Askep Klg Dg Balita

34
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga membentuk unit dasar dari masyarakat kita, maka lembaga sosial yang paling banyak memiliki efek-efek yang paling menonjol tehadap anggotanya. Unit dasar ini memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembangan seorang individu yang dapat menetukan berhasil tidaknya kehidupan individu tersebut. Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar fisik, pribadi dan sosial. Keluarga harus berfungsi menjadi perantara bagi tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan dari semua individu yang ada dalam unit tersebut. Sebuah keluarga diharapkan dapat bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan dari orang tua dan anak-anak, ini menjadi satu tugas yang sulit karena harus memprioritaskan kebutuhan individu yang beraneka ragam pada saat tertentu. Di lain pihak, masyarakat mengharapkan setiap anggotanya memenuhi kewajiban- kewajibannya dan tuntutannya. Sebab itu keluarga harus menjadi perantara bagi kebutuhan dan tuntutan dari anggota keluarganya dengan kebutuhan dan tuntutan dari masyarakat. 1

description

s1 keperawatan

Transcript of Askep Klg Dg Balita

Page 1: Askep Klg Dg Balita

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

            Keluarga membentuk unit dasar dari masyarakat kita, maka lembaga sosial

yang paling banyak memiliki efek-efek yang paling menonjol tehadap anggotanya.

Unit dasar ini memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembangan seorang

individu yang dapat menetukan berhasil tidaknya kehidupan individu tersebut. Setiap

anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar fisik, pribadi dan sosial. Keluarga harus

berfungsi menjadi perantara bagi tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan dari semua

individu yang ada dalam unit tersebut. Sebuah keluarga diharapkan dapat

bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan dari orang tua dan anak-

anak, ini menjadi satu tugas yang sulit karena harus memprioritaskan kebutuhan

individu yang beraneka ragam pada saat tertentu. Di lain pihak, masyarakat

mengharapkan setiap anggotanya memenuhi kewajiban-kewajibannya dan

tuntutannya. Sebab itu keluarga harus menjadi perantara bagi kebutuhan dan tuntutan

dari anggota keluarganya dengan kebutuhan dan tuntutan dari masyarakat.

            Dalam suatu keluarga tentunya terdapat orang dewasa dan anak-anak. Di

dunia yang semakin modern ini, yang kita kenal dengan era post modern, ada begitu

banyak tantangan yang harus dihadapi oleh setiap individu dan keluarga. Apalagi

bicara soal kesehatan. Kesehatan sangat penting bagi kelangsungan hidup keluarga,

termasuk kesehatan anak-anak, terutama anak-anak yang berusia 5 tahun ke bawah.

Di usia ini anak-anak rentan dengan sakit penyakit, karena itu orang tua perlu ekstra

waspada dengan situasi dan kondisi anak-anaknya.

            Untuk itu pada kesempatan ini, akan dibahas mengenai asuhan keperawatan

keluarga dengan BALITA. Didalamnya juga dapat melibatkan perawat untuk

melaksanakan proses keperawatan, guna membantu dan membimbing keluarga

menjadi keluarga yang mandiri dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan

berkaitan dengan anak yang berusia di bawah lima tahun (BALITA).

1

Page 2: Askep Klg Dg Balita

B. Tujuan Penulisan

1. Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai teori/konsep

dasar mengenai keperawatan keluarga dengan Balita.

2. Untuk memaparkan kepada mahasiswa, tahap-tahap perkembangan keluarga

dengan Balita.

3. Untuk menjelaskan kepada mahasiswa bagaimana proses keperawatan

berperan dalam kehidupan keluarga dengan Balita.

4. Untuk memaparkan kepada mahasiswa, masalah-masalah kesehatan apa saja

yang sering muncul pada anak-anak di usia Toddler dan Pra Sekolah (Balita).

5. Untuk menjelaskan kepada mahasiswa tentang bagaimana memberikan

bimbingan pada anak-anak di usia Toddler dan Pra Sekolah (Balita).

C. Manfaat Penulisan

1. Mahasiswa dapat mengetahui informasi mengenai teori/konsep keperawatan

keluarga dengan Balita.

2. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang menjadi tahap-tahap

perkembangan keluarga dengan Balita.

3. Mahasiswa dapat mengerti melaksanakan proses keperawatan pada keluarga

dengan Balita.

