ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G...

112
i ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3 P 1 A 1 UMUR 24 TAHUN DENGAN KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU (KET) DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : Tri Yuli Astuti NIM B12 051 PROGRAM STUDI DIPLOMA KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G...

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

i

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G3P1A1

UMUR 24 TAHUN DENGAN KEHAMILAN EKTOPIK

TERGANGGU (KET) DI RSU ASSALAM

GEMOLONG SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

Tri Yuli Astuti

NIM B12 051

PROGRAM STUDI DIPLOMA KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G3P1A1

UMUR 24 TAHUN DENGAN KEHAMILAN EKTOPIK

TERGANGGU (KET) DI RSU ASSALAM

GEMOLONG SRAGEN

Diajukan Oleh :

Tri Yuli Astuti

NIM B12051

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal ………………

Pembimbing

Ambarsari, S.ST

NIK 201087048

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

iii

HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G3P1A1

UMUR 24 TAHUN DENGAN KEHAMILAN EKTOPIK

TERGANGGU (KET) DI RSU ASSALAM

GEMOLONG SRAGEN

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh :

Tri Yuli Astuti

NIM B12051

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program D III Kebidanan

Pada Tanggal…………………….

PENGUJI I PENGUJI II

Rahajeng Putriningrum, S.ST, M.Kes Ambarsari, S.ST

NIK 201083059 NIK 201087048

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui,

Ka. Prodi D III Kebidanan

Retno Wulandari, S.ST

NIK 200985034

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Kaya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada NY. L

G3P1A1 Umur 24 Tahun dengan Kehamilan Ektopik Terganggu di RSU Assalam

Gemolong Sragen Tahun 2015”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud

untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program

Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakrta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terimaksih keapada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si., selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, S.ST., selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ambarsari, S.ST., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. dr. Wiwik Irawati, M.Kes sebagai direktur Rumah Sakit Umum Assalam

Gemolong Sragen, yang telah memberi ijin kepada penulis dalam

pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Seluruh Dosen dan Staff Program DIII STIKes Kusuma Husada

Surakarta terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2015

Penulis

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

v

Prodi D III Kebidanan Stikes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2015

Tri Yuli Astuti

B12051

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G3P1A1 UMUR 24

TAHUN DENGAN KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU DI RSU

ASSALAM GEMOLONG SRAGEN

X + 99 halaman + 11 lampiran

INTISARI

Latar Belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tergolong cukup tinggi

yaitu mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Angka kejadian kehamilan

abnormal di RSU Assalam Gemolong Sragen pada bulan Januari - September

2014 sebanyak 187 kasus diantaranya kehamilan ektopik terganggu sebanyak 14

kasus (7,48%). Kehamilan ektopik terganggu adalah kehamilan dengan hasil

konsepsi berimplantasi di luar endometrium kavum uteri. Penanganan kehamilan

ektopik terganggu pada umumnya adalah tindakan laparotomi. Kehamilan ektopik

terganggu apabila tidak tertangani akan mengakibatkan ruptur tuba, abortus dan

syok.

Tujuan: Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kehamilan

ektopik terganggu sesuai manajemen kebidanan yang diaplikasikan dalam asuhan

kebidanan menurut varney.

Metode Penelitian: Karya tulis ini menggunakan jenis studi kasus metode

Deskriptif. Lokasi studi kasus ini di RSU Assalam Gemolong Sragen. Tehnik

pengumpulan data melalui pemeriksaan fisik, wawancara, observasi, studi

dokumentasi. Dilaksanakan selama 4 hari di RSU Assalam Gemolong Sragen

mulai tanggal 12 sampai 15 April 2015.

Hasil Penelitian: Hasil studi kasus Karya Tulis Ilmiah ini diketahui bahwa

setelah mendapatkan perawatan selama 4 hari pada Ny. L tidak mengalami

komplikasi. Hal ini dapat dilihat dari hari demi hari setelah dilakukan perawatan

keadaan umum ibu baik, tidak ada pengeluran berupa flek-flek darah kecoklatan

dan perdarahannya berhenti.

Kesimpulan: Dari asuhan kebidanan yang telah dilakukan terdapat kesenjangan

antara teori dan praktek lahan yaitu dalam pemberian terapi di hari pertama

perawatan tidak diberikan terapi anti nyeri seperti Pethidin dan Tramadol.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Ibu Hamil, Kehamilan Ektopik Terganggu

Kepustakaan : 30 literatur (2005 s/d 2014)

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil dan kita baru

meyakini setelah kita berhasil melakukannya dengan baik. Jenius adalah 1%

inspirasi dan 99% keringat, sehingga tidak ada yang dapat menggantikan kerja

keras.

Banyak kegagalan dalam hidup ini, di karenakan kita tidak menyadari

betapa dekatnya kita dengan keberhasilan saat kita menyerah.

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan

kelancaran dan kemudahan, sehingga penulis mampu menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini dengan baik.

Bapak dan Ibu

“Inf. Letda Supardi dan Siti Khotijah”, setiap detak nadi kehidupanku akan

kuusahakan untuk membahagiakan kalian yang telah memberi doa, bimbingan,

kasih sayang, dukungan yang tak henti-hentinya, dan yang telah bersusah payah

demi keberhasilanku.

Kakak & Adik-adikku

“Delvy Abdiani SE, Agung Wibowo, dan Surya Ramadhon” yang kusayangi,

yang membuat suasana rumah menjadi ramai dengan canda dan tawa kalian

membuat semangatku terus bangkit.

Si Ay-ayku

“Rifky Pratama”, yang sangat sabar, penyayang, pekerja keras, setia menemani

dan selalu mendukung serta selalu memberiku semangat menjadi orang sukses.

Sahabatku

“Dyan, Aprilia Lusi, Rindhi, Tika Anisa, Tika Aprilia, Tri Novita” dan semua

teman-teman kelas 3A yang tidak dapat kusebutkan satu-persatu terimakasih atas

kerja sama dan kekompakannya selama kuliah.

Almamaterku Tercinta

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

vii

CURICULUM VITAE

Nama : Tri Yuli Astuti

Tempat/ Tgl. Lahir : Toli-toli, 3 Juli 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Sambirejo, RT. 06, RW. 09 No. 12, Kadipiro, Banjarsari,

Surakarta.

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri Tegalharjo No.82 Surakarta Tahun 2006

2. SMP Negeri 7 Surakarta Tahun 2009

3. SMA Negeri 6 Surakarta Tahun 2012

4. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Tahun 2015

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

INTISARI ....................................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

CURICULUM VITAE ................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Perumusan Masalah....................................................................... 4

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum ........................................................................... 4

2. Tujuan Khusus .......................................................................... 4

D. Manfaat Studi Kasus ..................................................................... 5

E. Keaslian Studi Kasus ..................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Teori Kehamilan ....................................................................... 8

2. Terori Kehamilan Ektopik Terganggu ...................................... 16

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

ix

B. Teori Manajemen Kebidanan ........................................................ 32

C. Landasan Hukum........................................................................... 55

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Studi ..................................................................................... 56

B. Lokasi Studi Kasus ........................................................................ 56

C. Subyek Studi Kasus ....................................................................... 56

D. Waktu Studi Kasus ........................................................................ 57

E. Instrument Studi Kasus ................................................................. 57

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 57

G. Alat-alat Yang Dibutuhkan ........................................................... 60

H. Jadwal Penelitian ........................................................................... 61

BAB 1V TINJAUAN KASUS

A. Tinjauan Kasus .............................................................................. 62

B. Pembahasan ................................................................................... 91

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................... 97

B. Saran ............................................................................................. 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 7. Surat Persetujuan Responden

Lampiran 8. Lembar Pedoman Format Asuhan Kebidanan

Lampiran 9. Lembar Observasi

Lampiran 10. Dokumentasi Stadi Kasus

Lampiran 11. Lembar Konsultasi

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 359 per 100 ribu kelahiran

hidup. Target yang akan dicapai pada tahun 2015 adalah menjadi 102 orang

per tahun menurut Syafiq (2013). Indonesia berada di peringkat ketiga

tertinggi untuk angka kematian ibu di negara ASEAN. Peringkat pertama

ditempati oleh Laos dengan 470 kematian ibu per 100.000 kelahiran,

sementara angka kematian paling kecil dimiliki oleh Singapura dengan 3

kematian per 100.000 kelahiran. Angka kematian ibu di Indonesia mencapai

9.900 orang dari 4,5 juta keseluruhan kelahiran pada tahun 2012

(Sulaiman, 2014).

Penyebab kematian ibu disebabkan oleh komplikasi yang berhubungan

dengan kehamilan, persalinan, dan nifas. Penyebab langsung antara lain:

perdarahan 42%, eklamsia/pre ekalmsia 13%, abortus 11%, infeksi 10%,

partus lama/persalinan macet 9%, dan penyebab lain 15 %. Di negara maju

maupun negara berkembang memperkirakan 15%-20% ibu hamil akan

mengalami resiko tinggi atau komplikasi. Jumlah kematian ibu sebanyak

500.000 orang setiap tahun dan 99% terjadi di negara berkembang

(Sulaiman, 2014).

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

2

Angka Kematian Ibu merupakan indikator utama derajat kesehatan

perempuan yang telah di tetapkan sebagai salah satu tujuan Millenium

Development Goals (MDGs). Untuk mewujudkan target penuruan Angka

Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2015, Kementrian Kesehatan sedang

menggalakan program Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka

Kematian Ibu 2013-2015 (RAN PP AKI 2013-2015) antara lain Peningkatan

Cakupan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu, Peningkatan Peran

Pemerintah Daerah dan Swasta dalam Upaya Kesehatan Ibu, Pemberdayaan

Keluarga dan Masyarakat (Kemenkes, 2013).

Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Daerah, Angka Kematian Ibu

untuk wilayah Jawa Tengah pada tahun 2013 sebesar 116 per 100.000

kelahiran hidup. Penyebabnya antara lain dikarenakan perdarahan 16,44%,

hipertensi 35,26%, lain-lain 42,96% (Anung, 2013).

Kehamilan ektopik adalah kehamilan abnormal yang terjadi di luar

rongga rahim, janin tidak dapat bertahan hidup dan sering tidak berkembang

sama sekali. Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya bagi

seorang ibu yang dapat menyebabkan kondisi gawat bagi ibu karena dapat

menyebabkan kematian ibu akibat abortus pada umur kehamilan trimester

pertama (1-12 minggu). Hal ini dapat mengakibatkan meningkatnya angka

mortalitas dan morbiditas ibu jika tidak mendapatkan penanganan secara tepat

dan cepat. Frekuensi kejadian kehamilan ektopik berkisar 1:14,6% dari

seluruh kehamilan. Keadaan gawat ini disebut sebagai kehamilan ektopik

terganggu (Hayati, 2010).

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

3

Kehamilan ektopik terganggu adalah kehamilan dengan hasil konsepsi

berimplantasi di luar endometrium kavum uteri. Kehamilan ektopik adalah

suatu kehamilan bila zigot terimplantasi di lokasi-lokasi selain cavum uteri,

seperti di ovarium, tuba, serviks, bahkan rongga abdomen. Istilah kehamilan

ektopik terganggu (KET) merujuk pada keadaan di mana timbul gangguan

pada kehamilan tersebut sehingga terjadi abortus maupun ruptur yang

menyebabkan penurunan keadaan umum pasien

(Sukarni dan Margareth, 2013).

Sebagian besar wanita yang mengalami kehamilan ektopik terganggu

berumur 20 – 40 tahun dengan umur rata – rata 30 tahun. Seorang wanita

yang pernah mengalami kehamilan ektopik terganggu hanya 60% dapat hamil

kembali, walaupun angka kemandulannya akan jadi lebih tinggi. Angka

kehamilan ektopik terganggu berulang dilaporkan berkisar antar 0 – 14,6%

dan kemungkinan untuk melahirkan cukup bulan sekitar 50%

(Cynthia dkk, 2011).

Berdasarkan data Studi Pendahuluan di RSU Assalam Gemolong

Sragen pada tanggal 14 Oktober 2014 diperoleh data jumlah ibu hamil

abnormal pada bulan Januari – September 2014 sebanyak 187 kasus. Dari 187

kasus tersebut antara lain: kehamilan dengan abortus sebanyak 91 kasus

(48,66%), Hipertensi 28 kasus (14,97%), Molahidatosa 21 kasus (11,22%),

Anemia 18 kasus (9,62%), Hiperemesis Gravidarum 15 kasus (8,02%),

kehamilan ektopik terganggu 14 kasus (7,48%).

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

4

Berdasarkan kasus diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul

tentang “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny. L G3P1A1 dengan Kehamilan

Ektopik Terganggu (KET) di RSU Assalam Gemolong Sragen Tahun 2015”.

B. Perumusan Masalah

“Bagaimana Penatalaksanaan Asuhan kebidanan Ibu hamil pada Ny. L

G3P1A1 umur 24 tahun dengan Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) di RSU

Assalam Gemolong Sragen dengan menggunakan manajemen 7 langkah

varney?”.

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil pada Ny. L G3P1A1

dengan kehamilan ektopik terganggu sesuai manajemen kebidanan yang di

aplikasikan dalam asuhan kebidanan menurut Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu :

1) Melakukan pengkajian pada ibu hamil Ny. L G3P1A1 dengan

kehamilan ektopik terganggu.

2) Menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan dan

masalah pada ibu hamil Ny. L G3P1A1 dengan kehamlian ektopik

terganggu.

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

5

3) Menentukan diagnosa kebidanan pada ibu hamil Ny. L G3P1A1

dengan kehamilan ektopik terganggu.

4) Mengantisipasi penanganan atas tindakan pada ibu hamil Ny. L

G3P1A1 dengan kehamilan ektopik terganggu.

5) Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. L G3P1A1

dengan kehamilan ektopik terganggu.

6) Melaksanakan rencana tindakan yang telah di susun pada ibu hamil

Ny. L G3P1A1 dengan kehamilan ektopik terganggu.

7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu hamil

dengan kehamilan ektopik terganggu.

b. Mahasiswa mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus

nyata di lapangan termasuk faktor pendukung dan pengahambat

terhadap ibu hamil dengan kehamilan ektopik terganggu (KET).

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Diri Sendiri

Dapat menerapkan teori yang di dapat di bangku kuliah dalam praktek

di lahan, serta memperoleh pengalaman secara langsung dalam

melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kehamilan ektopik

terganggu.

2. Bagi Profesi

Hasil penelitian ini di harapkan dapat digunakan sebagai masukan

bagi profesi bidan atau institusi kesehatan agar lebih meningkatkan dan

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

6

perhatian terhadap program pendidikan tentang kehamilan patologi

khususnya kehamilan ektopik terganggu.

3. Bagi Institusi

a. Rumah Sakit

Dapat dijadikan masukkan bagi petugas kesehatan dalam

memberikan pelayanan dan perhatian terhadap kehamilan patologi

khususnya kehamilan ektopik terganggu.

b. Institusi Kebidanan

Dapat dijadikan sumber ilmu pengetahuan khususnya kehamilan

ektopik terganggu bagi pembaca dan juga menjadi masukan untuk

asuhan selanjutnya.

