Asphalt Finisher

33
PETUNJUK PEMERIKSAAN PERALATAN PENGHAMPAR CAMPURAN ASPAL (ASPHALT FINISHER) No. : 03 I /T/BM/ 1996 Maret 1996 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL B1NA MARGA

description

pediman mengenai alat asphalt finisher dari kemenpu

Transcript of Asphalt Finisher

Page 1: Asphalt Finisher

PETUNJUK PEMERIKSAAN PERALATAN PENGHAMPAR CAMPURAN ASPAL (ASPHALT FINISHER)

No. : 03 I /T/BM/ 1996 Maret 1996

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL B1NA MARGA

Page 2: Asphalt Finisher

PRAKATA

Dalam rangka mengembangkan jaringan jalan yang efisien dengan kualitas yang baik, perluditerbitkan buku-buku standar mengenai perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian danpemeliharaan.

Untuk maksud tersebut Direktorat Jenderal Bina Marga, selaku pembina jalan di Indonesia, telah berupaya menyusun buku-buku yang diperlukan sesuai dengan prioritas dankemampuan yang ada.

Buku "Petunjuk Pemeriksaan Peralatan Penghampar Campuran Aspal(Asphalt Finisher) No. 031(TIBM/1996" ini, merupakan salah satu konsep dasar yangdihasilkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga yang masih memerlukan pembahasan-pembahasan oleh Panitia Kerja dan Panitia Tetap Standardisasi apabila akan diusulkanmenjadi Rancangan SNI atau Pedoman Teknik Departemen.

Namun demikian, kiranya buku ini sudah dapat diterapkan dalam pemeriksaan kelaikanoperasional peralatan di lapangan sebelum peralatan tersebut dioperasikan dalampelaksanaan pekerjaan, ataupun sebagai persiapan untuk mengajukan permintaan kalibrasikepada yang berwenang.

Selanjutnya kami mengharapkan dari penerapan di lapangan dapat diperoleh masukan-masukan kembali berupa saran dan tanggapan guna penyempurnaan buku ini.

Jakarta, Maret 1996

Pgs. DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA

SOEHARSONO MARTAKIM

i

Page 3: Asphalt Finisher

DAFTAR ISI

Hal

Bab I DESKRIPSI 1

1.1 Maksud dan Tujuan 1

1.1.1 Maksud 1

1.1.2 Tujuan 1

1.2 Ruang Lingkup 1

1.3 Pengertian 1

Bab II Ketentuan 3

2.1 Umum 3

2.2 Produktivitas Asphalt Finisher 3

Bab III Pemeriksaan Peralatan Penghampar Campuran Aspal 5

(Asphalt Finisher)

3.1 Pemeriksaan Secara Umum Asphalt Finisher 5

3.2 Pemeriksaan Komponen-Komponen Asphalt Finisher 6

3.2.1 Mesin 6

3.2.2 Under Carriage 7

3.2.3 Power Train 8

3.2.4 Sistem Hidrolik 8

3.2.5 Steering dan Rem 9

3.2.6 Body dan Chassis 9

3.2.7 Roller Bar 10

3.2.8 Hopper 10

3.2.9 Feeder 11

3.2.10 Pintu Pengatur Alir 11

3.2.11 Ulir Pembagi 11

3.2.12 Screed 12

3.2.13 Tamper dan Vibrator 13

3.1 Formulir Pemeriksaan 13

ii

Page 4: Asphalt Finisher

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. TABEL 1 DAN GRAFIK 2 (TONASE PENGHAMPARAN ASPAL)

2. SKEMA PERALATAN ASPHALT FINISHER MENURUT JENISNYA SERTA

BAGIAN-BAGIANNYA

3. FORMULIR-FORMULIR PEMERIKSAAN PERALATAN PENGHAMPAR

CAMPURAN ASPAL

iii

Page 5: Asphalt Finisher

DAFTAR PUSTAKA

The Asphalt Institute, The Asphalt Handbook, The Asphalt Institute, College Park,

Maryland, April 1965.

