ASP Kelas E Kelompok 3
-
Upload
fathul-muin -
Category
Documents
-
view
61 -
download
11
description
Transcript of ASP Kelas E Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan dan laporan penganggaran merupakan laporan yang harus dibuat
oleh setiap instansi baik pemerintah maupun swasta. Hal ini dikarenakan setiap
instansi/perusahaan diharuskan semakin transparan, bersifat akuntabilitas, dan fairness agar
dapat meningkatkan kemampuan perusahaan baik dibidang bisnis maupun nirlaba untuk
bersaing dengan pihak lain yang berada di industri yang sama. Oleh karena itu, Universitas
Pembangunan “Veteran” Yogyakarta (UPN Veteran) juga diharuskan menyusun laporan
keuangan dan penganggaran.
Menurut PSAK 45, Laporan keuangan di bidang nirlaba terdiri dari laporan posisi
keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan laporan keuangan. Laporan
keuangan ini bertujuan untuk menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi
kepentingan para penyumbang, anggota organisasi, kreditur, dan pihak lain yang
menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba. Sedangkan laporan anggaran
diintepretasikan sebagai paket pernyataan menyangkut perkiraan penerimaan dan
pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang.
Anggaran memiliki tujuan sebagai alat akuntabilitas, alat manajemen, dan instrumen
kebijakan ekonomi.
Berdasarkan pengertian dan tujuan dari laporan keuangan dan laporan anggran diatas,
maka dapat dipahami bahwa penyusunan laporan keuangan dan laporan anggaran merupakan
hal yang penting. Pihak UPN Veteran juga melakukan penyusunan laporan keuangan yang
terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Perubahan Aktiva Bersih,
Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Sedangkan laporan anggaran yang
dibuat oleh UPN Veteran hanya Laporan Anggaran Belanja dan Laporan Anggaran
Pendapatan.
Menyadari pentingnya pelaporan keuangan dan laporan anggaran, kelompok kami
tertarik untuk mengangkat topik mengenai proses penyusunan laporan keuangan dan laporan
anggaran. Kami memilih di bidang nirlaba dikarenakan kami menyadari masih kurangnya
pengetahuan mengenai laporan keuangan dan anggaran di bidang nirlaba, selama ini kami
lebih berfokus pada perusahaan di bidang bisnis. Oleh karena itu, kelompok kami mengambil
judul “Proses Penyusunan Laporan Keuangan dan Anggaran UPN Veteran” untuk penelitian
ini.
1
1.2. Rumusan Masalah
Kondisi yang ada dalam teori seringkali tidak sejalan dengan apa yang ada di dunia
praktek. Hal ini mungkin dikarenakan adanya pertentangan antara peraturan atau kualitas
sumber daya yang rendah sehingga praktik sering kali tertinggal oleh teori. Adapun rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana proses penyusunan Laporan Keuangan untuk UPN “Veteran”
Yogyakarta?
b. Bagaimana proses penyusunan Anggaran untuk UPN “Veteran” Yogyakarta?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
a. Memberikan gambaran secara deskriptif mengenai proses penyusunan Laporan
Keuangan UPN “Veteran” Yogyakarta.
b. Memberikan gambaran secara deskriptif mengenai proses penyusunan anggaran
UPN “Veteran” Yogyakarta.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada teman-teman
maupun masyarakat mengenai proses penyusunan laporan keuangan pemerintah dan
penganggaran di Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Yogyakarta. Pengetahuan ini
diharapkan juga dapat membantu teman-teman maupun masyarakat yang akan ataupun telah
bekerja di Universitas Negeri.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Penyusunan Laporan Keuangan Sektor Publik
2.1.1. Teori Pelaporan Dalam Sektor Publik
Dalam organisasi sektor publik, ada dua jenis pelaporan, yaitu pelaporan kinerja dan
pelaporan keuangan. Pelaporan kinerja merupakan refleksi kewajiban untuk
mempresentasikan dan melaporkan kinerja semua aktivitas serta sumber daya yang harus
dipertanggungjawabkan dan hal ini merupakan wujud dari proses akuntabilitas. Sedangkan
pelaporan keuangan merupakan cerminan dari posisi keuangan serta transaksi yang telah
dilakukan suatu organisasi sektor publik dalam kurun waktu tertentu.
Jenis laporan keuangan sektor publik yang minimal harus dipenuhi dan terintegrasi,
meliputi:
a) Laporan Posisi Keuangan
Menyajikan posisi aktiva, utang, dan modal pemilik selama suatu
periode tertentu.
b) Laporan Kinerja Keuangan
Menyajikan pendapatan dan biaya selama satu periode tertentu.
c) Laporan Perubahan Aktiva/Ekuitas Neto
Menggambarkan kenaikan atau penurunan kekayaan berdasarkan
prinsip pengukuran tertentu yang diadopsi dan harus diungkapkan
dalam laporan keuangan.
d) Laporan Arus Kas
Menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama
satu periode tertentu.
e) Kebijakan Akuntansi dan Catatan atas Laporan Keuangan
Menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan
dalam rangka pengungkapan yang memadai dan bertujuan untuk
menginformasikan pengungkapan yang diperlukan atas laporan
keuangan. Berdasarkan PP No 8 Tahun 2006 dan Permendagri No 13
Tahun 2006 juncto Permendagri No 59 Tahun 2007, Catatan atas
Laporan Keuangan entitas publik harus mencakup: (1)Kebijakan
3
Fiskal/Keuangan Ekonomi Makro, Pencapaian Target Undang-Undang
APBN/Perda APBD, (2)Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan,
(3)Kebijakan Akuntansi, (4) Penjelasan tentang Perkiraan Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas (ada 3 yaitu:
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Laporan Arus Kas).
Berbagai persyaratan pelaporan keuangan organisasi sektor publik di Indonesia yaitu:
1) Harus menyajikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna dalam menilai
akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun
politik.
2) Penyediaan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya
ekonomi dan alokasinya berdasarkan anggaran yang ditetapkan serta peraturan
perundang-undangan.
