ASP Kelas E Kelompok 3

43
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan dan laporan penganggaran merupakan laporan yang harus dibuat oleh setiap instansi baik pemerintah maupun swasta. Hal ini dikarenakan setiap instansi/perusahaan diharuskan semakin transparan, bersifat akuntabilitas, dan fairness agar dapat meningkatkan kemampuan perusahaan baik dibidang bisnis maupun nirlaba untuk bersaing dengan pihak lain yang berada di industri yang sama. Oleh karena itu, Universitas Pembangunan “Veteran” Yogyakarta (UPN Veteran) juga diharuskan menyusun laporan keuangan dan penganggaran. Menurut PSAK 45, Laporan keuangan di bidang nirlaba terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan laporan keuangan. Laporan keuangan ini bertujuan untuk menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba. Sedangkan laporan anggaran diintepretasikan sebagai paket pernyataan menyangkut perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang. Anggaran memiliki tujuan sebagai alat akuntabilitas, alat manajemen, dan instrumen kebijakan ekonomi. Berdasarkan pengertian dan tujuan dari laporan keuangan dan laporan anggran diatas, maka dapat dipahami bahwa penyusunan laporan keuangan dan laporan anggaran merupakan hal yang penting. Pihak UPN Veteran juga melakukan penyusunan 1

description

cznzgh

Transcript of ASP Kelas E Kelompok 3

Page 1: ASP Kelas E Kelompok 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan dan laporan penganggaran merupakan laporan yang harus dibuat

oleh setiap instansi baik pemerintah maupun swasta. Hal ini dikarenakan setiap

instansi/perusahaan diharuskan semakin transparan, bersifat akuntabilitas, dan fairness agar

dapat meningkatkan kemampuan perusahaan baik dibidang bisnis maupun nirlaba untuk

bersaing dengan pihak lain yang berada di industri yang sama. Oleh karena itu, Universitas

Pembangunan “Veteran” Yogyakarta (UPN Veteran) juga diharuskan menyusun laporan

keuangan dan penganggaran.

Menurut PSAK 45, Laporan keuangan di bidang nirlaba terdiri dari laporan posisi

keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan laporan keuangan. Laporan

keuangan ini bertujuan untuk menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi

kepentingan para penyumbang, anggota organisasi, kreditur, dan pihak lain yang

menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba. Sedangkan laporan anggaran

diintepretasikan sebagai paket pernyataan menyangkut perkiraan penerimaan dan

pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang.

Anggaran memiliki tujuan sebagai alat akuntabilitas, alat manajemen, dan instrumen

kebijakan ekonomi.

Berdasarkan pengertian dan tujuan dari laporan keuangan dan laporan anggran diatas,

maka dapat dipahami bahwa penyusunan laporan keuangan dan laporan anggaran merupakan

hal yang penting. Pihak UPN Veteran juga melakukan penyusunan laporan keuangan yang

terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Perubahan Aktiva Bersih,

Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Sedangkan laporan anggaran yang

dibuat oleh UPN Veteran hanya Laporan Anggaran Belanja dan Laporan Anggaran

Pendapatan.

Menyadari pentingnya pelaporan keuangan dan laporan anggaran, kelompok kami

tertarik untuk mengangkat topik mengenai proses penyusunan laporan keuangan dan laporan

anggaran. Kami memilih di bidang nirlaba dikarenakan kami menyadari masih kurangnya

pengetahuan mengenai laporan keuangan dan anggaran di bidang nirlaba, selama ini kami

lebih berfokus pada perusahaan di bidang bisnis. Oleh karena itu, kelompok kami mengambil

judul “Proses Penyusunan Laporan Keuangan dan Anggaran UPN Veteran” untuk penelitian

ini.

1

Page 2: ASP Kelas E Kelompok 3

1.2. Rumusan Masalah

Kondisi yang ada dalam teori seringkali tidak sejalan dengan apa yang ada di dunia

praktek. Hal ini mungkin dikarenakan adanya pertentangan antara peraturan atau kualitas

sumber daya yang rendah sehingga praktik sering kali tertinggal oleh teori. Adapun rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana proses penyusunan Laporan Keuangan untuk UPN “Veteran”

Yogyakarta?

b. Bagaimana proses penyusunan Anggaran untuk UPN “Veteran” Yogyakarta?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

a. Memberikan gambaran secara deskriptif mengenai proses penyusunan Laporan

Keuangan UPN “Veteran” Yogyakarta.

b. Memberikan gambaran secara deskriptif mengenai proses penyusunan anggaran

UPN “Veteran” Yogyakarta.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada teman-teman

maupun masyarakat mengenai proses penyusunan laporan keuangan pemerintah dan

penganggaran di Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Yogyakarta. Pengetahuan ini

diharapkan juga dapat membantu teman-teman maupun masyarakat yang akan ataupun telah

bekerja di Universitas Negeri.

2

Page 3: ASP Kelas E Kelompok 3

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Penyusunan Laporan Keuangan Sektor Publik

2.1.1. Teori Pelaporan Dalam Sektor Publik

Dalam organisasi sektor publik, ada dua jenis pelaporan, yaitu pelaporan kinerja dan

pelaporan keuangan. Pelaporan kinerja merupakan refleksi kewajiban untuk

mempresentasikan dan melaporkan kinerja semua aktivitas serta sumber daya yang harus

dipertanggungjawabkan dan hal ini merupakan wujud dari proses akuntabilitas. Sedangkan

pelaporan keuangan merupakan cerminan dari posisi keuangan serta transaksi yang telah

dilakukan suatu organisasi sektor publik dalam kurun waktu tertentu.

Jenis laporan keuangan sektor publik yang minimal harus dipenuhi dan terintegrasi,

meliputi:

a) Laporan Posisi Keuangan

Menyajikan posisi aktiva, utang, dan modal pemilik selama suatu

periode tertentu.

b) Laporan Kinerja Keuangan

Menyajikan pendapatan dan biaya selama satu periode tertentu.

c) Laporan Perubahan Aktiva/Ekuitas Neto

Menggambarkan kenaikan atau penurunan kekayaan berdasarkan

prinsip pengukuran tertentu yang diadopsi dan harus diungkapkan

dalam laporan keuangan.

d) Laporan Arus Kas

Menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama

satu periode tertentu.

e) Kebijakan Akuntansi dan Catatan atas Laporan Keuangan

Menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan

dalam rangka pengungkapan yang memadai dan bertujuan untuk

menginformasikan pengungkapan yang diperlukan atas laporan

keuangan. Berdasarkan PP No 8 Tahun 2006 dan Permendagri No 13

Tahun 2006 juncto Permendagri No 59 Tahun 2007, Catatan atas

Laporan Keuangan entitas publik harus mencakup: (1)Kebijakan

3

Page 4: ASP Kelas E Kelompok 3

Fiskal/Keuangan Ekonomi Makro, Pencapaian Target Undang-Undang

APBN/Perda APBD, (2)Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan,

(3)Kebijakan Akuntansi, (4) Penjelasan tentang Perkiraan Laporan

Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas (ada 3 yaitu:

Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Laporan Arus Kas).

