Askep SC Minggu 2 SUCI

download Askep SC Minggu 2 SUCI

of 27

description

asuhan keperawatan seksio cesarea

Transcript of Askep SC Minggu 2 SUCI

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

PERIODE NIFAS / POST PARTUMDIRUANG ANGGREK RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

Nama Mahasiswa : Suci Ramadhani, S. Kep

Tempat Praktek : Ruang Anggrek RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Tanggal Praktek : 15 Juni4 Juli 2015

Tanggal Pengkajian : 21 Juni 2015 Pukul 10.00Sumber Data : Pasien, keluarga, rekam medisA. Data Umum Pasien

No RM

: 853312Nama Pasien : Ny. SUmur : 29 tahun

Jenis Kelamin : perempuanAlamat : Dosaran, klatenPendidikan : S1 Pekerjaan : GuruAgama : Islam

Suku : Jawa

Nama Suami : Bp. STanggal Masuk : 20 Juni 2015

Ruang : Anggrek

Diagnosa Medis : Post SC atas indikasi plasenta previa parsial P3 A0 hari ke-1B. Keluhan Utama Saat IniPasien mengatakan nyeri pada bekas operasi di perut bagian bawah. Pasien mengatakan ASI sudah keluar. P : nyeri karena operasi SCQ : Seperti di iris irisR : Pada luka operasi SC di perut bawahS : Skala nyeri 5 (sedang) dari skala 1-10T : Terasa setiap saat terutama apabila merubah posisi misal dudukRiwayat Penyakit Sebelumnya

Pasien mengatakan masuk rumah sakit tanggal 20 Juni 2015 rujukan dari bidan karena terjadi perdarahan pada tanggal 20 juni 2015 jam 03.00 WIB. Data rekam medis : G3 P3 A0, HPMT : 21 September 2014, HPL : 28 Juni 2015.Riwayat persalinan dan kelahiran saat ini Lamanya persalinan (tanggal 20 Juli 2015)Pasien diantar ke ruang operasi pada tanggal 20 juni 2015 pukul 21.15 dan keluar dari ruang operasi jam 22.05, lama operasi 50 menit Komplikasi

Tidak ada komplikasi selama tindakan operasi

Perdarahan

500 cc Posisi janin

Posisi, kepala janin ada di bawah (presentasi kepala), dengan posisi punggung di sebelah kanan dan bagian kiri ekstremitas. Jenis operasiOperasi dengan sectio caesaria

Penggunaan analgesic dan anestesi

Anestesi yang dilakukan pada pasien adalah spinal anestesi.Terapi analgetik yang diberikan kepada pasien post operasi adalah ketorolac 30 mg secara i.v.

Masalah selama persalinan

Tidak ditemukan masalah selama proses persalinan / operasiC. Data Bayi Panjang badan

: 50 cm

Berat badan lahir : 3300 gram Lingkar kepala

: 36 cm Lingkar dada : 34 cm

Lingkar perut : 33 cm

Lingkar lengan atas : 12 cm

Jenis kelamin : laki-laki APGAR score

: 7/9 (normal)Tanda tanda vital bayi :

Suhu : 36,30 C Nadi : 112 x/mnt

Respirasi: 43 x/mntPengkajian Fisik bayi:a. Kepala Bentuk mesochepal, rambut pendek, bersih, bentuk wajah oval.b. Mata Warna sclera: putih, kornea : jernih, conjungtivita : merah muda, pupil : isokorc. Telinga Bentuk simetris, tampak bersih, tidak ada cairan yang keluad. HidungBentuk simetris, lubang hidung tidak terdapat sekret dan bersih, e. Mulut dan tenggorokanMulut tampak bersih dan tidak ada sariawan, reflek hisap kuat.f. LeherTidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tak tampak distensi vena jugularisg. Dada1) Inspeksi

Terlihat simetris dan tidak menunjukkan kelainan bentuk dada. Tidak tampak retraksi dada, tidak ada lesi.2) Palpasi

