ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A...

72
i ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A UMUR 16 TAHUN DENGAN DISMINOREA PRIMER DI RSU ASSALAM GEMOLONG SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : Tri Handayani NIM B12107 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A...

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

i

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A

UMUR 16 TAHUN DENGAN DISMINOREA PRIMER

DI RSU ASSALAM GEMOLONG

SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

Tri Handayani

NIM B12107

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

ii

ii

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

iii

iii

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul ”Asuhan Kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A umur

16 tahun dengan Disminorea Primer di RSU Assalam Gemolong Sragen” untuk

memenuhi tugas akhir sebagai syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya

Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.si Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, SST, Ka. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma

Husada Surakarta.

3. Ibu Kartika Dian L,SST.,M.Sc Dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Dr. Wiwiek Irawati, M.Kes, Kepala RSU Assalam Gemolong, yang telah

memberikan izin penggunaan lahan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Nn.A yang bersedia menjadi responden.

6. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih

banyak kekurangan, oleh karena saran sangat penulis harapkan demi kemajuan

penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua

pihak.

Surakarta, Juni 2015

Penulis

iv

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

v

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015

Tri Handayani

B12107

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A

UMUR 16 TAHUN DENGAN DISMINOREA PRIMER

DI RSU ASSALAM GEMOLONG

SRAGEN( x + 63 halaman + 13 lampiran )

INTISARI

Latar Belakang : Angka kejadian nyeri menstruasi di dunia sangat besar. Rata-

rata lebih dari 50% perempuan di setiap negara mengalami nyeri menstruasi. Di

amerika angka prosentase sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72%. Sementara di

Indonesia angkanya diperkirakan 55% perempuan usia reproduktif yang tersiksa

oleh nyeri selama menstruasi angka kejadian (prevalensi) nyeri menstruasi

berkisar 45-95% di kalangan wanita usia produktif

Tujuan Studi Kasus : Tujuan umum penulis mampu melakukan asuhan

kebidanan gangguan reproduksi pada Nn. A umur 16 tahun dengan disminorea

primer dengan menggunakan manajemen 7 langkah varney.Tujuan Khusus

diharapkan penulis mampu melakukan pengkajian,interpretasi data, merumuskan

diagnosa potensial, mengantisipasi tindakan, menyusun rencana tindakan,

melaksanakan rencana tindakan, mengevaluasi tindakan.

Metode Kasus : Studi kasus ini menggunakan metode observasional diskriptif

yang dibuat dalam bentuk laporan kasus. Teknik pengumpulan data dengan

wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi kepustakaan dan studi

dokumentasi. Subyek studi kasus Nn. A dengan disminorea primer. Penelitian

dilaksanakan tanggal 11 Mei s/d 12 Mei 2015.

Hasil Studi Kasus : Hasil studi kasus ini masalah disminorea primer sudah dapat

diatasi yaitu keadaan Nn. A sudah membaik, komplikasi dapat dihindari dan

kebutuhan sudah terpenuhi. Diberikan asuhan berupa cara menggurangi rasa

nyeri, mengkonsumsi makanan yang bergizi, istirahat cukup, terapi obat asam

mefenamat 3x1 10 tablet dan Fe 1x1 10 tablet. Setelah dilakukan asuhan selama 2

hari pasien sudah tidak merasakan nyeri perut lagi, pasien sudah dapat beraktifitas

kembali.

Kesimpulan : Pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan disminorea

primer yang dilaksanakan dengan tepat dan benar sehingga tidak terjadi

disminorea sekunder. Dan terdapat kesenjangan antara teori dan praktek yaitu di

perencanaan, dengan adanya penanganan yang baik dan tepat, maka klien dapat

sembuh tanpa adanya komplikasi.

Kata Kunci : Asuhan kebidanan gangguan reproduksi, Disminorea Primer.

Kepustakaan : 17 literatur (Tahun 2006 s/d 2013)

v

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

vi

MOTTO

1. Waktu yang terbaik adalah “sekarang” (penulis).

2. Pendidikan bukan merupakan sesuatu yang diterima, melainkan sesuatu yang

didapatkan.(penulis).

3. Anda tidak bisa mengubah orang lain, anda harus menjadi perubahan yang

anda harapkan dari orang lain (Mahatma Gandhi).

4. Seseorang hanya akan meraih pengetahuan bila didalam dirinya terdapat

enam hal; kecerdasan, semangat, ketabahan, bekal, bimbingan guru dan

proses yang terus tiada henti (Aunur Rahim Faqih).

5. Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan (QS. Al-

Insyiroh : 6).

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan:

1. Kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan disetiap kesulitan

sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.

2. Kepada Ibu dan Bapak tercinta, terimakasih atas doa restunya, cinta kasih

dan dukunganya selama ini.

3. Kepada Kakak-kakak ku serta keponakanku tersayang trimakasih untuk doa

dan dukungannya selama ini.

4. Kepada keluarga besar ku tersayang atas doa dan perhatiannya selama ini.

5. Kepada sahabat-sahabatku Sysduck, Kompol,YYK gepeng yang tidak saya

sebutkan satu persatu semoga kita sukses di dunia dan akhirat.

6. Semua pihak yang telah membantu selesainya KTI ini terimakasih.

7. Untuk seseorang yang menjadi jodohku kelak, semoga engkau seperti nabi

yusuf yang senantiasa menjadi imam ku dan pembimbingku kelak.

8. Almamater tercinta.

vi

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

vii

vii

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... iii

KATA PENGANTAR................................................................................. iv

INTISARI.................................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vi

CURRICULUM VITAE ............................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................ 3

C. Tujuan Studi Kasus.............................................................. 4

1. Umum .......................................................................... 4

2. Khusus.......................................................................... 4

D. Manfaat Studi Kasus ........................................................... 5

E. Keaslian Studi Kasus ........................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis ......................................................................... 8

1. Kesehatan Reproduksi Remaja ...................................... 8

a. Pengertian .............................................................. 8

b. Menstruasi ............................................................. 9

2. Disminorea ................................................................... 12

a. Pengertian .............................................................. 12

b. Etiologi Disminorea ............................................... 13

c. Patofisiologis Disminorea ...................................... 14

d. Penanganan Disminorea......................................... 15

viii

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

ix

B. Teori Manajemen Kebidanan ............................................... 16

1. Pengertian ..................................................................... 16

2. Manajemen Kebidanan dan 7 Langkah Varney ............. 16

C. Landasan Hukum................................................................. 31

BAB III METODOLOGI

A. Jenis Studi ........................................................................... 33

B. Lokasi Studi Kasus .............................................................. 33

C. Subjek Studi Kasus .............................................................. 34

D. Waktu Studi Kasus .............................................................. 34

E. Instrumen Studi Kasus ......................................................... 34

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 34

G. Alat Yang Dibutuhkan ......................................................... 37

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus .................................................................... 38

1. Pengkajian Data ............................................................ 38

2. Interpretasi Data............................................................ 47

3. Diagnosa Potensial........................................................ 48

4. Antisipasi...................................................................... 49

5. Perencanaan Asuhan ..................................................... 49

6. Pelaksanaan .................................................................. 49

7. Evaluasi ........................................................................ 50

B. Pembahasan......................................................................... 54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................... 60

B. Saran ................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 7. Surat Persetujuan Pasien Responden ( Informed Consent )

Lampiran 8. Lembar Pedoman Wawancara ( Format ASKEB )

Lampiran 9. Lembar Observasi

Lampiran 10. Satuan Acara Penyuluhan

Lampiran 11. Leaflet

Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto)

Lampiran 13. Lembar Konsultasi

x

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menarche merupakan petanda adanya suatu perubahan status sosial dari

anak-anak ke dewasa. Pada studi antar budaya, menarche mempunyai variasi

makna termasuk rasa tanggung jawab, kebebasan dan harapan untuk memulai

bereproduksi. Menarche merupakan suatu tanda yang penting bagi seseorang

wanita yang menunjukkan adanya produksi hormon yang normal yang dibuat

hipotalamus dan kemudian diteruskan pada ovarium dan uterus. Selama

sekitar dua tahun hormon-hormon ini akan merangsang pertumbuhan

payudara, perubahan-perubahan kulit, perubahan siklus, pertumbuhan rambut

ketiak dan rambut pubis serta bentuk tubuh menjadi bentuk tubuh wanita

yang ideal (Atikah dan siti ,2009).

Gejala yang sering menyertai menarche adalah rasa tidak nyaman

disebabkan karena selama menstruasi volume air di dalam tubuh kita

berkurang. Gejala lain yang dirasakan yaitu sakit kepala, pegal-pegal di kaki

dan dipinggang untuk beberapa jam, kram perut dan sakit perut. Sebelum

periode ini terjadi bisanya ada beberapa perubahan emosional.perasaan

suntuk, marah dan sedih yang disebabkan oleh adanya pelepasan hormone.

Salah satu masalah kesehatan perempuan adalah menstrual period. Biasanya,

masa menstruasi pertama (menarche) terjadi sekitar umur 12 atau 13, atau

kadang-kadang lebih awal atau kemudian. Irregular periods biasanya untuk

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

2

pertama atau dua tahun. Bagi sebagian wanita, adakalanya menstruasi

(menstruasi) bak momok yang kehadirannya membuat rasa cemas manakala

timbul rasa nyeri tak terperi ketika menstruasi tiba. Kondisi ini dikenal

sebagai Nyeri Menstruasi atau Disminorea (dysmenorrhoea, disminorea),

yakni menstruasi yang memaksa wanita untuk istirahat atau berakibat pada

menurunnya kinerja dan berkurangnya aktifitas sehari-hari.

(Atikah dan Siti ,2009).

