ASTRA SUMBANG SMKN 1 LEUWILIANG SENILAI RP...
Transcript of ASTRA SUMBANG SMKN 1 LEUWILIANG SENILAI RP...
Sekapur Sirih
Puji syukur kami panjatkan kepada
Tuhan YME, atas Rahmat-Nya buletin
YPA-MDR edisi ketujuh pada tahun 2017
ini dapat terbit. Pada edisi kali ini
mengangkat berita utama mengenai
kegiatan Peresmian Gedung SMKN 1
Leuwiliang. Selain itu dimuat pula artikel
kegiatan YPA-MDR yang diselenggarakan
di seluruh wilayah binaan serta dimuat
artikel mengenai perayaan HUT Ke-60
Astra di Surabaya. Pada rubrik jalan-
jalan kali ini membahas mengenai
pesona salah satu objek wisata di
Pacitan. Semoga buletin ini dapat
bermanfaat bagi pembacanya.
Arietta Adrianti
Ketua Pengurus YPA-MDR
Edisi 7, Juli 2017
ebagai wujud komitmen di
bidang pendidikan, PT Astra SInternational Tbk melalui
Yayasan Pendidikan Astra – Michael
D. Ruslim (YPA-MDR) pada hari ini
(12/7) meresmikan dan menyerahkan
gedung SMKN 1 Leuwiliang beserta
seluruh sarana pendukungnya di Kec.
Leuwiliang, Kab. Bogor, yang
pembangunan serta pembinaannya
menelan total biaya sekitar Rp27
miliar. Biaya Rp 27 miliar tersebut
merupakan bagian dari Rp 47 miliar
(khusus untuk pembangunan dan
pembinaan di Leuwiliang atau sekitar
40% dari total biaya pembangunan
dan renovasi sekolah secara nasional
yang dilakukan YPA-MDR (salah satu
dari 9 yayasan dalam Grup Astra)
yang mencapai Rp187 miliar. Dengan
demikian, SMKN 1 Leuwiliang
merupakan satu dari sekolah
menengah kejuruan dengan fasilitas
terlengkap dan terbaik di Indonesia.
Gedung SMKN 1 Leuwiliang
diresmikan oleh Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia
Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P.
Selanjutnya, Direktur Astra
International Paulus Bambang
Widjanarko menyerahkan Gedung
SMKN 1 Leuwiliang kepada Bupati
Kab. Bogor Hj. Nurhayanti, S.H.,
M.M., M. Si., dan diteruskan dengan
penyerahan aset oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten Bogor kepada
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Barat yang diwakili oleh Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Dr. Ir.
H. Ahmad Hadadi, M.Si., di gedung
baru SMKN 1 Leuwiliang, Bogor, pada
hari ini (12/7).
“Kami bangga terhadap Yayasan
Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim
yang memiliki kepedulian tinggi
terhadap kualitas pendidikan agar
sejalan dengan program pemerintah
dalam memeratakan pendidikan
berkualitas. SMKN 1 Leuwiliang
merupakan salah satu sekolah terbaik
dan dapat menjadi model dalam
(besambung ke hal.2)
ASTRA SUMBANG SMKN 1 LEUWILIANG SENILAI RP 27 MILIARCETAK AHLI AGRIBISNIS
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy (ketiga kiri) menyaksikan serah terima secara simbolis SMKN 1 Leuwiliangdari Direktur PT Astra International Tbk Paulus Bambang Widjanarko (keempat kanan)
kepada Bupati Bogor Nurhayanti (keempat kiri) yang juga disaksikan oleh Ketua Pengurus YPA-MDR Arietta Adrianti (ketiga kanan)dan Istri Almarhum Pendiri YPA-MDR Trisni Puspitaningtyas Ruslim (kedua kanan).
Budi
program revitalisasi SMK di
Indonesia,” tutur Menteri Muhadjir
dalam pidato sambutannya hari ini.
SMKN 1 Leuwiliang ini, dengan
keahlian Agribisnis, Pengolahan Hasil
Pertanian, tuturnya, sesuai dengan
program pemerintah yang fokus pada
SMK di 4 sektor unggulan, yakni
pertanian, pariwisata, kelautan dan
industri kreatif.
Bupati Nurhayanti menambahkan
dengan bantuan Astra, SMKN 1
Leuwiliang diharapkan dapat
mencetak siswa yang akan
mengharumkan dan memajukan
Bogor. Hadirnya jurusan Agribisnis
Pengolahan Hasil Pertanian
diharapkan dapat memberikan
dampak positif terhadap aspek
pendidikan, tetapi juga turut
berperan dalam pembangunan
ekonomi daerah binaan Astra.
