Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

28
OLEH: Nur Azizah - 12110018

Transcript of Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

Page 1: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

OLEH:

Nur Azizah - 12110018

Page 2: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

Monopoli

Menurut ketentuan Pasal 1 No.1 Undang-Undang Antimonopoli, dikemukakan bahwa monopoli adalah

penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku

usaha atau satu kelompok pelaku usaha.

Praktik Monopoli

Dalam ketentuan Pasal 1 No.2 Undang-Undang Antimonopoli dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan

praktik monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang

mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa tertentu sehingga

menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.

Pemusatan Kekuatan Ekonomi

Yang dimaksud dengan pemusatan kekuatan ekonomi dalam Pasal 1 No.3 Undang-Undang Antimonopoli

adalah penguasaan yang nyata atas suatu pasar bersangkutan oleh satu atau lebih pelaku usaha sehingga

dapat menentukan harga barang dan atau jasa.

Persaingan Usaha Tidak Sehat

Menurut rumusan Pasal 1 No.6 Undang-Undang Antimonopoli, yang dimaksud dengan persaingan usaha

tidak sehat adalah persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran

barang atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum

atau menghambat persaingan usaha.

Page 3: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

1. Monopoly By Law

UUD 1945 pasal 33 ayat 3 juga membenarkan adanyamonopoli jenis ini, yaitu dengan memberikan monopolibagi negara untuk menguasai bumi dan air dankekayaan alam yang terkandung di dalamnya sertacabang-cabang produksi yang menguasai hajat hiduporang banyak.

Page 4: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

2. Monopoly By Nature

Monopoli alamiah yang muncul karena keadaan alam yang khas atau berciri khusus, seperti kesuburan tanah, iklim yang sesuai ayau karena mengandung kekayaan bahan tambang tertentu. Monopoli alamiah ini hanya dimiliki oleh daerah-daerah tertentu.

Page 5: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

3. Monopoly By License

Hak paten atau hak cipta adalah monopoli

berdasarkan hukum karena pengetahuan-

kemampuan khusus (special knowledge)

yang menciptakan daya monopoli secara

teknik.

Page 6: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

4. Monopoli karena Terbentuknya StrukturPasar Akibat Perilaku dan Sifat Manusia

Sifat-sifat dasar manusia yang menginginkankeuntungan besar dalam waktu yang singkatdan dengan pengorbanan dan modal yang sekecil mungkin atau sebaliknya, denganmenggunakan modal (capital) yang sangatbesar untuk memperoleh posisi dominan gunamenggusur para pesaing yang ada.

Page 7: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

Manusia sebagai mahluk yang mempunyai ambisi tentunya ingin menjadi yang terbaik.Oleh sebab itu dalam persaingan usahapun pastinya pelaku usaha ingin menjadi yang terbaik, untuk mewujudkan itu semua maka akan ditempuh segala cara untukmeraihnyaKalo sudah begitu apa yang akan terjadi pada persaingan usaha???

Sebagai contoh saja apabila satu pelaku usaha atau kelompok usaha yang mempunyaimodal yang besar (Perusahaan Raksasa), Perusahaan raksasa ini akan memberlakukanharga dibawah harga pasar (Jual Rugi), gunanya untuk apa? tidak lain tentunya untukmematikan persaingan dengan pelaku usaha pesaing yang tidak mempunyai modal yang besar.Dengan diberlakukannya harga yang murah, secara otomatis konsumen akan berduyun-duyun untuk membelinya. Kemudian apa yang terjadi!!!! Pelaku usaha pesaing yang menjual barang sejenis akan gulung tikar alias bangkrut. Lalu????? Dengan bangkrutnyapelaku usaha pesaing maka yang terjadi dipasar tidak akan ada lagi persaingan, karenayang tersisa hanya satu pelaku usaha.

Terus dampaknya terhadap konsumen apa?????Sudah jelas jika ada satu pelaku usaha yang menjual satu jenis barang dan atau jasa, maka dengan seenaknya dia akan mempermainkan harga barang dan atau jasa. denganbegitu konsumenlah yang akan dirugikan, mau beli mahal gak beli butuh, akhirnya mauga mau harus beli karena butuh.