Angka kejadian nyeri menstruasi di dunia sangat besar. Rata- rata lebih

dari 50% perempuan di setiap negara mengalami nyeri menstruasi. Di

amerika angka prosentase sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72%. Sementara

di Indonesia angkanya diperkirakan 55% perempuan usia reproduktif yang

tersiksa oleh nyeri selama menstruasi angka kejadian (prevalensi) nyeri

menstruasi berkisar 45-95% di kalangan wanita usia produktif. Walaupun

pada umumnya tidak berbahaya, namun setiap kali dirasa mengganggu bagi

wanita yang mengalaminya. Derajat nyeri dan kadar gangguan tentu tidak

sama untuk setiap wanita. Ada yang masih bisa bekerja (sesekali sambil

meringis), adapula yang tak kuasa beraktifitas saking nyerinya.

(Atikah dan Siti, 2009).

Peran bidan pada kasus dismenorea sedang maupun berat ini adalah tanpa

memandang sebabnya, untuk sementara waktu dapat diberikan analgesik

(antalgin, novalgin, dan sebagainya). Tambahan berupa vitamin E. Bila dalam

pengamatan lanjut dijumpai disminorea nya selalu berulang apalagi makin

bertambah rasa sakitnya kiranya perlu dilakukan rujukan. Jelas pada

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

3

pemeriksaan bidan dijumpai kelainan anatomis, maka rujukan makin besar

indikasinya (Manuaba, 2008).

Menurut data yang diperoleh di RS ASSALAM GEMOLONG SRAGEN,

Jumlah kasus gangguan reproduksi tahun 2014 sekitar 359 orang, yang

berobat menggenai keputihan sebanyak 120 (33,42 %) orang, disminorea

sebanyak 120 (33,42 %) orang, amenorea sebanyak 45 (12,53 %) orang,

menoragia sebanyak 34 (9,47 %) orang, Ca Mammae sebanyak 30 (8,35 %)

orang, Servik sebanyak 10 (2,78 %) orang.

Melihat frekuensi kejadian disminorea tersebut, maka penulis tertarik

untuk membuat Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ Asuhan Kebidanan

Gangguan Reproduksi Pada Nn.A Umur 16 tahun Dengan Disminorea

Primer Di Poli Kebidanan dan Kandungan di RS Assalam Gemolong Sragen.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengambil

perumusan masalah yaitu “Bagaimana memberikan Asuhan Kebidanan

Gangguan Reproduksi Nn.A Umur 16 tahun dengan Disminorea di RS

Assalam Gemolong Sragen.

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

4

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Penulis mampu melakukan asuhan kebidanan gangguan reproduksi pada

Nn.A Umur 16 tahun dengan disminorea primer dengan menggunakan

manajemen kebidanan 7 langkah varney.

2. Tujuan Khusus

a. Diharapkan penulis mampu :

1) Melakukan pengkajian pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

disminorea primer dengan menggunakan 7 langkah varney.

2) Menginterprestasikan data subyektif dan subyektif dan data

obyektif pada Nn.A Umur 16 tahun dengan disminorea primer

di RS Assalam Gemolong Sragen.

3) Merumuskan diagnosa potensial pada Nn.A Umur 16 tahun

dengan disminorea primer di RS Assalam Gemolong Sragen.

4) Mengantisipasi tindakan pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

disminorea primer di RS Assalam Gemolong Sragen.

5) Menyusun rencana tindakan pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

disminorea primer di RS Assalam Gemolong Sragen

Melaksanakan rencana tindakan pada Nn.A Umur 16 tahun

dengan disminorea primer di RS Assalam Gemolong Sragen.

6) Melaksanakan rencana tindakan pada Nn.A Umur 16 tahun

dengan disminorea primer di RS Assalam Gemolong Sragen.

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

5

7) Mengevaluasi tindakan pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

disminorea primer di RS Assalam Gemolong Sragen.

b. Menganalisa kesenjangan antara teori yang ada dengan praktik yang

dijalani oleh penulis termasuk faktor pendukung dan penghambat.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi diri sendiri

Penulis memperoleh wawasan dan dapat mengaplikasikan asuhan

kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

disminorea primer sesuai dengan teori yang telah diberikan.

2. Bagi profesi

Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan untuk meningkatkan

mutu layanan asuhan kebidanan pada gangguan reproduksi dengan

disminorea primer.

3. Bagi institusi

a. Rumah Sakit

Dapat memberikan masukan pada rumah sakit dalam rangka

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

b. Institusi Pendidikan

Dapat menambah referensi bacaan untuk institusi pendidikan terutama

pengetahuan tentang asuhan kebidanan kesehatan reproduksi dengan

disminorea primer.

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

6

E. Keaslian Studi Kasus

Sebelumnya telah ada penelitian terdahulu yang menyangkut kejadian

disminorea. Adapun penelitian yang telah dilakukan yaitu:

1. Dewi Wahyuni (2012) Stikes Kusuma Husada Surakarta, dengan judul

“Asuhan Kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A dengan disminorea

primer di poli kebidanan dan kandungan RSUD Dr.Moewardi”. Asuhan

yang diberikan adalah nasehat pada Nn.A untuk mengkomsumsi makanan

bergizi diberi obat analgetik seperti asam mefenamat @500mg 2x1 tablet,

Fe @20mg 1x1 tablet, CTM @2mg 2x1 tablet, lama asuhan 2 hari

perkembangan remaja dengan hasil keadaan umum baik, aktivitas kembali

lancer, disminorea primer sudah teratasi.

2. Aliah Mar’atussholihah (2013) Stikes Aisyiyah Yogyakarta, dengan judul

“Asuhan Kebidanan pada remaja dengan disminorea primer di Poli

Obsgyn Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul” Asuhan yang

diberikan adalah menganjurkan pasien agar tetap mengkomsumsi sayur-

sayuran, buah-buahan, ikan dan makanan bergizi lainnya serta menjaga

pola makan pasien, mengajurkan pasien untuk beristirahat yang cukup

mengurangi dan menghindari stress olah raga teratur dan hidup sehat,

memberitahu pasien untuk meminum obat anti nyeri, lama asuhan 2 hari

perkembangan remaja dengan hasil bahwa pasien sudah tidak merasakan

nyeri menstruasi pada perut bagian bawahnya dan pasien sudah dapat

beraktivitas seperti biasa.

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

7

Persamaan studi kasus ini dengan studi kasus yang dibuat adalah judul,

asuhan yang diberikan pada kasus gangguan reproduksi dengan disminorea

primer keduanya selama 2 hari.

Perbedaan studi kasus ini dengan studi kasus yang dibuat adalah pada tempat,

subyek studi kasus, waktu studi kasus dan terapi.

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Kesehatan Reproduksi Remaja

a. Pengertian

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan

sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau

kecacatan, dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi,

serta fungsi dan prosesnya (Tri wiji lestari 2014).

Remaja Menurut Undang-Undang No. 4 tahun 1979 mengenai

kesejahteraan anak, remaja adalah individu yang belum mencapai usia

21 tahun dan belum menikah (Atikah dan Siti).

b. Tumbuh kembang remaja

1) Menurut Atikah dan Siti (2009), Pertumbuhan adalah terjadi

akselerasi pertumbuhan tinggi badan yang mendadak yang

disebut pacu tumbuh (Height spurt).

2) Menurut Tri wiji lestari (2014), perkembangan seksualitas pada

remaja ditandai dengan beberapa ciri atau tanda, antara lain:

a) Tanda kelamin primer adalah ditandai dengan terjadinya

menstruasi pertama (menarche) pada remaja putri dan mimpi

basah pada remaja laki-laki.

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

9

b) Tanda kelamin sekunder adalah pada remaja putri ditandai

dengan perubahan pinggul (melebar), pertumbuhan rahim dan

vagina,pembesaran payudara,dan pertumbuhan rambut di

ketiak serta pubis,pada laki-laki ditandai dengan perubahan

ereksi dan ejakulasi, dada lebih lebar, badan berotot, tumbuh

kumis, jambang dan rambut disekitar kemaluan dan ketiak.

Macam-macam gangguan reproduksi pada wanita yaitu:

(1) Disminorea

(2) Amenorea

(3) Menorhagia

(4) Ca Mammae

(5) Servik

(6) Keputihan

2. Menstruasi

a. Pengertian

Menstruasi adalah tanda bahwa siklus masa subur telah dimulai.

Menstruasi terjadi saat lapisan dalam dinding rahim luruh dan keluar

dalam bentuk yang dikenal dengan istilah darah menstruasi. Dalam

keadaaan normal, setiap bulan seseorang wanita yang telah memasuki

usia subur akan melepaskan satu sel telur (ovum). Ovum akan

dihasilkan dan dilepaskan oleh indung telur (ovarium). Ovum yang

dilepaskan tersebut akan berjalan masuk ke dalam rahim melalui

saluran telur. Bila pada saat itu ada sel sperma yang masuk dan

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

10

bertemu, dapat terjadi pembuahan yang berlanjut menjadi kehamilan.

Untuk mempersiapkan kehamilan mungkin terjadi, dinding rahim

akan menebal. Penebalan yang disebabkan oleh faktor hormonal ini

berguna agar rahim siap menerima mudigah yang akan tertanam

disana. Bila kehamilan tidak terjadi, kadar hormon (yang membuat

rahim menebal) akan turun. Akibatnya dinding rahim sebelah dalam

akan luruh, dan terjadilah menstruasi (Atikah dan Siti 2009).

b. Siklus haid

Siklus haid adalah serangkaian perubahan yang terjadi berulang

pada rahim dan organ-organ yang dihubungkan pada saat pubertas dan

berakhir pada saat menopause. Siklus tersebut bervariasi dari 18

hingga 40 hari, rata-rata 28 hari. Siklus haid dibagi 4 fase ditandai

dengan perubahan dinding endometrium di rahim (Sunarti 2013).

Siklus haid dibagi menjadi 4 fase yaitu:

1) Fase menstruasi : 3-7 hari pada masa ini endometrium di

campakkan dari dinding rahim disertai dengan perdarahan,dan

berupa potongan-potongan endometrium dan lendir dari leher

rahim, darah yang keluar tidak membeku karena ada fermen yang

mencegah pembekuan darah. Hanya lapisan tipis yang tinggal

disebut stratum basale, fase ini berlangsung 4 hari.