The Highway Subcommittee on Construction, Construction Manual for Highway

Construction, American Association of State Highway and Transportation Officials,

Washington, D.C., 1990.

David A. Day, Construction Equipment Guide, The Wiley Series of Practical Construction

Guides, A Wiley - Interscience Publication, Denver, Colorado.

Niigata Catalog, Asphalt Finisher Thirty. Years of Production Experience, Niigata

Engineering CO., LTD., Tokyo, Japan.

Cedarapids, Asphalt Paver BSF-2, Iowa Manufacturing Company, Cedarapids, Iowa, USA.

Tim Penyusun, Petunjuk Pengisian Formulir Pendataan / Pemeriksaan Peralatan,

Direktorat Peralatan Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga, 1992.

Tim Penyusun Manual, Manual Kriteria Pemeliharaan Peralatan, Departemen Pekerjaan

Umum, Februari, 1983.

Menteri Pekerjaan Umum, Pedoman Pemeliharaan Peralatan (Kepmen. PU. No.

233/KPTS/1981), Departemen Pekerjaan Umum, Agustus, 1981.

Direktur Jenderal Bina Marga, Pedoman Standarisasi, Direktorat Jenderal Bina Marga,

Departemen Pekerjaan Umum, September, 1995.

iv

Page 6: Asphalt Finisher

BAB I

DESKRIPSI

1.1 Maksud dan Tujuan

1.1.1 Maksud

Buku petunjuk pemeriksaan peralatan penghampar campuran aspal (asphalt finisher)

dimaksudkan agar pengguna di lapangan dapat mengetahui kondisi peralatan

tersebut apakah masih laik operasional, perlu perbaikan atau sudah perlu diganti agar

peralatan tersebut senantiasa siap pakai dalam kondisi yang baik untuk menunjang

pekerjaan di lapangan.

1.1.2 Tujuan

Tujuan buku petunjuk pemeriksaan ini agar pengguna peralatan, khususnya peralatan

penghampar dapat digunakan seoptimal mungkin sesuai spesifikasi yang diinginkan.

1.2 Ruang Lingkup

Buku petunjuk ini berisi persyaratan-persyaratan umum dan ketentuan-ketentuan

teknis pemeriksaan peralatan penghampar aspal dan meliputi dua masalah

pokok, yaitu :

1) Pengenalan asphalt finisher beserta produk akhir yang harus dihasilkan.

2) Tata cara pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan asphalt finisher secara umum

dan pemeriksaan komponen-komponen asphalt finisher dengan lebih terinci.

1.3 Pengertian

Crawler track : adalah roda pada asphalt finisher yang berupa roda kelabang.

Bearing : adalah bantalan yang berfungsi menahan gesekan secara

langsung.

Roller Bar : adalah batang berbentuk silinder yang terbuat dari besi yang

berfungsi untuk menahan truk yang membawa campuran aspal.

panas

1

Page 7: Asphalt Finisher

Screed : Pelat baja khusus yang terletak pada bagian belakang asphalt

finisher yang berfungsi untuk meratakan pada campuran aspal

yang telah dihamparkan oleh ulir pembagi.

Hopper : adalah tempat untuk menampung campuran aspal yang

dijatuhkan dad truk.

Ulir Pembagi : adalah batang baja yang berbentuk seperti ulir (screw) yang

berfungsi untuk membagi material sama rata.

2

Page 8: Asphalt Finisher

BAB II

KETENTUAN

2.1 Umum

Asphalt finisher adalah alat untuk menghamparkan campuran aspal yang dihasilkan

dari alat produksi aspal. Terdapat dua jenis asphalt finisher yaitu jenis crawler yang

menggunakan roda kelabang dan jenis roda karet. Kelebihan dad asphalt finisher

roda kelabang adalah dalam hal daya ambang (flotation), traksi, dan

penghamparannya lebih halus serta lebih datar dibandingkan asphalt finisher yang

menggunakan roda karet dengan ukuran yang sama. Kelebihan dad asphalt finisher

roda karet adalah dalam hal manuver yang lebih cepat. Unjuk kerja mekanis yang

harus diperhatikan dari asphalt finisher yaitu :

- Hopper yang mempunyai kapasitas yang dapat menampung berbagai ukuran

truk.

