Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
-
Upload
anggraenyy-marscha -
Category
Documents
-
view
299 -
download
4
description
Transcript of Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
1/32
MARSIANA ANGGRAENI
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
2/32
Apa yg saudara fikirkan ketika melihatlansia ?
Usia berapa yg saudara harapkan saatmenjelang ajal ?
Dalam kondisi yg bagaimana ygsaudara harapkan saat menjelang ajal
tiba ? Siapa yg saudara harapkan hadir saat
menjelang ajal tiba ?
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
3/32
Diperoleh dari pengalaman kematianorang lain
Tidak selalu di pengaruhi oleh
kematangan perkembangan
Kecenderungan akan menyangkalkematian
Kebudayaan mempengaruhi persepsiseseorang terhdap kematian
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
4/32
Positif Suatu perjalanan, teman ygmelepaskan dari rasa nyeri danpenderitaan, menuju hidup yg kekal
Negatif Pelarian dari sesuatu ygtidak bisa diatasi yg menyebabkan
kelemahan, hukuman, perpisahan.
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
5/32
Khawatir menjadi beban, penderitaan, danpenggunaan tekhnologi ygmemperpanjang kehidupan
Tingkat kekhawatiran lansia yg sakit dandirawat di rumah sakit lebih rendah darimereka yg menunggu giliran masuk kerumah sakit
Yang menjadi perhatian adalah dimana,bagaimana kematian itu terjadi, dankehidupan setelah kematian
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
6/32
Fisik perubahan CV, gastro,perkemihan, persyarafan, persepsisensori, integritas kulit
Psikososial proses kehilangan
Spiritual kebutuhan akan cinta danperhatian
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
7/32
Pengetahuan akan kondisi klien
Observasi perilaku
Kaji respon patologi keluarga
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
8/32
1. Pengkajian Tingkat Kesadaran Closed Awareness, suatu keadaan dimana klien
dan keluarga tidak sadar akan kemungkinankematian, tidak dapat mengerti mengapa klien sakit
dan mereka yakin akan sembuh. Mutual Pretense, suatu kondisi dimana klien,
keluarga dan tenaga kesehatan telah mengetahuiprognosis penyakit dalam keadaan terminal, namunmereka berusaha untuk tidak membicarakan ataumenyinggung tentang penyakitnya.
Open Awareness, suatu keadaan dimana klien danorang sekitarnya mengetahui akan adanya kematiandan merasa tenang untuk mendiskusikannya
walaupun itu dirasakan sulit, pada keadaan ini klien
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
9/32
2. Pengkajian Tanda Tanda Klinis Menjelang KematianTanda klinis menjelang kematian, adalah :
Kehilangan tonus otot, sehingga terjadi :- Relaksasi otot muka, sehingga dagu menjadi turun.
- Kesulitan dalam berbicara, proses menelan, hilangnya reflekmenelan.- Gerakan tubuh yang terbatas (tidak mampu bergerak).- Penurunan kegiatan GI Tract seperti nausea, vomiting, perutkembung, konstipasi.
- Penurunan kontrol spinkter urinari dan rectal. Kelambatan dalam sirkulasi, berupa :
- Kemunduran dalam sensasi.- Sianosis /pucat pada daerah ekstrimitas.- Kulit dingin, mula-mula daerah kaki, tangan, telinga dankemudian hidung.
Perubahan perubahan tanda tanda vitalberupa :- Nadi lambat dan lemah (saat ajal nadi cepat dan kecil).- Penurunan tekanan darah (saat ajal tekanan darah sangatrendah).- Pernafasan cepat, dangkal, tidak teratur atau pernafasan
dengan mulut.
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
10/32
3. Pengkajian Tanda Tanda KlinisSaat Ajal
Pupil melebar, tidak mampu bergerak,kehilangan refleks refleks, nadi cepatdan kecil, pernafasan cheyne stokesdan ngorok, tekanan darah sangatrendah, mata dapat tertutup dan agakterbuka.