Sejak tahun 2006, Astra melalui YPA-
MDR, yang fokus membina
pendidikan dan sekolah di wilayah
prasejahtera, merintis dan membina
di Kecamatan Leuwiliang, yang
diawali dengan 5 SD negeri.
Kemudian, merintis SMPN 4
Leuwiliang pada tahun 2007 dan
selanjutnya merintis SMKN 1
Leuwiliang pada tahun 2011 dengan
Kompetensi Keahlian Agribisnis
Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) di
atas lahan SMPN 4 Leuwiliang, sesuai
dengan potensi wilayah Leuwiliang
yaitu, pertanian. Total biaya yang
pembangunan dan pembinaan
sekolah di Leuwiliang mencapai Rp47
miliar.
ASTRA SUMBANG SMKN 1 LEUWILIANG
“Kami berharap dengan berdirinya
gedung SMKN 1 Leuwiliang dengan
semua kelengkapan yang diberikan
oleh Astra ini dapat memberi
kesempatan siswa untuk terus
mengembangkan diri untuk
membangun daerahnya, sekaligus
menjadi penggerak pembangunan
Indonesia,” ujar Paulus Bambang
Widjanarko sebelum prosesi
penyerahan kembali gedung SMKN 1
Leuwiliang kepada Pemerintah
Kabupaten Bogor.
Pembangunan SMKN 1 Leuwiliang
memanfaatkan 75% dari luas tanah
10.000 m2 yang telah disediakan oleh
Pemerintah Kabupaten Bogor. Total
biaya pembangunan SMKN 1
Leuwiliang dan pengadaan sarananya
mencapai Rp24 miliar. Selain itu ada
biaya pembinaan untuk guru dan
murid senilai Rp 3 miliar, sehingga
total untuk SMKN 1 ini Astra
mengeluarkan Rp 27 miliar.
Dengan luas khusus bangunan sekitar
3.600 m2, SMKN 1 Leuwiliang
memiliki 6 ruang teori, 6 workshop, 3
laboratorium IPA, laboratorium
komputer, laboratorium bahasa,
ruang guru, ruang kepala sekolah,
ruang tata usaha, ruang bimbingan
dan konseling, koperasi,
perpustakaan, aula, mushola, UKS,
toilet siswa, toilet guru, pantry,
gudang, ruang genset, ruang penjaga,
kantin sekolah. Selain itu, SMKN 1 ini
dilengkapi dengan fasilitas pendukung
lainnya seperti meubelair dan
perlengkapan sekolah. Seluruh
pembangunan ini bertujuan untuk
memberikan fasilitas terbaik agar
menjadi penunjang keberhasilan
Guru dan Siswa di sekolah.
Ke depan, SMKN 1 Leuwiliang Jurusan
APHP akan disiapkan untuk mengikuti
Program Teaching Factory (TeFa) yang
merupakan program pengembangan
kemampuan kewirausahaan siswa
dan mempersiapkan diri untuk
memiliki usaha kecil menengah
(UKM) yang bertujuan untuk
memberikan dampak positif terhadap
aspek pendidikan namun juga turut
berperan dalam pembangunan
ekonomi daerah binaan.
Di bidang mutu manajemen, SMKN 1
Leuwiliang menerapkan ISO 9001
yang merupakan standar
internasional tentang sistem
manajemen mutu, yang telah terbukti
sebagai sebuah sistem yang secara
efektif dan efisien dapat menjaga
serta meningkatkan mutu sekolah.
Disamping itu, SMKN 1 Leuwiliang
juga dipersiapkan menjadi
Information Communication
Technology (ICT) Based School dimana
pemanfaatan teknologi berbasis IT
akan diterapkan dalam kurikulum
sekolah. Sebagai penunjang, Astra
berkolaborasi dengan PT Astra
Graphia Information Technology
(AGIT) dan Politeknik Manufaktur
Astra dalam hal pengadaan dan
instalasi sarana. Sarana yang
diberikan berupa peralatan komputer
untuk laboratorium komputer dan
bahasa beserta software.
pemotongan pita oleh Istri Almarhum Pendiri YPA-MDR Trisni Puspitaningtyas Ruslim (ketiga kiri) pada peresmian
SMKN 1 Leuwiliang.
Foto bersama dengan siswa siswi SMKN 1 Leuwiliang
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy (ketiga kiri) mencicipi bandrek buatan siswa-siswi
SMKN 1 Leuwiliang
ementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) Kterus memantau
perkembangan guru dan mencari
formula untuk mengatasi kekurangan
jumlah guru di daerah-daerah
tertentu. Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir
Effendy mengatakan, guru adalah
pekerjaan profesional, dan setiap
pekerjaan profesional memiliki
tanggung jawab sosial. Bila tidak
memiliki tanggung jawab sosial, maka
keahlian yang dimilikinya bisa
menghancurkan masyarakat. Guru
bisa mengajarkan siswa menjadi baik
atau buruk. Dengan tanggung jawab
sosial, guru akan bertanggung jawab
mendidik sebaik-baiknya.