4. Mahasiswa dapat mengetahui masalah-masalah kesehatan yang sering

muncul pada anak-anak di usia Toddler dan Pra Sekolah (Balita).

5. Mahasiswa dapat memahami bagaimana cara memberikan bimbingan kepada

anak-anak di usia Toddler dan Pra Sekolah (Balita).

D. Identifikasi Masalah

1. Landasan Teori

2. Tahap Perkembangan Keluarga dengan Balita

3. Proses Keperawatan Keluarga dengan Balita

4. Masalah-Masalah Kesehatan yang Timbul pada Anak Usia Toddler dan Pre

School (Balita)

5. Bimbingan Selama Fase Toddler dan Pre School (Balita)

2

Page 3: Askep Klg Dg Balita

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Pada usia Toddler dan prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan

yang menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan

emosional. Anak usia toddler dan prasekolah ini sedang dalam proses awal

pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku yang dulunya tidak ada, sekarang

muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yang rentan berbagai penyakit

yang akan mudah menyerang anak usia ini dan menimbulkan masalah yang dapat

mempengaruhi tumbuh kembang jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani

secara baik oleh para praktisi kesehatan yang juga usaha-usaha pencegahan

adalah usaha yang tetap paling baik dilakukan.

Berkaitan dengan uraian diatas maka dalam makalah ini penulis

menguraikan beberapa masalah kesehatan yang banyak dijumpai pada anak usia

ini serta usaha pencegahan dan penanganannya terutama yang berkaitan dengan

tindakan keperawatan dan menyangkut satu masalah yang paling menonjol

sehingga muncul satu diagnosa keperawatan.

1. Konsep Dasar

Periode Eraly Childhood yaitu sejak umur 1 tahun sampai dengan 6 tahun

dibagi atas :

a. Toddler : umur 1 s/d 3 tahun

b. Preschool : umur 3 s/d 6 tahun

2. Perkembangan Fungsi Mental dan Personality

a. Fase oral (0-1 tahun)

Positif

1) Memberikan kepuasan/kesenangan

3

Page 4: Askep Klg Dg Balita

2) Menghisap, menelan, dan memainkan bibir

3) Makan kenyang, tidur

Negative

1) Menggigit, mengeluarkan air liur

2) Marah, menangis

b. Fase anal (1-3 tahun)

Dengan tubuh member kepuasan berkisar sekitar anus

Positif : BAK/BAB dan senang melakukannya sendiri

Negative : anak akan menahan dan mempermainkannya

c. Fase phallic (3-6 tahun)

Negative

1) Memegang genetalia

2) Oedipus complex

Positif

1) Egosentris : social interaksi

2) Mempertahankan keinginannya

3. Perkembangan Psikososial (Ericson)

a. Percaya vs tidak percaya

1) Semua kebutuhan mutlak tergantunngpada orang lain

2) Rasa aman dan percaya mutlak pada lingkungan

b. Otonomi vs rasa malu/ragu-ragu (1-3 tahun)

1) Alat gerak dan rasa telah matang

2) Perkembangan otonomi berfokus pada peningkatan kemampuan

mengintrol tubuhnya, diri, dan lingkungan.

4

Page 5: Askep Klg Dg Balita

B. Tahap perkembangan keluarga dengan BALITA

1. Tahap Keluarga dengan Childbearing/melahirkan:

a. Dimulai dengan kelahiran s/d umur 30 bln

b. Orang tua menjalankan peran baru

c. Peran ini awalnya sulit karena :

1) Perasaan ketidakadekuatan menjadi orang tua baru

2) Kurangnya bantuan dari keluarga

3) Nasehat yang menimbulkan konflik

4) Tidur kurang karena anak rewel

Faktor yang menyulitkan (Bradt 1988) :

a. Banyaknya wanita yang bekerja

b. Naiknya angka perceraian dan masalah perkawinan

c. Penggunaan alat kontrasepsi dan aborsi yang sudah lazim

d. Meningkatnya biaya perawatan anak

Masalah yang sering terjadi :

a. Kesulitan dalam perawatan anak

b. Suami merasa diabaikan

c. Terdapat peningkatan perselisihan

d. Interupsi dalam jadwal yang terus menerus

e. Kehidupan sosial dan seksual terganggu

Tugas perkembangan keluarga dengan tahap Childbearing/ melahirkan :