3) Penyuguhan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang
digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil yang dicapai.
4) Pemasokan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan membiayai
seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.
5) Penyediaan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan
akan berkaitan dengan sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun
jangka panjang. Hal ini termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan
pinjaman.
6) Pemberian informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan
sebagai akibat dari kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
7) Pengembangan sistem dan standar akuntansi di organisasi sektor publik
berdasarkan sistem pencatatan double entry dengan basis akrual.
2.1.2. Sistem Pelaporan Keuangan Sektor Publik
a. Dasar Kas (Cash Base)
Sistem akuntansi dasar kas hanya mengakui arus kas masuk dan arus kas keluar. Akun
keuangan akhirnya akan dirangkum dalam buku kas. Laporan keuangan tidak bisa dihasilkan
apabila tidak ada data tentang aktiva dan kewajiban. Laporan keuangan berbasis kas memang
sederhana dan memiliki keuntungan utama dasar kas, yaitu mudah dipahami serta ditafsirkan.
Informasi dan keputusan yang dilibatkan dalam analisis akun dapat dianalisis secara politis,
ekonomis, dan sosial. Secara umum, batas periode akuntansi dipisahkan oleh 2 titik, yaitu
4
awal dan akhir tahun. Karena itu, muncul 2 kesulitan. Pertama, biaya yang dikeluarkan untuk
aktivitas tahun ini, tidak dicatat apabila belum dibayar menurut dasar kas. Kedua, potensi
kesengajaan memanipulasi akun untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Akuntasi berbasis
kas mampu menyediakan informasi yang penting dan objektif. Di sisi lain, informasi tentang
pendapatan dan modal serta biaya operasi organisasi selama periode tertentu tidak dapat
disajikan. Keuntungan dan kerugian merupakan hal penting bagi organisasi baik sektor publik
maupun sektor swasta.
b. Dasar Akrual (Accrual Base)
Penerapan dasar akrual akan mempengaruhi sistem akuntansi yang digunakan seperti
penambahan pos-pos akrual dan berbagai formulir pembukuan. Penerapan dasar akrual lebih
mengutamakan laporan yang dihasilkan untuk kepentingan kreditur dan debitur.
Keunggulan dasar akrual ada 3, yaitu penerimaan dan pengeluaran dalam laporan
operasi berhubungan dengan penerimaan dan pemasukannya, dasar akrual menunjukkan
gambaran tentang pendapatan sebagai alat ukur kinerja menghadapai persaingan pasar yang
ditentukan dengan nilai perolehannya, dan dasar akrual dapat dijadikan alat ukur modal.
Beberapa masalah aplikasi dasar akrual adalah penentuan pos dan besaran transaksi dicatat
dalam jurnal yang dilakukan oleh individu yang bertugas mencatatnya; relevansi akuntansi
akrual menjadi terbatas ketika dikaitkan dengan nilai historis dan inflasi; jika dibandingkan
dengan dasar kas, penyesuaian akrual membutuhkan prosedur administrasi yang lebih rumit
sehingga biaya administrasinya menjadi lebih mahal; dan peluang terjadinya manipulasi
keuangan sulit dikendalikan.
c. Akuntansi Dana (Fund Accounting)
Akuntansi dana merupakan salah satu alternatif sistem akuntansi di sektor publik yang
dikembangkan dari dasar kas dan prosedur pengendalian anggaran. Bagi sektor publik, dana
kas sektor publik cukup penting dan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan karena
sangat mempengaruhi anggaran organisasi sektor publik, sehingga sistem akuntansi lebih
memprioritaskan pengelolaan dana kas. Fungsi akuntansi dana adalah sebagai pengendali
anggaran dan berkonsentrasi pada pesanan yang dikirimkan.
5
2.1.3. Siklus Akuntansi Keuanan Sektor Publik
Siklus keuangan sektor publik terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Transaksi adalah persetujuan jual beli antara satu pihak dengan pihak lain.
2. Analisis bukti transkasi adalah menganalisis bukti pendukung setiap transaksi
yang berisi informasi kegiatan transaksi tersebut dan digunkan sebagai dasar
pencatatan.
3. Mencatat data transaksi adalah pencatatan oleh bendahara berupa jurnal akan
dilakukan setalah analisis bukti transaksi.
4. Mengelompokkan dan mengikhtisarkan data yang dicatat adalah pencatata ke
dalam buku besar yang dikelompokkan sesuai dengan nama yang terdaftar dalam
daftar nama kelompok akun.
5. Penerbitan laporan dan catatannya adalah berdasarkan transaksi yang dicatat dan
diposting selama satu periode akuntansi maka akan dibuat laporan keuangan.
2.1.4. TEKNIK PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
1. Tahapan Pencatatan
Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran bentuk bukti transaksi dan bukti
pencatatan
Kegiatan Pencatatan Bukti Transaksi dalam Buku Harian atau Jurnal
Memindahbukukan dari Jurnal berdasarkan Kelompok ata Jenisnya ke dalam
Akun Buku Besar.
2. Tahap Pengikhtisaran
Penyusunan Neraca Saldo berdasarkan Akun Buku Besar
Neraca saldo adalah suatu daftar yang memuat nama akun atau rekening
beserta jumlah saldonya selam suatu periode tertentu yang diambil dari buku
besar.
Pembuatan Ayat Jurnal Penyesuaian
Merupakan prosedur untuk menyesuaikan akun-akun pada akhir periode yang
belum menyajikan informasi yang paling up-to-date.
Penyusunan Kertas Kerja atau Neraca Lajur.
Neraca lajur adalah kertas berkolom-kolom yang dirancang untuk
menghimpun semua data akuntansi ketika entitas menyusun laporan keuangan
6
dengan cara yang sistematis. Seifat neraca lajur tidak formal dan hanya
sebagai pembantu penusunana laporan keuangan.
Pembuatan Ayat Jurnal Penutup
Setiap periode akuntansi dimulai dengan saldo akun nominal yang harus
bersih atau sama dengan nol. Akun nominal itu dapat dibuat nol dengan
menutup akun-akun tersebut pada akhir periode akuntansi dengan
menggunakan ayat jurnal penutup yang juga diposting ke akun-akun
bersangkutan.