- Tempat duduk operator yang dapat bergeser ke samping dan dapat dikunci.

- Meskipun umumnya lebar penghamparan kurang lebih 6 meter, tapi masih

mempunyai tambahan panjang pada endplates yang berguna untuk

kemampuan penghamparan pada bahu jalan.

- Kemampuan memanjang secara otomatis pada mekanisme screw yang lebih

baik daripada manual.

- Semua operasi dapat dilaksanakan melalui panel utama.

Hal-hal tersebut di atas dapat dijadikan pertimbangan dalam pemilihan asphalt

finisher.

2.2 Produktivitas Asphalt Finisher

Hal yang harus diperhatikan pada fungsi asphalt finisher adalah produk akhir berupa

kemampuan Menghampar aspal dengan kriteria sebagai berikut :

- Sama tebal

- Sama lebarnya

- Sama kemiringannya

- Rata permukaannya

3

Page 9: Asphalt Finisher

- Sama permukaannya

- Sama kepadatannya

- Mendapatkan precompaction

- Homogenitas hampar dengan homogenitas yang baik

- Tebal, lebar, dan kemiringan hamparan menurut spesifikasi.

Untuk mencapai hal tersebut di atas pemeriksa peralatan harus memeriksa kondisi

peralatan secara terinci yang akan dijelaskan pada bab-bab selanjutnya dan secara

kontinyu mengecek permukaan yang akan dihampar, campuran aspal pada truk,

kedalaman material yang akan dihampar, texture permukaan pada mesin, operasi

pemadatan, dan permukaan yang dihampar dengan menggunakan "straightedge" dan

"stringline" untuk memeriksa hasil kerja berupa kemiringan melintang (crown) dan

kerataan permukaan. Pemeriksaan selanjutnya adalah mengumpulkan data

pemadatan, mencatat lokasi dan panjang dari tiap pemadatan.

Pada awal operasi penghamparan dengan menggunakan asphalt finisher, screed

harus dipanaskan terlebih dahulu untuk mendapatkan temperatur yang benar dan

grade control disetel sesuai spesifikasi (transverse joint).

Setelan ini harus di cek secara hati-hati untuk mendapatkan kualitas penghamparan

yang baik. Penyetelan ketebalan diatur dengan alat kontrol ketebalan.

Pada waktu truk membawa campuran aspal panas maka pemeriksa mengumpulkan

data muatan (load ticket), mengecek penyelesaian, mencatat data berat dan lokasi

dimana campuran aspal ditempatkan. Pemeriksa secara visual mengecek tiap muatan

campuran aspal pada truk untuk keseragaman, dan secara random mengecek

temperatur campuran. Muatan campuran pada truk dapat ditolak jika terlalu panas,

terlalu dingin, terlalu banyak aspal, terlalu sedikit aspal, campuran tidak seragam,

terlalu banyak agregat kasar, terlalu banyak agregat halus, dan atau terlalu lembab.

Hal-hal di atas adalah kriteria yang harus diperhatikan untuk menilai unjuk kerja dari

hasil akhir peralatan asphalt finisher itu sendiri. Jika tidak memenuhi syarat maka

harus dilaksanakan pemeriksaan secara menyeluruh dari fungsi kerja asphalt

finisher, dan jika perlu diadakan pemeriksaan kondisi secara bertahap dari tiap-tiap

komponennya.

Perbandingan ideal tonase material penghamparan dibandingkan kecepatan

penghamparan dapat dilihat pada Tabel 1 atau Grafik 1.