2) Fase Proliferasi : 7-9 hari luka yang terjadi karena endometrium

dilepaskan berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput lendir

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

11

baru, dan pembuluh-pembuluh halus mengembang serta berisi

darah.

3) Fase sekresi : 11 hari corpus rubrum menjadi corpus lutium yang

mengeluarkan hormon progesteron. Pengaruh progesteron ini,

kelenjar endometrium yang tumbuh berlekuk-lekuk mulai sekresi

dan mengeluarkan getah yang mengandung glicogen dan lemak

yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur, perubahan ini

memudahkan adanya nidasi.

4) Fase premenstruasi : 3 hari bila tidak ada pembuahan akan terjadi

fase ini, corpus lutium mengalami degenerasi sehingga kadar

progesteron dan estrogen menurun dengan demikian pertumbuhan

dan sekresi endometrium berhenti. Permukaan endometrium

iskemia dan sel-sel menjadi mati terjadilah perdarahan,

pengelupasan secara berangsur-angsur seluruh permukaan

(menstruasi).

c. Gangguan menstruasi

Gangguan menstruasi bisa dikatakan sebagai kelainan yang terjadi

pada saat wanita sudah mengalami menstruasi. Gangguan tersebut

dapat berupa gangguan pada siklus, banyaknya darah dan lamanya

waktu menstruasi (Asrinah 2011). Adapun gangguan-gangguan pada

menstruasi yaitu:

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

12

1) Kelainan dalam banyaknya : hiperminorea,hipomenorea.

2) Kelainan menurut lamanya perdarahan : menoragia,

brakhimenorea, premenstrual spotting, pascamenstrual.

3) Kelainan menurut siklus : polimenorea, oligomenorea, amenorea.

3. Disminorea

a. Pengertian

Disminorea adalah rasa sakit yang menyertai menstruasi sehingga

dapat menimbulkan gangguan pekerjaan sehari-hari. Derajat rasa

nyerinya bervariasi mencakup ringan (berlangsung beberapa saat dan

masih dapat meneruskan aktivitas sehari-hari), sedang (karena

sakitnya diperlukan obat untuk menghilangkan rasa sakit,tetapi masih

dapat meneruskan pekerjaannya), berat (rasa nyerinya demikian

beratnya sehingga memerlukan istirahat dan pengobatan untuk

menghilangkan nyerinya) (Manuaba 2008).

b. Klasifikasi disminorea

Menurut jenisnya, dismenorea terdiri dari :

1) Disminorea primer (idiopatik, esensial, intrinsik) adalah nyeri

menstruasi tanpa kelainan organ reproduksi (tanpa kelainan

ginekologik). Disminorea primer murni karena proses kontraksi

rahim tanpa penyakit dasar sebagai penyebab nyeri haid yang

terjadi sejak menarche dan tidak terdapat kelainan pada alat

kandungan.nyeri haid bagian perut menjalar ke daerah pinggang

dan paha, terkadang disertai dengan mual dan muntah, diare, sakit

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

13

kepala dan emosi labil. Terapi yang dibutuhkan psikoterapi,

analgetika, hormonal (Atikah dan Siti,2009).

2) Disminorea sekunder (ekstrinsik yang diperoleh, acquired) adalah

nyeri menstruasi yang terjadi karena kelainan ginekologik,

misalnya endometriosis. Terjadi pada wanita yang sebelumnya

tidak mengalami disminorea. Terapi yang dibutuhkan causal

mencari dan menghilangkan penyebabnya (Atikah dan Siti,2009).

c. Etiologi disminorea

1) Disminorea primer

Menurut Atikah dan Siti ( 2009), penyebab yang saat ini dipakai

untuk menjelaskan disminorea primer :

Penyebab pasti disminorea primer hingga kini belum diketahui

secara pasti (idiopatik), namun beberapa faktor ditengarai sebagai

pemicu terjadinya Nyeri Menstruasi,diantaranya:

a) Faktor psikis

b) Faktor endokrin

c) Timbulnya nyeri menstruasi diduga karena kontraksi rahim

(uterus) yang berlebihan

d) Faktor prostaglandin.

Teori ini menyatakan bahwa nyeri menstruasi timbul

karena peningkatan produksi prostaglandin (oleh dinding

rahim) saat menstruasi. Anggapan ini mendasari pengobatan

dengan antiprostaglandin untuk meredakan nyeri menstruasi.

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

14

Selain teori-teori di atas, masih ada beberapa teori lain yang

diduga sebagai faktor penyebab timbulnya dismenorea primer

(faktor hormonal, faktor alergi, dll).

2) Disminorea sekunder

Beberapa penyebab disminore sekunder antara lain:

a) Endrometeriosis pelvis dan adenomiosis

b) Uterus miomatosus, terutama mioma submukosum

c) Penyakit radang panggul kronik

d) Tumor ovarium dan polip endometrium

e) Kelainan letak uterus seperti retrofleksi, hiperantefleksi, dan

retrofleksi terfiksasi

f) Stenosis atau striktura kanalis servikalis, varikosis pelvik dan

adanya AKDR

g) Faktor psikis seperti takut tidak punya anak, konflik dengan

pasangan gangguan libido.

(Prof. Dr. Med Ali Baziad, SPOG-KFER 2008).

d. Patofisiologis

Ada berbagai macam teori yang mencoba untuk menjelaskan

mengapa bisa timbul dismenorea. Teori yang paling mendekati adalah

yang menyatakan bahwa saat menjelang menstruasi tubuh wanita

menghasilkan suatu zat yang disebut prostaglandin. Zat tersebut

mempunyai fungsi yang salah satunya adalah membuat dinding rahim

berkontraksi dan pembuluh darah sekitarnya terjepit (konstriksi) yang

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

15

menimbulkan iskemi jaringan. Intensitas kontraksi ini berbeda-beda

tiap individu dan bila berlebihan akan menimbulkan nyeri saat

menstruasi. Selain ini prostaglandin juga merangsang saraf nyeri di

rahim sehingga menambah intensitas nyeri. Prostaglandin juga

bekerja di seluruh tubuh, hal ini menjelaskan mengapa ada gejala-

gejala yang menyertai nyeri saat menstruasi (Atikah dan Siti, 2009).

Sedangkan untuk mekanisme patologik pada disminorea sekunder

adalah disebabkan oleh kelainan dalam organ panggul, seperti

endometriosis, infeksi, kelainan rahim sampai dengan penggunaan alat

kontrasepsi dalam rahim (Atikah dan Siti, 2009).

e. Penanganan

Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi sakit

perut saat menstruasi : Kompres dengan botol panas (hangat) tepat

pada bagian yang terasa karam (bisa di perut atau pinggang bagian

belakang). Mandi air hangat, boleh juga menggunakan aroma terapi

untuk menenangkan diri. Minum minuman hangat yang mengandung

kalsium tinggi. Menggosok-gosok perut atau pinggang yang sakit.

Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah. Ini

bisa membantu relaksasi. Tarik nafas dalam-dalam secara perlahan

untuk relaksasi ( Atikah dan Siti, 2009).

Pengobatan disminorea primer Obat-obatan yang lazim digunakan

untuk meredakan nyeri menstruasi diantaranya: pereda nyeri

(analgesik) golongan Non Steroid Anti Inflamasi (NSAI) misalnya:

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

16

paracetamol atau asetamonofen (sumagesic, panadol, dll), asam

mefenamat (Ponstelax,Nichostan dll), ibu perofen (Ribunal, Ostarin

dll), Metamizol atau metampiron (Pyronal).

B. TEORI MANAJEMEN KEBIDANAN

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan

sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan

teori ilmiah, temuan, dan keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang

logis untuk mengambil suatu keputusan tang terfokus pada klien.

(Nurul Jannah, 2011).

Untuk kejelasan langkah maka dalam pembahasan ini akan dijelaskan

secara detail dari setiap langkah yang dirumuskan oleh Sulistyawati dan

Nugraheni (2010), yaitu :

1. Pengkajian

Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat

dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien.

Untuk memperoleh data, dilakukan melalui anamnesis. Anamnesis adalah

pengkajian dalam rangka mendapatkan data tentang pasien melalui

pengajuan pertanyaan- pertanyaan. Proses pengumpulan data dasar ini

mencakup data subyektif dan obyektif.

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

17

a. Data subyektif

1) Biodata pasien

Menurut Sulistyawati dan Nugraheni (2010), pengkajian biodata

antara lain:

a) Nama

Selain sebagai identitas, upayakan agar bidan memanggil

dengan nama panggilan sehingga hubungan komunikasi antara

bidan dan pasien menjadi lebih akrab.

b) Umur

Data ini ditanyakan untuk mengetahui factor resiko yang ada

hubungannya dengan pasien.

c) Agama

Sebagai dasar bidan dalam memberikan dukungan mental dan

spiritual terhadap pasien.

d) Suku bangsa

Data ini berhubungan dengan sosial budaya yang dianut oleh

pasien.

e) Pendidikan

Sebagai dasar bidan untuk menentukan metode yang paling

tepat dalam penyampaian informasi mengenai gangguan

reproduksi dengan disminorea primer. Tingkat pendidikan ini

akan sangat mempengaruhi daya tangkap pasin terhadap

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

18

instruksi yang diberikan bidan pada proses penjelasan

gangguan reproduksi dengan dismnorea primer.

f) Alamat

Selain sebagai data mengenai distribusi lokasi pasien, data ini

juga memberi gambaran jarak dan waktu yang ditempuh pasien

menuju lokasi tempat periksa.

g) Pekerjaan

Data ini menggambarkan tingkat sosial ekonomi, pola

sosialisasi, dan data pendukung dalam menentukan pola

komunikasi yang akan dipilih selama asuhan.