Pembuatan Neraca Saldo Penutupan
Neraca saldo setelah penutupan adalah neraca yang berisi daftar akun riil yang
dibuat setelah dilakukan penutupan.
Pembuatan Ayat Junral Pembalik
Apabila diperlukan setelah pembuatan neraca saldo setelah penutupan. Maka
dibuat ayat jurnal pembalik.
3. Tahap Pelaporan
Laporan Pada Unit Kerja Organisasi
Pada umumnya, unit kerja tidak menyelanggarakan akuntansi, karena hal itu
maka akan diselenggarakan oleh entitas pengendalinya. Kegiatan unit kerja
juga terbatas pada kegiatan yang menggunakan modal kerja entitas
pengendalinya yang serupa dengan penggunaan kas kecil. Sehingga unit kerja
harus mengumpulkan bukti tentang pemakaian modal kerja untuk
dipertanggungjawabkan kepada entitas pengendalinya. Untuk mencatat dapat
menggunakan dua metode yaitu :
a. Surplus/defisit entitas pengendali yang tidak dipisahkan
b. Surplus/defisit entitas pengendali yang dipisahkan.
Laporan Konsolidasi Organisasi
Entitas pengendali wajib menyusun laporan keuangan konsolidasi yang
mencakup entitas pengendali dan unit-unit kerjanya. Laporan konsolidai dapat
disusun dengan dua sumber, yaitu :
a. Neraca saldo entitas pengendali dan unit kerja organisasinya.
b. Laporan keuangn entitas pengendali dan unit kerja organisasinya.
Prosedur penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah :
a. Membuat jurnal eliminasi
7
b. Membuat kertas kerja
c. Membuat laporan keuangan konsolidasi
2.2. Penyusunan Anggaran Sektor Publik
2.2.1. Teori Penganggaran Publik
A. Pengertian
Anggaran merupakan pernyataan menyangkut perkiraan penerimaan dan pengeluaran
yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang.
B. Fungsi Anggaran Publik
Anggaran berfungsi sebagai hasil akhir dari proses penyusunan rencana kerja, cetak
biru aktivitas masa depan, sebagai alat komunikasi internal, sebagai alat pengendalian
unit kerja, sebagai alat motivasi dan persuasi, instrumen politik, serta instrumen
kebijakan fiskal
C. Kebutuhan Anggaran
Sebagai alat perencanaan
Digunakan untuk menetapkan kehendak pemerintah guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
Sebagai alat pengendalian
Dilakukan secara melekat (built in control), dalam tubuh organisasi atas
berlangsungnya pelaksanaan kegiatan
Sebagai alat evaluasi
Kinerja setiap kegiatan dapat diukur dan dievaluasi secara periodik maupun
insidentil
D. Karakteristik Anggaran Publik
Dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan nonkeuangan
Umumnya mencakup jangka waktu tertentu, yaitu satu atau beberapa tahun
Berisi komitmen / kesanggupan manajemen untuk mencapai target
Usulan anggaran yang ditelaah dan disetujui oleh pihak berwenang yang lebih
tinggi dari penyusun anggaran
Anggaran yang telah disusun hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu
E. Prinsip-prinsip Anggaran Publik
8
Prinsip penganggaran secara tradisional dikenal sebagai The Three Es (Jones dan
Pendlebury) : Ekonomis (berkaitan dengan input), Efektif (berkaitan dengan output),
Efisien (kaitan antara output dengan input)
Prinsip penganggaran secara modern (Shafritz dan Russell) : Demokratis, Adil,
Transparan, Bermoral tinggi, Berhati-hati, Akuntabel
2.2.2. Sistem Penganggaran Publik
A. Line Item Budgeting
Line Item Budgeting adalah penyusunan anggaran yang didasarkan pada dan dari
mana dana berasal (pos-pos penerimaan) dan untuk apa dana tersebut digunakan (pos-
pos pengeluaran).
B. Incremental Budgeting
Incremental Budgeting adalah sistem anggaran belanja dan pendapatan yang
memungkinkan revisi selama tahun berjalan, sekaligus sebgai dasar penentuan usulan
anggaran periode tahun yang akan datang
C. Planning Program Budgeting System (PPBS)
Planning Program Budgeting System adalah proses perencanaan, pembuatan program,
dan penganggaran yang terkait dalam suatu sistem sebagai kesatuan yang bulat dan
tidak terpisah, yang di dalamnya terkandung identifikasi tujuan organisasi serta
permasalahan yang mungkin timbul.
D. Zero Based Budgeting (ZBB)
Zero Based Budgeting (ZBB) merupakan sistem anggaran yang didasarkan pada
perkiraan kegiatan, bukan pada apa yang telah dilakukan di masa lalu.
E. Performance Budgeting
Performance Budgeting atau anggaran yang berorientasi kinerja adalah sistem
penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan berkaitan sangat erat
dengan visi, misi, serta rencana strategis organisasi.
F. Medium Term Budgeting Framework (MTBF)
Medium Term Budgeting Framework (MTBF) adalah kerangka strategi kebijakan
tentang anggaran belanja unit organisasi.
2.2.3. Siklus Penganggaran Publik
9
Siklus penganggaran publik terdiri dari tahapan berikut:
1. Penetapan Prosedur dan Tim Penganggaran Tahun Terkait
Tahapan pertama dari siklus anggaran adalah penetapan prosedur atau aturan
dalam pembuatan anggaran sekaligus penetapan tim penganggaran tahun terkait.
Hal ini merupakan bagian yang penting dalam proses penganggaran, karena
dibutuhkan prosedur untuk memberikan arahan yang jelas dan sebagai
pengendalian agar anggaran yang disusun tidak mengandung kesalahan material.
Sedangkan tim penganggaran nantiny akan bertugas menyusun anggaran tahun
terkait.
