ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

39
ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK PADA PASIEN JANTUNG ANEMIA OLEH : ISTIKANAH (08.01.00.025)

Transcript of ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

Page 1: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA

PASIEN JANTUNG ANEMIA

OLEH :

ISTIKANAH

(08.01.00.025)

STIKES NU TUBAN

PRODI S1 KEPERAWATAN

Page 2: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Peristiwa jantung anemia pada bayi dan anak menggambarkan terdapatnya rendahnya

sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal.keadaan itu

timbul karena asupan gizi anak kurang atau sistem imun yang rendah.

Hingga pada saat ini kasus anemia terus bertambah khususnya pada anak dan ibu

hamil.bahkan diindonesia korban anemia terus bertambah.

Penyakit jantung anemia pada umumnya baru diketahui jika seseorang tersebut telah

mengalami perdarahan hebat setelah mengalami trauma luka .

Maka pemerintah membuat program untuk mencegah anemia semakin meningkat

yaitu dengan memberikan obat zat besi kepada ibu hamil dan anak-anak di pos yandu

serta memberikan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya mengkonsumsi sayuran

segar.

1.2 TUJUAN

1.2.1.TUJUAN UMUM

Untuk mengetahui lebih jelas tentang askep jantung anemia pada bayi dan anak.

1.2.2.TUJUAN KHUSUS

1.2.2.1.Untuk mengetahui pengertian dari jantung anemia pda bayi dan anak.

1.2.2.2.Untuk mengetahui penyebab jantung anemia pada bayi dan anak.

1.2.2.3.Untuk mengetahui klasifikasi dari jantung anemia bayi dan anak.

1.2.2.4.Untuk mengetahui tanda dan gejala jantung anemia pada bayi dan anak.

1.2.2.5.Untuk mengetahui diagnosis jantung anemia pada bayi dan anak.

1.2.2.6.Untuk mengetahui komplikasi jantung anemia pada bayi dan anak.

1.2.2.7.Untuk mengetahui pengobatan pada bayi dan anak.

Page 3: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TINJAUAN TEORI

2.1.1 definisi

Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah dan kadar

hemoglobin dan hematokrit di bawah normal. Anemia bukan merupakan penyakit, melainkan

merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh. anemia terjadi

apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan

(Brunner and Suddart, 2001).

Penyebab menurut Brunner and Suddart (2001)

a. Sel darah merah premature/ penghancuran sel darah merah yang berlebih (hemolisis)

b. Kehilangan darah

c. Defisit zat besi dan nutrisi

d. Penyakit kronis yang berhubungan dengan infeksi, inflamasi, kerusakan jaringan.

Menurut Sylvia Anderson (1995) timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan

sumsum atau kehilangan sel darah merah berlebih atau keduanya kegagalan sumsum (mis.

berkurangnya eritropoesis) dapat terjadi karena kekurangan nutrisi pajanan toksis, invasi

tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui.

Apabila jumlah efektif sel darah merah berkurang, maka lebih sedikit O2 yang dikirimkan ke

jaringan. Kehilangan darah yang mendadak (30% atau lebih), seperti pada perdarahan,

menimbulkan simtomatologi sekunder hipovolemia dan hipoksemia tanda dan gejala yang

sering muncul adalah gelisah, deaforosis (keringat dingin) takikardi, sesak nafas, kolaps

sirkulasi yang progresif cepat atau syok. Namun pengurangan hebat massa sel darah merah

dalam waktu beberapa bulan (walaupun pengurangan 50%) memungkinkan mekanisme

kompensasi tubuh menyesuaikan diri, dan biasanya penderita asimtomatik kecuali pada kerja

jasmani berat. Mekanisme kompensasi tubuh bekerja melalui:

Page 4: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

a. Peningkatan curah jantung dan pernapasan, karena itu menambah pengiriman 02 ke

jaringan-jaringan oleh sel darah merah.

b. Meningkatkan pelepasan O2 oleh hemoglobin

c. Mengembangkan volume plasma dengan menarik cairan dari sela-sela jaringan.

d. Redistribusi aliran darah ke organ-organ vital

2.1.2 Patofisiologi

Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum atau kehilangan sel

darah merah secara berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum dapat terjadi akibat

kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak

diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemplisis (destruksi), hal ini

dapat akibat defek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah yang

menyebabkan destruksi sel darah merah.

Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau dalam system

retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa. Hasil samping proses ini adalah bilirubin

yang akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis)

segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma (konsentrasi normal ≤ 1 mg/dl,

kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera).

Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, (pada kelainan

hemplitik) maka hemoglobin akan muncul dalam plasma (hemoglobinemia). Apabila

konsentrasi plasmanya melebihi kapasitas haptoglobin plasma (protein pengikat untuk

hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya, hemoglobin akan berdifusi dalam glomerulus

ginjal dan kedalam urin (hemoglobinuria).

Kesimpulan mengenai apakah suatu anemia pada pasien disebabkan oleh

penghancuran sel darah merah atau produksi sel darah merah yang tidak mencukupi biasanya

dapat diperleh dengan dasar:1. hitung retikulosit dalam sirkulasi darah; 2. derajat proliferasi

Page 5: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

sel darah merah muda dalam sumsum tulang dan cara pematangannya, seperti yang terlihat

dalam biopsi; dan ada tidaknya hiperbilirubinemia dan hemoglobinemia.

2.1.3 Etiologi

1. Hemolisis (eritrosit mudah pecah)

2. Perdarahan

3. Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker)

4. Defisiensi nutrient (nutrisional anemia), meliputi defisiensi besi, folic acid,

piridoksin,vitamin C dan copper

2.1.4 Manifestasi Klinis

Pada anemia, karena semua sistem organ dapat terlibat, maka dapat menimbulkan manifestasi

klinik yang luas.

Menurut Brunner dan Suddart (2001), manifestasi ini bergantung pada:

a. Kecepatan timbulnya anemia

b. Umur individu

c. Mekanisme kompensasinya

d. Tingkat aktivitasnya

e. Keadaan penyakit yang mendasari

f. Parahnya anemia tersebut

2.1.5 Gejala-gejala umum anemia antara lain Menurut Brunner dan Suddart

(2001) :

a. Kelemahan, kelelahan

b. Takikardi

c. Palpitasi

d. Pusing tinnitus

e. Takipnea pada latihan fisik

f. Pucat pada kulit

Page 6: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

g. Kongjungtiva anemis

h. Nyeri dada (angina)

2.1.6 Klasifikasi Anemia

Menurut Brunner dan Suddart (2001), anemia diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Anemia aplastik

Pengertian

Anemia aplastik adalah anemia yang disebabkan oleh penurunan sel prekursor dalam

sumsum tulang dan lemak menggantikan sumsum tulang (Charlene J. Reeves, 2001)

b. Anemia defisiensi besi

Pengertian

Anemia defisiensi besi adalah suatu kondisi dimana kandungan besi tubuh total tidak adekuat

untuk perkembangan sel darah optimal. (Sandra M. Nettina, 2002)

c. Anemia Megaloblastik

Pengertian

Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan oleh definisi vitamin B12 dan

defisiensi asam folat yang memperlihatkan perubahan sumsum tulang dan darah perifer yang

identik (Brunner dan Suddart, 2001).

2.1.7 Komplikasi

Komplikasi umum akibat anemia adalah:

o Gagal jantung,

o Parestisia dan

o Kejang.

Page 7: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

2.2 TINJAUAN KEPERAWATAN

2.2.1 Pengkajian

Perawat mengumpulkan informasi tentang riwayat penyakit jantung anemia pasien.

Pasien ditanyakan tentang faktor atau kejadian yang dapat menimbulkan penyakit jantung

anemia.

1.Identitas

Identitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa,alamat,

tanggal masuk rumah sakit, nomor register, tanggal pengkajian dan diagnosa medis.

2.Keluhan utama

Merupakan kebutuhan yang mendorong penderita jantung anemia untuk masuk RS. keluhan

utama pada penderita jantung anemia misalnya yaitu pucat,mudah lelah,pusing,nafas pendek

nadi cepat,dan suhu tubuh meningkat.

