Askep Keluarga Tn. T dengan Hipertensi

download Askep Keluarga Tn. T dengan Hipertensi

If you can't read please download the document

description

Keperawatan Keluarga

Transcript of Askep Keluarga Tn. T dengan Hipertensi

TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA Tn.I DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA MENANTI KELAHIRAN DI RT 05 RW O9 DESA PAGERAJI

Disusun OlehARGIANSA AFRIAN1411040076

PROGRAM PROFESI NERSFAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO2014

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. TTAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA MENANTI KELAHIRANDI DESA PAGERAJI RT 04 RW 09 KECAMATAN CILONGOKKABUPATEN BANYUMAS

PengkajianData UmumNama KK: Tn. TUsia: 34 tahunPendidikan: SMPPekerjaan: BuruhAlamat: Desa Pageraji Rt 04 Rw 09Komposisi anggota keluarga

NoNamaUsiaJKHubPendPekerjaanImunisasi

BCGPolioDPTHepatitisCampak1.Tn. T34 thLSuamiSMPBuruh-----2.Ny. S24 thPIstriSMPIRT-----3.An.A16 bln P AnakBelum sekolah Belum sekolah

NoNamaUsiaJKHubPekerjaanPendidikan

Imunisasi

BCGDPTPOLIOHepatitsCampak1Tn. T23LSuamiBuruhSMA_____2Ny. S20PIstriIbu RTSMA_____3An. A18 blnPAnak--

Genogram

Tn.S 56 th Ny.Y 50 th

Ny. S 24 th An. N 17 th

An. A 16 blnKeterangan: : Laki-laki: Perempuan: Klien: Meningga: Garis perkawinan: Garis keturunan-------: Tinggal dalam satu rumah

Ny. S adalah anak pertama dari dua bersaudara dan menikah dengan Tn. T yang merupakan anak ke pertama dari tiga bersaudara, tetapi dua saudaranya sebelumnya belum menikah. Mereka mempunyai satu orang anak yang bernama An. A berusia 16 bulan. Dari genogram di atas menunjukkan bahwa di keluarga Tn. T tidak menunjukkan ada faktor penyakit keturunan dan tidak ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit sama seperti klien.

Tipe keluarga

Tipe keluarga Tn. T termasuk ke dalam keluarga luas atau extended family, karena dalam satu rumah terdapat 2 kepala rumah tangga yang tinggal dalam satu rumah dimana dalam keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak.Suku bangsa

Keluarga Tn. T mempunyai suku bangsa Jawa-Indonesia. Tn. T dan Ny. S mengatakan tidak menganut budaya-budaya tertentu yang terkait dengan kesehatan. Agama

Keluarga Tn. T menganut agama islam. Keluarga Tn. T menjalankan kewajiban shalat 5 waktu di rumah. Agama adalah sumber kekuatan keluarga. Status sosial ekonomi keluarga

Tn. T adalah seorang pekerja buruh yang berpenghasilan sekitar Rp 1.000.000 per bulan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sedangkan pengeluarannya melebihi Rp 500.000 per bulan. Keluarga memiliki VCD, televisi, sepeda dan peralatan rumah tangga lainnya. Aktivitas rekreasi keluarga

Ny. S mengatakan tidak mempunyai aktivitas terjadwal. Aktivitas rekreasinya biasanya berupa berkumpul dengan keluarga yang lain dan jalan-jalan keluar rumah atau ke warung. Setiap tahun sekali saat lebaran biasanya rekreasi bersama keluarga ke tempat saudara.

Riwayat Dan Tahap PerkembanganTahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Tn. T saat ini masuk pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah yaitu menyesuaikan pada kebutuhan pada anak usia prasekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kontak sosial).Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Ny. S merasa sudah cukup mampu menjadi ibu rumah tangga yang baik. Menurut Ny. S, An. W susah diatur, apalagi An. W kalau setiap menginginkan sesuatu harus dituruti bila tidak An. W mengangis dan ngambek. Tn. T beranggapan kalau anak membawa rejeki, jadi semua yang An. W minta pasti diberikan oleh TN. T dan Ny. S.Riwayat keluarga inti

Tn. T mengatakan saat ini sedang dalam keadaan sehat, tidak ada keluhan terhadap gejala suatu penyakit. Kadang merasa pegal-pegal dan mengatasinya hanya dengan banyak minum air putih dan istirahat, tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan maupun jamu. Tn. T mengatakan tidurnya cukup, pukul 21.00 WIB dan bangun pikul 05.00 WIB. Tn T ketika siang bekerja namun tidak menentu tergantung pekerjaan yang ada pada hari itu dan apabila Tn T merasa sakit dia dan keluarganya sering memeriksakan ke bidan atau PKD. Ny. S mengatakan saat ini sedang dalam keadaan sehat. Biasanya Ny. S hanya mengalami batuk dan pilek biasa. Apabila sakit berobat ke bidan maupun PKD. Ny. S pernah dirawat di RS Ajibarang saat melahirkan An. A karena bidan setempat menyarankan untuk melahirkan di RS yang di karenakan mengalami Pre eklamsi.An. A pada saat pengakajian dalam keadaan sehat. Ny. S mengatakan An. A makan 3X sehari, kadang 2X sehari. An. A susah disuruh makan nasi, An. A makan apa saja mau, seperti sayur, daging, telur. An. A minum ASI sejak bayi, karena ASI Ny. S mengatakan jika menyusui harus 2 tahun. An. A sekarang memiliki berat badan 7 kg dan rutin mengikuti posyandu setiap bulan sekali. An. A suka menonton televisi dari pada main di luar rumah. Selain itu, An. A susah disuruh tidur siang, tidur sehabis magrib sampai pagi. Ny. S mengatakan An. A mempunyai riwayat penyakit konstipasi saat baru lahir hingga sekarang namun untuk saat sekarang sudah mendingan dan anak sudah dapat BAB, penyakit lainnya hanya batuk pilek demam biasa. Apabila sakit langsung berobat ke, bidan maupun PKD.

Tingkat perkembangan balita saat ini :Motorik kasar : anak aktif, berdiri 1 kaki 2 detik, melompat dengan 1 kaki, berdiri 1 kaki 3 detik, berdiri 1 kaki 4 detik.Motorik halus : anak dapat mencoret-coret dan membuat garis panjang .Sosial : anak dapat memasukan makan sendiri , dapat mengambil makan sendiri, dan dapat memakai baju namun dengan bantuanBahasa: anak dapat memaggil mak pak namun tidak jelas dan masih belum bisa mengucap banyak kata

Tn. S bekerja sebagai penderes sudah 35 tahun, mengatakan saat ini sering mengalami nyeri pada kakinya karena tertusuk sada pohon aren, penyakit ini sudah diderita lebih dari 3 tahun namun sampai sekarang masih terasa nyeri dan sakit. Pernah diobati di RS Ajibarang namun belum masih seperti itu dan keluarga juga pernah melakukan pengobatan alternatif namun sampai sekarang masih terasa sakit dan nyeri. . Tn. S mengatakan ketika kambuh maka dia hanya memijatnya untuk mengurangi nyeri. Tn. S sudah pernah jatuh dari pohon kelapanamun sekarang sudah tidak ada keluhan namun badanya tampak bungkuk. Nafsu makan Tn. S sudah berkurang, makan tidak teratur, biasanya makan 2X sehari. Tn. R merokok 1 bungkus sehari dan sudah mulai merokok saat berusia 5 tahun. Tn. S juga suka minum kopi, sehari 2X. Tn. R tidur pukul 21.00 WIB-05.00 WIB.

Ny. Y bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mengatakan saat ini dalam kondisi sehat. Terkadang hanya pusing biasa, sendi pegal-pegal dan diatasinya dengan mengoleskannya dengan minyak kayu putih. Nafsu makan sudah berkurang, makan tidak teratur dan sedikit, hanya 1 centong tetapi tidak habis. Ny. Y tidur pukul 21.00-05.00 WIB. Ny. Y mempunyai riwayat penyakit pilek.An. N bekerja sebagai pelajar mengatakan saat ini dalam keadaan sehat. Pernah menderita demam berdarah 2 tahun yang lalu dan berobat jalan ke dokter. Tidak ada keluhan terhadap gejala suatu penyakit. Apabila sakit berobat ke bidan, atau PKD

Riwayat keluarga sebelumnya

Menurut keluarga tidak ada keluarga yang memiliki riwayat sakit yang serius dan tidak mempunyai penyakit keturunan seperti Hipertensi, Jantung, Diabetes Militus dan lain-lain.