Berbagai persyaratan pelaporan keuangan organisasi sektor publik di Indonesia yaitu:

1) Harus menyajikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna dalam menilai

akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun

politik.

2) Penyediaan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya

ekonomi dan alokasinya berdasarkan anggaran yang ditetapkan serta peraturan

perundang-undangan.

3) Penyuguhan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang

digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil yang dicapai.

4) Pemasokan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan membiayai

seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.

5) Penyediaan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan

akan berkaitan dengan sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun

jangka panjang. Hal ini termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan

pinjaman.

6) Pemberian informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan

sebagai akibat dari kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

7) Pengembangan sistem dan standar akuntansi di organisasi sektor publik

berdasarkan sistem pencatatan double entry dengan basis akrual.

2.1.2. Sistem Pelaporan Keuangan Sektor Publik

a. Dasar Kas (Cash Base)

Sistem akuntansi dasar kas hanya mengakui arus kas masuk dan arus kas keluar. Akun

keuangan akhirnya akan dirangkum dalam buku kas. Laporan keuangan tidak bisa dihasilkan

apabila tidak ada data tentang aktiva dan kewajiban. Laporan keuangan berbasis kas memang

sederhana dan memiliki keuntungan utama dasar kas, yaitu mudah dipahami serta ditafsirkan.

Informasi dan keputusan yang dilibatkan dalam analisis akun dapat dianalisis secara politis,

ekonomis, dan sosial. Secara umum, batas periode akuntansi dipisahkan oleh 2 titik, yaitu

4

Page 5: ASP Kelas E Kelompok 3

awal dan akhir tahun. Karena itu, muncul 2 kesulitan. Pertama, biaya yang dikeluarkan untuk

aktivitas tahun ini, tidak dicatat apabila belum dibayar menurut dasar kas. Kedua, potensi

kesengajaan memanipulasi akun untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Akuntasi berbasis

kas mampu menyediakan informasi yang penting dan objektif. Di sisi lain, informasi tentang

pendapatan dan modal serta biaya operasi organisasi selama periode tertentu tidak dapat

disajikan. Keuntungan dan kerugian merupakan hal penting bagi organisasi baik sektor publik

maupun sektor swasta.

b. Dasar Akrual (Accrual Base)

Penerapan dasar akrual akan mempengaruhi sistem akuntansi yang digunakan seperti

penambahan pos-pos akrual dan berbagai formulir pembukuan. Penerapan dasar akrual lebih

mengutamakan laporan yang dihasilkan untuk kepentingan kreditur dan debitur.

Keunggulan dasar akrual ada 3, yaitu penerimaan dan pengeluaran dalam laporan

operasi berhubungan dengan penerimaan dan pemasukannya, dasar akrual menunjukkan

gambaran tentang pendapatan sebagai alat ukur kinerja menghadapai persaingan pasar yang

ditentukan dengan nilai perolehannya, dan dasar akrual dapat dijadikan alat ukur modal.

Beberapa masalah aplikasi dasar akrual adalah penentuan pos dan besaran transaksi dicatat

dalam jurnal yang dilakukan oleh individu yang bertugas mencatatnya; relevansi akuntansi

akrual menjadi terbatas ketika dikaitkan dengan nilai historis dan inflasi; jika dibandingkan

dengan dasar kas, penyesuaian akrual membutuhkan prosedur administrasi yang lebih rumit

sehingga biaya administrasinya menjadi lebih mahal; dan peluang terjadinya manipulasi

keuangan sulit dikendalikan.

c. Akuntansi Dana (Fund Accounting)

Akuntansi dana merupakan salah satu alternatif sistem akuntansi di sektor publik yang

dikembangkan dari dasar kas dan prosedur pengendalian anggaran. Bagi sektor publik, dana

kas sektor publik cukup penting dan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan karena

sangat mempengaruhi anggaran organisasi sektor publik, sehingga sistem akuntansi lebih

memprioritaskan pengelolaan dana kas. Fungsi akuntansi dana adalah sebagai pengendali

anggaran dan berkonsentrasi pada pesanan yang dikirimkan.

5

Page 6: ASP Kelas E Kelompok 3

2.1.3. Siklus Akuntansi Keuanan Sektor Publik

Siklus keuangan sektor publik terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Transaksi adalah persetujuan jual beli antara satu pihak dengan pihak lain.

2. Analisis bukti transkasi adalah menganalisis bukti pendukung setiap transaksi

yang berisi informasi kegiatan transaksi tersebut dan digunkan sebagai dasar

pencatatan.

3. Mencatat data transaksi adalah pencatatan oleh bendahara berupa jurnal akan

dilakukan setalah analisis bukti transaksi.

4. Mengelompokkan dan mengikhtisarkan data yang dicatat adalah pencatata ke

dalam buku besar yang dikelompokkan sesuai dengan nama yang terdaftar dalam

daftar nama kelompok akun.

5. Penerbitan laporan dan catatannya adalah berdasarkan transaksi yang dicatat dan

diposting selama satu periode akuntansi maka akan dibuat laporan keuangan.

2.1.4. TEKNIK PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

1. Tahapan Pencatatan

Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran bentuk bukti transaksi dan bukti

pencatatan

Kegiatan Pencatatan Bukti Transaksi dalam Buku Harian atau Jurnal

Memindahbukukan dari Jurnal berdasarkan Kelompok ata Jenisnya ke dalam

Akun Buku Besar.

2. Tahap Pengikhtisaran

Penyusunan Neraca Saldo berdasarkan Akun Buku Besar

Neraca saldo adalah suatu daftar yang memuat nama akun atau rekening

beserta jumlah saldonya selam suatu periode tertentu yang diambil dari buku

besar.

