Asphyxia Ed

40
Dr.Evi Diana Fitri, SpF,.SH Instalasi Forensik & Kamar jenazah RSUD.Dr.Hi. Abdul Moeloek Lampung

description

slide

Transcript of Asphyxia Ed

Page 1: Asphyxia Ed

Dr.Evi Diana Fitri, SpF,.SHInstalasi Forensik & Kamar jenazah

RSUD.Dr.Hi. Abdul MoeloekLampung

Page 2: Asphyxia Ed

DEFINISI ASPHYXIADEFINISI ASPHYXIA

ASPHYXIA ADALAH SUATU KEADAAN AKIBAT TERGANGGUNYA PERGANTIAN UDARA DALAM ALVEOLI PARU-PARU DENGAN DARAH DALAM KAPILER PARU SEHINGGA :

• Darah tidak dapat memenuhi kebutuhan O2• CO2 tidak dapat dikeluarkan ke paru-paru

Page 3: Asphyxia Ed

PENYEBAB ASPHYXIAPENYEBAB ASPHYXIA1. Wajar, karena suatu penyakit2. Tidak wajar karena :

A. Strangulation :- Hanging (gantung)- Strangulation by Ligature (jerat)

- Manual Strangulation (cekik)B. Suffocation :

- Smothering - Choking - Gagging

C. External Pressure on the chest ( Traumatik asphyxia)D. Drowning (tenggelam)E. Inhalation of Suffocation Gases :

- CO2 , CO , H2S

Page 4: Asphyxia Ed

HANGINGHANGING

Batasan :Tekanan pada leher disebabkan oleh jerat

yang menjadi erat akibat berat badan korban sehingga jalan napas tertutup

Page 5: Asphyxia Ed

Sebab kematianSebab kematian

• Asphyxia• Gangguan sirkulasi otak• Shock• Kerusakan batang otak/sumsum tulang

belakang

Page 6: Asphyxia Ed

CARA KEMATIANCARA KEMATIAN

• BUNUH DIRI (SUICIDAL HANGING )• PEMBUNUHAN ( HOMICIDAL HANGING)• KECELAKAAN ( ACCIDENTAL HANGING ) :

- WAKTU BERMAIN/BEKERJA.

- AUTOEROTIC HANGING (MASOCHISTIC EXERCISE)

• HUKUMAN GANTUNG (JUDICIAL HANGING )

Page 7: Asphyxia Ed

PEMERIKSAAN TEMPAT KEJADIANPEMERIKSAAN TEMPAT KEJADIAN

1. Korban hidup/mati2. Mencari bukti-bukti petunjuk kematian3. Macam simpul4. Jarak ujung kaki dengan lantai5. Letak korban6. Cara menurunkan korban 7. Bekas serabut tali diamankan8. Perhatikan bahan pengantungnya9. Lidah terjulur, mata melotot, keluar mani &

kotoran, keluar darah: semuanya bukan petunjuk cara kematian

Page 8: Asphyxia Ed

KELAINAN YANG DAPAT KELAINAN YANG DAPAT DITEMUKAN SAAT OTOPSIDITEMUKAN SAAT OTOPSI

1. PEMERIKSAAN LUAR

• Warna merah kebiruan.• Bintik perdarahan pada palpebra,

conjunctiva dan kulit kepala.• Pembuluh darah kecil pada conjunctiva

melebar.

Page 9: Asphyxia Ed

2. PEMERIKSAAN DALAM• Congesti dan cyanosis pada organ tubuh• Darah menjadi encer dan gelap, t.u pd jantung• Perdarahan pada thymus, pericard, larynx, paru,

pleura, permukaan serosa organ dalam, galea dari sclap dsb

• Jantung kanan membesar dan banyak terisi darah• Jantung kiri berkontraksi dan kosong• Pembendungan dan pelebaran pembuluh darah balik

dan paru-paru• Lambung, hati.ginjal menjadi hiperemi• Limpa mengkerut “wrinkle capsule”

Page 10: Asphyxia Ed

STRANGULATION BY LIGATURE STRANGULATION BY LIGATURE (JERAT )(JERAT )

BATASAN : Suatu strangulation dimana tekanan pada leher disebabkan

oleh jerat yang menjadi erat oleh karena kekuatan yang bukan karena kekuatan berat badan korban.

SEBAB KEMATIAN• Asphyxia• Gangguan sirkulasi otak• Vagal reflek CARA KEMATIAN : Pembunuhan (tersering), Kecelakaan, Bunuh diri

Page 11: Asphyxia Ed

PEMERIKSAAN SETEMPAT :• Seperti pemeriksaan setempat lainnya• Jeratnya, jangan dilepas sebelum pemeriksaan selesai.

