ASKEP KANKER

43
ASKEP KANKER A. pengertian Kanker adalah penyakit yang menyerang proses dasar kehidupan sel, mengubah genom sel (komplemen genetik total sel) dan menyebabkan penyebaran liar dan pertumbuhan sel-sel. Kanker adalah istilah umum untuk petumbuhan sel tidak normal(yaitu, tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan tidak berirama) yang dapat menyusup ke jaringan tubuh normal sehingga mempengaruhi fungsi tubuh. Kanker bukan merupakan penyakit menular. (mengenal seluk beluk kaker.2008) Kanker merupakan penyakit atau kelainanpada tubuh sebagai akibat dari sel – sel tubuh yang tumbuh dan berkembang abnormal, di luar batas dan sangat liar.(kanker,pengenalan, pencegahan dan pengobatannya, 2007) B. Jenis – jenis kanker

Transcript of ASKEP KANKER

Page 1: ASKEP KANKER

ASKEP KANKER

A. pengertian

Kanker adalah penyakit yang menyerang proses dasar

kehidupan sel, mengubah genom sel (komplemen genetik

total sel) dan menyebabkan penyebaran liar dan pertumbuhan

sel-sel.

Kanker adalah istilah umum untuk petumbuhan sel

tidak normal(yaitu, tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan

tidak berirama) yang dapat menyusup ke jaringan tubuh

normal sehingga mempengaruhi fungsi tubuh. Kanker bukan

merupakan penyakit menular. (mengenal seluk beluk

kaker.2008)

Kanker merupakan penyakit atau kelainanpada tubuh

sebagai akibat dari sel – sel tubuh yang tumbuh dan

berkembang abnormal, di luar batas dan sangat liar.

(kanker,pengenalan, pencegahan dan pengobatannya, 2007)

B. Jenis – jenis kanker

Beberapa jenis kanker yang telah dikenal sampai saat ini :

1) Karsinoma

Merupakan jenis kanker yang berasal dari sel

yang melapisi permukaan tubuh atau permukaan

saluran tubuh, misalnya jaringan epitel seperti sel

kulit, testis, ovarium, kelenjar mukus, sel melanin,

Page 2: ASKEP KANKER

payudara, leher rahim, kolon, rektum, lambung,

pankreas, dan esofagus.

2) Limfoma

Merupakan kanker yang berasal dari jaringan

yang membentuk darah, misalnya jaringan limfe,

lakteal, limfa, berbagai kelenjar limfe, timus dan

sumsum tulang. Limfoma spesifik antara lain adalah

penyakit hodgkin (kanker kelenjar limfe dan limfa)

3) Leukimia

Leukimia tidak membentuk massa tumor,

tetapi memnuhi pembuluh darah dan mengganggu

fungsi sel darah normal.

4) Sarkoma

Merupakan kanker jaringan penunjang yang

berada di bawah permukaan tubuh seperti jaringan

ikat, termasuk sel – sel yang ditemukan diotot dan

tulang.

5) Glioma

Merupakan kanker susunan saraf, misalnya sel

– sel glia (jaringan penunjang) disusunan saraf pusat

6) Karsinoma insitu

Ini adalah istilah yang digunakan untuk

menjelaskan sel epitel abnormal yang masih terbatas

di daerah tertentu sehingga masih dianggap lesi

prainvasif (kalian/luka yang belum menyebur).

Page 3: ASKEP KANKER

(kanker,pengenalan, pencegahan dan pengobatannya,

2007)

C. Lokasi kanker

1) Kanker kolorektal

Tanda dan gejala kanker kolon pada lansia

dapat meliputi perdarahan rektal, darah merah atau

hitam dalam feces, perubahan kebiasaan BAB

(konstipasi atau diare, feses yang mengecil). Tumor

dalam kolon kanan dapat menjadi besar dan dapat

menyebabkan nyeri tumpul yang samar – samar dan

rasa tidak nyaman pada abdomen. Tumor dalam kolon

kiri cenderung lebih kecil dan lebih berinfiltrasi,

dengan perdarahan dan kemungkinan obstruksi usus.

2) Kanker paru

Resiko kanker paru 10 kali lebih tinggi pada

perokok dari pada orang yang tidak merokok.

Tingginya mortalitas akibat kanker paru sebagian

disebabkan karena diagnosis yang terlambat, biologis

tumor yang agresif, seringnya metastasis ke otak dan

organ – organ vital yang lain, dan tidak efektifnya

pengobatan konvensional. Tidak seperti kanker

payudara, deteksi dini kanker paru tidak menjamin

kesempatan yang baik untuk penyembuhan. Gejala

batuk yang menetap, batu dengan sputum berdarah,

atau kesulitan bernapas dapat mengindikasikan kanker

Page 4: ASKEP KANKER

paru. Keletihan dan kehilangan berat badan secara

tiba – tiba sering merupakan gejala dari penyakit yang

lebih lanjut.

