat diamati pada popok

karena kristal asam urat.

d. Adaptasi hati

Selama kehidupan janin dan sampai tingkat tertentu setelah lahir, hati

terus membantu pembentukan darah. Selama periode neonatus, hati

memproduksi zat yang esensial untuk pembekuan darah. Hati juga

mengontrol jumlah bilirubin tak terkonjugasi yang bersikulasi, pigmen

berasal dari hemoglobin dan dilepaskan bersamaan dengan pemecahan sel-

sel darah merah.

Bilirubin tak terkonjugasi dapat meninggalkan system vascular dan

menembus jaringan ekstravaskular lainnya (misalnya: kulit, sklera, dan

membran mukosa oral) mengakibatkan warna kuning yang disebut jaundice

atau icterus.

e. Perubahan Termoregulasi dan Metabolik

Sesaat setelah bayi baru lahir, akan berada di tempat yang suhunya lebih

rendah dari dalam kandungan dan dalam keadaan basah. Bila bayi dibiarkan

dalam suhu kamar 25ºC, maka bayi akan kehilangan panas melalui

evaporasi, konveksi, konduksi, dan radiasi sebanyak 200 kalori/kg Berat

Badan /menit. Suhu lingkungan yang tidak baik akan menyebabkan bayi

menderita hipotermi dan trauma dingin. Trauma dingin pada bayi baru lahir

dalam hubungannya dengan asidosis metabolic dapat bersifat mematikan,

bahkan pada bayi baru lahir cukup sehat.

f. Perlindungan Termal (termoregulasi)

Menurut Sondakh (2013), ada beberapa macam perlindungan termal,

yaitu:

1) Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak antar kulit

bayi dengan kulit ibu.

2) Gantilah handuk/kain yang basah dan bungkus bayi tersebut

dengan selimut, serta jangan lupa memastikan bahwa kepala telah

terlindung dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.

Pastikan tetap hangat

3) Mempertahankan lingkungan tetap netral.

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

58

4) Letakkan bayi di bawah alat penghangat pancaran dengan

menggunakan sensor kulit untuk memantau suhu sesuai kebutuhan.

5) Tunda memandikan bayi sampai suhu bayi stabil.

6) Pasang penutup kepala rajutan untuk mencegah kehilangan panas

dari kepala bayi.

g. Adaptadi neurologis

Sistem neurologis bayi secara anatomik atau fisiologis belum berkembang

sempurna. Bayi baru lahir menunjukkan gerakan-gerakan tidak

terkoordinasi, pengaturan suhu yang labil, kontrol otot yang buruk, mudah

terkejut, dan tremor pada ekstremitas. Refleks bayi baru lahir merupakan

indikator penting perkembangan normal.

3. Perilaku Bayi Baru lahir

Perilaku Bayi Baru lahir menurut PP IBI (2016) meliputi:

a. Tersedak

Tersedak adalah tanda bahwa otot-otot pernapasan diantara tulang iga,

diafragma dan perut makin kuat dan mencoba bekerja sama. Bayi

sensitive terhadap sinar terang dan bersin jika membuka matanya

untuk beberapa hari pertama. Hal ini terjadi karena cahaya

menstimulasi saraf yang menuju ke hidung dan mata.

b. Bersin

Dikarenakan lapisan hidung bayi yang sensitif, maka diperlukan untuk

membersihkan lubang hidung, mencegah debu agar tidak masuk ke

dalam paru-paru.

c. Napas

Kecepatan pernafasan bayi sekitar 40x tarikan/menit untuk 1 atau 2

hari pertama. Setelah usia bayi beberapa bulan turun menjadi

25x/menit. Pada bayi baru lahir, paru-paru kecip, napas dangkal, paru-

paru bayi lebih kecil dibanding ukuran tubuhnya.

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

59

d. Refleks

Refleks pada 24-36 jam pertama post partum:

1) Refleks glabellar

Ketuk pada bagian pangkal hidung dengan menggunakan jari

telunjuk. Bayi akan mengedipkan mata pada 4 sampai 5 ketukan

pertama.

2) Refleks hisap

Tekanan pada mulut bayi pada langit bagian dalam gusi atas timbul

isapan yang kuat dan cepat. Dilihat pada waktu bayi menyusu.

3) Refleks mencari (rooting)

Bayi menoleh ke arah benda yang menyentuh pipi. Misalnya,

mengusap bayi dengan lembut maka bayi akan menolehkan

kepalanya ke arah jari kita dan membuka mulutnya.

4) Refleks genggam

Dengan meletakkan jari telunjuk pada palmar, tekanan dengan

gentle, normalnya bayi akan menggenggam dengan kuat.

5) Refleks babinsky

Gores telapak kaki bayi di mulai dari mulut, gores sisi lateral

telapak kaki ke arah atas kemudian gerakkan jari sepanjang telapak

kaki.Bayi akan menunjukkan respon berupa semua jari kaki

hiperekstensi dengan ibu jari dorsifleksi.

6) Refleks moro

Timbulnya pergerakan tangan yang simetris apabila kepala tiba-

tiba digerakkan atau dikejutkan dengan cara bertepuk tangan.

7) Refleks berjalan

Bayi menggerak-gerakkan tungkainya dalam suatu gerakan

berjalan atau melangkah jika diberikan dengan cara memegang

lengannya sedangkan kakinya dibiarkan menyentuh permukaan

yang keras.

8) Refleks merangkak

Jika ditengkurapkan, karena tungkainya masih bergulung.

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

60

9) Refleks muntah

Refleks yang langsung muncul jika terlalu banyak cairan yang

tertelan. Lendir atau mukus akan dikeluakan untuk membersihkan

saluran nafas.

10) Refleks mengeluarkan lidah

Apabila diletakkan benda-benda di dalam mulut, yang sering

dikira bayi menolak makanan atau minuman (Modul Midwifery

Update, 2016).

4. Asuhan bayi baru lahir normal

Menurut Khoirunnisa (2010), asuhan segera pada bayi baru lahir normal

adalah asuhan yang diberikan pada bayi selama jam pertama setelah

kelahiran. Aspek penting dari asuhan segera setelah bayi lahir adalah:

a. Menjaga agar bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi

dengan kulit ibu.

1) Pastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi

dengan kulit ibu

2) Ganti handuk/kain yang basah, dan bungkus bayi tersebut dengan

selimut dan memastikan bahwa kepala bayi telah terlindungi

dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.

3) Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap

15 menit

4) Apabila telapak bayi terasa dingin, periksa suhu aksila bayi

5) Apabila suhu bayi kurang dari 36,5ºC, segera hangatkan bayi.

b. Mengusahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan ibunya segera

mungkin

1) Berikan bayi kepada ibunya secepat mungkin. Kontak dini antara

ibu dan bayi penting untuk kehangatan mempertahankan panas

yang benar pada bayi baru lahir dan ikatan batin dan pemberian

ASI

2) Doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi tetap siap

dengan menunjukkan rooting reflek. Jangan paksakan bayi untuk

menyusu

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

61

3) Jangan pisahkan bayi sedikitnya atau satu jam setelah persalinan

c. Menjaga pernapasan

1) Memeriksa pernafasan dan warna kulit setiap 5 menit

2) Jika tidak bernafas, lakukan hal-hal sebagai berikut: keringkan bayi

dengan selimut atau handuk hangat, gosoklah punggung bayi

dengan lembut.

3) Jika belum bernafas setelah 1 menit mulai resusitasi

4) Bila bayi sianosis/kulit biru, atau sukar bernafas, atau frekuensi

pernafasan 30>60 kali/menit, berikan oksigen dengan kateter nasal.

d. Merawat mata

1) Berikan Eritromicin 0,5% atau Tetrasiklin 1%, untuk mencegah

penyakit mata, atau

2) Berikan tetes mata perak nitrat atau Neosporin segera setelah lahir.

5. Konsep Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Menurut Sondakh (2013) Inisiasi Menyusui Dini adalah bayi mulai

menyusu sendiri segera setelah lahir. Seperti halnya bayi mamalia lainnya, bayi

manusia mempunyai kemampuan untuk menyus sendiri. Kontak antara kulit

bayi dengan kulit ibunya dibiarkan setidaknya selama 1 jam segera setelah bayi

lahir, kemudian bayi akan mencari payudara ibu dengan sendirinya. Cara bayi

melakukan inisiasi menyusui dini ini dinamakan the brest crawl atau

merangkak mencari payudara.

a. Prinsip pemberian ASI

Beberapa prinsip dalam pemberian ASI adalah sebagai berikut:

1) Setelah bayi lahir, tali pusat segera diikat.

2) Letakkan bayi tengkurap di dada ibu dengan kulit bayi bersentuhan

langsung ke mulut ibu.

3) Biarkan kontak kulit berlangsung setidaknya satu jam atau lebih,

bahkan sampai bayi dapat menyusu sendiri apabila sebelumnya

tidak berhasil.

4) Bayi diberi topi dan diselimuti

5) Ibu diberi dukungan untuk mengenali saat bayi siap untuk

menyusu.

Page 81: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

62

6) Menyusui dimulai 30 menit setelah bayi lahir

7) Memberikan kolostrum kepada bayi

8) Tidak memberikan makanan pralaktal seperti air gula atau air tajin

kepada bayi baru lahir sebelum ASI keluar, tetapi mengusahakan

bayi menghisap untuk merangsang produksi ASI

9) Menyusui bayi dari kedua payudara secara bergantian sampai tetes

terakhir, masing-masing 15-25 menit.

10) Memberikan ASI saja selama 4-6 bulan pertama (on demand)

11) Memperhatikan posisi tubuh bayi saat ibu menyusu

12) Menyusui sesuai kebutuhan bayi

13) Setelah berumur 4 bulan, selain ASI, Makanan Pendamping ASI

(MP-ASI) dapat diberikan kepada bayi dalam bentuk makanan

lumat secara bertahap.

14) Meneruskan menyusui bayi dengan tambahan MP-ASI sampai

anak berusia 2 tahun.

15) Berikan ASI terlebih dahulu, baru MP-ASI

16) Setelah usia 2 tahun, menyapih dilakukan secara bertahap

17) Kebersihan ibu dan bayi

18) Memperhatikan gizi/makanan ibu saat hamil dan menyusi

19) Bagi ibu yang bekerja, dapat memberikan ASI sebelum dan

sesudah pulang kerja.

b. Manfaat Inisiasi Menyusui Dini

1) Keuntungan kontak kulit dengan kulit untuk bayi

a) Kehangatan dada ibu dapat menghangatkan bayi, sehingga

apabila bayi diletakkan di dada ibunya dapat menurunkan

risiko hipotermia dan menrunkan kematian akibat kedinginan.

b) Saat bayi diletakkan di dada ibu, bayi akan lebih tenang dan

mengurangi stress, sehingga pernapasan dan detak jantungnya

lebih stabil.

c) Tidak ada yang meragukan kolostrum, cairan yang kaya akan

antibody dan sangat penting untuk pertumbuhan usus dan

Page 82: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

63

keutuhan terhadap infeksi yang sangat dibutuhkan bayi demi

kelangsungan hidupnya.

d) Bayi yang diberikan kesempatan menyusu dini akan

mempunyai kesempatan lebih berhasil menyusu ekslusif dan

mempertahankan menyusu dari pada yang menunda menyusu

dini.

2) Keuntungan inisiasi menyusu untuk ibu

a) Oksitosin

1) Stimulasi kontraksi uterus dan menurunkan risiko

perdarahan pasca persalinan

2) Merangsang pengeluaran kolostrum dan meningkatkan

produksi ASI

3) Keuntungan dan hubungan mutualistic ibu dan bayi

4) Ibu menjadi lebih tenang, memfasilitasi kelahiran plasenta,

dan pengalihan rasa nyeri dari berbagai prosedur pasca

persalinan lainnya.

b) Prolaktin

1) Meningkatkan produksi ASI

2) Membantu ibu mengatasi stress terhadap berbagai rasa

kurang nyaman

3) Memberi efek relaksasi pada ibu setelah bayi selesai

menysui

4) Menunda ovulasi

3) Keuntungan Inisiasi Menyusui dini untuk Bayi

a) Makanan dengan kualitas dan kuantitas optimal

b) Segera memberikan kekebalan pasif pada bayi

c) Meningkatkan kecerdasan

d) Membantu bayi mengoordinasikan kemampusan mengisap,

menelan, dan napas

e) Meningkatkan jalinan kasih saying ibu-bayi

f) Mencegah kehilangan panas

g) Meningkatkan berat badan

Page 83: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

64

4) Memulai menyusu dini

a) Sebanyak 22% bayi dapat selamat jika dapat menyusu 1 jam

pertama dan sebanyak 16% bayi akan selamat jika dapat

menyusu pada hari pertama. Jadi, kematian bayi meningkat

secara bermakna setiap permulaan menyusu ditangguhkan.

b) Meningkatkan keberhasilan menyusui secara eksklusif dan

lamanya bayi menyusu.

c) Merangsang produksi ASI

d) Memperkuat refleks mengisap bayi. Refleks mengisap awal

pada bayi paling kuat dalam beberapa jam pertama setelah

lahir.

6. Menjaga kebersihan bayi

Menjaga kebersihan bayi berbeda dengan orang dewasa. Kulit bayi yang

begitu lembut, sangat sensitive jika terjadi kesalahan (Indiarti, 2014).

a. Membersihkan bokong dan alat kelamin

Daerah ini mudah terkena problema karena seringkali kontak dengan

popok basah. Jangan gunakan diapers sepanjang waktu, cukup pada saat

tidur malam saja atau ketika bepergian. Jika menggunakan

diaperskendurkan bagian paha sebagai ventilasi dan jangan lupa

menggantinya setiap kali bayi Buang Air Kecil (BAK) atau Buang Air

Besar (BAB).