Page 8: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

Pada dasarnya, sebelum 1999 persaingan curang telah diatur dalam beberapa Undang-Undang

akan tetapi belum komprehensif. Pada 1993-1994 Departemen Perdagangan dan Fakultas Hukum

Universitas Indonesia membuat Naskah Akademik Undang-undang Persaingan Sehat di bidang

perdagangan. Selanjutnya, pada 1995 Partai Demokrasi Indonesia menghasilkan Rancangan

Undang-undang Antimonopoli.

Semuanya tenggelam sebelum sampai pada tahap pembahasan di legislatif. Akhirnya, pada 1998

ketika Indonesia mengalami krisis moneter yang mengakibatkan Indonesia bekerja sama dengan

IMF sebagai upaya memulihkan perekonomian yang terpuruk. Salah satu syarat yang diajukan

IMF dalam Letter of Intent (LoI) agar Indonesia membuat undang-undang yang khusus mengatur

antimonopoli.

Atas inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tahun 1998 dibuatlah Rancangan Undang-

undang Persaingan Usaha yang kemudian disahkan serta ditandatangani Presiden pada 5 Maret

1999 dan lahirlah Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli

dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Page 9: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

No Aturan Perundang-Undangan Pasal Isi

1 KUH Pidana (W.v.S) Pasal 382

bis

Larangan dan ancaman pidana bagi pihak yang melakukan

perdagangan curang

2 B.W. Pasal 1365 Setiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian pada

orang lain mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian tersebut

untuk memberi ganti rugi.

3 UU PA No.5 Tahun 1960 Pasal 13 Monopoli di bidang pertanahan harus dicegah.

4 UU No. 19 Tahun 1992/ UU No.14

Tahun 1997 tentang Merek

Pasal 81

dan 82

Ancaman pidana bagi perbuatan curang dalam pemakaian merek

5 UU No. 5 Tahun 1984 tentang

Perindustrian

Pasal 7 (3) Mencegah pemusatan atau penguasaan industri oleh salah satu

kelompok atau perorangan dalam bentuk monopoli yang merugikan

masyarakat

6 UU No 1 Tahun 1995 tentang

Perseroan Terbatas

Pasal 104

Ayat 1

Mencegah kemungkinan terjadinya monopoli atau yang merugikan

masyarakat akibat penggabungan, peleburan dan pengambil alihan

perusahaan

7 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal

Pasal 10 Melarang adanya ketentuan yang menghambat adanya persaingan

sehat dalam pasar modal

8 UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha

Kecil

Pasal 8 (b) Mencegah pembentukan struktur pasar pasar yang dapat melahirkan

persaingan yang tidak wajar dalam bentuk monopoli, oligopoli, dan

monopoli yang merugikan usaha kecil.

9 Peraturan Pemerintah (PP) No. 27

Tahun 1998 tentang Penggabungan,

Peleburan dan Pengambilalihan

Perseroan Terbatas

Pasal 4(1b) Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan perusahaan, hanya

dapat dilakukan dengan memperhatikan kepentingan masyarakat dan

persaingan sehat

10 Peraturan Pemerintah (PP) No. 70

Tahun 1992 tentang Bank Umum.

Pasal 15 (1) Merjer dan konsolidasi hanya dapat dilakukan setelah ada izin dari

Menkeu.

Page 10: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

Bab I: Ketentuan Umum (Pasal 1)Bab II : Asas dan Tujuan (Pasal 2 s/d Pasal 3)Bab III : Perjanjian yang DilarangBab IV : Kegiatan Yang Dilarang,Bab V : Posisi Dominan, Bab VI : Komisi Pengawas Persaingan Usaha, Bab VII : Tata Cara Penanganan Perkara (Pasal 38 s/d Pasal 46)Bab VIII : Sanksi, yang terdiri dari :Bab IX : Ketentuan Lain, yang berisi mengenai : Pengecualian (Pasal 50 s/d Pasal 51)Bab X : Ketentuan Peralihan (Pasal 52)Bab XI : Ketentuan Penutup

Page 11: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

Sesuai yang tercantum dalam ketentuan Pasal 2 Undang-Undang Antimonopoli yang berisi :

“Pelaku usaha di Indonesia dalam menjalankan kegiatanusahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan

memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelakuusaha dan kepentingan umum”.

