Askep Jiwa Rsjd Soedjarwadi Klaten
-
Upload
ekasaptadesyana -
Category
Documents
-
view
41 -
download
1
description
Transcript of Askep Jiwa Rsjd Soedjarwadi Klaten
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN
GANGGUAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG PERKASA
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr. RM SOEDJARWADI
KLATEN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V
1. FIRMAN SAPUTRA
2. M. IRWAN SURYADI
3. NOVAN CAHYA
SAPUTRA
4. M. HIZBULLAH
5. RAHMAN ISNAINI
FITRIADI
6. NI NYOMAN SULASTRI
7. SUHAINI
8. JUMIYANTI
9. RAMANDA SATRIA
KARISMAWAN
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSATENGGARA BARAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI S1
MATARAM
2015
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang memberi
banyak kenikmatan, rahmat serta karunia sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Tn.
Y dengan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah di Ruang
Perkasa Rumah Sakit Jiwa Daerah DR. RM SOEDJARWADI
KLATEN”.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan,
untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan selalu
dinantikan. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dengan segala
kesederhanaannya dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya.
Mataram , 30 Juni 2015
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.........................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................
BAB 1 : PENDAHULUAN.................................................................
1.1. Latar Belakang Masalah..........................................................
1.2. Tujuan Penulisan.....................................................................
1.3. Metode Penulisan.....................................................................
BAB 2 : LAPORAN PENDAHULUAN............................................
2.1.................................................................................................... Masalah
Utama........................................................................................
2.2.................................................................................................... Proses
Terjadinya Masalah...................................................................
2.3.................................................................................................... Pohon
Masalah.....................................................................................
2.4. Masalah Keperawatan.............................................................
2.5. Diagnosa Keperawatan...........................................................
2.6. Rencana Tindakan Keperawatan............................................
BAB 3 : TINJAUAN KASUS.............................................................
3.1. Pengkajian...............................................................................
3.2. Keluhan Utama.......................................................................
3.3. Alasan Masuk.........................................................................
3.4. Faktor Predisposisi..................................................................
3.5. Pemeriksaan Fisik...................................................................
3.6. Psikososial..............................................................................
3.7. Status Mental..........................................................................
3.8. Kebutuhan Persiapan Pulang..................................................
3.9. Mekanisme Koping.................................................................
3.10.Masalah Psikososial Dan lingkungan.....................................
3.11.Aspek Medik...........................................................................
3
3.12.Masalah Keperawatan.............................................................
3.13.Pohon Masalah........................................................................
3.14.Diagnosa Keperawatan...........................................................
3.15.Analis Data.............................................................................
3.16.Rencana Keperawatan.............................................................
3.17.Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan..............................
BAB 4 : PENUTUP.............................................................................
1.4. Kesimpulan.............................................................................
1.5. Saran.......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa merupakan suatu kebutuhan tiap individu yang sangat
penting. Oleh karena itu kesehatan jiwa harus juga diperhatikan. Selain hal ini
merupakan peran petugas kesehatan, tetapi merupakan hal yang menuntut
adanya keselarasan dan kerja sama dari berbagai pihak selain individu itu
sendiri, keluarga maupun lingkungan.
Dari berbagai masalah kesehatan jiwa, gangguan konsep diri dengan
harga diri rendah banyak mengiringi penyakit-penyakit gangguan jiwa. Bila
4
hal ini terjadi, terkadang dapat menimbulkan dampak yang buruk pada diri
pasien sendiri maupun orang lain di sekitarnya.
1.2 TUJUAN
a. Tujuan Umum
Tujuan utama dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas
individu mata kuliah Keperawatan jiwa
b. Tujuan Khusus
Menerapkan teori dan lebih menekankan dalam mempraktekan
proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, perencanaan,
tindakan dan evaluasi
Dapat mengetahui cara merawat klien dengan isolasi sosial
1.3 METODE
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah
a. Wawancara : Dilakukan pada pada klien, keluarga klien dan perawat
ruangan
b. Observasi : Pengamatan pasien selama proses keperawatan
c. Perpustakaan : Catatan medis dan mata kuliah keperawatan jiwa
BAB 2
KONSEP DASAR
2.1 MASALAH UTAMA
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
2.2 PROSES TERJADINYA MASALAH
2.2.1 Pengertian
Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang
diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang
sesuai dengan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan
kesalahan, kekalahan dan kegagalan, tetap merasa sebagai seseorang
yang penting dan berharga.