Bersihkan alat kelamin setiap kali mengganti popok. Sesudah

kotoran dibersihkan, ambil kapas bersih yang dibasahi air hangat untuk

membilasnya. Khusus untuk bayi perempuan, selalu dimulai dari arah

depan ke belakang untuk menghindari bakteri yang terdapat di sekitar anus

terbawa ke vagina. Bersihkan hanya di daerah bibir vagina dan jangan

menyentuh daerah yang lebih dalam.

b. Mencuci rambut

Mencuci rambut bayi yang masih kecil sebenarnya lebih gampang. Untuk

mencuci rambut bayi gunakan sampo bayi. Pegang kepalanya erat-erat dan

jangan sampai sampo masuk ke dalam matanya. Meski sampo bayi terbuat

Page 84: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

65

dari ramuan khusus sehingga lembut dan tidak membuat mata pedih, bisa

jadi ia kaget begitu kemasukan shampo.

c. Membersihkan hidung

Bagian dalam hidung memiliki daya pembersih sendiri, sampai tak

perlu perawatan khusus. Untuk memberihkan cuping hidung, gunakan kapas

bertangkai yang juga sudah dicelup dalam air hangat. Jangan terlalu dalam

karena dapat melukai hdung bayi. Ganti kapas bertangkai untuk cuping

hidung lainnya.

d. Merawat mulut

Bersihkan mata dari arah dalam ke luar dengan bola kapas yang sudah

dicelup dalam air hangat. Ganti kapas setiap kali membersihkan mata, agar

tidak terjadi perpindahan kuman. Gunakan tisu untuk mengeringkan mata.

e. Membersihkan kerak kepala

Kerak di kulit kepala hamper ada pada setiap bayi. Cara

menghilangkannya adalah dengan diolesi baby oil, diamkan selama 10-15

menit, lalu pijat perlahan sebelum mengeramasinya. Usahakan kulit kepala

tetap sejuk dan kering supaya sela kerang ini tidak bertambah banyak.

f. Membersihkan kulit

Untuk mencegah munculnya biang keringat, atur temperatur ruangan

senyaman mungkin. Pakailah bedak khusus bayi yang mampu menjaga

kulit bayi tetap halus dan lembt. Saat bayi mengeluarkan banyak keringat,

lap bagian tubuhnya dengan handuk kering yang lembut.

g. Membersihkan tali pusar

Cara merawat tali pusar ketika bayi baru lahir ialah:

1) Siapkan alat-alat

2) Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusar

3) Tali pusar dibersihkan dengan kain kassa yang dibasahi alcohol

70%

4) Sesudah bersih, tali pusar dikompres alcohol atau betadine lalu

dibungkus dengan kain kassa steril kering

5) Sesudah tali pusar terlepas atau puput, pusar tetap dikompres

dengan alcohol sampai kering.

Page 85: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

66

Tali pusat biasanya terlepas dalam waktu tujuh sampai delapan

hari. Akan tetapi setelah terlepas, ujungnya yang tertinggal itu belum

kering betul, dan ini memakan waktu beberapa minggu. Setiap habis

mandi perlu dijaga agar pusar yang belum sembuh betul dikeringkan

dengan cermat.

h. Memandikan bayi

Memandikan bayi harus dilakukan diruang yang hangat, bebas dari

hembusan angin langsung dan tergantug dengan kondisi udara, jangan

memandikan bayi langsung saat bayi baru bangun tidur. Karena

sebelumnya ada aktifitas dan pembakaran energi dikhawatirkan terjadi

hipotermi dan bayi masih kedinginan. Prinsip memandikan bayi

adalah cepat dan hati-hati, lembut, pada saat memandikan membasahi

bagian-bagian tubuh tidak langsung sekaligus.

1) Bagian kepala: lap muka bayi dengan aslap lembut, tidak usah

memakai sabun, kemudian lap dengan handuk lalu basahi kepala

dengan air kemudian pakaikan sampo kalau rambut kotor,

kemudian dibilas dan dikeringkan dengan handuk.

2) Bagian tubuh: buka pembungkus, pakaian, popok bayi, kalau bayi

BAB, bersihkan terlebih dahulu, kemudian lap tubuh bayi dengan

cepat dan lembut memakai waslap yang telah diberi air dan sabun

mulai dari leher, dada, perut, punggung, kaki dengan cepat,

kemudian angkat tubuh bayi dan celupkan ke bak mandi yang telah

di isi dengan air hangat ±37ºC.

3) Angkat tubuh bayi lalu keringkan dengan handuk, pakaian minyak

telon pada dada, perut dan punggung jangan pakaikan bedak, lalu

pakaian baju, kemudian bayi dibungkus agar hangat dan dekapkan

ketubuh ibu.

7. Tanda-tanda bahaya pada bayi

Menurut Deslidel, Hasan, Hevrialni, dan Sartika (2011), tanda-tanda

bahaya pada bayi meliputi:

a. Pernapasan sulit atau lebih dari 60 kali/menit

b. Terlalu panas atau dingin

Page 86: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

67

c. Warna kulit biru, kuning, atau pucat

d. Isapan lemah (tidak mau mengisap)

e. Mengantuk berlebihan, banyak muntah

f. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah

g. Infeksi (suhu meningkat, pernapasan sulit)

h. Feses/kemih (tidak berkemih dalam 24 jam, feses lembek, kering, hijau

tua, ada lendir atau darah

i. Aktivitas: menggigil (tangis tidak biasa, sangat mudah tersinggung,

lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus, tidak tenang,

menangis terus-menerus).

8. Pelayanan kesehatan neonatus

Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai

standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada

neonatus sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai dengan 28 hari setelah

lahir, baik di fasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah.

Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus:

1. Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6-48 jam

setelah lahir.

2. Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3

sampai dengan hari ke 7 setelah lahir.

3. Kunjungan Neonatal ke-3 (KN 3) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8

sampai dengan hari ke 28 setelah lahir.

2.4.2 Konsep Asuhan Kebidanan Teori Bayi Baru Lahir

ASUHAN KEBIDANAN TEORI

Bayi Ny…Usia…….Hari Dengan………

Jam : .................

Tanggal : .................

S : Data subjektif merupakan data yang diperoleh dari anamnesis. Data

ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien atau

anamnesa. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya

yang dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang

Page 87: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

68

berhubungan langsung dengan diagnosis (Muslihatun, 2009).

Tanggal lahir: untuk mengetahui usia neonatus

Jenis kelamin: untuk mengetahui jenis kelamin bayi

Umur: untuk mengetahui usia bayi

O : Data obyektif merupakan data yang diperoleh dari hasil

pemeriksaan pasien, pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan

diagnostik lain (Muslihatun, 2009).

1. Pemeriksaan umum Kesadaran : composmentis

Suhu : normal (36,5-370 C)

Pernapasan : (40-60 kali/menit)

Denyut jantung : (130-160 kali/menit)

Barat badan : (2500-4000 gram)

Panjang badan : (antara 48-52 cm)

2. Pemeriksaan fisik

Kepala : adakah caput succedaneum,chepal hematoma,

keadaan ubun-ubun tertutup.

Muka : warna kulit merah

Mata : sklera putih, tidak ada perdarahan subconjungtiva

Hidung : lubang simetris, bersih, tidak ada sekret

Mulut : reflek menghisap baik, tidak ada palatokisis

Telinga : simetris, tidak ada serumen

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran

bendungan vene jugularis

Dada : simetris, tidak ada retraksi dada

Tali pusat : bersih, tidak ada perdarahan, terbungkus kasa

Abdomen : simetris, tidak ada massa, tidak ada infeksi

Genetalia : untuk bayi laki-laki testis sudah turun, untuk bayi

perempuan, labia mayora sudah menutupi labia

Page 88: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

69

minora

Anus : tidak atresia ani

Ekstremitas: tidak terdapat polidaktil dan syndaktil

3. Pemeriksaan neurologis

a. Reflek moro/terkejut: apabila bayi diberi sentuhan mendadak

terutama dengan jari dan tangan, maka akan menimbulkan

gerak terkejut

b. Refleks menggenggam: apabila telapak tangan bayi disentuh

dengan jari pemeriksa, maka ia akan berusaha menggenggam

jari pemeriksa

c. Refleks rooting/mencari: apabila pipi bayi disentuh oleh jari

pemeriksa, maka ia akan menoleh dan mencari sentuhan itu

d. Reflek menghisap/sucking refleks: apabila bayi diberi

puting/dot, maka ia berusaha untuk menghisap

e. Glabella refleks: apabila bayi disentuh di bagian os grabella

dengan jari tangan pemeriksa, maka bayi akan mengerutkan

keningnya dan mengedipkan matanya

f. Gland refleks: apabila bayi disentuh pada lipatan paha kanan

dan kiri, maka ia berusaha mengangkat kedua pahanya

g. Tonick neck refleks: apabila bayi diangkat dari tempat tidur

(digendong) maka ia akan berusaha mengangkat kepalanya

4. Pemeriksaan Antropometri

a. Berat badan: BB bayi normal 2500-4000 gram

b. Panjang Badan: panjang badan bayi lahir normal 48-52 cm

c. Lingkar Kepala: lingkar kepala bayi normal 33-38 cm

d. Lingkar Lengan Atas: normal 10-11 cm

e. Ukuran Kepala:

1) Diameter suboksipitobregmatika: antara foramen magnum

dan ubun-ubun besar (9,5 cm)

2) Diameter suboksipitofrontalis: antara foramen magnum ke

pangkal hidung (11 cm)

3) Dimeter frontooksipitalis: antara titik pangkal hidung ke

Page 89: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

70

jarak terjauh belakang kepala (12 cm)

4) Diameter Mentooksipitalis: antara dgu ke titik terjauh

belakang kepala (13,5 cm)

5) Diameter Submentobregmatika: antara os hyoid ke ubun-

ubun besar (9,5 cm)

6) Diameter Biparietalis: antara dua tulang biparietalis (9 cm)

7) Diameter bitemporalis: antara dua tulang temporalis (8

cm) (Sondakh, 2013)

A : Analisis atau assesment, merupakan pendokumentasian hasil

analisis dan interprestasi (kesimpulan) dari data subjektif dan

objektif (Muslihatun, 2009).

Pada Bayi baru lahir “….” Usia……..Hari Dengan ……………

P : Penatalaksanaan adalah rencana asuhan kebidanan secara

komprehensif, efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence

based kepada klien dalam bentuk upaya pencegahan promotive,

preventive, kuratif dan rehabilitaitif yang dilaksanakan secara

mandiri, kolaborasi dan rujukan (Menteri Kesehatan RI No.

938/Menkes/VIII/2007).

1. Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan tidak memandikan

bayi setidak 6 jam

2. Membungkus bayi dengan kain kering, bersih, dan hangat agar

tidak infeksi dan hipotermi

(Sondakh, 2013)

2.5 Konsep Dasar KB

2.5.1 Konsep Teori KB

1. Pengertian

Menurut (Handayani, 2010; Manuaba, 2010 ; Sulistyowati,

2011).Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta

masyarakat melalui Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran

pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia

dan sejahtera

Page 90: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

71

2. Manfaat KB

Menurut WHO expert committe 1970, manfaat KB yaitu membantu

individu/pasangan suami istri untuk :

a. Mendapatkan objektif-objektif tertentu

b. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan

c. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan

d. Mengatur interval diantara kehamilan

e. Mengontrol waktu saat-saat kelahiran dalam hubungan umur suami istri

f. Menentukan jumlah anak dalam keluarga.

(BKKBN, 2011)

3. Waktu untuk memulai kontrasepsi pasca salin

Tabel 2.5. Waktu yang dianjurkan untuk memulai kontrasepsi pasca salin

Waktu Kontrasepsi yang digunakan

Persalinan MAL, Kondom

3 Minggu MAL, Kondom

6 Minggu MAL, AKDR, Kondom, Kontrasepsi Progestin

6 Bulan AKDR, Kondom, Kontrasepsi progestin, Kontrasepsi Kombinasi

Sumber: Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2006

4. Kontrasepsi pasca salin

a. Metode Amenorhea Laktasi (MAL)

Metode Amenorhea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang,

artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau minuman apapun

lainnya.

MAL dapat dipakai sebagai alat kontrasepsi bila :

a) Menyusui secara penuh, lebih efektif bila menyusui 8x sehari

b) Belum haid

c) Umur bayi kurang dari 6 bulan.

Page 91: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

72

b. Kondom

Kondom adalah selubung atau sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai

bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami (hewani)

yang dipasang pada penis saat hubungan seksual.

c. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

AKDR adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan ke dalam rahim yang

sangat efektif dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan

usia reproduktif.

d. Kontrasepsi Mantap

b) MOW (Metode Operasi Wanita)

Tubektomi adalah metode kontrasepsi untuk perempuan yang tidak ingin

anak lagi atau menghentikan kesuburan secara permanen. Perlu prosedur

bedah untuk melakukan tubektomi sehingga diperlukan pemeriksaan fisik

dan pemeriksaan tambahan lainnya untuk memastikan apakah seorang

pasien sesuai untuk menggunakan metode ini.

c) MOP (Metode Operasi Pria)

Vasektomi adalah metode kontrasepsi untuk lelaki yang tidak ingin anak

lagi. Perlu prosedur bedah untuk melakukan vasektomi sehingga

diperlukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan lainnya untuk

memastikan apakah seorang pasien sesuai untuk menggunakan metode ini.

e. Pil progestin

Pil progestin merupakan pil kontrasepsi yang berisi hormonsintetis

progesteron.

f. KB suntik Progestin

a) Kelebihan : sangat efektif bila digunakan secara benar, tidak

mengganggu hubungan seksual dan tidak berpengaruh terhadap

pemberian ASI.

b) Kekurangan : menyebabkan perubahan dalam pola perdarahan haid,

sedikit pertambahan atau pengurangan berat badan bisa terjadi, harus ke

tenaga kesehatan tiap 3 bulan sekali sesuai dengan tanggal kembali

suntik.

Page 92: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

73

c) Efek samping : tidak mens (amenore), keluar bercak darah dari jalan

lahir, perubahan berat badan

g. Implant

Salah satu jenis alat kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat dari sejenis

karet silastik yang berisi hormon, dipasang pada lengan atas.

Jenis implant antara lain :

a) Norplant : terdiri dari 6 batang dan lama kerja 5 tahun

b) Indoplant dan jedena : terdiri dari 2 batang dan lama kerja 3 tahun

c) Implanont : terdiri dari 1 batang dan lama kerja 3 tahun

Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi.

Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan. Kesuburan segera kembali

setelah implant dicabut. Aman dipakai pada saat laktasi.

(WHO, 2013:256)

2.5.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Teori KB

Asuhan kebidanan teori pada NY. “W” akseptor KB ....

