askep kanker TIROID

download askep kanker TIROID

of 24

description

kelenjar tiroid

Transcript of askep kanker TIROID

LAPORAN PENDAHULUAN

KATA PENGANTARAssalamualaikum wr.wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Kami panjatkan atas terselesaikannya makalah ini dengan judul CA TIROID sebagai hasil penugasan mata ajaran ONKOLOGY.Dengan terselesaikannya makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.

Makalah ini tidaklah luput dari kekurangan, oleh karena itu kami memohon maaf atas segala kekurangan tersebut dan kami harapkan juga saran dan kritik untuk perbaikan makalah ini.

Demikian sedikit dari kami, atas perhatian kritik dan saran kami ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum wr.wb.

Penulis

DAFTAR ISIHalaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang ...................................................................................................................... 3B. Tujuan Masalah .......................................................................................................... 3BAB II Tinjauan PustakaA. Definisi............................................................................................................................ 4B. Klasifikasi...................................................................................................................... 4C. Etiologi........................................................................................................................... 6D. Anfis................................................................................................................................ 7

E. Patofisologi......................................................................... .......................................... 8F. Pathway ..................................................................................................................... 10B. Manifestasi klinik.................................................................................................... 11G. Komplikasi................................................................................................................ 13H. Pemeriksaan Penunjang....................................................................................... 13I. Asuhan Keperawatan.............................................................................................. 16BAB IIIPenutup ............................................................................................................................... 23

Daftar Pustaka ................................................................................................................. 24

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKalenjer tiroid yang terletak tepat dibawah laring sebelah kanan dan kiri depan trakea. Sekresi tiroid terutama diatur hormon perangsang tiroid yang disekresi oleh kelenjer hipofisis anterior berupa tiroksin (T4), triiodotironin (T3), yang mempunyai efek nyata pada kecepatan metabolisme tubuh. Kelenjar ini juga menyekresikan kalsitonin, suatu hormon yang penting untuk metabolisme kalsium.Tidak adnya sekresi tiroid sama sekali biasanya menyebabkan laju metabolisme turun sekitar 40 % di bawah normal dan sekresi tiroksin yang berlebihan sekali dapatmenyebabkan laju metabolisme basal meningkat 60-100% di atas normal yang beresiko terjadinya hipertiroidisme pada tubuh.B. Tujuan Masalah1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memahami konsep dasar C.A tiroid.2. Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu menjelaskan definisi C.A tiroid.

- Mahasiswa mampu memahami etiologi, manifestasi klinik, patofisiologi, pathway, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan C. A tiroid.

3. Mahasiswa mampu mengimplementasikan asuhan keperawatan pada pasien anak dengan C.A tiroid .BAB II

TINJAUAN TEORIA. DEFINISI

Kanker thyroid adalah kanker yang terjadi pada sel sel thyroid. Thyroid adalah sebuah kelenjar yang terletak pada leher yang berbentuk kupu kupu. Kelenjar thyroid menghasilkan hormon tiroksin yang mengatur denyut jantung, tekanan darah, laju metabolism, suhu dan berat badan.Kanker Tiroid adalah suatu keganasan pada tiroid yang memiliki 4 tipe yaitu: papiler, folikuler, anaplastik dan meduler. Kanker tiroid jarang menyebabkan pembesaran kelenjar, lebih sering menyebabkan pertumbuhan kecil (nodul) dalam kelenjar. Sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak, biasanya kanker tiroid bisa disembuhkan. Kanker tiroid adalah neo plasma yang jinak berasal dari sel epitel yamg tumbuh pada kelenjar gondok (ahmas AK. Muda , 1994; 118)B. KLASIFIKASI

Menurut WHO, tumor epitel maligna tiroid dibagi menjadi :1.Karsinoma Folikuler.

Terdapat kira-kira 25 % dari seluruh karsinoma tiroid yang ada, terutama mengenai kelompok usia diatas 50 tahun. Menyerang pembuluh darah yang kemudian menyebar ke tulang dan jaringan paru. Jarang menyebar ke daerah nodes limpa tapi dapat melekat/menempel di trakea, otot leher, pembuluh darah besar dan kulit, yang kemudian menyebabkan dispnea serta disfagia. Bila tumor mengenai The Recurrent Laringeal Nerves, suara klien menjadi serak. Prognosisnya baik bila metastasenya masih sedikit pada saat diagnosa ditetapkan.2.Karsinoma Papilar.

