askep Sufokasi Dan Drowning

download askep Sufokasi Dan Drowning

of 17

description

makalah asuhan keperawatan sufokasi dan drowning

Transcript of askep Sufokasi Dan Drowning

KEPERAWATAN KRITIS 2ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS SUFOKASI DAN DROWNING

Disusun Oleh Kelompok 2 Kelas B:Lely Sagita(131011075)Maulida Puteri K.(131011082)Ennyke Rizki N.(131011090)Eka Puji Kurniawati(131011097)Erna Kustiyaningsih (131011105)Putu Indraswari Aryanti(131011114)Ratna A. Akbar(131011135)Budi Faisol Wahyudi (131011142)

Program Studi PENDIDIKAN NERSFakultas Keperawatan Universitas AirlanggaSurabaya2014

1. Kasus SufokasiSeorang bayi laki- laki, (R) berusia 7 minggu dibawa ke IRD dalam kondisi tidak sadar, nafas tidak teratur, bibir biru. Menurut pengasuh tiga jam sebelumnya klien diberi susu melalui dot karena klien tidak lagi minum ASI sejak usia 3 minggu. Karena harus mengurus kakak klien yang berusia 3 tahun, maka klien ditidurkan miring diatas tempat tidur busa oleh pengasuh dengan posisi masih menyusu. Botol susu disangga dengan selimut bayi supaya tetap bisa disusu oleh klien. Karena sibuk mengurus sang kakak pengasuh baru bias menengok klien setelah dua jam. Saat ditemukan klien tidak berespon, lemas, dan nafas tidak teratur, bibir sudah biru. Karena panik pengasuh langsung membawa klien ke IRD tanpa menghubungi Ibu klien terlebih dahulu yang sedang bekerja. 2. WOC SUFOKASI

MK: Gangguan pertukaran gasAspirasi susu botolsianosisMK: gangguan perfusi jaringan serebral O2 jaringan Menghambat jalan napasCairan masuk ke paru-paru kesadaranhipoksia O2 serebralMK: Gangguan perfusi jaringan periferMK:Bersihan jalan nafas tidak efektifPertukaran gas tidak optimalMK: Pola napas tidak efektifAlveoli terisi cairanHipoventilasiGangguan komplians paru

3. Primary survey :a. Airway: sumbatan jalan nafas oleh air susuMenejemen : bebaskan jalan nafas dengan suctionb. Breathing: irama nafas ireguler, RR 45x/mMenejemen: dilakukan intubasi, berikan O2 nasal 2 lpmc. Circulation:Akral (dingin, basah, pucat), bibir biru, TD tidak diukurMenejemen: resusitasi cairand. Disability:Kesadaran stuporMenejemen:1. periksa dan atasi gangguan jalan nafas, pernapasan dan sirkulasi2. periksa singkat atas kesadaran dan pupil3. observasi fungsi vitale. Exposure: edema (-) laserasi (-)Menejemen: beri selimut korban untuk mencegah hipotermi/kedinginan Secondary survey:1. Anamnesa1. PengkajianNama: An. RUsia: 7 mingguJenis kelamin: Laki-lakiPendidikan: -Agama: IslamSuku: JawaWarga negara: IndonesiaStatus perkawinan: belum kawinAlamat: MojokertoTgl MRS: 15 April 2014Tgl pengkajian: 15 April 2014Nomor register: 131011100Diagnosa medis: -

2. Riwayat penyakit :a. Keluhan utama : -b. Riwayat kesehatan sekarang: klien dibawa ke IRD dengan penurunan kesadaran, nafas ireguler, sianosis, sebelumnya klien dibiarkan minum dari botol tanpa pengawasanc. Riwayat kesehatan dahulu : -d. Riwayat kesehatan keluarga: -3. Keluhan: pasien tidak sadar, dengan irama nafas irregular, RR :45x permenit4. Keadaan umuma. Kesadaran : pasien tidak sadarb. TTV : TD = tidak diukur, Suhu = 360 C, Nadi = 125x/menit, RR = 45 x/menit5. Pemeriksaan Fisik :B1 (Breathing): RR : 45 x/menit, pola nafas irregular, terdengar suara garglingB2 (Blood): Sianosis, akral dingin, pucat, basah, CRT> 2 detikB3 (brain): kesadaran pasien stuporB4 (Bladder): tidak ada keluhan B5 (Bowel): tidak ada keluhanB6 (Bone): tidak ada keluhan6. Pemeriksaan penunjang:a. Pemeriksaan darah : kadar asam laktat, kadar bilirubin, kadar paO2, pHb. Pemeriksaan fungsi paru4. Analisa DataNo.DataEtiologiMasalah Keperawatan

1DS:-DO :Irama nafas ireguler, sianosis, RR : 45x/menit, S:37, N: 125x/menit, terdengar suara garglingAspirasi susu botol

Cairan masuk ke alveoli

Gangguan kompliance paru

Hipoventilasi

Pertukaran gas tidak optimal

Gangguan pertukaran gasGangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi ventilasi

2DS: -DO: dispnea, N : 125 x/menit, sianosisAspirasi susu botol

Cairan masuk ke alveoli

Menghambat jalan nafas

Bersihan jalan nafas tidak efektifBersihan jalan nafas tidak efektif b.d obstruksi jalan nafas oleh cairan

3DS: DO: akral dingin, pucat, basah, bibir sianosis, RR 45x/menit, S : 36o , CRT 90%)IntervensiRasional

Kolaborasi pemeriksaan Gas Darah Arteri (GDA) dan penggunaan alat bantu yang dianjurkan sesuai dengan adanya perubahan kondisi pasien.

Mengidentifikasi tingkat oksigen dalam darah.

Kolaborasi pemberian obat yang diresepkan (misalnya, natrium bikarbonat)Mempertahankan keseimbangan asam basa.

Kolaborasi pemeriksaan rontgen paru secara berkalaMengidentifikasi adanya oedema paru.

Monitoring irama, frekuensi, kedalaman, usaha dalam respirasiMengidentifikasi status pernafasan pasien.

Posisikan pasien dengan tepat fowler atau semi fowlerMenjaga keadekuatan ventilasi.

Monitoring saturasi oksigen

Menilai keadekuatan oksigen

3. Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan kadar oksigen Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan tidak terjadi gangguan perfusi serebral.Kriteria hasil:a. Tidak ditemukan sianosisb. CRT