Page 12: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

tercantum dalam ketentuan Pasal 3 Undang-UndangAntimonopoli yang memuat :

1. Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensiekonomi nasional sebagai salah satu upaya meningkatkan

kesejahteraan rakyat.2. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan

persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanyakepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelakuusaha besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha

kecil.3. Mencegah praktik monopoli dan atau persaingan usaha

tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha.4. Terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.

Page 13: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

Perjanjian yang dilarang dalam UU No.5/1999 tersebut adalah perjanjian dalam bentuk sebagai berikut :

1. Oligopoli

Perjanjian untuk menguasai produksi dan/ataupemasaran barang atau menguasai penggunaan jasa oleh2 s.d. 3 pelaku usaha atau 2 s.d. 3 kelompok pelaku usaha

tertentu.

Page 14: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

2. Penetapan HargaPerjanjian di antara pelaku usaha yang seharusnyabersaing, sehingga terjadi koordinasi (kolusi) untukmengatur harga. Hal ini bisa juga disebut kartel harga.

3. Pembagian WilayahPerjanjian di antara pelaku usaha yang seharusnyabersaing, untuk berbagi wilayah pemasaran.

Page 15: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

4. Pemboikotan

Perjanjian di antara beberapa pelaku usaha untuk:a) Menghalangi masuknya pelaku usaha baru (entry barrier);b) Membatasi ruang gerak pelaku usaha lain untuk menjualatau membeli suatu produk.

5. Kartel

Perjanjian di antara pelaku usaha yang seharusnya bersaing, sehingga terjadi koordinasi (kolusi) untuk mengatur kuotaproduksi, dan/atau alokasi pasar. Kartel juga bisa dilakukanuntuk harga (menjadi price fixing).

Page 16: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

6. TrustPerjanjian kerja sama di antara pelaku usaha dengancara menggabungkan diri menjadi perseroan lebihbesar, tetapi eksistensi perusahaan masing-masingtetap ada.

7. Oligopsoni Perjanjian untuk menguasai penerimaan pasokanbarang/jasa dalam suatu pasar oleh 2 s.d. 3 pelakuusaha atau 2 s.d. 3 kelompok pelaku usaha tertentu.

Page 17: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

8. Integrasi Vertikal

Perjanjian di antara perusahaan-perusahaan yang berada dalam saturangkaian jenjang produksi barangtertentu, namun semuanya berada dalamkontrol satu tangan (satu afiliasi), untuksecara bersama-sama memenangkanpersaingan secara tidak sehat.

Page 18: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

9. Perjanjian TertutupPerjanjian di antara pemasok dan penjual produkuntuk memastikan pelaku usaha lainnya tidakdiberi akses memperoleh pasokan yang sama ataubarang itu tidak dijual ke pihak tertentu.

10. Perjanjian dengan pihak luar negeriSemua bentuk perjanjian yang dilarang tidak hanyadilakukan antarsesama pelaku usaha dalam negeri, tetapi juga dengan pelaku usaha dari luar negeri.

Page 19: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

Monopoli

Kegiatan menguasai atas produksi dan/atau pemasaranbarang atau menguasai penggunaan jasa oleh satu pelaku

usaha atau satu kelompok pelaku usaha tertentu.

Monopsoni

Kegiatan menguasai atas penerimaan pasokan barang/jasadalam suatu pasar oleh satu pelaku usaha atau satu

kelompok pelaku usaha tertentu.

Page 20: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

Penguasaan PasarAda beberapa kegiatan yang termasuk kategori kegiatanpenguasaan pasar yang dilarang:

a) Menolak/menghalangi masuknya pelaku usaha baru(entry barier);

b) Menghalangi konsumen berhubungan dengan pelakuusaha saingannya;

c) Membatasi peredaran/penjualan barang/jasa pelakuusaha lain;

d) Melakukan praktek diskriminasi terhadap pelaku usahalain;

e) Menjual rugi (banting harga).

Page 21: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

PersekongkolanKegiatan (konspirasi) dalam rangka memenangkan suatupersaingan usaha secara tidak sehat, dalam bentuk:

Persekongkolan untuk memenangkan tender;

Persekongkolan mencuri rahasia perusahaan saingan;

Persekongkolan merusak kualitas/citra produk saingan.