Tanggal pengkajian :

Tempat pengkajian :

Nama Pengkaji :

A. DATA SUBJEKTIF

1. Biodata

Nama : Dalam pengkajian data nama merupakan

informasi yang didapat kan dari pasien. Nama

dikaji dengan tujuan agar dapat mengenal/

memanggil penderita lain.

Umur : Dalam pengkajian data umur merupakan

informasi yang didapatkan dari pasien. Sehingga

kita dapat mengetahui 30 usia aman untuk

kehamilan dan persalinannya itu umur 20-30

tahun.

Agama : Sebagai dasar dalam memberikan dukungan

Page 93: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

74

mental dan spiritual terhadap pasien dan keluarga

Suku : Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan

sehari-hari, sehingga dalam memberikan

pelayanan dapat disesuaikan dengan suku/

bangsaserta kebiasaan yang ada.

Pendidikan : Berpengaruh pada tingkat penerimaan pasien

terhadap konseling yang diberikan serta tingkat

konseling yang diberikan serta tingkat

kemampuan pengetahuan ibu terhadap

keadaannya.

Pekerjaan : Berkaitan dengan keadaan pasien maka pekerjaan

perlu dikaji apakah keadaan terlalu berat sehingga

dapat meningkatkan resiko terjadinya keadaan

yang lebih parah

Alamat : Untuk mengetahui ibu tinggal dimana dan

diperlukan bila mengadakankunjungan pada

penderita.

2. Keluhan utama

Tujuan pasien datang ke tempat kesehatan

3. Pola Kebiasaan Sehari-hari

Pola Saat ini

Nutrisi Frekuensi/ porsi

Jenis makanan

Pantangan

Eliminasi BAB : Frekuensi

Konsistensi

Keluhan

BAK : Frekuensi

Konsistensi

Keluhan

Aktivitas Aktivitas sehari-hari dan olahraga

Istirahat/ tidur Cukup 6-8 jam untuk malam hari

Page 94: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

75

1-2 jam untuk siang hari

Seksualitas

Personal

Hygiene

Mandi 2 kali sehari, keramas 2 kali seminggu

BAB 1 kali sehari, BAK 4-5 kali sehari, dan

ganti celana dalam 2 kali sehari.

Kebiasaan

Hidup Sehat

Tidak merokok, tidak minum minuman air

kers dan tidak minum jamu.

B. DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan umum

a. K/U : Baik/ cukup/ kurang

b. Kesadaran : Composmentis/Apatis/Samnolen/Sopor/Delirium

/Koma

c. TD : Normal (100/70 mmHg-120/80 mmHg)

d. RR : Normal (16-24x/menit)

e. N : Normal (60-90x/menit)

f. S : Normal (36,5-37,5º C)

g. BB : Dapat meningkat

2. Pemeriksaan Fisik

Muka : Pucat/tdak, odema/tidak, terdapat cloasma

gravidarum/tidak.

Mata : Simetris/tidak, konjungtiva merah muda/tidak,

sklera putih/tidak.

Payudara : Simetris/tidak, bersih/tidak, menggantung/tidak,

pting menonjol/tidak, hiperpigmentasi

areola/tidak, nyeri tekan/tidak, terdapat

benjolan/tidak, ada pengeluaran kolostrum/tidak.

Abdomen : Uterus teraba keras/tidak yang dicurigai adanya

kehamilan.

Page 95: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

76

C. ANALISA

Ny. “ ...” Akseptor KB ...

D. PENATALAKSAAN

1. Memberitahu ibu tentang kondisi ibu saat ini bahwa ibu dalam

keadaan baik, ibu mengerti.

2. Melakukan konseling tentang KB yang dipilih oleh ibu, ibu

mengerti dan bersedia untuk menggunakan KB.

3. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan, ibu mengerti

4. Melakukan informed consent kepada ibu, ibu mengerti dan bersedia

untuk menggunakan alat kontrasepsi yang dipilih.

5. Menyiapkan alat sesuai dengan alat kontrasepsi yang dipilih oleh

ibu, alat telah disediakan.

6. Memberikan alat kontrasepsi yang telah disiapkan, alat kontrasepsi

telah dimasukkan.

Page 96: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

77

BAB 3

METODE PENDEKATAN STUDI KASUS

3.1 Jenis Pendekatan

Jenis pendekatan yang digunakan dalam studi kasus ini adalah jenis

pendekatan deskkriptif. Pendekatan deskriptif adalah metode penelitian yang

ditujukan pada keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya. Pendekatan ini

tidak memanipulasi tetapi menggambarkan suatu kondisi yang terjadi pada

kenyataan. Penggambaran kondisi bisa individual atau kelompok dan

menggunakan angka-angka. Tujuan penelitian deskriptif adalah membuat

deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,

sifat-sifat atau hubugan antara fenomena yang di selidiki (Nazir, 2010).

Peneliti mendapatkan informasi dan data dari pasien untuk mengetahui

proses asuhan kebidanan secara komprehensif berdasarkan Continuity Of Care

(COC) yang artinya sebagai perawatan yang berkesinambungan seperti pada saat

ibu hamil trimester III bersalin, nifas, neonatus, dan keluarga berencana (KB).

Mahasiswa mengumpulkan data dan mendeskripsikan proses asuhan kebidanan

secara komprehenshif berbasis Continuity Of Care (COC) melalui pendekatan

SOAP.

3.2 Kerangka Operasional

Menurut Budiarto (2004), kerangka operasional adalah kerangka yang

menyatakan tentang urutan langkah dalam melaksanakan penelitian atau asuhan

kebidanan secara komprehensif berbasis COC.

Page 97: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

78

Gambar 3.1

Kerangka Operasional Asuhan Kebidanan Komprehensif Continuity Of Care (COC)

Mahasiswa melakukan praktek ke Bidan Praktik Mandiri Ny“N”

Menjelaskan pada bidan kriteria pasien yang dibutuhkan mahasiswa (37-40 minggu)

Pendekatan pasien

Informed Consent pada pasien

Pemeriksaan kehamilan (minimal 4 kali)

Persalinan

Kunjungan nifas 6-8 jam

Mahasisiwa melakukan pengambilan data AKI di Dinas Kesehatan Bondowoso

Kunjungan Nifas

Kunjungan nifas 6 hari

Kunjungan nifas 2 minggu

Kunjungan nifas 6 minggu

Kunjungan Neonatus

Kunjungan neonatus 6-48 jam

6 hari

Kunjungan nenatus 3-7 hari

Kunjungan neonatus 8-28 hari

Konseling KB

Pengambil keputusan KB

Pemeriksaan kedua TM 3

Pemeriksaan pertama TM 3

Page 98: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

79

3.3 Subjek Studi Kasus

Subjek studi kasus merupakan metode untuk memahami individu yang

dilakukan secara integratif dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang

mendalam tentang individu tersebut, serta masalah yang dihadapinya dengan

tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang

baik (Rahardjo & Gudnanto, 2011).

Subjek studi kasus ini adalah ibu hamil trimister III dengan usia kehamilan

39-40 minggu yang mengalami peristiwa bersalin, nifas, BBL, serta rencana

kontrasepsi KB.

3.4 Fokus Studi (Variabel)

Fokus studi merupakan sesuatu yang di harapkan untuk dipelajari dan

diterapkan agar mendapatkan informasi tentang hal-hal yang diperoleh. Sehingga

peneliti dapat menyimpulkannya (Sugiyono, 2009).

Fokus studi yang tetapkan dalam kasus ini berupa asuhan kebidanan

kehamilan, antenatal care, asuhan kebidanan persalinan intranatal care, asuhan

kebidanan nifas postnatal care, asuhan kebidanan neonatal, serta asuhan

kebidanan KB secara komprehensif berbasis COC.

3.5 Definisi Operasional Fokus Studi

Definisi operasional merupakan unsur-unsur penelitian yang berkaitan

dengan judul penelitian (Sugiyono, 2009)

Tabel 2.6 Definisi Operasional

Jenis Definisi Operasional

Kehamilan

Proses yang alamiah dan fisiologis, setiap wanita yang mengalami mesntruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang sangat besar akan mengalami kehamilan

Persalinan Proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun ke jalan lahir

Nifas Masa dimulai dari setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung selama 6 minggu

Neonatal Masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran

Page 99: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

80

Kontrasepsi

Suatu cara atau metode yang bertujuan untuk mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan

3.6 Kriteria Subjek

Pada dasarnya subjek penelitian adalah yang akan dikenali kesimpulan

hasil penelitian. Oleh karena itu, subjek penelitian ini harus sesuai dengan

permasalahan yang kita angkat dalam penelitian.

a. Ibu hamil dengan resiko rendah (KSPR) usia kehamilan 37-40 minggu

b. Persalinan normal dan bersedia bersalin di BPM yang sudah di

tetapkan

c. Nifas normal

d. Bayi Baru Lahir

e. KB

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data atau informasi saat penelitian (Sugiyono, 2009).

Instrumen penelitian yang digunakan saat penelitian

a. Buku KIA

b. Timbangan berat badan (BB)

c. Alat ukur tinggi badan(TB)

d. Pemeriksaan fisik set

e. Metlin

f. Pengukur LILA

g. Alat pelindung diri (APD)

h. Lembar partograf

i. Lembar penapisan

j. Partus set

k. MTBM

l. ABPK (Alat Bantu Pemilihan Kontrasepsi).

3.8 Lokasi dan Waktu Studi Kasus

3.8.1 Lokasi

a. BPM Ny. “N” Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso.

b. Rumah pasien

Page 100: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

81

c. Puskesmas

3.8.2 Waktu

3.9 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yaitu pengumpulan data atau informasi

wawancara, kuisioner, dan observasi (Sugiyono, 2009). Wawancara adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan pada studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang di teliti. Kuisioner adalah teknik pengumpulan data uyang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Observasi adalah teknik yang digunakan bila

psenelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam

dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

1. Primer (Sumber langsung)

Penulisan menggunakan data dari sumber langsung dimana data-data

didapat dengan cara wawancara secara langsung kepada klien, dokumentasi (Buku

KIA), serta observasi langsung melalui cara anamnesis, pemeriksaan fisik

(inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi) pemeriksaan penunjang dan observasi.

2. Sekunder (Sumber tidak langsung)

Penulisan laporan tugas akhir ini disuusn berdasarkan setelah pustaka

dimana pembahasannya didapatkan dari literature-literature yang berkaitan

dengan judul penulisan yaitu tentang kehamilan, persalinan, nifas, neonatal dan

KB. Dimana sumber yang didapat berasal dari buku dan internet

.

3.10 Etika Studi Kasus

1. Lembar persetujuan (inform consent)

Lembar persetujuan menjadi pasien (informed concent) diberikan sebelum studi

kasus agar pasien mengetahui maksud dan tujuan studi kasus.

2. Tanpa nama (anonymity)

Dalam menjaga kerahasiaan identitas pasien, penulis tidak mencantumkan nama

pasien pada lembar pengumpulan data dan cukup dengan memberikan inisial

3. Kerahasiaan (confidential)

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari pasien dijamin oleh peneliti.

Page 101: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

82

BAB 4

LAPORAN PELAKSANAAN ASUHAN CONTINUITY OF CARE (COC)

4.1 Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Trimester III

Asuhan Kebidanan

Pada Ny ”W” GII P10001 Usia Kehamilan 37-38 Minggu

Dengan Kehamilan Normal

Janin Tunggal Hidup

I. Pengkajian data

Tempat Pengkajian : BPM Ninin Fitriyah,SST

Tanggal/Waktu Pengkajian : 09-06-2017/07:15 WIB

Nama Pengkaji : Fitriatin

A. Data Subyektif

1. Identitas

Nama ibu : Ny “W” Nama suami : Tn “I”

Umur : 24 tahun Umur : 38 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/bangsa : Madura Suku/bangsa : Madura

Pendidikan : SD Pendidiakan : SD

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani

No.Hp : 085320580239

Alamat : Desa Tanggulungan RT: 13, Wonosari, Grujugan

2. Alasan Kunjungan

Ibu datang ke BPM untuk memeriksakan kehamilannya dan ibu tidak

mengeluh sakit apapun.

3. Keluhan Utama

Ibu mengatakan hamil kedua dengan usia kehamilan 8 bulan, saat ini

ibu tidak mengeluh sakit apapun.

4. Riwayat Kesehatan Sekarang

Ibu mengatakan saat ini tidak sedang mengalami penyakit

kronis/menular dan penyakit yang dapat mempengaruhi keadaan

bayinya seperti jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis, diabetes melitus,

hipertensi.

Page 102: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

83

5. Riwayat Kesehatan Dahulu

Ibu mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit

kronis/menular dan penyakit yang dapat mempengaruhi keadaan

bayinya seperti jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis, diabetes melitus,

hipertensi.

6. Riwayat Kesehatan Keluaraga

Ibu mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit

kronis /menular, riwayat keturunan kembar dari pihak suami/istri

seperti jantung, hipertensi, diabetes melitus.