4

Page 10: Asphalt Finisher

BAB III

PEMERIKSAAN PERALATAN PENGHAMPAR CAMPURAN ASPAL

(ASPHALT FINISHER)

Pemeriksa peralatan jalan harus melakukan pemeriksaan termasuk pemeriksaan peralatan

penghampar yang dimiliki kontraktor. Pemeriksaan kondisi dan penyetelan meliputi bagian

komponen-komponen dari mesin penghampar. Setelah dilaksanakan pemeriksaan tersebut

baru dapat mulai dilaksanakan operasi penghamparan. Jika pada penghamparan terjadi

ketidakberesan atau kurang optimal, harus dilakukan diskusi dan koreksi. Hindarkan

keterlambatan atau tertundanya penghamparan pada waktu pelaksanaan pekerjaan

pelapisan aspal.

3.1 Pemeriksaan Secara Umum Asphalt Finisher

Pemeriksa harus mengenal sistem mekanik dan mekanisme yang ada pada tipe

asphalt finisher yang digunakan pada proyek tersebut sehingga dapat melaksanakan

pemeriksaan kondisi dan penyetelan yang diperlukan. Harus tersedia buku petunjuk

pengoperasian dan penyetelan peralatan tersebut yang dikeluarkan oleh pabrik

pembuat (manufacturer). Hal-hal umum yang dilaksanakan dalam pemeriksaan

adalah sebagai berikut :

1. Pada semua mesin penghampar harus diperiksa motor penggeraknya seperti kerja

governor, dan kelancaran kerja motor.

2 Pada track mesin penghampar, rangkaian track harus diperiksa secara benar

penyetelannya, termasuk pin-pinnya. Jika terjadi penggunaan secara berlebih atau

aus harus diganti.

3. Pada ban karet dari asphalt finisher tipe roda karet harus diperiksa tekanan

anginnya sesuai yang dipersyaratkan.

Penggerak rantai harus disetel secara benar dan jika terjadi keausan harus diganti.

5

Page 11: Asphalt Finisher

4. Pada batang tamper harus dicek putaran tiap menitnya (RPM), kerenggangan dari

screed, panjang langkah. dan kemungkinan keausan pada tips.

5. Untuk vibrator pada screed, jika diberikan pada spesifikasi, harus dicek

kebenaran kinerjanya.

6. Pada ujung plate pada screed (strike off plate) harus diperiksa ketinggian dan

vibrating screednya.

7. Pada pelat screed harus diperiksa kemungkinan keausan, keakuratan kerja crown,

pengaturan tilt (kemiringan melintang), dan efisiensi pengoperasian dari panas

burner pada screed. Sambungan (extention) harus dalam bidang yang sama.

Vibrator pada screed penggetar harus diperiksa kinerjanya.

8. Pada kelandaian atau kontrol ketebalan, manual atau otomatis harus diperiksa

untuk pemakaian yang benar.

3.2 Pemeriksaan Komponen-Komponen Asphalt Finisher

3.2.1 Mesin

Pemeriksaan yang dilaksanakan sebelum dan selama beroperasi adalah sebagai

berikut :

1. Periksa minyak pelumas (oli).

2. Periksa air pendingin

3. Amati instrumen atau meteran yang ada dan periksa jika ada bunyi mesin yang

aneh.

4. Periksa air aki

5. Periksa pinion clutch motor starter

6. Periksa adanya kebocoran oli pads seal-seal atau packing pada mesin.

6

Page 12: Asphalt Finisher

7. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan dari mesin.

8. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik

pembuatnya.

3.2.2 Under Carriage

Pemeriksaan yang dilaksanakan sebelum dan selama beroperasi adalah sebagai

berikut :

1. Periksa secara visual under carriage, apakah sudah dalam keadaan sempuma. Bila

ada hal yang tidak normal segera perbaiki.

2. Periksa kondisi track roller frame (inner dan outer bearing) dan tegangan track

sesuai spesifikasi.