2. Penetapan Dokumen Standar Harga
Dokumen standar harga ditunjukkan untuk mengendalikan harga berbagai
kebutuhan organisasi (barang dan jasa).
3. Penyebaran dan Pengisian Formulir Rencana Kerja dan Anggaran
Pada tahap ini akan disebarkan formulir program kerja dan anggaran tahun terkait.
Pedoman pengisian formulir rencana kerja dan anggaran dokumen standar harga
serta draft atau dokumen perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
4. Rekapitulasi Kertas Kerja
Rekapitulasi adalah proses meringkas atau mengumpulkan data dari kertas kerja.
5. Pembahasan Perubahan dan Penyelesaian Draft Anggaran Pendapatan dan Belanja
Tahapan selanjutnya adalah menyelesaikan draft anggaran pendapatan dan
belanja. Pada tahap ini dilakukan pengecekan ulang terhadap draft anggaran yang
dibuat, selain juga memastikan bahwa draft anggaran telah sesuai dengan
perencanaan dan tanpa kesalahan.
6. Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Proses pendapatan anggaran ini adalah tahap akhir dari proses pembuatan
anggaran.
2.2.4. Teknik Penganggaran Publik
10
A. Pendekatan Fungsional
Kerangka berpikir dari SNA , telah merekomendasi pandangan pembatasan karakter
anggaran berikut:
a. Kemandirian penyelenggaraan fungsi organisasi sektor publik
b. Diawali dengan batasan kemampuan, organisasi menanggung pengeluaran untuk
kesejahteraan masyarakat. Apabila pengeluaran yang ditanggung adalah
seluruhnya, maka organisasi memegang kendali penuh. Sedangkan, jika yang
ditanggung hanya sebagian, maka organisasi bekerja dalam mekanisme
kolaborasi. Kondisi ini akan berpengaruh terhadap proses penyusunan anggaran
dari berbagai kepentingan formal, kepentingan hukum, dan kepentingan legislatif.
Kepentingan umum merupakan refleksi anggaran sebagi produk dari suatu entitas
mandiri. Maka, anggaran disusun melalui proses internal organisasi. Kepentingan hukum
merupakan pemberi makna yang solid bagi anggaran suatu entitas tertentu. Alokasi
anggaran dapat dikatakan efektif apabila dapat menyeimbangkan berbagai permintaan
dala organisasi, baik dari organisasi sektor swasta maupun sektor publik, dan strategi
pencapian tujuan (visi) yang telah ditetapkan. Kesuksesan pelaksanaan anggaran
ditentukan:
a. Kebijakan keuangan secara meneyluruh ditentukan oleh lembaga setingkat bagian
atau lembaga pelaksanaan tertinggi
b. Kesuksesan anggaran dapat ditentukan oleh dukungan politis berbagai lembaga
c. Akurasi perencanaan, terutama pengangggaran, dipengaruhi oleh teknik review
prakiraan anggaran.
Fokus analisis anggaran adalah perhitungan surplus dan defisit. Apabila terjadi
surplus, proses distribusi akan menjadi permasalahan tamnbahan. Apabila defisit, proses
pembelanjaan menjadi pekerjaan tambahan. Dengan struktur demikian, penyusunan
anggaran lebih dikaitkan dengan proses arus kas. Akibat pendekatan surplus-defisit
anggaran, fokus manajemen anggaran lebih ditujukan pada keseimbanga anggaran.
B. Pendekatan Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan anggaran dapat dibedakan menjadi rasional dan
penyesuaian/bertahap, yang akan dirinci berikut ini:
Perbedaan pendekatan pengambilan keputusan
11
Perbedaan Rasional Penyesuaian/Bertahap
Keterkaitan Teori ekonomi tradisional Konsep pluralis organisasi yang
demokratis
Jenis
pendekatan
Pendektan tujuan dan
pengukuran alternatif tujuan
Proses penyesuaian antarindividu
dan kelompok yang mempunyai
nilai ekonomi serta tingkat
kekuasaan yang berbeda.
kritik Sirvei alternatif tidak
dimungkinkan. Keputusan
akan mengurangi proses
penyesuaian dan ditentukan
melalui proses politik
Proses negosiasi akan menjadi
dasar pengambilan keputusan dan
kompromi tujuan menjadi dasar
penilaian kinerja.
Penyusunan anggaran biasanya didasarkan pada pendekatan rasional, dan pelaksanaan
evaluasi anggaran dilakukan sesuai pendekatan bertahap serta kompromistis.
C. Pendekatan Psikologi/Motivasi
Pendekatan psikologi/motivasi merupakan salah satu teknik penganggaran publik
yang sangat baik untuk dilakukan. Pendekatan psikologi/motivasi dalam proses
pembuatan anggaran akan membuta anggaran tersusun benar-benar dapat
dilaksanakan dengan baik dan tujuan serta sasarannya dapat dicapai secara efektif dan
efisien.
2.3. PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
Karakteristik entitas nirlaba yang berbeda dengan entitas bisnis adalah terletak pada cara
entitas untuk memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas
operasinya. Entitas nirlaba memperoleh sumber daya dari pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah
sumber daya yang diberikannya. Dalam organisasi nirlaba timbul transaksi tertentu yang
jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dalam organisasi bisnis, yaitu penerimaan
sumbangan.
Standar Pelaporan yang tertuang dalam PSAK 45 berlaku bagi laporan keuangan yang
disajikan oleh organisasi nirlaba dengan karakteristik sebagai berikut:
12
a. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan
pambayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber
daya yang diberikan.
b. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu
entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para
pendiri atau pemilik entitas tersebut.
c. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa
kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus
kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber
daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran usaha.
