ASNITA TUGAS

31
http://sertifikasiprofesi.blogspot.com/2008/05/ pelanggaran-kode-etik-profesi-guru-by_26.html PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI GURU KODE ETIK KASUS PELANGGARAN SOLUSI 1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila Guru memposisikan diri sebagai penguasa yang memberikan sanksi, mengancam dan menghukum peserta apabila melanggar aturan atau tidak mengikuti kehendak guru. Guru memberikan imbalan / hadiah semata-mata untuk membina kepatuhan peserta didik Guru menciptakan situasi pendidikan otoriter yang membentuk manusia dengan pribadi pasrah, patuh, penurut, dan takluk kepada penguasa (guru). Mengasingkan orang-orang yang kreatif, berpendirian dan mandiri Guru bersifat humanis- demokratik menekankan konformitas internalisasi bagi peserta didiknya. Pendidikan mendorong berkembangnya kemampuan yang ada pada diri peserta didik. Situasi pendidikan mendorong dan menyerahkan kesempatan pengembangan kedirian peserta didik kepada peserta didik sendiri. Pengembangan kebebasan disertai dengan pertimbangan rasional, perasaan, nilai dan sikap, ketrampilan dan pengalaman diri peserta didik 2. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik Guru tidak memahami sifat-sifat yang khas (karakteristik) peserta didiknya Guru dapat menghadapi anak didiknya secara tepat sesuai dengan sifat-sifat khas yang

Transcript of ASNITA TUGAS

Page 1: ASNITA TUGAS

http://sertifikasiprofesi.blogspot.com/2008/05/pelanggaran-kode-etik-profesi-guru-by_26.htmlPELANGGARAN KODE ETIK PROFESI GURU

KODE ETIK KASUS PELANGGARAN SOLUSI1. Guru berbakti membimbing

peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila

Guru memposisikan diri sebagai penguasa yang memberikan sanksi, mengancam dan menghukum peserta apabila melanggar aturan atau tidak mengikuti kehendak guru.

Guru memberikan imbalan / hadiah semata-mata untuk membina kepatuhan peserta didik

Guru menciptakan situasi pendidikan otoriter yang membentuk manusia dengan pribadi pasrah, patuh, penurut, dan takluk kepada penguasa (guru). Mengasingkan orang-orang yang kreatif, berpendirian dan mandiri

Guru bersifat humanis-demokratik menekankan konformitas internalisasi bagi peserta didiknya.

Pendidikan mendorong berkembangnya kemampuan yang ada pada diri peserta didik. Situasi pendidikan mendorong dan menyerahkan kesempatan pengembangan kedirian peserta didik kepada peserta didik sendiri. Pengembangan kebebasan disertai dengan pertimbangan rasional, perasaan, nilai dan sikap, ketrampilan dan pengalaman diri peserta didik

2. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagi bahan melakukan bimbingan dan pembinaan

Guru tidak memahami sifat-sifat yang khas (karakteristik) peserta didiknya

Guru memperlakukan peserta didiknya secara tidak tepat sehingga membentuk prilaku yang menyimpang

Guru memahami peserta didiknya tidak sesuai dengan proses perkembangan anak, sehingga dalam melakukan bimbingan dan pembinaan sering menimbulkan kecelakaan pendidikan.

Keengganan guru untuk melakukan bimbingan dan pembinaan

Guru dapat menghadapi anak didiknya secara tepat sesuai dengan sifat-sifat khas yang ditampilkan anak didiknya itu.

Guru dapat menghadapi anak dengan benar dalam membentuk tingkah laku yang benar.

Guru dapat terhindar dari pemahaman yang salah tentang anak, khususnya mengenai keragaman proses perkembangan anak yang mempengaruhi keragaman kemampuannya dalam belajar.

3. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang

Guru tidak mampu mengembangkan strategi, metode, media yang tepat dalam

Guru seharusnya memahami perkembangan tingkah laku peserta didiknya. Apabila guru

Page 2: ASNITA TUGAS

berhasilnya PBM pembelajaran disebabkan tidak memahami tingkahlaku peserta didiknya.

Guru mematikan kedirian dan kemandirian peserta didik

Guru tidak menumbuhkan rasa kepercayaan dan penghargaan atas diri peserta didiknya, sehingga mematikan kreativitas si anak.

Guru memperlakukan peserta didik tidak sesuai dengan konsep HMM. Situasi pendidikan yang tercipta adalah otoriter dan konformitas “membabi buta”

memahami tingkahlaku peserta didik dan perkembangan tingkah laku itu, maka strategi, metode, media pembelajaran dapat dipergunakan secara lebih efektif.

Tugas yang penting bagi guru dalam melakukan pendekatan kepada peserta didik adalah menjadikan peserta didik mampu mengembangkan keyakinan dan penghargaan terhadap dirinya sendiri, serta membangkitkan kecintaan terhadap belajar secara berangsur-angsur dalam diri peserta didik.

Sesuai dengan pendapat Prayitno, bahwa pembelajaran harus sesuai konsep HMM (Harkat dan Martabat Manusia). Antara guru dan peserta didik terjalin hubungan yang menimbulkan situasi pendidikan yang dilandasi dua pilar kewibawaan dan kewiyataan. Pengaruh guru terhadap peserta didik didasarkan pada konformitas internalisasi.

4. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional

Guru tidak menunjukkan kejujuran sehingga tidak pantas untuk ditiru, misalnya: suka ingkar janji, pilih kasih, memanipulasi nilai, mencuri waktu mengajar, dan lain sebagainya.

Guru mengajar tidak sesuai dengan bidang keilmuannya sehingga sering melakukan kesalahan secara keilmuan.

Kejujuran adalah salah satu keteladanan yang harus dijaga guru selain prilaku lain seperti mematuhi peraturan dan moral, berdisiplin, bersusila dan beragama.

Guru harus menjaga keteladanan agar dapat diterima dan bahkan ditiru oleh peserta didik.

