Askep Klg Dgn Caries

60
BAB I PENDAHULUAN  A. Latar belakang Keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama melalui ikatan perkawinan dan kedekatan emosi yang masing-masing mengidentifikasi diri sebagai bagian dari keluarga (Ekasari, 2000.  Anak merupakan bagian dari keluarga, menurut !ong (200", usia sekolah adalah anak pada usia #-$2 tahun, yang artinya sekolah men%adi pengalaman inti anak. &eriode ketik a anak-anak diangg ap mulai berta nggung %awab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang lai nnya. 'si a sek ola h mer upa kan mas a ana k memperol eh das ar- dasar pengetahuan untuk keberhasilan penyes uaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu. Karies gigi adalah pe nyakit %aringan keras gigi yang ditand ai oleh rusakny a email dan den tin ya ng pro gresif ya ng disebabkan oleh keakti fan met abolisme plak bakteri. isebabkan oleh tiga faktor yang berhubunganyaitu makanan, host dan bakteri ()ehrman, 2002. Karies gigi se%auh ini masih merupakan masalah kesehatan anak. *rganisasi kesehatan dunia (!+*, 200" menyatakan angka ke%adian karies pada anak masih sebesar #0-"0. ata K/ (urey Kesehatan umah /angga tahun 2001 , meny at akan bahwa pr a al ensi karies gi gi menapai 1#,"2 ya ng menyerang penduduk 3ndonesia. iset Kesehatan asar (3KEA tahun 2001 epa rteme n Keseha tan 4asy arakat meny ataka n bahwa skor 45-/ di 3ndonesia memiliki 6 gigi yang karies. 4elihat berbagai masalah kesehatan yang munul pada kelompok usia anak sek olah maka dip erlukan ada ny a per an ten aga kesehatan dal am memban tu menangani masalah tersebut baik promotif, preentif, kuratif dan rehabilitatif. Asuhan Keperawatan Keluarga  1

description

asddsa

Transcript of Askep Klg Dgn Caries

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama melalui ikatan perkawinan dan kedekatan emosi yang masing-masing mengidentifikasi diri sebagai bagian dari keluarga (Ekasari, 2000).Anak merupakan bagian dari keluarga, menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-anak dianggap mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang lainnya. Usia sekolah merupakan masa anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu.

Karies gigi adalah penyakit jaringan keras gigi yang ditandai oleh rusaknya email dan dentin yang progresif yang disebabkan oleh keaktifanmetabolisme plak bakteri. Disebabkan oleh tiga faktor yang berhubunganyaitu makanan, host dan bakteri (Behrman, 2002).

Karies gigi sejauh ini masih merupakan masalah kesehatan anak. Organisasi kesehatan dunia (WHO, 2009) menyatakan angka kejadian karies pada anak masih sebesar 60-90%. Data SKRT (Survey Kesehatan Rumah Tangga) tahun 2007, menyatakan bahwa pravalensi karies gigi mencapai 76,92% yang menyerang penduduk Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007 Departemen Kesehatan Masyarakat menyatakan bahwa skor DMF-T di Indonesia memiliki 4 gigi yang karies.Melihat berbagai masalah kesehatan yang muncul pada kelompok usia anak sekolah maka diperlukan adanya peran tenaga kesehatan dalam membantu menangani masalah tersebut baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.B. Tujuan penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk mendapatkan gambaran dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga pada anak sekolah dengan karies dengan anak karies