Pengkajian LingkunganKarakteristik rumah

Rumah yang dimiliki Tn. T merupakan rumah semi permanen dan milik pribadi dengan luas 12x8 meter, lantai semen, atap genteg yang terdiri dari 3 kamar tidur dengan ukuran tempat tidur 3x3 meter, ada ruang tamu,ruang makan, tidak ada ruang menonton televisi, dapur, kamar mandi, dan terdapat sumur. Ventilasi ada di ruang tamu, ruang makan, daur dan 1 kamar yaitu jendela dibuka setiap hari. Penerangan menggunakan listrik yang dinyalakan mulai pukul 18.00 WIB, untuk ruang menonton televisi lampu dinyalakan 24 jam karena tidak ada jendela dan tidak pernah mendapat cahaya matahari. Air yang digunakan untuk sehari-hari menggunakan sumber dari sumur baik untuk mandi, mencuci, masak dan minum. Untuk pembuangan limbah dibuang dibelakang rumah sedangkan pembuangan sampah dikumpulkan dibelakang rumah dan kemudian dibuang di lubang yang sudah di sediakan di pekarangan untuk dibakar. Setiap hari rumah disapu 1 kali sehari tetapi saat pengkajian lantai tampak kotor dan di ruang tamu banyak benda-benda dan mainan berantakan dan tidak tertata. Keluarga Tn. T mempunyai WC dan dgunakan untuk BAB sehari-hari namun hanya menggunakan bata bukan leher angsa.

Denah rumah

Keterangan:: sumur: pintu: jendelaKarakteristik tetangga

Sebagian besar dari tetangga di lingkungan tempat tinggal Tn. T adalah penduduk asli yang merupakan pembuat penderes, petani dan buruh. Sampah warga di RT 05 sebagian besar di bakar. Warga sudah jarang yang mempercayai dan menggunakan obat tradisional kebanyakan apabila sakit langsung berobat ke Puskesmas,, bidan, ataupun PKD. Jalanan didepan rumah Tn. T belum beraspal. Jarak rumah dengan tetangga berdekatan dengan jarak sekitar 10 m. Hubungan keluarga Tn. T dengan tetangga sangat baik. Sedangkan sarana transportasi yang digunakan oleh warga adalah sepeda, motor, angkot,dan mobil pribadi.Mobilitas geografis keluarga

Sejak menikah Tn. T dan Ny. S tinggal di rumah tersebut dan belum pernah pindah rumah.Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Ny. S mengatakan sering berkumpul dengan keluarga biasanya malam hari. Sedangkan interaksi dengan masyarakat juga pada siang hari sampai sore berkumpul-kumpul dengan tetangga sambil mengawasi An. A bermain dengan teman-temannya. Sistem pendukung keluarga

Selama ini jika ada anggota keluarga yang sakit anggota keluarga yang lain ikut membantu ke sarana kesehatan. Hubungan keluarga dengan pelayanan kesehatan cukup baik, apabila sakit dibawa berobat ke bidan desa maupun PKD. Didekat rumahnya setiap bulan ada posyandu sehingga Ny. S lebih mudah dan dekat membawa anaknya untuk menimbang dan mengontrol pertumbuhan An. A.

Struktur KeluargaPola komunikasi keluarga

Keluarga Tn. T mempunyai pola komunikasi yang baik satu sama lain, komunikasi yang dilakukan secara terbuka. Menurut Ny. S dalam keluarganya berkomunikasi biasanya menggunakan bahasa jawa. Ny. S mengatakan bila timbul masalah keluarga berusaha mendiskusikan dan menyelesaikannya dengan baik secara musyawarah. Apabila setiap dirasa ada yang kurang cocok, ataupun ada masalah selalu dikomunikasikan dengan keluarga, sehingga tidak ada kesalahpahaman. Keluarga Tn. T termasuk keluarga yang harmonis.Struktur kekuatan keluarga

Apabila ada permasalahan yang mendesak dalam keluarga biasanya Tn. T dan Ny. S membicarakannya dan diselesaikan secara bersama dengan keputusan yang diambil atas kesepakatan bersama. Struktur peran ( formal dan informal )

Anggota KeluargaStruktur PeranPeran dalam keluargaTn. TFormal : -Informal : sebagai kepala keluargaBerperan sebagai suami yang bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.Ny. SFormal : -Informal : sebagai istri dan juga ibu dari anak anaknyaBerperan menjaga kebersihan rumah serta membantu anggota keluarga dalam memenuhi apa yang dibutuhkan didalam rumah. An. AFormal : -Informal : sebagai anak-Tn. SFormal : -Informal : sebagai kepala keluargaBerperan sebagai suami yang bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.Ny. YFormal : -Informal : sebagai istri dan juga ibu dari anak anaknyaIkut membantu mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.An. NFormal : -Informal : sebagai anakBerperan sebagai anak yang dan beljar dalam keseharianya karena masih SMP.

Nilai atau norma keluarga

Nilai dan norma yang dianut keluarga Tn. T sesuai dengan yang ada dimasyarakat pada umumnya, seperti jam tamu sampai jam 22.00 WIB. Tn. T dan Ny. S sudah menanamkan nilai dan norma agama kepada anaknya seperti mengajarkan doa sebelum makan dan mengaji, Tn. T bertugas mencari nafkah selaku kepala keluarga.

Fungsi KeluargaFungsi afektif

Semua anggota keluarga saling menyayangi, menghormati dan saling mengahargai, seperti antara suami dan istri, menantu dan anaknya, ayah, ibu dan anak.Fungsi sosialisasi

Keluarga bersosialisasi dengan baik dengan tetangga dan masyarakat sekitar. An. A juga sering bermain dengan teman-teman disekitar rumah walaupun tidak sering. Ny. S selalu mengajarkan untuk tidak nakal dan agar nurut dengan orang tua. Jika anaknya nakal Ny. S memarahi sewajarnya dan terkadang menjewer sampai memukul.Fungsi perawatan kesehatan

Mengenal masalah kesehatan

Keluarga mengatakan bahwa An.S mempunyai penyakit konstipasi, setiap hari BAB tidak banyak namun kondisinya kurus.Mengambil keputusan

Keluarga Tn. T mengatakan saat ada anggota keluarganya yang sakit langsung ke, bidan maupun PKD.Merawat anggota keluarga

Keluarga hanya mengetahui cara merawat An. A dengan cara berobat ke bidan maupun PKD.Memelihara lingkungan

Lingkungan rumah Tn. T disapu 1X sehari tetapi saat pengkajian lantai tampak agak kotor dan tampak banyak mainan An. A berantakan di ruang tamu.Memanfaatkan fasilitas kesehatan

Keluarga Tn. T sudah memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada seperti mantri, bidan maupun dokter.Fungsi reproduksi

Tn. T dan Ny. S baru mempunyai 1 orang anak perempuan yaitu An. A. Ny. S melakukan program KB yaitu implan dan berencana ingin mempunyai anak setelah An. A sekolah SD. Tidak terjadi gangguan dan perubahan dalam hubungan seksual. Fungsi ekonomi

Tn. T bekerja sebagai buruh dengan penghasilan yang didapatkan sebesar Rp 1.000.000 merasa cukuplah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari meski pengeluaran yang dibutuhkan Rp 500.000.

Stress dan Koping KeluargaStressor jangka pendek dan panjang

Stressor jangka pendek

Ny. S mengatakan tidak ada masalah yang sangat serius, hanya jika terdapat anggota keluarga yang tiba-tiba sakit.

Stressor jangka panjang

Ny. S mengatakan selama ini tidak ada masalah yang berat dalam keluarganya, paling hanya masalah terkait ekonomi keluarga, itu juga dianggap wajar karena setiap keluarga pasti mempunyai masalah yang berkaitan dengan ekonomi.Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor

Keluarga selalu mengingatkan An. A untuk makanStrategi koping yang digunakan

Keluarga Tn. T dalam menghadapi permasalahan selalu mendiskusikannya terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.Strategi adaptasi fungsional

Keluarga Tn. T mengatakan apabila ada masalah dalam keluarga akan dibicarakan bersama dan mencari permecahan masalahnya.

