assesmen nyeri.doc

3
MANAJEMEN NYERI No. Dokumen: No. Revisi: Halama n: STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO T!l.Te"#i$ : Di$e$a%kan : Di"ek$u" RSIA &AINA' dr.NUNIEK LUTHY NAFTALI,CIMI PENGERTIAN . N)e"i a*ala+ %en!alaman senso"i *an emosional )an! *iaki#a$kan a*an)a ke"usakan ,a"in!an )an! se*an! a$au akan $e",a*i-a$au %en!alaman senso"ik *an emosional )an! me"asakan seola+ ola+ $e",a*i ke"usakan ,a"in!an /. N)e"i aku$ a*ala+ n)e"i *en!an onse$ se!e"a *an *u"asi )an! $e"#a$as-memiliki +u#un!an $em%o"al *an kausal *en!an a*an)a 0e*e"a a$au %en)aki$ 1. N)e"i k"onik a*ala+ n)e"i )an! #e"$a+an un$uk %e"io*e 2ak$u )an! lama. 3. N)e"i k"onik a*ala+ n)e"i )an! $e"us a*a meski%un $ela+ $e",a*i %"oses %en)em#u+an *an se"in! sekali $i*ak *ike$a+ui %en)e#a#n)a )an! %as$i. . TUJUAN Men!e$a+ui $in!ka$ n)e"i %asien un$uk menen$ukan %ena$alaksaan selan,u$n)a. KEBIJAKAN .Tin!ka$ n)e"i %asien *i$en$ukan %a*a saa$ anamnesa *en!an men!!unakan skala n)e"i (%ain s0ale. PROSEDUR .Anamnesis a. "i2a)a$ %en)aki$ seka"an!. i. Onse$ n)e"i:aku$ a$au k"onik-$"auma$ika$au non $"auma$ik. ii. 4a"ak$e" *an *e"a,a$ ke%a"a+an n)e"i iii. Pen)e#a"an n)e"i iv. Du"asi *an lokasi n)e"i v. 5e,ala lain )an! men)e"$ai vi. 6ak$o" )an! mem%e"#e"a$ *an mem%e"in!ankan.

Transcript of assesmen nyeri.doc

MANAJEMEN NYERI

No. Dokumen:

No. Revisi:

Halaman:

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

Tgl.Terbit :

Ditetapkan :

Direktur RSIA ZAINABdr.NUNIEK LUTHY NAFTALI,CIMI

PENGERTIAN1. Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang diakibatkan adanya kerusakan jaringan yang sedang atau akan terjadi,atau pengalaman sensorik dan emosional yang merasakan seolah-olah terjadi kerusakan jaringan

2. Nyeri akut adalah nyeri dengan onset segera dan durasi yang terbatas,memiliki hubungan temporal dan kausal dengan adanya cedera atau penyakit3. Nyeri kronik adalah nyeri yang bertahan untuk periode waktu yang lama.

4. Nyeri kronik adalah nyeri yang terus ada meskipun telah terjadi proses penyembuhan dan sering sekali tidak diketahui penyebabnya yang pasti.

.

TUJUAN

Mengetahui tingkat nyeri pasien untuk menentukan penatalaksaan selanjutnya.

KEBIJAKAN

.Tingkat nyeri pasien ditentukan pada saat anamnesa dengan menggunakan skala nyeri (pain scale).

PROSEDUR1.Anamnesisa. riwayat penyakit sekarang.i. Onset nyeri:akut atau kronik,traumatik atau non traumatik.

ii. Karakter dan derajat keparahan nyeri

iii. Penyebaran nyeri

iv. Durasi dan lokasi nyeri

v. Gejala lain yang menyertai

vi. Faktor yang memperberat dan memperingankan.

vii. Hasil pemeriksaan dan penanganan nyeri sebelumnya,termasuk respon terapi.

viii. Gangguan/kehilangan fungsi akibat nyeri.

ix. Penggunaan alat bantu.

x. Perubahan fungsi mobilitas,kognitif,irama tidur,dan aktivitas hidup dasar.

b. Riwayat pembedahan/penyakit dahulu.c. Riwayat psiko-sosial.

d. Riwayat pekerjaan.

e. Obat-obatan dan alergi.

f. Riwayat keluarga.

g. Asesmen sistem organ yang komprehensif.

. 2.asesmen nyeri.

0 - 1 = sangat bahagia karena tidak merasa nyeri sama sekali

2 3 = sedikit nyeri

4 5 = cukup nyeri

6 7 = lumayan nyeri

8 9 = sangat nyeri

10 = amat sangat nyeri (tak tertahankan)

ska3.pemeriksaan fisik.a. Pemeriksaan umum

i. Tanda vital:tekanan darah,nadi,pernafasan,suhu tubuh

ii. Ukur berat badan dan tinggi badan pasien

iii. Periksa apakah terdapat lesi/luka dikulit.

b. Status mental

c. Pemeriksaan sendi.

d. Pemeriksaan motorik.

e. Pemeriksaan sensorik.

f. Pemeriksaan neurologis lainnya.

g. Pemeriksaan khusus4.pemeriksaan sensorik kuantitatif.

5.pemeriksaan radiologi.

6.pemeriksaan psikologi.

7.kolaborasi dengan dokter konsulen,setelah diketahui tingkat nyeri pasien.8.pemberian analgetik sesuai petunjuk dokter konsulen.

9.evaluasi efektivitas dalam pemberian analgetik.

10.pantau skala nyeri setelah pemberian obat,jika nyeri berkurang/hilang,rencana manajemen nyeri teratasi.