E. Keaslian Studi Kasus

1. Wise Ennandrian Threesyanti, Stikes Kusuma Husada Surakarta dengan

judul “Asuhan Kebidanan Ibu hamil pada Ny. S G1P0A0 dengan Kehamilan

Etopik Terganggu di RSUD dr. Moewardi Surakarta” (2012). Laporan ini

dilakukan dengan cara studi kasus dan analisis data dilakukan secara

deskriptif dengan metode 7 langkah Varney dan SOAP. Asuhan yang

diberikan adalah memberikan dukungan moril pada ibu, memantau

keadaan umum, dan vital sign ibu setiap 8 jam sekali, memantau

perdarahan setiap 8 jam sekali, menganjurkan ibu untuk istirahat total,

terapi dokter spesialis obstetrik dan gynekologi infus RL 20 tpm berikan

Premaston 1 x 5 mg, Cefadroxil 1 x 500 mg, Asam Folat 1 x 50 mg,

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

7

kolaborasi dengan laboratorium dalam pemeriksaan specimen darah Hb :

13,4 gr/dl, PP test : Positif , angka Leukosit : 9800 /ul. Setelah dilakukan

asuhan selama 5 hari memperoleh hasil : tekanan darah : 110/80 mmHg,

nadi : 80x/menit, respirasi : 20x/menit, suhu : 370C.

2. Fitri Rochayati, Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta dengan judul

“Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny. A G3P2A0 dengan Kehamilan

Etopik Terganggu di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen” (2014).

Laporan ini dilakukan dengan cara studi kasus dan analisis data dilakukan

secara deskriptif dengan metode 7 langkah Varney dan SOAP. Asuhan

yang diberikan adalah memberikan dukungan moril pada ibu, memantau

keadaan umum, perdarahan, dan vital sign ibu setiap 8 jam sekali, terapi

dokter spesialis obstetrik dan gynekologi infus RL 20 tpm, IV Ceftriaxone

3 x 1 gr, Ketorolac 2 x 3 gr, per oral FE 2 x 6 gr, Profenid 2 x 100 mg,

Asam Tranexamat 3 x 500 mg, kolaborasi dengan laboratorium dalam

pemeriksaan specimen darah Hb : 9,0 gr/dl, angka Leukosit : 8800 /ul,

Trombosit : 295000 /ul. Setelah dilakukan asuhan selama 3 hari

memperoleh hasil : tekanan darah : 110/80 mmHg, nadi : 88x/menit,

respirasi : 22x/menit, suhu : 360C, KU baik, Kesadaran Composmentis.

Perbedaan keaslian penelitian di atas dengan penelitian ini terletak

pada tempat, waktu, lokasi, subjek, dan hasil penelitian.

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TEORI MEDIS

1. Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin di dalam rahim

seseorang perempuan. Masa kehamilan di dahului oleh terjadinya

pembuahan yaitu bertemunya sel sperma laki-laki dengan sel telur yang

dihasilkan oleh indung telur. Setelah pembuahan, terbentuk kehidupan

baru berupa janin dan tumbuh di dalam rahim ibu yang merupakan

tempat berlindung yang aman dan nyaman bagi janin (Pudiastuti, 2011).

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan

didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan

ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi

(Prawirohardjo, 2009).

Bila dihitung dari fertilasi hingga lahirnya bayi, kehamilan

normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9

bulan menurut kalender internasional, kehamilan terbagi dalam 3

trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu

pertama, trimester kedua usia kehamilan minggu ke-13 hingga ke-27,

dan trimester ketiga usia kehamilan minggu ke-28 hingga ke-40

(Prawirohardjo, 2009).

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

9

b. Proses Kehamilan

Pelepasan ovum hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari

ke-12 sampai hari ke-14 pada siklus menstruasi normal 28 hari. Saat

berhubungan sekitar 300 juta sperma tersimpan sepanjang perjalanan di

sepanjang uterus dan hanya seribu yang dapat mencapai tuba uterin dan

bertemu dengan ovum . Setelahnya, membrane ditutup untuk mencegah

masuknya sperma yang lain dan inti dari dua sel ini bersatu. Dalam

beberapa jam setelah pembuhaan terjadi, mulailah pembekalan zigot.

Segera setelah pembelahan sel terjadi, maka pembelahan–pembelahan

selanjutnya dalam waktu tiga hari terbentuk suatu kelompok sel – sel

yang sama besarnya yang di sebut morulla. Proses selanjutnya adalah

perubahan morulla menjadi blastula. Hasil konsepsi tiba ke dalam

cavum uteri pada tingkat blastula (Sulistyawati, 2011).

Nidasi adalah peristiwa tertanamnya atau bersarangnya sel telur

yang telah dibuahi kedalam endometrium. Ketika blastula mencapai

rongga rahim jaringan endometrium berada dalam fase sekresi. Blastula

dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner sell mass) akan

mudah masuk kedalam dessidua, menyebabkan luka kecil yang

kemudian sembuh dan menutup lagi. Itulah sebabnya kadang – kadang

pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka dessidua yang

disebut dengan tanda Hartman (Sulistyawati, 2011).

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

10

c. Tanda dan Gejala Kehamilan

Menurut Prawiroharjo (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3

yaitu :

1) Tanda tidak pasti kehamilan

a) Amenorea (tidak dapat haid), gejala ini penting, karena wanita

hamil tidak haid lagi dan perlu diketahuin tanggal pertama haid

terakhir untuk mengetahui tuanya kehamilan.

b) Nausa (enek) dan emesis (muntah), sering terjadi pada pagi hari

tetapi tidak selalu.

c) Mengidam, terjadi pada bulan-bulan pertama dan menghilang

dengan makin tuanya kehamilan.

d) Mammae menjadi tegang dan membesar.

e) Anoreksia (tidak nafsu makan).

f) Sering kencing terjadi karena kadung kencing tertekan oleh

uterus yang mulai membesar.

g) Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun.

h) Pigmentasi kulit terjadi karena pengaruh dari hormon

kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.

2) Tanda-tanda kemungkinan hamil

a) Perut membesar

b) Uterus membesar

c) Tanda hegar, yaitu hipertropi ismus, ismus menjadi panjang dan

lunak.

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

11

d) Tanda chadwick, yaitu vagina dan vulva mengalami peningkatan

pembuluh darah, karena pengaruh estrogen, sehingga semakin

tampak merah dan kebiru-biruan.

e) Tanda piscaseck, yaitu uterus membesar kesalah satu jurusan

hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran tersebut.

f) Kontraksi-kontraksi kecil uterus atau Braxton hicks.

g) Teraba ballotement, yaitu lentingan dari bawah janin.

h) Reaksi kehamilan positif.

3) Tanda pasti kehamilan

a) Pada umur kehamilan 20 minggu gerakan janin kadang-kadang

dapat diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian

janin dapat diraba pada kehamilan lebih tua.

b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umur

kehamilan 18-20 minggu memakai stetoskop sedangkan dengan

Doppler terdengar pada kehamilan 12 minggu

c) Pada primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada

usia kehamilan 18 minggu sedang pada ibu multigravida umur

16 minggu.

d) Bila dilakukan pemeriksaan USG, janin dapat terlihat.

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

12

d. Diagnosis Banding

Diagnosis banding menurut Prawiroharjo (2010), adalah sebagai

berikut:

1) Pseudocyesis

Wanita tersebut mengaku dirinya hamil, tetapi sebenarnya tidak.

Hal ini biasanya terjadi pada wanita yang ingin sekali hamil.

2) Kistoma ovarii

Mungkin ada Amenorhea, perut penderita makin besar tetapi

uterusnya seperti biasa.

3) Mioma uetri

Dapat menjadi amenorhea, perut penderita makin besar uterusnya

makin besar , kadang-kadang tidak merata. Akan tetapi tanda-tanda

kehamilan seperti Braxton hicks dan reaksi kehamilan negatif.

e. Pemeriksaan Kehamilan

Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang

mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita memerlukan

sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal. Tujuan

pemeriksaan antenatal adalah menyiapkan fisik dan mental ibu serta

menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilannya, persalinan dan nifas

agar sehat dan normal setelah ibu melahirkan (Prawiroharjo, 2010).

Kunjungan selama periode antenatal yaitu satu kali kunjungan

selama trimester pertama (sebelum 12 minggu), satu kali kunjungan

selama trimester kedua (antara minggu 13-27), dua kali kunjungan

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

13

selama trimester ketiga (antara 28-36 minggu dan sesudah minggu ke-

36). Namun sebaiknya kunjungan tersebut rutin dilakukan setiap bulan

agar dapat segera terdeteksi jika ada penyulit atau komplikasi

(Sulistyawati, 2011).

f. Nutrisi ibu hamil

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi,

karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama

kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk

pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ

kandungan, serta perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Gizi

pada waktu hamil harus ditingkat hingga 300 kalori perhari

(Sukarni dan Margareth, 2013).

Kekurangan dan kelebihan nutrisi dapat menyebabkan kelainan

yang tidak di inginkan pada wanita hamil tersebut. Kekurangan gizi

dapat menyebabkan anemia, abortus, IUGR, BBLR, kelahiran

premature, inersia uteri, perdarahan pasca persalianan, sepsis

puerperalis dan sebagainya. Sedangkan nutrisi yang berlebihan dapat

menyebabkan pre-eklamsi, bayi terlalu besar dan sebagainya. Hal

penting yang harus diperhatikan sebenarnya adalah cara mengatur dan

pengolahan menu tersebut berpedoman pada Pedoman Umum Gizi

Seimbang, sehingga bidan sebagai pengawas kecukupan gizi ibu hamil

dapat melakukan pemantauan terhadap kenaikan berat badan selama

kehamilan (Sulistyawati, 2011).

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

14

Nutrisi penting yang diperlukan selama hamil antara lain

sebagai berikut :

1) Kebutuhan energi dan karbohidrat

Selama proses kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan kalori

sejalan dengan adanya peningkatan laju metabolik basal dan

penambahan berat badan untuk pertumbuahn dan perkembangan

janin, plasenta, jaringan payudara dan cadangan lemak. Karbohidat

sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori yang dapat di

peroleh dari mengkonsumsi beras, jagung, gandum, kentang, ubi

jalar, ubi kayu, dan sagu. Kebutuhan kalori untuk orang hamil

adalah 2300 kalori. Pada trimester pertama asupan makanan

berkurang karena menurunnya nafsu makan dan sering timbul mual

muntah, trimester kedua nafsu makan sudah meningkat, kebutuhan

zat tenaga lebih banyak dibandingkan kebutuhan saat hamil muda.

Pada trimester ketiga, janin mengalami pertumbuhan dan

perkembangan yang pesat. Hal ini terjadi pada 20 minggu terakhir

kehamilan. Umumnya nafsu makan sangat baik dan ibu sangat

merasa lapar (Sukarni dan Margareth, 2013).

2) Protein

Protein sebagai zat pembangun dapat diperoleh dari daging, ikan,

telur dan kacang-kacangan. Protein sangat dibutuhkan untuk

perkembangan kehamilan yaitu untuk pertumbuhan janin, uterus,

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

15

plasenta, selain itu untuk ibu penting untuk pertumbuhan payudara

dan kenaikan sirkulasi ibu (Sukarni dan Margareth, 2013).

3) Mineral

Sebagai zat pengatur yang dapat diperoleh dari buah-buahan dan

sayur-sayuran. Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi

dengan makan makanan sehari-hari yaitu buah-buahan, sayur-

sayuran dan susu. Hanya zat besi yang tidak bisa terpenuhi dengan

makanan sehari-hari. Kebutuhan zat besi pada pertengahan kedua

kehamilan kira-kira 17mg/hari. Untuk memenuhi kebutuhan ini di

butuhkan suplemen besi 30 mg sebagai ferosus, ferofumarat atau

feroglukonat perhari dan pada kehamilan kembar atau pada wanita

sedikit anemik, di butuhkan 60-100 mg/hari. Kebutuhan kalsium,

umumnya terpenuhi dengan minum susu. Satu liter susu sapi

mengandng kira-kira 0,9 gram kalsium (Sulistyawati, 2011).

4) Vitamin

Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buah-

buahan, tetapi dapat pula di tambah ekstra vitamin. Kebutuhan

vitamin yang diperlukan ibu antar lain vitamin A, vitamin C,

vitamin D, vitamin E, vitamin K dan asam folat. Kebutuhan yang

paling penting adalah assam folat. Kebuhan asam folat selama

hamil adalah 40 mg per hari, terutama pada 12 minggu pertama

kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

16

pembentukan otak, perkembangan tulang, sampai cacat bawaan

pada susunan saraf pusat maupun otak janin (Sulistyawati, 2011).

2. Kehamilan Ektopik Terganggu

a. Pengertian

Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi dimana telur

yang telah dibuahi berimplantasi diluar rongga uterus. Sebagian besar

kehamilan ektopik berlokasi dituba, jarang terjadi implantasi pada

ovarium, rongga perut, kanalis servikalis uteri, tanduk uterus yang

rudimenter dan divertikel pada uterus (Yulianingsih, 2009).

Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi dengan

implantasi blatosis di luar tempat endometrium normal. Dikenalnya

hamil di luar kandungan berarti bawah terjadi implantasi dari blatosis

di luar uterus (Manuaba, 2005).

Kehamilan ektopik terganggu adalah implantasi dan pertumbuhan

hasil konsepsi di luar endometrium kavum uteri. Kehamilan ektopik

terganggu adalah kehamilan dengan ovum yang dibuahi, berimplantasi

dan tumbuh tidak pada tempat yang normal yakni dalam endometrium

kavum uteri (Nugroho, 2012).

Istilah ektopik berasal dari bahasa Inggris, ectopic, dengan akar

kata dari bahasa Yunani, topos yang berarti tempat. Jadi istilah ektopik

dapat diartikan “berada di luar tempat yang semestinya”. Apabila pada

kehamilan ektopik terjadi arbortus atau pecah, dalam hal ini dapat

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

17

berbahaya bagi wanita hamil tersebut, maka kehamilan ini disebut

kehamilan ektopik terganggu (Sujiyatini dkk, 2009).

Mengenai nasib kehamilan ektopik terganggu terdapat beberapa

kemungkinan, karena bukan tempat untuk pertumbuhan hasil konsepsi,

sehingga tidak mungkin janin bertumbuh secara utuh seperti dalam

uterus. Sebagian besar kehamilan ektopik terganggu pada umur

kehamilan antara 6 sampai 10 minggu (Prawirohardjo, 2007).

b. Etiologi

Etiologi kehamilan ektopik terganggu pada dasarnya disebabkan

segala hal yang menghambat perjalanan zigot menuju kavum uteri.

Menurut Sukarni dan Margareth (2013), faktor–faktor yang

diperkirakan sebagai penyebabnya antara lain:

1) Riwayat operasi tuba

2) Salpingitis (infeksi saluran telur)

3) Perlekatan tuba akibat operasi non-gynekologis

4) Alat kontrasepsi dalam rahim

5) Perubahan motilitas tuba yang berhubungan dengan faktor

hormonal

6) Cacat bawaan tuba, seperti tuba yang sangat panjang

7) Kelainan zigot

8) Bekas radang pada tuba

9) Operasi plastik pada tuba

10) Abortus buatan

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

18

11) Kehamilan ektopik sebelumnya

c. Tanda dan Gejala

Menurut Prawirohardjo (2007), gambaran kehamilan ektopik

terganggu yang belum terganggu tidak khas dan penderita maupun

dokter biasanya tidak mengetahui adanya kelainan dalam kehamilan.