5
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri
sendiri atau kemampuan diri yangnegatif yang dapat secara langsung
atau tidak langsung diekspresikan. (Towsend, 1998).
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang
berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri,
gagal menyesuaikan tingkah laku dancita – cita. (Fk.UNDIP , 2001 )
Kesimpulan harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap
diri sendiri, hilang percayaan diri, harga diri serta menolak dirinya.
Tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri serta gagal
dalam menyesuaikan tingkah laku dan cita-cita.
2.2.2 Tanda-tanda klien dengan harga diri rendah adalah :
a. Perasaan malu terhadap diri sendiri adalah akibat penyakit dan
akibat tindakan terhadap penyakit.
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c. Merendahkan martabat
d. Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri
e. Percaya diri kurang
f. Menciderai diri
(Stuart dan Sudden ; 1998, hal 230)
2.2.3 Faktor-faktor
a. Faktor predisposisi
1. Penolakan orang tua
2. Harapan orang tua yang tidak realistis
3. Kegagalan yang berulang kali
4. Kurang mempunyai tanggung jawab personal
5. Ketergantungan kepada orang lain
6. Ideal diri tidak realistis
b. Faktor presipitasi
1. Citra tubuh yang tidak sesuai
2. Keluhan fisik
3. Ketegangan peran yang dirasakan
6
4. Perasaan tidak mampu
5. Penolakan terhadap kemampuan personal
6. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri
2.3 POHON MASALAH
Isolasi Sosial : Menarik diri ( Causa )
Gangguan konsep diri : Harga diri ( Core Problem )
Koping individu tidak efektif ( Fector )
2.4 MASALAH KEPERAWATAN
2.4.1 Isolasi Sosial : Menarik diri
Data :
a. Apatis (acuh terhadap lingkungan)
b. Komunikasi verbal menurun atau tidak ada. Klien tidak bercakap-
cakap dengan klien lain atau perawat
c. Mengisolasi diri (menyendiri)
d. Tidak atau kurang sadar dengan linkungan sekitarnya
e. Menolak hubungan dengan orang lain
f. Aktifitas menurun
g. Harga diri rendah
2.4.2 Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
Data :
a. Malu terhadap diri sendiri akibat penyakit
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c. Merendahkan martabat
d. Gangguan hubungan sosial : menarik diri
e. Percaya diri kurang
f. Menciderai diri
2.5 DIAGNOSA KEPERAWATAN
7
2.5.1 Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
2.5.2 Gangguan konsep diri : Harga diri rendah berhubungan dengan koping
individu tidak efektif
2.6 RENCANA KEPERAWATAN
2.6.1 Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
a. Tujuan umum
Klien tidak menarik diri dan mampu berhubungan dengan orang
lain secara optimal
b. Tujuan khusus
TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
1. Kriteria hasil
Ekspresi wajah bersahabat, tidak acuh, ada kontak mata, mau
berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau bercakap-
cakap dan mengutarakan masalah yang dihadapi
2. Intervensi
Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan
prinsip hubungan therapeutik
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggialan yang
disukai klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Selalu kontak mata selama interaksi
7) Tunjukan sikap empati dan penuh perhatian pada klien
TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki
1. Kriteria hasil
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki
2. Intervensi
8
1) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
klien
2) Bantu klien mengekspresikan dan menggambarkan
perasaan serta pikirannya
3) Tekankan bahwa kekuatan untuk berubah tergantung
pada klien sendiri
4) Identifikasi stresor yang relevan dan penilaian klien
terhadap stresor tersebut
5) Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang
efektif
6) Utamakan memberi pujian therapeutik
7) Tingkatkan keterlibatan keluarga dan kelompok untuk
memberikan dukungan untuk mempertahankan kemajuan
dan perkembangan klien
TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
1. Kriteria hasil