Pemeriksaan FisikNo

Pemeriksaan FisikTn. TNy. SAn. WTn. RNy. NAN. N1.Kepala

Bentuk messosepal, tidak terdapat lesi/jejas, rambut lurus, warna hitam, tampak bersih, tidak berketombeBentuk messosepal, tidak terdapat lesi/jejas, rambut lurus, warna hitam, tampak bersihBentuk messosepal, tidak terdapat lesi/jejas, rambut ikal, warna hitam, tampak bersihBentuk messosepal, tidak terdapat lesi/jejas, rambut beruban, tampak bersih, tidak berketombeBentuk messosepal, tidak terdapat lesi/jejas, rambut lurus, warna hitam dan sudah beruban, tampak bersih, tidak berketombeBentuk messosepal, tidak terdapat lesi/jejas, rambut lurus, warna hitam, tampak bersih, tidak berketombe2.Mata Bentuk kedua mata simetris, kedua pupil isokor ukuran kanan 3 mm, reaksi terhadap cahaya, jarak baca 25 cm , sclera kedua mata anikterik, kedua konjungtiva ananemis dan tidak menggunakan alat bantu penglihatanBentuk kedua mata simetris, kedua pupil isokor 3 mm, reaksi terhadap cahaya, jarak baca 25 cm sclera kedua mata anikterik, kedua konjungtiva ananemis dan tidak menggunakan alat bantu penglihatanBentuk kedua mata simetris, kedua pupil isokor 2 mm reaksi terhadap cahaya, jarak baca 25-30 cm, sclera kedua mata anikterik, kedua konjungtiva ananemis dan tidak menggunakan alat bantu penglihatanBentuk kedua mata simetris, kedua pupil isokor 3 mm, sclera kedua mata anikterik, pupil reaksi terhadap cahaya, kedua konjungtiva ananemis. Tidak meggunakan alat bantu untuk mataBentuk kedua mata simetris, kedua pupil anisokor kanan 3 mm, kiri 2 mm, reaksi terhadap cahaya, sclera kedua mata anikterik, kedua konjungtiva ananemis. Tidak meggunakan alat bantu untuk mataBentuk kedua mata simetris, kedua pupil isokor 3 mm, reaksi terhadap cahaya, jarak baca 25 cm sclera kedua mata anikterik, kedua konjungtiva ananemis dan tidak menggunakan alat bantu penglihatan3.Hidung Bentuk hidung simetris, tidak ada polip, fungsi penciuman masih baikBentuk hidung simetris, tidak ada polip, fungsi penciuman masih baikBentuk hidung simetris, tidak ada polip, fungsi penciuman masih baikBentuk hidung simetris, tidak ada polip, fungsi penciuman masih baikBentuk hidung simetris, tidak ada polip, fungsi penciuman masih baikBentuk hidung simetris, tidak ada polip, fungsi penciuman masih baik4.Telinga Bentuk kedua telinga simetris, tidak terlihat adanya penumpukan ceruman, tidak ada tanda tanda perdangan, fungsi pendengaran masih baik, tidak menggunakan alat bantu pendengaranBentuk kedua telinga simetris, tidak terlihat adanya penumpukan ceruman, tidak ada tanda tanda perdangan, fungsi pendengaran masih baik, tidak menggunakan alat bantu pendengaranBentuk kedua telinga simetris, tidak terlihat adanya serumen kering , tidak ada tanda tanda perdangan, fungsi pendengaran masih baik, tidak menggunakan alat bantu pendengaranBentuk kedua telinga simetris, tidak terlihat adanya penumpukan ceruman, tidak ada tanda tanda perdangan, fungsi pendengaran masih baik, tidak menggunakan alat bantu pendengaranBentuk kedua telinga simetris, tidak terlihat adanya penumpukan ceruman, tidak ada tanda tanda perdangan, fungsi pendengaran masih baik, tidak menggunakan alat bantu pendengaranBentuk kedua telinga simetris, tidak terlihat adanya penumpukan ceruman, tidak ada tanda tanda perdangan, fungsi pendengaran masih baik, tidak menggunakan alat bantu pendengaran5.Mulut Mulut tampak bersih, tidak ada stomatitis, gigi masih utuh, tidak terdapat karies gigi, kemampuan mengecap dan menghisap : normalMulut tampak bersih, tidak ada stomatitis, gigi masih utuh, tidak terdapat karies gigi, kemampuan mengecap dan menghisap : normalMulut tampak bersih, tidak ada stomatitis, kemampuan mengecap dan menghisap : normalMulut tampak bersih, tidak ada stomatitis, gigi sudah ada yang tanggal, terdapat karies gigi, kemampuan mengecap dan menghisap : normalMulut tampak bersih, tidak ada stomatitis, gigi sudah banyak yang tanggal, kemampuan mengecap dan menghisap : normalMulut tampak bersih, tidak ada stomatitis, gigi masih utuh, tidak terdapat karies gigi, kemampuan mengecap dan menghisap : normal6.Leher Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada gangguan menelanTidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada gangguan menelanTidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada gangguan menelanTidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada gangguan menelanTidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada gangguan menelanTidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada gangguan menelan7.Dada - Paru-paruInspeksi: bentuk kedua dada simetris, pergerakan dinding dada simetris.Palpasi: tidak ada massaPerkusi: resonantAuskultasi: bunyi paru vesikuler- JantungInspeksi: tidak terdapat jejasPalpasi: tidak ada pembesaran jantungAuskultasi: bunyi jantung S1 S2 Lup Dub normalParu-paruInspeksi: bentuk kedua dada simetris, pergerakan dinding dada simetris.Palpasi: tidak ada massaPerkusi: resonantAuskultasi: bunyi paru vesikuler- JantungInspeksi: tidak terdapat jejasPalpasi: tidak ada pembesaran jantungAuskultasi: bunyi jantung S1 S2 Lup Dub normalParu-paruInspeksi: bentuk kedua dada simetris, pergerakan dinding dada simetris.Palpasi: tidak ada massaPerkusi: resonantAuskultasi: bunyi paru vesikuler- JantungInspeksi: tidak terdapat jejasPalpasi: tidak ada pembesaran jantungAuskultasi: bunyi jantung S1 S2 Lup Dub normal

Paru-paruInspeksi: bentuk kedua dada simetris, pergerakan dinding dada simetris.Palpasi: tidak ada massaPerkusi: resonantAuskultasi: bunyi paru vesikuler- JantungInspeksi: tidak terdapat jejasPalpasi: tidak ada pembesaran jantungAuskultasi: bunyi jantung S1 S2 Lup Dub normalParu-paruInspeksi: bentuk kedua dada simetris, pergerakan dinding dada simetris.Palpasi: tidak ada massaPerkusi: resonantAuskultasi: bunyi paru vesikuler- JantungInspeksi: tidak terdapat jejasPalpasi: tidak ada pembesaran jantungAuskultasi: bunyi jantung S1 S2 Lup Dub normalParu-paruInspeksi: bentuk kedua dada simetris, pergerakan dinding dada simetris.Palpasi: tidak ada massaPerkusi: resonantAuskultasi: bunyi paru vesikuler- JantungInspeksi: tidak terdapat jejasPalpasi: tidak ada pembesaran jantungAuskultasi: bunyi jantung S1 S2 Lup Dub normal8.Abdomen Inspeksi: tidak ada acites, tidak ada bekas luka, tidak teraba adanya massaAuskultasi: bising usus 11 kali/menitPerkusi: bunyi perut terdengar timpani. Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dan juga nyeri lepas.Inspeksi: tidak ada acites, tidak ada bekas luka, tidak teraba adanya massaAuskultasi: bising usus 12 kali/menitPerkusi: bunyi perut terdengar timpani. Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dan juga nyeri lepas.Inspeksi: tidak ada acites, tidak ada bekas luka, tidak teraba adanya massaAuskultasi: bising usus 10 kali/menitPerkusi: bunyi perut terdengar timpani. Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dan juga nyeri lepas.Inspeksi: tidak ada acites, tidak ada bekas luka, tidak teraba adanya massaAuskultasi: bising usus 15 kali/menitPerkusi: bunyi perut terdengar timpani. Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dan juga nyeri lepas.Inspeksi: tidak ada acites, tidak ada bekas luka, tidak teraba adanya massaAuskultasi: bising usus 15 kali/menitPerkusi: bunyi perut terdengar timpani. Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dan juga nyeri lepas.Inspeksi: tidak ada acites, tidak ada bekas luka, tidak teraba adanya massaAuskultasi: bising usus 13 kali/menitPerkusi: bunyi perut terdengar timpani. Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dan juga nyeri lepas.9. EkstremitasTidak ada oedema, kekuatan otot 5 5 5 5, tidak terdapat refleks patologis pada ekstremitas atas dan bawahTidak ada oedema, kekuatan otot 5 5 5 5, tidak terdapat refleks patologis pada ekstremitas atas dan bawahTidak ada oedema, kekuatan otot 5 5 5 5, tidak terdapat refleks patologis pada ekstremitas atas dan bawahTidak ada oedema, kekuatan otot 5 5 5 5, tidak terdapat refleks patologis pada ekstremitas bawah, terdapat luka bekas garukan kering karena terkena abu bata.Tidak ada oedema, kekuatan otot 5 5 5 5, tidak terdapat refleks patologis pada ekstremitas atas dan bawahTidak ada oedema, kekuatan otot 5 5 5 5, tidak terdapat refleks patologis pada ekstremitas atas dan bawah9.Tanda-tanda vitalTD: 110/80 mmHgN : 85x/mntS : 36,30CR : 21x/mntTD: 110/90 mmHgN: 82x/mntS : 36,50CR : 20x/mntTD : -N: 96x/mntS : 36,30CR : 24x/mntBB:7 kgTB:47 cmLK:38 cmLL:11 cmTD: 90/90 mmHgN: 80x/mntS : 36,10CR : 20x/mntTD: 110/80 mmHgN : 85x/mntS : 36,20CR : 21x/mntTD: 120/80 mmHgN : 86x/mntS : 36,50CR : 23x/mnt

Harapan Keluarga

Harapan keluarga terdapat masalah yang dihadapi adalah agar masalah dapat segera teratasi. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan adalah dapat membantu mengatasi masalah dan mempraktekkan informasi yang diberikan.Analisis DataNo

Data

Masalah keperawatanKode1.DS : Ny. S mengatakan An. A susah untuk makan sehari hanya 2X dan dengan porsi yang sedikit, dan kadang-kadang hanya 1X sehariNy. S mengatakan An. A berat badanya naik Cuma sedikit tetap tidak mau.Ny. S mengatakan An. A pernah mengalami konstipasi bahkan sampai sekarang

DO : Anak tampak kurus dan kecil N: 96x/mntS : 36,30CR : 24x/mntBB:7 kgTB:47 cm

LK:38 cm mahLL:11 cm

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh000022.DS : Ny. S mengatakan dalam sehari tidak pasti menyapu rumah.Ny. S mengatakan dalam sehari jika beres-beres rumah hanya 1x menyapu rumah dan halamanNy.S mengatakan sampah rumah tangganya di buang di lubang yang sudah dsediakan namun belum di pisahkan mana yang organik dan anorganik

DO:Rumah tampak gelap, dengan lantai kotor dan berair. Sinar yang masuk kurag karena penempatan ventilasi yang tidak tepat, penempatan tempat sampah dan kandang tidak sesuai.