4. Pengkajian Tanda Tanda MatiSecara Klinis
Tidak ada respon terhadap rangsangan
dari luar secara total, tidak adanya
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
11/32
5. Pengkajian Individu atau Anggota Keluarga Pada SaatKlien Dengan Dying
Reaksi kehilangan, ditandai dengan dada merasa tertekan,bernafas pendek dan rasa tercekik.
Faktor yang mempengaruhi terhadap reaksi kehilangan :- Arti dari kehilangan yang tergantung kepada persepsi individutentang pengalaman kehilangan.- Umur berpengaruh terhadap tingkat pengertian dan reaksiterhadap kehilangan serta kematian.
- Kultur pada setiap suku/bangsa terhadap kehilangan berbeda-beda.- Keyakinan spiritual, anggota keluarga dengan sakaratul mautmelakukan praktek spiritual dengan tata cara yang dilakukansesuaI dengan agama dan keyakinannya.- Peranan seks, untuk laki-laki diharapkan kuat dan tidakmemperlihatkan kesedihan dan perempauan dianggap wajaratau dibolehkan untuk mengekspresikan perasaannya ataukesedihannya (menangis) sepanjang tidak mengganggulingkungan sekitar (menangis dengan meraung raung ataumerusak).
- Status sosial ekonomi, berpengaruh terhadap sistemenun an sehin a akan ber en aruh ula terhada rekasi
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
12/32
6. Pengkajian Terhadap Reaksi Kematian dan Kehilangan ;Berduka Cita
Karakteristik dari duka cita :- Individu mengalami kesedihan dan merupakan reaksi dari shock dan
keyakinannya terhadap kehilangannya.- Merasa hampa dan sedih.- Ada rasa ketidak nyamanan, misalnya rasa tercekik dan tertekan padadaerah dada.- Membayangkan yang telah meninggal, merasa berdosa.- Ada kecenderungan mudah marah.
Tingkatan dari duka cita :- Shock dan ketidak yakinan, karena salah satu anggota keluarga akanmeninggal, bahkan menolak seolah-olah masih hidup.- Berkembangnya kesadaran akan kehilangan dengan perilaku sedih,marah pada diri sendiri atau pada orang lain.- Pemulihan, dimana individu sudah dapat menerima dan mau mengikuti
upacara keagamaan berhubungan dengan kematian.- Mengatasi kehilangan yaitu dengan cara mengisi kegiatan sehari hariatau berdiskusi dengan orang lain mengenai permasalahannya.- Idealisasi, dimana individu menyesal karena kurang memperhatikanalmarhum selama masih hidup dan berusaha menekan segala kejelekandari almarhum.
- Keberhasilan, tergantung dari seberapa jauh menilai dari obyek yanghilang, tingkat ketergantungan kepada orang lain, tingkat hubungan sosial
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
13/32
1. Pengingkaran (Denail)
Tahap kejutan dan penolakan awaldiagnosa penyakit.
Respons individu : itu tidakmungkin!, saya tidak percaya.Fokus pada denial tidak dapat
memperhatikan fakta yangdijelaskan.
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
14/32
Perasaan tidak percaya, syok
Tanda : menangis, gelisah, lemah, letih,pucat.
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
15/32
2. Marah (Anger)
Perasaan marah yang tidak terkendali,dapat diproyeksikan pada benda atau
orang.Respons individu : saya?, tidak,mengapa saya. Dan muncul
perasaan sedih, rasa bersalah danmarah.
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
16/32
Tanda : Muka merah, suara keras,tangan mengepal, nadi cepat, gelisahdan prilaku agresif.
Merupakan mekanisme pertahananyang ditujukan pada kesehtan dankehidupan
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
17/32
3. Tawar menawar (bargaining)
Individu mampu mengungkapkanmarah akan kehilangan, ia akan
merefleksikan rasa bersalah, takut danrasa berdosaRespons individu/keluarga: ya,
benar., tapi, kalau terjadi sesuatupada saya, biarlah setelah saya tobat
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
18/32
Kesempatan menyelesaikan urusandunia.Semua permohonan hendaknya
dipenuhi karena merupakan hal yangharus dibereskan sebelum mati.