Klien menilaim kemampuan yang digunakan
2. Intervensi
1) Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat
digunakan
2) Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang
adaptif
3) Utamakan memberi pujian therapeutik
4) Libatkan keluarga dalam perawatan klien
TUK 4 : Klien dapat merencanakan kegiatan harian
1. Dukung klien untuk merencanakan kegiatan harian
2. Rencanakan kegiatan bersama klien, aktivitas yang dapat
dilakukan setiap hari sesuai kemampuan (kegiatan sendiri,
kegiatan dengan bantuan sebagian, kegiatan dengan bantuan
total)
3. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
9
4. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh dilakukan
5. Libatkan keluarga dalam perawatan klien
TUK 5 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan
kemampuannya
1. Kriteria hasil
Klien melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi dan
kemampuannya
2. Intervensi
1) Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang
telah direncanakan
2) Beri pujian atas keberhasilan klien
3) Beri dukungan yang sesuai dan positif untuk
mempertahankan kemajuan dan pertumbuhannya
4) Libatkan keluarga dalam perawatan klien
TUK 6 : Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
1. Kriteria hasil
Klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada
2. Intervensi
1) Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang
cara merawat klien dengan harga diri rendah
2) Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
3) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah sesuai
dengan keadaan klien
10
STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Pertemuan : Ke-I (satu)
Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien, membantu
pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan membantu pasien
memilih atau menetapkan kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan
yang telah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah
dilatih dalam rencana harian.
3. Orientasi :
- Salam terapeutik : “Assalamu’alaikum,
- Validasi : bagaimana keadaan Tn. Y, hari ini? Tn. terlihat segar ”
- Kontrak :
11
Topik :“Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang bagaimana cara
membina hubungan saling percaya? Tn. Bisa menyebutkannya.?nanti
setelah itu kita lakukan bersama.”
Tempat :“Tn. mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau di ruang tamu?
Berapa lama?
Waktu : “ Bagaimana kalau 15 menit?
4. Kerja :
“Tn. Y, apa saja cara membina hubungan saling percaya Tn.? Bagus, apa
lagi? Apa saja yang Tn. Lakukan selain itu yang biasa Tn. lakukan?
Bagaimana dengan berjabat tangan? Menanyakan nama? Menanyakan
alamat……..dst.”. “Wah, bagus sekali ada lima cara untuk membina
hubungan saling percaya yang Tn. lakukan.”
“Tn. Y, dari lima cara ini, yang mana yang Tn. bisa lakukan di rumah
sakit? Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang kedua……sampai yang
kelima (misalnya masih tiga yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali
masih ada tiga cara yang masih bisa lakukan di rumah sakit ini.
“Sekarang, coba Tn. Y pilih satu cara yang bisa dilakukan di rumah sakit
ini”. “O, ya nomor satu,berjabat tangan? Kalau begitu, bagaimana kalau
sekarang kita berlatih berjabat tangan Tn.”. Mari kita lakukan dengan
saya Tn. Y. coba, sudah bisa kan berjabat tangan / memperkenalkan
diri?”
“Nah kalau kita mau berjabat tangan, mari kita dekati orang yang ingin
Tn. ingin berjabat tangan dan memperkenalkan diri. Bagus! Sekarang
duduk berdampingan, ya Bagus! Nah sekarang kita ucap salam, ya Bagus!
Sekarang kita sebut nama dan alamat. ya bagus!.”
“Tn. Y sudah bisa berjabat tangan dan memperkenalkan diri dengan baik
sekali. Sekarang bedakan dengan sebelum Tn. mengenalinya? Bagus!”
5. Terminasi :
- Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Tn. Y setelah bercakap-cakap dan berjabat
tangan / memperkenalkan diri? Yah, Tn. ternyata banyak yang dapat
12
dilakukan di rumah sakit ini. Salah satuny memperkenalkan diri, yang
sudah Tn. praktekan dengan sekali.