Kurang pengetahuan 0098

Diagnosa KeperawatanNo

Diagnosa1.Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit3.Hambatan pmeliharaan rumah berhubungan dengan kurang pengetahuan

Perencanaan Skoring

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarg yang sakit.

NoKriteriaSkalaBobotSkorPembenaran1.Sifat masalahPotensialResikoAktual

123

1

3/3 x 1 = 1Pada kasus An. A keluarga menyatakan bahwa An. A susah untuk makan sehari hanya 2X dan dengan porsi yang sedikit, dan kadang-kadang hanya 1X sehari2.Kemungkinan masalah dapat dirubahMudahSebagian Tidak dapat

210

2

1/2 x 2 = 1Pada kasus An.A ingin mengetahui mengenai nutrisi yang baik untuk anak.3.Potensial masalah untuk dicegahTinggiCukupRendah

321

1

3/3 x 1 = 1Pada kasus An. A anaknya susah untuk makan selain itu juga terkena konstipasi sejak kecil.4.Menonjolnya masalahMasalah berat harus segera ditanganiAda masalah tapi tidak perlu ditanganiMasalah tidak dirasa

2

1

0

1

2/2 x 1 = 1Pada kasus An. A peningkatan berat badan anak yang tidak teratur dan kondisi anak yang tampak kurusJumlah4

Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan kurang pengetahuan

NoKriteriaSkalaBobotSkorPembenaran1.Sifat masalahPotensialResikoAktual

123

1

3/3 x 1 = 1Memerlukan penkes tentang pemeliharaan rumah agar bisa menngkatkan kesehatan2.Kemungkinan masalah dapat dirubahMudahSebagian Tidak dapat

210

2

1/2 x 2 = 1Masalah dapat sebagian dirubah dengan cara memberikan penkes tentang pemeliharaan rumah3.Potensial masalah untuk dicegahTinggiCukupRendah

321

1

2/3 x 1 = 2/3Masalah dapat dicegah dengan cara memperkenalkan masalah-masalah yang ada pada keluarga dan cara mengatasinya4.Menonjolnya masalahMasalah berat harus segera ditanganiAda masalah tapi tidak perlu ditanganiMasalah tidak dirasa

2

1

0

1

2/2 x 1 = 1Masalahnya harus segera ditangani agar tidak terjadi masalah-masalah lain yang tidak diinginkanJumlah3 2/3

Prioritas MasalahNutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakitHambatan pmeliharaan rumah berhubungan dengan kurang pengetahuan

Rencana Asuhan Keperawatan KeluargaNo

Diagnosa KeperawatanTujuanKriteria Evaluasi (NOC)Intervensi (NIC)

Tujuan umumTujuan khususKriteriaEvaluasi

1.Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 hari diharapkan masalah nutrisi kurang dapat teratasiSetelah dilakukan kunjungan rumah keluarga dapat merawat anggota keluarga yang sakitMengajarkan nutrisi yang tepat untuk anakMendemonstrasikan makan-makan yang mudah didapat namun mengandung unsur 4 sehat 5 sempurna

Verbal PsikomotorKeluarga mampu menjelaskan nutrisi yang tepat untuk anakKeluarga mampu mempraktekan cara menyiapkan makanan yang mudah didapat namun memenuhi unsur 4 sehat 5 sempurna

Kaji kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakitKaji tindakan keluarga untuk mengatasi nutrisi yang kurangDiskusikan bersama keluarga cara mengatasi nutrisi yang kurangDemonstrasikan kepada keluarga tentang cara meyediakan makan yang mudah didapatMotivasi keluarga untuk melakukan cara yang dianjurkan

2.Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan kurang pengetahuanSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 hari keluarga diharapkan memelihara lingkungan rumah

Setelah dilakukan kunjungan rumah keluarga dapat mengetahui cara memelihara lingkungan rumah: Menjelaskan dan diskusikan dengan keluarga tentang bagaimana cara memelihara lingkungan rumahMendemonstrasikan tentang bagaimana cara merawat rumah

VerbalSetelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga mampu mengenal masalah kesehatan yang dialami dengan kriteria:Mampu menjelaskan tentang pemeliharaan rumahMampu menjelaskan manfaat rumah yang bersihMampu menjelaskan akibat rumah yang tidak terpeliharaMampu menjelaskan cara memelihara rumah dengan benar

Kaji pola pemeliharaan rumahJelaskan dan diskusikan dengan keluarga Pengertian, manfaat, akibat rumah yang tidak terpelihara.Motivasi keluarga untuk melakukan pemeliharaan rumah secara rutin

Demonstrasi tentang bagaimana cara merawat rumah

PELAKSANAAN DAN EVALUASI

Hari/TanggalNo. DxImplementasiEvaluasiParafKamis,11 September 20141Mengajarkan cara menggosok gigi dengan baik dan benarMendemonstrasikan cara menggosok gigi dengan baik dan benar

S: Ny. S mengatakan sudah mengerti cara menggosok gigi secara baik dan benarO: Ny. S mampu mempraktekan cara gosok gigi yang benarNy. S mampu menjawab pertaanyaan yang diberikan setelah penyuluhan kesehatan dan kebersihan gigi

A: Masalah teratasi P: Lanjutkan intervensiMotivasi keluarga untuk melakukan cara yang di ajarkanMotivasi keluarga untuk memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan.

Kamis, 11 September 20142Menjelaskan dan diskusikan dengan keluarga tentang gizi : Pengertian, manfaat, akibat kurang nutrisi, cara meningkatkan pola makanMendemonstrasikan variasi makanan cemilan agar-agar buah dengan bentuk lucu

S: Ny. S mengatakan pengetahuan tentang gizi bertambah dan akan mencoba sendiri membuat variasi makanan cemilan yang telah diajarkan.O: Ny. S tampak senang telah diajarkan membuat variasi makanan cemilan dan bertambah pengalamanA: Masalah teratasiP: Lanjutkan intervensiMotivasi Ny. S untuk tetap memantau dan mengurangi An. W jajan sembaranganMotivasi Ny. S untuk membuat variasi makanan cemilan lain yang An. W sukai

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. MTAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA USIA BALITA DI DESA PLIKEN RT 02 RW 08 KECAMATAN KEMBARANKABUPATEN BANYUMAS

Disusun oleh:

ULFA PUTRI PRIHANTINI1311040132

PROGRAM STUDI PROFESI NERSFAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO2014

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. T TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA USIA BALITA DI DESA PLIKEN RT 02 RW 08 KECAMATAN KEMBARANKABUPATEN BANYUMAS

PengkajianData UmumNama KK: Tn. TUsia: 32 tahunPendidikan: SMAPekerjaan: PedagangAlamat: Desa Pliken RT 02 RW 08Komposisi anggota keluarga

NoNamaUsiaJKHubPendPekerjaanImunisasi

BCGPolioDPTHepatitisCampak1.Tn. R65 thLMertuaSDPembuat batu bata-----2.Ny. N58 thPMertuaSDPembuat batu bata-----3.Tn. S30 thLanakSMPBuruh-----4.Ny. S28 thPIstriSMPIRT-----5.An.W4 thLAnakPaud-

Genogram

Tn.R 65th Ny.N 58th

Tn.S 30th Ny.S 28thTn.T 32th

An. W 4th

Keterangan: : Laki-laki: Perempuan: Klien: Meninggal: Garis perkawinan: Garis keturunan-------: Tinggal dalam satu rumah

Tn. T adalah anak pertama dari tiga bersaudara dan menikah dengan Ny. S yang merupakan anak ke enam dari enam bersaudara, tetapi dua saudaranya sebelumnya sudah meninggal dunia saat bayi. Mereka mempunyai satu orang anak yang bernama An. W berusia 4 tahun. Dari genogram di atas menunjukkan bahwa di keluarga Tn. T tidak menunjukkan ada faktor penyakit keturunan dan tidak ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit sama seperti klien.Tipe keluarga

