ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

61
ASUHAN KEPERAWATAN SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS (SLE) Oleh : Muhammad Yahya

Transcript of ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Page 1: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

ASUHAN KEPERAWATAN

SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS

(SLE)

Oleh :Muhammad Yahya

Page 2: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Pengertian• Systemic lupus erytematosus (SLE) atau lupus

eritematosus sistemik (LES) adalah penyakit radang atau inflamasi multisistem yang penyebabnya diduga karena adanya perubahan sistem imun (Albar, 2003)

• SLE termasuk penyakit collagen-vascular yaitu suatu kelompok penyakit yang melibatkan sistem muskuloskeletal, kulit, dan pembuluh darah yang mempunyai banyak manifestasi klinik sehingga diperlukan pengobatan yang kompleks. Etiologi dari beberapa penyakit collagen-vascular sering tidak diketahui tetapi sistem imun terlibat sebagai mediator terjadinya penyakit tersebut (Delafuente, 2002).                 

Page 3: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Pengertian• SLE adalah suatu penyakit yang ditandai dengan

peningkatan sistem kekebalan tubuh sehingga antibodi yang seharusnya ditujukan untuk melawan bakteri maupun virus yang masuk ke dalam tubuh berbalik merusak organ tubuh itu sendiri seperti ginjal, hati, sendi, sel darah merah, leukosit, atau trombosit. Karena organ tubuh yang diserang bisa berbeda antara penderita satu dengan lainnya, maka gejala yang tampak sering berbeda, misalnya akibat kerusakan di ginjal terjadi bengkak pada kaki dan perut, anemia berat, dan jumlah trombosit yang sangat rendah (Sukmana, 2004).

Page 4: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Epidemiologi• Penderita SLE diperkirakan mencapai 5 juta orang

di seluruh dunia (Yayasan Lupus Indonesia). • Prevalensi pada berbagai populasi berbeda-beda

bervariasi antara 3 – 400 orang per 100.000 penduduk (Albar, 2003).

• SLE lebih sering ditemukan pada ras-ras tertentu seperti bangsa Afrika – Amerika, Cina, dan mungkin juga Filipina

• SLE lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria dengan perbandingan 10 : 1. Perbandingan ini menurun menjadi 3 : 2 pada lupus yang diinduksi oleh obat

Page 5: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Etiologi

1. Faktor Genetik• Sekitar 10% – 20% pasien SLE mempunyai

kerabat dekat (first degree relative) yang menderita SLE

• Angka kejadian SLE pada saudara kembar identik (24-69%) lebih tinggi daripada saudara kembar non-identik (2-9%).

• Resiko anak yang lahir dari ibu atau ayah dengan lupus sebesar 3 – 4 %

Page 6: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

• Penelitian terakhir menunjukkan bahwa banyak gen  yang berperan antara lain haplotip MHC terutama HLA-DR2 dan HLA-DR3, komponen komplemen yang berperan pada fase awal reaksi pengikatan komplemen yaitu C1q, C1r, C1s, C3, C4, dan C2, serta gen-gen yang mengkode reseptor sel T, imunoglobulin, dan sitokin (Albar, 2003) .

Page 7: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

2. Faktor Lingkungan• sinar UV yang mengubah struktur DNA di

daerah yang terpapar sehingga menyebabkan perubahan sistem imun di daerah tersebut serta menginduksi apoptosis dari sel keratonosit

• SLE juga dapat diinduksi oleh obat tertentu khususnya pada asetilator lambat yang mempunyai gen HLA DR-4 menyebabkan asetilasi obat menjadi lambat

Page 8: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

• Makanan seperti wijen (alfafa sprouts) yang mengandung asam amino L-cannavine dapat mengurangi respon dari sel limfosit T dan B sehingga dapat menyebabkan SLE (Delafuente, 2002)

• Selain itu infeksi virus dan bakteri juga menyebabkan perubahan pada sistem imun dengan mekanisme menyebabkan peningkatan antibodi antiviral sehingga mengaktivasi sel B limfosit nonspesifik yang akan memicu terjadinya SLE   (Herfindal et al., 2000).