5. Menjaga hubungan baik dengan orangtua, murid dan masyarakat sekitar untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan

Guru tidak pernah mengkomunikasikan perkembangan anak kepada orangtuanya, sehingga orangtua tidak mengetahui kemajuan belajarnya.

Guru tidak pernah mengajak orangtua untuk membicarakan

Guru harus bekerjasama dengan orangtua dan juga lingkungan masyarakat dalam pendidikan. Tanggung jawab pembinaan terhadap peserta didik ada pada sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Hal yang menyangkut kepentingan

Page 3: ASNITA TUGAS

bersama yang menyangkut kepentingan anak dan sekolah, melainkan memutuskan secara sepihak, misalnya: pembelian buku anak, seragam sekolah, kegiatan anak di luar kurikuler, dan sebagainya

si anak seyogyanya guru (sekolah) mengajak orangtua dan bahkan lingkungan masyarakat untuk bermusyawarah.

6. Seorang guru harus saling menghormati dan menghargai sesama rekan seprofesi

Hubungan antar guru tidak harmonis (misalnya: saling menjelekkan dan saling menjatuhkan bahkan berkelahi)

Etos kerja harus dijaga dengan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, serta menjaga hubungan baik dengan saling menghormati dan menghargai dan mau bekerjasama/ saling menolong antar sesame guru.

7. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya

Mutu guru merosot karena guru tidak mau mengembangkan diri berupa peningkatan bidang keilmuan dan kompetensi profesi guru misalnya melalui: studi lanjutan, pelatihan, penataran, dan lain-lain

Martabat guru jatuh, misalnya: bekerja tidak disiplin, melakukan perbuatan tak senonoh, menggelapkan uang sekolah, membocorkan soal, memanipulasi data nilai, dan sebagainya.

Seharusnya guru tetap berusaha memacu diri untuk selalu mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan dengan usaha pengembangan diri yang optimal melalui pelatihan, penataran, atau seminar. Jika mutu guru baik, maka martabat profesi guru juga akan meningkat.

Guru juga seharusnya merubah paradigma lama dengan paradigma baru yang sesuai dengan tuntutan kurikulum serta senantiasa terus melakukan upaya perbaikan dalam meningkatkan mutu pendidikan

Guru tidak melakukan perbuatan yang bertentangan peraturan Negara dan norma yang berlaku yang dapat menjatuhkan harkat dan martabat guru.

8. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial

Merendahkan guru lain Tidak memberikan kepercayaan

kepada guru lain Tidak menghargai hasil karya guru

lain Tidak mau menolong kesulitan

guru lain

Perlu ada hubungan yang harmonis antar sesama profesi guru. Tidak saling merendahkan guru lain. Justru sebaliknya harus saling menjaga martabat profesi guru. Segala persoalan diselesaikan dengan musyawarah dan semangat kekeluargaan. Terhadap sesama guru harus mau saling bekerjasama dan memiliki

Page 4: ASNITA TUGAS

kesetiakawanan social (saling menolong).

9. Guru bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdiannya

Bersikap masa bodoh dengan organisasi PGRI

Melanggar kode etik profesi guru sehingga merendahkan organisasi PGRI

Tidak mau membantu sesama anggota PGRI

Sebagai anggota PGRI, guru seharusnya aktif terlibat dalam kegiatan organisasi. Berusaha meningkatkan perjuangan dan pengabdiannya terhadap dunia pendidikan bersama-sama dengan komponen bangsa lainnya.

Menjaga martabat PGRI sebagai organisasi guru.

10. Guru bersama-sama melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.

Guru baik sendiri atau bersama-sama tidak mengikuti kebijakan pemerintah dalam pendidikan, misalnya: tidak membuat perangkat pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tidak berupaya mengubah paradigma lama dengan yang baru dalam pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum.

Guru/ sekolah membuat kebijakan yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan. Misalnya: Guru menggunakan buku yang tidak disahkan BSNP, guru/sekolah menjual buku ke siswa padahal sudah dilarang.

Seharusnya guru membuat perangkat pembelajaran (program tahunan, program semester, silabus, RPP, dan sistem penilaian) sesuai kurikulum yang berlaku. Perangkat disiapkan terencana dan terjadwal.

Guru/sekolah dilarang membuat kebijakan yang bertentangan dengan pemerintah di bidang pendidikan.

http://surabaya.detik.com/read/2008/09/01/144458/998305/475/tiga-kasus-asusila-terungkap-

Agama Cabuli 8 Siswi SD, Duh..!Moh Hartono - detikSurabayaSumenep - Seorang guru agama berstatus pegawai negeri sipil (PNS) Busairi (51) warga Desa Tanah Merah, Kecamatan Saronggi, Sumenep, Madura diduga berbuat cabul. Duh..!Busairi diduga melakukan pencabulan terhadap 8 murid dengan cara memasukkan jari tangannya ke kemaluan. Perbuatan bejat itu dilakukan di kamar mandi sekolah waktu istirahat. Kini tersangka pun