Pembuatan Ayat Jurnal Penyesuaian

Merupakan prosedur untuk menyesuaikan akun-akun pada akhir periode yang

belum menyajikan informasi yang paling up-to-date.

Penyusunan Kertas Kerja atau Neraca Lajur.

Neraca lajur adalah kertas berkolom-kolom yang dirancang untuk

menghimpun semua data akuntansi ketika entitas menyusun laporan keuangan

6

Page 7: ASP Kelas E Kelompok 3

dengan cara yang sistematis. Seifat neraca lajur tidak formal dan hanya

sebagai pembantu penusunana laporan keuangan.

Pembuatan Ayat Jurnal Penutup

Setiap periode akuntansi dimulai dengan saldo akun nominal yang harus

bersih atau sama dengan nol. Akun nominal itu dapat dibuat nol dengan

menutup akun-akun tersebut pada akhir periode akuntansi dengan

menggunakan ayat jurnal penutup yang juga diposting ke akun-akun

bersangkutan.

Pembuatan Neraca Saldo Penutupan

Neraca saldo setelah penutupan adalah neraca yang berisi daftar akun riil yang

dibuat setelah dilakukan penutupan.

Pembuatan Ayat Junral Pembalik

Apabila diperlukan setelah pembuatan neraca saldo setelah penutupan. Maka

dibuat ayat jurnal pembalik.

3. Tahap Pelaporan

Laporan Pada Unit Kerja Organisasi

Pada umumnya, unit kerja tidak menyelanggarakan akuntansi, karena hal itu

maka akan diselenggarakan oleh entitas pengendalinya. Kegiatan unit kerja

juga terbatas pada kegiatan yang menggunakan modal kerja entitas

pengendalinya yang serupa dengan penggunaan kas kecil. Sehingga unit kerja

harus mengumpulkan bukti tentang pemakaian modal kerja untuk

dipertanggungjawabkan kepada entitas pengendalinya. Untuk mencatat dapat

menggunakan dua metode yaitu :

a. Surplus/defisit entitas pengendali yang tidak dipisahkan

b. Surplus/defisit entitas pengendali yang dipisahkan.

Laporan Konsolidasi Organisasi

Entitas pengendali wajib menyusun laporan keuangan konsolidasi yang

mencakup entitas pengendali dan unit-unit kerjanya. Laporan konsolidai dapat

disusun dengan dua sumber, yaitu :

a. Neraca saldo entitas pengendali dan unit kerja organisasinya.

b. Laporan keuangn entitas pengendali dan unit kerja organisasinya.

Prosedur penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah :

a. Membuat jurnal eliminasi

7

Page 8: ASP Kelas E Kelompok 3

b. Membuat kertas kerja

c. Membuat laporan keuangan konsolidasi

2.2. Penyusunan Anggaran Sektor Publik

2.2.1. Teori Penganggaran Publik

A. Pengertian

Anggaran merupakan pernyataan menyangkut perkiraan penerimaan dan pengeluaran

yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang.

B. Fungsi Anggaran Publik

Anggaran berfungsi sebagai hasil akhir dari proses penyusunan rencana kerja, cetak

biru aktivitas masa depan, sebagai alat komunikasi internal, sebagai alat pengendalian

unit kerja, sebagai alat motivasi dan persuasi, instrumen politik, serta instrumen

kebijakan fiskal

C. Kebutuhan Anggaran

Sebagai alat perencanaan

Digunakan untuk menetapkan kehendak pemerintah guna meningkatkan

kesejahteraan masyarakat

Sebagai alat pengendalian

Dilakukan secara melekat (built in control), dalam tubuh organisasi atas

berlangsungnya pelaksanaan kegiatan

Sebagai alat evaluasi

Kinerja setiap kegiatan dapat diukur dan dievaluasi secara periodik maupun

insidentil

D. Karakteristik Anggaran Publik

Dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan nonkeuangan

Umumnya mencakup jangka waktu tertentu, yaitu satu atau beberapa tahun

Berisi komitmen / kesanggupan manajemen untuk mencapai target

Usulan anggaran yang ditelaah dan disetujui oleh pihak berwenang yang lebih

tinggi dari penyusun anggaran

Anggaran yang telah disusun hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu

E. Prinsip-prinsip Anggaran Publik

8

Page 9: ASP Kelas E Kelompok 3

Prinsip penganggaran secara tradisional dikenal sebagai The Three Es (Jones dan

Pendlebury) : Ekonomis (berkaitan dengan input), Efektif (berkaitan dengan output),

Efisien (kaitan antara output dengan input)

Prinsip penganggaran secara modern (Shafritz dan Russell) : Demokratis, Adil,

Transparan, Bermoral tinggi, Berhati-hati, Akuntabel

2.2.2. Sistem Penganggaran Publik

A. Line Item Budgeting

Line Item Budgeting adalah penyusunan anggaran yang didasarkan pada dan dari

mana dana berasal (pos-pos penerimaan) dan untuk apa dana tersebut digunakan (pos-

pos pengeluaran).

B. Incremental Budgeting

Incremental Budgeting adalah sistem anggaran belanja dan pendapatan yang

memungkinkan revisi selama tahun berjalan, sekaligus sebgai dasar penentuan usulan

anggaran periode tahun yang akan datang

C. Planning Program Budgeting System (PPBS)

Planning Program Budgeting System adalah proses perencanaan, pembuatan program,

dan penganggaran yang terkait dalam suatu sistem sebagai kesatuan yang bulat dan

tidak terpisah, yang di dalamnya terkandung identifikasi tujuan organisasi serta

permasalahan yang mungkin timbul.

D. Zero Based Budgeting (ZBB)

Zero Based Budgeting (ZBB) merupakan sistem anggaran yang didasarkan pada

perkiraan kegiatan, bukan pada apa yang telah dilakukan di masa lalu.

E. Performance Budgeting

Performance Budgeting atau anggaran yang berorientasi kinerja adalah sistem

penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan berkaitan sangat erat

dengan visi, misi, serta rencana strategis organisasi.

F. Medium Term Budgeting Framework (MTBF)

Medium Term Budgeting Framework (MTBF) adalah kerangka strategi kebijakan

tentang anggaran belanja unit organisasi.