a. Membentuk keluarga muda yang bahagia

b. Penyesuaian tugas baru

c. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan

d. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar/teman

e. Mendidik anak berdasar agama

Masalah kesehatan pada keluarga dengan Childbearing :

a. Perawatan bayi yang baik

b. Imunisasi

c. KB

5

Page 6: Askep Klg Dg Balita

d. Penyakit infeksi

e. Masalah transisi pada orangtua

f. Sibling rivalry

g. Tempertantrum

h. Negativisme

i. Tumbuh kembang

2. Tahap Keluarga dengan Anak Pra Sekolah

a. Anak I berumur 2,5 th s/d 5 th

b. Keluarga menjadi majemuk

c. Kesibukan orangtua meningkat

d. Kelompok bermain sangat membantu dalam perkembangan anak

Tumbuh Kembang Balita

1) Toddler (1-3)

2) Biologis ( ↑ BB, TB)

3) Motorik (berjalan, lari,memegang benda)

4) Psikososial : otonomi vs ragu – ragu negativism dari otonomi →

tempertantrum, Sibling

5) Kognitif : prekonseptual, egosentris

6) Psikoseksual : fase anal; toilet training

7) Sosial : bermain, ↑ sosialisasi

Pra sekolah (3 – 5 tahun)

1) Biologis : pertumbuhan fisik lambat

2) Motorik : menulis, memakai/melepas baju

3) Psikososial : Inisiatif vs rasa bersalah bereksperimen, sosialisasi > luas,

meniru

4) Kognitif : prekonseptual, intuitive

5) Psikoseksual : oedipal, elektra kompleks

6) Sosial : berdiskusi dengan orangtua

Tugas perkembangan keluarga tahap  Keluarga dengan Anak Pra Sekolah :

6

Page 7: Askep Klg Dg Balita

a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga

b. Membantu anak untuk sosialisasi

c. Beradaptasi dengan anak ke 2

d. Pembagian waktu untuk individu, pasangan, keluarga

e. Pembagian tanggungjawab anggota keluarga

f. Merencanakan kegiatan untuk stimulasi tumbang anak

Masalah kesehatan pada keluarga dengan anak pra sekolah :

a. Masalah kesehatan fisik pada anak ; sakit, jatuh

b. Kes psikososial : hubungan perkawinan

c. Persaingan kakak – adik

d. Masalah komunikasi keluarga

e. Masalah pengasuhan anak,

C. Proses Keperawatan Keluarga Dengan Balita

1. Pengkajian

a. Pengkajian pada keluarga :

1) Identitas : nama KK, alamat, pekerjaan

2) Riwayat dan tahap perkembangan

3) Lingkungan : rumah, lingkungan, sistem social

4) Struktur keluarga : komunikasi, peran anggota

5) Fungsi Keluarga

6) Penyebab masalah keluarga dan koping

7) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga

b. Pengkajian pada balita:

1) Identitas anak

2) Riwayat kehamilan, persalinan

3) Riwayat kesehatan bayi

4) Pertumbuhan dan perkembangan

5) Pemeriksaan fisik

6) Berapa lama waktu bersama orangtua

7

Page 8: Askep Klg Dg Balita

7) Siapa pengasuh anak

2. Diagnosa Keperawatan

a. Perubahan hubungan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

merawat anak yang sakit berat.

b. Hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga mengenal masalah yang terjadi pada anak.

c. Meningkatnya kemandirian anak.

d. Pemeliharaan kesehatan yang optimal.

e. Hubungan keluarga yang harmonis.

3. Intervensi

a. Diskusikan tentang tugas keluarga

b. Diskusikan penyebab ketidakharmonisan

c. Identifikasi sumber dukungan yang ada

d. Ajarkan cara merawat anak

e. Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka

f. Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga

D. Masalah-Masalah Kesehatan Yang Timbul Pada Anak Usia Toddler dan

Pre-School (BALITA)

8

Page 9: Askep Klg Dg Balita

No MASALAH /

PENYAKIT

MANAJEMEN

TERAUPETIK

DAN KOMPLIKASI

PERTIMBANGAN

KEPERAWATAN

1. Diare

(Gastroenterologi)

agen pembuka :

Bakteri dan virus.

Sumber :

Makanan basi,

beracun, alergi

terhadap makanan

Masa Inkubasi :

Bayi : BAB ≥3x / 24

jam

Anak : BAB ≥3x / 24

jam

Manifestasi Klinis :

Bayi dan anak menjadi

cenggeng, gelisah,

suhu tubuh meninggi

cair dan mungkin

disertai dengan lendir

atau darah.