Merupakan tipe kanker tiroid yang sering ditemukan, banyak pada wanita atau kelompok usia diatas 40 tahun. Karsinoma Papilar merupakan tumor yang perkembangannya lambat dan dapat muncul bertahun-tahun sebelum menyebar ke daerah nodes limpa. Ketika tumor terlokalisir di kelenjar tiroid, prognosisnya baik apabila dilakukan tindakan Tiroidektomi parsial atau total.

3.Karsinoma Medular.

Timbul di jaringan tiroid parafolikular. Banyaknya 5 10 % dari seluruh karsinoma tiroid dan umumnya mengenai orang yang berusia diatas 50 tahun. Penyebarannya melewati nodes limpa dan menyerang struktur di sekelilingnya. Tumor ini sering terjadi dan merupakan bagian dari Multiple Endocrine Neoplasia (MEN) Tipe II yang juga bagian dari penyakit endokrin, dimana terdapat sekresi yang berlebihan dari kalsitonin, ACTH, prostaglandin dan serotonin.

4.Karsinoma berdiferensiasi buruk (Anaplastik).

Merupakan tumor yang berkembang dengan cepat dan luar biasa agresif. Kanker jenis ini secara langsung menyerang struktur yang berdekatan, yang menimbulkan gejala seperti:

a.Stridor (suara serak/parau, suara nafas terdengar nyaring).

b.Suara serak.

c.Disfagia

Prognosisnya jelek dan hampir sebagian besar klien meninggal kira-kira 1 tahun setelah diagnosa ditetapkan. Klien dengan diagnosa karsinoma anaplastik dapat diobati dengan pembedahan paliatif, radiasi dan kemoterapi.

Stadium Cancer Thyroid :

Stadium kanker ini tidaksaja berdasarkan histopatologi, ekstensi lokal, regional dan metastase jauh, tetapi juga pada umur dan jenis kelamin. Klasifikasi TNM adalah sebagai berikut:

Tipe dan stadium45 tahun

Folikuler

vStadium I

vStadium II

vStadium III

vStadium IVSetiap T, setiap N, M0

Setiap T, setiap N, M1

-

-T1, N0, M0

T2-4, N0, M0

Setiap T, N1, M0

Setiap T, setiap N, M0

Meduler

vStadium I

vStadium II

vStadium III

vStadium IV-

setiap T, setiap N, M0

-

setiap T, setiap N, M1T1, N0, M0

T2-4, N0, M0

Setiap T, N1, M0

Setiap T, setiap N, M1

Tdkdapatdikalsifikasikn

vStadium I

vStadium II

vStadium III

vStadium IV-

-

-

setiap T, setiap N, etiap M-

-

-

setiap T, setiap N, setiap M

Catatan :Tx : tumor tidak dapat ditentukanT0 : Tidak ada tumorT1 : tumor berdiameter terpanjang < 3 cm

T2 : tumor berdiameter terpanjang >3 cmT3 : fikus intraglanduler multipleT4 : tumor primer terfiksasi

(A.Boedisantoso R 1996, 783)C. ETIOLOGI

Etiologi dari penyakit ini belum pasti, yang berperan khususnya untuk terjadi well differentiated(papiler dan folikuler) adalah radiasi dan goiter endemis, dan untuk jenis meduler adalah factorgenetic. Belum diketahui suatu karsinoma yang berperan untuk kanker anaplastik dan meduler. Diperkirakan kanker jenis anaplastik berasal dari perubahan kanker tiroid berdiferensia baik(papiler dan folikuler), dengan kemungkinan jenis folikuler dua kali lebih besar. Radiasi merupakan salah satu faktor etiologi kanker tiroid. Banyak kasus kanker pada anak-anak sebelumnya mendapat radiasi pada kepala dan leher karena penyakit lain. Biasanya efek radiasi timbul setelah 5-25 tahun, tetapi rata-rata 9-10 tahun. Stimulasi TSH yang lama juga merupakan salah satu faktor etiologi kanker tiroid. Faktor resiko lainnya adalah adanya riwayat keluarga yang menderita kanker tiroid dan gondok menahun.D. ANATOMI DAN FISIOLOGI

Kelenjer tiroid merupakan organ berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di anterior dari trakea pada cincin trakea ke 2-3. Kelenjar ini terdiri dari dua lobus yang dihubungkan oleh isthmus pada bagian tengahnya. Setiap lobus berukuran panjang 3-4 cm, lebar 2 cm, dan tebalnya hanya beberapa mm. Isthmus tingginya 12-15 mm, terkadang terdapat lopbus piramidalis di midline, superior dari isthmus. Berat tiroid sehat hanya sekitar 25 g dan tidak teraba dari luar.

