Aspek Hematologi Tehadap Status Gizi ..
description
Transcript of Aspek Hematologi Tehadap Status Gizi ..
Aspek Hematologi Tehadap Status Gizi
Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ pembentuk
darah dan penyakitnya. Sejak umur 7 bulan sumsum tulang merupakan organ tempat
pembentukan sel darah (sel darah merah, sel darah putih dan trombosit/keping darah). 1
Fungsi darah manusia adalah:
1. Transportasi (nutrisi makanan, oksigen, karbondioksida, sampah dan air).
Sebagai alat pengangkut yaitu dengan cara:
Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan
keseluruh jaringan tubuh.
Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan
keseluruh jaringan/ alat tubuh.
M e n g a n g k a t / m e n g e l u a r k a n z a t - z a t y a n g t i d a k b e r g u n a b a g i
t u b u h u n t u k dikeluarkan melalui ginjal dan kulit.
2. Termoregulas i (pengatur suhu tubuh, ya i tu menyebarkan panas ke seluruh
tubuh.
3. Imunolog i (mengandung ant ibodi tubuh) sebagai pertahanan tubuh
terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan perantaraan leukosit
dan antibody /zat–zat anti racun.
4. Homeostasis (mengatur keseimbangan zat, dan pengaturan pH darah).
I. Komposisi Darah Manusia
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi
sebagai alat transportasi nutrisi dan memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang
kehidupan. Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan
45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar
sepertigabelas atau 8% berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter. Darah pada
manusia mempunyai PH 7.35-7.45 (sedikit alkali).
Komposisi darah adalah: 1
Willia Gontina,Sked
Plasma darah (55%) : mengandung air, protein (albumin dan globulin), fibrinogen. Gas
(oksigen, nitrogen, dan karbondioksida), enzim, antibodi, hormon, urea, asam urat, sari
makanan (glukosa, gliserin, asam lemak, asam amino, dan kolesterol) , elektrolit
(natrium,kalium dll).
Sel-sel darah (45%) : sel darah merah, sel darah putih dan keping darah (trombosit).
Zat lain (faktor-faktor pembekuan) sebesar 5%.
Gambar 1. Komposisi darah manusia.
Gambar 2. Komposisi sel darah manusia di dalam darah.
Sel darah merah (eritrosit).Willia Gontina,Sked
Sel darah merah mempunyai siklus hidup 120 hari, bentuknya bikonkaf sedikt cakram
(seperti mangkuk), tidak mempunyai inti sel, dihasilkan oleh sumsum tulang. Sel darah
merah mengandung protein khusus yang disebut hemoglobin, hemoglobin berfungsi
untuk mengikat oksigen untuk suplai ke jaringan dan mempertahankan bentuk sel darah
merah.
Struktur Hemoglobin terdiri dari : 4 Heme (mengandung besi) + 4 globin. Kandungan
hemoglobin normal adalah 14-16 g/dl untuk pria dan 12-14 g/dl untuk wanita.
Gambar 3. Struktur sel darah merah dan hemoglobin.
Sel darah putih (leukosit).
Willia Gontina,Sked
Leukosit dibagi menjadi: neutrofil ,eosinofil ,basofil, monosit, dan limfosit. Karakteristik
sirkulasi dari leukosit adalah: dapat bermigrasi keluar dari pembuluh darah, dipengaruhi
oleh stimulus kimia spesifik, neutrophils, eosinophils, dan monosit memiliki peran
fagositosis (gerakan memakan kuman). Nilai normal leukosit dalam darah adalah 4.000 -
11.000 mm3. Leukosit terdiri dari beberapa macam, yaitu: neutrofil, eosinofil,
monosit,basofil dan limfosit.
Keping darah (trombosit).
Keping darah mempunyai ukuran sangat kecil dengan ukuran 2-3 mikron, jumlah
normalnya dalam darah adalah 250.000-500.000 mm3. Trombosit berfungsi untuk proses
pembekuan darah jika pembuluh darah terdapat kerusakan.