Sebaiknya difoto dulu.

KELAINAN OTOPSI

1. Pemeriksaan Luar

Ditemukan tanda asphyxia pada umumnya

2. Pemeriksaan Dalam

Ditemukan perdarahan pada otot leher, patah tulang Hyoid, patah tulang rawan larynx & robekan kecil pada pembuluh darah leher & otot leher

Page 12: Asphyxia Ed

MANUAL STRANGULATION MANUAL STRANGULATION (CEKIK)(CEKIK)

BATASAN Suatu strangulation dimana tekanan pada leher

dilakukan dengan tangan atau lengan bawah sehingga saluran napas tertutup.

CARA MELAKUKAN :1. Satu tangan2. Dua tangan3. Pelaku dibelakang korban4. Mugging

Page 13: Asphyxia Ed

MUGGINGMUGGING

Pelaku berdiri didepan atau dibelakang korban kemudian lengan bawahnya ditempatkan pada bagian depan leher korban ( daerah larynx) dan ditekankan ke belakang

SEBAB KEMATIAN• Asphyxia• Gangguan sirkulasi otak• Vagal Reflek

Page 14: Asphyxia Ed

SUFFOCATIONSUFFOCATION

SMOTHERINGBatasan Lubang luar jalan napas yaitu mulut & hidung

tertutup secara mekanis oleh benda padat atau bahan yang terdiri dari partikel kecil.

Cara Kematian :• Kecelakaan• Pembunuhan BURKING• Bunuh Diri

Page 15: Asphyxia Ed

BURKINGBURKING Adalah cara kematian dimana korban

dijatuhkan ke tanah kemudian dadanya ditekan dengan berat badan penyerang, sementara satu tangan penyerang menutup lubang hidung & mulut korban, tangan satunya menekan rahang bawah keatas sehingga timbul asphyxia dengan cepat

Page 16: Asphyxia Ed

CHOKINGCHOKING

Batasan Suatu keadaan dimana ada benda padat masuk dan

menyumbat lumen udara pernapasan

CARA KEMATIAN : KECELAKAAN

PEMERIKSAAN OTOPSI:• Cari bahan penyebabnya dalam saluran napas• Ditemukan cyanosis, hiperaerasi, Oedema paru,

atelekatsis yang tersebar

Page 17: Asphyxia Ed

GAGGINGGAGGING

SALAH SATU BENTUK SUFOKASI DIMANA PELAKU MEMASUKKAN SESUATU KE DALAM MULUT KORBAN SEHINGGA KORBAN TIDAK BISA BERNAPAS & TERJADI ASPHYXIA AKIBAT PALATUM MOLE TERTEKAN PADA PHARYNX

Page 18: Asphyxia Ed

EXTERNAL PRESSURE ON THE CHESTEXTERNAL PRESSURE ON THE CHEST( TRAUMATIC-ASPHYXIA )( TRAUMATIC-ASPHYXIA )

BATASAN Terhalangnya udara untuk masuk atau keluar dari

paru-paru akibat gerak napas yang berhenti karena ada tekanan dada dari luar

Cara kematian : Kecelakaan & Pembunuhan

Pemeriksaan Otopsi :• Cari tanda kekerasan pada dada• Ditemukan tanda asphyxia pada umumnya

Page 19: Asphyxia Ed

DROWNING ( TENGGELAM )DROWNING ( TENGGELAM )

BATASAN Suatu jenis suffocation dimana jalan napas terhalang oleh

air atau cairan, sehingga air atau cairan terhisap masuk jalan napas dan alveoli paru-paru

SEBAB KEMATIAN :

1. Asphyxia2. Vagal Reflek3. Spasme Larynx4. Ventrikel Fibrilasi

Page 20: Asphyxia Ed

CARA KEMATIANCARA KEMATIAN

• Kecelakaan ( paling sering terjadi )• Bunuh diri ( sering badan diikat pada suatu

beban )• Pembunuhan ( dapat dijumpai korban terikat

sedemikian rupa yang tidak mungkin dilakukan korban sendiri )

Page 21: Asphyxia Ed

PEMERIKSAAN OTOPSIPEMERIKSAAN OTOPSIPemeriksaan Luar Beberapa penemuan dpt memperkuat diagnosa

tenggelam : - Tubuh terasa dingin & basah, pakaian basah. - Lebam mayat merah muda bila tenggelam di air yg

dingin - Kulit telapak kaki & tangan pucat (BLEACHED) &

keriput (WASHER WOMEN”S HAND) - Kadang dijumpai CUTIS ANSERINA - Buih halus pada lubang hidung & mulut - CADAVERIC SPASME dgn benda/kotoran air

setempat dalam genggamnnya.