Beliau juga menyebutkan bahwa
salah satu peran guru adalah sebagai
katalisator. Sesuatu yang semula laten
menjadi potensial laten dari seorang
siswa, dapat diangkat guru menjadi
potensial aktual pada diri siswa.
"Jangan sampai orang tua berpikir
anak yang matematikanya lemah,
maka masa depan anak akan suram.
Ini harus diubah. Bila anak
matematika tidak bagus namun bakat
seninya luar biasa, ini harus
dikembangkan. Biarlah mereka
menjadi seseorang, jangan kemudian
dijadikan bukan siapa-siapa," tegas
Mendikbud. Kemendikbud juga terus
memantau perkembangan guru, salah
satunya melalui pemberlakukan
kebijakan zonasi pada Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB). Kebijakan
tersebut dapat membuat
Musyawarah Kerja Kepala Sekolah
(MKKS) secara bersama-sama
memajukan zonanya. Sistem zona ini
menjadi sarana dalam melakukan
penataan sekolah secara sistemik.
Sistem zonasi tidak hanya dapat
mendata jumlah peserta didik yang
akan melanjutkan sekolah ke jenjang
berikutnya sehingga menghindari
terjadinya putus sekolah, namun juga
menjadi dasar untuk distribusi dan
alokasi guru. Dampak positifnya
berupa terwujudnya keseimbangan
antara guru yang sudah berstatus
Aparatur Sipil Negara (ASN), Guru
Tidak Tetap (GTT), dan juga guru yang
bersertifikat, di semua sekolah pada
zona masing-masing.
MENDIKBUD: GURU MEMILIKI TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhajir Effendy, M.A.P
T Marga Mandalasakti (dengan
brand name ASTRA Infra Toll PRoad Tangerang – Merak)
bersama Yayasan Pendidikan Astra –
Michael D. Ruslim melakukan
penandatanganan nota kesepahaman
Kerjasama dengan Pemerintah
Kabupaten Serang dalam bidang
pendidikan, sebagai upaya mencapai
peningkatan kualitas dan pemerataan
pelayanan pendidikan yang bermutu
di sekitar Ruas Tol Tangerang –
Merak. Dalam program Corporate
Social Responsibility (CSR) yang
dilakukan ASTRA Infra Toll Road
Tangerang – Merak, khususnya pada
kerjasama ini telah dipilih 6 Sekolah
Dasar Negeri di Kecamatan
Kramatwatu, Kabupaten Serang
sebagai Sekolah Binaan untuk periode
tahun 2017. Enam sekolah tersebut
yaitu SDN Pejaten 1, SDN Pegadingan
1, SDN Pegadingan 2, SDN Gempol,
SDN Dermayon, SDN Margasana.
“Ke 6 SD ini dipilih di antara 28 SDN di
Kecamatan Kramatwatu berdasarkan
penilaian yang kami lakukan dengan
turun ke lapangan dan bertatap muka
langsung dengan Kepala UPTD,
Pengawas, Kepala Sekolah, Guru dan
masyarakat sekitar.” Kata Presiden
Direktur PT Marga Mandalasakti,
Wiwiek D. Santoso. Dengan
bertambahnya 6 SDN terpilih, akan
ada 12 SD binaan ASTRA Infra Toll
Road Tangerang – Merak.
Kerjasama ini juga bertujuan agar
sekolah dapat mengembangkan siswa
yang berprestasi secara akademis,
berkarakter, memiliki nilai-nilai hidup
dan kebangsaan yang baik. Disamping
itu juga mampu menyerap dasar-
dasar kecakapan hidup serta
mengenal seni budaya daerahnya.
Untuk itu ASTRA Infra Toll Road
Tangerang – Merak telah menyusun
rangkaian program yang akan diawali
dengan pelatihan guru-guru baik
pelatihan akademis, pendidikan
karakter (living value), kecakapan
hidup (life skill) serta seni budaya.
ASTRA INFRA TOLL ROAD TANGERANG-MERAK & YPA-MDR JALIN KERJASAMA PENDIDIKAN
Presiden Direktur PT Marga Mandalasakti (PT MMS), Wiwiek D. Santoso (Kedua dari kiri) menandatangani nota kesepahaman antara PT MMS, YPA-MDR
dengan Pemerintah Kabupaten Serang.
lulusan siswa SMK binaan. Teaching
Factory tersebut akan menjadi
rintisan Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) sehingga akan memajukan
perekonomian di daerahnya. Booth
pameran ini mendapatkan respon
yang positif dari para pengunjung.