- Evaluasi Objektif
“Klien mampu duduk berdampingan,menjawab salam, danmenyebutkan
nama.”
- Rencana tindakan lanjut
”Bagaimana kalau kegiatan itu Tn. lakukan selama disini dan nanti
kegiatan tersebut tetap Tn. lakukan dirumah, kalau begitu kita buat
jadwalnya saja ya Tn?biar Tn. tidak lupa.
- Kontrak
Topik : “Besok kita akan membicarakan tentang kemampuan dan
aspek positif yang Tn. miliki.
Tempat : “Tn mau kita berbincang – bincang dimana.?
Waktu : “Mau berapa lama Tn.?”bagaimana kalu 15 menit?setuju?“
sampai jumpa ya”
STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Pertemuan : Ke-2 (Dua)
Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan pasien
1. Orientasi :
- Salam theraupetik : “Assalammua’alaikum,
- Validasi :“ Bagaimana perasaan Tn. Y pagi ini? Apakah masih ingat
tentang apa yang kita lakukan kemarin?Bagus! Coba diulang lagi?
Bagus sekali!
- Kontrak :
13
Topik :“Sekarang kita akan lakukan kegiatan kedua. Masih ingat apa
kegiatan itu Tn?”
“Ya banar, kita akan membicarakan kemampuan dan aspek positif
yang Tn. miliki.”
Tempat :“Bagaimana kalau kita bicara ditaman?.”
Waktu :“Bagaimana kalu 15 menit?.”
2. Kerja :
“Tn. Y, tadi telah mengungkapkan hal hal yang dapat Tn. lakukan?, masih
ada yang lain? Sekarang kita coba pilih kemampuan bapak yang dapat Tn.
lakukan disini.”.
3. Terminasi :
- Validasi Subjekti :
“Bagaimana perasaan Tn. setelah tahu dan mencoba kegiatan yang
dapat Tn. lakukan disini? Bagus!”
- Validasi Objektif :
“Klien sudah mampu melakukan beberpa aspek positif yang dimiliki”
- Rencana tindakan lanjut :
“Saya harap Tn. mau mencoba melakukan kegiatan selama disini.”
- Kontrak :
Topik :“Tn. pertemuan ini sampai disini dulu, besok kita mengobrol lagi
dengan keluarga apabila datang.”
Tempat : “Bagaimana kalau diruang tamu saja?”
Waktu :“Biasanya keluarga Tn. jenguk jam berapa? Baiklah kita
diskusikan nanti ya. Sampai jumpa.”
14
BAB 3
TINJAUAN KASUS
15
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN GANGGUAN HARGA
DIRI RENDAH DI RUANG PERKASA RUMAH SAKIT JIWA DR.
SOEDJARWADI
DAERAH KLATEN
Tanggal Pengkajian : 11 Januari 2013
Tanggal Masuk : 05 November 2012
Ruang : Perkasa
3.1 PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn. Y
Umur : 31 Tahun
Alamat : Klaten
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidika : SMP
Pekerjaan : Petani
No. CM : 01xxxx
B. Penanggung Jawab
Nama : Ny. P
Hubungan dengan Klien : Ibu Kandung
Alamat : Klaten
3.2 KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan disuruh ibunya untuk melanjutkan berobat, sering
menyendiri dikamar, bicara sedikit, sulit komunikasi.
3.3 ALASAN MASUK
2 bulan sebelum masuk RSJ klien sering menyendiri, membakar barang,
bicara sedikit, sulit kominikasi, bicara sendiri dan sulit tidur.
3.4 FAKTOR PREDISPOSISI
1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa ±3 tahun yang lalu, pernah
rawat jalan di RSJD.SOEDJARWADI KLATEN.
16
2. Kontrol tidak rutin, pengobatan kurang berhasil
3. Klien mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
4. Klien mempunyai pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan
yaitu ia jatuh dari sepeda.
3.5 PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda – tanda vital :
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
Pernafasan : 26 x/menit
B. Ukuran :
Tinggi badan : 179 cm
Berat badan : 62 Kg
C. Kondisi Fisik :
Klien tidak mengeluh sakit apa – apa, tidak ada kelainan fisik.