Tipe keluarga Tn. T termasuk ke dalam keluarga luas atau extended family, karena dalam satu rumah terdapat 2 kepala rumah tangga yang tinggal dalam satu rumah dimana dalam keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak.Suku bangsa

Keluarga Tn. T mempunyai suku bangsa Jawa-Indonesia. Tn. T dan Ny. S mengatakan tidak menganut budaya-budaya tertentu yang terkait dengan kesehatan. Agama

Keluarga Tn. T menganut agama islam. Keluarga Tn. T menjalankan kewajiban shalat 5 waktu di rumah. Agama adalah sumber kekuatan keluarga. Status sosial ekonomi keluarga

Tn. T adalah seorang pedagang sayur yang berpenghasilan sekitar Rp 500.000,00 per bulan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sedangkan pengeluarannya melebihi Rp 500.000,00 per bulan. Keluarga memiliki VCD, televisi, sepeda motor, sepeda dan peralatan rumah tangga lainnya. Keluarga Tn. T mempunyai tabungan yang disisihkan untuk dana pendidikan anaknya untuk masa yang akan datang dan untuk dana perawatan kesehatan. Aktivitas rekreasi keluarga

Ny. S mengatakan tidak mempunyai aktivitas terjadwal. Aktivitas rekreasinya biasanya berupa berkumpul dengan keluarga yang lain dan jalan-jalan keluar rumah atau ke warung. Setiap tahun sekali saat lebaran biasanya rekreasi bersama keluarga ke tempat wisata.

Riwayat Dan Tahap PerkembanganTahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Tn. T saat ini masuk pada tahap perkembangan keluarga dengan anak balita yaitu menyesuaikan pada kebutuhan pada anak usia balita (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kontak sosial).Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Ny. S merasa sudah cukup mampu menjadi ibu rumah tangga yang baik. Menurut Ny. S, An. W susah diatur, apalagi An. W kalau setiap menginginkan sesuatu harus dituruti bila tidak An. W mengangis dan ngambek. Tn. T beranggapan kalau anak membawa rejeki, jadi semua yang An. W minta pasti diberikan oleh TN. T dan Ny. S.Riwayat keluarga inti

Tn. T mengatakan saat ini sedang dalam keadaan sehat, tidak ada keluhan terhadap gejala suatu penyakit. Kadang merasa pegal-pegal dan mengatasinya hanya dengan banyak minum air putih dan istirahat, tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan maupun jamu. Selain itu Tn. T juga mengatakan kurang tidur, karena harus pergi berdagang ke pasar Wage Purwokerto pukul 24.00 WIB dan pulang pukul 06.00 WIB. Siang hari Tn. T harus berbelanja sayur ke Purbalingga. Tn. T pernah mempunyai riwayat patah tulang kaki saat umur 20 tahun karena kecelakaan lalu lintas saat akan mendaftar tentara. Biasanya apabila sakit berobat ke mantri, bidan maupun dokter.Ny. S mengatakan saat ini sedang dalam keadaan sehat. Biasanya Ny. S hanya mengalami batuk dan pilek biasa. Apabila sakit berobat ke mantri, bidan maupun dokter. Ny. S pernah dirawat di RS Hidayah saat melahirkan An. W karena sebelumnya Ny. S mengalami Ketuban Pecah Dini pukul 04.00 WIB tidak terasa dan masih dibawa beraktivitas, An. W lahir pukul 11.30 WIB dan saat dilahirkan tidak langsung menangis sehingga dirujuk ke RSUD Margono Soekarjo Purwokerto.An. W pada saat pengakajian dalam keadaan sehat. Ny. S mengatakan An. W suka ngemil atau jajan di luar, An. W sangat suka makan coklat dan permen sehingga gigi gerahamnya berlobang dan hitam, gigi depannya sudah mulai mengikis kecoklatan. An. W malas gosok gigi meskipun dipaksa oleh Ny. S tetap tidak mau. An. W makan 3X sehari, kadang 2X sehari tergantung kalau jajannya banyak An. W susah disuruh makan nasi, An. W makan apa saja mau, seperti sayur, daging, telur. Selain itu An. W tidak minum ASI sejak bayi, karena ASI Ny. S tidak keluar sehingga An. W diberikan susu formula sampai umur 2 tahun. Sejak umur 3 tahun suka minum teh manis, sehari 4 botol, berat badan An. W sekarang 15 kg dan rutin mengikuti posyandu setiap bulan sekali. An. W jarang menonton televisi dan lebih suka bermain di luar rumah bersama temannya sehabis pulang sekolah tetapi kalau disuruh pulang kerumah susah untuk diajak pulang oleh Ny. S. Selain itu, An. W susah disuruh tidur siang, tidur sehabis magrib sampai pagi. An.W lahir di RS Hidayah, saat lahir An. W tidak langsung menangis, sehingga An.W dirujuk ke RS Margono dan dirawat di dalam incubator. Ny. S mengatakan An. W mempunyai riwayat penyakit cacar saat berusia 1 tahun, pernah sakit gigi satu kali dan sudah pernah jatuh saat bermain 10X, penyakit lainnya hanya batuk pilek demam biasa. Apabila sakit langsung berobat ke mantri, bidan maupun dokter.

Tingkat perkembangan balita saat ini :Motorik kasar : anak aktif, berdiri 1 kaki 2 detik, melompat dengan 1 kaki, berdiri 1 kaki 3 detik, berdiri 1 kaki 4 detik.Motorik halus : anak dapat menggambar orang 3 bagian dan mencontohnya, memilih garis yang lebih panjang.Sosial : anak dapat menggosok gigi dengan bantuan, dapat mengambil makan sendiri, bermain ular tangga, dan berpakaian tanpa bantuan.Bahasa: anak sudah dapat menyebut 4 warna, mengetahui kegunaan 3 benda, mengetahui 4 kegiatan, bicara semua dimengerti.

Tn. R bekerja sebagai pembuat bata sudah 20 tahun, mengatakan saat ini sedang batuk kering dan kadang dada terasa sesak. Batuk dideritanya sudah 1 tahun, pernah diobati dengan obat warung tapi tidak cocok kemudian batuk dibiarkan saja dan tidak dipriksakan karena tidak mau meminum obat. Pernah diobati dengan minum rebusan daun nangka tapi hanya meminum beberapa kali. Tn. R batuk karena bekerja tidak pernah menggunakan masker. Kedua tumit Tn. R juga gatal kering, selalu digaruk sampai berwarna putih karena terkena abu bata dan sudah diobati dengan salep membeli di apotek. Tn. D kadang badannya terasa pegal-pegal dan mengatasinya dengan dipijat. Mata Tn. R sudah agak kabur, sehingga untuk membaca menggunakan kacamata. Nafsu makan Tn. R sudah berkurang, makan tidak teratur, biasanya makan 2X sehari. Tn. R merokok 1 bungkus sehari dan sudah mulai merokok saat berusia 5 tahun. Tn. R juga suka minum kopi, sehari 2X. Tn. R tidur pukul 01.00 WIB-05.00 WIB. Riwayat demam 20 tahun yang lalu dan memeriksakannya ke puskesmas.Ny. N bekerja sebagai pembuat bata, bekerja dari pukul 08.00-16.00 WIB, mengatakan saat ini dalam kondisi sehat. Terkadang hanya pusing biasa, sendi pegal-pegal dan diatasinya dengan mengoleskannya dengan minyak kayu putih. 1 minggu yang lalu lengan kiri Ny. N gatal mlenting berair tetapi langsung diperiksakan ke bidan dan sudah sembuh. Mata Ny. N sudah agak kabur sehingga untuk membaca menggunakan kacamata. Nafsu makan sudah berkurang, makan tidak teratur dan sedikit, hanya 1 centong tetapi tidak habis. Ny. N tidur pukul 22.00-04.00 WIB. Ny. N mempunyai riwayat penyakit magh, pernah sakit thypus dan disentri selama 2 bulan dan hanya dirawat dirumah. Saat itu Ny. N sedang mengidam makan pedas saat hamil Ny. S, setiap masak menggunakan cabe rawit 1 ons sehingga Ny. N terus mengalami BAB darah cair dan diobati dengan obat herbal capsul ginseng dan BAB pernah kluar butir kecil kecoklatan sehingga diperiksakan ke dokter praktek. Sakit selama 2 bulan mengakibatkan rambut Ny. N rontok dan menjadi gundul, oleh suaminya dibelikan obat oles herbal, minyak kelapa dan akhirnya rambut Ny. N bias tumbuh kembali. Saat kelas 2 dan 6 SD Ny. N sudah pernah dicabut giginya sebanyak 8X. Ny. N tidak pernah mengikuti posyandu lansia karena kesibukannya sebagai pembuat bata.

Tn. S bekerja sebagai buruh mengatakan saat ini dalam keadaan sehat. Pernah menderita cikungunya 6 bulan yang lalu dan berobat jalan ke dokter. Tidak ada keluhan terhadap gejala suatu penyakit. Apabila sakit berobat ke bidan, mantri, atau dokter.