Page 5: ASNITA TUGAS

diringkus polisi.Perbuatan yang menggegerkan lingkungan SDN Saronggi I Sumenep itu baru terkuak, setelah salah seorang siswi mengalami sakit kemaluannya hingga tak mampu berjalan dengan normal.Setelah diinterogasi oleh orang tuanya, korban pun menceritakan kejadian yang sering dilakukan guru agama di sekolahnya. Tak terima dengan perlakuan gurunya, spontan orangtua korban dan wali murid lainnya mendatangi rumah tersangka.Cek cok dan keributan terjadi di rumah tersangka tak dapat terhindarkan. Wali murid dan warga sekitar terlihat beringas dan hendak menghajar sang guru. Beruntung keributan itu dapat dilerai oleh petugas kepolisian dan anggota koramil setempat.Salah seorang warga setempat, Rafik (29) mengatakan, saat warga melakukan penggerebekan, guru agama yang diduga kuat pelaku pencabulan nyaris dihakimi massa."Saat massa daatang, tersangka lari lewat pintu belakang. Lalu, massa dikendalikan aparat keamanan dari polsek dan koramil," ujar Rafik kepada detiksurabaya.com di rumahnya Desa Tanah Merah, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Minggu (24/8/2008).Dengan terungkapnya salah satu korban pencabulan, beruntun korban siswi lainnya mengaku. Para wali murid pun kompak melaporkan kepada penyidik Polres Sumenep. Kasat Reskrim Polres Sumenep, AKP Mualimin membenarkan jika ada kasus pencabulan yang diakukan seorang PNS pada anak usia dini. "Kasus pencabulan itu dalam proses penyidikan," kata Mualimin dihubungi wartawan.Dari 8 korban pencabulan, 2 diantaranya, SP (9) dan SA (8) sedang dimintai keterangan oleh penyidik polres Sumenep. Sedangkan korban lainnya masih menjalani visum di RS dr Moh Anwar Sumenep, Jalan dr Cipto.Sementara tersangka kini diamankan di hotel prodeo Polres Sumenep untuk menjalani pemeriksaan.

http://www.metrobalikpapan.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=51164

Dijanjikan PNS, Dimintai Uang Rp 7 Juta

BALIKPAPAN – 3 guru honor yang bertugas di SMP Negeri 13 Balikpapan ditipu seseorang yang mengaku Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Balikpapan, Drs Muhammad Noor. Ketiga guru ini diming-imingi menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dengan syarat menyetor sejumlah uang senilai Rp 7 juta melalui rekening.

Page 6: ASNITA TUGAS

“Pelaku penipuan yang mengatasnamakan kepala BKD ini sebelum meminta duit terlebih dahulu meminta SK awal honor dan SK akhir honor,” kata Kepala BKD Drs Muhammad Noor kepada Balikpapan Pos, kemarin. Karena para guru ini masih ragu dengan apa yang dijanjikan si pelaku untuk menjadi PNS maka para guru ini menanyakan langsung kepada kepala BKD tentang kebenaran informasi tersebut.

“Untungnya guru-guru ini datang bertanya kepada BKD. Kalau tidak tanya, mungkin sudah kehilangan uang jutaan rupiah,” terang Noor Agar aksi penipuan seperti ini tidak terulang kembali kata Noor, maka diimbau kepada kepala sekolah negeri yang memiliki guru honor agar dapat membantu BKD memberikan penjelasan kepada guru honor agar tidak percaya terhadap oknum yang menjanjikan PNS dengan syarat menyetor sejumlah uang.

“Kami berharap para kepala sekolah dapat membantu BKD untuk menjelaskan bahwa BKD tidak pernah meminta duit untuk dijanjikan menjadi PNS,” tegasnya. Noor menambahkan beberapa waktu lalu seorang pegawai honor juga nyaris mengalami nasib yang sama tapi karena melapor ke BKD akhirnya tidak sempat menyetor uang kepada si pelaku. “ Jadi sudah dua kali kasus ini modusnya sama meminta untuk menyetor uang lewat rekening,”pungkasnya.(vie)

Belasan Siswa Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan   Yudhistira

Page 7: ASNITA TUGAS

Tersangka kasus penganiayaan di SPAN Lanud Medan.

21/10/2009 05:37Liputan6.com, Medan: Kasus kekerasan di lingkungan sekolah kembali terjadi. Kali ini menimpa Jimmy Sitorus siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Penerbangan Angkasa Nasional (SPAN) Lanud Medan, Sumatra Utara. Ia diduga dianiaya rekan sekelasnya. Terkait dengan kejadian itu, sebanyak 16 siswa SPAN Lanud Medan telah ditetapkan polisi sebagai tersangka. Didampingi sejumlah orangtua dan guru, para tersangka, Selasa (20/10) menjalani pemeriksaan di Markas Kepolisian Kota Besar Medan.

Namun, kuasa hukum para tersangka membantah adanya penganiayaan terhadap Jimmy. Sementara itu, polisi saat ini masih menyelidiki kasus penganiayaan itu. Jika terpenuhi unsur penganiayaan dipastikan ke 16 siswa itu akan berurusan dengan pengadilan. Saat ini, korban sudah tidak lagi mengikuti perkuliahan di SPAN Lanud Medan. Orangtua Jimmy berencana memindahkan ke sekolah lain.

http://berita.liputan6.com/hukrim/201012/311439/Dua_Bocah_SD_Akhirnya_Tidak_Ditahan

Page 8: ASNITA TUGAS

Dua Bocah SD Akhirnya Tidak Ditahan

15/12/2010 07:13Liputan6.com, Surabaya: Majelis hakim Pengadilan Negeri Surabaya, Jawa Timur, Selasa (14/12), akhirnya tidak menghukum AN dan MR, dua terdakwa kasus penganiayaan terhadap Rizky teman sekelasnya. Putusan tersebut disambut isak tangis kedua terdakwa dan teman-temannya dari Sekolah Dasar Dupak Masigit, Surabaya, serta sejumlah guru.Pada sidang kemarin, kedua bocah kelas lima SD ini dinyatakan majelis hakim terbukti bersalah. Meski begitu, hakim menyatakan AN dan MR tidak perlu ditahan, tapi dikembalikan kepada kedua orangtuanya.AN dan MR diadili lantaran dituduh telah memalak Rp 1.000 serta menganiaya Rizky. Orangtua korban melaporkan kasus ini kepada pihak sekolah. Namun, pengaduan ini tak mendapat tanggapan. Khawatir kedua bocah ini akan berbuat serupa terhadap anaknya dan teman-teman lainnya, orangtua Rizky akhirnya melaporkan penganiayaan itu ke polisi sehingga kasusnya berlanjut ke pengadilan [baca: Memalak dan Menganiaya, Dua Bocah Divonis Bersalah].(BOG)

Page 9: ASNITA TUGAS

http://malangraya.web.id/2009/04/06/usut-kasus-penganiayaan-oleh-guru/

Usut Kasus Penganiayaan oleh Guru6 April 2009 No Comment

Kasus penganiayaan puluhan siswa SD Negeri Ardimulyo III Kecamatan Singosari mengundang perhatian Bupati Malang Sujud Pribadi. Sutomo, oknum guru tersebut harus diperiksa dan dimintai keterangan. Sedangkan para korban secepatnya dimintakan visum untuk membuktikan luka akibat penganiayaan. Permintaan Sujud itu dilontarkan usai meninjau lokasi penambangan sirtu (pasir batu) di Desa Tirtomoyo Kecamatan Singosari, kemarin. Kata Sujud, pemeriksaan terhadap Sutomo, amat penting demi mencari fakta yang sesungguhnya. Kasus itu juga harus dilengkapi visum et repertum dan saksi-saksi terkait.

