Asosiasi

1
1. Asosiasi :perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan semua, dengan kata kunci bagaikan, sebagai, umpama, seperti, bak . a. Bak mencari kutu dalam ijuk b. Bagai kambing di halau ke air c. Mencintaimu bagaiukan berperang dengan 1000 bala prajurit. d. Kau ibarat lilin yang menerangi hidupku. 2. Metafora : majas perbandingan yang membandingkan 2 benda yang tak sama, tetapi tidak menggunakan kata kunci. a. Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri. b. Sampah masih merajai Negara ini c. Guru adalah pelita hidpku d. Aku adalah buah hati orang tuaku. 3. Personifikasi :majas yang membandingkan benda tak bernyawa dianggap bernyawa seperti sifat manusia. a. Peluru mengoyak – ngoyak dada musuh b. Tsunami besar telah menelan banyak korban c. Matahari mulai merangkak ke atas d. Asap tebal menyelimuti pekan baru. 4. Alegori : menyatakan cara lain, melalui kiasan/penggambaran. a. Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang- kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut. b. Kehidupan manusia itu layaknya sebuah sungai yang dialiri air. Sebelum mencapai muara dan bertemu air laut, air tersebut harus melewati ragam tempat. Ia bisa menyusuri tebing-tebing, bahkan terkadang jurang. Air sungai tak pernah melawan arus, ia mengalir apa adanya hingga ia pada akhirnya tiba pada muara dimana ia akan lebur menjadi air laut. c. Menikah itu seperti mengarungi bahtera rapuh di tengah lautan yang penuh akan riak ombak dan hal menegangkan lainnya. Jika kita tak berhati-hari, bisa salah arah dan tak tahu jalan pulang. Atau, jika kurang kuat, kapal bisa saja hancur lebih diterjang ombak ganas di laut. Menguatkan kapal dan memperbaharui kualitas nahkoda adalah jalan terbaik untuk bertahan. d. Suami sebagai mahkota, istri sebagai juru mudi. 5. Simile : pengungkapan dengan perbandingan ekspilit yang dinyatakan dengan kata depat dan penghubung seperti layaknya, bagaikan, umpama, ibarat, bak, bagai. a. Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban untuk apa saja. b. Mukanya merah seperti kepiting rebus c. Wajahnya bagaikan rembulan yang bersinar di malam hari d. Kikirnya seperti kepiting batu. 6. Metonimia : pengungkapan berupa penggunaan nama unutk benda lain yang menjadi merk, cirri khas, atau atribut. a. Karena sering menghisap jarum, dia terserang penyakit paru – paru b. Kami ke rumah nenek naik kijang c. Dikantongknya selalu terselip gudang garam d. Setiap pagi ayah selalu menghirup kapal api. 7. Hiperbola : pengungkapan yang melebihi – lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal. a. Gedungk – gedung perkantoran di kota – kota besar telah mencapi langit b. Keringatnya menganak sungai c. Suaranya menggelegar membelah angkasa d. Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang 8. Sinekdoke a. Pars pro toto : pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek : i. Jauh – jauh telah kelihatan berpuluh – puluh layar di sekitar pelabuhan itu ii. Sudah lama tak Nampak batang hidungnya. iii. Ia harus bekerja keras sejak pagi hingga sore kerena banyak mulut yang harus disuapi. iv. Tiap kepala dikenakan iuran sebesar Rp 1.500,\ b. Totum pro toto : pengunkapan keseluruhan objek untuk sebagian. i. Indonesia menang melawan Thailand ii. Tahun ini sekolah kita harus tampil sebagi juara 1 iii. Pertandingan musim lalu, Indonesia dapat meraih medali emas iv. Sekolah kami menang melawan sekolah mereka.

description

sangat membantu dan padat informasi

Transcript of Asosiasi

1. Asosiasi :perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan semua, dengan kata kunci bagaikan, sebagai, umpama, seperti, bak .a. Bak mencari kutu dalam ijukb. Bagai kambing di halau ke airc. Mencintaimu bagaiukan berperang dengan 1000 bala prajurit.d. Kau ibarat lilin yang menerangi hidupku.2. Metafora : majas perbandingan yang membandingkan 2 benda yang tak sama, tetapi tidak menggunakan kata kunci.a. Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.b. Sampah masih merajai Negara inic. Guru adalah pelita hidpkud. Aku adalah buah hati orang tuaku.3. Personifikasi :majas yang membandingkan benda tak bernyawa dianggap bernyawa seperti sifat manusia.a. Peluru mengoyak ngoyak dada musuhb. Tsunami besar telah menelan banyak korbanc. Matahari mulai merangkak ke atasd. Asap tebal menyelimuti pekan baru.4. Alegori : menyatakan cara lain, melalui kiasan/penggambaran.a. Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.b. Kehidupan manusia itu layaknya sebuah sungai yang dialiri air. Sebelum mencapai muara dan bertemu air laut, air tersebut harus melewati ragam tempat. Ia bisa menyusuri tebing-tebing, bahkan terkadang jurang. Air sungai tak pernah melawan arus, ia mengalir apa adanya hingga ia pada akhirnya tiba pada muara dimana ia akan lebur menjadi air laut.c. Menikah itu seperti mengarungi bahtera rapuh di tengah lautan yang penuh akan riak ombak dan hal menegangkan lainnya. Jika kita tak berhati-hari, bisa salah arah dan tak tahu jalan pulang. Atau, jika kurang kuat, kapal bisa saja hancur lebih diterjang ombak ganas di laut. Menguatkan kapal dan memperbaharui kualitas nahkoda adalah jalan terbaik untuk bertahan.d. Suami sebagai mahkota, istri sebagai juru mudi.5. Simile : pengungkapan dengan perbandingan ekspilit yang dinyatakan dengan kata depat dan penghubung seperti layaknya, bagaikan, umpama, ibarat, bak, bagai.a. Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban untuk apa saja.b. Mukanya merah seperti kepiting rebusc. Wajahnya bagaikan rembulan yang bersinar di malam harid. Kikirnya seperti kepiting batu.6. Metonimia : pengungkapan berupa penggunaan nama unutk benda lain yang menjadi merk, cirri khas, atau atribut.a. Karena sering menghisap jarum, dia terserang penyakit paru parub. Kami ke rumah nenek naik kijangc. Dikantongknya selalu terselip gudang garamd. Setiap pagi ayah selalu menghirup kapal api.7. Hiperbola : pengungkapan yang melebihi lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.a. Gedungk gedung perkantoran di kota kota besar telah mencapi langitb. Keringatnya menganak sungaic. Suaranya menggelegar membelah angkasad. Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang8. Sinekdoke a. Pars pro toto : pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek :i. Jauh jauh telah kelihatan berpuluh puluh layar di sekitar pelabuhan ituii. Sudah lama tak Nampak batang hidungnya.iii. Ia harus bekerja keras sejak pagi hingga sore kerena banyak mulut yang harus disuapi.iv. Tiap kepala dikenakan iuran sebesar Rp 1.500,\b. Totum pro toto : pengunkapan keseluruhan objek untuk sebagian.i. Indonesia menang melawan Thailandii. Tahun ini sekolah kita harus tampil sebagi juara 1iii. Pertandingan musim lalu, Indonesia dapat meraih medali emasiv. Sekolah kami menang melawan sekolah mereka.