2) Keluhan Utama

Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien

datang ke fasilitas pelayanan kesehatan pada gangguan reproduksi

dengan dismenorea primer,pada kasus dengan disminorea primer

gejala yang dirasakan yaitu sakit kepala, pegal-pegal di kaki dan

dipinggang untuk beberapa jam, kram perut dan sakit perut (Atikah

dan Siti, 2009).

3) Riwayat menstruasi

Riwayat menstruasi meliputi :

a) Menarche, usia wanita pertama haid berusia antara 12-16

tahun. Hal ini dipengaruhi oleh keturunan, keadaan gizi,

bangsa, lingkungan, iklim dan keadaan umum.

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

19

b) Siklus haid, terhitung mulai hari pertama haid hingga hari

pertama haid berikutnya, siklus haid perlu ditanyakan untuk

mengetahui apakah klien mempunyai kelainan siklus haid atau

tidak siklus normal haid biasanya adalah 28 hari.

c) Lama haid, yang normal adalah kurang lebih 7 hari, apabila

sudah mencapai 15 hari berarti sudah abnormal dan

kemungkinan adanya gangguan ataupun penyakit yang

mempengaruhinya.

d) Banyaknya, normalnya yaitu 2 kali ganti pembalut dalam

sehari. Apabila darahnya terlalu berlebih itu berarti telah

menunjukkan gejala kelainan banyaknya darah haid

(Astuti, 2012).

e) Disminorea, pada saat menstruasi sebelumnya memang selalu

mengalami nyeri menstruasi atau disminorea, nyeri pada perut

bagian bawah.

4) Riwayat perkawinan

Ini penting untuk dikaji karna dari data ini kita akan mendapatkan

gambaran mengenai suasana rumah tangga pasien

(Ari Sulistyawati 2009).

5) Riwayat KB

Meskipun pemakain alat kontrasepsi masih lama, namun tidak

ada salahnya jika kita mengkajinya lebih awal agar pasien

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

20

mendapatkan informasi sebanyak mungkin mengenai pilihan

beberapa alat kontrasepsi (Ari Sulistyawati 2009).

6) Riwayat kesehatan

Dari data riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan sebagai

warning akan adanya penyakit (Ari Sulistyawati 2009).

b. Data obyektif

Adalah data ini dikumpulkan guna melengkapi data untuk

menegakkan diagnosis (Sulistyawati dan Nugraheni 2010).

1) Pemeriksaan umum, meliputi :

a) Keadaan umum

Data ini dapat dengan mengamati keadaan pasien secara

keseluruhan baik, lemah pada disminorea primer (Sulistyawati

dan Nugraheni 2010), Meliputi:

Baik: Kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat

menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.

Cukup: keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan

dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.

Lemah: kesadaran menurun, respon psikomotor yang

lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila

dirangsang.

b) Kesadaran

Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien

(Sulistyawati dan Nugraheny, 2010), Meliputi:

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

21

Komposmentis: kesadaran nomal, sadar sepenuhnya, dapat

menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.

Somnolen: kesadaran menurun, respon psikimotor yang

lambat, mudah tertidur namun kesadaran dapat pulih bila

dirangsang.

Apatis: keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan

dengan sekitarnya (sikapnya acuh tak acuh).

c) Tekanan darah

Pemeriksaan tekanan darah merupakan indikator penting dalam

menilai fungsi kardiovaskular (A. Aziz Alimul 2006).

d) Suhu

Keseimbangan antara panas yang diperoleh dan panas yang

hilang, normalnya suhu tubuh antara 35,8-370C

(Mandriwati, 2008).

e) Nadi

Pelebaran dan rekoil arteri elastis berirama pada saat ventrikel

memompakan darah kedalam sirkulasi (Mandriwati, 2008).

f) Respirasi

Merupakan upaya tubuh untuk memasukkan oksigen dan

mengeluarkan karbon dioksida (sistem metabolisme tubuh)

normalnya berkisar 12-20x/menit (Mandriwati, 2008).

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

22

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dapat dilakukan melalui pemeriksaan

inspeksi dan palpasi:

a. Inspeksi

Adalah cara pemeriksaan dengan melihat bagian-bagian

tubuh dengan menggunakann pendekatan sistematis

(Mandriwati, 2008).

b. Kepala

Untuk mengetahui kebersihan kepala meliputi rambut,

warna, kebersihan, mudah rontok atau tidak (Sulistyawati

dan Nugraheni, 2010).

c. Muka

Pemeriksaan wajah menilai apakah wajah asimetris atau

tidak (A. Aziz Alimul, 2006).

d. Mata

Untuk mengetahui konjugtiva, sklera, kebersihan, kelainan,

gangguan penglihatan atau rabun jauh atau dekat

(Sulistyawati dan Nugraheni, 2010).

e. Hidung

Pemeriksaan hidung bertujuan untuk menilai adanya

kelainan bentuk hidung dan juga menentukan ada atau

tidaknya epistaksis (A. Aziz Alimul, 2006).

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

23

f. Mulut

Untuk mengetahui bibir meliputi warna, integritas jaringan

lidah meliputi warna, kebersihan. Gigi meliputi kebersihan,

karies. (Sulistyawati dan Nugraheni, 2010).

g. Telinga

Misalnya untuk mengetahui kebersihan, gangguan

pendengaran (Sulistyawati dan Nugraheni, 2010).

h. Payudara

Pemeriksaan payudara pada anak dilakukan untuk

mengetahui perkembangan atau kelainan payudara sebelum

anak mengalami masa pubertas (A. Aziz Alimul, 2006).

i. Abdomen

Untuk mengetahui keadaan nyeri perut bagian bawah. Pada

disminorea primer pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri

perut bagian bawah (Sulistyawati dan Nugraheni, 2010).

j. Genetalia

Untuk mengetahui kebersihan, pengeluaran pervaginam,

berapa banyak darah menstruasi yang keluar (Sulistyawati

dan Nugraheni, 2010), pada kasus Disminorea Primer di

dapatkan pengeluaran pervaginam yaitu ganti pembalut ± 3

kali.

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

24

k. Ekstermitas

Ekstermitas atas misalnya gangguan atau kelainan, bentuk.

ekstermitas bawah misalnya bentuk, oedema, varices

(Sulistyawati dan Nugraheni, 2010).

l. Palpasi

Yaitu juga disebut periksa raba untuk mengetahui

bagaimana keadaan nyeri perut bagian bawah pada kasus

disminorea primer (Mandriwati, 2008).

4. Data penunjang

Data penunjang adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendukung

pemeriksaan yang tak dapat diketahui dengan pemeriksaan fisik yang meliputi

pemeriksaan USG.

Pemeriksaan USG yaitu suatu metode diagnostik menggunakan

gelombang ultrasonik untuk mengetahui struktur jaringan berdasarkan

gambaran echo dari gelombang ultrasonik yang dipantulkan oleh jaringan.

Dari pemeriksaan usg pada disminorea primer hasilnya tidak didapati kelainan

organ reproduksi (tanpa kelainan gynekologik)

2. Interprestasi data

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap rumusan diagnosis, masalah,

dan kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang

telah dikumpullkan (Sulistyawati dan Nugraheni 2010). Data tersebut

kemudian diinterprestasikan sehingga dapat dirumuskan diagnosis atau

masalah yang spesifik.

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

25

a. Diagnosis kebidanan

Merupakan diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktek

kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan.

Diagnosa yang dapat ditegakkan pada kasus Disminore Primer adalah

“Nn.A Umur 16 tahun dengan Disminore Primer”.

Data Dasar :

1. Data subyektif

Nn.B mengatakan bahwa saat ini sedang haid hari pertama sakit

kepala, pegal-pegal di kaki dan dipinggang untuk beberapa jam, kram

perut dan sakit perut (Atikah dan Siti, 2009)

2. Data obyektif

a) Keadaan umum baik/cukup/jelek

Baik: Kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua

pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya, Pada kasus Gangguan

Reproduksi dengan Disminorea Primer.

b) Kesadaraan komposmentis/somnolen/apatis

Komposmentis: kesadaran nomal, sadar sepenuhnya, dapat

menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya, Pada

kasus Gangguan Reproduksi dengan Disminorea Primer.

c) Tanda-tanda vital Sulistyawati dan Nugraheny, 2010).

Tekanan darah: 110/80 mmhg

Nadi : 80x/menit

Suhu : 36,50

Celcius

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

26

Respirasi : 24x/menit

d) Abdomen

Untuk mengetahui keadaan nyeri perut bagian bawah. Pada

disminorea primer pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri perut

bagian bawah (Sulistyawati dan Nugraheni, 2010).

e) Genetalia

Untuk mengetahui kebersihan, pengeluaran pervaginam, berapa

banyak darah menstruasi yang keluar (Sulistyawati dan Nugraheni,

2010), pada kasus Disminorea Primer di dapatkan pengeluaran

pervaginam yaitu ganti pembalut ± 3 kali.

f) Hasil USG

Dari pemeriksaan yang dilakukan pada Gangguan Reproduksi

dengan Disminorea Primer hasilnya tidak didapatkan kelainan

organ reproduksi (tanpa kelainan ginekologi).

3. Masalah

Dalam asuhan kebidanan digunakan istilah “masalah” dan

“diagnosis” kedua istilah tersebut dipakai karena beberapa masalah

tidak didefinisikan sebagai diagnosis, tetapi tetap perlu

dipertimbangkan untuk membuat rencana yanng menyeluruh. Masalah

sering berhubungan dengan bagaimana wanita itu mengalami

kenyataan terhadap diagnosisnya (Ari Sulistyawati, 2009).