7. Riwayat Menstruasi

Haid pertama (Menarche) : 12 tahun

Siklus haid : ±5 hari

Teratur/tidak : Teratur

Lama haid : ±28 hari

Sifat Darah : Encer, warna merah segar

Volume : ±2-3 kali ganti pembalut

Sifat darah : Encer , warna merah, berbau amis

Dismenorhea : -

Flour albus : -

HPHT : 15-09-2016

HPL : 22-06-2017

8. Riwayat Obstetri

Kehamilan Persalinan Anak Nifas Laktasi

Ke

Uk

Kom

plik

asi

Jeni

s

Tem

pat

Pnl

ong

Kom

p

Jk

Pb/

Bb

T/G

H/M

usia

lam

a

kom

plik

asi

lam

a

kom

plik

asi

1 9 bln

- Spontan

Rumah sakit

Bi da n

- L T H 7 tahun

40 hari

- 2 thn

-

2 HAMIL INI

Page 103: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

84

9. Riwayat Kehamilan Sekarang

TM Keluhan Tempat periksa

Peme-riksa

Fre-kuensi

Konseling Terapi

I Periksa kehamilan

Posyandu Bidan 2x gizi ibu hamil, P4K

vitamin C,30 tablet fe 30 , kalk

II tidak ada masalah

Posyandu Bidan 2x ganda kehamilan normal

30 tablet Fe, kalk, vitamin C

III Tidak ada masalah

BPM Bidan 1x istirahat miring kiri, persiapan persalinan

30 tablet Fe, kalk, vitamin C

10. Riwayat Kontrasepsi

Setelah menikah ibu tidak menggunakan KB apapun karena ingin

segera mempunyai anak. Setelah lahir anak pertama ibu menggunakan

KB pil selama 2tahun

11. Pola Kebiasaan Sehari-hari

NO POLA KEBIASAAN

SEBELUM HAMIL SELAMA HAMIL

1. NUTRISI a. Jenis makanan b. Pola makan c. Nafsu makan d. Porsi e. Minum

f. Pantangan

makanan g. Alergi makanan

nasi,sayur,lauk,buah 3x/hari baik sedang 6-7 gelas air putih/hari tidak ada tidak ada

nasi,sayur,lauk,buah 2-3x/hari baik sedang 7-8 gelas air putih/hari tidak ada tidak ada

2. ELIMINASI a. BAK b. BAB c. Keluhan

4 x/hari 1x/hari

6-7 x/hari 1x/hari

3 AKTIFITAS a. Sehari-hari b. Olahraga

melakukan pekerjaan rumah tangga tidak pernah

melakukan pekerjaan rumah tangga tidak pernah

Page 104: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

85

4

ISTIRAHAT/TIDUR a. Siang b. Malam

2 jam/hari 7-8 jam/hari

2 jam/hari 7-8 jam/hari

5 POLA SEKSUAL 3-4x/minggu 2x/minggu 6 PERSONAL

HYGIENE a. Mandi b. Gosok gigi c. Keramas d. Ganti CD e. Tempat

mandi+BAK

2x/hari 2x/hari 1x/2 hari 3x/hari kamar mandi+WC

2x/hari 2x/hari 1x/hari 3x/hari kamar mandi+WC

12. Riwayat psikososial dan budaya

a. Riwayat perkawinan

1) Usia menikah : 17 tahun

2) Lama menikah : 7 tahun

3) Menikah ke : kedua

4) Status : sah

b. Keadaan psikososial

1) Kehamilan ini : direncanakan

2) Respon ibu dan keluarga : mendukung

3) Persepsi ibu terhadap respon keluarga : menerima

4) Pengambil keputusan dalam keluarga : suami

c. Kebiasaan Hidup Sehat

1) Merokok : tidak

2) Minum-minuman keras : tidak

3) Obat-obatan terlarang : tidak

4) Jamu : tidak

5) Jika sakit periksa di : bidan (pelayanan kesehatan)

d. Rencana Persalinan

1) Tempat : BPM Ninin Fitriyah, SST

2) Penolong : Bidan-mahasiswa pendamping

3) Persiapan biaya persalinan : BPJS

4) Persiapan kendaraan : Sepeda motor

5) Pendamping persalinan : Suami

Page 105: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

86

6) Calon pendonor : Keluarga Ny “W”

B. Data obyektif

1. Pemeriksaan umum

KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

BB sebelum hamil : 45 kg

BB saat hamil : 54 kg

TB : 150 cm

LILA : 21 cm

TTV : TD : 100/70 mmHg

N : 80x/menit

S : 36,7ºC

RR : 20x/menit

HPL : 22-06-2017

UK : 37-38 minggu

2. Pemeriksaan Fisik

Kepala : rambut tidak rontok, kulit kepala bersih, warna

rambut hitam, tidak ada benjolan

Muka : tidak odema, tidak pucat, tidak ada cloasma

gravidarum

Mata : simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda,

palpebra tidak odema

Hidung : lubang simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip,

tidak ada epistaksis, tidak ada pernafasan cuping

hidung

Gilut : simetris, bibir lembab, warna bibir merah muda,

tidak ada stomatitis, tidak ada caries, tidak ada

ginggivitis, tidak ada baselack.

Telinga : simetris, tidak ada serumen, tidak ada

perdarahan, tidak ada benda asing, pendengaran

baik.

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada

Page 106: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

87

pembesaran vena jugularis, tidak ada

pembesaran kelenjar limfe.

Dada : tidak ada retraksi dada, denyut jantung reguler,

tidak ada ronchi, tidak ada wheezing.

Payudara : simetris, bersih, payudara menggantung, puting

susu menonjol, tidak ada retraksi payudara, ada

hiperpigmentasi areola, tiadak ada nyeri tekan,

tidak ada benjolan, colostrum keluar.

Abdomen : ada linea alba, ada linea nigra, ada striae albican,

pusat datar, pembesaran memanjang,

pembesaran sesuai dengan usia kehamilan, tidak

ada bekas SC, tampak gerakan janin

Palpasi Leopold

Leopold I : TFU pertengahan px dan pusat (28 cm) teraba

lunak, kurang bulat, kurang melenting (bokong)

Leopold II : teraba datar, memanjang disisi kanan ibu

(PUKA) teraba bagian terkecil janin disisi kiri

ibu (ekstremitas)

Leopold III : teraba keras, bulat, tidak dapat digoyangkan

(kepala) sudah masuk PAP

Leopold IV : divergen (1/5 bagian)

DDJ : 135x/menit

TBJ : ( 28 – 11 ) x 155 = 2635 gram

Ekstermitas atas : simetris, tidak odema, tidak ada luka, refleks

patella (+/+)

Ekstermitas bawah : simetris, tidak odema, refleks patella (+/+), tidak

ada varises

Genetalia : vulva vagina tidak odema, tidak ada varises,

tidak ada bekas jahitan.

3. pemeriksaan penunjang

a. Tes laboratorium

Gol. Darah : B

Page 107: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

88

HB : 12,7 gr/dl

Reduksi urine : -

Protein Urine : +1

b. USG : -

II. Identifikasi Data Dasar

Ds : Ibu mengatakan hamil anak kedua, usia kehamilan 9 bulan, saat ini

mengeluh sakit pinggang

Do : Pemeriksaan umum

KU : Baik

Kesedaran : Composmentis

TTV : TD :100/70 mmHg S : 36,7º

N : 80x/menit R : 20x/menit

BB sekarang : 56 kg

TB/LILA : 150 cm/21 cm

Pemeriksaan fisik

Muka : tidak odema, tidak pucat, tidak ada

cloasma gravidarum

Payudara : simetris, bersih, payudara menggantung,

puting susu menonjol, tidak ada retraksi

payudara, ada hiperpigmentasi areola,

tiadak ada nyeri tekan, tidak ada

benjolan, colostrum belum keluar.

Abdomen : ada linea alba, ada linea nigra, ada striae

albican, pusat datar, pembesaran

memanjang, pembesaran sesuai dengan

usia kehamilan, tidak ada bekas SC,

tanpak gerakan janin

Palpasi Leopold

Leopold I : TFU pertengahan px dan pusat (28 cm)

teraba lunak, kurang bulat, kurang

melenting (bokong)

Leopold II : teraba datar, memanjang di sisi kanan ibu

Page 108: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

89

(PUKA) teraba bagian terkecil janin

disisi kiri ibu (ekstremitas)

Leopold III : teraba keras, bulat, tidak dapat

digoyangkan (kepala) sudah masuk PAP

Leopold IV : divergen (1/5 bagian)

DDJ : 144

Ekstremitas atas

Ekstermitas bawah

:

:

simetris, tidak odema, refleks patella

(+/+)

simetris, tidak odema, refleks patella

(+/+), tidak ada varises

3. Pemeriksaan penunjang

b. Tes laboratorium

Gol. Darah : B

HB : 12,7gr/dl

Protein urine : -

Reduksi urine : -

c. USG : -

Dx : Pada Ny “W” GII P10001 UK 36-37 minggu Janin/Tunggal/Hidup

dengan kehamilan normal

Masalah : Gangguan rasa nyaman

Ds : ibu mengatakan saat ini sakit pinggang

Do : -

III. Identifikasi Masalah Potensial

-

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera

-

V. Rencana tindakan dan rasional

Tanggal : 06 juni 2017 Pukul : 07.30 WIB

1. Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu

R/ ibu dapat mengetahui keadaannya dan bayinya, persamaan persepsi

antara bidan dan pasien dapat mempermudah pemberian tindakan

selanjutnya

Page 109: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

90

2. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup atau miring kiri

R/ meningkatkan rasa nyaman ibu, agar ibu tidak kelelahan serta

mencegah terjepitnya vena cava inferior

3. Jelaskan tanda bahaya kehamilan pada Trimester III

R/ deteksi dini terjadinya komplikasi, sehingga ibu dapat segera mencari

pertolongan kepada tenaga kesehatan

4. Jelaskan tanda persalinan dan persiapan persalinan

R/ pengenalan lebih dini serta antisipasi sebelum persalinan

5. Ingatkan ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet penambah darah secara

rutin

R/ pencegahan terjadinya anemia dan perdarahan saat persalinan

6. Ingatkan ibu untuk periksa 1 minggu lagi atau jika ada keluhan

R/ pemantauan kondisi ibu dan janin

VI. Implementasi

HARI/ TANGGAL

JAM KEGIATAN PARAF

06 juni 2017 08:30 WIB 08:31 WIB 08:32 WIB

08:33 WIB

1. 2. 3. 4.

Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa kondisi ibu dan janin baik dengan TD: 100/70 mmHg, S: 36,7 0C, N : 80 x/menit, RR: 20 x/menit, DJJ:143x/menit, TBJ: 2635 gr, usia kehamilan 8 bulan Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup minimal 1 jam di siang hari dan 7 jam malam hari atau istirahat dengen miring kiri untuk mencegah terjepitnya vena cava inverior yang mensuplai darah dan oksigen ke janin. Menjelaskan tanda persalinan dan persiapan persalinan, untuk pengenalan lebih dini serta antisipasi keluarga sebelum persalinan sehingga pada saat persalinan ibu dan keluarga sudah siap. Mengingatkan ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet penambah darah secara rutin 1 kali sehari yang diminum sebelum tidur

Page 110: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

91

08:34 WIB

5.

dengan vitamin C atau air jeruk untuk mempercepat penyerapan, tidak boleh diminum dengan teh, kopi dan susu karena dapat menghambat penyerapan. Mengingatkan ibu untuk periksa 1 minggu lagi (15 Juni 2017) atau jika ada keluhan untuk memantau kondisi ibu dan janin.

VII. Evaluasi

Tanggal : 09 Juni 2017 Pukul : 08:35 WIB

S : Ibu memahami penjelasan Bidan dan bersedia melakukan

anjuran Bidan

O : Ibu dapat mengulang penjelasan Bidan

A : GII P10001 37-38 Minggu dengan Kehamilan Normal Janin

Tunggal Hidup.

P : - Mengingatkan kembali ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet

penambah darah secara rutin sehari 1 kali

- Mengingatkan kembali ibu agar melakukan kunjungan ulang

pada tanggal 15 Juni 2017 atau jika ada keluhan untuk

memantau keadaan ibu dan janin

CATATAN PERKEMBANGAN

Asuhan Kebidanan

Pada Ny “W” GII P10001 Usia Kehamilan 37-38 Minggu

Dengan Kehamilan Normal Janin Tunggal Hidup

Tanggal : 10-06-2017 Pukul : 09.00 WIB

Tempat : BPM Ninin Fitriyah, SST

Petugas : Fitriatin

1. Data subjektif

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilnnya dan ibu tidak ada

keluhan apapun.

Page 111: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

92

2. Data obyektif

K/U : Baik Kesadaran : Composmentis

TD : 100/70 mmHg Nadi : 80 x/menit

S : 36,8° C RR : 20 x/menit

BB saat ini : 54 kg

Wajah : tidak ada chloasma gravidarum, tidak anemis, tidak ada

odema

Mata : simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda, ada

reflek pupil

Payudara : simetris, hiperpigmentasi areola dan papilla mammae,

papilla mammae menonjol, tidak ada benjolan abnormal,

tidak ada nyeri tekan, colostrum belum keluar

Abdomen : pembesaran perut memanjang, tidak ada bekas luka

operasi, ada linea nigra, ada linea alba, tidak ada striae

livide, tidak ada striae albican, pusat tidak menonjol,

terlihat gerakan janin

Leopold I : TFU 3 jari di bawah Px (mac donald : 28 cm), teraba

lunak, kurang bulat,tidak melenting (Bokong)

Leopold II : teraba datar, memanjang disisi kanan ibu (punggung)

teraba bagian terkecil janin disisi kiri ibu (ekstermitas)

Leopold III : teraba bulat, keras, melenting (Kepala), kepala tidak

dapat di gerakan (Kepala masuk PAP)

Leopold IV : Devergen 4/5 bagian kepala masuk PAP

DJJ : (11+12+12) x 4 = 140 x/menit

TBJ : TFU – 11 (karena sudah masuk PAP) x 155

28– 11 x 155 = 2635 gram

Ekstremitas

bawah

: simetris, tidak varises, tidak oedem, tidak ada bekas

luka, turgor kulit baik,reflek patella + kanan kiri

Page 112: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

93

3. Analisis/interprestasi data

GII P10001 37-38 minggu dengan Kehamilan Normal Janin Tunggal Hidup

Penatalaksanaan

Tanggal : 10-06-2017 Pukul : 09: 20 WIB

1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan yaitu BB saat ini : 54 kg,

TD: 100/70 mmHg, janin dalam keadaan baik dengan DJJ 134

x/menit, TBJ 2632 gr. Ibu mengetahui kondisinya dan janinnya

2. Menganjurkan ibu untuk beristirahat cukup dan mengurangi aktivitas

berat. Ibu akan melakukan anjuran tersebut

3. Menganjurkan ibu untuk membaca buku KIA untuk menambah

pengetahuan ibu. Ibu bersedia membaca buku KIA

4. Mengingatkan ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet penambah darah

1 kali sehari, diminum sebelum tidur dengan vitamin C atau air jeruk,

tidak boleh diminum dengan teh, kopi dan susu karena dapat

menghambat penyerapan, tujuannya untuk mencegah anemia dan

perdarahan saat persalinan. Ibu telah mengkonsumsi tablet penambah

darah

5. Mengingatkan kembali tanda persalinan dan persiapan persalinan. Ibu

mengerti

6. Mengingatkan ibu untuk periksa 1 minggu lagi atau jika ada keluhan

untuk memantau kondisi ibu dan janin. Ibu bersedia periksa atau

dilakukan kunjungan ke rumahnya

Page 113: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

94

4.2 Asuhan Kebidanan pada Persalinan

Asuhan Kebidanan

Pada Ny “W” GII P10001 Hamil 39-40 Minggu

Dengan Kehamilan Normal Janin Tunggal Hidup

Di BPM Ny. “N” Kabupaten Bondowoso

Inpartu Kala I Fase Aktif Akselerasi

Tanggal : 02 Juli 2017 Pukul : 04:30 WIB

Tempat : BPM Ninin Fitriyah, SST

Petugas : Fitriatin

1. Data subyektif

Ibu mengatakan perutnya terasa mules sejak pukul 03:00 WIB (tanggal

02 juli 2017) dan keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir.