3.6 PSIKOSOSIAL
A. Genogram
Ket :
: Laki - laki : Klien
: Perempuan : Meninggal
: Tinggal serumah
B. Konsep Diri
17
Citra Tubuh : Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai
adalah mata karena bisa melihat.
Identitas : Klien mengatakan anak ke-2 dari 3 bersaudara.
Peran : Klien mengatakan di dalam keluarganya atau dirumah
sebagai anak.
Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang,
merasa bosan dan ingin bekerja lagi.
Harga diri : Klien mengatakan malu berhadapan langsung dengan
orang lain selain ibu dan adiknya,klien merasa tidak pantas jika berada
diantara orang lain, kurang interaksi sosial.
Masalah Keperawatan : harga diri rendah
C. Hubungan Sosial
Orang yang dekat dengan klien adalah ibu dan adiknya.
Peran serta kelompok / masyarakat : sebelum klien sakit sering
mengikuti gotong royong didesanya.
Hambatan dalam hubungan dengan orang lain: selama klien rawat jalan
/ berobat jalan temannya berkurang karena klien malu berkomunikasi.
Masalah Kepeawatan : Menarik diri
D. Spiritual
Klien mengatakan jarang sholat dalam 5x sehari, jika sholat klien
shabis sholat klien berdoa agar cepat sembuh.
3.7 STATUS MENTAL
A. Penampilan : Penampilan klien kurang rapi, rambut jarang disisir,
klien menggunakan baju yang disediakan diRSJ.
B. Pembicaraan : Klien berbicara lambat tetapi dapat tercapai dan dapat
dipahami.
C. Aktivitas Motorik : Klien labih banyak menunduk, aktivitas klien
menyesuaikan.
D. Alam perasaan : Klien mengatakan bosan diRSJ ingin cepat sembuh
dan pulang, klien sedih belum bisa bertemu ibu.
E. Afek : Klien tidak sesuai dalam berfikir, bicara klien lambat
18
F. Interaksi selama wawancara : Kontak mata kurang karena
menunduk,sesekali klien menengadah,selalu menjawab jika ditanya.
G. Persepsi : Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan.
H. Pola Fikir : Tidak ada waham.
I. Tingkat kesadaran : Klien sadar hari, tanggal dan waktu saat
pengkajian, hari jum’at tanggal 11 januari 2013 jam 16.30 WIB,hari
berikutnya juga klien sadar hari sabtu tanggal 12 januari 2013.
J. Memori : Daya ingat jangka panjang klien masih ingat masa lalunya.
K. Tingkat konsentrasi dan berhitung : Klien berhitung lancar,
contoh 20 – 15= 5
L. Kemampuan Penilaian : Klien mampu menilai antara masuk kamar
setelah makan atau membiarkan kursi tidak rapi, klien memilih
membereskan kursi.
M. Daya Tilik Diri : Klien tahu dan sadar bahwa dirinya dirumah sakit
jiwa.
3.8 KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Klien makan 3x sehari, pagi, siang, sore, minum ± 6 gelas / hari,
mandiri.
2. BAB / BAK
Klien BAB 1x sehari, BAK ± 4x sehari, mandiri.
3. Mandi
Klien mandi 2x sehari, pagi dan sore, gosok gigi setiap kali mandi,
mandiri.
4. Berpakaian / berhias
Klien mampu berpakaian sendiri tanpa bantuan orang lain.
5. Istirahat dan Tidur
Klien lebih banyak tiduran, tidur siang 12.30 sd
15.00 WIB,tidur malam
jam 20.00 sd
04.30 WIB.
6. Penggunaan obat
19
Klien minum obat 3x sehari setelah makan. Haloperidol 2x5 mg,
trihexiperidine 2x2 mg.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Klien sudah pernah periksa diRSJD SOEDJARWADI KLATEN tetapi
rawat jalan.
