askep_jati

34
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA Ruangan Rawat : Jati Tanggal Dirawat : 10 Oktober 2014 I. IDENTITAS KLIEN Inisial : Tn. AH (L) Tanggal Pengkajian : 20 Oktober 2014 Umur : 26 Tahun No. RM : 01.34.25 Alamat : Banjarmasin Pekerjaan : Tidak bekerja Perkawinan : Duda Pendidikan : SMA Informan : Tn. R Suku : Jawa II. ALASAN MASUK DAN FAKTOR PENCETUS a. Alasan masuk Pasien mengamuk, bicara sendiri dan sering melamun. b. Fakor pencetus Pasien bercerai pada tahun 2011 dengan istrinya dan terpisah dengan anaknya. Sejak saat itu pasien mulai bertingkah aneh. Pasien sering mendengar bisikan suara laki-laki yang sering memerintahnya untuk melakukan sesuatu. Sekitar jam 7 pagi pasien mencoba mengambil mobil warga dengan cara memecahkan kaca mobil, sehingga pasien dipukuli warga. Selain itu pasien pada tahun 2013 dan Maret 2014 pasien pernah dirawat di RSD Sambang Lihum selama 1 bulan pasien dan mendapatkan pengobatan setelah keluar tetapi terputus pada bulan Agustus. c. Data saat pengakjian Pasien mengatakan mendengar bisikan suara laki-laki yang memerintah untuk sholat III. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya Tidak 2. Pengobatan sebelumnya? Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil

description

askep

Transcript of askep_jati

Page 1: askep_jati

FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Ruangan Rawat : Jati Tanggal Dirawat : 10 Oktober 2014

I. IDENTITAS KLIENInisial : Tn. AH (L) Tanggal Pengkajian : 20 Oktober 2014Umur : 26 Tahun No. RM : 01.34.25Alamat : Banjarmasin Pekerjaan : Tidak bekerjaPerkawinan : Duda Pendidikan : SMAInforman : Tn. R Suku : Jawa

II. ALASAN MASUK DAN FAKTOR PENCETUSa. Alasan masuk

Pasien mengamuk, bicara sendiri dan sering melamun. b. Fakor pencetus

Pasien bercerai pada tahun 2011 dengan istrinya dan terpisah dengan anaknya. Sejak saat itu pasien mulai bertingkah aneh. Pasien sering mendengar bisikan suara laki-laki yang sering memerintahnya untuk melakukan sesuatu. Sekitar jam 7 pagi pasien mencoba mengambil mobil warga dengan cara memecahkan kaca mobil, sehingga pasien dipukuli warga. Selain itu pasien pada tahun 2013 dan Maret 2014 pasien pernah dirawat di RSD Sambang Lihum selama 1 bulan pasien dan mendapatkan pengobatan setelah keluar tetapi terputus pada bulan Agustus.

c. Data saat pengakjianPasien mengatakan mendengar bisikan suara laki-laki yang memerintah untuk sholat

III. FAKTOR PREDISPOSISI1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya Tidak

2. Pengobatan sebelumnya? Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil

3. Perilaku/Usia Korban/Usia Saksi/UsiaAniaya fisik √ 13 √ 26

√ 25Aniaya seksual

Penolakan √ 24

Kekerasan dalam keluarga √ 8

Tindakan criminal √ 14

Jelaskan No. 1, 2, dan 31. Pada tahun 2013 pasien pernah dirawat di RSD Sambang Lihum. Sewaktu pasien

di Surabaya juga pernah masuk Rumah Sakit Jiwa Surabaya pada tahun 2013 selama 3 bulan. Maret 2014 yang lalu pasien masuk Rumah Sakit Sambang Lihum kembali selama 1 bulan dan mendapatkan pengobatan setelah keluar tetapi terputus berobat pada bulan Agustus.

Page 2: askep_jati

2. Setelah keluar pada bulan April 2014, pengobatan pasien kurang berhasil karena pasien masih mendengar bisikan-bisikan dan pasien berhenti pengobatan pada bulan Agustus 2014.