Kepala Sekolah SDN Ardimulyo III, K. Hadi Sriono‘’Oknum guru harus diperiksa dan dimintai keterangan tentang kejadian yang sesungguhnya, termasuk korban dimintakan visum dan saksi-saksi terkait,’’ paparnya. Sementara itu, Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Malang langsung menurunkan dua staf UPT TK/SD/SDLB dan PLS Kecamatan Singosari ke SDN Ardimulyo III, kemarin. Salah satu pengawas TK/SD/SDLB, Drs FX Praminto Guritno mengaku ingin memperjelas kasus penganiayaan itu. Menurut Praminto sapaan akrabnya, pihak pengawas juga hendak menagih penyelesaian kasus oleh pihak sekolah.‘’Kita baru tahu dari media, saya pikir metode pembelajaran yang diterapkan oknum itu (Sutomo) jelas salah,’’ ujar Praminto.Menurut Praminto, berdasarkan penyelidikannya, ulah Sutomo merupakan hukuman terhadap siswa. Hukuman itu diberlakukan atas kesepakatan antara siswa dan pengajar. Hanya saja, hukuman yang bersifat kekerasan terhadap anak didik sudah tidak relevan digunakan. ‘’Meski ada komitmen dengan siswa, metode yang dilakukan tetap salah, saat ini era keterbukaan, itu (metode) jaman tahun 70 – 80-an,’’ tegas dia.Praminto menilai, tindakan Sutomo itu dilatarbelakangi usianya yang masih muda. Sehingga, Sutomo lebih mengunggulkan emosi ketimbang rasa kasih saying terhadap anak didik. Dia memastikan, tindakan Sutomo berdampak secara psikologis terhadap anak.

‘’Bisa menyebabkan takut atau dendam, seharusnya dia berpikir tentanhg UU perlindungan terhadap anak,’’ kata Praminto ditemui di ruang guru SDN Ardimulyo III.Sementara itu, pihak SDN Ardimulyo III bertindak cepat mengusut persoalan penganiayaan oknum guru itu. Selain memanggil Sutomo, pihak sekolah mulai mendata para siswa yang mendapat perlakuan kasar. Hanya saja pemeriksaa itu baru dilakukan pada siswa kelas IV A, kelas V dan kelas VI. Pendataan itu dilakukan di depan kelas dengan menanyai para siswa, soal peristiwa penganiayaan. Entah jujur atau tidak, dari tiga kelas baru ada 12 siswa yang mengaku dipukul oleh pelaku dan satu siswa dijitak. 12 siswa itu mengalami pemukulan di bagian tubuh yang berbeda, kepala, bahu, punggung, tangan dan kaki.Korban pemukulan itu antara lain Galang (kelas V) yang mengaku dipukul di bagian kepala. Sedangkan Premadi, Vido, Bayu (Kelas V) mendapat hadiah pukulan di bagian bahu. Selebihnya siswa kelas VI di pukul dibahu (Leonardo), tangan (Lastri, Nanda, Koko), kaki (Hafis) dan punggung (Cinkea).Yang mengejutkan, hampir seluruh siswa kelas VI mengaku pernah dicubit pelaku saat pelajaran berlangsung.

Page 10: ASNITA TUGAS

Siswa kelas VI dicubit dibagian perut, tangan dan kaki. Pencubitan itu juga menimpa sejumlah 17 siswa kelas IV A dan 15 siswa kelas V. Disisi lain, puluhan siswa juga menerima perlakuan yang tidak mengenakkan, yaitu dicoret pada bagian muka. Hukuman itu menimpa seluruh siswa kelas V dan sebagian siswa kelas VI. Seluruh hukuman itu diberikan karena para siswa tidak bisa mengoperasikan komputer dan bertanya kepada guru.

‘’Ini masih sebagian, Senin nanti kami akan data lagi siswa kelas II (2 kelas), kelas III (2 kelas) dan siswa kelas IV B. Jumlah seluruh siswa 267 anak, sebanyak 25 persen adalah anak tentara,’’ terang Kepala Sekolah SDN Ardimulyo III K. Hadi Sriono kepada Malang Post, kemarin.

Terkait masalah itu Sriono mengaku telah didatangi Kapolsek Singosari pada pukul 23.30 WIB. Keesokan harinya (kemarin) dia juga mendatangkan Sutomo ke sekolah.

Namun, Sriono mengaku tidak memberhentikan Sutomo sebagai guru komputer. ‘’Kita hanya menghentikan kegiatan ekskul komputer, tidak ada waktu sampai kapan,’’ ungkapnya.Kepada Malang Post, Sriono mengakui amat kasihan dengan nasib Sutomo selanjutnya. Dia menilai Sutomo hanya emosional karena tidak punya background mengajar. Saat dipanggil ke sekolah, guru komputer itu juga terlihat menyesal.

