ASOSIASI MINERAL LOGAM DAN KETERDAPATANNYA PADA BATUAN.docx

6
ASOSIASI MINERAL LOGAM DAN KETERDAPATANNYA PADA BATUAN 1. Emas (Au) Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur- unsur belerang, antimon, dan selenium. Emas native mengandung perak antara 8 - 10%, tetapi biasanya kandungan tersebut lebih tinggi, dan kadang-kadang mengandung sedikit tembaga atau besi. Oleh karenanya, warna emas native bervariasi dari kuning emas, kuning muda, sampai keperak- perakan, bahkan berwarna merah oranye. Biji emas sering diketemukan pada batuan beku asam, beku intermediate, beku basa seperti (granite, syenit, diorite) dan batuan sedimen. 2. Nikel (Ni) Nikel di indikasikan dengan keterdapatan batuan atau mieral-mieral seperti : Harzburgit, lherzolit, wherlit, websternit, dunit dan serpentinit, atau di zona ophiolit (tectonic setting).

Transcript of ASOSIASI MINERAL LOGAM DAN KETERDAPATANNYA PADA BATUAN.docx

ASOSIASI MINERAL LOGAM DAN KETERDAPATANNYA PADA BATUAN

1. Emas (Au)Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Emas native mengandung perak antara 8 - 10%, tetapi biasanya kandungan tersebut lebih tinggi, dan kadang-kadang mengandung sedikit tembaga atau besi. Oleh karenanya, warna emas native bervariasi dari kuning emas, kuning muda, sampai keperak-perakan, bahkan berwarna merah oranye.Biji emas sering diketemukan pada batuan beku asam, beku intermediate, beku basa seperti (granite, syenit, diorite) dan batuan sedimen.2. Nikel (Ni)Nikel di indikasikan dengan keterdapatan batuan atau mieral-mieral seperti :Harzburgit, lherzolit, wherlit, websternit, dunit dan serpentinit, atau di zona ophiolit (tectonic setting).Nikel biasanya terbentuk bersama-sama dengan kromit dan platina dalam batuan ultrabasa seperti peridotit, baik termetamorfkan ataupun tidak. Terdapat dua jenis endapan nikel yang bersifat komersil, yaitu: sebagai hasil konsentrasi residual silika dan pada proses pelapukan batuan beku ultrabasa serta sebagai endapan nikel-tembaga sulfida, yang biasanya berasosiasi dengan pirit, pirotit, dan kalkopirit.3. Mangan (Mn)Mineral pembawa mangan biasanya berasosiasi Pirolusit, Psilomelan, Braunit, ManganitDeposit bijih mangan tersebar secara luas pada dasar lapisan batugamping, dalam vulcanic tuff, breksi dan sebagainya.4. Tembaga (Cu)Lingkungan yang memungkinkan terbentuknya tembaga (Cu) adalah lingkungan mesotermal, dimana suhu berkisar 200oC sampai 300oC (temperatur sedang). Endapan yang bercirikan endapan ini adalah endapan sulfida dari Fe, Pb, dan ZnAkibat dari pembentukannya yang bersal dari intrusi hidrotermal maka mineralisasi bijih tembaga porfiri berasosiasi dengan batuan metamorf kontak seperti kuarsit, marmer dan skarn.

5. Galena (Pb)Mineral yang biasanya ditemukan dekat galena antara lain sphalerit, pirit dan kalkopirit. Galena banyak dijumpai di sekitar batuan metamorf dan batuan beku. Galena tersebut membentuk suatu jalur di antara rekahan batuan beku dan metamorf. Singkapan mineral galena ini bisa terlihat di lereng bukit atau tepian sungai di daerah batuan metamorf. Pada beberapa tempat, mineral galena ini berdekatan dengan unsur lain seperti tembaga (Cu).6. BauksitAsosiasi mineral yaitu mineral hematit, magnetit, kromit, dan kasiterit.Bauksit terbentuk dari batuan yang mengandung unsur Al. Batuan tersebut antara lain nepheline, syenit, granit, andesit, dolerite, gabro, basalt, hornfels, schist, slate, kaolinitic, shale, limestone dan phonolite.