3) Kanker payudara

Selain adanya massa, tanda – tanda kanker

yang lain adalah retraksi kulit atau adanya lubang

kecil pada kulit dan adanya perubahan kontur

payudara dari yang biasanya. Sekresi serosanguinosa

dari puting susu (jarang) pada wanita yang berusia

lebih dari 50 tahun sering dikaitkan dengan kanker

payudara. Pemeriksaan tambahan yang perlu

dilakukan jika ditemukan benjolan atau jika

mamogram mecurigakan atau kedua – duanya dapat

meliputi aspirasi cairan dari kista, ultrasonografipada

area tersebut, dan biopsi lesi.

4) Kanker ginekologik

Kanker ovarium sebagai kanker ginekologi

yang paling sering meningkat dengan bertambahnya

usia. Faktor resiko yang berhubungan dengan kanker

ini termasuk riwayat keluarga dengan kanker ovarium

dan infertilitas. Pembesaran pinggul dan rasa tidak

nyaman pada abdomen adalah gejala yang mungkin

terjadi pada kanker ovarium.

5) Kanker prostat

Page 5: ASKEP KANKER

Kanker prostat adalah penyebab kedua kanker

pada pria lansia dan merupakan penyebab ketiga

kematian akibat kanker pada pria yang berusia 65

tahun atau lebih. Gejala – gejala tidak terjadi sampai

kanker telah menyerang daerah sekitarnya atau telah

menyebar dan pada umumnya termasuk kesulitan

dalam berkemih, hematuria, dan nyeri punggung atau

tulang,

6) Kanker kulit

Pemeriksaan kulit seseorang secara mandiri

dapat berguna untuk deteksi dini lesi kulit yang

mencurigakan yang mungkin merupakan kanker atau

premalignan. Adanya perubahan pada kulit dan tahi

lalat harus dikaji. Kaker kulit yang paling serius

melanoma maligna, lebih mematikan pada lansia dan

telah meningkat secara dramatis pada orang yang

berusia 65 tahun dan lebih dalam waktu 20 tahun

terakir ini.

7) Kanker gastrointerstinal

Berbagai macam tumor GI adalah penyebab

morbiditas dan mortalitas yang penting pada populasi

lansia.

a) Kanker lambung

Gejala- gejalanya biasanya terjadi

setelah penyakit berada pada tahap lanjut

Page 6: ASKEP KANKER

dan termasuk nyeri epigastrik, penurunan

berat badan , rasa penuh pada lambung

setelah makan sejumlah kecil makanan dan

hematemesis. Intervensi pembedahan pada

umumnya merupakan satu – satunya

kemungkinan untuk penyembuhan kanker

lambung.

b) Kanker pancreas

Penggunaan tembakau dan pankreatitis

kronis adalah faktor resiko yang penting.

Penapisan rutin tidak dianjurkan dan gejala –

gejala mungkin tidak spesifik. Pembedahan

mungkin dapat menyembuhkan, tetapi

kemoterapi dan radiasi lebih sering diguakan

untuk upaya paliatif.

c) Kanker esophagus

Kesulitan menelan dan nyeri epigastrik

adalah gejala potensial dari kanker

esophagus. Kanker yang berhubungan

dengan tembakau ini lebih sering terjadi

pada mereka yang berusia 60-an dan 70-an.

Intervensi pembedahan mungkin dapat

menyembuhkan tetapi sebagian besar pasien

mendapatkan kemoterapi atau terapi radiasi

untuk upaya paliatif.

Page 7: ASKEP KANKER

8) Kanker kandung kemih

Hematuria, sering berkemih, dan kesulitan

dalam berkemih yang merupakan gejala umum infeksi

kandung kemih, juga dapat menjadi gejala – gejala

kanker kandung kemih. Pasien yang bergejala

memerlukan suatu pemeriksaan termasuk

pemeriksaan sistoskopi kandung kemih, termasuk

biopsy. Penggunaan temabakau juga merupakan

faktor resiko untuk kanker ini.

9) Kanker kepala dan leher

Kanker ini sering terjadi pada lansia terutama

pada pria lansia. Konsumsi alkohol dan penggunaan

tembakau merupakan faktor resiko yang penting.

Pengkajian rongga mulut sangat penting. Kesulitan

menelan, suara serak, massa pada leher, atau

terjadinya lesi baru dalam daerah mulut harus dikaji

lebih lanjut. Pembedahan dan terapi radiasi mungkin

menyembuhkan tetapi dapat mengakibatkan

morbiditas dan distsres psikologis yang signifikan.