Komplikasi :

➣ Dehidrasi

➣ Renjatan

hipovelemik

➣ Hypocalanta

➣ Intoleransi laktosa

sekunder

➣ Kejang

➣ Malnutrisi energi

protein.

Obat:

➣ Anti sekresi

➣ Anti spasmolitik

➣ Pengeras tinja

➣ Anti biotika

➣ Memberikan

cairan

➣ Diatelik

(pemberian

makanan)

2. Variacela (cacar air)

Agen pembawa :

Variacell Zooster

Sumber :

Sekresi primer saluran

pernafasan dan organ

Kekhususan :

Biasanya tidak ada,

agent

anti viral (ocyclovir)

untuk

resiko tinggi anak

➣ Lakukan isolasi

ketat dirumah

sakit.

➣ Isolasi anak

dirumah sampai

vesikel mengering

9

Page 10: Askep Klg Dg Balita

terinfeksi, pada

tingkatan lesi kulit

yang lebih rendah.

Transmisi :

Kontak langsung

terkonta minasi oleh

objek penular an.

Masa Inkubasi :

2 – 3 minggu

biasanya

13- 17 hari.

Masa Penularan :

Biasanya 1 hari

setelah erupsi lesi

(masa awal) sampai 6

hari setelah banyak

muncul vesikel ketika

kerak kulit terbentuk.

Manifestasi Klinis :

Tahap Awal :

Demam ringan,

malaise, anorexia,

pertama kali 24 jam,

ruam dan gatal sekali,

mulai muncul makula,

dengan cepat

berkembang menjadi

papula dan menjadi

vesikel (dikelilingi oleh

terinfeksi, Varicella

Zooster immunoglobin

(VZIG) setelah

pembukaan

pada anak yang

beresiko

tinggi.

Obat :

Diphenhidramin

hydrokhlorida atau anti

histamin untuk

menghilangkan gatak ;

perawat an kulit untuk

mencegah infeksi

bakteri

kedua.

Komplikasi :

➣ Infeksi pada tahap

kedua (bisu, selulitis,

pneumoni,sepsis).

➣ Enchepalitis

➣ Varicella Pneumoni

➣ Peredaran Varicella

(perdarahan kecil pada

vesikel dan ptekia pada

kulit).

➣ Kronik atau

transsient

trombositopenia.

(biasanya 1

mingus etelah

terinfeksi) dan

isolasi anak yang

beresiko tinggi

terinfeksi.

➣ Beri perawatan

kulit; mandi dan

berganti pakaian

setiap hari, beri

olesan lotion;

calamine; potong

dan bersihkan

kuku.

➣ Mengurangi

gatalgatal.

➣ Hindari mengupas

kulit kerak yang

menggosok dan

membuat iritasi.

10

Page 11: Askep Klg Dg Balita

dasar eritematosus

menjadi

gelembung,mudah

pecah dan membentuk

(kerak). Ketiga

tahapan (Papula,

vesikel dan kerak

kulit) hadir dalam

tingkatan berbeda

dalam waktu yang

sama.

Distribusi :

Sentrifetal, menyebar

ke wajah dan tubuh

tapi jarang pada

tungkai dan lengan.

Gejala :

Elevasi suhu dari

limfade nopaty, iritasi

dari gatal-gatal.

3. Difhteria

Manifestasi Klinis :

Bervariasi menurut

lokasi anatomi

Pseudomembran.

Nasal :

Menyerupai flu, nasal

mengeluarkan serosan

guineous mukous

purulent tanpa

➣ Antitoksin (biasanya

melalui intravena

diawali dengan test

kulit dan konjungtiva

untuk me ngetes

sensitifitas terhadap

serum.

➣ Antibiotik (penisillin

atau erythromycin.

➣ Lakukan isolasi

ketat di rumah

sakit.

➣ Berpartisipasi

pada test

sensitifitas; beri

epineprin jika

ada.

➣ Beri antibiotik,

11

Page 12: Askep Klg Dg Balita

gejalagejala

pokok: tampak

seperti epistaksis.

Tonsilar /

pharyingeal :

Malaise, anorexia,

tenggo rokan sakit,

sedikit demam, pulse

meningkat dari yang

diharapkan selama 24

jam, membran

melembut, putih atau

abu-abu; timbulnya

limfadenitis jika

penyakitnya parah

timbul toximea, septik

syok, dan meninggal

dalam 6-10 hari.