II. Pembentukan Sel Darah Manusia
Pembentukan sel darah merah diawali oleh sel pluripoten (cikal bakal sel darah) yang
dihasilkan oleh sumsum tulang, kemudian berdiferensiasi menjadi sel darah merah, sel
darah putih dan keping darah/trombosit. Berikut adalah mekanisme dari pembentukan atau
diferensiasi sel adalah:
Gambar 4. Proses pembentukan sel darah manusia.
Willia Gontina,Sked
III. Kelainan Pada Sel Darah Merah (Anemia)
Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin dalam darah, penderita dikatakan anemia
bila kadar hemoglobin < 13,5 g/dl pada pria dewasa, dan < 11,5 g/dl pada wanita dewasa.
a. Derajat anemia berdasakan WHO (World health Organisation)
b. Jenis-jenis anemia
Jenis-jenis anemia di dalam tubuh berdasarkan penyebabnya adalah:
Thalassemia minor
Ini adalah anemia yang paling umum dan sering terjadi pada orang dari keturunan
Mediterania. Thalassemia minor adalah kasus anemia ringan. Pada Thalassemia
bentuk sel darah lebih kecil dari biasanya dan sel darah mudah untuk mati, produksi
sel darah merah yang baru tidak dapat mengimbangi jumlah sel darah merah yang
mati.
- Penyebab: kelainan genetik pada rantai asam amino yang membentuk
hemoglobin.
- Gejala: tidak memberikan gejala klinis yang jelas karena si individu hanya
membawa gen penyakit.
Thalassemia mayor
- Definisi: adalah penyakit mematikan tanpa transfusi darah sering, orang-orang
seperti ini tidak mungkin bertahan hidup jika tidak diberi transfusi darah . Pada
pasien yang diberi transfusi darah, efek dari transfusi darah adalah kadar besi
dalam darah cenderung tinggi, zat besi yang tinggi dapat terbentuk dalam hati
dan organ lainnya sehingga menyebabkan gagal jantung. Thalassemia mayor
yang terdapat kelainan di rantai beta disebut sebagai Cooley's anemia.
Willia Gontina,Sked
- Penyebab: kelainan genetik pada rantai asam amino yang membentuk
hemoglobin (bisa alfa/beta). Jika hemoglobin tidak terbentuk maka banyak zat
besi bebas, karena struktur hemoglobin mengandung zat besi.
- Mekanisme penyakit: gagalnya pembentukan hemoglobin gagalnya
pembentukan sel darah merah anemi asupan nutrisi dan oksigen ke tubuh
kurang. Talasemia diperparah dengan meningkatnya jumlah zat besi akibat
adanya transfuse darah, jika tidak diberikan terapi khelasi akan berbahaya
terhadap pasien.
- Gambaran klinis: pembesaran hati & limpa, osteoporosis, lemak, pucat,
pertumbuhan anak terganggu, dan mudah terjadi infeksi.
- Pengobatan: transfusi darah, pemberian asam folat sebesar 5mg/hari, dan terapi
khelasi besi (untuk mengatasi kelebihan besi).
Pada pasien thalasemia yang diberi pengobatan transfusi darah, terapi transfuse
darah memberikan efek samping berupa penimbunan zat besi yang banyak di
tubuh, maka diperlukan diet untuk asupan zat besinya.
- Diet : vitamin C, vitamin E, dan asam folat diperlukan untuk thalassemia.
Pemberian vitamin C sebanyak 100-250 mg/hari bertujuan untuk meningkatkan
ekskresi besi dan hanya diberikan pada saat kelasi (mengurangi kadar besi di
darah) saja. Asam folat 2-5 mg/hari diberikan untuk memenuhi kebutuhan yang
meningkat, dan vitamin E 200-400 IU/hari bertujuan untuk memperpanjang
umur sel darah merah. Kadar asupan besi harus diawasi untuk menghindari
kadar besi yang berlebih di tubuh, asupan kadar besi untuk usia > 10 tahun
adalah < 18 mg/hari.