2.2.3. Siklus Penganggaran Publik

9

Page 10: ASP Kelas E Kelompok 3

Siklus penganggaran publik terdiri dari tahapan berikut:

1. Penetapan Prosedur dan Tim Penganggaran Tahun Terkait

Tahapan pertama dari siklus anggaran adalah penetapan prosedur atau aturan

dalam pembuatan anggaran sekaligus penetapan tim penganggaran tahun terkait.

Hal ini merupakan bagian yang penting dalam proses penganggaran, karena

dibutuhkan prosedur untuk memberikan arahan yang jelas dan sebagai

pengendalian agar anggaran yang disusun tidak mengandung kesalahan material.

Sedangkan tim penganggaran nantiny akan bertugas menyusun anggaran tahun

terkait.

2. Penetapan Dokumen Standar Harga

Dokumen standar harga ditunjukkan untuk mengendalikan harga berbagai

kebutuhan organisasi (barang dan jasa).

3. Penyebaran dan Pengisian Formulir Rencana Kerja dan Anggaran

Pada tahap ini akan disebarkan formulir program kerja dan anggaran tahun terkait.

Pedoman pengisian formulir rencana kerja dan anggaran dokumen standar harga

serta draft atau dokumen perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.

4. Rekapitulasi Kertas Kerja

Rekapitulasi adalah proses meringkas atau mengumpulkan data dari kertas kerja.

5. Pembahasan Perubahan dan Penyelesaian Draft Anggaran Pendapatan dan Belanja

Tahapan selanjutnya adalah menyelesaikan draft anggaran pendapatan dan

belanja. Pada tahap ini dilakukan pengecekan ulang terhadap draft anggaran yang

dibuat, selain juga memastikan bahwa draft anggaran telah sesuai dengan

perencanaan dan tanpa kesalahan.

6. Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Proses pendapatan anggaran ini adalah tahap akhir dari proses pembuatan

anggaran.

2.2.4. Teknik Penganggaran Publik

10

Page 11: ASP Kelas E Kelompok 3

A. Pendekatan Fungsional

Kerangka berpikir dari SNA , telah merekomendasi pandangan pembatasan karakter

anggaran berikut:

a. Kemandirian penyelenggaraan fungsi organisasi sektor publik

b. Diawali dengan batasan kemampuan, organisasi menanggung pengeluaran untuk

kesejahteraan masyarakat. Apabila pengeluaran yang ditanggung adalah

seluruhnya, maka organisasi memegang kendali penuh. Sedangkan, jika yang

ditanggung hanya sebagian, maka organisasi bekerja dalam mekanisme

kolaborasi. Kondisi ini akan berpengaruh terhadap proses penyusunan anggaran

dari berbagai kepentingan formal, kepentingan hukum, dan kepentingan legislatif.

Kepentingan umum merupakan refleksi anggaran sebagi produk dari suatu entitas

mandiri. Maka, anggaran disusun melalui proses internal organisasi. Kepentingan hukum

merupakan pemberi makna yang solid bagi anggaran suatu entitas tertentu. Alokasi

anggaran dapat dikatakan efektif apabila dapat menyeimbangkan berbagai permintaan

dala organisasi, baik dari organisasi sektor swasta maupun sektor publik, dan strategi

pencapian tujuan (visi) yang telah ditetapkan. Kesuksesan pelaksanaan anggaran

ditentukan:

a. Kebijakan keuangan secara meneyluruh ditentukan oleh lembaga setingkat bagian

atau lembaga pelaksanaan tertinggi

b. Kesuksesan anggaran dapat ditentukan oleh dukungan politis berbagai lembaga

c. Akurasi perencanaan, terutama pengangggaran, dipengaruhi oleh teknik review

prakiraan anggaran.

Fokus analisis anggaran adalah perhitungan surplus dan defisit. Apabila terjadi

surplus, proses distribusi akan menjadi permasalahan tamnbahan. Apabila defisit, proses

pembelanjaan menjadi pekerjaan tambahan. Dengan struktur demikian, penyusunan

anggaran lebih dikaitkan dengan proses arus kas. Akibat pendekatan surplus-defisit

anggaran, fokus manajemen anggaran lebih ditujukan pada keseimbanga anggaran.

B. Pendekatan Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan anggaran dapat dibedakan menjadi rasional dan

penyesuaian/bertahap, yang akan dirinci berikut ini:

Perbedaan pendekatan pengambilan keputusan

11

Page 12: ASP Kelas E Kelompok 3

Perbedaan Rasional Penyesuaian/Bertahap

Keterkaitan Teori ekonomi tradisional Konsep pluralis organisasi yang

demokratis

Jenis

pendekatan

Pendektan tujuan dan

pengukuran alternatif tujuan

Proses penyesuaian antarindividu

dan kelompok yang mempunyai

nilai ekonomi serta tingkat

kekuasaan yang berbeda.

kritik Sirvei alternatif tidak

dimungkinkan. Keputusan

akan mengurangi proses

penyesuaian dan ditentukan

melalui proses politik

Proses negosiasi akan menjadi

dasar pengambilan keputusan dan

kompromi tujuan menjadi dasar

penilaian kinerja.

Penyusunan anggaran biasanya didasarkan pada pendekatan rasional, dan pelaksanaan

evaluasi anggaran dilakukan sesuai pendekatan bertahap serta kompromistis.

C. Pendekatan Psikologi/Motivasi

Pendekatan psikologi/motivasi merupakan salah satu teknik penganggaran publik

yang sangat baik untuk dilakukan. Pendekatan psikologi/motivasi dalam proses

pembuatan anggaran akan membuta anggaran tersusun benar-benar dapat

dilaksanakan dengan baik dan tujuan serta sasarannya dapat dicapai secara efektif dan

efisien.

2.3. PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba

Karakteristik entitas nirlaba yang berbeda dengan entitas bisnis adalah terletak pada cara

entitas untuk memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas

operasinya. Entitas nirlaba memperoleh sumber daya dari pemberi sumber daya yang tidak

mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah

sumber daya yang diberikannya. Dalam organisasi nirlaba timbul transaksi tertentu yang

jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dalam organisasi bisnis, yaitu penerimaan

sumbangan.

Standar Pelaporan yang tertuang dalam PSAK 45 berlaku bagi laporan keuangan yang

disajikan oleh organisasi nirlaba dengan karakteristik sebagai berikut:

12

Page 13: ASP Kelas E Kelompok 3

a. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan

pambayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber

daya yang diberikan.

b. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu

entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para

pendiri atau pemilik entitas tersebut.

c. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa

kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus

kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber

daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran usaha.