Page 22: Asphyxia Ed

Pemeriksaan Dalam :Pemeriksaan Dalam :

• Paru membesar• Buih dalam saluran napas• Banyak cairan dlm lambung• Benda-benda asing dlm saluran napas

sampai ke alveoli

Page 23: Asphyxia Ed

PEMERIKSAAN TAMBAHAN PADA PEMERIKSAAN TAMBAHAN PADA

KORBAN TENGGELAMKORBAN TENGGELAM ( ( DROWNING )DROWNING )::

A.Pemeriksaan Getah Paru:

1. Yang diperiksa ialah getah paru alveoli subpleural

2. Alat yg dipakai ialah object glass, cover glass & microscope

3. Syarat : paru belum membusuk lanjut

4. Yang dicari adalah benda asing yg berasal dari air setempat, mis : pasir,lumpur, tanaman air & telur cacing

Page 24: Asphyxia Ed

Beberapa kemungkinan kesimpulan dari Beberapa kemungkinan kesimpulan dari percobaan getah paru :percobaan getah paru :

1. Getah Paru (+), Tidak ditemukan sebab kematian lain KORBAN MATI TENGGELAM

2. Getah Paru (+), Ditemukan sebab kematian lain :

- Mungkin meninggal karena Tenggelam

- Mungkin karena sebab lain

- Mungkin sebab kematian bersaing

3. Getah paru (-) :

- Mungkin meninggal dalam air jernih

- Mungkin karena vagal reflek & Spasme larynx

- Mungkin dimasukkan ke dalam air setelah korban meninggal dunia

Page 25: Asphyxia Ed

B. Pemeriksaan kadar Na, Cl, K, Darah :B. Pemeriksaan kadar Na, Cl, K, Darah :

Pemeriksaan ini hanya berarti bila dilakukan tidak lama setelah korban meninggal, kadar elektrolit ini lama-kelamaan akan mengalami perubahan akibat difusi cairan yang terjadi postmortem

- Tenggelam dlm air Tawar : Kadar Cl dalam jantung kiri lebih kecil daripada jantung kanan, Na dalam plasma menurun dan K naik.

- Tenggelam dlm air asin/laut : kadar Cl dalam jantung kiri lebih besar daripada jantung kanan, Na dalam plasma meninggi jelas dan K naik sedikit

Page 26: Asphyxia Ed

C. Pemeriksaan Berat jenis Plasma :C. Pemeriksaan Berat jenis Plasma :

Berat jenis dalam jantung plasma jantung kiri lebih rendah daripada jantung kanan, pada semua kasus tenggelam baik di air tawar maupun di air laut.

D. Pemeriksaan Diatome- Diatome adalah tumbuhan bersel satu dengan

dinding terbuat dari silika. Diatome masuk ke dalam paru-paru saat korban menghisap air & pemeriksaan ini lebih berarti bila ditemukan pada sumsum tulang.

- Kesamaan jenis diatome yg ditemukan dalam jaringan tubuh & dalam air dpt dianggap sbg bukti yg dpt dipercaya bahwa korban mati tenggelam

Page 27: Asphyxia Ed

TENGELAM DI AIR TAWARTENGELAM DI AIR TAWAR

Air tawar bersifat hipotonis, mudah masuk ke ruang alveoli, ke sirkulasi darah Pulmonum, terjadi hemodilusi, hemolisis erytrosit shg kalium meningkat. Adanya hiperkalemia dan anoksia myocard menyebabkan terjadinya Fibrilasi Ventrikel sehingga menyebabkan kematian dalam waktu 3 menit

Page 28: Asphyxia Ed

TENGGELAM DI AIR ASIN /LAUTTENGGELAM DI AIR ASIN /LAUT

• Air laut bersifat hipertonis maka plasma darah dalam sirkulasi darah Pulmonal terhisap masuk jaringan paru yang menyebabkan OEDEMA PARU yang hebat.

• Selain terjadi hemokonsentrasi juga terjadi hipovolemi. Tidak terjadi hemolisis dari erytrosit. Kematian pada korban tenggelam di air laut pada umumnya adalah asphyxia karena OEDEMA PARU paru yang hebat

Page 29: Asphyxia Ed

BEDA KEADAAN PARU YG TENGGELAM DI BEDA KEADAAN PARU YG TENGGELAM DI AIR TAWAR & AIR ASINAIR TAWAR & AIR ASIN

DIAIR TAWAR

1. Paru-paru kering

2. Membesar,emphysematous uniform tetapi ringan.

3.Tepi atas anterior sedikit menutupi permukaan jantung.