3. Pasien pada usia 8 tahun pasien pernah dipukuli ibunya. Pada usia 13 tahun pernah memukul orang. Pada usia 14 tahun pasien pernah dirampok. Pada usia 24 tahun pasien dengan istrinya bercerai. Pada usia 25 tahun pernah memukul tetangganya serta ingin menusuk tantenya, dan pada usia 26 tahun pernah dipukuli orang karena pasien mencoba mengambil mobil warga, alasan pasien mengambil mobil untuk mengantar warga ke mesjid.

Masalah Keperawatan- Halusinasi- Harga Diri Rendah- Resiko Perilaku Kekerasan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya Tidak

Hubungan keluarga GejalaRiwayat

pengobatan/perawatan………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………..…………………………..…………………………..………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………..………………

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan- Pasien bercerai dengan isterinya pada tahun 2011- Pasien terpisah dengan anaknya- Pasien pernah dicopet pada saat berumu 14 tahun- Pasien sering dipukuli pada umur 8 tahun- Pasien dijauhi isterinya setelah bercerai

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………..………………

Page 3: askep_jati

IV. FISIK1. Tanda vital : TD: 110/80 mmHg HR: 86x/menit RR: 20x/menit T:36° C2. Ukur : TB: 165 cm BB: 59 kg3. Keluhan fisik : Ya Tidak

Jelaskan :Pasien mengalami kejang pada hari senin tanggal 20 Oktober 2014 saat malam hari. Tante pasien juga mengatakan pasien kejang sejak dari SMA.

Masalah KeperawatanResiko CideraV. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

Keterangan

Laki-laki

Perempuan

Meninggal

Klien

Keluarga yang gangguan jiwa

…….. Tinggal serumah

Cerai

26

thn

Page 4: askep_jati

Jelaskan : Orang tua dari ayah pasien mempunyai 7 orang anak, 3 anak laki-laki dan 4 perempuan. Dari ibu pasien mempunyai 3 orang anak, 1 anak laki-laki dan 2 perempuan. Pasien mengatakan kedua kakek pasien dan kedua nenek pasien sudah meninggal. Pasien jugs mengatakan kedua orangtuanya bercerai sejak pasien masih kecil. Pasien anak tunggal. Pasien mempunyai 1 orang anak laki-laki. Pasien dan istrinya sudah bercerai.

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………..………………

2. Konsep diria. Gambaran diri : Pasien tidak mengeluhkan tentang keadaan fisiknya. Pasien

mengatakan menyukai bagian tubuh rambut. b. Identitas : Pasien dapat menyebutkan nama yaitu AH, alamat dijalan

kelayan dan anak tunggal. Pasien mengatakan puas sebagai lelaki karena mempunyai seorang anak. Pasien mengatakan bekerja membantu tantenya diwarung.

c. Peran : Sebelum sakit, keluarga pasien hidup dengan normal dan cukup berprestasi saat sekolah. Menurut keluarga pasien pernah menduduki bangku sekolah hingga SMA.

d. Ideal diri : Pasien mengatakan mengungkapkan ingin bertemu anaknya. e. Harga diri : Pasien pernah mengalami pengalaman tidak menyenangkan .

pasien bercerai dengan istrinya dan terpisah dengan anaknya. Sehingga merasa gagal dalam membina rumah tangganya.

Masalah KeperawatanHarga Diri Rendah

3. Hubungan sosiala. Orang yang berarti : anak dan istri

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Pasien saat dirumah sejak kecil sampai dewasa merupakan individu yang tidak mengalami gangguan jiwa, karena itu pasien selalu melibatkan diri dalam kegiatan dimasayarakat. Pasien masih bisa ikut kegiatan seperti senam pagi dan merapikan tempat tidur juga kegiatan di rehabilitasi dengan arahan.

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Pasien tidak tertutup, tidak pendiam dan berinteraksi dengan baik.

Masalah Keperawatan

Page 5: askep_jati

…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………..………………

4. Spirituala. Nilai dan keyakinan: pasien beragama islam, keluarga mengatakan bahwa

penyakit yang diderita pasien adalah murni gangguan jiwa.b. Kegiatan ibadah: sebelum sakit pasien melakukan ibadah dan sesudah sakit

tidak pernah melakukan ibadah.

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………..

……………..