Organisasi nirlaba tetap membuat laporan keuangan. Dalam SFAC 4, dikatakan tujuan

laporan keuangan organisasi nirlaba adalah memberikan informasi yang bermanfaat bagi

penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya:

a. dalam pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi,

b. dalam menilai pelayanan yang diberikan oleh organisasi nonbisnis serta

kemampuannya untuk melanjutkan memberi pelayanan tersebut,

c. dalam menilai kinerja manajer organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggung jawab

pengelolaan serta aspek kinerja lainnya,

d. mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan bersih organisasi, serta

pengaruh dari transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi yang mengubah sumber daya

dan kepentingan sumber daya tersebut,

e. mengenai kinerja organisasi selama satu periode,

f. mengenai informasi bagaimana organisasi memperoleh dan membelanjakan kas atau

sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran kembali utang, dan faktor-faktor

lain yang mempengaruhi likuiditas organisasi,

g. mengenai penjelasan dan intepretasi untuk membantu pemakai dalam memahami

informasi keuangan yang diberikan.

Sedangkan menurut PSAK 45, tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan

informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi,

kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba. Pihak

pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki kepentingan bersama dalam rangka

menilai:

13

Page 14: ASP Kelas E Kelompok 3

a. Jasa yang diberikan oleh organisasi nirlaba dan kemampuannya untuk terus

memberikan jasa tersebut.

b. Cara manajer melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek lain dari kinerja mereka.

Laporan keuangan entitas nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir

periode laporan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas untuk suatu periode

pelaporan dan catatan atas laporan keuangan.

a. Laporan Posisi Keuangan

Tujuan dari laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi

mengenai aset, liabilitas, dan aset neto serta informasi mengenai hubungan di

antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.

b. Laporan Aktivitas

Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai

pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset

neto; hubungan antar transaksi dan peristiwa lain; dan bagaimana

penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program dan jasa.

c. Laporan Arus Kas

Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai

penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.

BAB III

METODE PENELITIAN

14

Page 15: ASP Kelas E Kelompok 3

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Penelitian ini mengangkat topik

mengenai penyusunan laporan keuangan dan anggaran sektor publik.

3.2. Objek Penelitian

Objek yang diteliti merupakan organisasi nirlaba terutama bergerak di bidang

pendidikan, yaitu Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakrata yang

terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta berdiri pada tanggal 2

Oktober 1958 atas prakarsa pejuang kemerdekaan. Pada tanggal 29 November 1994, UPN

"Veteran" terhitung mulai tanggal 1 April 1995, mengalami perubahan dari status Kedinasan

menjadi Perguruan Tinggi Swasta. Dengan perubahan tersebut UPN "Veteran" yang semula

pembinaannya bernaung di bawah Departemen Hankam, beralih tanggung jawab

pembinaannya ke Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman (YKPBS).

Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta atau biasa disingkat UPN

Veteran Yogyakarta, UPNVY, merupakan salah satu universitas di Indonesia, terletak

diYogyakarta. UPNVY saat ini memiliki 5 Fakultas dengan 16 program studi untuk jenjang

Sarjana, 6 program studi untuk jenjang Pascasarjana dan 1 program studi untuk jenjang

Diploma 3. Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta memiliki dua kampus

yaitu kampus Condongcatur (kampus utama) dan kampus Babarsari. Program akademik yang

ada di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta:

Program Sarjana Program Pasca Sarjan Program Diploma

Fakultas Teknologi Mineral

Teknik Geologi

Teknik Pertambangan

Teknik Perminyakan

Teknik Lingkungan

Teknik Geofisika

Fakultas Teknologi Industri

Fakultas Teknologi Mineral

Magister Teknik Geologi

Magister Teknik

Pertambangan

Fakultas Pertanian

Magister Manajemen

Agribisnis

Teknik Kimia D3

15

Page 16: ASP Kelas E Kelompok 3

Teknik Kimia

Teknik Industri

Teknik Informatika

Fakultas Pertanian

Agroteknologi

Agribisnis

Fakultas Ekonomi

Manajemen

Akuntansi

Ilmu Ekonomi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik

Ilmu Hubungan

Internasional

Ilmu Administrasi Bisnis

Ilmu Komunikasi

Fakultas Ekonomi

Magister Manajemen

Magister Ilmu Ekonomi

Fakultas Teknik Industri

Magister Teknik Industri

3.3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui wawancara dengan Bapak

Januar Eko Prasetyo. Selain itu juga didukung dengan literatur-literatur pendukung lainnya.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

16

Page 17: ASP Kelas E Kelompok 3

Dalam penelitian ini, kami mengangkat topik mengenai penyusunan laporan keuangan

dan anggaran. Pada bab ini, kami terlebih dahulu akan membahas mengenai penyusunan

laporan keuangan. Basis akuntansi yang digunakan merupakan kombinasi dari basis akrual

dan basis kas, dimana basis akrual digunakan untuk Laporan Posisi Keuangan, sedangkan

basis kas untuk Laporan Laba-Rugi. Dalam penyusunan laporan keuangan UPN “Veteran”

telah mengacu pada PSAK 45 tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba. Laporan

keuangan dibuat berdasarkan PSAK 45 yang meliputi:

1. Laporan Posisi Keuangan

2. Laporan Aktivitas

3. Laporan Perubahan Aktiva Bersih

4. Laporan Arus Kas

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Pada bagian kedua, kami akan membahas mengenai penyusunan anggaran. Secara

garis besar, dapat digambarkan proses penyusunan anggarannya sebagai berikut, pertama

yayasan membentuk sebuah tim yang bertugas untuk penyusunan anggaran yang sifatnya

tidak permanen (ad hoc). Selanjutnya universitas akan membuat pedoman penyusunan

anggaran yang nanti menjadi acuan bagi unit-unit yang lebih kecil yang bertanggung jawab

dalam penyusunan anggaran. Kemudian anggaran akan disusun oleh unit paling kecil secara

individual, yaitu unit jurusan. Setelah jurusan sudah selesai akan dikonsolidasikan ke tingkat

fakultas, lalu dikonsolidasikan ke tingkat universitas. Setelah itu akan diserahkan ke yayasan

dan menteri pertahanan. Pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan anggaran adalah

yayasan yang diwakilkan oleh komite penyusunan anggaran, universitas, fakultas, dan non

fakultas (seperti LPPM, perpustakaan dan jurusan), serta Sekretariat Jenderal Menteri

Pertahanan. Asas yang digunakan dalam penyusunan kinerja adalah berbasis kinerja.