3.Riwayat penyakit sekarang

Merupakan riwayat klien saat ini meliputi keluhan, sifat dan hebatnya keluhan, mulai timbul.

Biasanya ditandai dengan anak mulai rewel, kelihatan pucat, demam, sianosis,merasa sesak.

4. Riwayat penyakit dahulu.

Adanya  riwayat  penyakit  sebelumnya  yang  berhubungan  dengan  keadaan  penyakit 

sekarang  perlu  ditanyakan.

5. Riwayat kehamilan dan kelahiran.

Dalam hal ini yang dikaji meliputi riwayat prenatal, natal dan post natal. Dalam riwayat

prenatal perlu diketahui penyakit apa saja yang pernah diderita oleh ibu. Riwayat natal perlu

diketahui apakah bayi lahir dalam usia kehamilan aterm atau tidak karena mempengaruhi

sistem kekebalan terhadap penyakit pada anak. Trauma persalinan juga mempengaruhi

Page 8: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

timbulnya penyakit contohnya aspirasi ketuban untuk anak. Riwayat post natal diperlukan

untuk mengetahui keadaan anak setelah kelahirannya.

6. Riwayat penyakit keluarga

Merupakan gambaran kesehatan keluarga, apakah ada kaitannya dengan penyakit yang

dideritanya. Pada keadaan ini status kesehatan keluarga perlu diketahui, apakah ada yang

menderita gangguan hematologi, adanya faktor hereditas misalnya kembar monozigot.

2.2.2 Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik yang dilakukan sama dengan pengkajian fisik yang dilakukan terhadap

pasien yang menderita penyakit jantung anemia pada umumnya. Secara spesifik data yang

dapat ditemukan dari hasil pengkajian fisik pada penyakit jantung anemia ini adalah:

a) Bayi baru lahir berukuran kecil dan berat badan kurang.

b) Anak terlihat pucat, banyak keringat bercucuran, ujung-ujung jari hiperemik.

c) Diameter dada bertambah, sering terlihat pembonjolan dada kiri.

d) Tanda yang menojol adalah nafas pendek dan retraksi pada jugulum, sela

e) intrakostal dan region epigastrium.

f) Pada anak yang kurus terlihat impuls jantung yang hiperdinarnik.

g) Anak mungkin sering mengalami kelelahan dan infeksi saluran pernafasan atas

h) Neonatus menunjukan tanda-tanda respiratory distress seperti

mendengkur, tacipnea dan retraksi.

i) Anak pusing, tanda-tanda ini lebih nampak apabila pemenuhan

kebutuhan terhadap O2 tidak terpenuhi ditandai dengan adanya

murmur sistolik yang terdengar pada batas kiri sternum,

j) Adanya kenaikan tekanan darah. Tekanan darah lebih tinggi pada lengan daripada kaki.

k) Denyut nadi pada lengan terasa kuat, tetapi lemah pada popliteal dan temoral.

l) Anak tampak pucat dan suhu naik.

Page 9: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

2.2.3 Diagnosa Keperawatan

1. Intoleransi aktivitas b/d gangguan sistem transpor oksigen sekunder akibat anemia

2. Kurang nutrisi dari kebutuhan b/d ketidak adekuatan masukan sekunder akibat: kurang

stimulasi emosional/sensoris atau kurang pengetahuan tentang pemberian asuhan.

Page 10: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 KASUS

Anak A(3 th) dilarikan ke RS NU TUBAN setelah jatuh dan mengalami pendarahan hebat

pasien dibawa ke RS dalam keadaan pingsan.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh perawat didapatkan S : 39 C,N:110x/mnt

,RR:30x/mnt ,TD :110/90 mmhg.wajah px pucat, konjungtiva anemis dan Tubuh px tampak

kurus.ibu pasien mengatakan pasien sangat sulit makan dan gampang sekali capek.