Produk WRP Diet Center yang menggandung zat besi asupannya perlu
diperhatikan untuk penderita thalssemia mayor, agar tidak terjadi toksikfikasi zat
besi, yaitu:
Nutritious Drink: asupan maksimal 3 sachet/hari dengan kandungan zat besi @5,5
x 3 = 16,5 mg, untuk nutritious drink coklat dianjurkan 2 sachet karena kandungan
zat besinya lebih tinggi.Willia Gontina,Sked
Diet To Go: asupan maksimalnya adalah 2 pack dengan kandungan zat besi @6,52
x 2= 13,04 mg.
Produk WRP makanan yang lainya baik digunakan karena kandungan zat besinya
tidak terlalu tinggi.
Anemia Aplastik
- Definisi : Anemia dengan gejala pansitopenia (menurunnya jumlah sel darah
eritrosit, leukosit dan trombosit) akibat kerusakan sumsum tulang. Merupakan
jenis anemia yang langka dan yang paling mematikan.
- Penyebab : keturunan, radiasi sumsum tulang dan keracunan obat-obatan
( contoh kloramfenikol).
- Gejala klinis: infeksi, memar, pendarahan gusi, mimisan, dan pendarahan
berlebih saat menstruasi.
- Diagnosa: gangguan perkembangan sumsum tulang, pansitopenia.
- Pengobatan: hentikan radiasi dan terapi obat yang memicu anemia, pemberian
siklosforin, pemberian faktor pertumbuhan hemopoietik, pemberian androgen
dan tranplantasi sel induk.
Anemia Bersel Sabit
- Definisi: adalah kelainan hemoglobin dengan pewarisan gen globin-β sabit.
Anemia sel sabit terbentuk dari defisiensi hemoglobin menyebabkan sel darah
merah menjadi lengket, kaku, dan lebih rapuh menghasilkan bentuk kurva dan
bentuk sabit, membatasi peredaran darah di tubuh kita. Ini adalah bentuk, serius
yang mengancam hidup orang yang mewarisi anemia yang sebagian besar
mempengaruhi orang-orang keturunan Afrika.
- Gejala klinis: luka di betis akibat gangguan pedarahan, batu empedu dan
kerusakan ginjal.
- Diagnosa: terdapat gambaran sel sabit, sel target dan badan Howell-Jolly pada
pemeriksaan laboratorium.
Willia Gontina,Sked
- Pengobatan: hindari faktor-faktor yang memperparah anemia seperti dehidrasi,
kurang asupan makanan, dan infeksi. Lakukan vaksinasi, istirahat, transfusi
darah.
Anemia Defisiensi Besi
Besi adalah mineral yang paling penting dalam darah, bekerja sama dengan seng dan
tembaga membantu untuk meningkatkan tingkat oksigen dan sirkulasi darah, untuk
memelihara sel-sel tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida dari aliran darah.
- Definisi: adalah anemia akibat berkurangnya asupan besi ke tubuh. Kebutuhan
besi untuk pria dan wanita dewasa adalah 0,5-1 mg/hr, untuk ibu hamil 1,5-3
mg/hr.
- Penyebab: perdarahan, kehamilan, dan diet buruk yang kurang asupan besi.
- Gejala: gambaran kuku sendok, sulit untuk makan, sariawan dll.
- Diagnosis: besi serum menurun, hasil TIBC (Total Iron Binding Capacity)
meningkat.
- Pengobatan: pemberian besi oral contoh ferro sulfat, minimal selama 6 bulan.
Produk WRP Diet Center baik untuk penderita anemia zat besi, karena:
Untuk produk WRP nutritious drink rata-rata mengandung 6,52-19 mg zat
besi.
Produk new moms juga mengandung zat besi yang tinggi baik untuk ibu
hamil, sekitar 15 mg zat besi.
Anemia pernisiosa (defisiensi asam folat dan vitamin B12 anemia)
- Definisi: adalah anemia yang diakibatkan oleh serangan autoimun pada lapisan
lambung, yang menyebabkan kerusakan pada mukosa (lapisan) lambung,
sehingga penyerapan vitamin B12 dan asam folat terganggu. Asam Folat dan
vitamin B12 sangat penting untuk pematangan sel darah merah. Orang-orang
yang hanya makan makanan dimasak memiliki risiko tertinggi kekurangan folat
vitamin B12 dan anemia.
