Askep Pasce Bencana

6
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit kronik adalah suatu penyakit yang perjalanan penyakit berlangsung lama sampai bertahun-tahun,bertambah berat,menetap,dan sering kambuh. (Purwaningsih dan Karbina, 2009).  Penyakit kronis bisa menyebabkan kematian. Contoh penyakit kronis adalah diabetes militus, TBC, kanker dan penyakit jantung Ketidakmampuan merupakan persepsi individu bahwa segala hal yang dilakukan tidak akan mendapatkan hasil atau suatu keadaan dimana individu kurang dapat mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan. (Purwaningsih dan Karbina, 2009).  Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar  bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang  panas, hurikan, badai tropis, taifun, tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit. Beberapa bencana alam terjadi tidak secara alami. Contohnya adalah kelaparan, yaitu kekurangan bahan pangan dalam jumlah besar yang disebabkan oleh kombinasi faktor manusia dan alam. Dua jenis bencana alam yang diakibatkan dari luar angkasa jarang mempengaruhi manusia, seperti asteroid dan badai matahari. ( www.wikipedia.com ) “Bencana adalah suatu gangguan terhadap kehidupan dan penghidupan masyarakat yang diakibatkan oleh faktor alam diantaranya bencana gempa bumi, tsunami, longsor, angin topan, banjir, letusan gunungapi, kekeringan, epidemi, dan wabah  penyakit, bencana karena faktor nonalam diantaranya kebakaran d an gagal teknologi, dan bencana karena faktor manusia mencakup peristiwa kerusuhan sosial, teroris, dan kerusakan lingkungan, sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan hidup, kerugian harta benda, dampak psikologis, bahkan sampai menimbulkan korban j iwa manusia.” ( UU penanggulangan Bencana Alam )

Transcript of Askep Pasce Bencana

Page 1: Askep Pasce Bencana

7/22/2019 Askep Pasce Bencana

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasce-bencana 1/6

BAB I

PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG

Penyakit kronik adalah suatu penyakit yang perjalanan penyakit berlangsung

lama sampai bertahun-tahun,bertambah berat,menetap,dan sering kambuh.

(Purwaningsih dan Karbina, 2009). 

Penyakit kronis bisa menyebabkan kematian. Contoh penyakit kronis adalah

diabetes militus, TBC, kanker dan penyakit jantung 

Ketidakmampuan merupakan persepsi individu bahwa segala hal yang dilakukan

tidak akan mendapatkan hasil atau suatu keadaan dimana individu kurang dapat

mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan. (Purwaningsih dan

Karbina, 2009). 

Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar

 bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi,

gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang

 panas, hurikan, badai tropis, taifun, tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit.

Beberapa bencana alam terjadi tidak secara alami. Contohnya adalah kelaparan, yaitu

kekurangan bahan pangan dalam jumlah besar yang disebabkan oleh kombinasi faktor

manusia dan alam. Dua jenis bencana alam yang diakibatkan dari luar angkasa jarang

mempengaruhi manusia, seperti asteroid dan badai matahari. ( www.wikipedia.com )

“Bencana adalah suatu gangguan terhadap kehidupan dan penghidupan masyarakat

yang diakibatkan oleh faktor alam diantaranya bencana gempa bumi, tsunami,longsor, angin topan, banjir, letusan gunungapi, kekeringan, epidemi, dan wabah

 penyakit, bencana karena faktor nonalam diantaranya kebakaran dan gagal teknologi,

dan bencana karena faktor manusia mencakup peristiwa kerusuhan sosial, teroris, dan

kerusakan lingkungan, sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan hidup, kerugian

harta benda, dampak psikologis, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa manusia.”

( UU penanggulangan Bencana Alam )

Page 2: Askep Pasce Bencana

7/22/2019 Askep Pasce Bencana

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasce-bencana 2/6

 

BAB II

PEMBAHASAN

ASKEP KLIEN PASCA BENCANA

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN PASCA BENCANA 

A.  PENGKAJIAN 

1.  UMUM 

  Nama

  Usia

  Jenis Kelamin

  Alamat

  Status

  Pekerjaan

  Agama

2.  KHUSUS 

a. 