3. Periksa kekencangan baut-baut track shoes.

4. Periksa minyak pelumas track roller, track carrier roller, dan track-track idler.

Tambah bila kurang, dan ganti seal-seal apabila ada kebocoran.

5. Periksa keausan pada roller. Bila perlu diperbaiki atau diganti.

6. Periksa sprocket, idler, track links, track shoes terhadap keausan. Bila perlu,

diperbaiki atau diganti.

7. Periksa kelengkapan pada under carriage.

8. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik

pembuatnya.

7

Page 13: Asphalt Finisher

3.2.3 Power Train

Pemeriksaan yang dilaksanakan sebelum dan selama beroperasi adalah sebagai

berikut:

1. Periksa secara visual kebocoran-kebocoran pada kopling, torque converter,

transmission dan final drive. Perbaiki bila ada kebocoran.

2. Periksa permukaan cairan hidrolik. Bila kurang, ditambah.

3. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan pada power train.

4. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh

pabrik pembuatnya.

3.2.4 Sistem Hidrolik

Laksanakan pemeriksaan sebelum dan selama operasi sebagai berikut:

1. Periksa kebocoran minyak hidrolik pada hydraulic system.

2. Periksa permukaan minyak hidrolik pada tangki oli.

3. Periksa fitting pada control valve, dan nippel-nippel dudukan hydraulic cylinder.

4. Periksa kebersihan serta kondisi filter dan strainer.

5. Periksa oli transmisi penggerak pompa hidrolik, control pump.

6. Periksa sambungan-sambungan, fitting hose, serta kekencangan baut pada pompa

hidrolik

7. Periksa oil cooler.

8. Periksa kondisi relief valve. Bila perlu, perbaiki atau ganti.

8

Page 14: Asphalt Finisher

9. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan pada power train.

10.Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik

pembuatnya.

3.2.5 Steering dan Rem

Hal-hal yang umum diperiksa pada bagian ini adalah :

1. Periksa ukuran batas oli steering clutch compartment. Tambah oli bila perlu, dan

periksa adanya kebocoran pada seal-sealnya.

2. Periksa minyak rem, tambah bila perlu, cek jika ada kerusakan pada master

remnya, serta wheel brake.

3. Periksa kebocoran angin atau minyak pada pipa-pipa atau flexible hose.

4. Periksa stelan kebebasan bekerjanya pedal rem, steering clutch. Stel bile perlu.

5. Periksa pergerakan lever parking brake.

6. Periksa kemampuan pengereman, disc, lining brake. Ganti bila perlu.

7. Periksa bekerjanya booster rem. Perbaiki bila perlu.

8. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan pada steering system dan brake system.

9. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik

pembuatnya.

3.2.6 Body dan Chassis

Pemeriksaan body dan chassis secara umum dilakukan sebagai berikut:

9

Page 15: Asphalt Finisher

1. Periksa karet-karet (bushing), ganti kalau ada yang aus.

2. Periksa baut-baut pengikat. Kencangkan kalau longgar.

3. Periksa dudukan pegas. Perbaiki dan ganti jika perlu.

4. Periksa seluruh body dan chassis. Perbaiki bagian yang rusak, dan ganti jika

perlu.

5. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan body dan chassis.

6. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik

pembuatnya

.

3.2.7 Roller Bar

Pemeriksaan pada roller bar adalah dengan melihat kondisi secara umum,

kemampuan berputar, dan ketinggiannya agar dapat menahan trek agar tidak

menabrak body asphalt finisher, cek dimensi yang benar sesuai spesifikasii yang ada.

3.2.8 Hopper

Yang harus dilakukan dalam pemeriksaan adalah :

1. Memeriksa / Mengukur dimensi atau kapasitas hopper yang harus lebih

besar dari kapasitas truk agar aspal yang ditumpahkan dapat tertampung.