- Penyebab: malnutrisi, pecandu alkohol, remaja dan pada kehamilan dimana
terjadi peningkatan kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan fetus dan laktasi.Willia Gontina,Sked
- Gambaran klinis: Ikterus ringan (*), peradangan pada lidah, sariawan, berat
badan berkurang, purpura akibat trombositopenia (memar kebiruan akibat
pendarahan di bawah kulit).
- Diagnosis: pada pemeriksaan laboratorium didapatkan sel darah merah oval
yang besar, jumlah vitamin B12 menurun, jumlah serum folat menurun.
- Pengobatan: pemberian vitamin B12 1 μg/hari intramuscular (penyuntikan di
bagian otot) selama 5-7 hari, pemberian folat (5mg/hr), pemberian diuretik jika
sudah terdapat gangguan jantung akibat anemia dan suplemen kalium oral
selama 10 hari.
Produk minuman WRP nutritious drink, collagen vanilla peach dan new mom
mengandung vitamin B12 yang cukup banyak,yang baik untuk penderita anemia
pernisiosa. Contoh untuk WRP nutritious drink 1,2 µg/ sajian (untuk memenuhi
kebutuhan asupan harianya diperlukan 2 sachet).
Produk minuman nutritious drink juga mengandung asam folat, tetapi tidak terlalu
tinggi kadarnya, dengan kisaran sekitar 0,2 mg/ sajian.
Anemia penyakit kronis
- Definisi: adalah anemia yang diakibatkan oleh pendarahan.
- Penyebab: menurunnya pelepasan besi di sel makrofag, dan memendeknya
umur eritrosit akibat berbagai kondisi kronis seperti wasir, kanker, menstruasi
dan tukak lambung.
- Diagnosis: hasil pemeriksaan laboratorium kadar besi serum menurun, kadar
TIBC (Total Iron Binding Capacity) berkurang.
- Pengobatan: pengobatan difokuskan kepada hal yang menyebabkan anemia
penyakit kronis, contoh jika penyebabnya kanker dan wasir maka penyakit
kanker dan wasir harus disembuhkan terlebih dahulu sehingga anemia dapat
disembuhkan.
Willia Gontina,Sked
(*) Ikterus adalah perubahan sklera mata atau kulit menjadi kekuningan akibat peningkatan kadar bilirubin yang meningkat di darah. Bilirubin didapatkan dari hasil metabolism sel-darah merah yang dipecah di hati.
Anemia hemolitik
- Definisi: anemia yang disebabkan oleh meningkatnya kecepatan destruksi sel
darah merah.
- Penyebab: keturunan, penyakit autoimun.
- Diagnosa: hasil pemeriksaan bilirubin darah meningkat, eritrosit rusak,
hemoglobinemia(*), hemosidernuria(**), dan methema(***).
- Gambaran klinis: kepucatan membran mukosa, ikterus ringan (kulit kekuningan),
pembesaran limpa.
IV. Kelainan Pada Sel Darah Putih
Leukemia
Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah
putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Pada kasus Leukemia (kanker
darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya
produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang
dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih
yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya,
Seseorang dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan beberapa gejala
seperti; mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan perdarahan.
Leukemia diklasifikasikan berdasarkan jenis sel
Ketika pada pemeriksaan diketahui bahwa leukemia mempengaruhi limfosit atau sel
limfoid, maka disebut leukemia limfositik. Sedangkan leukemia yang mempengaruhi
sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, disebut leukemia mielositik.
Willia Gontina,Sked
Keterangan:(*) Hemoglobinemia adalah adanya hemoglobin di serumplasma darah, yang seharusnya terdapat di dalam sel darah merah(**) Hemosidernuria: air kemih yang berwarna coklat, diakibatkan oleh hemoglobin yang bercampur dengan plasma darah dan
masuk ke dalam ginjal.(***) Mathema heptaglobin di darah, yang berfungsi memisahkan hemoglobin terlepas daris el darah merah
Dari klasifikasi ini, maka Leukemia dibagi menjadi empat tipe:
1. Leukemia limfositik akut (LLA). Merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada
anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65
tahun atau lebih.