Page 9: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

3. Hormon Sex• Wanita : Pria adalah 9 : 1• Perbedaan yang paling menonjol

adalah pada wanita selam proses reproduksi

• Pada wanita pemakaian androgen dan antiestrogen dapat melindungi diri dari SLE berbeda dengan pria apabila mengkosumsi androgen dan antiestrogen

Page 10: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

4. Sistem immun abnormal• Adanya autoantigens terus menerus ;

Peningkatan apoptosis• Hiperaktifitas limfosit B dan T• Produksi berlebihan dari IL – 6 dan IL – 10• Berkurangnya keefektifan mekanisme

regulasi

Page 11: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Overview of the pathogenesis of SLE

Skin cell

T cell T cell

B cell

APC

APC

Defective IC clearance

UV light Infection

External AgSelf Ag

Ab

IC

Target

Genetic susceptibility

Page 12: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Klasifikasi

• Discoid lupus• Systemic lupus erythematosus • lupus yang diinduksi oleh obat.

Page 13: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Discoid Lupus

• Lesi berbentuk lingkaran atau cakram dan ditandai oleh batas eritema yang meninggi, skuama, sumbatan folikuler, dan telangiektasia. Lesi ini timbul di kulit kepala, telinga, wajah, lengan, punggung, dan dada. Penyakit ini dapat menimbulkan kecacatan karena lesi ini memperlihatkan atrofi dan jaringan parut di bagian tengahnya serta hilangnya apendiks kulit secara menetap (Hahn, 2005).

Page 14: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Systemic lupus erythematosus

• SLE merupakan penyakit radang atau inflamasi multisistem yang disebabkan oleh banyak faktor (Isenberg and Horsfall,1998) dan dikarakterisasi oleh adanya gangguan disregulasi sistem imun berupa peningkatan sistem imun dan produksi autoantibodi yang berlebihan (Albar, 2003).

Page 15: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Lupus yang diinduksi oleh obat

• Lupus yang disebabkan oleh induksi obat tertentu khususnya pada asetilator lambat yang mempunyai gen HLA DR-4 menyebabkan asetilasi obat menjadi lambat, obat banyak terakumulasi di tubuh sehingga memberikan kesempatan obat untuk berikatan dengan protein tubuh. Hal ini direspon sebagai benda asing              oleh tubuh sehingga tubuh membentuk kompleks antibodi antinuklear (ANA) untuk menyerang benda asing tersebut (Herfindal et al., 2000).

Page 16: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Definitely Possible Unlikely

Hidralazin ProkainamidIsoniazidKlorpromazinMetildopa

Antikonvulsan               Propitiourasil Fenitoin                         MetimazolKarbamazepin               PenisilinaminAsam valproat               SulfasalazinEtosuksimid                   Sulfonamidβ-bloker                         NitrofurantoinPropranolol                    LevodopaMetoprolol                     LitiumLabetalol                        SimetidinAcebutolol                     TakrolimusKaptropilLisinoprilEnalaprilKontrasepsi oral

Griseofulvin PenisilinGaram emas

Page 17: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Manifestasi Klinis

• Keluhan utama adalah kelemahan, demam dan penurunan BB

• Raynaud’s phenomenon

the skin colour of distal digit changes from white to blue to red

Page 18: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Dermatological involvement• Up to 85% of SLE• Butterfly rash• Maculopapular eruption• Discoid lupus• Vasculitic skin lesin• Livedo reticularis• Purpuric lesions• Alopecia• Oral ulcer

Page 19: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

• Malar rash: This is a "butterfly-shaped" red rash over the cheeks below the eyes and across the bridge of the nose. It may be a flat or a raised rash.The rashes are made worse by sun exposure.

Page 20: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

• Maculopapular eruption

Page 21: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

• Discoid lupus These are red, raised

patches with scaling of the overlying skin.

Page 22: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

• Vasculitic skin lesi0n

Page 23: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

• Alopecia

Page 24: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

• Oral ulcer: Painless sores in the nose or mouth need to be observed and documented by a doctor.

Page 25: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Muskuloskeletal System

• The most frequently involved joints are those of the hand, knees, and wrists.

• Avacular necrosis of bone.