2. Data obyektif

K/U : Baik Kesadaran : Composmentis

TD : 110/80 mmHg Nadi : 85 x/menit

Suhu : 37° C RR : 20 x/menit

BB saat ini : 55 kg

Wajah : Tidak anemis, tidak ada odema

Mata : simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda, ada

reflek pupil

Payudara : simetris, hiperpigmentasi areola dan papilla

mammae, papilla mammae menonjol, tidak ada

benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, colostrum

belum keluar

Abdomen : pembesaran perut memanjang, tidak ada bekas luka

operasi, ada linea nigra, ada linea alba, tidak ada

striae livide, tidak ada striae albican, pusat tidak

menonjol.

Leopold I : TFU 2 jari di bawah pusat (30 cm), teraba lunak,

kurang bulat, tidak melenting (Bokong)

Leopold II : teraba datar, rata, keras, melenting di sisi kanan ibu

Page 114: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

95

(Puka), di sisi kiri ibu teraba bagian kecil janin

Leopold III : teraba bulat, keras, melenting (Kepala), susah

digerakkan (Masuk PAP)

Leopold IV : kepala janin masuk PAP 3/5 bagian

DJJ : (12+12+12)x4= 144x/menit

TBJ : TFU – 11x 155

30 – 11 x 155 = 2945 gram

His : 3x/10’/35”

Ekstremitas

bawah

: simetris, tidak varises, tidak oedem, tidak ada bekas

luka, turgor kulit baik

Pemeriksaan

dalam (VT)

(02 juli

2017) jam

05.00 WIB

: vulva vagina tidak odem, tidak varises, tidak ada

condiloma acuminata, terdapat blood show, portio

lunak, effecement 25%, pembukaan 4 cm, ketuban (-)

, molase 0, persentasi kepala, H I

Genetalia : Tidak odema,tidak ada varises, mengeluarkan darah

dan lendir

Anus tidak ada hemoroid eksterna

3. Analisis/interprestasi data

GII P10001 usia kehamilan 39-40 minggu inpartu kala I Fase aktif

Akselerasi.

4. Penatalaksanaan

Tanggal : 02 juli 2017 Pukul : 05.10 WIB

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu serta asuhan yang akan diberikan. Ibu

mengerti

2. Menganjurkan ibu untuk berbaring miring ke kiri agar mempercepat penurunan

kepala janin. Ibu mengerti dan melakukannya

3. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum. Ibu mau makan dan minum

meskipun sedikit

4. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK. Ibu mengerti dan melakukan

nya

Page 115: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

96

5. Mengajarkan ibu tentang relaksasi pernafasan saat ada his yaitu dengan

menarik nafas panjang dari hidung kemudian keluarkan dari mulut. Ibu

mengerti dan melakukannya

6. Menghadirkan pendamping untuk menemani ibu selama persalinan dan

anjurkan pendamping untuk melakukan pijat pungggung. Ibu ingin di dampingi

orang tuanya dan merasa nyaman di pijat punggungnya

7. Melakukan observasi TTV, his dan DJJ. Hasil terlampir pada lembar

observasi

8. Mengingatkan kembali pada ibu bahwa akan dilakukan pemerikasaan dalam 4

jam setelah pemeriksaan. ibu mengerti dan bersedia

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal :02 juli 2017 Pukul : 08.00 WIB

S : Ibu mengatakan ada keinginan untuk meneran seperti mau BAB.

Ibu mengatakan mulesnya semakin sering dan kuat.

O : K/U : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 110/80 mmHg Nadi : 85 x/menit

Suhu : 37°C RR : 20 x/menit

DJJ : 144x/menit

His : 4x/10’/45”

Palpasi : 4/5 bagian

Pemeriksaan

dalam (VT)

(02 juli 2017)

jam 08.00 WIB

: vulva vagina tidak odem, tidak varises,

tidak ada condiloma acuminata, terdapat

bloodshow, portio tidak teraba, effecement

0%, pembukaan 10 cm/lengkap, ketuban

utuh (amniotomi) berwarna jernih,

persentasi kepala, UUK jam 12, moulage 0,

Hodge III+, tidak ada bagian kecil di kiri

dan kanan janin dan tidak ada tali pusat

menumbung.

Page 116: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

97

A : Ny “W” GII P10001 39-40 minggu minggu Janin/Tunggal/Hidup

inpartu kala II

P : Tanggal : 02 Juli 2017 Pukul : 08.30 WIB

1. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan

janin baik, DJJ : 144x/menit. Ibu mengerti

2. Mempersiapkan diri penolong. Celemek telah dipakai,

petugas telah mencuci tangan

3. Meminta bantuan keluarga untuk mengatur posisi ibu yaitu

litotomi dengan cara memasukkan lengan ibu hingga siku

ke dalam lipatan paha ibu kemudian menariknya ke arah

perut ibu, dagu menyentuh dada ibu pada saat meneran. Ibu

menegerti dan telah melakukan seperti petunjuk petugas

yaitu pada posisi litotomi

4. Membimbing ibu meneran saat ada kontraksi. Ibu

kooperatif saat diminta meneran dan meneran seperti yang

telah diajarkan petugas

5. Meletakkan handuk di atas perut ibu dan kain yang dilipat

1/3 bagian di bawah bokong ibu. Handuk dan kain 1/3

bagian telah diletakkan/terpasang

6 Membuka partus set dan memastikan kembali kelengkapan

partus set, kemudian memakai handscon. Partus set

diletakkan didekat pasien dan handscon telah dipasang

7 Menolong kelahiran bayi

a. Kepala : tangan kanan berada di perineum ibu untuk

menahan dan mencegah terjadinya robekan sedangkan

tangan kiri berada di kepala bayi untuk menahan kepala

bayi tetap dalam posisi defleksi sambil menahan vulva

bagian atas, setelah kepala bayi lahir cek adanya lilitan

tali pusat (tidak ada lilitan tali pusat), tunggu hingga

bayi melakukan putar paksi luar secara spontan

b. Bahu depan: pindahkan tangan kiri hingga berada di

Page 117: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

98

bawah kepala bayi dan tangan kanan berada di atas

kepala bayi (pegang dengan cara Biparietal), lalu

lakukan tarikan ke bawah untuk melahirkan bahu depan,

bahu depan lahir

c. Bahu belakang: lakukan tarikan ke atas untuk

melahirkan bahu belakang, bahu belakang lahir

d. Badan : tangan kanan menyangga kepala, leher, dan

bahu janin (menyangga), sedangkan tangan kiri

menyusuri punggung bayi, bokong, tungkai atas dan

tungkai bawah bayi hingga pergelangan kaki bayi,

pergelangan kaki bayi dipegang dengan memasukkan

jari telunjuk tangan kanan diantara pergelangan kaki

bayi/diantara tumit bayi (sanggah susur), kemudian

letakkan bayi di atas perut ibu, hangatkan dan lakukan

penilaian sepintas bayi baru lahir

Tidak ada lilitan tali pusat, telah dilakukan Biparietal

dan sanggah susur hingga bayi lahir. Telah meletakkan

bayi di atas perut ibu dan telah dilakukan penilaian

sepintas meliputi : apakah bayi menangis kuat dan/atau

bernafas tanpa kesulitan?bayi langsung menangis kuat

dan tidak bernafas tanpa kesulitan. Apakah bayi

bergerak aktif?bayi bergerak dengan aktif, jika bayi

tidak menangis, tidak bernafas atau megap-megap

lakukan langkah resusitasi (lanjut ke langkah resusitasi

pada asfiksia bayi baru lahir) dan bayi lahir sontan

jam 09:00 WIB, Jenis kelamin laki-laki.

8 Mengeringkan bayi dengan handuk yang berada di atas

perut ibu. Bayi telah dibungkus dan dikeringkan

menggunakan handuk

9 Memeriksa TFU untuk memastikan tidak ada bayi ke-2.

TFU setinggi pusat dan tidak ada bayi kedua

10 Memberitahu ibu bahwa akan disuntik. Ibu kooperatif

Page 118: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

99

11 Menyuntikkan oksitosin 10 IU secara IM di 1/3 paha

bagian antero lateral ibu. Oksitosin sudah disuntikkan

12 Menjepit tali pusat menggunakan klem ± 3 cm dari perut

bayi dan klem satunya dengan jarak 2 cm dari klem

pertama, kemudian gunting tali pusat diantara kedua klem

dan ikat tali pusat.Tali pusat sudah dipotong dan diikat

13 Ganti handuk yang basah serta pasangkan topi bayi dan

lakukan IMD. Bayi telah hangat dan melakukan IMD

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal :02 Juli 2017 Pukul : 09.00 WIB

S : Ibu senang dan lega bayinya sudah lahir dan saat ini masih merasa

mulas

O : K/U : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 100/70 mmHg Nadi : 85 x/menit

S : 37°C RR : 20 x/menit

TFU : 2 jari di bawah pusat

Genetalia : terlihat darah mengalir dari vulva ibu, terlihat tali

pusat menjulur di vulva ibu

A : P20002 dengan Kala III

P : Tanggal : 02 juli 2017 Jam : 09:30 WIB

1. Melihat apakah ada tanta-tanda pelepasan plasenta seperti tali

pusat bertambah panjang, semburan darah dari jalan lahir,

uterus globuler. Sudah terdapat tanda-tanda plasenta lahir

2. Melakukan dorso kranial dan Penegangan Tali pusat

Terkendali (PTT) saat kontraksi. Plasenta lahir spontan jam

09:00 WIB

3. Melakukan massase uterus 15 kali dalam 15 detik dan

memeriksa TFU. Kontraksi uterus baik/globuler, TFU 2 jari di

bawah pusat

4. Memeriksa kelengkapan plasenta. Selaput plasenta lengkap,

Page 119: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

100

kotiledon berjumlah 20 buah, diameter ±18-20 cm, tebal ±2

cm, insersi tali pusat sentral, tidak ada infark, panjang tali

pusat ±40-45 cm.

5. Memeriksa adanya laserasi untuk dilakukan penjahitan. Tidak

ada laserasi

6. Mengevaluasi kontraksi uterus. Kontraksi uterus baik/globuler

7. Membiarkan bayi di dada ibu sampai IMD berhasil

8 Menilai jumlah kehilangan darah : 150 cc

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal : 02 Juli 2017 Pukul : 09:20 WIB

S : ibu mengatakan lega ari-arinya sudah lahir, merasa lelah dan saat

ini masih merasa sedikit mulas

O : K/U : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 100/70 mmHg Nadi : 85 x/menit

S : 37°C RR : 20 x/menit

TFU : 2 jari di bawah pusat

Abdomen : kontraksi : baik, kandung kemih kosong

Genetalia : perdarahan : normal ( 90 cc)

lochea : rubra

A : P20002 dengan Kala IV

P : Tanggal : 02 Juli 2017 Pukul : 09:30 WIB

1. Mengajarkan ibu dan keluarga melakukan massase uterus yaitu

dengan melakukan gerakan melingkar di atas perut ibu hingga

terasa keras/globuler untuk mencegah terjadinya perdarahan.

Ibu dan keluarga telah melakukan massase uterus

2. Memeriksa jumlah perdarahan. Perdarahan ± 90 cc

3. Memastikan IMD kembali.bayi berhasil menyusu

4. Pantau tanda-tanda bahaya pada bayi dan pastikan bayi

bernafas dengan baik . RR: 50 x/menit

5. Melakukan pengukuran antropometri, PB: 51 cm BB: 2800

Page 120: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

101

gram Lika: 33 cm Lida: 32 cm

6. Menempatkan semua peralatan partus ke dalam larutan clorin

0.5 %. Peralatan telah direndam dalam alrutan clorin 0,5 %

selama 10 menit

7. Membersihkan ibu dan mengganti pakaian yang kotor. Ibu

merasa lebih nyaman setelah diganti pakaiannya

8. Membersihkan peralatan dan tempat persalinan. Peralatan dan

tempat persalinan telah bersih dan siap digunakan kembali

9. Melakukan observasi Kala IV setiap 15 menit pada 1 jam

pertama, setiap 30 menit pada 1 jam ke-2 dan mendeteksi

adanya tanda bahaya pada ibu nifas. Hasil observasi terlampir

pada Partograf

4.3 Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas

Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal

Pada Ny “W” P20002 Nifas 6 Jam

Tanggal : 02 Juli 2017 Pukul : 15:00 WIB

Tempat : BPM Ninin Fitriyah, SST

Petugas : Fitriatin

1. Data subyektif

Ibu mengatakan 6 jam yang lalu pukul 09:00 WIB telah melahirkan anak

keempat dengan BB 2800 gram, PB 52 cm, saat ini masih lemas.

2. Data obyektif

K/U : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 110/70 mmHg Nadi : 85 x/menit

Suhu : 36,7°C RR : 22 x/menit

Wajah : tidak anemis, tidak ada odema

Mata : simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda,

ada reflek pupil

Payudara : simetris, hiperpigmentasi areola dan papilla

Page 121: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

102

mammae, papilla mammae menonjol, tidak ada

benjolan abnormal, ASI keluar sedikit

Abdomen : TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik

(teraba keras), kandung kemih kosong, diastasis

recti 2 jari

Genetalia : vulva/vagina terdapat darah, lochea rubra 20 cc,

tidak ada robekan, tidak ada tanda infeksi

Ekstremitas Bawah : simetris, tidak varises, tidak odema, turgor kulit

baik

3. Analisis/interprestasi data

Ny”W” P20002 dalam nifas 6 jam

4. Penatalaksanaan

Tanggal : 02 Juli 2017 Pukul : 15:05 WIB

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu serta asuhan yang akan

diberikan. Ibu mengerti

2. Menganjurkan ibu melakukan mobilisasi dini untuk memperlancar

pengeluaran lochea, mengurangi infeksi, mempercepat involusi uteri,

memperlancar fungsi alat perkemihan, meningkatkan kelancaran

peredaran darah ibu dan mempercepat proses penyembuhan. Ibu telah

melakukan miring kiri, berdiri.

