Askep Kelainan Katup Jantung

47
ASUHAN KEPERAWATAN KELAINAN KATUP JANTUNG

description

askep katup jantung

Transcript of Askep Kelainan Katup Jantung

  • ASUHAN KEPERAWATAN KELAINAN KATUP JANTUNG

  • PENDAHULUANKatup merupakan pintu yang mengalirkan darah di dalam jantung antara atrium dan ventrikrl serta antara ventrikel dan aorta/arteri pulmonalis. Pergerakan membuka dan menutupnya pasif tergantung pada tekanan dari atrium dan ventrikel jantung. Beberapa katup (valvula): 1. Katup atrioventrikuler (katup antara atrium dan ventrikel) a.Valvula trikuspidalis : antara atrium kanan dan ventrikel kanan b.Valvula bikuspidalis: antara ventrikel kiri dengan atrium kiri Kedua katup tersebut memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel pada saat diastole ventrikel dan mencegah aliran balik pada saat diastole ventrikel.

  • PENDAHULUAN2. Katup semilunar (katup antara ventrikel dengan aorta/arteri pulmonalis): a.Katup aorta b.Katup pulmonal Masing-masing memiliki 3 daun katup yang simetris dan menonjol seperti corong yang dikaitkan dengan cincin serabut. Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel berkontraksi (tekanan ventrikel lebih tinggi daripada tekanan yang ada dalam pembuluh darah arteri/aorta. Hal ini memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonalis dan aorta selama systole ventrikel dan mencegah aliran balik sewaktu ventrikel diastole. Dalam keadaan normal, luas permukaan katup 4-6 cm.

  • PENYAKIT KATUPAda dua jenis penyakit katup yaitu:Stenosis katup: katup menyempit, Katup menjadi lebih tebal sehingga menurunkan fleksibilitas katupInsufisiensi katup (regurgitasi): katup mengalami kekakuan akibat scar dan retraksi sehingga tidak dapat menutup dengan sempurna.

  • MITRAL STENOSISyaitu terhambatnya aliran darah dalam jantung akibat perubahan struktur katup mitral yang menyebabkan tidak membukanya katup mitral secara sempurna pada saat diastolik.

  • ETIOLOGIPENYAKIT JANTUNG REMATIK (99%)Pembentukan thrombus, penumpukan kalsium, dan atrial mixoma.

  • PatofisiologiPerubahan yang terjadi pada mitral stenosis adalah: 1. Komisura saling melengket satu sama lain dan bentuk berubah 2. Cup daun katup menjadi lebih tebal membentuk jaringan fibrosis 3. Chordate tendinae menebal, memendek dan saling melekat

  • STENOSIS MITRAL PENINGKATAN TEKANAN ATRIUM KIRI VENA PULMONALIS DAN DILATASI ATRIUM PENINGKATAN TEKANAN VENA-ARTERI PULMONALIS DILATASI VENTRIKEL KIRI-PERUBAHAN TEKANAN ONKOTIK PLASMA-HIPERTENSI PULMONAL HIPERTROPI VENTRIKEL KIRI-KONGESTI PARU EDEMA PARU KEGAGALAN VENTRIKEL KIRI PEMBESARAN ATRIUM DAN VENTRIKEL KANAN GAGAL JANTUNG KIRI & GAGAL JANTUNG KANANDISTENSI VENA JUGULARISASCITESEDEMA PERIFEREDEMA PARU

  • Tingkatan stenosisSedang: bila luas pembukaan katup 1,5 2 cm. Sudah menimbulkan perubahan hemodinamik. Aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri dengan tekanan abnormalBerat: Bila luas pembukaan katup
  • GEJALA KLINIKSesak saat aktivitasCepat lelahLemahPalpitasi, keringat dinginBatuk, pada kongesti vena ada orthopnea, hemoptisis, PNDDisfagia, tidak napsu makan

    Kadang-kadang chest painEdema perifer (mulai terjadi gagal jantung kanan)CianosisBJ Jantung 1 keras, murmur sistolikKekuatan nadi melemah, takikardiGangguan pada EKG