Sistem Penganggaran yang digunakan adalah anggaran berimbang, yang berarti

jumlah anggaran pendapatan sama dengan anggaran belanja. Anggaran pendapatan terdiri

dari 2 kelompok, yaitu anggaran pendapatan murni dan anggaran pendapatan tidak murni.

Pendapatan murni adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil usaha sendiri. Sedangkan,

pendapatan tidak murni adalah pendapatan yang bukan hasil usaha sendiri.

17

Page 18: ASP Kelas E Kelompok 3

Anggaran belanja dibagi menjadi anggaran belanja operasional dan anggaran belanja

modal. Belanja operasional adalah belanja yang ditujukan untuk mendukung kegiatan

operasional, dibagi menjadi belanja pegawai, belanja barang, belanja pemeliharaan, belanja

perjalanan dinas, dan belanja cadangan. Belanja pegawai adalah pengeluaran untuk

memenuhi hak-hak perorangan pegawai sesuai dengan peraturan yang berlaku. Belanja

barang adalah pengeluaran untuk pengadaan barang atau jasa tertentu. Belanja pemeliharaan

adalah pengeluaran untuk keperluan pemeliharaan materiil dan sarana prasarana. Belanja

perjalanan dinas adalah pengeluaran untuk mendukung pelaksanaan tugas/kegiatan di luar

daerah kedudukan organisasi. Belanja cadangan adalah sejumlah dana yang disiapkan untuk

keperluan mendadak diluar yang telah ditetapkan. Sedangkan anggaran belanja modal adalah

belanja yang ditujukan untuk pengadaan barang modal yang kemudian akan dimasukkan ke

dalam daftar kekayaan aset Yayasan.

Sumber pendanaan UPN berasal dari mahasiswa, Kementerian Pertahanan, hibah, dan

pendapatan lain-lain, seperti bunga deposito. Tujuan penggunaan anggaran diklasifikasikan

menjadi 2 aktivitas, yaitu aktivitas operasional dan investasi. Untuk kegiatan operasional,

terbagi ke dalam 7 kegiatan, antara lain:

a. Pendidikan dan pengajaran,

b. Penelitian dan pengabdian pada masyarakat,

c. Sarana dan prasarana,

d. Sistem informasi,

e. Barang pendukung (perlengkapan),

f. Mahasiswa baru, dan

g. Kemahasiswaan.

Setelah anggaran tersebut dibuat tidak menutup kemungkinan bahwa akan terjadi

perubahan. Perubahan anggaran disebabkan karena perubahan kebijakan. Perubahan

kebijakan disebabkan oleh adanya pergeseran dari apa yang telah diestimasi, terutama

pendapatan. Ketika pendapatan berubah (misalnya terjadi penurunan) maka tentu saja beban

juga harus disesuaikan kembali, sebaliknya jika terjadi peningkata tentu biaya untuk belanja

dapat meningkat. Tahun anggaran dimulai pada tanggal 1 Januari dan selesai pada tanggal 31

Desember seperti tahun kalender. Pergeseran ini ditentukan berdasarkan evaluasi yang

dilakukan setiap 6 bulan atau semesteran.

18

Page 19: ASP Kelas E Kelompok 3

Hambatan yang ditemui dalam penyusunan anggaran adalah banyak peraturan

yayasan dan Menteri Pertahanan yang tidak sinkron, sehingga perlu adanya penyesuaian

terlebih dahulu. Hambatan yang kedua adalah berkaitan dengan sumber daya manusianya.

Masalah yang muncul bukan karena segi kuantitatifnya melainkan lebih berfokus pada segi

kualitas. Hal ini dikarenakan pihak-pihak yang turut ikut dalam penyusunan anggaran itu

sebagian besar bukan merupakan lulusan Akuntansi. Kebanyakan mereka yang bekerja di

kampus ini cenderung sudah lama bekerja. Karyawan tersebut dipertahankan karena mereka

memiliki pengabdian yang lama, sehingga pihak universitas bahkan yayasan akan sulit jika

harus memutuskan untuk melakukan PHK, dan keputusan yang paling mungkin terjadi adalah

dengan melakukan rotasi. Namun rotasi ini bukannya tanpa masalah, karena ketika

melakukan rotasi tentu saja harus ada kesepakatan antara 2 pihak, yaitu bagian yang akan

mengirimkan karyawan dan bagian yang akan menerima karyawan tersebut. Karena jarang

ditemukan kesepakatan, rotasi itu menjadi sulit untuk dilakukan.

Sedangkan masalah terbesar yang dihadapi adalah pada umumnya sama, yaitu ketika

terjadi defisit anggaran. Diakui bahwa defisit anggaran beberapa tahun ini menjadi masalah

yang cukup besar. Hal ini dikarenakan penurunan jumlah mahasiswa yang mendaftar yang

merupakan pendapatan utama universitas, ketika terjadi penurunan pendapatan dan

belanjanya diasumsikan tetap, maka akan terjadi defisit anggaran. Penurunan jumlah

mahasiswa disadari bersumber pada pihak internal kampus. Selain itu yang ikut menyumbang

permasalahan ini adalah mengenai beasiswa, terdapat kebijakan untuk memberikan beasiswa

dengan nilai Rp 1 Miliar. Tentu saja mahasiswa yang masuk dan kemudian mengikuti proses

kegiatan belajar-mengajar tidak perlu membayar SPP, akibatnya tidak ada pendapatan yang

diperoleh sedangkan beban akan membengkak.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

19

Page 20: ASP Kelas E Kelompok 3

5.1. Kesimpulan

Universitas hanya membuat anggaran konsolidasian pendapatan dan belanja,

dan daftar aset.

Yayasan menerima daftar aset dari universitas dan membuat laporan keuangan.

Sama halnya dengan institusi pendidikan lainnya, UPN “Veteran” Yogyakarta

memperoleh pendapatan utama dari mahasiswa.

Tujuan penggunaan anggaran di UPN “Veteran” Yogyakarta dibagi menjadi

operasional dan investasi. Tujuan operasional lebih bersifat pendidikan.