Riwayat keluarga sebelumnya

Menurut keluarga tidak ada keluarga yang memiliki riwayat sakit yang serius dan tidak mempunyai penyakit keturunan seperti Hipertensi, Jantung, Diabetes Militus dan lain-lain.

Pengkajian LingkunganKarakteristik rumah

Rumah yang dimiliki Tn. T merupakan rumah permanen dan bukan milik pribadi dengan luas 6x9 meter, lantai keramik, atap seng yang terdiri dari 3 kamar tidur dengan ukuran tempat tidur 3x3 meter, ada ruang tamu, ruang menonton televisi, dapur, kamar mandi, dan terdapat sumur bor. Ventilasi hanya ada di ruang tamu dan 1 kamar yaitu jendela dibuka setiap hari. Penerangan menggunakan listrik yang dinyalakan mulai pukul 18.00 WIB, untuk ruang menonton televisi lampu dinyalakan 24 jam karena tidak ada jendela dan tidak pernah mendapat cahaya matahari. Air yang digunakan untuk sehari-hari menggunakan sumber dari sumur baik untuk mandi, mencuci, masak dan minum, tetapi Tn. T juga sedia air galon. Untuk pembuangan limbah dibuang dibelakang rumah sedangkan pembuangan sampah dikumpulkan dibelakang rumah dan kemudian dibuang di pekarangan kosong untuk dibakar. Setiap hari rumah disapu 2 kali sehari tetapi saat pengkajian lantai tampak kotor dan di ruang tamu banyak benda-benda dan mainan berantakan dan tidak tertata. Keluarga Tn. T tidak mempunyai WC, untuk BAB di sungai.

Denah rumah

Kamar Sumur borMandi Kamar 3Dapur

Kamar 2RuangTelevisiKamar 1Ruang Tamu

TerasTeras

U

Keterangan:: sumur: pintu: jendelaKarakteristik tetangga

Sebagian besar dari tetangga di lingkungan tempat tinggal Tn. T adalah penduduk asli yang merupakan pembuat tempe, petani dan buruh. Sampah warga di RT 06 sebagian besar di bakar. Warga sudah jarang yang mempercayai dan menggunakan obat tradisional kebanyakan apabila sakit langsung berobat ke Puskesmas, mantri, bidan, ataupun dokter praktek. Jalanan didepan rumah Tn. T sudah beraspal. Jarak rumah dengan tetangga berdekatan. Hubungan keluarga Tn. T dengan tetangga sangat baik. Sedangkan sarana transportasi yang digunakan oleh warga adalah sepeda, motor, angkot, becak dan mobil pribadi.Mobilitas geografis keluarga

Sejak menikah Tn. T dan Ny. S tinggal di rumah tersebut dan belum pernah pindah rumah.Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Ny. S mengatakan sering berkumpul dengan keluarga biasanya malam hari. Sedangkan interaksi dengan masyarakat juga pada siang hari sampai sore berkumpul-kumpul dengan tetangga sambil mengawasi An. W bermain dengan teman-temannya. Selain itu Ny. S juga aktif dalam kegiatan arisan RT, kumpulan PKK dan rutin datang ke posyandu balita.Sistem pendukung keluarga

Selama ini jika ada anggota keluarga yang sakit anggota keluarga yang lain ikut membantu ke sarana kesehatan. Hubungan keluarga dengan pelayanan kesehatan cukup baik, apabila sakit dibawa berobat ke mantri, bidan desa maupun dokter praktek. Didekat rumahnya setiap bulan ada posyandu sehingga Ny. S lebih mudah dan dekat membawa anaknya untuk menimbang dan mengontrol pertumbuhan An. W.

Struktur KeluargaPola komunikasi keluarga

Keluarga Tn. T mempunyai pola komunikasi yang baik satu sama lain, komunikasi yang dilakukan secara terbuka. Menurut Ny. S dalam keluarganya berkomunikasi biasanya menggunakan bahasa jawa. Ny. S mengatakan bila timbul masalah keluarga berusaha mendiskusikan dan menyelesaikannya dengan baik secara musyawarah. Apabila setiap dirasa ada yang kurang cocok, ataupun ada masalah selalu dikomunikasikan dengan keluarga, sehingga tidak ada kesalahpahaman. Keluarga Tn. T termasuk keluarga yang harmonis.Struktur kekuatan keluarga

Apabila ada permasalahan yang mendesak dalam keluarga biasanya Tn. T dan Ny. S membicarakannya dan diselesaikan secara bersama dengan keputusan yang diambil atas kesepakatan bersama. Struktur peran ( formal dan informal )

Anggota KeluargaStruktur PeranPeran dalam keluargaTn. TFormal : -Informal : sebagai kepala keluargaBerperan sebagai suami yang bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.Ny. SFormal : -Informal : sebagai istri dan juga ibu dari anak anaknyaBerperan menjaga kebersihan rumah serta membantu anggota keluarga dalam memenuhi apa yang dibutuhkan didalam rumah. An. WFormal : -Informal : sebagai anak-Tn. RFormal : -Informal : sebagai kepala keluargaBerperan sebagai suami yang bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.Ny. NFormal : -Informal : sebagai istri dan juga ibu dari anak anaknyaIkut membantu mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.An. SFormal : -Informal : sebagai anakBerperan sebagai anak yang bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhannya.

Nilai atau norma keluarga

Nilai dan norma yang dianut keluarga Tn. T sesuai dengan yang ada dimasyarakat pada umumnya, seperti jam tamu sampai jam 22.00 WIB. Tn. T dan Ny. S sudah menanamkan nilai dan norma agama kepada anaknya seperti mengajarkan doa sebelum makan dan mengaji, Tn. T bertugas mencari nafkah selaku kepala keluarga.

Fungsi KeluargaFungsi afektif

Semua anggota keluarga saling menyayangi, menghormati dan saling mengahargai, seperti antara suami dan istri, menantu dan anaknya, ayah, ibu dan anak.Fungsi sosialisasi

Keluarga bersosialisasi dengan baik dengan tetangga dan masyarakat sekitar. An. W juga sering bermain dengan teman-teman disekitar rumah. Ny. S selalu mengajarkan untuk tidak nakal dan agar nurut dengan orang tua. Jika anaknya nakal Ny. S memarahi sewajarnya dan terkadang menjewer sampai memukul.Fungsi perawatan kesehatan

Mengenal masalah kesehatan

Keluarga mengatakan bahwa An.W mempunyai karies gigi, setiap hari selalu jajan, An.W sangat minum teh.Mengambil keputusan

Keluarga Tn. T mengatakan saat ada anggota keluarganya yang sakit langsung ke mantri, bidan maupun dokter.Merawat anggota keluarga

Keluarga hanya mengetahui cara merawat An. W dengan cara berobat ke mantri, bidan maupun dokter.

Memelihara lingkungan

Lingkungan rumah Tn. T disapu 2X sehari tetapi saat pengkajian lantai tampak agak kotor dan tampak banyak mainan An. W berantakan di ruang tamu.Memanfaatkan fasilitas kesehatan

Keluarga Tn. T sudah memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada seperti mantri, bidan maupun dokter.Fungsi reproduksi

Tn. T dan Ny. S baru mempunyai 1 orang anak laki-laki yaitu An. W. Ny. S melakukan program suntik KB setiap 1 bulan sekali dan berencana ingin mempunyai anak setelah An. W sekolah SD. Tidak terjadi gangguan dan perubahan dalam hubungan seksual. Fungsi ekonomi

Tn. T bekerja sebagai pedagang sayur dengan penghasilan yang didapatkan sebesar Rp 500.000,00 merasa cukuplah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari meski pengeluaran yang dibutuhkan melebihi Rp 500.000,00.

Stress dan Koping KeluargaStressor jangka pendek dan panjang

Stressor jangka pendek

Ny. S mengatakan tidak ada masalah yang sangat serius, hanya jika terdapat anggota keluarga yang tiba-tiba sakit.Stressor jangka panjang

Ny. S mengatakan selama ini tidak ada masalah yang berat dalam keluarganya, paling hanya masalah terkait ekonomi keluarga, itu juga dianggap wajar karena setiap keluarga pasti mempunyai masalah yang berkaitan dengan ekonomi.Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor

Keluarga selalu mengingatkan An. W untuk rutin menggosok gigi dan kurangi makanan manis seperti permen dan coklat.Strategi koping yang digunakan

Keluarga Tn. T dalam menghadapi permasalahan selalu mendiskusikannya terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.Strategi adaptasi fungsional

Keluarga Tn. T mengatakan apabila ada masalah dalam keluarga akan dibicarakan bersama dan mencari permecahan masalahnya.