Secara umum menurut Saifudin (2006) gejala kehamilan ektopik

sebagai berikut:

1) Amenorhoe

2) Nyeri perut mendadak

3) Perdarahan pervaginam berwarna coklat tua

Gejala kehamilan ektopik terganggu antara lain:

1) Nyeri abdomen 90%-100%

2) Amenorhoe 75%-95%

3) Perdarahan 50%-80%

4) Pusing dan lemah 20%-35%

5) Gejala hamil 10%-25%

6) Keluar jaringan 5%-10%

Tanda kehamilan ektopik terganggu yaitu:

1) Keteganggan adneksa

2) Keteganggan abdomen

3) Adneksa tumor

4) Pembesaran rahim

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

19

Gejala dan tanda kehamilan ektopik terganggu sangat berbeda-

beda dari perdarahan yang banyak, yang tiba-tiba dalam rongga perut

sampai terdapatnya gejala tidak jelas, sehingga sukar membuat

diagnosisnya. Gejala dan tanda bergantung pada lamanya kehamilan

ektopik, abortus atau ruptur tuba, tuanya kehamilan, derajat perdarahan

yang terjadi dan keadaan umum penderita sebelum hamil

(Sukarni dan Margareth, 2013).

d. Patofisiologi

Menurut Yulianingsih (2009), tempat-tempat implantasi

kehamilan ektopik antara lain ampula tuba (lokasi tersering), isthimus,

fibrial, pars interslitialis, cornu uteri, ovarium, rongga abdomen, servik,

dan ligamentum cardinal. Zigot dapat berimplantasi tepat pada sel

kolumnar tuba maupun secara interkolumnar. Karena tempat implantasi

pada kehamilan ektopik tidak ideal untuk berlangsungnya kehamilan,

suatu saat kehamilan akan terkompromi.

Menurut Fauziyah (2012), sebagian besar kehamilan ektopik

terganggu hanya berumur kehamilan 6-10 minggu, karena

pertumbuhan hasil konsepsi kehamilan ektopik terganggu, sehingga

janin tidak mungkin tumbuh secara utuh seperti dalam uterus.

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

20

Mengenai nasib kehamilan ektopik terganggu menurut

Prawirohardjo (2007), terdapat beberapa kemungkinan:

1) Hasil konsepsi mati dan diresorbsi

Pada implantasi secara kolumner,ovum yang di buahi cepat mati

karena vaskularisasi kurang dan dengan mudah terjadi resorbsi

total. Dalam keadaan ini penderita tidak mengeluh apa-apa hanya

haid nya terlambat untuk beberapa hari.

2) Abortus ke dalam lumen tuba

Perdarahan yang terjadi karena pembukaan pembuluh darah oleh

villi koriales pada dinding tuba ditempat implantasi dapat

melepaskan mudigah dari dinding tersebut sama-sama dengan

robeknya pseudokapsularis. Pelepasan ini dapat terjadi sebagian

atau seluruhnya tergantung pada derajat perdarahan perdarahan

yang timbul.

3) Ruptur dinding tuba

Ruptur tuba sering terjadi bila ovum berimplantasi pada ismus dan

biasanya ada kehamilan muda, sebaiknya ruptur pada pars

interstisialis terjadi pada kehamilan yang lebih lanjut. Faktor

utama yang menyebabkan ruptur ialah penembusan villikoriales ke

dalam lapisan muskularis tuba terus ke perineum. Ruptur dapat

terjadi secara spontan atau karena trauma ringan seperti coitus dan

pemeriksaan vaginal.

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

21

e. Diagnosis Kehamilian Ektopik

Menurut Manuaba (2005), pengalaman menunjukan bahwa

hampir seluruh kehamilan ektopik berakhir dengan ruptura yang

menimbulkan perdarahan intra abdominal dengan gejala klinik

kedaruratan abdomen yang memerlukan tindakan laparotomi.

Menurut Yulianingsih (2009), menegakkan diagnosis kehamilan

ektopik terganggu tentunya dengan melakukan anamnesa, pemeriksaan

fisik, dan pemeriksaan penunjang, yaitu sebagai berikut:

1) Anamnesa tentang trias kehamilan ektopik terganggu:

a) Terdapat amenorrhea (terlambat datang bulan)

b) Terdapat rasa nyeri mendadak disertai rasa nyeri didaerah bahu

dan seluruh abdomen

c) Terdapat perdarahan melalui vaginal atau spotting/bercak.

Perdarahan pervaginam umumnya perdarahan tidak banyak

dan berwarna coklat tua.

2) Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum dan tanda vital dapat baik sampai buruk seperti:

a) Keadaan umum

(1) Ibu tampak anemis dan sakit

(2) Kesadaran bervariasi dari baik sampai koma tidak sadar

(3) Terdapat tanda-tanda syok:

(a) Hipotensi (penurunan diastolic sekitar 15mmHg)

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

22

(b) Takhikardia (nadi meningkat 20—25 denyut per

menit)

(c) Pucat, ekstermitas dingin

b) Pada pemeriksaan abdomen:

(1) Ditemukan tanda-tanda rangsangan peritoneal (nyeri

tekan, nyeri ketok, nyeri lepas, difensemusculaire), ini

disebabkan karena darah yang masuk kedalam rongga

abdomen akan merangsang peritoneum.

(2) Tanda cairan bebas dalam abdomen

(3) Perut kembung

c) Pemeriksaan khusus melalui vagina (pemeriksaan gynekologi)

(1) Nyeri goyang pada pemeriksaan serviks

(2) Serviks terlalu lunak dan nyeri tekan

(3) Korpus uteri normal atau sedikit membesar, kadang-

kadang sulit diketahui karena nyeri abdomen yang hebat

(4) Kavum Douglas menonjol oleh karena tensi darah dan

nyeri

3) Pemeriksaan Penunjang

a) Pemeriksaan Laboratorium

(1) Kadar Haemoglobin dan Eritrosit menurun atau Leukosit

meningkat menunjukan adanya perdarahan yang terjadi

pada kehamilan ektopik terganggu dapat terjadi leukositas.

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

23

(2) Tes Kehamilan (Urine dan βHCG)

Tes kehamilan biasanya positif, walau hasil negative tidak

menyingkirkan kemungkinan kehamilan ektopik

terganggu karena kematian hasil konsepsi dan degenerasi

trofoblas dapat menyebabkam produksi βHCG menurun

sehingga menyebabkan tes kehamilan menjadi negatif.

Oleh karena itu, umumnya yang paling diperiksa adalah

HCG kualitatif untuk diagnosis cepat kehamilan.

b) Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)

(1) Pada pemeriksaan USG dapat dijumpai kantong kehamilan

diluar kavum uteri disertai atau tanpa adanya genangan

cairan (darah) di kavum Douglas pada kehamilan ektopik

terganggu.

(2) Pemeriksaan USG Trans-Vaginal

Dapat mendeteksi tuba ring (massa berdiameter 1-3 cm

dengan pinggir ekhogenik yang mengelilingi pusat yang

hipoekhoik), gambaran ini cukup spesifik untuk kehamilan

ektopik.

(3) Pemeriksaan Kuldosentesis (Douglas Punki)

Menurut Sastrawinata (2005), pemeriksaan Kuldosentesis

(Douglas Punki) untuk mengetahui adanya cairan atau

darah dalam kavum Douglas dengan cara jarum besar

yang dihubungkan dengan spuit ditusukan kedalam kavum

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

24

Douglas, di tempat kavum Douglas menonjol ke fornik

posterior. Jika terhisap darah, ada 2 kemungkinan yang

akan terjadi yaitu:

(a) Adanya darah dalam kavum Douglas, yang

mengakibatkan terjadinya perdarahan dalam rongga

perut.

(b) Tertusuknya vena dan terisapnya darah vena dari

daerah tersebut.

Oleh karena itu, untuk mengatakan bahwa Douglas Punksi

positif, artinya adanya perdarahan dalam rongga perut dan

darah yang diisap mempunyai sifat darah berwarna merah

tua, tidak membeku setelah dihisap, dan biasanya didalam

terdapat gumpalan-gumpalan darah yang kecil. Jika darah

kurang tua warnanya dan membeku, darah itu berasal dari

vena yang tertusuk.

(4) Pemeriksaan Bedah (Surgical Diagnosis)

(a) Dilatasi-kuretase (D/C) dijumpai dari Arias-Stella

(i) Kuretase dapat dikerjakan untuk membedakan

kehamilan ektopik dari abortus insipiens atau

abortus inkomplit

(ii) Kuretase biasanya dianjurkan pada kasus-kasus

dimana timbul kesulitan membedakan abortus

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

25

dari kehamilan ektopik dan kehamilan uterine

tidak terdeteksi dengan USG Trans-Vaginal

(b) Laparoskopi dan Laparotomi

Laparoskopi dan Laparotomi dilakukan jika perlu.

(i) Pemeriksaan Laparoskopi untuk melihat rongga

pelvik melalui dinding perut terutama pada

keadaan meragukan misalnya: kehamilan tuba

yang belum terganggu

(ii) Pemeriksaan Laparotomi umumnya dikerjakan

bila keadaan hemodinamik pasien tidak stabil.

f. Diagnosis Banding

Keadaan - keadaan patofisiologis baik didalam maupun diluar

bidang kebidanan dan kandungan (obstetri-gynekologi) perlu dipikirkan

sebagai diagnosis banding kehamilan ektopik terganggu menurut

Yulianingsih (2009) antara lain:

1) Kelainan di bidang kebidanan dan penyakit kandungan yang di

diagnosis banding dengan kehamilan ektopik terganggu, yaitu:

a) Abortus imminens atau insipiens

b) Kista ovari juga terpuntir, pecah, atau terinfeksi baik dengan

atau tanpa kehamilan muda

c) Perdarahan uteria disfungsional atau metroraghia karena

kelainan ginekologi atau organi lainnya

d) Endometriosis

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

26

18

e) Salpingitis

f) Rupture kista kiteal

g) Penyakit trofoblastik gestasional

2) Kelainan atau penyakit diluar bidang kebidanan dan penyakit

kaandungan yang manifestasinya menyerupai kehamilan ektopik

terganggu adalah:

a) Apendisitis

b) Penyakit radang panggul

g. Penanganan

Penanganan kehamilan ektopik terganggu pada umumnya adalah

laparatomi, dalam tindakan demikian beberapa hal harus diperhatikan

dan dipertimbangkan yaitu: kondisi penderita pada saat itu, keinginan

penderita akan fungsi reproduksinya, lokasi kehamilan ektopik

terganggu, kondisi anatomic organ pelvic, kemampuan teknik bedah

mikro, dokter operator dan kemampuan teknologi fertilisasi invitro

setempat. Hasil pertimbangan ini menentukan apakah perlu dilakukan

salpingektomi pada kehamilan tuba, atau dapat dilakukan pembedahan

konservatif dalam arti hanya dilakukan salpingostomi. Apabila kondisi

penderita buruk, misalnya dalam keadaan syok, lebih baik di lakukan

salpingektomi (Prawirohardjo, 2007).

Pada kasus kehamilan ektopik terganggu di pars ampularis tuba

yang belum pecah pernah dicoba ditangani dengan menggunakan

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

27

kemoterapi untuk menghindari tindakan pembedahan. Kriteria khusus

yang diobati dengan cara ini menurut Prawirohardjo (2007), antara lain:

1) Kehamilan di pars ampullaris tuba belum pecah

2) Diameter kantong gestasi ≤ 4 cm

3) Perdarahan dalam rongga perut kurang dari 100 ml

4) Tanda vital baik dan stabil.

Obat yang digunakan ialah Methotrexate 1 mg/kg IV dan Citrovorum

Factor 0,1 mg/kg berselang-seling setiap hari selama 8 hari.

h. Penatalaksanaan

1) Penatalaksanaan Secara Umum

Menurut Saifuddin (2006), penatalaksanaan atau penanganan untuk

kasus kehamilan ektopik terganggu secara umum, antara lain adalah

sebagai berikut:

a) Setelah diagnosis ditegakkan, segera lakukan persiapan untuk

tindakan operatif gawat darurat.

b) Ketersediaan darah pengganti bukan menjadi syarat untuk

melakukan tindakan operatif, karena sumber perdarahan harus

dihentikan.

c) Upaya stabilisasi dilakukan dengan segera merestorasi cairan

tubuh dengan larutan kristaloid NS atau RL (500 ml dalam

lima menit pertama) atau 2 L dalam dua jam pertama

(termasuk selama tindakan berlangsung).

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

28

21

d) Bila darah pengganti belum tersedia, berikan auto transfusion

berikut ini:

(1) Pastikan darah yang dihisap dari rongga abdomen telah

melalui alat penghisap dan wadah penampung yang

sterilil.

(2) Saring darah yang tertampung dengan kain steril dan

masukan kedalam kantung darah (blood bag) apabila

kantung darah tidak tersedia masukan dalam botol bekas

cairan infus (yang baru terpakai dan bersih) dengan

diberikan larutan sodium sitrat 10 ml untuk setiap 90 ml

darah.

(3) Transfusikan darah melalui selang transfusi yang

mempunyai saringan pada bagian tabung tetesan.

e) Atasi anemia dengan tablet besi (SF) 600 mg per hari.

f) Konseling pasca tindakan:

(1) Resiko hamil ektopik ulangan

(2) Kontrasepsi yang sesuai

(3) Asuhan mandiri selama di rumah

2) Penatalaksanaan Bedah

Menurut Yulianingsih (2009), penatalaksanaan bedah dapat

dikerjakan pada pasien-pasien dengan kehamilan tuba yang belum

terganggu maupun yang sudah terganggu. Tentu saja pada

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

29

23

kehamilan ektopik terganggu, pembedahan harus dilakukan secepat

mungkin, antara lain:

a) Salpingostomi

Salpingostomi adalah suatu prosedur untuk mengangkat hasil

konsepsi yang berdiameter kurang dari 2 cm dan berlokasi di

sepertiga distal tuba fallopii. Pada prosedur ini dibuat insisi

linear sepanjang 10-15 mm pada tuba tepat diatas hasil konsepsi,

di perbatasan antime senterik. Setelah insisi hasil konsepsi

segera terekspos dan kemudian di keluarkan dengan hati-hati.

Perdarahan yang terjadi umumnya sedikit dan dapat

dikendalikan dengan elektrokauter. Insisi kemudian dibiarkan

terbuka (tidak dijahit kembali) untuk sembuh per sekundam.

Prosedur ini dapat dilakukan dengan laparotomi maupun

laparoskopi. Metode per laparoskopi saat ini menjadi gold

standard untuk kehamilan tuba yang belum terganggu.

b) Salpingotomi

Pada dasarnya prosedur ini sama dengan salpingostomi, kecuali

bahwa pada salpingotomi insisi dijahit kembali. Beberapa

literatur menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna

dalam hal prognosis, patensi dan perlekatan tuba pasca operatif

antara salpingostomi dan salpingotomi.

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

30

24

c) Salpingektomi

Salpingektomi merupakan reseksi tuba, yang dapat dikerjakan

baik pada kehamilan ektopik terganggu maupun yang belum

terganggu. Indikasi dilakukannya salpingektomi adalah sebagai

berikut:

(1) Kehamilan ektopik mengalami ruptur (terganggu),

(2) Pasien tidak menginginkan fertilitas pasca operatif,

(3) Terjadi kegagalan sterilisasi,

(4) Telah dilakukan rekonstruksi atau manipulasi tuba

sebelumnya,

(5) Pasien meminta dilakukan sterilisasi,

(6) Perdarahan berlanjut pasca salpingotomi,

(7) Kehamilan tuba berulang,

(8) Kehamilan heterotopik, dan massa gestasi berdiameter lebih

dari 5 cm. Reseksi massa hasil konsepsi dan anastomosis

tuba kadang-kadang dilakukan pada kehamilan pars ismika

yang belum terganggu. Pada kehamilan pars interstitialis,

sering kali dilakukan pula histerektomi untuk

menghentikan perdarahan yang masih terjadi. Pada

salpingektomi, bagian tuba antara uterus dan massa hasil

konsepsi diklem, digunting, dan kemudian sisanya (stump)

diikat dengan jahitan ligasi. Arteria tubo ovarika diligasi,

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

31

sedangkan arteria utero ovarika dipertahankan. Tuba yang

direseksi dipisahkan dari mesosalping.

d) Evakuasi Fimbrae dan Fimbraektomi, bila terjadi kehamilan

difimbrae, massa hasil konsepsi dapat dievakuasi dari fimbrae

tanpa melakukan fimbraektomi. Dengan menyemburkan cairan

di bawah tekanan dengan alat aqua disektor atau spuit, massa

hasil konsepsi dapat terdorong dan lepas dari implantasinya.