Organisasi nirlaba tetap membuat laporan keuangan. Dalam SFAC 4, dikatakan tujuan
laporan keuangan organisasi nirlaba adalah memberikan informasi yang bermanfaat bagi
penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya:
a. dalam pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi,
b. dalam menilai pelayanan yang diberikan oleh organisasi nonbisnis serta
kemampuannya untuk melanjutkan memberi pelayanan tersebut,
c. dalam menilai kinerja manajer organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggung jawab
pengelolaan serta aspek kinerja lainnya,
d. mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan bersih organisasi, serta
pengaruh dari transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi yang mengubah sumber daya
dan kepentingan sumber daya tersebut,
e. mengenai kinerja organisasi selama satu periode,
f. mengenai informasi bagaimana organisasi memperoleh dan membelanjakan kas atau
sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran kembali utang, dan faktor-faktor
lain yang mempengaruhi likuiditas organisasi,
g. mengenai penjelasan dan intepretasi untuk membantu pemakai dalam memahami
informasi keuangan yang diberikan.
Sedangkan menurut PSAK 45, tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan
informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi,
kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba. Pihak
pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki kepentingan bersama dalam rangka
menilai:
13
a. Jasa yang diberikan oleh organisasi nirlaba dan kemampuannya untuk terus
memberikan jasa tersebut.
b. Cara manajer melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek lain dari kinerja mereka.
Laporan keuangan entitas nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir
periode laporan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas untuk suatu periode
pelaporan dan catatan atas laporan keuangan.
a. Laporan Posisi Keuangan
Tujuan dari laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi
mengenai aset, liabilitas, dan aset neto serta informasi mengenai hubungan di
antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.
b. Laporan Aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai
pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset
neto; hubungan antar transaksi dan peristiwa lain; dan bagaimana
penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program dan jasa.
c. Laporan Arus Kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
BAB III
METODE PENELITIAN
14
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Penelitian ini mengangkat topik
mengenai penyusunan laporan keuangan dan anggaran sektor publik.
3.2. Objek Penelitian
Objek yang diteliti merupakan organisasi nirlaba terutama bergerak di bidang
pendidikan, yaitu Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakrata yang
terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta berdiri pada tanggal 2
Oktober 1958 atas prakarsa pejuang kemerdekaan. Pada tanggal 29 November 1994, UPN
"Veteran" terhitung mulai tanggal 1 April 1995, mengalami perubahan dari status Kedinasan
menjadi Perguruan Tinggi Swasta. Dengan perubahan tersebut UPN "Veteran" yang semula
pembinaannya bernaung di bawah Departemen Hankam, beralih tanggung jawab
pembinaannya ke Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman (YKPBS).
Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta atau biasa disingkat UPN
Veteran Yogyakarta, UPNVY, merupakan salah satu universitas di Indonesia, terletak
diYogyakarta. UPNVY saat ini memiliki 5 Fakultas dengan 16 program studi untuk jenjang
Sarjana, 6 program studi untuk jenjang Pascasarjana dan 1 program studi untuk jenjang
Diploma 3. Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta memiliki dua kampus
yaitu kampus Condongcatur (kampus utama) dan kampus Babarsari. Program akademik yang
ada di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta:
Program Sarjana Program Pasca Sarjan Program Diploma
Fakultas Teknologi Mineral
Teknik Geologi
Teknik Pertambangan
Teknik Perminyakan
Teknik Lingkungan
Teknik Geofisika
Fakultas Teknologi Industri
Fakultas Teknologi Mineral
Magister Teknik Geologi
Magister Teknik
Pertambangan
Fakultas Pertanian
Magister Manajemen
Agribisnis
Teknik Kimia D3
15
Teknik Kimia
Teknik Industri
Teknik Informatika
Fakultas Pertanian
Agroteknologi
Agribisnis
Fakultas Ekonomi
Manajemen
Akuntansi
Ilmu Ekonomi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik
Ilmu Hubungan
Internasional
Ilmu Administrasi Bisnis
Ilmu Komunikasi
Fakultas Ekonomi
Magister Manajemen
Magister Ilmu Ekonomi
Fakultas Teknik Industri
Magister Teknik Industri
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui wawancara dengan Bapak
Januar Eko Prasetyo. Selain itu juga didukung dengan literatur-literatur pendukung lainnya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
16
Dalam penelitian ini, kami mengangkat topik mengenai penyusunan laporan keuangan
dan anggaran. Pada bab ini, kami terlebih dahulu akan membahas mengenai penyusunan
laporan keuangan. Basis akuntansi yang digunakan merupakan kombinasi dari basis akrual
dan basis kas, dimana basis akrual digunakan untuk Laporan Posisi Keuangan, sedangkan
basis kas untuk Laporan Laba-Rugi. Dalam penyusunan laporan keuangan UPN “Veteran”
telah mengacu pada PSAK 45 tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba. Laporan
keuangan dibuat berdasarkan PSAK 45 yang meliputi:
1. Laporan Posisi Keuangan
2. Laporan Aktivitas
3. Laporan Perubahan Aktiva Bersih
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Pada bagian kedua, kami akan membahas mengenai penyusunan anggaran. Secara
garis besar, dapat digambarkan proses penyusunan anggarannya sebagai berikut, pertama
yayasan membentuk sebuah tim yang bertugas untuk penyusunan anggaran yang sifatnya
tidak permanen (ad hoc). Selanjutnya universitas akan membuat pedoman penyusunan
anggaran yang nanti menjadi acuan bagi unit-unit yang lebih kecil yang bertanggung jawab
dalam penyusunan anggaran. Kemudian anggaran akan disusun oleh unit paling kecil secara
individual, yaitu unit jurusan. Setelah jurusan sudah selesai akan dikonsolidasikan ke tingkat
fakultas, lalu dikonsolidasikan ke tingkat universitas. Setelah itu akan diserahkan ke yayasan
dan menteri pertahanan. Pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan anggaran adalah
yayasan yang diwakilkan oleh komite penyusunan anggaran, universitas, fakultas, dan non
fakultas (seperti LPPM, perpustakaan dan jurusan), serta Sekretariat Jenderal Menteri
Pertahanan. Asas yang digunakan dalam penyusunan kinerja adalah berbasis kinerja.
Sistem Penganggaran yang digunakan adalah anggaran berimbang, yang berarti
jumlah anggaran pendapatan sama dengan anggaran belanja. Anggaran pendapatan terdiri
dari 2 kelompok, yaitu anggaran pendapatan murni dan anggaran pendapatan tidak murni.