Pemeriksaan FisikNo

Pemeriksaan FisikTn. TNy. SAn. WTn. RNy. NTn. S1.Kepala

Bentuk messosepal, tidak terdapat lesi/jejas, rambut lurus, warna hitam, tampak bersih, tidak berketombeBentuk messosepal, tidak terdapat lesi/jejas, rambut lurus, warna hitam, tampak bersihBentuk messosepal, tidak terdapat lesi/jejas, rambut lurus, warna hitam, tampak bersihBentuk messosepal, tidak terdapat lesi/jejas, rambut beruban, tampak bersih, tidak berketombeBentuk messosepal, tidak terdapat lesi/jejas, rambut lurus, warna hitam dan sudah beruban, tampak bersih, tidak berketombeBentuk messosepal, tidak terdapat lesi/jejas, rambut lurus, warna hitam, tampak bersih, tidak berketombe2.Mata Bentuk kedua mata simetris, kedua pupil isokor ukuran kanan 3 mm, reaksi terhadap cahaya, jarak baca 25 cm , sclera kedua mata anikterik, kedua konjungtiva ananemis dan tidak menggunakan alat bantu penglihatanBentuk kedua mata simetris, kedua pupil isokor 3 mm, reaksi terhadap cahaya, jarak baca 25 cm sclera kedua mata anikterik, kedua konjungtiva ananemis dan tidak menggunakan alat bantu penglihatanBentuk kedua mata simetris, kedua pupil isokor 2 mm reaksi terhadap cahaya, jarak baca 25-30 cm, sclera kedua mata anikterik, kedua konjungtiva ananemis dan tidak menggunakan alat bantu penglihatanBentuk kedua mata simetris, kedua pupil isokor 3 mm, sclera kedua mata anikterik, pupil reaksi terhadap cahaya, kedua konjungtiva ananemis, penglihatan sudah agak kabur, dan menggunakan alat bantu penglihatan berupa kacamata saat membaca Bentuk kedua mata simetris, kedua pupil anisokor kanan 3 mm, kiri 2 mm, reaksi terhadap cahaya, sclera kedua mata anikterik, kedua konjungtiva ananemis, penglihatan sudah agak kabur, dan saat membaca menggunakan alat bantu penglihatan yaitu kacamataBentuk kedua mata simetris, kedua pupil isokor 3 mm, reaksi terhadap cahaya, jarak baca 25 cm sclera kedua mata anikterik, kedua konjungtiva ananemis dan tidak menggunakan alat bantu penglihatan3.Hidung Bentuk hidung simetris, tidak ada polip, fungsi penciuman masih baikBentuk hidung simetris, tidak ada polip, fungsi penciuman masih baikBentuk hidung simetris, tidak ada polip, fungsi penciuman masih baikBentuk hidung simetris, tidak ada polip, fungsi penciuman masih baikBentuk hidung simetris, tidak ada polip, fungsi penciuman masih baikBentuk hidung simetris, tidak ada polip, fungsi penciuman masih baik4.Telinga Bentuk kedua telinga simetris, tidak terlihat adanya penumpukan ceruman, tidak ada tanda tanda perdangan, fungsi pendengaran masih baik, tidak menggunakan alat bantu pendengaranBentuk kedua telinga simetris, tidak terlihat adanya penumpukan ceruman, tidak ada tanda tanda perdangan, fungsi pendengaran masih baik, tidak menggunakan alat bantu pendengaranBentuk kedua telinga simetris, tidak terlihat adanya serumen kering , tidak ada tanda tanda perdangan, fungsi pendengaran masih baik, tidak menggunakan alat bantu pendengaranBentuk kedua telinga simetris, tidak terlihat adanya penumpukan ceruman, tidak ada tanda tanda perdangan, fungsi pendengaran masih baik, tidak menggunakan alat bantu pendengaranBentuk kedua telinga simetris, tidak terlihat adanya penumpukan ceruman, tidak ada tanda tanda perdangan, fungsi pendengaran masih baik, tidak menggunakan alat bantu pendengaranBentuk kedua telinga simetris, tidak terlihat adanya penumpukan ceruman, tidak ada tanda tanda perdangan, fungsi pendengaran masih baik, tidak menggunakan alat bantu pendengaran5.Mulut Mulut tampak bersih, tidak ada stomatitis, gigi masih utuh, tidak terdapat karies gigi, kemampuan mengecap dan menghisap : normalMulut tampak bersih, tidak ada stomatitis, gigi masih utuh, tidak terdapat karies gigi, kemampuan mengecap dan menghisap : normalMulut tampak bersih, tidak ada stomatitis, gigi geraham berlobang dan hitam, gigi depan sudah mulai mengikis kecoklatan, kemampuan mengecap dan menghisap : normalMulut tampak bersih, tidak ada stomatitis, gigi sudah ada yang tanggal, terdapat karies gigi, kemampuan mengecap dan menghisap : normalMulut tampak bersih, tidak ada stomatitis, gigi sudah banyak yang tanggal, kemampuan mengecap dan menghisap : normalMulut tampak bersih, tidak ada stomatitis, gigi masih utuh, tidak terdapat karies gigi, kemampuan mengecap dan menghisap : normal6.Leher Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada gangguan menelanTidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada gangguan menelanTidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada gangguan menelanTidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada gangguan menelanTidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada gangguan menelanTidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada gangguan menelan7.Dada - Paru-paruInspeksi: bentuk kedua dada simetris, pergerakan dinding dada simetris.Palpasi: tidak ada massaPerkusi: resonantAuskultasi: bunyi paru vesikuler- JantungInspeksi: tidak terdapat jejasPalpasi: tidak ada pembesaran jantungAuskultasi: bunyi jantung S1 S2 Lup Dub normalParu-paruInspeksi: bentuk kedua dada simetris, pergerakan dinding dada simetris.Palpasi: tidak ada massaPerkusi: resonantAuskultasi: bunyi paru vesikuler- JantungInspeksi: tidak terdapat jejasPalpasi: tidak ada pembesaran jantungAuskultasi: bunyi jantung S1 S2 Lup Dub normalParu-paruInspeksi: bentuk kedua dada simetris, pergerakan dinding dada simetris.Palpasi: tidak ada massaPerkusi: resonantAuskultasi: bunyi paru vesikuler- JantungInspeksi: tidak terdapat jejasPalpasi: tidak ada pembesaran jantungAuskultasi: bunyi jantung S1 S2 Lup Dub normal

Paru-paruInspeksi: bentuk kedua dada simetris, pergerakan dinding dada simetris.Palpasi: tidak ada massaPerkusi: resonantAuskultasi: bunyi paru vesikuler- JantungInspeksi: tidak terdapat jejasPalpasi: tidak ada pembesaran jantungAuskultasi: bunyi jantung S1 S2 Lup Dub normalParu-paruInspeksi: bentuk kedua dada simetris, pergerakan dinding dada simetris.Palpasi: tidak ada massaPerkusi: resonantAuskultasi: bunyi paru vesikuler- JantungInspeksi: tidak terdapat jejasPalpasi: tidak ada pembesaran jantungAuskultasi: bunyi jantung S1 S2 Lup Dub normalParu-paruInspeksi: bentuk kedua dada simetris, pergerakan dinding dada simetris.Palpasi: tidak ada massaPerkusi: resonantAuskultasi: bunyi paru vesikuler- JantungInspeksi: tidak terdapat jejasPalpasi: tidak ada pembesaran jantungAuskultasi: bunyi jantung S1 S2 Lup Dub normal8.Abdomen Inspeksi: tidak ada acites, tidak ada bekas luka, tidak teraba adanya massaAuskultasi: bising usus 11 kali/menitPerkusi: bunyi perut terdengar timpani. Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dan juga nyeri lepas.Inspeksi: tidak ada acites, tidak ada bekas luka, tidak teraba adanya massaAuskultasi: bising usus 12 kali/menitPerkusi: bunyi perut terdengar timpani. Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dan juga nyeri lepas.Inspeksi: tidak ada acites, tidak ada bekas luka, tidak teraba adanya massaAuskultasi: bising usus 10 kali/menitPerkusi: bunyi perut terdengar timpani. Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dan juga nyeri lepas.Inspeksi: tidak ada acites, tidak ada bekas luka, tidak teraba adanya massaAuskultasi: bising usus 15 kali/menitPerkusi: bunyi perut terdengar timpani. Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dan juga nyeri lepas.Inspeksi: tidak ada acites, tidak ada bekas luka, tidak teraba adanya massaAuskultasi: bising usus 15 kali/menitPerkusi: bunyi perut terdengar timpani. Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dan juga nyeri lepas.Inspeksi: tidak ada acites, tidak ada bekas luka, tidak teraba adanya massaAuskultasi: bising usus 13 kali/menitPerkusi: bunyi perut terdengar timpani. Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dan juga nyeri lepas.9. EkstremitasTidak ada oedema, kekuatan otot 5 5 5 5, tidak terdapat refleks patologis pada ekstremitas atas dan bawahTidak ada oedema, kekuatan otot 5 5 5 5, tidak terdapat refleks patologis pada ekstremitas atas dan bawahTidak ada oedema, kekuatan otot 5 5 5 5, tidak terdapat refleks patologis pada ekstremitas atas dan bawahTidak ada oedema, kekuatan otot 5 5 5 5, tidak terdapat refleks patologis pada ekstremitas bawah, terdapat luka bekas garukan kering karena terkena abu bata.Tidak ada oedema, kekuatan otot 5 5 5 5, tidak terdapat refleks patologis pada ekstremitas atas dan bawahTidak ada oedema, kekuatan otot 5 5 5 5, tidak terdapat refleks patologis pada ekstremitas atas dan bawah9.Tanda-tanda vitalTD: 110/80 mmHgN : 85x/mntS : 36,30CR : 21x/mntTD: 110/90 mmHgN: 82x/mntS : 36,50CR : 20x/mntTD : -N: 96x/mntS : 36,30CR : 24x/mntBB:15 kgTB:90,8 cmLK:48 cmLL:18 cmTD: 90/90 mmHgN: 80x/mntS : 36,10CR : 20x/mntTD: 110/80 mmHgN : 85x/mntS : 36,20CR : 21x/mntTD: 120/80 mmHgN : 86x/mntS : 36,50CR : 23x/mnt