Fimbraektomi dikerjakan bila massa hasil konsepsi berdiameter

cukup besar sehingga tidak dapat diekspulsi dengan cairan

bertekanan (Manuaba, 2005).

i. Komplikasi Kehamilan Ektopik Terganggu

Komplikasi yang dapat timbul akibat kehamilan ektopik

terganggu yaitu: ruptur tuba atau uterus (tergantung lokasi kehamilan)

dan hal ini dapat menyebabkan perdarahan, syok, dan kematian.

Komplikasi yang timbul akibat pembedahan antara lain: perdarahan,

infeksi, kerusakan sekitar ogan (Fauziyah, 2012).

j. Prognosis

Kematian ibu yang disebabkan oleh kehamilan ektopik terganggu

turun sejalan dengan ditegakannya diagnosis dini dan persediaan darah

yang cukup. Kehamilan ektopik terganggu pada umumnya bersifat

bilateral. Sebagian wanita menjadi steril (tidak dapat mempunyai

keturunan) setealah mengalami keadaan tersebut diatas, namun dapat

juga mengalami kehamilan ektopik terganggu lagi pada tuba yang lain.

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

32

Angka kehamilan ektopik yang berulang dilaporkan antara 0% - 14,6%.

Untuk wanita dengan anak yang sudah cukup, sebaiknya pada operasi

dilakukan salpingektomi bilateralis. Dengan sendirinya hal ini perlu

disetujui oleh suami istri sebelumnya (Rukiyah dan Yulianti, 2014).

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang

digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan

berdasarkan teori ilmiah. Penemuan-penemuan, keterampilan dalam

rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang

berfokus pada klien (Sulistyawati, 2011).

Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh

bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis

mulai dari pengkajian, analisa data, diagnose kebidanan, perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi (Sari, 2012).

2. Manajemen Kebidanan Tujuh Langkah Menurut Hellen Varney

a. Pengkajian

Pengkajian atau pengumpulan data dasar adalah mengumpulkan

semua data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan pasien.

Merupakan langkah pertama untuk mengumpulan semua informasi

yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien

(Ambarwati dan Wulandari, 2009).

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

33

1) Data Subjektif

Menurut Sari (2012), data subjektif adalah informasi yang

dicatat mencakup identitas, keluhan yang diperoleh dari hasil

wawancara langsung kepada pasien atau klien (anamnesis) atau dari

keluarga dan tenaga kesehatan (allow anamnesis).

Menurut Romauli (2011), data subjektif adalah data fokus

yang dibutuhkan untuk menilai keadaan ibu sesuai dengan

kondisinya. Jenis data yang dikumpulkan adalah:

a) Biodata

(1) Nama : Untuk mengenal atau memanggil nama ibu

dan untuk mencegah bila ada nama yang sama

(Romauli, 2011).

(2) Umur : Dalam kurun waktu reproduksi sehat, dikenal

bahwa usia aman untuk kehamilan dan

persalinan adalah umur 20-30 tahun

(Romauli, 2011).

(3) Agama : Dalam hal ini berhubungan dengan perawatan

penderita yang berkaitan dengan ketentuan

agama antara lain dalam keadaan gawat ketika

memberikan pertolongan dan perawatan dapat

diketahui dengan siapa harus berhubungan,

misalnya agama islam memanggil ustad dan

sebagainya (Romauli, 2011).

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

34

(4) Suku bangsa : Untuk mengetahui kondisi social budaya ibu

yang mempengaruhi perilaku kesehatan

(Romauli, 2011).

(5) Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat intelektual, tingkat

pendidikan mempengaruhi sikap perilaku

kesehatan seseorang (Romauli, 2011).

(6) Pekerjaan : Hal ini untuk mengetahui taraf hidup da sosial

ekonomi agar nasehat kita sesuai. Pekerjaan

ibu perlu diketahui unruk mengetahui apakah

ada pengaruh pada kehamilan seperti bekerja

di pabrik rokok, percetakan, dan lain-lain

(Romauli, 2011).

(7) Alamat : Untuk mengetahui ibu tinggal dimana,

menjaga kemungkinan bila ada ibu yang

namanya bersamaan. Ditanyakan alamatnya,

agar dapat dipastikan ibu mana yang hendak

ditolong itu. Alamat juga diperlukan bila

mengadakan kunjungan kepada penderita

(Romauli, 2011).

b) Alasan Kunjungan

Untuk mengetahui alasan kunjungan ini karena ada keluhan atau

hanya untuk memeriksakan kehamilannya (Romauli, 2011).

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

35

c) Keluhan utama

Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang

ke fasilitas pelayanan kesehatan menurut Romauli (2011).

Keluhan-keluhan yang dirasakan ibu hamil dengan kehamilan

ektopik terganggu menurut Saifudin (2006), adalah pasien

mengalami nyeri perut bagian bawah dan perdarahan pervaginam

berwarna coklat.

d) Data kebidanan

(1) Riwayat Menstruasi

Data ini digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang

keadaan dasar dari organ reproduksi pasien. Beberapa data

yang harus kita peroleh dari riwayat menstruasi antara lain

menarche, siklus menstruasi, teratur atau tidak, lamanya

menstruasi, banyaknya ganti pembalut dalam satu hari, sifat

darah menstruasi, dan nyeri saat menstruasi atau tidak

(Romauli, 2011).

(2) Riwayat Perkawinan

Ini penting untuk dikaji karena dari data ini kita akan

mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah tangga

pasangan. Beberapa pernyataan yang dapat diajukan antara

lain berapa tahun usia ibu ketika menikah pertama kali,

status pernikahan sah atau tidak, lamanya pernikahan, ini

adalah suami yang ke berapa (Sulistyawati, 2011).

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

36

(3) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas

Untuk mengetahui berapa kali ibu hamil, apakah pernah

abortus, jumlah anak, cara persalinan yang lalu, penolong

persalinan, dan keadaan (Ambarwati dan Wulandari, 2009).

(4) Riwayat kehamilan sekarang

Riwayat kehamilan sekarang menurut Sulistyawati (2011),

perlu dikaji untuk mengetahui apakah ibu resti atau tidak,

meliputi:

(a) Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)

Digunakan untuk mengetahui umur kehamilan

(Sulistyawati, 2011).

(b) Hari Perkiraan Lahir (HPL)

Untuk mengetahui hari perkiraan lahir janin

(Sulistyawati, 2011).

(c) Umur Kehamilan (UK)

Untuk mengetahui umur kehamilan ibu

(Sulistyawati, 2011).

(d) Keluhan-keluhan

Untuk mengetahui apakah ada keluhan-keluhan pada

trimester I, II, dan III (Sulistyawati, 2011).

(e) Ante Natal Care (ANC)

Mengetahui riwayat ANC, teratur/tidak, tempat ANC,

dan saat usia kehamilan berapa (Sulistyawati, 2011).

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

37

29

(f) Penyuluhan yang didapat

Perlu dikaji apakah klien pernah mendapatkan

penyuluhan, tempat penyuluhan dan saat usia

kehamilan berapa (Sulistyawati, 2011).

(g) Imunisasi TT

Perlu dikaji apakah klien pernah mendapatkan

imunisasi TT (Sulistyawati, 2011).

(h) Penggunaan obat-obatan dan jamu atau rokok

Merokok, minum alkohol, jamu dan mengkonsumsi

obat-obatan tanpa indikasi perlu untuk diketahui karena

ada obat dan jamu tertentu yang kadang bersifat kontra

dengan kehamilan (Sulistyawati, 2011).

(5) Riwayat Keluarga Berencana

Ibu pernah atau belum pernah menjadi akseptor KB IUD,

karena pemakaian KB IUD merupakan salah satu penyebab

kehamilan ektopik (Sukarni dan Margareth, 2013).

(6) Riwayat Kesehatan

(a) Riwayat kesehatan sekarang

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan

adanya riwayat penyakit yang diderita ibu pada saat ini

yang ada hubungannya dengan masa kehamilan seperti

radang panggul, PMS, dan lain-lain yang dapat

menyebakan kehamilan ektopik terganggu

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

38

(Ambarwati dan Wulandari, 2009).

(b) Riwayat kesehatan yang lalu / sistemik

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan

adanya riwayat penyakit akut atau kronis seperti DM,

Hipertensi, Asma yang dapat mempengaruhi pada masa

hamil (Ambarwati dan Wulandari, 2009).

(c) Riwayat kesehatan keluarga

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan

adanya pengaruh penyakit keluarga terhadap gangguan

kesehatan pasien seperti TBC, PMS, dan lain-lain

(Ambarwati dan Wulandari, 2009).

(7) Riwayat keturunan kembar

Untuk mengetahui ada tidaknya keturunan kembar dalam

keluarga (Sulistyawati, 2011).

(8) Riwayat operasi

Untuk mengetahui riwayat operasi yang pernah dijalani

ibu misalnya operasi plastik tuba atau operasi sterilisasi tuba

yang kurang sempurna dapat menyebabkan kehamilan

ektopik terganggu (Taufan, 2012).

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

39

(9) Data kebiasaan sehari-hari

(a) Nutrisi

Dikaji untuk mengetahui asupan gizi selama hamil

mencukupi atau tidak, dengan cara menyakan sehari

makan dan minum berapa kali, menunya apa, dan jumlah

atau porsinya berapa, sehingga kita dapat memberikan

klarifikasi dalam pemberian pendidikan kesehatan

tentang gizi ibu hamil (Sulistyawati, 2011).

(b) Eliminasi

Hal ini dikaji untuk mengetahui kebiasaan BAK dan

BAB yang meliputi frekuensi dan kosistensinya

(Sulistyawati, 2011).

(c) Pola Aktivitas

Untuk mengetahui aktifitas sehari-hari pasien karena

data ini memberikan gambaran tentang seberapa berat

aktifitas yang biasa dilakukan pasien dirumah. Jika

kegiatan pasien terlalu berat sampai dikhawatirkan dapat

menimbulkan penyulit masa hamil, maka kita dapat

memberikan pengringatan sedini mungkin kepada pasien

untuk membatasi dahulu kegiatannya sampai ibu sehat

dan pulih kembali. Aktifitas yang terlalu berat dapat

menyebabkan abortus dan persalinan premature

(Sulistyawati, 2011).

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

40

32

(d) Istirahat

Dikaji untuk mengetahui berapa jam ibu tidur malam,

dan berapa jam ibu istirahat atau tidur siang. Ibu

hamil diharapkan istirahat yang cukup untuk mencegah

kelelahan yang berlebihan, tidur siang selama 1 – 2 jam

dan tidur malam selama 8 jam (Sulistyawati, 2011).

(e) Personal Hygiene

Untuk mengetahui berapa kali pasien mandi, gosok

gigi, keramas, ganti pakaian. Pada ibu hamil diharapkan

mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, keramas 2

kali seminggu, ganti pakaian 2 kali sehari dan ganti

pembalut setidaknya 2 kali sehari (Sulistyawati, 2011).

(f) Pola Seksual

Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan

hubungan seksual dalam satu minggu serta ada atau

tidaknya keluhan ketika melakukan hubungan seksual

(Sulistyawati, 2011).

(g) Data Psikososial

Untuk mengetahui respon ibu dan keluarga terhadap

bayinya, misal wanita mengalami banyak perubahan

emosi/ psikologis selama masa hamil, sementara ia

menyesuaikan diri menjadi seorang ibu. Pada kasus ini

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

41

33

ibu mengatakan cemas dengan keadaan atau keadaan

yang dialaminya (Sulistyawati, 2011).

2) Data Obyektif

Setelah data subyektif kita dapatkan, untuk melengkapi data

klien dalam menegakan diagnosa, maka kita harus melakukan

pengkajian data obyektif melalalui pemeriksaan inspeksi, palpasi,

auskultasi, dan perkusi yang dilakukan secara berurutan

(Sulistyawati, 2011).

a) Pemeriksaan Umum

(1) Keadaan umum

Untuk mengamati secara keselurah keadaan pasien. Jika

pasien masih respon terhadap lingkungan dan orang lain, hal

ini termasuk kriteria keadaan baik, tetapi jika pasien kurang

atau tidak memberikan respon teradahap lingkungan dan

orang serta tidak mampu berjalan sendiri termasuk kategori

keadaan lemah (Sulistyawati, 2011).

(2) Kesadaran

Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita

dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai dari

keadaan composmentis (kesadaran maksimal) sampai dengan

koma (tidak sadar) (Sulistyawati, 2011).

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

42

(3) Tanda-tanda vital

(a) Tekanan darah : Untuk mengetahui faktor

resiko hipertensi dan hipotensi. Batas

normalnya 120/80 mmHg

(Romauli, 2011).

(b) Suhu : Untuk mengetahui suhu tubuh

klien, memungkinkan febris / infeksi

dengan menggunakan skala derajat

celcius. Suhu badan wanita hamil

batas normalnya adalah 35,5–37,6oC

(Romauli, 2011).

(c) Nadi : Untuk mengetahui ibu mengalami

keluhan seperti tegang, ketakutan,

cemas akibat masalah tertentu,

perdarahan, demam, gangguan

thyroid, gangguan jantung. Denyut

nadi normal sekitar 60-100x/menit

(Romauli, 2011).

(d) Respirasi : Untuk mengetahui system pernafasan

pasien yang dihitung dalam 1 menit,

batas normalnya 16-24x/menit

(Romauli, 2011).

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

43

(4) Tinggi Badan

Untuk mengetahui tinggi badan ibu apabila kurang dari

145 cm tergolong resiko tinggi (Romauli, 2011).

(5) Berat Badan

Untuk mengetahui penambahan berat badan ibu ketika

kunjungan dengan penambahan normal 0,5 kg per minggu

(Romauli, 2011).

(6) LILA

LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator untuk status

gizi ibu kurang / buruk, sehingga beresiko untuk melahirkan

BBLR (Romauli, 2011).

b) Pemeriksaan Sistematis

Pemeriksaan sistematis yaitu pemeriksaan dengan melihat klien

dari ujung rambut sampai ujung kaki meliputi:

(1) Kepala

(a) Rambut : Meliputi warna, mudah rontok atau tidak, dan

kebersihannya (Romauli, 2011).

(b) Muka : Keadaan muka pucat atau tidak adakah

kelainan, adakah oedema. Pada ibu hamil

dengan kehamilan ektopik terganggu muka

tampak pucat (Romauli, 2011).

(c) Mata : Untuk mengetahui apakah konjungtiva

warna merah muda dan sklera warna putih.

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

44

35

Pada wanita dengan kehamilan ektopik

tergangu konjungtiva pucat

(Romauli, 2011).

(d) Hidung : Bagaimana kebersihannya, ada polip atau

tidak (Romauli, 2011).

(e) Telinga : Bagaimana kebersihannya, ada serumen atau

tidak (Romauli, 2011).

(f) Mulut : Ada stomatitis atau tidak, keadaan gigi, gusi

berdarah atau tidak (Romauli, 2011).

(2) Leher

Adalah pembesaran kelenjar thyroid, ada benjolan atau tidak,

adakah pembesaran kelenjar limfe (Romauli, 2011).

(3) Dada dan Axilla

Untuk mengetahui keadaan payudara, simetris atau tidak,

ada benjolan atau tidak, ada nyeri atau tidak ,

hiperpigmentasi aerola atau tidak, putting susu menonjol

atau tidak (Romauli, 2011).

(4) Ekstremitas atas dan bawah

Ada cacat atau tidak oedema atau tidak terdapat varices atau

tidak (Sulistyawati, 2011).