2. Tujuan Khusus

Diharapkan mahasiswa mampu memberikan gambaran konsep dasar dan asuhan keperawatan keluarga meliputi :

a. Konsep dasar keluarga

1) Mampu memahami pengertian keluarga

2) Mampu memahami tipe keluarga

3) Mampu memahami struktur keluarga

4) Mampu memahami tahap tahap keluarga

5) Mampu memahami fungsi keluarga

6) Mampu memahami tugas kelyarga di bidang kesehatan

b. Konsep dasar anak sekolah

1) Mampu memahami Pengertian

2) Mampu memahami Tahap perkembangan anak sekolah

3) Peran Dan Fungsi Keluarga Bagi Anak Usia Sekolah

c. Konsep dasar anak karies

1) Mampu memahami Pengertian 2) Mampu memahami Etiologi dari karies 3) Mampu menguraikan Tanda dan gejala karies4) Mampu memahami Pencegahan gigi karies5) Mampu memahami Perawatan gigi kariesd. Asuhan Keperawatan

a) Pengkajian pada klien dan keluarga pada anak sekolah dengan karies

b) Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dan keluarga sekolah dengan karies

c) Membuat rencana keparawatan pada klien keluarga pada anak sekolah dengan karies

d) Mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien keluarga pada anak sekolah dengan karies

C. Metode Penulisan

Penulisan makalah ini menggunakan metode deskriptip melalui pendekatan studi khusus yang meliputi mengumpulan data, analisa data, dan menarik kesimpulan. Metode ini di lakukan dengan cara mempelajari buku-buku dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan judul dan permasalahan.

D. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

: Terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan,

metode penulisan dan sistematika penulisanBAB II Tinjauan teoritis :Terdiri dari konsep dasar keluarga, tipe keluarga, struktur keluarga, tahap tahap keluarga, fungsi keluarga, tugas keluarga di bidang kesehatan.Konsep dasar anak sekolah, Pengertian anak sekolah, Tahap perkembangan anak sekolah, Peran Dan Fungsi Keluarga Bagi Anak Usia Sekolah, Pengertian karies, Etiologi karies, Tanda dan gejala karies, Pencegahan gigi karies, Perawatan gigi karies

BAB III Asuhan Keperawatan: Terdiri dari Asuhan Keperawatan Keluarga

dengan Tahap Perkembangan Anak Usia Sekolah dengan Karies. Yang terdiri dari : Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Intervensi, Implementasi Dan Evaluasi.BAB IV

: Pembahasan

BAB V Penutup

: Terdiri dari Kesimpulan dan Saran.BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep dasar keluarga

1. Pengertian Keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama melalui ikatan perkawinan dan kedekatan emosi yang masing-masing mengidentifikasi diri sebagai bagian dari keluarga (Ekasari, 2000).

Menurut Supartini (2004) mengemukakan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial setiap anggota.

2. Tipe-tipe KeluargaMenurut Allender dan Spradley (2001)a. Keluarga tradisional1) Keluarga Inti (Nuclear Family) yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak kandung atau anak angkat2) Keluarga besar (extended family) yaitu keluarga inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek, nenek, paman, dan bibi

3) Keluarga dyad yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak4) Single parent yaitu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak kandung atau anak angkat, yang disebabkan karena perceraian atau kematian.5) Single adult yaitu rumah tangga yang hanya terdiri dariseorang dewasa saja6) Keluarga usia lanjut yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri yang berusia lanjut.b. Keluarga non tradisional

1) Commune family yaitu lebih dari satu keluarga tanpa pertalian darah hidup serumah

2) Orang tua (ayah/ ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama dalam satu rumah

3) Homoseksual yaitu dua individu yang sejenis kelamin hidup bersama dalam satu rumah tangga

3. Struktur KeluargaMenurut Murwani (2007), struktur keluarga terdiri atas:

a. Pola dan proses komunikasi

Pola interaksi keluarga yang berfungsi:

1) bersifat terbuka dan jujur

2) selalu menyelesaikan konflik keluarga

3) berpikiran positif

4) tidak mengulang - ulang isu dan pendapat sendiri.

Karakteristik komunikasi keluarga berfungsi untuk :

1) Karakteristik pengirim : yakin dalam mengemukakan sesuatu atau pendapat, apa yang disampaikan jelas dan berkualitas, selalu meminta dan menerima umpan balik.