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
19/32
4. Depresi
Proses menghadapi kematian sehinggaklien dan keluarga mengalami
perasaan kehilangan yang mendalamdisertai depresi dan putus asa.Individu menunjukkan sikap menarik
diri, tidak mau bicara, putus asaPrilaku : menolak makan, susah tidurdan dorongan libido menurunRespons Klien : ya, benar saya.
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
20/32
5. Menerima (acceptance)
Fase ini berkaitan dengan reorganisasiperasaan kehilangan, pikiran yang
terpusat pada objek kehilangan mulaiberkurang.Individu menyadari dan menerima
proses kematian sehingga minat danaktivitas jangka panjang menurun.
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
21/32
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan denganterakumulasinya sekret di tenggorokan,ditandai dengan frekuensi nafas yang cepat,kadang kadang terdapat sianosis
Tujuan :Pola nafas efektif
Intervensi :- Kaji pola nafas klien.- Observasi tanda tanda vital setiap 1 jam (TD,nadi, respirasi).- Lakukan suction bilamana perlu.- Kolaborasi dalam pemberian oksigen dan obat
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
22/32
2. Merasa kehilangan harapan hidup danterisolasi dari lingkungan sosial berhubungandengan kondisi sakit terminal
Tujuan :Klien merasa tenang menghadapi sakaratul mautsehubungan dengan sakit terminal
Intervensi :- Dengarkan dengan penuh empati setiappertanyaan dan berikan respon jika dIbutuhkan kliendan gali perasaan klien.
- Berikan klien harapan untuk dapat bertahan hidup.- Bantu klien menerima keadaannya sehubungandengan ajal yang akan menjelang.- Usahakan klien untuk dapat berkomunikasi danselalu ada teman di dekatnya.- Perhatikan kenyamanan fisik klien.
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
23/32
3. Kehilangan harga diri berhubungan denganpenurunan dan kehilangan fungsi
Tujuan :Mempertahankan rasa aman, tenteram, percaya diri,harga diri dan martabat klien
Intervensi :- Gali perasaan klien sehubungan dengankehilangan.- Perhatikan penampilan klien saat bertemu denganorang lain.
- Bantu dan penuhi kebutuhan dasar klien antaralain hygiene, eliminasi.- Anjurkan keluarga dan teman dekat untuk salingberkunjung dan melakukan hal hal yang disenangi
klien.- Beri klien su ort dan biarkan klien memutuskan
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
24/32
4. Depresi berhubungan dengan kesedihan tentang dirinyadalam keadaan terminal
Tujuan :
Mengurangi rasa takut, depresi dan kesepian
Intervensi :- Bantu klien untuk mengungkapkan perasaan sedih, marahdan lain lain.
- Perhatikan empati sebagai wujud bahwa perawat turutmerasakan apa yang dirasakan klien.- Bantu klien untuk mengidentifikasi sumber koping, misalnyadari teman dekat, keluarga ataupun keyakinan klien.- Berikan klien waktu dan kesempatan untuk mencerminkan
arti penderitaan, kematian dan sekarat.- Gunakan sentuhan ketika klien menunjukkan tingkah lakusedih, takut ataupun depresi, yakinkan bahwa perawat selalusiap membantu.- Lakukan hubungan interpersonal yang baik danberkomunikasi tentag pengalaman pengalaman klien yang
menyenangkan.