‘’Dia mengakui telah melanggar komitmen dengan saya, kata dia hukuman itu sesuai perjanjian dengan siswa. Kejadian ini jadi introspeksi sekolah, kami memang salah karena tidak mengawasi proses belajar mengajar Sutomo,’’ pungkas Sriono. (ary/avi/malangpost)

Page 11: ASNITA TUGAS

Http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_fisika1/kesetimbangan_asam_basa/teori_asam_dan_basa/

Teori Asam dan BasaDitulis oleh Jim Clark pada 07-11-2007

Halaman ini menggambarkan teori asam dan basa Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis, dan halaman ini juga menjelaskan hubungan antara ketiga teori asam dan basa tersebut. Halaman ini juga menjelaskan konsep pasangan konjugasi – asam dan basa konjugasinya, atau basa dan asam konjugasinya.

Teori asam dan basa Arrhenius

Teori

Asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen dalam larutan. Basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida dalam larutan.

Penetralan terjadi karena ion hidrogen dan ion hidroksida bereaksi untuk menghasilkan air.

Pembatasan teori

Asam hidroklorida (asam klorida) dinetralkan oleh kedua larutan natrium hidroksida dan larutan amonia. Pada kedua kasus tersebut, kamu akan memperoleh larutan tak berwarna yang dapat kamu kristalisasi untuk mendapatkan garam berwarna putih – baik itu natrium klorida maupun amonium klorida.

Keduanya jelas merupakan reaksi yang sangat mirip. Persamaan lengkapnya adalah:

Pada kasus natrium hidroksida, ion hidrogen dari asam bereaksi dengan ion hidroksida dari natrium hidroksida – sejalan dengan teori Arrhenius.

Akan tetapi, pada kasus amonia, tidak muncul ion hidroksida sedikit pun!

Page 12: ASNITA TUGAS

anda bisa memahami hal ini dengan mengatakan bahwa amonia bereaksi dengan air yang melarutkan amonia tersebut untuk menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida:

Reaksi ini merupakan reaksi reversibel, dan pada larutan amonia encer yang khas, sekitar 99% sisa amonia ada dalam bentuk molekul amonia. Meskipun demikian, pada reaksi tersebut terdapat ion hidroksida, dan kita dapat menyelipkan ion hidroksida ini ke dalam teori Arrhenius.

Akan tetapi, reaksi yang sama juga terjadi antara gas amonia dan gas hidrogen klorida.

Pada kasus ini, tidak terdapat ion hidrogen atau ion hidroksida dalam larutan – karena bukan merupakan suatu larutan. Teori Arrhenius tidak menghitung reaksi ini sebagai reaksi asam-basa, meskipun pada faktanya reaksi tersebut menghasilkan produk yang sama seperti ketika dua zat tersebut berada dalam larutan. Ini adalah sesuatu hal yang lucu!

Teori asam dan basa Bronsted-Lowry

Teori

Asam adalah donor proton (ion hidrogen). Basa adalah akseptor proton (ion hidrogen).

Hubungan antara teori Bronsted-Lowry dan teori Arrhenius

Teori Bronsted-Lowry tidak berlawanan dengan teori Arrhenius – Teori Bronsted-Lowry merupakan perluasan teori Arrhenius.

Ion hidroksida tetap berlaku sebagai basa karena ion hidroksida menerima ion hidrogen dari asam dan membentuk air.

Asam menghasilkan ion hidrogen dalam larutan karena asam bereaksi dengan molekul air melalui pemberian sebuah proton pada molekul air.

Ketika gas hidrogen klorida dilarutkan dalam air untuk menghasilkan asam hidroklorida, molekul hidrogen klorida memberikan sebuah proton (sebuah ion hidrogen) ke molekul air. Ikatan koordinasi (kovalen dativ) terbentuk antara satu pasangan mandiri pada oksigen dan hidrogen dari HCl. Menghasilkan ion hidroksonium, H3O+.

Page 13: ASNITA TUGAS

Ketika asam yang terdapat dalam larutan bereaksi dengan basa, yang berfungsi sebagai asam sebenarnya adalah ion hidroksonium. Sebagai contoh, proton ditransferkan dari ion hidroksonium ke ion hidroksida untuk mendapatkan air.

Tampilan elektron terluar, tetapi mengabaikan elektron pada bagian yang lebih dalam:

Adalah sesuatu hal yang penting untuk mengatakan bahwa meskipun anda berbicara tentang ion hidrogen dalam suatu larutan, H+

(aq), sebenarnya anda sedang membicarakan ion hidroksonium.

Permasalahan hidrogen klorida / amonia

Hal ini bukanlah suatu masalah yang berlarut-larut dengan menggunakan teori Bronsted-Lowry. Apakah anda sedang membicarakan mengenai reaksi pada keadaan larutan ataupun pada keadaan gas, amonia adalah basa karena amonia menerima sebuah proton (sebuah ion hidrogen). Hidrogen menjadi tertarik ke pasangan mandiri pada nitrogen yang terdapat pada amonia melalui sebuah ikatan koordinasi.

Jika amonia berada dalam larutan, amonia menerima sebuah proton dari ion hidroksonium:

Page 14: ASNITA TUGAS

Jika reaksi terjadi pada keadaan gas, amonia menerima sebuah proton secara langsung dari hidrogen klorida:

Cara yang lain, amonia berlaku sebagai basa melalui penerimaan sebuah ion hidrogen dari asam.

Pasangan konjugasi

Ketika hidrogen klorida dilarutkan dalam air, hampir 100% hidrogen klorida bereaksi dengan air menghasilkan ion hidroksonium dan ion klorida. Hidrogen klorida adalah asam kuat, dan kita cenderung menuliskannya dalam reaksi satu arah:

Pada faktanya, reaksi antara HCl dan air adalah reversibel, tetapi hanya sampai pada tingkatan yang sangat kecil. Supaya menjadi bentuk yang lebih umum, asam dituliskan dengan HA, dan reaksi berlangsung reversibel.

Perhatikan reaksi ke arah depan:

HA adalah asam karena HA mendonasikan sebuah proton (ion hidrogen) ke air. Air adalah basa karena air menerima sebuah proton dari HA.

Akan tetapi ada juga reaksi kebalikan antara ion hidroksonium dan ion A-:

H3O+ adalah asam karena H3O+ mendonasikan sebuah proton (ion hidrogen) ke ion A-. Ion A- adalah basa karena A- menerima sebuah proton dari H3O+.