8. Kegiatan di Dalam Rumah
Klien dirumah membantu orang tua mengerjakan pekerjaan rumah
3.9 MEKANISME KOPING
A. Klien mampu berbicara dengan orang lain,terlihat malu
B. Klien mampu menjaga kebersihan diri sendiri
C. Klien mampu jika ada masalah tidak menceritakan kepada orang
lain,lebih suka diam.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif.
3.10 MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
A. Masalah berhubungan dengan lingkungan : Klien menarik diri
dari lingkungan
B. Masalah dengan kesehatan (-)
C. Masalah dengan perumahan :Klien tinggal dengan kedua orang tua
dan 2 saudaranya.
D. Masalah dengan Ekonomi : Kebutuhan klien dipenuhi oleh
ibunya.
3.11 ASPEK MEDIK
A. Diagnosa Medis
Schizofrenia
B. Terapi
- Haloperidol 2x5 mg
- Trihexiperidine 2x2 mg
3.12 MASALAH KEPERAWATAN
A. Harga Diri Rendah
20
B. Menarik Diri
C. Koping Individu Tidak Efektif
3.13 POHON MASALAH
Menarik Diri _ _ _ _ ( Efek )
Harga Diri Rendah _ _ _ ( Core problem )
Koping Individu Tidak Efektif _ _ _ ( Causa / Penyebab )
3.14 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Menarik Diri bd
Harga Diri Rendah
2. Harga Diri Rendah bd
Koping Individu Tidak Efektif
3.15 ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1. Ds :
- Klien mengatakan
sering menunduk,
kurangnya interaksi
sosial
Do “
- Klien tampak
menyendiri
Harga diri
Rendah
Menarik Diri
2. Ds :
- Klien mengatakan
reman berkurang
semenjak sakit
- Klien malu dengan
teman karena klien
Koping Individu
Tidak Efektif
Harga Diri
Rendah
21
merasa tidak pantas
diantara mereka
Do :
- Klien tampak malu
saat berbicara
3.16 RENCANA KEPERAWATAN
Tgl. Dx.Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
14- 01-13 Menarik Diri
berhubungan dengan
harga Diri Rendah
TUM
Klien dapat
berhubungan
dengan orang lain
secara optimal.
TUK 1
Klien dapat
membina
hubungan saling
percaya
Klien ekspresi wajah
bersahabat.
Klien menunjukan rasa
senang.
Klien mau kontak mata.
Klien mau berjabat
tangan.
Klien mau membalas
salam.
Klien mau duduk
berdampingan.
dengan perawat.
1. Beri salam /
panggil nama
2. yang disukai
3. Jelaskan BHSP
dengan komunikasi
terapeutik
4. Memperkenalkan
diri dengan sopan
5. Tanyakan nama
lengkap dan
panggilan tujuan
6. Jujur dan menepati
janji
7. Tunjukan sikap
22
Klien mau menyebut
nama dan mau
mengutaraka masalah
yang dihadapi.
empati dan
menerima klien apa
adanya
8. Lakukan kontak
singkat tapi sering
TUK 2
Klien dapat
mengidentifikasi
kemampuan dan
aspek positif yang
dimiliki
Klien mampu
mengidentifikasi
kemampuan yang
dimiliki
Aspek positif keluarga
Aspek positif
lingkungan yang dimilii
klien
1. Diskusikan
kemampuan dan
aspek positif yang
dimiliki
2. Hindarkan dari
penilaian yang
negatif
3. Utamakan
pemberian pujian
yang realistik
TUK 3
Klien dapat
menilai
kemampuan yang
dimiliki
Klien mampu menilai
kemampuan yang
dimiliki selama sakit
1. Diskusikan
kemampuan yang
dapat digunakan
selama sakit
2. Diskusikan
kemampuan yang
dapat ditunjukan
penggunaannya
TUK 4
Klien dapat
menetapkan
perencanaan
kegiatan sesuai
dengan
kemampuannya
Klien dapat membuat
rencana kegiatan harian
1. Rencanakan
bersama klien
aktifitas yang
dapat dilakukan
setiap hari
- Kegiatan
mandiri
- Dibantu
sebagian
- Dengan
23
bantuan total
2. Tingkatkan
kegiatan sesuai
dengan toleransi
kondisi klien
3. Beri contoh cara
pelaksanaan
kegiatan yang
boleh klien
lakukan
TUK 5
Klien dapat
melakukan
kegiatan sesuai
kondisi sakit dan
kemampuannya
Klien melakukan
kegiatan yang sesuai
dengankondisi sakit dan
kemampuannya
1. Berikesempatan
klien untuk
mencoba kegiatan
yang telah
direncanakan
2. Beri pujian atas
keberhasilan klien
3. Diskusikan
kemungkinan
melaksanakan
dirumah.