2. Leukemia mielositik akut (LMA). Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-
anak. Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
3. Leukemia limfositik kronis (LLK). Hal ini sering diderita oleh orang dewasa yang
berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan
hampir tidak ada pada anak-anak.
4. Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi
pada anak-anak, namun sangat sedikit.
Penyebab Penyakit Leukemia
Sampai saat ini penyebab penyakit leukemia belum diketahui secara pasti, akan
tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya
leukemia, yaitu:
1. Radiasi
Leukemogenik yaitu beberapa zat kimia dilaporkan telah diidentifikasi dapat
mempengaruhi frekuensi leukemia, misalnya racun lingkungan seperti
benzena, bahan kimia industri seperti insektisida, obat-obatan yang
digunakan untuk kemoterapi.
3. Herediter
Penderita Down Syndrom memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar
dari orang normal.
4. Virus
Beberapa jenis virus dapat menyebabkan leukemia, seperti retrovirus, virus
leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.
Willia Gontina,Sked
Tanda dan Gejala Penyakit Leukemia
1. Anemia.
2. Perdarahan.
3. Terserang Infeksi. Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh,
terutama melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih
yang dibentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi
semestinya. Akibatnya tubuh penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri.
4. Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum
tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.
5. Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia,
dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu. Hal ini
menyebabkan pembesaran pada organ empedu dan menyebabkan timbulnya
nyeri. Nyeri perut berpengaruh terhadap hilangnya nafsu makan penderita
leukemia.
6. Pembengkakan kelenjar limpa.
7. Kesulitan Bernafas (dispnea).
Diagnosa Penyakit Leukemia (Kanker Darah).
Penyakit Leukemia dapat dipastikan dengan beberapa pemeriksaan, diantaranya
adalah:
- Biopsi sumsum tulang (pengambilan sedikit jaringan sumsum tulang untuk
mengetahui tingkat keparahan leukemia).
- Pemeriksaan darah {complete blood count (CBC)}, yaitu pemeriksaan darah
lengkap, termasuk jumlah dari eritrosit, leukosit dan trombosit.
- CT (Computerized Tomografi) scan, yaitu suatu prosedur yang digunakan
untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tubuh.
Pemeriksaan ini untuk melihat apakah ada pebesaran hati, limpa dll.
- Magnetic resonance imaging (MRI), yaitu suatu alat kedokteran di bidang
pemeriksaan diagnostik radiologi , yang menghasilkan rekaman gambar. Willia Gontina,Sked
potongan penampang tubuh / organ manusia dengan menggunakan medan
magnet. Pemeriksaan ini untuk melihat apakah ada kelainan pada organ
tubuh.
- X-ray, berupa radiasi elektromagnetik tinggi yang menembus tubuh dan
membuat gambar interior tubuh di film. Pemeriksaan ini untuk melihat
gangguan organ akibat leukemia.
- Ultrasound, pemeriksaan ini untuk melihat apakah hati, limpa dan ginjal
sudah diserang sel-sel leukemia.
- Spinal tap/lumbar puncture, yaitu pengambilan cairan serebrospinal, untuk
mengetahui apakah leukemia sudah menyebar ke organ lain.
Penanganan dan Pengobatan Leukemia.
Secara garis besar penanganan dan pengobatan Leukemia bisa dilakukan dengan
cara single ataupun gabungan dari beberapa metode dibawah ini:
1. Kemotherapy/intrathecal medications.
2. Terapi radiasi, metode ini sangat jarang sekali digunakan.
3. Transplantasi sumsum tulang.
4. Pemberian obat-obatan tablet dan suntik.
5. Transfusi sel darah merah atau platelet.
Tidak ada terapi spesifik untuk pasien leukemia, pada pasien leukemia
disarankan untuk menjaga makanan agar tetap bersih, karena pada pasien leukemia
mengalami kesulitan untuk melawan infeksi.
Berdasarkan nutrition fact produk-produk WRP, untuk produk-produk makanan
tidak ada yang kontraindikasi dengan pasien leukemia.