It may be caused by prednisone therapy

Page 26: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Kidney system• Haematuria• Proteinure (>0.5g protein/d or 3+ )• Cast

Page 27: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

• 50-70% of all lupus patients experience renal developments.

• Most Dangerous:– Glomerulonephritis

where at least 50% of the glomeruli have cellular proliferation

• Glomeruli – capillary beds in the kidney that filter the blood.

• Renal Failure because of Glomerulonephritis is the leading cause of death among lupus patients.

Normal

Glomerulonephritis

Page 28: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Nervous system• The brain , nerve problems and psychiatric

syndromes are common in lupus affecting up to two-thirds of people.

• Potential disorders include seizures, nerve paralysis, severe depression, and even psychosis.

• Spinal cord involvement in lupus is rare and occurs primarily when there is clot formation in a critical vessel that supplies blood to the spinal cord.

Page 29: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Hematological abnormalities

• Red blood cells a normochromic, normocytic anemia is

frequently found in SLE. They appears to be related to chronic inflammation, drug-related haemorrhage.

haemolytic anemia as detected by the Coombs’ test is the feature of SLE.

on rare occasion, a serum antibody may be produced which impairs red cell production.

Page 30: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

• Platelets. thrombocytopenia (<100*109/L) appears to

be mediated by anti-platelet antibodies or/and anti-phospholipid antibodies.

Page 31: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

• White blood cell leucopenia (<4.0*109/L), its cause is

probably a combination of destruction of white cells by autoantibodies, decreased marrow production, increased or marginal splenic pooling, and complement activation.

it should also noted that the immunosuppressive drugs used in the treatment of SLE may cause a marked leucopenia.

Page 32: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Pulmonary manifestations• Pleurisy it is the most common manifestation of

pulmonary involvement of SLE. The volume of pleural effusions usually is small to moderate and maybe unilateral or bilateral. Large pleural effusion are uncommon. It usually exudative in character.

Pleural effusions may also occur in SLE patients with nephrotic syndrome, infection, cardiac failure.

Page 33: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

• Lung 1) acute lupus pneumonitis: fever,

dyspnea, cough with scanty sputum, hemoptysis, tachypnea and pleuritic chest pain.

2) pulmonary hemorrhage 3) chronic diffuse interstitial lung disease. the diagnosis should not be made until infectious

processes such as viral pneumonia, tuberculosis, and other bacterial, fungal and pneumocystis carinii infection have been completely excluded.

Page 34: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt
Page 35: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Cardiovascular manifestations

• Pericarditis is the most common cardiac manifestation of SLE.

• Myocarditis (the clinical features of lupus myocarditis resembles that of viral myocarditis)

• Libman-Sacks endocarditis and valvular disease

• Hypertension, cardiac failure

Page 36: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

• SLE can be associated with endocarditis. Shown here is Libman-Sacks endocarditis in which there are many flat, reddish-tan vegetations spreading over the mitral valve and chordae.

Page 37: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

• Pericarditis

Page 38: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Gastrointestinal and hepatic manifestation

• Esophagitis, dysphagia, nausea, vomiting: (drug related in most cases)

• Chronic intestinal pseudo-obstruction, mesenteric vasculitis, protein-losing enteropathy

• Pancreatitis• Lupus hepatitis

Page 39: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Eyes• The eyes are rarely involved in lupus

except for the retina. People with lupus often have to be screened by an ophthalmologist if they are taking the antimalarial drugs chloroquine or hydroxychloroquine

Page 40: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Secondary sjogren’s syndrome

• Dry eyes• Dry mouth exocrine glands were infiltrated with

lymphocytes

Page 41: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Secondary Antiphospholipid syndrome

• Antiphospholipid syndrome (APS) is characterized by recurrent arterial and /or venous thrombosis, fetal loss and thrombocytopenia. High titer of Antiphospholipid antibody can be found in APS patients.

Page 42: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

• Deep venous thrombosis (blood clot). Notice the contrast between the involved left leg and the normal right leg. Redness, swelling, and warmth combined with discomfort in the involved leg are cardinal manifestations of a deep venous thrombosis.