3. Menganjurkan ibu agar mengonsumsi makanan bergizi seimbang

seperti ikan laut, telur, daging, sayuran dll. Untuk memperbanyak

produksi ASI. Ibu mengerti dan akan melakukan anjuran tersebut

4. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan genetalia dengan

membersihkan dengan air mengalir, membasuh genitalia dari arah

depan ke belakang serta sering mengganti pembalut jika pembalut

sudah penuh. Ibu mengerti dan melakukannya

5. Memberikan konseling mengenai pentingnya dan manfaat ASI

pertama/Kolostrum bagi bayi yaitu kolostrum tinggi/kaya akan

kandungan protein, mengandung kekebalan tubuh yang lengkap dan

Page 122: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

103

dibutuhkan oleh bayi yang mudah dicerna oleh bayi, memberikan

perlindungan terhadap berbagai penyakit, mencegah terjadinya

infeksi, bersih, segar, siap untuk diminum, hemat dan ibu tidak boleh

memberikan apapun kepada bayinya selain ASI selama 6 bulan. Ibu

mengerti dan bersedia memberikan ASI saja kepada bayinya selama 6

bulan

6. Memberitahu ibu cara menyusui bayi dengan benar yaitu dengan cara,

mengeluarkan sedikit ASI terlebih dahulu kemudian oleskan pada

puting (untuk mencegah puting lecet), badan bayi menempel pada

perut ibu, dagu bayi menempel pada payudara ibu, sebagian areola

masuk dalam mulut bayi, areola bawah masuk lebih banyak. Ibu

mengerti dan akan melakukannya

7. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin setiap 2

jam sekali,bangunkan bayi jika tertidur untuk menyusu, bayi menyusu

cukup pada 1 payudara hingga payudara kosong kemudian pada

payudara satunya. Ibu mengerti dan akan melakukannya

8. Memberitahu ibu cara merawat tali pusat bayi yaitu dengan

menggunakan kassa steril tanpa dibubuhi apapun. Ibu mengerti

9. Memberikan ibu terapi tambah darah untuk mencegah perdarahan, dan

memperlancar ASI serta diberi terapi vitamin A. Ibu telah

meminumnya

10. Memberikan ibu terapi antibiotika. Ibu telah meminumnya

11. Menentukan tanggal kunjungan ulang pada 1 minggu ke depan untuk

memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus berkontraksi dengan

baik, tidak terjadi perdarahan, menilai adanya tanda infeksi serta

kontrol jahitan. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang pada

tanggal 06 Juli 2017 di BPM Ninin Fitriyah, SST.

Page 123: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

104

CATATAN PERKEMBANGAN

Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal

Pada Ny “W” P20002 Nifas Hari Ke 8

Tanggal : 09 Juli 2017 Pukul : 09.00 WIB

Tempat : Rumah Ny. ”W”

Petugas : Fitriatin

1. Data Subyektif

Ibu saat ini kondisinya baik dan tidak ada keluhan.

2. Data obyektif

K/U : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 100/70 mmHg Nadi : 80 x/menit

Suhu : 36,5°C RR : 20 x/menit

Wajah : tidak anemis, tidak ada odema

Mata : simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda,

ada reflek pupil

Payudara : simetris, hiperpigmentasi areola dan papilla

mammae, papilla mammae menonjol, tidak ada

benjolan abnormal, ASI keluar banyak

Abdomen : TFU 3 jari di bawah pusat, UC baik (teraba

keras), kandung kemih kosong, diastasis recti 2

jari

Genetalia : Vulva/vagina bersih, lochea sanguinolenta

Ekstremitas Bawah

: simetris, tidak varices, tidak odem, turgor kulit

baik

3. Analisis/interprestasi data

Ny”W” P20002 dalam nifas hari ke 8

Page 124: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

105

4. Penatalaksanaan

Tanggal : 09 Juli 2017 Pukul : 09.05 WIB

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu serta asuhan yang akan

diberikan. Ibu mengerti

2. Mengingatkan kembali pada ibu untuk menjaga kebersihan genetalia

dengan membersihkan dengan air mengalir, membasuh genitalia dari

arah depan ke belakang serta sering mengganti pembalut jika

pembalut sudah penuh. Ibu mengerti dan melakukannya

3. Mengingatkan kembali pada ibu untuk merawat vulva dengan bersih

agar tidak menimbulkan infeksi dan jamur. Ibu mengerti dan telah

melakukannya

4. Mengingatkan kembali pada ibu agar mengonsumsi makanan bergizi

seimbang seperti ikan laut, telur, daging, sayuran dll, untuk

memperbanyak produksi ASI. Ibu mengerti dan akan melakukan

anjuran tersebut

5. Mengingatkan kembali pada ibu untuk menyusui bayinya sesering

mungkin setiap 2 jam sekali,bangunkan bayi jika tertidur untuk

menyusu, bayi menyusu cukup pada 1 payudara hingga payudara

kosong kemudian pada payudara satunya. Ibu mengerti dan akan

melakukannya

6. Mengingatkan kembali pada ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet

penambah darah yang di berikan bidan. Ibu telah meminumnya

7. Mengingatkan kembali kunjungan ulang kurang 4 hari lagi untuk

memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus berkontraksi

dengan baik, tidak terjadi perdarahan, menilai adanya tanda infeksi.

Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang pada tanggal 29 Juli 2017

di BPM.

Page 125: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

106

CATATAN PERKEMBANGAN

Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal

Pada Ny “W” P20002 Nifas Hari Ke 29

Tanggal : 30 juli 2017 Pukul : 08.10 WIB

Tempat : Rumah Ny. ”W”

Petugas : Fitriatin

1. Data subyektif

Ibu saat ini tidak ada keluhan

2. Data obyektif

K/U : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 100/70 mmHg Nadi : 80 x/menit

Suhu : 36,5°C RR : 22 x/menit

Wajah : tidak anemis, tidak ada odema

Mata : simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda,

ada reflek pupil

Payudara : simetris, hiperpigmentasi areola dan papilla

mammae, papilla mammae menonjol, tidak ada

benjolan abnormal, ASI keluar banyak

Abdomen : TFU pertengahan pusat sympisis, UC Baik

(teraba keras), kandung kemih kosong

Genetalia : vulva/vagina bersih, lochea sanguilenta tidak

bau

Ekstremitas Bawah : simetris, tidak varices, tidak odema, turgor kulit

baik

3. Analisis/Interpretasi data

Ny”W” P20002 Nifas Hari Ke 29

Page 126: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

107

4. Penatalaksanaan

Tanggal : 30 juli 2017 Pukul : 08:20 WIB

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu serta asuhan yang akan

diberikan. Ibu mengerti

2. Mengingatkan kembali pada ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri

serta genetalianya. Ibu mengerti dan akan tetap melakukannya

3. Mengingatkan kembali pada ibu agar mengonsumsi makanan bergizi

seimbang seperti ikan laut, telur, daging, sayuran dll, untuk

memperbanyak produksi ASI serta untuk pemenuhan gizi ibu . Ibu

mengerti dan akan melakukan anjuran tersebut

4. Memberikan terapi tablet penambah darah pada ibu karena yang

diberikan sebelumnya sudah habis. Ibu mengerti dan akan

meminumnya

5. Menentukan tanggal kunjungan ulang pada 1 minggu ke depan untuk

memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus berkontraksi dengan

baik, tidak terjadi perdarahan, menilai adanya tanda infeksi. Ibu

bersedia melakukan kunjungan ulang pada tanggal 5 agustus 2017 di

BPM atau di lakukan kunjungan ulang di rumah Ny”W”.

CATATAN PERKEMBANGAN

Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal

Pada Ny “W” P20002 Hari Ke 36

Tanggal : 05 agustus 2017 Pukul : 09.00 WIB

Tempat : Rumah Ny.”W”

Petugas : Fitriatin

1. Data subyektif

Ibu saat ini kondisinya baik dan tidak ada keluhan.

Page 127: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

108

2. Data obyektif

K/U : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 100/70 mmHg Nadi : 80 x/menit

Suhu : 36,7°C RR : 24 x/menit

Wajah : tidak anemis, tidak ada odema

Mata : simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda,

ada reflek pupil

Payudara : simetris, hiperpigmentasi areola dan papilla

mammae, papilla mammae menonjol, tidak ada

benjolan abnormal, ASI keluar banyak

Abdomen : TFU seperti normal (sebelum hamil)

Genetalia : vulva/vagina bersih, tidak ada keputihan, lochea

sanguilenta

Ekstremitas Bawah : simetris, tidak varises, tidak odem, turgor kulit

baik

3. Analisis/interpretasi data

Ny.”W” P20002 Nifas Hari ke 36

4. Pelaksanaan

Tanggal : 09 juli 2017 Pukul : 09.15 WIB

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu baik, Ibu

mengerti

2. Mengingatkan kembali pada ibu agar mengonsumsi makanan bergizi

seimbang seperti ikan laut, telur, daging, sayuran dll, untuk dapat

memperbanyak produksi ASI. Ibu mengerti dan akan melakukan

anjuran tersebut

3. Mengingatkan kembali pada ibu untuk menyusui bayinya sesering

mungkin setiap 2 jam sekali,bangunkan bayi jika tertidur untuk

menyusu, bayi menyusu cukup pada 1 payudara hingga payudara

Page 128: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

109

kosong kemudian pada payudara satunya. Ibu mengerti dan akan tetap

melakukannya

4. Menanyakan ulang tentang KB yang sudah direncakan untuk menunda

kehamilan. Ibu memutuskan menggunakan KB suntik 3 bulan

5. Mengingatkan kembali imunisasi rutin tiap bulan pada ibu,pada saat

bayi berusia 1 bulan bayi mendapat imunisasi BCG untuk melindungi

bayi dari penyakit TBC. Setelah itu usia bayi 2 bulan sampai 4 bulan

bayi diberi iminisasi DPT dan polio, kemudian pada usia 9 bulan bayi

mendapatkan imunisasi campak. Ibu mengerti dan akan

melakukannya

6. Mengingatkan kembali pada ibu untuk membawa bayinya tiap bulan

untuk memeriksakan pertumbuhan dan perkembangan di posyandu.

Ibu mengerti dan akan melakukannya

4.4 Asuhan Kebidanan pada Neonatus

Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny “W” Usia 6 Jam dengan

Neonatus Normal

Tanggal : 02 Juli 2017 Pukul : 15:00 WIB

Tempat : BPM Ninin Fitriyah, SST

Petugas : Fitriatin

1. Data suyektif

Ibu senang dengan kelahiran bayinya

2. Data obyektif

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Baik, menangis, tonus otot kuat, kulit

kemerahan

TTV : Nadi : 140 x/menit

Pernafasan : 52 x/menit

Suhu : 36,70C

Page 129: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

110

Berat Badan : 2800 gram

Panjang Badan : 52 cm

Lingkar Kepala : 33 cm

Lingkar Dada : 32 cm

2. Pemeriksaan Fisik

Kulit : kemerahan, verniks kaseosa sedikit, ada lanugo

Kepala : tidak terdapat caput succedaneum, tidak ada cepal

hematoma

Rambut : Hitam

Mata : simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus

Hidung : lubang simetris, bersih, tidak ada pernafasan cuping

hidung

Mulut : reflek menghisap baik, bibir tidak kering, tidak ada

kelainan palatum

Telinga : simetris, bersih, tidak ada kelainan

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan bendungan

vena jugularis

Dada : simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada

kelainan

Abdomen : Tidak kembung, tidak ada perdarahan tali pusat, tidak

ada tanda-tanda infeksi, tali pusat belum lepas dan

masih basah

Genetalia : laki-laki, terdapat lubang kecil pada penis, testis

sudah turun

Anus : terdapat lubang anus

Ekstremitas : simetris, jumlah jari tangan dan kaki lengkap, tidak

ada kelainan

3. Reflek

Morro (+) : bayi terkejut saat diberi sentuhan mendadak terutama

dengan jari dan tangan

Grasping(+) : saat telapak tangan disentuh bayi menggenggam

dengan cepat

Page 130: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

111

Rooting (+) : apabila pipi bayi di sentuh oleh jari, maka ia akan

menoleh dan mencari sentuhan tersebut

Sucking (+) : saat bayi menyusu, bayi berusaha menghisap

4. Antropometri

Lingkar Kepala

a. Sirkum ferensia sub oksipito bregmantika : 32 cm

b. Sirkum ferensia fronto oksipitalis : 34 cm

c. Sirkum ferensia mento oksipitalis : 34 cm

Lingkar dada : 32 cm

Lingkar lengan : 11 cm

3. Analisis/interpretasi data

Bayi Ny. “W” usia 6 jam dengan Neonatus Normal

4. Penatalaksanaan

Tanggal : 02 Juli 2017 Jam : 15.05 WIB

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa bayinya lahir cukup bulan

dengan BB : 2800 gr, PB : 51 cm. Ibu dan keluarga menerima

informasi dari Bidan mengenai hasil pemeriksaan yang telah

dilakukan oleh Bidan yaitu bayi lahir dengan BB normal yaitu 2500-

3500 gr, PB normal yaitu 49 – 50 cm.