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

27

4. Kebutuhan

Hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum terindentifikasi

dalam diagnose masalah yang didapatkan dengan melakukan analisa

data (Varney, 2007), konseling tentang Disminorea yaitu

menganjurkan menggurangi makanan tinggi kadar garam, tinggi

kafein, coklat, penyedap, pengawet, pewarna, dan berlemak tinggi.

memberikan obat tambah darah yang menggandung FE, asam folat,

B12, 1x/hari terutama saat mestruasi. Memberikan analgetik 3x1/ hari,

mengganjurkan untuk banyak minum air putih dan makan buah-

buahan yang tinggi vitamin, menganjurkan untuk mengompres perut

dengan kompres air panas.

3. Diagnosa potensial

Pada langkah ini diagnosa merupakan tindakan segera yang dapat

menimbulkam kegawat daruratan pada klien. Pada remaja dengan dismenorea

primer merupakan gejala dan bukan suatu penyakit, karenanya tidak ada

diagnose potensial (varney, 2007).

4. Antisipasi

Untuk mengantisipasi nyeri menstruasi, ada beberapa terapi yang dapat

dilakukan, antara lain terapi anti prostaglandin, terapi hormonal, terapi bahan

alami, dan tentu saja menjalani pola hidup yang sehat. Dua terapi yang

pertama harus melibatkan seorang dokter, sedangkan untuk terapi bahan alami

dan pola hidup sehat dapat dilakukan sendiri, seperti memperhatikan asupan

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

28

gizi yang seimbang, istirahat yang cukup dan olah raga sesuai kebutuhan

(Atikah dan Siti, 2009).

5. Perencanaan

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh berdasarkan langkah

sebelumnya, semua perencanaan yang dibuat harus berdasarkan pertimbangan

yang tepat meliputi pengetahuan, teori yang terkait, evidence based case, serta

divalidasi dengan asumsi mengenai apa yang diinginkan dan tidak diinginkan

oleh pasien (Sulistyawati dan Nugraheni, 2010).

Asuhan kebidanan pada kasus disminorea primer yang dapat diberikan

menurut Atikah dan Siti (2009), yaitu :

a. Latihan aerobic, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang,

membantu memproduksi bahan alami yang dapat memblok rasa sakit

b. Pakai kompres panas atau dingin pada daerah perut jika nyeri terasa

c. Pastikan tidur yang cukup sebelum dan selama periode mestruasi

d. Orgasme dapat meringgankan kram mestruasi pada beberapa perempuan

e. Latihan relaksasi atau yuga, dapat membantu menanggulangi sakit

f. Perencanaan terapi

Obat-obatan yang lazim digunakan untuk meredakan nyeri menstruasi

diantaranya: pereda nyeri (analgesik) golongan Non Steroid Anti Inflamasi

(NSAI) misalnya: paracetamol atau asetamonofen (sumagesic, panadol,

dll), asam mefenamat (Ponstelax,Nichostan dll), ibu perofen (Ribunal,

Ostarin dll), Metamizol atau metampiron (Pyronal).

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

29

6. Implementasi

Melaksanakan asuhan sesuai perencanaan selama efisien dan aman.

Pelaksanaan rencana asuhan bisa dilaksanakan oleh bidan langsung, bisa juga

dengan memberdayakan ibu (Mandriwati, 2008).

Pada kasus ini implementasi yang dilakukan menurut Atikah dan Siti (2009)

adalah :

a. Menganjurkan latihan aerobic

b. Menganjurkan kompres panas atau dingin pada daerah perut jika nyeri

terasa

c. Menganjurkan tidur yang cukup sebelum dan selama periode menstruasi

d. Menganjurkan latihan relaksasi atau yoga, dapat membantu

menanggulangi sakit

e. Memberikan Obat-obatan pereda nyeri (analgesik) golongan Non Steroid

Anti Inflamasi (NSAI) misalnya: paracetamol atau asetamonofen

(sumagesic, panadol, dll), asam mefenamat (Ponstelax,Nichostan dll), ibu

perofen (Ribunal, Ostarin dll), Metamizol atau metampiron (Pyronal).

7. Evaluasi

Untuk mengetahui sejauh mana kebersihan asuhan yang kita berikan kepada

pasien, kita mengacu kepada beberapa pertimbangan.

(Sulistyawati dan Nugraheny, 2009).

Setelah dilakukan asuhan kebidanan hasilnya menurut Atikah dan Siti (2009 ),

Pasien dapat mengobati dirinya sendiri berdasarkan pengalaman selama

berobat ke dokter, selain itu jika nyeri dirasa sangat menggangu sebaiknya

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

30

istirahat dan dapat juga menggunakan kompres hangat untuk menggurangi

nyeri.

C. Catatan Perkembangan Menggunakan SOAP :

Sistem pendokumentasian asuhan kebidanan menggunakan soap

( Varney, 2007 ) yaitu :

S : Data subyektif

Menggambarkan dokumentasi hasil pengumpulan data klien

melalui anamnesis

O : Data Obyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik

klien dan hasil laboratarium, dan uji diagnostik lain yang

dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung asuhan

A : Assesment / analisa

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan

interpretasi data subyektif dan obyektif dalam suatu

identifikasi.

P : Planning

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan

interpretasi data subyektif dalam obyektif dalam suatu

identifikasi

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

31

D. Landasan Hukum

Keputusan menteri kesehatan No.368/Menkes/SK/VII/2007 dalam

kopentensi bidan yang ke – 9 tentang asuhan pada wanita/ibu

gangguan reproduksi Menurut Sofyan (2008) yang berisi :

Melaksanakan asuhan kebidanan kepada wanita atau itu yang

menggalami gangguan sistem reproduksi.

1. Pengetahuan dasar

a) Penyuluhan kesehatan menggenai kesehatan reproduksi,

penyakit menular seksual, HIV /AIDS.

b) Tanda dan gejala infeksi dan saluran kemih serta penyakit

seksual yang lazim terjadi.

c) Tanda, gejala, dan penatalaksaan kelainan ginekologi, meliputi

keputihan, perdarahan tidak teratur, dan penundaan haid.

2. Pengetahuan tambahan

a) Miskroskop dan penggunanya.

b) Teknik penggambilan dan penggiriman sediaan apusan

( papsmear )

3. Ketrampilan dasar

a) Menggidentifikasi gangguan masalah dan kelainan sistem

reproduksi.

b) Melaksanakan pertolongan pertama pada wanita atau ibu yang

menggalami gangguan system reproduksi.

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

32

c) Melaksanakan kolaborasi dan atau rujukan secar cepat dan

tepat pada wanita atau ibu gangguan system reproduksi.

d) Memberi pelayanan penggobatan sesuai dengan kepada

kelayanan ginekologi, meliputi keputihan, perdarahan tidak

teratur dan menundaan haid.

e) Mendokumentasi temuan-temuan dan interfensi yang

dilakukan.

4. Ketrampilan tambahan

a) Mempersiapkan wanita menjelang klimaks terium dan

menopause.

b) Mengobati perdarahan apnormal dan abortus spontan ( jika

belum sempurna )

c) Melaksanakan kolaborasi dan atau rujukan secara tepat pada

wanita atau ibu yang menggalami gangguan reproduksi.

d) Memberi pelayanan dan pengobatan sesuai dengan

kewenangan pada gangguan system reproduksi, meliputi

keputihan, perdarahan tidak teratur, dan menundaan haid.

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus

Karya Tulis Ilmiah ini merupakan laporan studi kasus dengan metode

diskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk

memaparkan atau membuat gambaran tentang studi keadaan secara obyektif

(Notoadmodjo, 2012).

Jenis penelitian adalah studi kasus. Studi kasus adalah studi yang

dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu proses yang

terdiri dari unit tunggal (Notoadmojo, 2012).

Studi kasus ini adalah Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi pada

Nn.A Umur 16 tahun dengan Disminorea Primer di RSU Assalam Gemolong

Sragen.

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi pengambilan kasus adalah menjelaskan tempat atau lokasi tersebut

dilakukan ( Notoadmojo, 2012). Lokasi studi kasus tentang asuhan kebidanan

gangguan reproduksi dengan disminorea primer ini di laksanakan di poli

kebidanan dan kandungan RS Assalam Gemolong Sragen

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

34

C. Subyek Studi Kasus

Dalam penulisan studi kasus ini subyek merupakan orang yang dijadikan

sebagai responden untuk mengambil kasus (Notoatmodjo, 2012). Subyek

yang dikenai studi kasus ini adalah Nn.A Umur 16 tahun dengan disminorea

primer.

D. Waktu Studi Kasus

Waktu pelaksanaan studi kasus adalah jangka waktu yang dibutuhkan

penulis untuk memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan (Notoatmodjo,

2012). Studi kasus ini dilaksanakan pada 11-12 juni 2015.

E. Intrumen Studi Kasus

Instrumen adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data

(Notoadmodjo, 2012). Pada kasus ini instrumen yang digunakan untuk

mendapatkan data adalah format asuhan kebidanan Gangguan Reproduksi

pada Nn.A Umur 16 tahun dengan Disminorea Primer dan lembar observasi,

data perkembangan berupa SOAP.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah berupa suatu pernyataan (statement)

tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pada Disminore

Primer Dalam pengumpulan data digunakan pengumpulan data primer dan

pengumpulan data sekunder.

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

35

1. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau

suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk

kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview,

observasi.

Pemeriksaan fisik menurut Mandriwati (2008), meliputi:

a. Inpeksi adalah cara pemeriksaan dengan melihat bagian-bagian tubuh

dengan menggunakan pendekatan sistematis. Pada gangguan reproduksi

dengan dismenorea infeksi dilakukan dari kepala sampai kaki

b. Palpasi adalah pemeriksaan yang dengan menggunakan indera peraba.

Pada kasus gangguan reproduksi terdapat nyeri tekan pada perut bagian

bawah

c. Auskultasi adalah periksa dengar pada pasien Pada gangguan

reproduksi dengan disminorea auskultasi dilakukan untuk mengetahui

denyut pasien

d. Perkusi

Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan

tubuh tertentu untuk membandingkan dengan bagian tubuh lainya, pada

kasus Disminorea Primer ini untuk mengetahui apakah nyeri perut

bagian bawah atau tidak.