2. Periksa kemampuan naik dan turunnya dinding hopper. Apakah terjadi kemacetan

dan kemungkinan rusak / aus. Perbaiki jika perlu.

3. Periksa fungsi hidrolis untuk yang menggerakkan hopper. Jika terjadi kerusakan /

kebocoran pada seal-sealnya dan fungsi kerjanya, perbaiki dan ganti jika perlu.

4. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan pada hopper.

10

Page 16: Asphalt Finisher

5. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik

pembuatnya.

3.2.9 Feeder

Hal-hal yang harus diperiksa adalah sebagai berikut :

1. Periksa kelancaran jalannya feeder untuk mendistribusikan aspal. Cek jika

terjadi rusak, berlobang, dan kemungkinan aus.

2. Periksa kondisi rantai penggerak, tegangan serta sambungan rantai penggerak.

3. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan feeder.

4. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik

pembuatnya.

3.2.10 Pintu Pengatur Alir

Hal-hal yang harus diperiksa sebagai berikut :

1. Fungsi atau bagian yang harus diperiksa adalah kemampuan pengaturan jumlah

pembagian campuran. Pintu harus dapat naik turun dengan lancar, dan cek

keausan.

2. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan pintu pengatur alir.

3. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik

pembuatnya.

3.2.11 Ulir Pembagi

Pada bagian ini yang paling penting untuk diperiksa adalah :

11

Page 17: Asphalt Finisher

1. Ulir pembagi harus mampu membagi material sama rata.

2. Ulir pembagi harus dapat berputar searah dan serentak antara bagian kid dan

bagian kanan.

3. Poros pada ulir pembagi harus dalam keadaan lurus (tidak bengkok) yang dapat

berpengaruh terhadap pembagian material.

4. Lakukan pemeriksaan keausan secara menyeluruh, terutama bagian screw atau

auger. Jika sudah tipis dan tidak rata, harus diganti.

5. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan pada ulir pembagi.

6. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik

pembuatnya.

3.2.12 Screed

Pada bagian ini hal-hal yang harus diperiksa adalah sebagai berikut :

1. Lakukan pemeriksaan terhadap kemampuan screed untuk dapat naik dan turun

secara serentak antara bagian kin dan bagian kanan.

2. Penksa kerataan permukaan screed dari kemungkinan korosi atau keausan,

cacat, bolong, atau bergelombang.

3. Lakukan pemeriksaan fungsi pemanasan dan heater dan penggetar (vibrator)

pada screed. Apakah masih berfungsi (secara manual dapat dilakukan dengan

menaruh telapak tangan).

4. Lakukan pemeriksaan kemampuan untuk membentuk sudut, kemiringan yang

sama antara bagian kiri dan kanan.

5. Lakukan pemeriksaan fungsi hidrolis untuk memanjangkan screed (extendable).

Cek kemungkinan terjadi kebocoran seal dan kerusakan pada pipa hidrolis.

12

Page 18: Asphalt Finisher

6. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan screed.

7. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik

pembuatnya.

3.2.13 Tamper dan Vibrator

Pemeriksaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Lakukan pemenksaan apakah tamper dan atau vibrator masih mampu bergetar

yang berfungsi sebagai precompaction.

2. Lakukan pemeriksaan kerataan penampang tamper, serta keausannya.

3. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan pada tamper dan vibrator.

4. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik

pembuatnya.

3.3 Formulir Pemeriksaan

Semua hasil pemeriksaan Asphalt Finisher seperti diuraikan dalam Sub Bab 3.1 s.d.

3.2 dicatat dalam buku pemeriksaan seperti contoh yang tercantum dalam

lampiran3.