Reaksi reversibel mengandung dua asam dan dua basa. Kita dapat menganggapnya berpasangan, yang disebut pasangan konjugasi.

Ketika asam, HA, kehilangan sebuah proton asam tersebut membentuk sebuah basa A-. Ketika sebuah basa, A-, menerima kembali sebuah proton, basa tersebut kembali berubah bentuk menjadi asam, HA. Keduanya adalah pasangan konjugasi.

Page 15: ASNITA TUGAS

Anggota pasangan konjugasi berbeda antara satu dengan yang lain melalui kehadiran atau ketidakhadiran ion hidrogen yang dapat ditransferkan.

Jika anda berfikir mengenai HA sebagai asam, maka A- adalah sebagai basa konjugasinya.

Jika anda memperlakukan A- sebagai basa, maka HA adalah sebagai asam konjugasinya.

Air dan ion hidroksonium juga merupakan pasangan konjugasi. Memperlakukan air sebagai basa, ion hidroksonium adalah asam konjugasinya karena ion hidroksonium memiliki kelebihan ion hidrogen yang dapat diberikan lagi.

Memperlakukan ion hidroksonium sebagai asam, maka air adalah sebagai basa konjugasinya. Air dapat menerima kembali ion hidrogen untuk membentuk kembali ion hidroksonium.

Contoh yang kedua mengenai pasangan konjugasi

Berikut ini adalah reaksi antara amonia dan air yang telah kita lihat sebelumnya:

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah forward reaction terlebih dahulu. Amonia adalah basa karena amonia menerima ion hidrogen dari air. Ion amonium adalah asam konjugasinya – ion amonium dapat melepaskan kembali ion hidrogen tersebut untuk membentuk kembali amonia.

Air berlaku sebagai asam, dan basa konjugasinya adalah ion hidroksida. Ion hidroksida dapat menerima ion hidrogen untuk membentuk air kembali.

Perhatikanlah hal ini pada tinjauan yang lain, ion amonium adalah asam, dan amonia adalah basa konjugasinya. Ion hidroksida adalah basa dan air adalah asam konjugasinya.

Zat amfoter

Anda mungkin memperhatikan (atau bahkan mungkin juga tidak memperhatikan!) bahwa salah satu dari dua contoh di atas, air berperilaku sebagai basa, tetapi di lain pihak air berperilaku sebagai asam.

Suatu zat yang dapat berperilaku baik sebagai asam atau sebagai basa digambarkan sebagai amfoter.

Page 16: ASNITA TUGAS

Teori asam dan basa Lewis

Teori ini memperluas pemahaman anda mengenai asam dan basa.

Teori

Asam adalah akseptor pasangan elektron. Basa adalah donor pasangan elektron.

Hubungan antara teori Lewis dan teori Bronsted-Lowry

Basa Lewis

Hal yang paling mudah untuk melihat hubungan tersebut adalah dengan meninjau dengan tepat mengenai basa Bronsted-Lowry ketika basa Bronsted-Lowry menerima ion hidrogen. Tiga basa Bronsted-Lowry dapat kita lihat pada ion hidroksida, amonia dan air, dan ketianya bersifat khas.

Page 17: ASNITA TUGAS

Teori Bronsted-Lowry mengatakan bahwa ketiganya berperilaku sebagai basa karena ketiganya bergabung dengan ion hidrogen. Alasan ketiganya bergabung dengan ion hidrigen adalah karena ketiganya memiliki pasangan elektron mandiri – seperti yang dikatakan oleh Teori Lewis. Keduanya konsisten.

Jadi bagaimana Teori Lewis merupakan suatu tambahan pada konsep basa? Saat ini belum – hal ini akan terlihat ketika kita meninjaunya dalam sudut pandang yang berbeda.

Tetapi bagaimana dengan reaksi yang sama mengenai amonia dan air, sebagai contohnya? Pada teori Lewis, tiap reaksi yang menggunakan amonia dan air menggunakan pasangan elektron mandiri-nya untuk membentuk ikatan koordinasi yang akan terhitung selama keduanya berperilaku sebagai basa.

Berikut ini reaksi yang akan anda temukan pada halaman yang berhubungan dengan ikatan koordinasi. Amonia bereaksi dengan BF3 melalui penggunaan pasangan elektron mandiri yang dimilikinya untuk membentuk ikatan koordinasi dengan orbital kosong pada boron.

Sepanjang menyangkut amonia, amonia menjadi sama persis seperti ketika amonia bereaksi dengan sebuah ion hidrogen – amonia menggunakan pasangan elektron mandiri-nya untuk membentuk ikatan koordinasi. Jika anda memperlakukannya sebagai basa pada suatu kasus, hal ini akan berlaku juga pada kasus yang lain.

Asam Lewis

Asam Lewis adalah akseptor pasangan elektron. Pada contoh sebelumnya, BF3 berperilaku sebagai asam Lewis melalui penerimaan pasangan elektron mandiri milik nitrogen. Pada teori Bronsted-Lowry, BF3 tidak sedikitpun disinggung menganai keasamannya.

Inilah tambahan mengenai istilah asam dari pengertian yang sudah biasa digunakan.

Bagaimana dengan reaksi asam basa yang lebih pasti – seperti, sebagai contoh, reaksi antara amonia dan gas hidrogen klorida?

Page 18: ASNITA TUGAS

Pastinya adalah penerimaan pasangan elektron mandiri pada nitrogen. Buku teks sering kali menuliskan hal ini seperti jika amonia mendonasikan pasangan elektron mandiri yang dimilikinya pada ion hidrogen – proton sederhana dengan tidak adanya elektron disekelilingnya.

Ini adalah sesuatu hal yang menyesatkan! anda tidak selalu memperoleh ion hidrogen yang bebas pada sistem kimia. Ion hidogen sangat reaktif dan selalu tertarik pada yang lain. Tidak terdapat ion hidrogen yang tidak bergabung dalam HCl.