2) Karakteristik penerima : siap mendengarkan, memberi umpan balik, melakukan validasi

b. Struktur peran

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat misalnya sebagai suami, istri, anak dan sebagainya.Tetapi kadang peran ini tidak dapat dijalankan oleh masing-masing individu dengan baik. Ada beberapa anak yang terpaksa mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang lain sedangkan orang tua mereka entah kemana atau malah berdiam diri dirumah.

c. Struktur kekuatan

Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari individu

untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain kearah positif.

d. Nilai-nilai keluarga

Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar

atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan

peraturan.Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah kupulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi, dan ditularkan dengan tujuan untuk

menyelesaikan masalah

4. Tahap-tahap KeluargaTahap perkembangan dibagi menurut kurun waktu tertentu yang dianggap stabil. Menurut Rodgers cit Friedman (1998), meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangan secara unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama. Tahap perkembangan keluarga menurut Duvall dan Milller (Friedman, 1998)

a. Tahap I- Pasangan Baru

Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan perempuan (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing. Meninggalkan keluarga bisa berarti psikologis karena kenyataannya banyak keluarga baru yang masih tinggal dengan orang tuanya. Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi. Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi dan sebagainyaTugas perkembangan :

1) Membina hubungan intim danmemuaskan.

2) membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.

3) mendiskusikan rencana memiliki anak.

Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ; keluarga suami, keluarga istri dan keluarga sendiri.

b. Tahap II-Keluarga child bearing kelahiran anak pertama. Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak berumur 30 bulan atau 2,5 tahun.

Tugas perkembangan kelurga yang penting pada tahap ini adalah:

1) Persiapan menjadi orang tua

2) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual dan kegiatan.

3) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.

Peran utama perawat adalah mengkaji peran orang tua; bagaiaman orang tuan berinteraksi dan merawat bayi. Perawat perlu menfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.c. Tahap III-Keluarga dengan anak pra sekolah.

Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5 tahun.

Tugas perkembangan :

1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman.

2) Membantu anak untuk bersosialisasi

3) Beradaptasi dengan anaky baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga harus terpenuhi.

4) Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun dengan masyarakat.

5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.

6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.

7) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.d. Tahap IV- Keluarga dengan anak sekolah

Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir pada saat anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlah maksimal sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah, masing-masing anak memiliki minat sendiri. Dmikian pula orang tua mempunyai aktivitas yang berbeda dengan anak.Tugas perkembangan keluarga :

1) Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.

2) Mempertahankan keintiman pasangan.

3) Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.

Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan pada anak untuk nbersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar sekolah.e. Tahap V- Keluarga dengan anak remaja

Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun kemudian. Tujuannya untuk memberikan tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi orang dewasa.

Tugas perkembangan:

1) Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.

2) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.

3) Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.

4) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.

Merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung jawab. Seringkali muncul konflik orang tua dan remaja.

f. Tahap VI- Keluarga dengan anak dewasa

Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak dan ada atau tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.Tugas perkembangan :

1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

2) Mempertahankan keintiman pasangan.

3) Membantu orang tua memasuki masa tua.

4) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.

5) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.g. Tahap VII- Keluarga usia pertengahan

Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase ini dianggap sulit karena masa usia lanjut, perpisahan dengan anak dan perasaan gagal sebagai orang tua.

Tugas perkembangan :

1) Mempertahankan kesehatan.

2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak.

3) Meningkatkan keakraban pasangan.

Fokus mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet seimbang, olah raga rutin, menikmati hidup, pekerjaan dan lain sebagainya.

h. Tahap VIII- Keluarga usia lanjut

Dimulai saat pensiun sanpai dengan salah satu pasangan meninggal dan keduanya meninggal.Tugas perkembangan :

1) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.

2) Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan.

3) Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.

4) Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.

5) Melakukan life review.

6) Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga pada tahap ini.