Page 11: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

3.2. PENGKAJIAN

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN ANAK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROGRAM UMUM (A)

JL. LETDA SECIPTO NO. 211 TUBAN TELP. 0356-325789 FAX. 333237 Email : STIKES-

[email protected]

LEMBAR PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Tanggal MRS :11 Maret 2011 Jam Masuk :09.30 WIB

Tanggal Pengkajian :11 Maret 2011 No. RM:6765

Jam Pengkajian :10.00 WIB Diagnosa Masuk: anemia

IDENTITAS

Identitas anak Identitas Orang Tua

Nama :An.A Identitas Orang Tua:TN.B

Umur/Tgl lahir :3th Nama ibu :NY.B

Pendidikan :- Pekerjaan ayah/ibu :Swasta

Jenis kelamin :Laki-laki Pendidikan ayah:SMA

Suku/Bangsa :Jawa Pendidikan ibu:SMP

Alamat :Tuban

Sumber informasi :-

Page 12: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

1. Keluhan Utama :Px pingsan setelah jatuh dari sepeda.

Riwayat Penyakit Saat ini :pasien dilarikan ke RS NU TUBAN setelah jatuh dan

mengalami pendarahan hebat pasien dibawa ke RS dalam keadaan pingsan. Pasien tampak

pucat, kurus dan wajah tampak membiru.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Riwayat Kesehatan Sebelumnya :-

Riwayat Kesehatan yang lalu :-

1. Penyakit yang pernah di derita:

Demam, Kejang, Batuk pilek, Mimisan,

Lain-lain…….

2. Operasi : Ya, Tidak Tahun........

3. Alergi : Makanan, Obat, Udara, Debu, lainnya,

sebutkan…………………

4. Imunisasi : BCG (Umur…2.bulan), Polio…3..x (Umur..2,4,6bulan)

DPT…x (Umur…,…,…bulan), Hep.B…x (Umur…,…,…bulan), Campak (Umur…..bln)

Riwayat kesehatan keluarga

1. Penyakit yang pernah diderita keluarga :-

2. Lingkungan rumah dan komunitas :Nyaman,lingkungan bersih rumahnya ada

jendelanya,

3. Perilaku yang mempengaruhi kesehatan :-

4.Persepsi keluarga terhadap penyakit anak :Cobaan tuhan

Riwayat nutrisi

Nafsu makan : Baik, Tidak, Mual, Muntah

Pola makan : 2x/hari, 3x/hari, > 3x/hari

Minum : Jenis……………………....., jumlah………………….cc/hari

Page 13: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

Pantangan makanan : Ya, Tidak,

Menu makanan :……………………………………………………………………………

Riwayat pertumbuhan

1. BB saat ini :……7 ....kg, TB……80…cm, LK…….cm, LD…….cm, LLA……cm

2. BB lahir :…2900……kg, BB sebelum sakit…7…..kg

3. Panjang badan lahir :……49..cm

Riwayat perkembangan

1. Pengkajian perkembangan (DDST) :

Tahap perkembangan psikososial :

2. Tahap perkembangan psikoseksual :

OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda tanda vital

Keadaan Umum :Kurang baik

Tanda Vital : S :39C N :110x/Menit

TD :110/90mmHg RR :30x/menit

Kesadaran Compos Mentis Apatis Somnolen Sopor Koma

2. Sistem Pernafasan B1

a. Keluhan : sesak nyeri waktu nafas

Batuk produktif tidak produktif

Sekret :…….. Konsistensi :......................

Warna :.......... Bau :..................................

Masalah Keperawatan :

Page 14: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

b. Irama nafas teratur tidak teratur

c. Jenis Dispnoe Kusmaul Cheyne Stokes

d. Suara nafas Vesikuler Bronko vesikuler

Ronki Wheezing

e. Alat bantu napas ya tidak

Jenis................... Flow..............lpm

Lain-lain :

3. Sistem Kardio vaskuler B2

a. Keluhan nyeri dada ya tidak

b. Irama jantung reguler ireguler

S1/S2 tunggal ya tidak

c. Suara jantung normal murmur

gallop lain-lain.....

d. CRT :.............detik

e. Akral hangat panas dingin kering

basah

f. JVP normal meningkat menurun

Lain-lain :

4. Sistem Persyarafan B3

a. GCS : 246……………..