(Buku Ajar Keperawatan Gerontik,2006)

D. Gejal umum, komplikasi, diagnosis, dan stadium kanker

Gejala umum kanker biasanya tergantung pada jenis,

tempat dan stadium kanker. Dari sini kemudian, gejala umum

kanker adalah sebgai berikut :

Page 8: ASKEP KANKER

1) Pembengkakan pada organ tubuh yang terkena ( misal

ada benjolan di payudara, diperut, dll)

2) Terjadi perubahan warna (misal perubahan warna tahi

lalat)

3) Demam kronis

4) Terjadinya batuk kronis (terutama kanker paru) atau

perubahan suara (pada kanker leher).

5) Terjadinya perubahan pada sistem pencernaan/

kandung kemih (misal perubahan pola BAB, BAB

berdarah,dsb)

6) Penurunan nafsu makan dan berat badan

7) Keluarnya cairan atau darah tidak normal (misal keluar

cairan abnormal dari puting payudara).

Sedangkan dilihat dari penyebabnya, komplikasi

akibat kanker dibagi menjadi 3 yaitu :

1) Akibat langsung kanker (misalnya, sumbatan saluran

cerna pada kanker usus, patah tulah pada kanker

tulang, dst)

2) Akibat tidak langsung (misalnya, demam, penuruna

berat badan, anemia, penurunan kekebalan tubuh, dsb)

3) Akibat pengobatan (misalnya, pembengkakan akiba

sumbatan kelenjar getah bening pada radiasi kanker

payudara, gangguan saraf tepi, penurunan kadar sel

darah, kebotakan pada kemoterapi)

Page 9: ASKEP KANKER

Sedangkan diagnosa umum untuk kanker ini

didasarkan pada hal – hal sebagai berikut :

1) Gejala yang dirasakan pasien

2) Temuan pada pemeriksaan fisik

3) Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap petanda

tumor

4) Pemeriksaan radiology: roentgen, CT-Scan, MRI, USG

5) Diagnosis pasti adalah melalui pemeriksaan patologi

anatomi.

Sedangkan penentuan stadium kanker biasanya

diklasifikasikan dulu menurut sistem TNM ( tumor, node,

metastase) sebagai berikut :

1) Tumor : besar atau luas tumor asal (Tis = tumor belum

menyebar ke jaringan sekitar; T1-4 =ukuran tumor)

2) Node: penyebaran kanker ke kelenjar getah bening

( N0=tidak menyebar ke kelenjar getah bening; N1-3=

derajat penyebaran)

3) Metastase: ada atau tidaknya penyebaran ke organ jauh

(M0=tidak ada/M1=ada)

Tujuan klasifikasi TNM adalah untuk perencanaan

pengobatan, menentukan prognosis, evaluasi hasil

pengobatan, dan juga untuk pertukaran informasi antar pusat

pengobatan kanker.

Sehingga terdapat stadium kanker I,II,III,IV, stadium

I dan II di sebut juga stadium dini, sedangkan stadium III,IV

Page 10: ASKEP KANKER

disebut juga lokal lanjut atau stadium IV disebut juga stadium

lanjut atau telah bermetastase.(mengenal seluk beluk

kanker,2008)

E. faktor resiko

1) riwayat keluarga

orang – orang dewasa dengan riwayat kanker

keluarga yang kuat harus dipantau secara hati – hati

melalui program penapisan. Penemuan baru – baru ini

mengungkapkan gen – gen yang terkait dengan kanker

payudara dan kanker lainnya memiliki implikasi yang

penting untuk penapisan dan penanganan kanker.

Namun jenis – jenis tumor dengan predis posisi

genetic seperti kanker payudara dan kanker kolon

sering terjadi pada orang dewasa muda. Sebagian

besar kanker payudara dan kolon terjadi pada orang –

orang tanpa adanya kaitan genetic yang diketahui.

2) merokok dan penggunaan tembakau

merokok dihubungkan dengan satu pertiga

kematian akibat kanker terutama kanker paru, kepala

dan leher, kendung kemih, ginjal, esophagus,

pancreas, dan serviks. Pada saat ini, merokok

dihubungkan dengan 45% dari senua kemtian akibat

kanker pada pria dan 21,5 % kematian akibat kanker

pada wanita.

3) diet, berat badan dan latihan

Page 11: ASKEP KANKER

diet dikaitkan dengan satu pertiga dai seluruh

kematian akibat kanker. Diet makanan seumur hidup

yang tinggi lemak hewani dan rendah serat telah

dikaitkan dengan peningkatan resiko kanker kolon,

payudara dan prostat. Makanan yang tinggi nitrat

telah dikaitkan dengan peningkatana resiko kanker

kolon dan lambung. Obesitas dan diet tinggi lemak

dikaitkan dengan peningkatan resiko kanker payudara

dan kolon. Kurangnya olahraga juga dikaitkan dengan

peningkatan resiko kanker kolon. Penggunaan alkohol

berat dihubungkan dengan kanker pada daerah kepala

dan leher dan kanker hepar.