5. Fungsi KeluargaFungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga atau sesuatu tentang apa yang dilakukan oleh keluarganya. Fungsi keluarga menurut Setiawati dan Darmawan (2005), yaitu:a. Fungsi afektif

Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan pemeliharaan kepribadian anggota keluarga.b. Fungsi sosialisasi

Fungsi sosialisasi bercermin dalam melakukan pembinaan sosialisasi pada anak, membentuk nilai dan norma yang diyakini anak, memberikan batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak, meneruskan nilai-nilai budaya anak.

c. Fungsi perawatan kesehatan

Fungsi perawatan kesehatan keluarga merupakan fungsi keluarga dalam melindungi keamanan dan kesehatan seluruh anggota keluarga serta menjamin pemenuhan kebutuhan perkembangan fisik, mental, dan spiritual, dengan cara memelihara dan merawat anggota keluarga serta mengenali kondisi sakit tiap anggota keluarga.

d. Fungsi ekonomi

Fungsi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang, pangan, dan papan, dan kebutuhan lainnya melalui keefektifan sumber daya keluarga.

e. Fungsi biologis

Fungsi biologis bukan hanya ditujukan untuk meneruskn keturunan tetapi untuk memelihara dan membesarkan anak untuk kelanjutan generasi selanjutnya.

f. Fungsi psikologis

Fungsi psikologis terlihat bagaimana keluarga memberikan kasih saying dan rasa aman/ memberikan perhatian diantara anggota keluarga, membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga.

g. Fungsi pendidikan

Fungsi pendidikan diberikan keluarga dalam rangka memberikan pengetahuan, keterampilan membentuk perilaku anak, mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa mendidik anak sesuai dengan tingkatan perkembangannya.

6. TugasKeluargadi Bidang KesehatanSesuai dengan pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipelihara dan dilakukan meliputi :

a. Mengenal masalah kesehatan keluarga yang merupakan kebutuhan yang tidak boleh dibiarkan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kegiatan sumber daya dan dana keluarga habis.

b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga, tugas ini merupakan upaya keluarga utama untuk mencari pertolongan yang tepat yang mempunyai kemampuan memutusan untuk menentukan tindakan keluarga.

c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluargae. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.B. Konsep Anak Sekolah1. Pengertian

Menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-anak dianggap mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang lainnya. Usia sekolah merupakan masa anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu.

Anak sekolah adalah anak yang berusia 7-12 tahun, memiliki fisik yang lebih kuat, mempunyai sifat individual, aktif dan tidak tergantung dengan orang tua. Biasanya pertumbuhan anak putri lebih cepat daripada anak putra. Kebutuhan gizi anak sebagian besar digunakan untuk aktivitas pembentukan dan pemeliharaan jaringan (Moehji,2003)2. Tahap perkembangan anak usia sekolah

a. Aspek fisik

Kecerdasan perkembangan secara pesat,berpikir makin logis dan kritis fantasis semakin kuat sehingga sering kali terjadi konflik sendiri, penuh dengan cita cita.b. Aspek sosial

Mengejar tugas tugas sekolah bermotivasi untuk belajar, namun masih memiliki kecenderungan untuk kurang hati hati dan berhati hati.

c. Aspek kognitif

Anak bermain dalam kelompok dengan aturan kelompok (kerja sama). Anak termotivasi dan mengerti hal hal sistematik

3. Peran Dan Fungsi Keluarga Bagi Anak Usia Sekolah

Tugas perkembangan dalam anak usia sekolah menurut Duval dam Miller Carter dan Mc Goldrik dalam Friedman (2004) :

a. Mensosialisasikan anak - anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat .

b. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan

c. Memenuhi kebutuhan fisik anggota keluargaC. Konsep dasar keluarga anak sekolah dengan anak karies1. Pengertian

Karies gigi adalah penyakit jaringan keras gigi yang ditandai oleh rusaknya email dan dentin yang progresif yang disebabkan oleh keaktifanmetabolisme plak bakteri. Disebabkan oleh tiga faktor yang berhubunganyaitu makanan, host dan bakteri (Behrman, 2002).