Tidak ada pembesaran 3) Perkusi

Paru : bunyi sonorJantung : bunyi pekak4) Auskultasi

Paru : suara vesikuler pada kedua lapang paruJantung : terdengar bunyi jantung S1 dan S2h. Abdomen1) Inspeksi

Tidak ikterik, warna kulit di abdomen sama dengan warna kulit disekitar abdomen, tali pusat belum kering dan bersih.2) Palpasi

Tidak ada pembesaran hati, limfa.3) PerkusiSuara timpani4) AuskultasiPeristaltik usus 15 x / meniti. GenetaliaJenis kelamin laki-laki, tampak bersih, mekonium sudah dibersihkan.j. EkstremitasRentang gerak aktif, Keadaan psikologis ibu

Pasien mengatakan merasa bersyukur atas kelahiran anak ketiganya dan diberikan kelancaran dalam persalinan. Pasien mengatakan senang diberikan anak ketiga anak laki-laki.Riwayat penyakit keluarga

Pasien mengatakan suami, kedua orangtua dan kakak pasien tidak mempunyai penyakit berat dan penyakit keturunan seperti tekanan darah tinggi, penyakit gula, dan penyakit jantung.Genogram

Keterangan :

: perempuan

: pasien (ibu)

: laki laki

: BBL

: tinggal serumah

Pengkajian fisik IBUa. Kepala

Bentuk mesochepal, rambut pendek dan bergelombang, bersih, bentuk wajah oval.

b. Mata

Warna sclera : putih, kornea : jernih, conjungtiva : merah muda atau tidak anemis, pupil : isokor.

c. Telinga

Bentuk simetris, kebersihan cukup, tidak ada cairan yang keluar, tidak ada pendarahan, fungsi pendengaran baik, pasien mengatakan tidak ada keluhan terkait pendengaran

d. Hidung

Bentuk simetris, lubang hidung tidak terdapat secret.e. Mulut dan tenggorokan

Mulut pasien bersih, tak tampak lubang pada gigi. Pasien mengatakan tidak mengalami nyeri telan pada tenggorokan.

f. Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tak tampak distensi vena jugularis

g. Dada

1) Inspeksi

Terlihat simetris dan tidak menunjukkan kelainan bentuk dada. Tidak tampak retraksi dada, tidak ada lesi.2) Palpasi

Tidak ada nyeri tekan pada dada.3) Perkusi

Paru : bunyi sonorJantung : bunyi pekak4) Auskultasi

Paru : suara vesikuler pada kedua lapang paruJantung : terdengar bunyi jantung S1 dan S2h. Payudara1) Inspeksi

Payudara tampak bersih, puting tampak menonjol, tidak ada lesi. Pasien mengatakan payudara hanya dibersihkan saat mandi menggunakan baby oil.2) Palpasi

Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba keras, tidak ada pembengkakan, kolostrum keluar.i. Abdomen

1) InspeksiTampak balutan luka post operasi sectio caesarea diabdomen bagian bawah. Luka ditutup menggunakan verban, panjang + 20 cm. Kulit sekitar luka balutan tampak bersih. Tampak striae gravidarum pada perut pasien.

2) Palpasi

TFU 2 jari di bawah pusat, uterus teraba keras, vesika urinaria kosong, kontraksi baik3) Perkusi

Timpani pada kuadran 1 3 abdomen, dan redup pada kuadran 4 (kanan atas)

4) Auskultasi

Peristaltik usus 10 x / menitj. Genetalia

Vulva dan perineum tampak bersih Tampak keluar lochea rubra per vaginam,

k. Ekstremitas

Tak tampak kelainan pada keempat ekstremitas, tidak terdapat pitting edema, tidak ada varises, rentang gerak bebas, pemeriksaan homan sign negatif. Hasil uji kekuatan otot:55

55

Riwayat ginekologi

Pasien pertama kali menstruasi pada usia 13 tahun, siklus 28 hari, lamanya 6 hari, teratur. HPMT (hari pertama mestruasi terakhir) : 21September 2014HPL (hari perkiraan lahir) : 28 Juni 2015 Perkawinan saat ini adalah perkawinan pasien yang pertama. Pasien mengatakan menikah pada usia 23 tahun.