2. Memberikan konseling mengenai pemberian ASI Eksklusif yaitu bayi

diberi ASI saja hingga berusia 6 bulan pertama kelahiran, dimana bayi

tidak boleh diberikan makanan ataupun minuman apapun kecuali ASI

yang bermanfaat untuk pertahan tubuh bayi, bayi disusui sesering

mungkin, jika bayi tidur sebaiknya dibangunkan untuk disusui,

minimal bayi disusui setiap 2 jam sekali/10 kali sehari. Ibu memahami

dan memutuskan untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya

3. Memberitahu ibu cara menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat yaitu

memakaikan topi di kepala bayi, menyelimuti bayi, menjauhkan bayi

dari benda-benda yang dingin, tidak menghidupkan kipas angin di

dekat bayi, segera mengganti baju bayi jika basah, memandikan bayi

Page 131: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

112

dengan air hangat dan jika bayi tidak mengalami kedinginan/hipotermi/

suhunya < 36,5° C. Ibu mengerti dan akan melakukannya

4. Pemberian salep mata dan vitamin K setelah dilakukan IMD selama 1

jam yaitu pada jam 10:00 dan di berikan HB 0 setelah 1 jam

pemberian Vitamin K pada pukul 11:00.Sudah diberikan oleh Bidan

5. Melakukan perawatan tali pusat dengan cara menjaga tali pusat tetap

bersih dan kering, tali pusat dibungkus dengan kassa saja (kassa steril)

tanpa dibubuhi apapun. Tali pusat telah dibungkus dengan kassa steril

6. Memberi konseling tanda bahaya pada bayi diantaranya bayi bergerak

hanya jika dirangsang, bayi rewel, merintih, kejang, kuning, bayi tidak

mau menyusu, tali pusat berbau, bengkak dan kemerahan. Jika terjadi

tanda-tanda tersebut diharapkan ibu segera membawa bayinya ke

petugas kesehatan secepatnya. Ibu mengatakan akan memantau

keadaan bayinya dan jika terjadi salah satu hal yang telah dijelaskan

akan segera mendatangi petugas kesehatan untuk mendapatkan

pertolongan

CATATAN PERKEMBANGAN

Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny “W” Usia 4 Hari

dengan Neonatus Normal

Tanggal : 06 Juli 2017 Pukul : 09:00 WIB

Tempat : Rumah Ny. ”W”

Petugas : Fitriatin

1. Data subyektif

Ibu mengatakan tali pusat bayinya belum lepas

2. Data obyektif

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Baik, menangis, tonus otot kuat, kulit

kemerahan, Bayi tidur saat dilakukan

kunjungan, namun terbangun saat akan

Page 132: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

113

dimandikan.

TTV : Nadi : 135 x/menit

Pernafasan : 45 x/menit

Suhu : 36,80C

2. Pemeriksaan Fisik

Kulit : Kemerahan

Mata : simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak

ikterus

Hidung bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung

Dada tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada

kelainan

Abdomen Tidak kembung, tidak ada perdarahan tali

pusat, tidak ada tanda-tanda infeksi, tali pusat

sudah lepas

3. Reflek

Morro (+) : bayi terkejut saat diberi sentuhan mendadak

terutama dengan jari dan tangan, maka akan

menimbulkan gerakan terkejut

Grasping(+) : saat telapak tangan disentuh bayi

menggenggam dengan cepat

Rooting (+) apabila pipi bayi di sentuh oleh jari, maka ia

akan menoleh dan mencari sentuhan tersebut

Sucking(+) saat bayi menyusu, maka ia akan berusaha

menghisap

3. Analisis/interpretasi data

Bayi Ny. ”W” usia 4 hari dengan Bayi Normal

4. Penatalaksanaan

Tanggal : 06 Juli 2017 Jam : 09.05 WIB

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa bayinya dalam keadaan

normal yaitu warna kulitnya kemerahan, menangis kuat, bergerak

Page 133: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

114

aktif, tali pusat belum lepas, suhu tubuhnya normal dan boleh

dimandikan. Ibu mengerti dan segera menyiapkan air dan baju ganti

bayinya

2. Memastikan pada ibu apakah bayinya mendapatkan ASI cukup tanpa

diberi pendamping ASI atau susu formula. Ibu mengatakan bahwa

bayinya selalu diberi ASI dan tidak di berikan makanan tambahan

lainnya

3. Memberikan konseling setelah tali pusat terlepas yaitu dengan tidak

membubuhi apapun. Ibu mengerti

4. Mengingatkan kembali pada ibu untuk tetap memberikan ASI secara

rutin yaitu setiap 2 jam sekali untuk mencegah ikterus/bayi kuning.

Ibu mengerti dan akan melakukan nya

5. Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya pada pagi hari untuk

mencegah ikterus pada bayi. Ibu akan melakukannya

6. Memberitahu ibu cara menyusui bayi dengan benar yaitu dengan

cara, mengeluarkan sedikit ASI terlebih dahulu kemudian oleskan

pada puting (untuk mencegah puting lecet), badan bayi menempel

pada perut ibu, dagu bayi menempel pada payudara ibu, sebagian

areola masuk dalam mulut bayi, areola bawah masuk lebih banyak.

Ibu mengerti dan akan melakukannya

7. Memberitahu ibu tanda bahaya pada bayi meliputi bayi tidak mau

menyusu, tali pusat kemerahan atau bernanah, merintih, kejang, bayi

kuning dan bayi bergerak jika hanya dirangsang. Ibu mengerti

8. Mengingatkan kembali pada ibu cara menjaga suhu tubuh bayi agar

tetap hangat yaitu memakaikan topi di kepala bayi, menyelimuti bayi,

menjauhkan bayi dari benda-benda yang dingin, tidak menghidupkan

kipas angin di dekat bayi, segera mengganti baju bayi jika basah,

memandikan bayi dengan air hangat. Ibu mengerti dan akan

melakukannya

9. Memberitahu ibu untuk kontrol ulang 1 minggu atau jika ada tanda

bahaya pada bayi. ibu bersedia kotrol ulang atau dilakukan

kunjungan rumah pada tanggal 17 maret 2017

Page 134: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

115

CATATAN PERKEMBANGAN

Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny “W” Usia 8 Hari dengan Bayi Normal

Tanggal : 10 Juli 2017 Pukul : 15.00 WIB

Tempat : Rumah Ny. ”W”

Petugas : Fitriatin

1. Data subyektif

Ibu mengatakan bayinya sehat dan bayi sering menyusu

2. Data obyektif

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Baik, menangis, tonus otot kuat, kulit

kemerahan, bayi tidur saat dilakukan

kunjungan, namun terbangun saat akan

dimandikan.

TTV

: Nadi : 135 x/menit

Pernafasan : 45 x/menit

Suhu : 36,70C

2. Pemeriksaan Fisik

Kulit : Kemerahan

Mata : simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak

ikterus

Hidung bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung

Dada tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada

kelainan

Abdomen Tidak kembung, tidak ada perdarahan tali

pusat, tidak ada tanda-tanda infeksi, tali pusat

sudah lepas

3. Reflek

Morro (+) : bayi terkejut saat diberi sentuhan mendadak

Page 135: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

116

terutama dengan jari dan tangan, maka akan

menimbulkan gerakan terkejut

Grasping(+) : saat telapak tangan disentuh bayi

menggenggam dengan cepat

Rooting (+) apabila pipi bayi di sentuh oleh jari, maka ia

akan menoleh dan mencari sentuhan tersebut

Sucking(+) saat bayi menyusu, maka ia akan berusaha

menghisap

3. Analisis/interpretasi data

Bayi Ny. “W” usia 8 hari dengan Bayi Normal

4. Penatalaksanaan

Tanggal : 10 Juli 2017 Jam : 15.05 WIB

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa bayinya dalam keadaan

normal yaitu warna kulitnya kemerahan, menangis kuat, bergera

aktif, suhu tubuhnya normal dan boleh dimandikan. Ibu mengerti dan

segera menyiapkan air dan baju ganti bayinya

2. Memastikan pada ibu apakah bayinya mendapatkan ASI cukup tanpa

diberi pendamping ASI atau susu formula. Ibu mengatakan bahwa

bayinya selalu diberi ASI dan tidak di berikan makanan tambahan

lainnya

3. Mengingatkan kembali pada ibu cara menjaga suhu tubuh bayi agar

tetap hangat yaitu memakaikan topi di kepala bayi, menyelimuti bayi,

menjauhkan bayi dari benda-benda yang dingin, tidak menghidupkan

kipas angin di dekat bayi, segera mengganti baju bayi jika basah,

memandikan bayi dengan air hangat dan jika bayi tidak mengalami

kedinginan/hipotermi/suhunya <36,5°C. Ibu mengerti dan akan

melakukannya

4. Memberikan konseling tentang imunisasi bahwa bayinya harus

mendapatkan imunisasi lengkap. Imunsasi pertama didapatkan pada

saat bayi berusia sebelum 7 hari yaitu imunisasi hepatitis B (Hb

Page 136: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

117

uniject) yang fungsinya untuk melindungi anak dari penyakit

hepatitis sedini mungkin (bayi sudah mendapatkan imunisasi Hb

uniject setelah 2 jam bayi lahir). Lalu pada saat bayi berusia 1 bulan

bayi mendapat imunisasi BCG untuk melindungi bayi dari penyakit

TBC. Setelah itu usia bayi 2 bulan sampai 4 bulan bayi diberi

iminisasi DPT dan polio, kemudian pada usia 9 bulan bayi

mendapatkan imunisasi campak. Ibu mengerti dan akan membawa

bayinya untuk imunisasi BCG sesuai jadwal dan usia anak

5. Memberitahu ibu untuk membawa bayinya tiap bulan untuk

memeriksakan pertumbuhan dan perkembangan di posyandu. Ibu

mengerti dan akan melakukannya

4.5 Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Berencana

Asuhan Kebidanan

Pada Ny “W” P20002 Akseptor Baru Keluarga Berencana Suntik 3 Bulan

Depo Progestin

Tempat pengkajian : BPM Ninin Fitriyah, SST

Tanggal/waktu pengkajian : 10 Agustus 2017 / 16.00 WIB

Nama pengkaji : Fitriatin

A. Subjektif

Ibu ingin menggunakan suntik KB 3 bulan, saat ini ibu menyusui dan tidak

ada keluhan.

B. Objektif

Kesadaran umum : Baik

Komposmentis Kesadaran :

TTV : TD : 100/70 mmHg

N : 80×/ menit

S : 36,8˚C

RR : 24×/menit

Berat Badan : 50 kg

Pemeriksaan fisik

Muka : Tidak pucat, tidak oedema

Mata : Simetris, sklera putih , konjungtiva merah muda.

Page 137: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

118

Payudara : Bersih, tidak merah dan tidak lecet, puting menonjol,

tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, ASI keluar

lancar dari kedua payudara.

Abdomen : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, kandung

kemih kosong.

Ekstremitas atas : Simetris, tidak oedema, reflek patella positif.

Ekstremitas Bawah : Simetris, tidak oedema, reflek patella positif.

C. Analisa

Ny “W” P20002 Akseptor Baru KB Suntik 3 Bulan Depo Progestin

D. Penatalaksanaan

Tanggal : 10 Agustus 2017

Jam : 16.10 WIB

1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu baik. Ibu

mengerti penjelasan bidan dan mengetahui kondisinya.

2. Menanyakan pada ibu, KB apa yang sudah direncakan untuk digunakan

menunda kehamilan. Ibu memilih KB suntik 3 bulan.

3. Menjelaskan kepada ibu efektifitas dari KB suntik 3 bulan.

Cara kerja :

4. Menyiapkan alat dan obat untuk KB suntik 3 bulan (spuit 3 cc, depo

Progestin, kapas alkohol). Alat dan obat sudah siap digunakan.

5. Menganjurkan ibu untuk mengatur posisi. Ibu tidur tengkurap

6. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik. Ibu bersedia

7. Melakukan penyuntikan KB suntik 3 bulan sesuai pilihan ibu secara

intramuscular (IM). penyuntikan selesai.

8. Memberitahu ibu penyuntikan sudah selesai. Ibu lega

9. Menganjurkan ibu untuk kembali suntik tepat waktu yaitu pada tanggal 01

November 2017 . Ibu bersedia kembali pada tanggal yang ditentukan.

Page 138: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

119

BAB 5

PEMBAHASAN

Pada bab pembahasan ini akan diuraikan tentang asuhan kebidanan yang

telah dilaksanakan secara berkesinambungan (continuity of care) yang membahas

ada atau tidaknya kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan pelaksanaan.

Pembahasan yang dilakukan sesuai dengan menejemen kebidanan dengan

menggunakan metode Varney dan SOAP yaitu pengkajian data subjektif, objektif,

dan penentuan analisa data serta penatalaksanaan asuhan kebidanan beserta

dengan evaluasi.

Pembahasan dimaksudkan agar dapat diambil kesimpulan serta solusi dari

kesenjangan teori yang ada dengan praktek, sehingga dapat digunakan sebagai

tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan yang tepat, efektif dan efisien

khususnya pada pasien Ny “W” GII P20002 dengan menejemen asuhan kebidanan

pada masa hamil, bersalin, nifas, dan asuhan bayi baru lahir, serta pelayanan

keluarga berencana (KB).

5.1 Kehamilan

Ny “W” memeriksakan kehamilannya sebanyak 4 kali selama kehamilan.

Pada Trimester I melakukan pemeriksaan sebanyak 1 kali, Trimester II sebanyak

2 kali dan pada Trimester III melakukan pemeriksaan sebanyak 1 kali di BPM Ny

“N”.

Menurut Kemenkes RI (2013), kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan

paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu dilakukan pada trimester 1 sebanyak

1 kali, pada trimester 2 sebanyak 1 kali, dan pada trimester 3 sebanyak 2 kali.

Berdasarkan antara teori dan kasus Ny”W” tidak ditemukan kesenjangan

antara teori dan kasus. Ny”W” telah melakukan pemeriksaan pemeriksaan

sebanyak 8 kali selama kehamilan dan tidak ditemukan kelainan yang bersifat

abnormal dan telah memenuhi standar kunjungan ANC.