Page 43: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Patofisiologi

• Pada pasien SLE terjadi gangguan respon imun yang menyebabkan aktivasi sel B, peningkatan jumlah sel yang menghasilkan antibodi, hipergamaglobulinemia, produksi autoantibodi, dan pembentukan kompleks imun (Mok dan Lau, 2003)

Page 44: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Stimulasi internal dan eksternal

Hiperaktivasi sel B dan APCs dgn memproses menjadi peptida

Sel T teraktivasi Molekul HLA

Mengeluarkan sitokin, molekul CD 40, CTLA-4  Membentuk autoantibodi

yang patogen

Merusak tubuh secara sistemik (Radang multisistem)

Page 45: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Pemeriksaan Diagnostik

• Pemeriksaan Lab :– Anti ds-DNA (Antibodi ini ditemukan pada

65% – 80% penderita dengan SLE aktif )                    

• Batas normal : 70 – 200 IU/mL• Negatif          : < 70 IU/mL• Positif             :  > 200 IU/mL

– Antinuclear antibodies (ANA)• Harga normal : nol

Page 46: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

• Pemeriksaan Lab Lainnya :antiribosomal P, antikardiolipin, lupus antikoagulan, Coombs test, anti-histon, marker reaksi inflamasi (Erythrocyte Sedimentation Rate/ESR atau C-Reactive Protein/CRP), kadar komplemen (C3 dan C4), Complete Blood Count (CBC), urinalisis,           serum kreatinin, tes fungsi hepar, kreatinin kinase

Page 47: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt
Page 48: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Penatalaksanaan Terapi

1. Terapi non Farmakologis• Keseimbangan antara istirahat dan kerja,

dan hindari kerja yang terlalu berlebihan. Penderita SLE sebaiknya menghindari merokok karena hidrasin dalam tembakau diduga juga merupakan faktor lingkungan yang dapat memicu terjadinya SLE. Tidak ada diet yang spesifik untuk penderita SLE                     

Page 49: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

• Penggunaan minyak ikan pada pasien SLE yang mengandung vitamin E 75 IU and 500 IU/kg diet dapat menurunkan produksi sitokin proinflamasi seperti IL-4, IL-6, TNF-a, IL-10, dan menurunkan kadar antibodi anti-DNA (Venkatraman et al., 1999).

• Penggunaan sunblock (SPF 15) dan menggunakan pakaian tertutup untuk penderita SLE  sangat disarankan untuk mengurangi paparan sinar UV yang terdapat pada sinar matahari ketika akan beraktivitas di luar rumah (Delafuente, 2002).

Page 50: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

2. Terapi Farmakologis• NSAID (NSAID memiliki efek antipiretik,

antiinflamasi, dan analgesik (Neal, 2002). • Antimalaria (Antimalaria efektif digunakan untuk

manifestasi ringan atau sedang (demam, atralgia, lemas atau serositis) yang tidak menyebabkan kerusakan          organ-organ penting)

• Kortikosteroid (Penderita dengan manifestasi klinis yang serius dan tidak memberikan respon terhadap penggunaan obat lain seperti NSAID atau antimalaria diberikan terapi kortikosteroid ) Yang sering digunakan adalah metil prednisolon dalam bentuk intravena  (10 – 30 mg/kg BB lebih dari 30 menit).

Page 51: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

• Siklosfosfamid (Digunakan untuk pengobatan penyakit yang  berat dan merupakan obat sitotoksik bahan pengalkilasi). Terapi dosis tinggi dapat berfungsi sebagai imunosupresan yang meningkatkan resiko terjadinya neutropenia dan infeksi

• Obat-obat lain (azatioprin, intravena gamma globulin, monoklonal antibodi, terapi hormon, mikofenolat mofetil dan pemberian antiinfeksi)

Page 52: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Pengkajian

• Anamnesis riwayat kesehatan sekarang • Pemeriksaan Fisik :

– Kulit– Kardiovaskuler– Muskuloskeletal– Integumen– Pernafasan– Vaskular– Renal– Neuro

Page 53: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Masalah Keperawatan

1. Nyeri2. Keletihan3. Gangguan integritas kulit4. Kerusakan mobilitas fisik5. Gangguan citra tubuh

Page 54: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Dx. Keperawatan

• Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan kerusakan jaringan.