UPN tidak menerapkan anggaran ketat. Hal ini berarti anggaran bisa berubah

tergantung kondisi tertentu.

5.2. Saran

Pembuatan anggaran sebaiknya menggunakan pegawai berpendidikan akuntansi.

Hal ini didukung dengan fakta bahwa pegawai berpendidikan akuntansi labih

berpengetahuan dalam bidang anggaran. Sama halnya dengan pepatah

“Pengemudi pesawat hendaknya seorang pilot, bukan tukang sayur atau

nahkoda.”.

Peraturan menteri pertahanan dan yayasan sebaiknya tidak saling bertentangan

dan selaras. Selain itu, peraturan yang dibuat hendaknya sesuai untuk institusi

pendidikan, dalam hal ini UPN “Veteran” Yogyakarta.

20

Page 21: ASP Kelas E Kelompok 3

21

LAMPIRAN

Page 22: ASP Kelas E Kelompok 3

RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN UPN “VETERAN” …

PKRA TAHUN …

No URAIAN MA SATKER/ FAKULTAS

JUMLAH

A B C

I PENDAPATAN MURNI

A SUMBER SISWA/MAHASISWA 71001 Pendaftaran dan Test Masuk 71012 Pendaftaran Ulang 71023 Uang Pangkal / SPP / Dukbangdik 71034 Jaket, Seragam Siswa/Mahasiswa, PPK 71045 Iuran Kesehatan Siswa/Mahasiswa 71056 Unit Kegiatan Siswa/Mahasiswa 71067 Iuran Kel. Mahasiswa (IKOMA)/Siswa (POM) 71078 SPP / Iuran Sekolah 71089 Uang SKS 7109

10 Uang Praktikum 711011 Uang Semester 711112 Kuliah Kerja Nyata (KKN) / KKU / KKL 711213 Uang Seminar 711314 Bimbingan Skripsi/Tesis/Disertasi/Tugas Akhir 711415 Ujian Skripsi/Tesis/Disertasi/Tugas Akhir 711516 Semester Intensif 711617 Uang Wisuda / Sumpah Dokter 711718 Uang Ijazah / Transkrip 711819 Sumbangan Sukarela (Siswa/Mahasiswa) 711920 Kontribusi Khusus Mahasiswa 712021 Penerimaan Lain-Lain dari Siswa/Mahasiswa 7121

B SUMBER JASA DAN BUNGA 73001 Konsultan (Kepakaran/LBH) 73012 Litbang 73023 Surat Berharga 73034 Giro 73045 Tabungan 73056 Deposito 73067 Jasa Lainnya 73078 Bunga Lainnya 7308

C PENERIMAAN UNTUK PIHAK III 75001 PPh Ps. 21 75012 PPh Ps. 23 75023 Klaim Asuransi 7503

22

Page 23: ASP Kelas E Kelompok 3

4 Penerimaan untuk Pihak III Lainnya 7504

D PENERIMAAN SUMBER LAINNYA 76001 Sisa/Saldo Anggaran Tahun Lalu 76012 Denda / Klaim Atas Kontrak 76023 Penjualan Lelang / Penghapusan Materiil 76034 Ganti Rugi 76045 Hasil Pendapatan dari Sewa Aset 76056 Hasil Penjualan Dokumen Lelang 76067 Kontribusi BUU / Koperasi 76078 Kerjasama 76089 Penerimaan Lainnya 7609

10 Hasil PKS Penyertaan Dana 761011 Hasil PKS Pengelolaan Aset 761112 Denda PKS 761213 Pengembalian Santunan dari PT. ASABRI 7613

II PENDAPATAN TIDAK MURNIA SUMBER SUMBANGAN (DONASI) 7200

1 Pemerintah Pusat Non Kemhan 72012 Pemerintah Daerah 72023 Luar Negeri 72034 Swasta 72045 Beasiswa 72056 Dari Sumber Lain 72067 Kontribusi Khusus Orang Tua Siswa Baru 72078 Sumbangan Sukarela Orang Tua Siswa 7208

B SUMBER APBN 74001 Gaji PNS Kemhan Dpk UPNV 74012 Tunjangan Kehormatan / Profesi 7402

C SUMBER KONTRIBUSIKontribusi Lain-Lain 7707

JUMLAH

RINCIAN ANGGARAN BELANJA UPN “VETERAN” …

PKRA TAHUN …

MA URAIAN PROGRAM (7) JUMLAHA BELANJA OPERASIONAL

1000 BELANJA PEGAWAI1100 Gaji dan Tunjangan1101 Gaji Pokok1102 Tunjangan Istri1103 Tunjangan Anak

23

Page 24: ASP Kelas E Kelompok 3

1104 Tunjangan Pangan1105 Tunjangan Pemeliharaan Kesehatan1106 Tunjangan Jabatan Struktural1107 Tunjangan Jabatan Fungsional1108 Tunjangan Jabatan Penelitian / Pustakawan1109 Tunjangan Premi Asuransi1110 Tunjangan Hari Tua1111 Tunjangan Penugasan1112 Tunjangan PPh 211113 Tunjangan Premi Jamsostek1114 Tunjangan Perbaikan Penghasilan1116 Tunjangan Profesi1117 Tunjangan Lain-Lain1118 Tunjangan Keagamaan1119 Gaji ke-13

1200 Uang Lembur & Honor…

1300 Insentif…

1400 Belanja Pegawai Lainnya…

2000 BELANJA BARANG2100 Administrasi Umum Kantor…

2200 Pendidikan/Pengajaran…

2300 Penelitian dan PPMK…

2500 Ongkos Bank/Bunga/Pajak…

2600 Lain-Lain Belanja Barang…

3000 BELANJA PEMELIHARAAN3100 Pemeliharaan Tanah dan Bangunan…

3200 Pemeliharaan Kendaraan…

3300 Pemeliharaan Peralatan Pendukung…

3400 Lain-Lain Pemeliharaan…

4000 BELANJA PERJALANAN DINAS4100 Jaldis Dalam Negeri…

4200 Jaldis Luar Negeri

24

Page 25: ASP Kelas E Kelompok 3

5000 CADANGAN5100 Cadangan Khusus5200 Cadangan Tahun Anggaran Belanja

B BELANJA BARANG MODAL2410 Barang Tak Bergerak…

2420 Barang Bergerak…

2430 Peralatan…

2440 Alat-Alat Lain2450 Pengembangan Software2460 Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

C KONTRIBUSI DAN BANDIK6100 Kontribusi ke BP Dik YKPP6200 Kontribusi ke Pengurus YKPP6300 Kontribusi Bandik ke BP Dik YKPP6400 Kontribusi Lain-Lain