Vaskularisasi tiroid disuplai oleh arteri tiroidalis superior bilateral yang merupakan cabang dari arteri carotis eksternal dan arteri tiroidalis inferior bilateral yang merupakan cabang dari trunkus tiroservikalis. Drainase tiroid melalui tiga pasang vena yaitu vena tiroidalis superior media dan inferior kanan dan kiri. Struktur penting yang berdekatan dengan kalenjar tiroid adalah nervus laringeus superior, nervus laringeus inferior, kelenjar paratiroid dan esofagus.

Jaringan tiroid memiliki dua jenis sel yang memproduksi hormon. Sel folikuler memproduksi hormon tiroid, yang berperan untuk mempengaruhi denyut jantung, suhu tubuh, dan tingkat energi. Sedangkan sel C/ sel parafolikuler memproduksi kalsitonin yang membantu mengendalikan kadar kalsium dalam darah.

kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yaitu triiodotironin (T3) dan tetraiodo-thyronine (T4). Hormon ini mengatur sistem metabolisme tubuh. Produksi hormon tiroid diatur oleh otak melalui tirodtropin releasing hormon (TRH) dan tiroid stimulating hormon (TSH). Hormon TRH diproduksi hipotalamus, sedangkan TSH diproduksi oleh hipofisis ( pituitari gland).

Jika TSH meningkat maka kerja kelenjer tiroid dalam memproduksi hormon T3 (triiodotironin) dan T4 (tiroksin) meningkat. Hal sebaliknya terjadi bila TSH menurun. Tetapi kerja TSH juga diatur oleh kadar hormon tiroid (T3 dan T4) yang beredar dalam darah.

Jika kadar T3 dan T4 berlebihan dalam darah, maka akan memberikan efek negatif terhadap hipotalamus dan hipofisis sehingga kadar TSH akan menurun, sehingga sel flikuler kelenjar tiroid mengurang produksi hormon T3 dan T4, dan sebaliknya. Inilah yang disebut negative feedback mechanism. Lebih dari 99% T4 dan 98% T3 dalam sirkulasi berikatan dengan protein, yaitu TBG (tiroxin binding globulin). TBPA (tiroxin binding prealbumin) dan albumin. Sisanya dalam bentuk bebas. Kadar free T4 inilah yang berdampak pada gejala klinis hipertiroid atau hipotiroid. TSH dan free T4 merupakan indikator pertama dari fungsi kelenjar tiroid.E. PATOFISIOLOGI

Adenokarsinoma papiler biasanya bersifat multisentrik dan 50% penderita dengan ada sarang ganas dilobus homolateral dan lobus kontralateral. Metastasis mula-mula ke kelenjar limfe regional, dan akhirnya terjadi metastasis hematogen. Umumnya adenokarsinoma follikuler bersifat unifokal, dengan metastasis juga ke kelenjar limfe leher, tetapi kurang sering dan kurang banyak, namun lebih sering metastasisnya secara hematogen. Adenokarsinoma meduller berasal dari sel C sehingga kadang mengeluarkan kalsitonin (sel APUD). Pada tahap dini terjadi metastasis ke kelenjar limfe regional. Adenokarsinoma anaplastik yang jarang ditemukan, merupakan tumor yang tumbuh agresif, bertumbuh cepat dan mengakibatkan penyusupan kejaringan sekitarnya terutama trakea sehingga terjadi stenosis yang menyebabkan kesulitan bernafas. Tahap dini terjadi penyebaran hematogen. Dan penyembuhan jarang tercapai. Penyusupan karsinoma tiroid dapat ditemukan di trakea, faring, esophagus, N.rekurens, pembuluh darah karotis, struktur lain dalam darah dan kulit. Sedangkan metastasis hematogen ditemukan terutama di paru, tulang, otak dan hati.Neoplasma tiroid sering timbul sebagai pembesaran tiroid yang diskret. Kadang-kadang mirip goiter noduler jinak. Nodule-nodule tiroid dapat diraba, kebanyakan nodule tersebut jinak, namun beberapa nodule goiter bersifat karsinoma. Untuk menentukan apakah nodule tiroid ganas atau tidak, harus dinilai factor-faktor resiko dan gambaran klinis massa tersebut, dan harus dilakukan beberapa pemeriksaan laboratorium. Karsinoma tiroid biasanya kurang menangkap yodium radioaktif dibandingkan kelenjar tiroid normal yang terdapat disekelilingnya. Dengan cara scintiscan. nodule akan tampak sebagai suatu daerah dengan pengambilan yodium radioaktif yang berkurang, Tehnik yang lain adalah dengan echografi tiroid untuk membedakan dengan cermat massa padat dan massa kistik.

