ASKEP KARSINOMA LIDAH
date post
02-Dec-2015Category
Documents
view
575download
4
Embed Size (px)
description
Transcript of ASKEP KARSINOMA LIDAH
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Tumor adalah suatu benjolan yang disebabkan oleh pertumbuhan sel. Ada
dua macam tumor yaitu:
1. Tumor Jinak
Tumor jinak mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a) Bentuknya bundar dan lonjong.
b) Pertumbuhannya terbatas dan lambat.
c) Mempunyai simpai atau kapsul.
d) Tidak menyebabkan kematian secara langsung.
e) Tidak mempunyai anak sebar.
2. Tumor Ganas Atau Kanker
Ciri-cirinya antara lain :
a) Tidak mempunyai bentuk.
b) Pertumbuhannya cepat dan tidak terbatas serta melewati batas
anatominya.
c) Tidak mempunyai simpai.
d) Mempunyai anak sebar (metastasis).
7
e) Tumor ganas selalu menimbulkan kematian bila tidak ditangani secara
dini.(E. Oswari, 2005, hal: 232)
Tumor rongga mulut ialah tumor yang terdapat di daerah yang terletak
mulai dari perbaatasan kulit selaput lendir bibir atas dan bawah sampai ke
perbatasan palatum durum-palatum mole di bagian atas.(Efiaty Arsyad, 2006, hal:
153)
Karsinoma lidah adalah suatu tumor yang terjadi dasar mulut, kadang-
kadang meluas kearah lidah dan menyebabkan gangguan mobilitas lidah (Van de
Velde,1999).
Tumor lidah adalah sebagian besar kanker lidah adalah karsinoma sel
skuamosa.. Tersebut muncul dari lapisan yang menutupi otot-otot lidah. Sebuah
tumor ganas yang timbul dari epitel yang menutupi lidah. Sebagian besar
karsinoma lidah yang cukup atau kurang dibedakan karsinoma sel skuamosa.
Kanker lidah adalah suatu neoplasma maligna yang timbul dari jaringan
epitel mukosa lidah dengan selnya berbentuk squamous cell carcinoma (cell epitel
gepeng berlapis) , juga beberapa penyakit-penyakit tertentu (premaligna). Kanker
ganas ini dapat menginfiltrasi ke daerah sekitarnya, di samping itu dapat
melakukan metastase secara limfogen dan hematogen.
Jadi dapat disimpulkan tumor lidah adalah suatu tumor yang terjadi pada
permukaan dasar mulut yang timbul dari epitel yang menutupi lidah.
8
B. ANATOMI DAN FISIOLOGI
Lidah secara anatomi terbagi atas 3 bagian, yakni :
1. Apek linguae (ujung lidah)
2. Corpus linguae (badan lidah)
3. Radix linguae (akar lidah)
a) Struktur-struktur Superficial Dari Lidah
Membran mukosa yang melapisi lidah yaitu dipunggung lidah,
dipinggir kanan dan kiri dan disebelah muka terdapat tonjolan yang kecil-
kecil disebut dengan papillae. Dasarnya papillae ini terdapat kuncup-kuncup
pengecap sehingga kita dapat menerima / merasa cita rasa. Ada empat macam
9
papillae, yaitu: papillae filiformes, papillae fungiformes, papillae
circumvallatae dan papillae foliatae.
Area dibawah lidah disebut dasar mulut. Membran mukosa disini
bersifat licin, elastis dan banyak terdapat pembuluh darah yang menyebabkan
lidah ini mudah bergerak, serta pada mukosa dasar mulut tidak terdapat
papillae. Dasar mulut dibatasi oleh otot-otot lidah dan otot-otot dasar mulut
yang insertionya disebelah dalam mandibula. Disebelah dalam mandibula ini
terdapat kelenjar-kelenjar ludah sublingualis dan submandibularis.
b) Otot-otot Pada Lidah
Lidah adalah satu organ otot dengan kekenyalan yang baik sekali
sewaktu bergerak, hal ini dapat dilihat pada waktu mengunyah. Lidah
sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot. Otot intrinsik lidah melakukan
semua gerakkan halus, sementara otot ekstrinsik mengaitkan lidah pada
bagian sekitarnya serta melaksanakan gerakkn-gerakkan kasar yang sangat
penting pada saat mengunyah
dan menelan.
c) Persarafan Pada Lidah
Lidah memiliki persarafan yang majemuk. Otot-otot lidah mendapat
pensarafan dari urat saraf hipoglosus (saraf XII). Daya perasaannya dibagi
menjadi perasaan umum, yang menyangkut taktil perasa seperti
10
membedakan ukuran, bentuk, susunan, kepadatan suhu, dan sebagainya, dan
rasa pengecap khusus.
Implus perasaan umum bergerak mulai dari bagian anterior lidah
dalam serabut saraf lingual yang merupakan sebuah cabang urat saraf cranial
V, sementara implus indera pengecap bergerak dalam khorda timpani bersama
saraf lingual, kemudian bersatu dengan sara cranial VII, yaitu nervus saraf
fasialis.
d) Aliran Limfa Pada Lidah
Aliran limfa disini penting oleh karena berhubungan dengan
penyebaran dini carcinoma lidah.Penyaluran limfe melalui lingua terjadi
melalui 4 jalur :
1) Limfe dari bagian 1/3 posterior lingua disalurkan ke cervikalis profunda
superior dikedua sisi.