4) pajanan sinar matahari

kanker kulit yang paling mematikan,

melanoma maligna meningkat dengan kecepatan

terbesar dari semua kanker. Pencegahan primer

meliputi meminimalkan pajanan terhadap sinar

ultraviolet dengan menggunakan tabir surya, memakai

pakaian yang dapat melindungi, dan membatasi

aktivitas diluar rumah sampai waktu – waktu matahari

tidak berada di puncak.

5) bahaya – bahaya lingkungan

pajanan sebelumnya terhadap karsinogen –

karsinogen di tempat kerja seperti asbestos sangat

penting di kaji pada lansia. Bahan kimia dan zat – zat

Page 12: ASKEP KANKER

lain di tempat kerja yang telah dikaitkan denga

peningkatan insidensi kanker termasuk kromium dan

asbestos. Untuk banyak karsinogen ini pajanan yang

dikombinasikan dengan merokok secara signifikan

telah meningkatkan resiko kanker.

6) pengeruh hormonal

resiko kanker payudara meningkat secara

dramatis dengan penuaan. Menapouse setelah usia 55

tahun dikaitkan dengan dua kali resiko kanker

payudara dibandingkan dengan menapouse sebelum

usia 45 tahun. Penggunaan kontrasepsi oral secara

kurang meyakinkan telah dikaitkan dengan

peningktan resiko kanker payudara, tetapi

penggunaannya telah menunjukkan dapat mengurangi

resiko kanker endometrium.

7) riwayat kanker

adanya riwayat kanker pada seseorang telah

menempatkan orang tersebut pada resiko yang lebih

tinggi terhadap terjadinya jenis – jenis kanker primer

lain.Perilaku pencegahan sangat penting bagi jutaan

orang amerika yang saat ini hidup dengan suatu

riwayat kanker.

8) masalah pengobatan dan penanganan lain.

Kanker dapat dihubungkan dengan adanya

atau kadang – kadang penanganan kondisi – kondisi

Page 13: ASKEP KANKER

medis yang lain. Resiko kanker lambung contohnya

meningkat dengan adanya penyakit lambung yang lain

seperti gastritis, aklorhidria, dan ulkus lambung.

Diabetes dan hipertensi telah dikaitkan dengan

peningkatan resiko kanker endometrium. (Buku Ajar

Keperawatan Gerontik,2006)

F. Penaganan kanker

1) Kemoterapi

Penggunaan obat anti kanker yang bertujuan

mematikan sel kanker

Indikasi dan prinsip :

a) Sebanyak mungkin mematikan sel kanker

seminimal mungkin mengganggu sel normal

b) Dapat digunakan untuk : pengobatan,

pengendalian, paliatif

c) Jangan diberikan jika bahaya/komplikasinya

lebih besar dari manfaatnya

d) Obat kemotherapi umumnya sangat toksik,

teliti/cermat evaluasi kondisi pasien

Kompilaksinya :

1) Efek samping :

 nausea, vomiting

 alopecia

 rasa (pengecap) menurun

 mucositis

Page 14: ASKEP KANKER

2) Toksik :

 hematologik : depresi sumsum tulang,

anemia

 ginjal, hepar.

(http://nursingbegin.com/asuhan-

keperawatan-kanker/)

2) Radiotherapy

a) Menggunakan X-ray atau

radiopharmaceuticals (radionuclides).

(http://nursingbegin.com/asuhan-

keperawatan-kanker/)

b) Terapi radiaisi eksternal yaitu pengobatan

noninvasive dan mungkin lebih sering

disarankan untuk lansia lemah yang tidak

mampu menjalani pembedahan. (Buku Ajar

Keperawatan Gerontik,2006)

3) Pembedahan

Pembedahan dapat digunakan sebagai upaya

kuratif atau digunakan untuk meingkatkan kualitas

hidup. Pembedahan kurang menimbulkan debilitasi

dari pada kemoterapi atau terapi radiasi untuk pasien

yang cukup sehat utnuk menjalani anastesi dan hanya

merupakan satu – satunya terapi untuk banyak lansia

dengan kanker. (Buku Ajar Keperawatan

Gerontik,2006)

Page 15: ASKEP KANKER

4) Immunoterapi

Immunoterapi yang disebut juga terapi

biologis merupakan jenis pengobatan kanker yang

relative baru. Sekalipun demikian diperkirakan akan

segera maju pesat dan menjadi andalan para dokter

dalam upaya penyembuhan kanker secara total.