2. Wawancara

Menurut Notoatmodjo 2012, bahwa wawancara adalah suatu metode yang

dipergunakan untuk mengumpulkan data, di mana peneliti mendapatkan

keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran peneliti

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

36

(responden), atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut

(face to face).

3. Observasi

Observasi adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi

melihat, mendengar, dan mencatat sejumlah dan taraf aktivitas tertentu

atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti

(Notoadmojo, 2010).

4. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dan disatukan

oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi

lain meliputi:

a. Dokumentasi

Dokumentasi adalah asuhan kebidanan di rumah sakit dikenal dengan

istilah rekam medik (Notoatmodjo, 2010).

Pada kasus ini pendokumentasian tentang jumlah wanita dengan

gangguan reproduksi khususnya disminorea diperoleh oleh rekam

medik di RS Assalam Gemolong Sragen.

b. Studi perpustakaan

Studi kepustakaan adalah semua literature atau bacaan yang digunakan

untuk mendukung dalam suatu penelitian tersebut (Notoadmodjo,

2012). Pada kasus ini studi kepustakaan diperoleh dari buku-buku yang

membahas tentang kesehatan reproduksi wanita khususnya tentang

gangguan reproduksi dengan disminorea mulai tahun 2006-2013.

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

37

G. Alat-Alat Yang Dibutuhkan

Merupakan alat-alat yang dibutuhkan selama pelaksanaan studi kasus

berlangsung (Notoadmodjo, 2012):

1. Alat-alat dan bahan dalam pengambilan data:

a. Format asuhan kebidanan gangguan reproduksi

b. Buku tulis

c. Bolpoint

2. Alat dan bahan untuk melakukan pemeriksaan fisik dan observasi:

a. Tensimeter

b. Stetoskop

c. Termometer

d. Jam tangan

3. Alat dan bahan untuk melakukan pemeriksaan USG:

a. Jelly

b. Tissu

c. Monitor USG

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

38

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Ruang : Poliklinik

Tanggal : 11 juni 2015

No. RM : 093456

I. PENGKAJIAN

A. IDENTITAS PASIEN

Nama : Nn. A

Umur : 16 tahun

Agama : Islam

Suku Bangsa : Jawa/ Indonesia

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Pelajar

Alamat : Sambirejo gemolong sragen

B. ANAMNESA (DATA SUBYEKTIF)

Tanggal : 11 Juni 2015 Pukul : 08.30 WIB

1. Keluhan utama

Nn. A datang ke poli kebidanan dan kandungan RSU Assalam

Gemolong mengeluh perut terasa sakit dari perut bagian bawah,

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

39

pusing, mual dan ingin muntah sejak tadi malam tanggal 10 juni

2015 pukul 18.30 Wib

1. Riwayat Menstruasi

a. Menarche

Nn. A mengatakan haid pertama saat umur 12 tahun.

b. Siklus haid

Nn. A mengatakan siklus haidnya 30 hari.

c. Lama

Nn. A mengatakan lama haid 7 hari.

d. Banyak

Nn. A mengatakan 2 kali sehari ganti pembalut.

e. Teratur/tidak

Nn. A mengatakan haidnya teratur.

f. Tanggal Menstruasi

Nn. A menggatakan tanggal menstruasinya sebelum periksa

g. Sifat darah

Nn. A mengatakan sifat darahnya encer, warna merah dan

agak menggumpal.

h. Disminorea

Nn. A mengatakan terasa nyeri dan sakit selama haid.

2. Riwayat Perkawinan

Nn. A mengatakan belum menikah.

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

40

3. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Nn. A mengatakan belum pernah hamil.

4. Riwayat keluarga berencana

Nn. A mengatakan belum pernah menggunakan KB apapun

5. Riwayat kesehatan

a. Riwayat penyakit sekarang

Nn. A mengatakan tidak sedang menderita batuk, pilek, dan

demam.

b. Riwayat penyakit sistemik

1) Jantung

Nn. A mengatakan tidak pernah merasa dada berdebar

dan nyeri pada dada kiri dan tidak mudah lelah saat

beraktifitas.

2) Ginjal

Nn. A mengatakan tidak pernah merasa sakit pada

pinggang kanan dan kiri.

3) Asma

Nn. A mengatakan tidak pernah sesak nafas.

4) TBC

Nn. A mengatakan tidak pernah batuk lebih dari 3

bulan.

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

41

5) Hepatitis

Nn. A mengatakan tidak pernah berwarna kuning pada

mata, kulit dan kuku.

6) DM

Nn. A mengatakan tidak pernah BAK dimalam hari

lebih dari 7 kali dan tidak pernah merasa haus.

7) Hipertensi

Nn. A mengatakan tidak pernah mengalami tekanan

darah lebih dari 140/90 mmHg.

8) Epilepsi

Nn. A mengatakan tidak pernah mengalami kejang

hingga mengeluarkan busa dari mulutnya.

9) Lain lain

Nn. A mengatakan tidak pernah mengalami riwayat

penyakit sistemik lain maupun penyakit kelamin.

c. Riwayat penyakit keluarga

Nn. A mengatakan tidak ada yang memiliki riwayat

penyakit menurun seperti DM, jantung, hipertensi serta

tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menular seperti

TBC, hepatitis, HIV/AIDS.

d. Riwayat keturunan kembar

Nn. A mengatakan keluarganya tidak ada yang meiliki

keturunan kembar.

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

42

e. Riwayat operasi

Nn. A mengatakan belum pernah melakukan operasi

apapun.

6. Pola kebiasaan sehari-hari

a. Nutrisi

Sebelum menstruasi : Makan sehari 3 kali, porsi sedang

dengan jenis menu nasi, lauk,

sayur, buah dan minum 6-7 gelas

air putih per hari, kadang-kadang

minum susu 1 gelas.

Selama menstruasi : Sejak nyeri haid Nn. A tidak nafsu

makan, hanya minum dan ngemil

saja.

b. Eliminasi

Sebelum menstruasi : BAB 1 kali per hari bau khas

feces, konsistensi lunak, warna

kuning, dan BAK 5-6 kali per hari,

konsistensi cair, warna kuning,

tidak ada bau aseton.

Selama menstruasi : BAB dan BAK masih sama

seperti sebelum menstruasi.

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

43

c. Istirahat

Sebelum menstruasi : Tidur siang sekitar 1 jam dan tidur

malam sekitar 8 jam

Selama menstruasi : Tidur tidak nyenyak yang

diakibatkan nyeri perut yanng

dialaminya.

d. Personal hygiene

Sebelum menstruasi : Mandi 2 kali sehari menggunakan

sabun, keramas 3 kali per minggu

menggunakan shampo, menyikat gigi

3 kali sehari menggunakan pasta

gigi, ganti pakaian 2 kali per hari,

dan ganti celana dalam 2-3 kali.

Selama menstruasi : Mandi 2 kali sehari menggunakan

sabun, keramas 3 kali per minggu

menggunakan shampo, menyikat gigi

3 kali sehari menggunakan pasta

gigi, ganti pakaiam 2 kali per hari,

dan ganti pembalut 2 kali.

e. Aktifitas

Sebelum menstruasi : Aktifitasnya sebagai pelajar aktif di

sekolah dan bermain.

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

44

Selama menstruasi : Hari ini Nn. A tidak sekolah dan

bermain.

f. Seksualitas

Nn. A mengatakan tidak pernah melakukan hubungan

seksual karena belum menikah.

7. Data psikologis

a. Pasien

Nn. A mengatakan merasa tidak nyaman dengan nyeri yang

dialaminya saat ini yang menganggu aktifitasnya serta

berharap rasa nyerinya bisa segera hilang.

b. Keluarga

Keluarga Nn. A merasa cemas dan berharap semoga sakit

Nn. A bisa dengan segera teratasi.

C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)

1. Status generalis

a. Keadaan Umum : baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. TTV TD : 110/70 mmHg

S : 36,50c

N : 85x/mnt

R : 20x/mnt

c. TB : 155 cm

d. BB : 45 kg

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

45

2. Pemeriksaan sistematis

a. Kepala

1) Rambut : Bersih, tidak rontok, tidak berketombe.

2) Muka : Bersih, pucat, tidak oedema, dan

tampak menahan sakit.

3) Mata : Tidak oedema, Conjungtiva pucat

dan sklera putih.

4) Hidung : Bersih, tidak ada secret dan tidak

ada benjolan.

5) Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen.

6) Mulut : Bersih, tidak stomatitis.

7) Gigi : Tidak caries.

8) Gusi : Tidak mudah berdarah.

b. Leher

1) Kelenjar gondok : tidak ada pembesaran

kelenjar gondok.

2) Tumor : tidak ada benjolan.

3) Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran

kelenjar limfe.

c. Dada dan Axilla

1) Mammae

a) Membesar : Tidak dilakukan pemeriksaan.

b) Tumor : Tidak dilakukan pemeriksaan.

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

46

c) Simetris : Tidak dilakukan pemeriksaan.

d) Puting susu : Tidak dilakukan pemeriksaan.

e) Kolostrum : Tidak dilakukan pemeriksaan.

2) Axilla

a) Benjolan : Tidak dilakukan pemeriksaan.

b) Nyeri : Tidak dilakukan pemeriksaan.

d. Abdomen

1) Pembesaran perut : Tidak ada pembesaran perut.

2) Benjolan/tumor : Tidak terasa benjolan/massa.

3) Nyeri tekan : Ada nyeri tekan pada perut

bagian bawah dan teraba

tegang.

4) Luka bekas operasi : Tidak ada luka bekas operasi.

e. Anogenital

1) Vulva Vagina : Tidak dilakukan pemeriksaan.

2) Inspeculo : Tidak dilakukan pemeriksaan.

3) Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan pemeriksaan.

4) Anus : Tidak dilakukan pemeriksaan.

f. Ekstremitas

1) Varices : Tidak ada varices.