Karsinoma tiroid biasanya padat, sedangkan massa kistik biasanya merupakan kista jinak. Karsinoma tiroid harus dicurigai berdasarkan tanda klinis jika hanya ada satu nodul yang teraba, keras, tidak dapat digerakkan pada dasarnya dan berhubungan dengan limfadenopati satelit.

Kanker Tiroid secara klinis dapat dibedakan menjadi suatu kelompok besar neoplasma berdiferensiasi baik dengan kecepatan pertumbuhan yang lambat dan kemungkinan penyembuhan yang tinggi, dan suatu kelompok kecil tumor anaplastik dengan kemungkinan fatal.

1. Karsinoma papilaris

Jenis yang paling banyak ditemukan, Neoplasma tumbuh lambat dan menyebar melalui saluran getah bening ke kelenjar getah bening regional.

2. Karsinoma folikuler

Tumor sangat mirip tiroid normal, meskipun pada suatu saat dapat berkembang secara progresif, cepat menyebar ketempat-tempat yang jauh letaknya. Tumor ini tidak hanya secara histologis menyerupai folikel tiroid, tetapi juga mampu menangkap yodium radioaktif. Cara metastasis melalui aliran darah ketempat jauh letaknya seperti paru-paru dan tulang.3. Karsinoma meduler

Sel asal neoplasma ini adalah sel C atau sel parafolikuler. Seperti sel prekursornya, maka tumor ini sanggup mensekresi kalsitonin. Meskipun tampaknya tumor ini tumbuh lambat, tumor cenderung mengalami metastasis ke kelenjar getah bening local pada stadium dini. Kemudian tumor ini akan menyebar melalui aliran darah ke paru-paru, hati, tulang dan organ-organ tubuh lainnya dan ada kecenderungan bermetastasis pada stadium dini. Perkembangan dan perjalanan klinisnya dapat diikuti dengan mengukur kadar kalsitonin serum

4. Karsinoma anaplastik

Jenis tumor ini sangat ganas dan penyebarannya sangat cepat serta berdiferensiasi buruk. Karsinoma ini memperlihatkan bukti invasi lokal pada stadium dini ke struktur-struktur disekitar tiroid, serta metastasis melalui saluran getah bening dan aliran darah.WOC

Sel abnormal di tyroidberproliferasi

Menginvasi jar. Sekitar

metastase ke tempat lain

Perubahan patologik sistem

Nyeri

Obstruksi sal. Napas

Ggn. komunikasi

E.TANDA DAN GEJALA1. Sebuah benjolan, atau bintil di leher depan (mungkin cepat tumbuh atau keras) di dekat jakun. Nodul tunggal adalah tanda-tanda yang paling umum kanker tiroid.

2. Sakit di tenggorokan atau leher yang dapat memperpanjang ke telinga.

3. Serak atau kesulitan berbicara dengan suara normal.

4. Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher. Mereka dapat ditemukan selama pemeriksaan fisik.

5. Kesulitan dalam menelan atau bernapas atau sakit di tenggorokan atau leher saat menelan. Ini terjadi ketika mendorong tumor kerongkongan Anda.