Para pengunjung tampak tertarik
dengan hasil produksi dari Teaching
Factory SMKN 2 Gedangsari ini. Selain
itu juga dipamerkan juga makanan –
makanan hasil produksi SMKN 1
Leuwiliang.
Kemeriahan rangkaian kegiatan HUT
ke-60 tahun Astra di Surabaya pada
hari ini dibuka oleh Wakil Gubernur
Jawa Timur Saifullah Yusuf, turut
dihadiri oleh Direktur PT Astra
International Tbk Johannes Loman,
Chief of Corporate Human Capital
Development Aloysius Budi Santoso,
serta lebih dari 500 tamu undangan di
Grand City Mall & Convex Surabaya.
anyu Tibo adalah satu dari
sekian pantai yang ada di Bkabupaten Pacitan, Jawa
Timur. Kabupaten yang lebih dikenal
dengan Kota Seribu Goa ini memang
punya deretan pantai-pantai cantik,
terutama di daerah pinggiran.
Dibandingkan dengan pantai-pantai
lain di Pacitan (dan juga di Indonesia
secara umum), Banyu Tibo punya
suasana dan pemandangan yang
berbeda. Di pantai ini terdapat
sebuah fenomena alam yang cukup
unik dan jarang yakni sebuah air
terjun yang jatuh langsung ke pantai.
Fenomena dan pemandangan ini
menjadi daya tarik utama Pantai
Banyu Tibo. Lokasi Pantai Banyu Tibo
ini berada di pinggiran Pacitan bagian
selatan. Tepatnya di Desa Widoro,
Kecamatan Donorojo.
Secara keseluruhan pantai ini
sebenarnya tidak jauh berbeda
dengan pantai-pantai di Pacitan pada
umumnya, yakni berpasir putih dan
memiliki air laut yang bersih. Hanya
keberadaan air terjun yang membuat
pantai ini terlihat berbeda. Air yang
jatuh dari tebing tersebut merupakan
air tawar yang berasal dari sumber air
bawah tanah di pegunungan yang
berada di sekitar pantai. Area pantai
Banyu Tibo sendiri sebenarnya tidak
terlalu luas. Bahkan jika air laut
sedang pasang kita hanya bisa
menikmati pemandangan pantai dari
atas tebing. Namun, saat air sedang
surut, bermain di area pantai yang
dilengkapi dengan sebuah air terjun
yang jatuh langsung ke area bibir
pantai adalah sebuah pengalaman
yang seru. Apalagi volume air terjun
disini cukup tinggi.
Nama “Banyu Tibo” sendiri diambil
dari Bahasa Jawa yang artinya air
jauh. Selain memiliki pasir putih
sebagai salah satu daya tarik, Pantai
Banyu Tibo juga dikelilingi oleh bukit-
bukit karst dan juga batu-batu karang
untuk memambah pemandangan
pantai menjadi semakin indah.
PESONA PANTAI BANYU TIBO DI PACITAN
BINAAN YPA-MDR TURUT MEMERIAHKAN PERAYAAN HUT KE-60 ASTRA
Kunjungan Wakil Gubernur Jawa Timur,Saifullah Yusuf (ke dua dari kanan)
JALAN-JALAN
elaras dengan peringatan Hari
Koperasi Nasional ke-70 yang Sjatuh pada tanggal 12 Juli 2017,
rangkaian perayaan HUT ke-60 PT
Astra International Tbk di Surabaya
diharapkan dapat mendukung
pemerintah dalam mendorong
pertumbuhan wirausaha di Indonesia.
Melalui Festival Kewirausahaan, yang
menjadi fokus rangkaian kegiatan
HUT ke-60 Astra di Surabaya selama 3
hari (21-23 Juli 2017), kegiatan ini
diharapkan dapat menghidupkan jiwa
wirausaha dan mendorong rasio
wirausaha di Indonesia mencapai
target pemerintah, yakni 4%.
Pada ini Yayasan Pendidikan Astra –
Michael D. Ruslim (YPA-MDR) turut
berpartisipasi memeriahkan booth
pameran. Pada acara ini YPA-MDR
memamerkan hasil dari Teaching
Factory SMKN 2 Gedangsari yang
sudah menghasilkan berbagai macam
busana, terutama batik. Teaching
Factory ini merupakan tempat
pengenalan dunia industri kepada
Pemandangan Pantai Banyu Tibo di Kabupaten Pacitan
Kunjungan Menteri Koperasi & UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga (ketiga dari kanan)