Lharyngeal :

Demam : serak,

batuk, tanpa ada

tanda awal, potensial

penghambatan jalan

udara, gelisah,

cyanosis, retraksi

dyspniec.

➣ Bedrest total

(pencegahan

miokarditis)

➣ Tracheostomy untuk

penghambatan jalan

udara.

➣ Perawatan carrier

dan

kontak terhadap orang

yang terinfeksi.

Komplikasi :

Miokarditis (minggu

kedua) Neuritis.

amati tandatanda

sensiti fitas

terhadap peni

silin.

➣ Gunakan suction

jika perlu

➣ Beri perawatan

komplit untuk

memproleh

bedrest.

➣ Atur kelembaban

untuk pencairan

optimum sekresi.

➣ Amati respirasi

untuk tanda-tanda

penghambatan.

4. Rubeola (campak)

Agent pembawa :

Tidak ada perawatan

lain

➣ Yakinkan

orangtua bahwa

12

Page 13: Askep Klg Dg Balita

Virus

Sumber :

Sekresi saluran nafas,

darah dan urine dari

orang yang terinfeksi.

Transmisi :

Kontak langsung

dengan orang yang

terinfeksi.

Masa inkubasi :

10 – 20 hari.

Periode penularan :

Dari 4- 5 hari setelah

ruam-ruam muncul

tetapi terutama

selama tahapan awal

(catharal).

Manifestasi klinis :

Fase prodromal :

Tidak dijumpai pada

anak-anak, namun

dijumpai pada orang

remaja dan dewasa

yang ditandai dengan

demam ringan, sakit

kepala, malaise,

anorexia,

konjungtivitis ringan,

coryza, sakit

yang perlu kecuali

antipiretik untuk

demam

dan analgesik untuk

nyeri.

Komplikasi :

Jarang terjadi (arthtritis,

enchepalitis, atau

purpura);

penyakitpenyakit

menular yang

sering dijumpai pada

masa

anak-anak; bahaya

terbesar adalah efek

teratogenik pada janin.

vesikel-vesi kel

adalah suatu

proses penyakit

yang alami pada

anak-anak yang

terinfeksi.

➣ Gunakan

sentuhan lembut

jika diperlukan.

➣ Jauhkan anak dari

wanita hamil.

13

Page 14: Askep Klg Dg Balita

kerongkongan, batuk

dan limfadenopaty.

Paling sedikit 1-5 hari,

menghilang 1 hari

setelah terjadinya

ruam.

Ruam :

Pertama kali muncul di

wajah dan dengan

segera menyebar

keleher, lengan batang

tubuh dan kaki.

Diakhiri hari pertama

ditutupi dengan

bercak- bercak

kemerahan makulo

pupalar, biasanya

hilang pada hari

ketiga.

Tanda dan gejala :

Demam ringan yang

muncul kadangkadang,

sakit kepala,

malaise dan

limfadenopaty.

5. Pertusis

Agent :

Bordettela pertusis

Sumber :

Pemberian antibiotik

Eythromycin,

ampisillin,

kotrimaxazol,

- Anjurkan untuk

bedrest

- Berikan kompres

panas dan dingin.

14

Page 15: Askep Klg Dg Balita

Masuknya dari saluran

pernafasan dari

seseorang

yang terinfeksi.

Penularan :

Kontak langsung dan

droplet.

Masa inkubasi :

5-21 hari biasanya

10hari.

Perkembangan :

Yang paling besar

selama catharal

(radang selaput lendir)

sebelum munculnya

(kambuhnya kembali

dan menghilang pada

minggu ke 4 setelah

munculnya kembali

gejala penyakit).

Manifestasi klinik :

Stadium kataralis

Batuk ringan pada

malam hari, anorexia,

Stadium spasmodik

Batuk bertambah

berat dan terjadi

paroximal berupa

khloramfenikol,

expextoransia dan

mukolitik, codein

diberikan

bila terdapat batuk yang

hebat sekali.

Luminal.

Komplikasi :

Otitis media, bronkitis,

bronkop neumonia,

ateletaksis, emfise ma,

muntah-muntah berat,

emasiasi, prolapsus

rectum, kongesti dan

edema otak.