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

45

36

(5) Pemeriksaan khusus obstetri (lokalis)

(a) Inspeksi

Ukuran uterus dikaji dengan memperkirakan melalui

observasi. Bidan dapat mengobservasi geakan janin,

apakah ada luka bekas operasi, ada nyeri atau tidak,

dan perubahan kulit pada abdomen

(Ambarwati dan Wulandari, 2009).

(b) Palpasi

Cara pemeriksaan yang umum digunakan adalah cara

Leopold yang dibagi dalam 4 tahap. Sesuai dengan

kasus kehamilan ektopik terganggu, pemeriksaan

Leopold meliputi pemeriksaan Leopold I, yaitu untuk

meraba tinggi fundus uterus. Pada palpasi akan teraba

massa lunak dan lentur di sisi posterior atau lateral

terhadap uterus. Massa tersebut akan teraba keras jika

terisi darah (Romauli, 2011),

(c) Auskultasi

Dengarkan bunyi jantung janin pada daerah punggung

janin dengan stetoskop monoaural (Laenec) atau

Doppler. Dengan stetoskop Laenec bunyi jantung janin

terdengar pada kehamilan 18-20 minggu, sedangkan

dengan Doppler terdengar pada kehamilan 12 minggu.

Bidan harus menghitung denyut jantung janin selama

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

46

37

satu menit penuh, dan harus mendapatkan nilai normal

antara 120-160 (Sulistyawati, 2011).

(d) Pemeriksaan dalam (Anogenital)

Pada kehamilan muda sekitar usia 12 minggu,

pembesaran rahim belum atau sulit diraba dari luar

sehingga perlu dilakukan pemeriksaaan dalam untuk

mengevaluasi tanda hamil muda, tanda Piskacek, tanda

Hegar. Pada kehamilan ektopik tergangggu pemeriksaan

dalam untuk mendukung menegakkan diagnosa apabila

ditemui hasi nyeri goyang pada pemeriksaan serviks,

serviks terlalu lunak dan nyeri tekan serta terdapat

pengeluaran darah pervaginam berwarna merah

kecokelatan.

(Yulianingsih, 2009).

(e) Pemeriksaan Penunjang

Dilakukan untuk mendukung menegakkan diagnosa

seperti pemeriksaan laboratorium, rontgen utrasonografi

dan lain-lain (Yulianingsih, 2009).

i. Pemeriksaan Laboratorium

Kadar hemoglobin dan eritrosit menurun atau leukosit

meningkat menunjukkan adanya perdarahan. Hasil tes

kehamilan biasanya positif. Hasil tes kehamilan

yang negatif tidak menyingkirkan kemungkinan KET

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

47

38

karena degenerasi trofoblas dapat menyebabkan

produksi βHCG menurun sehingga menyebabkan tes

kehamilan menjadi negatif (Yulianingsih, 2009).

ii. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)

Dijumpai kantong kehamilan di luar kavum uteri yang

disertai atau tanpa adanya genangan cairan (darah)

di Cavum Douglas pada KET. Pada pemeriksaan

USG Trans- Vaginal dapat mendeteksi tubal ring

(massa berdiameter 1-3 cm dengan pinggir

ekhogenik yang mengelilingi pusat yang

hipoekhoik. Gambaran ini cukup spesifik untuk

kehamilan ektopik. Juga menunjukkan evaluasi

cavum pelvis dengan lebih baik, termasuk

visualisasi cairan di cavum Douglas dan massa

pelvis. Pemeriksaan USG Trans-Vaginal dilakukan

untuk menetapkan letak kantong gestasi,

besarnya kantong gestasi, dan mencari janin dengan

detak jantungnya (Yunianingsih, 2009).

iii. Pemeriksaan Kuldosintesis

Pemeriksaan kuldosintesis dilakukan untuk

mengetahui adanya cairan atau darah dalam cavum

douglas. Dengan adanya pemeriksaan USG dan

pemeriksaan kadar βHCG yang telah akurat, maka

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

48

39

kuldosintesis tidak sering dilakukan, karena

pemeriksaan ini sangat tidak nyaman bagi penderita.

Pemeriksaan kuldosintesis masih dilakukan bila tidak

ada fasilitas USG atau bila pada pemeriksaan USG

kantung kehamilan tidak berhasil terdeteksi

(Sastrawinata, 2005).

iv. Pemeriksaan yang ditegakkan secara bedah

(Surgical Diagnosis):

Kuretase dapat dikerjakan untuk membedakan

kehamilan ektopik dari abortus insipiens atau abortus

inkomplet. Kuretase biasanya dianjurkan pada kasus-

kasus dimana timbul kesulitan membedakan abortus

dari kehamilan ektopik dan kehamilan uterine tidak

terdeteksi dengan USG Trans-Vaginal

(Sastrawinata, 2005).

v. Pemeriksaan laparoskopi untuk melihat rongga pelvik

melalui dinding perut terutama pada keadaan yang

meragukan, misalnya pada kehamilan tuba yang

belum terganggu. Pemeriksaan laparotomi dilakukan

untuk mengangkat sumber perdaharan dan

dilakukan bila keadaan hemodinamik pasien tidak

stabil. Indikasi operasi laparotomi atau laparoskopi

adalah besarnya kantong gestasi lebih dari 3,5 cm

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

49

40

dengan pemeriksaan vaginal USG, pasien menolak

terapi medikamentosa, ruptur kehamilan ektopik telah

terjadi (sudah terjadi perdarahan intraperitoneal),

diagnosis belum jelas, bekas ligasi tuba fallopi,

kontraindikasi dengan pemeriksaan medikamentosa

(Sastrawinata, 2005).

b. Interpretasi Data

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis,

masalah, dan kebutuhan pasien berdasarkan intepretasi yang benar atas

data - data yang telah di kumpulkan. Langkah awal dari perumusan

diagnosis atau masalah adalah pengolahan data dan analisis dengan

menggabungkan data satu dengan yang lainnya sehingga tergambar

fakta (Sulistyawati, 2011).

Dalam langkah kedua ini Bidan membagi intepretasi data dalam

tiga bagian, yaitu sebagai berikut:

1) Diagnosa Kebidanan

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam

lingkup praktik kebidanan sama dengan diagnosis medis seperti

anemia ibu hamil, retensio plasenta, kehamilan ektopik terganggu,

dan lain – lain (Sari, 2012).

Diagnosa yang ditegakkan dalam kasus ini adalah:

“Ny. X umur … tahun, G … P … A … umur kehamilan … minggu

dengan kehamilan ektopik terganggu”.

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

50

41

Dasar diagnosa tersebut adalah:

a) Data Subjektif:

Ibu mengatakan bernama Ny. X dan berumur … tahun, Ibu

mengatakan mengalami nyeri perut bagian bawah dan

mengatakan merasa cemas dengan kehamilannya. Ibu

mengatakan keadaannya lemas.

b) Data Objektif:

Menurut Sulistyawati (2011), data obyektif meliputi:

(1) Keadaan umum ibu sedang

(2) Kesadaran ibu hamil dengan kehamilan ektopik

composmentis

(3) TTV : Tekanan darah :……. mmHg

Nadi :…… x/ menit

Respirasi : …… x/ menit

Suhu : …… x/ menit

(4) Terdapat perdarahan pervaginam (Romauli, 2011).

(5) Hasil pemeriksaan Laboratorium βHCG dan kadar

Hemoglobin.

(6) Hasil pemeriksaan USG

2) Masalah

Masalah di identifiksi berdasarkan masalah yang ditemukan

dengan didukung oleh data subjektif dan data objektif seperti

perasaan cemas klien (Sari, 2011).

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

51

42

3) Kebutuhan

Kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan pasien saat itu

misalnya pendidikan kesehatan tanda bahaya kehamilan,

informasi tentang keadaan ibu, support mental dari keluarga

dan tenaga kesehatan (Sari, 2011).

c. Diagnosa Potensial

Menurut Sulistyawati, (2011), pada langkah ini mengidentifikasi

masalah atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosa masalah yang

sudah di identifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila

memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien. Bidan

diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa atau masalah potensial ini

benar-benar terjadi.

Menurut Fauziyah (2012), diagnosa potensial pada pasien dengan

kehamilan ektopik terganggu adalah ruptur tuba, perdarahan, dan syok.

d. Antisipasi dan Tindakan Segera

Dalam pelaksanaannya terdakang bidan dihadapkan pada

beberapa situasi yang memerlukan penanganan segera (emergency)

dimana bidan harus segera melakukan tindakan untuk menyelamatkan

pasien, namun kadang juga berada pada situasi pasien yang

memerlukan tindakan segera sementara menunggu intruksi dokter, atau

bahkan mungkin juga situasi pasien yang memerlukan konsultasi

dengantim kesehatan lain. Disini bidan sangat di tuntut kemampuannya

untuk dapat selalu melakukan evaluasi keadaan pasien agar asuhan

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

52

yang diberikan tepat dan aman (Sulistyawati, 2011).

Menurut Yulianingsih (2009), tindakan segera yang dilakukan

pada kehamilan ektopik terganggu yaitu antara lain:

1) Segera rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap (Rumah Sakit).

2) Optimalisasi keadaan umum ibu dengan pemberian cairan dan

transfuse darah untuk mengkoreksi hipovolemi dan anemia,

pemberian oksigen atau bila dicurigai ada infeksi diberikan juga

antibiotik (pada keadaan syok segera diberikan infuse cairan dan

oksigen sambil menunggu darah, control tekanan darah, nadi, dan

pernafasan).

3) Penatalaksanaan yang ideal adalah menghentikan sumber

perdarahan segera dengan penatalaksanaan bedah setelah diagnosis

di pastikan.

e. Perencanaan

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh

berdasarkan langkah sebelumnya. Semua perncanaan yang di buat harus

berdasarkan pertimbangan yang tepat, meliputi pengetahuan, teori yang

up to date, perawatan berdasarkan bukti, serta divaliasikan dengan

asumsi mengenai apa yang diinginkan dan tidak diinginkan pasien.

Dalam menyusun perencanaan sebaiknya pasien dilibatkan, karena

pada akhirnya pengambilan keputusan dalam melaksanakan suatu

rencana asuhan harus disetujui pasien (Sulistyawati, 2011).

Menurut Saifuddin (2006), perencanaan yang diberikan pada ibu

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

53

44

hamil dengan kehamilan ektopik terganggu diantaranya adalah:

1) Lakukan persiapan untuk tindakan operatif gawat darurat

2) Menghentikan sumber perdarahan

3) Upaya stabilisasi dilakukan dengan segera merestorasi cairan tubuh

dengan larutan kristaloid NS atau RL (500 ml dalam lima menit

pertama) atau 2 L dalam dua jam pertama (termasuk selama

tindakan berlangsung).

4) Pemberian terapi berupa:

a) Ketoprofen 100 mg supositoria

b) Tramadol 200 mg IV

c) Pethidin 50 mg IV (siapkan anti dotum terhadap

reaksi hipersensitivitas)

5) Atasi anemia dengan tablet besi (SF) 600 mg per hari.

6) Observasi TTV, jumlah cairan masuk dan keluar

f. Pelaksanaan

Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah

diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.

Yang dilaksanakan semua oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien

atau anggota tim kesehatan lainnya. Pelaksanaan dikerjakan sesuai

dengan rencana asuhan yang telah dibuat (Sulistyawati, 2011).

g. Evaluasi

Dalam evaluasi kegiatan yang perlu dilaksanakan adalah

mencatat proses manajemen kebidanan. Evaluasi diperoleh dari

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

54

45

tindakan pengukuran antara keberhasilan dan rencana. Evaluasi juga

dilakukan untuk membandingkan keberhasilan dengan langkah-langkah

manajemen lainnya untuk melihat ada beberapa hal penting yang harus

disempurnakan (Sari, 2012).

Hasil yang diharapkan dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil

dengan kehamilan ektopik terganggu adalah:

1) Keadaan umum ibu baik

2) Tidak terjadi perdarahan

3) Tidak terjadi infeksi

3. Data Perkembangan (SOAP)

Menurut Rosmalinda (2014), pendokumentasian data perkembangan

asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan menggunakan SOAP yaitu:

S : Subjektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data dari

sudut pandang pasien.

O : Objektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil

laboratorium dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus

untuk mendukung assesment.

A : Assessment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data

subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi meliputi diagnosa /

masalah serta antisipasi maslaah potensial.

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

55

P : Planning

Menggunakan pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi

berdasarkan assesment.

C. Landasan Hukum

Sebagai seorang bidan dalam memberikan asuhan harus berdasarkan

aturan atau hukum yang berlaku, sehingga penyimpangan atau mal praktik

dapat dihindarkan dalam memberikan asuhan kebidanan. Landasan hukum

yang digunakan pada kasus ini di antaranya:

Berdasarkan Permenkes NO. 1464/MENKES/PER/X/2010 Pasal 10

ayat (1), bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan

pelayanan yang meliputi pelayanan kesehatan ibu yang diberikan pada masa

pra hamil, kehamilan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua

kehamilan (Depkes RI, 2010).

Berdasarkan Standar Pelayanan Kebidanan, sebagai seorang bidan

harus bisa mengenali secara tepat tanda dan gejala perdarahan pada

kehamilan, tujuan dari dilakukannya standar ini adalah mengenali dan

melakukan tindakan secara tepat dan cepat perdarahan, serta melakukan

pertolongan pertama dan melakukan rujukan secara dini ke tempat yang

memadai (RS atau Puskesmas) (Sari, 2012).

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

56

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus

Jenis laporan ini adalah studi kasus. Studi kasus adalah studi yang

dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu proses yang

terdiri dari unit tunggal (Notoatmodjo, 2010).

Metode yang digunakan dalam studi kasus ini adalah metode deskriptif

yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memaparkan

atau membuat gambaran tentang keadaan secara objektif

(Notoatmodjo, 2010).

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi studi kasus merupakan tempat dimana pengambilan kasus

tersebut akan dilaksanakan (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini, lokasi

studi kasus telah dilakukan di RSU Assalam Gemolong Sragen.

C. Subjek Studi Kasus

Dalam penulisan laporan kasus ini subjek merupakan hal atau orang

yang akan dijadikan sebagai pengambilan kasus menurut Notoatmodjo (2010).

Subjek studi kasus telah dilakukan pada Ny. L G3P1A1 dengan kehamilan

ektopik terganggu.

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

57

D. Waktu Studi Kasus

Waktu studi kasus adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk

memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan menurut Notoatmodjo

(2010). Studi kasus ini telah dilakukan pada bulan April 2015.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen studi kasus merupakan alat atau fasilitas yang digunakan

untuk mendapatkan data-data kasus menurut Notoatmodjo (2010). Instrumen

yang digunakan untuk mendapatkan data dengan menggunakan format asuhan

kebidanan pada ibu hamil.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah:

a. Data Primer

Data primer adalah materi atau kumpulan fakta yang dikumpulkan

sendiri oleh peneliti pada saat berlangsung suatu penelitian menurut

(Notoatmodjo, 2010).

Data ini meliputi data subjektif, yaitu identitas diri, keluhan utama,

data kebidanan, data kesehatan, data kebiasaan sehari-hari, data psikososial

dan agama, serta data objektif yaitu hasil pemeriksaan umum dan

pemeriksaan khusus.