Tidak terdapat orbital kosong pada HCl yang dapat menerima pasangan elektron. Mengapa, kemudian, HCl adalah suatu asam Lewis?

Klor lebih elektronegatif dibandingkan dengan hidrogen, dan hal ini berarti bahwa hidrogen klorida akan menjadi molekul polar. Elektron pada ikatan hidrogen-klor akan tertarik ke sisi klor, menghasilkan hidrogen yang bersifat sedikit positif dan klor sedikit negatif.

Pasangan elektron mandiri pada nitrogen yang terdapat pada molekul amonia tertarik ke arah atom hidrogen yang sedikit positif pada HCl. Setelah pasangan elektron mandiri milik nitrogen mendekat pada atom hidrogen, elektron pada ikatan hidrogen-klor tetap akan menolak ke arah klor.

Akhirnya, ikatan koordinasi terbentuk antara nitrogen dan hidrogen, dan klor terputus keluar sebagai ion klorida.

Hal ini sangat baik ditunjukkan dengan notasi "panah melengkung" seperti yang sering digunakan dalam mekanisme reaksi organik.

Cari Artikel

Artikel ini termasuk kategori: Kesetimbangan Asam Basa dan memiliki 18 Komentar sejauh ini .

Anda dapat mengikuti perkemban

partner-pub-8468 FORID:11 UTF-8

Go

Page 19: ASNITA TUGAS

http://kimiagonzaga.blogspot.com/2010/01/reaksi-reaksi-asam-basa.html

reaksi-reaksi asam-basa Reaksi-reaksi asam basa

1. Asam + basa garam + aira. HCl + KOH KCl + H2O

b. HNO3 + NaOH NaNO3 + H2O

c. 2NaOH + H2SO4 Na2SO4 + H2O

2. Oksida basa + asam garam + aira. Na2O + H2SO4 Na2SO4 + H2O

b. MgO + HCl MgCl2 + H2O

3. Oksida asam + basa garam + aira. CO2 + KOH K2CO3 + H2O

b. SO3 + 2 NaOH Na2SO4 + H2O

4. Oksida asam + oksida basa garam a. Na2O + SO3 Na2SO4

b. P2O5 + 3MgO Mg3(PO4)2

5. Gas amonia + asam garam amonium

a. 2NH3

+ H2

SO4

(NH4

)2

SO4

b. NH3

+ HCl NH4

Cl

Reaksi-reaksi pertukaran/dekomposisi

6. AB + CD AD + CBsyarat : ada hasil reaksi yang mengendap (tidak larut)

a. BaCl2 + Na2SO4 BaSO4 + 2NaCl

b. AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3

Reaksi redoks

7. logam + asam nonoksidator garam(o) + gas H2

Keterangan

Page 20: ASNITA TUGAS

Asam nonoksidator: asam yang tidak dapat memberikan oksigen. Semua asam non oksi kecuali H2SO4 (pekat) dan HNO3(pekat/encer)

Logam yang dapat asam nonoksi ialah logam2 tak mulia, yaitu logam2 yang ada di sebelah kiri H dalam deret volta logam

Deret volta

Li-K-Ba-Sr-Ca-Na-Mg-Al-Zn-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au

Garam (o) : garam dengan valensi logam yang terendah

a. Fe + H2SO4 (e)Fe + H2SO4 (e) FeSO4 + H2

b. Ag + HCl reaksi tidak berlangsung, mengapa?

8. logam + asam oksidator garam (i) + H2O + gas

Asam oksi : asam yang dapat memberi oksigen

H2SO4 (p) --> H2O + SO2

HNO3 (encer) H2O + NO

HNO3(pekat) H2O + NO2

Semua logam dapat bereaksi dengan asam oksi, kecuali Pt dan Au

Garam (i) : garam dengan valensi logam tinggi

9. Logam + garam garam lain + logam lainL + garam MA garam LA + M

Syarat :

Bila ada yang mengendap

disebut juga reaksi pertukaran ion

syarat deret volta

Contoh:

a. 2K + MgCl2 2KCl + Mgb. Fe + Mg(NO3)2 reaksi tidak berlangsung

Page 21: ASNITA TUGAS

http://www.tempointeraktif.com/hg/surabaya/2010/08/03/brk,20100803-268495,id.html

Kasus Kekerasan Terhadap Siswa di Banyuwangi Terus Terjadi   Selasa, 03 Agustus 2010 | 17:43 WIB

TEMPO Interaktif, BANYUWANGI - Program Manager Yayasan Hotline Farida Hanum prihatin atas maraknya kasus kekerasan yang menimpa siswa di Banyuwangi. Menurut dia, maraknya kasus kekerasan menunjukkan guru masih berpandangan bahwa hukuman fisik merupakan cara untuk mendisiplinkan siswa.Menurut dia, guru merasa dirinya sebagai penguasa di kelas sehingga bisa melakukan cara apapun untuk menghukum siswa. "Padahal hukuman tidak harus secara fisik," katanya kepada Tempo, Selasa (3/8).Hanum mengatakan, untuk mengurangi kekerasan terhadap siswa, sekolah harus membuat aturan bersama terkait hukuman apa saja yang boleh diberikan kepada siswa. Sementara Dinas Pendidikan harus memberlakukan sanksi kepada guru yang terbukti melakukan kekerasan.

Menurut catatan Tempo, dalam empat hari terakhir, sedikitnya muncul tiga kasus kekerasan. Dua kasus di antaranya telah dilaporkan ke kepolisian.Kasus pertama menimpa Maura Billy Fiesandy, 9 tahun, siswa kelas IV SD Negeri Kepatihan pada Sabtu lalu (31/7). Kedua betis Billy dipukul dengan penggaris kayu oleh wali kelasnya, Syaiful Rahman, hingga lebam. Billy dihukum karena dianggap telah menendang empat teman sekelasnya.Orang tua Billy, Subandi dan Lina Rosianti, telah melaporkan Syaiful ke bagian Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Banyuwangi pada Minggu (1/8) lalu. Bahkan hari Senin kemarin (2/8), Orang tuanya melakukan protes dengan berseragam sekolah layaknya siswa SD.