- Berikan diit

makanan cair dan

lunak

15

Page 16: Askep Klg Dg Balita

batuk-batuk khas,

keringat, dilatasi

pembuluh darah leher

dan muka, muka

merah, sianosis.

Stadium konvalensi

Pada minggu ke-4

berat nya serangan

batuk berkurang nafsu

makan timbul kembali,

ronchi difus mulai

menghilang.

6. Parasitis intestinal

Askariasis

Agent

Askaris lumbricoides.

Sumber :

Faeces

Masa Inkubasi :

2-3 minggu

Manifestasi Klinis :

Infeksi ringan,

asimptoma tik infeksi

berat, anorexia,

iritabilitas, ketakutan,

perut besar,

penurunan berat

badan, demam dan

kolik.

1. Piperazin sitrat

(antepar)

2. Hexilresorsinol

3. Oleumkenopodii

4. Santonin

5. Pirantel pamoat

(combantrin)

6. Papain (fellardon

Memberikan

penyuluhan pada

orangtua penting-nya

menjaga higienis dan

sanitasi lingkungan.

16

Page 17: Askep Klg Dg Balita

Infeksi parah;

gangguan usus, usus

buntu, perforasi usus

dengan peritonitis,

gangguan empedu,

paru dan pneumonitis.

E. Bimbingan Selama Fase Toddler dan Pre School (BALITA)

BIMBINGAN SELAMA FASE

TODDLER

BIMBINGAN SELAMA FASE

PRE- SCHOOL

Usia 12 – 18 Bulan

−Persiapkan ortu adanya perubahan

tingkah laku pada masa toddler,

terutama negativisme dan

ritualisme.

−Hitung kalori makanan yang biasa

diberikan pada anak dan

berangsur-angsur hentikan

makanan dari botol dan tingkatkan

makanan dalam bentuk yang

padat.

−Kaji pola tidur dan kebiasaan

sebelum tidur, botol/dot adalah

penyebab utama carries pada gigi

anak.

−Apakah ada penundaan pada waktu

tidur.

Usia 3 Tahun

−Persiapkan orang tua untuk

peningkatan ketertarikan anak

dalam hubungan yang lebih luas.

−Anjurkan untuk mendaftarkan

anak ke TK.

−Tekankan tentang pentingnya

pengaturan waktu,

−Anjurkan orangtua untuk

menawarkan pilihan-pilihan ketika

anak sedang ragu/bimbang.

−Perubahan pada usia 3 ½ tahun :

anak akan menjadi kurang

koordinasi (antatorik dan emosi),

gelisah dan menunjukkan

perubahan tingkah laku seperti bicara

gagap.

17

Page 18: Askep Klg Dg Balita

−Persiapkan orangtua tentang

kemungki nan bahaya dalam

rumah seperti keracunan atau

terjatuh.

−Tekankan tentang pentingnya

orang tua saling berkomunikasi

(briefing).

−Bicarakan mengenai permainanpermai

nan baru yang dapat

digunakan untuk meningkatkan

kemampuan motorik, bahasa,

kognitif dan sosial.

−Tekankan perlunya untuk

memeriksakan gigi anak,

bagaimana tipe gigi, kebersihan

gigi, kebiasaan makan yang

mendukung terjadinya carries pada

gigi.

−Tekankan tentang pentingnya

mengkonsumsi suplemen yang

mengandung fluorida.

Usia 18 – 24 Bulan

−Tekankan tentang pentingnya

teman sebaya dalam bermain.

−Persiapkan untuk datangnya adik

baru (sibling), tekankan tentang

pentingnya menyiapkan anak

untuk pengalaman baru.

−Bicarakan tentang berbagai

−Orang tua harus memberikan

perhatian yang extra sebagai

refleksi dari kegelisahan emosi

anak dan rasa takut anak

kehilangan kasih sayang orang

tua.

−Ingatkan orang tua tentang

keseimbangan yang telah dicapai

pada usia 3 tahun akan berubah

menjadi tingkah laku yang agresif

pada usia 4 tahun.

−Antisipasi tentang adanya

perubahan nafsu makan, seleksi

makanan anak.

−Tekankan tentang perlunya

perlindungan dan pendidikan

untuk mencegah cedera.

Usia 4 Tahun

−Persiapakan pada tingkah laku

anak yang lebih agresif, termasuk

aktivitas motorik dan penggunaan

bahasa-bahasa yang

mengejutkan.