1) Pemeriksaan Fisik

Menurut Romauli (2011), pemeriksaan fisik dipergunakan untuk

mengetahui keadaan fisik pasien sistematis dengan cara:

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

58

51

a) Inspeksi

Adalah suatu proses observasi yang dilakukan sistematik dengan

menggunakan indera penglihatan, pendengaran, dan penciuman

sebagai suatu alat untuk mengumpulkan data. Inspeksi pada pada

kasus ini dilakukan secara berurutan mulai dari kepala sampai ke

kaki dan memeriksa conjungtiva, pada mata ibu hamil dengan

kehamilan ektopik terganggu kelihatan pucat (Romauli, 2011).

b) Palpasi

Untuk mengumpulkan data dengan teknik yang menggunakan

indera peraba tangan atau jari untuk mengetahui adanya kelainan

dan untuk mengetahui perkembangan janin (Romauli, 2011).

c) Perkusi

Adalah suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk untuk

membandingkan kiri kanan pada setiap permukaan tubuh dengan

tujuan menghasilkan suara, perkusi yang bertujuan untuk

mengidentifikasi, lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi jaringan.

Pada kasus ini dilakukan perkusi dengan pemeriksaan reflek

patella (Romauli, 2011).

d) Auskultasi

Adalah pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suatu yang

dihasilkan oleh tubuh dengan menggunakan Doppler. Pemeriksaan

ini dilakukan untuk mengetahui detak jantung janin

(Romauli, 2011).

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

59

2) Wawancara

Menurut Notoatmodjo, (2010), suatu metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data dimana peneliti mendapatkan keterangan atau

pendirian secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (Responden)

atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (Face to

face). Wawancara dilakukan pada pasien ibu hamil dengan kehamilan

ektopik terganggu, dan keluarganya serta tenaga kesehatan atau bidan.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh selain dari pemeriksaan fisik atau terapi

diperoleh dari keterangan keluarga sama lingkungannya, mempelajari

status dan dokumentasi pasien, catatan dalam kebidanan dan studi

(Notoatmodjo, 2010).

1) Studi Dokumentasi

Dokumen adalah semua bentuk sumber informasi yang berhubungan

dengan dokumen (Notoatmodjo, 2010). Dalam studi kasus ini

dokumen merupakan buku catatan rekam medik yang didapatkan dari

RSU Assalam Gemolong Sragen.

2) Studi Kepustakaan

Studi Kepustakaan adalah bahan-bahan pustaka yang sangat penting

dan menunjang latar belakang teoritis dari studi penelitian

(Notoatmodjo, 2010). Pada kasus ini mengambil studi kepustakaan

dari buku, laporan penelitian, majalah ilmiah, jurnal dan sumber

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

60

terbaru yang berhubungan dengan kehamilan ektopik terbitan

tahun 2005 – 2014.

G. Alat-alat yang Dibutuhkan

Alat dan bahan yang akan dibutuhkan dalam pengambilan data antara

lain:

1. Alat dan bahan dalam pengambilan data

a. Format pengkajian pada ibu hamil

b. Buku tulis dan Ballpoint

2. Alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaan fisik dan observasi

a. Timbangan berat badan dewasa

b. Alat pengukur tinggi badan

c. Tensimeter

d. Stetoskop

e. Sarung tangan pendek dan panjang

f. Termometer

g. Jam tangan

h. Infus set, spuit dan obat-obatan

i. Oksigen

j. Speculum

k. USG

l. Kassa steril

m. Plester

3. Alat untuk pendokumentasian adalah menggunakan lembar observasi.

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

61

H. JADWAL PENELITIAN

Dalam kajian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai

penyusunan proposal, penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,

beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegitan tersebut

(Notoatmodjo, 2010).

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

62

BAB 1V

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Ruang : Poli KIA

Tanggal masuk: 12 April 2015

No Register : 067148

A. TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN DATA

Tanggal 12 April 2015, pukul 12.00 WIB

a. Data Subjektif

1) Identitas Pasien Identitas Suami

Nama : Ny. L Nama : Tn. D

Umur : 24 tahun Umur : 28 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa Indonesia Suku/Bangsa : Jawa

Pendidikan : D III Kebidanan Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : POLRI

Alamat : Ngleban, RT.02/RW.03, Klewor, Kemusu,

Boyolali.

2) Alasan Kunjungan

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

63

3) Keluhan Utama

Ibu mengatakan megeluarkan flek-flek darah berwarna merah

kecoklatan dari jalan lahir dan perut bagian bawah terasa nyeri

hebat sejak kemarin siang tanggal 11 April 2015.

4) Riwayat Menstruasi

a. Menarche : 13 tahun

b. Siklus : 28 hari

c. Banyaknya : Ganti pembalut 2-3 kali sehari

d. Lamanya : ± 7 hari

e. Sifat Darah : Encer, berwarna merah segar

f. Teratur/tidak : Teratur

g. Dismenorhoe : Tidak pernah dismenorhoe

5) Riwayat Perkawinan

Ibu mengatakan kawin syah 1 kali pada umur 21 tahun dengan

suami umur 25 tahun , lama perkawinan 3 tahun.

6) Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu

No

TGL/THN

PARTUS

TEMPAT

PARTUS

UMUR

KEHAMILAN

JENIS

PARTUS

PENO

LONG

NIFAS

ANAK

KEADAAN

ANAK

SEKARANG

JK

PB

BB

KEAD.

LKTS

1. 2012 ABORTUS spontan umur kehamilan 6 mingggu kuretase di RSU Assalam Gemolong Sragen

2.

2013 BPM 9 bulan Normal Bidan

L 50 2800 Baik Baik

Sehat,

2 tahun

3. HAMIL SEKARANG 9+5 minggu

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

64

7) Riwayat Kehamilan Sekarang

a. HPHT : 4 Februari 2015

b. HPL : 11 Desember 2015

c. Umur Kehamilan : 9+5

minggu

d. Keluhan : Ibu mengatakan nyeri perut hebat bagian

bawah dan mengeluarkan flek-flek dari jalan lahir berwarna

merah kecoklatan

e. ANC : 1 kali di bidan saat umur kehamilan 5

minggu

f. Penyuluhan yang pernah di dapat: Ibu mengatakan pernah

mendapatkan penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan dari

bidan

g. Imunisasi TT : 2 kali

h. Pengunaan obat-obatan / jamu / rokok: Ibu mengatakan tidak

pernah mengkonsumsi obat selain dari bidan atau dokter dan

tidak pernah mengkonsumsi jamu maupun merokok.

8) Riwayat Keluarga Berencana

Ibu mengatakan menggunakan alat kontrasepsi pil selama satu

tahun.

9) Riwayat Kesehatan

a) Riwayat Kesehatan sekarang

Ibu mengatakan selama hamil ini tidak pernah menderita

penyakit seperti flu, demam, batuk, dll.

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

65

b) Riwayat Penyakit Sistemik

(1) Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri

pada dada sebelah kiri dan tidak mudah

berkeringat dingin setelah melakukan

aktivitas ringan.

(2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri

pada punggung bagian bawah dan tidak

pernag nyeri saat BAK.

(3) Asma : Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas.

(4) TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk lebih

dari dua minggu baik disertai darah maupun

tidak disertai darah.

(5) Hepatitis : Ibu mengatakan pada kuku, kulit, dan mata

tidak pernah terlihat kuning.

(6) DM : Ibu mengatakan tidak pernah merasa lapar,

haus, dan sering BAK (± 5 kali) pada waktu

malam hari.

(7) Hipertensi : Ibu mengatakan tekanan darahnya tidak

pernah lebih dari 140/90 mmHg dan tidak

pernah merasa nyeri tengkuk maupun nyeri

kepala yang hebat.

(8) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang disertai

keluarnya busa dari mulut.

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

66

(9) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak terserang penyakit

HIV, AIDS, dan penyakit lainnya.

c) Riwayat Penyakit Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada

yang menderita penyakit menurun (DM, Asma, Hipertensi, dan

Jantung), maupun penyakit menular (TBC, Hepatitis,

HIV/AIDS).

d) Riwayat Keturunan Kembar

Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat keturunan kembar dari

pihak suami maupun dari pihak keluarga ibu.

e) Riwayat operasi

Ibu mengatakan pernah melakukan operasi kuretase satu kali,

tiga tahun yang lalu.

10) Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

a) Pola Nutrisi

Sebelum hamil : Ibu mengatakan mengkomsumsi nasi, sayur,

lauk pauk sehari 3 kali dengan porsi sedang,

ibu minum 6-7 gelas sehari dengan air putih,

ibu mengatakan tidak ada makanan

pantangan.

Selama hamil : Ibu mengatakan mengkomsumsi nasi, sayur,

lauk pauk 4-5 kali sehari dengan porsi kecil

tapi sering. Ibu minum 8-9 gelas sehari

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

67

dengan air putih, 1 gelas susu ibu hamil, ibu

mengatakan tidak ada makanan pantangan.

b) Pola Eliminasi

Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAK dengan frekuensi

kurang lebih 4-5 kali sehari dan BAB

dengan frekuensi 1 kali sehari, tidak ada

keluhan.

Selama hamil : Ibu mengatakan BAK dengan frekuensi

kurang lebih 6-7 kali sehari dan BAB

dengan 1 kali sehari, tidak ada keluhan.

c) Pola aktifitas

Sebelum hamil : Ibu mengatakan bekerja dan melakukan

pekerjaan rumah tangga seperti memasak,

menyapu, dan mencuci piring sendiri.

Selama hamil : Ibu mengatakan tidak ada perubahan pola

aktifitas selama hamil ini.

d) Pola istirahat/ tidur

Sebelum hamil : Ibu mengatakan ibu tidur malam kurang

lebih 7-8 jam dan tidak pernah tidur siang

karena ibu bekerja.

Selama hamil : Ibu mengatakan tidak ada perubahan pola

istirahat selama hamil ini.

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

68

e) Pola Personal Hygiene

Sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari,

keramas 3 kali dalam 1 minggu, gosok

gigi 2 kali sehari, ganti pakaian 2 kali

sehari dan tidak ada keluhan.

Selama Hamil : Ibu mengatakan tidak ada perubahan, sama

seperti sebelum hamil.

f) Pola seksual

Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan

seksual 1 minggu 3 kali.

Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan

seksual 1 minggu 1 kali. Ibu mengatakan

tidak ada keluhan.

11) Riwayat Psikososial Budaya

a) Ibu mengatakan perasaannya cemas dengan kehamilan

yang dialaminya saat ini.

b) Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan oleh ibu

dan suami.

c) Ibu mengatakan jenis kelamin yang diharapkan laki-laki

atau perempuan itu sama saja yang penting sehat.

d) Ibu mengatakan mendapatkan dukungan dari pihak

keluarga dan suami.

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

69

60

e) Ibu mengatakan tidak pantang dalam mengkonsumsi

makanan apapun.

f) Ibu mengatakan dirumah hanya tinggal bersama suami dan

satu orang anaknya.

g) Ibu mengatakan terdapat adat istiadat mitoni

b. Data Objektif

1) Pemeriksaan Umum

a) Keadaan Umum : Sedang

b) Kesadaran : Comoposmentis

c) Vital Sign

(1) Tekanan darah : 120/80 mmHg

(2) Suhu : 36,7 0C

(3) Nadi : 88 x/menit

(4) Respirasi : 24 x/menit

d) Tinggi Badan : 158 cm

e) BB sebelum hamil : 49 kg

f) BB sekarang : 50 kg

g) LILA : 24 cm

2) Pemeriksaan Fisik Sistematis

a) Kepala dan muka

(1) Rambut : Hitam, panjang, halus, tidak mudah

rontok,bersih tidak ada ketombe.

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

70

61

(2) Muka : Simetris, tidak ada Chloasma Gravidarum,

pucat, tidak oedema, ekspresi wajah tegang

dan cemas.

(3) Mata : Simetris, conjungtiva sedikit berwarna

putih, sklera putih, tidak ada kelainan

bentuk pada mata.

(4) Hidung : Bersih tidak ada benjolan, bentuk normal,

tidak ada kelainan.

(5) Telinga : Bentuk simetris, bersih, tidak ada serumen,

tidak ada kelainan.

(6) Mulut : Bibir pucat, lidah pucat, caries tidak ada,

stomatitis tidak ada, tidak ada kelainan.

b) Leher

(1) Kelenjar Thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid

(2) Tumor : Tidak ada benjolan

(3) Kelenjar Limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe

c) Dada dan Axilla

(1) Mammae

Membesar : Normal

Benjolan : Tidak ada

Simetris : Simetris kanan kiri

Areola : Hyperpigmentasi

Puting susu : Menonjol

Page 81: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

71

62

Kolostrum : Belum keluar

(2) Axilla

Benjolan : Tidak ada

Nyeri : Tidak ada

d) Ekstremitas

Tangan : Tidak ada oedema, simetris, kuku pendek, bersih,

tidak ada kelainan

Kaki : Simetris, kuku pendek, bersih, tungkai tidak ada

oedema, tidak ada varices, tidak ada kelainan

3) Pemeriksaan Obstetri

a) Abdomen

(1) Inspeksi

(a) Pembesaran perut : Membesar normal

(b) Linea Alba/ Nigra : Tidak ada linea alba maupun

nigra

(c) Striae albican/ livide : Tidak ada striae albican

maupun livide

(d) Kelainan : Tidak ada kelainan

(e) Pergerakan anak : Tidak ada pergerakan anak

(f) Luka bekas operasi : Tidak ada luka bekas operasi

(2) Palpasi

(a) Leopold I : Uterus tegang

Page 82: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

72

64

b) Anogenital

(1) Vulva vagina : Tidak ada varices dan penonjolan

pada vulva.

(2) Perineum : Terdapat luka bekas jahitan pada

perineum

(3) VT : Slinger paint (nyeri goyang portio)

(4) PPV : Terdapat pengeluaran darah berwarna

merah kecokelatan

(5) Anus : Tidak ada hemoroid

4) Pemeriksaan Penunjang

(1) Pemeriksaan Laboratorium:

Hb : 11,2 gr/ dl

Leukosit : 4800/ ul ( normal: 4500-11000/ul)

Trombosit : 212000/ ul ( normal: 150000-450000/ul)

Golongan darah : A

HBsAg : Negatif

(2) Pemeriksaan Penunjang

USG : Terlihat kantong kehamilan di luar uterus (Tuba).

Page 83: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

73

II. INTEPRETASI DATA

Tanggal 12 April 2015 Pukul: 12.15 WIB

A. Diagnosa Kebidanan

Ny. L G3P1A1 umur 24 tahun hamil 9+5

minggu dengan kehamilan

ektopik terganggu.

Data Dasar :

Data Subjektif

1. Ibu mengatakan bernama Ny. L

2. Ibu mengatakan ini kehamilan yang ketiga, sudah pernah

melahirkan satu kali dan sudah pernah keguguran satu kali.

3. Ibu mengatakan berumur 24 tahun

4. Ibu mengatakan HPHT 4 Februari 2015

5. Ibu mengatakan sejak kemarin siang tanggal 11 April 2015

mengeluarkan flek-flek darah berwarna merah kecokelatan dari

jalan lahir dan perut bagian bawah terasa nyeri hebat.

Data Objektif

1. Keadaan umum : Sedang

2. Kesadaran : Composmentis

3. Vital Sign :

Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi : 88 x/ menit

Respirasi : 24 x/ menit Suhu : 36,7 0C

4. PPV : Terdapat pengeluaran darah dari jalan lahir

berwarna merah kecoklatan

Page 84: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

74

5. Palpasi Leopold I : Uterus keras

6. VT : Slinger paint (nyeri goyang portio)

7. Pemeriksaan Penunjang

Hb : 11,2 gr/ dl

Leukosit : 4800/ ul ( normal: 4500-11000/ul)

Trombosit : 212000/ ul ( normal: 150000-450000/ul)

Golongan darah : A

HBsAg : Negatif

USG : Terlihat kantong kehamilan di luar uterus (Tuba).

B. Masalah

Ibu merasa cemas dengan kehamilannya, karena mengeluarkan flek

darah dari jalan lahir dan nyeri perut hebat bagian bawah.