• Keletihan berhubungan dengan peningkatan aktivitas penyakit, rasa nyeri, depresi.

• Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan rentang gerak, kelemahan otot, rasa nyeri pada saat bergerak, keterbatasan daya tahan fisik

Page 55: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

• Gangguan citra tubuh berhubungqan dengan perubahan dan ketergantungan fisaik serta psikologis yang diakibatkan penyakit kronik.

• Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit, penumpukan kompleks imun

Page 56: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Intervensi 1a. Laksanakan sejumlah tindakan yang memberikan kenyamanan

(kompres hangat; masase, perubahan posisi, istirahat; kasur busa, bantal penyangga, bidai; teknik relaksasi, aktivitas yang mengalihkan perhatian)

b. Berikan preparat antiinflamasi, analgesik seperti yang dianjurkan.c. Sesuaikan jadwal pengobatan untuk memenuhi kebutuhan pasien

terhadap penatalaksanaan nyeri.d. Dorong pasien untuk mengutarakan perasaannya tentang rasa

nyeri serta sifat kronik penyakitnya.e. Jelaskan patofisiologik nyeri dan membantu pasien untuk

menyadari bahwa rasa nyeri sering membawanya kepada metode terapi yang belum terbukti manfaatnya.

f. Bantu dalam mengenali nyeri kehidupan seseorang yang membawa pasien untuk memakai metode terapi yang belum terbukti manfaatnya.

g. Lakukan penilaian terhadap perubahan subjektif pada rasa nyeri.

Page 57: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Intervensi 2a. Beri penjelasan tentang keletihan :

• Hubungan antara aktivitas penyakit dan keletihan• Menjelaskan tindakan untuk memberikan

kenyamanan sementara melaksanakannya• Mengembangkan dan mempertahankan tindakan

rutin unutk tidur (mandi air hangat dan teknik relaksasi yang memudahkan tidur)

• Menjelaskan pentingnya istirahat untuk mengurangi stres sistemik, artikuler dan emosional

• Menjelaskan cara mengggunakan teknik-teknik untuk menghemat tenaga

• Kenali faktor-faktor fisik dan emosional yang menyebabkan kelelahan

Page 58: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

b. Fasilitasi pengembangan jadwal aktivitas/istirahat yang tepat.

c. Dorong kepatuhan pasien terhadap program terapinya.

d. Rujuk dan dorong program kondisioning.e. Dorong nutrisi adekuat termasuk sumber

zat besi dari makanan dan suplemen.

Page 59: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Intervensi 3a. Dorong verbalisasi yang berkenaan dengan keterbatasan

dalam mobilitas.b. Kaji kebutuhan akan konsultasi terapi okupasi/fisioterapi :

• Menekankan kisaran gherak pada sendi yang sakit• Meningkatkan pemakaian alat bantu• Menjelaskan pemakaian alas kaki yang aman.• Menggunakan postur/pengaturan posisi tubuh yang tepat.

c. Bantu pasien mengenali rintangan dalam lingkungannyad. Dorong kemandirian dalam mobilitas dan membantu jika

diperlukan.• Memberikan waktu yang cukup untuk melakukan aktivitas• Memberikan kesempatan istirahat sesudah melakukan aktivitas.• Menguatkan kembali prinsip perlindungan sendi

Page 60: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Intervensi 5a. Lindungi kulit yang sehat terhadap

kemungkinan maserasib. Hilangkan kelembaban dari kulitc. Jaga dengan cermat terhadap resiko terjadinya

sedera termal akibat penggunaan kompres hangat yang terlalu panas.

d. Nasehati pasien untuk menggunakan kosmetik dan preparat tabir surya.

e. Kolaborasi pemberian NSAID dan kortikosteroid.

Page 61: ASKEP SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS 1.ppt

Intervensi 4a. Bantu pasien untuk mengenali unsur-unsur

pengendalian gejala penyakit dan penanganannya.

b. Dorong verbalisasi perasaan, persepsi dan rasa takut

• Membantu menilai situasi sekarang dan menganli masahnya.

• Membantu menganli mekanisme koping pada masa lalu.

• Membantu mengenali mekanisme koping yang efektif.