2) Limfe dari bagian medial 2/3 anterior lingua disalurkan langsung ke
cervicalis profunda inferior.
3) Limfe dari bagian lateral 2/3 anterior lingua disalurkan ke
submandibularis
4) Limfe dari ujung lingua disalurkan ke submentalis
11
C. ETIOLOGI
Kanker rongga mulut memiliki penyebab yang multifaktorial dan suatu
proses yang terdiri dari beberapa langkah yang melibatkan inisiasi, promosi dan
perkembangan tumor. Secara garis besar, etiologi kanker rongga mulut dapat
dikelompokkan atas :
1. Faktor lokal, meliputi kebersihan rongga mulut yang jelek, iritasi kronis dari
restorasi, gigi-gigi karies/akar gigi, gigi palsu.
2. Faktor luar, antara lain karsinogen kimia berupa rokok dan cara
penggunaannya, tembakau, agen fisik, radiasi ionisasi, virus, sinar matahari.
3. Faktor host, meliputi usia, jenis kelamin, nutrisi imunologi dan genetik
D. PATOFISIOLOGI
Dasar lidah memainkan peran penting dalam berbicara dan menelan.
Selama fase faring menelan, makanan dan cairan yang mendorong ke arah
oropharing dari rongga mulut oleh lidah dan otot-otot pengunyahan. Laring
terangkat, efektif menekan katup tenggorok dan memaksa makanan, cair, dan air
liur ke dalam kerongkongan hypopharynx dan leher rahim.
Meskipun laring menghasilkan suara, lidah dan faring adalah organ utama
yang membentuk suara. Kerugian jaringan dari dasar daerah lidah mencegah
penutupan yang kedap air dengan laring selama tindakan menelan.
Ketidaksesuaian ini memungkinkan makanan dan cairan untuk melarikan diri ke
12
dalam faring dan laring, koreografer dengan hati-hati mengubah refleks menelan
dan sering mengakibatkan aspirasi. Baik neurologis penurunan dan perubahan
dalam tindakan terkoordinasi menelan dari penyakit berbahaya di daerah ini dapat
merusak mempengaruhi pada kemampuan berbicara dan menelan.
Squamous sel carcinoma pada lidah sering timbul pada daerah epithelium
yang tidak normal, tetapi selain keadaan tersebut dan mudahnya dilakukan
pemeriksaan mulut, lesi sering tumbuh menjadi lesi yang besar sebelum pasien
akhirnya datang ke dokter gigi. Secara histologis tumor terdiri dari lapisan atau
kelompok sel-sel eosinopilik yang sering disertai dengan kumparan keratinasi.
Menurut tanda histology, tumor termasuk dalam derajat I IV (Broder). Lesi
yang agak jinak adalah kelompok pertama yang disebut carcinoma verukcus oleh
Ackerman. Pada kelompok ini, sel tumor masuk, membentuk massa papileferus
pada permukaan. Tumor bersifat pasif pada daerah permukaannya, tetapi jarang
meluas ke tulang dan tidak mempunyai anak sebar. Lidah mempunyai susunan
pembuluh limfe yang kaya, hal ini akan mempercepat metastase kelenjar getah
bening dan dimungkinkan oleh susunan pembuluh limfe yang saling berhubungan
kanan dan kiri.
Tumor yang agak jinak cenderung membentuk massa papiliferus dengan
penyebaran ringan kejaringan didekatnya. Tumor paling ganas menyebar cukup
dalam serta cepat ke jaringan didekatnya dengan penyebaran permukaan yang
kecil, terlihat sebagai ulser nekrotik yang dalam. Sebagian besar lesi yang terlihat
13
terletak diantara kedua batas tersebut dengan daerah nekrose yang dangkal pada
bagian tengah lesi tepi yang terlipat serta sedikit menonjol. Walaupun terdapat
penyebaran lokal yang besar, tetapi anak sebar tetap berjalan. Metastase
haematogenus terjadi pada tahap selanjutnya.
E. MANIFESTASI KLINIK
1. Keluhan yang paling sering nyeri yang tak terasa sakit atau massa yang tidak
dapat sembuh.
2. Lesi tipikal adalah ulkus indurasi yang sangat nyeri dengan peningkatan
sudut.
3. Sejalan dengan kemajuan kanker pasien dapat mengeluhkan nyeri tekan,
kesulitan mengunyah, menelan, dan berbicara, batuk dengan sputum bersemu
darah atau terjadi perbesaran nodus limfe servikal.(Baughman Diane C., 2000,
hal: 295)
F. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan bervariasi dengan sifat dari lesi, cara yang dipilih dokter,
dan pilihan pasien. Pembedahan reseksi, terapi kemoterapi, atau kombinasinya
mungkin saja menjadi efektif.
1. Kanker bibir, lesi kecil dieksisi dengan bebas , lesi yang lebih besar mungkin
ditangani dengan terapi radiasi.
14
2. Kanker lidah ditangani secara agresif, angka kekambuhnya tinggi.
3. Diseksi leher radikal untuk metastasis kanker oral ke saluran limfatik pada
region leher.(Baughman Diane C., 2000, hal: 295)
Reseksi pembedahan pada kanker mulut mencakup mandibulectomi
parsial, hemiglossectomi atau total glossectomi, dan resection bagian dasar mulut
dengan buccal mukosa. Prosedur pembedahan mencakup pembedahan leher
dengan pengangkatan otot leher lain, vena jugularis interna, kelenjar gondok,