Masalah Keperawatan :gx pola napas

Masalah keperawatan:

sesak napas

Page 15: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

b. Refleks fisiologis patella triceps biceps

c. Refleks patologis babinsky budzinsky kernig

d. Keluhan pusing ya tidak

e. Pupil Isokor Anisokor Diameter……..

f. Sclera/Konjunctiva anemis ikterus

g. Gangguan pandangan ya tidak Jelaskan……..

h. Gangguan pendengaran ya tidak Jelaskan……..

i. Gangguan penciuman ya tidak Jelaskan……..

j. Isitrahat/Tidur :........8......... Jam/Hari Gangguan tidur : ya,dikarenkan sesak

napasnya........................

5. Sistem perkemihan B4

a. Kebersihan Bersih Kotor

b. KeluhanKencing Nokturi Inkontinensia

Gross hematuri Poliuria

Disuria Oliguria

Retensi Hesistensi

Anuri

c. Produksi urine : ………….. ml/hari Warna…… Bau………..

d. Kandung kemih : Membesar ya tidak

Nyeri tekan ya tidak

e. Intake cairan oral : ……… cc/hari parenteral : ……… cc/hari

Masalah Keperawatan :

Anemia

Page 16: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

f. Alat bantu kateter ya tidak

Jenis :............. Sejak tanggal : .........

Lain-lain :

6. Sistem pencernaan B5

a. Mulut bersih kotor berbau

b. Mukosa lembab kering stomatitis

c. Tenggorokan sakit menelan kesulitan menelan

pembesaran tonsil nyeri tekan

d. Abdomen tegang kembung ascites

Nyeri tekan ya tidak

Luka operasi ada tidak Tanggal operasi : .............

Jenis operasi :.............. Lokasi : ................

Keadaan : Drain ada tidak

Jumlah :........... Warna :...................

Kondisi area sekitar insersi :...............

e. Peristaltik :.............. x/menit

f. BAB : ......................x/hari Terakhir tanggal : ..............

Konsistensi keras lunak cair lendir/darah

g. Diet padat lunak cair

h. Nafsu makan baik menurun Frekuensi:..2...x/hari

Masalah Keperawatan

Page 17: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

i. Porsi makan habis tidak Keterangan:merasa mual

Lain-lain:

7. Sistem muskulo skeletal dan integumen B6

a. Pergerakan sendi bebas terbatas

b. Kekuatan otot

c. Kelainan ekstremitas ya tidak

d. Kelainan tulang belakang ya tidak

e. Fraktur ya tidak

f. Traksi / spalk /gips ya tidak

g. Kompartemen syndrome ya tidak

h. Kulit ikterik sianosis kemerahan hiperpigmentasi

i. Turgor baik kurang jelek

j. Luka jenis :........... luas : ......... bersih kotor

Lain-lain:

8. Sistem Endokrin

Pembesaran kelenjat tyroid ya tidak

Pembesaran Kelenjar getah beningya tidak

Masalah keperawatan:

Intake cairan kurang

Masalah Keperawatan :Gx immobilitas

Page 18: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

Hipoglikemia ya tidak

Hiperglikemia ya tidak

Luka gangren ya tidak

Lain-lain:

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL-SPIRITUAL

Ekspresi afek dan emosi : Senang, Sedih, Menangis, Cemas

Marah, Diam, Takut, Lainnya…………………….

Hubungan dengan keluarga : Akrab, Kurang akrab

Dampak hospitalisasi bagi anak:Merasa takut dan cemas saat mendengar kata rumah sakit.

Dampak hospitalisasi bagi orang tua:Ortu lebih waspada dengan keadaan anaknya.

PERSONAL HYGIENE & KEBIASAAN

.a.Mandi:2... x/hari f. Ganti pakaian :1......x/hari

b. Keramas :.....2x seminggu g. Sikat gigi : ......................x/hari

c. Memotong kuku :.1 kali seminggu

d. Merokok : ya tidak

e. Alkohol : ya tidak

Masalah Keperawatan :

Masalah keperawatan:

Anxietas

Masalah Keperawatan :

Page 19: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium,Radiologi, EKG, USG )

1. Kadar Hb, hematokrit, indek sel darah merah, penelitian sel darah putih, kadar Fe,

pengukuran kapasitas ikatan besi, kadar folat, vitamin B12, hitung trombosit, waktu

perdarahan, waktu protrombin, dan waktu tromboplastin parsial.