4.Warna merah muda.

5.Bila dipotong terasa krepitasi yg khas & mengecil.

6.Bila dipijat tak keluar cairan kecuali jika oedematous

DIAIR ASIN1.Paru-paru basah2.Membesar tetapi berat

3.Menutupi permukaan mediastinum.

4.Merah kebiruan permukaan mengkilat

5.Krepitasi tidak ada, ditekan lunak & basah, mengecil serta keluar cairan.

6.Keluar cairan

Page 30: Asphyxia Ed

INHALATION OF SUFFOCATING GASESINHALATION OF SUFFOCATING GASES

Yaitu suatu keadaan sebagai akibat korban menghirup gas tertentu dalam jumlah berlebihan sehingga kebutuhan oksigen tidak terpenuhi dan terjadi asphyxia ( gas CO2, CO, H2S).

CARA KEMATIAN :

- Kecelakaan (terbanyak)

- Pembunuhan

- Bunuh diri

Page 31: Asphyxia Ed

CO2 ( GAS ASAM ARANG)CO2 ( GAS ASAM ARANG)

• Berat jenis CO2 1,52 kali dibandingkan dgn udara shg terdapat ditempat yg rendah & tidak mudah hilang.

• Contoh : Terdapat dalam sumur tua, palka kapal, goa-goa, kasus gerbong maut.

• Sebelum menguras sumur sebaiknya dites dulu dengan ayam/burung yang dimasukkan kedalamnya.

• Pemeriksan tes gas CO2 ini dengan menambah air kapur Ca(OH)2 kedalam sample gas air keruh keputihan (ENDAPAN PUTIH )

• Cara mengambil sample gas :• Botol 5-10 liter dikat di 2 tempat, leher &

didasarnya,kemudian diisi air & diturunkan ditempat yg mau diperiksa. Sampai di bawah botol kemudian dibalik, air akan keluar & gas akan masuk dalam botol. Botol diangkat & ditutup rapat

Page 32: Asphyxia Ed

CO ( CARBON MONOKSIDA )CO ( CARBON MONOKSIDA )

• Berat jenis CO sedikit lebih ringan dari udara.• Mempunyai sifat mengikat Hb 210 kali lebih cepat

dari O2.• Contoh : Kebakaran gedung, Meninggal dunia dlm

mobil dengan mesin & alat pendingin dlm hidup & knalpot bocor, Ruang ventilasinya kurang dgn adanya alat pemanas menggunakan gas dapur/bensin.

• Tes pemeriksaan drh korban dgn ALKALI DILUTION TEST. Sebagai kontrol ialah darah orang normal yg bukan perokok.

• Lebam mayat berwarna merah terang (CHERRY RED)

Page 33: Asphyxia Ed

H2S (HYDROGEN SULFIDA)H2S (HYDROGEN SULFIDA)

• Gas H2S berat jenis 1,19 kali lebih berat dari pada udara.

• Contoh : Pada penguraian bahan yg mengandung S (Sulfur) tdpt dipabrik penyaman kulit,selokan yg tertutup, dijamban.

• Test terhadap sample gas dgn Pb Asetat.

Page 34: Asphyxia Ed

MATI LEMAS

Kasus pembunuhan, korban disumpal mulutnya dan dibakar.

Page 35: Asphyxia Ed

HANGINGHANGING

Seorang pemuda gantung diri dengan tampar plastik, titik penggantungan di belakang kepala, sehingga posisi kepala sedikit menunduk, letak tali di bawah jakun sehingga lidah terjulur.

Page 36: Asphyxia Ed

HANGINGHANGING

Posisi tali (titik penggantungan) di kiri belakang.Ujung kaki tidak harus tergantung jauh dari lantai.

Page 37: Asphyxia Ed

Jeratan dan Cekikan

Page 38: Asphyxia Ed

TENGGELAMTENGGELAM

Korban tenggelam yang masih baru dengan buih putih serta bercak darah di mulut dan hidung.Pada pemeriksaan paru tampak membesar dan berisi cairan.

Page 39: Asphyxia Ed

HangingHanging

Hanging bisa menggunakan kain/ jarik

Page 40: Asphyxia Ed

ATAS PERHATIANNYA SELAMAT BELAJAR