  • Pemeriksaan penunjangEKGEchocardiographyThoraks foto

  • Penatalaksanaan medisPerbaikan katup/penggantian katup dengan mitral valve replacement (MVR)Obat-obatan: antibiotic, digitalis, diuretic, antikoagulan, anti aritmiaDiet rendah garam

  • MITRAL INSUFISIENSIKeadaan dimana terjadi aliran darah balik (regurgitasi) dari ventrikel ke atrium selama sistolik yang disebabkan oleh kebocoran katup mitral. Insiden minsufisiensi mitral lebih sedikit daripada mitral stenosis

  • ETIOLOGIMITRAL INSUFISIENSI AKUT a. Perforasi karena terjadi infeksi pada jantung b. Rupture chordate tendinae c. Ruptur muskulus papilaris, seiring dengan infark miokardiumMITRAL INSSUFISIENSI KRONIK a. Penyakit jantung rematik (RHD) b. Anomaly congenital c. Endokarditis d. Cardiomioplasty

  • PatofisiologiKatup mengalami pemendekan, kekakuan, deformitas dan retraksi pada 1 atau 2 katup mitral, terjadilah pemendekan dan saling melekatnya chordate tendinae dan otot papilaris. Selama periode systole, tekanan lebih banyak di ventrikel kiri. Akibat penutupan yang tidak sempurna dari katup mitral mengakibatkan darah kembali ke atrium kiri yang mengakibatkan distensi pada vena pulmonal. Akibatnya atrium kiri akan bekerja lebih keras untuk memompakan darah. Akibat kerja yang berlebihan tersebut terjadilah dilatasi dan hipertropi atrium kiri. Peningkatan atrium kiri dapat menyebabkan kongesti pulmonal dan memicu terjadinya gagal jantung kanan.

  • GEJALA KLINIKSesak saat olahraga, aktivitas, stress, hamil Lelah, pusing, palpitasi, suara serak/parau. Batuk Hemoptisis (jarang), chest pain (jarang) Sistolik murmur, BJ 1 melemah, JVP meningkat Bunyi napas rhonkii, cyanosis, diaphoresis Nadi melemah (bisa normal), irama tidak teratur Tekanan darah normal/menurun

  • PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKEKGTHORAKS FOTO

  • PENATALAKSANAANNon surgical:a. Mengurangi aktivitas b. Mengurani intake garam, diuretic c. Pemberian digitalis d. Pemberian vasodilator----mengurangi resistensi, pengosongan ventrikel kiri-----mengurangi regurgitasi e. Anti koagulan -----mengurangi risiko emboli f. Oksigen2. Surgical: (pada mitral inssufisiensi berat) Diagnose keperawatan 1. Penurunan curah jantung b.d. peningkatan tekanan atrium, kongesti vena 2. Gangguan perfusi jaringan b.d. terganggunya lairan darah arteri dan vena 3. Berlebihnya volume cairan b.d. retensi natrium dan air 4. Intoeransi aktivitas b.d. tidak adekuatnya suplai oksigen 5. Cemas b.d.perubahan status kesehatan, dampak hospitalisasi

  • STENOSIS TRIKUSPIDPenyebab terbesar adalah penyakit jantung rematik (RHD). Biasanya tidak berdiri sendiri tetapi umumnya bersama-sama dengan stenosis mitralis.

  • PATOFISIOLOGIDarah dari atrium kanan sedikit tertahan karena penyempitan katup trikuspidAtrium kanan akan menekan lebih kuat atrium kanan mengalami dilatasi dan hipertropi.Curah jantung juga akan berkurang akibat adanya hambatan sirkulasi pada tingkat katup tricuspid.