6. Batuk terus-menerus, tanpa dingin atau penyakit lain.Kecurigaan klinis adanya karsinoma tiroid didasarkan pada observasi yang dikonfirmasikan dengan pemeriksaan patologis dan dibagi dalam kecurigaan tinggi, sedang dan rendah. Yang termasuk kecurigaan tinggi adalah:

Riwayat neoplasma endokrin multipel dalam keluarga. Pertumbuhan tumor cepat. Nodul teraba keras. Fiksasi daerah sekit Paralisis pita suara. Pembesaran kelenjar limpa regional Adanya metastasis jauh Kecurigaan sedang adalah: Usia 60 tahun. Riwayat radiasi leher Jenis kelamin pria dengan nodul soliter. Tidak jelas adanya fiksasi daerah sekitar. Diameter lebih besar dari 4 cm dan kistik.F. PENATALAKSANAAN KANKER TIROIDPenatalaksanaan medis dengan cara :

1. Therapi Radiasi (Chemotherapi)

2. Operasi: Pengangkatan Kelenjar tiroid baik sebagian (Tiroidectomi Partial), maupun seluruhnya (Tiroidectomi Total) Peran perawat adalah dalam penatalaksanaan Pre-Operatif, Intra Operatif dan Post Operasi:1. Penatalaksanaan Pre Operasi yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut:

Inform Concern (Surat persetujuan operasi) yang telah ditandatangani oleh penderita atau penanggung jawab penderita

Keadaan umum meliputi semua system tubuh terutama system respiratori dan cardiovasculer

Hasil pemeriksaan / data penunjang serta hasil biopsy jaringan jika ada

Persiapan mental dengan suport mental dan pendidikan kesehatan tentang jalannya operasi oleh perawat dan support mental oleh rohaniawan

Konsul Anestesi untuk kesiapan pembiusan

Sampaikan hal-hal yang mungkin terjadi nanti setelah dilakukan tindakan pembedahan terutama jika dilakukan tiroidectomi total berhubungan dengan minum suplemen hormone tiroid seumur hidup.

2. Penatalaksanaan Intra Operasi

Peran perawat hanya membantu kelancaran jalannya operasi karena tanggung jawab sepenuhnya dipegang oleh Dokter Operator dan Dokter Anesthesi.

3. Penatalaksanaan Post Operasi (di ruang sadar)

Observasi tanda-tanda vital pasien (GCS) dan jaga tetap stabil

Observasi adanya perdarahan serta komplikasi post operasi

Dekatkan peralatan Emergency Kit atau paling tidak mudah dijangkau apabila sewaktu-waktu dibutuhkan atau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

Sesegera mungkin beritahu penderita jika operasi telah selesai dilakukan setelah penderita sadar dari pembiusan untuk lebih menenangkan penderita

Lakukan perawatan lanjutan setelah pasien pindah ke ruang perawatan umum

G. KOMPLIKASI

Komplikasi yang sering muncul adalah pada tiroidektomi yang meliputi:

1. Perdarahan

2. Masalah terbukanya vena besar atau vena tiroidea superior dan menyebabkan embolisme udara.

3. Trauma pada nervus laringeus rekurens.

4. Sepsis yang meluas ke mediastinum.

5. Hipotiroidisme pasca bedah.

6. Hipokalsemi karena terangkatnya kelenjer paratiroid pada saat pembedahan.

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG KANKER TIROID1. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yang membedakan tumor jinak dan ganas tiroid belum ada yang khusus, kecuali kanker meduler, yaitu pemeriksaan kalsitonon dalam serum. Pemeriksaan T3 dan T4 kadang-kadang diperlukan karena pada karsinoma tiroid dapat terjadi tiroktositosis walaupun jarang. Human Tiroglobulin (HTG) Tera dapat dipergunakan sebagai tumor marker dan kanker tiroid diferensiasi baik. Walaupun pemeriksaan ini tidak khas untuk kanker tiroid, namun peninggian HTG ini setelah tiroidektomi total merupakan indikator tumor residif atau tumbuh kembali (barsano). Kadar kalsitonin dalam serum dapat ditentukan untuk diagnosis karsinoma meduler.

2. Radiologis

a. Foto X-Ray

Pemeriksaan X-Ray jaringan lunak di leher kadang-kadang diperlukan untuk melihat obstruksi trakhea karena penekanan tumor dan melihat kalsifikasi pada massa tumor. Pada karsinoma papiler dengan badan-badan psamoma dapat terlihat kalsifikasi halus yang disertai stippledcalcification, sedangkan pada karsinoma meduler kalsifikasi lebih jelas di massa tumor. Kadang-kadang kalsifikasi juga terlihat pada metastasis karsinoma pada kelenjar getah bening. Pemeriksaan X-Ray juga dipergunnakan untuk survey metastasis pada pary dan tulang. Apabila ada keluhan disfagia, maka foto barium meal perlu untuk melihat adanya infiltrasi tumor pada esophagus.