Proses karies gigi ditandaidengan terjadinya demineralisasi pada jaringan keras gigi, terjadinya invasibakteri dan kerusakan pada jaringan periapikal dan menimbulkan rasa nyeri(Riyanti, 2005).

Apabila kondisi ini dibiarkan berlanjut akan mempengaruhiasupan makanan dan intake gizi yang mengakibatkan gangguan-gangguanpertumbuhan yang akan mempengaruhi status gizi sehingga dapatmenyebabkan menurunnya fungsi biologis tubuh atau malnutrisi (Hamrui,2009).

2. Etiologi Karies Gigi

Etiologi atau penyebab Terjadinya Karies Gigi. Menurut Yuwono (2003) faktor yang memungkinkan terjadinya karies yaitu : a. Umur

Terdapat tiga fase umur yang dilihat dari sudut gigi geligi yaitu : 1) Periode gigi campuran, disini molar 1 paling sering terkena karies 11

2) Periode pubertas (remaja) umur antara 14 tahun sampai 20 tahun pada masa pubertas terjadi perubahan hormonal yang dapat menimbulkan pembengkakan gusi, sehingga kebersihan mulut menjadi kurang terjaga. Hal ini yang menyebabkan prosentase karies lebih tinggi.

3) Umur antara 40- 50 tahun, pada umur ini sudah terjadi retraksi atau menurunya gusi dan papil sehingga, sisa sisa makanan lebih sukar dibersihkanb. Kerentanan permukaan gigi

1) Morfologi gigi

Daerah gigi yang mudah terjadi plak sangat mungkin terjadi karies. 2) Lingkungan gigi

Lingkungan gigi meliputi jumlah dan isi saliva (ludah), derajat kekentalan dan kemampuan bbuffer yang berpengaruh terjadinya karies, ludah melindungi jaringan dalam rongga mulut dengan cara pelumuran element gigi yang mengurangi keausan okulasi yang disebabkan karena pengunyahan, Pengaruh buffer sehingga naik turun PH dapat ditekan dan diklasifikasikan element gigi dihambat, Agrogasi bakteri yang merintangi kolonisasi mikroorganisme, Aktivitas anti bakterial, Pembersihan mekanis yang dapat mengurangi akumulasi plak.

c. Air ludah

Pengaruh air ludah terhadap gigi sudah lama diketahui terutama dalam mempengaruhi kekerasan email. Air ludah ini dikeluar oleh : kelenjar paritis, kelenjar sublingualis dan kelenjar submandibularis. Selama 24 jam, air ludah dikeluarkan glandula sebanyak 1000 1500 ml, kelenjar submandibularis mengeluarkan 40 % dan kelenjar parotis sebanyak 26 %. Pada malam hari pengeluaran air ludah lebih sedikit, secara mekanis air ludah ini berfungsi membasahi rongga mulut dan makanan yang dikunyah. Sifat enzimatis air ludah ini ikut didalam pengunyahan untuk memecahkan unsur unsur makanan. Hubungan air ludah dengan karies gigi telah diketahui bahwa pasien dengan sekresi air ludah yang sedikit atau tidak ada sama sekali memiliki prosentase karies gigi yang semakin meninggi misalnya oleh karena : therapi radiasi kanker ganas, xerostomia, klien dalam waktu singkat akan mempunyai prosentase karies yang tinggi. Sering juga ditemukan pasien-pasien balita berumur 2 tahun dengan kerusakan atau karies seluruh giginya, aplasia kelenjar proritas (Yuwono, 2003)d. Bakteri