Pasien menggunakan alat kontrasepsi suntik.Riwayat Obstetri

NoJenis

KelaminCara lahirTempat

lahirBB lahirKomplikasi

Selama

persalinanKeadaan

Saat iniUmur

1.LSpontanBidan3300Tidak adasehat4 tahun

2L Spontan Bidan3500Tidak adasehat2 tahun

3Hamil ini

Selama kehamilan, pasien melakukan ANC (Ante Natal Care) sebanyak 5 kali di luar RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.Tanda tanda Vital

Tekanan Darah : 110/70 mmHg Frekuensi nadi : 86 x/m Respirasi rate : 20 x/m Suhu badan :36,4CRiwayat Kesehatan

Pola nutrisi :

Pasien biasa makan 3 x sehari, tidak ada pantangan makam, minum 6 8 gelas sehari air putih. Pola eliminasi :

Pasien biasa BAB sekali sehari tidak mengalami masalah, BAK 5 6 kali sehari, volume 200 cc setiap BAK, selama ini tidak mengalami gangguan.Pola aktivitas / latihan :

Pasien sebagai guru, sehari pagi pergi mengajar.

Pola istirahat tidur :

Pasien mengatakan tidur siang 2 jam, malam tidur 7 8 jam

Pola persepsi terhadap diri :

Pasien menyadari sudah menjadi istri dan sudah menjadi ibu dari ketiga anaknya.

Pola hubungan peran :

Sebagai seorang istri dan ibu, pasien merasa bertanggungjawab kepada suami dan anaknya. Komunikasi antar keluarga berjalan dengan baik.Pola stress dan koping :

Pasien mengatakan saat mengalami permasalahan akan membicarakan dengan suami dan orang tuanya.

Hasil Pemeriksaan Laboratorium tgl 21 juni 2015Pemeriksaan HematologiHasil PemeriksaanNilai RujukaSatuan

Darah rutin

HemoglobinEitrosit

Leukosit

Hematokrit

Trombosit MCV

MCH

MCHC

Neutrofil

Limfosit

MXD

RDW9.33.5916.027.823177.425.935.588.88.003.245.412.0 16.004.25.5

4.00 10.00

36.0 46.0

150 4508199

2731

3337

5070

2540

112

3545g / dl10^6/uL10^3 / uL

vol %

10^3 / uLfL

fL

g/dL

%

%

%

fL

Terapi yang diberikanMinggu, 21 juni 2015Terapi yang diberikanRuteDosis

Ringer lactate infusei.v20 tetes per menit

CeftriaxoneInj i.v1 gram / 12 jam

Ketorolac TromethamineInj i.v30 mg / 8 jam

Senin, 22 juni 2015Terapi yang diberikanRuteDosis

Asam Mefenamat 500 mgOral500 mg / 8 jam

Amoxcilin 500 mgOral500 mg / 8 jam

Selasa, 23 juni 2015

Terapi yang diberikanRuteDosis

Asam Mefenamat 500 mgOral500 mg / 8 jam

Amoxcilin 500 mgOral500 mg / 8 jam

ANALISA DATANo DataMasalahEtiologi

1.DS :

P : nyeri karena operasi SCQ : Seperti di iris irisR : Pada luka operasi SC di perut bawahS : Skala nyeri 5 (sedang) dari skala 1-10T : Terasa setiap saat terutama apabila merubah posisi misal dudukDO :

TD : 110/70 mmHg, Nadi : 86 x/m, RR : 20 x/m, Suhu :36,4CNyeri akut

Agen injury fisik

2.DS :-

DO :

Pasien menjalani operasi sectio caecarea pada tanggal 20 Juni 2015 Tampak balutan luka operasi sectio caecarea di abdomen bagian bawah