13

Page 19: Asphalt Finisher

LAMPIRAN

1. TABEL 1 DAN GRAFIK 1 (TONASE PENGHAMPARAN ASPAL)

2. SKEMA PERALATAN ASPHALT FINISHER MENURUT JENISNYA SERTA

BAGIAN - BAGIANNYA

3. FORMULIR – FORMULIR PEMERIKSAAN PERALATAN PENGHAMPAR

CAMPURAN ASPAL

14

Page 20: Asphalt Finisher

LAMPIRAN 1

TABEL 1 DAN GRAFIK 1

(TONASE PENGHAMPARAN ASPAL)

Page 21: Asphalt Finisher

TABEL 1

Tonase Penghamparan Aspal untuk Tebal 3 cm (Dalam ton per jam)

Lebar Penghamparan (m)Speed

(m/min)1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

3 12 24 36 48 61 72 84 97 107 120 131 144 157 1676 24 48 71 96 120 143 168 192 215 239 261 287 310 3369 36 72 107 145 180 215 251 287 322 359 394 431 466 50212 48 96 143 191 239 288 335 384 430 479 525 574 623 66915 60 120 180 239 300 360 419 481 559 597 656 718 779 83918 72 144 215 288 359 432 503 576 647 718 787 862 933 100621 84 168 251 336 425 503 587 671 755 838 917 1005 1089 117324 96 192 286 384 479 575 669 768 862 956 1050 1149 1246 134227 108 216 321 432 539 647 754 863 970 1076 1181 1293 1399 150930 120 238 358 480 598 720 838 960 1077 1197 1312 1436 1556 167834 132 264 283 527 659 792 922 1055 1184 1315 1443 1578 1712 184537 144 288 429 575 718 863 1006 1149 1292 1433 1573 1721 1866 201240 156 312 465 623 779 935 1088 1246 1399 1554 1706 1865 2022 218143 168 336 500 672 838 1007 1172 1341 1507 1674 1837 2008 2178 234846 180 360 537 721 898 1078 1257 1438 1617 1794 1968 2154 2339 2517

1

Page 22: Asphalt Finisher

GRAFIK 1 Tonase Penghamparan Aspal

Untuk Tebal 3 cm

Catatan :

Cara pembacaan grafik :

1. Tentukan lebar penghamparan.2. Tentukan kecepatan penghamparan.3. Tarik garis dari 0 ke kecepatan penghamparan (garis 1). 4. Tarik garis tegak (garis 2) dari lebar penghamparan sampai memotong garis 1. 5. Dari perpotongan tersebut tarik garis mendatar (garis 3) untuk menentukan tonase.

2

Page 23: Asphalt Finisher

LAM P I RAN 2

SKEMA PERALATAN ASPHALT FINISHER MENURUT JENISNYA SERTA BAGIAN-BAGIANNYA

Page 24: Asphalt Finisher

SKEMA ASPHALT FINISHER

1

Page 25: Asphalt Finisher

2

Page 26: Asphalt Finisher

3

Page 27: Asphalt Finisher

LAMPIRAN 3

BUKU PEMERIKSAAN PERALATAN PENGHAMPAR

CAMPURAN ASPAL(ASPHALT FINISHER)

No.: 031 A/T/BM11996 Maret 1996

Pemakai : ........................................Lokasi : ........................................Jenis Alat : ........................................Merek/Tipe : ........................................Th. Pembuatan : ........................................ Nomor Rangka : ........................................Nomor Mesin : ........................................Pemilik : ........................................Kode Unit Alat : ………………………… No Registrasi : ........................................

DEPARTEMMEN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

Page 28: Asphalt Finisher
Page 29: Asphalt Finisher

I. REKAPITULASI HASIL PEMERIKSAAN PERALATAN

KONDISI

RUSAKBAGIAN / KOMPONEN

PERALATAN YANGDIPERIKSA BAIK

LENGKAP TIDAKLENGKAP

TIDAK ADA

Engine

Clutch/Torque Converter

Transmission

Drive line

Differential

Final Drive

Steering

Brake System

Electrical System

Fuel System

Cooling System

Chassis and Body

Tyre

Undercarriage

Attachment

Hydarulic System

Perlengkapan

Dongkrak & Handle

Engkol / slenger

Tools

I-1

Page 30: Asphalt Finisher

Kondisi Umum

B RR RB RS

Catatan Peneriksaan :