Data Subjektif  

  Menceritakan kejadian / periatiwa yang traumatis

  Merasa marah atau gusar

  Teringat kembali peristiwa bencana yang dialaminya

  Merasa tidak berguna

  Menyatakan takut

  Menyatakan was-was

  Merasakan fikiran terganngu

  Tidak ingin mengingat peristiwa itu kembali dengan menceritakannya lagi

  Mengingkari peristiwa trauma

  Merasa malu  Merasa jantung berdebar-debar

b.  Data Objektif  

 Mengasingkan diri

 Menangis

 Marah

 Gelisah

 Menghindar

 Mengasingkan diri

 Depresi

 Sulit berkomunikasi Keadaan mood terganggu

Page 3: Askep Pasce Bencana

7/22/2019 Askep Pasce Bencana

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasce-bencana 3/6

 Sesak didada

 Lemah

(Keliat,B.A.Dkk.2006. Manajemen Kasus Gangguan Jiwa Dalam Keperawatan

 Kesehatan Jiwa  Komunitas. Modul IC CMHN.FIKUI. Jakarta)

3.  FAKTOR PREDISPOSISI Faktor predisposisi yang mempengaruhi kehilangan :

 Genetik  Individu yang dilahirkan dibesarkan dalam keluarga yang mempunyai riwayat

depresi biasanya sulit mengembangkan sikapoptimis dalam menghadapi suatu

 permasalahan, termasuk menghadapi kehilangan.

 Kesehatan fisik  Individu dengan keadaan fisik sehat, cara hidup teratur,cenderung mempunyai

kemampuan mengatasi stress yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang

sedang mengalami gangguan fisik

 Kessehatan mental / jiwa 

Individu yang mengalami gangguan jiwa seperti depresi yang ditandai dengan perasaan tidak berdaya pesimistik dan dibayangi dengan masa depan yang suram,

 biasanya sangat peka terhadap situasi kehilangan.

 Pengalaman kehilangan dimassa lalu Kehilangan atau perpisahan dengan orang yang bermakna dimasa kanak-kanak

akan mempengaruhi individu dalam menghadapi kehilangan dimasa dewasa

(Stuart-Sundeen, 1991). (Yosep,iyus.2007. Keperawatan Jiwa. PT Refika Aditama. Bandung)

4.  FAKTOR PRESIPITASI Stress yang nyata seperti kehilangan yang bersifat Bio-Psiko-Sosial antara lain kehilangan

kesehatan (sakit), kehilangan fungsi sseksualitas, kehilangan keluarga dan harta benda.

Individu yang kehilangan sering menunjukkan perilaku seperti menangis atau tidak mampu

menangis , marah, putus asa, kadang ada tanda upaya bunuh diri atau melukai orang lain yang

akhirnya membawa pasien dalam keadaan depresi.

(Suliswati.2004. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC.Jakarta)

5.  SPIRITUAL 

  Keyakinan terhadap Tuhan YME

  Kehadiran ditempat Ibadah

  Pentingna Agama dalam kehidupan pasien  Kepercayaan akan kehidupan setelah kematian

(Doenges.2002. Rencana Asuhan keperawatan. Edisi 3.EGC.Jakarta)

6.  ORANG-ORANG TERDEKAT 

  Status perkawinan

  Siapa orang terdekat

  Anak-anak

  Kebiasaan pasien dalam tugas-tugas keluarga dan fungsi-fungsinya

  Bagaimana pengaruh orang-orang terdekat terhadap penyakit atau masalah

  Proses interaksi apakah yang terdapat dalam keluarga

Page 4: Askep Pasce Bencana

7/22/2019 Askep Pasce Bencana

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasce-bencana 4/6

Gaya hidup keluarga, misal: Diet, mengikuti pengajian

(Doenges.2002. Rencana Asuhan keperawatan. Edisi 3.EGC.Jakarta)

7.  SOSIOEKONOMI 

  Pekerjaan: keuangan  Faktor-faktor lingkungan: rumah,pekeerjaan dan rekreasi

  Penerimaan sosial terhadap penyakit / kondisi, misal : PMS,HIV,Obesitas,dll

(Doenges.2002. Rencana Asuhan keperawatan. Edisi 3.EGC.Jakarta)

8.  KULTURAL 

  Latar belakang etnis

  Tingkah laku mengusahakan kesehatan, rujuk penyakit

  Faktor-faktor kultural yang dihubngkan dengan penyakit secara umum dan respon

terhadap rasa sakit  Kepercayaan mengenai perawatan dan pengobatan

(Doenges.2002. Rencana Asuhan keperawatan. Edisi 3.EGC.Jakarta)