VI. STATUS MENTAL1. Penampilan

Tidak rapi Penggunaan pakaian tidak sesuai

Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan : Pasien memakai baju rumah sakit ruang jati, semua baju bekancing, rapi gigi, mulut dan kuku pasien bersih.

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………..………………

2. Pembicaraan Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai pembicaraan

Loghorea Echolalia

Jelaskan : Saat diajak bicara dapat merespon dengan baik dan jelas. Pasien juga dapat memulai pembicaraan dengan perawat.

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………..………………

3. Aktivitas Motorik

Page 6: askep_jati

Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan : Tn. AH lebih sering menghabiskan waktunya ditempat tidur. Pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. Pada pasien tidak terdapat tanda agitasi, tremor, Tik dan lain-lain.

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………..………………………

4. Alam perasaan Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir

Gembira berlebihan

Jelaskan : Pasien mengatakan perasaannya biasa-biasa saja. Pasien tidak merasakan perasaan sedih atau putus asa.

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………..………………………

5. Afek Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan : Afek pasien baik dan sesuai. Ada perubahan roman muka tertawa pada saat pasien menonton tv atau melihat sesuatu yang lucu.

Masalah KeperawatanHalusinasi

6. Interaksi selama wawancara Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

Page 7: askep_jati

Kontak mata (-) Defensif Curiga

Jelaskan : Pasien cukup kooperatif saat diajak berbicara kontak mata (+) pasien berbicara dengan suara yang jelas. Pasien menjawab pertanyaan yang diajukan dengan sesuai.

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………..………………

7. Persepsi Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

Jelaskan : Pasien memiliki riwayat bicara sendiri, tertawa sendiri, dan sedih sendiri namun sekarang sudah tidak ada lagi. Pasien sering mendengar bisikan suara laki-laki yang sering memerintahnya untuk melakukan sesuatu.

Masalah KeperawatanHalusinasi

8. Proses pikir Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi

Flight of idea Blocking Pengulangan pembicaraan/perseverasi

Neologisme

Jelaskan : Pasien mampu menjawab pertanyaan wawancara dengan jelas dan sesuai. Pasien merespon dengan cepat dan jelas.

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………………………………….

9. Isi pikir Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis

Page 8: askep_jati

Waham Agama Somatik

Kebesaran Curiga

Nihilistic Sisip pikir Siar pikir Kontrol piker

Jelaskan : Pasien mengatakan sering mendengar bisikan suara laki-laki yang sering menyuruhnya untuk beribadah dan pasien mengira itu suara malaikat.

Masalah Keperawatan

Waham

10. Tingkat kesadaran Bingung Sedasi Stupor

Disorientasi Waktu Tempat Orang

Jelaskan : Tingkat kesadaran compos mentis, orientasi, pasien mampu berorientasi waktu, tempat, orang baik dan sesuai.Pasien mampu berorientasi waktu pagi siang malam dan tempat dengan baik serta pasien masih mengenali perawat dan pasien lain.

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………………………..

11. Memori Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

Jelaskan:

- Pasien masih mampu mengingat dengan baik jangka panjang, ditandai dengan

pasien masih ingat siapa yang meantar pasien ke rumah sakit.

- Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka pendek ditandai dengan

pasien masih ingat menu makan siang dari rumah sakit kemarin.

- Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat saat ini ditandai dengan pasien

kooperatif.

Page 9: askep_jati

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………………………..

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung Mulai beralih Tidak mampu berkonsentrasi Tidak mampu berhitung

sederhana

Jelaskan : Paisien mampu berkonsentrasi dengan baik terbukti saat diberikan pertanyaan masih dpat menjawab sesuai topik yang ditanyakan. Pasien mampu berhitung-hitung sederhana 2x3=6.

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………………………………….

13. Kemampuan penilaian Gangguan ringan Gangguan bermakna

Jelaskan : Pasien tidak mengalami gangguan dalam mengambil keputusan, pasien dapat memutuskan dengan benar aat ditanya mana yang lebih dulu dipasang antara kaos kaki atau sepatu.

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………………………..

14. Daya tilik diri Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan : Pasien mampu mengungkapkan tentang penyakitnya, Pasien menceritakan semua tentang penyaktnya. Pasien tidak mengingkari penyakit yang dideritanya.