  • GEJALA KLINISPeningkatan tekanan atrium kanan akan diteruskan ke vena kava superior dan vena cava inferior perasaan berdenyut pada leher, kepala juga adanya perasaan perih diperut akibat adanya hepatomegali. Keadaaan curah jantung yang rendah akan mengakibatkan mudah lelah, sesak napas dan gejala lain seperti halnya stenosis mitral

  • PEMERIKSAAN DIAGNOSISEcgThoraks fotoEchocardiographyKateterisasi jantung

  • PENATALAKSANAANKurangi Aktivitas fisikObat diureticOperasi valvotomy, tetapi paling baik tricuspid valve replacement (TVR)

  • INSUFISIENSI TRIKUSPIDDapat terjadi atas dua sebab:Fungsional disebabkan dilatasi ventrikel kanan yang menyebabkan dilatsi tricuspid yang akhirnya menyebabkan insufisiensi tricuspid. Timbul sebagai akibat adanya decompensasio cordis kananOrganic, disebabkan RHD dan atau kelainan congenital

  • PATOFISIOLOGIInsufisiensi Trikuspid Memungkinkan Adanya Darah Yang Kembali Ke Atrium Kanan Pada Saat Ventrikel Sistolik Dan Pada Saat Ventrikel Diastolik Volume Darah Yang Sampai Atrium Kanan Dan Ventrikel Kanan Mengalami Dilatasi Dan Hipertropi

  • GEJALASama Dengan Stenosis Trikuspid

  • PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKECGEchocardiographyThoraks fotoKateterisasi

  • PENATALAKSANAANKONSERVATIF- ISTIRAHAT, PEMBATASAN AKTIVITAS FISIK - OBAT-OBATAN: DIGITALIS, DIURETIK2. OPERATIF - VALVULOPLASTY BERSAMAAN PADA KATUP MITRAL YANG TIMBUL BERSAMA - TVR BILA ADA KERUSAKAN OGANIK YANG BERAT

  • ASUHAN KEPERAWATANA. Pengkajian 1.Data Subyektif Sulit didapatkan karena komunikasi verbal belum berkembang pada usia bayi, pada usia yang lebih tua sesak2.Data Obyektif Cyanosis berat & akut saat lahirCyanosis ringan & terus berkembang pd thn pertamaBising sistolikBlue spellSesakDyspnoe

  • Anak anak : Cyanosis Clubbing fingers ( sekitar umur 2 tahun) Dyspnoe paroksismall ( setelah umur 4 tahun) Abses serebrum ( setelah usia 2 tahun) Jongkok setelah aktifitas fisik Tumbuh kembang tergangguDyspnoe

  • B. Diagnosa Keperawatan1. Resiko penurunan CO berhubungan dengan defek struktur Jantung Data Obyektif Echokardiografi : ASD, VSDSianosis bertambah setelah aktifitas atau yang lama.2. Tidak efektifnya pola nafas berhubungan kongesti pulmonal.Data Obyektif Dyspnoe Sianosis RR Vaskularisasi paru Saturasi O2 ( < 80%)

  • 3. Intoleransi aktifitas berhubungan ketidak seimbangan suplai kebutuhan O2 Data Subyektif Jongkok setelah aktifitas fisikSianosis dan sesak nafas bertambah Setelah aktifitas atau menangis lama4. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan penurunan status daya tahan tubuh.Data Obyektif Lemahberat badan turunnapsu makan turun Cepat lelah

  • 5. Resiko tinggi gangguan pertumbuhan & perkembangan berhubungan dgn tdk adekuatnya oksigen & status nutrisi, isolasi sosial Data Obyektif nafsu makan turun berat badan rendahadanya pembatasan aktifitas sosial anak6. Gangguan proses keluarga berhubungan dengan memiliki anak dengan sakit jantung.Data Subyektif : kecemasan keluarga memiliki anak dengan sakit jantung Data Obyektif :pemahaman yg kurang tentang kondisi dan keperawatan yang dibutuhkan anak

  • C. Perencanaan Resiko penurunan CO berhubungan dengan defek struktur jantung. Tujuan : CO meningkatKriteria hasil :HR, TD, Perkusi Perifer dlm batas normal Urine output adekuat ( 0,5-2cc/kg BB ).