Senin kemarin (2/8), seorang siswi bernisial DA, kelas VIII sebuah sekolah di Kecamatan Glagah, Banyuwangi, dicubit di bagian payudaranya oleh kepala sekolah yang merangkap guru IPA bernama Sugianto. Sepulang sekolah, orang tua DA langsung melaporkan Sugianto ke Polsek Glagah.Sementara hari ini, kekerasan menimpa Joni Indra Prastyo, 8 tahun, siswa kelas 3 SD Negeri 4 Kradenan. Indra ditampar teman-temannya sekelas di depan guru Matematikanya, Ribut Irianti. Rupanya tamparan itu merupakan hukuman yang disepakati guru dengan murid bagi siswa yang bandel di kelas. Akibatnya, Indra mengalami memar di bagian kepala, gusi dan sekitar hidung. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Sulihtiyono mengatakan sudah sering melakukan sosialisasi ke sekolah supaya menghindari praktek kekerasan pada siswa. Menurut dia, bagi guru yang melakukan kekerasan akan diberikan sanksi sesuai besar kecilnya kesalahan. "Kita tunggu hasil pemeriksaan di polisi," katanya.

Page 22: ASNITA TUGAS

http://mediapendidikan1.blogspot.com/2010/09/guru-melakukan-tindak-kekerasan.html

Guru Melakukan Tindak Kekerasan Terhadap Siswa SD

Satu lagi tindak kekerasan di lakukan guru SD swasta di Lawang, setelah berulang ulang tindak kekerasan dilakukan oleh guru-guru di beberapa sekolah di Lawang beberapa waktu yang lalu. Korban tindak kekerasan kali ini adalah Dinda siswa kelas IV sebuah SD swasta ternama di kota Lawang, adalah putera seorang petugas pasukan kuning yang sehari-harinya bekerja di TPA Pujasera Pungkurargo yang berdekatan dengan tempat sekolah anaknya. Kronologis kejadiannya ada lah ketika Dinda sedang mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dikelas sambil memainkan pensilnya, tiba tiba dipukul oleh guru kelasnya sampai memar dirahang kanannya.

Melihat anaknya memar karena dipukul gurunya, Rumadi sang bapak tidak terima terus melaporkannya ke Mapolres Lawang dan memeriksakan anaknya untuk memperoleh visum dari RSUD Lawang, setelah itu meminta pertolongan kepada pihak media untuk menda-patkan pertolongan agar kasus yang menimpa anaknya dapat ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.“Kami minta tolong, pak ! Karena sampai saat ini koq Polisi belum bertindak menangani kasus yang saya laporkan pada hari Kamis tanggal 30 Juli yang lalu.” Ketika wartawan Media Pendidikan mencoba mengkorfirmasikan berita ini, Kepala Sekolah cenderung untuk membela guru yang telah melakukan tindak kekerasan tersebut. “Saya tidak mau dipotret dan tidak mau direkam, mas. Dan kasus ini nggak usah diangkat, karena akan kami selesaikan secara kekeluargaan.” Sambil meminta nota konfirmasi yang dikirimkan dari pimpinan redaksi dan berusaha un tuk mengadakan pendekatan dengan orangtua siswa korban. Kepala sekolah tidak mengijinkan wartawan untuk menemui pelaku tindak kekerasan terhadap siswa. Pihak RSUD ketika dikonfir masi menyatakan sudah membuat visum dan siap untuk diserahkan kepada penyidik.

“Visum sudah selesai, mas. Tetapi yang berhak mengambilnya adalah penyidik dari kepolisian.”Orangtua korban tindak kekerasan mengharapkan agar kasus ini ditindaklanjuti menurut aturan hukum

Page 23: ASNITA TUGAS

yang berlaku oleh pihak kepolisian, tetapi menyadari posisi status yang dimilikinya dia sadar bahwa sebagai warga negara bisanya hanya berharap agar ber bagai pihak dapat membantunya.Drs Sulkhan SH MH Kepala Kepolisian Sektor Lawang, ketika dikonfirmasi melalui HP-nya menyatakansudah menerima laporan dari orangtua korban dan akan segera menindaklanjuti sesuai dengan per aturan perundangan yang berlaku.

Kepala UPTD Diknas Kecamatan Lawang belum dapat dihubu-ngi sampai berita ini naik cetak, sedang Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang melalui Sekreta ris Dinas Pendidikan Kabupaten Malang menyatakan akan berkor-dinasi dengan kepala bidang yang terkait.Rosiana Mulandari SH, seorang advokat yang juga aktif dalam bidang perlindungan hak asasi manusia, khususnya perlin-dungan anak telah mempelajari kasus tindak kekerasan terhadap siswa ini mengatakan : “Kami akan pelajari lebih jauh dan bilamana perlu akan kami laporkan ke KOMNAS Perlindungan Anak di Jakarta. Ini bukan sekedar delik aduan, tetapi merupakan tindak pidana murni. Jadi sebaiknya pihak kepolisian agar tetap mempro sesnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada.” katanya.

Aneh tapi nyata, begitulah yang dapat disampaikan. Kota kecil seperti Lawang yang berhawa sejuk ini selalu ditimpa permasalahan tindak kekerasan terhadap anak. Berdasarkan catatan redaksi dalam tahun 2008 ini sudah bebera pa tindak kekerasan terjadi di kota Lawang, mulai dari tingkat SD, SMP bahkan SMA. Akan tetapi semuanya diselesaikan dengan “damai” dan sangat tidak menguntungkan saksi korban. Hukum masih selalu berpihak pada yang melakukan tindak kekerasan, bukan berpihak pada korban yang kebanyakan dari golo-ngan masyarakat yang kurang ber-untung dalam kehidupan berb