Menurut Yuwono (2003) tiga jenis bakteri yang sering

menyebabkan karies yaitu : 1) Steptococcus

Bakteri kokus gram positif ini adalah penyebab utama karies dan jumlahnya terbanyak di dalam mulut, salah satu 13spesiesnya yaitu Streptococus mutan, lebih dari dibandingkan yang lain dapat menurunkan pH medium hingga 4,3%. Sterptococus mutan terutama terdapat populasi yang banyak mengkonsumsi sukrosa 2) Actynomyces

Semua spesies aktinomises memfermentasikan glukosa, terutama membentuk asam laktat, asetat, suksinat, dan asam format. Actynomyces visocus dan actynomises naesundil mampu membentuk karies akar, fisur dan merusak periodontonium. 3) Lactobacilus

Populasinya mempengaruhi kebiasaan makan, tempat yang paling disukai adalah lesi dentin yang dalam. Lactobasillus hanya dianggap faktor pembantu proses karies. e. Plak

Plak ini trerbentuk dari campuran antara bahan-bahan air ludah seperti mucin, sisa-sisa sel jaringan mulut, leukosit, limposit dengan sisa makanan serta bakteri. Plak ini mula-mula terbentuk, agar cair yang lama kelamaan menjadi kelat, tempat bertmbuhnya bakteri.

f. Frekuensi makan makanan yang menyebabkan karies (makanan kariogenik)

Frekuensi makan dan minum tidak hanya menimbulkan erosi, tetapi juga kerusakan gigi atau karies gigi. Konsumsi makanan manis pada 14 waktu senggang jam makan akan lebih berbahaya daripada saat waktu makan utama. 3. Tanda dan gejala

Menurut Kliegman dan Arvin (2000) tanda dan gejala karies gigi antara lain adalah:1. Terdapat lesi

2. Tampak lubang pada gigi

3. Bintik hitam pada tahap karies awal

4. Kerusakan leher gigi (pada karies botol susu)

5. Sering terasa ngilu jika lubang sampai ke dentin

6. Sakit berdenyut-denyut di gigi sampai kepala

7. Timbul rasa sakit jika terkena air dingin, dan kemasukan makanan terutama pada waktu malam

8. Jika sudah parah akan terjadi peradangan dan timbul nanah.

4. Pencegahan Karies Gigi

Menurut Mansjoer (2009), penatalaksanaan pencegahan karies gigi dilakukan dengan: a. Perawatan mulut

Perawatan mulut dilakukan dengan mempraktekkan instruksi berikut : 1) Sikatlah gigi sekurang kurangnya dua kali sehari pada waktu-waktu yang tepat yaitu waktu sesudah makan, sebelum tidur, ditambah dengan sesudah bangun tidur.

2) Pilihlah sikat gigi yang berbulu halus, permukaan datar dan kepala sikat kecil.

3) Gunakan dental gloss (benang gigi) sedikinya satu kali sehari.

4) Gunakan pencuci mulut anti plak yang mengandung antibiotik (vancomycin), enzim (destronase) dan antiseptik(chlor hexidine 0,1 %).

5) Untuk anak yang masih kecil dan belum dapat menggunakan sikat gigi dengan benar, dapat digunakan kain pembersih yang tidak terlalu tipis untuk membersihkan bagian depan dan belakang gigi, gusi serta lidah. Cara mempergunakan yaitu dengan melilitkan pada jari kemudian digosokkan pada gigi.

6) Kunjungi dokter gigi sedikitnya 6 bulan sekali atau bila mengalami pengelupasan gigi, luka oral yang menetap lebih dari dua minggu atau sikat gigi5. Perawatan Karies Gigi

a. Gigi layak untuk ditambal bila terdapat salah satu dari tanda berikut :

1) Gigi sangat sensitif terhadap panas,dingin, manis.

2) Terbentuk lubang yang rentan perlekatan plak, sisa makanan.

3) Fungsi terganggu.

4) Estetik tergangu.