  • Intervensi : Kolaborasi pemberian digitalis Monitor tanda-tanda keracunan digitalis Monitor vital signs sebelum pemberian digoksin Berikan intake potasium cukup adekuat Monitor kadar serum potasium Observasi gejala hipokalemi Kolaborasi pemberian ACE-inhibitor Monitor vital signs sebelum&sesudah pemberian ACE-inhibitor Observasi tanda-tanda hipotensi

  • 2. Tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan kongesti pulmonalTujuan : fungsi respirasi kembali efektifKriteria hasil : respirasi dalam batas normal sesuai usiaIntervensi Posisikan bayi/anak 3045 utk meningkatkan ekspansi dadaHindari pemakaian baju yg ketat di daerah dada /abdomen.Berikan O2 yang terhumidikasi dengan baik sesuai programMonitor RR, sarurasi O2

  • 3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dengan kebutuhan O2.Tujuan: bayi/anak tidak mengalami stress respiratori dan kardiak tambahan.

    Kriteria hasil : - respirasi dalam batas normal sesuai usia - fungsi kardiak,vital signs dalam batas normal- cynosis tidak bertambah

  • Intervensi : Berikan waktu istirahat yg cukup, hindari interupsi saat bayi/anak tidurBerikan permainan / aktifitas yg ringanHindari temperatur ruangan yg ekstrim Ciptakan suasana ruangan yg dapat menurunkan kecemasanBeri tindakan yg tepat bila bayi menangis/atau gejala distress lainnyaJaga pasien tetap hangat, bila hipertermi segera berikan anti piretik Berikan makanan dengan volume kecil dengan interval teratur dan sering (setiap 2 3 jam)

  • 4. Risiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan penurunan status daya tahan tubuh. Tujuan: tidak terjadi infeksi.Kriteria hasil : tidak ditemukan tanda-tanda infeksi : dolor, color, rubor, fungsiolaesa.Intervensi : - Hindari kontak dengan orang yang sudah terinfeksi - Berikan istirahat yang cukup- Berikan nutrisi yang optimal untuk mensport daya tahan tubuh.

  • 5. Resiko tinggi gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan tidak ada adekuatnya oksigen dan status nutrisi, isolasi sosial.Tujuan: - tidak terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Kriteria hasil : - berat badan dan tinggi badan normal- anak memiliki kesempatan untuk mengikuti aktifitas sosial sesuai dengan umur.

  • Intervensi Berikan nutrisi tinggi dan seimbang untuk mencapai pertumbuhan yang adekuat.Monitor BB dan TB untuk menentukan kecenderungan pertumbuhan.Jika ditemukan anemia, berikan suplemen zat besiMotifasi anak untuk mengikuti aktifitas sosial sesuaiBerikan kebebasan kepada anak untuk mengatur pembatasan aktifitasnya sendiri (anak akan berhenti dengan sendirinya bila lelah).

  • 6. Gangguan proses keluarga berhubungan dengan memiliki anak dengan sakit jantung.Tujuan: - keluarga akan mencapai fungsi stabil Kriteria hasil - Keluarga memperagakan interaksi yang komunikatif dalam unit keluarga- Keluarga mampu memperagakan penyelesaian masalah- Keluarga memperagakan fungsi perannya dengan baik

  • Intervensi Diskusikan dengan orang tua dan anak ( bila mungkin ) takut dan cemas dengan status kesehatan anakMotivasi keluarga untuk ikut berpartisipasi dalam perawatan anak selama dirumah sakit (untuk menfasilitasi coping yang lebih baik di rumah)Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang : pemberian obat-obatan dan gejala keracunan obat.Gejala dan tanda gagal jantung teknik pemberian makanan dan kebutuhan akan nutrisi. Kebutuhan untuk istirahat pertumbuhan dan perkembangan

  • DISCHARGE PLANNINGJelaskan terapi yang diberikan : dosis, efek sampingMelakukan imunisasi jika imunisasi belum lengkap sesuai programMenekankan kontrol sesuai dg jadwal yg telah diberikanInformasikan jika terdapat tanda-tanda kekambuhan