JUMLAH

RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

TAHUN …

REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN

No URAIAN MA RENCANA REALISASI %

I PENDAPATAN MURNI

A SUMBER SISWA/MAHASISWA 71001 Pendaftaran dan Test Masuk 71012 Pendaftaran Ulang 71023 Uang Pangkal / SPP / Dukbangdik 71034 Jaket, Seragam Siswa/Mahasiswa, PPK 71045 Iuran Kesehatan Siswa/Mahasiswa 71056 Unit Kegiatan Siswa/Mahasiswa 71067 Iuran Kel. Mahasiswa (IKOMA)/Siswa (POM) 71078 SPP / Iuran Sekolah 71089 Uang SKS 7109

10 Uang Praktikum 711011 Uang Semester 711112 Kuliah Kerja Nyata (KKN) / KKU / KKL 7112

25

Page 26: ASP Kelas E Kelompok 3

13 Uang Seminar 711314 Bimbingan Skripsi/Tesis/Disertasi/Tugas Akhir 711415 Ujian Skripsi/Tesis/Disertasi/Tugas Akhir 711516 Semester Intensif 711617 Uang Wisuda / Sumpah Dokter 711718 Uang Ijazah / Transkrip 711819 Sumbangan Sukarela (Siswa/Mahasiswa) 711920 Kontribusi Khusus Mahasiswa 712021 Penerimaan Lain-Lain dari Siswa/Mahasiswa 7121

B SUMBER JASA DAN BUNGA 73001 Konsultan (Kepakaran/LBH) 73012 Litbang 73023 Surat Berharga 73034 Giro 73045 Tabungan 73056 Deposito 73067 Jasa Lainnya 73078 Bunga Lainnya 7308

C PENERIMAAN UNTUK PIHAK III 75001 PPh Ps. 21 75012 PPh Ps. 23 75023 Klaim Asuransi 75034 Penerimaan untuk Pihak III Lainnya 7504

D PENERIMAAN SUMBER LAINNYA 76001 Sisa/Saldo Anggaran Tahun Lalu 76012 Denda / Klaim Atas Kontrak 76023 Penjualan Lelang / Penghapusan Materiil 76034 Ganti Rugi 76045 Hasil Pendapatan dari Sewa Aset 76056 Hasil Penjualan Dokumen Lelang 76067 Kontribusi BUU / Koperasi 76078 Kerjasama 76089 Penerimaan Lainnya 7609

10 Hasil PKS Penyertaan Dana 761011 Hasil PKS Pengelolaan Aset 761112 Denda PKS 761213 Pengembalian Santunan dari PT. ASABRI 7613

II PENDAPATAN TIDAK MURNIA SUMBER SUMBANGAN (DONASI) 7200

1 Pemerintah Pusat Non Kemhan 72012 Pemerintah Daerah 72023 Luar Negeri 7203

26

Page 27: ASP Kelas E Kelompok 3

4 Swasta 72045 Beasiswa 72056 Dari Sumber Lain 72067 Kontribusi Khusus Orang Tua Siswa Baru 72078 Sumbangan Sukarela Orang Tua Siswa 7208

B SUMBER APBN 74001 Gaji PNS Kemhan Dpk UPNV 74012 Tunjangan Kehormatan / Profesi 7402

C SUMBER KONTRIBUSIKontribusi Lain-Lain 7707

JUMLAH

REALISASI ANGGARAN BELANJA

No URAIAN MA RENCANA REALISASI %

A BELANJA OPERASIONAL A1 BELANJA PEGAWAI 1000a Gaji dan Tunjangan 11001 Gaji Pokok 11012 Tunjangan Istri 11023 Tunjangan Anak 11034 Tunjangan Pangan 11045 Tunjangan Pemeliharaan Kesehatan 11056 Tunjangan Jabatan Struktural 11067 Tunjangan Jabatan Fungsional 11078 Tunjangan Jabatan Penelitian / Pustakawan 11089 Tunjangan Premi Asuransi 1109

10 Tunjangan Hari Tua 111011 Tunjangan Penugasan 111112 Tunjangan PPh 21 111213 Tunjangan Premi Jamsostek 111314 Tunjangan Perbaikan Penghasilan 111415 Tunjangan Profesi 111616 Tunjangan Lain-Lain 111717 Tunjangan Keagamaan 111818 Gaji ke-13 1119

b Uang Lembur & Honor 1200…

c Insentif 1300…

d Belanja Pegawai Lainnya 1400…

27

Page 28: ASP Kelas E Kelompok 3

2 BELANJA BARANG 2000a Administrasi Umum Kantor 2100

…b Pendidikan/Pengajaran 2200

…c Penelitian dan PPMK 2300

…d Ongkos Bank/Bunga/Pajak 2500

…e Lain-Lain Belanja Barang 2600

3 BELANJA PEMELIHARAAN 3000a Pemeliharaan Tanah dan Bangunan 3100

…b Pemeliharaan Kendaraan 3200

…c Pemeliharaan Peralatan Pendukung 3300

…d Lain-Lain Pemeliharaan 3400

4 BELANJA PERJALANAN DINAS 4000a Jaldis Dalam Negeri 4100

…b Jaldis Luar Negeri 4200

5 CADANGAN 5000a Cadangan Khusus 5100b Cadangan Tahun Anggaran Belanja 5200

B BELANJA BARANG MODAL B1 Barang Tak Bergerak 2410

…2 Barang Bergerak 2420

…3 Peralatan 24304 Alat-Alat Lain 24405 Pengembangan Software 24506 Hak Kekayaan Intelektual (HKI) 2460

C KONTRIBUSI DAN BANDIK C1 Kontribusi ke BP Dik YKPP 61002 Kontribusi ke Pengurus YKPP 62003 Kontribusi Bandik ke BP Dik YKPP 63004 Kontribusi Lain-Lain 6400

JUMLAH

28

Page 29: ASP Kelas E Kelompok 3

SISA ANGGARAN …

No URAIAN JUMLAH KETERANGAN1 Realisasi Anggaran Pendapatan2 Realisasi Anggaran Belanja

Sisa Anggaran

29