Harapan Keluarga

Harapan keluarga terdapat masalah yang dihadapi adalah agar masalah dapat segera teratasi. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan adalah dapat membantu mengatasi masalah dan mempraktekkan informasi yang diberikan.Analisis DataNo

DataEtiologiMasalah keperawatanKode1.DS : Ny. S mengatakan An. W giginya berlubang dan jarang gosok gigi.Ny. S mengatakan An. W malas untuk menggosok gigi meskipun sudah dipaksa tetap tidak mau.Ny. S mengatakan An. W pernah mengalami sakit gigi 1X.

DO : Gigi geraham An. W berlubang dan hitam, gigi depan sudah mulai mengikis kecoklatan. Kebiasaan An. W makan permen, coklat, makanan manis manis dan jajan sembarangan. Keluarga tidak mengajarkan cara menggosok gigi yang baik dan benar. An. W jarang nenggosok gigi.Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakitKerusakan gigi(Impaired Dentition)000482.DS:Ny. S mengatakan An. W makannya tidak teratur, apabila sedikit jajan, makannya 3X sehari, apabila jajannya banyak, makan sehari kadang 2X bahkan kadang 1X sehariNy. S mengatakan An. W sukanya ngemil atau jajan yang manis-manis seperti coklat dan permen.

DO:An. W tampak aktifBerat badan An. W 15 kgAn. W tampak suka minum teh manisAn. W suka makan permen, coklat, dan jajanan manis lainnya

Ketidakmampuan keluarga mengenal nutrisi yang baik untuk pertumbuhanKetidakefektifan pemeliharaan kesehatan00099

Diagnosa KeperawatanNo

Diagnosa1.Kerusakan gigi (Impaired Dentition) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit3.Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal nutrisi yang baik untuk pertumbuhan

Perencanaan Skoring

Kerusakan gigi (Impaired dentition) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

NoKriteriaSkalaBobotSkorPembenaran1.Sifat masalahPotensialResikoAktual

123

1

3/3 x 1 = 1Pada kasus An. W keluarga menyatakan bahwa An. W terkadang merasakan sakit gigi, biasa makan yang manis-manis seperti coklat dan permen serta jajan sembarangan2.Kemungkinan masalah dapat dirubahMudahSebagian Tidak dapat

210

2

1/2 x 2 = 1Pada kasus An. W keluarga menyatakan bahwa pentingnya menggosok gigi yang baik dan benar ingin mengetahuinya.3.Potensial masalah untuk dicegahTinggiCukupRendah

321

1

3/3 x 1 = 1Pada kasus An. W keluarga menyatakan jarang mau gosok gigi, saat menggosok gigi kurang efektif yaitu sebelum berangkat ke sekolah.4.Menonjolnya masalahMasalah berat harus segera ditanganiAda masalah tapi tidak perlu ditanganiMasalah tidak dirasa

2

1

0

1

2/2 x 1 = 1Pada kasus An. W gigi gerahamnya terlihat berlubang dan hitam. Gigi depannya sudah mulai mengikis kecoklatan.Jumlah4

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal nutrisi yang baik untuk pertumbuhan

NoKriteriaSkalaBobotSkorPembenaran1.Sifat masalahPotensialResikoAktual

123

1

3/3 x 1 = 1Memerlukan penkes tentang gizi atau nutrisi agar bisa mengurangi kemungkinan lebih parah2.Kemungkinan masalah dapat dirubahMudahSebagian Tidak dapat

210

2

1/2 x 2 = 1Masalah dapat sebagian dirubah dengan cara memberikan penkes tentang gizi atau nutrisi.3.Potensial masalah untuk dicegahTinggiCukupRendah

321

1

2/3 x 1 = 2/3Masalah dapat dicegah dengan cara memperkenalkan masalah-masalah yang ada pada keluarga dan cara mengatasinya4.Menonjolnya masalahMasalah berat harus segera ditanganiAda masalah tapi tidak perlu ditanganiMasalah tidak dirasa

2

1

0

1

2/2 x 1 = 1Masalahnya harus segera ditangani agar tidak terjadi masalah-masalah lain yang tidak diinginkanJumlah3 2/3

Prioritas MasalahKerusakan gigi (Impaired Dentition) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal nutrisi yang baik untuk pertumbuhan

Rencana Asuhan Keperawatan KeluargaNo

Diagnosa KeperawatanTujuanKriteria Evaluasi (NOC)Intervensi (NIC)

Tujuan umumTujuan khususKriteriaEvaluasi

1.Kerusakan gigi(impaired dentition) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 hari diharapkan masalah gigi berlubang dapat teratasiSetelah dilakukan kunjungan rumah keluarga dapat merawat anggota keluarga yang sakitMengajarkan cara menggosok gigi dengan baik dan benarMendemonstrasikan cara menggosok gigi dengan baik dan benar

Verbal PsikomotorKeluarga mampu menjelaskan cara menggosok gigi yang baik dan benarKeluarga mampu mempraktekan cara menggosok gigi yang baik dan benar

Kaji kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakitKaji tindakan keluarga untuk gigi berlubangDiskusikan bersama keluarga cara mengatasi sakit gigiDemonstrasikan kepada keluarga tentang cara menggosok gigi dengan baikMotivasi keluarga untuk melakukan cara yang dianjurkan

2.Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal nutrisi yang baik untuk pertumbuhanSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 hari keluarga diharapkan pemeliharaan kesehatan keluarga kembali efektif

Setelah dilakukan kunjungan rumah keluarga dapat mengetahui cara merawat anggota keluargaMenjelaskan dan diskusikan dengan keluarga tentang gizi : Pengertian, manfaat, akibat kurang nutrisi, cara meningkatkan pola makanMendemonstrasikan variasi makanan cemilan

VerbalSetelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga mampu mengenal masalah kesehatan yang dialami dengan kriteria:Mampu menjelaskan pengertian nutrisiMampu menjelaskan manfaat nutrisiMampu menjelaskan akibat nutrisi tidak terpenuhiMampu menjelaskan cara meningkatkan pola makan

Kaji pola makan An. WJelaskan dan diskusikan dengan keluarga tentang gizi : Pengertian, manfaat, akibat kurang nutrisi, cara meningkatkan pola makanMotivasi keluarga untuk memeriksakan An. W ke Puskesmas/YankesDemonstrasi variasi makanan cemilan agar-agar buah dengan bentuk lucu

PELAKSANAAN DAN EVALUASI

Hari/TanggalNo. DxImplementasiEvaluasiParafKamis,11 September 20141Mengajarkan cara menggosok gigi dengan baik dan benarMendemonstrasikan cara menggosok gigi dengan baik dan benar

S: Ny. S mengatakan sudah mengerti cara menggosok gigi secara baik dan benarO: Ny. S mampu mempraktekan cara gosok gigi yang benarNy. S mampu menjawab pertaanyaan yang diberikan setelah penyuluhan kesehatan dan kebersihan gigi

A: Masalah teratasi P: Lanjutkan intervensiMotivasi keluarga untuk melakukan cara yang di ajarkanMotivasi keluarga untuk memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan.

Kamis, 11 September 20142Menjelaskan dan diskusikan dengan keluarga tentang gizi : Pengertian, manfaat, akibat kurang nutrisi, cara meningkatkan pola makanMendemonstrasikan variasi makanan cemilan agar-agar buah dengan bentuk lucu

S: Ny. S mengatakan pengetahuan tentang gizi bertambah dan akan mencoba sendiri membuat variasi makanan cemilan yang telah diajarkan.O: Ny. S tampak senang telah diajarkan membuat variasi makanan cemilan dan bertambah pengalamanA: Masalah teratasiP: Lanjutkan intervensiMotivasi Ny. S untuk tetap memantau dan mengurangi An. W jajan sembaranganMotivasi Ny. S untuk membuat variasi makanan cemilan lain yang An. W sukai