Pendapatan murni adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil usaha sendiri. Sedangkan,
pendapatan tidak murni adalah pendapatan yang bukan hasil usaha sendiri.
17
Anggaran belanja dibagi menjadi anggaran belanja operasional dan anggaran belanja
modal. Belanja operasional adalah belanja yang ditujukan untuk mendukung kegiatan
operasional, dibagi menjadi belanja pegawai, belanja barang, belanja pemeliharaan, belanja
perjalanan dinas, dan belanja cadangan. Belanja pegawai adalah pengeluaran untuk
memenuhi hak-hak perorangan pegawai sesuai dengan peraturan yang berlaku. Belanja
barang adalah pengeluaran untuk pengadaan barang atau jasa tertentu. Belanja pemeliharaan
adalah pengeluaran untuk keperluan pemeliharaan materiil dan sarana prasarana. Belanja
perjalanan dinas adalah pengeluaran untuk mendukung pelaksanaan tugas/kegiatan di luar
daerah kedudukan organisasi. Belanja cadangan adalah sejumlah dana yang disiapkan untuk
keperluan mendadak diluar yang telah ditetapkan. Sedangkan anggaran belanja modal adalah
belanja yang ditujukan untuk pengadaan barang modal yang kemudian akan dimasukkan ke
dalam daftar kekayaan aset Yayasan.
Sumber pendanaan UPN berasal dari mahasiswa, Kementerian Pertahanan, hibah, dan
pendapatan lain-lain, seperti bunga deposito. Tujuan penggunaan anggaran diklasifikasikan
menjadi 2 aktivitas, yaitu aktivitas operasional dan investasi. Untuk kegiatan operasional,
terbagi ke dalam 7 kegiatan, antara lain:
a. Pendidikan dan pengajaran,
b. Penelitian dan pengabdian pada masyarakat,
c. Sarana dan prasarana,
d. Sistem informasi,
e. Barang pendukung (perlengkapan),
f. Mahasiswa baru, dan
g. Kemahasiswaan.
Setelah anggaran tersebut dibuat tidak menutup kemungkinan bahwa akan terjadi
perubahan. Perubahan anggaran disebabkan karena perubahan kebijakan. Perubahan
kebijakan disebabkan oleh adanya pergeseran dari apa yang telah diestimasi, terutama
pendapatan. Ketika pendapatan berubah (misalnya terjadi penurunan) maka tentu saja beban
juga harus disesuaikan kembali, sebaliknya jika terjadi peningkata tentu biaya untuk belanja
dapat meningkat. Tahun anggaran dimulai pada tanggal 1 Januari dan selesai pada tanggal 31
Desember seperti tahun kalender. Pergeseran ini ditentukan berdasarkan evaluasi yang
dilakukan setiap 6 bulan atau semesteran.
18
Hambatan yang ditemui dalam penyusunan anggaran adalah banyak peraturan
yayasan dan Menteri Pertahanan yang tidak sinkron, sehingga perlu adanya penyesuaian
terlebih dahulu. Hambatan yang kedua adalah berkaitan dengan sumber daya manusianya.
Masalah yang muncul bukan karena segi kuantitatifnya melainkan lebih berfokus pada segi
kualitas. Hal ini dikarenakan pihak-pihak yang turut ikut dalam penyusunan anggaran itu
sebagian besar bukan merupakan lulusan Akuntansi. Kebanyakan mereka yang bekerja di
kampus ini cenderung sudah lama bekerja. Karyawan tersebut dipertahankan karena mereka
memiliki pengabdian yang lama, sehingga pihak universitas bahkan yayasan akan sulit jika
harus memutuskan untuk melakukan PHK, dan keputusan yang paling mungkin terjadi adalah
dengan melakukan rotasi. Namun rotasi ini bukannya tanpa masalah, karena ketika
melakukan rotasi tentu saja harus ada kesepakatan antara 2 pihak, yaitu bagian yang akan
mengirimkan karyawan dan bagian yang akan menerima karyawan tersebut. Karena jarang
ditemukan kesepakatan, rotasi itu menjadi sulit untuk dilakukan.
Sedangkan masalah terbesar yang dihadapi adalah pada umumnya sama, yaitu ketika
terjadi defisit anggaran. Diakui bahwa defisit anggaran beberapa tahun ini menjadi masalah
yang cukup besar. Hal ini dikarenakan penurunan jumlah mahasiswa yang mendaftar yang
merupakan pendapatan utama universitas, ketika terjadi penurunan pendapatan dan
belanjanya diasumsikan tetap, maka akan terjadi defisit anggaran. Penurunan jumlah
mahasiswa disadari bersumber pada pihak internal kampus. Selain itu yang ikut menyumbang
permasalahan ini adalah mengenai beasiswa, terdapat kebijakan untuk memberikan beasiswa
dengan nilai Rp 1 Miliar. Tentu saja mahasiswa yang masuk dan kemudian mengikuti proses
kegiatan belajar-mengajar tidak perlu membayar SPP, akibatnya tidak ada pendapatan yang
diperoleh sedangkan beban akan membengkak.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
19
5.1. Kesimpulan
Universitas hanya membuat anggaran konsolidasian pendapatan dan belanja,
dan daftar aset.
Yayasan menerima daftar aset dari universitas dan membuat laporan keuangan.
Sama halnya dengan institusi pendidikan lainnya, UPN “Veteran” Yogyakarta
memperoleh pendapatan utama dari mahasiswa.
Tujuan penggunaan anggaran di UPN “Veteran” Yogyakarta dibagi menjadi
operasional dan investasi. Tujuan operasional lebih bersifat pendidikan.
UPN tidak menerapkan anggaran ketat. Hal ini berarti anggaran bisa berubah
tergantung kondisi tertentu.
5.2. Saran
Pembuatan anggaran sebaiknya menggunakan pegawai berpendidikan akuntansi.