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………………………..

Page 10: askep_jati

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG1. Makan

Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : Pasien mampu makan sendiri, tanpa dengan arahkan. Makan 3 kali sehari

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………………………..

2. BAB/BAK Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : Pasien melakukan BAB dan BAK selalu di WC

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………………………..

3. Mandi Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : Pasien mandi sendiri, namun harus disuruh dulu, 2 kali sehari.

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………………………..

4. Berpakaian/berhias Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : Pasien mampu berpakaian sendiri tanpa bantuan orang lain.

Masalah Keperawatan

Page 11: askep_jati

…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………………………..

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : 1 jam s/d 2 jam

Tidur malam lama : 7 jam s/d 8 jam

Kegiatan sebelum/sesudah tidur : …………………. s/d …………………...

Jelaskan : Pasien tidur siang kurang lebih 1-2 jamPasien tidur malam kurang lebih 7-8 jam

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………………..

6. Penggunaan obat Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : Pasien teratur minum obat, namun pasien tidak mengetahui obat apa yang diminum, warna dan manfaat obat tersebut, pasien tidak menolak minum obat, karena pasien mengikuti perintah perawat.

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………...………

7. Pemeliharaan kesehatan

Perawatan lanjutan Ya Tidak

Perawatan pendukung Ya Tidak

Jelaskan : Pasien dirawat dirumah sakit jiwa sejak tanggal 10 Oktober 2014.

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………………………..

8. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makanan Ya Tidak

Page 12: askep_jati

Menjaga kerapihan rumah Ya Tidak

Mencuci pakaian Ya Tidak

Pengaturan keuangan Ya Tidak

Jelaskan : Aktivitas didalam rumah bisa beraktivitas dirumah mempersiapkan makanan, menjaga kerapiaan rumah, dan mencuci pakaian.

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………………………..

9. Kegiatan di luar rumah

Belanja Ya Tidak

Transportasi Ya Tidak

Lain-lain Ya Tidak

Jelaskan : Pasien beraktivitas diluar rumah sebagai anggota masyarakat. Sera membantu tante pasien berjualan.

Masalah Keperawatan…………………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………………………………….

VIII. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif

Bicara dengan orang lain Minum alcohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih

Teknik relaksasi Bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif Menghindar

Olahraga Mencederai diri

Lainnya………………………. Lainnya…………………………

Page 13: askep_jati

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGANMasalah dengan dukungan kelompok, spesifik Menurut keluarga klien ketika home visite, klien bergaul dengan tangga sekitar, teman sebaya maupun kegiatan dilingkungan.

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik Keluarga klien mengatakan klien tidak ada masalah dengan teman yang berada dilingkungan rumah.

Masalah dengan pendidikan, spesifik Pasien sekolah sampai lulus SLTA namun tidak dapat melanjutkan

keperguruan tinggi karena biaya.

Masalah dengan dukungan pekerjaan, spesifik Pasien membantu tantenya berjualan diwarung makan.

Masalah dengan dukungan perumahan, spesifik Pasien tinggal bersama tante pasien.

Masalah dengan dukungan ekonomi, spesifik Pasien berasal dari keluarga mampu, pasien membantu tantenya

berjualan.

Masalah dengan dukungan pelayanan kesehatan, spesifik Dulu pasien pernah masuk RSJD sambang lihum pada tahun 2013.

Masalah lainnya, spesifik …………………………….....................................…………………………………………………………………………..................………………………………………………………………………….................……………………………………………………………………………………….

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG Penyakit jiwa System pendukung

Faktor presipitasi Penyakit fisik

Koping Obat-obatan

Lainnya………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………..………Jelaskan : Pasien tidak mengetahui fungsi dan efek samping dari obat tersebut serta tidak mengetahui nama obat tersebut.

Masalah Keperawatan

Page 14: askep_jati

…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………..................................