V. Kelainan Pada Keping Darah (trombosit)
Trombositopenia
Trombositopenia adalah istilah medis untuk platelet darah rendah. Platelet (trombosit)
adalah sel-sel darah tidak berwarna yang memainkan peran penting dalam pembekuan
darah.
Willia Gontina,Sked
- Penyebab: sumsum tulang menghasilkan sedikit trombosit, sirosis hati, pembedahan
bypass jantung*, transfusi darah yang banyak dll.
- Gejala: mudah atau memar yang berlebihan
Pendarahan dangkal di kulit yang tampak seperti ruam berwarna kemerahan-
ungu (petechiae), biasanya pada tungkai bawah.
Pendarahan dari luka yang berkepanjangan.
Pendarahan spontan dari gusi atau hidung.
Ada darah dalam air seni atau kotoran.
Menstruasi berat.
- Diagnosis : hitung jumlah trombosit yang berkurang.
- Pengobatan: kortikosteroid, splenektomi, terapi pemberian immunoglobulin, obat-obat
imunosupresi, dan Transfuse trombosit.
Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit genetik/turunan, merupakan suatu bentuk kelainan perdarahan
yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya dimana protein yang diperlukan untuk
pembekuan darah tidak ada atau jumlahnya sangat sedikit.
- Gejala: sulit menghentikan perdarahan, kaku sendi, tubuh membengkak, muncul rasa
panas dan nyeri pascaperdarahan, kerusakan jaringan persendian permanen akibat
peradangan parah, perubahan bentuk sendi dan pergeseran sendi, penyusutan otot
sekitar sendi hingga penurunan kemampuan motorik penderita dan gejala lainnya.
- Bila terjadi pendarahan/ luka pada penderita Hemofilia pengobatan definitif yang bisa
dilakukan adalah dengan metode RICE,Pengobatan metode RICE yaitu:
Rest
Penderita harus senantiasa beristirahat, jangan banyak melakukan kegiatan yang
sifatnya kontak fisik --> tujuanya untuk mengembalikan kondisi fisik, banyaknya
pergerakan akan memperlambat penyembuhan daerah luka, karena saat proses
penyembuhan tubuh butuh energy lebih.
Willia Gontina,Sked
Keterangan: (*) Pembedahan bypass jantung adalah operasi dengan melakukan revaskularisasi atau membuat saluran baru pada pembuluh darah di jantung, untuk memperbaiki kerja jantung kembali normal.
Ice
Jika terjadi luka segera perdarahan itu dibekukan dengan mengkompresnya dengan
es. tujuanya untuk meminimalisir perdarahan, dengan adanya bekuan (suhu
dingin) membuat pembuluh darah mengecil, akibatnya risiko pendarahan berkurang.
Compression
Dalam hal ini, luka itu juga harus dibebat atau dibalut dengan perban tujuanya
untuk menahan pembuluh darah agar idak mengeluarkan darah lebih banyak nelalui
penekanan daerah pembuluh darah yang bocor.
Elevation
Berbaring dan meninggikan luka tersebut lebih tinggi dari posisi jantung tujuanya
jika daerah luka lebih tinggi dari posisi jantung, efek grafitasi mengurangi aliran
darah dari jantung ke daerah luka di perlambat, sehingga pendarahan dapat
berkurang.
- Diet dan olahraga untuk pasien hemofilia
1. Penurunan berat badan untuk penderita yang obesitas.
2. Lakukan olahraga yang aman, hindari olahraga tinggi risiko cedera
3. Asupan Kalsium, Magnesium, Vitamin K, vitamin C, dan Vitamin B kompleks. Masing-
masing nutrisi dan vitamin penting bagi pembentukan pembekuan darah normal, dan
pembekuan.
Berdasarkan nutrition fact produk-produk WRP tidak ada yang bertentangan
dengan pasien Hemofilia.