Hal ini didukung dengan fakta bahwa pegawai berpendidikan akuntansi labih
berpengetahuan dalam bidang anggaran. Sama halnya dengan pepatah
“Pengemudi pesawat hendaknya seorang pilot, bukan tukang sayur atau
nahkoda.”.
Peraturan menteri pertahanan dan yayasan sebaiknya tidak saling bertentangan
dan selaras. Selain itu, peraturan yang dibuat hendaknya sesuai untuk institusi
pendidikan, dalam hal ini UPN “Veteran” Yogyakarta.
20
21
LAMPIRAN
RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN UPN “VETERAN” …
PKRA TAHUN …
No URAIAN MA SATKER/ FAKULTAS
JUMLAH
A B C
I PENDAPATAN MURNI
A SUMBER SISWA/MAHASISWA 71001 Pendaftaran dan Test Masuk 71012 Pendaftaran Ulang 71023 Uang Pangkal / SPP / Dukbangdik 71034 Jaket, Seragam Siswa/Mahasiswa, PPK 71045 Iuran Kesehatan Siswa/Mahasiswa 71056 Unit Kegiatan Siswa/Mahasiswa 71067 Iuran Kel. Mahasiswa (IKOMA)/Siswa (POM) 71078 SPP / Iuran Sekolah 71089 Uang SKS 7109
10 Uang Praktikum 711011 Uang Semester 711112 Kuliah Kerja Nyata (KKN) / KKU / KKL 711213 Uang Seminar 711314 Bimbingan Skripsi/Tesis/Disertasi/Tugas Akhir 711415 Ujian Skripsi/Tesis/Disertasi/Tugas Akhir 711516 Semester Intensif 711617 Uang Wisuda / Sumpah Dokter 711718 Uang Ijazah / Transkrip 711819 Sumbangan Sukarela (Siswa/Mahasiswa) 711920 Kontribusi Khusus Mahasiswa 712021 Penerimaan Lain-Lain dari Siswa/Mahasiswa 7121
B SUMBER JASA DAN BUNGA 73001 Konsultan (Kepakaran/LBH) 73012 Litbang 73023 Surat Berharga 73034 Giro 73045 Tabungan 73056 Deposito 73067 Jasa Lainnya 73078 Bunga Lainnya 7308
C PENERIMAAN UNTUK PIHAK III 75001 PPh Ps. 21 75012 PPh Ps. 23 75023 Klaim Asuransi 7503
22
4 Penerimaan untuk Pihak III Lainnya 7504
D PENERIMAAN SUMBER LAINNYA 76001 Sisa/Saldo Anggaran Tahun Lalu 76012 Denda / Klaim Atas Kontrak 76023 Penjualan Lelang / Penghapusan Materiil 76034 Ganti Rugi 76045 Hasil Pendapatan dari Sewa Aset 76056 Hasil Penjualan Dokumen Lelang 76067 Kontribusi BUU / Koperasi 76078 Kerjasama 76089 Penerimaan Lainnya 7609
10 Hasil PKS Penyertaan Dana 761011 Hasil PKS Pengelolaan Aset 761112 Denda PKS 761213 Pengembalian Santunan dari PT. ASABRI 7613
II PENDAPATAN TIDAK MURNIA SUMBER SUMBANGAN (DONASI) 7200
1 Pemerintah Pusat Non Kemhan 72012 Pemerintah Daerah 72023 Luar Negeri 72034 Swasta 72045 Beasiswa 72056 Dari Sumber Lain 72067 Kontribusi Khusus Orang Tua Siswa Baru 72078 Sumbangan Sukarela Orang Tua Siswa 7208
B SUMBER APBN 74001 Gaji PNS Kemhan Dpk UPNV 74012 Tunjangan Kehormatan / Profesi 7402
C SUMBER KONTRIBUSIKontribusi Lain-Lain 7707
JUMLAH
RINCIAN ANGGARAN BELANJA UPN “VETERAN” …
PKRA TAHUN …
MA URAIAN PROGRAM (7) JUMLAHA BELANJA OPERASIONAL
1000 BELANJA PEGAWAI1100 Gaji dan Tunjangan1101 Gaji Pokok1102 Tunjangan Istri1103 Tunjangan Anak
23
1104 Tunjangan Pangan1105 Tunjangan Pemeliharaan Kesehatan1106 Tunjangan Jabatan Struktural1107 Tunjangan Jabatan Fungsional1108 Tunjangan Jabatan Penelitian / Pustakawan1109 Tunjangan Premi Asuransi1110 Tunjangan Hari Tua1111 Tunjangan Penugasan1112 Tunjangan PPh 211113 Tunjangan Premi Jamsostek1114 Tunjangan Perbaikan Penghasilan1116 Tunjangan Profesi1117 Tunjangan Lain-Lain1118 Tunjangan Keagamaan1119 Gaji ke-13
1200 Uang Lembur & Honor…
1300 Insentif…
1400 Belanja Pegawai Lainnya…
2000 BELANJA BARANG2100 Administrasi Umum Kantor…
2200 Pendidikan/Pengajaran…
2300 Penelitian dan PPMK…
2500 Ongkos Bank/Bunga/Pajak…
2600 Lain-Lain Belanja Barang…
3000 BELANJA PEMELIHARAAN3100 Pemeliharaan Tanah dan Bangunan…
3200 Pemeliharaan Kendaraan…
3300 Pemeliharaan Peralatan Pendukung…
3400 Lain-Lain Pemeliharaan…
4000 BELANJA PERJALANAN DINAS4100 Jaldis Dalam Negeri…
4200 Jaldis Luar Negeri
24
…
5000 CADANGAN5100 Cadangan Khusus5200 Cadangan Tahun Anggaran Belanja
B BELANJA BARANG MODAL2410 Barang Tak Bergerak…
2420 Barang Bergerak…
2430 Peralatan…
2440 Alat-Alat Lain2450 Pengembangan Software2460 Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