Luka ditutup menggunakan verban, panjang + 20 cm

Kulit sekitar luka balutan tampak bersih Pengeluaran pervagina: lokhea rubra Terpasang infus pada tangan kiri pasien sejak tanggal 20 Juni 2015 Leukosit : 16.0 10^3 / uLRisiko infeksiDengan faktor resiko prosedur invasif (operasi sectio caecarea)

DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri akut b.d agen injuri fisik2. Resiko infeksi dengan faktor resiko prosedur invasif (operasi sectio caecarea)RENCANA KEPERAWATAN

NoDiagnosaRencana Keperawatan

Tujuan dan KriteriaIntervensi

1.Nyeri akut b.d agen injuri fisik

NOC :

Pain controlSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan klien dapat mengontrol nyeri, dengan kriteria hasil:1. Pasien mengatakan nyeri berkurang

2. Skala nyeri berkurang

3. Pasien tampak tenang

4. Pasien mampu mengontrol nyeri dengan menggunakan tehnik nonfarmakologi

NIC :

Pain management

1. Kaji nyeri secara komprehensif termasuk presipitasi, karakteristik, lokasi, skala, frekuensi, dan waktu serta situasi yang menimbulkan nyeri

2. Observasi reaksi nonverbal pasien

3. Monitor vital sign4. Ciptakan lingkungan yang sejuk, tenang, tidak berisik5. Berikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab nyeri dan berapa lama nyeri akan berkurang

6. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dalam untuk mengurangi nyeri7. Anjurkan pasien untuk istirahat

8. Evaluasi manajemen nyeri yang dilakukan pasien9. Berikan terapi analgetik sesuai instruksi dokter

2.Resiko infeksi dengan faktor resiko prosedur invasifNOC :

Knowledge : Infection control

Risk control

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam petugas kesehatan dapat meminimalkan faktor risiko dengan kriteria hasil:

Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi

Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi

NIC :

Infection control and management

1. Kaji adanya tanda infeksi: kalor, rubor, dolor, tumor dan fungsiolesa pada luka

2. Kaji vital sign tiap 8 jam (tekanan darah, suhu, nadi dan RR)

3. Beri informasi kepada pasien dan keluarga tentang risiko infeksi yang mungkin terjadi pada pasien, tanda gejala serta cara pencegahannya

4. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan

5. Lakukan vulva hygiene6. Berikan terapi antibiotik sesuai instruksi dokter

IMPLEMENTASI KEPERAWATANMINGGU 21 JUNI 2015Tgl/no DxWaktuIMPLEMENTASIEVALUASITD

21 Juni 2015Dx 110.0010.00

10.15

10.20

10.25

14.00

1. Mengkaji nyeri

2. Mengobservasi reaksi nonverbal pasien

3. Mengukur vital sign4. Menciptakan lingkungan yang sejuk, tenang, tidak berisik5. Menganjurkan pasien untuk istirahat

6. Memberikan ketorolac 30 mgJ: 14.00 WIB

S:

P: nyeri karena operasi SCQ: Seperti di iris irisR: Pada luka operasi SC di perut bawahS: Skala nyeri 5 (sedang) dari skala 1-10T: Terasa setiap saat terutama apabila merubah posisi misal dudukO:

TD: 110/70 mmHg, Nadi: 86 x/m, RR: 20 x/m, Suhu: 36,4C, pasien tampak meringisA: masalah nyeri akut teratasi sebagian

P: Lanjutkan Intervensi

1. Kaji nyeri

2. Ukur vital sign3. Ajarkan teknik non farmakologi nafas dalam4. Berikan ketorolac 30 mg/ 8 jam melalui Inj i.vSuci R

Dx 210.0010.1514.00

1. Mengkaji adanya tanda infeksi

2. Mengukur vital sign3. Memberikan Ceftriaxone 1 gram

J:14.00 WIB

S:

Pasien mengatakan bahwa luka operasinya terasa nyeri, tapi tidak terasa panasO: TD: 110/70 mmHg, Nadi: 86 x/m, RR: 20 x/m, Suhu: 36,4C, vagina tampak merah, pengeluaran pervagina: lokhea rubra, kulit sekitar luka balutan tampak bersihInfus, dan DC. A: Masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi

1. Kaji tanda-tanda infeksi2. Ukur vital sign

3. Berikan Ceftriaxone 1 gram/ 12 jam melalui Inj i.v Suci R

SENIN, 22 Juni 2015

PAGITgl/no DxWaktuIMPLEMENTASIEVALUASITD

22 Juni 2015Dx 108.0008.00

08.20

08.25

08.30

1. Mengkaji nyeri

2. Mengobservasi reaksi nonverbal pasien

3. Mengukur vital sign4. Menciptakan lingkungan yang sejuk, tenang, tidak berisik5. Menganjurkan pasien untuk istirahat

J: 10.00 WIB

S: P: nyeri karena operasi SC

Q: seperti di iris iris

R: pada luka operasi SC di perut bawah

S: skala nyeri 3T: terasa setiap saat terutama apabila merubah posisi misal dudukO: TD : 120/80 mmHg, nadi : 79 x/m, RR : 20 x/m, Suhu:36,2Cpasien sudah tidak terlihat kesakitanA: masalah nyeri akut teratasi sebagian

P: Lanjutkan Intervensi

1. Kaji nyeri

2. Ukur vital sign

Berikan asam mefenamat 500mg/ 8 jam

Suci

Dx 208.3008.40

1. Mengkaji adanya tanda infeksi

2. Mengukur vital sign

J:10.00 WIB

S:

Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi, dan belum nyaman karena luka operasiO:TD : 120/80 mmHg, nadi : 79 x/m, RR : 20 x/m, Suhu:36,2C, vagina tampak merah, pengeluaran pervagina: lokhea rubra, kulit sekitar luka balutan tampak bersihInfus, dan DC sudah di lepas.A: Masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi

1. Kaji tanda-tanda infeksi

2. Ukur vital sign

3. Berikan Amoxcilin 500mg/8 jamSuci

SENIN, 22 Juni 2015

MALAM

Tgl/no DxWaktuIMPLEMENTASIEVALUASITD

22 Juni 2015Dx 121.0021.30

21.35

22.00

22.00

05.45

1. Mengkaji nyeri

2. Mengobservasi reaksi nonverbal pasien

3. Menciptakan lingkungan yang sejuk, tenang, tidak berisik4. Menganjurkan pasien untuk istirahat5. Memberikan asam mefenamat 500 mg6. Mengukur vital sign

J: 07.00 WIB

S: P: nyeri karena operasi SC

Q: seperti di iris iris

R: pada luka operasi SC di perut bawah

S: skala nyeri 2T: terasa setiap saat terutama apabila merubah posisi misal dudukO: TD : 110/70 mmHg, nadi : 82 x/m, RR : 20 x/m, Suhu:36C

pasien sudah tidak terlihat kesakitanA: masalah nyeri akut teratasi sebagian

P: Lanjutkan Intervensi

1. Kaji nyeri

2. Ukur vital sign

3. Berikan asam mefenamat 500mg/ 8 jam

Suci

Dx 222.0006.00

1. Mengkaji adanya tanda infeksi

2. Mengukur vital sign3. Memberikan amoxcilin 500 mg

J:07.00 WIB

S:

Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi, dan belum nyaman karena luka operasiO:TD : 110/70 mmHg, nadi : 82 x/m, RR : 20 x/m, Suhu:36C vagina tampak merah, pengeluaran pervagina: lokhea rubra, kulit sekitar luka balutan tampak bersihInfus, dan DC sudah di lepas.A: Masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi

1. Kaji tanda-tanda infeksi

2. Ukur vital sign3. Lakukan medikasi4. Berikan Amoxcilin 500mg/8 jamSuci

ANALISA DATA BAYINo Data BayiNy. SMasalah Etiologi

1DS: -

DO :

Bayi berumur 1 hari.