C. Kebutuhan

Memberikan support mental pada ibu.

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Syok

IV. ANTISIPASI / TINDAKAN SEGERA

1. Kolaborasi dengan dokter spesialis obsgyn dan ginekologi

2. Kolaborasi dengan bagian laboratorium untuk pemeriksaan

laboratorium

3. Tirah baring / bed rest.

Page 85: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

75

67

V. PERENCANAAN

Tanggal 12 April 2015 pukul 12.20 WIB

1. Informasikan pada ibu tentang hasil pemeriksaannya

2. Berikan ibu dan keluarga inform concent untuk dilakukan operasi

3. Observasi keadaan umum dan vital sign

4. Anjurkan ibu untuk bed rest

5. Beri ibu dukungan moral

6. Berikan terapi sesuai advis dokter spesialis obstetri dan ginekologi

7. Lakukan persiapan operasi

8. Anjurkan keluarga ibu untuk menyiapkan darah dengan golongan A

sebanyak dua colf jika dibutuhkan

9. Konsultasi dengan bagian anastesi

VI. PELAKSANAAN

Tanggal 12 April 2015 pukul 12.45 WIB

1. Menginformasikan pada ibu tentang hasil pemeriksaannya, bahwa

kehamilan ibu di luar kandungan, oleh karena itu akan dilakukan

operasi laparotomi untuk mengangkat buah kehamilan, karena jika

kehamilan dipertahankan akan membahayakan jiwa ibu yang

berakibat syok dan perdarahan hebat. Kehamilan ibu berada di luar

kandungan yang bertempat di saluran tuba atau saluran telur,

sehingga tidak dapat mencapai usia kehamilan sampai tua. Karena

keadaan ibu kurang baik dan Hb > 10 gr/ dl, maka akan segera

Page 86: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

76

dilakukan operasi.

2. Memberikan ibu dan keluarga inform concent untuk dilakukan

operasi Laparotomi.

3. Mengobservasi keadaan umum dan vital sign ibu setiap 2 jam.

4. Menganjurkan ibu untuk bed rest.

5. Memberikan ibu support mental untuk tidak perlu cemas karena

sebentar lagi ibu akan dilakukan tindakan operasi, dan menganjurkan

ibu untuk tabah dalam menghadapi keadaan ini.

6. Memberikan terapi sesuai advis dokter spesialis obstetri dan

ginekologi

Pukul 12.50 WIB:

1) Memasang Infus RL 28 tpm pada tangan kiri ibu

2) Memberikan terapi Asam Tranexamat 500 mg per IV

3) Memberikan terapi suppositoria Profecom 100 mg

7. Melakukan persiapan operasi berupa menganjurkan ibu untuk puasa

4 jam sebelum operasi yang di mulai pukul 13.00 WIB, mencukur

rambut pubis daerah genetalia eksterna ibu, memasang dauer

catheter.

8. Menganjurkan keluarga ibu untuk menyiapkan darah dengan

golongan A sebanyak dua colf jika dibutuhkan.

9. Melakukan konsultasi dengan bagian anastesi

Page 87: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

77

VII. EVALUASI

Tanggal 12 April 2015 pukul 17.00 WIB

1. Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan bahwa

kehamilan ibu di luar kandungan.

2. Ibu dan keluarga setuju untuk segera dilakukan operasi Laparotomi

3. Telah mengobservasi keadaan umum dan vital sign ibu dengan hasil:

Pukul 14.30 WIB:

Keadaan umum : Sedang, Kesadaran : Composmentis

Vital sign : TD : 120/80 mmHg Nadi : 94 x/menit

` Respirasi : 24 x/menit, Suhu : 36,7 0C

Pukul 16.30 WIB:

Keadaan umum : Sedang, Kesadaran : Composmentis

Vital sign : TD : 120/80 mmHg Nadi : 98 x/menit

Respirasi : 24 x/menit Suhu : 36,7 0C

4. Ibu telah bed rest

5. Telah memberikan support mental kepada ibu, dan ibu sudah tidak

terlalu cemas.

6. Telah memberikan terapi sesuai advis dokter spesialis obstetrik dan

ginekologi, berupa :

1) Telah terpasang infus RL 28 tpm pada tangan kiri ibu

2) Ibu telah di berikan terapi Asam Tranexamat 500 mg per IV

3) Telah memasukan obat suppositoria Profecom 100 mg dan ibu

telah BAB

Page 88: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

78

7. Ibu telah puasa sejak pukul 13.00 WIB, rambut pubis daerah

genetalia eksterna ibu telah di cukur, sudah terpasang dauer catheter.

8. Keluarga ibu telah mempersiapkan darah dengan golongan A

sebanyak dua colf .

9. Sudah dilakukan konsultasi bagian anastesi dan akan dilakukan

Laparotomi.

Page 89: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

79

DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal 12 April 2015 pukul 18.40 WIB

S: Data Subjektif

1. Ibu mengatakan bahwa ibu sudah dilakukan operasi Laparotomi

2. Ibu mengatakan bahwa operasi dilakukan pada jam 17.45 WIB dan

keluar kamar operasi jam 18.35 WIB.

O: Data Objektif

1. Keadaan umum : Lemah

Keasadaran : Composmentis

Vital sign : Tekanan darah : 100/80 mmHg

Respirasi : 20 x/menit

Nadi : 98 x/menit

Suhu : 36,4 0C

2. Terpasang infus RL 28 tpm pada tangan kiri ibu

3. Terpasang dauer catheter

4. Hb: 10 gr/ dl

A: Assesment

Ny. L P1A2 umur 24 tahun 5 menit post operasi Laparotomi atas indikasi

kehamilan ektopik terganggu.

Page 90: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

80

P: Planning

Tanggal 12 April 2015 pukul 18.45 WIB

1. Mengobservasi keadaan umum vital sign setiap 15 menit selama satu

jam pertama post operasi

2. Memberitahu keluaga agar ibu tetap puasa 6 jam setelah operasi

3. Melanjutkan pemberian cairan lewat infus

4. Melakukan observasi jumlah cairan yang masuk dan keluar

5. Pukul 19.00 WIB, memberikan terapi lewat IV, berupa:

Ceftriaxone : 1 gr

Gentamisin : 80 mg

Asam Tranexamat : 500 mg

Evaluasi:

Tanggal 12 April 2015 pukul 21.00 WIB

1. Jam 18.45 WIB, telah melanjutkan pemberian cairan lewat infus

2. Jam 18.47 WIB, keluarga bersedia ibu puasa 6 jam setelah operasi

3. Keadaan umum : Lemah

Kesadaran : Composmentis

Jam 19.00 Vital sign : Tekanan darah : 100/80 mmHg

Respirasi : 20 x/menit

Nadi : 98 x/menit

Suhu : 36,4 0C

Jam 19.15 Vital sign : Tekanan darah : 110/80 mmHg

Respirasi : 22 x/menit

Page 91: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

81

Nadi : 84 x/menit

Suhu : 36,5 0C

Jam 19.30 Vital sign : Tekanan darah : 110/80 mmHg

Respirasi : 22 x/menit

Nadi : 82 x/menit

Suhu : 36,5 0C

Jam 19.30 Vital sign : Tekanan darah : 110/80 mmHg

Respirasi : 22 x/menit

Nadi : 86 x/menit

Suhu : 36,6 0C

4. Jam 19.35 WIB, ibu telah diberikan terapi per IV melalui karet infus:

Ceftriaxone : 1 gr

Gentamisin : 80 mg

Asam Tranexamat : 500 mg

5. Telah mengobservasi jumlah cairan yang masuk dan keluar.

Page 92: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

82

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal 13 April 2015 pukul 08.00 WIB

S: Data Subjektif

1. Ibu mengatakan merasa nyeri pada luka bekas operasi

2. Ibu mengatakan masih mengeluarkan darah sedikit

O: Data Objektif

1. Keadaan umum : Sedang

Kesadaran : Composmentis

2. Vital sign : Tekanan darah : 120/70 mmHg

Respirasi : 22 x/menit

Nadi : 84 x/menit

Suhu : 36,8 0C

3. Terpasang infus RL 28 tpm pada tangan kiri ibu

4. Terpasang dauer catheter

A: Assesment

Ny. L P1A2 umur 24 tahun post operasi Laparotomi hari pertama atas

indikasi kehamilan ektopik terganggu.

Page 93: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

83

P: Planning

Tanggal 13 April 2015 pukul 08.15 WIB

1. Mengobservasi keadaan umum dan vital sign

2. Melanjutkan pemberian cairan lewat infus

3. Melakukan observasi jumlah cairan yang masuk dan keluar

4. Melanjutkan pemberian terapi secara IV, berupa:

1) Ceftriaxone : 1 gr /8 jam

2) Gentamisin : 80 mg /8jam

3) Asam Tranexamat : 500 mg /8jam

Memberikan terapi per oral, berupa:

1) Asam Mefenamat : 3 x 500 mg

2) Sulfat Feros : 2 x 300 mg

3) Vitamin C : 2 x 250 mg

5. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini dengan miring ke kiri dan ke

kanan.

Evaluasi:

Tanggal 13 April 2015 pukul 11.30 WIB

1. Keadaan umum : Sedang

Kesadaran : Composmentis

Vital sign : Tekanan darah : 110/70 mmHg

Respirasi : 20 x/menit

Nadi : 84 x/menit

Suhu : 36,8 0C

Page 94: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

84

2. Terpasang infus RL 28 tpm pada tangan kiri ibu

3. Ibu telah di berikan terapi per IV dan ibu bersedia minum terapi per oral

sesuai aturan

4. Telah dilakukan observasi jumlah cairan yang masuk dan keluar

5. Ibu bersedia untuk miring kanan dan kiri

Page 95: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

85

DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal 14 April 2015 pukul 08.00 WIB

S: Data Subjektif

1. Ibu mengatakan merasa nyeri pada luka bekas operasi

2. Ibu mengtakan sudah tidak mengeluarkan darah

O: Data Objektif

1. Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

2. Vital sign : Tekanan darah : 120/80 mmHg

Respirasi : 24 x/menit

Nadi : 88 x/menit

Suhu : 36,6 0C

3. Terpasang infus RL 28 tpm pada tangan kiri ibu

4. Terpasang dauer catheter

A: Assesment

Ny. L P1A2 umur 24 tahun post operasi Laparotomi hari kedua atas

indikasi kehamilan ektopik terganggu.

Page 96: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

86

P: Planning

Tanggal 14 April 2015 pukul 08.15 WIB

1. Mengobservasi keadaan umum dan vital sign

2. Melanjutkan pemberian cairan lewat infus

3. Melakukan observasi jumlah cairan yang masuk dan keluar

4. Melanjutkan pemberian terapi secara IV, berupa:

1) Ceftriaxone : 1 gr /8 jam

2) Gentamisin : 80 mg /8 jam

3) Asam Tranexamat : 500 mg /8 jam

Memberikan terapi per oral, berupa:

1) Asam Mefenamat 3 x 500 mg

2) Vitamin C 2 x 250 mg

3) Sulfat Feros 2 x 300 mg

5. Menganjurkan ibu untuk mobiliasasi dini dengan miring kanan kiri serta

latihan duduk di atas bed.

Evaluasi:

Tanggal 14 April 2015 pukul 11.30 WIB

1. Keadaan umum : Sedang

Kesadaran : Composmentis

Vital sign : Tekanan darah : 120/80 mmHg

Respirasi : 22 x/menit

Nadi : 86 x/menit

Suhu : 36,6 0C

Page 97: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

87

2. Terpasang infus RL 28 tpm pada tangan kiri ibu

3. Ibu telah diberikan terapi per IV dan ibu bersedia minum terapi per oral

sesuai aturan

4. Telah dilakukan observasi jumlah cairan yang masuk dan keluar

5. Ibu telah dapat miring kanan kiri serta duduk di atas bed.

Page 98: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

88

DATA PERKEMBANGAN IV

Tanggal 15 April 2015 pukul 08.00 WIB

S: Data Subjektif

1. Ibu mengatakan merasa nyeri pada luka bekas operasi

2. Ibu mengtakan sudah tidak mengeluarkan darah

O: Data Objektif

1. Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

2. Vital sign : Tekanan darah : 120/80 mmHg

Respirasi : 22 x/menit

Nadi : 84 x/menit

Suhu : 36,5 0C

3. Masih terpasang infus RL 28 tpm pada tangan kiri ibu

4. Masih terpasang dauer catheter

A: Assesment

Ny. L P1A2 umur 24 tahun post operasi Laparotomi hari ketiga atas

indikasi kehamilan ektopik terganggu.

Page 99: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

89

P: Planning

Tanggal 15 April 2015 pukul 08.15 WIB

1. Mengobservasi keadaan umum dan vital sign

2. Memberikan terapi per oral, berupa:

1) Asam Mefenamat 3 x 500 mg, IX tablet

2) Vitamin C 3 x 250 mg, IX tablet

3) Cefadroxil 2 x 500 mg, VI tablet

4) Sulfat Feros 2 x 300 mg, VI tablet

3. Melepas infus RL 28 tpm

4. Melepas dauer catheter

5. Medikasi luka bekas operasi

6. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini dengan jalan-jalan di sekitar

bed

7. Mempersiapkan pasien pulang

Evaluasi:

Tanggal 15 April 2015 pukul 12.30 WIB

1. Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Vital sign : Tekanan darah : 120/80 mmHg

Respirasi : 22 x/menit

Nadi : 86 x/menit

Suhu : 36,6 0C

2. Ibu bersedia minum obat per oral sesuai aturan

Page 100: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

90

3. Infus RL telah dilepas

4. Dauer catheter sudah dilepas

5. Ibu telah dapat jalan-jalan di sekitar bed

6. Luka bekas operasi ibu telah di medikasi

7. Pada jam 12.00 WIB ibu telah pulang

Page 101: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

91

80

B. PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini peneliti akan menjelaskan tantang kesenjangan

yang terjadi antara praktek dan teori yang dilakukan di Rumah Sakit Umum

Assalam Gemolong Sragen dengan teori yang ada. Di sini peneliti akan

menjelaskan kesenjangan tersebut menurut langkah – langkah dalam

manajemen kebidanan menurut Varney yang meliputi tujuh langkah.

Pembahasan ini dimaksudkan agar dapat diambil suatu kesempatan dan

pemecahan masalah dari kesenjangan - kesenjangan yang terjadi sehingga

dapat digunakan sebagai tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan

yang meliputi:

1. Pengkajian

Pengkajian dan pengumpulan data dasar yang merupakan tahap awal

dari manajemen kebidanan dilaksanakan dengan cara pengkajian data

subyektif dan data penunjang.

Menurut Saifudin (2006), tanda dan gejala kehamilan ektopik

terganggu antara lain amenorhoe, nyeri perut mendadak, perdarahan

pervaginam berwarna coklat tua, nyeri goyang portio dan Cavum Douglas

menonjol karena ada pembekuan darah.

Dalam melakukan pengumpulan data, baik yang bersifat subjektif

maupun objektif dalam kasus ini peneliti tidak menemukan hambatan,

karena adanya kerja sama dan komunikasi yang baik antara peneliti

dengan pasien dan keluarga serta peneliti dengan bidan dan dokter.

Page 102: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

92

Dalam kasus ini pada muka pasien dengan kehamilan ektopik

terganggu terlihat pucat sedangkan mata pasien anemis. Peneliti tidak

menemukan kesenjangan antara teori dan praktek dalam pengumpulan

data secara subjektif, namun untuk pengumpulan data secara objektif,

peneliti menemukan kesenjangan, yaitu tidak dilakukannya kuldosintesis

untuk mengetahui adanya pembekuan darah dalam Cavum Douglas

karena dengan pemeriksaan USG dan pemeriksaan anogenital sudah dapat

untuk menegakkan diagnosa bahwa ibu mengalami kehamilan ektopik

terganggu.