Tidak beda dengan imunisasi pada umumnya,

immunoterapi bertujuan untuk meningkatkan

kekebalan tubuh guna melawan sel –sel kanker. Ada

tiga macam immunoterapi, yaitu aktif (vaksin kanker),

pasif, dan terapi adjuvant.

5) Terapi gen

Terapi gen dilakukan dengan beberapa cara:1)

mengganti gen yang rusak atau hilang, 2)

menghentikan kerja gen yang bertanggung jawab

terhadap pembentukan sel kanker , 3) menambahkan

gen yang membuat sel kanker lebih mudah dideteksi

dan di hancurkan oleh system kekebalan tubuh,

kemoterapi, maupun radioterapi, 4) menghentikan

kerja gen yang memicu pembuatan pembuluh darah

baru di jaringan kanker sehingga sel – sel kankernya

mati.

G. peran perawat

Promotif sampai dengan rehabilitatif

1) Memberi dukungan klien terhadap prosedur diagnostic

Page 16: ASKEP KANKER

2) Mengenali kebutuhan psiko sosial dan spiritual

3) Memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi klien

4) Memberi bantuan bagi klien yang mendapat

pengobatan anti kanker/terhadap keganasan

5) Membantu klien fase penyembuhan/rehabiltasi

6) Membantu klien untuk tindak lanjut pengobatan

7) Berpartisipasi dalam koleksi data penelitian/registrasi

kanker. (http://nursingbegin.com/asuhan-

keperawatan-kanker/)

H. asuhan keperawatan

1) identitas

kanker sering didiagnosis pada orang – orang

yang berusia 65 tahun atau lebih. Kejadian kanker

sering di derita pada wanita di bandingkan pria.

2) keluhan utama

keluhan biasanya disesuaikan dengan jenis dan

lokasi kanker yang dialami oleh klien.

3) riwayat penyakit sekarang

gejala kanker yang dialami klien pada

umumnya adalah sebagai berikut :Demam

kronis,Terjadinya batuk kronis (terutama kanker paru)

atau perubahan suara (pada kanker leher).Terjadinya

perubahan pada sistem pencernaan/ kandung kemih,

Penurunan nafsu makan dan berat badan, Keluarnya

cairan atau darah tidak normal.

Page 17: ASKEP KANKER

4) riwayat penyakit dahulu

untuk mengetahui apakah klien pernah

menderita kanker sebelumnya atau pernah melakukan

program terapi / pengobatan kanker

5) riwayat penyakit keluarga

untuk mengetahui apakah dalam

keluarganyaada yang menderita kanker seperti yang

dialami klien saat ini. Karena bila ada keluarga ada

yang menderita kanker, resiko tinggi untuk

keturunannya.

6) pemeriksaan fisik

a) sistem integument

 Perhatikan : nyeri, bengkak, flebitis, ulkus

 Inspeksi kemerahan & gatal, eritema

 Perhatikan pigmentasi kulit

 Kondisi gusi, gigi, mukosa & lidah

b) system gastrointerstinal

 Kaji frekwensi, mulai, durasi, berat ringannya

mual & muntah setelah pemberian

kemotherapi

 Observasi perubahan keseimbangan cairan &

elektrolit

 Kaji diare & konstipasi

 Kaji anoreksia

Page 18: ASKEP KANKER

 Kaji : jaundice, nyeri abdomen kuadran atas

kanan

c) system hematopoetik

1. Kaji Netropenia

 Kaji tanda infeksi

 Auskultasi paru

 Perhatikan batuk produktif & nafas

dispnoe

 Kaji suhu

2. Kaji Trombositopenia : <>

3. Kaji Anemia

 Warna kulit, capilarry refill

 Dispnoe, lemah, palpitasi, vertigo

d) Sistem Respiratorik & Kardiovaskular

 Kaji terhadap fibrosis paru yang

ditandai : Dispnoe, kering, batuk non

produktif - terutama bleomisin

 Kaji tanda CHF

 Lakukan pemeriksaan EKG

e) Sistem Neuromuskular

 Perhatikan adanya perubahan aktifitas

motorik

 Perhatikan adanya parestesia

 Evaluasi refleks

 Kaji ataksia, lemah, menyeret kaki

Page 19: ASKEP KANKER

 Kaji gangguan pendengaran

 Diskusikan ADL

f) Sistem Genitourinari

 Kaji frekwensi BAK

 Perhatikan bau, warna, kekeruhan urine

 Kaji : hematuria, oliguria, anuria

 Monitor BUN, kreatinin

7) Diagnosa keperawatan

a) Nyeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit

(penekanan/kerusakan jaringan syaraf, infiltrasi

sistem suplay syaraf, obstruksi jalur syaraf,

inflamasi), efek samping therapi kanker ditandai

dengan klien mngatakan nyeri, klien sulit tidur,

tidak mampu memusatkan perhatian, ekspresi nyeri,

kelemahan.

b) Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh)

berhubungan dengan hipermetabolik yang

berhubungan dengan kanker, konsekwensi

khemotherapi, radiasi, pembedahan (anoreksia,

iritasi lambung, kurangnya rasa kecap, nausea),

emotional distress, fatigue, ketidakmampuan

mengontrol nyeri

c) Resiko tinggi kurangnya volume cairan berhubungan

dengan output yang tidak normal (vomiting, diare),

hipermetabolik, kurangnya intake

Page 20: ASKEP KANKER

d) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak

adekuatnya pertahanan tubuh sekunder dan sistem

imun (efek kemotherapi/radiasi), malnutrisi,

prosedur invasive

e) Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan

dengan efek radiasi dan kemotherapi, deficit

imunologik, penurunan intake nutrisi dan anemia

f) Cemas / takut berhubungan dengan situasi krisis

(kanker), perubahan kesehatan, sosio ekonomi,

peran dan fungsi, bentuk interaksi, persiapan

kematian, pemisahan dengan keluarga

8) Rencana asuhan keperawatan

a) Nyeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit

(penekanan/kerusakan jaringan syaraf, infiltrasi

sistem suplay syaraf, obstruksi jalur syaraf,

inflamasi), efek samping therapi kanker ditandai

dengan klien mngatakan nyeri, klien sulit tidur,

tidak mampu memusatkan perhatian, ekspresi

nyeri, kelemahan.

 Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan

2×24 jam nyeri berkurang

 Kriteria hasil :

Klien mampu mengontrol rasa nyeri

melalui aktivitas. Melaporkan nyeri yang

dialaminya. Mengikuti program pengobatan.

Page 21: ASKEP KANKER

Mendemontrasikan tehnik relaksasi dan

pengalihan rasa nyeri melalui aktivitas yang

mungkin.

 Intervensi :

1) Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi dan

intensitas

Memberikan informasi yang diperlukan untuk

merencanakan asuhan

2) Evaluasi therapi: pembedahan, radiasi,

khemotherapi, biotherapi, ajarkan klien dan

keluarga tentang cara menghadapinya

Untuk mengetahui terapi yang dilakukan

sesuai atau tidak, atau malah menyebabkan

komplikasi.

3) Berikan pengalihan seperti reposisi dan

aktivitas menyenangkan seperti mendengarkan

musik atau nonton TV

Untuk meningkatkan kenyamanan dengan

mengalihkan perhatian klien dari rasa nyeri.

4) Menganjurkan tehnik penanganan stress (tehnik

relaksasi, visualisasi, bimbingan), gembira,

dan berikan sentuhan therapeutik.

Meningkatkan kontrol diri atas efek samping

dengan menurunkan stress dan ansietas.

5) Evaluasi nyeri, berikan pengobatan bila perlu.

Page 22: ASKEP KANKER

Untuk mengetahui efektifitas penanganan

nyeri, tingkat nyeri dan sampai sejauhmana

klien mampu menahannya serta untuk

mengetahui kebutuhan klien akan obat-obatan

anti nyeri.

6) Diskusikan penanganan nyeri dengan dokter

dan juga dengan klien

Agar terapi yang diberikan tepat sasaran

7) Berikan analgetik sesuai indikasi seperti morfin,

methadone, narkotik dll

Untuk mengatasi nyeri.

b) Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh)

berhubungan dengan hipermetabolik yang

berhubungan dengan kanker, konsekwensi

khemotherapi, radiasi, pembedahan (anoreksia,

iritasi lambung, kurangnya rasa kecap, nausea),

emotional distress, fatigue, ketidakmampuan

mengontrol nyeri

 Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan

2×24 jam kebutuhan nutrisi terpenuhi

 Kriteria hasil:

Klien menunjukkan berat badan yang

stabil, hasil lab normal dan tidak ada tanda

malnutrisi. Menyatakan pengertiannya

terhadap perlunya intake yang adekuat.

Page 23: ASKEP KANKER

Berpartisipasi dalam penatalaksanaan diet

yang berhubungan dengan penyakitnya.

 Intervensi :

1) Monitor intake makanan setiap hari, apakah

klien makan sesuai dengan kebutuhannya.

Memberikan informasi tentang status gizi

klien.

2) Timbang dan ukur berat badan, ukuran triceps

serta amati penurunan berat badan.

Memberikan informasi tentang penambahan

dan penurunan berat badan klien.