2. Aspirasi dan biopsy sumsum tulang. Unsaturated iron-binding capacity serum

3. Pemeriksaan diagnostic untuk menentukan adanya penyakit akut dan kronis serta sumber

kehilangan darah kronis.

Terapi

Penatalaksanaan anemia ditujukan untuk mencari penyebab dan mengganti darah yang

hilang:

1. Anemia aplastik:

o Transplantasi sumsum tulang

o Pemberian terapi imunosupresif dengan globolin antitimosit(ATG)

2. Anemia pada penyakit ginjal

o Pada paien dialisis harus ditangani denganpemberian besi dan asam folat

o Ketersediaan eritropoetin rekombinan

3. Anemia pada penyakit kronis

Kebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala dan tidak memerlukan penanganan untuk

aneminya, dengan keberhasilan penanganan kelainan yang mendasarinya, besi sumsum

tulang dipergunakan untuk membuat darah, sehingga Hb meningkat.

4. Anemia pada defisiensi besi

o Dicari penyebab defisiensi besi

Page 20: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

o Menggunakan preparat besi oral: sulfat feros, glukonat ferosus dan fumarat ferosus.

5. Anemia megaloblastik

o Defisiensi vitamin B12 ditangani dengan pemberian vitamin B12, bila difisiensi

disebabkan oleh defekabsorbsi atau tidak tersedianya faktor intrinsik dapat diberikan

vitamin B12 dengan injeksi IM.

o Untuk mencegah kekambuhan anemia terapi vitamin B12 harus diteruskan selama

hidup pasien yang menderita anemia pernisiosa atau malabsorbsi yang tidak dapat

dikoreksi.

o Anemia defisiensi asam folat penanganannya dengan diet dan penambahan asam

folat 1 mg/hari, secara IM pada pasien dengan gangguan absorbsi.

DATA TAMBAHAN LAIN :

TINDAKAN OPERASI :-

Tuban,11 Maret 2011

(…………………)

Page 21: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

3.2 ANALISA DATA

No Data Etologi Masalah

1. Ds : px mengatakan sesak

nafas.

Do :

KU : kurang baik

TTV :

S : 39C

N :110x/mnt

RR :30x

TD :110/90mmhg

Inspeksi:wajah

nampak pucat.

Luka trauma

Perdarahan

Anemia

Viskositas darah menurun

Resistensi aliran darah

periver

Transpor o2 ke jar

hipoxia

kerja jantung

payah jantung

sesak nafas

gx pola nafas

Gangguan pola nafas

2. Ds : px merasa cepet

kelelahan.

Do :

KU:Kurangbaik

TTV:

S :39C

N:110x/Menit

TD :110/90mmHg

RR :30x/menit

Inspeksi:Px tampak

pucat ,lelah.

Berkeringat dingin

(+)

Luka trauma

Perdarahan

Anemia

Viskositas darah menurun

Resistensi aliran darah

periver

Transpor o2 ke jar

hipoxia

lemah

aktivitas terganggu

kelelahan

Intoleransi aktivitas

Page 22: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

Bibir membiru

Sianosis

3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan pola nafas berhubungan dengan meningkatnya kerja jantung.

2. Gangguan intoleransi aktivitas berhubungan dengan menurunnya transpor O2 ke

jaringan.

Page 23: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

3.4 INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI

No Diagnosa Tujuan /KH Tgl /jam Intervensi Rasional Implementasi

1. Gangguan pola nafas

berhubungan dengan

meningkatnya kerja

jantung.

Tujuan: setelah

dilakukan tindakan

selama 1x24 jam

mempertahankan

tingkat energi

adekuat tanpa

stress tambahan

dengan KH:

-TTV normal

-KU baik

-anak tidak sesak

nafas.

1.awasi frekwensi

/kedalaman

pernafasan ,penggunaan

otot aksesori area

sianosis.