C KONTRIBUSI DAN BANDIK6100 Kontribusi ke BP Dik YKPP6200 Kontribusi ke Pengurus YKPP6300 Kontribusi Bandik ke BP Dik YKPP6400 Kontribusi Lain-Lain
JUMLAH
RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …
TAHUN …
REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN
No URAIAN MA RENCANA REALISASI %
I PENDAPATAN MURNI
A SUMBER SISWA/MAHASISWA 71001 Pendaftaran dan Test Masuk 71012 Pendaftaran Ulang 71023 Uang Pangkal / SPP / Dukbangdik 71034 Jaket, Seragam Siswa/Mahasiswa, PPK 71045 Iuran Kesehatan Siswa/Mahasiswa 71056 Unit Kegiatan Siswa/Mahasiswa 71067 Iuran Kel. Mahasiswa (IKOMA)/Siswa (POM) 71078 SPP / Iuran Sekolah 71089 Uang SKS 7109
10 Uang Praktikum 711011 Uang Semester 711112 Kuliah Kerja Nyata (KKN) / KKU / KKL 7112
25
13 Uang Seminar 711314 Bimbingan Skripsi/Tesis/Disertasi/Tugas Akhir 711415 Ujian Skripsi/Tesis/Disertasi/Tugas Akhir 711516 Semester Intensif 711617 Uang Wisuda / Sumpah Dokter 711718 Uang Ijazah / Transkrip 711819 Sumbangan Sukarela (Siswa/Mahasiswa) 711920 Kontribusi Khusus Mahasiswa 712021 Penerimaan Lain-Lain dari Siswa/Mahasiswa 7121
B SUMBER JASA DAN BUNGA 73001 Konsultan (Kepakaran/LBH) 73012 Litbang 73023 Surat Berharga 73034 Giro 73045 Tabungan 73056 Deposito 73067 Jasa Lainnya 73078 Bunga Lainnya 7308
C PENERIMAAN UNTUK PIHAK III 75001 PPh Ps. 21 75012 PPh Ps. 23 75023 Klaim Asuransi 75034 Penerimaan untuk Pihak III Lainnya 7504
D PENERIMAAN SUMBER LAINNYA 76001 Sisa/Saldo Anggaran Tahun Lalu 76012 Denda / Klaim Atas Kontrak 76023 Penjualan Lelang / Penghapusan Materiil 76034 Ganti Rugi 76045 Hasil Pendapatan dari Sewa Aset 76056 Hasil Penjualan Dokumen Lelang 76067 Kontribusi BUU / Koperasi 76078 Kerjasama 76089 Penerimaan Lainnya 7609
10 Hasil PKS Penyertaan Dana 761011 Hasil PKS Pengelolaan Aset 761112 Denda PKS 761213 Pengembalian Santunan dari PT. ASABRI 7613
II PENDAPATAN TIDAK MURNIA SUMBER SUMBANGAN (DONASI) 7200
1 Pemerintah Pusat Non Kemhan 72012 Pemerintah Daerah 72023 Luar Negeri 7203
26
4 Swasta 72045 Beasiswa 72056 Dari Sumber Lain 72067 Kontribusi Khusus Orang Tua Siswa Baru 72078 Sumbangan Sukarela Orang Tua Siswa 7208
B SUMBER APBN 74001 Gaji PNS Kemhan Dpk UPNV 74012 Tunjangan Kehormatan / Profesi 7402
C SUMBER KONTRIBUSIKontribusi Lain-Lain 7707
JUMLAH
REALISASI ANGGARAN BELANJA
No URAIAN MA RENCANA REALISASI %
A BELANJA OPERASIONAL A1 BELANJA PEGAWAI 1000a Gaji dan Tunjangan 11001 Gaji Pokok 11012 Tunjangan Istri 11023 Tunjangan Anak 11034 Tunjangan Pangan 11045 Tunjangan Pemeliharaan Kesehatan 11056 Tunjangan Jabatan Struktural 11067 Tunjangan Jabatan Fungsional 11078 Tunjangan Jabatan Penelitian / Pustakawan 11089 Tunjangan Premi Asuransi 1109
10 Tunjangan Hari Tua 111011 Tunjangan Penugasan 111112 Tunjangan PPh 21 111213 Tunjangan Premi Jamsostek 111314 Tunjangan Perbaikan Penghasilan 111415 Tunjangan Profesi 111616 Tunjangan Lain-Lain 111717 Tunjangan Keagamaan 111818 Gaji ke-13 1119
b Uang Lembur & Honor 1200…
c Insentif 1300…
d Belanja Pegawai Lainnya 1400…
27
2 BELANJA BARANG 2000a Administrasi Umum Kantor 2100
…b Pendidikan/Pengajaran 2200
…c Penelitian dan PPMK 2300
…d Ongkos Bank/Bunga/Pajak 2500
…e Lain-Lain Belanja Barang 2600
…
3 BELANJA PEMELIHARAAN 3000a Pemeliharaan Tanah dan Bangunan 3100
…b Pemeliharaan Kendaraan 3200
…c Pemeliharaan Peralatan Pendukung 3300
…d Lain-Lain Pemeliharaan 3400
…
4 BELANJA PERJALANAN DINAS 4000a Jaldis Dalam Negeri 4100
…b Jaldis Luar Negeri 4200
…
5 CADANGAN 5000a Cadangan Khusus 5100b Cadangan Tahun Anggaran Belanja 5200
B BELANJA BARANG MODAL B1 Barang Tak Bergerak 2410
…2 Barang Bergerak 2420
…3 Peralatan 24304 Alat-Alat Lain 24405 Pengembangan Software 24506 Hak Kekayaan Intelektual (HKI) 2460
C KONTRIBUSI DAN BANDIK C1 Kontribusi ke BP Dik YKPP 61002 Kontribusi ke Pengurus YKPP 62003 Kontribusi Bandik ke BP Dik YKPP 63004 Kontribusi Lain-Lain 6400
JUMLAH
28
SISA ANGGARAN …
No URAIAN JUMLAH KETERANGAN1 Realisasi Anggaran Pendapatan2 Realisasi Anggaran Belanja
Sisa Anggaran
29