XI. ASPEK PENUNJANGDiagnosa Medis :F.20.5 (Skizofrenia residual). Hasil Laboratorium : Tanggal 10-10-2014

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

HematologiHemoglobin 13,4 13,5 – 17,5 (Lk) Gr %Leukosit 9.300 4.000 – 10.000 /mmEritrosit 4,4 4,5 – 6,5 (Lk) /mmTrombosit 201.000 150 – 450.000 /mmHitung JenisLimposit 24 25 – 40 %Mid 7 3 – 8 %Granulosit 69 40 – 75 %Hematokrit 40 40 – 50 (Lk) %MCH 30 27 – 34 PgMCV 89 80 – 95 FIMCHC 33 30 – 35 Gram/dlImunologiS Typhi O 1/160S Thyphi H 1/160S Paratyphi A 1/80S Paratyohi B (-)HB S Ag (+) positiveKimia DarahAST / GOT 52 <38 (Lk) u/lALT / GPT 59 <43 (Lk) u/lUrea 30 15 – 39 mg/dlKreatinin 1,1 0,6 – 1,1 mg/dl

Page 15: askep_jati
Page 16: askep_jati

Terapi Medik :

Nama Obat Dosis Indikasi Kontra Indikasi Efek Samping Rasional

Sizoril

THP

Kutoin

Proliver

25 mg2x2

2 mg2x1

100mg3x1

1x1

Skizoprenia resten, yang tidak memberian respon tau intoleran terhadap neuroleptik klasik.

Gangguan ekstrapiramid yang disebabkan oleh obat spp

Untuk mengontrol bangkitan grand mal dan bangkitan psikomotor(epilepsy lobus temporalis). 

Membantu menjaga kesehatan hati

Hipersensitif terhadap clozapine dan komponen obat ini. Gagal fungsi ginjal, hati dan jantung yang berat. Kegagalan fungsi sumsum tulang.

Glukoma sudut sempit, ileus perditik, hipertropi prostat

Penderita yang hipersensitif terhadap Phenytoin. 

Lelah, mengantuk, sedasi, pusing dan sakit kepala, mulut kering, pandangan menjadi buram, mual, muntah, konstipasi.

Mulut kering, penglihatan kabur, pusing, cemas, retensi urin, takikardi dan sakit kepala.

Mual,muntah,konstipasi,keracunan, hepatitis, kerusakan hati. Bintik merah seperti campak,dermatitis,lupus eritematosus,sindroma Steven Johnson. 

Mempunyai aktivitas antagonis pada reseptor adrenergok, kolinergik, histaminergik dan serotonergik.

Obat yang mampu menurunkan penyakit parkinson

Suatu preparat anti epilepsi yang berguna untuk pengobatan epilepsy.

Zat-zat alamiah untuk menghasilkan organ hati yang sehat 

Page 17: askep_jati

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

No. Data Maladaftif Masalah Keperawatan

1

2

3

4

5

DS : Pasien mengatakan sering mendengar bisikan suara laki-laki yang sering memerintahnya untuk melakukan sesuatu.

DO : - Pasien sering terlihat gelisah seperti ada sesuatu yang

ingin dilakukan.

- Pasien kooperatif

DS : - Pasien mengatakan ingin bertemu anaknya

- Pasien mengatakan merasa dibuang oleh istrinya sejak

bercerai

DO : - Pasien sering melamun

- Pasien jarang berinteraksi

DS : Tante pasien mengatakan sering menyendiri Tn. AH

DO : - Pasien jarang berinteraksi

- Pasien sering melamun

DS : - Pasien mengatakan pernah berkelahi dengan warga

sebelum dibwa ke RS

- Pasien mengatakan pernah memukuli keluarganya sendiri

- Tante pasien mengatakan Tn. AH pernah ingin menusuk

tantenya

- Tante pasien mengatakan Tn. AH pernah memukul

tetangganya

DO : -

DS : - pasien mengatakan kejang kemarin malam

- Pasien mengatakan tidak bisa mengontrol dirinya saat

kejang.

- Tante pasien mengatakan Tn. AH kejang sejak SMA

DO : Hasil EEG = Epilepsi (+)

Halusinasi

Harga diri rendah

Isolasi Sosial

Resiko Perilaku

Kekerasan

Resiko Cedera

Page 18: askep_jati

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Halusinasi

2. Harga diri rendah

3. Isolasi Sosial

4. Resiko Perilaku Kekerasan

5. Resiko Cedera

XIV. POHON MASALAH

Resiko perilaku kekerasan

Gangguan persepsi sensori : Halusinasi

Isolasi sosial : Menarik diri

Gangguan konsep diri : HDR

Banjarmasin, …………………………….