−Bersikap menentang terhadap

orangtua

−Explorasi perasaan ortu

berkenaan dengan tingkah laku

anak.

18

Page 19: Askep Klg Dg Balita

metode untuk mendisiplinan anak,

keefektifan metode tersebut dan

eksplorasi keadaan orangtua

tentang negatisme pada anak;

tekankan bahwa negatifisme

merupakan aspek penting dalam

pengembangan diri dan

kemandirian anak.

−Bicarakan tentang tanda-tanda

kesiapan anak utnuk melakukan

toliet training, tekankan tentang

pentingnya menunggu kesiapan

fisik dan piskologis anak, bicarakan

tentang kemungkinan timbulnya

rasa takut anak, seperti terhadap

gelap dan suara-suara tertentu.

−Kaji kemampuan anak untuk

berpisah dengan orangtua dan

kemampuan menghadapi situasi

yang tidak familiar dengannya.

−Beri kesempatan pada orantua

untuk mengucapkan perasaannya,

keletihan, frustasi dan kemarahannya.

Usia 24 – 36 Bulan

−Bicarakan pentingnya peniruan

pada anak dan perlunya

−Masukkan anak ke TK

−Persiapan untuk peningkatan

keinginan tahuan anak tentang

sex.

−Tekankan tentang pentingnya

menanamkan disiplin pada anak.

−Anjurkan untuk belajar berenang

jika belum dilakukan pada usia

sebelumnya.

−Adanya mimpi buruk; beritahu

orangtua bahwa anak, sering anak

terbangun karena adanya mimpi

yang menakutkan.

−Tenangkan Ibu, bahwa masa yang

tenang pada anak dimulai pada

usia 5 tahun.

Usia 5 Tahun

−Masa tenang pada usia 5 tahun

−Siapkan anak untuk memasuki

lingkungan sekolah.

−Pastikan kelengkapan immunisasi

sebelum memasuki sekolah.

19

Page 20: Askep Klg Dg Balita

melibatkan anak dalam berbagai

aktifitas.

−Bicarakan tentang pendekatan

yang dilakukan untuk toilet

training dan harapan-harapan

yang realistik.

−Tekankan keunikan proses berfikir

pada toddler, terutama bahasa

yang digunakan, pemahaman yang

kurang tentang waktu dan

ketidakmampuan melihat peristiwa

dari perspektif orang lain.

−Tekankan untuk menanamkan

kedisiplinan secara kongkrit.

20

Page 21: Askep Klg Dg Balita

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan makalah di atas, maka kami dapat menarik

kesimpulan bahwa Keluarga merupakan unit dasar dalam masyarakat. Setiap

keluarganya tentunya pernah mengalami atau memiliki anak dengan usia

BALITA. Masa Balita ini terbagi atas dua masa yaitu Toddler dan Pra Sekolah.

Sehingga masing-masing memiliki fase bimbingan yang berbeda. Pada masa ini

anak mengalami peningkatan dan kemajuan yang menakjubkan. Keluarga dengan

Balita memiliki dua tahap perkembangan yaitu tahap keluarga dengan

Childbearing dan tahap keluarga dengan anak pra sekolah. Dalam perkembangan

keluarga ini ada beberapa tugas dan masalah yang harus dihadapi oleh keluarga

termasuk anak yang bersangkutan. Sehubungan dengan itu, keluarga perlu

diperlengkapi dengan proses keperawatan/asuhan keperawatan  keluarga dengan

Balita.

B. Saran

Keluarga dengan Balita, seperti yang sudah dibicarakan di atas, banyak

diperhadapkan dengan masalah. Oleh karena itu, sebaiknya keluarga harus

memperhatikan dengan benar setiap asuhan perawatan yang diberikan baik

terhadap keluarga maupun pada anak. Dengan begitu keluarga dapat

melaksanakan pola asuhan keluarga dengan Balita secara mandiri. Untuk itu

tidak lepas pula bimbingan dari tenaga kesehatan, terutama perawat.

http://www.serbaserbiperawat.com/2011/03/askep-keluarga-dengan-balita.html

kasus http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-wahyuyunil-534-

1-wahyuyu-i.pdf

21

Page 22: Askep Klg Dg Balita

DAFTAR PUSTAKA

http://www.serbaserbiperawat.com/2011/03/askep-keluarga-dengan-balita.html

http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-wahyuyunil-534-1-

wahyuyu-i.pdf

22