Kecenderungan bergesernya gigi disebelahnya akibat kehilangan kontakdengan gigi yang berlubang.b. Pencabutan gigiJikakerusakan gigi telah mencapai dekat pulpa penti atau lebih ke dalam lagi, maka sebaiknya gigi dicabut untuk mencegah infeksi yang lebih lanjut.BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA ANAK SEKOLAH DENGAN KARIES GIGII. PENGKAJIAN KELUARGA

A. Data Dasar Keluarga1. Nama kepala Keluarga (KK): Tn B2. Usia

: 32 tahun

3. Agama

: Islam

4. Pendidikan

: SMA5. Pekerjaan

: Karyawan Swasta

6. Alamat

: Cipinang Kebembem IX RT 009 RW 007 Kelurahan Pisangan Timur Kecamatan

Pulo Gadung Jakarta Timur7. Komposisi Keluarga

: Ayah, Ibu, Anak, Nenek

NoNamaJKHub. Dg KKUmurpendidikAgamaPekerjaan

1. Tn BLKepala keluarga32 thSMAIslamKaryawan swasta

Ny. SP Istri 28 thSMPIslamBuruh (penjaga toko)

2. An. RLAnak6 thSDIslamPelajar

3. Ny. SaPIbu 64 thSDIslam Wiraswasta

4. Genogram

Keterangan gambar :

: laki-laki

: perempuan

: menikah

: tinggal serumah

X : meninggal

: klien

5. Tipe keluarga

Adapun tipe keluarga yang ada didalam keluarga Tn B adalah keluarga besar, yang terdiri dari ayah, ibu, anak dan nenek. Tahap perkembangan keluarga Tn. B termasuk ke dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah. Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir pada saat anak berumur 12 tahun.

6. Suku Bangsa

Tn B berasal dari suku jawa dari daerah Wonosobo dan istri berasal dari suku Betawi daerah Jakarta. Bahasa yang digunakan di rumah adalah bahasa Indonesia. Keluarga tersebut berasal dari negara Indonesia. Hubungan sosial keluarga dari budaya yang berbeda. Kebiasaan berpakaian pada nenek masih tradisional menggunakan daster apabila di rumah dan jika berpergian menggunakan kebaya. Sedangkan istrinya sudah berpakaian mengikuti trend modern.dan ayahnya menggunakan kaos dan celana pendek saat di rumah dan jika bekerja menggunakan seragam. Kebiasaan makan di dalam keluarga Tn B masih menggunakan budaya jawa yang identik dengan rasa manis dan pedas. Sejak Ny. Sa mengetahui bahwa ia menderita penyakit hipertensi dan ia menedengar informasi dari tetangga sehingga lebih memilih pengobatan tradisional yaitu dengan mengkonsumsi mentimun sebagai lalapan untuk menurunkan darah tingginya.

7. Agama

Keluarga Tn.B menganut agama Islam dan menjalankan ajaran agama seperti sholat, puasa, dan lainnya. Tn. B dan Ny. S selalu menjalakan sholat 5 waktu, kadang-kadang mereka sholat berjamaah jika keduanya bersamaan berada di rumah. Ny. S mengatakan jarang menghadiri pengajian yang diadakan 1 bulan sekali di masjid tempat ia tinggal dikarenakan jadwal pengajian berbarengan dengan jam kerjanya. Sedangkan Ny. Sa setiap minggu mengikuti pengajian di dekat rumahnya.