TUK 6
Klien dapat
memanfaatkan
sistem pendukung
yang ada
Klien dapat
memanfaatkan system
pendukung dikeluarga
secara optimal
Klien daoat
memanfaatkan system
pendukung
dilingkungan sekitar.
1. Beri pendidikan
kesehatan cara
perawatan klien
dengan Harga
Diri Rendah
2. Bantu keluarga
menyiapkan
lingkungan di
rumah.
Harga Diri Rendah
berhubungan dengan
TUM
Klien dapat
24
Koping Individu
Tidak Efektif
melakukan
keputusan yang
efektif untuk
mengendalikan
situasi kehidupan
yang demikian
menurunkan
perasaan rendah
diri
TUK 1
Klien dapat
menbina hubungan
terapeutik dengan
perawat
Klien mampu duduk
berdampingan dengan
perawat
Klien mampu
berbincang - bincang
dengan perawat
Klien mampu merespon
tindakan perawat
1. Lakukan
pendekatan
dengan baik,
menerima klien
apa adanya dan
bersikap empati
2. Cepat
mengendalikan
perasaan dan
reaksi perawatan
diri sendiri
misalnya rasa
marah ,empati.
3. Sediakan waktu
untuk berdiskusi
dan bina
hubungan yang
sopan.
4. Berikan
kesempatan
kepada klien
untuk merespon.
TUK 2 Klien dapat 1. Tunjukan
25
Klien dapat
mengenali dan
mengekspresikan
emosinya
mengungkapkan
perasaannya
Klien mampu mengenali
emosinya dan dapat
mengekspresikannya
emosional yang
sesuai
2. Gunakan tekhnik
komunikasi
terapeutik
terbuka,
3. Bantu klien
mengekspresikan
perasaannya
4. Bantu klien
mengidentifikasik
an situasi
kehidupan yang
tidak berada
dalam
kemampuan dan
mengontrolnya
5. Dorong untuk
menyatakan
secara verbal
perasaan –
perasaan yang
berhubungan
dengan ketidak
mampuannya.
TUK 3
Klien dapat
memodifikasi pola
kognitif yang
negative
Klien dapat
mengidentifikasi
pemikiran yang negatif
Klien dpat menurunkan
penilaian yang
negatifpada dirinya.
1. Diskusikan
masalah yang
dihadapi klien
dengan
memintanya
untuk
menyimpulkanny
26
a
2. Identifikasi
pemikiran negatif
klien dan bantu
untuk
menurunkan
melalui interupsi
dan substitusi
3. Evaluasi
ketetapan
persepsi logika
dan kesimpulan
yang dibuat klien
4. Kurangi penilaian
klien yang negatif
terhadap dirinya
5. Bantu klien
menerima nilai
yang dimilikinya
atau perilakunya
atau perubahan
yang terjadi pada
dirinya.