B.  DIAGNOSA KEPERAWATAN 1.  Berduka berhubungan dengan Aktual atau perasaan kehilangan ditandai dengan

Penolakan terhadap kehilangan,menangis, menghindar,marah

2.  Cemas berhubungan dengan perubahan status lingkungan (bencana alam)

ditandai dengan merasakan jantung berdebar-debar, sulit berkonsentrasi, gelisah

3.  Harga diri rendah situasional berhubungan dengan kehilangan (keluarga dan

harta benda) ditandai dengan mengekpresikan rasa tidak berdaya dan tidak

 berguna,depresi,menghindar.4.  Resiko distress spiritual dengan faktor resiko perubahan lingkungan bencana

alam.

C.  INTERVENSI KEPERAWATAN Dengan diagnosa keperawatan pertama:

Berduka berhubungan dengan aktual atau perasaan kehilangan ditandai dengan penolakan

terhadap kehilangan,menangis, menghindar, marah.

a.  Tujuan Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 kali pertemuan diharapkan

individu mengalami proses berduka secara normal,melakukan koping terhadapkehilangan secara bertahap dan menerima kehilangan sebagai bagian dari

kehidupan yang nyata dan harus dilalui, dengan kriteria hasil:

1.  Individu mampu mengungkapkan perasaan duka.

2.  Menerima kenyataan kehilangan dengan perasaan damai

3.  Membina hubungan baru yang bermakna dengan objek atau orang yang baru.

(Yosep,iyus.2007. Keperawatan Jiwa. PT Refika Aditama. Bandung)

b.  Intervensi Keperawatan MANDIRI

1.  Bina dan jalin hubungan saling percaya.

2.  Identifikasi kemungkinan faktor yang menghambat proses berduka

Page 5: Askep Pasce Bencana

7/22/2019 Askep Pasce Bencana

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasce-bencana 5/6

3.  Kurangi atau hilangkan faktor penghambat proses berduka.

4.  Beri dukungan terhadap respon kehilangan pasien

5.  Tingkatkan rasa kebersamaan antara anggota keluarga.

6.  Identifikasi tingkat rasa duka pada fase berikut:

a.  Fase pengingkaran

-  Memberi kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaannya.

-  Menunjukkan sikap menerima,ikhlas dan mendorong pasien untuk

 berbagi rasa.

-  Memberikan jawaban yang jujur terhadap pertanyaan pasien tentang

sakit, pengobatan dan kematian.

 b.  Fase marah

-  Mengizinkan dan mendorong pasien mengungkapkan rasa marahnya

secara verbal tanpa melawan dengan kemarahan.

c.  Fase tawar menawar

-  Membantu pasien mengidentifikasi rasa bersalah ddan perasaan

takutnya.d.  Fase depresi

-  Mengidentifikasi tingkat depresi dan resiko merusak diri pasien

-  Membantu pasien mengurangi rasa bersalah.

e.  Fase penerimaan

-  Membantu pasien untuk menerima kehilangan yang tidak bisa

dielakkan.

(Yosep,iyus.2007. Keperawatan Jiwa. PT Refika Aditama. Bandung)

KOLABORASI

Rujuk pada sumber-sumber lainnya,misalnya : Konseling,psikoteraphy.

(Doenges.2002. Rencana Asuhan keperawatan. Edisi 3.EGC.Jakarta)

4.  IMPLEMENTASI a.  Membina hubungan saling percaya dengan pasien:

-  Memperkenalkan diri

-  Membuat kontrak waktu dengan pasien

-  Menjelaskan bahwa perawat akan membantu pasien dan akan menjaga

kerahasiaan informasi tentang pasien.

 b.  Mendiskusikan dengan pasien peristiwa yang pernah di alami dengan pemberian

makna positif dan mengambil hikmahnya.c.  Menemukan kemungkinan faktor penghambat proses berduka dan membantu

mengurangi nya.

d.  Memberikan penghargaan setelah pasien menceritakan dan merespon situasi

kehilangan dengan membesarkan

Page 6: Askep Pasce Bencana

7/22/2019 Askep Pasce Bencana

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasce-bencana 6/6