(………………………………………….)NIM.

Page 19: askep_jati

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN

Nama Klien : Tn. AH Dx Medis : HalusinasiNo. RM : Ruangan : JatiTgl No.

DxDx

Keperawatan

PerencanaanTujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

1 Halusinasi Tujuan umum :Pasien dapat mengontrol atau mengendalikan halusinasi yang dialaminya.

Tujuan khusus :- Pasien dapat

membina hubungan saling percaya

- Pasien dapat mengenal halusinasinya

1. Setelah …x interaksi, pasien menunjukkan tanda-tanda percaya pada perawat :- Ekspresi wajah

bersahabat- Ada kontak mata- Mau berjabat tangan- Mau menyebutkan

nama- Mau menjawab

salam - Mau duduk

berdampingan dengan perawat

- Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi

2.1. Setelah …x interaksi, pasien menyebutkan :- Isi- Waktu- Frekuensi- Situasi dan kondisi

1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan komunisi terapeutik :

sapa klien dengan verbal maupun nonverbal

perkenalkan nama lengkap, nama panggilan

Tanya nama lengkap dan nama panggilan

Buat kontrak yang jelas Tunjukkan sikap juur dan

menepati janji setiap kali berinteraksi

Tunjukkan sikap empati menerima apa adanya

Beri perhatian kepada pasien dan perhatikan kebutuhan dasar pasien

Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan pasien.

2. Adakan kontak yang sering dan singkat secara bertahap.

3. Observasi tingkah laku pasien terkait dengan halusinasinya. Jika menemukan pasien

Kepercayaan dari pasien merupakan hal yang mutlak serta akan memudahkan dalam melakukan pendekatan dan tindakan keperawatan.

Kepercayaan pasien kepada perawat dapat diperoleh dari

Page 20: askep_jati

yang menimbulkan halusinasi

2.2.Setelah …x interaksi pasien menyatakan perasaan dan respon saat mengalami halusinasi :- Marah- Takut- Sedih - Senang- Cemas- Jengkel

3.1.Setelah …x interaksi pasien menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengontrol halusinasinya.

sedang berhalusinasi : Tanyakan apakah pasien

mengalami sesuatu (halusinasi lihat/raba/dengar/penghidu/kecap)

Jika pasien menjawab “iya” tanyakan apa yang sedang dialaminya.

Katakan bahwa perawat percaya pasien mengalami hal tersebut, tetapi perawat sendiri tidak mengalaminya (dengan nada bersahabat, tanpa menuduh atau menghakimi)

Katakan kepada pasien bahwa ada pasien lain yang mengalami hal yang sama

Katakana bahwa perawat akan membantu pasien

Jika pasien tidak sedang berhalusinasi, klarifikasi tentang adanya pengalaman halusinasi, diskusikan dengan pasien tentang isi, waktu, dan frekuensi terjadi halusinasi

Diskusikan situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi

4. Diskusikan dengan pasien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi dan beri kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan

kontak yang sering

Tingkah laku pasien terkait halusinasinya menunjukan isi, wakti, frekuensi, serta situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi

Ungkapan dari pasien menunjukkan apa yang dibutuhkan dan dirasakan pasien

Membantu memilih cara yang tepat menghadapi perasaannya

Membantu pasien dalam mengenal konsekuensi dari halusinasi yang muncul

Page 21: askep_jati

- Pasien dapat mengontrol halusinasinya

3.2. Setelah …x interaksi pasien menyebutkan cara baru untuk mengontrol halusinasinya.

3.3. Setelah …x interaksi pasien dapat memilih memperagakan cara mengatasi halusinasinya.

perasaannya.5. Diskusikan dengan pasien

apa yang akan dilakukan untuk mengatasi perasaan tersebut.

6. Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya jika pasien menikmati halusinasinya.