2) Oedema : Tidak ada oedema.

3) Reflek patella : Tidak dilakukan pemeriksaan.

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

47

3. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan laboratorium : tidak dilakukan pemeriksaan.

b. Pemeriksaan penunjang lain

1) USG : Uterus tidak terlihat ada kelainan.

II. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 11 juni 2015 pukul : 09.00 WIB

A. Diagnosa Kebidanan

Nn. A umur 16 tahun dengan menstruasi hari ke-2 dengan disminorea

primer.

Data dasar

1. Data Subyektif :

a. Nn. A mengatakan berumur 16 tahun

b. Nn. A mengatakan belum pernah menikah

c. Nn. A mengatakan nyeri perut bagian bawah, pusing, mual

dan saat ini sedang menstruasi hari ke-2.

d. Nn. A mengatakan nafsu makan berkurang akibat mual dan

ingin muntah yang dialaminya.

e. Nn. A mengatakan jarang melakukan olahraga.

f. Nn. A mengatakan merasa cemas akan kesehatannya.

2. Data Obyektif

a. Kesadaran Umum : Cukup

b. TTV TD : 110/70 mmHg

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

48

S : 36,50C

N : 85x/mnt

R : 20x/mnt

c. TB : 155 cm

d. BB : 45 kg

e. Muka terlihat pucat dan tampak menahan sakit.

f. Mata tidak oedema, conjugtiva pucat dan sklera putih.

g. Terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah.

h. Banyak darah menstruasi sekitar 2 kali ganti pembalut, warna

merah kehitaman, encer dan sedikit gumpalan.

i. USG : Tidak terlihat ada kelainan dalam uterus.

B. Masalah

Nn. A merasa cemas dan tidak nyaman dengan keadaanya saat ini.

C. Kebutuhan

Penjelasan keadaan Nn. A saat ini tentang nyeri yang dihadapinya.

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Disminorea sekunder

IV. ANTISIPASI / TINDAKAN SEGERA

Pemberian terapi sesuai yang disarankan dokter

a. Asam mefenamat @500mg 3 X 1 10 tablet

b. Fe @20mg 1 x 1 10 tablet

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

49

V. RENCANAAN TINDAKAN

Tanggal : 11 juni 2015 pukul : 09.30 WIB

1. Berikan penjelasan pada Nn. A tentang kondisinya.

2. Ajari pada Nn. A cara untuk mengurangi rasa nyeri pada perutnya.

3. Anjurkan pada Nn. A untuk mengkomsumsi makanan yang bergizi.

4. Anjurkan pada Nn. A untuk istirahat yang cukup.

5. Beri terapi obat oral untuk mengurangi rasa nyeri dan sakit pada perut

1) asam mefenamat @500mg 3 X 1 10 tablet

2) fe @20mg 1 X 1 10 tablet.

VI. PELAKSANAAN

Tanggal : 11 juni 2015 pukul : 10.00 WIB

1. Pukul 10.00 WIB Memberikan penjelasan pada Nn. A bahwa

disminorea yang dialaminya merupakan disminorea primer yaitu rasa

sakit pada perut bagian bawah yang menyertai menstruasi yang tidak

disebabkan oleh kelainan pada rahim dan dapat menimbulkan

gangguan aktifitas sehari-hari.

2. Pukul 10.10 WIB Mengajarkan Nn. A mengurangi rasa nyeri pada

perutnya dengan cara :

a. Istirahat di tempat tidur dan mengompres perutnya dengan botol

berisi air hangat dan mengganjal kakinya dengan bantal supaya

lebih rileks.

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

50

b. Berolahraga ringan secara teratur seperti jalan kaki sehingga dapat

meredakan rasa sakit.

3. Menganjurkan Nn. A untuk istirahat cukup.

4. Menganjurkan Nn. A untuk mengkomsumsi buah-buahan dan sayuran

berwarna hijau.

5. Memberikan terapi obat oral pada Nn. A yaitu :

1) Asam mefenamat @500mg 3 X 1 10 tablet

2) Fe @20mg 1 X 1 10 tablet

VII. EVALUASI

Tanggal : 11 juni 2015 pukul : 11.20 WIB

1. Nn. A paham dan mengerti tentang kondisinya saat ini.

2. Nn. A bersedia untuk mengurangi nyeri pada perutnya dengan cara.

3. Istirahat di tempat tidur dan perut dikompres dengan botol berisi air

hangat.

4. Kaki diganjal dengan bantal supaya rileks.

5. Olahraga ringan secara teratur seperti, jalan kaki sehingga nyeri

hilang.

6. Nn. A bersedia untuk istirahat cukup dan sementara tidak beraktifitas

terlalu berat.

7. Nn. A bersedia untuk mengkomsumsi buah-buahan dan sayuran

berwarna hijau.

8. Nn. A sudah menerima obat dan bersedia meminumnya sesuai dosis

advis dokter

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

51

DATA PERKEMBANGAN

(KUNJUNGAN RUMAH)

Tanggal : 12 juni 2015 Pukul : 10.00 WIB

S : Subjektif

1. Nn. A mengatakan sudah tidak nyeri lagi.

2. Nn. A mengatakan warna darah menstruasinya merah kecoklatan, bau khas

menstruasi 1 pembalut penuh.

3. Nn. A mengatakan badannya sudah agak segar dan tidak lemas lagi.

4. Nn. A mengatakan sudah bisa mempratekkan kaki dengan bantal.

O : Obyektif

1. KU : baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV TD : 110/70 mmHg

N : 80x/mnt

R : 22x/mnt

S : 36,40c

4. Tidak terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah dan teraba tegang.

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

52

A : Asessment

Nn. A umur 16 tahun menstruasi hari ke-3 dengan post disminorea primer.

P : Planning

Tanggal : 12 juni 2015 Pukul : 10.15 WIB

1. Pukul 10.15 WIB Menganjurkan kembali Nn. A untuk istirahat cukup.

2. Pukul 10.20 WIB Menganjurkan Nn. A untuk menjaga kebersihan daerah

genetalia dan ganti pembalut jika terasa penuh maupun basah.

3. Pukul 10.25 Menganjurkan Nn. A untuk makan makanan 4 sehat 5

sempurna seperti nasi, sayur, lauk, buah dan susu.

EVALUASI :

Tanggal : 12 juni 2015 Pukul: 10.30 WIB

1. Nn. A bersedia untuk istirahat cukup.

2. Nn. A bersedia untuk menjaga kebersihan terutama daerah genetalia dan

bersedia ganti pembalut jika terasa penuh maupun basah.

3. Nn. A bersedia makan makanan 4 sehat 5 sempurna seperti nasi, sayur,

lauk, buah, dan susu.

4. Disminorea Nn. A sudah teratasi.

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

53

A. PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan bagian dari karya tulis yang akan dibahas

kesenjangan antara teori yang didapat dengan praktek langsung di

lapangan selama melakukan Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi

Pada Nn. A Dengan Disminorea Primer.

Kesenjangan-kesenjangan yang diberikan juga memerlukan

pemecahan masalah, adapun pemecahan masalahnya dilakukan dengan

melaksanakan asuhan kebidanan sebagai salah satu cara yang dilakukan

oleh bidan dalam menangani masalah kebidanan.

Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan ternyata

ditemukan beberapa perbedaannya dari segi perencanaan dalam pemberian

terapi. Sehingga dapat diuraikan pembahasan dengan menggunakan

manajemen kebidanan 7 langkah Varney yang dirumuskan sebagai

berikut:

1. Pengkajian

Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang

akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi

pasien. Untuk memperoleh data, dilakukan melalui anamnesis.

Anamnesis adalah pengkajian dalam rangka mendapatkan data tentang

pasien melalui pengajuan pertanyaan- pertanyaan. Proses

pengumpulan data dasar ini mencakup data subyektif dan obyektif.

Pada kasus ini pengkajian dimulai tanggal 11 Juni 2015 diperoleh

Data subyektif yaitu Nn. A datang ke RSU Assalam Gemolong

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

54

dengan keluhan sakit perut bagian bawah, pusing, mual, ingin muntah,

menstruasi teratur sifat darah encer menggumpal. Data obyektif yaitu

pemeriksaan tanda-tanda vital TD 100/70 mmHg, Suhu 36,70c, Nadi

80x/mnt, Pernafasan 20x/mnt, muka pucat menahan sakit, mata

tampak anemis, pada palpasi didapat mammae terasa keras, nyeri

tekan pada perut, USG tidak ada kelainan.

Pada pengkajian tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek

sehingga dapat melanjutkan asuhan berikutnya.

2. Interpretasi Data

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap rumusan

diagnosis, masalah, dan kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi

yang benar atas data-data yang telah dikumpullkan (Sulistyawati dan

Nugraheni 2010).

Pada kasus ini didapat diagnosa kebidanan Nn. A umur 16 tahun

dengan disminorea primer, masalahnya diperoleh nyeri dan cemas

jadi tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus. Masalah

cemas ini terjadi karena remaja mengalami disminorea. Bagi remaja

putri ini hal yang abnormal yang menimbulkan rasa nyeri sehingga

remaja putri cemas dan untuk itu remaja perlu mendapatkan

penjelasan mengenai disminorea dan cara mengatasinya. Keluhan

tersebut akan hilang dalam 1-2 hari, setelah mendapat penjelasan

tersebut maka rasa cemas yang remaja rasakan dapat berkurang.

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

55

Dari langkah ini menunjukan bahwa peneliti tidak menemukan

adanya kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan.

3. Diagnosa Potensial

Pada langkah ini diagnosa merupakan tindakan segera yang dapat

menimbulkam kegawat daruratan pada klien. Pada remaja dengan

dismenorea primer merupakan gejala dan bukan suatu penyakit,

karenanya tidak ada diagnose potensial (varney, 2007).