PEMERIKSA PEMAKAI PINBAGPRO

Nama Nama Nama

Jabatan Jabatan Jabatan

Tandatangan

Tandatangan

Tandatangan

Catatan :

Hasil pemeriksaan peralatan dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dan masing-masingdiberikan kepada :

1. Pemakai Alat2. Pinbagpro3. Pemeriksa Alat

I-2

Page 31: Asphalt Finisher

II. HASIL PEMERIKSAAN PERALATAN

No. Nama Bagian Tolak Ukur Baik(Ket)

Buruk(Ket)

BerputarSesuai spesifikasi

1 Roller Bar

KetinggianKapasitas hopper >kapasitas truk

Dinding hopper dapat naikturun

2 Hopper

Fungsi hidrolisKeteraturan ban berjalanKeserentakan jalan ban kin dan kanan

3 Feeder

Keausan (%) Kondisi rantai penggerakPengaturan jumlah pembagian campuran Dapat menambah,mengurangi campuran, pintu naik turun

4 Pintu Pengatur Alir

Keausan (%)Dapat membagi materialsama rata Dapat berputar searahKeausan (%)Kelurusan poros auger/screw

5 Ulir Pembagi

Keausan ferodo auger/screwScreed naik turun serentakKerataan permukaanscreedPemanasan screed dan heaterKesamaan kemiringanscreed kin dan kanan Kemampuan memanjang& memendek dan kin & kanan, cek hidrolis & hose

6 Screed

Keausan plat screedBergetar sesuai spesifikasiBekerja naik turun Keausan (%)

7 Tamper

Kerataan penampang

II-1

Page 32: Asphalt Finisher

No. Nama Bagian Tolak Ukur Baik(Ket)

Buruk(ket)

7 Tamper Terdapat kerengganganantara tamper denganscreed + 3 s/d 5 mm Kemampuan naik turunKesamaan skala putaran handwheel kin & kanan

8 Hand Wheel & Lengan Tank

Keausan (%) 9 Crown Cek fungsi crown

Kelancaran pergerakantrackKeausan (%) Cek keausan track

10 Track

Cek keausan gigi track (runcing atau tidak)

II-2

Page 33: Asphalt Finisher

DAFTAR NAMA DAN LEMBAGA

1). Pemrakarsa

• Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga

2). Tim Penyusun

• Sub Direktorat Penyusunan Standar

3). Tim Pembahas

1. Ir..Syawal Ritonga Direktorat Bina Teknik

2. Ir. Sidi Poernomo Direktorat Bina Teknik

3. Ir. Sudarisman Direktorat Bina Teknik

4. Ir. Sukawan M., MSc. Direktorat Bina Teknik

5. Ir. Nawawi, MSc. Direktorat Bina Teknik

6. Ir. Dendi Pryandana Direktorat Bina Teknik

7. Ir. Dandi Pryantara Direktorat Bina Teknik

8. Ir. Indraswari Herman Direktorat Bina Jalan Kota

9. Ir. Jahya Rajaguguk Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah Barat

10. Ir. Sutjahjono Soejitno Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah Tengah

11. Ir. Saroso BS. Puslitbang Jalan

12. Ir. Irman Nurdin Puslitbang Jalan

13. Ir. Ahmad Purwadi MSc. Puslitbang Jalan

14. Ir. Irwin A. Rais M.Eng.Sc. Puslitbang Jalan

15. Ir. Iriansyah Puslitbang Jalan

16. Ir. Wayan Dharmayasa Puslitbang Jalan

17. Tonton Aristono Puslitbang Jalan

18. Mumung Mulyadi BE. Puslitbang Jalan

19. Paijo Puslitbang Jalan

20. Subandrijo BE. Puslitbang Jalan

21. Ir. Susanto H. BME. PT. Sarana Karya