2. auskultasi bunyi

nafas catat,dan

dengarkan bunyi

adventisius

3. bantu dalam

mengubah posisi ,batuk

dan nafas dalam.

1. indikator keadekuatan

fungsi pernafasan atau

tingkat gangguan dan

kebutuhan /keefektifan

terapi.

2.terjadinya atekektasis

dan statis sekret dapat

mengganggu pertukaran

gas.

3.meningkatkan

ekspansi dada

optimal,memobilisasika

n sekresi ,dan pengisisan

udara semua area paru

1.mengawasi

frekwensi /kedalaman

pernafasan ,pengguna

an otot aksesori area

sianosis.

2. mengauskultasi

bunyi nafas catat,dan

dengarkan bunyi

adventisius

3. membantu dalam

mengubah

posisi ,batuk dan

nafas dalam.

Page 24: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

menurunkan resiko statis

sekret.

2 Gannguan intoleransi

aktivitas

berhubungan dengan

menurunnya transpor

O2 ke jaringan.

Tujuan:Setelah

dilakukan

perawatan 3x24

jam pasien merasa

nyaman dalam

beraktifitas,dengan

Kriteria hasil:

-TTV normal

-KU baik

-anak tidak merasa

kelelahan saat

beraktivitas.

1. Pantau pasien untuk

melakukan aktivitas

2. Kaji faktor yang

menyebabkan keletihan

3. Anjurkan aktivitas

alternatif sambil

istirahat.

4. Pertahankan status

nutrisi yang adekuat.

1.Aktivitas apa yang

membuat pasien merasa

nyaman.

2.Untuk membatasi

faktor-faktor penyebab.

3.Mengurangi resiko

terjadi kelelahan.

4.Untuk menjaga

keseimbangan tubuh.

1. Memantau pasien

untuk melakukan

aktivitas

2. Mengkaji faktor

yang menyebabkan

keletihan

3. Menganjurkan

aktivitas alternatif

sambil istirahat

4. Mempertahankan

status nutrisi yang

adekuat

Page 25: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

3.5 EVALUASI

No Tgl /jam Diagnosa SOAP

1. Gangguan pola nafas

berhubungan dengan

meningkatnya kerja jantung.

S:Px mengatakan sesak napas sudah

berkurang.

O: KU:Cukup baik

TTV: : S :37C

N:110x/Menit

TD :100/90mmHg

RR :26x/menit

-Inspeksi:wajah pasien sudah tidak pucat.

-irama nafas teratur

A:Masalah teratasi

P:Tindakan dihentikan.

2. Gannguan intoleransi

aktivitas berhubungan

dengan menurunnya

transpor O2 ke jaringan

S:Px mengatakan aktivitasnya tidak

terganggu lagi.

O: : KU:Cukup baik

TTV: : S :37C

N:110x/Menit

TD :100/90mmHg

RR :26x/menit

Inspeksi:Px tampak tidak pucat..

- Berkeringat dingin (-)

-Bibir membiru(-)

-Sianosis(-)

Page 26: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

A:Masalah teratasi.

P:Tindakan di hentikan.

Page 27: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

BAB IV

PENUTUP

Dari makalah yang telah kita bahas diketahui bahwa jantung anemia pada dasarnya

adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh enemia yang kemudian bisa menyebabkan

penyakit jantung.

Penyakit jantung anemia pada anak sangat berbahaya jika tidak segera ditangani

karena penyakit tersebut dapat menyebabkan kematian.

Maka perlu adanya pencegahan agar penyakit tersebut tidak terjadi khususnya pada

anak. Denagan cara penuhi kebutuhan nutrisi anak dan hindarkan anak dari truma luka yang

dapat menyebabkan perdarahan.

Page 28: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK

DAFTAR PUSTAKA

1. Nursalam, Rekawati, Sri Utami, Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak, Jakarta,

Medika, 2005

2. Robins, Dasar-dasar Patologi Penyakit, EBC, 2005

3. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, Jakarta, Medika, 2006

Page 29: ASUAHAN KEPERAWATAN ANAK