8. Status Ekonomi

Pendapatan keluarga perbulan Rp 2.700.000,- dari hasil gaji bulanan Tn B (Rp. 1.800.000,-) ditambah dengan hasil kerja Ny. S yaitu sebagai buruh (penjaga toko Rp. 900.000,-). Penghasilan keluarga dapat mencukupi kebutuhan sekolah anaknya yang masih bersekolah di jenjang SD dan juga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Walaupun Ny. Sa memiliki kesibukan berjualan es di depan rumah, namun itu hanya untuk mengisi kekosongan waktu. Jika Tn B dan keluarga mempunyai kekurangan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya Tn B meminjam kepada saudaranya untuk keperluan yang sangat mendesak seperti untuk membayar uang kontrakan dan cicilan motor karena gaji belum turun dan saat raihan berumur 3 tahun masuk Rumah sakit karena diare. Solusi pembayaran dilakukan setelah gaji turun. Dikeluarga Tn B tidak ada dana yang dialokasikan khusus untuk kesehatan karena mereka berfikir sudah ada jamkesmas. Keluarga Tn B menyimpan uang sekitar 100-200 ribu perbulan di rumah. Yang mengelola keuangan dalam keluarga adalah Ny S.

9. Aktivitas Rekreasi keluarga

Tn B dan keluarga biasanya mengadakan rekreasi setahun sekali yaitu mudik ke kampung halaman yang ada di Wonosobo. untuk bertemu sanak saudara. Setiap bulan keluarga Tn.S menyempatkan waktu untuk bersilaturahmi ke Bekasi, untuk menemui orangtua Ny. S. Pada waktu senggang saat malam hari atau weekend Tn B dan keluarga menghabiskan waktu dengan menonton TV. B. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini Tahap perkembangan keluarga Tn. B adalah tahap perkembangan keluarga dengan anak sekolah. Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir pada saat anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlah maksimal sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah, masing-masing anak memiliki minat sendiri. Dmikian pula orang tua mempunyai aktivitas yang berbeda dengan anak.

Tugas perkembangan keluarga :

1. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.

2. Mempertahankan keintiman pasangan.

3. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.

Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan pada anak untuk nbersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar sekolah.2. Tugas-tugas perkembangan yang belum terpenuhi sesuai dengan tahap perkembangan saat ini adalahMemenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga. Ny S mengatakan bahwa kebutuhan kehidupan sehari hari sangat pas pasan namun jika ada keperluan atau kebutuhan lain yang mendadak yang membutuhkan biaya lebih maka keluarga Tn B meminjam kepada saudara Ny S atau Tn B. Untuk masalah kesehatan keluarga Tn B telah mendapat jaminan kesehatan namun masih ada rasa cemas dikeluarga Tn B jika ada salah satu anggota keluarga yang membutuhkan biaya diluar jaminan kesehatan keluarga yang mereka miliki.3. Riwayat keluarga intiTn. B dan Ny. S sebelum menikah mereka berpacaran selama 1 tahun. Mereka saling mengenal saat masih bekerja di pabrik. Mereka menikah pada tanggal 15 Maret 2006. Setelah menikah, Tn B dan Ny S memutuskan untuk mengontrak dan mereka dikaruniai anak laki laki bernama Raihan pada tanggal 2 Maret 2007. Karena anak perempuan Ny. Sa sudah menikah dan Ny. Sa merasa kesepian. Ny. Sa memutuskan untuk tinggal bersama keluarga Tn. B.4. Riwayat keluarga sebelumnya

Ayah Tn. B sudah meninggal dunia pada tahun 1988 karena kecelakaan kerja dan Ibu dari Tn B berjualan kue dan tinggal di Wonosobo ( Jawa Tengah). Sedangkan ibu dari Ny S sebagai ibu rumah tangga dan Bapak Ny S bekerja sebagai wiraswasta. Orang tua Ny S tinggal di daerah Bekasi. Pada tanggal 02 Maret 2007 Raihan lahir dibantu oleh bidan di puskesmas pukul 13.00 secara normal. Pada umur 3 tahun rahan mengalami diare sehngga dirawat di rumah sakit selama 5 hari. C. Data Lingkungan

1. Karakteristik RumahJenis rumah yang ditinggali Tn. B adalah kontrakan dengan jumlah ruangan 2 dan berlantai 1 dengan ukuran 5X10 m2. Atap rumah berupa genting. Ventilasi udara dan cahaya ada dan