5 C b h b d k ki b h
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
25/32
5. Cemas berhubungan dengan kemungkinan sembuh yangtidak pasti, ditandai dengan klien selalu bertanya tentangpenyakitnya, adakah perubahan atau tidak (fisik), raut muka klienyang cemas
Tujuan :Klien tidak cemas lagi dan klien memiliki suatu harapan sertasemangat hidup
Intervensi :- Kaji tingkat kecemasan klien.- Jelaskan kepada klien tentang penyakitnya.- Tetap mitivasi (beri dukungan) kepada klien agar tidakkehilangan harapan hidup dengan tetap mengikuti dan mematuhipetunjuk perawatan dan pengobatan.- Anjurkan kepada klien untuk tetap berserah diri kepada Tuhan.- Datangkan seorang klien yang lain yang memiliki penyakit yangsama dengan klien.- Ajarkan kepada klien dalam melakukan teknik distraksi, misaldengan mendengarkan musik kesukaan klien atau dengan teknik
relaksasi, misal dengan menarik nafas dalam.- Beritahukan ke ada klien men enai erkemban an en akitn a.
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
26/32
6. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan tidakmenerima akan kematian, ditandai dengan klien yang selalumengeluh tentang keadaan dirinya, menyalahkan Tuhan ataspenyakit yang dideritanya, menghindari kontak sosial dengan
keluarga/teman, marah terhadap orang lain maupun perawat
Tujuan :Koping individu positif
Intervensi :- Gali koping individu yang positif yang pernah dilakukan olehklien.- Jelaskan kepada klien bahwa setiap manusia itu pasti akanmengalami suatu kematian dan itu telah ditentukan oleh Tuhan.
- Anjurkan kepada klien untuk tetap berserah diri kepada Tuhan.- Perawat maupun keluarga haruslah tetap mendampingi klien danmendengarkan segala keluhan dengan rasa empati dan penuhperhatian.- Hindari barang barang yang mungkin dapat membahayakanklien.
- Tetap memotivasi klien agar tidak kehilangan harapan untuk
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
27/32
7. Distress spiritual berhubungan dengankurangnya pengetahuan klien dalammelaksanakan alternatif ibadah sholat dalam
keadaan sakit ditandai dengan klien merasa lemahdan tidak berdaya dalam melakukan ibadah sholat
Tujuan :Kebutuhan spiritual dapat terpenuhi yaitu dapat
melakukan sholat dalam keadaan sakit
Intervensi :- Kaji tingkat pengetahuan klien mengenai ibadah
sholat.- Ajarkan pada klien cara sholat dalam keadaanberbaring.- Ajarkan tata cara tayamum.
- Ajarkan kepada klien untuk berzikir.- Datan kan seoran ahli a ama
8 Inefektif koping keluarga berhubungan dengan
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
28/32
8. Inefektif koping keluarga berhubungan dengankehilangan
Tujuan :
Membantu individu menangani kesedihan secaraefektif
Intervensi :
- Motivasi keluarga untuk menverbalisasikanperasaan perasaan antara lain : sedih, marah danlain lain.- Beri pengertian dan klarifikasi terhadap perasaan perasaan anggota keluarga.- Dukung keluarga untuk tetap melakukan aktivitassehari hari yang dapat dilakukan.- Bantu keluarga agar mempunyai pengaharapanyang realistis.
- Berikan rasa empati dan rasa aman dan tenteram
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
29/32
Gangguan Konsep Diri (peran)berhubungan dengan pathologispenyakit dan kelemahan
Anorexia dan nausea berhubungandengan pemberian obat kemoterapi
Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan kelemahan Konstipasi berhubungan dengan
pemberian obat penurun rasa sakit
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
30/32
Terhadap Klien
Klien bebas dari rasa sakit.
Klien dapat berpartisipasi dalamperawatan dan pengobatan baik padatahap perencanaan maupunpelaksanaannya.
Klien dapat mengekspresikanperasaannya (marah, sedih dankehilangan).
Klien dapat berkomunikasi dengan
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
31/32
Terhadap keluarga
Keluarga dapat mengekspresikanperasaannya.
Keluarga dapat mengutarakan
pengalaman pengalamanemosionalnya.
Keluarga dapat melakukan kegiatanyang bisa dilakukan.
Keluarga dapat membentuk hubunganbaru dengan orang lain.
-
7/16/2019 Askep Lansia Menjelang Ajal Br...
32/32
TERIMA KASIH