3) Kaji pucat, penyembuhan luka yang lambat dan

pembesaran kelenjar parotis.

Menunjukkan keadaan gizi klien sangat buruk.

4) Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan

tinggi kalori dengan intake cairan yang

adekuat. Anjurkan pula makanan kecil untuk

klien.

Kalori merupakan sumber energi.

5) Kontrol faktor lingkungan seperti bau busuk

atau bising. Hindarkan makanan yang terlalu

manis, berlemak dan pedas.

Mencegah mual muntah, distensi berlebihan,

dispepsia yang menyebabkan penurunan nafsu

Page 24: ASKEP KANKER

makan serta mengurangi stimulus berbahaya

yang dapat meningkatkan ansietas.

6) Ciptakan suasana makan yang menyenangkan

misalnya makan bersama teman atau keluarga

Agar klien merasa seperti berada dirumah

sendiri.

7) Anjurkan tehnik relaksasi, visualisasi, latihan

moderate sebelum makan.

Untuk menimbulkan perasaan ingin

makan/membangkitkan selera makan

8) Anjurkan komunikasi terbuka tentang problem

anoreksia yang dialami klien.

Agar dapat diatasi secara bersama-sama

(dengan ahli gizi, perawat dan klien).

9) Amati studi laboratorium seperti total limposit,

serum transferin dan albumin

Untuk mengetahui/menegakkan terjadinya

gangguan nutrisi sebagi akibat perjalanan

penyakit, pengobatan dan perawatan terhadap

klien.

10) Berikan pengobatan sesuai

indikasiPhenotiazine,antidopaminergic,

corticosteroids, vitamins khususnya A,D,E dan

B6, antacid

Page 25: ASKEP KANKER

Membantu menghilangkan gejala penyakit,

efek samping dan meningkatkan status

kesehatan klien.

11) Pasang pipa nasogastrik untuk memberikan

makanan secara enteral, imbangi dengan infus.

Mempermudah intake makanan dan minuman

dengan hasil yang maksimal dan tepat sesuai

kebutuhan.

c) Resiko tinggi kurangnya volume cairan

berhubungan dengan output yang tidak normal

(vomiting, diare), hipermetabolik, kurangnya

intake

 Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan

1×24 jam kebutuhan cairan terpenuhi.

 Kriteria hasil:

Klien menunjukkan keseimbangan

cairan dengan tanda vital normal, membran

mukosa normal, turgor kulit bagus, capilarry

ferill normal, urine output normal.

 Intervensi :

1) Monitor intake dan output termasuk keluaran

yang tidak normal seperti emesis, diare,

drainase luka. Hitung keseimbangan selama 24

jam.

Page 26: ASKEP KANKER

Pemasukan oral yang tidak adekuat dapat

menyebabkan hipovolemia.

2) Timbang berat badan jika diperlukan.

Dengan memonitor berat badan dapat

diketahui bila ada ketidakseimbangan cairan.

3) Monitor vital signs. Evaluasi pulse peripheral,

capilarry refil.

Tanda-tanda hipovolemia segera diketahui

dengan adanya takikardi, hipotensi dan suhu

tubuh yang meningkat berhubungan

dengandehidrasi.

4) Kaji turgor kulit dan keadaan membran mukosa.

Catat keadaan kehausan pada klien.

Dengan mengetahui tanda-tanda dehidrasi

dapat mencegah terjadinya hipovolemia.

5) Anjurkan intake cairan samapi 3000 ml per hari

sesuai kebutuhan individu.

Memenuhi kebutuhan cairan yang kurang.

6) Observasi kemungkinan perdarahan seperti

perlukaan pada membran mukosa, luka bedah,

adanya ekimosis dan pethekie

Segera diketahui adanya perubahan

keseimbangan volume cairan.

7) Hindarkan trauma dan tekanan yang berlebihan

pada luka bedah.

Page 27: ASKEP KANKER

Mencegah terjadinya perdarahan.

8) Kolaboratif berikan cairan IV bila diperlukan.

Memenuhi kebutuhan cairan yang kurang.

9) Berikan therapy antiemetik.

Mencegah/menghilangkan mual muntah.

d) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak

adekuatnya pertahanan tubuh sekunder dan sistem

imun (efek kemotherapi/radiasi), malnutrisi,

prosedur invasive

 Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 2×24 jam resiko infeksi berkurang

 Kriteria hasil :

Klien mampu mengidentifikasi dan

berpartisipasi dalam tindakan pecegahan

infeksi. Tidak menunjukkan tanda-tanda

infeksi dan penyembuhan luka berlangsung

normal

 Intervensi :

1) Cuci tangan sebelum melakukan tindakan.

Pengunjung juga dianjurkan melakukan hal

yang sama.

Mencegah terjadinya infeksi silang.