VI. Pengaruh treatment WRP Diet Center terhadap penderita Anemia
Efek termal
Viskositas pembuluh darah adalah kekentalan darah, dimana kekentalan darah dipengaruhi
oleh banyaknya jumlah sel darah merah di darah (hematokrit). Pada penderita anemia jumlah
sel darah merah berkurang akibat gangguan produksi atau efektifitas sel darah merah. Efek
termal akan menyebabkan vasodilatasi atau melebarnya pembuluh darah, dengan melebarnya
pembuluh darah dan kurangnya kekentalan darah akan membuat aliran darah balik ke jantung
berkurang, jantung akan kekurangan darah untuk memompakan darah yang mengandung Willia Gontina,Sked
oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan tubuh klien lebih lemas dan
lesu, maka penggunaan alat treatment pada pasien anemia sebaiknya dihindari. Mekanismenya
gangguannya adalah:
Efek termal viskositas (kekentalan) darah berkurang asupan oksigen yang di bawa sel
darah merah ke seluruh tubuh berkurang sel-sel tubuh kekurangan asupan oksigen untuk
metabolisme tubuh lemas jika asupan oksigen darah ke otak berkurang pusing.
Produk treatment WRP diet center yang menggunakan efek termal adalah:
Celluactive 1 dan 2: menggunakan light energy.
Heat activated dispersion II: menggunakan infrared.
Heat activated dispersion ultima: menggunakan radiofrekuensi dan ultrasound.
Derma sculpting: menggunakan ultrasound.
Derma smoothing: menggunakan intense pulse light.
Derma contour: menggunakan ultrasound.
Untuk anemia ringan masih dapat dilakukan treatment berdasarkan pertimbangan dokter,
dikarenakan tingkat penurunan viskositas/kekentalan darah tidak terlalu besar, sehingga tidak
akan membuat pasien lemas akibat kurangnya oksigen oleh darah.
Efek pijatan
Efek pijatan sistem limfatik menyebabkan terstimulasinya sistem limfatik pembuangan zat
toksin dan kelebihan jaringan akan disalurkan ke pembuluh darah meningkatkan masuknya
aliran darah balik ke jantung kompensasi oleh jantung adalah meningkatkan tekanan
darah asupan oksigen yang di bawa sel darah merah ke seluruh tubuh meningkat.
Pijatan sistem limfatik baik untuk pasien anemia, karena membantu masuknya oksigen ke
seluruh tubuh melalui mekanisme peningkatan tekanan darah. 5
Kesimpulan:
Willia Gontina,Sked
1. Untuk pasien anemia sebaiknya hindari treatment dengan menggunakan alat:
Celluactive 1 dan 2: menggunakan light energy.
Heat Activated dispersion II: menggunakan infrared.
Heat activated dispersion ultima: menggunakan radiofrekuensi dan ultrasound.
Derma sculpting: menggunakan ultrasound.
Derma smoothing: menggunakan intense pulse light.
Derma countour: menggunakan ultrasound.
2. Pijatan sistem limfatik baik untuk pasien anemia.
3. Asupan produk WRP yang mengandung zat besi harus diperhatikan pada penderita
talasemia, produk yang harus diperhatikan supanya adalah Nutritios Drink dan Diet To Go
yang mengandung cukup banyak zat besi.
4. Berdasarkan nutrition fact produk-produk WRP tidak ada yang bertentangan atau
memperberat pasien anemia ( anemia aplastik, anemia sel sabit, anemia defisiensi besi,
anemia pernisiosa, anemia penyakit kronis, dan anemia hemolitik), anemia jenis
thalassemia yang harus diperhatikan asupan besinya.
5. Berdasarkan nutrition fact produk-produk WRP, untuk produk-produk makanan tidak ada
yang kontraindikasi dengan pasien leukemia.
6. Produk minuman WRP nutritious drink, collagen vanilla peach dan new mom mengandung
vitamin B12 yang cukup banyak, yang baik untuk penderita anemia pernisiosa.
Referensi:
1. Hoffbrand,A, pettit J.E, Moss P.A.H. Kapita Selekta Hematologi.2005.Edisi .Penerbit buku
kedokteran EGC.
2. http://www.virtualmedicalcentre.com/anatomy.asp?sid=30&title=Blood-Function-and-
Composition#C11
3. http://www.thalassemia.com/liv_diet.html
4. http://www.infopenyakit.com/2008/01/penyakit-leukemia-kanker-darah.html
5. Evidence of massage benefit. http://www.thebody.com/content/art1954.html
Willia Gontina,Sked