TUK 4
Klien dapat
berpartisipasi
dalam mengambil
keputusan yang
berkenan dengan
perawatan dirinya
Klien mampu
menentukan kebutuhan
untuk perawatan pada
dirinya
Klien dapat
berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan
1. Libatkan klien
dalam
menetapkan
tujuan yang ingin
dicapai
2. Motivasi klien
untuk membuat
jadwal aktivitas
perawatan dirinya
27
3. Berikan privasi
sesuai kebutuhan
yang ditentukan
4. Berikan
reinsforcement
posotif tentang
pencapaian
kegiatan yang
telah sesuai
dengan keputusan
yang
ditentukannya
28
3.17 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal / Jam No Implementasi Evaluasi
15 Januari 2013
Jam 12.30
11
1. Bina hubungan saling percaya dengan :
Menyapa klien dengan ramah
Memperkenalkan diri dengan sopan
Menanyakan nama lengkap serta
alamat klien
Menunjukan sikap empati, jujur dan
menempati janji
Menany
akan masalah yang dihadapi
S :
Klien menjawab
salam dan
mengatakan selamat
pagi,menyebutkan
nama dan alamat
O :
Klien mau berjabat
tangan
Klien mau duduk
berdampingan
dengan perawat
Klien mau
mengutarakan
masalahnya
A : SP 1 tercapai
Pp :
Lanjutkan SP 2 adakan
kontrak waktu
pertemuan berikutnya.
Pk :
Anjurkan klien untuk
dapat menyapa perawat
jika bertemu dan percaya
jika perawat akan
membantu masalah yang
29
dihadapi
15 Januari 2013
Jam 15.30
2. Bina hubungan terapeutik dengan
perawat dengan :
Pendekatan dengan baik ,menerima
klien apa adanya
Mengidentifikasi perasaan dan reaksi
perawatan diri sendiri
Menyediakan waktu untuk bina
hubungan yang sopan
Menberikan kesempatan untuk
merespon
S :
Klien mau duduk
berdampingan
dengan perawat
O :
Klien mampu
berbincang –
bincang dengan
perawat
Klien mampu
merespon tindakan
perawat.
A : SP 2 tercapai
Pp :
Lanjutkan SP 3 adakan
kontrak waktu
pertemuan berikutnya.
Pk :
Anjurkan klien mampu
berkomunikasi,mampu
memulai berbicara dan
tidak janggung.
16 Januari 2013
Jam 17.00
3. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki dengan :
Membantu mengidentifikasi
dengan aspek yang positif
Mendorong agar berpenilaian
S :
Klien mengatakan
cara penilaian
positif tidak boleh
berfikir jelek
30
positif
Membantu mengungkapkan
perasaannya
terhadap orang
lain,sopan santun
dan ramah yang
diutamakan.
O :
Klien dapat
mengungkapkan
perasaannya
A : SP 3 teratasi sebagian
Pp :
lanjutkan SP 1 keluarga
Pk :
Anjurkan klien untuk
mempertahankan
hubungan saling percaya
berinteraksi secara
terarah.
31
BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan pengkajian dan perawatan pada Tn. Y
dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah di Ruang perkasa Rumah
Sakit Jiwa Daerah Klaten selama 2 minggu penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa dalam malakukan perawatan jiwa sangat penting sekali membina
hubungan saling percaya dan juga membutuhkan kolaborasi yang baik dengan
tenaga medis (dokter dan perawata), keluarga dan juga lingkungan (tetangga
dan masarakat) terapeutik, agar semua maksud dan tujuan klien dirawat
maupun perawat yang merawat tercapai.
4.2 SARAN
1. Klien
i. Libatkan klien dalam aktivitas positif
ii. Minum obat secara rutin dengan prinsip 5B
iii. Memahami aspek positif dan kemampuan yang dimilikinya
iv. Berlatih untuk berinteraksi dengan orang lain
2. Keluarga
v. Mau dan mampu berperan serta dalam pemusatan kemajuan klien
vi. Membantu klien dalam pemenuhan aktivitas positif
vii. Menerima klien apa adanya
viii. Hindari pemberian penilaian negatif
3. Perawat
ix. Lebih mengingatkan terapi theraupetik terhadap klien
x. Menyarankan keluarga untuk menyiapkan lingkungan dirumah
xi. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan dan perawatan klien
32
xii. Memberi reinforcement
DAFTAR PUSATAKA
Stuart, G.W. dan Sudeen, S.J. (1995). “Principles And Practice Of
Psychiatric Nursing”. (6th ed). St. Louis : Mosby year book
Town send, M.C. (1998). “Diagnosa Keperawatan Psikiatri : Pedoman
untuk pembuatan rencana keperawatan”. Jakarta : EGC (terjemahan).
33
34