7. Identifikasi bersama dengan cara atau tindakan yang diharapkan jika halusinasi terjadi

8. Diskusikan cara yang digunakan pasien : Jika cara yang digunakan

adaptif berikan pujian Jika cara tidak adaptif

(maladaptif) diskusikan kerugiannya

9. Diskusikan cara baru untuk memutus/mengontrol timbulnya halusinasi : Katakan kepada diri sendiri

bahwa hal itu tidak nyata (“Saya tidak mau lihat/ raba/ dengar/ menghidu/ kecap saat halusinasi terjadi”)

Menemui orang lain saat halusinasi untuk menceritakan halusinasinya

Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan sehari-hari yang telah disusun

Ungkapan pasien menunjukan seberapa tepat dan efektif kemampuan pasien untuk mengontrol halusinasi

Page 22: askep_jati

- Pasien dapat memanfaatkan obat dengan baik

4.1. Setelah …x interaksi pasien menyebutkan:- Manfaat minum obat- Kerugian tidak

minum obat- Nama, warna, dosis,

efek terapi dan efek samping.

4.2. Setelah …x interaksi, pasien mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar.

4.3. Setelah …x interaksi, pasien menyebutkan akibat berhenti minum obat tnap kosultasi dokter.

10. Bantu klien memilih cara yang telah dianjurkan dan latih untuk mencobanya.

11. Beri kesempatan untuk melakukan cara yang telah dipilih dan dilatih, beri pujian jika pasien berhasil melakukannya.

12. Pantau pelaksanaan cara yang telah dipilih dan dilatih, beri pujian jika pasien berhasil melakukannya.

13. Anjurkan pasien mengikuti TAK, orientasi realita, dan stimulasi persepsi.

14. Diskusikam dengan pasien tentang manfaat minum obat dan kerugian tidak minum obat, nama obat, warna obat, dosis, cara, efek terapi, dan efek samping.

15. Pantau pasien saat menggunakan obat

16. Beri pujian jika pasien menggunakan obat dengan benar

17. Diskusikan dengan pasien akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter

18. Anjurkan pasien untuk kosultasi kepada dokter/ perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Memudahakan pemahaman dalam program pengobatan optimal bagi pasien.

Page 23: askep_jati

STRATEGI PELAKSANAAN (SP Keluarga)

Inisial : Tn. A Hari / Tanggal : Jumat, 31 Oktober 2014Umur : 26 tahun Pertemuan Ke : 1

Kondisi KlienDS : -

DO : -

Diagnosa Keperawatan

Halusinasi

Tujuan

- Keluarga mampu mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat px

- Keluarga mampu menjelaskan pengertian halusinasi, tanda dan gejala serta proses terjadinya

halusinasi

- Keluarga mampu menjelaskan cara merawat px dengan halusinasi

- Keluarga mampu melatih keluarga mempraktekkan cara merawat px dengan halusinasi

- Keluarga mampu melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada px dengan

halusinasi

- Keluarga mampu membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum

obat (discharge planning)

- Keluarga mampu menjelaskan follow up px setelah pulang

Tindakan Keperawatan

SP 1

- Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat px

- Menjelaskan pengertian halusinasi, tanda dan gejala serta proses terjadinya halusinasi

- Menjelaskan cara merawat px dengan halusinasi

SP 2

- Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat px dengan halusinasi

- Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada px dengan halusinasi

Page 24: askep_jati

SP 3

- Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge

planning)

- Menjelaskan follow up px setelah pulang

Proses Pelaksanaan Tindakan

ORIENTASI

1. Salam Terapeutik

“ Assalamualaikum bapak/ ibu. Kami perawat dari STIKES Sari Mulia ,kami yang merawat

anggota keluarga bapak dan Ibu yang bernama Tn. A. Perkenalkan nama kami Ahmad

Fauzi, Ayu Karina, Cynthia Eka F T, Efprado Bernando, Jami Hariadi Saputra, dan Uji

Hayadi. Nama bapak/ ibu siapa? Apa hubungannya bapak/ ibu dengan Tn. A?”