Menyusu bayi efektif.

Suhu : 36, 30 C

Nadi

: 112 x/mnt

Respirasi: 43 x/mnt

Tali pusat belum kering dan bersihResiko infeksiKetidakadekuatan system kekebalan tubuh.

2DS : -

DO :

Bayi berumur 1 hari.

Menyusu bayi efektif.

BAB sudah, BAK sudah.

Suhu

: 36, 30 C

Nadi

: 112 x/mnt

Respirasi: 43 x/mntResiko ketidakseimbangan temperatur tubuh

(hipertermi dan hipotermi)Bayi baru lahir (BBL)

DIAGNOSA KEPERAWATAN BAYI

1. Risiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan sistem kekebalan tubuh2. Resiko ketidakseimbangan temperatur tubuh (hipertermi dan hipotermi) berhubungan dengan bayi baru lahir (BBL).RENCANA KEPERAWATAN BAYINoDiagnosa Keperawatan BayiRencana Keperawatan Bayi

Tujuan dan KriteriaIntervensi

1.Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan system kekebalan tubuh.NOC :

Immune Status

Risk controlSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam petugas kesehatan dapat meminimalkan faktor resiko dengan kriteria hasil: Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi

Keluarga menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksiNIC :

Infection Control (Kontrol infeksi)

Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain

Batasi pengunjung bila perlu

Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien

Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan

Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan

Berikan terapi antibiotik bila perluInfection Protection (proteksi terhadap infeksi) Monitor tanda dan gejala infeksi

Monitor kerentanan terhadap infeksi

Dorong pemberian ASI yang efektif. Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko Berikan perawatantali pusat Inspeksi tali pusat terhadap kemerahan, panas, drainase.

2.Resiko ketidakseimbangan temperatur tubuh berhubungan denganbayi baru lahir (BBL) Thermoregulation

Thermoregulation : NeonateSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam ketidakseimbangan temperatur tubuh teratasi dengan kriteria hasil: Suhu tubuh dalam rentang normal

Nadi dan RR dalam rentang normalTemperature regulation

Monitor suhu minimal tiap 8 jam

Monitor nadi, dan RR

Monitor warna dan suhu kulit

Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi

Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh

Berikan anti piretik jika perlu Berikan kompres hangat jika panas

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN BAYI Ny. S

MINGGU 21 Juni 2015

PAGITgl/no DxWaktuIMPLEMENTASIEVALUASITD

Senin 21 Juni 2015

Dx. 1

08.00

08.00

08.30

08.3008.40

1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan2. Mengkaji adanya tanda infeksi

3. Mengukur vital sign, menimbang berat bayi

4. Memandikan dan melakukan perawatan tali pusatSenin 21 Juni 2015 jam :14.00 WIB

S: -

O:Suhu:36,3C, Nadi : 112 x/m. Bayi sudah dimandikan dan dilakukan perawatan tali pusat, tali pusat masih basah dan terlihat bersih. BB : 3300 gram. Tidak di temukan tanda tanda infeksi pada tali pusat bayi.

A:Masalah teratasi sebagianP:Lanjutkan intervensi1. Kaji adanya tanda infeksi2. Ukur vital sign

3. Mandikan dan rawat tali pusatSuci R

Senin 21 Juni 2015

Dx. 208.00

08.00

08.30

08.4008.50

08.551. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.2. Mengkaji BAB dan BAK bayi3. Ukur suhu tubuh bayi.4. Memandikan klien dan memberi baby oil pada tubuh bayi.