Sedangkan dalam kasus ini didapatkan hasil USG tidak

menunjukkan adanya kelainan ginekologik seperti endometritis,

karena tidak ada diagnosa potensial yang terjadi karena tidak ada data

yang memerlukan tindakan segera atau kolaborasi dengan tim

kesehatan lainnya. Sehingga antara teori dan praktek tidak terdapat

kesenjangan.

4. Antisipasi

Antisipasi atau tindakan segera pada gangguan reproduksi dengan

disminorea primer yaitu ada beberapa terapi yang dapat dilakukan,

antara lain terapi anti prostaglandin, terapi hormonal, terapi bahan

alami, dan tentu saja menjalani pola hidup yang sehat. Dua terapi yang

pertama harus melibatkan seorang dokter, sedangkan untuk terapi

bahan alami dan pola hidup sehat dapat dilakukan sendiri, seperti

memperhatikan asupan gizi yang seimbang, istirahat yang cukup dan

olah raga sesuai kebutuhan (Atikah dan Siti, 2009).

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

56

Sedangkan antisipasi atau tindakan segera pada kasus ini yaitu

pemberian terapi obat. Sehingga antara teori dan praktek tidak ada

kesenjangan.

5. Rencana Tindakan

Asuhan kebidanan pada kasus disminorea primer yang dapat

diberikan menurut Atikah dan Siti (2009), yaitu : Latihan aerobic,

seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang, membantu

memproduksi bahan alami yang dapat memblok rasa sakit, pakai

kompres panas atau dingin pada daerah perut jika nyeri terasa,

pastikan tidur yang cukup sebelum dan selama periode mestruasi,

orgasme dapat meringgankan kram mestruasi pada beberapa

perempuan, Latihan relaksasi atau yuga, dapat membantu

menanggulangi sakit, perencanaan terapi Obat-obatan yang lazim

digunakan untuk meredakan nyeri menstruasi diantaranya: pereda

nyeri (analgesik) golongan Non Steroid Anti Inflamasi (NSAI)

misalnya: paracetamol atau asetamonofen (sumagesic, panadol, dll),

asam mefenamat (Ponstelax,Nichostan dll), ibu perofen (Ribunal,

Ostarin dll), Metamizol atau metampiron (Pyronal).

Sedangkan pada kasus Nn. A dengan disminorea primer peneliti

dapat membuat perencanaan sebagai berikut : Beri penjelasan pada

Nn. A tentang kondisinya, ajari Nn. A cara untuk mengurangi rasa

nyeri pada perutnya, anjurkan Nn. A istirahat cukup, anjurkan Nn. A

mengkomsumsi makanan yang bergizi, beri terapi obat oral untuk

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

57

mengurangi rasa nyeri dan sakit pada perut, yaitu asam mefenamat

@500mg 3 X 1 10 tablet, Fe @20mg 1 X 1 10 tablet. Pada kasus ini

terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.

Rencana pada kasus ibu hamil Ny. A dengan Disminorea Primer

ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan

yaitu dalam mengganjurkan latihan aerobic, relaksasi atau yoga.

Kesenjangan ini tidak menghambat melaksanakan asuhan berikutnya.

6. Implementasi

Pada langkah ini implementasi yang dilakukan menurut Atikah dan

Siti (2009) adalah : Menganjurkan latihan aerobic, menganjurkan

kompres panas atau dingin pada daerah perut jika nyeri terasa,

menganjurkan tidur yang cukup sebelum dan selama periode

menstruasi, menganjurkan latihan relaksasi atau yoga, dapat

membantu menanggulangi sakit, memberikan Obat-obatan pereda

nyeri (analgesik) golongan Non Steroid Anti Inflamasi (NSAI)

misalnya: paracetamol atau asetamonofen (sumagesic, panadol, dll),

asam mefenamat (Ponstelax,Nichostan dll), ibu perofen (Ribunal,

Ostarin dll), Metamizol atau metampiron (Pyronal).

Sedangkan implementasi pada kasus Nn. A ini di berikan cara

untuk mengurangi rasa nyeri pada perutnya, menganjurkan istirahat

cukup, mengkomsumsi makanan yang bergizi, beri obat oral Asam

mefenamat @500mg 3 X 1 10 tablet, Fe @20mg 1 X 1 10 tablet.

Pada kasus ini terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

58

Rencana pada kasus ibu hamil Ny. A dengan Disminorea Primer

ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan

yaitu dalam mengganjurkan latihan aerobic, relaksasi atau yoga.

Kesenjangan ini tidak menghambat melaksanakan asuhan berikutnya.

7. Evaluasi

Adapun evaluasi dari asuhan kebidanan gangguan reproduksi

dengan disminorea primer menurut Atikah dan Siti, (2009) adalah :

Pasien dapat mengobati dirinya sendiri berdasarkan pengalaman

selama berobat ke dokter, selain itu jika nyeri dirasa sangat

menggangu sebaiknya istirahat dan dapat juga menggunakan kompres

hangat untuk menggurangi nyeri. Pada kasus Nn. A ini pasien dapat

mengobati dirinya sendiri berdasarkan pengalaman selama berobat ke

dokter. Pada kasus ini antara teori dan praktek tidak ada kesenjangan.

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada Nn. A umur

16 tahun dengan gangguan sistem reproduksi dengan disminorea primer di

RSU Assalam gemolong sragen, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Pada pengkajian Nn. A dengan gangguan sistem reproduksi dengan

disminorea primer didapatkan data subyektif yaitu sakit pada perut

bagian bawah, pusing, mual, ingin muntah, menstruasinya teratur sifat

darah encer agak menggumpal, dan data obyektif yaitu keadaan umum

cukup, kesadaran composmentis, tekanan darah 100/70 mmHg, Nadi

80x/menit, Pernafasan 20x/menit, Suhu 36,50c, muka pucat menahan

sakit, mata tampak anemis, pada palpasi didapat mammae terasa

keras, nyeri tekan pada perut, USG tidak ada kelainan.

2. Pada interpretasi data didapat diagnosa kebidanan Nn. A umur 16

tahun dengan disminorea primer dan masalah diperoleh nyeri dan

cemas. Masalah cemas ini terjadi karena remaja mengalami

disminorea. Bagi remaja putri ini hal yang abnormal yang

menimbulkan rasa nyeri sehingga remaja putri cemas dan untuk itu

remaja perlu mendapatkan penjelasan mengenai disminorea dan cara

mengatasinya. Keluhan tersebut akan hilang dalam 1-2 hari. Setelah

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

60

mendapat penjelasan tersebut maka rasa cemas yang remaja rasakan

dapat berkurang.

3. Tidak ada diagnosa potensial yang terjadi dikarenakan Nn. A telah

mendapat penanganan yang tepat.

4. Pada kasus Nn. A tidak dilakukan antisipasi karena telah memperoleh

penanganan yang tepat.

5. Pada kasus ini, perencanaaan yanng diberikan sesuai dengan keadaan

Nn. A yang meliputi penjelasan tentang kondisinya, ajari pada Nn. A

cara untuk mengurangi rasa nyeri pada perutnya, beri nasehat pada

Nn. A untuk mengkomsumsi makanan bergizi, beri terapi obat

analgetik seperti asam mefenamat @500mg 3 X 1 10 tablet, Fe

@20mg 1 X 1 10 tablet,

6. Pelaksanaan dalam asuhan kebidanan pada Nn. A dengan disminorea

primer adalah memberitahu Nn. A tentang kondisinya, mengajari

pada Nn. A cara mengurangi rasa nyeri pada perutnya,Memberikan

nasehat kepada Nn A untuk mengkomsumsi makanan

bergizi,memberikan terapi untuk disminorea primer yang dialaminya

yaitu asam mefenamat @500mg 3 X 1 10 tablet, Fe @20mg 1 X 1 10

tablet.

7. Dalam evaluasi pada kasus Nn. A selama 2 hari untuk mengetahui

perkembangan remaja dengan hasil keadaan umum baik, aktivitas

kembali lancar, disminorea primer sudah teratasi.

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

61

8. Penulis menemukan kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan

yaitu : pada penanganan kasus Nn. A umur 16 tahun dengan

disminorea primer tidak dianjarkan cara penanganan saat disminorea

primer seperti Mandi air hangat,minum minuman hangat yang

mengandung kalsium tinggi, menggosok-gosok perut atau pinggang

yang sakit, ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke

bawah, relaksasi, aerobic dan yoga sedangkan dilapangan hanya

disaran kan untuk istirahat cukup, mengkomsumsi makanan yang

bergizi, asam mefenamat @500mg 3 X 1 10 tablet, Fe @20mg 1 X 1

10 tablet.

9. Penulis memberikan pemecahan masalah terhadap kesenjangan teori

dan praktek yaitu : dengan adanya penanganan yang baik dan tepat,

maka klien bisa ditanggani tanpa ada komplikasi meskipun terdapat

sedikit kesenjangan.

B. Saran

1. Bagi Penulis

Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman penulis

tentang penatalaksanaan asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi

pada Nn. A umur 16 tahun dengan disminorea primer dan dapat

menerapkan teori dan praktek kebidanan disminorea primer.

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA Nn. A …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-trihandaya... · kebidanan gangguan reproduksi pada Nn.A Umur 16 tahun dengan

62

2. Bagi Profesi

Sebagai bahan pertimbangan bagi profesi bidan dalam memberikan

pelayanan kesehatan reproduksi khususnya dalam asuhan kebidanan

gangguan sistem reproduksi dengan disminorea primer.

3. Bagi Institusi dan Pendidikan

a. Rumah Sakit

Dapat menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang

sudah ada serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya

untuk asuhan keebidanan sistem gangguan reproduksi pada Nn. A

umjur 16 tahun dengan disminorea primer.

b. Bagi Pendidikan

Diharapkan dengan adanya Karya Tulis Ilmiah bisa bermanfaat

untuk refrensi dan dijadikan acuan bagi adik tingkat yang ingin

mengambil kasus yang sama.