7. Perak (Ag)Perak biasanya berasosiasi dengan logam-logam dasar, misalnya tembaga, zing dan timbal; dengan kadar yang sangat bervariasi dari kadar rendah sampai yang berkadar tinggi.Perak sering diketemukan pada batuan granite, syenit, diorite.8. Besi (Fe)Asosiasi besi berupa Magnetite,Hematite,LimonitedanSiderite. Kadang kala dapat berupa mineralPyrite, Pyrhotite,Marcasite, danChamosite.9. Platinumkelompok platina Unsur-Unsur meliputi ruthenium , rhodium, palladium, osmium, iridium.Menurut geologis, platina ditemukan di (dalam) lapisan yang tipis dari bijih metal. Sulfida Bijih ini ditemukan di (dalam) batuan beku gunung berapi mafic ( itu adalah, batuan beku gunung berapi gelap dengan besi/ setrika dan magnesium isi tinggi).10. Seng (Zn)Umumnya berasosiasi dengan galena dan tembaga. Terjadi karena proses hydrothermal suhu rendah dengan type endapan pengisian rongga dan alih tempat (replacement) pada batuan yang lebih tua.11. TimahCebakan bijih timah merupakan asosiasi mineralisasi Cu, W, Mo, U, Ag, Pb. Batuan pembawa mineral ini adalah batuan granit yang berhubungan dengan magma asam dan menembus lapisan sedimen (intrusi granit).12. Uranium Uranium termasuk ke seri aktinida, uranium ditemukan dalaam jumlah kecil sebagai mineral uranium oksida uraninite dalam sulfide veins di granit dan batuan beku felsic lainnya (mengandung mineral feldspar, felspathoid, silica). Uranium juga ditemukan pada batuan sedimen.13. MagnetitMagnetit merupakan salah satu mineral golongan oksida, diman mineral ini terbentuk dari perubahan mineral besi. Magnetit merupakan tipe endapan besi yang termasuk tipe endapan marine yang berupa oksida besi.Endapan ini juga biasanya di jumpai pada daerah kontinen dimana terjadi pada daerah supergen endrichment. Diman daerah tersebut berada pada oxidezed zone dan reduxed zone. Dimana pada saat magma tersebut naik dan melebihi batas dari water table maka akan teroksidasi yang dapat membentuk mineral baru.14. REELogam tanah jarang - LTJ (Rare earth elements - REEs) adalah unsur-unsur alam dengan nomor atom 57-71. Unsur-unsur ini diklasifikasikan ke dalam dua kelompok: LTJ ringan (LTJR), yang mewakili lantanum (La) sampai samarium (Sm), dan LTJ berat (LTJB), yang mewakili europium (Eu) sampai lutetium (Lu). Skandium (Sc) dan yttrium (Y) memiliki sifat kimia yang mirip dan cenderung muncul pada endapan bijih (ore) yang sama dengan LTJ, khususnya LTJB. Meskipun LTJ tidak selangka logam mulia, penambangan dan teknologi ekstraksinya sangat mahal.Eksplorasi dan penambangan LTJ sendiri telah meningkat pesat karena banyaknya permintaan dan sedikitnya pasokan di seluruh dunia. Umumnya, unsur-unsur tersebut digunakan pada barang-barang elektronikMeskipun namanya logam tanah jarang, tapi logam-logam ini cukup melimpah jumlahnya di kerak bumi, dengan serium sebagai unsur paling melimpah ke-25 dengan 68 bagian per juta (mirip tembaga). Meski begitu, karena karakteristik geokimianya, logam tanah jarang ditemukan pada kondisi sangat tersebar dan sedikit ditemukan dalam jumlah yang banyak, sehingga nilai ekonominya kecil. Sumber-sumber deposit logam tanah jarang yang banyak dan bernilai ekonomis biasanya menyatu menjadi mineral tanah jarang.[3] Mineral pertama yang ditemukan adalah gadolinit, senyawa kimia yang tersusun dari serium, yttrium, besi, silikon, dan unsur lainnya. Mineral ini diekstrak dari sebuah tambang di desa Ytterby di Swedia. Beberapa nama logam tanah jarang juga mendapatkan namanya dari lokasi tambang ini