b. Ultrasound Ultrasound diperlukan untuk tumor solid dan kistik. Cara ini aman dan tepat, namun cara ini cenderung terdesak oleh adanya tehnik biopsy aspirasi yaitu tehnik yang lebih sederhna dan murah.

c. Computerized Tomografi

CT-Scan dipergunakan untuk melihat prluasan tumor, namun tidak dapat membedakan secara pasti antara tumor ganas atau jinak untuk kasus tumor tiroid.d. Scintisgrafi

Dengan menggunakan radio isotropic dapat dibedakan hot nodule dan cold nodule. Daerah cold nodule dicurigai tumor ganas. Teknik ini dipergunakan juga sebagai penuntun bagi biopsy aspirasi untuk memperoleh specimen yang adekuat.

3. Biopsi aspirasi

Pada dekade ini biopsy aspirasi jarum halus banyak dipergunakan sebagai prosedur diagnostik pendahuluan dari berbagai tumor terutama pada tumor tiroid. Teknik dan peralatan sangat sederhana , biaya murah dan akurasi diagnostiknya tinggi. Dengan mempergunakan jarum tabung 10 ml, dan jarum no.22 23 serta alat pemegang, sediaan aspirator tumor diambil untuk pemeriksaan sitologi. Berdasarkan arsitektur sitologi dapat diidentifikasi karsinoma papiler, karsinoma folikuler, karsinoma anaplastik dan karsinoma meduler.1.Skin test : menggunakan radio isotop

2.Lab : pemeriksaan T3& T43.Kadar kalsitonin

4.USG : menentukan kadar nodul padat, keras, dan kistis

5.MRI

6.Pemeriksaan fungsi tiroid

7.Pemeriksaan potongan beku : untuk membedakan tumor ganas atau jinak sebelum dilakukan pembedahaan.

8.SGOT & SGPT

9.Foto X-Ray

10.Ultrasound

11.CT-Scan : melihat perluasan tumor

12.Biopsy aspirasi

13.Pemeriksaan sidik tiroidASUHAN KEPERAWATAN KANKER TIROID1. Pengkajian

Pengkajian adalah pemikiran dasar deri proses keperawatan yang bertujuan mengumpulkan informasi atau data tentang pasien agar dapar mengidentifikasi, mengenali masalah, masalah kebutuhan kesehatan keperawatan pasien baik fisik, mental, sosial dan lingkungan.

(Masrul effendy 1995 : 18)

a. Pengumpulan data

Pada pengumpulan data ini dapat diperoleh dengan cara observasi pengukuran terhadap obyek dan pemeriksaan data yang tertulis.

i. Anamnesa

1. Identitas pasien

Meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin, alamat, no RMK, tgl MRS, pekerjaan, agama.

2. Riwayat kesehatan

a. Keluhan utama

Kelihan apa yang paling dirasakan oleh klien yang datang saat berobat. Pada klien karsinoma tiroid biasanya mengeluh terasa nyeri bila dibuat menelan karena adanya desahan esofagus

b. Riwayat kesehatan sekarang

Dimulai sejak klien menemukan benjolan yang keras / kenyal bila diraba dan melekat pada leher.

c. Riwayat kesehatan dahulu

Karsinoma tiroid bermula pada masa kanak-kanak atau dewasa awal adenokarsinoma folikular biasanya tampak pada usia di atas 40 tahun.

d. Riwayat penyakit keluarga

Di dalam keluarga apakah ada yang menderita penyakit karsinoma tiroid atau enyakit keturunan atau menular.

3. Pola-pola fungsi kesehatan

a. Pola Persepsi dan Tata Laksana Hidup Sehat

Bagaimana tanggapan klien terhadap penyakitnya dan tata cara perawatannya serta baimana tanggapan klien mengenai kebiasaan hidup sehat.b. Pola Nutrisi dan Metabolisme

Pada klien dengan karsinoma tiroid tidak ada panyangan tentang makan, pada metabolisme terjadi perubahan yaitu terjadi peningkatan nafsu makan dan penurunan berat badan

c. Pola Aktivitas

Pada klien pre op tidak ada terbatasan untuk aktivitas semua dilakukan seperti biasa, mungkin pada post op klien bisa terjadi keterbatasan aktivitas karena proses pembedahan.

d. Pola Eliminasi

Dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi baik alvi maupun urine tidak terdapat gangguan, kalaupun ada mungkin disebabkan faktor lain.