2. Evaluasi/validasi

“ Bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini? Apa pendapat ibu tentang anak bapak/ Ibu? Jadi

anak bapak/ ibu halusinasinya belum terkontrol ya pak/bu? Kami akan berusaha membantu

untuk kesembuhan anak bapak/ ibu “

3. Kontrak : Topik, Waktu, Tempat

Topik : “ Hari ini kita akan berdiskusi tentang masalah apa yang anggota keluarga

bapak dan ibu alami dan bantuan apa yang bapak dan ibu bisa berikan’’

Waktu : “ Berapa lama waktu bapak dan ibu untuk berdiskusi? Bagaimana kalau 20

menit”

Tempat : “ Kita mau berdiskusi dimana pak/ bu? Bagaimamna kalau diruang disini?’’

KERJA

“ Apa yang bapak /ibu rasakan menjadi maslah dalam merawat Tn. A? Apa yang ibu / bapak

lakukan? Ya , gejala yang dialami oleh anak bapak/ibu itu itu dinamakan halusinsi pendengaran,

yaitu mendengar sesuatu yang sebetulnya tidak ada yang berbicara.”tanda tandanya bicara dan

tertawa sendiri atau marah - marah tanpa sebab.jadi kalau anak bapak /ibu mendengar suara-

suara,sebenarnya suara itu  tidak ada.”

Page 25: askep_jati

“ Penyebabnya harga diri rendah bu. Tn. A merasa harga dirinya rendah sehingga menarik diri

kemudian timbul halusinasi. Ada beberapa cara untuk membantu anggota Bapak/ibu agar bisa

mengendalikan halusinasi. Cara-caranya tersebut antara lain :”

“ Pertama, dihadapan anak bapak/ibu, jangan membantah halusinasi atau

mendukungnya. Katakan saja bapak/ibu percaya bahwa anak tersebut memang mendengar

suara, tetapi bapak/ibu sendiri tidak mendengar suara apa-apa.”

“ Kedua, jangan biarkan Tn. A melamun dan sendiri, karena kalu melamun halusinasi

akan muncul lagi. Upayakan ada orang mau bercakap-cakap dengannya. Buat kegiatan

keluarga seperti makan bersama, sholat bersama-sam. Tentang kegiatan, kami telah melatih

anak bapak/ibu untuk membuat jadwal kegiatan sehari-hari. Tolong bapak/ibu pantau

pelaksanaannya. Yaa……dan berikan pujian jika dia lakukan! Apakah ibu mengerti?”

“ Cara yang ketiga yaitu bantu anggota keluarga bapak/ibu minum obat secara teratur.

Jadi bapak/ibu dapat mengingatkan kembali, ya bak/ibu…”

“ Obatnya ada 4 macam, Yang putih ini namanya THP gunanya membuat rileks, jam minumnya

2x sehari yaitu pagi dan malam. Yang warna kuning ini obat Proliver diminum 1x1 yaitu diminum

pagi hari fungsinya untuk menjaga kesehatan hati. Yang kapsul ini obat Kutoin diminum 3x

sehari pagi, siang dan malam. Sedangkan yang ini obat Sizoril diminum2x2 sehari yaitu sama

dengan obat THP tadi pagi dan malam diminumnya. Obatnya perlu selalu diminum untuk

mencegah kekambuhannya pak/bu, apakah ibu dan bapak sudah mengerti? “

TERMINASI

1. Evaluasi Respon Klien terhadap Tindakan Keperawatan

a. Evaluasi klien (\subjektif)

“ Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita berdiskusi tentang halusinasi anggota

bapak/ibu?”

b. Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement)

“ Sekarang coba bapak/ibu sebutkan kembali tiga cara merawat anggota bapak/ibu

untuk memutus halusinasi.”

Page 26: askep_jati

2. Tindak Lanjut Klien (apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang telah dilakukan)Nah……….bagaimana kalu bapak/ibu lakukan terus selama di RS agar nanti dirumah sudah lancar.

3. Kontrak yang akan Datang (Topik, Waktu, Tempat)Topik : “Baiklah, waktu kita sudah habis, bagaimana kalau dua hari lagi kita bertemu

untuk mempraktekkan cara memutus halusinasi langsung dihadapan anggota bapak/ibu?”

Waktu : “ Mau jam berapa ? Bagaimana jam seperti ini”

Tempat :Tempatnya mau dimana pak /bu?

“ Baiklah bapak/ibu sampai jumpa nanti. Kalau begitu kami permisi dahulu.

Assalamu’alaikum”

Page 27: askep_jati