5. Memakaikan baju dan membedong bayi agar bayi tetap hangat.

6. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI tiap 2 jam sekali. Senin 21 Juni 2015 jam :14.00 WIB

S : -

O : Suhu : 36,3oC, klien sudah dimandikan dan diberi baby oli, bayi sudah dibedong dengan rapi, ibu tampak menyusui bayinya.BAB sudah, BAK sudah.A : Masalah teratasi sebagaiP : Lanjutkan Intervensi1. Ukur vital sign (suhu)

2. Pakaikan baju dan bendong biar bayi tetap hangatSuci R

SENIN 22 JUNI 2015PAGITgl/no DxWaktuIMPLEMENTASIEVALUASITD

Senin 22 Juni 2015

Dx. 1

08.00

08.00

08.30

08.3008.40

1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan2. Mengkaji adanya tanda infeksi

3. Mengukur vital sign, menimbang berat bayi

4. Memandikan dan melakukan perawatan tali pusatSenin 22 Juni 2015 jam :10.00 WIB

S: -

O:Suhu:36,5C, Nadi : 110 x/m. Bayi sudah dimandikan dan dilakukan perawatan tali pusat, tali pusat masih basah dan terlihat bersih. BB : 3300 gram. Tidak di temukan tanda tanda infeksi pada tali pusat bayi.

A:Masalah teratasi sebagianP:Lanjutkan intervensi

1. Kaji adanya tanda infeksi2. Ukur vital sign

3. Mandikan dan rawat tali pusatSuci R

Senin 22 Juni 2015

Dx. 208.00

08.00

08.30

08.4008.50

08.551. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.2. Mengkaji BAB dan BAK bayi3. Ukur suhu tubuh bayi.4. Memandikan klien dan memberi baby oil pada tubuh bayi.

5. Memakaikan baju dan membedong bayi agar bayi tetap hangat.

6. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI tiap 2 jam sekali. Senin 22 Juni 2015 jam :10.00 WIB

S : -

O : Suhu : 36,5oC, klien sudah dimandikan dan diberi baby oli, bayi sudah dibedong dengan rapi, ibu tampak menyusui bayinya.BAB sudah, BAK sudah.A : Masalah teratasi sebagaiP : Lanjutkan Intervensi

1. Ukur vital sign (suhu)

2. Pakaikan baju dan bendong biar bayi tetap hangatSuci R

SENIN 22 JUNI 2015

MALAM

Tgl/no DxWaktuIMPLEMENTASIEVALUASITD

Senin 22 Juni 2015

Dx. 1

21.0021.30

21.30

1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan2. Mengkaji adanya tanda infeksi

3. Mengukur vital sign

Selasa 23 Juni 2015 jam :7.00 WIB

S: -

O:Suhu:36,6C, Nadi : 115 x/m. Tidak di temukan tanda tanda infeksi pada tali pusat bayi.A:Masalah teratasi sebagianP:Lanjutkan intervensi

1. Kaji adanya tanda infeksi2. Ukur vital sign

3. Mandikan dan rawat tali pusatSuci R

Senin 22 Juni 2015

Dx. 221.0021.30

21.30

21.35

21.35

1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.2. Mengkaji BAB dan BAK bayi3. Ukur suhu tubuh bayi.4. Memakaikan baju dan membedong bayi agar bayi tetap hangat.

5. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI tiap 2 jam sekali. Selasa 23 Juni 2015 jam :07.00 WIB

S : -

O : Suhu : 36,6oC, bayi sudah dibedong dengan rapi, ibu tampak menyusui bayinya.BAB sudah, BAK sudah.A : Masalah teratasi sebagaiP : Lanjutkan Intervensi

1. Ukur vital sign (suhu)

2. Pakaikan baju dan bendong biar bayi tetap hangatSuci R

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE NIFAS

PADA Ny. N DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST PARTUS GEMELLIDI RUANG ANGGREK RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO

KLATEN

Disusun Oleh :

SUCI RAMADHANI, S. kep3215016

PROGRAM PROFESI NERS

STIKES JENDERAL ACHMAD YANIYOGYAKARTA

2015

LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE NIFAS

PADA Ny. N DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST PARTUS GEMELLIDI RUANG ANGGREK RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO

KLATENTelah disetujui pada

Hari

:

Tanggal :

Pembimbing Akademik

( )Pembimbing Klinik

( )

Mahasiswa( )