2. Interpretasi Data

Interpretasi data terdiri dari diagnosa kebidanan menentukan

masalah dan kebutuhan ibu hamil dengan kehamilan ektopik terganggu.

Pada kasus ini peneliti mendapatkan diagnosa kebidanan Ny. L umur

24 tahun, G3P1A1 usia kehamilan 9+5

minggu dengan kehamilan ektopik

terganggu. Dalam menentukan diagnosa kebidanan tersebut didasari

dengan adanya data subjektif dan data objektif. Penegakan diagnosis

pada kehamilan ektopik terganggu sulit ditegakkan, sehingga memerlukan

pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis, yaitu pemeriksaan

laboratorium meliputi kadar Haemoglobin dan Eritrosit, kadar βHCG dan

Urine, pemeriksaan USG, kuldosintesis, laparoskopi atau kuldoskopi

(Yulianingsih, 2009).

Dalam kasus ini ditemukan masalah, yaitu ibu cemas dengan kondisi

kehamilannya dan terjadi gangguan rasa nyaman berupa nyeri perut

Page 103: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

93

82

bagian bawah diikuti dengan keluarnya flek-flek darah yang terjadi

sejak satu hari yang lalu. Kebutuhan yang dibutuhkan ibu dalam

kasus ini adalah dengan memberikan informasi tentang tanda dan gejala

tentang kehamilan ektopik terganggu, serta memberikan dukungan moril

pada ibu agar tabah dalam menghadapi kehamilannya.

Peneliti tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek

dalam interpretasi data, baik dalam penegakan diagnosa kebidanan,

masalah maupun kebutuhan.

3. Diagnosa Potensial

Masalah potensial adalah suatu pernyataan yang timbul berdasarkan

masalah yang sudah identifikasi. Langkah ini dibutuhkan antisipasi

dan bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Dengan mengidentifikasi

masalah potensial atau diagnosa potensial yang akan terjadi berdasarkan

diagnosa/ masalah yang sudah ada dan merumuskan tindakan apa yang

perlu diberikan untuk mencegah atau menghindari masalah/ diagnosa

potensial yang akan terjadi. Diagnosa potensial pada pasien dengan

kehamilan ektopik terganggu adalah ruptur tuba, abortus dan syok

(Fauziyah, 2012).

Dalam kasus ini, tidak terjadi diagnosa potensial karena diagnosis

sudah ditegakkan dan telah dilakukan penanganan yang tepat dan cepat.

Dalam kasus ini peneliti tidak menemukan kesenjangan antara teori dan

praktek dalam mengidentifikasikan diagnosa atau masalah potensial.

Page 104: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

94

4. Antisipasi Tindakan

Antisipasi mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen

kebidanan, di dalam teori antisipasi yaitu mengidentifikasikan situasi yang

gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan dan

keselamatan jiwa.

Antisipasi tindakan segera yang harus dilakukan pada kasus

kehamilan ektopik terganggu adalah dengan segera merujuk pasien

ke fasilitas kesehatan yang mempunyai sarana lengkap (rumah sakit), dan

kolaborasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Saifuddin,

2006). Dalam kasus ini, dilakukan tindakan segera berupa kolaborasi

dengan dokter spesialis obstetri dan bagian laboratorium serta tirah baring

atau bed rest.

Pada kasus ini peneliti tidak menemukan kesenjangan antara teori

dan praktek dalam menetapkan antisipasi terhadap tindakan segera.

5. Perencanaan

Perencanaan disusun berdasarkan diagnosa kebidanan,

merencanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan dengan langkah-

langkah sebelumnya. Keputusan yang dikembangkan dalam asuhan

menyeluruh harus rasional dan benar - benar tepat berdasarkan

pengetahuan dan teori yang up to date dan setiap rencana harus disetujui

oleh pihak bidan dan pasien (Suliatyawati, 2011).

Menurut Saifudin (2006), rencana asuhan komprehensif pada kasus

kehamilan ektopik terganggu antara lain:

Page 105: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

95

84

a. Setelah diagnosis ditegakkan, segera lakukan persiapan untuk

tindakan operatif gawat darurat.

b. Persiapan ketersediaan darah pengganti bukan menjadi syarat

untuk melakukan tindakan operatif, karena sumber perdarahan harus

dihentikan.

c. Merestorasi cairan tubuh dengan larutan kristaloid NS atau RL

(500 ml dalam lima menit pertama) atau 2 L dalam dua jam

pertama (termasuk selama tindakan berlangsung).

d. Pemberian terapi berupa:

1) Ketoprofen 100 mg supositoria

2) Tramadol 200 mg IV

3) Pethidin 50 mg IV (siapkan anti dotum terhadap reaksi

hipersensitivitas)

4) Atasi anemia dengan tablet besi (SF) 600 mg per hari. Observasi

TTV, jumlah cairan masuk dan keluar.

Pada kasus ini telah dilakukan kolaborasi dengan dokter spesialis

obstetri dan ginekologi, dan diagnosis segera ditegakkan dengan

anamnesis, pemeriksaan umum, pemeriksaan ginekologi, pemeriksaan

laboratorium dan ultrasonografi. Setelah diagnosis ditegakkan, segera

dilakukan tindakan berupa perbaikan keadaan umum dengan pemberian

cairan infus, kemudian dilakukan tindakan operatif gawat darurat,

yaitu tindakan laparotomi. Terapi yang diberikan antara lain memasang

infus RL 28 tpm pada tangan kiri ibu, Asam Tranexamat 500 mg per IV

Page 106: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

96

dan suppositoria Profecom 100 mg.

Pada kasus ini peneliti menemukan kesenjangan antara teori dan

praktek dalam menetapkan perencanaan yaitu di tidak diberikannya

terapi anti nyeri seperti Pethidin 200 mg per IV dan Tramadol 50 mg

per IV.

6. Pelaksanaan

Pada langkah pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil

dengan kehamilan ektopik terganggu merupakan pelaksanaan dari

rencana tindakan asuhan menyeluruh (Sulistyawati, 2011). Pada langkah

pelaksanaan ini telah dilakukan dan dikerjakan sesuai dengan rencana

asuhan yang telah dibuat.

Pada kasus ini peneliti tidak menemukan kesenjangan antara

teori dan praktek dalam menetapkan pelaksanaan secara menyeluruh.

7. Evaluasi

Evaluasi merupakan langkah terakhir untuk menilai keefektifan

dari rencana asuhan yang diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan dalam

masalah dan diagnosa (Sari, 2012). Evaluasi dari kasus ini setelah

dilakukan perawatan 4 hari dengan hasil keadaan umum ibu baik,

kesadaran composmentis, TTV normal, infus RL 28 tpm sudah dilepas,

telah dilakukan observasi jumlah cairan yang masuk dan keluar, ibu

bersedia miring kiri dan kanan serta hasil yang diharapkan adalah

tidak terjadi perdarahan dan ibu pulang jam 12.00 WIB.

Page 107: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

97

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan apa yang penulis dapatkan dalam studi kasus dan

pembahasan pada asuhan kebidanan pada Ny. L dengan kehamilan ektopik

terganggu di Rumah Sakit Umum Assalam Gemolong Sragen, maka

penulis mampu mengambil kesimpulan yaitu:

1. Asuhan kebidanan pada Ny. L dengan kehamilan ektopik terganggu

dapat diterapkan melalui pendekatan manajemen kebidanan menurut

tujuh langkah Varney dengan baik sebagai berikut:

a. Pengkajian telah dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan

semua data menurut lembar format yang telah tersedia melalui teknik

wawancara dan observasi sistemik. Data subjektif khususnya pada

keluhan utama yaitu Ny. L G3P1A1 hamil 9+5

minggu dengan

keluhan ibu mengatakan mengeluarkan flek-flek darah berwarna

merah kecokelatan dari jalan lahir dan perut bagian bawah terasa

nyeri sejak kemarin siang tanggal 11 April 2015. Data obyektif yaitu

keadaan umum sedang, kesadaran composmentis, tekanan darah

120/80 mmHg, nadi 88 x/menit, respirasi 24 x/menit, suhu 36,7 0

C,

tinggi badan 158 cm, BB sebelum hamil 49 kg, BB sekarang 50 kg,

LLA 24 cm. Pemeriksaan laboratorium Hb 11,2 gr/ dl, golongan

darah A, leukosit 4800/ ul, trombosit 212000/ ul, dan USG terlihat

Page 108: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

98

kantong kehamilan di luar uterus (Tuba). Pada langkah pengkajian ini

penulis tidak menemukan hambatan yang berarti, dikarenakan adanya

respon yang baik selama melakukan anamnesa dan pengkajian.

b. Berdasarkan data subjektif dan objektif, penulis dapat

menginterpretasikan data menjadi diagnosa kebidanan yaitu Ny. L

G3P1A1 umur 24 tahun hamil 9+5

minggu dengan kehamilan

ektopik terganggu. Dengan masalah ibu merasa cemas terhadap

kehamilannya. Kebutuhan yang dapat diberikan adalah memberikan

support mental pada ibu.

c. Pada kasus kehamilan ektopik ini potensial terjadi ruptur tuba,

abortus dan syok, namun pada kasus ini tidak terjadi karena

adanya penanganan yang baik dan tepat.

d. Dalam melakukan antisipasi diperlukan kolaborasi dengan dokter

spesialis obstetri dan ginekologi, kolaborasi dengan laboratorium,

serta tirah baring atau bed rest.

e. Perencanaan yang diberikan pada kasus ini yaitu persiapan

tindakan operatif gawat darurat, merestorasi cairan tubuh, pemberian

terapi dan observasi TTV jumlah cairan masuk dan keluar.

f. Pelaksanaan pada ibu hamil dengan kehamilan ektopik terganggu telah

dilakukan sesuai rencana, sehingga mendapatkan hasil yang

maksimal.

g. Evaluasi dari kasus ini setelah dilakukan tindakan operasi

laparatomi dan dirawat selama 4 hari dengan hasil keadaan umum

Page 109: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

99

ibu baik, infus RL 28 tpm sudah dilepas, telah dilakukan observasi

jumlah cairan yang masuk dan keluar, ibu telah dapat miring kiri dan

kanan, duduk di atas bed, jalan-jalan di sekitar bed serta hasil yang

diharapkan adalah tidak terjadi perdarahan / komplikasi dan ibu

pulang jam 12.00 WIB.

Pada kasus Ny. L terdapat kesenjangan antara teori dengan praktek di

lahan yaitu dalam pemberian terapi obat tidak diberikan terapi anti nyeri pada

hari pertama perawatan seperti Pethidin 200 mg per IV dan Tramadol 50 mg

per IV.

B. Saran

1. Bagi Tempat Pelayanan Kesehatan

Tindakan anestesi pada kasus kehamilan ektopik terganggu sebaiknya

dilakukan oleh dokter anestesi, karena pada kasus di RSU Assalam

Gemolong Sragen ini dilakukan oleh perawat anestesi.

2. Bagi Tenaga kesehatan

Tenaga kesehatan sebaiknya dalam memberikan pelayanan berpegang

pada teori yang ada agar kualitas tetap terjaga serta mendapatkan hasil

yang maksimal.

3. Bagi Pasien

Pasien diharapkan lebih hati-hati untuk kehamilan berikutnya, sebab

kehamilan ektopik merupakan penyebab terbesar kematian ibu pada

trimester pertama dari kehamilan dan dapat terjadi secara berulang.

Page 110: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, R, E, dan Wulandari, D. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas.

Yogyakarta : Mitra Cendikia.

Bandiyah, S. 2009. Kehamilan, Persalinan, Dan Gangguan Kehamilan.

Yogyakarta : Nuha Medika.

Berita, Kebumen. 2013. Angka Kematian Ibu (AKI) Di Jawa Tengah Masih

Tinggi. Available : www.beritakebumen.info/2013/04/aki-di-jawa-tengah-

masih-tinggi.html diakses pada tanggal 26 Oktober 2014.

BKKBN, 2013. Angka Kematian Ibu Melahirkan di Jawa Tengah Masih Tinggi.

Availablem : http : //

jateng.bkkbn.go.id/Lists/Berita/DispForm.aspx?ID=2710&ContentTypeId=

0x0100A28EFCBF520B364387716414DEECEB1E diakses pada tanggal

26 Oktober 2014.

Candra, S. 2013. Mortalitas Dan Morbiditas Edit. Available : http : //

id.scribd.com/doc/130651002/3-Mortalitas-Dan-Morbiditas-Edit diakses

pada tanggal 22 0ktober 2014.

Dinkes Jateng, 2013. Angka Kematian Ibu (AKI) Di Jawa Tengah.

Available : http : //

www.dinkesjatengprov.go.id%2Fdokumen%2F2013%2FYANKES%2FUK

R%2FPONEK_Eval_Maret%2FKabid_Dinkes_Prov.pdf diakses pada

tanggal 5 November 2014.

Fauziyah, Y. 2012. Obstetri Patologi. Yogyakarta : Nuha Medika.

Hayati, N. 2010. Gambaran Kasus Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)

yang di Ruangan Camar III RSUD Arifin Achmad Pekanbaru 2008.

Jurnal Kesehata Online Helvetia. Akbid PKU Sumatra Utara.

helvetia.ac.id/jurnalkesehatan/gdl. diakses pada tanggal 5 November

2014.

Manuaba, I, B, G. 2005. Obstertri Patologi. Jakarta : EGC.

Page 111: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

Manuaba, I, B, G. 2005. Dasar-Dasar Teknik Operassi Gynekologi. Jakarta :

EGC.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta :

Rineka Cipta.

Nugroho, T. 2012. Patologi Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Prawirohardjo, S. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

Pudiastuti, R, D. 2011. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Nuha

Medika.

Purwaningsih, W, Fatmawati, S. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas.

Yogyakarta : Nuha Medika.

Rochayati, F. 2014. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny. A G3P2A0 Dengan

Kehamilan Etopik Terganggu Di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

Surakarta. Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta. Karya Tulis Ilmiah.

Rismalinda, P, H. 2014. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta : In Media.

Romauli, S. 2011. Asuhan Kebidanan 1. Yogyakarta : Nuha Medika.

Rukiyah, Y, A, Yulianti, L. 2014. Asuhan Kebidanan 4 (Patologi). Jakarta :

TIM.

Saifuddin, A, B, dkk. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal Dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

Page 112: ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl...iii HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. L G 3P 1A 1 UMUR 24 TAHUN

Sari, N, R. 2012. Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sujiyatini, dkk. 2009. Asuhan Patologi Kebidanan. Yogyakarta : Nuha

Medika.

Sukarni, I, Margareth. 2013. Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas.

Yogyakarta : Nuha Medika.

Sulaiman, Reza, M. 2014. Angka Kematian Ibu Tinggi, BKKBN Serukan ‘4

Jangan dan 3 Terlambat. Available : http : // health.detik.com diakses

pada tanggal 22 Oktober 2014.

Sulaiman, dkk. 2005. Obstetric Patologi. Jakarta : EGC.

Sulistyawati, A. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta :

Salemba Medika.

Syafiq, A. 2013. Angka Kematian Ibu Dan Pendidikan Perempuan Di

Indonesia. Makalah Konferensi Infid November 2013. Pembangunan

Untuk Semua: Memperjuangkan Kualitas Pemerintah, Hak Asasi

Manusia, dan Inklusi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

2015-2019 Hotel Royal Kuningan Jakarta. Jakarta.

Yulianingsih, A, M. 2009. Asuhan Kegawatgaruratan Dalam Kebidanan.

Jakarta : Trans Info Media.