2) Jaga personal hygine klien dengan baik.

Menurunkan/mengurangi adanya organisme

hidup.

Page 28: ASKEP KANKER

3) Monitor temperatur.

Peningkatan suhu merupakan tanda terjadinya

infeksi

4) Kaji semua sistem untuk melihat tanda-tanda

infeksi

Mencegah/mengurangi terjadinya resiko

infeksi

5) Hindarkan/batasi prosedur invasif dan jaga

aseptik prosedur.

Mencegah terjadinya infeksi.

6) Monitor CBC, WBC, granulosit, platelets

Segera dapat diketahui apabila terjadi infeksi

7) Berikan antibiotik bila diindikasikan

Adanya indikasi yang jelas sehingga antibiotik

yang diberikan dapat mengatasi organisme

penyebab infeksi.

e) Resiko tinggi kerusakan integritas kulit

berhubungan dengan efek radiasi dan

kemotherapi, deficit imunologik, penurunan intake

nutrisi dan anemia

 Tujuan : sdetelah dilakukan tiindakan

keperawatan selama 1×24 jam resiko

kerusakan integritas kulit berkurang

 Kriteria hasil :

Page 29: ASKEP KANKER

Klien dapat mengidentifikasi intervensi

yang berhubungan dengan kondisi spesifik.

Berpartisipasi dalam pencegahan komplikasi

dan percepatan penyembuhan.

 Intervensi :

1) Kaji integritas kulit untuk melihat adanya efek

samping therapi kanker, amati penyembuhan

luka.

Memberikan informasi untuk perencanaan

asuhan dan mengembangkan identifikasi awal

terhadap perubahan integritas kulit.

2) Anjurkan klien untuk tidak menggaruk bagian

yang gatal.

Menghindari perlukaan yang dapat

menimbulkan infeksi.

3) Ubah posisi klien secara teratur.

Menghindari penekanan yang terus menerus

pada suatu daerah tertentu.

4) Berikan advise pada klien untuk menghindari

pemakaian cream kulit, minyak, bedak tanpa

rekomendasi dokter.

Mencegah trauma berlanjut pada kulit dan

produk yang kontra indikatif

f) Cemas / takut berhubungan dengan situasi krisis

(kanker), perubahan kesehatan, sosio ekonomi,

Page 30: ASKEP KANKER

peran dan fungsi, bentuk interaksi, persiapan

kematian, pemisahan dengan keluarga

 Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 1×24 jam cemas yang dirasakan klien

berkurang

 Kriteria hasil :

Klien dapat mengurangi rasa

cemasnya. Rileks dan dapat melihat dirinya

secara obyektif. Menunjukkan koping yang

efektif serta mampu berpartisipasi dalam

pengobatan.

 Intervensi :

1) Tentukan pengalaman klien sebelumnya

terhadap penyakit yang dideritanya.

Data-data mengenai pengalaman klien

sebelumnya akan memberikan dasar untuk

penyuluhan dan menghindari adanya

duplikasi

2) Berikan informasi tentang prognosis secara

akurat.

Pemberian informasi dapat membantu klien

dalam memahami proses penyakitnya.

3) Beri kesempatan pada klien untuk

mengekspresikan rasa marah, takut,

Page 31: ASKEP KANKER

konfrontasi. Beri informasi dengan emosi

wajar dan ekspresi yang sesuai.

Dapat menurunkan kecemasan klien

4) Jelaskan pengobatan, tujuan dan efek samping.

Bantu klien mempersiapkan diri dalam

pengobatan.

Membantu klien dalam memahami kebutuhan

untuk pengobatan dan efek sampingnya.

5) Catat koping yang tidak efektif seperti kurang

interaksi sosial, ketidak berdayaan dll.

Mengetahui dan menggali pola koping klien

serta mengatasinya/memberikan solusi dalam

upaya meningkatkan kekuatan dalam

mengatasi kecemasan.

6) Anjurkan untuk mengembangkan interaksi

dengan support system.

Agar klien memperoleh dukungan dari orang

yang terdekat/keluarga.

7) Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman.

Memberikan kesempatan pada klien untuk

berpikir/merenung/istirahat.

8) Pertahankan kontak dengan klien, bicara dan

sentuhlah dengan wajar.

Klien mendapatkan kepercayaan diri dan

keyakinan bahwa dia benar-benar ditolong.

Page 32: ASKEP KANKER

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa

Keperawatan. Jakarta : EGC

Junaidi, iskandar.2007. Kanker, Pengenalan,Pencegahan, dan

Pengobatannya.Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer

Diananda, rama.2008. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Jogjakarta :

Katahati

Stanley, mickey. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta :

EGC

www.medicastore.com/kanker   kandung kemih