Page 22: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

Posisi Dominan adalah suatu keadaan dimana pelaku usaha dalam memasarkan produknya tidak mempunyai pesaing yang

berarti di pasar yang bersangkutan dalam kaitan dengan pangsa pasar yang dikuasai, atau pelaku usaha mempunyai posisi

tertinggi di antara pesaingnya di pasar yang bersangkutan dalam kaitan dengan kemampuan keuangan, kemampuan akses pada

pasokan dan penjualan, serta kemampuan untuk menyesuaikan pasokan atau permintaan barang dan jasa tertentu.

Bentuk - Bentuk Posisi Dominan dan Penyalahgunaannya

Posisi Dominan yang bersifat umum / Pasal 25 ayat (1) dan ayat (2)

Posisi Dominan karena jabatan rangkap

Posisi Dominan karena pemilikan saham mayoritas

Posisi Dominan karena pengambilalihan

Page 23: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) adalah lembaga baru yang diperkenalkan dalam UU No. 5 Tahun 1999. Pembentukannya secara resmi melalui

Kepres No. 75 Tahun 1999 dengan melalui serangkaian tahap pemilihan yang cukupalot melibatkan Pemerintah dan DPR

Kewenangan Tugas

1. Menerima laporan dari masyarakat / pelaku usaha;

2. Melakukan penelitian tentang dugaan pelanggaran UU

No. 5 / 1999;

3. Melakukan penyelidikan / pemeriksaan;

4. Menyimpulkan hasil penyelidikan / pemeriksaan;

5. Memanggil pelaku usaha yang diduga melanggar;

6. Memanggil & menghadirkan saksi, saksi ahli, dll.

7. Meminta bantuan penyidik

8. Meminta keterangan instansi pemerintah;

9. Mendapatkan, meneliti, menilai alat bukti;

10. Memutuskan dan menetapkan kerugian;

11. Memberitahu putusan ke pihak-pihak;

12. Menjatuhkan sanksi administratif.

1. Menilai perjanjian di antara pelaku usaha;

2. Menilai kegiatan pelaku usaha;

3. Menilai ada tidaknya penyalahgunaan posisi

dominan;

4. Memberi saran pertimbangan atas kebijakan

Pemerintah;

5. Menyusun pedoman dan publikasi;

6. Memberi laporan kerja secara berkala kepada

Presiden dan DPR;

7. Mengambil tindakan sesuai kewenangannya

Page 24: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'
Page 25: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

No Pasal Uraian PIDANA POKOK PIDANA TAMBAHAN ADMINISTRATIF

1 2 3

1 Ps. 4 Oligopoli Ya – – Ya Ya

2 Ps. 5 Penetapan harga – Ya – Ya Ya

3 Ps. 6 Diskriminasi harga – Ya – Ya Ya

4 Ps. 7 Penetapan di bawah harga pasar – Ya – Ya Ya

5 Ps. 8 Penetapan harga maksimal – Ya – Ya Ya

6 Ps. 9 Pembagian wilayah Ya – – Ya Ya

7 Ps. 10 Pemboikotan Ya – – Ya Ya

8 Ps. 11 Kartel Ya – – Ya Ya

9 Ps. 12 Trust Ya – – Ya Ya

10 Ps. 13 Oligopsoni Ya – – Ya Ya

11 Ps. 14 Integrasi vertical Ya – – Ya Ya

12 Ps. 15 Perjanjian tertutup – Ya – Ya Ya

13 Ps. 16 Perjanjian dengan pihak asing Ya – – Ya Ya

14 Ps. 17 Monopoli Ya – – Ya Ya

15 Ps. 18 Monopsoni Ya – – Ya Ya

16 Ps. 19 Penguasaan pasar Ya – – Ya Ya

17 Ps. 20 Jual rugi – Ya – Ya Ya

18 Ps. 21 Penetapan biaya secara curang – Ya – Ya Ya

19 Ps. 22 Sekongkol tender – Ya – Ya Ya

20 Ps. 23 Sekongkol informasi rahasia – Ya – Ya Ya

21 Ps. 24 Sekongkol hambat pesaing – Ya – Ya Ya

22 Ps. 25 Penyalahgunaan posisi dominan Ya – – Ya Ya

23 Ps. 26 Jabatan rangkap – Ya – Ya Ya

24 Ps. 27 Pemilikan saham Ya – – Ya Ya

25 Ps. 28 Gabung, lebur,ambil alih Ya – – Ya Ya

26 Ps. 41 Hambat penyelidik/pemeriksa – – Ya Ya Ya

Page 26: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

Pasal 50Yang dikecualikan dari ketentuan undang-undang ini adalah:

a) Perbuatan dan atau perjanjian yang bertujuan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku; atau

b) Perjanjian yang berkaitan dengan hak atas kekayaan intelektual seperti lisensi, paten, merek dagang, hak cipta, desain produk industri, rangkaian elektronik terpadu, dan rahasia dagang, serta perjanjianyang berkaitan dengan waralaba; atau

c) Perjanjian penetapan standar teknis produk barang dan atau jasa yang tidak mengekang dan ataumenghalangi persaingan; atau

d) Perjanjian dalam rangka keagenan yang isinya tidak memuat ketentuan untuk memasok kembalibarang dan atau jasa dengan harga yang lebih rendah daripada harga yang telah diperjanjikan; atau

e) Perjanjian kerja sama penelitian untuk peningkatan atau perbaikan standar hidup masyarakat luas; atau

f) Perjanjian internasional yang telah diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia; atau

g) Perjanjian dan atau perbuatan yang bertujuan untuk ekspor yang tidak mengganggu kebutuhan danatau pasokan pasar dalam negeri; atau

h) Pelaku usaha yang tergolong dalam usaha kecil; atau

i) Kegiatan usaha koperasi yang secara khusus bertujuan untuk melayani anggotanya.

Pasal 51“Monopoli dan atau pemusatan kegiatan yang berkaitan dengan produksi dan atau pemasaran barangdan atau jasa yang menguasai hajat hidup orang banyak serta cabang-cabang produksi yang pentingbagi negara diatur dengan undang-undang dan diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara danatau badan atau lembaga yang dibentuk atau ditunjuk oleh Pemerintah”.

Page 27: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

Dampak – Dampak UU Antimonopoli bagi Prlaku Usaha :•pelaku usaha tidak boleh menjalankan usaha dengan cara tidak fair •pelaku usaha harus sungguh-sungguh bersaing dengan kompetitornya supaya tetapdapat eksisDampak UU Antimonopoli Bagi Masyarakat (Konsumen)•Dampak UU Antimonopoli bagi masyarakat (konsumen) sangat dirasakan, yaituakibat persaingan antara pelaku usaha masyarakat mempunyai pilihan dalam membelisuatu produk tertentu, baik dari aspek harga, kualitas maupun pelayanannya•dengan kehadiran UU Antimonopoli ini membuat konsumen lebih bisa menikmatifasilitas-fasiltas yang dulunya adalah barang mewah karena harga yang tidakterjangkau seperti fasilitas komunikasi seluler.Dampak UU Antimonopoli Bagi Pemerintah•Kehadiran UU Antimonopoli ini jelas sangat membantu tugas berat pemerintahdalam mengawasi persaingan usaha yang kerap merugikan masyarakat dalammendapatkan pelayanan produk-produk yang dihasilkan oleh dunia usaha•Di sisi lain, perusahan-perusahaan miliki pemerintah (BUMN) yang melayanikebutuhan publik seperti listrik (PLN), pos (PT. Pos Indonesia), pelayaran (PT. Pelni), maskapai penerbangan (PT. Garuda Indonesia), dll dituntut untuk dikelola secarabenar dan professional dan tidak dimungkinkan lagi melakukan praktek monopoliatau diberi hak istimewa sesuai dengan tuntutan UU Antimonopoli.

Page 28: Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'

1.Menurut Anda sebagai Mahasiswa, sudah efektifkah hukum Persaingan Usaha yang ada di Indonesia? Jika sudah, apa alasan anda? Jika belum, apa saran Anda?

2. Jika Anda seorang Pengusaha , Bagaimana cara Anda untuk menghindari persaingan usaha tidak sehat?

3. Setujukah anda jika seandainya, PT. PLN dialihkan ke tangan swasta? Mengapa?