Page 139: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

120

Selama pemeriksaan Ny”W” telah mendapatkan standar minimal pelayanan

kehamilan yang terdiri dari 10T, antara lain: Menimbang Berat badan dan Tinggi

badan, berat badan Ny”W” sebelum kehamilan 45 kg sesuai usia kehamilan, dan

BB Saat ini menjadi 54 kg, sehingga mengalami kenaikan berat badan Ny”W”

sebanyak 9 kg dan tinggi badan Ny”W” 150 cm. Mengukur tekanan darah,

tekanan darah rata-rata Ny”W” selama kehamilan yaitu 100/70 hingga 100/80

mmHg. Menilai status gizi (ukuran lingkaran lengan/LILA), Sejak pertama ibu

periksa kehamilan, LILA ibu tidak dalam batas normal yaitu 21 cm. Mengukur

tinggi fundus uteri/TFU, TFU Ny”W” sesuai dengan usia kehamilan yaitu 2 jari

dibawah proxesus xipoideus (PX) (Mc. Donald:30cm). Menentukan presentasi

dan denyut jantung janin. Pada bayi Ny”W” DJJ dalam batasan normal yaitu

berkisar 134x/menit hingga 140x/ menit, dan hasil dari pemeriksaan leoplod III

ditemukan presentasi kepala janin. Melakukan skrining imunisasi TT, status

imunisasi TT Ny”W” yaitu TT 3 dimana Ny”W” mendapatkan imunisasi disaat

kelas 1 SD, saat ingin menikah, dan pada saat hamil dengan usia kehamilan 20-25

minggu. Memberikan tablet zat besi (Fe) minimal 90 tablet, Ny”W” mendapat 90

tablet Fe dan mengkonsumsinya dengan benar. Melakukan tes laboratorium rutin,

melakukan tes laborat pemeriksaan (HB) sebanyak 1x yaitu memasuki trimester

III dan hasilnya 12,7 gr/dl. Ny”W sudah dilakukan tes HIV/AIDS hasilnya

negatif. Tatalaksana kasus, Temuwicara(konseling) dalam rangka persiapan

persalinan .

Standart pemeriksaan ANC (ante natal care) yaitu 10T standart

pemeriksaan 10T selama kehamilan yang harus dilakukan oleh bidan yaitu:

Timbang berat badan dan ukur tinggi badan, Ukur tekanan darah, Nilai status gizi

(ukur lingkar lengan atas), Ukur tinggi fundus uteri, Tentukan presentasi janin dan

denyut jntung janin (DJJ), Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi

tetanus toxoid (TT) bila diperlukan, Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet

selama kehamilan, Tes laboratorium (rutin dan khusus), Pemeriksaan hemoglobin

( PWS-KIA, 2010)

Berdasarkan teori dan kasus pada Ny ”W” terdapat kesenjangan yaitu Ny

”W” tidak memenuhi standar pelayanan 10 T, pada pemeriksaan pengukuran

LILA dan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaa LILA pada Ny ”W” ditemukan

Page 140: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

121

hasilnya 21 cm, sebelumnya saya telah memberikan konseling tentang gizi dan

kebutuhan nutrisi ibu hamil dan setelah saya memberikan konseling tersebut ibu

tetap mengkonsumsi makanan nutrisi kurang bagus untuk ibu hamil (KEK) dan

ibu tetap tidak memilah memilih makanan yang dikonsumsi ibu, dan alasan yang

lain karena keadaan ekonomi ibu yang menengah kebawah sehingga mempersulit

kebutuhan gizi pada saat kehamilan. Sedangkan berdasarkan teori normal

pengukuran LILA yaitu 23,5 cm, berdasarkan kasus yang ada terdapat

kesenjangan antara teori dan kasus. Kekurangan Energi Kronik (KEK)

memyebabkan keluar masuknya energi tidak seimbang di dalam tubuh, sehingga

banyak gangguan yang akan terjadi jika seorang ibu mengalami (KEK) dan yang

akan dialami pada ibu yaitu : merasa cepat kelelahan, merasa kesemutan, muka

pucat, mengalami kesulitan ketika melahirkan, ketika menyusui nanti, ASI ibu

tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhn bayi sehingga bayi akan kekurangan

ASI. Sementara akibat (KEK) yang bisa terjadi pada janin yang dikandung yaitu :

keguguran, pertumbuhan janin tidak maksimal menyebabkan bayi lahir dengan

berat badan lahir rendah, perkembangan semua organ janin terganggu, hal ini

mempengaruhi kemampuan belajar kognitif (otak) serta anak beresiko mengalami

kecacatan dan kematian bayi saat lahir. Tetapi pada ibu maupun bayi saat

melahirkan bayi lahir normal sesuai dengan usia kehamilan ibu.

Pada pemeriksaan laboratorium yaitu pada pemeriksaan Hb, pada Ny”W”

hanya melakukan pemeriksaan Hb hanya 1 kali pada trimester III hasilnya 12,7

g/dl karena kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya pemeriksaan Hb pada

trimester I, sebelumnya ibu sudah mendapatkan penyuluhan tentang pentingnya

pemeriksaan Hb pada trimester pertama. Berdasarkan teori pemeriksaan Hb

seharusnya dilakukan pemeriksaan Hb sebanyak 2 kali yaitu pada trimester I dan

trimeter III

5.2 Persalinan

Ny “W” GII P20002 UK 39 minggu 4 hari, datang ke rumah bidan/BPM pukul

05.00 WIB (02 Juni 2017) dengan keluhan perutnya terasa kenceng-kenceng sejak

jam 02.30 WIB serta mengeluarkan lendir bercampur darah dari jalan lahir.

Pemeriksaan TTV dalam batas normal. Pada pukul 05.10 WIB (02 Juni 2017)

Page 141: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

122

melakukan pemeriksaan dalam hasil: vulva/vagina tidak odema, terdapat blood

show, portio lunak, pembukaan 8 cm, eff 75%, ketuban utuh, presentasi kepala,

uuk anterior di jam 11, molase (0), HIII, tidak ada bagian kecil di samping kepala

janin, tidak ada tali pusat menumbung. Kemudian diperiksa kembali 3 jam

kemudian dan karena ada indikasi ketuban pecah serta ibu ingin meneran,

didapatkan hasil: portio lunak, pembukaan 10 cm, eff 100%, ketuban negatif dan

cairan jernih, presentasi kepala, UUK anterior dijam 12, molase (0), HIV, tidak

ada bagian kecil disamping kepala janin, tidak ada tali pusat menumbung pukul

08.30 WIB (02 Juni 2017).

Ny. “W” datang dengan hasil pemeriksaan dalam (VT) 8 cm, dari hasil

tersebut, ibu termasuk dalam fase aktif dilatasi maksimal yang berlangsung

normal selama 1 jam dan proses persalinan terjadi selama 30 menit. Didapatkan

hasil pemeriksaan semua dalam batas normal, dari TTV, HIS, pemeriksaan

leopold, DJJ dan pemeriksaan dalam. Fase aktif dilatasi maksimal terjadi dalam

waktu 2 jam berlangsung sangat cepat dari 4-9 cm. kala II berlangsung 1,5-2 jam

pada primigravida dan 1,5-1 jam pada multigravida, kala III berlangsung tidak

lebih dari 30 menit, kala IV dimulai saat lahirnya plasenta sampai 2 jam post

partum (Sondakh, 2013).

Proses persalinan pada Ny. “W” berjalan dengan lancar, semuanya normal

dan kondisi ibu dan janin baik.

5.3 Nifas

Pemeriksaan nifas yang dilakukan pada Ny “W” sebanyak 4x yaitu 6 jam post

partum, 7 hari post partum, 22 hari post partum, 31 hari post partum. Tanda-tanda

vital (TTV) Ny “W” dalam batas normal. Pengeluaran ASI lancar dan tidak

ditemukan adanya bendungan ASI. Pada kunjungan pertama yaitu 6 jam post

partum, TFU teraba 2 jari di bawah pusat, pengeluaran pervaginam lochea

berwarna merah segar (lochea rubra). Pemeriksan selanjutnya berjalan dengan

lancar, Ny “W” tetap dalam keadaan baik, tidak terdapat tanda-tanda infeksi, ASI

keluar lancar, penurunan TFU sesuai, Lochea tidak terdapat kelainan. Ny “W”

mendapatkan dukungan baik dari suami, keluarga dan masyarakat tentang cara

merawat bayinya.

Page 142: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

123

Menurut Pirtiani (2014), kunjungan masa nifas paling sedikit dilakukan

sebanyak 4x. Menurut Sondakh (2013) pemantauan kala IV terjadi normal jika,

kehilangan darah tidak lebih dari 500 cc, kontraksi rahim baik (keras), kandung

kemih kosong, jika penuh, ibu dianjurkan untuk berkemih, perdarahan dari

perineum tidak banyak, jahitannya baik (jika terjadi laserasi), keadaan umum ibu

normal yaitu tekanan darah 120/80mmHg, nadi 70-100x/menit, suhu 36,50C-37,50C,

pernafasan 16-24x/menit.

Ny. “W” mengalami masa nifas normal selama 42 hari, sehingga tidak

terdapat kesenjangan antara teori dan kasus.

5.4 Bayi Baru Lahir (BBL)

Pada bayi Ny “W” lahir pukul 16.16 WIB (26 Januari 2017) menangis kuat,

warna kulit kemerahan, tonus otot baik, jenis kelamin laki-laki, berat badan 28.00

gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala 33 cm. Tanda-tanda vital bayi Ny

“W” dalam batas normal. Bayi sudah melakukan inisiasi menyusu dini (IMD)

berhasil 1 jam pertama, pemberian salep mata antibiotik provilaksis, pemberian

vitamin K yang diinjeksikan pada paha kiri secara intamuskular (IM) dengan

dosis 0,1 mg, dan imunisasi Hb0 dipaha kanan secara intramuskular (IM) 1 jam

setelah pemberian Vitamin K sampai dengan bayi dibawa pulang kerumah tidak

terjadi masalah apapun. Kunjungan neonatal (KN) atau kunjungan bayi Ny “W”

dilakukan sebanyak 3x yaitu: KN 1 usia 6 jam, KN 2 usia 7 hari, KN 3 usia 22

hari. Kunjungan berjalan lancar, tidak terdapat tanda infeksi, tidak terdapat tanda

bahaya, bayi menyusu dengan baik, bayi mendapat ASI eksklusif, reflek bayi baik

dan pergerakan aktif.

Menurut Sondakh (2013), bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir

cukup bulan pada usia kehamilan 38-42 minggu, dengan berat lahir antara 2.500-

3000 gram dan panjang badan sekitar 50-55 cm. Menurut JNPK-KR (2014),

pencegahan infeksi mata dengan cara pemberian salep mata setelah 1 jam IMD,

salep antibiotika harus tepat diberikan pada waktu 1 jam setelah kelahiran dan

upaya pencegahan infeksi mata tidak efektif jika diberikan lebih dari 1 jam setelah

kelahiran. Semua bayi baru lahir di berikan vitamin K injeksi 1 mg

intramuskular IM setelah 1 jam IMD untuk mencegah perdarahan. Imunisasi

hepatitis B (Hb0) diberikan setelah 1 jam pemberian vitamin K.

Page 143: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

124

Bayi Ny. “W” mengalami proses bayi baru lahir dengan normal. Bayi sudah

melakukan inisiasi menyusu dini (IMD), diberikan salep mata, dan diberikan

suntik Vitamin K, imunisasi Hb0 dan kunjungan neonatus telah lengkap, serta

tidak mengalami kelainan, sehingga tidak terdapat kesenjangan antara teori dan

kasus pada bayi Ny. “W”.

5.5 Keluarga berencana (KB)

Setelah 42 hari pasca melahirkan, Ny “W” sudah mantap dan tetap

memutuskan untuk menggunakan KB suntik 3 bulan. Pada tanggal 13 agustus

2017, ibu datang ke BPM untuk mendapatkan suntikan KB 3 bulan, dan

dilakukan pemeriksaan TTV dalam batas normal, ASI keluar lancar dan menyusui

secara eksklusif.

Menurut Setiyaningrum (2017), suntikan progestin sangat efektif, pencegahan

kehamilan jangka panjang, tidak menggangu hubungan suami istri, tidak

mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung

dan gangguan pembekuan darah, sedikit efek samping dan tidak mempengaruhi

ASI, karena hanya mengandung hormon progesteron. Yang tidak boleh

menggunakan suntikan progestin hamil atau dicurigai hamil karena resiko cacat

pada janin 7 per 100.000 kelahiran, perdarahan pervaginam yang belum jelas

penyebabnya, tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama

amenorea, menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara, diabetes

mellitus disertai komplikasi.

Ny. “W” menggunakan KB suntik 3 bulan pada hari ke 42 persalinan dan

telah memenuhi syarat suntikan progestin, sehingga tidak ada kesenjangan antara

teori dan kenyataan yang ada.

Page 144: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

127

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA. 2013. Manajemen Terpadu Bayi Muda Umur kurang dari 2 bulan. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI

Henderson, Christine. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Buku Kedokteran:

EGC Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:

Pustaka Rihama JNPKKR. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Kusmiyati, Yuni dkk. 2008. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya Manuaba, dkk, 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta :

EGC Mochtar, Rustam. 2011. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC Manuaba dkk. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta :

EGC Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo Prawirohardjo, S. (2006). Buku Acuan Nasional, Pelayanan Kesehatan Maternal

dan Neonatal. Jakarta: EGC

Prawirohardjo, S. (2008). Buku Acuan Nasional, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: EGC

Prawirohardjo, S. (2009). Buku Acuan Nasional, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: EGC

Prawirohardjo, S. (2010). Buku Acuan Nasional, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: EGC

Prawirohardjo, S. (2011). Buku Acuan Nasional, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: EGC

Rukiyah, S. (2010 ). http://illiyahakbidadila.blogspot.co.id/2013/07/asuhan-kebidanan-pada-bayi-baru-lahir.html (Diakses tanggal 20 februari 2017).

Page 145: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF … · ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSHIF CONTINUITY OF CARE/COC PADA NY “W” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “N” KECAMATAN GRUJUGAN KABUPATEN

128

Sondakh, Jenny. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Jakarta: ERLANGGA

Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.

Yogyakarta: Andi Sulistyawati, Ari. 2012. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba

Medika Sondakh, Jenny J.S. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.

Malang: Erlangga.

Suherni. (2009). Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya.

Sulistyawati, A. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Yogyakarta: Selamba Medika

WHO. 2015. Buku SakuPelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Kementerian Kesehatan RI

WHO. 2013. Buku SakuPelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar

dan Rujukan. Kementerian Kesehatan RI WHO. 2008. Manajemen Terpadu balita Sakit (MTBS). Jakarta: Departemen

Kesehatan RI. Varney,H. (2006 ). Materi Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan.

https://www.wattpad.com/3068954-materi-asuhan-kebidana(diakses tanggal 15 februari 2017).