e. Pola Sensori dan Kognitif

Pada sensori biasanya klien kanker tiroid tidak mengalami gangguan. Pada kognitif mungkin pengertian klien mengenal penyakitnya masih kurang bahkan tidak tau cara mengatasinya klien hanya merasa cemas.

f. Pola Persepsi Diri

Pada klien dengan kanker tiroid biasa juga terjadi perubahan sosial, karena minder atas penyakitnya.

g. Pola Hubungan Peran

Dengan adanya penyakit yang diderita klien bisa juga klien merasa malu berhubungan dengan orang lain.

h. Pola Reproduksi dan Sexual

Pada klien kanker tiroid tidak ada gangguan pada reproduksinya dan sexual kalaupun ada disebabkan oleh faktor lain.

i. Pola Penanggulangan Stress

Pada siapa biasanya klien menceritakan masalahnya, bagaimana kaping yang digunakannya.

j. Pola Tata Nilai dan Kepercayaan

Agama apa yang dianut, apakah selama sakit ia masih mampu menjalankan ibadah atau ada perubahan yang berhubungan dengan penyakit yang diderita.4. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum

Kesadaran kompos mentis, tekanan darah dalam batas normal (120/80 mmHg) adapun terjadi peningkatan tekanan darah bisa disebbakan adanya komplilaso atau adanya riwayat hipertensi.2. Kepala

Pada kepala bentuk normo cephalik dan simetris tidak terdapat penonjolan dan tidak mengalami nyeri kepala.3. Leher

Pada insfeksi leher terdapat bukti gaiter yang dibuktikan oleh pembengkakan pada area leher atau suatu benjolan di bagian depan leher yang bergerak bila dibuat menelan apabila di palpasi teraba benjolan yang keras / kenyal.

4. Rambut

Pada pemeriksaan rambut tidak didapatkan. Suatu kelainan pada kasus endokrin terjadi kerontokan rambut biasanya pada pasien diabetes melitus miksedema.

5. Mata

Pada klien karsinoma tiroid bisa terjadi kelainan kesulitan memfokuskan mata.

6. Telingga

Klien karsinoma tiroid tidak dijumpai adanya kelainan pada telinga yaitu benjolan atau nyeri tekan.

7. Hidung

Pada hidung tidak ditemukan difarmitus, septum deviasi, apabila ada sekret, bau, obstruksi dan polip disebabkan komplikasi lain.

8. Mulut

Pada mulut, gusi tidak didapatkan ulkus perdarahan.

9. Thorax

Pada daerah thorax pada klien karsinoma tiroid tidak didapatkan kelainan bentuk thorax.

10. Kulit

Pada pemeriksaan kulit ada perubahan-perubahan ada kulit yaitu hangat, kulit lembab, palmar, eritema.

11. Abdomen

Pada klien karsinoma tiroid inspeksi abdomen tidak ada suatu, kelainan (membuncit, datar, penonjolan, umbilikus menonjol masuk kedalam) kemampuan didapatkan itu merupakan bawaan klien pada palpasi turgor kulit, tidak nyeri, hepar tidak teraba, pada auskultasi peristaltik usus normal (tidak terjadi peningkatan).12. Gastrointestinal

Pada sistem gastrointestinal adapun perubahan-perubahan yaitu peningkatan nafsu makan, diare, penurunan berat badan.

13. Genetourinaria

Bisa terjadi urin dalam jumlah banyak.

14. Kardiovaskuler

Bisa terjadi perubahan-perubahan yaitu takikardi, nadi kuat, takipnea.

15. Neurologis

Bisa terjadi perubahan-perubahan insomnia, peka, agitosi, tremor, gelisah, hiperrefleksia pada reflek tendam.

16. Metabolik

Terdapat perubahan-perubahan metabolik (intalerasi ada panas, peningkatan suhu).Keluhan utama klien, mencakup gangguan pada berbagai sistem tubuh:

1)Sistem pulmonary

2)Sistem pencernaan

3)Sistem kardiovaskuler

4)Sistem musculoskeletal

5)Sistem neurologik dan Emosi/psikologis

6)Sistem reproduksi

7)Metabolik

2. Diagnosa

Nyeri b/d adanya desakan/pembengkakan oleh nodule tumor

Bersihan jalan napas tidak efektif b/d obstruksi trakea akibat desakan massa tumor

Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengancedera pita suara2. Intervensi

NODIAGNOSANOCNIC

1.Nyeri b/d adanya desakan/pembengkakan oleh nodule tumor

Pain Level pain control comfort level

Kriteria Hasil:

Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tekhnik non farmakologiuntukmengurangi nyeri, mecari bantuan.

Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan Menggunakan manajemen nyeri.

Mampumengenali nyeri(skala, intensitas,frekuensi dan tanda nyeri)

Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang Tanda vital dalam rentang normal Tidak mengalamigangguan tidur

Pain Management - Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi - Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan - Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan - Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,pencahayaan dan kebisingan- Kurangi faktor presipitasi nyeri- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi- Ajarkan tentang teknik non farmakologi:napasdalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri- Tingkatkan istirahat- kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil- Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali

2.Bersihan jalan napas tidak efektif b/d obstruksi trakea akibat desakan massa tumor

Respiratory status : Ventilation Respiratory status : Airway patency Aspiration Control

Kriteria Hasil : Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, bernafas denganmudah, tidak ada pursedlips) Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal) Mampu mengidentifikasikan dan mencegah faktor yang dapat menghambat jalan nafas

Airway suction:

- Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning- Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning- Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suction- Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalamAirway management:

- Posisikan pasien untuk memaksimalkanVentilasi- Lakukan fisioterapi dada jika perlu- Keluarkan sekret dengan batuk atauSuction- Auskultasi suara nafas, catat adanya suaraTambahan- Berikan bronkodilator bila perlu- Monitor status hemodinamik- Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab- Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.- Monitor respirasi dan status O2

3. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan pada pita suara. Communication ability

Communication: expressive ability.

Communication: receptive ability.

Kriteria hasil:

a. Mampu menerima dan menyampaikan pesan dengan metode alternatif tulisan, isyarat.

b. Mendemonstrasikan peningkatan kemampuan untuk berkomunikasi secara bertahap.

c. Mendemonstrasikan peningkatan kemampuan untuk memahami isi komunikasi verbal dan non verbal.

d. Tidak terjadi frustasi yang berhubungan dengan kerusakan komunikasi.- Meningkatkan komunikasi.

- memperbaiki komunikasi.

BAB IIIPENUTUP

KESIMPULAN

Kanker tiroid merupakan salah satu gangguan endokrin. Gangguan ini lebih banyak terjadi pada wanita dengan distribusi berkisar antara 2:1 sampai 3:1. Insidensinya berkisar antara 5,4 30 %.

Berdasarkan usia, kanker tiroid jenis papiler biasanya terjadi pada pasien berusia kurang dari 40 tahun. Yang berperan dalam well differentiated carcinoma (papiler dan folikuler) adalah radiasidan goiter endemis , dan untuk jenis meduler adalah faktor genetik.

Kanker tiroid jenis meduler dapat diketahui dengan tes laboratorium, yaitu pemeriksaan kalsitonin dalam serum. Pemeriksaan T3 dan T4 kadang-kadang diperlukan karena padakarsinoma tiroid dapat terjadi tirotoksitosis walaupun jarang. Pemeriksaan X-Ray jaringan lunak di leher kadang-kadang diperlukan untuk melihat obstruksi trakhea karena penekanan tumor dan melihat kalsifikasi pada massa tumor.

Ultrasonografi diperlukan untuk membedakan tumor solid dan kistik, dan cara ini aman serta tepat. CT-Scan dipergunakan untuk melihat perluasan tumor, namun tidak dapat membedakan secara pasti antara tumor ganas dan jinak. Dengan menggunakan radioisotropik dapat dibedakan hotnodule dan cold nodule. Pada dekade terakhir ini biopsi aspirasi banyak dipergunakan sebagai prosedur diagnostik pendahuluan dari berbagai tumor terutama pada tumor tiroid.

DAFTAR PUSTAKADoenges Marlyn E, Moorhouse Mary Frances, Geissler Alice C. 1999. Pedoman AsuhanKeperawatan Edisi ke-3 Buku Kedokteran. Jakarta: EGC

Dr. Suyatno, dkk. 2014. Bedah Onkologi Diagnosis & Terapi Ed: 2. Jakarta: Sagung Seto.Long Barbara C. 1996. Medical Bedah II. Bandung : Yayasan IAPK Pajajaran

Price Sylvia A, Wilson Lorraine M. 1995. Patifisiologi Edisi ke-4 Buku ke II Buku Kedokteran.Jakarta: EGC

Tugas Onkologi (CA Tiroid)Page 3